epistemologi rasionalisme rene descartes dan relevansinya dengan ilmu

Download Epistemologi Rasionalisme Rene Descartes Dan Relevansinya Dengan Ilmu

If you can't read please download the document

Upload: ahmadi-fd

Post on 27-Oct-2015

118 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Epistemologi Rasionalisme Rene Descartes Dan Relevansinya Dengan Ilmu

TRANSCRIPT

1Epistemologi Rasionalisme Rene Descartes dan Relevansinya dengan Ilmu-Ilmu AgamaPendahuluanLebih Dekat dengan Bapak Filsafat Modern; Rene DescartesMenapaki Lika-liku Kehidupan DescartesMasyarakat tempat Descartes hidup bercirikan aristokrat, yakni memberi tempat utama kepada elite bangsawan. Frederick Copleston. A History of Philosophy: Modern Philosophy From Descartes to Leibniz, Volume 4, (New York: Image Books Doubleday, 1994), hlm. 74. Descertes lahir dari kalangan borjuis yang sedang mekar saat itu, tepatnya di kota La Haye wilayah Touraine pada tanggal 31 Maret 1596, anak ke-tiga dari seorang pengacara yang aktif berpolitik, sedangkan ibunya meninggal sejak kelahirannya.Ada yang mengatakan bahwa ibunya meninggal saat ia berusia 1 tahun. Lihat Alim Roswantoro, Tuhan dalam Rasionalisme Descartes dalam Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin Essensia, Volume. 9. No. 1, Januari 2008, hlm. 88. Kesehatan Descartes pun buruk. Seumur hidupnya, dia kerap diganggu sakit batuk yang tak kunjung sembuh, sementara dia sendiri enggan berurusan dengan dokter.Di usia 8 tahun, tepatnya tahun 1604, dia disekolahkan di La Fleche, sekolah berikut asrama yang dikelola pater-pater Yesuit. Frederick Copleston. A History of Philosophy, hlm. 63. Para Yesuit ini sangat mengagumi kecerdasan Descartes, sampai dia mendapat hak istimewa untuk bangun terlambat. Tentu priviligi itu menimbulkan rasa iri pada teman-temannya. Sampai usia tua Descartes masih meneruskan kebiasaannya untuk terlambat bangun pagi. Setelah lulus dari La Fleche, tahun 1614, saat berusia 16 tahun, Descartes mendalami hukum sipil di Poitiers, kemudian selama beberapa waktu ia mengembara ke benua Eropa, mengunjungi beberapa negara seperti Belanda, Jerman, Hungaria, Swiss, Italia, Swedia dan termasuk tiga tahun di Paris, ketika ia bertemu dengan Mersenne yang menjadi penasehatnya. Robert Cummins dan David Owen. Central Readings In The History of Modern Philosophy Descartes to Kant (Canada: Wadsworth Publishing Company. 1998), hlm. 1.Tahun 1616, saat berusia 18 tahun, ia menerima gelar kesarjanaannya dalam bidang hukum. Di luar kesarjanaanya, dia banyak menghabiskan waktunya untuk mempelajari filsafat, teologi dan kedokteran. Pada tahun 1628-1949 ia menetap di Netherland dan mengarang karya tentang ilmu pasti alam, metodologi dan filsafat. Anton Beker. Metode-metode Filsafat (Jakarta: Ghalia Indonesia. 1986), hlm. 68.Dalam pengembaraannya, Descartes tetap membaca dan menuliskan pikiran-pikirannya. Di dalam kematangan pemikirannya, Descartes juga memiliki musuh-musuh yang juga Katholik taat seperti dia. Diantara mereka yang paling keras mengecam filsafatnya berasal dari kelompok Yesuit. Ajarannya dianggap menyimpang dari teologi Katolik. Dia juga menjalin kontak dengan Thomas More, Hobbes, dan para pemikir lainnya. Dia juga mempunyai murid, seperti Ratu Elizabeth dari Bohemia. F. Budi Hardiman. Filsafat Modern, Dari Machiavelli sampai Nietzsche, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 35-36. Tercatat pula dalam sejarah hidupnya bahwa ia pernah mengajar Ratu Christina pada tahun 1649 di Swedia. Ratu memintanya untuk mengajar pada pukul 05.00 pagi. Sebagaimana kebiasaannya yang selalu bangun terlambat, ia harus mengubah waktu bangun paginya. Akibatnya ia terkena hawa dingin dan selang 6 bulan kemudian Descertes meninggal pada tanggal 11 Februari 1650 dalam usia 54 tahun karena terjangkit penyakit Pneumonia. Robert Cummins dan David Owen. Central Readings In The History of Modern Philosophy, hlm. 2. Lihat juga Anton Beker. Metode-metode Filsafat., hlm. 68, Richard Osborne. Filsafat Untuk Pemula, Terj. P. Hardono Hardi, (Yogyakarta: Kanisius. 2008), hlm. 75, dan Alim Roswantoro, Tuhan dalam Rasionalisme Descartes dalam Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin Essensia, Volume. 9. No. 1, Januari 2008, hlm. 89.Masterpiece of DescartesDescartes banyak menghasilkan karya-karya agung dalam bentuk tulisan, diantaranya:Kritik Rene Descartes Terhadap Sistem PengetahuanKonstruksi Epistemologi Rene DescartesSumber dan Hakikat PengetahuanAlat PengetahuanTeori atau Metode Memperoleh PengetahuanTeori Kebenaran PengetahuanPengujian Kebenaran PengetahuanKritik terhadap RasionalismeRelevansinya bagi Ilmu-ilmu Sosial-KeagamaanPenutup Dikutip oleh 34.