gd bab iv
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB IVSTRATIGRAFI DAN GEOLOGI SEJARAH
4.1. Stratigrafi
Stratigrafi dapat diartikan sebagai cabang ilmu geologi yang membahas
atau mempelajari urutan-urutan, hubungan serta kejadian batuan alam dalam
raung dan waktu geologi.
Stratigrafi berasal dari kata strata (stratum) yang berarti lapisan
(tersebar) yang berhubungan dengan batuan, dan grafi (graphic) yang berarti
gambaran atau urut-urutan lapisan. komposisi dan umur relatif serta distribusi
peralapisan tanan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan yang berbeda
dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi),
kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun absolutnya
(kronostratigrafi). Jadi stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari pemerian
perlapisan batuan pada kulit bumi. Secara luas stratigrafi merupakan salah satu
cabang ilmu geologi yang membahas tentang urut-urutan, hubungan dan
kejadian batuan di alam (sejarahnya) dalam ruang dan waktu geologi
Ilmu stratigrafi muncul di Britania Raya pada abad ke-19. Perintisnya
adalah William Smith. Kala itu diamati bahwa beberapa lapisan tanah muncul
pada urutan yang sama (superposisi). Kemudian ditarik kesimpulan bahwa
lapisan tanah yang terendah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
pengecualian.
Karena banyak lapisan tanah merupakan kesinambungan yang utuh ke
tempat yang berbeda-beda, maka bisa dibuat perbandingan pada sebuah daerah
yang luas. Setelah beberapa waktu, dimiliki sebuah sistem umum periode-
periode geologi meski belum ada penamaan waktunya
Istilah stratigrafi dimulai oleh D’Orbigny di tahun 1852, tapi konsep
lapisan-lapisan batuan atau strata lebih tua dari itu. Di tahun 1667, Steno
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
mengembangkan prinsip superposisi dalam suatu sikuen batuan berlapis,
lapisan yang dibawah berumur lebih tua dari pada lapisan di atasnya. Stratigrafi
dapat dipertimbangkan sebagai hubungan antara batuan dan waktu, dan sejarah
bumi terekam di dalam lapis-lapis batuan, meskipun sangat tidak lengkap.
Stratigrafi perhatiannya tertuju pada pengamatan, deskripsi dan interpretasi
langsung dan bukti nyata di dalam batuan untuk menentukan hubungan waktu.
Stratigrafi menikmati kebangkitannya kembali dalam ilmu bumi karena
ide-ide baru yang telah dikembangkan dalam beberapa tahun ini, khususnya
konsep ‘sikuen stratigrafi’. Sedangkan tata nama unit stratigrafi di dalam
daerah yang berbeda dan dasar biostratigrafi untuk mendefinisikannya juga
masih penting, stratigrafi pada saat ini sering dimaksudkan sebagai perubahan
lingkungan selama perkembangan cekungan sedimen. Stratigrafi juga dikenal
sebagai kunci untuk memahami hampir semua proses bumi karena analisis
stratigrafi menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa sepanjang
sejarah bumi. Geofisika menyediakan dasar fisika perilaku litosfer tapi
rekaman stratigrafi menyediakan bukti bagaimana cara litosfer berperilaku
seiring dengan waktu.
Sedimentologi hanya ada sebagai cabang ilmu geologi untuk beberapa
dekade. Sedimentologi berkembang karena unsur-unsur stratigrafi fisika
menjadi lebih kuantitatif dan lapis-lapis strata dijelaskan berdasarkan proses
fisika, kimia dan biologi yang membentuknya. Tidak adanya terobosan besar
sampai berkembangnya teori tektonik lempeng. Suatu konsep menginterpretasi
batuan dalam proses modern yang menyokong sedimentologi modern dimulai
pada abad 18 dan 19 (the present is the key to the past).
Sedimentologi berkembang karena penelitian yang lebih tertuju pada
interpretasi batuan sedimen dan mulai mencakup petrologi sedimen, yang
sebelumnya lebih atau sedikit terpisah dari stratigrafi. Sekarang subjeknya
meliputi semua hal dari analisis submikroskopik butir hingga evolusi
paleogeografi seluruh cekungan sedimen. Ukuran ruang dan waktu dalam
sedimentologi dan stratigrafi melibatkan 17 urutan utama. Di satu sisi, perilaku
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
bumi mengelilingi matahari mengontrol iklim dunia yang mempengaruhi
proses sedimen.
Di sisi lain, sifat partikel lempung yang panjangnya mikrometer juga
menentukan karakter batuan sedimen. Skala waktu stratigrafi adalah
keseluruhan sejarah bumi, periodenya 4 ½ milyar tahun, meskipun begitu
peristiwa sedimentasi tunggal dapat terjadi dalam hitungan detik. Untuk
mempertimbangkan semua ini dalam urutan logis, skala-waktu yang besar dan
ruang dapat ditempatkan pertama kali sebagai faktor pengontrol keseluruhan,
atau dapat dimulai dari unsur terkecil dan peristiwa periode terpendek. Ini
tergantung pada pilihan pribadi dan tiap-tiap pendekatan memiliki keuntungan
dan kerugian. Skala yang berbeda saling berhubungan dan tidaklah mungkin
melewati pokok-pokok urutan yang tegas dari arah manapun.
Pokok awal yang diambil dalam buku ini adalah butir pasir. Unsur
terkecil partikel pasir, kerakal, mineral lempung, potongan cangkang, filamen
alga, endapan kimia dan penyusun lain yang membuat sedimen-dibahas
terlebih dahulu, bersama dengan proses yang menggerakkan dan
mengendapkannya. Kemudian dibahas lingkungan pengendapan material-
material ini, tempat di mana sedimen terakumulasi membentuk batuan sedimen
dan menjadi lapis-lapis stratigrafi. Proses tektonik dan iklim mengontrol pola-
pola skala-besar stratigrafi selama batuan mengisi cekungan sedimen yang
terlihat di saat ini dan dalam batuan di seluruh dunia.
1. Prinsip Stratigrafi
Ada beberapa prinsip dasar yang berlaku didalam pembahasan
mengenai stratigrafi, yaitu:
a. Hukum atau prinsip yang dikemukakan oleh Steno (1669), terdiri
dari:
1) Superposisi (superposition of strata). Di dalam suatu urutan
perlapisan batuan maka lapisan paling bawah relatif lebih tua
umurnya daripada lapisan yang berada diatasnya selama belum
mengalami deformasi. Konsep ini berlaku untuk perlapisan
berurutan.
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2) Prinsip kesinambungan lateral (lateral continuity). Lapisan yang
diendapkan oleh air terbentuk terus-menerus secara lateral dan
hanya membaji pada tepian pengendapan pada masa cekungan itu
terbentuk.
3) Prinsip akumulasi vertikal (original horizontality). Lapisan sedimen
pada mulanya diendapkan dalam keadaan mendatar (horizontal),
sedangkan akumulasi pengendapannya terjadi secara vertikal
(principle of vertikal accumulation).
b. Hukum yang dikemukakan oleh James Hutton (1785). Hukum atau
prinsip ini lebih dikenal dengan asasnya yaitu uniformitarism, yaitu
proses-proses yang terjadi pada masa lampau mengikuti hukum yang
berlaku pada proses-proses yang terjadi sekarang, atau dengan kata lain
masa kini merupakan kunci dari masa lampau (the present is the key to
the past). Maksudnya adalah bahwa proses-proses geologi alam yang
terlihat sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan proses
geologi masa lampau.
c. Hukum intrusi atau penerobosan (cross cutting relationship) oleh
AWR Potter dan H. Robinson. Suatu intrusi (penerobosan) adalah lebih
muda daripada batuan yang diterobosnya
d. Hukum urutan fauna (law of fauna succession) oleh De Soulovie
(1777). Dalam urut-urutan batuan sedimen sekelompok lapisan dapat
mengandung kumpulan fosil tertentu dengan sekelompok lapisan di
atas maupun di bawahnya.
e. Prinsip William Smith (1816). Urutan lapisan sedimen dapat
dilacak (secara lateral) dengan mengenali kumpulan fosilnya yang
didiagnostik jika kriteria litologinya tidak menentu.
f. Prinsip kepunahan organik oleh George Cuvier (1769-1832). Dalam
suatu urutan stratigrafi, lapisan batuan yang lebih muda mengandung
fosil yang mirip dengan makhluk yang hidup sekarang dibandingkan
dengan lapisan batuan yang umurnya lebih tua. Di dalam penyelidikan
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
stratigrafi ada dua unsur penting pembentuk stratigrafi yang perlu di
ketahui, yaitu:
1. Unsur Batuan
Suatu hal yang penting didalam unsur batuan adalah pengenalan
dan pemerian litologi. Seperti diketahui bahwa volume bumi diisi oleh
penyebaran batuan, dengan presentase mencapai 75% untuk batuan
sedimen dan batuan non-sedimen 25%. Unsur batuan terpenting pembentuk
stratigrafi yaitu sedimen di mana sifat batuan sedimen yang berlapis-lapis
memberi arti kronologis dari lapisan yang ada tentang urut-urutan
perlapisan ditinjau dari kejadian dan waktu pengendapannya maupun umur
setiap lapisan.
Dengan adanya ciri batuan yang menyusun lapisan batuan sedimen,
maka dapat dipermudah pemeriannya, pengaturannya, hubungan lapisan
batuan yang satu dengan yang lainnya, yang dibatasi oleh penyebaran ciri
satuan stratigrafi yang saling berhimpit, bahkan dapat berpotongan dengan
yang lainnya.
2. Unsur Perlapisan
Unsur perlapisan merupakan sifat utama dari batuan sedimen yang
memperlihatkan bidang-bidang sejajar yang diakibatkan oleh proses-proses
sedimentasi. Mengingat bahwa perlapisan batuan sedimen dibentuk melalui
sebuah proses pengendapan yang terjadi pada suatu lingkungan
pengendapan tertentu, maka Weimer berpendapat bahwa prinsip
penyebaran batuan sedimen bergantung pada proses pertumbuhaan lateral
yang didasarkan pada kenyataan, yaitu bahwa:
a. Akumulasi batuan pada umumnya searah dengan aliran
media transport, sehingga kemiringan endapan mengakibatkan
terjadinya perlapisan selang tindih (overlap) yang dibentuk karena tidak
seragamnya massa yang diendapkannya.
b. Endapan di atas suatu sedimen pada umumnya cenderung
membentuk sudut terhadap lapisan sedimentasi yang berada di
bawahnya.
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3. Stratigrafi Pra-Kambrium
Berikut ini adalah uraian singkat tentang stratigrafi pra-kambrium
(pre-cambrian) berdasarkan beberapa sumber dan bagaimana kabarnya di
Indonesia. Nama-nama waktu geologi diterjemahkan dari bahasa aslinya
mengacu kepada pedoman umum pembentukan istilah (Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, 1980) dan kamus istilah geologi (Purbo
Hadiwidjoyo, 1981).
Bumi berdasarkan pengetahuan terbaru dibentuk pada 4560 Ma
(million years ago). Kambrium dimulai pada 542 Ma (geologic time scale
2004 gradstein et al., 2004). Maka, pra-kambrium berlangsung dari 4560-
542 Ma, atau meliputi sekitar 7/8 sejarah Bumi. Kurun fanerozoikum
(phanerozoic) yang berlangsung dari tahun 542 Ma sampai sekarang adalah
kurun biostratigrafi, dimulai dengan melimpahnya fosil akibat cambrian
explosion terus sampai ke zaman kenozoikum. Pembagiannya ke dalam
masa, zaman, kala, dan tingkat (stage, pembagian internasional) adalah
didasarkan kepada biostratigrafi. Sementara itu, pembagian waktu pra-
kambrium didasarkan kepada geokronometri isotop-isotop radioaktif pada
mineral, batuan, dan kerak yang ditemui. Bisa dipahami sebab kehidupan
pada pra-kambrium sangat minimal dan baru berkembang.
4. Skala Waktu Geologi Menurut Thomson
Seperti telah kita ketahui, secara garis besar waktu geologi dibagi
menjadi tiga kurun (eon), yaitu kurun arkeum (archean), proterozoikum,
dan fanerozoikum. Pra-kambrium bukan istilah stratigrafi normal di dalam
skala waktu geologi. Ia hanya menunjuk kepada semua batuan dan
peristiwa sebelum kambrium. Pra-kambrium meliputi kurun arkeum dan
kurun proterozoikum.
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 4.1Skala Waktu Geologi
KURUN MASA ZAMAN KALAPERKIRAAN
WAKTU(JT THN)
KUARTERHOLOSEN/RECENT 0,01
PLISTOSENatas 0,7
bawah 1,8
NEOGEN
PLIOSENatas 3,2
bawah 5
MIOSENatas 12
tengah 15bawah 22,5
PALEOGEN
OLIGOSENatas 33
bawah 38
EOSENatas 44
tengah 50bawah 55
PALEOSEN
atas 58
bawah 65
KAPURatas 100
bawah 141
JURAatas 160
tengah 176bawah 195
TRIAS
atas 215
tengah 225
bawah 230
PEREMatas 251
bawah 280
KARBON
atas 290tengah 318
bawah 345
DEVONatas 360
tengah 370bawah 395
SILURatas 423
bawah 435
ORDOVISIUMatas 450
bawah 500
KAMBRIUMatas 517
tengah 540bawah 570
KRIPTO-ZOIKUM
ARKEOZOIKUM
PRA-KAMBRIUM
3000
Kurangnya fosil yang terawetkan dan tak bervariasi, kurangnya
volume singkapan, dan meningkatnya intensitas metamorfisme dan
kompleksitas tektonik, dan tidak pastinya konfigurasi serta tataan benua-
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
benua pada saat itu, semuanya telah mengakibatkan penetapan skala waktu
kronostratigrafi pra-Kambrium bermasalah. Penetapan skala waktu ini
diakui para ahlinya sebagai pekerjaan yang luar biasa sulit dan membuat
frustasi.
Apa yang terjadi dengan Kurun Fanerozoikum tak terjadi dengan
kedua kurun sebelumnya. Kurun Fanerozoikum bersamaan dengan daur
superkontinen yang paling baru – urutan-urutan peristiwa geologi yang
dapat dipahami dengan baik tentang bagaimana Pangaea tersusun dan
terpisah-pisah kembali. Kurun ini juga bersamaan dengan periode ketika
kehidupan multisel mengalami diversifikasi dan proliferasi yang luar biasa
besarnya. Maka, tak mengherankan bila skala waktu geologi Kurun
Fanerozoikum dapat ditetapkan dengan detail, secara global saling
berkorelasi, yang metode kronostratigrafinya dikawal dengan ketat oleh
data biostratigrafi, isotop, dan magnetostratigrafi.
Meskipun demikian, para ahli pra-Kambrium dengan segala daya
upayanya, meskipun penuh kesulitan dan frustasi, berhasil juga menyusun
dan merekonstruksi geologi Kurun Arkeum dan Proterozoikum.
Kurun arkeum dibagi menjadi empat masa (era) : eoarkeum (3600
Ma), paleoarkeum (3600-3200 Ma), mesoarkeum (3200-2800 Ma), dan
neoarkeum (2800-2500 Ma). Tidak ada lagi pembagian lebih lanjut (zaman
period, kala epoch, tingkat stage). Batas bawah Arkeum tidak diketahui,
batas atasnya 2500 Ma. Arkeum tak punya batas bawah sebab mandala
(terrane) geologi yang primitif yang mewakili masa ini masih terus dicari,
batuan dan mineral tertua di Bumi masih terus dicari dan umur2 yang telah
ditemukan terus bertambah semakin tua. Mineral tertua di Bumi yang
pernah ditera (dating) adalah sebuah mineral zirkon hasil rombakan yang
berasal dari sampel bernama W74, sebuah metakonglomerat yang
tersingkap di wilayah Jack Hill, Australia Barat. Butir zirkon ini
menghasilkan umur 4408 +/- 8 Ma berdasarkan geokronologi isotop U-Pb.
Di dalam sampel itu juga tercampur mineral dengan umur 4100-4300 Ma.
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Meskipun batuan metakonglomerat pengandung zirkon ini jauh
lebih muda umurnya, keberadaan zirkon di dalamnya telah menandakan
adanya kerak kontinen (yaitu granitik) yang umurnya 150 juta tahun setelah
pembentukan Bumi sendiri pada sekitar 4560 Ma. Zirkon adalah mineral
paling stabil dan terdapat di dalam granit.
Batuan paling tua yang pernah ditera sampai saat ini adalah
ortogenes acasta dari slave craton di Kanada, yang menghasilkan umur.
Sedangkan, segmen kerak arkeum yang paling tua dan telah terpetakan
dengan baik adalah kompleks genes Itsaq (dulu disebut Amitsoq) dan jalur
greenstone isua di greenland. Ortogenes tertua dari Itsaq berumur 3872 +/-
10 Ma.
Kurun Proterozoikum bermula pada 2500 Ma dan berakhir pada
542 Ma (batas bawah Kambrium). Kurun ini dibagi ke dalam tiga masa,
dari tua ke muda meliputi Paleoproterozoikum (2500 -1600 Ma, dibagi lagi
menjadi zaman:
1. Siderium
2. Riasium
3. Orosirium
4. Staterium
5. Mesoproterozoikum (1600-1000 Ma) dibagi lagi menjadi
zaman:
a. Kalimium
b. Ektasium
c. Stenium
6. Neoproterozoikum (1000-542 Ma) dibagi lagi menjadi
zaman:
a. Tonium,
b. Kriogenium
c. Ediakarium
Proterozoikum punya potensi biostratigrafi yang lebih baik
daripada Arkeum karena hadirnya stromatolit-mikrooraganisme simbiose
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
ganggang dan bakteri yang aktivitas metabolisme dan pertumbuhannya di
laut telah menyebabkan penjebakan sedimen, pengikatan, dan pengendapan
membentuk struktur seperti lapisan, sembulan, atau kubah. Selain
stromatolit yang sepanjang Proterozoikum berubah pola dan susunannya
bergantung kepada lingkungannya, potensi biostratigrafi Proterozoikum
datang dari fosil-fosil eukariotik seperti acritarch (spora alga) yang
digunakan untuk mengkorelasikan zaman-zaman di Neoproterozoikum.
Fosil paling terkenal pada kurun ini adalah kelompok fosil Ediakara yang
muncul pada ujung Proterozoikum memasuki Kambrium sehingga
namanya menjadi nama zaman paling terakhir (Ediacaran) di Kurun
Proterozoikum. Meskipun demikian, biostratigrafi di sini lebih
menunjukkan lingkungannya daripada umurnya.
Kurun Proterozoikum pun dikenal dengan pernah hadirnya dua
superkontinen sebelum Pangaea, yaitu rodinia pada mesoproterozoikum
dan Pannotia pada neoproterozoikum. Keberadaan kedua superkontinen ini
didasarkan kepada data geokronologi, paleomagnetisme dan penafsiran
petro tektonik.
Peneraan absolut umur tertua di Indonesia berasal dari mineral2
zirkon di dalam batuan volkanik Old Andesite Oligo-Miosen di sebelah
selatan Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menunjukkan umur 2500-3000
Ma (Mesoarkeum-Neoarkeum) menggunakan teknik radiometri U-Pb.
Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement
Arkeum yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-
Miosen terjadi dan menghasilkan jalur volkanik Old-Andesite. Sebagian
material volkanik itu mengandung zirkon Arkeum..
4.2. Geologi Sejarah
Geologi sejarah pada hakekatnya adalah ilmu yang mempelajari sejarah
pembentukan batuan- batuan yang ada di bumi dalam kontek ruang dan waktu
yaitu merekontruksi terhadap kejadian- kejadian geologi secara kronologis dalam
ruang dan waktu. Dengan demikian maka geologi sejarah adalah menguraikan
kapan suatu batuan terbentuk (umur batuan), dimana batuan tersebut terbentuk
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
(lingkungan pengendapan), dan proses-proses geologi apa saja yang telah terjadi
pada batuan tersebut (gaya-gaya endogen dan eksogen) serta bagaimana kondisi
batuan saat ini (proses-proses dan jentera geomorfik). Dengan kata lain,
mempelajari geologi sejarah tidak lain adalah menguraikan tentang proses dan
perkembangan cekungan, proses dan perkembangan tektonik, dan proses
perkembangan bentangalamnya. Adapun sejarah geologi dibahas menurut urut-
urutan waktu dari yang tertua ke yang paling muda disusun secara naratif dan
pembahasan dari setiap jaman.
Geologi sejarah menggunakan prinsip-prinsip geologi untuk
merekonstruksi dan memahami sejarah bumi. Bidang ini berfokus pada proses-
proses geologi yang mengubah permukaan dan bawah permukaan bumi, dan
penggunaan stratigrafi, geologi struktur, serta paleontologi untuk menjelaskan
urutan kejadian tersebut.
Bidang ini juga berfokus pada evolusi tumbuhan dan binatang selama
periode waktu berbeda dalam skala waktu geologi. Penemuan radioaktif dan
perkembangan berbagai metode penentuan umur radiometrik pada paruh
pertama abad ke-20 telah membawa arti penting untuk mendapatkan umur
absolut dari umur relatif dalam sejarah geologi.
Sejarah bumi dapat kita bagi dalam skala waktu geologi, yatitu : kurun,
massa, zaman, kala dan umur.umur absolut dapat dinyatakan dalam tahun atau
juta tahun sedangkan unsur relatif menempatkan suatu stratigrafi pada fosil-fosil
tertentu tanpa ditentukan batasnya.
1. Proses dan Perkembangan Cekungan
Proses dan perkembangan cekungan adalah suatu uraian tentang
sejarah sedimentasi dari batuan- batuan yang diendapkan dalam satu
cekungan. Sejarah sedimentasi suatu cekungan dapat berupa perulangan dari
proses transgresi dan regresi dari endapan batuannya dalam rentang waktu
geologi tertentu.
2. Proses dan Perkembangan Tekntonik
Proses dan perkembangan tektonik adalah uraian tentang sejarah
kejadian tektonik dalam suatu cekungan yang menyangkut orogenesa
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
(pembentukan pegunungan: perlipatan, pensesaran, dan atau aktivitas
magmatis) yang melibatkan batuan-batuan yang ada dalam suatu cekungan
dalam rentang waktu geologi.
3. Proses dan Perkembangan Bentangalam
Proses dan perkembangan bentangalam adalah uraian tentang sejarah
perkembangan bentuk bentangalam dalam suatu cekungan, yang terdiri dari
proses-proses geomorfologi (pelapukan, erosi, sedimentasi), stadia erosi dan
jentera (stadia) geomorfologi. Proses dan perkembangan bentangalam harus
menjelaskan tentang proses-proses geomorfologi apa saja yang terjadi dan
jentera/ stadia bentangalamnya.
Adapun proses dan perkembangan tektonik harus menjelaskan
(waktu terjadinya tektonik atau orogenesa: perlipatan, patahan, aktivitas
magmatis), Disamping itu analisa mengenai arah gaya dan mekanisme
struktur geologi merupakan unsur yang terpenting dari uraian pembentukan
dan sejarah tektonik dari suatu wilayah.
4. Sejarah Bumi
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan
lain untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi
sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman
ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh
international commission on stratigraphy dan menggunakan standar
kode warna dari united states geological survey.
Bukti-bukti dari penanggalan Radiometri menunjukkan bahwa
bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun
menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode.
Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa
besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Periode yang lebih
tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan
usianya, didefinisikan dengan umur absolut.
a. Rentang Waktu Geologi
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Rentang waktu geologi diklasifikasikan dari yang terbesar ke yang terkecil adalah eon
era, period, efoch, dan stage. Dalam bahasa Indonesia, eon diterjemahkan menjadi
masa, era dengan kurun, period diterjemahkan menjadi zaman, sedangkan
epoch diterjemahkan menjadi kala.
b. Masa Arkeozoikum
Masa Arkeozoikum (arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan
kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan
masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut
kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira
3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya
Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam
samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang).
c. Masa Proterozoikum
Masa proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan
atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme
bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata
bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-
laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. masa
Arkeozoikum dan Proterozoikum.
5. Teori Pembentukan Bumi
a. Dalam Buku Geologi Dan Perubahan (hamparan dunia ilmu time life),
sekitar 4,6 miliar tahun yang lampau, awan debu dan gas yang
mengapung diruang angkasa mulai mengecil. Materi pada pusat awan
itu mengumpul menjadi matahari. Sisa gas dan debunya
memipih menjadi awan berbentuk cakram disekitar matahari itu.
Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam awan itu saling
melekat membentukplenetesimal sangat kecil dengan diameter
beberapa kilometer. Benda-benda ini bertabrakan dan bergabung
membentuk planet. Diantaranya, bumi ialah planet ketiga matahari,
yang terbentuk melalui tahapan-tahapan berikut :
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1) Bumi mulai terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan
disekitar matahari mulai saling melekat. Partikel-partikel ini
menggumpal menjadi badan yang lebih besar, badan-badan ini
kemudian bertabrakan dan membentuk benda-benda berukuran
planet.
2) Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda itu.
Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang
terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi.
3) Sebagai akibat pelelehan ini , bahan-bahan yang mamapat- terutama
besi tenggelam ke pusat planet itu dan menjadi intinya. Seluruh
permukaan bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh. Bahan-
bahan yang lebih ringan seperti misalnya uap air dan karbon
dioksida beralih ke luar dan membentuk suatu atmosfer purba.
4) Angin surya-aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari
menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari Tata Surya sehingga
benturannya ke bumi berkurang. Planet itu mendingin, dan uap air
membentuk awan tebal di atmosfer.
5) Awan pun mendingan, uap airnya mengembun, dan hujan deras
membanjiri bumi. Lama kelamaan hujan deras itu mendinginkan
batuan di permukaan bumi.
6) Limpahan air dari badai-badai itu mengumpul ditenpat yang rendah
sehingga terjadilah awal samudera di dunia, Karbon dioksida dari
udara mulai larut dalam genanganluas ini sehingga planet ini makin
dingin lagi.
7) Kira-kira 2,5 miliar tahun yang lampau, sebuah bumi yang biru
telah muncul dari kekacaubalauan penciptaannya itu. Awan
menghilang, dan matahari bersinar atas suatu dunia yang amat
mirip dunia kita sekarang.
b. Teori Kabut Immanuel Kant - Pierre de Laplace, inti teorinya:
1) Di jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula)
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2) Gaya tarik menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat (berpilin).
3) Dalam proses tersebut terdapat sebagian yang terlempar memisah
dan memadat (karena pendinginan), menjadi planet-planet dalam
tata surya ( termasuk bumi).
c. Teori Planetisimal (Chamberlain – Moulton), inti teorinya:
1) Pada mulanya sudah terdapat matahari asal.
2) Suatu ketika, matahari asal tersebut di dekati sebuah bintang besar
yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
3) Akibatnya, terjadi ledakan-ledakan gas keluar dari atmosfer
matahari, mengembun dan membeku sebagai benda padat yang
disebut Planetisimal.
4) Planetisimal berkembang menjadi planet-planet, termasuk bumi.
d. Teori Pasang Surut (Jeans – Jeffreys), inti teorinya:
1) Terdapat bintang besar yang melintas dekat matahari.
2) Gaya gravitasi bintang tersebut menarik sebagian materi matahari
sehingga terpisah (terpilin).
3) Materi yang terpisah tersebut membentuk planet-planet.
e. Teori Bintang Kembar (Lyttleton), inti teorinya:
1) Dalam galaksi terdapat bintang kembar.
2) Salah satu bintang meledak, sehingga banyak material yang
terlempar.
3) Bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang kuat
(yaitu matahari), sedangkan pecahan bintang yang meledak adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
f. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory), inti teorinya:
1) Terdapat massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang
sangat besar.
2) Adanya reaksi inti yang menyebabkan massa tersebut meledak hebat.
3) Massa tersebut mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat
ledakan.
Muhammad AzmiH1C110013
PRAKTIKUM GEOLOGI DASARLABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4) Bintang yang paling kuat menjadi pusatnya.
5) Ledakan besar tersebut, merupakan awal terbentuknya dialam.
6) Sisa-sisa ledakan tersebut membentuk galaksi, cluster, bintang-
bintang, tata surya, dan nebula.
6. Teori Perkembangan Bumi
a. Teori Catastrophism
Lahir pada akhir abad ke 17, dengan penamaan lain sebagai teori
malapetaka atau Bencana. Teori ini dicetuskan oleh Baron Georges
Cuvier, ahli geologi dari Perancis. Inti teorinya adalah :
1) Menerangkan gejala-gejala geologi itu dengan perubahan-perubahan
secara revolusioner.
2) Perubahan-perubahan yang sudah dan sedang terjadi tidak pernah
dihubungkan dengan proses-proses alam yang sudah berlaku.
3) Bentuk muka bumi tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu
yang lama.
7. Teori Uniformitarianism
Teori ini lahir pada abad ke 18, di kenal pula sebagai teori evolusi bumi.
Teori ini dicetuskan oleh James Hutton, seorang ahli geologi
berkebangsaan Skotlandia. Inti teorinya adalah :
a. Sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang
terjadi pada. Jaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian
jaman sekarang
b. The present is the key to the past, yang artinya bahwa proses yang
berlangsung pada masa kini merupakan kunci untuk menafsirkan proses
yang berlaku pada masa yang lampau.
c. Bahwa rangkaian penomena alam tidak terjadi oleh suatu malapetaka
yang tiba-tiba, akan tetapi oleh proses yang bersambungan dan berjalan
dengan lambat.
Muhammad AzmiH1C110013