-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
1/16
merajut cinta Allah bersama suamiku yang tercinta^-^
Beranda^-^ cinta My Picture Materi Kuliah Pasca Sarjana IAIN Beasiswa
Sabtu, 11 Mei 2013
Rasionalisme dan tokoh-tokohnya sertapemikiran mereka,,,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pada akhir abad keenam belas, filsafat telah berhenti. Descarteslah yang
memulainya kembali. Filsafat dimulai untuk yang pertama kalinya pada abad keenam
Sebelum Masehi di Yunani Kuno. Dua abad kemudian, tercapai zaman keemasan
filsafat dengan munculnya Sokrates, disusul dengan Plato dan Aristoteles. Setelah itu,
hampir selama 2000 tahun, tidak terjadi apa pun. Tidak ada sesuatu yang orisinal.
Tentu saja memang ada sejumlah filsuf yang dilahirkan selama periode 2000 tahun
Google+ Followers
with Google Friend Connect
Members (2)
Already a member? Sign in
Pengikut
tuyul ketawa
Animasi Blog
wanita solehah ibarat setangkai mawar
ahlan wa sahlan ukhti,,,,
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
2/16
tersebut. Filsuf dari Aleksandria pada abad ketiga, Plotinus, mendandani filsafat Plato
hingga terbentuknya Neoplatonisme. Santo Agustinus dari Hippo memperbaiki lagi
filsafat Neoplatonisme untuk bisa diterima dalam teologi Kristiani. Cendikiawan
muslim Averroes memperbaiki sebagian filsafat Aristoteles, sedangkan Thomas
Aquinas mencangkoknya lagi agar menjadi pas dengan teknologi Kristiani.[1]
Keempat orang ini telah melincinkan jalannya sejarah filsafat, tapi tidak ada di
antara mereka yang seutuhnya mengajukan filsafat baru yang mereka susun sendiri.
Pada hakikatnya, karya-karya mereka hanyalah berupa komentar dan pengolahan
filsafat Plato dan Aristoteles. Dengan cara ini, kedua filsuf yang tidak beragama
ini(mereka berdua jelas bukan Yahudi,Muslim, atau nasrani) pun menjadi pilar bagi
gereja Kristen. Trik-trik intelektual yang menakjubkan ini menjadi fondasi utama
Skolastisisme, sebuah nama yang diberikan bagi kegiatan filsafat pada zaman
perntanggahan.[2]
Skolatisisme adalah filsafat gereja yang membanggakan diri dengan
ketidaksejatiannya. Gagasan-gagasan filsafat revolusioner dianggap sebagai bidaah,
Inkuisisi, dan berakhir menjadi abu di tempat pembakaran. Gagasan-gagasan Plato dan
Aristoteles pun akhirnya secara perlahan-lahan terkubur ditengah komentar-komentar teologi Kristiani, sehingga filsafat pun layu kering.Pada pertangahan abad kelima belas,
tahap perkembangan yang “mati enggan hidup tak mau” ini dialami dalam hampir
semua bidang upaya intelektual.
Kekuasaan Gereja menyelimuti seluruh dunia zaman pertenggahan. Tetapi pada
masa yang dipenuhi dengan kepastian intelektual yang berlebih-lebihan inilah terjadi
letupan pertama; Ironisnya, yang menjadi letupan pertama tersebut juga berasal dari
dunia klasik yang sama, yang dihasilkan oleh Plato dan Aristoteles. Banyak
pembelajaran yang telah hilang atau dilupakan pada Zaman Kegelapan akhirnya mulai
medapatkan penerangan kembali, mengilhami suatu Renaissance(kelahiran kembali)
pengetahuan manusia.[3]
Renaissance mengusung pula suatu pandangan dengan reformasi yang
mengakhiri hegemoni Gereja. Namun demikian, di tengah-tengah suasana
pembaharuan tersebut, filsafat masih saja berada dibawah Skolastisisme. Filsafat baru
bisa bangkit kembali setelah datangnya Rene Descartes yang menghasilkan filsafat
baru yang berdasarkan pada akal atau dikenal dengan rasionalisme. Dalam waktu yang
singkat filsafatnya menyebar hampir keseluruh benua Eropa dan menjadi sebuah aliran
filsafat baru yang terkenal dengan nama Cartesianisme.
Descartes menjadi pelopor dan tokoh rasionalisme serta besar pengaruhnya
surga,,,
Anggun di balik perisai ketegasan,,,,
cantik dalam balutan rasa malu,,,
berbinar dalam tunduknya mata,,,
dan ia serahkan jiwa raganya pada
Rabb-nya,,,
► 2010 (5)
► 2011 (15)
► 2012 (11)
▼ 2013 (48)
► Januari (14)
► Februari (2)
► Maret (13)
► April (1)
▼ Mei (7)
Etika dan Estetika dalam TinjauanFilsafat Pendi...
akhwat sejati ̂ -^kekasih Allah: Etikadan Estetika...
Rasionalisme dan tokoh-tokohnyaserta pemikiran me...
akhwat sejati ̂ -^kekasih Allah:Rasionalisme dan t...
Minggu,12 mei 2013 Bismillah,,,cerita di hari mi...
pa akhwat sejati ̂ -^kekasih Allah:Minggu,12 mei 2...
ketika jiwa ini kembali bersemangatmeraih cintaMu...
► Juli (1)
► September (1)
► Oktober (1)
Arsip Blog
Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
3/16
pada abad-abad yang mengikutinya. Descartes merupakan bapak filsafat modern
karena dia yang menghidupkan kembali filsafat pada masa itu dengan metode sendiri
dan terlepas dari pemikiran tokoh filosof yang lain. Metode yang digunakannya adalah
metode keragu-raguan. Walaupun ahli-ahli filsafat sesudah Descartes tidak semua
setuju dengan pemikirannya, tetapi mereka menerima kedaulatan budi seluruhnya yang
merupakan pangkal dan sumber berfikir. Penganut rasionalismenya adalah Spinoza dan
Leibniz.
Secara histori filsafat Barat dapat di bagi ke dalam empat kurun waktu, yaitu:
1. Zaman Yunani Kuno(600SM-400M)
2. Abad Pertengahan(400-1500)
3. Zaman Modern(1500-1800)
4. Zaman Sekarang(1800-sekarang)[4]
Adapun yang akan menjadi permasalahan yang akan menjadi bahasan dalam
makalah ini adalah tentang tokoh-tokoh penganut a liran rasionalisme.
Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan rasionalisme?
2. Siapa tokoh-tokoh rasionalisme ?
3. Bagaimana corak berfikir tokoh-tokoh filsafat?
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian
rasionalisme, tokoh-tokohnya dan corak pemikiran tokoh-tokoh filsafatnya.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini penulis melakukan penelitian
kepustakaan(library research) dengan pendekatan deskriptif, yaitu suatu penelitiandengan mengumpulkan data-data dan menganalisa serta menarik kesimpulan dari data
tersebut dengan mengadakan library research, yaitu dengan cara menelaah sejumlah
buku-buku, web untuk memperoleh data-data, teori-teori dan konsep-konsep yang
berhubungan lansung dengan makalah ini. Dengan menggunakan metode dan teknik
pengumpulan data tersebut, kiranya dapat mendukung dalam penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
► Desember (8)
► 2014 (2)
Sari Masyitah
Buat Lencana Anda
LencanaFacebook
Allahu Rabbi
My Lovely Allah^-^
terasa sejuk hati ini
bila menyebut
kilauancahayaMu
Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
4/16
RASIONALISME: TOKOH DAN PEMIKIRANNYA
Oleh
Sari Masyita
A. Konsep Rasionalisme
1. Pengertian Rasionalisme
Aliran rasionalisme berpendapat, bahwa sumber pengetahuan yang
mencukupi dan dapat dipercaya adalah rasio(akal). Hanya pengetahuan yang diperolahmelalui akallah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat umum dan yang perlu
mutlak, yaitu syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya
dapat dipakai untuk meneguhkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh akal. Akal
tidak memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran daripada dirinya
sendir, yaitu ats dasar asas-asas pertama yang pasti. Metode yang diterapkan adalah
deduktif dan teladan yang dikemukakan adalah ilmu pasti.[5]
Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat
membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanyalah tindakan akal. Karena rasio
saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran, maka aliran ini disebut rasionalisme.
Adapun pengetahuan indera dianggap sering menyesatkan. Rasionalisme adalah paham
filsafat yang menyatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk
memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalis, suatu pengetahuan diperoleh
dengan cara berfikir.[6]
Akal merupakan alat satu-satunya mencari kebenaran. Menurut rasionalis
indera hanya menyesatkan saja, seperti sebuah bulpen yang dicelupkan ke dalam air,
maka ia seperti bengkok, padahal pada kenyatannya bullpen tersebut tidak bengkok,
dari contoh tersebut bisa di ambil kesimpulan bahwa indera sangat menipu dan akallah
yang mampu mencari jwaban dari kebenaran sesuatu.
Aliran rasionalisme ada dua macam, yaitu dalam bidang agama dan dalam
bidang filsafat. Dalam bidang agama, aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan
biasanya digunakan untuk mengkritik ajaran agama. Adapun dalam bidang filsafat,
rasionalisme adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori
pengetahuan. Hanya saja, empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh
dengan jalan mengetahui objek empirisme, sedangkan rasuionalisme mengajarkan
bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir, pengetahuan dari empirisme
dianggap sering menyesatkan. Adapun alat berfikir adalah kaidah-kaidah yang logis. [7]Ahmad Tafsir juga menjelaskan bahwa rasionalisme adalah faham filsafat yang
mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat penting dalam memperoleh pengetahuan dan
agungnya asmaMu
ya
Rabb,,,bimbinglah
selalu langkah ini
agar selalu
menapaki jalanMu
yang lurus,,,
Sari
Masyithah
mencintai karena
Allah dan
membenci karena Allah,,,
Lihat profil
lengkapku
Mengenai
Saya
Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
5/16
mengetes pengetahuan. Sejarah rasionalisme sudah tua sekali. Thales telah menerapkan
rasionalisme dalam filsafatnya. Ini dilanjutkan dengan jelas sekali pada orang-orang
sofis dan tokoh-tokoh penentangnya (Socrates, Plato, Aristoteles).[8]
Pada zaman modern muncullah tokoh-tokoh filsafat baru yang menganut
paham rasionalisme. Mereka muncul karena mereka tak setuju dan tak sepaham
dengan ajaran agama mereka sendiri. Adapun tokoh pertama rasionalisme ialah
Descartes, selanjutnya Spinoza dan Liebniz dari Jerman.
B. Tokoh-Tokoh Rasionalisme dan Pemikirannya
1. Rene Descartes dan Pemikirannya
Rene Descartes(1596-1650) adalah filsuf Perancis yang dijuluki “bapak
filsafat modern”. Ia ahli dalam ilmu alam, ilmu hukum, dan ilmu kedokteran. Ia
menyatakan, bahwa ilmu pengetahuan harus satu, tanpa bandingannya, harus disusun
oleh satu orang, sebagai bangunan yang berdiri sendiri menurut satu metode yang
umum. Yang harus dipandang sebagai hal yang benar adalah apa yang jelas dan
terpilah-pilah (clear and distinctively). Ilmu pengetahuan harus mengikuti langkah ilmu
pasti karena ilmu pasti dapat dijadikan model cara mengenal secara dinamis.[9]
Rene Descartes mempunyai keinginan yang besar untuk menciptakan pemikiran yang baru dan berdiri di atas metodenya sendiri. Descartes melihat bahwa
filosof-filosof sebelumnya hanya mengomentari pemikiran-pemikiran Plato dan
Aristoteles yang menurutnya sangat membingunkan. Semasa Descartes mempelajari
filsafat Plato dan Aristoteles Ia meragukan kebenaran pemikiran mereka, sehingga
muncullah keingginan yang kuat untuk menemukan sesuatu yang baru di dalam dunia
filsafat.
Rene descartes adalah filosof yang mendirikan aliran rasionalisme .
Rasionalisme dapat didefinisikan sebagai paham yang menekankan pikiran sebagai
sumber utama pengetahuan dan pemegang otoritas terakhir bagi penentuan kebenaran.
Manusia dengan akalnya memiliki kemampuan untuk mengetahui struktur dasar alam
semesta secara apriori. Rasionalisme menyatakan bahwa sumber pengetahuan manusia
adalah akal atau ide.[10]
Descartes menepikan fungsi indera dalam menemukan kebenaran,
Menurutnya indera hanya menipu dan akallah satu-satunya yang harus menjadi
panutan pertama dalam merumuskan kebenaran sesuatu. Seperti ketika sebuah bulpen
dicelupkan kedalam air, sekilas terlihat bulpen tersebut bengkok, tetapi pada
kenyataannya bulpen tersebut tidaklah bengkok, atau seperti ketika melihat matahari,
hal yang terlihat bahwa seakan matahari yang mengelilingi bumi padahal kenyataannya
bumi lah yang mengelilingi matahari. Jadi, dari dua contoh tersebut Descartes menarik Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
6/16
kesimpulan bahwa indera sangatlah menipu dan tidak bisa dijadikan sebagai alat
satu-satunya dalam mencari kebenaran. Tetapi fungsi akallah yang harus diutamakan.
Akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh
dan diukur dengan akal. Manusia, menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan akal menangkap objek.[11] Dan kesimpulannya adalah segala sesuatu yang
masuk akal disebut dengan rasional.[12]
Akal manusia merupakan salah satu potensi jiwa, dan disebut rasional soul.
Ia ada dua macam, pertama praktis bertugas mengendalikan badan dan mengatur
tingkah laku. Kedua, teoritis khusus berkenaan dengan persepsi dan epistimologi,
karena akal praktis inilah yang menerima persepsi-persepsi inderawi dan meringkas
pengertian-pengertian universal daripadanya dengan bantuan akal aktif, yang terhadap
jiwa kita bagaikan matahari terhadap pandangan mata kita. Dengan akal, kita bisa
menganalisa dan membuktikan. Dengan akal pula, kita menyingkap realita-realita
ilmiah, karena akal merupakan salah satu pintu pengetahuan.[13]
Akal merupakan suatu anugerah yang diberikan kepada manusia yang
digunakan untuk berfikir dan untuk mencari hakikat sesuatu atau dalam mencari
kebenaran. Dengan akal pula manusia bisa mengetahui sruktur alam dan masih banyak lagi hal-hal lainnya yang mampu dikenal dan diketahui melalui akal.
Descartes melahirkan beberapa pemikirannya dengan metode keragu-raguan
. Descartes ingin mencapai kepastian. Jika orang ragu-ragu, tampaklah ia berfikir,
sehingga ia akan tampak dengan segera adanya sebab dari proses berfikir tersebut.
Oleh karena itu, dari metoda keraguan ini, muncullah kepastian tentang eksistensi
dirinya. Itulah yang kemudian dirumuskan dengan “cogito ergo sum”(karena saya
berfikir, maka saya ada).[14]
Pemikirannya tersebut sangat terkenal bahkan sampai hari ini. Descartes
seorang filosof yang mampu mengembangkan pemikirannya secara luas dan tidak takut
dicerca oleh filosof yang lain. Terdapat dua filosof yang menganut pemikirannya, yaitu
Spinoza dan Leibniz.
2. Riwayat Hidup Spinoza dan karya-karyanya
Spinoza dilahirkan pada tanggal 24 November tahun 1632 dan meninggal
dunia pada tanggal 21 Februari tahun 1677 M. Nama aslinya Baruch Spinoza. Setelah
ia mengucilkan diri dari agama yahudi, ia mengubah namanya menjadi Benedictus de
Spinoza. Ia hidup di pinggiran kota Amsterdam. [15]Spinoza dilahirkan oleh orang tua
Yahudi yang melarikan diri dari pengejaran di Spanyol, ia hidup di Amsterdam sampai
dipaksa keluar oleh mereka yang membenci pikiran bebasnya, bahkan sampai ada yang
berusaha untuk membunuhnya. Orang-orang dari Kristen ortodoks t idak menyukainya Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
7/16
karena apa yang dilihatnya sebagai ateisme.[16]
Spinoza merupakan keturunan dari agama Yahudi. Menurutnya, banyak
terdapat keraguan dalam agama yang dianutnya, sehingga Ia ingin melepaskan diri dari
agamanya yaitu yahudi dan ia juga mengasingkan diri dan jauh dari masyarakat.
Spinoza adalah pengikut Rasionalisme Descartes, Ia memandang sesuatu itu benar
melalui akal. Seperti halnya Descartes yang menomor satukan akal dan menepikan
indera yang di anggapnya menyesatkan.
Selain Spinoza ada tokoh filofof lain yang mengikuti pemikiran Rene
Descartes, yaitu Leibniz. Dua tokoh terakhir ini juga menjadikan substansi sebagai
tema pokok dalam metafisika mereka, dan mereka berdua juga mengikuti metode
Descartes. Tiga filosofi ini, Descartes, Spinoza, dan Leibniz, biasanya dikelompokkan
ke dalam satu mazhab, yaitu rasionalisme. De Spinoza memiliki cara berfikir yang
sama dengan Rene Descartes, ia mengatakan bahwa kebenaran itu terpusat pada
pemikiran dan keluasan. Pemikiran adalah jiwa, sedangkan keluasan adalah tubuh,
yang eksistensinya berbarengan.[17]
3. Panteisme Spinoza
Spinoza adalah satu filsuf istimewa yang tidak hanya percaya pada apa yangdikatakannya, tetapi juga bertindak sesuai dengannya. Bahkan ia menolak
jabatan filsafat di Heidelberg karena itu merupakan posisi resmi, dan bahwa hal itu
menerima ide-ide dan pembatasan-pembatasan resmi. Dari segala sisi, ia adalah orang
yang jujur, terhormat, dan sopan. Tentu saja hal ini menyebabkan ia diserang hampir
oleh setiap orang, bahkan setelah ia mati. Karya besarnya,”Ethics”, tidak
diterbitkan semasa hidupnya, dan buku-bukunya yang lain, yang dirumuskan dengan
tajam”Tractatus Theologico Politicus”dan “Tractatus Politicus”, Pengaruhnya tidaklah
besar. Seperti Descartes, Spinoza yakin bahwa dengan mengikuti metode geometri ,
kita dapat menghasilkan pengetahuan yang tepat mengenai dunia nyata. Namun,
keyakinannya lebih jauh daripada Descartes, ia berusaha untuk menyusun suatu
Geometri Filsafat.[18]
Spinoza mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
kebenaran sesuatu, sebagaimana pertanyaan, apa substansi dari sesuatu, bagaimana
kebenaran itu bisa benar-benar yang terbenar. Spinoza menjawabnya dengan
pendekatan yang juga dilakukan sebelumnya oleh Rene Descartes, yakni dengan
pendekatan deduksi matematis, yang dimulai dengan meletakkan definisi, aksioma,
proposisi, kemudian berubah membuat pembuktian (penyimpulan) berdasarkan
definisi, aksioma, atau proposisi itu.[19]
Bagi Spinoza hanya ada satu substansi, yaitu Tuhan. Dan satu substansi ini Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
8/16
meliputi baik dunia maupun manusia. Itulah sebabnya pendirian Spinoza disebut
penteisme, Tuhan disamakan dengan segala sesuatu yang ada. Spinoza juga
beranggapan bahwa satu substansi itu mempunyai ciri-ciri yang tak terhingga
jumlahnya. Namun demkikian kita hanya mengenal dua ciri saja, pemikiran dan
keluasan. Pada manusialah kedua ciri tersebut terdapat bersama-sama pemikiran (jiwa)
dan serentak juga keluasan tubuh.[20]
Descartes , moyangnya yang amat dekat , membagi substansi menjadi tiga,
yaitu tubuh (bodies), jiwa, dan Tuhan. Spinoza berpendapat tentang substansi, Ia
menyatakan bahwa hanya ada satu substansi, dan satu substansi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dirusak, ia tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai
akhir.[21] Tubuh dan jiwa menurutnya adalah atribut(sifat asasi) yang satu . Tubuh dan
jiwa bukan substansi yang berdiri sendiri.
Spinoza berpendapat bahwa Tuhan dan alam adalah satu dan sama. Teori ini
dikenal dengan nama Panteisme (secara harfiah berarti semua adalah Tuhan). Jadi ia
menentang baik Yahudi maupun Kristen. Spinoza percaya kepada Tuhan, tetapi Tuhan
yang dimaksudkannya adalah alam semesta ini. Tuhan Spinoza itu tidak berkemauan,
tidak melakukan sesuatu, tak terbatas (ultimate) . Tuhan itu tidak memperhatikansesuatu, juga tidak memperdulikan manusia. Inilah penjelasan logis tentang Tuhan yang
bahkan Newton sampai terkejut oleh pernyataan itu. Ini tidak dapat diartikan bahwa
Spinoza itu materialis. Ia hanya mengatakan, itulah yang diketahui tentang Tuhan.
Akibatnya, tindakan manusia dan Tuhan tidak bebas. Dimana-mana di dalam alam
semesta ini sebagaimana ia mestinya, semuanya sudah ditentukan.[22]
Substansi adalah apa yang ada dalam dirinya sendiri dan yang mengalaskan
pengertian yang mengenai pada dirinya sendiri, Artinya yang pengertiannya tidak
memerlukan pengertian dari sesuatu yang lain dengannya ia harus dibentuk. Jadi
substansi adalah sesuatu yang berdiri sendiri , yang tidak bergantung kepada apapun
juga yang lain. Substansi itu tentu hanya ada satu saja, sebab seandainya ada dua
substansi semacam itu, tentu aka nada nisbah antara keduanya. Padahal pengertian
nisbah mengandung di dalamnya pengertian ketergantungan. Substansi yang satu itu
adalah Allah, yang esa tiada batasnya secara mutlak.[23]
Berdasarkan keyakinan ini maka segala sesuatu yang tak terbatas, dunia
dengan segala isinya, tidak dapat berdiri sendiri, melainkan tergantung kepada satu
substansi yang satu itu. Substansi yang satu itu berada di dalam segala sesuatu yang
beraneka raga ini. Segala yang beraneka ragam mewujudkan cara berada substansi
yang satu tadi.
Di sini kesatuan antara Allah dan alam semesta untuk pertama kali diberi Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
9/16
rumusan secara modern. Substansi ini memiliki sebabnya dalam dirinya sendiri. Hakika
t(essential) nya mencakup juga keberadaan (existential) nya. Hakekatnya ditentukan
oleh atribut-atribut atau sifat-sifat asasinya yang tiada batasnya. Tiap sifat asasi dengan
cara yang sempurna mengungkapkan hakekat atau esensinya yang kekal dan tak
terbatas itu. Akan tetapi segala hal yang konkrit, yaitu dunia yang berane raga ini,
adalah modi atau cara berada satu substansi yang satu itu.[24]
Demikianlah, Pemikiran Spinoza tentang Allah, jiwa dan manusia yang
merupakan satu kesatuan. Dan berbeda dengan Descartes yang berpendapat bahwa
antara Allah, jiwa dan manusia merupakan sesuatu yang terpisah dan berdiri sendiri.
Rasionalisme Spinoza lebih luas dan lebih konsekuen dibanding dengan rasionalisme
Descartes . Baginya di dalam dunia tiada hal yang bersifat rahasia, karena akal atau
rasio manusia telah mencakup segala sesuatu, juga Tuhan. Bahkan Tuhan menjadi
sasaran akal yang terpenting.
4. Riwayat Hidup Leibniz dan karya-karyanya(1646-1716)
Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646 meninggal pada
tahun 1716. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal
membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi.Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya
adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani
dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas.
Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi
bahasa simbol matematika.[25]
Seorang filosof Jerman, matematikawan, fisikawan, dah sejarawan. Lama
menjadi pegawai pemerintah, menjadi atase, pembantu pejabat tinggi Negara pusat.
[26] Waktu mudanya ahli pikir Jerman ini mempelajari scholastic. Ia kenal aliran-aliran
filsafat modern dan mahir juga dalam ilmu. Ia menerima Substansi Spinoza akan tetapi
tidak menerima paham serbatuhannya(panteisme).[27]
Pusat Metafisikanya adalah idea tentang substansi yang dikembangkan
dalam konsep monad. Pada usia 15 tahun ia sudah menjadi mahasiswa di Universitas
Leizig, mempelajari hukum, tetapi ia juga mengikuti kuliah matematika dan filsafat.
Pada tahun 1666, tatkala ia belum berumur 21, ia menerima ijazah doctor dari
Universitas Altdorf, dekat Nuremberg, dengan disertasi berjudul De casibus
perplexis(On Complex Cases Law). Universitasnya sendiri menolak mengakui gelar
doktornya karena umurnya terlalu muda, makanya ia meninggalkan Leipzig pindah ke
Nuremberg.[28]
Pada januari-Maret 1673 Leibniz pergi ke London menjadi atase politik. Di Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
10/16
sana ia dapat bertemu dengan banyak ilmuwan seperti Robert Boyle. Tahun 1675 ia
menetap di Hannover, dari sana ia jalan-jalan ke London dan Amsterdam. Di
Amsterdam ia bertemu dengan Spinoza.[29]
5. Pemikiran Leibniz
Metasfisika Leibniz sama memusatkan perhatian pada substansi. Bagi
Spinoza, alam semesta ini mekanistis dan keseluruhannya bergantung pada sebab,
sementara substansi pada Leibniz adalah hidup, dan setiap sesuatu terjadi untuk suatu
tujuan. Penuntun prinsip filsafat Leiniz ialah “ prinsip akal yang mencukupi, yang
secara sederhana dapat dirumuskan “sesuatu harus mempunyai alasan”. Bahkan Tuhan
harus juga mempunyai alasan untuk setiap yang diciptakanNya. [30]
Leibniz juga pengikut aliran rasionalisme sama seperti halnya Spinoza, tetapi
keduanya berbeda dalam merumuskan substansi.” Prinsip akal yang mencukupi”
merupakan penuntun yang sangat berpengaruh dalam filsafat Leibniz, sehingga
pemikiran filsafatnya pun berkembang.
Leibniz menuliskan karya-karyanya dalam bahasa Latin dan Perancis,
seorang ensiklopedis(Orang yang mengetahui segala lapangan pengetahuan pada
amsanya). Menurut Leibniz, substansi itu jumlahnya banyak atau tiada terhingga yangkemudian ia namakan sebagai monad. Dalam suatu kalimat yang kemudian terkenal
Lebniz mengatakan”monad-monad tidak mempunyai jendela, tempat sesuatu bisa
masuk atau keluar”. Pernyataan ini berarti bahwa semuanya monad harus dianggap
tertutup seperti cogito Descartes.[31]
Spinoza berpendapat bahwa hanya ada satu substansi, Leipniz berpendapat
bahwa substansi itu banyak. Ia menyebut substansi-substansi itu monad. Setiap monad
berbeda satu dengan yang lain, dan Tuhan (sesuatu yang supermonad dan satu-satunya
monad yang tidak dicipta) adalah sang pencipta monad-monad itu. Maka karya Leiniz
tentang ini diberi judul Monadology (studi tentang monad) yang ditulisnya 1714.[32]
Ini adalah singkatan metafisika Leibniz.
Ada dua titik fokus leibniz yaitu monadelogi dan konsep Tuhan, leibniz
mencoba memberikan penjelasan tentang Tuhan,dan dia mempunyai argumen yang
kuat untuk membuktikan ada Tuhan, leibniz mencoba membuktikan tuhan dengan 4
argumen. Pertama, dia mengatakan bahwa manusia memiliki ide kesempurnaan,
makanya ada Allah terbukti. ini disebut bukti ontologis. Kedua, dia berpendapat
bahwa , adanya alam semesta dan ketidaksempurnaannya membuktikan adanya
sesuatu yang melebihi alam semesta ini, dan yang transeden ini di sebut Allah. Ketiga,
dia berpendapat bahwa kita selalu mencari kebenaran yang abadi, tetapi tidak tercapai
menunjukan adanya pikiran yang abadi,yaitu Allah. Keempat, leibniz mengatakan Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
11/16
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
12/16
Spinoza, alam semesta ini mekanistis dan keseluruhannya bergantung pada sebab,
sementara substansi pada Leibniz adalah hidup, dan setiap sesuatu terjadi untuk suatu
tujuan. Penuntun prinsip filsafat Leiniz ialah “ prinsip akal yang mencukupi, yang
secara sederhana dapat dirumuskan “sesuatu harus mempunyai alasan”. Bahkan Tuhan
harus juga mempunyai alasan untuk setiap yang diciptakanNya.
2. Saran
Demikianlah makalah yang sangat sederhana ini. Penulis sangat yakin
bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Penulis
mengharapkan banyak saran dan kritikan dari bapak pembimbing mata kuliah ini dan
juga dari kawan-kawan semuanya agar kiranya makalah ini bisa menjadi lebih
sempurna.
Penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum,Cet I(Jakarta:Rajawali Pers)
Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat I lmu Pengetahuan,Cet I(Depok:Penerbit Koekoesan)
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)
Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai capra(Bandung:PT
Rosdakarya)2005
Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai Teolosofi ,Cet
I(Bandung:Pustaka Setia)
Hasan Bakti Nasution, Filsafat I lmu,Cet I(Depok:Indie Publishing)
Harun Hadiwijono , Sari Sejarah Filsafat Barat , Cet 19(Yogyakarta:Kanisius)2005
Juhaya S.Praja, Aliran-aliran Filsafat dan etik,Cet I(Bogor:kencana)2003
Suparlan Suhartono, Sejarah Pemikiran Filsafat Modern,Cet I(Jogjakarta:Ar-
Ruzz)2005
Shidarta, Dasar-dasar Filsafat ,Cet I(Jakarta:UPT Penerbitan Universitas
Tarumanagara)1999
Richard Orborne, Filsafat Untuk Pemula,Cet 7(Yogyakarta:kanisius)2008
Paul Strathern,90 Menit Bersama Descartes(Jakarta:Erlangga)2001 Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
13/16
Poedjawijatna, Pembimbing Ke arah Alam Filsafat , Cet 12(Jakarta:PT Rineka Cipta)
Yudian Wahyudi Asmin, Aliran dan Teori Filsafat Islam,Cet I(Jakarta:Bumu Aksara
[1] Paul Strathern,90 Menit Bersama Descartes(Jakarta:Erlangga,2001)h.1
[2] Paul Strathern,90 Menit Bersama……………….h. 1
[3] Paul Strathern,90 Menit Bersama……………….h 2
[4] Shidarta, Dasar-dasar Filsafat , Cet I(Jakarta:UPT Penerbitan Universitas
Tarumanagara,1999 )h.41
[5] Harun Hadiwijono , Sari Se jarah Filsafat Barat , Cet
19(Yogyakarta:Kanisius,2005)h. 19[6] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai Teolosofi,Cet
I(Bandung:Pustaka Setia)h. 247
[7] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai,, ,,,, ,,,,, ,,,,, ,,h.248
[8] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai
capra(Bandung:PT Rosdakarya,2005) h.127
[9] Asmoro Achmadi, Filsafat Umum ,Cet I(Jakarta:Rajawali Pers)h. 115
[10] Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat Ilmu Pengetahuan ,Cet I(Depok:Penerbit
Koekoesan)hlm 41
[11] Ahmad Tafsir, Filsafat Umum(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)hlm 25
[12] Hasan Bakti Nasution, Filsafat Ilmu,Cet I(Depok:Indie Publishing)h.151
[13] Yudian Wahyudi Asmin, Aliran dan Teori Filsafat Islam,Cet I(Jakarta:Bumu
Aksara)h.247
[14] Suparlan Suhartono, Sejarah Pemikiran Filsafat Modern,Cet I(Jogjakarta:Ar-
Ruzz,2005)h.52
[15] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi Sampai Teolosofi,Cet
I(Bandung:Pustaka Setia)h.259
[16] Richard Orborne, Filsafat Untuk Pemula,Cet 7(Yogyakarta:kanisius,2008)h.76
[17] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi
Sampai…………………………..h.259[18] Richard Orborne, Filsafat Untuk ……………………………h.76
[19] Atang Abdul hakim,Filsafat Umum Dari Metodologi
Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
14/16
Diposkan oleh Sari Masyithah di 07.56
Sampai …………………………..h.259
[20] Juhaya S.Praja, Aliran-aliran Filsafat dan etik,Cet I(Bogor:kencana,2003)h.102
[21] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak
…………………………………………………h.140
[22] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak
……………...………………………………….h.138
[23] Harun Hadiwijono , Sari Sejarah Filsafat ……………………………… h.27
[24] Harun Hadiwijono , Sari Sejarah Filsafat ………………………………h.27
[25] http://id.wikipedia.org/wiki/Gottfried_Leibniz,di akses pada tanggal 29 April
2013, pada pukul 07.45
[26] Atang Abdul hakim, Filsafat Umum Dari Metodologi
Sampai…………………………..h.259
[27] Poedjawijatna, Pembimbing Ke arah Alam Filsafat , Cet 12(Jakarta:PT Rineka
Cipta)h.103
[28] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales
sampai………………………………….h.139
[29] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales
sampai……………………………….h.139
[30] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai……………………………….h. 139
[31] Juhaya S.Praja, Aliran-aliran Filsafat dan…………………………..h. 103
[32] Ahmad Tafsir,Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales
sampai………………………h.139
Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
15/16
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Buat sebuah Link
Link ke posting ini
Classic Clock
Animasi Blog
-
8/17/2019 Rasionalisme Dan Tokoh-Tokohnya Serta Pemikiran Mereka,,,
16/16
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.
Animasi Blog