(fgd penyusunan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2015 sektor kehutanan dan lingkungan...

6
 Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan Page 1  Laporan Terkait FGD Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Ruang SS 4 Bappenas – Senin, 12 Januari 2015 Pimpinan Rapat : Ibu Lilly W, SH., MPA Peserta Rapat : Kementerian Lingkungan Hidup Komisi Pemberantasan Korupsi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas Ikatan Notaris Indonesia WALHI Pembukaan : Rapat dimulai oleh Ibu Lilly W, SH., MPA Diskusi : Tujuan : Membahas berbagai permasalahan pada bidang/sektor tertentu yang perlu menjadi perhatian serius dalam kerangka pencegahan dan pemberantasan korupsi Mereview dan/atau menyempurnakan usulan aksi PPK yang telah diajukan oleh K/L pada bidang/sektor tertentu Merumuskan agenda aksi PPK Keluaran : Kesepakatan tentang Isu Prioritas yang perlu didorong menjadi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2015 Rumusan Aksi PPK dalam format 5 kolom

Upload: lia-muchlisi

Post on 14-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gfhddhhhs

TRANSCRIPT

Page 1: (Fgd Penyusunan Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Sektor Kehutanan Dan Lingkungan Hidup) Narasi FGD 12 Januari 2015

 

Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan  Page 1 

 

Laporan Terkait

FGD Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015

Ruang SS 4 Bappenas – Senin, 12 Januari 2015

Pimpinan Rapat : Ibu Lilly W, SH., MPA

Peserta Rapat :

Kementerian Lingkungan Hidup

Komisi Pemberantasan Korupsi

Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas

Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas

Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas

Ikatan Notaris Indonesia

WALHI

Pembukaan :

Rapat dimulai oleh Ibu Lilly W, SH., MPA

Diskusi :

• Tujuan :

– Membahas berbagai permasalahan pada bidang/sektor tertentu yang perlu menjadi

perhatian serius dalam kerangka pencegahan dan pemberantasan korupsi

– Mereview dan/atau menyempurnakan usulan aksi PPK yang telah diajukan oleh

K/L pada bidang/sektor tertentu

– Merumuskan agenda aksi PPK

• Keluaran :

– Kesepakatan tentang Isu Prioritas yang perlu didorong menjadi Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2015

– Rumusan Aksi PPK dalam format 5 kolom

Page 2: (Fgd Penyusunan Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Sektor Kehutanan Dan Lingkungan Hidup) Narasi FGD 12 Januari 2015

 

Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan  Page 2 

 

Pak Frido

- Diskusi ini membahas apa saja yang akan dilakukan untuk meminimalisir korupsi di

lingkungan LH dan tata ruang.

- Hari ini kita akan menentukan agenda prioritas dan aksi konkrit yang akan dilakukan

- Pertanyaan ke Pak Oswar Bagaimana penerapan sanksi dalam lingkungan TRP?

Ibu Sari (KPK)

- Sudah ada Nota Kesepakatan Bersama (NKB) terkait percepatan pembukaan hutan di

Indonesia. Awalnya terdapat 12 Kementerian/Lembaga yang terlibat namun skrg menjadi 10

Kementerian/Lembaga sesuai dengan perubahan nomenklatur.

- 3 hal yang tercantum dalam NKB :

1. teknis

2 harmonisasi

3 rekonsiliasi konflik di lingkungan Tata Ruang dan Pertanahan

Saran :

- Perlu dicermati lagi database dari masing-masing KL

- Dengan adanya perubahan struktur kementerian, diharapkan akan adanya perbaikan

kinerjanya.

• Isu Prioritas :

– Penyelesaian konflik tata ruang

– Politik Hukum Tata Ruang

– One Map Policy

– Reformasi Regulasi – UU Sumber Daya Alam

– Penegakan Hukum

– Keterbukaan Informasi Penataan Ruang, Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Informasi

Tanah Terlantar)

Page 3: (Fgd Penyusunan Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Sektor Kehutanan Dan Lingkungan Hidup) Narasi FGD 12 Januari 2015

 

Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan  Page 3 

 

Bapak Sulistyanto

- CIA (corruption impact assessment) sbg instrumen mungkin bisa dimasukkan ke dalam unsur

PPK

- Aspek pengawasan juga perlu dimasukkan dalam aksi PPK

WALHI (Irhash A)

• Masalah :

- Aspek Tata Ruang dan Lingkungan Hidup tidak terlepas dari kebijakan politik

- Perizinan terkait alih fungsi lahan khususnya perkebunan

- Dari 125 izin pertambangan di Kaltim hampir lebih dari setengahnya tidak mempunyai NPWP

namun bisa lolos dari pengawasan pemerintah

- Perkebunan sawit di Murung Raya diputus MK utk mengganti lahan warga sebesar 80 ha

namun di saat yang sama BPN mengeluarkan izin perluasan lahan. Ini merupakan dua hal yang

berseberangan.

- Korupsi juga terjadi di sektor pajak dalam lingkup kehutanan dan perkebunan.

- Di sektor kehutanan yang terbesar di alih fungsi lahan dengan merubah RTRWN.

- 90% lebih anggota DPR merupakan pengusaha. ==> Izin usaha akan sangat mudah dikeluarkan

untuk kelompoknya.

• Usul konkrit :

- Percepatan pelaksanaan UU Pokok Agraria

Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas (Pak Oswar)

• - Di Indonesia ada 2 bagian besar (kerajaan) dalam tata ruang yakni kehutanan dan

pertanahan (BPN) dimana sektor pertanahan tidak bisa dijangkau oleh Direktorat Tata

Ruang dan Pertanahan untuk aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi.

• Tata ruang harus diikuti dengan pembenahan pertanahan

• 4 aspek potensi korupsi pada lingkup tata ruang dan pertanahan :

1. Aspek keterbukaan informasi memegang peranan penting dalam pencegahan korupsi

(BPN masih belum bisa melaksanakan keterbukaan informasi)

2. Mekanisme pengukuran dalam proses sertifikasi. Kendala saat ini adalah juru ukur

baru ada 9% dari kebutuhan ideal.

Page 4: (Fgd Penyusunan Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Sektor Kehutanan Dan Lingkungan Hidup) Narasi FGD 12 Januari 2015

 

Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan  Page 4 

 

3. Regulasi yang tumpang tindih menyebabkan simpang siurnya pelaksanaan di lapangan

4. Pengawasan dan pengendalian

Gagasan :

• Mendorong Pertanahan untuk lebih terbuka dalam hal informasi

• Mengurangi tumpang tindih dengan menambah juru ukur tanah

• Sulit sekali menerapkan sanksi di lapangan karena sangat luas cakupan tata ruang. Lima

tahun kedepan baru bisa dilakukan setelah pemetaan tata ruang rampung dikerjakan.

Kinerja PPNS belum maksimal performanya, kedepannya akan ditambah jumlahnya.

• Kalau penegakan hukum dijalankan dengan benar maka kasus pengurusan izin tidak akan

muncul (menjawab pertanyaan bu lilly)

• Regulasi sudah cukup jelas termasuk sanksi yang ada namun ketika terjadi pelanggaran

tidak ada yang berani menindaklanjuti.

• Di indonesia hanya KPK yang ditakuti, mungkin ada baiknya KPK buka cabang di

seluruh provinsi agar pengawasan lebih baik.

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan

- Banyak kebijakan yang tidak sesuai jika dilihat dari aspek Ketataruangan. Kebanyakan

merupakan kebijakan atasan sehingga bawahan hanya bisa menjalankan saja.

- BKPRN harusnya menjadi panglima di lapangan.

- Lemahnya pengawasan di bidang Lingkungan Hidup

- Izin terkait Amdal yang sering dipermasalahkan (Sekarang pengurusan izin dilimpahkan ke

BKPM)

- Penegakan hukum harus dibenahi. Tidak hanya satu sisi tapi harus secara menyeluruh

- Peluang terjadinya korupsi :

1. Izin mengenai Amdal

2. Program-program penghargaan dan penilaian kepada pemda di bidang lingkungan hidup

Usul

o PP KLHS belum ada

o Berbagai dokumen lingkungan hidup (AMDL, UPL, UKL)...”bisa dibeli”

Page 5: (Fgd Penyusunan Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Sektor Kehutanan Dan Lingkungan Hidup) Narasi FGD 12 Januari 2015

 

Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan  Page 5 

 

o Kebakaran hutan

o Isu Citarum

o Isu Iklim

o Bisnis konservasi

o Limbah B3 dan electronic waste

Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas (Ibu Yuke)

- Siapa yang mengawal proses aksi yang tercantum di Inpres?

- Tingkat keakuratan dan skala pada peta yang menjadi kendala. 1:50.000 utk kawasan hutan dan

1:5000 utk kawasan pemukiman

Ikatan Notaris Indonesia

Ibu Isyana (Ketua INI)

- Memang yang belum terjangkau oleh KPK adalah Badan Pertanahan Nasional.

- Transparansi di lapangan masih menjadi kendala utama di lapangan.

- Masih banyak retribusi saat pengurusan akte walaupun sudah ada ketentuan baku terkait PNBP.

Masih banyak praktek retribusi under table

- Pembayaran fiducia sudah online dan memperkecil potensi korupsi namun pada pengurusan

IMB masih sangat besar potensi korupsinya.

- Tumpang tindih lahan sehingga menyulitkan ketika pengurusan izin penggunaan lahan untuk

ukuran lahan yang sangat luas.

- Saya melihat di inpres 2/2014 sudah cukup baik, bisa tidak kalau aksi 2015 mengacu kepada

inpres 2/2014 ini?

Bapak Herdimansyah

- Walaupun sudah ada aturan baku persyaratan pengurusan dokumen pertanahan (PP 24 tahun

2007 tentang tata cara pendaftaran tanah) namun pada pelaksanaannya selalu ada perbedaan

persyaratan pengurusan dokumen tersebut yang berpotensi menimbulkan korupsi (Biasanya

terjadi di daerah).

Page 6: (Fgd Penyusunan Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 Sektor Kehutanan Dan Lingkungan Hidup) Narasi FGD 12 Januari 2015

 

Direktorat Analisa Peraturan Perundang Undangan  Page 6 

 

- Ada kasus lahan yang sudah punya izin HGU (kebun sawit) dan juga sudah beroperasi namun

dikemudian hari dikeluarkan Surat Lahan Terlantar oleh BPN sehingga harus mengurus ulang

atau malah dituntut.

- SPOPP dan PMA 3 thn 1998 dapat dilaksanakan dengan konsisten oleh BPN sudah sangat

membantu masyarakat