rasionalisme vs empirisme

11
Rasionalisme vs Empirisme Sebuah pengantar

Upload: blythe-blackburn

Post on 04-Jan-2016

421 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Rasionalisme vs Empirisme. Sebuah pengantar. Definisi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Rasionalisme vs Empirisme

Rasionalisme vs Empirisme

Sebuah pengantar

Page 2: Rasionalisme vs Empirisme

Definisi Rasionalisme: Konsep ini mengacu pada sebuah aliran

filsafat modern yang berpandangan bahwa pengetahuan kita tidak didasarkan pada pengalaman empiris, melainkan pada asas-asas apriori (mendahului pengalaman) yang terdapat di dalam rasio kita.

Maka itu, rasionalisme bertolak dari aksioma-aksioma, prinsip-prinsip atau definisi-definisi umum lebih dahulu sebelum menjelaskan kenyataan. Kaum rasionalis menganut teori kebenaran sebagai koherensi, yakni pandangan bahwa kebenaran itu dicapai lewat koherensi asas-asas logis. Sesuatu itu benar, jika ada persesuaian internal dengan asas-asas berpikir logis. Tokoh-tokoh rasionalisme atl: Descartes,Spinoza,Leibniz.

Page 3: Rasionalisme vs Empirisme

Definisi Empirisme : istilah ini mengacu pada sebuah aliran

dalam filsafat modern yang berpandangan bahwa pengetahuan kita berasal dari pengalaman (emperia), khususnya merupakan hasil observasi inderawi. Dengan kata lain, pengetahuan itu tidak bersifat a priori, melainkan a posteriori (mengikuti pengalaman).

Pandangan ini mendasarkan diri pada asas berpikir induktif, karena ia menyimpulkan pengetahuan yang bersifat umum dari data-data pengalaman konkret. Empirisme menganut teori kebenaran sebagai korespondensi. Sesuatu bersifat benar jika ada korenspondensi antara objek yang kita pikirkan dan objek yang sama yang berada diluar pikiran. Tokoh empirsme atl: Hobbes,Locke, Berkeley, Hume.

Page 4: Rasionalisme vs Empirisme

Rene Descartes (1596-1650)

Descartes adalah seorang rasionalis. Baginya rasio atau pikiran adalah satu-satunya sumber dan jaminan kebenaran pengetahuan. Ia mencurigai keandalan pengalaman indra dalam menjamin kebenaran pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang dunia luar kita. Dari pengalaman terbukti bahwa data indra mudah mengecoh kita.

Descartes ingin membangun sebuah dasar atas seluruh pengetahuan manusia. Untuk mencapai itu ia menempuh keraguan yang radikal, atau dengan kata lain metode keraguan/kesangsian (le doute methodique). Descartes ingin membedah segala sesuatu yang dapat diragukan agar menemukan sesuatu yang tidak dapat diragukan sama sekali.

Page 5: Rasionalisme vs Empirisme

Rene Descartes (1596-1650)

Yang ditemukan dengan metode kesangsian adalah kebenaran dan kepastian yang kokoh, yaitu cogito atau kesadaran-diri. Cogito itu kebenaran dan kepastian yang tergoyahkan karena dimengerti secara jelas dan terpilah-pilah.

Cogito ditemukan lewat pikiran kita sendiri, sesuatu yang dikenali melalui dirinya sendiri, tidak melalui Kitab Suci, dongeng, pendapat orang, prasangka,dst.

Page 6: Rasionalisme vs Empirisme

”Saya menjadi sadar bahwa, sementara saya memutuskan untuk berpikir bahwa segala sesuatu itu salah, secara pasti sampai pada kenyataan bahwa saya yang berpikir harus merupakan sesuatu...[]..saya berpikir maka saya ada (cogito ergo sum)“

PersepsiIndrawi

KesangsianMetodis; tipuan persepsi,tradisi.

Dasar yang pastiDan tak tergoyahkan=Cogito

Page 7: Rasionalisme vs Empirisme

John Locke (1632-1704)

Menurut Locke anggapan para filsuf rasionalis bahwa idea-idea tentang kenyataan itu sudah kita miliki sejak lahir adalah anggapan yang tidak terbukti dalam kenyataan.

Pikiran harus dianggap sebagai tabula rasa, yaitu kertas kosong. Baru dalam proses pengenalannya terhadap dunia luar, pengalaman memberi kesan-kesan dalam pikirannya. Dengan demikian kebenaran dan kenyataan dipersepsi subjek melalui pengalaman dan bukan bersifat bawaan.

Page 8: Rasionalisme vs Empirisme
Page 9: Rasionalisme vs Empirisme

Idea Simpleks ke Idea Kompleks Teori pengetahuan Locke merintis apa yang

sekarang kita sebut sebagai psikologi. Dengan bertolak dari pengalaman ia berpendapat bahwa idea-idea yang kita pikirkan itu terjadi melalui proses pengindraan yang sangat rumit.

Apa saja yang kita tangkap dari dunia luar itu menjadi proses-proses internal kita seperti:berpikir, merasa, berkehendak. Proses internal langsung berdasarkan pengalaman lahiriah ini menghasilkan idea-idea. Semua idea yang dihasilkan dari penangkapan langsung ini disebut sebagai idea-idea simpleks.

Page 10: Rasionalisme vs Empirisme

Kemudian dari idea-idea simpleks ini disusun menjadi idea-idea kompleks. Proses internal dalam menggabungkan idea-idea simpleks ini disebut sebagai abstraksi.

Locke tidak sama sekali menolak kemungkinan pengetahuan abstrak. Yang ditolaknya adalah segala bentuk pengetahuan a priori.

Page 11: Rasionalisme vs Empirisme

Pengalaman

Refleksi Sensasi

Idea-IdeaSimpleks

Abstraksi

Substansi

Modus Relasi