erlina a., 2012610056,psik a (vi),tugas kmb 2 hipertiroidisme

35
TUGAS KMB II LP DAN CONTOH KASUS HIPERTIROIDISME Di Susun Oleh : Erlina Ariesetyawati (2012610056) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Upload: erlina-ariese

Post on 23-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kmb

TRANSCRIPT

Page 1: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

TUGAS KMB II

LP DAN CONTOH KASUS HIPERTIROIDISME

Di Susun Oleh :

Erlina Ariesetyawati (2012610056)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2015

Page 2: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTIROIDISME

A.    Pengertian

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan

hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang

ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh

metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337)

Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja

secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.

Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi

akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin: 296).

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif

menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam

darah. Gangguana ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hippofisis atau hipotalamus.

Hipertiroid pada kehamilan ( morbus basodowi ) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai

dengan naiknya metabolism basal15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar

tiroid. Kejadian penyakit ini diperkirakan 1:1000 dan dalam kehamilan umunya disebabkan oleh

adenoma tunggal, Pengaruh kehamilan terhadap penyakit Kehamilan dapat membuat strua

tambah besar dan keluhan penderita tambah berat. Sejak mulai kehamilan terjadi perubahan-

perubahan pada fungsi kelenjar tiroid ibu, sedang pada janin kelenjar tiroid baru mulai berfungsi

pada umur kehamilan gestasi ke 12-16. TSH agaknya tidak dapat melalui barier plasenta.

Dengan demikian baik TSH ibu maupun TSH janin tidak saling mempengaruhi. Baik T4 maupun

T3 dapat melewati plasenta dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga dapat dianggap tidak

saling mempengaruhi. Telah kita ketahui bahwa terdapat kehamilan dimana kelenjar tiroid

mengalami hiperfungsi yang ditandai dengan naiknya metabolisme basal sampai 15-25% dan

kadang kala disertai pembesaran ringan. Keadaan ini adalah dalam batas-batas normal.

Page 3: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

B.     Etiologi

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.

Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena

umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi

hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan

balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan

memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.

1. Penyebab Utama 

          a. Penyakit Grave

          b. Toxic multinodular goitre

          c. ’’Solitary toxic adenoma’’

2. Penyebab Lain

           a. Tiroiditis

           b. Penyakit troboblastis

           c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan

           d. Pemakaian yodium yang berlebihan

           e. Kanker pituitari

           f. Obat-obatan seperti Amiodarone

C.    Patofisiologi

          Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada

kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran

normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam

folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan

pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat

dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.

          Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang

“menyerupai” TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut

TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang

sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP

dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme

Page 4: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek

perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH

yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI

selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.

          Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar batas,

sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala

klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon

tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan

akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme

mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot

sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan

frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal.

Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada

sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang

mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot  ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak

keluar.

D.    Manifestasi Klinik

1.     Peningkatan frekuensi denyut jantung.

2.     Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap Katekolamin.

3.    Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas,

keringat berlebihan.

4.    Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik 

5.    Peningkatan frekuensi buang air besar

6.    Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid

7.    Gangguan  reproduksi

8.    Tidak taahan panas

9.    Cepat lelah

10. Pembesaran kelenjar tiroid

11. Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat penimbunan xat dalam orbit mata.

Page 5: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

E.     Pathway

Pnykt Graves (antibody reseptor TSH merangsang akti vitas tiroid )

Tiroiditis Nodul tiroid Toksik

Hipertiroidisme

Aktivitas simpatik berlebihan

Perubahan konduksi listrik jantung

Beban kerja jantung m↑

Aritmia, takikardia

Resiko pe ↓ curah jantung

Hipermetabolisme m↑

P↓ Berat Badan

Ketdkseimbangan energi dgn kebthan tubuh

Perubahan nutrisi krg dari kebutuhan

tubuh Kelelahan

Gerakan kelopak mata relative lambat thd bola

mata

Infiltrasi limfosit, sel mast ke jar orbital &

otot2 mata

Eksoftalmus

Resiko Kerusakan integritas jaringan

Sekresi hormon tiroid yg berlebihan

Kurang pngthn

Kurang informasi

Page 6: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

F. Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini:

a) Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan

memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau

kelenjar tiroid.

b) TSH (Tiroid Stimulating Hormone)

c) Bebas T4 (tiroksin)

d) Bebas T3 (triiodotironin)

e) Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran

kelenjar tiroid

f) Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum

g) Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.

G.     Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik

(thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani

terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak

terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang

menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati,

kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi.

H.    Penatalaksaan Medis

Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang

berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium

radioaktif, tiroidektomi subtotal).

Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi:

a) Terapi untuk memperpaqjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien

muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis

b) Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau sesudah

pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif

Page 7: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

c) Persiapan tiroidektomi

d) Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia

e) Pasien dengan krises tiroid

Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin

yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Hipertiroidisme kerap kali sembuh spontan pada kehamilan tua

sehingga propiltiourasil dihentikan. Obat-obat tambahan sebaiknya tidak diberikan karena T4,

yang dapat melewati plasenta hanya sedikit sekali dan tidak dal mencegah hipotiroidisme pada

bayi yang baru lahir. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedik:it sekali

yang keluar dari air susu ibu. Dosis yang dipakai 100-150 mg tiap 8 jam: Setelah pasien eutiroid,

secara Minis dan laboratorim dosis diturunkan dan dipertahankan menjadi 2 x 50 mg/hari. Kadar

T4 dipertahankan pada batas atas normal dengan dosis propiltiaurasil.

Page 8: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

CONTOH KASUS HIPERTIROIDISME

KASUS 1

Ny. Quin ( 38 th ) dirawat dengan keluhan belakangan ini suka gelisah, BB selama sebulan ini

sudah turun 4 kg ; amnore sudah 2 bulan, tes pack negative, tidak bisa duduk diam, tidak tahan

akan udara panas. Hasil pemeriksaan fisik, kulit terlihat flushing da nada pruritus, tremor pada

jari tangan, exopthalmus (+). TD : 150/90 mmHg, HR : 100x/menit. Hasil Lab peningkatan T4

serum

PENGKAJIAN

1)      Data Pasien :

Nama klien : Ny. Q

Umur : 38 Tahun

Diagnosa Medik : Hipertiroid

Tanggal Masuk : 19/12/2013

Alamat : Jl. Tipar Halim rt.005/06 no 60j mekarsari-cimanggis depok

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pekerjaan : -

Status perkawinan : menikah

Status pendidikan : -

2)      Riwayat penyakit :

Keluhan Utama :

Keluhan belakangan ini suka gelisah, BB selama sebulan ini sudah turun 4 kg ; amnore sudah 2

bulan, tes pack negative, tidak bisa duduk diam, tidak tahan akan udara panas.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Hasil pemeriksaan fisik, kulit terlihat flushing da nada pruritus, tremor pada jari tangan,

exopthalmus (+). TD : 150/90 mmHg, HR : 100x/menit. Hasil Lab peningkatan T4 serum

Page 9: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

Riwayat Penyakit Terdahulu :

Tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga :

Keluarga tidak mempunyai penyakit hiperthiroid

3)      Pemeriksaan fisik

a.      Aktifitas/ istirahat

Gejala : Insomnia, sensitifitas meningkat.

Otot lemah, gangguam koordinsi.

Kelelahan berat.

Tanda : Atrofi otot

b.      Sirkulasi

Gejala : Palpitasi

Nyeri dada (angina)

Tanda : distrimia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur.

Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardi saat istirahat.

Sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)

c.       Eliminasi

Gejala : urine dalam jumlah banyak

Perubahan dalam feses; diare

d.      Integritas ego

Gejala : Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik.

Tanda : Emosi labil ( euphoria sedang sampai delirium). Depresi.

e.       Makanan/cairan

Gejala: kehilangan berat badan yang mendadak

Nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering, kehausan. Mual dan muntah

Page 10: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

Tanda : pembesaran tiroid, goiter.

Edema non-pitting terutama daerah pretibial.

f.        Neurosensori

Tanda : biasanya cepat dan parau

Gangguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang.

Tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak

Hiperaktif reflex tendon dalam (RTD)

g.      Nyeri/keamanan

Gejala : nyeri orbital, fotofobia.

h.      Pernapasan

Tanda : frekuensi pernafasan meningkat, takipnea.

Dyspnea

Edema paru (pada kristis tirotoksikosis)

i.        Keamanan

Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan.

Alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan).

Tanda : suhu meningkat diatas 37,4o C, diaphoresis.

Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus.

Eksoftalmus : retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eriteme ( sering terjadi

pada pretibial ) yang menjadi sangat parah.

j.        Seksualitas

Gejala : Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.

1.      DATA FOKUS

Page 11: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

  Klien mengatakan belakangan ini suka gelisah.

  Klien mengatakan sebulan ini sudah turun 4kg.

  Klien mengatakan amenore sudah 2 bulan.

  Klien mengatakan tidak bisa duduk diam.

  Klien mengatakan tidak tahan akan udara

panas.

  Kemungkinan klien mengatakan tidak tahan

dengan gatal-gatalnya.

  Kemungkinan klien mengatakan pandangan

yang aga kabur karena mata klien bengkak.

  Kemungkinan klien mengatakan perasaan lelah

  Kemungkinan klien mengatakan tidak suka

dengan kebisingan.

  Kemungkinan klien mengatakan nyeri dada.

  Kemungkinan klien mengatakan sesak

  Kemungkinan klien mengatakan sakit kepala.

  Kemungkinan klien mengatakan nafsu makan

meningkat

  Kemungkinan klien mengatakan makannya

sering.

  TTV

TD : 150/90 mmHg

HR : 100 x/menit

  Klien terlihat kulit tampak flushing

  Klien terlihat pruritus

  Klien terlihat tremor pada jari tangan

  Klien terlihat exopthalmus (+)

  Hasil Lab : Peningkatan T4 serum.

  Kemungkinan klien terlihat kurang untuk

berkonsentrasi

  Kemungkinan klien terlihat lelah

  Kemungkinan klien terlihat capillary reffil >3

detik

  Kemungkinan klien terlihat pitting edema

  Kemungkinan klien terlihat edema pada

bagian ekstremitas

  Kemungkinan Pemeriksaa fisik terdapat

bunyi irama gallop.

  Kemungkinan skala nyeri : 7

  Kemungkinan klien trlihat menghabiskan

porsi makan.

Page 12: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

2.      ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS

  Klien mengatakan tidak tahan akan udara

panas.

  Kemungkinan klien mengatakan tidak

tahan dengan gatal-gatalnya.

  Kemungkinan klien mengatakan

pandangan yang aga kabur karena mata

klien bengkak.

DO

  TTV

TD : 150/90 mmHg

HR : 100 x/menit

  Klien terlihat kulit tampak flushing

  Klien terlihat pruritus

  Klien terlihat tremor pada jari tangan

  Klien terlihat exopthalmus (+)

  Hasil Lab : Peningkatan T4 serum.

Kerusakan

integritas jaringan

Perubahan mekanisme

perlindungan dari mata:

kerusakan penutupan kelopak

mata/eksoftalmus

DS

  Klien mengatakan belakangan ini suka

gelisah.

  Klien mengatakan tidak bisa duduk diam.

  Klien mengatakan tidak tahan akan udara

panas

  Kemungkinan klien mengatakan perasaan

lelah

  Kemungkinan klien mengatakan tidak

Kelelahan Hipermetabolik dengan

peningkatan kebutuhan

energy.

Page 13: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

suka dengan kebisingan.

DO

  TTV

TD : 150/90 mmHg

HR : 100 x/menit

  Kemungkinan klien terlihat kurang untuk

berkonsentrasi

  Kemungkinan klien terlihat lelah

DS

  Klien mengatakan belakangan ini suka

gelisah

  Kemungkinan klien mengatakan perasaan

lelah.

  Kemungkinan klien mengatakan sesak.

  Kemungkinan klien mengatakan sakit

kepala

  Kemungkinan klien mengatakan nyeri

dada.

DO

  Kemungkinan klien terlihat lelah

  Kemungkinan klien terlihat capillary

reffil >3 detik

  Kemungkinan klien terlihat pitting edema

  Kemungkinan klien terlihat edema pada

bagian ekstremitas

  Kemungkinan Pemeriksaa fisik terdapat

bunyi irama gallop.

Resiko tinggi

terhadap penurunan

cardiac output

Hipertiroid tidak terkontrol,

keadaan

hipermetabolisme,peningkatan

beban kerja jantung

Page 14: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

  Kemungkinan skala nyeri : 7

  TTV

TD : 150/90 mmHg

HR : 100 x/menit

DS

  Klien mengatakan sebulan ini sudah turun

4kg.

  Kemungkinan klien mengatakan nafsu

makan meningkat

  Kemungkinan klien mengatakan

makannya sering.

DO

  TTV

TD : 150/90 mmHg

HR : 100 x/menit

  Kemungkinan klien terlihat lelah

  Kemungkinan klien trlihat menghabiskan

porsi makan.

Risiko tinggi

terhadap perubahan

nutrisi kurang dari

kebutuhan

Peningkatan metabolisme

(peningkatan nafsu

makan/pemasukan dengan

penurunan berat badan)

3.    DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL

DITEMUKAN TANGGAL

TERATASI

1.      Kerusakan integritas jaringan berhubungan

Senin,

11 Maret 2013

Rabu,

13 Maret 2013

Page 15: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

dengan perubahan mekanisme perlindungan dari

mata: kerusakan penutupan kelopak

mata/eksoftalmus

2.      Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik

dengan peningkatan kebutuhan energy

3.      Resiko tinggi terhadap penurunan cardiac output

berhubungan dengan

Hipertiroid tidak terkontrol, keadaan

hipermetabolisme,peningkatan beban kerja

jantung.

4.      Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang

dari kebutuhan berhubungan dengan Peningkatan

metabolisme (peningkatan nafsu

makan/pemasukan dengan

penurunan berat badan )

Senin,

11 Maret 2013

Senin,

11 Maret 2013

Senin,

11 Maret 2013

Rabu,

13 Maret 2013

Rabu,

13 Maret 2013

Rabu,

13 Maret 2013

4.    INTERVENSI

NO

DX

TUJUAN DAN KRITERIA

HASILINTERVENSI

1 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan :

1.       Mempertahankan kelembapan

membrane mukosa mata dan

Mandiri :

1.      Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang

kabur / pandangan ganda.

Rasional : untuk memperbaiki kemandirian terapi

2.      Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap ketika

Page 16: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

terbebas/mencegah dari ulkus

2.       Exopthalmus (-)

terbangun dan tutup dengan penutup mata selama tidur

sesuai kebutuhan.

Rasional : melindungi kerusakan kornea

3.      Tinggikan kepala tempat tidur dan batasi pemasukan garam

jika ada indikasi.

Rasional : menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi

seperti GJK yang mana dapat memperberat exopthalmus.

4.      Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika

memungkinkan.

Rasional : memperbaiki sirkulasi dan mempertahankan

gerakan mata.

Kolaborasi :

1.      Berikan obat sesuai indikasi.

       Obat tetes mata metilselulosa ( sebagai lubrikasi mata )

       ACTH, prednisone ( untuk menurunkan radang yang

berkembang dengan cepat )

       Obat anti tiroid ( menurunkan tanda da gejala / mencegah

keadaan semakin memburuk )

       Diuretik( menurunksn edema pada keadaan ringan.

2.      Siapkan pembedahan untuk indikasi ( untuk melindungi

kornea hingga edema teratasi / meningkatkan ruang dalam

sinus aktivitas.

2 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan :

1.      Mengungkapkan secara verbal

tentang peningkatan tingkat

energy

2.      Menjunjukkan perbaikan

kemampuan untuk

Mandiri :

1.      Pantau tanda vital dan catat nadi baik saat istirahat maupun

saat melakukan aktivitas.

Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan saat

istirahat, takikardia mungkin akan ditemukan.

2.      Catat berkembangnya takipnea, dispnea, pucat dan sianosis

Rasional : Kebutuhan dan konsumsi oksigen akan

ditingkatkan pada keadaan hipermetabolik, yang merupakan

Page 17: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

berpartisipasi dalam melakukan

aktivitas

potensial akan terjadi hipoksia saat melakukan antivitas.

3.      Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman, seperti

sentuhan/masase, bedak yang sejuk.

Rasional : Dapat menurunkan energy dalam saraf yang

selanjutnya meningkatkan relaksasi.

4.      Berikan aktivitas pengganti yang menyenangkan dan tenang,

seperti membaca, mendengarkan radio dan menonton

televisi.

Rasional : Memungkinkan untuk menggunakan energy

dengan cara kinstruktif dan mungkin juga akan menurunkan

ansietas.

5.      Sarankan pasien untuk mengurangi aktivtas dan

meningkatkan istirahat di tempat tidur sebanyak-banyaknya

jika memungkinkan.

Rasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan

metabolism.

Kolaborasi :

1.      Berikan obat sesuai indikasi :

Sedatif ; mis. Fenobarbital (luminal), transquilizer mis.

Klordiazepoksida (librium)

Rasional : Untuk mengatasi keadaan gugup, hiperaktif, dan

insomnia.

3 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan :

1.      Mempertahankan curah jantung

yang adekuat sesuai dengan

kebutuhan tubuh ditandai

dengan tanda vital stabil,

denyut nadi perifer normal,

pengisial kapiler normal, status

Madiri :

1.      Pantau tekanan darah pada posisi tirah baring, duduk, dan

berdiri jika memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan

nadi.

Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi

sebagai akibat dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan

penurunan volume sirkulasi. Besarnya tekanan nadi

merupakan reflex kompensasi dan peningkatan isi sekuncup

dan penurunan tahanan system pembuluh darah.

Page 18: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

mental baik, tidak ada disritmia.2.      Kaji nadi atau denyut jantung saat pasien tidur.

Rasional : Memberikan hasil pengkajian yang lebih akurat

untuk menentukan takikardia.

3.      Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung

tambahan, adanya irama gallop dan murmur sistolik.

Rasional : S1 dan murmur yang menonjol berhubungan

dengan curah jantung meningkat pada keadaan

hipermetabolik. Adanya S3 sebagai tanda adanya

kemungkinan adanya gagal jantung.

4.      Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atau irama

jantung dan adanya disritmia.

Rasional : Takikardia mungkin merupakan cerminan lansung

stimulasi otot jantung oleh hormon tiroid. Disritmia

seringkali terjadi dan dapat membahayakan fungsi jantung

atau curah jantung.

5.      Auskultasi suara napas. Perhatikan adanya suara yang tidak

normal.

Rasional : Tanda awal adanya kongesti paru yang

berhubungan dengan timbulnya gagal jantung.

6.      Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa

membrane kering, nadi lemah, pengisian kapiler lambat,

penurunan produksi urin dan hipotensi.

Rasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan

menurunkan volume sirkulasi dan menurunkan curah

jantung.

Kolaborasi :

1.      Berikan cairan IV sesuai indikasi.

Rasional : Pemberian cairan IV dengan cepat perlu untuk

memperbaiki volume sirkulasi tetapi harus diimbangi dengan

perhatian terhadapa tanda gagal jantung/kebutuhan terhadap

pemberian zat inotropik.

Page 19: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

2.      Berikan obat sesuai indikasi :

        Penyekat beta seperti, propanolol (Inderal), Nadolol

(Corgard).

Rasional : Untuk mengendalikan pengaruh tirotoksis

terhadap takikardia, tremor dan gugup. Menurunkan

frekuensi/kerja jantung oleh daerah reseptor penyekat beta

adrenergic dan konversi dari T4 ke T3.

        Hormon tiroid antagonis, seperti propiltiourasil (PTU),

metimazol (Tapazole).

Rasional : Memblok sistesis hormon tiroid dan menghalangi

perubahan T4 ke T3. Mungkin pengobatan definitive atau

digunakan untuk persiapan pasien operasi, tetapi efeknya

lambat dan karenanya tidak mampu menghilangkan krisis

tiroid.

        Natrium iodide

Rasional : Mencegah pengeluaran hormon tiroid kedalam

sirkulasi dengan meningkatkan jumlah penyimpanan tiroid

dalam kelenjar tiroid.

4 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan :

1.      Menunjukkan berat badan yang

stabil

2.      Menunjukkan nilai

laboratorium yang normal

3.      Terbebas dari tanda-tanda

malnutrisi

Mandiri :

1.      Auskultasi bising usus.

Rasional : Bising usus hiperaktif mencerminkan peningkatan

motilitas lambung yang menurunkan atau mengubah fungsi

absorpsi.

2.      Catat dan laporkan adanya anoreksia, kelemahan

umum/nyeri, nyeri abdomen, munculnya mual dan muntah.

Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat

menyebabkan gangguan sekresi insulin/terjadi resisten yang

mengakibatkan hiperglikemia, polidipsia, poliuria,

perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan.

3.      Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang berat

badan setiap hari, laporkan adanya penurunan.

Page 20: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam

keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi

kegagalan terhadap terapi antitiroid.

4.      Dorong pasien untuk makan dan meningkatkan jumlah

makan dan juga makanan kecil, dengan menggunakan

makanan tinggi kalori yang mudah dicerna.

Rasional : Membantu menjaga pemasukan kalori cukup

tinggi untuk menambahkan kaloti tetap tinggi pada

penggunaan kalori yang disebabkan oleh adanya

hipermetabolik.

5.      Hindari pemberian makanan yang dapat meningkatkan

peristaltic usus (mis. Kopi, teh, dan makanan berserat

lainnya) dan cairan yang menyebabkan diare.

Rasional : Peningkatan motilitas saluran cerna dapat

mengakibatkan diare dan gangguan absorpsi nutrisi yang

diperlukan.

Kolaborasi :

1.      Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi

kalori, protein, karbohidrat, dan vitamin.

Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin

pemasukan zat-zat makanan yang adekuat, dan

mengidentifikasikan makanan pengganti yang paling sesuai.

2.      Berikan obat sesuai indikasi :

        Glukosa, vitamin B kompleks.

Rasional : Untuk memenuhi kalori yang diperlukan dan

mencegah atau mengobati hipoglikemia.

        Insulin (dengan dosis yang kecil).

Rasional : Untuk mengendalikan glukosa darah jika

kemungkinan ada peningkatan.

Page 21: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

5.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/ Tanggal No.DX Implementasi dan Hasil Paraf

Senin,

11 Maret 2013

1 1.       Mengevaluasi ketajaman mata, laporkan adanya

pandangan yang kabur / pandangan ganda.

Hasil : klien mengatakan pandangan tidak jelas.

2.       Menganjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap

ketika terbangun dan tutup dengan penutup mata selama

tidur sesuai kebutuhan.

Hasil : klien mengatakan lebih tenang.

3.       Meninggikan kepala tempat tidur dan batasi pemasukan

garam jika ada indikasi

Hasil : klien mengatakan lebih rileks

4.       Menginstruksikan agar pasien melatih otot mata

ekstraokular jika memungkinkan.

Hasil : klien mengatakan bisa melakukanya sedikit demi

sedikit.

5.       Memberikan obat sesuai indikasi

Hasil : keadaan klien membaik.

Senin,

11 Maret 2013

2 1.      Memantau tanda vital dan mencatat nadi baik saat

istirahat maupun saat melakukan aktivitas.

Hasil : Nadi klien meningkat pada saat melakukan

aktivitas.

2.      Mencatat perkembangan adanya takipnea, dispnea, pucat

dan sianosis.

Hasil : Terdapat flushing pada kulit klien.

3.      Memberikan tindakan yang membuat pasien nyaman,

seperti sentuhan/masase, bedak yang sejuk.

Hasil : klien mengatakan sudah merasa nyaman dan

tenang.

Page 22: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

4.      Memberikan aktivitas pengganti yang menyenangkan dan

tenang, seperti membaca, mendengarkan radio dan

menonton televisi.

Hasil : klien mengatakan dirinya merasa tenang.

5.      Memberikan obat sesuai indikasi.

Hasil : keadaan klien membaik.

Senin,

11 Maret 2013

3 1.         Memantau tekanan darah pada posisi tirah baring, duduk,

dan berdiri jika memungkinkan. Memantau besarnya

tekanan nadi.

Hasil : TD : 120/90 mmHg ; Nadi : 87x/menit

2.         Mengkaji nadi atau denyut jantung saat pasien tidur.

Hasil : Denyut nadi pasien normal.

3.         Mengauskultasi suara jantung.

Hasil : Tidak ada bunyi jantung tambahan.

4.         Memantau EKG, mencatat kecepatan atau irama jantung

dan adanya disritmia.

Hasil : Tidak terdeteksi adanya disaritmia.

5.         Menguskultasi suara napas.

Hasil : suara napas klien normal.

6.         Mengobservasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa

membrane kering, nadi lemah, pengisian kapiler lambat,

penurunan produksi urin dan hipotensi.

Hasil : Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda haus.

Produksi urin pasien normal.

7.         Memberikan cairan IV sesuai indikasi.

Hasil : Kebutuhan cairan pasien terpenuhi.

8.         Memberikan obat sesuai indikasi.

Hasil : keadaan klien membaik.

Senin,

11 Maret 2013

4 1.      Mengauskultasi bising usus.

Hasil :Bising usus pasien terbilang normal.

2.      Mencatat dan melaporkan adanya anoreksia, kelemahan

Page 23: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

umum/nyeri, nyeri abdomen, munculnya mual dan

muntah.

Hasil : Pasien mengatakan mualnya berkurang.

3.      Memantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang

berat badan setiap hari, laporkan adanya penurunan.

Hasil : pasien menghabiskan porsi makanannya.

4.      Menganjurkan pasien untuk makan dan meningkatkan

jumlah makan dan juga makanan kecil, dengan

menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna.

Hasil : pasien makan makanan yang kaya kalori.

5.      Menghindari pemberian makanan yang dapat

meningkatkan peristaltic usus (mis. Kopi, teh, dan

makanan berserat lainnya) dan cairan yang menyebabkan

diare.

Hasil : pasien tidak mengkonsumsi makanan yang

dilarang perawat.

6.      Mengkonsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan

diet tinggi kalori, protein, karbohidrat, dan vitamin.

Hasil : ahli gizi memberikan diet tinggi kalori, protein,

karbohidrat, dan vitamin untuk klien.

7.      Berikan obat sesuai indikasi.

Hasil : keadaan klien membaik.

6.      EVALUASI

Hari /

Tanggal

No.

DX

Evaluasi Paraf

13 Maret 2013 1 S : klien mengatakan gatalnya sudah hilang.

O : flushing ( - )

Pruritus (- )

Exopthalmus ( - )

Page 24: Erlina a., 2012610056,Psik a (Vi),Tugas Kmb 2 Hipertiroidisme

A : masalah kerusakan jaringansudah teratasi

P : intervensi dihentikan

13 Maret 2013 2 S : klien mengatakan sudah tidak lemah lagi.

O : klien sudah bisa melakukan aktivitasnya sendiri.

A : masalah kelelahan sudah teratasi

P : intervensi dihentikan

13 Maret 2013 3 S : klien mengatakan tidak gelisah lagi.

O : -TD : 120/80 mmHg

-Nadi : 80 x/menit.

-RR : 20x/menit.

A : masalah cardiac output sudah teratasi

P : intervensi dihentikan

13 Maret 2013 4 S : klien mengatakan sudah tidak mual lagi.

O : klien menghabiskan porsi makannya.

A : masalah nutrisi sudah teratasi

P : intervensi dihentikan