frax training indo 050810
DESCRIPTION
electricalTRANSCRIPT
Analisa Respon FrekuensiSapuan
/Sweep FrequencyResponse Analysis (SFRA)
FRAX
Diagnosa TrafoDiagnosa trafo sangat ditentukan oleh hasil pengukuranyang akurat dan informasi lainnya yang valid, untukpengambilan keputusan yang tepatTujuan akhirnya adalah penghematan biaya dankesinambungan daya
Analisa minyakSFRA
FDS TahananKumparan
Dasar – dasar SFRA
Sejarah SFRA1960: Metode Impuls Tegangan Rendah. Pertama kali diajukan oleh W. Lech & L. Tyminski di Polandia untukmendeteksi kerusakan pada kumparan trafo.1966: Hasil diterbitkan; “Detecting Transformer Winding Damage - The Low Voltage Impulse Method”, Lech & Tyminsk, The Electric Review, ERA, UK1976: “Frequency Domain Analysis of Responses From L.V.I. Testing of Power Transformers”, A.G. Richenbacher, Konferensi Doble ke 431978: “Transformer Diagnostic Testing by Frequency Response Analysis”, E.P. Dick & C.C. Erven, Ontario Hydro, IEEE Transactions of Power Delivery.
Sejarah SFRA (2)1978: Alat tes FRA dibuat di Ontario Hydro, Kanada1980’s: Riset lebih lanjut dilakukan oleh Central Electricity Generating Board di UK1988 - 1990’s : Percobaan untuk pembuktian olehperusahaan listrik di Eropa, teknologi ini menyebar secarainternasional melalui CIGRE, EuroDoble dan banyak lagikonferensi dan pertemuan teknis lainnya2004: Standar SFRA pertama, ”Frequency Response Analysis on Winding Deformation of Power Transformers”, DL/T 911-2004, diterbitkan oleh The Electric Power Industry Standard of People’s Republic of China2008: CIGRE report 342, ”Mechanical-Condition Assessment of Transformer Windings Using Frequency Response Analysis (FRA)” diterbitkan
Dasar-dasar Mekanikal TrafoTrafo didisain untuk dapat menahan gaya mekanik hinggatingkatan tertentu (tinggi!) Daya tahan ini dapat terlampaui dengan mudahnya karena:
• Benturan mekanikal yang kuat– Saat transportasi– Gempa bumi
• Arus lebih akibat– Gangguan tembus– Gangguan tap-changer– Sinkronisasi yang terganggu
Kekuatan mekanikal trafo akan melemah sejalan denganwaktu
penurunan kemampuan menahan tekanan mekanikalresiko masalah mekanikal lebih besarresiko masalah isolasi juga menjadi lebih besar
Permasalahan yang Terdeteksi dengan SFRA
Gangguan KumparanDeformasiPergeseranHubung singkat
Gangguan terkait intiPergerakanPentanahanSekat
Gangguan/perubahan mekanikalStruktur klemSambungan
Dan lainnya...
Dasar-dasar Pengujian SFRATes dalam keadaan padam / offlineTrafo terdiri dari rangkaian filter RLC yang kompleksRespon pada rangkaian tersebut diukurpada banyak sekali frekuensi tunggal direntang frekuensi yang lebar, lalu dijejakisebagai kurva respon magnitudePerubahan pada rangkaian tersebut dapatdibandingkan berdasarkan waktu, antarobyek tes atau antar bagian pada obyek tesitu sendiriMetode yang unik, karena hanya melaluisatu tes saja mampu mendeteksi berbagai:
• masalah pada inti• masalah pada kumparan• dan gangguan hubungan kelistrikan lainnya
Hasil tes – selalu merupakan perbandinganMasalah-masalah yang berbeda dapatterlihat pada tiap bagian kurvaAnalisa menggunakan software akanmemudahkan deteksi penyimpangan
Distorsi respon pada frekuensi‘rendah’
• Permasalahan inti• Kumparan terbuka/terhubung singkat• Sambungan jelek/peningkatan
tahanan• Perubahan impedansi hubung singkat
Distorsi respon pada frekuensi‘menengah’
• Deformasi dan pergeseran kumparan
Distorsi respon pada frekuensi ‘tinggi’• Pergerakan perkabelan kumparan
atau tap
Inti dan kumparan
Interaksi & kerusakankumparan
Perkabelankumparandan tap
Wilayah Frekuensi berdasarkan IEEE…
101 102 103 104 105 106 107-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
Frequency, Hz
Mag
nitu
de, d
B
A phaseB phaseC phase
Core influence
Interaction between windings
Winding structure influence
Earthing leads
influence
Wilayah Frekuensi Pengukuran SFRA – CIGRE 342
Kategori Batasan frekuensirendah
Batasan frekuensitinggi
Trafo daya, Uw < 100 kV < 50 Hz 2 MHz
Trafo daya, Uw > 100 kV < 50 Hz 1 Mhz
Membandingkan pengukuran lampaudan/atau metode/praktek yang tidaksesuai standar CIGRE untuk shield
grounding
< 50 Hz 500 kHz
Wilayah Frekuensi Pengukuran SFRA – Contoh
”Standar” Batasan frekuensirendah
Batasan frekuensitinggi
Standar Eskom 20 Hz 2 MHz
Standar ABB 10 Hz 2 Mhz
“Japan” (impedansi) 100 Hz 1 MHz
Jangkauan umum alat adalah 20 Hz – 2 MHz
Tes yang komparatifTrafo A
Trafo A Trafo B
Berdasarkanwaktu
Berdasarkanjenis
Berdasarkan disain
PerbandinganBerdasarkan waktu (Tes dilakukan pada trafo yang sama di waktuyang berbeda)
Hasil tes yang paling andalDeviasi antar kurva akan mudah terdeteksi
Berdasarkan jenis (Tes dilakukan pada dua trafo dengan disainyang sama)
Perlu informasi tentang obyek tes/versinya (nameplate)Deviasi kecil tidak selalu menandakan adanya masalah
Berdasarkan disain (Tes dilakukan pada trafo dengan kaki-kaki kumparan dan bushing dengan disain yang identik)
Perlu informasi tentang obyek tes/versinya (nameplate)Deviasi kecil tidak selalu menandakan adanya masalah
Filosofi interpretasi hasil tes
Hasil tes aktual = Hasil tes referensi
Unit dapat kembali digunakan
Hasil tes aktual ≠ Hasil tes referensiDibutuhkan diagnosa lebih lanjut
Pengukuran referensiDilakukan saat trafo masih baru
• Mengambil data referensi saat commissioning trafobaru
Atau dilakukan saat trafo diyakini berada padakondisi yang baik (berdasarkan status dan hasil teslainnya)
• Mengambil data referensi saat tes rutin yang dijadwalkan (saat tak ada laporan gangguan)
Hasil disimpan sebagai referensi ke depan
Kesimpulan terpenting: Pengukuran Referensi HarusDilakukan Sesegera Mungkin!
Pengukuran SFRA – Kapan?Tes di pabrik trafo
Tes kualitas selama pembuatanTes proof setelah tes hubung singkatTes sebelum pengapalan/transportasi
Tes commissioningTes sebelum dan sesudah relokasiTes setelah kejadian ‘gangguan tembus’ yang signifikanBagian dari tes diagnostik rutinSetelah terjadinya bencana:
• Gempa bumi• Badai/tornado
Tes yang dipicu insiden/alarm trafo• Buchholz• DGA• Suhu tinggi
Sebelum-sesudah perawatan
Teknik Pengukuran SFRA, bagian 1
- Pengaturan tes
Pengaturan Tes SFRA
Rangkaian Tes dengan FRAX
Pengaturan Tes Menurut CIGRE dan IEEE (draft)
1) End-to-End Open (CIGRE) = Open Circuit Self Admittance (OC) (IEEE)
2) End-to-End Short-Circuit (CIGRE) = Short Circuit Self Admittance (SC) (IEEE)
3) Capacitive Inter-Winding (CIW) (CIGRE) = Inter-Winding (IW) (IEEE)
4) Inductive Inter-Winding (IIW) (CIGRE) = Transfer Admittance (TA) (IEEE)
1. End-to-end (open)
Sinyal tes diberikan pada satu ujung dari masing-masingkumparan secara bergantian, kemudian sinyal yang ditransmisikan diukur di ujung lainnyaRentang frekuensi rendah pada tes ini pada dasarnya adalah nilai arus eksitasi satu fasa (bergantung tegangan) yang diukur pada tegangan rendah
End-to-end (open) – ContohFrekuensi Rendah
• Bisa bervariasi antar pengukura, tergantung tingkat magnetisasi inti• Respon “penurunan ganda” yang khas• Fasa B biasanya di bawah fasa A dan C (pada trafo Y)
2. End-to-end (short-circuit )
Tes yang sama dengan pengukuran end-to-end sebelumnya, namun dengan satu kumparan atau lebihterhubung singkatRespon pada frekuensi yang lebih tinggi sama denganpengukuran end-to-end sebelumnyaRentang frekuensi rendah pada tes ini pada dasarnyaadalah nilai impedansi satu fasa yang diukur pada tegangan rendah.
End-to-end (short) - Contoh
Frekuensi rendah• Semua fasa harus sama. Perbedaan > 0.25 dB dapat mengindikasikan masalah
reaktansi bocor/tahanan kumparan/sambungan/tap-changer.
3. Capacitive inter-winding (CIW)
Sinyal tes diberikan pada satu ujung kumparan, kemudian responnya diukur di satu ujung padakumparan lainnya dengan fasa yang sama (yang tidak terhubung dengan ujung pertama)Rentang frekuensi rendah pada tes ini padadasarnya adalah nilai tan delta (capacitance and dissipation/power factor ), misalkan: CHL.
4. Inductive inter-winding (IIW / TA)Sinyal diberikan ke terminal di sisi HV, kemudianresponnya diukur di terminal yang sama di sisi LV, dengan ujung lain dari kedua kumparan ditanahkanMisalkan: “A-a1 [IIW, GND N, n1]” maka GND N, n1 berarti terminal N (H0) dan n1 (X0) ditanahkanRentang frekuensi rendah pada tes ini akanmenunjukkan nilai rasio kumparan (sedikitterpengaruh beban 50 Ohm pada sisi yang diukur)
Pengukuran Inter-winding measurements – ContohIW (merah) adalah kapasitif di frekuensi rendahIIW/TA (hitam) menunjukkan rasio kumparan pada frekuensi rendah(135 MVA, 160/16 Dd0)Respon yang sama pada frekuensi tinggi
Teknik Pengukuran SFRA, bagian 2
- Bagaimana mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi
Hasil tes – selalu perbandingan
Berulangnya hasil adalah sangat penting!
Inti TIDAK ditanahkan
Inti ditanahkan
Contoh berulangnya hasil tes
Trafo 105 MVA, Generator Step-up (GSU) satu fasaPengukuran SFRA dengan FRAX 101 sebelum dansesudah terjadinya hubung singkat yang kuat padagenerator
• Menggunakan dua alat tes yang berbeda• Tes dilakukan oleh dua orang yang berbeda• Tes dilakukan pada tanggal yang berbeda
Sebelum (2007-05-23) dan sesudah gangguan (2007-08-29)
LV winding
HV winding
GSU Satu Fasa, 105 MVA
Pengukuran “sebelum” dan “sesudah” tampaksama satu dengan lainnyaKorelasi yang sangat baik antara kurva referensidan kurva setelah gangguanKesimpulan:Tak ada indikasi perubahan mekanikal dalam trafoTrafo dapat kembali digunakan dengan aman
Beberapa Faktor yang PotensialUntuk Membuat Hasil Tes Menjadi ‘Mencurigakan’
1. Kualitas hubungan sinyal pengukuran2. Pemasangan pentanahan terselubung
pada kabel3. Jangkauan dinamis/noise floor internal alat
tes4. Pengertian tentang pengaruh sifat inti pada
frekuensi rendah, dalam pengujian SFRA rangkaian terbuka (end – to–end).
1. Hubungan perkabelan yang burukPerkabelan yang buruk dapat mempengaruhi responkurva pada frekuensi yang tinggi
FRAX C-ClampC-Clamp memastikan kualitaskontak yang baikMenembus lapisan yang non-konduktifHubungan yang kuat ke busbarbulat atau datarMengurangi ketegangan/tarikanpada kabelKonektor terpisah untuk braid pentanahan tunggal atau multiple
Hubungan perkabelan yang baikSetelah memasang perkabelan yang layak
2. Pengaruh pentanahan selubung kabel
C. Homagk et al, ”Circuit design for reproducible on-site measurements of transfer function on large power transformers using the SFRA method”, ISH2007
Hubungan pentanahan yang layak akan memastikanberulangnya hasil tes pada frekuensi tinggi
Pemasangan pentanahan yang baik;
Gunakan braid terpendek dariselubung kabel ke flange bushing.
Pemasanganpentanahan yang buruk
Set kabel FRAX dan pentanahan
Menjamin induktansi ground-loop yang sama pada tiap
bushing
3. Performa noise floor alat tesTrafo kecil memiliki impedansi yang lebih tinggiatau penyempitan/attenuation yang lebih besarpada resonansi pertamanyaKarakter noise internal alat seringkali merupakanpenyebab keterbatasan data, bukan noise padagarduUjilah batas bawah noise/noise floor alat tesdengan melakukan sweep dengan kabel terbuka(klem tidak terpasang ke trafo)
Tingkatan noise internal – ”Noise floor”
Pengukuran ’terbuka’/pengukuran noise floor
Merah = merek lainHijau = FRAX 101
Contoh permasalahan noise floor
H1 – H2 pengukuran (open & short)Hitam = merek lainMerah = FRAX 101
Mengapa butuh minimal -100 dB...
Westinghouse 40 MVA, Dyn1, 115/14 kV, HV [open]
4. Pengaruh Inti
Sebaiknya:Melakukan tes SFRA sebelum melakukanpengukuran tahanan kumparan,atau melakukan demagnetisasi inti terlebihdahulu sebelum melakukan tes SFRAmenggunakan tegangan pengukuran yang sama pada semua pengukuran SFRA
Efek inti dapat diminimalkan, namun demikiansejumlah perbedaan masih mungkin terjadi
Lakukan tes tahanan kumparan setelah SFRA!
Setelahdemagnetisasi
Setelah tes tahanan kumparan
10V peak-to peak
H1-H0 [open]0.1 V peak-to-peak
Pengaruh tegangantes lebih besar pada
kumparan LV
Dampak besar tegangan tes untuk pengukuran
49
Dampak perbedaan tegangan tes pada inti
2.8 VMerk lain
10 VFRAX
50
Dengan FRAX tegangan output dapat disesuaikan!
Merk lain (2.8 V)
FRAX, 2.8 V
Unit Verifikasi Lapangan
Unit verifikasi lapangan dengan respon frekuensi yang diketahui merupakan rekomendasi dalam standar CIGRE dan standar lainnya untuk memverifikasi alat tes dan perkabelannya, sebelum memulai suatu tes
KesimpulanDasar pengukuran SFRA terpenting adalah interpretasiberdasarkan perbandingan dan berulangnya hasil tesUntuk memastikan berulangnya hasil tes, maka hal-halberikut ini sangatlah penting:
• Penggunaan alat tes dengan kualitas dan akurasi yang tinggidengan impedansi input dan output yang menyamai kabel koaksial(50 Ω)
• Menerapkan tegangan tes yang sama dalam setiap pengukuranSFRA
• Memastikan hubungan perkabelan yang baik• Menghubungkan selubung kabel koaksial ke flange pada bushing
dengan menggunakan teknik braid yang sependek mungkin• Membuat dokumentasi yang baik, misalnya membuat foto tentang
konfigurasi hubungan perkabelan
Analisa SFRA
Alat Analisa SFRA
Analisa Visual/Grafis• Nilai awal (dB)• Bentuk grafik yang diharapkan untuk konfigurasi star atau delta• Perbandingan fingerprint berdasarkan;
– Trafo yang sama– Trafo ’sister’/jenis yang sama– Fasa simetris
• Frekuensi resonansi yang baru/hilang
Analisa korelasi• Standar DL/T 911 2004• Spesifikasi customer/trafo
Respon khas dari trafo sehat
HV [open] khas untuk trafo ∆Y
”Turunan ganda” dan respon fasa tengah lebih
rendah
Deviasi sangat kecil antar fasa untuk
semua tes – tak ada kerusakan kumparan
HV [short]: identik antar fasa
LV [open] khas untuk trafo ∆Y
Trafo dengan masalah serius...
Deviasi besar antar fasa pada frekuensi
menengah dan tinggi mengindikasikan
gangguan kumparan
Deviasi besar antar fasa untuk LV [open]
pada frekuensi rendah mengindikasikan
perubahan rangkaian magnetik/kerusakan inti
Trafo dengan kumparan terhubung singkat
Gangguan yang paling mudah dikenali lewat SFRABiasanya diakibatkan arus gangguan ‘tembus’Lilitan yang berdekatan kehilangan kertas dan sambunganlasnya, sehingga terjadi loop solid mengelilingi intiSFRA memberikan diagnosa yang jelas dan nyata akanhubung singkat lilitanRespon SFRA untuk fasa terhubung singkat dapatdikenali tanpa data referensi, karena variasi padafrekuensi rendah akan menunjukkan gangguan denganjelas
Trafo dengan lilitan terhubung singkat
HV [open]; fasa B (merah) seharusnya memiliki respon lebih rendah dibanding fasa A dan C, namun ternyata memiliki magnitude lebih
tinggi/impedansi lebih rendah
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
010 100 1000 10000 100000 1000000
Frequency (Hz)
Res
pons
e (d
Bs)
Hubung singkat berdasarkan IEEE…
Pengurangan impedansi besar di frekuensi rendah
pada tes open circuit
Pengurangan impedansi besar di frekuensi rendah pada tes short circuit sisi HV (hanya jika hubung singkat terjadi pada sisi
HV)
Kerusakan kumparan radial berdasarkan IEEE...
Kenaikan impedansi kecil namun signifikan
di frekuensi rendah pada tes short-circuit
Resonansi berubah di frekuensi menengah dan tinggi pada tes
open circuit
Kerusakan kumparan axial berdasarkan IEEE...
Resonansi berubah di frekuensi menengah dan tinggi pada tes
open circuit
Kenaikan impedansi kecil namun signifikan
di frekuensi rendah pada tes short-circuit
Kerusakan inti
Kegagalan akibat kerusakan inti menyebabkanperubahan pada rangkaian magnetik intiTerbakarnya laminasi intiLaminasi inti terhubung singkatPentanahan inti yang banyak/tanpa disengajaHilangnya pentanahan inti dan pindahnya sambungan.
Kerusakan inti – Contoh
Perbedaan signifikan (dan tak diharapkan)
antar fasa di frekuensi rendah pada tes LV
[open]
Tak ada perbedaan antar fasa di frekuensi
tinggi – Tak ada kerusakan kumparan...
Kerusakan inti berdasarkan IEEE...
Perbedaan signifikan pada rangkaian
magnetik di resonansi pertama pada tes open
circuit
Analisa SFRA – dB dan Impedansi
Skala dB• Magnitude = 20*log(Meas/Ref)• Phase = Phase (Meas/Ref)
Skala Impedansi (Admitansi Y = 1/Z)• |Z| = |U/I| = 50*(Ref – Meas)/Mea.• Phase = Phase (Z)
Respon magnitude standar SFRA dalam dB
Magnitude (dB) dan Admitansi (S)
Resonansi kedua tampak ”normal” pada
LV...
Resonansi kedua ”berkurang” pada LV...
Magnitude (dB) dan Impedansi (Ω)
Resolusi rendah pada magnitude LV
Resolusi tinggi dengan impedansi LV
Admitansi (S) dan Impedansi (Ω)
Respon magnitude atau Impedansi/Admitansi?Respon magnitude (dB)
• Paling mapan dan standar• Kebanyakan data diterbitkan dalam dB • Format file umum, misalkan *.xfra akan mendukungmagnitude
Impedansi (Ω) • Lebih ”engineering”, kebanyakan insinyur listrik sudah familiar dengan
impedansi trafo dalam ohms• Resolusi yang lebih baik untuk rangkaian dengan impedansi rendah (<
sekitar 100 Ω) misalkan rangkaian LVpada trafo distribusi• Representasi impedansi memungkinkan untuk membedakan antara
bagian resistif dengan induktif
Admitansi (S)• Resolusi yang lebih baik untuk rangkaian dengan impedansi rendah (<
sekitar 100 Ω) misalkan rangkaian LVpada trafo distribusi• ”Bentuk” yang sama dengan Magnitude
Sweep Frequency Response Analysis
Contoh Aplikasi
Perbandingan Berdasarkan Waktu - Contoh
Trafo generator 1 fasa, 400 kVPengukuran SFRA sebelum dan sesudah perawatan terjadwalTrafo seharusnya berada pada kondisi yang baik dan siap diaktifkan kembali ...
Perbandingan Berdasarkan Waktu
”Obvious distortion” berdasarkan standar DL/T 911-2004 (akibatpentanahan inti yang hilang)
Perbandingan Berdasarkan Waktu – Setelah Perbaikan
”Normal” berdasarkan standar DL/T 911-2004 (setelah pentanahan intidiperbaiki)
Perbandingan Berdasarkan Jenis (unit kembar)
Beberapa parameter untuk identifikasi unit kembar:ManufakturPabrik pembuatSpesifikasi asli yang diberikan customer/teknisiBukan hasil pembaruan/refurbishment atau perbaikanTahun produksi yang sama, atau +/-1 tahun untuk trafo besarRe-order tak lebih dari 5 tahun setelah order referensiTrafo merupakan bagian dari order seri (follow-up no ID-nya)Untuk trafo dari proyek multi-unit dengan disain yang baru: trafo‘referensi’ tidak boleh berasal dari unit yang pertama dibuat
Perbandingan Berdasarkan Jenis - Contoh
Dua trafo 33/11 kV, 10 MVA, produksi tahun 1977Dinon-aktifkan untuk perawatan/perbaikan ataupembongkaran“Identik” kecuali pada setting tap yang berbeda (takbisa diperbaiki di lokasi karena ketiadaan peralatan…)Uji SFRA dan perbandingan kedua trafo tersebuthasilnya OK, yang menunjukkan tak ada masalahelektromekanikal pada trafo (masalah yang identikkecil kemungkinannya…)
Perbandingan Berdasarkan Jenis – Kumparan Teg. Rendah
33 kV, 3 fasa, trafo Ynyn (30 tahun)”Normal” sebagaimana standar DL/T911-2004
-15
-20
-25
-30
-35
-40
-45
-50
Mag
nitu
de (d
B)
1 k 10 k 100 k 1 MFrequency (Hz)
[X1-X0 (open)] [X3-X0 (open)] [X1-X0 (open)] [X3-X0 (2)]
Perbandingan Berdasarkan Jenis – Tes Antar Kumparan (IW)
33 kV, trafo 3 fasa Ynyn (30 tahun)”Normal” sebagimana standar DL/T911-2004
-20
-25
-30
-35
-40
-45
-50
-55
Mag
nitu
de (d
B)
1 k 10 k 100 k 1 MFrequency (Hz)
[H1-X1 (IW)] [H3-X3 (IW)] [H1-X1 (IW)] [H3-X3 (IW)]
Perbandingan Berdasarkan Disain
Trafo daya seringkali didisain sebagai kumpulan daripotongan-potongan bagian yang banyak. Disain jenis inidapat mengarah pada rangkaian listrik yang simetrisGangguan mekanikal pada kumparan trafo biasanyamenimbulkan pergeseran non-simetrisMembandingkan hasil FRA dari bagian-bagian yang diujisecara terpisah dapat merupakan metode yang cocokuntuk pemeriksaan kondisi mekanikalMengabaikan jenis dan ukuran trafo, jangkauan frekuensiuntuk perbandingan berdasarkan disain biasanya dibatasihingga sekitar 1 MHz
Perbandingan Berdasarkan Disain - Contoh
Trafo 132 kV, 60 MVA, produksi 2006Trafo baru, belum pernah digunakanTak ada referensi pengukuran FRA dari pabrikUji SFRA, membandingkan fasa-fasa simetrishasilnya OKHasil ini dapat digunakan sebagai referensiuntuk tes diagnostik di masa yang akan datang
Perbandingan Berdasarkan Disain – Kumparan Teg. Tinggi
Trafo 132 kV, 3 fasa YNd1 (baru)”Normal” berdasarkan standar DL/T911-2004H1-H0 vs H3-H0
-20
-25
-30
-35
-40
-45
-50
-55
-60
-65
Mag
nitu
de (d
B)
1 k 10 k 100 k 1 MFrequency (Hz)
[H1-H0 (open)] [H3-H0 (open)]
Perbandingan Berdasarkan Disain – Kumparan Teg. Rendah
Trafo 132 kV, 3 fasa YNd1 (baru)”Normal” berdasarkan standar DL/T911-2004X2-X1 vs X1-X3
-10
-20
-30
-40
-50
Mag
nitu
de ( d
B)
1 k 10 k 100 k 1 MFrequency (Hz)
[X2-X1 (open)] [X1-X3 (new test) (open)]
Perbandingan Berdasarkan Disain – Tes Antar Kumparan (IW)
Trafo 132 kV, 3 fasa YNd1 (baru)”Normal” berdasarkan standar DL/T911-2004H1-X1 vs H3-X3
-20
-25
-30
-35
-40
-45
-50
-55
-60
Mag
nitu
de (d
B)
1 k 10 k 100 k 1 MFrequency (Hz)
[H1-X1 (IW)] [H3-X3 (IW)]
Perbandingan Berdasarkan Disain – Setelah Gangguan yang Dicurigai
Trafo Daya, 25MVA, 55/23kV, produksi 1985Secara tak sengaja, trafo dinyalakan/energized dengan sisi tegangan rendah ditanahkanSetelah trafo di-energize lagi, maka men-trip-kan CB (proteksi trafo bekerja!)Diputuskan untuk melakukan tes diagnostik
Perbandingan Berdasarkan Disain – Setelah Gangguan yang Dicurigai
HV-0, LV terbukaFasa A dan C OK, penyimpangan besar di fasa B (apakah terjadi hubung singkat pada kumparan?)
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
010 100 1000 10000 100000 1000000
Frequency (Hz)
Res
pons
e (d
Bs)
HV-0 (LV dihubung singkat)Fasa A dan C OK, penyimpangan di fasa B
-60
-50
-40
-30
-20
-10
010 100 1000 10000 100000 1000000
Frequency (Hz)
Res
pons
e (d
Bs)
Perbandingan Berdasarkan Disain – Setelah Gangguan yang Dicurigai
Dan bagaimanakah kondisi fasa tengah (B)…?
Tabung isolasi
Potongan inti
Kumparan tegangan rendah