cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · web viewsebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme...

26
1 MAKALAH FILSAFAT UMUM “EMPIRISME (FILSAFAT BERBASIS PENGALAMAN)” Disusun Oleh : Kelompok 10 Nurul Ulfah Siti Enjelna Siti Hardiansyah KELAS 3 E FAKULTAS TARBIYYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Upload: dinhliem

Post on 24-Jan-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

1

MAKALAH

FILSAFAT UMUM

“EMPIRISME (FILSAFAT BERBASIS PENGALAMAN)”

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Nurul Ulfah

Siti Enjelna

Siti Hardiansyah

KELAS 3 E

FAKULTAS TARBIYYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mata Kuliah : Filsafat Umum

Dosen : Bpk Cecep Hilman, M.Ag

Page 2: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

2

KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut Nama Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segala-Nya yang tak pernah

bisa dilakukan oleh manusia melainkan atas izin-Nya. Serta Shalawat serta

salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutus oleh Allah SWT

untuk membawakan petunjuk dan agama yang benar kepada penduduk bumi.

Segala puji bagi Allah pula yang telah mengaruniakan kepada penulis untuk

melaksanakan kawajiban-nya dalam memenuhi tugas yang telah diberikan

oleh Bapak Cecep Hilman, M.Ag dalam bentuk makalah yang berjudul

“Empirisme (Filsafat Berbasis Penga;aman)”. Adapun tugas makalah ini

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Umum”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada para Ulama yang telah

memberikan kontribusinya terhadap dunia Islam serta kepada para Ilmuwan

yang telah memberikan kontribusinya terhadap dunia Islam yang telah

memberikan motivasi kepada penulis dan juga kepada saudara-saudari yang

telah memberikan wawasan-nya terhadap penulis. Serta penulis berharap

kepada para pembaca, untuk menjaga dan memelihara nya.

Apabila ada suatu kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja

dalam penulisan makalah ini, maka penulis memohon maaf kepada para

pembaca, karena penulis hanya-lah manusia biasa yang tidak pernah lepas dari

kesalahan. Penulis berharap pula kepada para pembaca apabila ada suatu

kesalahan kecil maupun besar dalam penulisan makalah ini, penulis dengan

lapang dada untuk menerima kritik maupun saran dari para pembaca.

Sukabumi, Oktober 2018

Penulis

Page 3: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Empirisme ...............................................................................3

B. Pengertian Empirisme ..........................................................................3

C. Jenis – Jenis Empirisme........................................................................5

D. Ide Pokok Empirisme...........................................................................6

E. Tokoh – Tokoh Empirisme...................................................................6

F. Pengetahuan Menurut Empirisme.........................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................13

B. Saran ....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

Page 4: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tak dapat dipungkiri, zaman filsafat modern telah dimulai, dalam

era filsafat modern, dan kemudian dilanjutkan dengan filsafat abab ke- 20,

munculnya berbagai aliran pemikiran, yaitu: Rasionalisme, Emperisme,

Kritisisme, Idealisme, Positivisme, Evolusionisme, Materalisme, Neo-

Kantianisme, Pragmatisme, Filsafat hidup, Fenomenologi,

Eksistensialisme, dan Neo-Thomisme. Namun didalam pembahasan kali

ini yang akan dibahas aliran Empirisme (filsafat berbasis pengalaman).

Filsafat pada zaman modern lahir karena adanya upaya keluar dari

kekangan pemikiran kaum agamawan di zaman skolastik. Salah satu orang

yang berjasa dalam membangun landasan pemikiran baru di dunia barat

adalah Rene Descartes. Descartes menawarkan sebuah prosedur yang

disebut keraguan metodis universal dimana keraguan ini bukan menunjuk

kepada kebingungan yang berkepanjangan, tetapi akan berakhir ketika

lahir kesadaran akan eksisitensi diri yang dia katakan dengan cogito ergo

sum (saya berpikir, maka saya ada). Teori pengetahuan yang

dikembangkan Rene Descartes ini dikenal dengan nama rasionalosme

karena alur pikir yang dikemukakan Rene Descartes bermuara kepada

kekuatan rasio (akal) manusia. Sebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme

Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang

bertolak belakang dengan Descartes yang menganggap bahwa

pengetahuan itu bersumber pada pengalaman. Mereka inilah yang disebut

sebagai kaum empirisme, di antaranya yaitu John Locke, Thomas Hobbes,

George Barkeley.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah empirisme ?

Page 5: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

5

2. Apakah yang di maksud dengan empirisme ?

3. Apasajakah jenis – jenis empirisme ?

4. Bagaimana ide – ide pokok empirisme ?

5. Siapakah tokoh – tokoh filsafat empirisme dan bagaimana

pemikirannya?

6. Bagaimana pengetahuan empirisme ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui sejarah empirisme

2. Dapat mengetahui apa yang di maksud dengan empirisme.

3. Dapat mengetahui jenis – jenis empirisme .

4. Dapat mengetahui ide – ide pokok empirisme

5. Dapat mengetahui para tokoh empirisme serta pemikirannya.

6. Dapat mengetahui pengetahuan empirisme.

Page 6: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Empirisme

Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti

coba – coba atau pengalaman. sebagai doktri.. Empirisme adalah lawan

dari kata rasionalisme. Oleh karena itu, adnya kemajuan ilmu pengetahuan

dapat dirasakan manfaatnya, maka pandangan terhadap masyarakat mulai

merosot. Ilmu pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan,

kemudian beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan

benar hanya dapat di peroleh lewat indera atau empiris. Dan empirislah

mejadi satu – satunya sumber pengetahuan, demikian munculah nama

empirisme.

B. Pengertian Empirisme

Beberapa pemahaman tentang pengertian empirisme cukup

beragam, namun intinya adalah pengalaman. Di antara pemahaman

tersebut antara lain:

1. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa

semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme

menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan

dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga

eksponennya adalah Thomas Hobbesm George Berkeleym dan John

Locke.

2. Empirisme secara etimologis berasal dari kata bahasa

Inggris empiricismdan experience. Kata-kata ini berakar dari kata

bahasa Yunani (empeiria) yang berarti pengalaman. 

3. Sementara menurut A.R. Lacey berdasarkan akar katanya Empirisme

adalah aliran dalam filsafat yangberpandangan bahwa pengetahuan

secara keseluruhan atau parsial didasarkankepada pengalaman yang

menggunakan indera.

Page 7: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

7

Para penganut aliran empiris dalam berfilsafat bertolak belakang

dengan para penganut aliran rasionalisme. Mereka menentang pendapat-

pendapat para penganut rasionalisme yang didasarkan atas kepastian-

kepastian yang bersifat apriori. Menurut pendapat penganut empirisme,

metode ilmu pengetahuan itu bukanlah bersifat a priori tetapi posteriori,

yaitu metode yang berdasarkan atas hal-hal yang datang, terjadinya atau

adanya kemudian.

Bagi penganut empirisme sumber pengetahuan yang memadai itu

adalah pengalaman. Yang dimaksud dengan pengalaman disini adalah

pengalaman lahir yang menyangkut dunia dan pengalaman bathin yang

menyangkut pribadi manusia. Sedangkan akal manusia hanya berfungsi

dan bertugas untuk mengatur dan mengolah bahan-bahan atau data yang

diperoleh melalui pengalaman.

C. Jenis – Jenis Empirisme

1. Empiris Kritisisme

Disebut juga Machisme. Sebuah aliran filsafat yang bersifat

subyaktif-idealistik. Aliran ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti

aliran ini adalah ingin “membersihkan” pengertian pengalaman dari

konsep substansi, keniscayaan, kausalitas, dan sebagainya, sebagai

pengertian apriori. Sebagai gantinya aliran ini mengajukan konsep

dunia sebagai kumpulan jumlah elemen-elemen netral atau sensasi-

sensasi (pencerapan-pencerapan). Aliran ini dapat dikatakan sebagai

kebangkitan kembali ide Barkeley dan Hume tatapi secara sembunyi-

sembunyi, karena dituntut oleh tuntunan sifat netral filsafat. Aliran ini

juga anti metafisik.

2. Empirisme Logis

Analisis logis Modern dapat diterapkan pada pemecahan-

pemecahan problem filosofis dan ilmiah. Empirisme Logis berpegang

pada pandangan-pandangan berikut:

Page 8: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

8

1) Ada batas-batas bagi Empirisme. Prinsip system logika formal

dan prinsip kesimpulan induktif tidak dapat dibuktikan dengan

mengacu pada pengalaman.

2) Semua proposisi yang benar dapat dijabarkan (direduksikan)

pada proposisi-proposisi mengenai data inderawi yang kurang

lebih merupakan data indera yang ada seketika.

3) Pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat kenyataan yang

terdalam pada dasarnya tidak mengandung makna.

3. Empiris Radikal

Suatu aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat

dilacak sampai pada pengalaman inderawi. Apa yang tidak dapat

dilacak secara demikian itu, dianggap bukan pengetahuan. Soal

kemungkinan melawan kepastian atau masalah kekeliruan melawan

kebenaran telah menimbulkan banyak pertentangan dalam filsafat. Ada

pihak yang belum dapat menerima pernyataan bahwa penyelidikan

empiris hanya dapa memberikan kepada kita suatu pengetahuan yang

belum pasti (Probable). Mereka mengatakan bahwa pernyataan-

pernyataan empiris, dapat diterima sebagai pasti jika tidak ada

kemungkinan untuk mengujinya lebih lanjut dan dengan begitu tak ada

dasar untuk keraguan. Dalam situasi semacam ini, kita tidak hanya

berkata: Aku merasa yakin (I feel certain), tetapi aku yakin. Kelompok

falibisme akan menjawab bahwa: tak ada pernyataan empiris yang

pasti karena terdapat sejumlah tak terbatas data inderawi untuk setiap

benda, dan bukti-bukti tidak dapat ditimba sampai habis sama sekali.

Metode filsafat ini butuh dukungan metode filsafat lainnya supaya

ia lebih berkembang secara ilmiah. Karena ada kelemahan-kelemahan

yang hanya bisa ditutupi oleh metode filsafat lainnya. Perkawinan

antara Rasionalisme dengan Empirisme ini dapat digambarkan dalam

metode ilmiah dengan langkah-langkah berupa perumusan masalah,

penyusunan kerangka berpikir, penyusunan hipotesis, pengujian

hipotesis dan penarikan kesimpulan.

Page 9: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

9

D. Ide Pokok Enpirisme itu sendiri diantaranya :

1. Pandangan bahwa sebuah idea tau gagasan merupakan abstraksi

yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.

2. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan dan

bukan akal atau rasio.

3. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data

indrawi.

4.  Semua pengetahuan turun secara langsung, atau disimpulkan

secara tidak langsung dari data indrawi (kecuali beberapa

kebenaran definisional logika dan matematika.

5. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan

tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan

penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk

mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.

E. Tokoh – Tokoh Empirisme dan Pemikirannya

1. John Locke (1632-1704 M)

John Locke lahir tahun 1632 di Wrington dekat Bristol, Inggris dan

wafat tahun 1704 di Oates Inggris . Dismaping itu sebagai ahli hukum,

ia menyukai filsafat dan teologi, mendalami ilmu kedokteran dan

penelitian kimia. Dalam mencapai kebenaran manusia harus tahu

sampai seberapa jauh ia memakai kemampuannya. 

Ia menentang teori rasionalisme, menurutnya segala pengetahuan

datang dari penglaman dan tidak lebih dari itu. Akal bersifat pasif saat

pengetahuan didapatkan. Akal tidak mandapatkan pengetahuan dari

dirinya sendiri diibaratkan ia adalah selembar kertas putih yang diberi

warna oleh berbagai pengalaman.

Dalam penelitiannya John Locke menggunakan

istilah Sensation dan Reflection. Sensation (pengalaman lahiriah)

adalah suatu yang dapat berhubungan dengan dunia luar, Sedangkan

reflection (pengalaman batiniah) pengenalan intuitif yang memberikan

pengetahuan kepada manusia tentang kondisi psikis diri kita sendiri.

Page 10: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

10

Setiap pengetahuan yang dimiliki manusia terdiri dari

sensation  dan reflection. Tidak ada sesuatu dalam jiwa yang dibawa

sejak lahir, melainkan pengalamanlah yang membentuk jiwa

seseorang.

Buku Locke, Essay Concerming Human Understanding (1689)

ditulis berdasarkan satu premix yaitu semua pengetahuan datang dari

pengetahuan. Ini berarti tidak ada yang dapat dijadikan ide untuk

konsep tentang sesuatu yang ada dibelakang pengalaman tidak ada ide

yang diturunkan seperti yang diajarkan Plato. Dengan kata lain, Locke

menolak adanya innate ide ;adequate idea dari Spinoza, truth of

reason dari Leibeninz, semuanya ditolaknya. Yang innate(bawaan) itu

tidak ada.

Inilah pemikiran Jhon Locke mengenai empirisme :

“Dari jalan masuknya pengetahuan kita megetahui

bahwa innate itu tidak ada. Memang agak umum orang

bertanggapan bahwa innate itu ada. Seperti yang ditempelkan

pada jiwa manusia dan jiwa membawanya kedunia lain.

Persetujuan umum adalah argument yang terkuat. Tidak ada

sesuatu yang dapat disetujui oleh umum tentang innate idea

justru disajikan alasan untuk mengatakan ia tidak ada.

innate idea itu sebenarnya tidaklah mungkin diakui dan sekali

juga diakui adanya. Bukti-bukti yang mengatakan ada innate ide

jusrtu saya jadikan alasan untuk mengatakan ia tidak ada.Tidak

juga dicetakan (distempelkan) pada jiwa sebab pada anak idiot,

ide yang innate itu tidak ada padahal anak normal dan anak

idiot sama-sama berpikir”.

Ia mengatakan bahwa apa yang dianggapnya pada jiwa substansi

adalah pengertian tentang object sebagai idea tentang object itu yang

dibentuk oleh jiwa berdasarkan masukan dari indra. Akan tetapi,

Page 11: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

11

Locke tidak berani menegaskan bahwa ide itu adalah substansi obyek.

Substansi adalah persoalan metafisika sepanjang masa.

2. Thomas Hobbes (1588-1679)

Thomas Hobbes merupakan tokoh empirisme, dia anak seorang

pedeta, minatnya dari semula terarahkan kepada kesusastraan dan

filsafat. Ia seorang filosuf Inggris, memahami manusia secara mekanik

semata. Cita-citanya untuk mengembangkan suatu filsafat atau teori

negara yang dapat membantu untuk menyusun masyarkat dalam

keadaan damai dan adil. Bukanlah yang abstrak dan umum yang

sungguh-sungguh ada. Pengertian umum itu hanya nama belaka yang

sesungguhnya ada ialah hal sendiri. Adapun hal ini hanya tercapai

pengenalannya dengan persentuhan indera. Hanya kalau dapat disentu

dengan indera itulah suatu tanda kebenaran dan kesungguhannya.

Pengetahuan kita tak mengatasi pengideraan; dengan kata lain

pengetahuan yang benar hanyalah pengetahuan indera saja selainnya

bukanlah pengetahuan.

Kekuatan materialisme yang dianut Thomas Hobbes mensinyalir

bahwa segala sesuatu yang ada bersifat bendawi yakni segala kejadian

adalah gerak yang berlangsung karena keharusan dan realitas tidak

bergantung pada gagasan kita, terhisap di dalam gerak itu. Sebagai

penganut empirisme, ia beranggapan bahwa pengalaman merupakan

permulaan segala pengenalan.Ada yang menyebut ia seorang

penganunt sensualisme, karena ia amat mengutamakan sensus (indera)

dalam pengetahuan, memang tidak salah tetapi dalam hubungan ini

tentulah ia dianggap salah satu dari penganut empirisme-yang

mengatakan bahwa persentuhan dengan indera (empirik) itulah yang

menjadi pangkal dan sumber ilmu pengetahuan.

Pengalaman inderawi sebagai permulaan segala pengenalan.

Pengalaman intelektual tidak lain semacam perhitungan (kalkulus)

yaitu penggabungan data-data inderawi yang sama dengan cara yang

Page 12: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

12

berlainan. Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap,

berpangkal kepada empirisme secara konsekuen. Sekalipun ia

berpangkal pada dasar-dasar empiris, namun ia menerima juga metode

yang dipakai dalam ilmu alam yang bersifat matematis. Ia telah

mempersatukan empirisme dengan rasionalisme matematis.

Baginya filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat

umum, sebab filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang efek-efek

atau akibat-akibat atau tentang penampakan-penampakan yang

sedemikian seperti yang kita peroleh dengan merasionalisasikan

pengetahuan yang semula kita miliki dari sebab-sebab atau asalnya.

Sasaran filsafat adalah fakta-fakta yang diamati dengan maksud

mencari sebab-sebabnya. Dalam pengamatan disajikan fakta-fakta

yang dikenal dalam bentuk pengertian-pengertian yang ada dalam

kesadaran kita seperti: ruang, waktu, bilangan dan gerak dari

pengamatan pada benda.Tidak semua yang diamati pada benda-benda

itu nyata. Yang benar-benar nyata adalah gerak dari bagian-bagian

kecil benda-benda itu. Segala gejala pada benda yang ada pada

pengamat saja, segala yang ada ditentukan oleh sebab, dunia adalah

suatu keseluruhan sebab-akibat.

Pengalaman adalah merupakan keseluruhan atau totalitas segala

pengamatan yang disimpan di dalam ingatan dan dibagungkan dengan

suatu pengharapan akan masa depan sesuai dengan apa yang telah

diamati pada masa yang lampau. Pengamatan inderawi terjadi karena

gerak benda-benda di luar kita menyebabkan adanya suatu gerak di

dalam indera kita. Gerak ini diteruskan kepada otak kemudian

diteruskan ke jantung. Di dalam jantung timbullah suatu reaksi, suatu

gerak yang berlawanan. Pengamatan yang sebenarnya terjadi pada

awal gerak reaksi tadi.

Sasaran yang diamati adalah sifat-sifat inderawi. Penginderaan

disebabkan karena tekanan obyek atau sasaran kualitas dalam obyek-

obyek yang sesuai dengan penginderaan kita bergerak menekan indera

Page 13: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

13

kita. Warna yang kita lihat, suara yang kita dengar bukan benda di

dalam obyek melainkan di dalam subyeknya. Sifat-sifat inderawi tidak

memberi gambaran tentang sebab yang menimbulkan penginderaan.

Ingatan, rasa senang dan tidak senang dan segala gejala jiwani

bersandar semata-mata pada aosiasi gambaran-gambaran yang murni

bersifat mekanis.

Thomas Hobbes menjadi besar namanya disebabkan karena

teorinya yang lebih modern tentang negara dibanding dengan teori

tentang negara yang mendahuluinya. Pemikirannya didasari dengan

tabiat alamiah manusia hingga dibutuhkan negara yang absolut bahkan

hingga pemikiran atheisnya bahwa Allah yang dapat mati.

Menurut sebagian pemikirannya antara lain:

Menurut dia tabiatnya segala manusia adalah sama, dalam

keadaannya yang alamiah tiap manusia ingin mempertahankan

kebebasannya dan menguasai orang lain. Pada dasarnya manusia

cenderung untuk mempertahankan dirinya sendiri karena waktu itu

yang ada hanya hukum alam. Akibanya mereka tertekan sehingga

menimbulkan perang total sehingga hidup menjadi buruk, kasar

dan singkat. Sebab dalam perang total itu kebijakan pokok ialah

kekautan dan kecurangan agar manusia dapat bebas dari pada

bahaya kehancuran, pengalaman mengajarkan bahwa akal sehat

menuntut supaya tiap orang mau melepaskan haknya untuk berbuat

sekehendak sendiri. Oleh karenanya mereka bersatu dan bersama-

sama membuat perjanjian bahwa mereka akan tunduk kepada

penguasa pusat yang mereka bentuk.

Oleh karena itu warga negara tidak berhak untuk meberontak.

Orang banyak yang dipersatukan demikian itu disebut

“commonwealth”. Commonwelath ini disebut Leviatan, Allah yang

dapat mati. Di dalam commonwealth yang dipentingkan adalah

perdamaian yang awet yang tahan lama. Pemerintah harus diberi

kuasa mutlak tanpa batas. Sumber segala hak, hukum, moral adalah

Page 14: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

14

kuasa yang memerintah. Baik dan jahat bagi perbuatan manusia

diukur menurut peraturan dan larangan negara.

3. George Berkeley

George Berkeley sebagai penganut empirisme mencanangkan teori

yang dinamakan “immaterialisme” atas dasar prinsip-prinsip

empirisme. Ia bertolak belakang dengan pendapat John Locke yang

masih menerima substansi dari luar. Berkeley berpendapat sama sekali

tidak ada substansi-substansi material dan yang ada hanya pengalaman

ruh saja karena dalam dunia material sama dengan ide-ide.

Berkeley mengilustrasikan dengan gambar film yang ada dalam

layar putih sebagai benda yang riil dan hidup. Pengakuannya bahwa

“aku” merupakan suatu substansi rohani. Tuhan adalah asal-usul ide

itu ada yang menunjukkan ide-ide pada kita dan Tuhanlah yang

memutarkan film pada batin kita. Sepintas kita pahami bahwa konsep

pemikirannya ada kemiripan dengan paham fatalism dari Inggris,

perbuatan-perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Tuhan.

Juga hampir sama dengan paham Jabariyah yang menyatakan bahwa

manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam menentukan kehendak

dan perbuatan

F. Pengetahuan Menurut Empirisme

Golongan empirisme memiliki pandangan bahwa pengetahuan

dapat diperoleh melalui pengalaman. Hal ini dapat kita lihat seperti dalam

masalah berikut. “Bagaimana kita mengetahui api itu panas?” Maka,

seseorang empirisme akan berpandangan bahwa api itu panas karena

memang dia mengalaminya sendiri dengan menyentuh api tersebut dan

memperoleh pengalaman yang kita sebut “panas”. Dengan kata lain,

dengan menggunakan alat inderawi peraba kita akan memperoleh

pengalaman yang menjadi pengetahuan kita kelak.

John Locke, Bapak Empirisme Britania, mengatakan bahwa pada

waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan sejenis buku catatan yang

kosong (tabula rasa) dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-

Page 15: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

15

pengalaman inderawi. seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan

jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh

melalui penginderaan serta refleksi yang sederhana tersebut. Ia

memandang akal sebagai sejenis tempat penampungan, yang secara pasif

menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan

kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada

pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama. Apa yang tidak

dapat atau tidak perlu dilacak kembali secar demikian itu bukanlah

pengetahuan mengenai hal-hal yang faktual.

Page 16: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti

coba – coba atau pengalaman. .

2. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan

bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.

Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa

fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.

3. Tokoh – tokoh empirisme yang terkenal ialah John Locke, Thomas

Hobbes dan George Berkeley.

4. John Locke, Bapak Empirisme Britania, mengatakan bahwa pada

waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan sejenis buku catatan

yang kosong (tabula rasa) dan di dalam buku catatan itulah dicatat

pengalaman-pengalaman inderawi

B. Saran

1. Apabila mahasiswa membaca makalah ini, penulis berharap

mahasiswa bisa mejaga keutuhan makah ini.

2. Untuk pihak Akademik penulis berharap bisa menyediakan

perpustakaan yang lebih lengkap agar dalam pembuatan makalah

selanjut nya bisa mendapatkan referensi yang lebih lengkap dan

mudah.

3. Penulis berharap makalah ini bisa di manfaatkan di masyarakat

umum dengan baik.

Page 17: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSebagai reaksi dari pemikiran rasionalisme Descartes inilah muncul para filosof yang berkembang kemudian yang bertolak belakang

17

DAFTAR PUSTAKA

Hakim,Atang,Abdul.Filsafat Umum dari Mitologi sampai

Teolosof.Bandung:PustakaSetia:2008

https://googleweblight.com/i?u=https://penadarisma.wordpress.com/makalah/

filsafat-empirisme/&hl=id-ID (Di akses pada hari selasa 2 oktober 2018)

https://googleweblight.com/i?u=https://odevitaselly.wordpress.com/2013/03/28/

aliran-aliran-filsafat-empirisme/&hl=id-ID (Di akses pada hari selasa 2 oktober

2018)

https://googleweblight.com/i?u=https://sepercikcahayasunyi.blogspot.com/

2013/05/empirisme.html?m%3D1&hl=id-ID (Di akses pada hari selasa 2 oktober

2018)

http://googleweblight.com/i?u=http://pawestrikartini.blogspot.com/2014/12/

filsafat-empirisme.html?m%3D1&hl=id-ID( Di akses pada hari selasa 2 oktober

2018)