fa kepaniteraan 2013-14 (revisi 5 jan 2015)

78
BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLINIK 2013/2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

Upload: david-jati-marintang

Post on 22-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

wd

TRANSCRIPT

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLINIK

2013/2014

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

2

Judul Buku:Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Tahun Akademik 2013/2014

Tim Penyusun:dr. Marwito Wiyanto, M. Biomed. AIFMdr. Sisirawaty, MS, SpParKdr. Bernadetha Nadeak, MPddr. Robert Sirait, SpAndrg. Merry R. Sibarani, SpKGdr. Banggas Siahaan

Penerbit:FK-UKI

ISBN:978-602-1651-66-7

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

3

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kita naikkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kris-tus atas segala berkat dan anugerahNya kepada Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK UKI), sehingga sampai saat ini masih tetap dapat berkarya dalam mendidik para dokter muda dan maha-siswa yang menuntut ilmu di FK UKI, serta dapat menyelesaikan Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran. Sejak tahun 2006 FK UKI telah melaksanakan pendidikan dengan kuri-kulum berbasis kompetensi (KBK). Perubahan proses pembelajaran ini memerlukan perubahan dalam pencapaian proses pendidikan yang telah dirumuskan dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012 yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia dalam mencapai kompetensi tersebut, telah mempunyai satu Rumah Sakit Pendidikan Utama yaitu Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI), dan beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Swasta sebagai rumah sakit jejaring. Para dokter spesialis di ber-bagai rumah sakit tersebut telah ditetapkan sebagai dokter pembim-bing klinik. Latar belakang pendidikan yang berbeda dari para dok-ter pembimbing klinik tersebut memerlukan pedoman dalam proses pembimbingan, sehingga diharapkan proses kepaniteraan diberbagai rumah sakit jejaring tidak berbeda karena acuan yang dipakai sama dan dapat mengukur pencapaian anak didik dalam proses kepanite-raan klinik.

Kami menyadari masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam buku pedoman ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan sa-ran yang membangun untuk menyempurnakan buku ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu menolong kita.

Tim Penyusun,

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

5

SAMBUTAN DEKAN FK UKI

Pertama-tama kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Allah Bapa di Sorga atas penyertaannya kepada Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK UKI), sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku Pedoman Kepaniteraan Klinik bagi para ko asisten yang men-jalani kepaniteraan di Rumah Sakit Pendidikan Utama dan jejaring FK UKI. Buku Pedoman ini telah disusun berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (SPPDI) dan Standar Kompetensi Dokter In-donesia (SKDI) tahun 2012. Walaupun buku pedoman ini baru dapat diselesaikan pada tahun 2014, namun Pimpinan FK UKI berterimakasih atas usaha yang dilakukan. Buku Pedoman Kepaniteraan Klinik FK UKI menjadi dasar pelaksanaan kegiatan kepaniteraan di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI) sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama FK UKI dan rumah sakit jejaring.

Kepada para Kepala Departemen di lingkungan FK UKI agar memper-gunakan pedoman kepaniteraan ini dalam menjalankan proses kepan-iteraan di departemen masing-masing dan dapat melakukan sosialisasi kepada departemen/bagian di rumah sakit jejaring, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Pimpinan FK UKI terbuka untuk kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki buku pedoman ini.

Akhirnya, selamat menjalankan tugas, kiranya Tuhan Yesus Kristus me-nolong kita dalam tugas mendidik dan mengajar para dokter muda FK UKI dengan penuh tanggung jawab.

Dekan FK UKI,

dr. Marwito Wiyanto, M.Biomed.AIFM

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

7

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 3

Kata Sambutan Dekan FK UKI 5

Daftar Isi 7

Bab I Visi dan Misi FK UKI 9

Bab II Pendahuluan 11

Bab III Kurikulum Pendidikan Klinik 13

Bab IV Metode Pembelajaran Klinik 22

Bab V Metode Penilaian 27

Bab VI Peraturan Akademik Keterampilan Klinik 30

Bab VII Standard Operating Procedure (SOP) 40

Bab VIII Daftar Dosen Pembimbing Kepaniteraan Klinik 41

Bab IX Daftar Pustaka 47

Lampiran1. Daftar Masalah Kesehatan, SKDI 2012 482. Daftar Keterampilan Klinis, SKDI 2012 523. Daftar Ikatan Kerjasama FK UKI dengan RS afiliasi dan Jejaring 714. Lafal Sumpah Dokter 725. Kode Etik Kedokteran Indonesia 746. Kolb’s Learning Style 77

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

9

VISI

Menjadi Program Studi Kedokteran yang unggul dan kompetitif dalam era global berlandaskan nilai-nilai kristiani.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang dapat me- lakukan pelayanan kesehatan primer, profesional, kompetitif, dan berkualitas berlandaskan nilai-nilai kristiani yang unggul dalam bidang traumatologi dan penyakit tropis.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah dan penelitian dalam bidang kedokteran yang dipublikasikan dan menjunjung tinggi hak kekayaan intelektual (HKI).

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.

4. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang dikelola secara transparan, akuntabel, bertanggung- jawab, mandiri, dan adil.

BAB IVISI DAN MISI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

11

BAB II PENDAHULUAN

Pendidikan Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK-UKI) semenjak tahun ajaran 2006 telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), ini sesuai dengan adanya pe-rubahan paradigma luaran perguruan tinggi yang diharapkan oleh Kemendiknas yaitu kurikulum berbasis kompetensi tahun 2002 (KBK 2002). Pada proses pembelajarannya KBK FK - UKI kerangka kuriku-lum dibagi atas dua (2) tahapan pendidikan yaitu tahap pendidikan akademik (Sarjana Kedokteran/S.Ked.) dengan lama pendidikan tujuh (7) semester atau 3,5 tahun, kemudian tahap profesi (kepaniteraan) dengan lama pendidikan empat (3) semester atau selama dua tahun.

Pada pendidikan tahap profesi peserta didik diharapkan dapat mengimplementasikan teori dan keterampilan klinik yang didapatkan selama pendidikan akademik kepada kehidupan nyata pada pasien yang dijumpainya dirumah sakit pendidikan dan di puskesmas yang di-gunakan sebagai wahana pendidikan klinik FK – UKI. Pendidikan profesi dibimbing dan supervisi oleh dosen pembimbing klinik.yang ditunjuk oleh pimpinan fakultas.

Tempat pelaksanaan kepaniteraan klinik dilakukan di RSU UKI sebagai rumah sakit pendidikan utama. Untuk memenuhi kompetensi peserta didik dengan tercukupinya variasi kasus dan jumlah kasus, maka FK UKI membuat jejaring kerja sama dengan beberapa rumah sakit umum daerah dan rumah sakit umum swasta ditambah dengan puskesmas-puskesmas di wilayah Jakarta Timur. Mengingat banyaknya rumah sak-it yang digunakan dan beragamnya latar belakang pembimbing klinik yang ada di tiap-tiap rumah sakit pendidikan, maka perlu dibuat buku pedoman program pendidikan kepaniteraan. Buku pedoman ini dapat digunakan sebagai pedomen proses pembimbingan dan evaluasi di tiap-tiap rumah sakit pendidikan dan puskesmas, sekaligus mencapai sasaran luaran yang ditetapkan.

Buku pedoman pelaksanaan program pendidikan klinik ini disusun ber-dasarkan sasaran kompetensi yang tertuang dalam SKDI (merupakan kompetensi minimal yang harus dicapai oleh calon dokter) yang diter-bitkan oleh KKI tahun 2012. Metode pembelajarannya berdasarkan

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

12

pola pembelajaran klinik yang selama ini telah dilaksanakan dengan beberapa tambahan penguatan dari berbagai teori pembelajaran klinik yang di anut oleh berbagai center pendidikan kedokteran di berbagai tempat di Indonesia dan negara maju. Proses pembelajaran klinik meliputi metode pembelajaran dan metode evaluasi antara lain:

A. Metode Pembelajaran Klinika. Bed side teaching – Tutorial Klinikb. Refleksi Kasusc. Cases Presentationd. Kuliah/Mini lecturee. Refaratf. Journal Reading

B. Metode Penilaiana. Bed side teaching – Tutorial Klinikb. Refleksi Kasusc. Cases Presentationd. Refarate. Mini – C-Exf. Long Case/Osceg. Pre Tes - Post tes (formatif-sumatif)

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

13

BAB III KURIKULUM PENDIDIKAN KLINIK

A. Pendidikan KlinikPendidikan klinik merupakan proses yang sangat penting dalam pen-didikan dokter karena pada fase inilah peserta didik dibawa dalam kon-teks nyata yaitu perawatan pasien. Menurut Mc Allister 1997, pendidi-kan klinik merupakan pendidikan yang mencakup aplikasi teori untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan klinis dengan memas-ukan unsur sikap di dalam pelayanan pasien yang beretika. Menurut Westberg & Jason’s keberhasilan pada kepaniteraan klinik berpusat pada kolaborasi antara peserta didik, dosen pembimbing dan pasien.

B. Tujuan Pendidikan Klinik1. Memberikan gambaran kepada peserta didik (Dokter Muda) mengenai peran dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, membina hubungan antar profesi, pemimpin yang baik, komunikator yang baik dan manajer yang baik.2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik (Dokter Muda) untuk mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, keteRampilan dan sikap dalam lingkup perawatan pasien di rumah sakit dan pusat layanan primer sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi. Dalam hal ini peserta didik (Dokter Muda) mendapat pengalaman langsung dari pembimbing klinik (ahlinya), pengalaman kerja tim yang efektif, memahami proses perawatan pasien, mendapat pengalaman keterampilan umum secara interpersonal, dimana dosen klinik meu-pakan role models. C. Learning Outcome

Pendidikan KlinikLearning outcome pendidikan klinik di FK UKI disusun berdasarkan standar kompetensi dokter Indonesia yang telah ditetapkan oleh KKI 2012 dengan pendalaman traumatologi dan penyakit tropis sesuai dengan visi misi FK UKI.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

14

Diharapkan setelah menempuh pendidikan klinik, peserta didik (Dok-ter Muda) dapat mencapai komponen kompetensi sebagai berikut:

Area Profesionalitas yang Luhur1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa2. Bermoral, beretika dan disiplin3. Sadar dan taat hukum4. Berwawasan sosial budaya5. Berperilaku professional

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri 6. Menerapkan mawas diri7. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat8. Mengembangkan pengetahuan baru

Area Komunikasi Efektif9. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya10. Berkomunikasi dengan mitra kerja11. Berkomunikasi dengan masyarakat

Area Pengelolaan Informasi 12. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan 13. Mendesiminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada professional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran14. Menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran pencegahan/kedokteran komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesecatan secara holistic dan komprehensif.

Area Keterampilan Klinis15. Melakukan prosedur diagnosis16. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan17. Melakukan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

15

18. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat.19. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.20. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.21. Mengelola sumberdaya secara efektif, efisien, dan berkesinam- bungan dalam menyelesaikan masalah kesehatan.22. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik yang merupakan prioritas daerah masing- masing di Indonesia.

D. Beban Studi Pendidikan KlinikPada tahap pendidikan klinik, kurikulum disusun berdasarkan bagian-bagian/departemen yang ada di klinik yaitu ada 15 bagian/departe-men. Lama putaran ditiap bagian di bagi atas dua kelompok yaitu kelompok bagian/departemen 8 minggu dan kelompok bagian/depar-temen 4 minggu dalam penyelesaian belajar. Jumlah total waktu kese-luruhan yang digunakan untuk menyelesaikan pendidikan klinik adalah minimal tiga (3) semester sesuai dengan standar pendidikan profesi dokter (KKI 2006). Fakultas Kedokteran UKI menetapkan lama kepanit-eraan seratus (80) minggu digunakan untuk rotasi kepaniteraan klinik.Penetapan waktu penyelesaian belajar dimasing-masing bagian di-dasarkan pada pencapaian kompetensi sesuai dengan standar kom-petensi dokter (departement based ). Peserta didik (Dokter Muda) mengikuti kegiatan pendidikan sesuai dengan rotasi pada departe-men/bagian yang bersangkutan. Rincian beban studi pendidikan klinik tercantum dalam tabel dibawah ini.

Tabel:1 Beban Studi Bagian Klinik FK UKI.No. Kode Bagian Waktu

1 61159827 ILMU PENYAKIT DALAM 10 Minggu2 61159830 ILMU KESEHATAN ANAK 10 Minggu3 61159836 ILMU BEDAH 10 Minggu4 61159833 ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN 10 Minggu5 61159839 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 10 Minggu6 61159832 ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN 5 Minggu7 61159831 ILMU THT 5 Minggu8 61159829 RADIOLOGI 5 Minggu9 61159834 ILMU KESEHATAN MATA 5 Minggu10 61159828 ILMU PENYAKIT SARAF 5 Minggu11 61159838 ILMU KESEHATAN JIWA 5 Minggu12 61159840 KEDOKTERAN KELUARGA 5 Minggu13 61159841 ILMU KEDOKTERAN FORENSIK 5 Minggu14 61159835 ANESTESI 5 Minggu15 61159815 FARMASI KEDOKTERAN DAN

FARMAKOLOGI TERAPI (FARMASI TERINTEGRASI)JUMLAH 100 Minggu

Tabel:1 Beban Studi Bagian Klinik FK UKI.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

16

Tabel. 3 Daftar Sarana Pendidikan Klinik (Rumah Sakit dan Puskesmas) FK UKI.

NO. Nama Rumah Sakit Kepemilikan 1 RSU UKI YUKI 2 RS PGI CIKINI YPGI 3 RS Tebet Y RS TEBET 4 RSUD Tarakan –Jakarta

Pusat Pemda

5 RSUD Bekasi Pemda 6 RSUD Cibinong Pemda 7 RS Pelabuhan Yayasan 8 RSUD Sitanala-Tangerang Pemda 9 RS Jiwa Semarang Pemda 10 RS Jiwa Magelang Pemda 11 RS Mata “ dr. Yap”

Jogjakarta Yayasan

12 RS Mardiwaluyo –Metro-Lamp

Yayasan

13 RS UD Tarakan-Kaltim Pemda 14 RSU BAPTIS- KEDIRI Yayasan 14 Puskesmas Duren Sawit Pemda 15 Puskesmas Kramatjati Pemda 16 Puskesmas Ciracas Pemda 17 Puskesmas Cilangkap Pemda 18 Puskesmas Pondok Gede Pemda

E . Jadwal Kegiatan Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dapat digunakan selama menempuh pendidikan klinik antara lain berupa Bedside Teaching, Case Report Session, Mini Lecture, Patient Based Learning, Small Group Discussion (Clinical Tutorial), Case Reflection, Refarat, Mini C-Ex dan Community Based Oriented. Seperti yang dijelaskan di atas tentang metode pembelajaran klinik, maka dalam membuat rencana jadwal kegiatan pembelajaran mengacu pada ketentuan sebagai berikut: Bedside Teaching-Clinical Tutorial dilaksanakan 2x dalam seminggu Case report session dilaksanakan 2x dalam seminggu Clinical scientific session (journal reading) dilaksanakan 1x dalam seminggu Refleksi kasus refarat

Penyusunan jadwal kegiatan diserahkan secara penuh kepada departeman/bagian klinik masing-masing dengan memperhatikan standar kompetensi dokter Indonesia (SKDI) yang dikeluarkan oleh KKI tahun 2012, kemudian kegiatan tersebut akan dijabarkan ke dalam log book (buku kegiatan kepaniteraan) ko asisten.

Tabel. 3 Daftar Sarana Pendidikan Klinik (Rumah Sakit dan Puskesmas) FK UKI

Tabel:1 Beban Studi Bagian Klinik FK UKI.No. Kode Bagian Waktu

1 61159827 ILMU PENYAKIT DALAM 10 Minggu2 61159830 ILMU KESEHATAN ANAK 10 Minggu3 61159836 ILMU BEDAH 10 Minggu4 61159833 ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN 10 Minggu5 61159839 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 10 Minggu6 61159832 ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN 5 Minggu7 61159831 ILMU THT 5 Minggu8 61159829 RADIOLOGI 5 Minggu9 61159834 ILMU KESEHATAN MATA 5 Minggu10 61159828 ILMU PENYAKIT SARAF 5 Minggu11 61159838 ILMU KESEHATAN JIWA 5 Minggu12 61159840 KEDOKTERAN KELUARGA 5 Minggu13 61159841 ILMU KEDOKTERAN FORENSIK 5 Minggu14 61159835 ANESTESI 5 Minggu15 61159815 FARMASI KEDOKTERAN DAN

FARMAKOLOGI TERAPI (FARMASI TERINTEGRASI)JUMLAH 100 Minggu

Rotasi Baku Kepaniteraan Klinik

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

17

E. Jadwal Kegiatan PembelajaranMetode pembelajaran yang dapat digunakan selama menempuh pendidikan klinik antara lain berupa Bedside Teaching, Case Report Session, Mini Lecture, Patient Based Learning, Small Group Discussion (Clinical Tutorial), Case Reflection, Refarat, Mini C-Ex dan Community Based Oriented.

Seperti yang dijelaskan di atas tentang metode pembelajaran klinik, maka dalam membuat rencana jadwal kegiatan pembelajaran men-gacu pada ketentuan sebagai berikut:

• Bedside Teaching-Clinical Tutorial dilaksanakan 2x dalam seminggu• Case report session dilaksanakan 2x dalam seminggu• Clinical scientific session (journal reading) dilaksanakan 1x dalam seminggu• Refleksi kasus• Refarat

Penyusunan jadwal kegiatan diserahkan secara penuh kepada depar-teman/bagian klinik masing-masing dengan memperhatikan standar kompetensi dokter Indonesia (SKDI) yang dikeluarkan oleh KKI tahun 2012, kemudian kegiatan tersebut akan dijabarkan ke dalam log book (buku kegiatan kepaniteraan) ko asisten.

F. Evaluasi Hasil Belajar (Assesment) Dokter Muda di Kepaniteraan Klinik 1. Tujuan Evaluasi hasil belajar dokter muda pendidikan klinik adalah:

• Untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi klinik• Untuk memberikan umpan balik hasil belajar kepada peserta

didik• Untuk mengevaluasi keberlangsungan proses belajar

mengajar • Untuk memotivasi peserta didik• Untuk menentukan kelulusan

2. Metode Assessment Assessment memegang peran penting dalam proses pendidikan kedokteran, dalam kehidupan dan dalam lingkup sosial yaitu adanya sertifikasi kompetensi dokter yang akan merawat pasien. Berdasarkan tingkat kompetensi dalam piramida Miller, dokter

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

18

muda dapat mencapai kompetensi 3 dan 4 selama masa pendidikannya. Berikut adalah gambar piramid Miller beserta jenis assessment/uji yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran.

Metode assessment yang digunakan lebih diutamakan ber-dasarkan observasi langsung di tempat kerja dan saat bedside teaching. Tanpa observasi langsung, pembimbing tidak dapat memperoleh data yang akurat untuk memberikan feedback. Metode assessment yang digunakan dalam pendidikan klinik di FK UKI antara lain : Ujian keterampilan klinik (Does/performance assessment): Mini C-Ex, Bedside teaching (tutorial kilnik), Long Case, Case Presentation, Refleksi kasus, Ujian keterampilan klinik (Show How/competens assessment): OSCE Ujian keterampilan klinik (competence & knowledge/Knows How &Knows): MCQ

3. Penetapan PenilaianStandar penilaian dalam sistem KBK, maka penilaian didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan yang disebut Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Baku (PAB), atau criterion-reference test. Sistem penilaian PAP digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik secara mutlak (absolut) terhadap suatu patokan. Penetapan pa-tokan yang digunakan berdasarkan kesepakatan antar bagian di rotasi klinik, dilihat dari tingkat penguasaan peserta didik.

F. Evaluasi Hasil Belajar (Assesment) Dokter Muda di Kepaniteraan Klinik 1. Tujuan Evaluasi hasil belajar dokter muda pendidikan klinik adalah:

Untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi klinik Untuk memberikan umpan balik hasil belajar kepada peserta didik Untuk mengevaluasi keberlangsungan proses belajar mengajar Untuk memotivasi peserta didik Untuk menentukan kelulusan

2. Metode Assessment

Assessment memegang peran penting dalam proses pendidikan kedokteran, dalam kehidupan dan dalam lingkup sosial yaitu adanya sertifikasi kompetensi dokter yang akan merawat pasien. Berdasarkan tingkat kompetensi dalam piramida Miller, dokter muda dapat mencapai kompetensi 3 dan 4 selama masa pendidikannya. Berikut adalah gambar piramid Miller beserta jenis assessment/uji yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran.

Piramid Miller

Metode assessment yang digunakan lebih diutamakan berdasarkan observasi langsung di tempat kerja dan saat bedside teaching. Tanpa observasi langsung, pembimbing tidak dapat memperoleh data yang akurat untuk memberikan feedback. Metode assessment yang digunakan dalam pendidikan klinik di FK UKI antara lain : Ujian keterampilan klinik (Does/performance assessment) : Mini C-Ex, Bedside

teaching (tutorial kilnik), Long Case, Case Presentation, Refleksi kasus, Ujian keterampilan klinik (Show How/competens assessment): OSCE Ujian keterampilan klinik (competence & knowledge/Knows How &Knows): MCQ

3. Penetapan Penilaian

Standar penilaian dalam sistem KBK, maka penilaian didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan yang disebut Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Baku (PAB), atau criterion-reference test. Sistem penilaian PAP digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik secara mutlak (absolut) terhadap suatu patokan. Penetapan patokan yang digunakan berdasarkan kesepakatan antar bagian di rotasi klinik, dilihat dari tingkat penguasaan peserta didik.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

19

4. Jenis PenilaianJenis penilaian di dalam kepaniteraan klinik berdasarkan tujuannya ada dua, yaitu:

a. Penilaian/Ujian Formatif Dalam pendidikan klinik penilaian formatif memiliki kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dokter muda untuk mencapai kompetensi yang telah ditetap- kan, mengingat konsep pendidikan klinik mengacu pada experiential learning. Tujuan penilaian formatif adalah untuk mengetahui perkembangan hasil pembelajaran serta memberikan feedback (umpan balik) kepada dokter muda. Kegiatan harian yang dinilai adalah: tutorial klinik, presentasi kasus, bedside teaching, keterampilan prosedural klinik, journal reading.

b. Penilaian/Ujian Summatif Penilaian summatif merupakan penilaian akhir terhadap hasil pembelajaran dokter muda. Penilaian summatif dilakukan di minggu terakhir stase bagian.

5. Komponen Penilaian Komponen kompetensi yang dinilai selama menempuh kepaniteraan klinik adalah knowledge/ kognitif, psikomotor/keterampilan klinik, si-kap dan perilaku peserta didik (dokter muda).

6. Sistem Perhitungan Nilai Total Akhir BagianEvaluasi Hasil Belajar Dokter muda pendidikan klinik terdiri dari kom-ponen pada tabel berikut:

4. Jenis Penilaian

Jenis penilaian di dalam kepaniteraan klinik berdasarkan tujuannya ada dua, yaitu:

a. Penilaian/Ujian Formatif Dalam pendidikan klinik penilaian formatif memiliki kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dokter muda untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, mengingat konsep pendidikan klinik mengacu pada experiential learning. Tujuan penilaian formatif adalah untuk mengetahui perkembangan hasil pembelajaran serta memberikan feedback (umpan balik) kepada dokter muda. Kegiatan harian yang dinilai adalah: tutorial klinik, presentasi kasus, bedside teaching, keterampilan prosedural klinik, journal reading.

b. Penilaian/Ujian Summatif Penilaian summatif merupakan penilaian akhir terhadap hasil pembelajaran dokter

muda. Penilaian summatif dilakukan di minggu terakhir stase bagian.

5. Komponen Penilaian Komponen kompetensi yang dinilai selama menempuh kepaniteraan klinik adalah knowledge/ kognitif, psikomotor/keterampilan klinik, sikap dan perilaku peserta didik (dokter muda).

6. Sistem Perhitungan Nilai Total Akhir Bagian Evaluasi Hasil Belajar Dokter muda pendidikan klinik terdiri dari komponen pada tabel

berikut: Final Exam

Jenis Kegiatan Bobot Nilai rata-rata

Hasil (bobot dan

nilai) A. Proses 1. BST-Tutorial Klinik 20 % 2. CRS-Presentasi kasus 10 % 3. CSS-Refarat 10 % 4. Refleksi kasus 10 % 5. Pre tes (Formatif/sumatif) 5 % 6.Post tes (Formatif/sumatif) 5 % B. Ujian Akhir Stase 1. Mini C-Ex 15 % 2. Long Case/OSCE 25 % JUMlAH ( A+B) 100 % C. Attitude /Kondite Sufficient/Unsufficient Nilai Akhir disahkan melalui Yudisium Bagian

Bentuk pelaksanaan ujian akhir diserahkan ke departemen/bagian, dapat berupa salah satu metode berikut: Modifikasi oral exam dengan long cases/short cases, OSCE, Mini C-Ex, ujian lisan ataupun tertulis. Nilai akhir departemen/bagian dapat dikeluarkan apabila perilaku dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour).

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

20

Bentuk pelaksanaan ujian akhir diserahkan ke departemen/bagian, da-pat berupa salah satu metode berikut: Modifikasi oral exam dengan long cases/short cases, OSCE, Mini C-Ex, ujian lisan ataupun tertulis. Nilai akhir departemen/bagian dapat dike-luarkan apabila perilaku dinilai tanpa cacad (sufficient professional be-haviour).Nilai akhir bagian/departemen dikonversi kedalam huruf dengan ke-tentuan seperti yang tertera pada tabel berikut :

Catatan:Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum pada penjelasan di atas akan diatur pada peraturan akademik pendidikan.

Interpretasi Penilaian1. Dokter muda dinyatakan “LULUS“ jika peserta didik memiliki tingkat penguasaan ≥ 68% (B) dan perilaku dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour). Atau LULUS dengan Nilai B- sampai dengan C diberikan bila peserta didik sudah mengulang kepaniteraan maksimal tiga kali dan tidak bisa mencapai ≥68% (B) dan perilaku dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour).

2. Dokter muda dinyatakan “DITUNDA“ apabila perilakunya dinilai cacad (unsufficient professional behaviour). Dokter muda yang bersangkutan oleh kepala bagian akan dirujuk ke dekanat FK UKI

Nilai akhir bagian/departemen dikonversi kedalam huruf dengan ketentuan seperti yang tertera pada tabel berikut : Tabel 4. Konversi nilai kepaniteraan klinik (SK Dekan FK UKI Tahun 2005) Skala Penilaian

Nilai Huruf Rentang Nilai A 80-100 A- 76-79,99 B+ 72-75,99 B 68-71,99 B- 64-67,99 C+ 60-63,99 C 56-59,99 D 51-55,99 D- 45-50,99 E 0-44,99

Catatan: Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum pada penjelasan di atas akan diatur pada peraturan akademik pendidikan. Interpretasi Penilaian 1.Dokter muda dinyatakan “LULUS“ jika peserta didik memiliki tingkat penguasaan ≥ 68% (B)

dan perilaku dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour). Atau LULUS dengan Nilai B- sampai dengan C diberikan bila peserta didik sudah mengulang kepaniteraan maksimal tiga kali dan tidak bisa mencapai ≥68% (B) dan perilaku dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour).

2.Dokter muda dinyatakan “DITUNDA“ apabila perilakunya dinilai cacad (unsufficient

professional behaviour). Dokter muda yang bersangkutan oleh kepala bagian akan dirujuk ke dekanat FK UKI untuk mendapatkan pembinaan secara khusus oleh fakultas melibatkan dosen Penasehat Akademik (PA). Dokter muda masih dapat melanjutkan rotasi klinik siklus berikutnya dengan pengawasan khusus dari pembimbing klinik dibagian tempat dokter muda bersangkutan menjalani rotasi. Nilai akan dikeluarkan pada yudisium fakultas setelah perilaku dokter muda yang bersangkutan dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour).

3.Apabila Dokter muda melakukan pelangaran berat melanggar kode etik yang berlaku, maka

dokter muda diserahkan kepada dekanat untuk diambil keputusan skorsing atau dinyatakan drop out. Dokter muda yang dinyatakan skorsing, maka harus mengulang keseluruhan rotasi klinik selama masa stase rotasi bagian yang mengulang dan diikuti ujian perbaikan.

4. Perbaikan Nilai

Dokter muda yang dapat mengikuti perbaikan nilai kepaniteraan adalah yang mendapat nilai B/B- dan dilakukan hanya satu (1) kali.

5. HER Kepaniteraan Her kepaniteraan bila nilai D dan E dengan mengulang stase rotasi bagian secara penuh.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

21

untuk mendapatkan pembinaan secara khusus oleh fakultas melibatkan dosen Penasehat Akademik (PA). Dokter muda masih dapat melanjutkan rotasi klinik siklus berikutnya dengan pengawasan khusus dari pembimbing klinik dibagian tempat dokter muda bersangkutan menjalani rotasi. Nilai akan dikeluarkan pada yudisium fakultas setelah perilaku dokter muda yang bersangkutan dinilai tanpa cacad (sufficient professional behaviour).

3. Apabila Dokter muda melakukan pelangaran berat melanggar kode etik yang berlaku, maka dokter muda diserahkan kepada dekanat untuk diambil keputusan skorsing atau dinyatakan drop out. Dokter muda yang dinyatakan skorsing, maka harus mengulang keseluruhan rotasi klinik selama masa stase rotasi bagian yang mengulang dan diikuti ujian perbaikan.

4. Perbaikan Nilai Dokter muda yang dapat mengikuti perbaikan nilai kepaniteraan adalah yang mendapat nilai B/B- dan dilakukan hanya satu (1) kali.

5. HER Kepaniteraan Her kepaniteraan bila nilai D dan E dengan mengulang stase rotasi bagian secara penuh.

G. Yudisium DokterYudisium adalah kegiatan pengumuman hasil penilaian akhir dari sua-tu proses pembelajaran.

Yudisium dibagi menjadi dua, yaitu:• Yudisium Bagian: adalah kegiatan penilaian akhir sebagai bentuk hasil rapat bagian. Yudisium dilakukan maksimal 2 minggu setelah pelaksanaan ujian summative/setelah selesai kepaniteraan bagian. Yudisium tidak harus dihadiri oleh dokter muda. • Yudisium Fakultas: bertujuan untuk mengumumkan kelulusan dokter muda setelah menjalani seluruh rotasi klinik. Yudisium fakultas diadakan 4 kali dalam satu tahun sebelum sumpah dokter pada periode tersebut. Pengumuman yudisium dapat dilihat di pa pan pengumuman dan website www.fk.uki.ac.id. .

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

22

BAB IV METODE PEMBELAJARAN KLINIK

Pendidikan klinik saat ini menerapkan 2 konsep pendidikan yaitu ex-periential learning dan adult learning. Konsep pendidikan experiential learning dapat digambarkan sebagai berikut :

Experiential learning menekankan pembelajaran berdasarkan pen-galaman sebelumnya yang kemudian disesuaikan dengan praktik nyata dilapangan. Pengembangan berikutnya dilakukan melalui diskusi atau refleksi kasus dengan pembimbing staf atau rekan-rekan dokter muda.

Adult Learning (belajar orang dewasa) mempunyai karakteristik:• Lebih mandiri, meskipun pada beberapa situasi boleh memilih un-tuk tergantung pada pengajar. Pengalaman hidup menjadi sumber pembelajaran yang penting (lebih mudah belajar melalui pengalaman).Kebutuhan belajar tergantung dokter muda.Belajar lebih berbasis masalah.

Berdasarkan pemaparan konsep dasar pendidikan klinik tersebut di atas, maka metode pembelajaran dalam hal ini adalah kegiatan belajar

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

23

di klinik yang dianjurkan antara lain:small group discussion (tutorial klinik), bedside teaching, presentasi kasus, journal reading, keterampilan procedural/procedural skill, mini lecture.

A. Tutorial Klinik (Clinical Tutorial)Tutorial atau diskusi kelompok kecil merupakan salah satu metode pembelajaran yang memerlukan peran aktif dari peserta didik (dokter muda). Dosen pembimbing klinik berperan sebagai tutor yang bertu-gas untuk membimbing dan mengarahkan diskusi, sedangkan kasus pasien nyata yang dijumpai diklinik merupakan topik pemicu diskusi. Langkah-langkah dalam tutorial klinik :

• Langkah 1. Mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi pasien dan mengajukan pertanyaan klinis.• Langkah 2. Melakukan brainstorming untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi pasien dengan menggunakan prior knowledge.• Langkah 3. Menyusun penjelasan secara skematis dan menentukan learning issues• Langkah 4. Belajar Mandiri untuk memperoleh jawaban learning issue yang telah ditetapkan bersama. Diutamakan menggunakan prinsip evidence based medicine.• Langkah 5. Jabarkan temuan informasi yang anda peroleh saat melakukan belajar mandiri. Sintesakan dan diskusikan dengan sesama anggota kelompok untuk menyusun penjelasan secara menyeluruh dan pemecahan permasalahan. Kegiatan tutorial klinik ini dilakukan dalam dua sesi; langkah 1-3 dilakukanpada sesi pertama dan langkah 5 dilakukan pada sesi ke 2.

B. Bedside Teaching Bedside teaching merupakan komponen essensial dari clinical training sudah dilakukan sejak lama. Dalam pendidikan klinis untuk menggu-nakan semua panca indera mereka (pendengaran, penglihatan, peng-hidu dan peraba) untuk mempelajari pasien dan permasalahannya. Karakteristik inilah yang akan membantu siswa untuk mengingat situ-asi klinik dalam pembelajaran. Rangkaian kegiatan bedside teaching

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

24

merupakan siklus pembelajaran di klinik yang mengacu pada Clinical learning cycle pasien merupakan guru, seperti yang diungkapkan oleh Wiliam Osler 1903:“no teaching without the patient for a text, and the best teaching is often that taught by the patient himself” (Bliss, 1999). Keuntungan dari bedside teaching adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik: • Tahap Preparation Beberapa orang beranggapan bahwa tahap preparation (persiapan) merupakan area yang sangat membutuhkan perhatian serius sebelum peserta didik berhadapan langsung dengan pasien. Di program pen-didikan profesi dokter (undergraduate programe) tahap persiapan ini dapat diisi dengan pemberian bekal keterampilan di skills lab.• Tahap Briefing Tahap briefing perlu dilakukan sebelum melihat pasien langsung (clini-cal interaction), tahap ini merupakan pengorganisasian kegiatan lebih lanjut. Pada tahap ini dibuat perencanaan mengenai apa yang dapat mereka pelajari selama berinteraksi dengan pasien beserta karakter-istik penyakitnya.• Tahap Clinical Encounter Pada tahap ini, peserta didik akan berinteraksi langsung dengan pasien. Fase ini memiliki pengaruh paling kuat terhadap pembelajaran karena mereka akan mendapatkan pengalaman yang jelas tentang penyakit dan karakteristiknya.• Tahap Debriefing Tidak semua peserta didik memahami apa yang terjadi pada fase clini-cal exposure. Debriefing berfungsi untuk mereview apa yang terjadi selama berinteraksi dengan pasien: apa yang dilihat, didengar dan dira-sakan? bagaimana data ini diintepretasikan? apa yang dapat dipelajari dari pasien ini? Oleh karena itu peran dari pembimbing klinik sangat diperlukan untuk menyadarkan mereka tentang apa yang sebenarnya terjadi pada pasien berdasarkan hasil temuan pemeriksaan fisik, labo-ratorium, ekspresi wajah pasien, dll. Tempat pelaksanaan tahap debre-fieng dapat dilakukan jauh dari pasien, terutama untuk mendiskusikan permasalahan pasien lebih rinci. Pada bedside teaching, dianjurkan untuk menggunakan “five-step mi-cro skills model”. Urutan langkah-langkah tersebut adalah :

1. Get commitment Pada tahap ini pembimbing klinik berusaha membuat dokter muda

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

25

mawas diri terhadap informasi/data pasien yang sudah mereka da-patkan serta bagaimana mengintepretasikan data/informasi tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah meminta dokter muda untuk mem-bacakan status pasien yaitu hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pe-nunjang yang terdapat dalam medical record.Kemudian pembimbing klinik mengajukan pertanyaan :“Menurut anda apa yang terjadi pada pasien ini? dari hasil foto CT- Scan ini kira-kira penyulit apa yang akan muncul?” “Apa rencana yang akan anda lakukan kepada pasien ini?”

2. Probe for supporting evidenceTujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap pengetahuan yang sudah mereka peroleh. Cara untuk meng-etahui tingkat pemahaman adalah dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat klarifikasi terkait dengan pernyataan yang dikemukakan oleh dokter muda. Dalam hal ini pembimbing klinik menanyakan data-data apa saja yang mendukung pernyataan dokter muda.

3. Reinforce what was done right Pemberian feedback positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dok-ter muda dalam menangani pasien maupun dalam mengemukakan pendapat.

4. Help Learner identify and give guidance about omissions and errorsPada langkah ini, pembimbing klinik membantu dokter muda untuk mengidentifikasi kesalahan yang telah dilakukan oleh dokter muda yai-tu dengan menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh dokter muda.Tujuannya adalah supaya kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Namun demikian dalam menyampaikan feed back (komentar) sebai-knya tidak terkesan menyalahkan.

5. Teach general rulesMemberitahu dokter muda mengenai apa yang biasanya terjadi terkait dengan kasus (penyakit) yang dialami oleh pasien dapat member mas-ukan kepada dokter muda yang masih sedikit memiliki pengalaman klinik. Masukan/informasi tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh peserta didik dalam mengelola pasien.

C. Case Presentation (Presentasi Kasus)Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

26

sering dilakukan di ruang diskusi. Pada kegiatan ini, dokter muda mem-presentasikan kasus pasien yang dijumpai oleh dokter muda selama melakukan kegiatan di poli rawat jalan, UGD maupun rawat inap. Dok-ter muda membuat catatan status pasien sesuai dengan format cata-tan medis pasien untuk RS pendidikan. Pada saat melakukan presentasi kasus, Dokter Muda akan dinilai dengan menggunakan form penilaian Case-based Discussion (CbD).

D. Mini Lecture/Kuliah Merupakan kuliah pakar yang diberikan pada saat dokter muda men-jalani rotasi bagian dengan materi yang spesifik untuk menambah in-formasi kepada dokter muda berkaitan dengan topik/kasus yang se-dang dipelajarinya/didapat.

E. RefaratMerupakan kegiatan pembelajaran dimana dokter muda membuat tulisan ilmiah dengan metode penulisan ilmiah yang baku dan dipres-entasikan dalam kelompok diskusi dipandu oleh pembimbing klinik (perceptor)

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

27

BAB V METODE PENILAIAN (ASSESSMENT)

A. Bed Side Teaching - Tutorial klinikPada saat Bedside teaching pembimbing klinik memberikan penilaian kemampuan dokter muda dalam mengintegrasikan knowledge dengan semua panca indera mereka (pendengaran, penglihatan, penghidu dan peraba) untuk mempelajari pasien dan permasalahannya denga sikap professional yang dimilikinya. B. Case Presentation (Presentasi kasus)Merupakan metode penilaian berdasarkan diskusi kasus dan bukan berdasarkan observasi langsung. Dokter muda memilih dua kasus pasien yang sudah ada dan membuat laporan kasus tersebut untuk diajukan kepada pembimbing/penguji klinik, kemudian pembimbing/penguji memilih satu kasus untuk didiskusikan dan dilakukan eksplora-si lebih dalam satu atau beberapa aspek dari kasus tersebut : pemerik-saan klinik, pemeriksaan penunjang dan rujukan, terapi, follow-up, rencana pengelolaan dan profesionalisme. Tujuan dari metode ini adalah untuk menilai keterampilan penalaran klinik (clinical reasoning). Waktu yang diperlukan: 20 menit (termasuk pemberian feedback).

Dokter Muda dinilai kemampuannya menguasai kasus-kasus yang di-jumpai dengan mepresentasikan kasus-kasus yang dijumpainya,di IGD, rawat jalan maupun rawat inap. Dokter muda dinilai dengan format yang telah dibuat oleh bagian/departemen.

C. Refarat.Pada proses ini akan dinilai meliputi metode penulisan ilmiah, kemam-puan menjelaskan dan penguasaan materi, rujukan yang di ambil dan metode penulisan rujukan.

D. Refleksi KasusPada proses diskusi ini Dokter Muda menceritakan keadaan pasien ke-pada kelompok yang didapat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, membahas langkah penatalaksanaannya meliputi pemeriksaan penun-jang dan rencana terapinya. Pembimbing sebelumnya menanyakan gejala klinik dan pemeriksaan fisik yang didapat dan kaitannya anta-

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

28

ra gejala yang timbul dan pemeriksaan yang didapatkan. Kemudian mendiskusikan menejemen kasus tersebut.

E. Mini-CExMini-CEX adalah metode penilaian berdasarkan hasil observasi lang-sung terhadap performance peserta didik (dokter muda) pada saat berinteraksi dengan pasien dalam setting klinik nyata (Norcini et al. 1995). Dokter muda melakukan keterampilan klinik seperti: anam-nesis, pemeriksaan klinik yang relevan dengan keluhan pasien, men-egakan diagnosis, membuat rencana pengelolaan pasien. Waktu yang diperlukan untuk penilaian dengan metode ini relative singkat yaitu observasi saat berinteraksi dengan pasien sekitar 15 menit, diikuti den-gan pemberian feedback sekitar 5-10 menit.

Konten yang dinilai ada 7 butir, antara lain: keterampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, professionalism, clinical judgment (penalaran klinik dalam menegakan diagnosis klinik), konseling/ edukasi pasien, peng-aturan waktu dan kompetensi secara keseluruhan. Skala penilaian menggunakan skala likert 1 – 9, dengan 1 – 3 jauh di bawah kompeten-si yang diharapkan, 4 – 5 mendekati kompetensi yang diharapkan, 6-7 sesuai kompetensi yang diharapkan, 8 – 9 melampaui kompetensi. Pe-nilaian dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan dipoliklinik, bangsal dan UGD. Form peniliaian Mini-CEX dapat dilihat dilampiran.

F. Long Case (Oral Examination)Ujian lisan atau oral examination adalah suatu penilaian dimana dok-ter muda diberi pertanyaan lisan secara langsung oleh satu orang atau lebih penguji. Pertanyaan yang diajukan oleh penguji dianjurkan men-cakup kasus/penyakit yang harus dikuasai sesuai dengan kompetensi dokter umum. Masing-masing bagian hedaknya membuat blue-print assessmen/daftar pertanyaan yang wajib diajukan kepada dokter muda saat ujian lisan.

G. Objective Structural Clinical Examninations (OSCE)Merupakan metode penilaian untuk menilai kompetensi klinik yang menggunakan beberapa station. Setiap peserta ujian (dokter muda) akan melalui semua station yang sama dengan cara berpindah dari satu station ke station berikutnya sesuai dengan waktu yang telah di-tentukan. Kompetensi klinik yang dapat diujikan melalui OSCE antara lain: keterampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, keterampilan proce-dural, keterampilan diagnosis, keterampilan intepretasi hasil pemerik-saan penunjang, edukasi pasien, dll.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

29

H. Direct Observation of Prosedural Skills (DOPS)Metode penilaian ini bertujuan untuk menilai keterampilan procedural yang dilakukan oleh dokter muda berdasarkan pengamatan langsung oleh pembimbing klinik di setting nyata (tempat yang memungkinkan dilakukannya prosedur tersebut dengan pasien nyata) (Wragg et al.). Waktu yang diperlukan untuk melakukan penilaian dengan metode ini adalah 15 menit untuk observasi dan 5 menit untuk pemberian feed-back. Skala penilaian: Nilai 1 – 3: jauh dibawah level kompetensi yang diharapkan Nilai 4 – 5: mendekati level kompetensi yang diharapkan Nilai 6 – 7: kompetensi sesuai dengan yang diharapkan Nilai 8 – 9: kompetensi melebihi yang diharapkan

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

30

BAB VIPERATURAN AKADEMIK KEPANITERAAN KLINIK

A. Prasyarat Mengikuti Kepaniteraan KLINIKDokter muda Fakultas Kedokteran UKI diperkenankan mengikuti kepaniteraan klinik jika:1. Dinyatakan lulus tahap sarjana kedokteran.2. Dinyatakan lulus pada ujian OSCE Komprehensif Sarjana Kedokteran. 3.Telah mengucap sumpah/janji Dokter Muda.4.Telah menyelesaikan karya tulis ilmiah dokter muda/skripsi.5.Telah menyelesaikan kewajiban administrasi akademik. 6. Mempunyai sertifikat Tofel minimum 450.

B. Tata Tertib 1. Pendaftaran Dokter muda mendaftar kepaniteraan klinik ke sekretariat Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) secara langsung/online untuk memperoleh jadwal putaran/siklus rotasi klinik. • Pendaftaran melampirkan bukti pembayaran asli.

2. Pembayaran biaya kepaniteraan klinik • Besarnya biaya kepaniteraan klinik berdasarkan siklus bagian besar (8 minggu) atau siklus bagian kecil (4 minggu) yang ditetapkan oleh Fakultas dan dapat dilihat di pengumuman bagian klinik (P3D). • Biaya tersebut dibayarkan ke Loket Keuangan FK-UKI paling lambat 2 minggu sebelum siklus yang akan berjalan.

3. Penentuan kelompok • Pembentukan kelompok ditentukan oleh Menejer P3D • Jumlah maksimal dokter muda di setiap bagian ditentukan oleh Manager P3D berdasarkan rasio jumlah pembimbing dengan jumlah peserta didik yang tertuang di dalam standar pendidikan dokter Indonesia dengan memperhitungkan jumlah kasus rawat jalan dan variasi kasus. • Penentuan tempat kepaniteraan klinik ditetapkan 2 minggu sebelum pelaksanaan.4. Pengaturan Rotasi Klinik (stase) • Dokter muda harus mengikuti jadwal rotasi klinik yang telah ditentukan Menejer P3D.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

31

• Tidak diperkenankan bertukar tempat stase maupun jadwal rotasi yang telah dibuat oleh menejer P3D. • Pengumuman kelompok dan jadwal rotasi klinik dapat dilihat di sekretariat P3D dan website FK-UKI.

5. Proses kegiatan kepaniteraan klinik. a. Pakaian • Berpenampilan rapih. Bagi laki-laki tidak diperkenankan berambut panjang. Tidak diperkenankan mewarnai rambut kecuali dengan warna hitam, kuku tidak panjang. • Mengenakan pakaian tugas semi jas warna putih berlengan pendek, bersih dan rapih serta mamakai tanda pengenal (nametag) • Bagi laki-laki: mengenakan pakaian kemeja dan celana kain. Tidak diperkenankan memakai T-shirt maupun kaos berkerah, celana jeans dan celana pendek. • Bagi Perempuan:mengenakan pakaian kemeja dan rok yang pantas. Tidak diperkenankan mengenakan rok ketat, rok mini, baju tanpa lengan, celana panjang, kulot pendek maupun panjang. Pakaian khusus waktu jaga, diperkenankan memakai celana panjang dan tidak ketat. • Memakai sepatu tertutup dan berkaos kaki, tidak diperkenan- kan memakai sandal maupun sepatu sandal, kecuali saat tugas jaga dan di kamar operasi.

b. Kehadiran • Hadir setiap hari kerja (Senin – Sabtu) tepat waktu (15 menit) sebelum proses pembelajaran/kegiatan dimulai di RS Pendidi- kan Utama dan RS jejaring dan mengisi daftar hadir. • Mengikuti kegiatan jaga di bagian-bagian tertentu sesuai dengan jadwal jaga yang telah disepakati bersama dan mengisi daftar hadir jaga.

c. Ijin/ ketidakhadiran dan cuti kepaniteraan klinik • Jika berhalangan hadir, harus ada pemberitahuan awal secara lisan kepada dosen pembimbing klinik dengan menyebutkan alasan yang jelas dan disusul pemberitahuan secara tertulis (surat ijin dari orang tua/wali, surat keterangan sakit dari dokter pemerintah) selambat-lambatnya 3 hari setelah ketidak- hadiran.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

32

• Apabila surat ijin dari orang tua/wali atau surat keterangan sakit dari dokter pemerintah terbukti palsu maka dokter muda akan dikenakan sanksi akademik sesuai peraturan yang berlaku. • Pengajuan cuti kepaniteraan klinik dilaksanakan sebelum penentuan tempat rotasi ditetapkan. • Bagi Dokter Muda yang meninggalkan kegiatan pada stase bagian yang telah ditetapkan oleh koordinator klinik dengan alasan cuti maupun ijin dua (2) hari untuk bagian kecil dan tiga (3) hari untuk bagian besar, kepaniteraan batal dan harus mengulang stase bagian tersebut di akhir rotasi klinik. d. Bimbingan/ Supervisi Definisi supervisi klinik, Kilminster dan Jolly (2000) mendefinisi- kan supervisi klinik sebagai: Pemantauan, bimbingan dan feedback terhadap perkembangan pribadi, profesi dan pendidi- kan dalam konteks pelayanan dokter-pasien. Hal tersebut meliputi kemampuan untuk mengantisipasi kekuatan dan kelemahan seorang dokter muda terhadap situasi klinik tertentu untuk memaksimalkan keselamatan pasien. a. Pembimbing/Supervisor • Pembimbing akademik adalah dosen tetap FK UKI yang juga bertugas sebagai dokter praktek spesialis di RS Pendidikan Utama (RSU UKI)/RS Jejaring. • Pembimbing klinik adalah dokter praktik spesialis, di RS pendidikan utama dan di RS jejaring dan yang telah diangkat sebagai dosen pembimbing klinik kontrak melalui SK Dekan FK UKI. • Setiap pembimbing akademik membimbing maksimal 5 orang dokter muda.

b. Tujuan Pembimbingan • Pembimbing akademik akan memantau pencapaian kompe- tensi oleh dokter muda selama mengikuti kepaniteraan klinik melalui refleksi pembelajaran, penilaian logbook (buku kegiatan), dan pemberian feedback. • Pembimbing klinik akan memberikan bimbingan tutorial klinik, bedside teaching, mengajarkan keterampilan prosedural klinik, melakukan penilaian formatif dan summatif , memberikan feedback.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

33

c. Tempat pelaksanaan Pembimbingan • Tempat pelaksanaan supervisi klinik: di poliklinik rawat jalan, bangsal, UGD, ruang kelas, skills lab. • Selama mengikuti kepaniteraan klinik, dokter muda diharus- kan selalu bersikap dan bertindak sesuai Kode Etik Kedok- teran Indonesia.

e. Sikap dan Perilaku Dokter Muda - Kepada pasien : • Menghargai privasi pasien • Menjaga kerahasiaan pasien • Menghargai rasionalitas pasien • Melaksanakan inform consent • Menjaga hubungan dengan pasien • Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian • Tidak memandang pasien hanya sebagai objek • Mencegah pasien dari bahaya • Mengobati pasien yang luka dibawah pengawasan pem- bimbing klinik/dokter jaga.

- Kepada dosen pembimbing klinik • Menghargai privasi dosen pembimbing klinik • Menghormati dosen pembimbing klinik • Bersikap pro-aktif dalam proses belajar mengajar dikepani- teraan klinik • Menerima feedback yang disampaikan oleh dosen pembim- bing sebagai masukan yang membangun • Menghormati hasil penilaian formatif dosen pembimbing ter- hadap kompetensi klinik - Kepada rekan sesama Dokter Muda • Menghargai privasi teman sejawat • Tidak merendahkan rekan sejawat • Bekerjasama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepa- da pasien - Kepada petugas dan karyawan RS/ tempat menjalani stase • Menghargai privasi petugas dan karyawan RS, Puskesmas, serta tempat pelayanan kesehatan lainnya • Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi dan peran yang berharga, tanpa memandang sta- tus sosial

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

34

• Bekerjasama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepa- da pasien

6. Ujian sesuai dengan Sistem Perhitungan Nilai Total Akhir Bagian a. Pelaksanaan penilaian formatif/proses Pelaksanaan penilaian formatif diserahkan kepada bagian tempat Dokter Muda menjalani stase. Dokter Muda wajib mengikuti penilaian formatif b. Syarat pelaksanaan ujian summatif/akhir Dokter Muda diperkenankan mengikuti ujian akhir bila telah memenuhi penilaian proses (penilaian formatif dan penugasan serta prosentase kehadiran yang ditentukan oleh bagian) dengan menyerahkan buku kegiatan harian (Log Book) kepada koordina- tor pendidikan bagian masing-masing

c. Ketentuan mengulang ujian/ ujian susulan Jika Dokter Muda memiliki tingkat penguasaan 55-59%, maka dokter muda tersebut mengulang ujian summatif. Jika Dokter Muda memiliki tingkat penguasaan di bawah 55%, maka dokter muda tersebut mengulang keseluruhan rotasi klinik selama masa stase rotasi bagian yang mengulang dan diikuti ujian perbaikan.

d. Yudisium Yudisium fakultas diadakan 4 kali dalam satu tahun sebelum UKDI. Sumpah dokter dilaksanakan setelah Lulus UKDI pada periode tersebut.

C. Hak dan Kewajiban Dokter Muda 1. Hak Dokter Muda a. Dokter muda berhak mendapatkan bimbingan dari dosen/ dosen luar biasa selama menjalani kepaniteraan klinik. b. Dokter muda berhak mendapatkan feedback/umpan balik dari dosen pembimbing klinik c. Dokter muda berhak mendapatkan penilaian yang sesuai dengan kemampuannya d. Setiap Dokter Muda berhak mendapatkan bukti telah mengi- kuti kegiatan kepaniteraan klinik berupa paraf atau tanda tangan di buku kegiatan kepaniteraan/logbook oleh pem- bimbing klinik yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

35

e. Dokter muda berhak menolak tugas yang tidak berkaitan dengan pendidikan. f. Setiap Dokter muda yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan/ pelecehan dari sesama dokter muda, pem- bimbing klinik, para medis dan orang-orang non-medis selama masa dinas dan jaga, berhak melaporkan kepada Badan Koordinasi Pendidikan (Bakor) di RS Pendidikan Utama atau Koordinator Pendidikan (Diklat) di RS jejaring tempat dimana dokter muda tersebut bertugas. Laporan tersebut akan diteruskan ke Fakultas untuk ditindak lanjuti. g. Memberikan saran untuk perbaikan pelayanan rumah sakit.

2. Kewajiban Dokter Muda a. Waktu kepaniteraan pukul 07.00 — 16.00 WIB, kecuali yang berdinas malam. b. Ketidakhadiran : b.1. Dua (2) hari maksimal untuk kepaniteraan lima (4) minggu b.2. Tiga (3) hari maksimal untuk kepaniteraan sepuluh (8) minggu. Bila melebihi ketentuan di atas kepaniteraan dinyatakan batal. c. Menjunjung tinggi, mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Kedokteran d. Menjunjung tinggi, mematuhi dan melaksanakan Janji Dokter Muda. f. Mengenakan Jas berwarna putih dan bersih, baik pada saat jam dinas maupun waktu jaga. g. Pakaian kerja disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di masing¬masing tempat kerja/pelayanan. h. Mengenakan sepatu tertutup (bukan sepatu olah raga). i. Mengenakan tanda pengenal di dada sebelah kiri. j. Berdandan/merias wajah yang wajar sesuai dengan norma dan harkat seorang Dokter Muda. k. Menjaga hubungan kerja yang sesuai dan harmonis dengan seluruh karyawan Rumah Sakit dan sesama peserta didik. l. Memberikan pelayanan medik dengan penuh rasa tanggung jawab. m. Memberikan pelayanan informasi yang benar dan jelas kepada pengguna jasa rumah sakit. n. Ikut menjaga kebersihan dan ketertiban di lingkunagan rumah sakit. o. Ikut menghemat air dan listrik.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

36

p. Meringkas rambut bagi Dokter Muda wanita berambut panjang. q. Menggunakan stetoskop, flashlight, hammer reflex milik pribadi. r. Mematuhi peraturan pendidikan tahap profesi dokter FK UKI. s. Dokter muda wajib mentaati semua tata tertib akademik dan administrasi yang berlaku di kepaniteraan klinik, RS Pendidikan Utama, RS jejaring maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya. t. Dokter Muda wajib berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam seluruh proses kegiatan belajar mengajar di kepaniteraan klinik. u. Dokter Muda wajib memegang teguh sopan santun pergaulan baik dilingkungan RS, Puskesmas, pelayanan kesehatan lainnya maupun di luar lingkungan tersebut. v. Setiap dokter muda wajib menjaga keamanan, ketenteraman, ketenangan, ketertiban dan kebersihan baik di lingkungan rumah sakit, puskesmas, pelayanan kesehatan lainnya maupun di luar lingkungan tersebut.

D. Hak dan Kewajiban Dosen Pembimbing Klinik 1. Hak Dosen Pembimbing Klinik a. Dosen Pembimbing Klinik berhak diangkat menjadi staf akademik melalui SK Dekan. b. Dosen Pembimbing Klinik berhak memperoleh kredit poin sesuai dengan keahliannya di dalam pendidikan klinik untuk kenaikan pangkat. c. Dosen pembimbing klinik berhak mendapatkan insentif sesuai dengan peraturan yang berlaku di FK -UKI. d. Dosen Pembimbing klinik berhak menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh FK UKI untuk kepentingan pendidikan. e. Dosen Pembimbing Klinik berhak mendapatkan pelatihan mengenai pendidik.

2. Kewajiban Dosen Pembimbing Klinik a. Dosen Pembimbing Klinik wajib membimbing dan melibat- kan Dokter Muda dalam konteks perawatan pasien untuk mencapai kompetensi. b. Dosen Pembimbing Klinik wajib menilai proses (penilaian formatif/sumatif) serta memberi feedback kepada Dokter Muda. c. Dosen Pembimbing klinik wajib menyerahkan lembar penilaian formatif/sumatif kepada koordinator pendidikan bagian.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

37

E. Hak dan Kewajiban Fakultas 1. Hak Fakultas: a. Institusi Pendidikan Kedokteran berhak memberhentikan staf akademik (dosen pembimbing klinik) apabila sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan yang berlaku. b. Institusi Pendidikan Kedokteran berhak memperoleh jaminanan dari RS Pendidikan dan RS Jejaring bahwa Dokter Muda diberi kesempatan untuk terlibat di dalam proses pelayanan kesehatan kepada pasien dalam rangka mencapai standar kompetensi dokter. 2. Kewajiban Fakultas: a. Institusi pendidikan kedokteran harus menjamin tersedianya fasilitas pendidikan klinik bagi dokter muda yang terdiri atas rumah sakit pendidikan dan sarana pelayanan kesehatan lain yang diperlukan. b. Jaminan ketersediaan fasilitas pendidikan klinik tersebut di atas harus dinyatakan dengan adanya perjanjian kerjasama antara pimpinan institusi pendidikan dengan pimpinan fasilitas pendidikan klinik. Perjanjian kerjasama tersebut harus minimal meliputi hak, tanggung jawab dan kewenangan masing-masing pihak yang menjamin terlaksananya proses pendidikan dan pelayanan kesehatan berjalan secara optimal. c. Mendorong Rumah Sakit yang digunakan sebagai wahana pendidikan Dokter Muda untuk mencapai akreditasi sebagai RS Pendidikan. d. Institusi Pendidikan kedokteran berkewajiban menetapkan persyaratan sarana pelayanan kesehatan selain Rumah Sakit meliputi: Puskesmas, Balai Pengobatan, dan klinik dokter keluarga. e. Institusi Pendidikan harus menjamin bahwa Dokter Muda memperoleh kesempatan yang sama untuk mencapai standar kompetensi dokter. f . Institusi pendidikan kedokteran harus menyediakan fasilitas teknologi informasi bagi staf akademik dan dokter muda untuk memfasilitasi pembelajaran dan menjamin komuni- kasi antara pimpinan institusi pendidikan, staf akademik dan dokter muda. g. Institusi Pendidikan Kedokteran berkewajiban mengeluar- kan SK pengangkatan staf akademik sebagai dosen pembimbing klinik di RS Pendidikan dan RS jejaring.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

38

h. Institusi Pendidikan berkewajiban melakukan evaluasi ter- hadap program kepaniteraan klinik.

F. Sanksi Akademik 1. Setiap dokter muda yang memakai baju tidak sopan atau tidak memakai seragam baju tugas dan tanda pengenal, tidak diper- kenankan mengikuti kepaniteraan klinik sampai yang bersangku- tan memenuhi prasyarat berpakaian yang sudah ditentukan. 2. Bila dokter muda tidak dapat mengikuti ujian tanpa alasan yang jelas, maka dianggap tidak lulus (nilai E) dan berhak mengiku- ti ujian dengan penguji yang akan ditentukan kemudian. Bila dokter muda tidak dapat melaksanakan atau menyelesaikan stase bagian tanpa keterangan yang sah selama 2 (dua) hari untuk rotasi 5 (lima) minggu dan 3(tiga) hari untuk putaran 10 (sepuluh) minggu, maka dokter muda dianggap mengundurkan diri dari stase bagian dan mengulang secara keseluruhan stase bagian tersebut. 3. Bila dokter muda tidak dapat mengikuti ujian karena sakit atau ijin, maka ujian dapat dilaksanakan pada hari lain yang ditentu- kan oleh koordinator pendidikan bagian tersebut. 4. Bila dokter muda tidak dapat mengikuti ujian selama ≥ 2N (masa stase bagian terkait), maka harus mengulang stase bagian terse- but sebelum mendapat hak untuk ujian. 5. Bila dokter muda tidak memenuhi persyaratan ujian di bagian, maka Hak Ujian hilang tapi berhak mengikuti Ujian susulan bila sudah menyelesaikan seluruh persyaratan yang diperlukan. 6. Bila dokter muda menghilangkan Buku kegiatan dan kumpulan evaluasi kepaniteraan klinik, diwajibkan segera melapor ke koordinator pendidikan bagian/departemen klinik untuk mendapatkan penggantian. 7. Bila dokter muda melakukan tindakan dan sikap tidak terpuji terhadap penderita, keluarga penderita, sesama rekan dokter muda, perawat, dosen pembimbing/penguji, maka dikenakan SANKSI AKADEMIK berupa teguran lisan atau teguran tertulis dan skorsing. Bila mengulangi tindakan yang sama tapi melaku- kan tindakan fatal misalnya memalsukan tanda tangan, melakukan penganiayaan fisik, mental, atau tindakan asusila, maka akan diberikan skorsing atau dikeluarkan dari program kepaniteraan klinik sesudah diadakan rapat staf pengajar klinik dan Pimpinan Fakultas. 8. Dalam hal keterlambatan, tidak mengikuti kegiatan stase

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

39

bagian, pelanggaran disiplin tanpa alasan yang bisa diterima, dokter muda akan diberi peringatan berupa teguran dari dosen pembimbing. Teguran yang bersifat catatan di dalam buku kegiatan dokter muda setelah 3 (tiga) kali akan dikenakan sanksi berupa pengulangan kegiatan stase bagian sesuai lamanya stase kepaniteraan di bagian. 9. Bila ada yang belum tertuang di dalam peraturan ini akan dikoordinasikan kemudian antara Bakordik, koordinator pendidikan bagian dan Pimpinan Fakultas.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

40

BAB VIISTANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP)

PROSEDUR MUTU PENDAFTARAN KEPANITERAAN (TAHAP PROFESI )

Nomer Tanggal terbit 12 September 2013 Revisi 00 Halaman 1

Tujuan Menjamin kelancaran proses tahap profesi dokter (kepaniteraan) Ruang Lingkup pendidikan Referensi ISO 9001:2008 Definisi/ Penjelasan umum

Pendaftaraan kepaniteraan ( tahap profesi) adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang telah lulus S.ked untuk mendaftaraan diri di program pendidikan profesi dokter (P3D)agar dapat melanjutkan ke tahap profesi

Rekaman mutu Rekapan data mahasiswa yang mendaftar,surat pengantar ke manager P3D, jadual rotasi kepaniteraan klinik

Sasaran kinerja Mahasiswa S.Ked diterima untuk melakukan pendidikan tahap profesi di rumah sakit pendidikan/RS jejaring

AKTIFITAS PELAKSANAAN PENANGGUNG JAWAB

REKAMAN MUTU

1. Lulus ujian Osce Sarjana kedokteran, dan daftar nama mahasiswa yang lulus S. Ked dikirim ke P3D

Staf administrasi P2SK

Manager program pendidikan sarjana kedokteran (P2SK)

Pengumuan lulus ujian Osce S. Ked, dan surat pengantar ke manager P3D

2. Membuat jadual siklus rotasi kepaniteraan klinik

Manajer P3D Manager P3D Daftar rotasi kepaniteraan klinik

3. Mendaftarkan diri sebagai peserta tahap profesi dengan membawa persyaratan: - Formulir registrasi - Bukti pembayaran beban

tetap dan beban Kepaniteraan

Mahasiswa Kasubbag pendidikan P3D

Slip bukti pembayaran

4. Meneliti persyaratan pendaftaraan dari mahasiswa. Catatan : bila belum lengkap, dikembalikan ke mahasiswa untuk dilengkapi

5. Membuat surat pengantar ke direktur RS & Kepala departemen yang terkait

Staf administrasi P3D

Manager program pendidikan profesi dokter (P3D)

Surat pengantar ke manager P3D dan berkas persyaratan

6. Menandatangani surat pengantar kepaniteraan klinik ke direktur RS & Kepala departemen yang terkait

Wakil dekan bidang akademik

Wakil dekan bidang akademik

Surat pengantar kepaniteraan klinik

7. Mengantar surat pengantar kepaniteraan klinik ke direktur RS & Kepala departemen yang terkait , dan melapor ke bakordik RS & departemen

mahasiswa Manager P3D Surat pengantar kepaniteraan klinik

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

41

NO N A M A KETERANGAN

1 dr. Frits R.W. Suling, SpJP,FIHA ILMU PENYAKIT DALAM

2 dr. Chandramin, SpJP ILMU PENYAKIT DALAM

3 Prof.dr. J. Boas Saragih,SpPD,KGEH ILMU PENYAKIT DALAM

4 Prof.dr. W.Herdin Sibuea, SpPD ILMU PENYAKIT DALAM

5 DR. dr. Sahala Panggabean, SpPD-KGH ILMU PENYAKIT DALAM

6 dr. Johanes Ramnath Sulamet, SpPD ILMU PENYAKIT DALAM

7 dr. H. V. Hanoch Watupongoh, Sp.PD ILMU PENYAKIT DALAM

8 dr. Donny Lumban Gaol, Sp.PD ILMU PENYAKIT DALAM

9 dr. Robert H.Sirait, SpAn ANESTESIOLOGI

10 dr. Erica G.Simanjuntak, SpAn ANESTESIOLOGI

11 dr. Ratna Emelia Hutapea, SpAn ANESTESIOLOGI

12 dr. Andre CP Sihombing, SpBO ILMU BEDAH

13 dr. Robert Sinurat, SpBS ILMU BEDAH

14 dr. Karuniawan Purwantono, SpBO ILMU BEDAH

15 dr. Efhata Surya Diapari Pohan, SpBD ILMU BEDAH

16 dr. Tommy Halauwet, SpB ILMU BEDAH

17 dr. Wendell Ken, SpBU ILMU BEDAH

18 dr. Ida Bagus Eka Utama Wija, SpA ILMU KESEHATAN ANAK

19 dr. Persadaan Bukit, SpA ILMU KESEHATAN ANAK

20 dr. Heru Samudro, SpA (K) ILMU KESEHATAN ANAK

21 dr. Kriston Silitonga ILMU KESEHATAN ANAK

22 dr. Vitalis Pribadi, SpKK I.P. KULIT DAN KELAMIN

23 dr. Ago Harlim, MARS., SpKK I.P. KULIT DAN KELAMIN

24 dr. Syahfori Widiyani, SpKK I.P. KULIT DAN KELAMIN

25 dr. Januar Simatupang, SpOG OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

26 Prof.dr. Ilham O. Marsis, SpOG OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

27 dr. Tigor P. Simanjuntak, SpOG,M.Kes OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

28 dr. Sarsanto W. Sarwono, SpOG OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

29 dr. Adolfina R.Amahorsejsa, MS KEDOKTERAN KOMUNITAS

30 dr. Herke Sigarlaki, MKM KEDOKTERAN KOMUNITAS

31 dr. Paul F. Matulessy, MSc KEDOKTERAN KOMUNITAS

32 DR. Sudung Nainggolan, M.Sc. KEDOKTERAN KOMUNITAS

33 dr. Yunita Sitompul, MKK.,Sp.OK KEDOKTERAN KOMUNITAS

34 dr. Adolfina R.Amahorsejsa, MS KEDOKTERAN KELUARGA

35 DR.dr. Carmen Siagian, MS,Sp.GK KEDOKTERAN KELUARGA

36 dr. Desy Ria Simanjuntak, M.Kes KEDOKTERAN KELUARGA

BAB VIIIDAFTAR DOSEN PEMBIMBING KEPANITERAAN KLINIK

DI RS FK-UKI

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

42

37 Dr.med. Jannes Fritz Tan, SpM I.P. MATA

38 dr. Gilbert Simanjuntak, SpM I.P. MATA

39 dr. Yusuf Widjaja, SpM I.P. MATA

40 Prof.Dr.dr. Harry HB Mailangkay, SpM I.P. MATA

41 dr. Amir Sebayang, SpTHT I.P. THT

42 dr. Erna Merina Marbun, Sp.THT-KL I.P. THT

43 dr. Chyntia Sahetapy, SpS I.P. SARAF

44 drg. Merry Sibarani, SpKG I.P. GIGI DAN MULUT

45 drg. Sri Rahayu, SpBM I.P. GIGI DAN MULUT

46 drg. Gemala Brigitta, SpPros I.P. GIGI DAN MULUT

47 dr. Lydia Theresia Purba, SpRad RADIOLOGI

48 dr. Yvonne N.Y.Palijama, SpR RADIOLOGI

49 DR.med. Abraham Simatupang, M.Kes FARMAKOLOGI TERAPI

50 DR. Mulyadi Djojosaputro, MS FARMAKOLOGI TERAPI

51 dr. Lili Indrawati, M.Kes FARMAKOLOGI TERAPI

52 dr. Hertina Silaban, M.Si. FARMAKOLOGI TERAPI

53 Dra. Romauli Tobing, S.Si.,Apt.M.Si. FARMAKOLOGI TERAPI

54 dr. Tiroy Simanjuntak, SpPD Ilmu Penyakit Dalam

55 dr. Sutan P.Gultom, SpPD Ilmu Penyakit Dalam

56 dr. Poltak Hutagalung, MM Ilmu Penyakit Dalam

57 dr. Ganda P.Sibabiat, SpAn,KIC Anestesiologi

58 dr. Anton Djoko Sujono, SpAn Anestesiologi

59 dr. Eleazar P. Gadroen, SpAn Anestesiologi

60 dr. Enos H. Siburian, SoBOnk Ilmu Bedah

61 dr. Wendy Hendrika, SpOT Ilmu Bedah

62 dr. Stanley Setiawan, SpKK I.P. Kulit dan Kelamin

63 dr. Leopold Simanjuntak, SpA Ilmu Kesehatan Anak

64 dr. Chatarina Dian W.Utami, SpA Ilmu Kesehatan Anak

65 dr. Albert Daniel Solang, Sp.A Ilmu Kesehatan Anak

66 dr. Alfred Siahaan, Sp.A Ilmu Kesehatan Anak

67 dr. Samuel B.S. Harmin, Sp.A. Ilmu Kesehatan Anak

68 dr. Maruarar Panjaitan, SpOG Obstetri dan Ginekologi

69 dr. Helario Hasibuan, SpM Ilmu Penyakit Mata

70 dr. Bambang Suprayogi, SpTHT Ilmu Penyakit THT

71 dr. Nuzwar Noer, SpTHT Ilmu Penyakit THT

72 dr. Tumpal Siagian, SpS Ilmu Penyakit Saraf

73 dr. Agus Yudawijaya, SpS Ilmu Penyakit Saraf

74 dr. Ayub Pattinama, SpS Ilmu Penyakit Saraf

75 dr. Budiawan Admadja, SpR Radiologi

76 dr. Josep Siregar, SpR Radiologi

77 dr. Pherena Amalia, SpR Radiologi

78 dr. Angkasa Sebayang,MS Ilmu Kedokteran Komunitas

79 dr. Jerry M.E. Lohy, SKM Ilmu Kedokteran Komunitas

80 dr. Angkasa Sebayang,MS Ilmu Kedokteran Keluarga

81 dr. Agus Wiyanto Nugroho, Sp.FK Farmakologi Terapi

82 Dra. S.D. Panggabean, Apt. Farmakologi Terapi

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

43

PEMBIMBING KEPANITERAAN KLINIK DI RS AFILIASI

No No N a m a Gelar AFILIASI BAGIANUrt1 1 Arlyando Saragih dr,SpPD RS PGI Cikini Jakarta I.P. Dalam2 2 Juniara Sidabutar dr,SpPD RS PGI Cikini Jakarta I.P. Dalam3 3 Marihot Tambunan dr,SpPD RS PGI Cikini Jakarta I.P. Dalam4 4 Inolyn Panjaitan dr,SpPD RS PGI Cikini Jakarta I.P. Dalam5 5 Tagor Sidabutar dr,SpOG RS PGI Cikini Jakarta I. Kebidanan6 6 Samuel Harmin dr,SpA RS PGI Cikini Jakarta I.K. Anak7 7 Alfred Siahaan dr,SpA RS PGI Cikini Jakarta I.K.A. FKUKI8 8 Hop-hop Manurung dr,SpS RS PGI Cikini Jakarta I.P.S. FKUKI9 9 Sudin Sitanggang dr,SpS RS PGI Cikini Jakarta I.P.S. FKUKI

10 10 Egie E. Manuputty dr,SpB RS PGI Cikini Jakarta Ilmu Bedah11 11 Guntur Sitompul dr,SpAn RS PGI Cikini Jakarta Anestesi12 12 Radja Simanjuntak dr,SpAn RS PGI Cikini Jakarta Anestesi13 13 Niken Novitasari dr RS PGI Cikini Jakarta I.K. Anak14 1 Farida Israny dr,MARS RS Tebet Jakarta15 2 Evi Lugita Sayogi dr,MARS RS Tebet Jakarta16 3 Tommy P. Sibuea dr,SpPD RS Tebet Jakarta I.P. Dalam17 4 Sorta B. Sibuea dr, RS Tebet Jakarta I.P.D. FKUKI18 5 N. Hanno David Monintja dr,SpOG RS Tebet Jakarta I.Kebidanan19 6 Batunahal Gultom dr,SKM,HES RS Tebet Jakarta Direktur20 7 Maryati Perawat RS Tebet Jakarta21 1 Paran Bagionoto dr,SpB RS Mardi Waluyo Lampung Ilmu Bedah22 2 Hadi Soeprapto dr,SpS,MKes RS Mardi Waluyo Lampung I.P. Saraf23 3 Amri Hapsari dr,SpPD,MKes RS Mardi Waluyo Lampung I.P. Dalam24 4 Christian Paulsen Salainti dr,SpOG RS Mardi Waluyo Lampung I. Kebidanan25 5 Triharyanto dr,SpRad RS Mardi Waluyo Lampung Radiologi26 6 Maranatha L.Batu dr,SpTHT RS Mardi Waluyo Lampung I.P. THT27 7 Susana S.K.Wardhani dr,SpAn,MSc RS Mardi Waluyo Lampung Anestesi28 1 Nunuk Mari Ulfah dr,SpM,MKes RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata29 2 Suhardjo Prof.SU,dr,SpM(K) RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata30 3 Wasisdi Gunawan Prof.dr,SpM(K) RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata31 4 Hartono dr,SpM RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata32 5 Tatang Talkagani dr,SpM RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata33 6 Enni Cahyani P. dr,SpM,MKes RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata34 7 Rastri Paramita dr,SpM RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata35 8 Novi Krista Hermawan Mantri/Perawat RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata36 9 Hermanus HU Mantri/Perawat RS Mata Dr.Yap Yogyakarta I.P. Mata37 1 Christofel Panggabean dr,SpOG RSUD Bekasi I. Kebidanan38 2 Irawan Sumrah dr,SpOG RSUD Bekasi I. Kebidanan39 3 Dean Wahyudi dr,SpOG RSUD Bekasi I. Kebidanan40 4 Panji Setiawan dr,SpOG RSUD Bekasi I. Kebidanan41 5 Rivai Usman dr, SpA RSUD Bekasi I.K. Anak42 6 Dina Siti Dafianti dr, SpA RSUD Bekasi I.K. Anak43 7 Tri yanti R. dr, SpA RSUD Bekasi I.K. Anak44 8 Charles Antoni S dr, SpA RSUD Bekasi I.K. Anak45 9 Thomas Hary Adoe dr, SpA RSUD Bekasi I.K. Anak

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

44

46 10 Maswisnu Wardana dr, SpA RSUD Bekasi I.K. Anak47 11 N.H. Mercy Tobing dr,SpS RSUD Bekasi I.P. Saraf48 12 Irwansyah dr,SpS RSUD Bekasi I.P. Saraf

49 13 Retno Sawitri dr,SpKK RSUD BekasiI.P. Kulit & Kelamin

50 14 Regina Kartika dr,SpKK RSUD BekasiI.P. Kulit & Kelamin

51 15 Wahyu Hidayat dr,SpTHT RSUD Bekasi I.P. THT52 16 Sudjarwadi dr,SpTHT RSUD Bekasi I.P. THT53 17 Rina Anggraeni Fajar dr,SpR RSUD Bekasi Radiologi54 18 Nurchadiah Kharil dr,SpR RSUD Bekasi Radiologi55 19 Etty Aminah dr.SpPD RSUD Bekasi I.P. Dalam56 20 Maknun Albaar dr.SpPD RSUD Bekasi I.P. Dalam57 21 Femiko Morauli Natalya S dr,SppD RSUD Bekasi I.P. Dalam58 22 Syahrir Nurdin dr,SpJP RSUD Bekasi I.P. Dalam59 23 Taufik dr,SpP RSUD Bekasi I.P. Dalam60 24 Anthony D.Tulak dr,SpP,FCCP RSUD Bekasi I.P. Dalam61 25 Rudy Yunanto dr,SpPD RSUD Bekasi I.P. Dalam62 26 Hidayat Sehabudin dr,SpB RSUD Bekasi Ilmu Bedah63 27 Endang Marsiti dr,SpB RSUD Bekasi Ilmu Bedah64 28 Myra Sylvina Amri dr,SpB RSUD Bekasi Ilmu Bedah65 29 FX Hendroyono dr,SpOT,MARS RSUD Bekasi Ilmu Bedah66 30 Gatot Ibrahim dr,SpOT RSUD Bekasi Ilmu Bedah67 31 Bagus Taufiqurahman dr,SpU RSUD Bekasi Ilmu Bedah68 32 Muhamad Fitrah dr,SpU RSUD Bekasi Ilmu Bedah

69 1 Rabiatun dr RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

70 2 Elfiyanti dr RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

71 3 Diana Dewi Anggraeni dr RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

72 4 Eric F. Pondaag dr,SpKK RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

73 5 Prima Kartika Esti dr,SpKK RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

74 6 Yosephin Silalahi dr,SpM RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

75 7 Setiawan Sukmaja dr RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

76 8 Monica Setiawan dr RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

77 9 Era Medina dr RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

78 10 L. Miranti Mimi dr,SpPK RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

79 11 Irawan Purnama dr,SpRM RS Kulit Sitanala TangerangI.P. Kulit & Kelamin

80 1 Heryanto Syamsudin dr,SpKK RSUD Tugu/Pelabuhan JakartaI.P. Kulit & Kelamin

81 2 Henry Boyke dr,SpB RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta Ilmu Bedah82 3 B.M.Y. Nasution dr,SpB RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta Ilmu Bedah

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

45

83 4 Irvan Yusuf drg,SpBM RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta I.P. Gigi & Mulut84 5 Tuti Hendrawardati dr,SpAn RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta Anestesi85 6 Rinaldi Prawiranegara dr,SpAn RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta Anestesi86 7 Eko Budi Prasetyo dr,SpAn RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta Anestesi87 8 H.A.Thamrin Somad dr,SpOG RSUD Tugu/Pelabuhan Jakarta Obsgin

88 1 Lusindyah dr,SpS RSUD Tarakan Jakarta I.P. Saraf89 2 Sukirman dr,SpS RSUD Tarakan Jakarta I.P. Saraf90 3 Nadya Husain dr,SpS RSUD Tarakan Jakarta I.P. Saraf91 4 Wiendyati SR dr,SpTHT RSUD Tarakan Jakarta I.P. THT92 5 Elly Simangunsong dr,SpTHT RSUD Tarakan Jakarta I.P. THT93 6 Saskia dr,SpKK RSUD Tarakan Jakarta I.P.Kukel94 1 H. Yulino Amrie dr,SpP,DTCE,MKes RS Paru Cisarua I.P. Paru95 2 Zubaedah dr,SpP RS Paru Cisarua I.P. Paru

96 1 Edith Humris P. Prof.Dr.dr,SpKJ(K)RSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

97 2 Sabar P. Siregar dr, SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

98 3 H. Inu Wicaksana dr, SpKJ,MMRRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

99 4 Damasus Widiatmoko dr, SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

100 5 Sutantri dr, SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

101 6 Nur Dwi Esthi dr, SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

102 7 Tini Padmoningsih dr, SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

103 8 Aliyah Himawati R. dr, SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

104 9 Santi Yuliani dr, MSc,SpKJRSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang I.P. Jiwa

105 1 Robin Damanik dr RS Karya Medika Bekasi Ilmu Bedah106 2 Aman Mashuri dr RS Karya Medika Bekasi Ilmu Bedah107 3 Rachmad Setiadi dr RS Karya Medika Bekasi Ilmu Bedah108 4 Depi Hermawan dr RS Karya Medika Bekasi Ilmu Bedah109 5 Susi Sulistyowati Perawat RS Karya Medika Bekasi110 1 Rihadini dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa111 2 Suprihartini dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa112 3 Siti Nuraini dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa113 4 Hestu Kurnariati dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa114 5 Tinon Martanita dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa115 6 Linda Kartikasari dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa116 7 Woro Asih dr,SpKJ RSJD Dr.Amino G.Semarang I.P.Jiwa

117 1 Santoso dr,SpKF RS Karyadi Semarang I.K.Forensik118 2 Intarniati dr,SpKF RS Karyadi Semarang I.K.Forensik

119 1 V.B. Haryanto Kasy dr,SpOG RSUD Cibinong Kab.Bogor Obsgin120 2 Basrul dr,SpOG RSUD Cibinong Kab.Bogor Obsgin121 3 Benjamin Rafa dr,SpOG RSUD Cibinong Kab.Bogor Obsgin

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

46

122 4 Setiabudi dr,SpOG RSUD Cibinong Kab.Bogor Obsgin123 5 Achmad Feriyanto dr,SpOG RSUD Cibinong Kab.Bogor Obsgin124 6 Johanes Taolin dr,SpOG RSUD Cibinong Kab.Bogor Obsgin125 7 Tin Suhartini dr,SpA RSUD Cibinong Kab.Bogor I.K.Anak126 8 Supriyadi Bektiwibowo dr,SpA RSUD Cibinong Kab.Bogor I.K.Anak127 9 Avalany Kawilarang dr,SpA RSUD Cibinong Kab.Bogor I.K.Anak128 10 Rita Juniarini Primasasiki dr,SpA RSUD Cibinong Kab.Bogor I.K.Anak129 11 Krisnabudhi dr,SpTHT RSUD Cibinong Kab.Bogor I.P.THT130 12 Dadang Chandra dr,SpTHT RSUD Cibinong Kab.Bogor I.P.THT131 13 Emil Rafian Fadly dr,SpKK RSUD Cibinong Kab.Bogor I.P.Kukel132 14 Sri Nenery Persada dr,SpR RSUD Cibinong Kab.Bogor Radiologi133 15 Linda Renokasih dr,SpR RSUD Cibinong Kab.Bogor Radiologi134 16 Euis Nana Resna dr,SpKK RSUD Cibinong Kab.Bogor I.P. Kukel

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

47

BAB IXDAFTAR PUSTAKA:

1. UU RI No.20. tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional.

2. KKI 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia

3. KKI 2012. Standar Pendidikan Profesi Dokter (KKI 2012)

4. Bee Wee” Bedside Teaching in Education in Palliative Care, Building A Culture of Learning.” . Part II, Chap 11, Publ 2007

5. Clare Delany, Elizabeth Molloy “Clinical Education in the Health Profesional. Elsevier Aust 2009.

6. Panduan Kepaniteraan bagian FK UKI

7. Panduan Kepaniteraan FK Unisula

8. Miriam Bar-on, MD “Teaching Toolbox Teaching at the Bedside”

9. Williem Osler 1905. “Bedside Teaching–Creating Competent Physicians : The student begins with the patient, continues with the patient and ends his studies with the patient, using books and lectures as tools as means to an end”

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

48

LAMPIRAN 1DAFTAR MASALAH KESEHATANINDIVIDU DAN MASYARAKAT

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

BAGIAN IDAFTAR MASALAH KESEHATAN

INDIVIDU DAN MASYARAKAT

Masalah Kesehatan IndividuSistem Saraf dan Perilaku/Psikiatri

1 Sakit kepala 19 Perubahan perilaku (termasuk perilakuagresif)

2 Pusing 20 Gangguan perkembangan (mental &intelektual)

3 Kejang 21 Gangguan belajar4 Kejang demam 22 Gangguan komunikasi5 Epilepsi 23 Penyalahgunaan obat6 Pingsan/sinkop 24 Pelupa (gangguan memori), bingung7 Hilang kesadaran 25 Penurunan fungsi berpikir8 Terlambat bicara (speech delay) 26 Perubahan emosi, mood tidak stabil

9 Gerakan tidak teratur 27 Gangguan perilaku seksual(nonorganik)

10 Gangguan gerak dan koordinasi 28 Gangguan pemusatan perhatian danhiperaktif

11 Gangguan penciuman 29 Kepercayaan yang aneh12 Gangguan bicara 30 Gangguan perilaku makan13 Wajah kaku 31 Gangguan tidur14 Wajah perot 32 Stres15 Kesemutan 33 Depresi16 Mati rasa/baal 34 Cemas17 Gemetar (tremor) 35 Pemarah18 Lumpuh 36 Mengamuk

Sistem Indra

1 Mata merah 15 Masalah akibat penggunaan lensakontak

2 Mata gatal 16 Mata juling

3 Mata berair 17 Mata terlihat seperti mata kucing/orang-orangan mata terlihat putih

4 Mata kering 18 Telinga nyeri/sakit5 Mata nyeri 19 Keluar cairan dari liang telinga6 Mata lelah 20 Telinga gatal7 Kotoran mata 21 Telinga berdenging8 Penglihatan kabur 22 Telinga terasa penuh9 Penglihatan ganda 23 Tuli (gangguan fungsi pendengaran)10 Penglihatan silau 24 Benjolan di telinga11 Gangguan lapangan pandang 25 Daun telinga merah12 Buta 26 Benda asing di dalam liang telinga13 Bintit di kelopak mata 27 Telinga gatal14 Kelilipan (benda asing di mata) 28 Gangguan penciuman

Sistem Respirasi dan Kardiovaskular1 Bersin-bersin 11 Tersedak2 Pilek (ingusan) 12 Benda asing dalam kerongkongan3 Mimisan 13 Batuk (kering, berdahak, darah)4 Hidung tersumbat 14 Sakit/nyeri dada5 Hidung berbau 15 Berdebar-debar6 Benda asing dalam hidung 16 Sesak napas atau napas pendek7 Suara sengau 17 Napas berbunyi

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 36

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

49

8 Nyeri menelan 18 Sumbatan jalan napas9 Suara serak 19 Kebiruan10 Suara hilang

Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas1 Mata kuning 15 Perut berbunyi2 Mulut kering 16 Benjolan di daerah perut3 Mulut berbau 17 Muntah4 Sakit gigi 18 Muntah darah5 Gusi bengkak 19 Sembelit atau tidak dapat berak6 Sariawan 20 Diare7 Bibir pecah-pecah 21 Berak berlendir dan berdarah8 Bibir sumbing 22 Berak berwarna hitam9 Sulit menelan 23 Berak seperti dempul10 Cegukan/hiccup 24 Gatal daerah anus11 Nyeri perut 25 Nyeri daerah anus12 Nyeri ulu hati 26 Benjolan di anus13 Perut kram 27 Keluar cacing14 Perut kembung 28 Air kencing seperti teh

Sistem Ginjal dan Saluran Kemih1 Nyeri pinggang 10 Kencing bercabang

2 Peningkatan atau penurunanfrekuensi buang air kecil (BAK) 11 Waktu kencing preputium

melembung/balloning3 Berkurangnya jumlah air kencing 12 Air kencing merah (hematuria)4 Tidak dapat menahan/urgensi kencing 13 Air kencing campur udara (pnemoturia)5 Nyeri saat BAK 14 Air kencing campur tinja6 BAK mengejan 15 Keluar darah dari saluran kencing

7 Pancaran kencing menurun(poorstream) 16 Darah keluar bersama produk ejakulat

(hemospermia)8 Akhir kencing menetes (dribling) 17 Duh (discharge) dari saluran kencing9 BAK tidak puas 18 Benjolan saluran reproduksi eksternal

Sistem Reproduksi1 ASI tidak keluar/kurang 17 Masalah nifas dan pascasalin2 Benjolan di daerah payudara 18 Perdarahan saat berhubungan3 Puting terluka 19 Keputihan

4 Payudara mengencang 20 Gangguan daerah vagina (gatal, nyeri,rasa terbakar, benjolan)

5 Puting tertarik ke dalam (retraksi) 21Gangguan menstruasi (tidak menstruasi,menstruasi sedikit, menstruasi banyak,menstruasi lama, nyeri saat menstruasi)

6 Payudara seperti kulit jeruk 22 Gangguan masa menopause danperimenopause

7 Nyeri perut waktu hamil 23 Sulit punya anak8 Perdarahan vagina waktu hamil 24 Masalah kontrasepsi9 Anyang-anyangan waktu hamil 25 Peranakan turun10 Kaki bengkak waktu hamil 26 Nyeri buah zakar11 Ambeien waktu hamil 27 Buah zakar tidak teraba12 Kehamilan tidak diinginkan 28 Buah zakar bengkak13 Persalinan prematur 29 Benjolan di lipat paha14 Ketuban pecah dini 30 Gangguan fungsi ereksi (organik)15 Perdarahan lewat vagina 31 Produk ejakulat sedikit atau encer16 Duh (discharge) vagina 32 Bau pada kemaluan

Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi1 Nafsu makan hilang 6 Tremor2 Gangguan gizi (gizi buruk, kurang, 7 Gangguan pertumbuhan

37 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

50

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

berlebih)3 Berat bayi lahir rendah 8 Benjolan di leher4 Kelelahan 9 Berkeringat banyak

5 Penurunan berat badandrastis/mendadak 10 Polifagi, polidipsi, dan poliuria

Sistem Hematologi dan Imunologi

1Masalah imunisasi (termasukKejadian Ikutan Pascaimunisasi[KIPI])

4 Gatal-gatal (alergi makanan, alergi kontak, danlain-lain

2 Perdarahan spontan 5 Bercak merah di kulit

3 Pucat

Sistem Muskuloskeletal1 Patah tulang 6 Gerakan terbatas2 Terkilir 7 Nyeri punggung3 Gangguan jalan 8 Bengkak pada kaki dan tangan4 Terlambat dapat berjalan 9 Varises

5 Gangguan sendi (nyeri, kaku, bengkak, kelainan bentuk) 10 Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot,

otot mengecil

Sistem Integumen1 Kulit gatal 12 Kulit melepuh2 Kulit nyeri 13 Benjolan kulit3 Kulit mati rasa 14 Luka gores, tusuk, sayat

4 Kulit berubah warna (menjadiputih, hitam, merah, atau kuning) 15 Luka bakar

5 Kulit kering 16 Kuku nyeri6 Kulit berminyak 17 Kuku berubah warna atau bentuk7 Kulit menebal 18 Ketombe8 Kulit menipis 19 Rambut rontok9 Kulit bersisik 20 Kebotakan10 Kulit lecet, luka, tukak 21 Ruam kulit11 Kulit bernanah

Multisistem

1 Demam 4 Bengkak/edema

2 Lemah/letih/lesu 5 Gatal

3 Kelainan/ cacat bawaan

Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas/Kedokteran Pencegahan

1 Kematian neonatus, bayi danbalita 20 Kesehatan lansia

2 Kematian Ibu akibat kehamilandan persallinan 21 Cakupan pelayanan kesehatan yang

masih rendah

3

“Tiga terlambat” padapenatalaksanaan risiko tinggikehamilan: (terlambat mengambilkeputusan; terlambat dirujuk,terlambat ditangani)

22 Perilaku pencarian pelayanan kesehatan(care seeking behaviour)

4

“Empat Terlalu” pada deteksirisiko tinggi kehamilan (terlalumuda, terlalu tua terlalu sering, terlalu banyak)

23 Kepercayaan dan tradisi yangmemengaruhi kesehatan

5 Tidak terlaksananya auditmaternal perinatal 24

Akses yang kurang terhadadap fasilitaspelayanan kesehatan (misalnyamasalah geografi, masalahketersediaan dan distribusi tenaga

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 38

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

51

kesehatan)

6Laktasi (termasuk lingkungankerja yang tidak mendukungfasilitas laktasi)

25 Kurangnya mutu fasilitas pelayanankesehatan

7 Imunisasi 26 Sistem rujukan yang belum berjalanbaik

8 Pola asuh 27 Cakupan program intervensi

9Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) pada masyarakattermasuk anak usia sekolah

28

Kurangnya pengetahuan keluarga danmasyarakat terkait program kesehatan pemerintah (misalnya KIA, kesehatan reproduksi, gizi masyarakat, TB Paru, dll.)

10 Anak dengan difabilitas 29Gaya hidup yang bermasalah (rokok,narkoba, alkohol, sedentary life, polamakan )

11 Perilaku berisiko pada masapubertas 30 Kejadian Luar Biasa

12 Kehamilan pada remaja 31 Kesehatan pariwisata (travel medicine)

13 Kehamilan yang tidak dikehendaki 32 Morbiditas dan mortalitas penyakit-penyakit menular dan tidak menular

14

Kekerasan pada wanita dan anak(termasuk child abuse dan neglected, serta kekerasan dalamrumah tangga)

33Kesehatan lingkungan (termasuksanitasi, air bersih, dan dampakpemanasan global)

15 Kejahatan seksual 34 Kejadian wabah (endemi, pandemi)16 Penganiayaan/perlukaan 35 Rehabilitasi medik dan sosial

17 Kesehatan kerja 36 Pengelolaan pelayanan kesehatantermasuk klinik, puskesmas, dll

18 Audit Medik 37Rekam Medik dan Pencatatanpelaporan masalah kkejadian penyakitdi masyarakat

19 Pembiayaan pelayanankesehatan 38 Pembiayaan pelayanan kesehatan

Kedokteran Forensik dan Medikolegala

1 Kematian yang tidak jelas penyebabnya 10 Tenggelam

2 Kekerasan tumpul 11 Pembunuhan anak sendiri

3 Kekerasan tajam 12 Pengguguran kandungan

4 Trauma kimia 13 Kematian mendadak

5 Luka tembak 14 Keracunan

6 Luka listrik dan petir 15 Jenasah yang tidak teridentifikasi

7 Barotrauma 16 Kebutuhan visum di layanan primer

8 Trauma suhu 17 Bunuh diri

9 Asfiksia

39 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

52

LAMPIRAN 2DAFTAR KETERAMPILAN KLINIKSISTEM SARAF

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIKFungsi Saraf Kranial

1 Pemeriksaan indra penciuman 4A2 Inspeksi lebar celah palpebra 4A3 Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk) 4A4 Reaksi pupil terhadap cahaya 4A5 Reaksi pupil terhadap obyek dekat 4A6 Penilaian gerakan bola mata 4A7 Penilaian diplopia 4A8 Penilaian nistagmus 4A9 Refleks kornea 4A10 Pemeriksaan funduskopi 4A11 Penilaian kesimetrisan wajah 4A12 Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter 4A13 Penilaian sensasi wajah 4A14 Penilaian pergerakan wajah 4A15 Penilaian indra pengecapan 4A16 Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, konduksi 4A17 Penilaian kemampuan menelan 4A18 Inspeksi palatum 4A19 Pemeriksaan refleks Gag 320 Penilaian otot sternomastoid dan trapezius 4A21 Lidah, inspeksi saat istirahat 4A22 Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik (misalnya 4A

Sistem Motorik23 Inspeksi: postur, habitus, gerakan involunter 4A24 Penilaian tonus otot 4A25 Penilaian kekuatan otot 4A

Koordinasi26 Inspeksi cara berjalan (gait) 4A27 Shallow knee bend 4A28 Tes Romberg 4A29 Tes Romberg dipertajam 4A30 Tes telunjuk hidung 4A31 Tes tumit lutut 4A32 Tes untuk disdiadokinesis 4A

Sistem Sensorik33 Penilaian sensasi nyeri 4A34 Penilaian sensasi suhu 4A35 Penilaian sensasi raba halus 4A36 Penilaian rasa posisi (proprioseptif) 4A37 Penilaian sensasi diskriminatif (misal stereognosis) 4A

Fungsi Luhur38 Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma 4A39 Penilaian orientasi 4A40 Penilaian kemampuan berbicara dan berbahasa, 4A41 Penilaian apraksia 2

udara dan tulang)

dengan dijulurkan keluar)

Glasgow (GCS)

termasuk penilaian afasia

71 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

1. SISTEM SARAF

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

53

42 Penilaian agnosia 243 Penilaian kemampuan belajar baru 244 Penilaian daya ingat/memori 4A45 Penilaian konsentrasi 4A

Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif46 Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan, platela, 4A47 Refleks abdominal 4A48 Refleks kremaster 4A49 Refleks anal 4A50 Tanda Hoffmann-Tromner 4A51 Respon plantar (termasuk grup Babinski) 4A52 Snout reflex 4A53 Refleks menghisap/rooting reflex menggengam 4A54 Refleks menggengam palmar/grasp reflex 4A55 Refleks glabela 4A56 Refleks palmomental 4A

Tulang Belakang57 Inspeksi tulang belakang saat istirahat 4A58 Inspeksi tulang belakang saat bergerak 4A59 Perkusi tulang belakang 4A60 Palpasi tulang belakang 4A61 Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal 4A62 Penilaian fleksi lumbal 4A

Pemeriksaan Fisik Lainnya63 Deteksi kaku kuduk 4A64 Penilaian fontanel 4A65 Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4A66 Tanda Chvostek 4A67 Tanda Lasegue 4A

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK68 Interpretasi X-Ray tengkorak 4A69 Interpretasi X-Ray tulang belakang 4A70 CT-Scan otak dan interpretasi 271 EEG dan interpretasi 272 EMG, EMNG dan interpretasi 273 Electronystagmography (ENG) 174 MRI 175 PET, SPECT 176 Angiography 177 Duplex-scan pembuluh darah 178 Punksi lumbal 2

KETERAMPILAN TERAPEUTIK79 Therapeutic spinal tap 2

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

tumit)

palmar/ grasp reflex glabela palmomental

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 72

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

54

2

4

3

17

19

27

PSIKIATRI

No Keterampilan TingkatKeterampilan

ANAMNESIS1 Autoanamnesis dengan pasien 4A

Alloanamnesis dengan anggota keluarga/orang lainyang bermakna 4A

3 Memperoleh data mengenai keluhan/masalah utama 4A Menelusuri riwayat perjalanan penyakitsekarang/dahulu 4A

Memperoleh data bermakna mengenai riwayat5 perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, 4A

kehidupan keluargaPEMERIKSAAN PSIKIATRI

6 Penilaian status mental 4A7 Penilaian kesadaran 4A8 Penilaian persepsi orientasi intelegensi secara klinis 4A9 Penilaian orientasi 4A

10 Penilaian intelegensi secara klinis 4A11 Penilaian bentuk dan isi pikir 4A12 Penilaian mood dan afek 4A13 Penilaian motorik 4A14 Penilaian pengendalian impuls 4A15 Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 4A16 Penilaian kemampuan tilikan (insight) 4A

Penilaian kemampuan fungsional (generalassessment of functioning) 4A

18 Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll) 2DIAGNOSIS DAN IDENTIFIKASI MASALAH

Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan kriteriadiagnosis multiaksial 4A

20 Membuat diagnosis banding (diagnosis differensial) 4A21 Identifikasi kedaruratan psikiatrik 4A22 Identifikasi masalah di bidang fisik, psikologis, sosial 4A23 Mempertimbangan prognosis 4A24 Menentukan indikasi rujuk 4A

PEMERIKSAAN TAMBAHAN25 Melakukan Mini Mental State Examination 4A26 Melakukan kunjungan rumah apabila diperlukan 4A

Melakukan kerja sama konsultatif dengan temansejawat lainnya 4A

TERAPITERAPI

28 Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsiko-tik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedatif)

29 Electroconvulsion therapy (ECT) 230 Psikoterapi suportif: konselling 331 Psikoterapi modifikasi perilaku 232 Cognitive Behavior Therapy (CBT) 233 Psikoterapi psikoanalitik 134 Hipnoterapi dan terapi relaksasi 235 GroupTherapy 136 Family Therapy 2

73 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

2. PSIKIATRI

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

55

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIKIndra Penglihatan

Penglihatan1 Penilaian penglihatan bayi, anak, dan dewasa 4A

Refraksi2 Penilaian refraksi, subjektif 4A3 Penilaian refraksi, objektif (refractometry keratometer) 2

Lapang Pandang4 Lapang pandang, Donders confrontation test 4A5 Lapang pandang, Amsler panes 4A

Penilaian Eksternal6 Inspeksi kelopak mata 4A7 Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas 4A8 Inspeksi bulu mata 4A9 Inspeksi konjungtiva, termasuk forniks 4A10 Inspeksi sklera 4A11 Inspeksi orifisium duktus lakrimalis 4A12 Palpasi limfonodus pre-aurikular 4A

Posisi Mata13 Penilaian posisi dengan corneal reflex images 4A14 Penilaian posisi dengan cover uncover test 4A15 Pemeriksaan gerakan bola mata 4A16 Penilaian penglihatan binokular 4A

Pupil17 Inspeksi pupil 4A

18 Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadapcahaya dan konvergensi 4A

Media19 Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen

light) 4A

20 Inspeksi kornea 4A21 Inspeksi kornea dengan fluoresensi 322 Tes sensivitas kornea 4A23 Inspeksi bilik mata depan 4A24 Inspeksi iris 4A25 Inspeksi lensa 4A26 Pemeriksaan dengan slit-lamp 3

Fundus27 Fundoscopy untuk melihat fundus reflex 4A

28 Fundoscopy untuk melihat pembuluh darah, papil,makula 4A

Tekanan Intraokular29 Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 4A

30 Tekanan intraokular, pengukuran dengan indentasitonometer (Schiötz) 4A

31 Tekanan intraokular, pengukuran dengan aplanasitonometer atau non-contact-tonometer 1

Pemeriksaan Oftamologi Lainnya32 Penentuan refraksi setelah sikloplegia (skiascopy) 133 Pemeriksaan lensa kontak fundus, misalnya gonioscopy 134 Pengukuran produksi air mata 2

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

SISTEM INDRA

74

3. SISTEM INDRA

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

56

35 Pengukuran eksoftalmos (Hertel) 236 Pembilasan melalui saluran lakrimalis (Anel) 237 Pemeriksaan orthoptic 238 Perimetri 239 Pemeriksaan lensa kontak dengan komplikasi 340 Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate) 4A41 Elektroretinografi 142 Electro-oculography 143 Visual evoked potentials (VEP/VER) 144 Fluorescein angiography (FAG) 145 Echographic examination: ultrasonography (USG) 1

Indra Pendengaran dan Keseimbangan46 Inspeksi aurikula, posisi telinga, dan mastoid 4A

47 Pemeriksaan meatus auditorius externus denganotoskop 4A

48 Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop 4A49 Menggunakan cermin kepala 4A50 Menggunakan lampu kepala 4A

51 Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber,Rinne, Schwabach) 4A

52 Tes pendengaran, tes berbisik 4A53 Intepretasi hasil Audiometri - tone & speech audiometry 354 Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak 4A55 Otoscopy pneumatic (Siegle) 256 Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri 257 Pemeriksaan vestibular 258 Tes Ewing 2

Indra Penciuman59 Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung 4A60 Penilaian obstruksi hidung 4A61 Uji penciuman 4A62 Rinoskopi anterior 4A63 Transluminasi sinus frontalis & maksila 4A64 Nasofaringoskopi 265 USG sinus 166 Radiologi sinus 267 Interpretasi radiologi sinus 3

Indra Pengecap68 Penilaian pengecapan 4A

KETERAMPILAN TERAPEUTIKMata

69Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan(sampai dengan 5D tanpa silindris) untuk mencapai visus 6/6

4A

70 Peresepan kacamata baca pada penderita denganvisus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6 4A

71 Pemberian obat tetes mata 4A72 Aplikasi salep mata 4A73 Flood ocular tissue 3

74 Eversi kelopak atas dengan kapas lidi (swab) untukmembersihkan benda asing 3

75 To apply eyes dressing 4A76 Melepaskan lensa kontak dengan komplikasi 377 Melepaskan protesa mata 4A78 Mencabut bulu mata 4A79 Membersihkan benda asing dan debris di konjungtiva 4A

80 Membersihkan benda asing dan debris di kornea tanpa komplikasi 3

81 Terapi laser 182 Operasi katarak 283 Squint, surgery 184 Vitrectomi 1

75 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

57

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

85 Operasi glaukoma dengan trabekulotomi 186 Transplantasi kornea 187 Cryocoagulation misalnya cyclocryocoagulation 1

88 Bedah kelopak mata (chalazion, entropion, ektropion,ptosis) 1

89 Operasi detached retina 1

THT90 Manuver Politzer 291 Manuver Valsalva 4A

92 Pembersihan meatus auditorius eksternus denganusapan 4A

93 Pengambilan serumen menggunakan kait atau kuret 4A94 Pengambilan benda asing di telinga 4A95 Parasentesis 296 Insersi grommet tube 197 Menyesuaikan alat bantu dengar 298 Menghentikan perdarahan hidung 4A99 Pengambilan benda asing dari hidung 4A

100 Bilas sinus/sinus lavage/pungsi sinus 2101 Antroskopi 1102 Trakeostomi 2103 Krikotiroidektomi 2

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 76

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

58

SISTEM RESPIRASI

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK1 Inspeksi leher 4A2 Palpasi kelenjar ludah (submandibular, parotid) 4A3 Palpasi nodus limfatikus brakialis 4A4 Palpasi kelenjar tiroid 4A5 Rhinoskopi posterior 36 Laringoskopi, indirek 27 Laringoskopi, direk 28 Usap tenggorokan (throat swab) 4A9 Oesophagoscopy 210 Penilaian respirasi 4A11 Inspeksi dada 4A12 Palpasi dada 4A13 Perkusi dada 4A14 Auskultasi dada 4A

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK15 Persiapan, pemeriksaan sputum, dan interpretasinya

(Gram dan Ziehl Nielsen [BTA]) 4A

16 Pengambilan cairan pleura (pleural tap) 317 Uji fungsi paru/spirometri dasar 4A18 Tes provokasi bronkial 219 Interpretasi Rontgen/foto toraks 4A20 Ventilation Perfusion Lung Scanning 121 Bronkoskopi 222 FNAB superfisial 223 Trans thoracal needle aspiration (TINA) 2

TERAPEUTIK24 Dekompresi jarum 4A25 Pemasangan WSD 326 Ventilasi tekanan positif pada bayi baru lahir 327 Perawatan WSD 4A28 Pungsi pleura 329 Terapi inhalasi/nebulisasi 4A30 Terapi oksigen 4A31 Edukasi berhenti merokok 4A

77 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

4. SISTEM RESPIRASI

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

59

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK1 Inspeksi dada 4A2 Palpasi denyut apeks jantung 4A3 Palpasi arteri karotis 4A4 Perkusi ukuran jantung 4A5 Auskultasi jantung 4A6 Pengukuran tekanan darah 4A7 Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP) 4A8 Palpasi denyut arteri ekstremitas 4A9 Penilaian denyut kapiler 4A10 Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary refill) 4A11 Deteksi bruits 4A

PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK12 Tes (Brodie) Trendelenburg 4A13 Tes Perthes 314 Test Homan (Homan’s sign) 315 Uji postur untuk insufisiensi arteri 316 Tes hiperemia reaktif untuk insufisiensi arteri 317 Test ankle-brachial index (ABI) 318 Exercise ECG Testing 2

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK19 Elektrokardiografi (EKG): pemasangan dan inter-

pretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF) 4A

20 Ekokardiografi 221 Fonokardiografi 222 USG Doppler 2

RESUSITASI23 Pijat jantung luar 4A24 Resusitasi cairan 4A

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

SISTEM KARDIOVASKULAR

78

5. SISTEM KARDIOVASKULER

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

60

SISTEM GASTROINTESTINAL,HEPATOBILIER, & PANKREAS

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK1 Inspeksi bibir dan kavitas oral 4A2 Inspeksi tonsil 4A3 Penilaian pergerakan otot-otot hipoglosus 4A4 Inspeksi abdomen 4A

5 Inspeksi lipat paha/inguinal pada saat tekananabdomen meningkat 4A

6 Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien, aorta,rigiditas dinding perut) 4A

7 Palpasi hernia 4A

8 Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas (Blumberg test) 4A

9 Pemeriksaan psoas sign 4A10 Pemeriksaan obturator sign 4A11 Perkusi (pekak hati dan area traube) 4A12 Pemeriksaan pekak beralih (shifting dullness) 4A13 Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) 4A14 Pemeriksaan colok dubur (digital rectal examination) 4A15 Palpasi sacrum 4A16 Inspeksi sarung tangan pascacolok-dubur 4A17 Persiapan dan pemeriksaan tinja 4A

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK18 Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) 4A19 Endoskopi 220 Nasogastric suction 4A21 Mengganti kantong pada kolostomi 4A22 Enema 4A23 Anal swab 4A24 Identifikasi parasit 4A

25 Pemeriksaan feses (termasuk darah samar, protozoa,parasit, cacing) 4A

26 Endoskopi lambung 227 Proktoskopi 228 Biopsi hepar 129 Pengambilan cairan asites 3

79 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

6. SISTEM SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER, & PANKREAS

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

61

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

SISTEM GINJAL DANSALURAN KEMIH

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK1 Pemeriksaan bimanual ginjal 4A2 Pemeriksaan nyeri ketok ginjal 4A3 Perkusi kandung kemih 4A4 Palpasi prostat 4A5 Refleks bulbokavernosus 3

PROSEDUR DIAGNOSTIK6 Swab uretra 4A

7 Persiapan dan pemeriksaan sedimen urine(menyiapkan slide dan uji mikroskopis urine) 4A

8 Uroflowmetry 19 Micturating cystigraphy 110 Pemeriksaan urodinamik 111 Metode dip slide (kultur urine) 312 Permintaan pemeriksaan BNO IVP 4A13 Interpretasi BNO-IVP 3

TERAPEUTIK14 Pemasangan kateter uretra 4A15 Clean intermitten chateterization (Neurogenic bladder) 316 Sirkumsisi 4A17 Pungsi suprapubik 318 Dialisis ginjal 2

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 80

7. SISTEM GINJAL DAN SALUAN KEMIH

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

62

SISTEMREPRODUKSI

No Keterampilan TingkatKeterampilan

SISTEM REPRODUKSI PRIA1 Inspeksi penis 4A2 Inspeksi skrotum 4A3 Palpasi penis, testis, duktus spermatik epididimis 4A4 Transluminasi skrotum 4A

SISTEM REPRODUKSI WANITAGINEKOLOGI

Pemeriksaan Fisik5 Pemeriksaan fisik umum termasuk pemeriksaan

payudara (inspeksi dan palpasi) 4A

6 Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna 4A7 Pemeriksaan spekulum: inspeksi vagina dan serviks 4A

8 Pemeriksaan bimanual: palpasi vagina, serviks, korpusuteri, dan ovarium 4A

9 Pemeriksaan rektal: palpasi kantung Douglas, uterus,adneksa 3

10 Pemeriksaan combined recto-vaginal 3Pemeriksaan Diagnostik

11 Melakukan swab vagina 4A

12 Duh (discharge) genital: bau, pH, pemeriksaan denganpewarnaan Gram, salin, dan KOH 4A

13 Melakukan Pap’s smear 4A14 Pemeriksaan IVA 4A15 Kolposkopi 216 Pemeriksaan kehamilan USG perabdominal 317 Kuretase 318 Laparoskopi diagnostik 2

Pemeriksaan Tambahan untuk Fertilitas19 Penilaian hasil pemeriksaan semen 4A20 Kurva temperatur basal, instruksi, penilaian hasil 4A21 Pemeriksaan mukus serviks, Tes fern 4A

22 Uji pascakoitus, perolehan bahan uji, penyiapan danpenilaian slide 3

23 Histerosalpingografi (HSG) 124 Peniupan tuba Fallopi 125 Inseminasi artifisial 1

Terapi dan Prevensi26 Melatih pemeriksaan payudara sendiri 4A27 Insersi pessarium 228 Electro or crycoagulation cervix 329 Laparoskopi, terapeutik 230 Insisi abses Bartholini 4A31 Insisi abses lainnya 2

Konseling32 Konseling kontrasepsi 4A33 Insersi dan ekstraksi IUD 4A34 Laparoskopi, sterilisasi 235 Insersi dan ekstraksi implant 336 Kontrasepsi injeksi 4A

37 Penanganan komplikasi KB (IUD, pil, suntik, implant)4A

81 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

8. SISTEM REPRODUKSI

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

63

OBSTETRIKehamilan

38 Identifikasi kehamilan risiko tinggi 4A39 Konseling prakonsepsi 4A40 Pelayanan perawatan antenatal 4A41 Inspeksi abdomen wanita hamil 4A

42 Palpasi: tinggi fundus, manuver Leopold, penilaian posisidari luar 4A

43 Mengukur denyut jantung janin 4A44 Pemeriksaan dalam pada kehamilan muda 4A45 Pemeriksaan pelvimetri klinis 4A46 Tes kehamilan 4A47 CTG: melakukan dan menginterpretasikan 348 Permintaan pemeriksaan USG obsgin 4A49 Pemeriksaan USG obsgin (skrining obstetri) 4A50 Amniosentesis 251 Chorionic villus sampling 2

Proses Melahirkan Normal51 Pemeriksaan obstetri (penilaian serviks, dilatasi,

membran, presentasi janin dan penurunan) 4A

53 Menolong persalinan fisiologis sesuai Asuhan Persalinan 4A54 Pemecahan membran ketuban sesaat sebelum melahirkan 4A55 Insersi kateter untuk tekanan intrauterus 256 Anestesi lokal di perineum 4A57 Anestesi pudendal 258 Anestesi epidural 259 Episiotomi 4A60 Resusitasi bayi baru lahir 4A61 Menilai skor Apgar 4A62 Pemeriksaan fisik bayi baru lahir 4A63 Postpartum: pemeriksaan tinggi fundus, plasenta: lepas/tersisa 4A64 Memperkirakan/mengukur kehilangan darah sesudah 4A65 Menjahit luka episiotomi serta laserasi derajat 1 dan 2 4A66 Menjahit luka episiotomi serta laserasi derajat 3 367 Menjahit luka episiotomi derajat 4 268 Insiasi menyusui dini (IMD) 4A69 Induksi kimiawi persalinan 3

70 Menolong persalinan dengan presentasi bokong (breechpresentation) 3

71 Pengambilan darah fetus 272 Operasi Caesar (Caesarean section) 273 Pengambilan plasenta secara manual 374 Ekstraksi vakum rendah 375 Pertolongan distosia bahu 376 Kompresi bimanual (eksterna, interna, aorta) 4A

Perawatan Masa Nifas77 Menilai lochia 4A78 Palpasi posisi fundus 4A79 Payudara: inspeksi, manajemen laktasi, masase 4A80 Mengajarkan hygiene 4A81 Konseling kontrasepsi/ KB pascasalin 4A82 Perawatan luka episiotomi 4A83 Perawatan luka operasi caesar 4A

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Normal (APN)

melahirkan

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 82

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

64

No Keterampilan TingkatKeterampilan

1 Palpasi kelenjar limfe 4A2 Persiapan dan pemeriksaan hitung jenis leukosit 4A3 Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit) 4A

4 Pemeriksaan profil pembekuan (bleeding time, clottingtime) 4A

5 Pemeriksaan Laju endap darah/kecepatan endap darah (LED/KED) 4A

6 Permintaan pemeriksaan hematologi berdasarkanindikasi 4A

7 Permintaan pemeriksaan imunologi berdasarkanindikasi 4A

8 Skin test sebelum pemberiaan obat injeksi 4A9 Pemeriksaan golongan darah dan inkompatibilitas 4A

10 Anamnesis dan konseling anemia defisiensi besi,thalasemia, dan HIV 4A

11 Penentuan indikasi dan jenis transfusi 4A

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

SISTEM HEMATOLOGI DANIMUNOLOGI

84

SISTEM ENDOKRIN,METABOLISME, DAN NUTRISI

No Keterampilan TingkatKeterampilan

1 Penilaian status gizi (termasuk pemeriksaanantropometri) 4A

2 Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid 4A3 Pengaturan diet 4A4 Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa komplikasi 4A

5 Pemberian insulin pada diabetes melitus tanpakomplikasi 4A

6 Pemeriksaan gula darah (dengan Point of Care Test[POCT]) 4A

7 Pemeriksaan glukosa urine (Benedict) 4A

8 Anamnesis dan konseling kasus gangguanmetabolisme dan endokrin 4A

83 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

9. SISTEM ENDOKRIN, METABOLISME, DAN NUTRISI

10. SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

65

11. SISTEM MUSKULOSKELETAL

SISTEM MUSKULOSKELETAL

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK1 Inspeksi gait 4A2 Inspeksi tulang belakang saat berbaring 4A3 Inspeksi tulang belakang saat bergerak 4A4 Inspeksi tonus otot ekstremitas 4A5 Inspeksi sendi ekstremitas 4A6 Inspeksi postur tulang belakang dan pelvis 4A7 Inspeksi posisi skapula 4A8 Inspeksi fleksi dan ekstensi punggung 4A9 Penilaian fleksi lumbal 4A

10 Panggul: penilaian fleksi dan ekstensi, adduksi,abduksi dan rotasi 4A

11 Menilai atrofi otot 4A12 Lutut: menilai ligamen krusiatus dan kolateral 4A13 Penilaian meniskus 4A14 Kaki: inspeksi postur dan bentuk 4A15 Kaki: penilaian fleksi dorsal/plantar, inversi dan eversi 4A16 Palpation for tenderness 4A

17 Palpasi untuk mendeteksi nyeri diakibatkan tekananvertikal 4A

18 Palpasi tendon dan sendi 4A

19 Palpasi tulang belakang, sendi sakro-iliaka dan otot-otot punggung 4A

20 Percussion for tenderness 4A21 Penilaian range of motion (ROM) sendi 4A22 Menetapkan ROM kepala 4A23 Tes fungsi otot dan sendi bahu 4A

24 Tes fungsi sendi pergelangan tangan, metacarpal, danjari-jari tangan 4A

25 Pengukuran panjang ekstremitas bawah 4ATERAPEUTIK

26 Reposisi fraktur tertutup 327 Stabilisasi fraktur (tanpa gips) 4A28 Reduksi dislokasi 329 Melakukan dressing (sling, bandage) 4A30 Nail bed cauterization 231 Aspirasi sendi 232 Mengobati ulkus tungkai 4A33 Removal of splinter 3

85 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

66

No Keterampilan TingkatKeterampilan

PEMERIKSAAN FISIK1 Inspeksi kulit 4A2 Inspeksi membran mukosa 4A3 Inspeksi daerah perianal 4A4 Inspeksi kuku 4A5 Inspeksi rambut dan skalp 4A6 Palpasi kulit 4A

7Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dansekunder, misal ukuran, distribusi, penyebaran, konfigurasi

4A

8Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dansekunder, seperti uku distribusi, penyebaran dankonfigurasi

4A

PEMERIKSAAN TAMBAHAN9 Pemeriksaan dermografisme 4A10 Penyiapan dan penilaian sediaan kalium hidroksida 4A11 Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru 4A12 Penyiapan dan penilaian sediaan Gram 4A13 Biopsi plong (punch biopsy) 214 Uji tempel (patch test) 215 Uji tusuk (prick test) 216 Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu Wood) 4A

TERAPEUTIK17 Pemilihan obat topikal 4A18 Insisi dan drainase abses 4A19 Eksisi tumor jinak kulit 4A20 Ekstraksi komedo 4A21 Perawatan luka 4A22 Kompres 4A23 Bebat kompresi pada vena varikosum 4A24 Rozerplasty kuku 4A

PENCEGAHAN25 Pencarian kontak (case finding) 4A

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

SISTEM INTEGUMEN

86

12. SISTEM INTEGUMEN

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

67

13. LAIN-LAINNo Keterampilan TingkatKeterampilan

ANAK

Anamnesis1 Anamnesis dari pihak ketiga 4A2 Menelusuri riwayat makan 4A3 Anamnesis anak yang lebih tua 4A4 Berbicara dengan orang tua yang cemas dan/atau 4A

Pemeriksaan Fisik5 Pemeriksaan fisik umum dengan perhatian khusus 4A6 Penilaian keadaan umum, gerakan, perilaku, tangisan 4A7 Pengamatan malformasi kongenital 4A8 Palpasi fontanella 4A9 Respons moro 4A10 Refleks menggenggam palmar 4A11 Refleks mengisap 4A12 Refleks melangkah/menendang 4A13 Vertical suspension positioning 314 Asymmetric tonic neck reflex 315 Refleks anus 4A16 Penilaian panggul 317 Penilaian pertumbuhan dan perkembangan anak (termasuk 4A18 Pengukuran antropometri 4A19 Pengukuran suhu 4A20 Tes fungsi paru 221 Ultrasound kranial 122 Pungsi lumbal 223 Ekokardiografi 224 Tes Rumple Leed 4A

Terapeutik25 Tatalaksana BBLR (KMC incubator) 4A26 Tatalaksana bayi baru lahir dengan infeksi 327 Peresepan makanan untuk bayi yang mudah 4A28 Tatalaksana gizi buruk 4A29 Pungsi vena pada anak 4A30 Insersi kanula (vena perifer) pada anak 4A31 Insersi kanula (vena sentral) pada anak 132 Intubasi pada anak 333 Pemasangan pipa orofaring 234 Kateterisasi jantung 135 Vena seksi 336 Kanulasi intraoseus 2

Resusitasi37 Tatalaksana anak dengan tersedak 338 Tatalaksana jalan nafas 339 Cara pemberian oksigen 340 Tatalaksana anak dengan kondisi tidak sadar 3

orang tua dengan anak yang sakit berat

LAIN-LAIN

usia pasien

penilaian motorik halus dan kasar, psikososial, bahasa)

dipahami ibu

87 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

68

41 Tatalaksana pemberian infus pada anak syok 342 Tatalaksana pemberian cairan glukosa IV 343 Tatalaksana dehidrasi berat pada kegawatdaruratan 4A

DEWASAPemeriksaan Fisik

44 Penilaian keadaan umum 4A45 Penilaian antropologi (habitus dan postur) 4A46 Penilaian kesadaran 4A

Penunjang47 Punksi vena 4A48 Punksi arteri 349 Finger prick 4A50 Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-ray: foto 4A

51 Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-raydengan kontras 3

52 Pemeriksaan skintigrafi 153 Ekokardiografi 154 Pemeriksaan patologi hasil biopsi 155 Artrografi 156 Ultrasound skrining abdomen 357 Biopsi 2

Terapeutik58 Menasehati pasien tentang gaya hidup 4A59 Peresepan rasional, lengkap, dan dapat dibaca 4A60 Injeksi (intrakutan, intravena, subkutan, intramuskular) 4A

61 Menyiapkan pre-operasi lapangan operasi untukbedah minor, asepsis, antisepsis, anestesi lokal 4A

62Persiapan untuk melihat atau menjadi asisten di kamaroperasi (cuci tangan, menggunakan baju operasi,menggunakan sarung tangan steril, dll)

4A

63 Anestesi infiltrasi 4A64 Blok saraf lokal 4A65 Jahit luka 4A66 Pengambilan benang jahitan 4A67 Menggunakan anestesi topikal (tetes, semprot) 4A68 Pemberian analgesik 4A69 Vena seksi 3

KEGAWATDARURATAN70 Bantuan hidup dasar 4A71 Ventilasi masker 4A72 Intubasi 373 Transpor pasien (transport of casualty) 4A74 Manuver Heimlich 4A75 Resusitasi cairan 4A76 Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi 4A

KOMUNIKASI77 Menyelenggarakan komunikasi lisan maupun tulisan 4A

78 Edukasi, nasihat dan melatih individu dan kelompokmengenai kesehatan 4A

79 Menyusun rencana manajemen kesehatan 4A80 Konsultasi terapi 4A

81 Komunikasi lisan dan tulisan kepadateman sejawat ataupetugas kesehatan lainnya (rujukan dan konsultasi)

4A

82 Menulis rekam medik dan membuat pelaporan 4A

83 Menyusun tulisan ilmiah dan mengirimkan untukpublikasi 4A

KESEHATAN MASYARAKAT / KEDOKTERAN PENCEGAHAN /KEDOKTERAN KOMUNITAS

84Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring danevaluasi upaya pencegahan dalam berbagai tingkatpelayanan

4A

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

setelah penatalaksanaan syok

polos

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 88

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

69

85 Mengenali perilaku dan gayahidup yang membahayakan 4A

86 Memperlihatkan kemampuan pemeriksaan medis dikomunitas 4A

87 Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan 4A

88Memperlihatkan kemampuan penelitian yang berkaitandengan lingkungan 4A

89Memperlihatkan kemampuan perencanaaan,pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu intervensipencegahan kesehatan primer, sekunder, dan tersier

4A

90Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik seperti vaksinasi, pemeriksaan medis berkala dan dukungansosial

4A

91Melakukan pencegahan dan penatalaksanaankecelakaan kerja serta merancang program untukindividu, lingkungan, dan institusi kerja

4A

92 Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien 4A

93Melakukan langkah-langkah diagnosis penyakit akibatkerja dan penanganan pertama di tempat kerja, sertamelakukan pelaporan PAK

4A

94 Merencanakan program untuk meningkatkankesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan 4A

95

Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 1)promosi kesehatan, 2) Kesehatan Lingkungan, 3) KIA termasuk KB, 4) Perbaikan gizi masyarakat, 5)Penanggulangan penyakit: imunisasi, ISPA, Diare, TB,Malaria 6) Pengobatan dan penanganankegawatdaruratan

4A

96 Pembinaan kesehatan usia lanjut 4A

97 Menegakkan diagnosis holistik pasien individu dankeluarga, dan melakukan terapi dasar secara holistik 4A

98 Melakukan rehabilitasi medik dasar 4A

99 Melakukan rehabilitasi sosial pada individu, keluarga,dan masyarakat 4A

100 Melakukan penatalaksanaan komprehensif pasien,keluarga, dan masyarakat 4A

SUPERVISI101 Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi dan pengendaliannya 4A

102

Mengetahui jenis vaksin beserta• cara penyimpanan• cara distribusi• cara skrining dan konseling pada sasaran• cara pemberian• kontraindikasi efek samping yang mungkin terjadi dan

upaya penanggulangannya

4A4A4A4A4A4A

103 Menjelaskan mekanisme pencatatan dan pelaporan 4A

104Merencanakan, mengelola, monitoring, dan evaluasiasuransi pelayanan kesehatan misalnya BPJS,jamkesmas, jampersal, askes, dll

4A

KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALMedikolegal

105 Prosedur medikolegal 4A106 Pembuatan Visum et Repertum 4A107 Pembuatan surat keterangan medis 4A108 Penerbitan Sertifikat Kematian 4A

Forensik Klinik109 Pemeriksaan selaput dara 3110 Pemeriksaan anus 4A111 Deskripsi luka 4A112 Pemeriksaan derajat luka 4A

89 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

70

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Korban Mati113 Pemeriksaan label mayat 4A114 Pemeriksaan baju mayat 4A115 Pemeriksaan lebam mayat 4A116 Pemeriksaan kaku mayat 4A117 Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia 4A118 Pemeriksaan gigi mayat 4A119 Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh 4A120 Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi luka 4A121 Pemeriksaan patah tulang 4A122 Pemeriksaan tanda tenggelam 4A

Teknik Otopsi123 Pemeriksaan rongga kepala 2124 Pemeriksaan rongga dada 2125 Pemeriksaan rongga abdomen 2126 Pemeriksaan sistem urogenital 2127 Pemeriksaan saluran luka 2128 Pemeriksaan uji apung paru 2129 Pemeriksaan getah paru 2

Teknik Pengambilan sampel130 Vaginal swab 4A131 Buccal swab 4A132 Pengambilan darah 4A133 Pengambilan urine 4A134 Pengambilan muntahan atau isi lambung 4A135 Pengambilan jaringan 2136 Pengambilan sampel tulang 2137 Pengambilan sampel gigi 2138 Pengumpulan dan pengemasan barang bukti 2

Pemeriksaan Penunjang / Laboratorium Forensik139 Pemeriksaan bercak darah 3140 Pemeriksaan cairan mani 3141 Pemeriksaan sperma 3142 Histopatologi forensik 1143 Fotografo forensik 3

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 90

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

71 BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

76

RS A

filia

siFK

UKI

1RS

UD K

ota

Beka

sidr

. H.M

.Iman

, SpR

M18

0/15

78-R

SUD/

III/2

010

43/S

KB/F

K UK

I/03.

2010

9 M

aret

201

08

Mar

et 2

015

2RS

Bap

tis K

ediri

Dr. d

r. Hu

di W

inar

so, M

kes,

SpAn

d09

9/01

/PKS

/RSB

K/III

.201

314

A/SK

B/FK

UKI

/02.

2013

1 Fe

brua

ri 20

131

Febr

uari

2016

3RS

Teb

etdr

. bat

unah

al P

.P G

ulto

m, S

KM, H

ES68

/DU/

X/20

1024

A/SK

B/FK

UKI

/ 02.

2010

1 O

ktob

er 2

010

1 O

ktob

er 2

012

4RS

Mar

di W

aluy

o La

mpu

ngdr

. Par

an B

agin

oto,

SpB

-01

/SKB

/FK

UKI/0

2.20

108

Janu

ari 2

010

8 Ja

nuar

i 201

5

5RS

J Dr.

Amin

o Go

ndoh

utom

o, S

emar

ang

--

--

-

6RS

UD C

ibin

ong

dr. R

adia

nti,

MAR

S44

5/25

52-D

ikla

t99

/SKB

/FK

UKI/1

0.20

1119

Okt

ober

201

119

Okt

ober

201

4

7RS

Cik

ini

dr. J

ongg

uk N

aibo

rhu,

SH.

, MKe

s04

/PKS

/DK/

SBH/

VII.2

008

31/S

KB/F

K UK

I/07.

2008

7 Ju

li 20

087

Juli

2013

8RS

U UK

Idr

. Ros

ma

Napi

tupu

lu, M

ARS

21/IK

S/DI

RUT/

RSU

UKI/0

1.20

1230

/SKB

/FK

UKI/

06.2

012

1 Ja

nuar

i 201

231

Des

embe

r 201

5

9RS

MAT

A 'D

R. Y

AP' Y

ogya

kart

adr

. Nun

uk m

aria

Ulfa

h, S

pM.,

MKe

s95

5/a/

RSM

/A/II

/201

276

/SKB

/FK

UKI/1

2.20

1213

Des

embe

r 201

212

Des

embe

r 201

5

10RS

UD T

arak

an D

KI Ja

kart

adr

. R. K

oesm

edi P

., Sp

OT,

MKe

s12

0/S.

Perja

njia

n/RS

T/20

1112

A/SK

B/FK

UKI

/12.

2012

14 F

ebru

ari 2

011

13 F

ebru

ari 2

012

11RS

J Dr.

Soer

ojo

Mag

elan

g Dr

. dr.

Fidi

ansja

h, S

pKJ,

MPH

HK.0

6.01

/III/1

783/

2011

38A/

SKB/

FK U

KI/0

6.20

111

Juni

201

131

Mei

201

6

12RS

J Dr.

Soer

ojo

Mag

elan

g (B

AKO

R)Dr

. dr.

Fidi

ansja

h, S

pKJ,

MPH

HK.0

2.05

/III/0

617/

2013

46A/

SKB/

FK U

KI/0

3.20

1323

Mar

et 2

013

-

13RS

. Dr.

Karia

di S

emar

ang

dr. H

. Gat

ot S

uhar

to, M

Kes

KS.0

1.01

.-112

037

/SKB

/FK

UKI/0

9.20

0210

Sep

tem

ber 2

002

9 Se

ptem

ber 2

005

14RS

K Si

nata

la T

angg

eran

gdr

. Luw

ihar

sih, M

ScHK

.06.

01/I/

0296

5/20

1080

/SKB

/FK

UKI/I

I.201

02

Nove

mbe

r 201

01

Nove

mbe

r 201

5

15RS

Kar

ya M

edik

a I,

Cika

rang

dr. D

juha

ri Su

ryas

aput

ra, M

Kes

032a

/DIR

-RSK

M/X

/09

69a/

SKB/

FK U

KI/1

0.20

0927

Okt

ober

200

926

Okt

ober

201

2

16RS

. Pel

abuh

andr

. M. S

yaifu

l Hud

a E.

, MM

HK.6

1/1/

5/ R

SP-JK

T.20

1437

/SKB

/FK

UKI/0

5.20

141

Juni

201

431

Mei

201

6

17RS

UD T

arak

an K

AL-T

IMDr

. dr.

Wira

nega

ra T

an, S

IP.,

MM

., M

HA.,

PhD

KS.0

1.03

.2.1

.II.1

751

16A/

SKB/

FK U

KI/ 0

2. 2

014

17 F

ebru

ari 2

014

-

Daft

ar S

K Ik

atan

Ker

jasa

ma

FK U

KI d

enga

n RS

Afil

iasi

dan

Jeja

ring

NoNa

ma

RS A

filia

siNa

ma

Dire

ktur

RS

Afili

asi

Nom

or

Mul

aiBe

rakh

ir

LAMPIRAN 3DAFTAR SK IKATAN KERJASAMA FK UKI DENGAN RS AFILIASI

DAN JEJARING

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

72

Standar Pendidikan Profesi Dokter

LAFAL SUMPAH DOKTER

Berdasarkan Peraturan pemerintah No.26 Tahun 1960

Saya bersumpah bahwa:

Saya akan membaktikan hidup saya, guna kepentingan perikemanusiaan;

Saya akan menjalankan tugas saya, dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga, martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;

Saya akan merahasiakan, segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya, dan karena keilmuan saya sebagai dokter;

Kesehatan penderita, senantiasa akan saya utamakan;

Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh, supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan, Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial;

Saya akan memberikan kepada guru-guru saya, penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;

Teman sejawat saya akan saya perlakukan, sebagai saudara kandung;

Saya akan menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan;

Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya, untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.

LAMPIRAN 4LAFAL SUMPAH DOKTER

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

73

Standar Pendidikan Profesi Dokter

Lafal Sumpah Dokter

Berdasarkan SK Menkes N0. 434/Menkes/SK/X/1983

Demi Allah Saya bersumpah, bahwa:

1. Saya akan membaktikan hidup saya, guna kepentingan perikemanusiaan;

2. Saya akan menjalankan tugas saya, dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.

3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga, martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;

4. Saya akan merahasiakan, segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya,dan karena keprofesian saya

5.Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.

6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan.

7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat

8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.

9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya

10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung

11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia

12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya

1

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

74

30

Kode Etik Kedokteran Indonesia

Kewajiban Umum

Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter

Pasal 2

Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan professional secara independen, dan mempertahankan perilaku professional dalam ukuran yang tertinggi

Pasal 3

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi

Pasal 4

Setiap dokter wajib menghindari diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri

Pasal 5

Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis Maupun fisik,wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.

Pasal 6

Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7

Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang di periksa sendiri kebenarannya

Pasal 8

Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

Pasal 9

Setiap dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensinya, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.

LAMPIRAN 5KODE ETIK KEDOKTERAN

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

75

31

Pasal 10

Setiap dokter wajib menghormati hak-hak pasien, teman sejawatnya dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 11

Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani

Pasal 12

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.

Pasal 13

Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.

Kewajiban Dokter Terhadap Pasien

Pasal 14

Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan keterampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluargannya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.

Pasal 15

Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau penyelesaian masalah masalah pribadi lainnya.

Pasal 16

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia

Pasal 17

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain besedia dan mampu memberikannya.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

76

32

Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat

Pasal 18

Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan

Pasal 19

Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.

Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri

Pasal 20

Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik

Pasal 21

Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLNIK T.A. 2013/2014

77

33

LAMPIRAN 6KOLB’S LEARNING STYLE