ekologi makalah besar

Upload: stella-oktavia

Post on 06-Mar-2016

274 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekologi Makalah Besar

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangEkologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya (Miller dalam Darsono, 1995:16) Namun secara umum, ekologi adalah ilmu yg mempelajari hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi berhubungan erat dengan tingktan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekositem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.Ekosistem adalah kumpulan dari beberapa populasi. Dimana dalam populasi tersebut terdapat komponen penyusun, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik terdiri dari suhu, air, kelembapan, cahaya, angin, salinitas, tanah dll, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Dalam suatu ekosistem akan terdapat berbagai jenis arthropoda yang memilki tugas masing-masing ada yang sebagai hama dan juga musuh alami, namun disisi lain serangga juga membantu petani dalam proses penyerbukan bunga pada tanaman. Selain serangga terdapat juga tanaman yang berbentuk rumput, perdu, hingga pohon besar. Pohon juga memilki fungsi untuk menyerap dan menyimpan carbon yang terkandung dalam udara, maka dari itu pohon memiliki fungsi penyerap carbon terbesar.Pada fieldtrip lapang ini diamati pada keadaan keragaman ekosistem pada tanaman semusim. Adapun yang dilakukan pengamatan yaitu terkait dengan vegetasi yang ada di daerah sekitar beserta hubungan antara factor yang mempengaruhinya yaitu biotik dan abiotik. Selain itu juga dibahas tentang keragaman arthropoda yang mendominasi disana. Sehingga dari hal ini akan didapatkan vegetasi dan jenis arthropoda apa saja yang berpotensi dengan baik di daerah ini.

1.2 Rumusan Masalah1. Jenis tanaman apa sajakah yang ada di dataran rendah, tinggi dan sedang ?2. Mengapa vegetasi dan faktor abiotik (suhu, udara, radiasi matahari) di Cangar, Jatikerto dan Ngijo berbeda ?3. Bagaimana langkah kerja pengamtan di lapangnya ?4. Berapa banyak jenis vegetasi ditempat yang diamati ?5. Apakah hubungan antara keanekaragaman binatang terhadap vegetasi dan faktor abiotik?1.3 Tujuan1. Mengetahui keadaan vegetasi, dan perlakuan kadar garam pada tanamamaan arthropoda di plot semusim serta hubungan dari aspek tersebut dengan lingkungan sekitar. 2. Mengetahui dan memahami tentang analisa vegetasi.3. Mengetahui pengaruh dari faktor Biotik dan faktor Abiotik.4. Mampu mengidentifikasi peranan atrhopoda yang ditemukan pada daerah tersebut. 5. Mampu mengklasifikasikan masing-masing arthropoda yang ada. 6. Mengetahui siklus hidup dan habitat dari arthropoda tersebut.7. Mengetahui perbandingan kadar garam antara tanaman jagung.1.4 ManfaatStudi lapang ekologi pertanian memiliki beberapa tujuan, yaitu:1. Untuk dapat menganalisis vegetasi yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto2. Untuk mengetahui apa saja faktor abiotik yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto3. Untuk mengetahui jumlah SDR yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto4. Untuk mengetahui identifikasi tanaman yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto5. Untuk mengetahui jumlah biomassa di Cangar, Ngijo dan Jatikerto6. Untuk mengetahui jenis-jenis tanah yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto7. Untuk mengetahui arthropoda apa saja yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto8. Untuk mengetahui identifikasi arthropoda yang ada di Cangar, Ngijo dan Jatikerto9. Secara keseluruhan praktikan dapat mengetahui cara analisis vegetasi, faktor abiotik maupun keragaman arthropoda. Hasil penulisan juga dapat bermanfaat sebagai informasi mengenai keragaman vegetasi maupun arthropoda di Cangar, Ngijo dan Jatikerto, khususnya pada wilayah yang diamati.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 Analisa Vegetasi, Faktor Abiotik: Suhu, Radiasi Matahari1. Analisa vegetasiAnalisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi ekosistem yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh ntuk mewakili ekosistem. Dalam sampling ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakkan petak, contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Cara peletakan petak contoh ada 2, yaitu cara acak (random sampling) dan cara sistematik (systematic sampling). Random sampling hanya mungkin digunakan jika vegetasi homogen, misalnya tanaman budidaya atau padang rumput (artinya kita bebas menempatkan petak contoh dimana saja,karena peluang menemukan jenis berbeda tiap petak contoh relative kecil) sedangkan untuk penelitian dianjurkan untuk menggunakan systematic sampling, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya.(Hairiah, 2013)2. Faktor abiotik adalah factor tak hidup yang meliputi factor fisik dan kimia. SuhuSuhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikenal sebagai suhu cardinal yaitu meliputi suhu optimum, suhu minimum, dan suhu maksimum. Beberapa proses fisiologis tanaman yang dipengaruhi oleh suhu yaitu membuka dan menutupnya stomata, transpirasi, penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, respirasi, dan kinerja enzim.(Hairiah, 2013) Radiasi MatahariRadiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah.Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat) faktor. 1.Jarak Matahari. Setiap perubahan jarak bumi dan Matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi Matahari 2.Intensitas radiasi Matahari yaitu besar kecilnya sudut datang sinar Matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus. 3. Panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara Matahari terbit dan Matahari terbenam. 4. Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.(Anonymous1,2013)2.2 Faktor Abiotik TanahBiomassa pohon adalah keseluruhan materi yang berasal dari mahkluk hidup, termasuk bahan organic yang hidup maupun yang mati, baik yang ada di permukaan tanah maupun dibawah permukaan tanah. Misalnya pohon, hasil panen, rumput, seresah, hewan, dan sisa/kotoran hewan.(EPA glossary)Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk. Tanah merupakan peran penting bagi tumbuhan karena tanah merupakan tempat tumbuh (media tanam) bagi tanaman oleh karena itu tanah itu bukan hanya harus gembur atau mudah diolah namun tanah itu harus sehat. Ada beberapa kriteria tanah sehat yang harus diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal dan menghasilkan produksi yang tinggi namun juga dapat berkelanjutan diantaranya : Secara Kimia Secara kimia tanah yang sehat haruslah memiliki pH yang nolmal(netral) yaitu pHnya pendekati 7 hal ini sangat penting karena dalam tumbuhan terdapat reaksi-reaksi kimia enzimatik yang sangat diperngaruhi oleh pH. Selain itu tanah yang sehat memiliki unsur hara berupa mineral dan bahan organik yang cukup banyak hal inipun sangat penting sebagai bahan-bahan makanan organisme tanah dan juga sebagai unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dan tanaman. Secara Fisika Secara Fisika tanah haruslah memiliki textur yang ringan agar mudah diolah baik secara fisik maupun kimia hal ini sangat penting karena textur yang mudah diolah akan mudah ditembus oleh akar-akar tumbuhan dan organisme tanah sehingga tanah menjadi lebih banyak mengandung bahan organik. Secara Biologi Secara biologi tanah yang sehat adalah tanah yang mengadung organisme-organisme dalam tanah baik itu organisme makroskopis maupun organisme mikroskopis sehingga proses daur kehidupan dapat terjadi dengan baik hal ini sangat penting bagi tanaman karena tanaman lebih mudah menyerap bahan organik yang sudah berupa molekul-molekul sederhana sehingga tanamanpun menjadi sehat dan subur.Intinya, tanah yang sehat adalah tanah yang memiliki daur-daur materi dan energi yang lancar tidak terputus dalam reaksi kimia,biologi dan fisika karena semua reaksi itu adalah proses daur yang sangat penting untuk membentuk keberlanjutan dalam kehidupan.(Harris, 2002)2.3 Arthropoda

AnimaliaVertebrataInvertebrataChordataNematodamolluscaAntrhopodaHexapoda (insekta)ChilopodaDiplopodaArachnidaCrustaceaArthropoda berasal dari kata arthron berarti ruas dan podos berarti kaki. Arthropoda berarti hewan yang memiliki kaki beruas-ruas. Tubuh arthropoda simetri bilateral, bersegmen, dan mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari kitin yang berfungsi menutupi dan melindungi alat-alat dalam serta memberi bentuk pada tubuh. Tubuh terbagi ata kepala (chepala/caput), dada (thoraks), dan perut (abdomen).

Gambar 1Dalam kelas insekta terdiri dari beberapa suku yang sangat penting dan terdapat paling banyak di alam, diantaranya yaitu:1. Coleoptera, bangsa kumbang. Contoh: Kumbang badak.2. Diptera, bangsa lalat dan nyamuk.3. Homoptera, bangsa kutu.4. Hemiptera, bangsa kepik.5. Hymenoptera, sayap mirip seperti selaput.6. Lepidoptera, 2 pasang sayap membranus berwarna warni. Contoh: Kupu-kupu.7. Tysanoptera, sayap berumbai.8. Othoptera, bersayap lurus. Contoh: Belalang.9. Isopteran, bentuk dan ukuran sayap depan dan belakang sama. Contoh: rayap.10. Odonata. Contoh: Capung.Peranan arthropoda dalam mempengaruhi ekosistem di alam ada 3 macam. Peranan arthropoda tersebut yaitu:1. HamaHama adalah binatang atau sekelompok binatang yang pada tingkat populasi tertentu menyerang tanaman budidaya sehingga dapat menurunkan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas dan secara ekonomis merugikan. Contoh: serangga tikus pada tanaman padi yang menyebabkan gagalnya panen, serangan Crocidomolia binotalis yang menyerang pucuk tanaman kubis-kubisan.2. PredatorPredator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan atau memangsa binatang lainnya. Contohnya: Menochilus sexmaculatus yang memangsa Aphid sp.3. ParasitoidParasitoid adalah serangga yang memarasit serangga atau binatang arthropoda yang lain. Parasitoid bersifat parasitik pada fase pradewasa dan pada fase dewasa mereka hidup bebas tidak terikat pada inangnya. Contoh: Diadegma insulare yang merupakan parasitoid telur dari Plutella xylostela. Apabila telur yang terparasit sudah menetas maka D. insulare akan muncul dan hidup bebas dengan memakan nektar.

4. Vektor dan PolinatorVektor adalah organisme yang dapat menularkan penyakit. Sedangkan pollinator adalah organisme yang dapat membantu penyerbukan/polinasi.(Hairiah, 2013)2.4 Pengaruh faktor lingkungan pada pertumbuhan tanaman Faktor Abiotik Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik yang mempengaruhi ekosistem antara lain sebagai berikut.a. SuhuSuhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.b. Sinar matahariSinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.c. AirAir berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.d. TanahTanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

e. KetinggianKetinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.f. AnginAngin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. (Hairiah, 2013)

BAB 3METODOLOGI3.1 Alat, Bahan beserta Fungsinya3.1.1 Analisis vegetasi Alata. Meteran: Untuk mengukur panjang dan luas plot.b. Gunting: Untuk menggunting rafia.c. Penggaris: Untuk mengukur d. Kamera: Untuk dokumentasi.e. Kalkulator: Untuk penhitungan.f. Lux meter: Untuk menukur radiasi matahari.g. Termohigrometer: Untuk mengukur suhu kelembapan Bahana. Plastik 1 kg: Untuk tempat tanaman yang belum dikenali, sehingga dapat dibawa pulang guna membandingkan dengan literature.b. Tali rafia: Digunakan untuk membuat plot dan tali plastic.c. Blangko pengamatan: Sebagai pedoman pelaksanaan.d. Alat tulis: Untuk mencatat hasil pengamatan.e. Vegetasi3.1.2 Faktor Abiotik Tanah Alat dan Bahana. Cetok: Untuk mengambil tanah.b. Rafia: Untuk membuat plot 50x50 cm dengan kedalaman 20 cm.c. Plastik: Untuk tempat sampel tanah dan organisme yang ada di dalam plot tersebut.d. Kamera: Untuk dokumentasi.e. Alat tulis: Untuk mencatat hasil pengamatan.f. Modul Ekoper: Untuk pedoman pengamatan.g. Tester PH: Untuk mengetahui kadar PH tanah.h. Penggaris besi: Untuk mengukur kedalaman tanah.3.1.3 Faktor Biotik (Keragaman arthropoda pada agroekosistem) Alata. Swept net: Jaring untuk menngkap serangga.b. Gelas air mineral: Jebakan untuk menangkap serangga (pitfall)c. Kamera: Untuk dokumentasi Bahana. Detergen: Untuk menjebak serangga (isi gelas aqua, pitfall)b. alcohol 70% dan kapas: Untuk mengawetkan penangkap serangga.c. Plastik 1 kg: Untuk tempat serangga sehingga bisa dibawa pulang untuk diidentifikasi lebih lanjut.d. Alat tulis: Untuk mencatat hasil pengamatan.e. Buku KDS: Untuk mengidentifikasi serangga.3.1.4 Pengaruh factor lingkungan terhadap tanaman (polybag) Alata. Polibag besar: Untuk tempat menanam jagungb. Cetok:untuk mengambil tanahc. Gelas aqua: Untuk mengambil aird. Salinity meter: Untuk mengetahui kandungan kadar garam. Bahana. Tanah: Untuk media tanamb. Air: Untuk menyiram tanamanc. Pupuk organic : Untuk bahan campuran tanah yang menyuburkan tanaman.d. Biji jagung: Sebagai obyek pengamatan.e. Garam3.2 Langkah Kerja di Lapang (Teknis Lapang) 3.2.1 Analisis Vegetasi & Faktor Abiotik (Suhu Udara, Radiasi Matahari) Dari setiap spesies dibuat herbariumBuat laporan hasil pengamatanLakukan pengamatan pada petak percontohanIdentifikasi dengan mengamati vegatasi dalam petak percontohan yang terdiri spesies, jumlah individu, dan luas bidang datarLalu hitung kerapatan, frekuensi dan dominasi dan indeks nilai dari masing-masing vegetasiTeknis lapang

Gambar 2

3.2.2 Faktor Abiotik (Tanah)

Masuk dalam area plot 5x5 mMembuat 5 subplot di setiap pojokan plot 5x5m, dengan ukuran 50x50 cm dan kedalaman 20 cm.Menggali subplot tersebutMengamati warna tanah dan organisme yang ada di dalamnya. Catat dan dokumentasikan hasil pengamatan.

Gambar 3

3.2.3 Faktor Biotik (Keragaman Arthropoda pada Agroekosistem) Teknis di Lapang Menggunakan ayunan ganda, setiap 1 langkah 2 kali ayunan dan terakhir ditutupSerangga yang terperangkap dalam swept net dimasukkan plastik dan diberi klorofomIdentifikasi SeranggaDengan swept net

Isi gelas aqua dengan air yang dicampur detergen.Pencampuran deterjen digunakan untuk menenggelamkan serangga dengan cepat dan mematikan serangga.Catat dan amati serangga-serangga yang terjebak.Diamkan setelah beberapa hariLetakkan gelas sejajar dengan permukaan tanah agar serangga cepat terjebak.Dengan Pitfall

Teknis lapang pengaruh factor lingkungan terhadap tanaman (polybag)

Setelah semua alat siap, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tanah yang akan digunakan sebagai media tanam.Letakkan pada tempat yang terkena cahaya matahari dan lakukan pengamatan berkala tiap minggu.Mengambil tanah secukupnya kemudian dicampur dengan sedikit pupuk organic. Pupuk organic disini adalah kotoran hewan ternak (kerbau).Masukkan dua biji jagung dalam lubang yang telah dibuat.Buat lubang yang tidak terlalu dalam untuk tempat biji jagung.Setelah tanah tercampur dengan pupuk organic, beri sedikit air agar tanah tidak terlalu kering dan cocok untuk media tumbuh tanaman.Ketika tanah sudah siap maka masukkan dalam polybag yang telah disediakan oleh asisten. Masukkan tanah kira-kira setinggi lubang udara yang paling tinggi dalam polybag.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan + Tabel Pengamatan (Cangar , Ngijo, dan Jatikerto) 4.1.1 Analisis vegetasi dan factor abiotic (Suhu udara, radiasi matahari)1. Cangara. Tabel Pengamatan VegetasiNoNama VegetasiFase TanamanJumlah

1Daucus carrota .L.Vegetatif335

2Portulaca oleraceaeVegetatif128

3Cyperus rotundusVegetatif4

4Oxalis CorminaculataVegetatif16

b. Tabel Pengamatan faktor AbiotikSuhu (oC)pH TanahRH (%)RM (Lux)

22,2710588

c. Klasifikasi Vegetasi dan Identiikasi Tanaman Klasiikasi Wortel (Daucus carrota .L.)

Gambar 1 : Tanaman wortelKingdom: PlantaeOrdo: ApialesFamili: ApiaceaeGenus: DaucusSpesies: D. carotaDivisi: MagnoliophytaKelas: Magnoliopsida

Identifikasi tumbuhan : Daun tanaman wortel termasuk daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai. Batang tanaman wortel pendek sehingga hamper tidak Nampak, berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras dan berdiameter 1 1.5 cm. Wortel memiliki akar tunggang dan serabut. Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua.

Klasifikasi Gulma 1(Portulaca oleraceae)

Gambar 2 : Tanaman gulmaKingdom: PlantaeOrdo: CaryophllalesFamili: PortulacaceaeGenus: PortulacaSpesies: P. oleraceaNama binomial : Portulaca oleraceaSinonim: Portulacaia oleraceaIdentiikasi Tanaman : Batangnya berwarna merah keunguan, bentuknya gemuk dan tebal. Daun tanaman krokot merupakan daun tunggal berwarna hijau berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul. Tepi daunnya rata dan berdaging yang memiliki panjang 1-3 cm dan lebar 1-2cm. Bunganya berwarna kuning sulfur. Bunga Krokot merupakan bunga majemuk yang terletak di ujung cabang. Tanaman krokot juga memiliki kelopak bunga bewarna hijau, bertajuk, dan bersayap. Mahkota bunga krokot berbentuk jantung, memiliki 3-5 kepala putik bewarna putih dan kuning. Buah krokot berbentuk kotak, berwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak. Bijinya bulat kecil mengkilap, bewarna hitam. Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang. Klasifikasi Gulma 2, Calincingan (Oxalis Corniculata)

Gambar 3 : Tanaman calincingan Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeBangsa: PoalesFamili: OxalidaceaeMarga: OxalisSpesies : Oxalis corniculata

Identifikasi Tanaman:Akar: memiliki akar tunggang.Batang: batang tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm.Daun: tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar menjadi pelepah dan anak daun berbentuk jantung.Bunga: dalam payung tunggal di ketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berambut. Buah: tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung menyempit, panjang 2 cm dengan celah membujur, elastis membuka menutup ruang.Habitat: tempat tumbuhnya tumbuh di tegalan, kebun sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl.Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif, dengan biji

Klasifikasi Gulma 3 Rumput (Themeda arguens)

Gambar 3 : Tanaman rumputKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkanbiji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhanberbunga)Kelas: Liliopsida (berkepingsatu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo: PoalesFamili: Poaceae (sukurumput-rumputan)Genus: ThemedaSpesies: Themedaarguens (L.) Hack

Identifikasi Tanaman : Akar: memiliki akar serabut.Batang: batang pada tanaman ini kaku dan ramping, ketinggian + 30-90cm.Daun: daunnya runcing ke ujung (acutus), umumnya berambut, jarang yang berambut, panjang 5-20 cm, lebar 2-8 mm berbentuk garis atau benang (folium linearum) dengan tulang daun sejajar (paralel nervis).Bunga: bunga dapat berupa karangan panicula di akhirr pucuk, panjang 10-20 cm, warna kemerahan atau keunguan, bercabang halus dan menyebar, spikelet tertutup oleh rambut tipis, tangkainya ramping dan beberapa rambut halus dan panjang di ujung, tiap skelet terdiri dari dua floret yang lebih rendah, steril dan sekamnya berjanggut, yang lebih atas inseksual dan sekamnya kosong.Buah: memiliki buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.Habitat : tempat hidupnya di tempat terbuka, tanah yang mengandung garam, ladang, padang rumput, pinggir jalan dan lahan pertanian.

Analisa Vegetasi CangarNONAMA SPESIESD1D2PETAK CONTOH

12345

1Daucus carrota .L.14169982715825

2Portulaca oleraceae17654471746

3Themeda Arguens21213---

4Oxalis Corminaculata7211-2-3

Tabel SDR Cangar NoSpesiesKerapatanFrekuensiDominansiLBAIV (%)SDR (%)

MutlakNisbi (%)MutlakNisbi (%)MutlakNisbi (%)

1Daucus carrota .L.6769,35133,31,3960,9635,6158,652,87

2Portulaca oleraceae25,626,5133,30,5624,5616,285,0123,34

3Themeda arguens0,80,820,413,30,2611,46,6824,528,17

4Oxalis Corminaculata3,23,310,6200,0773,372,231,8210,61

2. Data Percobaan Ngijo

26

data kacang tanah

tanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

12153

23080

32982

42768

51668

data jagung

tanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

19026

24210

36214

41019

5528

Tanaman Jagung dengan Perlakuan Salinitas yang Berbeda

kadar garam 200 ppm

polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 11858

2

polybag 21896

2

polybag 31837

2

polybag 41297

2

polybag 51996

2

polybag 61595

2

polybag 71787

2

polybag 81818

2

polybag 91967

2

polybag 101926

2

kadar garam 700 ppm

polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 11335

2

polybag 21657

2

polybag 31406

2263

polybag 41427

2

polybag 51364

2466

polybag 61606

2526

polybag 71404

2

polybag 81163

2436

polybag 91

2

polybag 101

2

kadar garam 1200 ppm

Polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 11608

2

polybag 21508

2

polybag 31385

2

polybag 4134,54

2485

polybag 51416

2

polybag 6149,55

238,56

polybag 71446

2

polybag 81427

2

polybag 91366

2215

polybag 101325

2

kadar garam 1700 ppm

polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 1 1608

2206

polybag 21566

2608

3426

polybag 31427

24310

3497

polybag 417011

2668

polybag 51526

2728

polybag 61727

2676

39311

polybag 719210

2636

polybag 81575

2595

388

polybag 91464

2949

polybag 1019010

2

kadar garam 2200 ppm

Polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 1110412

2

polybag 2110313

2

polybag 31283

2233

polybag 41728

2

polybag 517910

27810

polybag 61689

2466

polybag 71538

2526

polybag 8110313

2

polybag 917611

2

polybag 1019613

210512

3. Jatikerto Faktor Abiotik (Tanah)a. Tebal Seresah Titik 1Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

5 cm14 daun12 daunCoklat TuaCacing Tanah, Kumbang Tanah dan Semut

Titik 2 Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

6 cm17 daun10 daunCoklat TuaCacing Tanah dan Kepik Tanaman

Titik 3Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

10 cm21 daun16 daunCoklat TuaSemut, Kumbang Tanah dan Kumbang Kalajengking

Titik 4Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

Tidak ada seresah tumbuhan atau rumputTidak ada daun tetapi rumputTidak ada daun tetapi rumputCoklat TuaTidak terdapat organisme

Titik 5 Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

Tidak ada seresah tumbuhan atau rumputTidak ada daun tetapi rumputTidak ada daun tetapi rumputCoklat TuaCacing Tanah, Semut dan Kepik Tanaman

b. Keadaan Suhu (Tanah , Ph dan Intensitas cahaya)Lokasi (JatiKerto)TanahpHIntensitas cahaya

33,6 oC-

4.1.3 Faktor BiotikTabel pengamatan ArthropodaLokasi : JatikertoNo.Spesies seranggaJumlahOrdoPeranan dalam ekosistem

1Belalang pedang2OrthopteraHama

2Kumbang kubah3ColeopteraPredator

3Lalat Putung Rokok1DipteraPredator

4Gangsir(jangkrik)5Orthoptera Hama

5Semut 5OrthopteraPolinator

6Belalang sembah1MantodeaPredator

7Laba-laba 2AraneidaPredator

Gambar Literatur Anthropoda yang didapat

NoCiri MorfologiGambar Serangga (Pengamatan dan Literatur)Keterangan

1.Ciri berdasarkan pengamatan: Ukuran tubuh besar Posisi muka miring Antenna seperti rambut Memiliki sayap dan tubuh yang berwarna hijau Sebagai hama Belalang pedang (Belalang Daun)

Ordo: orthopteraFamily: TettigonidaeJumlah: 2 ekor

Bioekologi Belalang

Siklus hidupTelur minpha imago Perandengan memakan anak daun mulai dari pingggir ke bagian tengah. Kadang-kadang dimakan sebagian atau sampai ke lidi. Bekas gigitan biasanya tidak rata. Serangan berat, terlihat pada pelepah daun bagian bawah tinggal lidi saja. Berdasarkan dari cara penyerangannya, belalang pedang ini termasuk tipe mulut menggigit-mengunyah. Selain itu, serangga ini juga merupakan serangga polibag. HabitatDi areal pertanaman budidaya, ada juga yang lingkungan rumah atau tempat tinggal. Perilaku Beberapa jenis jantan pandai menyanyi atau menghasilkan suara. Tujuannya untuk menarik perhatian lawan jenis. Induk ada yang meletakkan telur dengan cara menyisipkannya diantara jaringan tanaman, di dalam tanah, dll.(Christina Lilies. S,1991)

2.Ciri berdasarkan pengamatan: Umum berwarna hitam/coklat Antena panjang dan halus seperti rambut Sebagai predator Jengkerik atau Gangsir

Ordo: OrthopteraFamily: GryllidaeJumlah:

Bioekologi Jengkerik : Siklus hidupTelur nimpha dewasa Peran.Jangkrik atau gangsir biasanya dengan menggigit dan memotong tanaman pada daun dan batang yang masih muda. Gangsir mempunyai ukuran dan ukuran yang lebih besar. Gangsir membuat sarang dan menggali lubang sendiri. Habitat dan perilakuHidup di berbagai habitat baik lingkungan basah maupun kering, terutama yang dinaungi rumput-rumput. Dan dapat juga ditemukan di rumah-rumah, sisa-sisa tanaman yang masih lembab (jerami), di perkebunan kopi, teh, karet dan ketela pohon. Perilaku jangkrik biasanya meletakkan telur di tanah atau disisipkan ke tanaman. Jangkrik dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara jangkrik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar.(Sri Suhairni, 1991)

3. Ciri berdasarkan pengamatan: Tubuh memanjang Antenna pendek Femur dilengkapi dengan duri-duri berfungsi sebagai penangkap massa Berwarna krem, coklat muda atau hijau Sebagai predator Belalang Sembah

Ordo: OrthopteraFamili: MantidaeJumlah: 1 ekor

Bioekologi Belalang : Siklus hidupTelur larva pupa imago PeranSebagian besar perusak tanaan, perusak bahan simpanan, tetapi ada pula yang sebagai predator. HabitatDi areal pertanaman budidaya, ada juga yang lingkungan rumah atau tempat tinggal. Perilaku Beberapa jenis jantan pandai menyanyi atau menghasilkan suara. Tujuannya untuk menarik perhatian lawan jenis. Induk ada yang meletakkan telur dengan cara menyisipkannya diantara jaringan tanaman, di dalam tanah, dll.(Christina Lilies. S,1991)

4. Ciri berdasarkan pengamatan: Vena sayap tidak kompleks Sayap mirip seperti selaput, tipis Abdomen dengan 6-7 ruas Sebagai hamaSemut

Ordo: OrthopteraFamili: FormicidaeJumlah: 5 ekor

Bioekologi Semut : Siklus hidupTelur larva pupa dewasa PeranSemut berperan sebagai hama tanaman.Habitat dan perilakuDitemukan hampir disemua tempat ; di bangkai, pertanaman, rongga/celah-celah di dalam bangunan atau tanah. Semut merupakan serangga sosial dengan kasta berbeda; ratu, jantan yang biasanya bersayap dan jantan pekerja tanpa sayap. Sebagian besar akan menggigit bila diganggu dan beberapa akan menyengat.(Sri Suhairni, 1991)

5. Ciri berdasarkan pengamatan: Tubuh pipih Ukuran tubuh 3-8,5 mm Sedikit banyak menyerupai kepiting dalam kenampakan dan tingkah lakunya Sebagai predatorLaba-laba

Ordo: AraneidaFamili: ThomisidaeJumlah: 2 ekor

Bioekologi Laba-laba : Siklus hidupTelur laba-laba PeranLaba-laba bertindak sebagai predator yang cukup efektif bagi hama-hama tanaman pangan lainnya. Habitat dan perilakuLaba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadangkanibal. Mangsa utamanya adalahserangga. Laba-laba membuatjaringuntuk menangkap mangsa, mereka mampu menghasilkan benangsutera--yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebutspinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantungtelur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.(Sri Suhairni, 1991)

6. Ciri berdasarkan pengamatan: Tubuh berukuran sedang sampai besar Abdomen umumnya pipih dan panjang menyerupai putung rokok Sebagian besar berwarna keehitaman atau abu-abu Sebagai

Lalat Puntung Rokok

Ordo: dipteraFamili: Rhagionidae Jumlah: 1 ekor

7. Ciri berdasarkan pengamatan: Tubuh lebar, oval mendekati bulat Antenna pendek Dewasa umumnya berwarna cerah seperti kuning, oranye, atau sampai merah Sebagian besar sebagai predatorKumbang Kubah

Ordo: ColopteraFamili: CoccinelidaeJumlah: 3 ekor

Bioekologi Kumbang : Siklus hidupTelur Nimfa dewasa PeranAda yang bersifat predator, hama tanaman ataupun kedua-duanya yaitu sebagai predator dan hama. Habitat dan perilakuHampir di semua vegetasi tanaman dapat dijumpai, terdapat melimpah, terutama di daerah yang tidak begitu terik atau kering. Perilakunya yakni, bila diganggu akan mengeluarkan bau-bauan yang tidak enak.(Sri Suhairni, 1991)

Aspek tanahTabel Pengamatan Suhu, pH, RH (kelembaban), dan Radiasi MatahariNo.DaerahSuhu (oC)pHRH (%)RM (Lux)

1Cangar 22,2710588

2Ngijo 257650

3Jatikerto

Tabel pengamatan aspek tanah Data Pengamatan Aspek Tanah

PlotWarna TanahBiota Tanah

1coklat tuaJankerik

2coklat tuaJangkerik

3coklat tuaLaba-laba

4coklat tuaLaba-laba

5coklat tuaSemut

Keragaman arthropodaKLASIFIKASI

Kerajaan : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : OrthopteraUpaordo: EnsiferaSuperfamili: GrylloideaFamili: Gryllidae Bolvar, 1878

Kerajaan: AnimaliaFilum: ArthropodaKelas: ArachnidaOrdo: Araneae Clerck, 1757

Kerajaan: AnimaliaFilum: ArthropodaKelas: InsektaOrdo: HymenopteraUpaordo: ApokritaSuperfamili: VespoideaFamili: Formicidae Latreille, 1809

Kerajaan: AnimaliaFilum: ArthropodaKelas: InsectaUpaordo: Caelifera

Kerajaan: AnimaliaFilum: ArthropodaKelas: Serangga (Insecta)Ordo: DipteraFamili: Culicidae

Kerajaan: AnimaliaFilum: ArthropodaKelas: InsectaOrdo: ColeopteraFamili: Coccinellidae Latreille, 1807

Kerajaan : AnimaliaFilum: ArthropodaKelas: InsectaOrdo: LepidopteraFamili: NoctuidaeGenus: Spodoptera Guene, 1852

4.1.2 Faktor Abiotik (Tanah) Tebal Seresah (JatiKerto)Titik 1Tinngi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

5 cm14 daun12 daunCoklat Tua Cacing Tanah, Kumbang Tanah dan Semut

Titik 2Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

6 cm17 daun10 daunCoklat TuaCacing Tanah dan Kepik Tanaman

Titik 3Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

10 cm21 daun16 daunCoklat TuaSemut, Kumbang Tanah dan Kumbang Kalajengking

Titik 4Tinggi Seresah P1P2Warna TanahOrganisme

Tidak ada seresah tumbuhan atau rumputTidak ada daun tetapi rumputTidak ada daun tetapi rumputCoklat TuaTidak terdapat organisme

Titik 5 Tinggi SeresahP1P2Warna TanahOrganisme

Tidak ada seresah tumbuhan atau rumputTidak ada daun tetapi rumputTidak ada daun tetapi rumputCoklat TuaCacing Tanah, Semut dan Kepik Tanaman

Keadaan Suhu (Tanah dan pH)Lokasi (JatiKerto)Tanah pH

33,6 oC

Keanekaragaman binatang yang ada di atas dan di dalam tanahLokasi (Jatikerto)Tabel No Spesies SeranggaJumlah Ordo Peranan dalam Ekosistem

1Cacing Tanah3HaplotaxidaPredator

2Semut3Hymenoptera Predator

3Kumbang Tanah2coloeptraPredator dan Hama

4Kumbang Kalajengking1coloeptraPredator

5Kepik Tanaman 2HemipteraPredator

Tabel Pengamatan Vegetasi Lokasi: Ngijo

data kacang tanah

tanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

12153

23080

32982

42768

51668

data jagung

tanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

19026

24210

36214

41019

5528

Tanaman Jagung dengan Perlakuan Salinitas yang Berbeda

kadar garam 200 ppm

polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 11858

2

polybag 21896

2

polybag 31837

2

polybag 41297

2

polybag 51996

2

polybag 61595

2

polybag 71787

2

polybag 81818

2

polybag 91967

2

polybag 101926

2

kadar garam 700 ppm

polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 11335

2

polybag 21657

2

polybag 31406

2263

polybag 41427

2

polybag 51364

2466

polybag 61606

2526

polybag 71404

2

polybag 81163

2436

polybag 91

2

polybag 101

2

kadar garam 1200 ppm

Polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 11608

2

polybag 21508

2

polybag 31385

2

polybag 4134,54

2485

polybag 51416

2

polybag 6149,55

238,56

polybag 71446

2

polybag 81427

2

polybag 91366

2215

polybag 101325

2

kadar garam 1700 ppm

polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 1 1608

2206

polybag 21566

2608

3426

polybag 31427

24310

3497

polybag 417011

2668

polybag 51526

2728

polybag 61727

2676

39311

polybag 719210

2636

polybag 81575

2595

388

polybag 91464

2949

polybag 1019010

2

kadar garam 2200 ppm

Polybagtanaman ke-tinggi (cm)daun (helai)

polybag 1110412

2

polybag 2110313

2

polybag 31283

2233

polybag 41728

2

polybag 517910

27810

polybag 61689

2466

polybag 71538

2526

polybag 8110313

2

polybag 917611

2

polybag 1019613

210512

4.2 Pembahasan4.2.1. Analisa VegetasiKeadaan suhu udara di Cangar yang merupakan dataran tinggi, cukup rendah yaitu 22,20C. RH udara menunjukkan bahwa kelembaban udara di Cangar 10%. Sedangkan radiasi matahari di Cangar, 588 Lux.Keadaan suhu udara di Jatikerto yang merupakan dataran rendah adalah 33,60C. RH udara menunjukkan bahwa kelembapan udara di Jatikerto . Sedangkan radiasi matahari Pada lahan pengamatan di Ngijo, keadaan suhu udara yaitu 250C dan merupakan dataran sedang. Kondisi PH tanahnya netral, yaitu 7. Sedangkan radiasi matahari pada lahan tersebut adalah 650 Lux.Vegetasi pada ketiga lahan tersebut berbeda-beda, diketahui pada lahan Cangar terdapat tanaman wortel, gulma, dan rumput teki. Pada lahan ini tanaman utamanya adalah wortel dan tanaman bit merah sebagai tanaman sampingannya. Untuk lahan Ngijo terdapat tanaman jagung. Di lahan Jatikerto terdapat tanaman anatara lain kopi, dan jarak. Adanya perbedaan vegetasi pada ketiga lahan tersebut yaitu lahan Cangar, Ngijo, dan Jatikerto dikarenakan lahan-lahan itu merupakan agroekosistem dimana tanaman yang ditanam tergantung pada manajemen manusia. 4.2.2. Faktor abiotic tanahWarna tanah merupakan petujuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya oleh perbedaan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Bahan organik memberi warna kelabu, kelabu tua atau coklat tua pada tanah kecuali bila bahan dasarnya tertentu sperti oksida dan besi atau penimbunan garam memodifikasi warna. Akan tetapi banyak tanah tropika dengan kandungan oksida (hematit) yang tiggi berwarna merah, bahkan dengan sejumlah besar bahan organik (Nurhayati, 1986).Karatan merupakan hasil pelapukan batuan tanah yang di pengaruhi oleh adhesi dan kohesi. Karatan berwarna hitam mengandung banyak mangan (Mg) sedangkan berwarna merah mengandung besi (Fe). Karatan merupakan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan menunjukkan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan menunjukkan bahwa udara masih dapat kedalam tanah setempat sehingga terjadi oksidasi ditempat tersebut dan terbentuk senyawa-senywa Fe3+ yang berwarna merah. Bila air tida pernah menggenang tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah dalam keaadaan oksidasi (Fe3+) oleh karena itu umumnya berwarna merah atau coklat. (Foth, 1988).Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman jagung harus mempunyai kandungan hara yang cukup. Tersedianya air dan zat makanan di dalam tanah sangat menujang proses pertumbuhan tanaman hingga produksi. Kemasaman tanah yang cocok adalah pada pH tanah 6,0 7,0 (S1) dengan salinitas < 2 mmhos/cm (Djaenuddin, 1994).Berdasarkan pengamatan lapang, di Cangar memiliki tekstur tanah yang gembur, warna tanah coklat tua, di dalam tanah terdapat banyak mikroorganisame yang dapat menyuburkan tanah sehingga tanah dapat di tanami. Tanamn yang di tanam di Cangar pada saat kami melakukan pengamatan merupakan jenis tanaman semusim yang cocok ditanam pada tanah yang terdapat di Cangar. Di Jatikerto tanaman yang kami amayi merupakan tanaman agroforesti yaitu tanaman kopi, tanah yang terdapat di sini memiliki tanah yang sedikit kering dan basah. Tanah di Ngijo memiliki tanah liat dan gembur karena merupakan dataran sedang. Jadi tiap dataran memiliki tekstut dan warna tanah yang berbeda, dan tanaman yang ditanam juga disesuaikan dengan tanah yang terdapat di dataran tersebut. 4.2.3. Keragaman arthropodaPada lahan Cangar terdapat arthropoda antara lain ulat , belalang, jangkrik, semut, laba-laba. Untuk lahan Malang terdapat capung, semut, belalang dan jangkrik sedangkan pada lahan Jatikerto terdapat belalang, semut dan laba-laba. Perbedaan keragaman arthropoda pada ketiga lahan dikarenakan berbedanya tanaman yang ditanam sebagai tanaman inang sebagian arthropoda yang merupakan hama. Tanaman-tanaman tersebut merupakan makanan dari arthropoda-arthropoda tersebut. Keadaan iklim yang berbeda juga mempengaruhi kehidupan arthtropoda yang ada pada lahan. Ada arthropoda yang hidup di daerah dingin dan ada yang hidup di daerah panas, tergantung pada adaptasi yang dimilikinya. Bentuk morfologi arthropoda mempengaruhi cara bertahan dari masing-masing arthropoda.

BAB 5PENUTUP5.1 Kesimpulana. Suhu dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suatu daerah, tingkat kerapatan tanaman, dan radiasi mataharib. Semakin tinggi nilai frekuensi, kerapatan, dan dominansi pada tanaman di suatu daerah maka menyebabkan tingkat persaingan untuk memperoleh unsur hara semakin tinggic. Arthropoda merupakan filum terbesar dalam jumlah anggotanya, sehingga sebagian besar jenis hama tanaman merupakan anggota filum ini. Namun demikian, anggota filum ini khususnya dalam kelas Arachnida sebagian besar bertindak sebagai musuh alami hama, sedang dari kelas Insekta sebagian dari anggotanya menjadi hama penting pada berbagai jenis tanaman dan yang lain ada pula yang berperan sebagai musuh alami hama.d. Di Cangar, Ngijo dan Jatikerto terdapat perbedaan yang mudah dilihat yaitu suhu, kelembapan, ketinggian tempat, kondisi tanah, keragaman arthropoda, dan jenis vegetasi.