fgd ikm-2007

Upload: nirmalaquinn

Post on 13-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    1/30

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya

    sehingga tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul Sanitasi Total erbasis

    Masyarakat !STM" dapat kami selesaikan#

    Tugas ini kami buat untuk memenuhi persyaratan dalam menjalankan

    Kepaniteraan Klinik di SM$ Ilmu Kesehatan Masyarakat yang kami jalani di

    $akultas Kedokteran %ni&ersitas 'ijaya Kusuma Surabaya# Tidak lupa kami

    u(apkan terima kasih kepada dr# Sukma Sahade)a,M#kes selaku pembimbing

    dalam penyusunan tugas IKM ini#

    Kami menyadari bah)a tugas ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

    mohon kritik dan saran untuk kesempurnaanya#

    Surabaya, September *+

    Penyusun

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    2/30

    DAFTAR ISI

    K.T. PEN/.NT.0########################################################################################## i

    1.$T.0 ISI ###################################################################################################### ii

    2%1%3 SKEN.0I4###########################################################################################

    . I PEN1.5%3%.N

    .# 3atar elakang ############################################################################ *

    # 0umusan Masalah ###################################################################### 6# Tujuan #########################################################################################

    . II .N.3ISIS K.S%S

    .# .nalisis Se(ara Epidemiologi ##################################################### 7

    # Kausa dan .lternati8 Kausa######################################################### 9

    6# .lternati8 Penyelesaian Masalah dan Prioritas Peme(ahan

    Masalah yang dipilih################################################################### +

    . III 0EN6.N. P04/0.M

    .# Pendekatan Melalui Konsep Kesehatan Masyarakat ################## *

    # Pendekatan Melalui Pengembangan 4rganisasi ######################### 7

    . I: KESIMP%3.N;S.0.N ###################################################################

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    3/30

    JUDUL SKENARIO

    SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

    "Desa Duren adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Madurasa kabupaten

    Madangkara. Desa tersebut terdiri atas 4 RW (rukun warga) dan 14 RT (rukun

    tetangga) dihuni !leh #$% &iwa dalam 1$$# kepala keluarga. 'r!p!rsi

    peker&aan penduduk did!minasi !leh peker&a swasta menyusul peker&aan petani

    atau buruh tani dan sedikit yang beker&a di lembaga pemerintahan atau lembaga

    !rmal lainnya. Tingkat pendidikan penduduk dewasa umumnya lulusan D dan

    M' dan hanya sedikit yang mengenyam pendidikan tinggi. Dalam catatan

    'uskesmas Madurasa desa ini hanya memiliki 4#* &amban (kakus) dan buah

    asilitas mandi cuci kakus (M+,). ,ebiasaan -pen Deecati!n (-D) sudah

    men&adi kebiasaan di masyarakat Duren.

    Menghadapi keadaan desa ini dr. nggie kepala 'uskesmas Madurasa cukup

    resah apalagi angka kesakitan penyakit berbasis saluran alat cerna &uga masih

    cukup tinggi. Dalam membina kesehatan masyarakat Desa Duren memiliki kepala

    desa dengan perangkatnya yang cukup k!!perati dan telah membina /$ kader

    kesehatan. Dr.nggie bertekad untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan

    sehat ('0) dengan mend!r!ng masyarakat memiliki asilitas yang berkaitan

    dengan pr!gram tersebut secara swadaya sehingga tercapai -pen Deecati!n

    2ree (-D2) sesuai k!nsep "anitasi T!tal erbasis Masyarakat (TM) ".

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    4/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakan

    Pada tahun *++= telah diputuskan strategi nasional Sanitasi Total erbasis

    Masyarakat melalui Kepmenkes no#=7*;menkes#SK;I>;*++=# Strategi ini menjadi

    a(uan bagi petugas kesehatan dan instasi terkait dalam penyusunan peren(anaan,

    pelaksanaan, pemantauan dan e&aluasi terkait dengan Sanitasi Total erbasis

    Masyarakat#Sanitasi Total erbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STM

    adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui

    pemberdayaan masyarakat dengan metode pemi(uan# Komunitas merupakan

    kelompok masyarakat yang berinteraksi se(ara sosial berdasarkan kesamaan

    kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan# -pen Deecati!n 2ree yang

    selanjutnya disebut sebagai 41$ adalah kondisi ketika setiap indi&idu dalam

    komunitas tidak buang air besar sembarangan# 6u(i Tangan Pakai Sabun adalah

    perilaku (u(i tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir#

    Pengelolaan .ir Minum 0umah Tangga yang selanjutnya disebut sebagai P.M0T

    adalah suatu proses pengolahan, penyimpanan dan peman8aatan air minum dan air

    yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya seperti

    berkumur, sikat gigi, persiapan makanan;minuman bayi#

    Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum,

    higiene dan sanitasi masih sangat besar# 5asil studi Indonesia Sanitation Se(tor

    1e&elopment Program !ISS1P" tahun *++?, menunjukkan 9@ masyarakat masih

    berperilaku buang air besar ke sungai, sa)ah, kolam, kebun dan tempat terbuka#

    erdasarkan studi asi( 5uman Ser&i(es !5S" di Indonesia tahun *++?, perilaku

    masyarakat dalam men(u(i tangan adalah setelah buang air besar *@, setelah

    membersihkan tinja bayi dan balita A@, sebelum makan @, sebelum memberi

    makan bayi 9@, dan sebelum menyiapkan makanan ? @#

    Sementara studi 5S lainnya terhadap perilaku pengelolaan air minum

    rumah tangga menunjukan AA,*+@ merebus air untuk mendapatkan air minum,

    http://menkes.sk/IX/2008http://menkes.sk/IX/2008
  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    5/30

    tetapi 9,7+ @ dari air tersebut masih mengandung Es(heri(ia (oli# Kondisi

    tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia# 5al

    ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun *++? sebesar *< per

    seribu penduduk pada semua umur dan ? pro&insi mengalami Kejadian 3uar

    iasa !K3" diare dengan 6ase $atality 0ate !6$0" sebesar *,7*#

    Pemerintah telah memberikan perhatian di bidang higiene dan sanitasi

    dengan menetapkan 4pen 1e8e(ation $ree dan peningkatan perilaku hidup bersih

    dan sehat pada tahun *++A dalam 0en(ana Pembangunan 2angka Menengah

    Nasional !0P2MN" Tahun *++ - *++A# 5al ini sejalan dengan komitmen

    pemerintah dalam men(apai target Millennium 1e&elopment /oals !M1/s"

    tahun *+7, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar se(ara

    berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum

    mendapatkan akses#

    anyaknya penyakit berbasis saluran (erna dan kebiasaan !pen deecati!n

    yang tinggi serta perilaku hidup bersih sehat !P5S" yang rendah dan tingkat

    pendidikan yang rendah serta kepemilikan jamban yang rendah di 1esa 1uren

    Ke(amatan Madurasa Kabupaten Madangkara adalah hal yang menarik untuk

    dibahas pada makalah ini#

    B. R!"!#an "a#ala$

    # .pa yang dimaksud dengan kebiasaan open de8e(ation !41" B

    *# agaimana (ara mengatasi kebiasan open de8e(ation !41" pada

    masyarakat desa 1uren B

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    6/30

    *# Menjelaskan masalah kepemilikan jamban di 1esa 1uren

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    7/30

    BAB II

    ANALISIS KASUS

    A. Anal'#'# ka#!#

    . Anal'#'# Seara E*'+e"',l,'

    4pen 1e8e(ation !41" merupakan perilaku yang tidak sehat sebagai

    penyebab pen(emaran lingkungan yang akan berpengaruh terhadap terjadinya

    penyakit in8eksi !Mur)ati, *+*"# erdasarkan data '54 pada tahun *++

    diperkirakan sebesar , miliar orang atau 9@ penduduk dunia masih melakukan

    open de8e(ation !41", sedangkan menurut data 1irektorat 2endral 6ipta Karya

    jumlah masyarakat Indonesia yang masih melakukan open de8e(ation !41"

    diperkirakan sebesar + juta atau *+@ dari total penduduk Indonesia#

    Pre&alensi penyakit akibat sanitasi buruk di Indonesia adalah penyakit diare

    sebesar 9*@, ke(a(ingan +,=7@, s(abies *

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    8/30

    anak usia diba)ah lima tahun dan sarana jamban berisiko 9,*7 kali terkena diare

    pada bayi dan balita# Perilaku penjamu dipengaruhi berbagai 8aktor, berdasar

    penelitian berkaitan dengan penggunaan jamban dan perilaku .S menyebutkan

    bah)a pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku buang air besar !." yang

    sehat (ukup tinggi !A+@" dan A

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    9/30

    -. Ka!#a +an Alternat' Ka!#a

    /ambar # $ish one tentang Kausa dan .lternati8 Kausa rendahnya kepemilikan

    jamban di desa 1uren

    A. S!"/er Da0a Man!#'a

    Tingkat pendidikan masyarakat desa 1uren yang rendah menyebabkan

    kurangnya pemahaman masyarakat dalam pentingnya kebersihan dan kesehatan#

    Status pekerjaan masyarakat desa duren yang didominasi oleh pekerja s)asta,

    petani atau buruh tani dengan tingkat ekonomi menengah keba)ah yang

    menyebabkan rendahnya kemampuan tiap kepala keluarga memiliki jamban#

    Kedua 8aktor diatas dapat memi(u perilaku hidup tidak bersih dan sehat

    salah satunya adalah open de8e(ation !41" yang menyebabkan terjadinya

    peningkatan angka kesakitan penyakit berbasis saluran alat (erna seperti diare,

    (a(ingan, muntaber, dll pada masyarakat desa 1uren#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    10/30

    B. Fa#'l'ta#

    Keterbatasan kepemilikan jamban mengakibatkan masyarakat di desa 1uren

    mempunyai kebiasaan open de8e(ation !41", perilaku tersebut dipengaruhi oleh

    8aktor internal dan eksternal dalam diri seseorang yang saling berinteraksi# $aktor

    internal yaitu karakteristik indi&idu !seperti umur, jenis kelamin, tingkat

    pendidikan, status ekonomi,dan pekerjaan" mempengaruhi pengetahuan dan sikap

    seseorang untuk merespon atau menilai suatu kondisi yang sudah menjadi

    kebiasaan, semakin tinggi tingkat pengetahuan dan semakin positi8 sikap terhadap

    man8aat dan keuntungan untuk dirinya, maka semakin (epat pula seseorang untuk

    merubah perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik#

    $aktor eksternal termasuk 8aktor lingkungan 8isik, biologi, sosial dan

    budaya yang saling mendukung dan menguatkan keyakinan seseorang untuk

    melakukan suatu tindakan dimana seseorang sebaiknya buang air besar#

    $aktor lingkungan 8isik seperti ketersediaan air bersih, ketersediaan lahan

    untuk membangun jamban dan jarak rumah dengan sungai# $aktor lingkungan

    sosial dan budaya adalah adanya dukungan sosial, sangsi sosial dan pembinaan

    petugas# $aktor biologi adalah keberadaan agent penyebab penyakit seperti &irus,

    bakteri dan parasit

    %. Mater'al

    Salah satu 8aktor penyebab rendahnya kepemilikan jamban adalah penduduk

    terbentur masalah ekonomi sehingga mereka tidak bisa membuat 8asilitas jamban

    di rumahnya masing-masing dan lebih senang untuk buang air di sungai, sa)ah,

    atau tempat lain# Mereka juga berpikir dengan adanya 8asilitas jamban umum

    yang dapat digunakan se(ara berjemaah maka mereka tidak perlu susah payah

    membangun jamban sendiri sehingga dapat mengurangi pengeluaran penduduk#

    D. Met,+e

    Selain 8aktor manusia, 8aktor metode juga dapat dikategorikan sebagai salah

    satu kausa rendahnya kepemilikan jamban pada penduduk desa Turen ini# Metode

    yang dimaksud antara lain penyuluhan, koordinasi lintas sektor atau mungkin

    kurangnya moti&asi dari tenaga kesehatan, seperti yang telah kita ketahui,

    sejatinya penyuluhan dapat memberikan kontribusi besar terhadap perubahan

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    11/30

    perilaku penduduk ke arah yang lebih baik# Salah satu (ontohnya dengan adanya

    penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran penduduk akan betapa pentingnya

    kepemilikan jamban pada suatu desa pada umumnya dan dalam rumah pada

    khususnya serta e8ek yang ditimbulkan bagi penduduk serta lingkungan dengan

    adanya jamban pada masing masing rumah#

    Tidak lupa tenaga kesehatan juga memegang peranan penting dalam

    meningkatkan Perilaku 5idup ersih dan Sehat# Kalau tidak ada atensi dari tenaga

    kesehatan yang terkait serta kurangnya moti&asi dari tenaga kesehatan tersebut

    maka Perilaku 5idup ersih dan Sehat#

    1. Alternat' Pen0ele#a'an Ma#ala$ +an Pr',r'ta# Pe"ea$an Ma#ala$

    0an D'*'l'$

    Ka!#a Alternat' ka!#a Alternat' Pe"ea$an

    Ma#ala$

    Pe"ea$an

    Ma#ala$

    Ter*'l'$

    KEBIASAANOPENDEFE%ATION SDM 0endahnya tingkat

    pendidikan

    .# Melakukan

    penyuluhan tentang

    dampak buruk 41

    Melak!kan

    *en0!l!$an

    tentan

    +a"*ak /!r!k

    OD

    Kebiasaan turun

    temurun masyarakat

    # Mengadakan

    pengobatan gratis

    bagi kesakitan

    akibat 41

    Pekerjaan

    masyarakat yang

    kurang di lembaga

    pemerintahan

    6# Melakukan

    kunjungan banding

    ke daerah lain

    Fa#'l'ta#

    Kurangnya jamban .# Sosialisasi

    pembangunan

    jamban

    Pr,*,#al

    *e"/an!nan

    &a"/an !"!"

    Mater'al

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    12/30

    Ketiadaan program

    pembangunanjamban

    .# Proposal

    pembangunan

    jamban

    Pr,*,#al

    *e"/an!nan

    &a"/an !"!" Kurangnya

    pendanaan# .risan jamban

    Met,+e

    Kurangnya jumlah

    kader kesehatan

    .# Menambah jumlah

    kader kesehatan

    dari masyarakat

    desa

    Mena"/a$

    &!"la$ ka+er

    ke#e$atan +ar'

    "a#0arakat

    +e#a Kurangnya

    penyuluhan

    # Merekrut kader dari

    desa lain

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    13/30

    BAB III

    REN%ANA DAN PROGRAM

    A. Ber/aa' Pen+ekatan

    Pendekatan STM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan

    sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemi(uan# Pendekatan

    partisipati8 ini mengajak masyarakat untuk mengalisa kondisi sanitasi melalui

    proses pemi(uan yang menyerang; menimbulkan rasa ngeri dan malu kepada

    masyarakat tentang pen(emaran lingkungan akibat .S#

    Tujuan akhir pendekatan ini adalah merubah (ara pandang dan perilaku

    sanitasi yang memi(u terjadinya pembangunan jamban dengan inisiati8

    masyarakat sendiri tanpa subsidi dari pihak luar serta menimbulkan kesadaran

    bah)a kebiasaan .S adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi

    kepada semua masyarakat sehingga peme(ahannya juga harus dilakukan dan

    dipe(ahkan se(ara bersama#

    Masyarakat sasaran dalam STM tidak dipaksa untuk menerapkan kegiatan

    program tersebut, akan tetapi program ini berupaya meningkatkan partisipasi

    masyarakat dalam kegiatannya# Tingkat partisipasi masyarakat dalam STM

    dimulai tingkat partisipasi yang terendah sampai tertinggi

    # Masyarakat hanya menerima in8ormasiF keterlibatan masyarakat hanya

    sampai diberi in8ormasi !misalnya melalui pengumuman" dan bagaimana

    in8ormasi itu diberikan ditentukan oleh si pemberi in8ormasi !pihak

    tertentu"#

    *# Masyarakat mulai diajak untuk berundingF Pada le&el ini sudah adakomunikasi * arah, dimana masyarakat mulai diajak untuk diskusi atau

    berunding# 1alam tahap ini meskipun sudah dilibatkan dalam suatu

    perundingan, pembuat keputusan adalah orang luar atau orang-orang

    tertentu#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    14/30

    keputusan, pada tahap ini masyarakat tidak hanya membuat keputusan,

    akan tetapi telah ikut dalam kegiatan kontrol pelaksanaan program#

    Sanitasi Total erbasis Masyarakat terdiri dari 7 pilar

    # Stop buang air besar sembarangan dengan menggunakan jamban yang

    sehat, yaitu

    a# .man ketika tinja tidak men(emari sumber air

    b# .man ketika tinja tidak terjamah lalat !tertutup"

    (# .man ketika orang yang menggunakan jamban itu tidak

    jatuh;terpleset !konstruksi kuat"

    d# .man ketika orang yang menggunakan tidak merasa kha)atir diintip

    orang lain#*# 6u(i tangan pakai sabun

    Tangan merupakan pemba)a utama kuman penyakit# Men(u(i

    tangan dengan air saja tidak (ukup, penggunaan sabun selain membantu

    singkatnya )aktu (u(i tangan, dengan menggosok jemari dengan sabun

    menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak;lemak;kotoran di

    permukaan kulit# Perpaduan kebersihan dan perasaan segar merupakan

    hal positi8 yang didapat setelah menggunakan sabun#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    15/30

    sama atau produk yang lain#

    7# Pengelolaan limbah (air rumah tangga

    3imbah (air harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan

    dapat menjadi tempat perindukan &e(tor berbagai bibit penyakit#

    3imbah (air harus dibuang pada sarana pengolahan air limbah, yang

    dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga, bentuk saluran

    pengolahan air limbah dapat berupa sumuran ataupun saluran dengan

    ukuran tertentu# 1ari ke empat tingkatan partisipasi tersebut, yang

    diperlukan dalam STM adalah tingkat partisipasi tertinggi dimana

    masyarakat tidak hanya diberi in8ormasi, tidak hanya diajak berunding

    tetapi sudah terlibat dalam proses pembuatan keputusan dan bahkan

    sudah mendapatkan )e)enang atas kontrol sumber daya masyarakat itu

    sendiri serta terhadap keputusan yang mereka buat# 1alam prinsip STM

    telah disebutkan bah)a keputusan bersama dan a(tion bersama dari

    masyarakat itu sendiri merupakan kun(i utama# 1engan program tersebut

    diharapkan terjadi peningkatan pembuangan tinja yang sehat, sehingga

    tujuan dari program tersebut yaitu -pen Deecati!n 2ree dapat ter(apai#

    B. Pen0!l!$an Ke#e$atan.

    Salah satu metode untuk program peningkatan jamban yaitu dengan

    dilaksanakannya Penyuluhan kesehatan dimana merupakan penambahan

    pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau

    instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia se(ara

    indi&idu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam

    men(apai tujuan hidup sehat !1epkes, *++*"#

    Tujuan penyuluhan kesehatan disini adalah meningkatkan pengetahuan dan

    pemahaman masyarakat di 'ilayah 1esa 1uren, Ke(amatan Madurasa Kabupaten

    Madarangka mengenai pentingnya jamban# Sasaran yang dituju untuk penyuluhan

    kesehatan men(akup indi&idu, keluarga, kelompok maupun masyarakat,

    penyuluhan kesehatan diutamakan pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah

    dan keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    16/30

    1alam penyuluhan kesehatan ini akan membahas mengenai bagaimana

    menerapkan Perilaku 5idup ersih dan Sehat !P5S" yang diantaranya mengenai

    apa itu jamban, man8aat dari jamban, kriteria jamban sehat serta dampak bila tidak

    terdapat jamban di lingkungan rumah# 1iharapkan dengan diberikan penyuluhan

    ini masyarakat 1esa 1uren tersebut mengetahui pentingnya jamban dan

    menerapkannya#

    %. Pen0e+'aan Fa#'l'ta# San'ta#'

    1e8inisi menurut '54 adalah suatu usaha untuk menga)asi beberapa

    8aktor lingkungan 8isik yang berpengaruh terhadap manusia yang mempunyai e8ek

    merusak perkembangan 8isik, kesehatan, dan kelangsungan hidup# %mumnya

    upaya sanitasi meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia

    !jamban", pengelolaan sampah !tempat sampah" dan pembuangan air limbah

    !SP.3" tetapi khususnya disini hanya akan membahas mengenai pembuangan

    kotoran manusia !jamban"#

    Pembuangan Tinja !2amban" - Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan

    dari tubuh manusia sebagai sisa dari proses pen(ernaan (tractus digestius). 1alam

    ilmu kesehatan lingkungan, dari berbagai jenis kotoran manusia, yang lebih

    dipentingkan adalah tinja (aeces) dan air seni (urine) karena kedua bahan

    buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber penyebab

    timbulnya berbagai ma(am penyakit saluran pen(ernaan !Soeparman dan

    Suparmin, *++*"#

    1itinjau dari sudut kesehatan, kotoran manusia merupakan masalah yang

    sangat penting, karena jika pembuangannya tidak baik maka dapat men(emari

    lingkungan dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan manusia# Penyebaran

    penyakit yang bersumber pada kotoran manusia (aeces) dapat melalui berbagai

    ma(am jalan atau (ara#

    . Pena+aan Ja"/an Se$at

    2amban adalah suatu 8asilitas pembuangan tinja manusia# 2amban

    terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa

    leher angsa !(emplung" yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    17/30

    dan air untuk membersihkannya# 2amban keluarga adalah suatu 8asilitas

    pembuangan tinja bagi suatu keluarga erdasarkan Keputusan Menteri

    Kesehatan No# =7* Tahun *++= tentang Strategi Nasional Sanitasi Total

    erbasis Masyarakat, jamban sehat adalah suatu 8asilitas pembuangan tinja

    yang e8ekti8 untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit# Sementara

    pengertian kotoran manusia adalah semua benda atau Dat yang tidak dipakai

    lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh# Gat-Dat yang

    harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja, air seni dan 64*

    Salah satu kegiatan promoti8-pre&enti8 untuk menanggulangi penyakit

    berbasis lingkungan adalah pembangunan jamban keluarga, %paya yang

    perlu diperhatikan untuk men(apai lingkungan yang sehat adalah dengan

    (ara pembangunan jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan#7

    Salah satu indikator Indonesia Sehat *++ adalah (akupan jamban keluarga

    minimal =@#

    Idealnya setiap keluarga memiliki jamban yang memenuhi syarat

    jamban sehat atau baik untuk men(egah terjadinya penularan penyakit dari

    kotoran manusia# Syarat jamban sehat;baik meliputi

    # Tidak men(emari sumber air bersih, untuk ini letak lubang

    penampungan kotoran paling sedikit berjarak + meter dari sumber

    air minum# Tetapi kalo keadaan tananhnya berkapur atau tanah liat

    yang retak-retak pada musim kemarau, demikian juga bila letak

    jamban disebelah atas dari sumber air minum pada tanah yang

    miring maka jaraknya lebih dari 7 meter#

    *# Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus,untuk ini tinja harus tertutup rapat misalnya dengan menggunakan

    leher angsa atau penutup yang rapat#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    18/30

    =# :entilasi (ukup baik#

    A# Tersedianya air dan alat bersih#

    1engan memperhatikan persyaratan tersebut maka terdapat dua jenis atau

    metode pembuangan tinja yaitu

    a# pembuangan tinja tanpa air#

    b# pembuangan tinja menggunakan air#

    a# Pembuangan tinja tanpa air penggelontor

    Yang dimaksud dengan pembuangan tinja tanpa air adalah pembuangan

    tin ja tanpa air untk menggelontor, sehingga metode ini tidak perludilengkapi dengan water seal atau lebih sering disebut leher angsa#

    %mumnya jenis ini banyak digunakan di daerah pedesaan atau daerah yang

    sulit mendapatkan air bersih# !1idik Sarudji, *++"

    .da beberapa ma(am yang tergolong dalam jenis pembuangan tinja ini

    " Kakus sederhana

    2enis ini sering disebut kakus (emplung# Konstruksinya terdiri atas

    lubang galian sema(am sumuran tetapi dindingnya tidak perlu

    kedap air#

    *" Kakus kolong

    Yaitu tempat pembuangan tinja yang terdiri atas bak berdinding

    lapis semen kedap air, ditanam dalam tanah tetapi tidak ber8ungsi

    sebagai septic tank melainkan hanya untuk melindungi bahaya

    kontaminasi terhadap tanah di sekitarnya#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    19/30

    yang menjadi masalah adalah (ara pengosongannya#

    7" Kakus parit

    Kakus parit merupakan jenis yang sudah jarang dijumpai

    disamping itu tidak dianj urkan lagi#

    ?" Kakus gantung

    2enis ini merupakan sarana pembuangan kotoran yang terletak

    diatas badan air atau kolam#

    b# Pembuangan tinja dengan air penggelontor

    Yang dimaksud dengan pembuangan tinja yang menggunakan air

    adalah pembuangan tinja yang dalam pengoperasiannya menggunakan air

    penggelontor karena air disamping unutuk penggelontor juga untuk mengisi

    septic tank oleh sebab itu mode ini dilengkapi dengan septi( tank

    " Kontruksi dari septi( toilet ini terdiri atas bangunan atau bagian

    a" cl!set atau sering juga disebut toilet, yaitu tempat untuk berhajat

    b" saluran kotoran menuju ke septi( tank

    (" septic tank

    d" saluran air ke sumur resapan

    e" sumur resapan#

    *" Syarat 2arak .man antara Septi( Tank dengan Sumur /ali dan

    $aktor yang Mempengaruhinya

    Pada penelitian yang dilakukan oleh /otaas, dkk dalam Soeparman

    !*++*", sumber kontaminasi yang berupa tinja manusia yang ditempatkan

    dalam lubang yang menembus permukaan air tanah# Sampel positi8

    organisme (oli8orm didapatkan pada jarak sarnpai ? m dari sumber

    kontaminasi# 1aerah kontaminasi melebar ke luar sampai kira-kira * m pada

    titik yang berjarak sekitar 7 m dari jamban dan menyempit pada kira-kira

    m# Kontaminasi tidak bergerak mela)an arah aliran air tanah# Setelah

    beberapa bulan, tanah sekitar jamban akan mengalami penyumbatan

    !(logging", dan sampel yang positi8 dapat diperoleh hanya pada jarak *-< m

    dari lubang# 1engan kata lain, daerah kontaminasi tanah telah menyempit#

    Pola pen(emaran se(ara kimia)i sama bentuknya dengan pen(emaran

    bakteriologis, hanya jarak jangkaunya lebih jauh#

    1ari sudut pandang sanitasi, yang penting diperhatikan adalah jarak

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    20/30

    perpindahan maksimum dari bahan pen(emar dan kenyataan bah)a arah

    perpindahan selalu searah dengan arah aliran air tanah# 1alam penempatan

    sumur, harus diingat bah)a air yang berada dalam lingkaran pengaruh

    sumur mengalir menuju sumur tersebut# Tidak boleh ada bagian daerah

    kontaminasi kimia)i ataupun bakteriologis yang berada dalam jarak

    jangkau lingkaran pengaruh sumur !Soeparman, *++*7+"#

    Tindakan pen(egahan pen(emaran sumur gali oleh bakteri c!li!rm.

    yang harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan (ubluk !kakus", lubang

    galian sampah, lubang galian untuk air limbah (cessp!!l3 seepage pit) dan

    sumber-sumber pengotoran lainnya# 2arak ini tergantung pada keadaan tanah

    dan kemiringan tanah# Pada umumnya dapat dikatakan jarak yang aman

    tidak kurang dari + meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di

    ba)ah tempat-tempat sumber pengotoran seperti yang disebutkan di atas

    !Entjang, *+++9="# Sedangkan menurut 6handra !*++9?", Sumur harus

    berjarak minimal 7 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pen(emaran

    seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya#

    Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia !SNI" +

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    21/30

    yang diperlukan untuk daerah yang lapisan tanahnya terbentuk

    dari tanah 8iat#

    (" $aktor Meteorologi di daerah yang (urah hujannya tinggi,

    jarak sumur harus lebih jauh dari kakus#

    d" 2enis mikroorganisme Karakteristik beberapa mikroarganisme

    ini antara lain dapat disebutkan bah)a bakteri patogen lebih

    tahan pada tanah basah dan lembab# 6a(ing dapat bertahan

    pada tanah yang lembab dan basah selama 7 bulan, sedangkan

    pada tanah yang kering dapat bertahan selam bulan#

    e" $aktor Kebudayaan Terdapat kebiasaan masyarakat yang

    membuat sumur tanpa dilengkapi dengan dinding sumur#

    8" $rekuensi Pemompaan .kibat makin banyaknya air sumur

    yang diambil untuk keperluan orang banyak, laju aliran tanah

    menjadi lebih (epat untuk mengisi kekosongan !6handra,

    *++9*?-*9"#

    Pembangunan jamban ini di8asilitasi oleh masyarakat dengan dibantu

    beberapa pihak terkait# Salah satu kegiatan tersebut adalah Sanitasi Total

    erbasis 3ingkungan !STM", yang merupakan sanitasi total atas prakarsa

    masyarakat, kegiatan ini merupakan program sanitasi yang menitikberatkan

    pada masyarakat akan pentingnya sarana pembuangan air besar

    !jamban;kakus" untuk kesehatan pribadi dan penyehatan lingkungan#

    Pendekatan yang digunakan pada kegiatan STM adalah dengan pola

    pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk menganalisis keadaan dan

    risiko pen(emaran lingkungan yang disebabkan buang air besar di tempat

    terbuka dan membangun jamban tanpa subsidi dari luar#Kegiatan lain adalah /erakan Seribu 2amban# Program seribu jamban

    adalah sebuah program penyediaan sarana sanitasi jamban sehat berbasis

    masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk stop buang air

    besar sembarangan# Program +++ jamban terdiri atas penyediaan sarana

    jamban sehat yang berbasis masyarakat artinya program ini menerapkan

    'articipat!ry 0igienie and anitati!n Trans!rmati!n ('0T) dimana

    setiap pelaksanaannya melibatkan penuh masyarakat#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    22/30

    Program lain yang dapat diterapkan adalah /erakan Seribu 0upiah

    untuk 4pen 1e8e(ation $ree !41$"# Program ini gen(ar digalakkan oleh

    beberapa kabupaten di 2a)a khususnya 2a)a Tengah# Sasarannya adalah

    keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke ba)ah# 1imana mereka

    hanya dipungut biaya seribu rupiah saja, dan pemerintah akan mem8asilitasi

    pembangunan jamban bagi mereka#

    Selain itu ada Program .risan 2amban# .risan 2amban ini diterapkan di

    desa 6ikalong, Kabupaten Sumedang yaitu dengan (ara membeli Paket

    Pembangunan 2amban sesuai harga yang telah ditentukan kemudian

    menyi(ilnya# %ang muka yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan

    si pembeli, selanjutnya di(i(il sesuai kemampuan si pembelinya juga#

    /erakan ini berasal dari s)adaya masyarakat#

    Namun demikian, seberapa hebat program yang kita ren(anakan tanpa

    didukung kerjasama berbagai lintas sektor dan kesadaran masyarakat itu

    sendiri maka tingkat keberhasilannya masih jauh dari yang diharapkan,

    khususnya di daerah pedesaan# appenas mengungkapkan bah)a di masa

    lalu banyak in&estasi besar penyehatan lingkungan terutama jamban

    keluarga yang hasilnya tidak memenuhi harapan# Prasarana dan sarana

    penyehatan lingkungan yang telah dibangun tidak ber8ungsi dengan baik

    dan tidak ada perhatian masyarakat untuk menjaga kelanjutan pelayanan

    prasarana dan sarana#

    D. Pen+ekatan Melal!' Pene"/anan Oran'#a#'

    Pengembangan 4rganisasi Merupakan strategi teren(ana dalam

    me)ujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan

    diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi#

    Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak

    perubahan yang akan terjadi dengan menekankan (ara-(ara baru yang diperlukan

    untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam

    organisasi dan mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi

    manusia menjadi bagian terpenting#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    23/30

    Pengembangan organisasi merupakan proses teren(ana untuk

    mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan

    yang selalu berubah, sehingga dapat men(apai kinerja yang optimal yang

    dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi# Pengembangan 4rganisasi

    merupakan program yang berusaha meningkatkan e8ekti&itas keorganisasian

    dengan mengintegrasikan keinginan indi&idu akan pertumbuhan dan

    perkembangan dengan tujuan keorganisasian#

    Pengembangan organisasi yang kami angkat pada masaah ini adalah

    # 1esa siaga akti8

    *# Pembentukan $orum Masyarakat desa

    . De#a S'aa Akt'

    1esa Siaga .kti8 merupakan pengembangan dari 1esa Siaga, yaitu 1esa

    atau Kelurahan yang Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan

    kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan

    1esa !Poskesdes" atau sarana kesehatan yang ada di )ilayah tersebut seperti,

    Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu !Pustu", Pusat Kesehatan Masyarakat

    !Puskesmas", atau sarana kesehatan lainnya# Penduduknya mengembangkan

    %saha Kesehatan ersumberdaya Masyarakat !%KM" dan melaksanakan

    sur&ailans berbasis masyarakat !meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan

    anak, giDi, lingkungan dan perilaku", kedaduratan kesehatan dan penanggulangan

    ben(ana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan

    Perilaku 5idup ersih dan Sehat !P5S"#

    %ntuk men(apai target 1esa Siaga .kti8 pada tahun *+7, dilakukanlah

    re&italisasi# Melalui Peraturan Menteri Kesehatan No#

    9;Menkes;Per;:II;*++= tentang Standar Pelayanan Minimal !SPM" idang

    Kesehatan di Kabupaten dan Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan No

    =*=;Menkes;SK;I>;*++= tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal

    !SPM" idang Kesehatan di kabupaten dan kota, Pemerintah menetapkan bah)a

    pada tahun *+7 sebanyak =+@ desa telah menjadi 1esa dan Kelurahan Siaga

    .kti8#

    K,"*,nen +e#a #'aa akt' 2

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    24/30

    Pelayanan kesehatan dasar#

    Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan %KM dan

    mendorong upaya sur&ailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan

    penanggulangan ben(ana, serta penyehatan lingkungan#

    Perilaku 5idup ersih dan Sehat !P5S"#

    a. Ke'atan De#a S'aa Yan Terka't +enan Pe"ea$an Ma#ala$

    . Menerakkan PHBS

    Masyarakat desa siaga akti8 di(irikan sebagai masyarakat yang dapat

    menolong diri sendiri untuk men(egah dan menanggulagi masalah kesehatan,

    mengupayakan lingkungan sehat, meman8aatkan pelayanan kesehatan serta

    mengembangkan %KM# Yang dimaksud dengan upaya men(egah adalah

    mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dengan mempraktikkan gaya

    hidup sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk menjaga kebersihan

    pribadi, menghindari kebiasaan yang buruk, serta berperan akti8 dalam

    pembangunan kesehatan masyarakat# !promoti8 - pre&enti8"# Perilaku 5idup

    ersih dan Sehat ini terdiri dari ratusan praktik kehidupan sehari hari, tidak

    hanya terbatas pada indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja

    program kesehata !1epkes 0I, *++9"

    1alam + indikator P5S, salah satunya yakni gunakan jamban yang

    sehat, hal ini bertujuan untuk men(egah terjadinya penyakit berbasis saluran

    (erna#

    -. Pen0e$atan L'nk!nan

    3ingkungan yang bebas polusi, tersedia air bersih, sanitasi lingkungan

    memadai, perumahan pemukiman sehat, yaitu a# Terpeliharanya kebersihan tempat-tempat umum dan institusi yang ada di

    desa, antara lain pasar, tempat ibadah, perkantoran dan sekolah#

    b# Terpeliharanya kebersihan lingkungan rumah lantai rumah bersih,

    sampah tak berserakan, saluran pembuangan air limbah tera)at baik

    (# Membuka jendela setiap hari#

    d# Memiliki ke(ukupan akses air bersih !untuk minum, masak, mandi dan

    (u(i" dan sanitasi dasar#

    e# Mempunyai pola pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk

    pemenuhan sanitasi dasar !ada jamban, mandi (u(i di tempat khusus"

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    25/30

    1. Pe"/ent!kan F,r!" Ma#0arakat De#a

    $orum 1esa Siaga adalah )adah sekaligus proses bagi masyarakat di

    tingkat desa untuk menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi menentukan arah,

    prioritas, serta meren(anakan pembangunan kesehatan di desanya menuju

    terbentuknya 1esa Siaga# $orum desa siaga kadang disebut sebagai 8orum

    masyarakat desa, kadanga juga disebut musya)arah masyarakat desa#

    4ptimalisasi peran $orum Komunikasi yaitu akti8 meme(ahkan masalah

    kesehatan#

    Suatu desa dikatakan mempunyai $orum Masyarakat 1esa, bila minimal

    a# .da 8a(ilitator masyarakat desa

    $asilitator masyarakat desa adalah tokoh masyarakat atau tokoh

    agama yang telah dilatih tentang penggerakkan dan pemberdayaan

    masyarakat di #desa siaga#

    b# .da Susunan Kepengurusan 1esa Siaga dan jejaring promosi

    kesehatan desa yang ber8ungsi sebagai pendorong bergulirnya siklus;

    spiral peme(ahan masalah-masalah kesehatan di desa dan menyebar-

    luaskan in8ormasi kesehatan# Susunan kepengurusan desa siaga

    dihasilkan dari pertemuan tingkat desa# Kepengurusan inilah yang

    menjadi motor penggerak kegiatan-kegiatan 8orum masyarakat desa

    dan kegiatankegiatan desa siaga lainnya#

    .nggota jejaring promosi kesehatan desa adalah tokoh-tokoh masyarakat

    yang diharapkan menjadi agen pembaharu dan merupakan perpanjangan

    tangan 8orum masyarakat desa dalam menyebar-luaskan in8ormasi kesehatan

    kepada masyarakat dan lingkungannya#

    " .da kegiatan penyebar-luasan in8ormasi kesehatan dalam berbagai (ara

    dan bentuk#*" .da kegiatan masyarakat sebagai pelaksanaan siklus;spiral peme(ahan

    masalah-masalah kesehatan di desa se(ara berkesinambungan#

    Masalah kesehatan yang ditemui sekarang adalah bagaimana (ara

    meningkatkan kepemilikan jamban di desa Turen# Maka selanjutnya, masalah

    ini akan diba)a ke dalam 8orum untuk bersama-sama dirembuk dengan

    sesama kader dan tokoh masyarakat terkait#

    Peran serta masyarakat !PSM" dalam bidang kesehatan !pemerintah"

    adalah keadaan dimana indi&idu, keluarga maupun masyarakat umum ikut

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    26/30

    serta bertanggung ja)ab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan

    masyarakat lingkungannya#

    Peran serta masyarakat !PSM" !1#.# Setya)an, *++=" adalah proses

    dimana indi&idu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk s)asta

    " Mengambil tanggung ja)ab atas kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat

    *" Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga, dan

    masyarakat

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    27/30

    alm!nela typhi . c!li hepatitis&irus . dan berbagai penyebab kera(unan#

    Maka dilakukan pen(egahan berupa pengendalian &e(tor dan peningkatan

    P5S agar ter(apainya pen(egahan yang adekuat#

    %. En3'r,n"ent

    $aktor lingkungan 8isik, biologi, sosial dan budaya yang saling

    mendukung dan menguatkan keyakinan seseorang untuk melakukan suatu

    tindakan dimana seseorang sebaiknya buang air besar# $aktor lingkungan 8isik

    seperti ketersediaan air bersih, ketersediaan lahan untuk membangun jamban

    dan jarak rumah dengan sungai# $aktor lingkungan sosial dan budaya adalah

    adanya dukungan sosial, sanksi sosial dan pembinaan petugas# $aktor biologi

    adalah keberadaan agent penyebab penyakit seperti &irus, bakteri dan parasit#

    1ari analisa diatas maka diperlukan pada dasarnya adalah peningkatan P5S

    dan pengadaan 8asilitas#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    28/30

    BAB I4

    KESIMPULAN5SARAN

    Ke#'"*!lan

    Perlunya penyuluhan tentang peningkatan kepemilikan jamban di 1esa

    1uren Ke(amatan Madurasa Kabupaten Madangkara dan peningkatan

    pemahaman masyarakat tentang pentingnya jamban untuk kehidupan sehari-hari

    merupakan salah satu upaya pendekatan untuk meningkatkan perilaku hidup

    bersih dan sehat di masyarakat#

    Selain itu diperlukan peran akti8 masyarakat dalam pengadaan kepemilikanjamban melalui pengembangan organisasi (ontohnya dengan adanya 1esa Siaga

    .kti8# 1imana hasil akhir pendekatan tersebut adalah ter(iptanya masyarakat yang

    sadar akan pentingnya hidup sehat# 1engan demikian angka kesakitan dan

    kematian penyakit saluran (erna yang disebabkan oleh kebiasaan !pen deecati!n

    yang tinggi dapat ditekan#

    Saran

    # Perubahan perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat

    setempat yang menimbulkan kesadaran bah)a kebiasaan !pen deecati!n

    adalah masalah bersama dan harus dipe(ahkan bersama-sama#

    *# Pengembangan organisasi yang e8ekti8 untuk mengembangkan usaha

    kesehatan bersumber daya masyarakat dan berbasis masyarakat sehingga

    masyarakat mampu menerapkan hidup bersih dan sehat#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    29/30

    DAFTAR PUSTAKA

    # 6handra, # *++9#'engantar ,esehatan 5ingkungan. 2akarta Penerbit uku

    Kedokteran E/6#

    *# 1epkes 0I, *++# Pen(egahan dan Penang-gulangan Penyakit 1emam

    erdarah 1engue, 'orld 5ealth 4rganiDation dan 1epkes 0I# 2akarta#

  • 7/26/2019 FGD IKM-2007

    30/30

    # Sarudji 1idik# *++#uku &ar 6lmu ,esehatan 5ingkungan. Penerbit Media

    Ilmu# Sidoarjo#

    7# Soeparman dan Suparmin# *++*# 'embuangan Tin&a : 5imbah +air (uatu

    'engantar). 2akarta Penerbit uku Kedokteran E/6

    ?# Yu)ono udi# *++=# 4$ 8uta Masyarakat 6nd!nesia Masih uang ir esar

    Di Tempat Terbuka. 2akarta 1irektorat 2endral 6ipta Karya, Kementrian

    Pekerjaan %mum