rasionalisme dan tokoh-tokohnya serta pemikiran mereka,,,

Upload: humbang-purba

Post on 06-Jul-2018

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    1/16

    merajut cinta Allah bersama suamiku yang tercinta^-^

    Beranda^-^ cinta My Picture Materi Kuliah Pasca Sarjana IAIN Beasiswa

    Sabtu, 11 Mei 2013

    Rasionalisme dan tokoh-tokohnya sertapemikiran mereka,,,

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang Masalah

    Pada akhir abad keenam belas, filsafat telah berhenti. Descarteslah yang

    memulainya kembali. Filsafat dimulai untuk yang pertama kalinya pada abad keenam

    Sebelum Masehi di Yunani Kuno. Dua abad kemudian, tercapai zaman keemasan

    filsafat dengan munculnya Sokrates, disusul dengan Plato dan Aristoteles. Setelah itu,

    hampir selama 2000 tahun, tidak terjadi apa pun. Tidak ada sesuatu yang orisinal.

    Tentu saja memang ada sejumlah filsuf yang dilahirkan selama periode 2000 tahun

    Google+ Followers

    with Google Friend Connect

    Members (2)

     Already a member? Sign in

    Pengikut

    tuyul ketawa

     Animasi Blog

    wanita solehah ibarat setangkai mawar

    ahlan wa sahlan ukhti,,,,

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    2/16

    tersebut. Filsuf dari Aleksandria pada abad ketiga, Plotinus, mendandani filsafat Plato

    hingga terbentuknya Neoplatonisme. Santo Agustinus dari Hippo memperbaiki lagi

    filsafat Neoplatonisme untuk bisa diterima dalam teologi Kristiani. Cendikiawan

    muslim Averroes memperbaiki sebagian filsafat Aristoteles, sedangkan Thomas

    Aquinas mencangkoknya lagi agar menjadi pas dengan teknologi Kristiani.[1]

    Keempat orang ini telah melincinkan jalannya sejarah filsafat, tapi tidak ada di

    antara mereka yang seutuhnya mengajukan filsafat baru yang mereka susun sendiri.

    Pada hakikatnya, karya-karya mereka hanyalah berupa komentar dan pengolahan

    filsafat Plato dan Aristoteles. Dengan cara ini, kedua filsuf yang tidak beragama

    ini(mereka berdua jelas bukan Yahudi,Muslim, atau nasrani) pun menjadi pilar bagi

    gereja Kristen. Trik-trik intelektual yang menakjubkan ini menjadi fondasi utama

    Skolastisisme, sebuah nama yang diberikan bagi kegiatan filsafat pada zaman

     perntanggahan.[2]

    Skolatisisme adalah filsafat gereja yang membanggakan diri dengan

    ketidaksejatiannya. Gagasan-gagasan filsafat revolusioner dianggap sebagai bidaah,

    Inkuisisi, dan berakhir menjadi abu di tempat pembakaran. Gagasan-gagasan Plato dan

    Aristoteles pun akhirnya secara perlahan-lahan terkubur ditengah komentar-komentar teologi Kristiani, sehingga filsafat pun layu kering.Pada pertangahan abad kelima belas,

    tahap perkembangan yang “mati enggan hidup tak mau” ini dialami dalam hampir 

    semua bidang upaya intelektual.

    Kekuasaan Gereja menyelimuti seluruh dunia zaman pertenggahan. Tetapi pada

    masa yang dipenuhi dengan kepastian intelektual yang berlebih-lebihan inilah terjadi

    letupan pertama; Ironisnya, yang menjadi letupan pertama tersebut juga berasal dari

    dunia klasik yang sama, yang dihasilkan oleh Plato dan Aristoteles. Banyak 

     pembelajaran yang telah hilang atau dilupakan pada Zaman Kegelapan akhirnya mulai

    medapatkan penerangan kembali, mengilhami suatu Renaissance(kelahiran kembali)

     pengetahuan manusia.[3]

    Renaissance mengusung pula suatu pandangan dengan reformasi yang

    mengakhiri hegemoni Gereja. Namun demikian, di tengah-tengah suasana

     pembaharuan tersebut, filsafat masih saja berada dibawah Skolastisisme. Filsafat baru

     bisa bangkit kembali setelah datangnya Rene Descartes yang menghasilkan filsafat

     baru yang berdasarkan pada akal atau dikenal dengan rasionalisme. Dalam waktu yang

    singkat filsafatnya menyebar hampir keseluruh benua Eropa dan menjadi sebuah aliran

    filsafat baru yang terkenal dengan nama Cartesianisme.

    Descartes menjadi pelopor dan tokoh rasionalisme serta besar pengaruhnya

    surga,,,

     Anggun di balik perisai ketegasan,,,,

    cantik dalam balutan rasa malu,,,

    berbinar dalam tunduknya mata,,,

    dan ia serahkan jiwa raganya pada

     Rabb-nya,,,

    ► 2010 (5)

    ► 2011 (15)

    ► 2012 (11)

    ▼ 2013 (48)

    ► Januari (14)

    ► Februari (2)

    ► Maret (13)

    ►  April (1)

    ▼ Mei (7)

    Etika dan Estetika dalam TinjauanFilsafat Pendi...

    akhwat sejati ̂ -^kekasih Allah: Etikadan Estetika...

    Rasionalisme dan tokoh-tokohnyaserta pemikiran me...

    akhwat sejati ̂ -^kekasih Allah:Rasionalisme dan t...

    Minggu,12 mei 2013 Bismillah,,,cerita di hari mi...

    pa akhwat sejati ̂ -^kekasih Allah:Minggu,12 mei 2...

    ketika jiwa ini kembali bersemangatmeraih cintaMu...

    ► Juli (1)

    ► September (1)

    ► Oktober (1)

     Arsip Blog

     Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    3/16

     pada abad-abad yang mengikutinya. Descartes merupakan bapak filsafat modern

    karena dia yang menghidupkan kembali filsafat pada masa itu dengan metode sendiri

    dan terlepas dari pemikiran tokoh filosof yang lain. Metode yang digunakannya adalah

    metode keragu-raguan. Walaupun ahli-ahli filsafat sesudah Descartes tidak semua

    setuju dengan pemikirannya, tetapi mereka menerima kedaulatan budi seluruhnya yang

    merupakan pangkal dan sumber berfikir. Penganut rasionalismenya adalah Spinoza dan

    Leibniz.

    Secara histori filsafat Barat dapat di bagi ke dalam empat kurun waktu, yaitu:

    1. Zaman Yunani Kuno(600SM-400M)

    2. Abad Pertengahan(400-1500)

    3. Zaman Modern(1500-1800)

    4. Zaman Sekarang(1800-sekarang)[4]

    Adapun yang akan menjadi permasalahan yang akan menjadi bahasan dalam

    makalah ini adalah tentang tokoh-tokoh penganut a liran rasionalisme.

    Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai

     berikut:

    1. Apa yang dimaksud dengan rasionalisme?

    2. Siapa tokoh-tokoh rasionalisme ?

    3. Bagaimana corak berfikir tokoh-tokoh filsafat?

    Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian

    rasionalisme, tokoh-tokohnya dan corak pemikiran tokoh-tokoh filsafatnya.

    Dalam menyusun makalah ilmiah ini penulis melakukan penelitian

    kepustakaan(library research) dengan pendekatan deskriptif, yaitu suatu penelitiandengan mengumpulkan data-data dan menganalisa serta menarik kesimpulan dari data

    tersebut dengan mengadakan library research, yaitu dengan cara menelaah sejumlah

     buku-buku, web untuk memperoleh data-data, teori-teori dan konsep-konsep yang

     berhubungan lansung dengan makalah ini. Dengan menggunakan metode dan teknik 

     pengumpulan data tersebut, kiranya dapat mendukung dalam penulisan makalah ini.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    ► Desember (8)

    ► 2014 (2)

    Sari Masyitah

    Buat Lencana Anda

    LencanaFacebook 

     Allahu Rabbi

    My Lovely  Allah^-^

    terasa sejuk hati ini

     bila menyebut

    kilauancahayaMu

     Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    4/16

    RASIONALISME: TOKOH DAN PEMIKIRANNYA

    Oleh

    Sari Masyita

    A. Konsep Rasionalisme

    1. Pengertian Rasionalisme

    Aliran rasionalisme berpendapat, bahwa sumber pengetahuan yang

    mencukupi dan dapat dipercaya adalah rasio(akal). Hanya pengetahuan yang diperolahmelalui akallah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat umum dan yang perlu

    mutlak, yaitu syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya

    dapat dipakai untuk meneguhkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh akal. Akal

    tidak memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran daripada dirinya

    sendir, yaitu ats dasar asas-asas pertama yang pasti. Metode yang diterapkan adalah

    deduktif dan teladan yang dikemukakan adalah ilmu pasti.[5]

    Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat

    membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanyalah tindakan akal. Karena rasio

    saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran, maka aliran ini disebut rasionalisme.

    Adapun pengetahuan indera dianggap sering menyesatkan. Rasionalisme adalah paham

    filsafat yang menyatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk 

    memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalis, suatu pengetahuan diperoleh

    dengan cara berfikir.[6]

    Akal merupakan alat satu-satunya mencari kebenaran. Menurut rasionalis

    indera hanya menyesatkan saja, seperti sebuah bulpen yang dicelupkan ke dalam air,

    maka ia seperti bengkok, padahal pada kenyatannya bullpen tersebut tidak bengkok,

    dari contoh tersebut bisa di ambil kesimpulan bahwa indera sangat menipu dan akallah

    yang mampu mencari jwaban dari kebenaran sesuatu.

    Aliran rasionalisme ada dua macam, yaitu dalam bidang agama dan dalam

     bidang filsafat. Dalam bidang agama, aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan

     biasanya digunakan untuk mengkritik ajaran agama. Adapun dalam bidang filsafat,

    rasionalisme adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori

     pengetahuan. Hanya saja, empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh

    dengan jalan mengetahui objek empirisme, sedangkan rasuionalisme mengajarkan

     bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir, pengetahuan dari empirisme

    dianggap sering menyesatkan. Adapun alat berfikir adalah kaidah-kaidah yang logis. [7]Ahmad Tafsir juga menjelaskan bahwa rasionalisme adalah faham filsafat yang

    mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat penting dalam memperoleh pengetahuan dan

    agungnya asmaMu

     ya

    Rabb,,,bimbinglah

    selalu langkah ini

    agar selalu

    menapaki jalanMu

     yang lurus,,,

    Sari

    Masyithah

    mencintai karena

     Allah dan

    membenci karena Allah,,,

    Lihat profil

    lengkapku

    Mengenai

    Saya

     Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    5/16

    mengetes pengetahuan. Sejarah rasionalisme sudah tua sekali. Thales telah menerapkan

    rasionalisme dalam filsafatnya. Ini dilanjutkan dengan jelas sekali pada orang-orang

    sofis dan tokoh-tokoh penentangnya (Socrates, Plato, Aristoteles).[8]

    Pada zaman modern muncullah tokoh-tokoh filsafat baru yang menganut

     paham rasionalisme. Mereka muncul karena mereka tak setuju dan tak sepaham

    dengan ajaran agama mereka sendiri. Adapun tokoh pertama rasionalisme ialah

    Descartes, selanjutnya Spinoza dan Liebniz dari Jerman.

    B. Tokoh-Tokoh Rasionalisme dan Pemikirannya

    1. Rene Descartes dan Pemikirannya

    Rene Descartes(1596-1650) adalah filsuf Perancis yang dijuluki “bapak 

    filsafat modern”. Ia ahli dalam ilmu alam, ilmu hukum, dan ilmu kedokteran. Ia

    menyatakan, bahwa ilmu pengetahuan harus satu, tanpa bandingannya, harus disusun

    oleh satu orang, sebagai bangunan yang berdiri sendiri menurut satu metode yang

    umum. Yang harus dipandang sebagai hal yang benar adalah apa yang jelas dan

    terpilah-pilah (clear and distinctively). Ilmu pengetahuan harus mengikuti langkah ilmu

     pasti karena ilmu pasti dapat dijadikan model cara mengenal secara dinamis.[9]

    Rene Descartes mempunyai keinginan yang besar untuk menciptakan pemikiran yang baru dan berdiri di atas metodenya sendiri. Descartes melihat bahwa

    filosof-filosof sebelumnya hanya mengomentari pemikiran-pemikiran Plato dan

    Aristoteles yang menurutnya sangat membingunkan. Semasa Descartes mempelajari

    filsafat Plato dan Aristoteles Ia meragukan kebenaran pemikiran mereka, sehingga

    muncullah keingginan yang kuat untuk menemukan sesuatu yang baru di dalam dunia

    filsafat.

    Rene descartes adalah filosof yang mendirikan aliran rasionalisme .

    Rasionalisme dapat didefinisikan sebagai paham yang menekankan pikiran sebagai

    sumber utama pengetahuan dan pemegang otoritas terakhir bagi penentuan kebenaran.

    Manusia dengan akalnya memiliki kemampuan untuk mengetahui struktur dasar alam

    semesta secara apriori. Rasionalisme menyatakan bahwa sumber pengetahuan manusia

    adalah akal atau ide.[10]

    Descartes menepikan fungsi indera dalam menemukan kebenaran,

    Menurutnya indera hanya menipu dan akallah satu-satunya yang harus menjadi

     panutan pertama dalam merumuskan kebenaran sesuatu. Seperti ketika sebuah bulpen

    dicelupkan kedalam air, sekilas terlihat bulpen tersebut bengkok, tetapi pada

    kenyataannya bulpen tersebut tidaklah bengkok, atau seperti ketika melihat matahari,

    hal yang terlihat bahwa seakan matahari yang mengelilingi bumi padahal kenyataannya

     bumi lah yang mengelilingi matahari. Jadi, dari dua contoh tersebut Descartes menarik  Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    6/16

    kesimpulan bahwa indera sangatlah menipu dan tidak bisa dijadikan sebagai alat

    satu-satunya dalam mencari kebenaran. Tetapi fungsi akallah yang harus diutamakan.

    Akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh

    dan diukur dengan akal. Manusia, menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan melalui

    kegiatan akal menangkap objek.[11] Dan kesimpulannya adalah segala sesuatu yang

    masuk akal disebut dengan rasional.[12]

    Akal manusia merupakan salah satu potensi jiwa, dan disebut rasional soul.

    Ia ada dua macam, pertama praktis bertugas mengendalikan badan dan mengatur 

    tingkah laku. Kedua, teoritis khusus berkenaan dengan persepsi dan epistimologi,

    karena akal praktis inilah yang menerima persepsi-persepsi inderawi dan meringkas

     pengertian-pengertian universal daripadanya dengan bantuan akal aktif, yang terhadap

     jiwa kita bagaikan matahari terhadap pandangan mata kita. Dengan akal, kita bisa

    menganalisa dan membuktikan. Dengan akal pula, kita menyingkap realita-realita

    ilmiah, karena akal merupakan salah satu pintu pengetahuan.[13]

    Akal merupakan suatu anugerah yang diberikan kepada manusia yang

    digunakan untuk berfikir dan untuk mencari hakikat sesuatu atau dalam mencari

    kebenaran. Dengan akal pula manusia bisa mengetahui sruktur alam dan masih banyak lagi hal-hal lainnya yang mampu dikenal dan diketahui melalui akal.

    Descartes melahirkan beberapa pemikirannya dengan metode keragu-raguan

    . Descartes ingin mencapai kepastian. Jika orang ragu-ragu, tampaklah ia berfikir,

    sehingga ia akan tampak dengan segera adanya sebab dari proses berfikir tersebut.

    Oleh karena itu, dari metoda keraguan ini, muncullah kepastian tentang eksistensi

    dirinya. Itulah yang kemudian dirumuskan dengan “cogito ergo sum”(karena saya

     berfikir, maka saya ada).[14]

    Pemikirannya tersebut sangat terkenal bahkan sampai hari ini. Descartes

    seorang filosof yang mampu mengembangkan pemikirannya secara luas dan tidak takut

    dicerca oleh filosof yang lain. Terdapat dua filosof yang menganut pemikirannya, yaitu

    Spinoza dan Leibniz.

    2. Riwayat Hidup Spinoza dan karya-karyanya

    Spinoza dilahirkan pada tanggal 24 November tahun 1632 dan meninggal

    dunia pada tanggal 21 Februari tahun 1677 M. Nama aslinya Baruch Spinoza. Setelah

    ia mengucilkan diri dari agama yahudi, ia mengubah namanya menjadi Benedictus de

    Spinoza. Ia hidup di pinggiran kota Amsterdam. [15]Spinoza dilahirkan oleh orang tua

    Yahudi yang melarikan diri dari pengejaran di Spanyol, ia hidup di Amsterdam sampai

    dipaksa keluar oleh mereka yang membenci pikiran bebasnya, bahkan sampai ada yang

     berusaha untuk membunuhnya. Orang-orang dari Kristen ortodoks t idak menyukainya Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    7/16

    karena apa yang dilihatnya sebagai ateisme.[16]

    Spinoza merupakan keturunan dari agama Yahudi. Menurutnya, banyak 

    terdapat keraguan dalam agama yang dianutnya, sehingga Ia ingin melepaskan diri dari

    agamanya yaitu yahudi dan ia juga mengasingkan diri dan jauh dari masyarakat.

    Spinoza adalah pengikut Rasionalisme Descartes, Ia memandang sesuatu itu benar 

    melalui akal. Seperti halnya Descartes yang menomor satukan akal dan menepikan

    indera yang di anggapnya menyesatkan.

    Selain Spinoza ada tokoh filofof lain yang mengikuti pemikiran Rene

    Descartes, yaitu Leibniz. Dua tokoh terakhir ini juga menjadikan substansi sebagai

    tema pokok dalam metafisika mereka, dan mereka berdua juga mengikuti metode

    Descartes. Tiga filosofi ini, Descartes, Spinoza, dan Leibniz, biasanya dikelompokkan

    ke dalam satu mazhab, yaitu rasionalisme. De Spinoza memiliki cara berfikir yang

    sama dengan Rene Descartes, ia mengatakan bahwa kebenaran itu terpusat pada

     pemikiran dan keluasan. Pemikiran adalah jiwa, sedangkan keluasan adalah tubuh,

    yang eksistensinya berbarengan.[17]

    3. Panteisme Spinoza

    Spinoza adalah satu filsuf istimewa yang tidak hanya percaya pada apa yangdikatakannya, tetapi juga bertindak sesuai dengannya. Bahkan ia menolak 

     jabatan filsafat di Heidelberg karena itu merupakan posisi resmi, dan bahwa hal itu

    menerima ide-ide dan pembatasan-pembatasan resmi. Dari segala sisi, ia adalah orang

    yang jujur, terhormat, dan sopan. Tentu saja hal ini menyebabkan ia diserang hampir 

    oleh setiap orang, bahkan setelah ia mati. Karya besarnya,”Ethics”, tidak 

    diterbitkan semasa hidupnya, dan buku-bukunya yang lain, yang dirumuskan dengan

    tajam”Tractatus Theologico Politicus”dan “Tractatus Politicus”, Pengaruhnya tidaklah

     besar. Seperti Descartes, Spinoza yakin bahwa dengan mengikuti metode geometri ,

    kita dapat menghasilkan pengetahuan yang tepat mengenai dunia nyata. Namun,

    keyakinannya lebih jauh daripada Descartes, ia berusaha untuk menyusun suatu

    Geometri Filsafat.[18]

    Spinoza mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

    kebenaran sesuatu, sebagaimana pertanyaan, apa substansi dari sesuatu, bagaimana

    kebenaran itu bisa benar-benar yang terbenar. Spinoza menjawabnya dengan

     pendekatan yang juga dilakukan sebelumnya oleh Rene Descartes, yakni dengan

     pendekatan deduksi matematis, yang dimulai dengan meletakkan definisi, aksioma,

     proposisi, kemudian berubah membuat pembuktian (penyimpulan) berdasarkan

    definisi, aksioma, atau proposisi itu.[19]

    Bagi Spinoza hanya ada satu substansi, yaitu Tuhan. Dan satu substansi ini Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    8/16

    meliputi baik dunia maupun manusia. Itulah sebabnya pendirian Spinoza disebut

     penteisme, Tuhan disamakan dengan segala sesuatu yang ada. Spinoza juga

     beranggapan bahwa satu substansi itu mempunyai ciri-ciri yang tak terhingga

     jumlahnya. Namun demkikian kita hanya mengenal dua ciri saja, pemikiran dan

    keluasan. Pada manusialah kedua ciri tersebut terdapat bersama-sama pemikiran (jiwa)

    dan serentak juga keluasan tubuh.[20]

    Descartes , moyangnya yang amat dekat , membagi substansi menjadi tiga,

    yaitu tubuh (bodies), jiwa, dan Tuhan. Spinoza berpendapat tentang substansi, Ia

    menyatakan bahwa hanya ada satu substansi, dan satu substansi tidak dapat diciptakan

    dan tidak dapat dirusak, ia tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai

    akhir.[21] Tubuh dan jiwa menurutnya adalah atribut(sifat asasi) yang satu . Tubuh dan

     jiwa bukan substansi yang berdiri sendiri.

    Spinoza berpendapat bahwa Tuhan dan alam adalah satu dan sama. Teori ini

    dikenal dengan nama Panteisme (secara harfiah berarti semua adalah Tuhan). Jadi ia

    menentang baik Yahudi maupun Kristen. Spinoza percaya kepada Tuhan, tetapi Tuhan

    yang dimaksudkannya adalah alam semesta ini. Tuhan Spinoza itu tidak berkemauan,

    tidak melakukan sesuatu, tak terbatas (ultimate) . Tuhan itu tidak memperhatikansesuatu, juga tidak memperdulikan manusia. Inilah penjelasan logis tentang Tuhan yang

     bahkan Newton sampai terkejut oleh pernyataan itu. Ini tidak dapat diartikan bahwa

    Spinoza itu materialis. Ia hanya mengatakan, itulah yang diketahui tentang Tuhan.

    Akibatnya, tindakan manusia dan Tuhan tidak bebas. Dimana-mana di dalam alam

    semesta ini sebagaimana ia mestinya, semuanya sudah ditentukan.[22]

    Substansi adalah apa yang ada dalam dirinya sendiri dan yang mengalaskan

     pengertian yang mengenai pada dirinya sendiri, Artinya yang pengertiannya tidak 

    memerlukan pengertian dari sesuatu yang lain dengannya ia harus dibentuk. Jadi

    substansi adalah sesuatu yang berdiri sendiri , yang tidak bergantung kepada apapun

     juga yang lain. Substansi itu tentu hanya ada satu saja, sebab seandainya ada dua

    substansi semacam itu, tentu aka nada nisbah antara keduanya. Padahal pengertian

    nisbah mengandung di dalamnya pengertian ketergantungan. Substansi yang satu itu

    adalah Allah, yang esa tiada batasnya secara mutlak.[23]

    Berdasarkan keyakinan ini maka segala sesuatu yang tak terbatas, dunia

    dengan segala isinya, tidak dapat berdiri sendiri, melainkan tergantung kepada satu

    substansi yang satu itu. Substansi yang satu itu berada di dalam segala sesuatu yang

     beraneka raga ini. Segala yang beraneka ragam mewujudkan cara berada substansi

    yang satu tadi.

    Di sini kesatuan antara Allah dan alam semesta untuk pertama kali diberi Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    9/16

    rumusan secara modern. Substansi ini memiliki sebabnya dalam dirinya sendiri. Hakika

    t(essential) nya mencakup juga keberadaan (existential) nya. Hakekatnya ditentukan

    oleh atribut-atribut atau sifat-sifat asasinya yang tiada batasnya. Tiap sifat asasi dengan

    cara yang sempurna mengungkapkan hakekat atau esensinya yang kekal dan tak 

    terbatas itu. Akan tetapi segala hal yang konkrit, yaitu dunia yang berane raga ini,

    adalah modi atau cara berada satu substansi yang satu itu.[24]

    Demikianlah, Pemikiran Spinoza tentang Allah, jiwa dan manusia yang

    merupakan satu kesatuan. Dan berbeda dengan Descartes yang berpendapat bahwa

    antara Allah, jiwa dan manusia merupakan sesuatu yang terpisah dan berdiri sendiri.

    Rasionalisme Spinoza lebih luas dan lebih konsekuen dibanding dengan rasionalisme

    Descartes . Baginya di dalam dunia tiada hal yang bersifat rahasia, karena akal atau

    rasio manusia telah mencakup segala sesuatu, juga Tuhan. Bahkan Tuhan menjadi

    sasaran akal yang terpenting.

    4. Riwayat Hidup Leibniz dan karya-karyanya(1646-1716)

    Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646 meninggal pada

    tahun 1716. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal

    membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi.Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya

    adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani

    dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas.

    Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi

     bahasa simbol matematika.[25]

    Seorang filosof Jerman, matematikawan, fisikawan, dah sejarawan. Lama

    menjadi pegawai pemerintah, menjadi atase, pembantu pejabat tinggi Negara pusat.

    [26] Waktu mudanya ahli pikir Jerman ini mempelajari scholastic. Ia kenal aliran-aliran

    filsafat modern dan mahir juga dalam ilmu. Ia menerima Substansi Spinoza akan tetapi

    tidak menerima paham serbatuhannya(panteisme).[27]

    Pusat Metafisikanya adalah idea tentang substansi yang dikembangkan

    dalam konsep monad. Pada usia 15 tahun ia sudah menjadi mahasiswa di Universitas

    Leizig, mempelajari hukum, tetapi ia juga mengikuti kuliah matematika dan filsafat.

    Pada tahun 1666, tatkala ia belum berumur 21, ia menerima ijazah doctor dari

    Universitas Altdorf, dekat Nuremberg, dengan disertasi berjudul De casibus

     perplexis(On Complex Cases Law). Universitasnya sendiri menolak mengakui gelar 

    doktornya karena umurnya terlalu muda, makanya ia meninggalkan Leipzig pindah ke

     Nuremberg.[28]

    Pada januari-Maret 1673 Leibniz pergi ke London menjadi atase politik. Di Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    10/16

    sana ia dapat bertemu dengan banyak ilmuwan seperti Robert Boyle. Tahun 1675 ia

    menetap di Hannover, dari sana ia jalan-jalan ke London dan Amsterdam. Di

    Amsterdam ia bertemu dengan Spinoza.[29]

    5. Pemikiran Leibniz

    Metasfisika Leibniz sama memusatkan perhatian pada substansi. Bagi

    Spinoza, alam semesta ini mekanistis dan keseluruhannya bergantung pada sebab,

    sementara substansi pada Leibniz adalah hidup, dan setiap sesuatu terjadi untuk suatu

    tujuan. Penuntun prinsip filsafat Leiniz ialah “ prinsip akal yang mencukupi, yang

    secara sederhana dapat dirumuskan “sesuatu harus mempunyai alasan”. Bahkan Tuhan

    harus juga mempunyai alasan untuk setiap yang diciptakanNya. [30]

    Leibniz juga pengikut aliran rasionalisme sama seperti halnya Spinoza, tetapi

    keduanya berbeda dalam merumuskan substansi.” Prinsip akal yang mencukupi”

    merupakan penuntun yang sangat berpengaruh dalam filsafat Leibniz, sehingga

     pemikiran filsafatnya pun berkembang.

    Leibniz menuliskan karya-karyanya dalam bahasa Latin dan Perancis,

    seorang ensiklopedis(Orang yang mengetahui segala lapangan pengetahuan pada

    amsanya). Menurut Leibniz, substansi itu jumlahnya banyak atau tiada terhingga yangkemudian ia namakan sebagai monad. Dalam suatu kalimat yang kemudian terkenal

    Lebniz mengatakan”monad-monad tidak mempunyai jendela, tempat sesuatu bisa

    masuk atau keluar”. Pernyataan ini berarti bahwa semuanya monad harus dianggap

    tertutup seperti cogito Descartes.[31]

    Spinoza berpendapat bahwa hanya ada satu substansi, Leipniz berpendapat

     bahwa substansi itu banyak. Ia menyebut substansi-substansi itu monad. Setiap monad

     berbeda satu dengan yang lain, dan Tuhan (sesuatu yang supermonad dan satu-satunya

    monad yang tidak dicipta) adalah sang pencipta monad-monad itu. Maka karya Leiniz

    tentang ini diberi judul Monadology (studi tentang monad) yang ditulisnya 1714.[32]

    Ini adalah singkatan metafisika Leibniz.

    Ada dua titik fokus leibniz yaitu monadelogi dan konsep Tuhan, leibniz

    mencoba memberikan penjelasan tentang Tuhan,dan dia mempunyai argumen yang

    kuat untuk membuktikan ada Tuhan, leibniz mencoba membuktikan tuhan dengan 4

    argumen. Pertama, dia mengatakan bahwa manusia memiliki ide kesempurnaan,

    makanya ada Allah terbukti. ini disebut bukti ontologis. Kedua, dia berpendapat

     bahwa , adanya alam semesta dan ketidaksempurnaannya membuktikan adanya

    sesuatu yang melebihi alam semesta ini, dan yang transeden ini di sebut Allah. Ketiga,

    dia berpendapat bahwa kita selalu mencari kebenaran yang abadi, tetapi tidak tercapai

    menunjukan adanya pikiran yang abadi,yaitu Allah. Keempat, leibniz mengatakan Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    11/16

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    12/16

    Spinoza, alam semesta ini mekanistis dan keseluruhannya bergantung pada sebab,

    sementara substansi pada Leibniz adalah hidup, dan setiap sesuatu terjadi untuk suatu

    tujuan. Penuntun prinsip filsafat Leiniz ialah “ prinsip akal yang mencukupi, yang

    secara sederhana dapat dirumuskan “sesuatu harus mempunyai alasan”. Bahkan Tuhan

    harus juga mempunyai alasan untuk setiap yang diciptakanNya.

    2. Saran

    Demikianlah makalah yang sangat sederhana ini. Penulis sangat yakin

     bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Penulis

    mengharapkan banyak saran dan kritikan dari bapak pembimbing mata kuliah ini dan

     juga dari kawan-kawan semuanya agar kiranya makalah ini bisa menjadi lebih

    sempurna.

    Penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan makalah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Asmoro Achmadi, Filsafat Umum,Cet I(Jakarta:Rajawali Pers)

    Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat I lmu Pengetahuan,Cet I(Depok:Penerbit Koekoesan)

    Ahmad Tafsir, Filsafat Umum(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)

    Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai capra(Bandung:PT

    Rosdakarya)2005

    Atang Abdul hakim,Filsafat Umum  Dari Metodologi Sampai Teolosofi ,Cet

    I(Bandung:Pustaka Setia)

    Hasan Bakti Nasution, Filsafat I lmu,Cet I(Depok:Indie Publishing)

    Harun Hadiwijono , Sari Sejarah Filsafat Barat , Cet 19(Yogyakarta:Kanisius)2005

    Juhaya S.Praja, Aliran-aliran Filsafat dan etik,Cet I(Bogor:kencana)2003

    Suparlan Suhartono, Sejarah Pemikiran Filsafat Modern,Cet I(Jogjakarta:Ar-

    Ruzz)2005

    Shidarta, Dasar-dasar Filsafat ,Cet I(Jakarta:UPT Penerbitan Universitas

    Tarumanagara)1999

    Richard Orborne, Filsafat Untuk Pemula,Cet 7(Yogyakarta:kanisius)2008

    Paul Strathern,90 Menit Bersama Descartes(Jakarta:Erlangga)2001 Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    13/16

    Poedjawijatna, Pembimbing Ke arah Alam Filsafat , Cet 12(Jakarta:PT Rineka Cipta)

    Yudian Wahyudi Asmin, Aliran dan Teori Filsafat Islam,Cet I(Jakarta:Bumu Aksara

    [1] Paul Strathern,90 Menit Bersama Descartes(Jakarta:Erlangga,2001)h.1

    [2] Paul Strathern,90 Menit Bersama……………….h. 1

    [3] Paul Strathern,90 Menit Bersama……………….h 2

    [4] Shidarta, Dasar-dasar Filsafat  , Cet I(Jakarta:UPT Penerbitan Universitas

    Tarumanagara,1999 )h.41

    [5] Harun Hadiwijono , Sari Se jarah Filsafat Barat , Cet

    19(Yogyakarta:Kanisius,2005)h. 19[6] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai Teolosofi,Cet

    I(Bandung:Pustaka Setia)h. 247

    [7] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai,, ,,,, ,,,,, ,,,,, ,,h.248

    [8] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai

    capra(Bandung:PT Rosdakarya,2005) h.127

    [9] Asmoro Achmadi, Filsafat Umum ,Cet I(Jakarta:Rajawali Pers)h. 115

    [10] Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat Ilmu Pengetahuan ,Cet I(Depok:Penerbit

    Koekoesan)hlm 41

    [11] Ahmad Tafsir, Filsafat Umum(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)hlm 25

    [12] Hasan Bakti Nasution, Filsafat Ilmu,Cet I(Depok:Indie Publishing)h.151

    [13] Yudian Wahyudi Asmin, Aliran dan Teori Filsafat Islam,Cet I(Jakarta:Bumu

    Aksara)h.247

    [14] Suparlan Suhartono, Sejarah Pemikiran Filsafat Modern,Cet I(Jogjakarta:Ar-

    Ruzz,2005)h.52

    [15] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai Teolosofi,Cet

    I(Bandung:Pustaka Setia)h.259

    [16] Richard Orborne, Filsafat Untuk Pemula,Cet 7(Yogyakarta:kanisius,2008)h.76

    [17] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi

    Sampai…………………………..h.259[18] Richard Orborne, Filsafat Untuk ……………………………h.76

    [19] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi 

     Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    14/16

    Diposkan oleh Sari Masyithah di 07.56

     Sampai …………………………..h.259

    [20] Juhaya S.Praja, Aliran-aliran Filsafat dan etik,Cet I(Bogor:kencana,2003)h.102

    [21] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak 

    …………………………………………………h.140

    [22] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak 

    ……………...………………………………….h.138

    [23] Harun Hadiwijono , Sari Sejarah Filsafat ……………………………… h.27

    [24] Harun Hadiwijono , Sari Sejarah Filsafat ………………………………h.27 

    [25] http://id.wikipedia.org/wiki/Gottfried_Leibniz,di akses pada tanggal 29 April

    2013, pada pukul 07.45

    [26] Atang Abdul hakim, Filsafat Umum Dari Metodologi

    Sampai…………………………..h.259

    [27] Poedjawijatna, Pembimbing Ke arah Alam Filsafat , Cet 12(Jakarta:PT Rineka

    Cipta)h.103

    [28] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales

     sampai………………………………….h.139

    [29] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales

     sampai……………………………….h.139

    [30] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai……………………………….h. 139

    [31] Juhaya S.Praja, Aliran-aliran Filsafat dan…………………………..h. 103

    [32] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales

     sampai………………………h.139

    Rekomendasikan ini di Google

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

     Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    15/16

    Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

    Langganan: Poskan Komentar (Atom)

    Beri komentar sebagai:

    Publikasikan

    Buat sebuah Link 

    Link ke posting ini

    Classic Clock 

     Animasi Blog

  • 8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,

    16/16

    Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

     Animasi Blog