faktor pubertas

3
D . Faktor – faktor yang mempengaruhi pubertas Terbagi atas dua hal : 1. Faktor internal : a) Hormon Hormon yang di sekresikan hipofisis anterior Hormon pertumbuhan (growth hormone, GH), hormon utama yang bertanggung jawab mengatur pertumbuhan tubuh secara keseluruhan dan juga penting dalam metabolisme perantara. Thyroid-stimulating hormone (TSH), merangsang sekresi hormon. Follicle-stimulating hormone (FSH), fungsi berbeda pada pria dan wanita. Pada wanita, merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, berkembangnya ovum, membantu menstimulasi produksi estrogen ovarium..pada pria, diperlukan untuk produksi sperma dalam tubulus seminiferus testis. Luteunizing hormone (LH), pada wanita bertanggung jawab untuk ovulasi luteinisasi (pembentukan korpus luteum pasca ovulasi yang menghasilkan hormon di ovarium), mengatur hormon seks wanita (estrogen dan progesteron). Pada pria, merangsang sel interstisium leydig di testis untuk mengeluarkan hormon seks pria (testosteron) Prolaktin (PRL), meningkatkan perkembangan payudara dan pembentukan air susu pada wanita saat menyusui Hipofisis posterior Hipofisis posterior terdiri dari ujung” saraf ditambah sel-sel penunjang mirip glia yang disebut pituisit. Hormon yang di sekresikan oleh hipofisis posterior : vasopresin, (hormon antideuretik,ADH), memiliki 2 efek utama : Meningkatkan retensi H2O oleh ginjal dan Menyebabkan kontraksi otot polosarteriol Oksitosin , oksitosin merangsang kontraksi otot polos uterus untuk membantu pengeluaran bayi selama proses kelahiran dan juga medorong pengeluaran susu dari kelenjar mamae selama menyusui b) Genetika

Upload: zikril-hakim

Post on 07-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

puber

TRANSCRIPT

Page 1: faktor pubertas

D . Faktor – faktor yang mempengaruhi pubertas

Terbagi atas dua hal :

1. Faktor internal : a) Hormon

Hormon yang di sekresikan hipofisis anterior

Hormon pertumbuhan (growth hormone, GH), hormon utama yang bertanggung jawab mengatur pertumbuhan tubuh secara keseluruhan dan juga penting dalam metabolisme perantara.

Thyroid-stimulating hormone (TSH), merangsang sekresi hormon. Follicle-stimulating hormone (FSH), fungsi berbeda pada pria dan wanita. Pada wanita,

merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, berkembangnya ovum, membantu menstimulasi produksi estrogen ovarium..pada pria, diperlukan untuk produksi sperma dalam tubulus seminiferus testis.

Luteunizing hormone (LH), pada wanita bertanggung jawab untuk ovulasi luteinisasi (pembentukan korpus luteum pasca ovulasi yang menghasilkan hormon di ovarium), mengatur hormon seks wanita (estrogen dan progesteron). Pada pria, merangsang sel interstisium leydig di testis untuk mengeluarkan hormon seks pria (testosteron)

Prolaktin (PRL), meningkatkan perkembangan payudara dan pembentukan air susu pada wanita saat menyusui

Hipofisis posterior

Hipofisis posterior terdiri dari ujung” saraf ditambah sel-sel penunjang mirip glia yang disebut pituisit.

Hormon yang di sekresikan oleh hipofisis posterior :

vasopresin, (hormon antideuretik,ADH), memiliki 2 efek utama : Meningkatkan retensi H2O oleh ginjal dan Menyebabkan kontraksi otot polosarteriol

Oksitosin , oksitosin merangsang kontraksi otot polos uterus untuk membantu pengeluaran bayi selama proses kelahiran dan juga medorong pengeluaran susu dari kelenjar mamae selama menyusui

b) Genetika

Faktor genetik berpengaruh sebesar 46 % dalam onset pubertas. Sebagian besar di dapat dari ibu – anak. Tidak semua orang punya panjang / tingi badan yang sama. Kemampuan untuk menjadi pnjang/pendek di turunkan menurut ketentuan tertentu.

2. Faktor eksternal :a) Gizi

Gizi merupaka salah satu faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap waktu onset dari pubertas. Biasanya individu yang memiliki IMT yang lebih tingi cenderung mengalami onset pubertas yang lebih cepat, dan sebaliknya.

b) Usia

Page 2: faktor pubertas

Dalam masa peralihan, usia yang normal untuk menerima perubahan dari tubuh berbeda baik pada perempuan dan laki – laki.

c) Psikis

Keadaan psikologi dan sosial seseorang juga dapat menentukan onset pubertasdari seseorang. Stress dan lingkungan terdekat merupakan penyebab terbesar.

E . Kelainan pada pubertas

Terbagi atas

Pubertas dini (pubertas prekoks)

Pubertas tarda .

a) Pubertas dini

Pubertas dini adalah timbulnya ciri2 seksual sekunder sebelum usia 8 tahun pada perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Dapat disebabkan oleh kelainan2 organik seperti :

Kelainan – kelainan di sekitar hipotalamus dan hipofisis berupa tumor, radang, dan sebagainya yang menyebabkan produksi hormon gonadotropin sebelum waktunya.

Tumbuhnya koriokarsinoma ovarii yang mengeluarkan hormon koriongonadotropin (HCG).

b) Punertas tarda

Pubertas dianggap terlambat jika gejala – gejala pubertas baru datang antara umur 14-16 th.

Biasanya tidak ada gejala yang mencolok.

Pubertas tarda dapat disebabkan oleh

faktor herediter

gangguan kesehatan

kekurangan gizi