farma

32
INFEKSI KULIT DAN JARINGAN LUNAK OLEH KELOMPOK II Farmasi Unhalu

Upload: echietha-atma-desi

Post on 26-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INFEKSI KULIT DAN JARINGAN LUNAK

OLEH KELOMPOK II

Farmasi Unhalu

PENDAHULUAN

Kulit merupakan organ terluas penyusun tubuh manusia yang terletak paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Karena letaknya paling luar, maka kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Gangguan pada kulit sering terjadi karena berbagai faktor penyebab

Pengetahuan tentang penyakit kulit sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah penyakit kulit tersebut secara cepat dan tepat. Meski kadang orang menganggapnya sepele, gangguan kulit ternyata bisa sangat berbahaya bila salah dalam perawatannya. Untuk itu pengobatannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktulama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan.

IMPETIGO Impertigo adalah infeksi

piogenik superfisial dan mudah menular yang terdapat di permukaan kulit. Terdapat dua bentuk klinis impertigo, yaitu impertigo kontagiosa tilburry Fox dan imfertigo bulosa. Imfertigo bulosa kontagiosa dapat disebabkan oleh staphylococcus aureus atau streptokok atau oleh keduanya.

1. Impetigo Kontagiosa Epidemiologi Impetigo kontagiosa adalah infeksi

kulit yang mudah menular dan terutama mengenai anak-anak yang belum sekolah. penyakit ini mengenai kedua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, sama banyak. Pada orang dewasa, impetigo ini sering terdapat pada mereka yang tinggal bersama-sama dalam satu kelompok, seperti asrama dan penjara

Etiologi

Umumnya penyebabnya impetigo kontagiosa ialah stereptokok grup A. Kadang-kadang dapat disebabkan oleh infeksi campuran streptokok dan stafilokok. streptokok grup A terdapat dikulit normal anak-anak sekitar 10 hari sebelum menjadi impetigo, dan streptokok itu tidak didapati di hidung dan di tenggorokan penderita sebelum 14-20 hari setelah kulit diduduki oleh bakteri itu.

Pengobatan: Hasil yang diinginkan Tujuan utama terapi untuk impetigo

adalah resolusi infeksi. Tujuan sekunder adalah pencegahan glomerulonefritis (meskipun sangat jarang) sekunder terhadap kelompok A Streptococcus (GAS)

Pengobatan Non Farmakologis• 1. Memperbaiki keadaan hiegiene

penderita dan lingkungan• 2. Menjauhkan anak-anak yang sehat

dari anak-anak yang menderita impertigo ontagiosa.

Pengobatan Farmakologis Topikal Membersihkan lesi dengan antiseptik. Bila

lesi basah, lesi dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000. bila lesi kering, lesi di olesi dengan salep yang mengandung mupirosin 2%, yang mempunyai daya antibakteri terhadap S.aureus dan streptokok beta-hemolitik. Antibiotik topikal lain yang dapat dipakai ialah asam fusidat dan gentamicyn.

Sistemik Obat pilihan ialah penisilin V per oral. Ddapat

juga diberikan eritromisin, amoksisilin, atau sefalosforin.

2. Impertigo Bulosa Etiologi Impertigo bolosa disebabkan oleh

S.aureus galur grup II tipe faga 71. Tiga lesi kulit yang disebabkan oleh stafikolok grup II ini ialah: a. Impertigo bulosa, b. Penyakit eksfoliatif “staphylococcal Scalded Skin Syndrome” (SSSS), dan c. Erupsi naon streptokokal skarlatiniforme.

Pengobatan: Hasil yang diinginkan Tujuan utama terapi untuk

impetigo adalah resolusi infeksi. Tujuan sekunder adalah pencegahan glomerulonefritis (meskipun sangat jarang) sekunder terhadap kelompok A Streptococcus (GAS).

Pengobatan Non Farmakologis Memperbaiki higiene penderita dan

lingkungan Pengobatan Farmakologis a. Topikal Membersihkan lsi dengan antiseptik.

Bila basah, lesi dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000. jika kering, lesi di olesi dengan salep yang mengandung mupirosin atau asam fusidat atau pun gentamisin.

b. Sistemik Oral: - Kloksalisin 50-100 mg/kg BB/hari di

bagi dalam 2-4 dosis - Dikloksasilin 25-50 mg/kg BB/hari,

atau Floksasilin

LIMFANGITIS Epidemiologi dan Etiologi Limfangitis adalah suatu proses radang

yang meliputi saluran limfatik kulit dan jaringan subkutan.Penyebab yang utama ialah sterptokok grup A, tapi kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh S. aureus. Limfangitis mengenai semua umur dan kedua jenis kelamin.

Pengobatan Farmakologis Pengobatan dengan penisilin V

50 mg/kg berat badan/hari per oral dalam 4-6 dosis terbagi selama 10-14 hari biasanya berhasil baik. Jika infeksi telah sampai ke aksila dianjukan pemberian penisilin intramuscular. Pada penderita yang sensitif penisilin dapat diberikan Eritromisin 40-50 mg.kg berat badan/hari. Jika penyebaabnya stafilokok dapat dipergunakan penisilin resisten penisilinase atau eritromisin.

FOLIKULITIS

EpidemiologiFolikulitis adalah peradangan bagian distal

folikel rambut yang biasanya hanya mengenai ostium, tapi dapat meluas sedikit ke bawahnya.

Folikulitis mengenai anak-anak, remaja, dan orang dewasa, terutama penderita jerawat atau yang cenderung menderita sebore. Faktor predisposisinya aialah berkeringat banyak, maserasi dan higiene jelek. Folikulitis dalam dapat menjadi sebagai perluasan tipe superfisial.

Etiologi Folikulitis biasanya disebabkan oleh

stafilokok koagulase positif. Polikulitis dapat juga terjadi sebagai akibat kontak dengan zat-zat kimia tertentu; pustulanya tidak mengandung bakteri

Hasil Diinginkan Tujuan primer terapi adalah resolusi

infeksi dengan tanpa atau minimal rasa takut. Tujuan sekunder terapi adalah untuk meminimalkan risiko endokarditis atau osteomyelitis dengan mengurangi invasi aliran darah

Pengobatan Non Farmakologi Menjaga dan memperbaiki keadaan

umum penderita

Pengobatan Farmakologis Topikal

Membersihkan lesi dengan air dan denfektan. Memberikan salep atau krim antobiotika.

Sistemik Antibiotika per oral misaanya

eritromisin, klindamisin atau sefalosforin.

FURUNKEL Epidemologi

Furunkel ialah suatu infeksi nekrotik akut folikel rambut yang dalam. Furunkel dapat terjadi sekunder terhadap dermatosis lain. Sering mengenai anak-anak sebagai komplikasi penyakit parasit, seperti pedikulosis atau skabies. Furunkel sering terjadi pada kulit yang sering mendapat gesekan, tekanan dan iritasi lokal, seperti garukan

Etiologi Penyebab furunkel ialah

staphylococcus aureus. Furunkel sering terjadi Oleh infeksi dari foki nasal atau perianal.

Hasil Diinginkan Tujuan primer terapi adalah resolusi infeksi dengan tanpa atau minimal rasa takut. Tujuan sekunder terapi adalah untuk meminimalkan risiko endokarditis atau osteomyelitis dengan mengurangi invasi aliran darah.

Pengobatan Non FarmakologiMenjaga dan memperbaiki keadaan umum penderita

Pengobatan FarmakologiAntibiotik yang tepat adalah penisilin yang resistensi terhadap penisilinase seperti kloksasilin, dan sefalosforin generasi pertama, dalam dosis yang terbagi tiga samapi empat. Eritromisin dapat dipakai .pada penderita yang alergik terhadap antbiotik yang disukai, tapi bukan merupakan obat pilihan karena terjadi resistensi bakteri, yang lebih banyak ditemui pada galur mikroorganisme yang menyebabkan furunkel.

KARBUNKELEpidemiologi

Karbunkel ialah infeksi bakteri dalam, yang mengenai beberapa folikel rambut yang disertai reaksi inflamasi berat di sekelilingnya. Karbunkel terutama mengenai laki-laki usia pertengahan atau orang tua yang berada dalam kesehatan yang baik.

Etiologi Penyebab karbunkel ialah Staphylococcus aureus. Pengobatan Pada dasarnya pengobatan karbunkel sama

dengan pengobatan furunkel.

SELULITIS Epidemiologi Selulitis adalah peradangan menjalar

dan akut pada kulit, dan terutama mengenai jaringan subkutan yang lebih dalam. Sekitar 90% dari infeksi melibatkan kaki. Yang lain 7,5% dari kasus melibatkan lengan atau wajah. Biasanya, infeksi ini berkembang setelah integritas kulit rusak, akibat trauma, operasi, ulserasi, luka bakar, infeksi tinea, atau gangguan kulit lainnya.

EtiologiPenyebab yang paling sering adalah Streptokokok grup A dan Staphylococcus aureus. Bakteri yang dapat menyebabkan selulitis adalah pneumokok.

Hasil Yang diinginkan Tujuan terapi untuk selulitis dan

erysipelas yang cepat dan keberhasilan pemberantasan infeksi dan pencegahan komplikasi yang berhubungan

Pengobatan Non Farmakologis Penderita sebaiknya dirawat untuk

istirahat baring dengan meninggikan tungkai yang terkena. Memperbaiki keadaaan umum penderita.

Pengobatan Non Farmakologis Topical : Jika lesi basah, kompres

dengan permanganas kalikus. Jika lesi kering, olesi krim antibiotik.

Sistemik : Berikan antibiotik per roral.LEBIH LENGKAP LIHAT DISINI

Erisypelas

Erisipelas adalah bentuk khas selulitis superfisialis kulit yang disebabkan oleh streptokok grup A dengan saluran limfatik. Streptokok grup B dapat menyebabkan erysipelas pada neonatiEpidemiologiErisipelas sangat sering terjadi pada bayi, anak, dan golongan umur tua, terutama mereka yang terlantar dan kurang gizi. Erysipelas sering sebagai komplikasi dari luka bedah dan luka kecelakaan.

CONTOH KASUS, LIHAT…

Pengobatan Erisypelas yang ringan biasanya dapat

diatasi dengan penisilin V per oral, sefalosporin, atau eritromisin. Erisipelas yang lebih luas dan parah membutuhkan hospitalisasi dan antibiotika intravena istirahat bating dengan meninggikan tungkai dan kompres panas akan menambah kenyamanan penderita dan mempercepat peruses penyembuhan penyakit. Pemberian jangka panjang penisilin atau eritromisin dapat dianjurkan untuk mencegah kekambuhan.

Selanjutnya…..

Necrotizing Fasciitis (NF) INFEKSI KAKI DIABETIK INFEKSI LUKA TEKANAN INFEKSI LUKA GIGITAN

TERIMA KASIH