epistemologi, ontologi & aksiologi (junaidi)

9

Upload: masroen-sarang

Post on 16-Apr-2015

687 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 0

Page 2: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 1

I. PENGERTIAN EPISTEMOLOGI

DAN CONTOHNYA

1. Pengertian Epistemologi

A. Menurut IAIN (2011), Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat

yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-

pengendalian dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang

dimiliki mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalannya ia

dapat mencapai realitas sebagaimana adanya. Mereka mengandaikan begitu saja

bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin, meskipun beberapa di antara

mereka menyarankan bahwa pengetahuan mengenai struktur kenyataan dapat lebih

dimunculkan dari sumber-sumber tertentu ketimbang sumber-sumber lainya.

Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra dan lain-lain mempunyai

metode tersendiri dalam teori pengetahuan, diantaranya adalah:

1) Metode Induktif yaitu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan

hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.

2) Metode Deduktif ialah metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik

diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.

3) Metode Positivisme, metode ini dikeluarkan oleh Agus Comte (1798-1857).

Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui.

B. Menurut Sulaiman dan Munasir (2009), Epistemologi juga disebut teori

pengetahuan (Theori Of Knowledge). Secara etomologi, istilah etomologi berasal

dari kata Yunani episteme = pengetahuan dan logos = teori. Epistemologi dapat

didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber,

struktur, metode dan syahnya (validitas) pengetahuan. Dalam metafisika, pertanyaan

pokoknya adalah “apakah ada itu?”, sedangkan dalam epistemologi pertanyaan

pokoknya adalah “apa yang dapat saya ketahui?”. Persoalan-persoalan dalam

epistemologi adalah:

1) Bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu?

2) Dari mana pengtahuan itu dapat diperoleh?

3) Bagaimanakah validitas pengetahuan itu dapat dinilai?

Page 3: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 2

2. Contoh Epistemologi

Menurut Amarullah (2008), contoh epistemologi pada rekayasa genetika. Disini

diuraikan tentang bagaimana teknik rekayasa genetika diperoleh, Objek apa saja yang

menjadi telaahan rekayasa genetika, dan apa batasan kebenaran penerapan rekayasa

genetika ditinjau dari berbagai dimensi pengetahuan antara lain:

a. Bagaimana teknik rekayasa genetika diperoleh.

Jauh sebelum Charles R Darwin (Bapak Evolusi) menerbitkan buku fenomenalnya

berjudul “On The Origin Of Species by Means of Natural Selection”, Manusia telah

mempercayai bahwa terdapat proses penurunan sifat dari induk kepada

keturunannya. Darwin menulis, jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain

melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar

bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-

balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-

baiknya?….” menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah

besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam

jumlah tidak terhitung?…. dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup

peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan

kekerabatan yang erat? telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya”.

b. Objek telaah rekayasa genetika.

1) Substansi hereditas.

a) Gen dan Kromosom adalah cabang ilmu biologi yang menelaah masalah-

masalah penurunan sifat dalam diri makhluk hidup, gen seseorang

tersimpan dalam setiap segmen atau lokus kromosom, gen tersusun dari

polimer nukleotida yang terdiri dari DNA dan RNA.

b) DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) adalah bahan genetic primer, terdiri atas

monomer yang meliputi gugusan Fosfat, Gula pentosa dan Basa nitrogen.

Basa nitrogen dalam DNA terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan

pirimidin (sitosin dan urasil) menyusun struktur tangga tali terpilin double

helix, pasangan basa nitrogen selalu tetap, yaitu Adenin dengan Timin dan

Guanin dengan Sitosin. DNA mampu melakukan replikasi sehingga

memunculkan lokus gen yang lebih banyak yang selanjutnya akan

menghasilkan pembelahan sel yang baru.

Page 4: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 3

c) RNA (Ribosa Nucleic Acid) merupakan rangkaian tunggal nukleotida

dengan padangan Purin (Adenin dan Guanin) serta Pirimidin (Sitosin dan

Urasil). RNA merupakan alat Bantu dan substansi genetic pembawa sifat

dari DNA yang sedang melakukan Replikasi (RNAd, RNAt dan RNAr).

2) Penurunan sifat

a) Hukum mendel, penurunan sifat seseorang dapat diperhitungkan, beberapa

hukum mendel yang penting diantaranya adalah persilangan galur murni

baik F1, F2 dst, galur intermediate, polimeri, epistasis dan hipostasis,

kriptomeri dan komplementer.

b) Penyakit keturunan, hal ini terjadi apabila penyakit atau kelainan yang

dimiliki seseorang tersebut terpaut gen, beberapa contoh penyakit/kelainan

terpaut gen tubuh diantaranya albino dan gangguan mental, terpaut gen

kelamin diantaranya buta warna, haemofilia, polidactyla (X) telinga

berambut (hyperthrycosis) rambut kasar (hystryc gravier) (Y).

c) Golongan darah dan jenis kelamin, Landsteiner (1990) menemukan

bahwa terdapat 4 macam golongan darah pada manusia diantaranya A, B,

AB, dan O. keempat golongan darah ini terpaut gen yang terdiri tiga macam

alel yang dapat diturunkan. Genetika dapat menunjukkan bahwa anak akan

memiliki golongan darah dengan alel yang dimiliki kedua induknya.

d) Mutasi gen, merupakan substansi genetika dapat berubah strukturnya

karena perubahan yang terjadi pada DNA, perubahan tersebut dapat bersifat

menurun dan mengakibatkan mutasi gen maupun mutasi kromosom, yang

pada gilirannya mengubah struktur atau sifat yang nampak pada organisme.

Mutasi gen dapat terjadi secara alami atau buatan, mutasi alami terjadi

dengan penyebab yang belum pasti dapat diketahui, contoh terjadi

perubahan macam-macam warna mata pada lalat buah. Mutasi Gen buatan

dilakukan dengan hasil usaha manusia, mutasi dapat dilakukan dengan

menggunakan mutagen diantaranya panas, sinar kosmis, unsure radioaktif,

sinar ultraviolet, radiasi ion, dan sebagainya (Fisika, Kimia dan Biologis)

sehingga menghasilkan sesuatu yang disebut mutant. Mutasi buatan inilah

yang kemudian dilakukan secara terarah dalam upaya manusia sehingga

diperoleh teknologi rekayasa genetika.

Page 5: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 4

II. PENGERTIAN ONTOLOGI

DAN CONTOHNYA

1. Pengertian Ontologi

A. Menurut IAIN (2011), Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan

penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Awal pikiran yunani telah menunjukan

munculnya perenungan dibidang ontologi. Dalam persoalan ontologi orang

menghadapi persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada

ini? Pertama kali orang dihadapi pada adanya berupa materi (kebenaran) dan kedua,

kenyataan yang perupa rohani (kejiwaan). Pembicaraan tentang hakikat sangatlah

luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkin ada. Hakikat adalah realitas;

realitas adalah ke-real-an, artinya kenyataan yang sebenarnya. Pembahasan tentang

ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab ”apa” yang menurut

Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi

benda-benda. Untuk lebih jelasnya penulisan mengemukakan pengertian dan aliran

pemikiran dalam ontologi ini. Dari beberapa pengetahuan di atas dapat disimpulkan

bahwa:

1) Menurut bahasa, Ontologi ialah berasal dari bahasa Yunani Yaitu, On/ontos =

ada, dan logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada.

2) Menurut istilah, Ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada,

yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani atau konkrit

maupun rohani atau abstrak.

B. Menurut Sulaiman dan Munasir (2009), Ontologi merupakan cabang teori

hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Ontologi merupakan salah

satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Di dalam

pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran

sebagai berikut:

1) Monoisme, paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh

kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja

sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak

mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri.

2) Dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang

saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. Menurut aliran dualisme

Page 6: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 5

materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. Materi muncul bukan karena

adanya ruh, begitu pun ruh muncul bukan karena materi. Tetapi dalam

perkembangan selanjutnya aliran ini masih memiliki masalah dalam

menghubungkan dan menyelaraskan kedua aliran tersebut di atas. Sebuah

analogi dapat kita ambil misalnya tentang jika jiwa sedang sehat, maka badan

pun akan sehat kelihatannya. Sebaliknya jika jiwa seseorang sedang penuh

dengan duka dan kesedihan biasanya badanpun ikut sedih, terlihat dari

murungnya wajah orang tersebut.

3) Pluralisme, paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan

kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap

macam bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dalam Dictonary of Philosophy

and Religion dikataka sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam

ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas.

4) Nihilisme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atau tidak ada. Sebuah

doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif positif. Tokoh aliran ini

diantaranya adalah Fredrich Nietzsche (1844-1900 M). Dilahirkan di Rocken di

Pursia, dari keluarga pendeta.

5) Agnotisisme adalah paham yang mengatakan bahwa manusia tidak mungkin

mengetahui hakikat sesuatu dibalik kenyataannya. Manusia tidak mungkin

mengetahui hakikat batu, air, api dan sebagainya. Sebab menurut aliran ini

kemampuan manuisa sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa hakikat

tentang sesuatu yang ada, baik oleh inderanya maupun oleh pikirannya.

Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengakui hakikat benda.

2. Contoh Ontologi

Menurut Amarullah (2008), contoh ontologi pada rekayasa genetika. Disini

dibicarakan mengenai hakikat rekayasa genetika dan struktur keilmuan rekayasa genetika

antara lain:

a. Hakikat rekayasa genetika merupakan puncak perkembangan bioteknologi yeng

terjadi saat ini, dalam praktiknya, pengembangan rekayasa genetika tidak terpisah

dengan pengembangan cabang ilmu biologi lain yang terkait, diantaranya seperti

Evolusi, Biologi Molekuler, Biologi Sel, Biokomia, dan sebagainya. Rekayasa

genetika pada hakikatnya adalah terjadinya proses perubahan sifat pada makhluk

Page 7: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 6

hidup secara disengaja. Perubahan ini dapat bersifat permanen ataupun sementara

waktu. Rekayasa genetika dilakukan dengan dua tujuan yaitu, membudidayakan gen

yang mengandung sifat-sifat yang menguntungkan serta membuang gen yang

membawa sifat yang merugikan.

b. Struktur keilmuan. Penggunaan teknologi rekayasa genetika saat ini sudah

mencapai tingkat rekayasa molekuler, beberapa contoh berikut ini meunjukkan

bahwa perkembangan rekayasa genetika memiliki kemajuan dari waktu ke waktu:

1) Hewan dan tumbuhan yaitu hibridisasi dan bibit unggul, inseminasi buatan,

sistem kekebalan tubuh, penemuan vaksin hewan.

2) Rekayasa genetika pada manusia yaitu bayi tabung dan bank sperma,

penamuan vaksin dan obat-obatan.

3) Gambaran rekayasa genetika masa depan yaitu organ buatan, kloning,

tanaman transgenik dan mutant.

III. PENGERTIAN AKSIOLOGI

DAN CONTOHNYA

1. Pengertian Aksiologi

A. Menurut IAIN (2011), Aksiologi merupakan sesuatu yang paling penting bagi

manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa

terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dengan kemajuan ilmu juga manusia

bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transfortasi, pemukiman, pendidikan,

komunikasi, dan lain sebagainya. Seorang ilmuwan akan dihadapkan pada

kepentingan-kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat akan membawa

pada persoalan etika keilmuan serta masalah bebas nilai. Pekembangan dan

kemajuan ilmu pengetahuan telah menciptakan berbagai bentuk kemudahan bagi

manusia, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologinya merupakan berkah dan

penyelamat bagi manusia, terbebas dari kutuk yang membawa malapetaka dan

kesengsaraan? Memang dengan jalan mempelajari teknologi seperti pembuatan bom

atom, manusia bisa memanfaatkan wujudnya sebagai sumber energi. Di bidang

etika, tanggugung jawab seorang ilmuan, bukan bukan lagi memberi informasi

namun harus memberi contoh. Dia harus bersifat objektif, terbuka, menerima, keritik

menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan

kalau berani mengakui kesalahan.

Page 8: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 7

B. Menurut Sulaiman dan Munasir (2009), Aksiologi berasal dari perkataan axios

(Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “Teori

tentang nilai”. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk

melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang

dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Makna “etika” dipakai

dalam dua bentuk arti: pertama yaitu etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan

mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia sedangkan arti kedua

yaitu merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-

perbuatan atau manusia-manusia lain. Objek formal etika meliputi norma-norma

kesusilaan manusia dan mempelajari tingkah laku manusia baik buruk. Sedangkan

estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh

manusia terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya. Nilai itu objektif

ataukah subjektif adalah sangat tergantung dari hasil pandangan yang muncul dari

filsafat. Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek sangat berperan dalam segala

hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur segalanya atau eksistensinya, maknanya

dan validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa

mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisis.

2. Contoh Aksiologi

Menurut Amarullah (2008), contoh aksiologi pada rekayasa genetika. Disini dibahas

mengenai manfaat dan kerugian penggunaan rekayasa genetika.

a. Kegunaan rekayasa genetika, dipandang dari segi apapun tetap memiliki manfaat

dan mudharat, penerapan teknologi seringkali memunculkan permasalahan baru, hal

ini terjadi karena seringkali pemanfaatan teknologi tidak mampu diimbangi oleh

perkembangan moral dan pertimbangan stabilitas tatanan kehidupan alamiah,

beberapa teknologi rekayasa genetika sebenarnya telah banyak menguntungkan bagi

manusia, beberapa hal diantaranya adalah:

1) Rekayasa genetika banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan-bahan

pemberantasan penyakit dengan aman dan harga murah, vaksin yang diperoleh

dari rekayasa genetika memiliki kemurnian mendekati 100%, pengembangan

dunia kedokteran maju dengan pesat, pada teknologi kedokteran masa depan,

diharapkan tidak dibutuhkan lagi donor bagi pasien yang membutuhkan

cangkok organ.

Page 9: Epistemologi, Ontologi & Aksiologi (Junaidi)

Pengertian Epistemologi, Ontologi, Aksiologi & Contohnya 8

2) Rekayasa genetika banyak dimanfaatkan bagi dunia tumbuhan dan hewan,

pemilihan bibit unggul, perbanyakan dengan mudah, murah dan terjamin

kualitas, dapat mengimbangi kebutuhan manusia dalam menjamin ketersediaan

bahan pangan di masa depan.

3) Rekayasa genetika membantu mempermudah kesulitan manusia dalam

memecahkan berbagai masalah keturunan, penghilangan gen yang dikehendaki

dapat dilakukan dengan mudah, sehingga diharapkan keturunan berikutnya tidak

lagi memiliki kekurangan pada penyakit tertentu, dan lain-lain.

b. Kerugian dan Penyimpangan Keilmuan, selalu diimbangi dengan munculnya

berbagai masalah baru, rekayasa genetika menimbulkan beberapa masalah yang

merugikan manusia dalam jangka waktu yang panjang diantaranya:

1) Terjadinya perkembangbiakan yang tidak terkendali dari jenis bakteri atau

organisme ciptaan baru dilaboratorium, baik yang berhasil ataupun gagal

mempunyai potensi yang sangat merugikan.

2) Terjadinya ketidakseimbangan ekologis, disebabkan keseragaman individu hasil

kloning terhadap ketahanan penyakit, respons ekosistem dan perilaku lain yang

menyebabkan biodiversitas bumi terancam gagal.

REFERENSI

Amarullah. 2008. Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Rekayasa Genetika. Staf pengajar

biologi di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung Jayanti, Tangerang. Diakses

pada tanggal 20 Maret 2012. Http://Faithaneef-

Edu.Blogspot.Com/2008/10/Ontologi-Epistemologi-Dan-Aksiologi.Html

Sulaiman dan Munasir. 2009. Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi dalam Filsafat

Ilmu. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.

Http://Suksespend.Blogspot.Com/2009/06/Makalah-Landasan-Ontologi-

Epistemologi.Html

IAIN. 2011. Dasar-Dasar Ilmu (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi). Fakultas Syariah IAIN,

Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012. Http://My.Opera.Com/Mid-

As/Blog/2011/01/26/Dasar-Dasar-Ilmu-Ontologi-Epistemologi-Aksiologi