pengaruh penerapan pembelajaran mind...

12
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319 FKIP – Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 1|| PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH: WIWIN WULANDARI NPM: 11.1.01.01.0319 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

Upload: truongnguyet

Post on 11-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 1||

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING

(PETA PIKIRAN) TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK

KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

OLEH:

WIWIN WULANDARI

NPM: 11.1.01.01.0319

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UNP KEDIRI

2015

Page 2: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Page 3: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Page 4: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 4||

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING

(PETA PIKIRAN) TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK

KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

WIWIN WULANDARI

NPM: 11.1.01.01.0319

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling

[email protected]

Dr. Kasman, M.Pd. dan Dra. Khususiyah, M.Pd.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Kota

Kediri melalui pengamatan langsung dalam proses pembelajaran, bahwa proses pendidikan di

SMP Negeri 3 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 umumnya belum mampu

mengembangkan dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Hal ini diamati dari pembelajaran

yang umumnya masih berpusat kepada guru sehingga peserta didik hanya menerima apa yang

disampaikan guru.

Permasalahan penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapan metode pembelajaran mind

mapping, (2) bagaimana tingkat kreativitas, (3) adakah pengaruh antara penerapan metode

pembelajaran mind mapping terhadap tingkat kreativitas pada peserta didik kelas VIII SMP

Negeri 3 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015?.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Eksperimental-Kuasi (Quasi-

Experimental Research) dengan subjek penelitian peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kota

Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group

design dengan satu macam perlakuan, menggunakan instrumen berupa tes kreativitas, RPLBK,

pemberian perlakuan/tindakan, dan lembar penilaian proses pembelajaran.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) ada perbedaan antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol, (2) peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Kediri Tahun Pelajaran

2014/2015 memiliki klasifikasi kreativitas tinggi, dan seluruh subvariabel juga mendukung

klasifikasi tinggi. Hasil perhitungan uncorrelated data/independent samples t test dengan

nilai sebesar 18,5. Diketahui df = N -2 (36 – 2) dengan α = 5% (0,05) diperoleh nilai

sebesar 1,6909. Karena nilai > (18,5 > 1,6909), artinya ada pengaruh

penerapan pembelajaran mind mapping terhadap kreativitas peserta didik kelas VIII SMP Negeri

3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini direkomendasikan: (1) tujuan pokok penerapan

pembelajaran mind mapping (peta pikiran) terhadap kreativitas adalah untuk mengembangkan

dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Oleh sebab itu baik konselor maupun guru mata

pelajaran hendaknya menggunakan metode mind mapping (peta pikiran) dalam proses

pembelajaran. (2) Konselor dan guru mata pelajaran perlu melakukan penelitian terus menerus

Page 5: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 5||

untuk membuktikan bahwa metode mind mapping (peta pikiran) sesuai/cocok digunakan untuk

seluruh karakteristik materi layanan/pelajaran dan untuk karakteristik peserta didik.

Kata kunci: mind mapping, peta pikiran, kreativitas

Page 6: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 6||

I. LATAR BELAKANG

Undang-undang nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4

ayat 4, menyatakan bahwa pendidikan

diselenggarakan dengan memberi

keteladanan membangun kemauan dan

mengembangkan kreativitas peserta didik

dalam proses pembelajaran. Pasal 3,

menyatakan sebagai berikut.

Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan

membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Peranan kreativitas sangat penting

dalam dunia pendidikan baik dalam

pendidikan formal, informal maupun

nonformal. Salah satu tantangan bagi

pendidikan adalah kesulitan peserta didik

untuk belajar secara mandiri. Permasalahan

yang terjadi dalam pendidikan ini

seharusnya tidak menjadi hal yang begitu

berarti seandainya seluruh komponen

pendidikan ini kreatif dalam memandang

permasalahan tersebut. Hal ini terjadi karena

kemampuan kreatif, inovatif, yang belum

menjadi prioritas untuk

ditumbuhkembangkan dalam sistem

pendidikan.

Kreativitas adalah kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang untuk menciptakan

sesuatu barang atau karya baru yang

sebelumnya belum pernah ada sehingga

menghasilkan produk baru. Menurut Erns

Kris (dalam Suyadi, 2014) mekanisme

pertahanan regresi seiring dengan

munculnya kreatif. Kreativitas juga

berhubungan dengan kemampuan untuk

membuat kombinasi-kombinasi baru atau

melihat hubungan-hubungan baru

antarunsur, data, atau hal-hal yang sudah

ada sebelumnya (Samiawan, dkk, dalam

Jahya, 2013: 48). Menurut Torrance (dalam

Susanto, 2013) kreativitas didefinisikan

sebagai proses dalam memahami sebuah

masalah, mencari solusi yang mungkin

menarik hipotesis, menguji dan

mengevaluasi serta mengkomunikasikan

hasilnya kepada orang lain.

Kreativitas adalah kemampuan

seseorang untuk melahirkan sesuatu yang

baru, baik berupa gagasan maupun karya

nyata yang relatif berbeda dengan apa yang

ada sebelumnya (Susanto, 2013: 99).

Sternberg and Lubart, 2005, Sternberg, 2006

dan Munandar (dalam Ngalimun, 2013)

melihat kreativitas sebagai suatu proses

untuk menghasilkan suatu pekerjaan. Ciri-

ciri dari sikap kreatif atau nonaptitude yaitu:

mempunyai daya imajinasi kuat, mempunyai

inisiatif, mempunyai minat luas, mempunyai

kebebasan dalam berpikir, bersifat ingin

tahu, selalu ingin mendapat pengalaman-

Page 7: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 7||

pengalaman baru, mempunyai kepercayaan

diri yang kuat, penuh semangat, berani

mengambil resiko. Kreativitas diartikan

sebagai suatu kemampuan untuk

menciptakan suatu produk baru.

Ada empat ciri utama dari kreativitas

kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),

keaslian (originality), dan elaborasi

(elaboration). Kelancaran yaitu kemampuan

untuk menghasilkan berbagai ide secara

cepat dalam kurun waktu tertentu.

Keluwesan yaitu kemampuan untuk melihat

suatu masalah dari berbagai sudut pandang

yang berbeda sehingga diperoleh berbagai

kemungkinan penyelesaian dari suatu ide

atau masalah. Originalitas yaitu kemampuan

untuk menghasilkan suatu ide baru yang

berbeda dengan ide yang dihasilkan oleh

orang lain. Elaborasi yaitu kemampuan

untuk menggabungkan beberapa ide menjadi

hal yang lebih menarik ataupun memperinci

dan mengembangkan suatu ide dasar

sehingga menjadi lebih besar dan menarik

(Munandar, dalam Susanto, 2011: 117).

Kreativitas perlu dipersiapkan sejak

usia SMP karena pada masa ini merupakan

masa peralihan atau masa transisi dari masa

anak-anak menuju masa remaja atau masa

pubertas. Saat usia remaja keadaan fisik,

kemampuan berpikir, kondisi emosi dan

perilaku sosial anak berbeda dengan masa

sebelumnya karena pada masa transisi ini

terjadi perubahan-perubahan yang sangat

cepat, terutama untuk perkembangan fisik

dan kemampuan berpikirnya.

Berkembangnya kemampuan berpikir pada

usia transisi ini dapat mengarahkan peserta

didik kepada pemecahan masalah yang

dialami. Oleh sebab itu pada masa ini

remaja dituntut untuk bisa berpikir kreatif

untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas

perkembangannya.

Salah satu dari budaya dan karakter

bangsa adalah belajar kreatif. Belajar kreatif

telah menjadi bagian penting dalam wacana

peningkatan mutu pembelajaran. Sesuai

dengan hasil observasi yang telah dilakukan

di SMP Negeri 3 Kota Kediri melalui

pengamatan langsung dalam proses

pembelajaran, bahwa proses pendidikan

yang terjadi di SMP Negeri 3 Kota Kediri

Tahun Pelajaran 2014/2015 umumnya

belum mampu mengembangkan dan

meningkatkan kreativitas peserta didik. Hal

ini dapat diamati dari pembelajaran yang

umumnya masih berpusat kepada guru

sehingga peserta didik hanya menerima apa

yang disampaikan guru.

Selain itu juga pemberian ujian dalam

bentuk tes yang tidak menuntut peserta didik

untuk mengeksplorasi kemampuannya

sehingga peserta didik hanya akan

menyelesaikan tes tersebut sesuai dengan

cara yang disampaikan oleh guru tanpa

memikirkan cara lain yang mungkin akan

menghasilkan hal yang sama walaupun

dengan pendekatan yang berbeda.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Salah satu upaya untuk

mengembangkan kreativitas adalah melalui

pembelajaran inovatif yaitu mind mapping

(peta pikiran). Mind mapping adalah salah

satu metode pembelajaran yang dapat

digunakan untuk menyajikan materi dengan

cara meringkas atau mencatat dalam bentuk

peta pikiran sehingga mempermudah untuk

dipelajari oleh peserta didik. Penggunaan

teknik mencatat peta pikiran dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik

terhadap konsep materi. Mind mapping

adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak

dengan menggunakan citra visual dan

prasarana grafis lainnya untuk membentuk

kesan (DePorter & Hernacki, 2013: 153).

Mind mapping merupakan salah satu bentuk

pembelajaran yang digunakan untuk melatih

kemampuan menyajikan isi (content) materi

pelajaran dengan pemetaan pikiran

(Dananjaya, 2011: 238).

Mind mapping dapat membantu

peserta didik dan guru dalam proses

pembelajaran di kelas dengan meringkas

materi-materi pelajaran menjadi beberapa

lembar mind mapping yang jauh lebih

mudah dapat dipelajari dan diingat oleh

peserta didik. Melalui mind mapping,

seluruh informasi kunci dan penting dari

setiap bahan pelajaran dapat diorganisir,

sehingga lebih mudah untuk dipahami dan

diingat. Setiap orang pada dasarnya

memiliki bakat kreatif dan kemampuan

untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif

oleh sebab itu mind mapping sangat

berperan penting dalam pembelajaran

karena dengan menggunakan teknik

pembelajaran mind mapping peserta didik

diharapkan mampu mengasah dan

meningkatkan kreativitasnya sehingga dapat

membantu peserta didik untuk bisa berpikir

kreatif.

Masa remaja merupakan masa

peralihan atau masa transisi, dimana anak

mengalami perubahan dari masa anak-anak

menjadi masa dewasa. Hal ini ditandai

dengan terjadinya perubahan yang sangat

cepat, terutama dalam perkembangan fisik

dan berpikir. Sejalan dengan perkembangan

fisik, kemampuan berpikir remaja juga

berkembang pesat, mereka telah mampu

berpikir tahap tinggi, berpikir logis dan

rasional (Supriatna, 2011).

Hasil penelitian menyatakan bahwa

kemampuan berpikir peserta didik untuk

keterampilan berpikir lancar sebesar 28%,

keterampilan berpikir luwes 18% dan

keterampilan berpikir orisinal sebesar 2%.

Hasil penelitian lain juga mengungkapkan

bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta

didik masih rendah (Witriana, Fauziah,

dalam Saleh, 2013). Penelitian Sumyaku

(2011) menyatakan ada hubungan yang

positif antara kreativitas dengan prestasi

belajar peserta didik. Berdasarkan uraian

penelitian di atas mengenai rendahnya

kreativitas peserta didik maka dalam hal ini

peneliti ingin mengetahui pengaruh

Page 9: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 9||

penerapan metode pembelajaran mind

mapping terhadap kreativitas peserta didik

kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Kediri

Tahun Pelajaran 2014/2015.

II. METODE

Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan pengaruh penerapan

metode pembelajaran mind mapping (X)

terhadap kreativitas (Y). Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif karena didalam penelitian ini

datanya berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Metode penelitian

kuantitatif yaitu metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi dan

sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif atau statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2009).

Ditinjau dari permasalahannya,

peneliti menggunakan metode penelitian

eksperimen yaitu metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh

treatment (perlakuan) tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan

(Sugiyono, 2009). Berdasarkan ragam

penelitian eksperimen peneliti menggunakan

penelitian eksperimental-kuasi (quasi-

experimental research) dengan

menggunakan model pretest-posttest control

group design dengan satu macam perlakuan.

Di dalam model ini sebelum dimulai

perlakuan kedua kelompok diberi tes awal

atau pretest untuk mengukur kondisi awal

(0ı). Selanjutnya pada kelompok eksperimen

diberi perlakuan (X) dan pada kelompok

pembanding tidak diberi. Sesudah selesai

perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi

sebagai post tes . Ditinjau dari desain

eksperimen, penelitiannya menggunakan

desain nonrandomized pretest-posttest

control group design yaitu tidak

dilakukannya randomisasi untuk membentuk

kelompok eksperimen (KE) dan kelompok

kontrol (KK) (Seniati, dkk, 2009).

Dengan demikian langkah-langkah

analisis data eksperimen dengan model

nonrandomized pretest-posttest control

group design adalah dengan menggunakan

uncorrelated data/independent sampel t-tes

(Seniati,dkk. 2009: 128) dengan rumus

sebagai berikut.

(

)

Keterangan :

= rata-rata skor kelompok 1

= rata-rata skor kelompok 2

= sum of square kelompok 1

= sum of square kelompok 2

(KE) → X →

(KK) → →

Page 10: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 10||

= jumlah subjek kelompok 1

= jumlah subjek kelompok 2

Rerata masing-masing variabel

dibandingkan dengan kategori penilaian

rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

Pedoman Penilaian Kreativitas

Sedangkan untuk melihat peringkat

skor masing-masing subvariabel dan

indikator penelitian dengan melihat

reratanya.

Pedoman Penilaian Rerata Jumlah Skor

Subvariabel dan Indikator

Variabel Penelitian

Interval Kelas Penilaian

146 – 182 Sangat tinggi

109 – 145 Tinggi

72 – 108 Sedang

36 – 71 Rendah

Penarikan kesimpulan analisis

penerapan metode mind mapping terhadap

kreativitas berpedoman pada nilai t dengan

taraf signifikansi 5%, apabila,

maka tidak ada pengaruh yang

signifikan ( diterima) dan apabila

, maka ada pengaruh

signifikan ( ditolak).

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Untuk mengetahui ada pengaruh atau

tidak antara penerapan pembelajaran mind

mapping (peta pikiran) terhadap kreativitas

peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3

Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015

yaitu dengan menggunakan analisis uji t

(independent sample t test) dengan

menggunakan bantuan SPSS 20.0 for

Windows. Sebelum melakukan uji t maka

terlebih dahulu dilakukan uji F (levene’s

test) untuk mengetahui homogenitas kedua

kelompok.

Berdasarkan dari deskripsi dan

analisis data variabel, diperoleh nilai rata-

rata posttest pada kelas eksperimen yaitu

98,97 dan nilai posttest pada kelas kontrol

diperoleh nilai rata-rata 98,94. Berdasarkan

dari hasil uji levene’ test untuk nilai

signifikansi adalah 0,000. Berdasarkan

kreteria pengujian di atas nilai signifikansi

(0,000 < 0,05), maka varian kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol data

adalah beda. Dengan ini penggunaan uji t

menggunakan equal variances not assumed

(diasumsikan kedua varian beda).

Setelah dilakukan uji homogenitas

maka dilanjutkan dengan perhitungan

uncorrelated data/independent samples t

test. Berdasarkan dari hasil perhitungan

uncorrelated data/independent samples t

test diperoleh nilai sebesar 18,5.

Untuk mengetahui signifikansi nilai

maka perlu dibandingkan dengan nilai .

Diketahui df = N -2 (36 – 2) dengan α = 5%

(0,05) maka diperoleh nilai adalah

1,6909. Karena nilai > (18,5 >

Interval Kelas Penilaian

100 – 125 Sangat tinggi

75 – 99 Tinggi

50 – 74 Sedang

25 – 49 Rendah

Page 11: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 11||

1,6909), artinya ada pengaruh penerapan

pembelajaran mind mapping terhadap

kreativitas peserta didik kelas VIII SMP

Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Aini, A. Andayani. & Anindyarini, A. 2012.

Metode Mind Mapping Untuk

Meningkatkan Ketrampilan

Berbicara Peserta Didik Sekolah

Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa,

Sastra Indonesia dan Pengajarannya,

1 (2). Online. tersedia:

http:///bastind.fkip.uns.ac.id,

diunduh: 15 Nopember 2014.

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian.

Jakarta: Rineka Cipta.

Buzan, T. 2007. Buku Mind Map Untuk

Anak Agar Anak Jadi di Sekolah.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Buzan, T. 2013. Buku Mind Map. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Dananjaya, U. 2011. Media Pembelajaran

Aktif. Bandung: Nuansa.

DePorter, B & Hernacki, M. 1992. Quantum

Learning Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan.

Terjemahan Alwiyah, A. 2013.

Bandung: Mizan Pustaka.

Fitriani, S. 2010. Pengaruh Model

Pembelajaran Aktif Menggunakan

Mind Map Terhadap Hasil Belajar

Biologi Pada Konsep

Keanekaragaman Hayati

(Eksperimen di SMAN 8 Tangerang

Selatan). (online). tersedia:

http:///repository.uinjkt.ac.id,

diunduh 15 Nopember 2014.

Geminastiti, S.A.P.D., Asri, I.G., & Sujana,

I.W. 2014. Pengaruh Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif

Mind Mapping Berbantuan Media

Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS

Peserta Didik Kelas V Gugus VII

Kecamatan Gianyar. Jurnal Mimbar

PGSD Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan PGSD, 2 (1).

(online), tersedia:

http:///ejournal.undiksha.ac.id,

diunduh 15 Nopember 2014.

Hadi, S. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta:

Andi Yogyakarta.

Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran

dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis

dan Paradigmatis. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Imaduddin, M.C & Utomo,U.H.N. 2012.

Efektifitas Metode Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Fisika Pada Peserta Didik

Kelas VIII. Humanitas, 9 (1).

(Online), tersedia:

http:///journal.uad.ac.id, diunduh 20

Nopember 2014.

Jahja, Y. 2013. Psikologi Perkembangan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mariyani, N. W., Marhaeni, A.A.I.N., &

Sutama, M. 2013. Pengaruh

Implementasi Strategi Mind Mapping

Terhadap Prestasi Belajar Menulis

Kreatif Ditinjau Dari Kreativitas

Peserta Didik. Jurnal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar,

3. (Online), tersedia:

http:///pasca.undiksha.ac.id, diunduh

9 Nopember 2014.

Mulyatiningsih, E. 2013. Metode Penelitian

Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Munandar, U. 2009. Pengembangan

Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPINGsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.01.0319.pdf · usia SMP karena pada masa ini merupakan ... pubertas. Saat usia

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319

FKIP – Bimbingan dan Konseling

simki.unpkediri.ac.id || 12||

Ngalimun, Fadillah, H. & Ariani, A. 2013.

Perkembangan dan Pengembangan

Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Saleh, A.R. 2013. Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif STAD

dengan Teknik Mind Mapping

Terhadap Kreativitas Peserta Didik

Kelas XI IPA SMA Se Kabupaten

Wajo Sulawesi Selatan. Prosiding

Seminar Nasional Biologi-IPA,

ISBN: 978-979-028-573-6. (Online),

tersedia:

http:///seminarbiologiunesa.org,

diunduh 9 Nopember 2014.

Seniati, L., Yulianto, A & Setiadi, B.N.

2009. Psikologi Eksperimen. Jakarta:

PT Indeks.

Silaban, R & Napitulupu, M.A. Pengaruh

Media Mind Mapping Terhadap

Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia

Peserta Didik SMA Pada

Pembelajaran Menggunakan

Advance Organizer. (Online),

tersedia: http:///digilib.unimed.ac.id,

diunduh 9 Nopember 2014.

Silbermen, M.L. 1996. Active Learning: 101

Cara Belajar Peserta Didik Aktif

(Edisi Revisi). Terjemahan

Muttaqien, R. 2006. Bandung:

Nusamedia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi

(Mixed Methods). Jakarta: Alfabeta.

Sumayku, J. 2011. Hubungan Kreativitas

dan Sikap Peserta Didik dalam

Proses Pembelajaran dengan

Pencapaian Prestasi Belajar Pada

Jurusan Listrik di SMK Negeri 2

Bitung. Jurnal Pendidikan Teknologi

dan Kejuruan, 2 (2). (Online),

tersedia:

http:///jurnaledukasi.wordpress.com,

diunduh 15 Nopember 2014.

Supriatna, M. (Ed). (2011). Bimbingan dan

Konseling Berbasis Kompetensi:

Orientasi Dasar Pengembangan

Profesi Konselor. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak Usia

Dini Pengantar dalam Berbagai

Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar

Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Suyadi, 2014. Teori Pembelajaran Anak

Usia Dini dalam Kajian Neurosains.

Bandung: Rosdakarya.

Tapantoko, A. A. 2011. Penggunaan

Metode Mind Map (Peta Pikiran)

Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Peserta didik dalam

Pembelajaran Matematika Peserta

Didik Kelas VIII SMP Negeri 4

Depok. (Online), tersedia:

http:///eprints.uny.ac.id, diunduh 23

Nopember 2014.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20

Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional

tentang Dewan Pendidikan dan

Komite Sekolah. 2003. Biro Mental

Spiritual Pemerintah Provinsi Jawa

Timur.

Zulwidyaningtyas, E. 2014. Hubungan

Antara Kecerdasan Emosi Dengan

Interaksi Sosial Pada Peserta Didik

Kelas X di SMA Negeri 1 Kota

Kediri Tahun Pelajaran 2013/2014.

Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Kediri: FKIP UNP.