endapan sulfida
TRANSCRIPT
5. Endapan Sulfida Masif Tipe Kuroko
a. Asosiasi Batuan
Endapan tipe kuroko ditemukan pada batuan vulkanik berumur Miosen (green
tuff) di daerah Honshu dan Hokkaido Jepang (gambar 16), dan endapan mirip
tipe kuroko pada batuan Fanerozoik dapat dilihat pada tabel 2.
Genetika endapannya berhubungan dengan vulkanis bawah laut yang
berkomposisi dasitik atau riolitik, dan proses runtuhan kaldera vulkanik.
Pembentukan endapan tipe kuroko berhubungan dengan proses rifting pada
back-arc yang dapat menghasilkan sulfida masif. Dan beberapa daerah dapat
berhubungan dengan batuan basalt menghasilkan sulfida sebagai indikasi
vulkanis biomodel mafic-felsic dalam suatu proses mineralisasi.
Kondisi dan genetik pembentukan endapan tipe kuroko yang berhubungan
dengan vulkanis bawah laut dari seri bahan vulkanik intermedit-felsik
ditujukan pada gambar 17.
b. Mineralisasi dan Pola Alterasi
Bentuk dan pola mineralisasi dan alterasi ditunjukkan dalam gambar 18, yang
dibagi dalam tiga tipe dasar yaitu derajad rendah (keioko ore) terdiri dari
Vienlet kuarsa mengandung pirit dan kalkopirit; black ore (kuroko)
mengandung galena masif, sphalerit, dan basit dengan variasi jumlah
kalkopirit dan pirit. Setempat terdapat lapisan barit yang mengandung sulfida
dan lapisan rijang ferigenous. Mineral lain penyerta sepeti arsenik, emas,
perak, dan nikel, dan sulfosalt minerals terutama tetrahydrite-tennantite.
Pola alterasi dan asosiasi mineral biji tipe Kuroko terlihat pada gambar 19
yang disertai alterasi mineral zeolit sebagai ciri green tuff dari Jepang dan
Sangkaropi Tana Toraja. Zona dekat kontak stockwork diperkaya oleh Mg-
cholirite dan serisit hasil alterasi dan silisifikasi. Terdapat pula seri alterasi
sericite-montmorielonite, dan Fe/Mg chlorite. Kondisi temperatur
pembentukan tipe kuroko sekitar 200-320C.
Tipe endapan kuroko dicirikan oleh polimetalik yang mengandung Cu-Pb-Zn
yang terbentuk oleh gunung api bawah laut bersifat asam, berumur Miosen
dalam seri batuan Green Tuff di daerah Jepang.
Zona mineralisasi bijih endapan kuroko dari bawah ke atas yaitu :
Zona V : lapisan hamatit-kuarsa
Zona IV : spatit-barit
Zona III : lapisan masif barit-galene-sfalerit (bijih hitam) disertai tetrahidrit,
pirit, kalkopirit, temnantit, dan Bornit
Zona II : lapisan masif piit-kalkopirit (kuning) dan gipsum
Zona I : disiminasi tubuh (stockwork) pirit-kalkopirit-kuarsa (siliseus),
gambar 18.
Menurut Horikoshi, mekanisme pembentukan endapan tipe kuroko melalui
beberapa tahap yakni :
Tahap 1 : letusan freatomagmatik dasar laut dan sedimentasi breksi-tufa
Tahap 2 : naiknya magma dan pembentukan kubah lava
Tahap 3 : letusan uap di sisi kubah lava dan sedimentasi breksi vulkanik
Tahap 4 : aktivitas hidrothermal dan pembentukan endapan kuroko
(gambar 17)
Endapan tipe kuroko mempunyai tiga seri alterasi yaitu :
1. seri kaolinit-pirofilit-diapore
2. seri serisit-klorit
3. seri serisit-klorit-karbonat