KESIAPAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA MENGHADAPI MEA 2015Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan15 Januari 2015FGD Implementasi MEA 2015Gedung Bappeda Provinsi Jawa Tengah

*AP e n d a h u l u a n

* Per Agustus ** per FebruariSumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan2010*2011*2012*2013**Tidak/ belum pernah sekolah157.586190.37082.411109.865Belum/ tidak tamat SD600.221686.895503.379513.534SD1.402.8581.120.0901.449.5081.421.653SLTP1.661.4491.890.7551.701.2941.822.395SLTA Umum2.149.1232.042.6291.832.1091.841.545SLTA Kejuruan1.195.1921.032.3171.041.265847.052Diploma I, II, III/ akademi443.222244.687196.780192.762Universitas710.128492.343438.210421.717Total8.319.7797.700.0867.244.9567.170.523

SUMBER : BPS, Berita Resmi Statistik Mei 2014,PROFIL SDM INDONESIA 2014

100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"Sumber: Menko Perekonomian*

PEMBANDING Komposisi PendidikanINDONESIAMALAYSIAOECDData Kemdikbud, Diolah dari: Encyclopedia of Nations, http://www.nationsencyclopedia.com/ diakses Januari 2011TINGGIMENENGAHDASAR

Chart1

0.7040.2240.072

Dasar

Menengah

Tinggi

Sheet1

DasarMenengahTinggi

Indonesia70.40%22.40%7.20%

Category 22.54.42

Category 33.51.83

Category 44.52.85

To update the chart, enter data into this table. The data is automatically saved in the chart.

Chart1

0.2430.5630.203

Dasar

Menengah

Tinggi

Sheet1

DasarMenengahTinggi

Malaysia24.30%56.30%20.30%

Philippina33.60%38.70%27.70%

Rerata OECD20.40%39.30%40.30%

Category 44.52.85

To update the chart, enter data into this table. The data is automatically saved in the chart.

Chart1

0.2040.3930.403

Dasar

Menengah

Tinggi

Sheet1

DasarMenengahTinggi

Rerata OECD20.40%39.30%40.30%

Category 22.54.42

Category 33.51.83

Category 44.52.85

To update the chart, enter data into this table. The data is automatically saved in the chart.

Tantangan Rendahnya ProduktivitasBrazil China India Indonesia Korea Malaysia Thailand VietnamSource: The Economist 2011, diolah Tim SDM IPTEK KP3EI*

Chart1

7121665

11153440

17131654

14202837

392860

10202842

1293544

22192138

Agriculture

Industry Non Manf.

Manufact.

Services

Sheet1

AgricultureIndustry Non Manf.Manufact.Services

Brazil7121665100

China11153440100

India17131654100

Indonesia1420283799

Korea392860100

Malaysia10202842100

Thailand1293544100

Vietnam22192138100

Chart1

211960

412534

IndiaIndiaIndia

451837

72766

153055

422038

521830

Agriculture

Industry

Services

Sheet1

AgricultureIndustryServices

Brazil211960

China412534

India

Indonesia451837

Korea72766

Malaysia153055

Thailand422038

Vietnam521830

BEBERAPA PERMASALAHAN POKOK SDM INDONESIA

*ASEAN PADA PERCATURAN FTA GLOBAL

Economic CommunityPolitical Security CommunitySocio Culture Community

DAMPAK POSITIFDAMPAK NEGATIFPerluasan pasar bagi produk dan jasa IndonesiaMasuknya produk dan jasa luar negeri/ASEAN ke IndonesiaTerbukanya lapangan kerja bagi tenaga kerja terampil IndonesiaMasuknya tenaga kerja terampil LN/ ASEAN ke Indonesia, bersaing dengan tenaga kerja lokalEmigrasi tenaga kerja terampil berkualitas dari Indonesia ke negara-negara ASEAN/LN

PERGERAKAN TENAGA KERJA BERDASARKAN PERJANJIAN (MRA)MRA : Kesepakatan oleh seluruh anggota negara ASEAN untuk mengakui atau menerima beberapa atau semua aspek hasil penilaian atau sertifikat.

MRA salah satu upaya melakukan harmonisasi standar dan kesesuaiannya. Standar-standar yang dimaksud disini terkait dengan kualifikasi tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa.

*8 MRA Yang telah disepakati AEC 2015

Engineering services Desember 2005 Nursing Services Desember 2006 Architectural Services November 2007 Surveying Qualifications November 2007 Medical practicioners Februari 2009 Dental practicioners Februari 2009 Accountancy Services Februari 2009 Tourism Professionals Januari 2009

*MOBILITAS TENAGA KERJA ASEANCETAK BIRU ASEANPertama, negara tujuan atau negara penerima mengakui kualifikasi profesional dan muatan latihan. Kedua, negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan kualifikasi dan pelatihan dengan cara memberikan diploma atau sertifikat. Ketiga, pengakuan tidak bersifat otomatis.

*MOBILITAS TENAGA KERJA ASEANBEBARAPA PERMASALAHAN DALAM MRAPerbedaan upah dan kesempatan kerja; Geographical proximity dan lingkungan sosial-budaya dan bahasa;Perkembangan sektor pendidikan antara negara di ASEAN dan;Kebijakan yang berlaku di setiap negara anggotaKESEPAKATAN MNP MEMBERIKAN JAMINAN HAK DAN ATURAN TAMBAHAN YANG SUDAH DIATUR

HAKEKAT GLOBALISASIKERJASAMAPERSAINGANKEBEBASAN-------------------di dalamnya terkandung:KESEMPATAN dan ANCAMAN

GLOBALISASIWTOAFTAAPECDIKLATBANG KARIRPENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI KUNCI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DI ERA LOBAL

*1963 : Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa koeli kalau tidak menguasai IPTEK1990 : Suka tidak suka Indoensia akan masuk dalam pasar globalTHAILAND : KITCHEN OF THE WORLDMALAYSIA : PUSAT MAKANAN HALAL DUNIAINDONESIA : .................................. ?Untuk Direnungkan

*Kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan RIB

TUGAS POKOK PEMERINTAHMelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah IndonesiaMemajukan kesejahteraan umum.Mencerdaskan kehidupan bangsaIkut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosialSDM APARATUR YANG BERKUALITAS DAN PROFESIONALMASYARAKAT ADIL & MAKMURPENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN PELAYANAN MASYARAKATGOOD GOVERNANCECLEAN GOVERNMENTTUJUAN NEGARA R.I. (Pembukaan UUD 1945)*

ACUAN KONSTITUTIONAL RANCANG BANGUN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

*Tahapan Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

MENGHADAPI AEC HANYA DENGAN DAYA SAING YANG KUATDAYA SAING HANYA DIHASILKAN OLEH SDM YANG KOMPETENSDM YANG KOMPETEN DIHASILKAN OLEH DIKLAT YANG KREDIBEL

PELATIHAN KERJAPERSIAPAN SDM INDONESIA MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015PENGAKUAN KUALIFIKASI SDM INDONESIA

Perpres 72 tahun 2014 tentang Penggunaan TKA serta Pelaksanaan Diklat Tenaga Kerja PendampingPermenakertrans Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem SKKNPermenakertrans Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tatacara Penetapan SKKNIPermenakertrans Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pelatihan KetransmigrasianPermenakertrans Nomor 21 Tahun 2014 tentang Penerapan KKNI KESIAPAN KEBIJAKAN KEMNAKERTRANS (ASPEK KOMPETENSI)MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015PENGAKUAN KUALIFIKASI SDM INDONESIA

KESIAPAN KEBIJAKAN (REGULASI LAINNYA) SDM MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015REGULASI TERKAITUndang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa KonstruksiUndang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalUndang-Undang nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi GeospasialUndang-Undang nomor 3 tahun 2014 tentang PerindustrianPeraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2012 tentang Sertifikasi PariwisataPermen ESDM nomor 20 tahun 2008 tentang Pemberlakuan Wajib SKKNI Permendagri nomor 2 tahun 2013 tentang Sistem PBK dilingkungan Kemendagri dan PemdaPerka BKN nomor 8 tahun 2013 tentang Pedoman Perumusan Standar Kompetensi Teknis PNS Permendikbud nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI dibidang Pendidikan TinggiISO 9001dll

MAKRO MODEL INTEGRATIF KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIANMENDUKUNG TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG INOVATIF, PRODUKTIF, KOMPETITIF DAN SEJAHTERAPRA EMPLOYMENTPOST EMPLOYMENTDURING EMPLOYMENTANKATAN KERJA( Pekerja dan Penganggur )

Calon Masyarakt TransmigrasiSIISTEM PELATIHAN KERJANaker KompetenMasytransKompetenOPTIMALISASI PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA SECARA PRODUKTIF DAN REMUNERATIFPERENCANAAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIANPELAKSANAAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIANPENGEMBANGAN HUBUNGANINDUSTRIAL & JAMSOSTEK PENGAWASAN KETENAGAKERJAANPEMBINAAN NAKER PENSIUN DAN PHKPERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASIPEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASIPENATAAN DAN PENYEBARAN PENDUDUKPENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASIKAWASAN TRANSMIGRASITENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG INOVATIF, PRODUKTIF, KOMPETITIF, MANDIRI DAN SEJAHTERASISTEM KETENAGAKERJAANTUJUAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

PENYIAPAN SDM KOMPETENMENGHADAPI AECGLOBALISASI Keterbukaan Persaingan KebebasanANCAMANPELUANGSDMKOMPETEN & PROFESIONALSISTEM STANDARISASI &SERTIFIKASI PROFESISISTEM DIKLAT PROFESIBERBASIS KOMPETENSIVSDIPERKUATDIBERDAYAKAN

UPAYA PENCIPTAAN TENAGA KERJA KOMPETEN DI INDONESIATK kompeten harus memiliki pengetahuan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, terampil melakukan pekerjaannya dan memiliki etos kerja yang baik

Tanggung jawab semua pihak (Diknas, Nakertrans, Instansi lainnya dimasing-masing sektornya, Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDMKKNI

SE L EKS IPROGRAM DIKLAT BERBASIS KOMPEENSISarana/PrasaranaInstrukturBiayaManajemenLEMBAGA DIKLAT PROFESIUJ K

AKREDITASIKKNISKKNITENAGA KERJAINDONESIALULUSANLEMBAGA KOORDINASIDIKLAT PROFESINAKERKOMPETENSERTIFI-KASIBNSPLSPSTD. INT & KHSSISTEM PELATIHAN KERJA NASIONALD U D I

SELEKSI

PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJAPROGRAM PELATIHAN KERJASUMBER DAYA PELATIHAN KERJAMANAJEMEN PELATIHAN KERJAUJKSERTIFIKASI KOMPETENSITenaga KerjaLulusanTenaga Kerja KompetenKKNISKKNIKeterkaitan 3 KOMPONEN Sislatkernas231BNSPLSP

SKKNISISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN (JCP)PENDIDIKAN FORMAL

JENJANG KUALIFIKASI KKNIJCP MELALUI PELATIHAN KERJA DAN/ATAU PENGALAMAN KERJAKESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN JENJANG PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA

Professional Operator Teknisi Ahli Pengalaman individual atau belajar sendiri DUNIA PENDIDIKAN - GELAR DUNIA KERJAPELATIHAN & PENGALAMAN KERJA MASYARAKAT - PENGALAMAN ATAU BELAJAR MANDIRIDUNIA PROFESI DAN SERTIFIKAT PROFESI S K L SKKNIKKNIMULTI JALUR PENINGKATAN KUALITAS SDMPerpres. No. 8 Thn. 2012Peningkatan kualitas SDM dapat ditempuh melalui : Pendidikan; Pelatihan & Pengalaman Kerja; Dunia Profesi dan atau Belajar Sendiri

Dengan KKNI, kualitas dan kompetensi tenaga kerja dari berbagai jalur akan mendapat pengakuan yang sama yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi setelah melalui uji kompetensi

KETELUSURAN DAN KREDIBILITAS PENERAPAN SISTEM SERTIFIKASIBADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESIPP, ISO 17011, ISO 17024, PEDOMAN BNSP

*Optimalisasi Lembaga Pelatihan Pemerintah (Pusat dan Daerah)C

Program Pelatihan Kerja FRESH GRADUATE yang ingin masuk pasar kerjaBEKERJA DENGAN PRODUKTIF (mampu meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan tempat bekerja dan meningkatkan kesejahteraan keluarga)Target group utama234567Upgrading Skill1Pelatihan Peningkatan Produktivitas

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS

SINERGI LEMBAGA DIKLAT DENGAN INDUSTRI/PERUSAHAAN MELALUI KERJASAMA PROGRAM PELATIHANPelatihan di tempat kerja (OJT)PemaganganRekruitmen pesertaTraining-to-work transision (industri sebagai tempat pelatihan bagi lembaga Diklat)Penempatan

FOKUS

UTILISASI DAN KAPASITAS LEMBAGA PELATIHAN (ORANG/TAHUN)73.500214.000166.700454.200

*Tantangan Optimalisasi Lembaga PelatihanJumlah dan kualitas harus di tingkatkanMerupakan UPT Dinas, sehingga kurang fleksibel dalam pengelolaanJumlah yang dilayani semakin besar dan menyebarKurang relevan dengan tuntutan pasar kerja Belum terbangun komitmen yang kuatBelum merupakan kebutuhanBelum dilihat sebagai investasi jangka panjang

Mendorong seluruh sektor, kementerian teknis/ lembaga untuk mengembangkan standar kompetensi kerja.Harmonisasi regulasi ketenagakerjaan Menfasilitasi pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi pada balai latihan kerja diseluruh Indonesia.Sertifikasi kompetensiPenguatan lembaga pelatihan kerja dan lembaga sertifikasi profesi.Langkah-langkah strategis yang telah dilakukan

Lanjutan

Pengembangan sistem penjaminan mutu lembaga pelatihan.Peningkatan kapasitas dan kualitas instruktur/ tenaga pelatih. Pengembangan program-program pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.Pengembangan regulasi untuk pengakuan kualifikasi tenaga kerja, khususnya dalam rangka penerapan KKNI yang akan menyandingkan antara kualifikasi tenaga kerja Indonesia dengan kualifikasi negara lainnya.

*Perlunya peningkatan komitmen Pemerintah dan Pemda untuk menjadikan pelatihan kerja sebagai sarana peningkatan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia.

2.Percepatan implementasi SDM berbasis kompetensi dilakukan melalui:Pengembangan SKKNI di semua sektorPeningkatan kapasitas dan kualitas lembaga PelatihanPerkuatan lembaga sertifikasiRekognisi kompetensi kerja

Penguatan Kelembagaan Sertifikasi.

4. Peningkatan jejaring dengan industri baik untuk rekruitmen maupun penempatan.

5.Pengembangan sumber daya pelatihan kerja (penyelenggaraan pelatihan kerja, modul pelatihan, instruktur, fasilitas dan sarana, serta manajemen pelatihan kerja) secara tersistem, terstruktur dan terintegrasi.

HAL-HAL YANG MASIH PERLU DILAKUKAN

Terima Kasih

*********