epidermolisis bulosa 1
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga
Referat dengan judul “Epidemrolisis Bulosa” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Referat ini merupakan salah satu proses pembelajaran di bagian Kulit dan
Kelamin Rumah Sakit Immanuel – Bandung.
Penyusunan referat ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dr. Liem Fenny, Sp.KK sebagai dosen pembimbing
yang dengan sabar telah memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing, serta
dukungan selama penyusunan referat ini.
Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan referat ini dengan sebaik-
baiknya, namun saran serta kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
sebagai bahan perbaikan agar dapat lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata, penulis berharap semoga referat ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca referat ini.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
Judul
Kata Pengantar............................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
Daftar Tabel................................................................................................
Daftar Gambar............................................................................................
Bab I Pendahuluan......................................................................................
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
2.3 Klasifikasi
2.4 Etiologi dan Patogenesis
2.5 Gejala klinis
2.6 Sindrom Berkaitan dengan EB Distrofik
2.7 Diagnosis Banding
2.8 Perawatan dan Pengobatan
Bab III Kesimpulan....................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................
i
ii
iii
iv
1
2
2
2
4
6
9
9
9
11
12
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi EB 3
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Taut dermoepidermal
Gambar 2.2 Komposisi molekular daerah membrana basalis
Gambar 2.3 Pembentukan bula yang berat, erosi, pembentukan jaringan
parut, dan formasi milia pada area yang mudah trauma
Gambar 2.4 Presentasi klasik dari EB dengan pembentukan jaringan
parut dan milia pada area yamg mudah trauma
Gambar 2.5 Pasien EB dengan kaki yang terkena. Terdapat bula, erosi,
dan krusta
4
5
6
7
7
iv