fgd ikm-2007
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
1/30
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul Sanitasi Total erbasis
Masyarakat !STM" dapat kami selesaikan#
Tugas ini kami buat untuk memenuhi persyaratan dalam menjalankan
Kepaniteraan Klinik di SM$ Ilmu Kesehatan Masyarakat yang kami jalani di
$akultas Kedokteran %ni&ersitas 'ijaya Kusuma Surabaya# Tidak lupa kami
u(apkan terima kasih kepada dr# Sukma Sahade)a,M#kes selaku pembimbing
dalam penyusunan tugas IKM ini#
Kami menyadari bah)a tugas ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran untuk kesempurnaanya#
Surabaya, September *+
Penyusun
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
2/30
DAFTAR ISI
K.T. PEN/.NT.0########################################################################################## i
1.$T.0 ISI ###################################################################################################### ii
2%1%3 SKEN.0I4###########################################################################################
. I PEN1.5%3%.N
.# 3atar elakang ############################################################################ *
# 0umusan Masalah ###################################################################### 6# Tujuan #########################################################################################
. II .N.3ISIS K.S%S
.# .nalisis Se(ara Epidemiologi ##################################################### 7
# Kausa dan .lternati8 Kausa######################################################### 9
6# .lternati8 Penyelesaian Masalah dan Prioritas Peme(ahan
Masalah yang dipilih################################################################### +
. III 0EN6.N. P04/0.M
.# Pendekatan Melalui Konsep Kesehatan Masyarakat ################## *
# Pendekatan Melalui Pengembangan 4rganisasi ######################### 7
. I: KESIMP%3.N;S.0.N ###################################################################
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
3/30
JUDUL SKENARIO
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
"Desa Duren adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Madurasa kabupaten
Madangkara. Desa tersebut terdiri atas 4 RW (rukun warga) dan 14 RT (rukun
tetangga) dihuni !leh #$% &iwa dalam 1$$# kepala keluarga. 'r!p!rsi
peker&aan penduduk did!minasi !leh peker&a swasta menyusul peker&aan petani
atau buruh tani dan sedikit yang beker&a di lembaga pemerintahan atau lembaga
!rmal lainnya. Tingkat pendidikan penduduk dewasa umumnya lulusan D dan
M' dan hanya sedikit yang mengenyam pendidikan tinggi. Dalam catatan
'uskesmas Madurasa desa ini hanya memiliki 4#* &amban (kakus) dan buah
asilitas mandi cuci kakus (M+,). ,ebiasaan -pen Deecati!n (-D) sudah
men&adi kebiasaan di masyarakat Duren.
Menghadapi keadaan desa ini dr. nggie kepala 'uskesmas Madurasa cukup
resah apalagi angka kesakitan penyakit berbasis saluran alat cerna &uga masih
cukup tinggi. Dalam membina kesehatan masyarakat Desa Duren memiliki kepala
desa dengan perangkatnya yang cukup k!!perati dan telah membina /$ kader
kesehatan. Dr.nggie bertekad untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat ('0) dengan mend!r!ng masyarakat memiliki asilitas yang berkaitan
dengan pr!gram tersebut secara swadaya sehingga tercapai -pen Deecati!n
2ree (-D2) sesuai k!nsep "anitasi T!tal erbasis Masyarakat (TM) ".
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
4/30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Pada tahun *++= telah diputuskan strategi nasional Sanitasi Total erbasis
Masyarakat melalui Kepmenkes no#=7*;menkes#SK;I>;*++=# Strategi ini menjadi
a(uan bagi petugas kesehatan dan instasi terkait dalam penyusunan peren(anaan,
pelaksanaan, pemantauan dan e&aluasi terkait dengan Sanitasi Total erbasis
Masyarakat#Sanitasi Total erbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STM
adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemi(uan# Komunitas merupakan
kelompok masyarakat yang berinteraksi se(ara sosial berdasarkan kesamaan
kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan# -pen Deecati!n 2ree yang
selanjutnya disebut sebagai 41$ adalah kondisi ketika setiap indi&idu dalam
komunitas tidak buang air besar sembarangan# 6u(i Tangan Pakai Sabun adalah
perilaku (u(i tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir#
Pengelolaan .ir Minum 0umah Tangga yang selanjutnya disebut sebagai P.M0T
adalah suatu proses pengolahan, penyimpanan dan peman8aatan air minum dan air
yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya seperti
berkumur, sikat gigi, persiapan makanan;minuman bayi#
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum,
higiene dan sanitasi masih sangat besar# 5asil studi Indonesia Sanitation Se(tor
1e&elopment Program !ISS1P" tahun *++?, menunjukkan 9@ masyarakat masih
berperilaku buang air besar ke sungai, sa)ah, kolam, kebun dan tempat terbuka#
erdasarkan studi asi( 5uman Ser&i(es !5S" di Indonesia tahun *++?, perilaku
masyarakat dalam men(u(i tangan adalah setelah buang air besar *@, setelah
membersihkan tinja bayi dan balita A@, sebelum makan @, sebelum memberi
makan bayi 9@, dan sebelum menyiapkan makanan ? @#
Sementara studi 5S lainnya terhadap perilaku pengelolaan air minum
rumah tangga menunjukan AA,*+@ merebus air untuk mendapatkan air minum,
http://menkes.sk/IX/2008http://menkes.sk/IX/2008 -
7/26/2019 FGD IKM-2007
5/30
tetapi 9,7+ @ dari air tersebut masih mengandung Es(heri(ia (oli# Kondisi
tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia# 5al
ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun *++? sebesar *< per
seribu penduduk pada semua umur dan ? pro&insi mengalami Kejadian 3uar
iasa !K3" diare dengan 6ase $atality 0ate !6$0" sebesar *,7*#
Pemerintah telah memberikan perhatian di bidang higiene dan sanitasi
dengan menetapkan 4pen 1e8e(ation $ree dan peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat pada tahun *++A dalam 0en(ana Pembangunan 2angka Menengah
Nasional !0P2MN" Tahun *++ - *++A# 5al ini sejalan dengan komitmen
pemerintah dalam men(apai target Millennium 1e&elopment /oals !M1/s"
tahun *+7, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar se(ara
berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum
mendapatkan akses#
anyaknya penyakit berbasis saluran (erna dan kebiasaan !pen deecati!n
yang tinggi serta perilaku hidup bersih sehat !P5S" yang rendah dan tingkat
pendidikan yang rendah serta kepemilikan jamban yang rendah di 1esa 1uren
Ke(amatan Madurasa Kabupaten Madangkara adalah hal yang menarik untuk
dibahas pada makalah ini#
B. R!"!#an "a#ala$
# .pa yang dimaksud dengan kebiasaan open de8e(ation !41" B
*# agaimana (ara mengatasi kebiasan open de8e(ation !41" pada
masyarakat desa 1uren B
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
6/30
*# Menjelaskan masalah kepemilikan jamban di 1esa 1uren
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
7/30
BAB II
ANALISIS KASUS
A. Anal'#'# ka#!#
. Anal'#'# Seara E*'+e"',l,'
4pen 1e8e(ation !41" merupakan perilaku yang tidak sehat sebagai
penyebab pen(emaran lingkungan yang akan berpengaruh terhadap terjadinya
penyakit in8eksi !Mur)ati, *+*"# erdasarkan data '54 pada tahun *++
diperkirakan sebesar , miliar orang atau 9@ penduduk dunia masih melakukan
open de8e(ation !41", sedangkan menurut data 1irektorat 2endral 6ipta Karya
jumlah masyarakat Indonesia yang masih melakukan open de8e(ation !41"
diperkirakan sebesar + juta atau *+@ dari total penduduk Indonesia#
Pre&alensi penyakit akibat sanitasi buruk di Indonesia adalah penyakit diare
sebesar 9*@, ke(a(ingan +,=7@, s(abies *
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
8/30
anak usia diba)ah lima tahun dan sarana jamban berisiko 9,*7 kali terkena diare
pada bayi dan balita# Perilaku penjamu dipengaruhi berbagai 8aktor, berdasar
penelitian berkaitan dengan penggunaan jamban dan perilaku .S menyebutkan
bah)a pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku buang air besar !." yang
sehat (ukup tinggi !A+@" dan A
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
9/30
-. Ka!#a +an Alternat' Ka!#a
/ambar # $ish one tentang Kausa dan .lternati8 Kausa rendahnya kepemilikan
jamban di desa 1uren
A. S!"/er Da0a Man!#'a
Tingkat pendidikan masyarakat desa 1uren yang rendah menyebabkan
kurangnya pemahaman masyarakat dalam pentingnya kebersihan dan kesehatan#
Status pekerjaan masyarakat desa duren yang didominasi oleh pekerja s)asta,
petani atau buruh tani dengan tingkat ekonomi menengah keba)ah yang
menyebabkan rendahnya kemampuan tiap kepala keluarga memiliki jamban#
Kedua 8aktor diatas dapat memi(u perilaku hidup tidak bersih dan sehat
salah satunya adalah open de8e(ation !41" yang menyebabkan terjadinya
peningkatan angka kesakitan penyakit berbasis saluran alat (erna seperti diare,
(a(ingan, muntaber, dll pada masyarakat desa 1uren#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
10/30
B. Fa#'l'ta#
Keterbatasan kepemilikan jamban mengakibatkan masyarakat di desa 1uren
mempunyai kebiasaan open de8e(ation !41", perilaku tersebut dipengaruhi oleh
8aktor internal dan eksternal dalam diri seseorang yang saling berinteraksi# $aktor
internal yaitu karakteristik indi&idu !seperti umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status ekonomi,dan pekerjaan" mempengaruhi pengetahuan dan sikap
seseorang untuk merespon atau menilai suatu kondisi yang sudah menjadi
kebiasaan, semakin tinggi tingkat pengetahuan dan semakin positi8 sikap terhadap
man8aat dan keuntungan untuk dirinya, maka semakin (epat pula seseorang untuk
merubah perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik#
$aktor eksternal termasuk 8aktor lingkungan 8isik, biologi, sosial dan
budaya yang saling mendukung dan menguatkan keyakinan seseorang untuk
melakukan suatu tindakan dimana seseorang sebaiknya buang air besar#
$aktor lingkungan 8isik seperti ketersediaan air bersih, ketersediaan lahan
untuk membangun jamban dan jarak rumah dengan sungai# $aktor lingkungan
sosial dan budaya adalah adanya dukungan sosial, sangsi sosial dan pembinaan
petugas# $aktor biologi adalah keberadaan agent penyebab penyakit seperti &irus,
bakteri dan parasit
%. Mater'al
Salah satu 8aktor penyebab rendahnya kepemilikan jamban adalah penduduk
terbentur masalah ekonomi sehingga mereka tidak bisa membuat 8asilitas jamban
di rumahnya masing-masing dan lebih senang untuk buang air di sungai, sa)ah,
atau tempat lain# Mereka juga berpikir dengan adanya 8asilitas jamban umum
yang dapat digunakan se(ara berjemaah maka mereka tidak perlu susah payah
membangun jamban sendiri sehingga dapat mengurangi pengeluaran penduduk#
D. Met,+e
Selain 8aktor manusia, 8aktor metode juga dapat dikategorikan sebagai salah
satu kausa rendahnya kepemilikan jamban pada penduduk desa Turen ini# Metode
yang dimaksud antara lain penyuluhan, koordinasi lintas sektor atau mungkin
kurangnya moti&asi dari tenaga kesehatan, seperti yang telah kita ketahui,
sejatinya penyuluhan dapat memberikan kontribusi besar terhadap perubahan
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
11/30
perilaku penduduk ke arah yang lebih baik# Salah satu (ontohnya dengan adanya
penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran penduduk akan betapa pentingnya
kepemilikan jamban pada suatu desa pada umumnya dan dalam rumah pada
khususnya serta e8ek yang ditimbulkan bagi penduduk serta lingkungan dengan
adanya jamban pada masing masing rumah#
Tidak lupa tenaga kesehatan juga memegang peranan penting dalam
meningkatkan Perilaku 5idup ersih dan Sehat# Kalau tidak ada atensi dari tenaga
kesehatan yang terkait serta kurangnya moti&asi dari tenaga kesehatan tersebut
maka Perilaku 5idup ersih dan Sehat#
1. Alternat' Pen0ele#a'an Ma#ala$ +an Pr',r'ta# Pe"ea$an Ma#ala$
0an D'*'l'$
Ka!#a Alternat' ka!#a Alternat' Pe"ea$an
Ma#ala$
Pe"ea$an
Ma#ala$
Ter*'l'$
KEBIASAANOPENDEFE%ATION SDM 0endahnya tingkat
pendidikan
.# Melakukan
penyuluhan tentang
dampak buruk 41
Melak!kan
*en0!l!$an
tentan
+a"*ak /!r!k
OD
Kebiasaan turun
temurun masyarakat
# Mengadakan
pengobatan gratis
bagi kesakitan
akibat 41
Pekerjaan
masyarakat yang
kurang di lembaga
pemerintahan
6# Melakukan
kunjungan banding
ke daerah lain
Fa#'l'ta#
Kurangnya jamban .# Sosialisasi
pembangunan
jamban
Pr,*,#al
*e"/an!nan
&a"/an !"!"
Mater'al
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
12/30
Ketiadaan program
pembangunanjamban
.# Proposal
pembangunan
jamban
Pr,*,#al
*e"/an!nan
&a"/an !"!" Kurangnya
pendanaan# .risan jamban
Met,+e
Kurangnya jumlah
kader kesehatan
.# Menambah jumlah
kader kesehatan
dari masyarakat
desa
Mena"/a$
&!"la$ ka+er
ke#e$atan +ar'
"a#0arakat
+e#a Kurangnya
penyuluhan
# Merekrut kader dari
desa lain
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
13/30
BAB III
REN%ANA DAN PROGRAM
A. Ber/aa' Pen+ekatan
Pendekatan STM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemi(uan# Pendekatan
partisipati8 ini mengajak masyarakat untuk mengalisa kondisi sanitasi melalui
proses pemi(uan yang menyerang; menimbulkan rasa ngeri dan malu kepada
masyarakat tentang pen(emaran lingkungan akibat .S#
Tujuan akhir pendekatan ini adalah merubah (ara pandang dan perilaku
sanitasi yang memi(u terjadinya pembangunan jamban dengan inisiati8
masyarakat sendiri tanpa subsidi dari pihak luar serta menimbulkan kesadaran
bah)a kebiasaan .S adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi
kepada semua masyarakat sehingga peme(ahannya juga harus dilakukan dan
dipe(ahkan se(ara bersama#
Masyarakat sasaran dalam STM tidak dipaksa untuk menerapkan kegiatan
program tersebut, akan tetapi program ini berupaya meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kegiatannya# Tingkat partisipasi masyarakat dalam STM
dimulai tingkat partisipasi yang terendah sampai tertinggi
# Masyarakat hanya menerima in8ormasiF keterlibatan masyarakat hanya
sampai diberi in8ormasi !misalnya melalui pengumuman" dan bagaimana
in8ormasi itu diberikan ditentukan oleh si pemberi in8ormasi !pihak
tertentu"#
*# Masyarakat mulai diajak untuk berundingF Pada le&el ini sudah adakomunikasi * arah, dimana masyarakat mulai diajak untuk diskusi atau
berunding# 1alam tahap ini meskipun sudah dilibatkan dalam suatu
perundingan, pembuat keputusan adalah orang luar atau orang-orang
tertentu#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
14/30
keputusan, pada tahap ini masyarakat tidak hanya membuat keputusan,
akan tetapi telah ikut dalam kegiatan kontrol pelaksanaan program#
Sanitasi Total erbasis Masyarakat terdiri dari 7 pilar
# Stop buang air besar sembarangan dengan menggunakan jamban yang
sehat, yaitu
a# .man ketika tinja tidak men(emari sumber air
b# .man ketika tinja tidak terjamah lalat !tertutup"
(# .man ketika orang yang menggunakan jamban itu tidak
jatuh;terpleset !konstruksi kuat"
d# .man ketika orang yang menggunakan tidak merasa kha)atir diintip
orang lain#*# 6u(i tangan pakai sabun
Tangan merupakan pemba)a utama kuman penyakit# Men(u(i
tangan dengan air saja tidak (ukup, penggunaan sabun selain membantu
singkatnya )aktu (u(i tangan, dengan menggosok jemari dengan sabun
menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak;lemak;kotoran di
permukaan kulit# Perpaduan kebersihan dan perasaan segar merupakan
hal positi8 yang didapat setelah menggunakan sabun#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
15/30
sama atau produk yang lain#
7# Pengelolaan limbah (air rumah tangga
3imbah (air harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan
dapat menjadi tempat perindukan &e(tor berbagai bibit penyakit#
3imbah (air harus dibuang pada sarana pengolahan air limbah, yang
dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga, bentuk saluran
pengolahan air limbah dapat berupa sumuran ataupun saluran dengan
ukuran tertentu# 1ari ke empat tingkatan partisipasi tersebut, yang
diperlukan dalam STM adalah tingkat partisipasi tertinggi dimana
masyarakat tidak hanya diberi in8ormasi, tidak hanya diajak berunding
tetapi sudah terlibat dalam proses pembuatan keputusan dan bahkan
sudah mendapatkan )e)enang atas kontrol sumber daya masyarakat itu
sendiri serta terhadap keputusan yang mereka buat# 1alam prinsip STM
telah disebutkan bah)a keputusan bersama dan a(tion bersama dari
masyarakat itu sendiri merupakan kun(i utama# 1engan program tersebut
diharapkan terjadi peningkatan pembuangan tinja yang sehat, sehingga
tujuan dari program tersebut yaitu -pen Deecati!n 2ree dapat ter(apai#
B. Pen0!l!$an Ke#e$atan.
Salah satu metode untuk program peningkatan jamban yaitu dengan
dilaksanakannya Penyuluhan kesehatan dimana merupakan penambahan
pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau
instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia se(ara
indi&idu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam
men(apai tujuan hidup sehat !1epkes, *++*"#
Tujuan penyuluhan kesehatan disini adalah meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat di 'ilayah 1esa 1uren, Ke(amatan Madurasa Kabupaten
Madarangka mengenai pentingnya jamban# Sasaran yang dituju untuk penyuluhan
kesehatan men(akup indi&idu, keluarga, kelompok maupun masyarakat,
penyuluhan kesehatan diutamakan pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah
dan keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
16/30
1alam penyuluhan kesehatan ini akan membahas mengenai bagaimana
menerapkan Perilaku 5idup ersih dan Sehat !P5S" yang diantaranya mengenai
apa itu jamban, man8aat dari jamban, kriteria jamban sehat serta dampak bila tidak
terdapat jamban di lingkungan rumah# 1iharapkan dengan diberikan penyuluhan
ini masyarakat 1esa 1uren tersebut mengetahui pentingnya jamban dan
menerapkannya#
%. Pen0e+'aan Fa#'l'ta# San'ta#'
1e8inisi menurut '54 adalah suatu usaha untuk menga)asi beberapa
8aktor lingkungan 8isik yang berpengaruh terhadap manusia yang mempunyai e8ek
merusak perkembangan 8isik, kesehatan, dan kelangsungan hidup# %mumnya
upaya sanitasi meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia
!jamban", pengelolaan sampah !tempat sampah" dan pembuangan air limbah
!SP.3" tetapi khususnya disini hanya akan membahas mengenai pembuangan
kotoran manusia !jamban"#
Pembuangan Tinja !2amban" - Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan
dari tubuh manusia sebagai sisa dari proses pen(ernaan (tractus digestius). 1alam
ilmu kesehatan lingkungan, dari berbagai jenis kotoran manusia, yang lebih
dipentingkan adalah tinja (aeces) dan air seni (urine) karena kedua bahan
buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber penyebab
timbulnya berbagai ma(am penyakit saluran pen(ernaan !Soeparman dan
Suparmin, *++*"#
1itinjau dari sudut kesehatan, kotoran manusia merupakan masalah yang
sangat penting, karena jika pembuangannya tidak baik maka dapat men(emari
lingkungan dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan manusia# Penyebaran
penyakit yang bersumber pada kotoran manusia (aeces) dapat melalui berbagai
ma(am jalan atau (ara#
. Pena+aan Ja"/an Se$at
2amban adalah suatu 8asilitas pembuangan tinja manusia# 2amban
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa !(emplung" yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
17/30
dan air untuk membersihkannya# 2amban keluarga adalah suatu 8asilitas
pembuangan tinja bagi suatu keluarga erdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan No# =7* Tahun *++= tentang Strategi Nasional Sanitasi Total
erbasis Masyarakat, jamban sehat adalah suatu 8asilitas pembuangan tinja
yang e8ekti8 untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit# Sementara
pengertian kotoran manusia adalah semua benda atau Dat yang tidak dipakai
lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh# Gat-Dat yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja, air seni dan 64*
Salah satu kegiatan promoti8-pre&enti8 untuk menanggulangi penyakit
berbasis lingkungan adalah pembangunan jamban keluarga, %paya yang
perlu diperhatikan untuk men(apai lingkungan yang sehat adalah dengan
(ara pembangunan jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan#7
Salah satu indikator Indonesia Sehat *++ adalah (akupan jamban keluarga
minimal =@#
Idealnya setiap keluarga memiliki jamban yang memenuhi syarat
jamban sehat atau baik untuk men(egah terjadinya penularan penyakit dari
kotoran manusia# Syarat jamban sehat;baik meliputi
# Tidak men(emari sumber air bersih, untuk ini letak lubang
penampungan kotoran paling sedikit berjarak + meter dari sumber
air minum# Tetapi kalo keadaan tananhnya berkapur atau tanah liat
yang retak-retak pada musim kemarau, demikian juga bila letak
jamban disebelah atas dari sumber air minum pada tanah yang
miring maka jaraknya lebih dari 7 meter#
*# Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus,untuk ini tinja harus tertutup rapat misalnya dengan menggunakan
leher angsa atau penutup yang rapat#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
18/30
=# :entilasi (ukup baik#
A# Tersedianya air dan alat bersih#
1engan memperhatikan persyaratan tersebut maka terdapat dua jenis atau
metode pembuangan tinja yaitu
a# pembuangan tinja tanpa air#
b# pembuangan tinja menggunakan air#
a# Pembuangan tinja tanpa air penggelontor
Yang dimaksud dengan pembuangan tinja tanpa air adalah pembuangan
tin ja tanpa air untk menggelontor, sehingga metode ini tidak perludilengkapi dengan water seal atau lebih sering disebut leher angsa#
%mumnya jenis ini banyak digunakan di daerah pedesaan atau daerah yang
sulit mendapatkan air bersih# !1idik Sarudji, *++"
.da beberapa ma(am yang tergolong dalam jenis pembuangan tinja ini
" Kakus sederhana
2enis ini sering disebut kakus (emplung# Konstruksinya terdiri atas
lubang galian sema(am sumuran tetapi dindingnya tidak perlu
kedap air#
*" Kakus kolong
Yaitu tempat pembuangan tinja yang terdiri atas bak berdinding
lapis semen kedap air, ditanam dalam tanah tetapi tidak ber8ungsi
sebagai septic tank melainkan hanya untuk melindungi bahaya
kontaminasi terhadap tanah di sekitarnya#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
19/30
yang menjadi masalah adalah (ara pengosongannya#
7" Kakus parit
Kakus parit merupakan jenis yang sudah jarang dijumpai
disamping itu tidak dianj urkan lagi#
?" Kakus gantung
2enis ini merupakan sarana pembuangan kotoran yang terletak
diatas badan air atau kolam#
b# Pembuangan tinja dengan air penggelontor
Yang dimaksud dengan pembuangan tinja yang menggunakan air
adalah pembuangan tinja yang dalam pengoperasiannya menggunakan air
penggelontor karena air disamping unutuk penggelontor juga untuk mengisi
septic tank oleh sebab itu mode ini dilengkapi dengan septi( tank
" Kontruksi dari septi( toilet ini terdiri atas bangunan atau bagian
a" cl!set atau sering juga disebut toilet, yaitu tempat untuk berhajat
b" saluran kotoran menuju ke septi( tank
(" septic tank
d" saluran air ke sumur resapan
e" sumur resapan#
*" Syarat 2arak .man antara Septi( Tank dengan Sumur /ali dan
$aktor yang Mempengaruhinya
Pada penelitian yang dilakukan oleh /otaas, dkk dalam Soeparman
!*++*", sumber kontaminasi yang berupa tinja manusia yang ditempatkan
dalam lubang yang menembus permukaan air tanah# Sampel positi8
organisme (oli8orm didapatkan pada jarak sarnpai ? m dari sumber
kontaminasi# 1aerah kontaminasi melebar ke luar sampai kira-kira * m pada
titik yang berjarak sekitar 7 m dari jamban dan menyempit pada kira-kira
m# Kontaminasi tidak bergerak mela)an arah aliran air tanah# Setelah
beberapa bulan, tanah sekitar jamban akan mengalami penyumbatan
!(logging", dan sampel yang positi8 dapat diperoleh hanya pada jarak *-< m
dari lubang# 1engan kata lain, daerah kontaminasi tanah telah menyempit#
Pola pen(emaran se(ara kimia)i sama bentuknya dengan pen(emaran
bakteriologis, hanya jarak jangkaunya lebih jauh#
1ari sudut pandang sanitasi, yang penting diperhatikan adalah jarak
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
20/30
perpindahan maksimum dari bahan pen(emar dan kenyataan bah)a arah
perpindahan selalu searah dengan arah aliran air tanah# 1alam penempatan
sumur, harus diingat bah)a air yang berada dalam lingkaran pengaruh
sumur mengalir menuju sumur tersebut# Tidak boleh ada bagian daerah
kontaminasi kimia)i ataupun bakteriologis yang berada dalam jarak
jangkau lingkaran pengaruh sumur !Soeparman, *++*7+"#
Tindakan pen(egahan pen(emaran sumur gali oleh bakteri c!li!rm.
yang harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan (ubluk !kakus", lubang
galian sampah, lubang galian untuk air limbah (cessp!!l3 seepage pit) dan
sumber-sumber pengotoran lainnya# 2arak ini tergantung pada keadaan tanah
dan kemiringan tanah# Pada umumnya dapat dikatakan jarak yang aman
tidak kurang dari + meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di
ba)ah tempat-tempat sumber pengotoran seperti yang disebutkan di atas
!Entjang, *+++9="# Sedangkan menurut 6handra !*++9?", Sumur harus
berjarak minimal 7 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pen(emaran
seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya#
Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia !SNI" +
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
21/30
yang diperlukan untuk daerah yang lapisan tanahnya terbentuk
dari tanah 8iat#
(" $aktor Meteorologi di daerah yang (urah hujannya tinggi,
jarak sumur harus lebih jauh dari kakus#
d" 2enis mikroorganisme Karakteristik beberapa mikroarganisme
ini antara lain dapat disebutkan bah)a bakteri patogen lebih
tahan pada tanah basah dan lembab# 6a(ing dapat bertahan
pada tanah yang lembab dan basah selama 7 bulan, sedangkan
pada tanah yang kering dapat bertahan selam bulan#
e" $aktor Kebudayaan Terdapat kebiasaan masyarakat yang
membuat sumur tanpa dilengkapi dengan dinding sumur#
8" $rekuensi Pemompaan .kibat makin banyaknya air sumur
yang diambil untuk keperluan orang banyak, laju aliran tanah
menjadi lebih (epat untuk mengisi kekosongan !6handra,
*++9*?-*9"#
Pembangunan jamban ini di8asilitasi oleh masyarakat dengan dibantu
beberapa pihak terkait# Salah satu kegiatan tersebut adalah Sanitasi Total
erbasis 3ingkungan !STM", yang merupakan sanitasi total atas prakarsa
masyarakat, kegiatan ini merupakan program sanitasi yang menitikberatkan
pada masyarakat akan pentingnya sarana pembuangan air besar
!jamban;kakus" untuk kesehatan pribadi dan penyehatan lingkungan#
Pendekatan yang digunakan pada kegiatan STM adalah dengan pola
pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk menganalisis keadaan dan
risiko pen(emaran lingkungan yang disebabkan buang air besar di tempat
terbuka dan membangun jamban tanpa subsidi dari luar#Kegiatan lain adalah /erakan Seribu 2amban# Program seribu jamban
adalah sebuah program penyediaan sarana sanitasi jamban sehat berbasis
masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk stop buang air
besar sembarangan# Program +++ jamban terdiri atas penyediaan sarana
jamban sehat yang berbasis masyarakat artinya program ini menerapkan
'articipat!ry 0igienie and anitati!n Trans!rmati!n ('0T) dimana
setiap pelaksanaannya melibatkan penuh masyarakat#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
22/30
Program lain yang dapat diterapkan adalah /erakan Seribu 0upiah
untuk 4pen 1e8e(ation $ree !41$"# Program ini gen(ar digalakkan oleh
beberapa kabupaten di 2a)a khususnya 2a)a Tengah# Sasarannya adalah
keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke ba)ah# 1imana mereka
hanya dipungut biaya seribu rupiah saja, dan pemerintah akan mem8asilitasi
pembangunan jamban bagi mereka#
Selain itu ada Program .risan 2amban# .risan 2amban ini diterapkan di
desa 6ikalong, Kabupaten Sumedang yaitu dengan (ara membeli Paket
Pembangunan 2amban sesuai harga yang telah ditentukan kemudian
menyi(ilnya# %ang muka yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan
si pembeli, selanjutnya di(i(il sesuai kemampuan si pembelinya juga#
/erakan ini berasal dari s)adaya masyarakat#
Namun demikian, seberapa hebat program yang kita ren(anakan tanpa
didukung kerjasama berbagai lintas sektor dan kesadaran masyarakat itu
sendiri maka tingkat keberhasilannya masih jauh dari yang diharapkan,
khususnya di daerah pedesaan# appenas mengungkapkan bah)a di masa
lalu banyak in&estasi besar penyehatan lingkungan terutama jamban
keluarga yang hasilnya tidak memenuhi harapan# Prasarana dan sarana
penyehatan lingkungan yang telah dibangun tidak ber8ungsi dengan baik
dan tidak ada perhatian masyarakat untuk menjaga kelanjutan pelayanan
prasarana dan sarana#
D. Pen+ekatan Melal!' Pene"/anan Oran'#a#'
Pengembangan 4rganisasi Merupakan strategi teren(ana dalam
me)ujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan
diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi#
Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi dengan menekankan (ara-(ara baru yang diperlukan
untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi dan mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi
manusia menjadi bagian terpenting#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
23/30
Pengembangan organisasi merupakan proses teren(ana untuk
mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berubah, sehingga dapat men(apai kinerja yang optimal yang
dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi# Pengembangan 4rganisasi
merupakan program yang berusaha meningkatkan e8ekti&itas keorganisasian
dengan mengintegrasikan keinginan indi&idu akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian#
Pengembangan organisasi yang kami angkat pada masaah ini adalah
# 1esa siaga akti8
*# Pembentukan $orum Masyarakat desa
. De#a S'aa Akt'
1esa Siaga .kti8 merupakan pengembangan dari 1esa Siaga, yaitu 1esa
atau Kelurahan yang Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan
1esa !Poskesdes" atau sarana kesehatan yang ada di )ilayah tersebut seperti,
Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu !Pustu", Pusat Kesehatan Masyarakat
!Puskesmas", atau sarana kesehatan lainnya# Penduduknya mengembangkan
%saha Kesehatan ersumberdaya Masyarakat !%KM" dan melaksanakan
sur&ailans berbasis masyarakat !meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan
anak, giDi, lingkungan dan perilaku", kedaduratan kesehatan dan penanggulangan
ben(ana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan
Perilaku 5idup ersih dan Sehat !P5S"#
%ntuk men(apai target 1esa Siaga .kti8 pada tahun *+7, dilakukanlah
re&italisasi# Melalui Peraturan Menteri Kesehatan No#
9;Menkes;Per;:II;*++= tentang Standar Pelayanan Minimal !SPM" idang
Kesehatan di Kabupaten dan Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan No
=*=;Menkes;SK;I>;*++= tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal
!SPM" idang Kesehatan di kabupaten dan kota, Pemerintah menetapkan bah)a
pada tahun *+7 sebanyak =+@ desa telah menjadi 1esa dan Kelurahan Siaga
.kti8#
K,"*,nen +e#a #'aa akt' 2
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
24/30
Pelayanan kesehatan dasar#
Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan %KM dan
mendorong upaya sur&ailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan ben(ana, serta penyehatan lingkungan#
Perilaku 5idup ersih dan Sehat !P5S"#
a. Ke'atan De#a S'aa Yan Terka't +enan Pe"ea$an Ma#ala$
. Menerakkan PHBS
Masyarakat desa siaga akti8 di(irikan sebagai masyarakat yang dapat
menolong diri sendiri untuk men(egah dan menanggulagi masalah kesehatan,
mengupayakan lingkungan sehat, meman8aatkan pelayanan kesehatan serta
mengembangkan %KM# Yang dimaksud dengan upaya men(egah adalah
mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dengan mempraktikkan gaya
hidup sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk menjaga kebersihan
pribadi, menghindari kebiasaan yang buruk, serta berperan akti8 dalam
pembangunan kesehatan masyarakat# !promoti8 - pre&enti8"# Perilaku 5idup
ersih dan Sehat ini terdiri dari ratusan praktik kehidupan sehari hari, tidak
hanya terbatas pada indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja
program kesehata !1epkes 0I, *++9"
1alam + indikator P5S, salah satunya yakni gunakan jamban yang
sehat, hal ini bertujuan untuk men(egah terjadinya penyakit berbasis saluran
(erna#
-. Pen0e$atan L'nk!nan
3ingkungan yang bebas polusi, tersedia air bersih, sanitasi lingkungan
memadai, perumahan pemukiman sehat, yaitu a# Terpeliharanya kebersihan tempat-tempat umum dan institusi yang ada di
desa, antara lain pasar, tempat ibadah, perkantoran dan sekolah#
b# Terpeliharanya kebersihan lingkungan rumah lantai rumah bersih,
sampah tak berserakan, saluran pembuangan air limbah tera)at baik
(# Membuka jendela setiap hari#
d# Memiliki ke(ukupan akses air bersih !untuk minum, masak, mandi dan
(u(i" dan sanitasi dasar#
e# Mempunyai pola pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk
pemenuhan sanitasi dasar !ada jamban, mandi (u(i di tempat khusus"
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
25/30
1. Pe"/ent!kan F,r!" Ma#0arakat De#a
$orum 1esa Siaga adalah )adah sekaligus proses bagi masyarakat di
tingkat desa untuk menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi menentukan arah,
prioritas, serta meren(anakan pembangunan kesehatan di desanya menuju
terbentuknya 1esa Siaga# $orum desa siaga kadang disebut sebagai 8orum
masyarakat desa, kadanga juga disebut musya)arah masyarakat desa#
4ptimalisasi peran $orum Komunikasi yaitu akti8 meme(ahkan masalah
kesehatan#
Suatu desa dikatakan mempunyai $orum Masyarakat 1esa, bila minimal
a# .da 8a(ilitator masyarakat desa
$asilitator masyarakat desa adalah tokoh masyarakat atau tokoh
agama yang telah dilatih tentang penggerakkan dan pemberdayaan
masyarakat di #desa siaga#
b# .da Susunan Kepengurusan 1esa Siaga dan jejaring promosi
kesehatan desa yang ber8ungsi sebagai pendorong bergulirnya siklus;
spiral peme(ahan masalah-masalah kesehatan di desa dan menyebar-
luaskan in8ormasi kesehatan# Susunan kepengurusan desa siaga
dihasilkan dari pertemuan tingkat desa# Kepengurusan inilah yang
menjadi motor penggerak kegiatan-kegiatan 8orum masyarakat desa
dan kegiatankegiatan desa siaga lainnya#
.nggota jejaring promosi kesehatan desa adalah tokoh-tokoh masyarakat
yang diharapkan menjadi agen pembaharu dan merupakan perpanjangan
tangan 8orum masyarakat desa dalam menyebar-luaskan in8ormasi kesehatan
kepada masyarakat dan lingkungannya#
" .da kegiatan penyebar-luasan in8ormasi kesehatan dalam berbagai (ara
dan bentuk#*" .da kegiatan masyarakat sebagai pelaksanaan siklus;spiral peme(ahan
masalah-masalah kesehatan di desa se(ara berkesinambungan#
Masalah kesehatan yang ditemui sekarang adalah bagaimana (ara
meningkatkan kepemilikan jamban di desa Turen# Maka selanjutnya, masalah
ini akan diba)a ke dalam 8orum untuk bersama-sama dirembuk dengan
sesama kader dan tokoh masyarakat terkait#
Peran serta masyarakat !PSM" dalam bidang kesehatan !pemerintah"
adalah keadaan dimana indi&idu, keluarga maupun masyarakat umum ikut
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
26/30
serta bertanggung ja)ab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan
masyarakat lingkungannya#
Peran serta masyarakat !PSM" !1#.# Setya)an, *++=" adalah proses
dimana indi&idu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk s)asta
" Mengambil tanggung ja)ab atas kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat
*" Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga, dan
masyarakat
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
27/30
alm!nela typhi . c!li hepatitis&irus . dan berbagai penyebab kera(unan#
Maka dilakukan pen(egahan berupa pengendalian &e(tor dan peningkatan
P5S agar ter(apainya pen(egahan yang adekuat#
%. En3'r,n"ent
$aktor lingkungan 8isik, biologi, sosial dan budaya yang saling
mendukung dan menguatkan keyakinan seseorang untuk melakukan suatu
tindakan dimana seseorang sebaiknya buang air besar# $aktor lingkungan 8isik
seperti ketersediaan air bersih, ketersediaan lahan untuk membangun jamban
dan jarak rumah dengan sungai# $aktor lingkungan sosial dan budaya adalah
adanya dukungan sosial, sanksi sosial dan pembinaan petugas# $aktor biologi
adalah keberadaan agent penyebab penyakit seperti &irus, bakteri dan parasit#
1ari analisa diatas maka diperlukan pada dasarnya adalah peningkatan P5S
dan pengadaan 8asilitas#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
28/30
BAB I4
KESIMPULAN5SARAN
Ke#'"*!lan
Perlunya penyuluhan tentang peningkatan kepemilikan jamban di 1esa
1uren Ke(amatan Madurasa Kabupaten Madangkara dan peningkatan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya jamban untuk kehidupan sehari-hari
merupakan salah satu upaya pendekatan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat di masyarakat#
Selain itu diperlukan peran akti8 masyarakat dalam pengadaan kepemilikanjamban melalui pengembangan organisasi (ontohnya dengan adanya 1esa Siaga
.kti8# 1imana hasil akhir pendekatan tersebut adalah ter(iptanya masyarakat yang
sadar akan pentingnya hidup sehat# 1engan demikian angka kesakitan dan
kematian penyakit saluran (erna yang disebabkan oleh kebiasaan !pen deecati!n
yang tinggi dapat ditekan#
Saran
# Perubahan perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
setempat yang menimbulkan kesadaran bah)a kebiasaan !pen deecati!n
adalah masalah bersama dan harus dipe(ahkan bersama-sama#
*# Pengembangan organisasi yang e8ekti8 untuk mengembangkan usaha
kesehatan bersumber daya masyarakat dan berbasis masyarakat sehingga
masyarakat mampu menerapkan hidup bersih dan sehat#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
29/30
DAFTAR PUSTAKA
# 6handra, # *++9#'engantar ,esehatan 5ingkungan. 2akarta Penerbit uku
Kedokteran E/6#
*# 1epkes 0I, *++# Pen(egahan dan Penang-gulangan Penyakit 1emam
erdarah 1engue, 'orld 5ealth 4rganiDation dan 1epkes 0I# 2akarta#
-
7/26/2019 FGD IKM-2007
30/30
# Sarudji 1idik# *++#uku &ar 6lmu ,esehatan 5ingkungan. Penerbit Media
Ilmu# Sidoarjo#
7# Soeparman dan Suparmin# *++*# 'embuangan Tin&a : 5imbah +air (uatu
'engantar). 2akarta Penerbit uku Kedokteran E/6
?# Yu)ono udi# *++=# 4$ 8uta Masyarakat 6nd!nesia Masih uang ir esar
Di Tempat Terbuka. 2akarta 1irektorat 2endral 6ipta Karya, Kementrian
Pekerjaan %mum