episkleritis print

5
EPISKLERITIS Definisi Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskuler yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sclera. Radang episklera disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik seperti TB, rheumatoid arthritis, lues, SLE, dll. Dapat juga terjadi secara spontan dan idiopatik. Klasifikasi Ada 2 jenis episkleritis, yaitu: a. Episkleritis simplek Episkleritis ini paling umum terjadi. Peradangan biasanya ringan dan terjadi dengan cepat. Hanya berlangsung selama sekitar 7-10 hari dan akan hilang sepenuhnya setelah 2-3 minggu. Pasien dapat mengalami serangan dari kondisi tersebut, biasanya setiap 1-3 bulan. Penyebab seringkali tidak diketahui. b. Episkleritis nodular Penyakit ini lebih menyakitkan daripada episkleritis simplek dan berlangsung lebih lama. Peradangan biasanya terbatas pada suatu bagian mata saja dan mungkin terdapat suatu daerah penonjolan atau benjolan pada permukaan mata. Ini sering berkaitan dengan kondisi kesehatan, seperti rheumatoid arthritis, colitis, dan lupus.

Upload: shalis-jamilah

Post on 26-Oct-2015

170 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Episkleritis Print

EPISKLERITIS

Definisi

Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskuler yang terletak antara konjungtiva dan

permukaan sclera. Radang episklera disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap penyakit

sistemik seperti TB, rheumatoid arthritis, lues, SLE, dll. Dapat juga terjadi secara spontan dan

idiopatik.

Klasifikasi

Ada 2 jenis episkleritis, yaitu:

a. Episkleritis simplek

Episkleritis ini paling umum terjadi. Peradangan biasanya ringan dan terjadi dengan cepat.

Hanya berlangsung selama sekitar 7-10 hari dan akan hilang sepenuhnya setelah 2-3 minggu.

Pasien dapat mengalami serangan dari kondisi tersebut, biasanya setiap 1-3 bulan. Penyebab

seringkali tidak diketahui.

b. Episkleritis nodular

Penyakit ini lebih menyakitkan daripada episkleritis simplek dan berlangsung lebih lama.

Peradangan biasanya terbatas pada suatu bagian mata saja dan mungkin terdapat suatu daerah

penonjolan atau benjolan pada permukaan mata. Ini sering berkaitan dengan kondisi

kesehatan, seperti rheumatoid arthritis, colitis, dan lupus.

Gejala klinis

Gejala episkleritis meliputi:

a. Sakit mata dengan rasa nyeri ringan

b. Mata merah pada bagian putih mata

c. Kepekaan terhadap cahaya

d. Tidak mempengaruhi visus

Page 2: Episkleritis Print

Jika pasien mengalami episkleritis nodular, pasien mungkin memiliki satu atau lebih benjolan

kecil atau benjolan pada daerah putih mata. Pasien merasakan bahwa benjolan tersebut dapat

bergerak di permukaan bola mata.

Penyebab dan Diagnosa

Kebanyakan kasus adalah idiopatik, namun sampai sepertiga dari kasus mungkin memiliki

kondisi sistemik yang mendasarinya.

a. Penyakit kolagen vascular:

1) Rheumatoid arthritis

2) SLE

3) Poliartritis nodosa

4) Seronegatif spondiloartropati : ankilosing spondilosis, psoriasis arthritis, penyekit radang

usus, reaktif arthritis

b. Penyebab lain

1) Atopi

2) Benda asing

3) Benda kimia

c. Penyebab penyakit menular

1) Bakteri, termasuk TBC, penyakit Lyme, dan Sifilis

2) Virus, termasuk herpes

3) Jamur

4) Parasit

d. Penyebab jarang

1) Leukemia T cell

2) Para proteinemia

3) Dermatomiositis

4) Wiskott-aldrich syndrome

5) Adrenal insufisiensi korteks

6) Necrobiotic xanthogranuloma

7) Progresif hemifacial atrofi

8) Paska fiksasi transskleral lensa intaokular ruang posterior

9) Granuloma gigitan serangga

Page 3: Episkleritis Print

Anamnesis untuk menanyakan beberapa gejala yang dialami pasien dan melakukan beberapa

pemeriksaan pada mata membantu dalam penegakan diagnosis. Pemeriksaan lebih lanjut seperti

melakukan beberapa tes lebih lanjut, seperti tes darah, untuk mengetahui apakah episkleritis

terkait dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Penatalaksaan

Episkleritis merupakan penyakit self limiting yang menyebabkan sedikit kerusakan

permanen atau sembuh total pada mata. Oleh karena itu, sebagian besar pasien dengan

episkleritis tidak akan memerlukan pengobatan apapun. Namun, beberapa pasien dengan gejala

ringan menuntut pengobatan untuk mencegah serangan berulang.

Terapi pada mata

Episkleritis simple sering membutuhkan pengobatan. Air mata buatan berguna untuk

pasien dengan gejala ringan sampai sedang. Pasien dengan gejala lebih parah atau

berkepanjangan mungkin memerlukan air mata buatan (misalnya hypromellose) dan atau

kotrikosteroid topical. Episkleritis nodular lebih lama sembuh dan mungkin memerlukan obat

tetes kortikosteroid local atau agen anti-inflamasi. Topical oftalmik prednisolon 0,5%,

deksamethason 0,1%, atau bethametason 0,1% dapat digunakan setiap hari.

Terapi sistemik

Jika episkleritis nodular yang tidak responsive terhadap terapi topical, antiinflamasi

sistemik mungkin berguna. Flurbiprofen (100mg) biasanya efektif sampai peradangan ditekan.

Jika tidak ada respon terhadap flurbiprofen, indometasin harus digunakan 100 mg setiap hari dan

menurun menjadi 75 mg bila ada respon. Banyak pasien yang tidak merespon satu NSAID tetapi

dapat berespon terhadap NSAID lain. Untuk aktivitas, sunglasses berguna untuk pasien dengan

sensitivitas terhadap cahaya. Sebuah komplikasi episkleritis yang mungkin terjadi adalah iritis.

Sekitar 1 dari 10 orang dengan episkleritis akan berkembang ke arah iritis ringan