ekologi

28
LEMBAR KERJA MAHASISWA Mata Kuliah : EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN Kode Mata Kuliah/SKS : 4514-2-3052/2 SKS Tujuan : 1. Mendefinisikan ilmu lingkungan dan membandingkan antara ilmu lingkungan dan ekologi. 2. Membuat 5 (lima) materi pokok yang memberikan kontribusi terhadap ilmu lingkungan. 3. Menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu, revolusi pertanian dan revolusi industri. 4. Membedakan antara sumberdaya daya alam terbarui dan sumberdaya alam tak terbarui. 5. Mengkalsifikasikan masalah lingkungan ke dalam tiga kategori utama. Jawaban 1. Mendefenisikan ilmu lingkungan dan membandingkan antara ilmu lingkungan dan ekologi Ilmu Lingkungan merupakan integrasi dari berbagai ilmu yang mempelajari lingkungan dari sudut pandang tertentu. Dapat dikatakan bahwa ilmu lingkungan adalah suatu wadah yang berisikan berbagai asas dan konsep dari berbagai ilmu yang dipersatukan dengan maksud untuk mempelajari dan memecahkan masalah-masalah yang menyangkut hubungan antara jasad hidup

DESCRIPTION

education

TRANSCRIPT

Page 1: ekologi

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Mata Kuliah : EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

Kode Mata Kuliah/SKS : 4514-2-3052/2 SKS

Tujuan :

1. Mendefinisikan ilmu lingkungan dan membandingkan antara ilmu lingkungan dan

ekologi.

2. Membuat 5 (lima) materi pokok yang memberikan kontribusi terhadap ilmu lingkungan.

3. Menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu, revolusi pertanian dan revolusi

industri.

4. Membedakan antara sumberdaya daya alam terbarui dan sumberdaya alam tak terbarui.

5. Mengkalsifikasikan masalah lingkungan ke dalam tiga kategori utama.

Jawaban

1. Mendefenisikan ilmu lingkungan dan membandingkan antara ilmu lingkungan dan

ekologi

Ilmu Lingkungan merupakan integrasi dari berbagai ilmu yang mempelajari lingkungan

dari sudut pandang tertentu. Dapat dikatakan bahwa ilmu lingkungan adalah suatu wadah

yang berisikan berbagai asas dan konsep dari berbagai ilmu yang dipersatukan dengan

maksud untuk mempelajari dan memecahkan masalah-masalah yang menyangkut

hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya. ilmu lingkungan adalah ekologi

terapan. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan

lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos

("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk

hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi

pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk

hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan

adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang

lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu

Page 2: ekologi

lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.

Pembagian Ekologi

Ekologi perairan tawar

o Ekologi laut

o Ekologi darat

Menurut garis Taxonomi

o Ekologi tumbuhan

o Ekologi vertebrata

o Ekologi serangga

o Ekologi jasad renik

Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkungan.

Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan

makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya

Populasi adalah golongan-golongan individu dari suatu jenis organisme.

Komunitas adalah semua populasi yang menduduki suatu daerah tertentu

Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan

hidup yang saling mempengaruhi.

2. Membuat lima materi pokok yang memberikan kontribusi terhadap ilmu

lingkungan

- Struktur Ekosistem

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup, batasan dari ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan

kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,

stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Secara struktural ekosistem terdiri dari

komponen biotik dan abiotik.

Komponen biotik ekosistem meliputi: sumber daya tumbuhan, sumber daya hewan,

jasad renik, dan sumber daya manusia. Komponen abiotik ekosistem meliputi: sumber

daya tanah, sumber daya air, sumber daya energi fosil, udara, serta cuaca dan iklim.

Page 3: ekologi

Masing-masing komponen yang menjadi bagian dari ekosistem tersebut saling

berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan erat. Adapun faktor lingkungan pembatas

berperan besar dalam menentukan komposisi organisme dalam suatu ekosistem. Dalam

konsep faktor pembatas dikemukakan bahwa setiap organisme memiliki kisaran toleransi

terhadap setiap faktor lingkungan abiotik.

- Fungsi Ekosistem

Untuk memahami bagaimana ekosistem berfungsi maka hal mendasar yang perlu

dipahami adalah terdapatnya aliran energi ke dalam ekosistem dan terjadinya daur materi

di dalam ekosistem. Kedua hal tersebut dapat diamati pada proses produksi dan

dekomposisi, rantai dan jaring makanan, adanya tingkatan tropik di dalam ekosistem,

serta terjadinya daur biogeokimia yang berlangsung secara terus-menerus dan

berkesinambung-an. Energi ialah segala sesuatu yang dapat melakukan pekerjaan.

Sumber energi dapat dikelompokkan menjadi: sumber energi tak terbarui (non

renewable) yaitu sumber energi fosil dan nuklir, sumber energi terbarui (renewable) yaitu

sumber energi bukan fosil, misalnya tenaga air dan tenaga angin.

Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya

tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jalur makan-memakan. Rantai makanan

dibagi atas dua tipe dasar, yaitu: rantai makanan rerumputan (grazing food chain), dan

rantai makanan sisa (detritus food chain).

Unsur yang merupakan persinggungan (interface) antara komponen habitat yaitu

tanah/batuan, air, dan atmosfer, terjadi proses-proses baik fisik, kimia, maupun biologi

yang silih berganti atau bersamaan yang disebut proses biogeokimia, karena proses ini

terjadi berulang-balik, maka proses ini disebut daur biogeokimia.

Di dalam daur unsur atau senyawa kimia dapat ditemukan adanya 2 (dua) kutub,

yaitu kutub cadangan dan kutub pertukaran atau kutub peredaran. Dari segi biosfer, daur

biogeokimia terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu tipe gas dan tipe sedimen.

- Komunitas

Komunitas biotik berperan sangat penting dalam keseimbangan ekosistem.

Komunitas adalah beberapa populasi yang hidup pada suatu habitat fisik tertentu, yang

merupakan suatu unit organisasi dengan karakteristik tertentu sebagai tambahan dari

komponen karakteristik populasi penyusunnya, dan berfungsi sebagai suatu unit melalui

Page 4: ekologi

berbagai transformasi metabolik. Ukuran dan komposisi spesies pada komunitas adalah

berbeda-beda, namun dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkatan tropiknya, yaitu

produsen, konsumen, dan dekomposer. Karakter umum dari suatu komunitas biasanya

ditentukan oleh spesies yang dominan pada komunitas tersebut. Keanekaragaman spesies

merupakan faktor penting dari suatu komunitas selain dominansi. Keanekaragaman

komunitas ditentukan pula oleh pola komunitas yang merupakan pola penyebaran atau

stratifikasi dari spesies yang hidup pada komunitas tersebut.

- Populasi

Populasi adalah sekelompok individu spesies yang sama yang menempati suatu

ruang, dan secara kolektif mempunyai sifat yang khas sebagai suatu kelompok. Sifat

kolektif tersebut antara lain adalah kepadatan populasi, natalitas, mortalitas, dan

distribusi umur. Populasi pada umumnya ada dalam keseimbangan yang dinamis, yang

dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor. Faktor keseimbangan yang mendorong

perkembangan populasi antara lain laju reproduksi, penyebaran, mekanisme pertahanan

diri, dan kemampuan bertahan pada kondisi sulit. Faktor pendorong tersebut berinteraksi

pula dengan faktor penghambat yang antara lain adalah keterbatasan sumber, habitat yang

kurang cocok, kondisi cuaca, persaingan, predator, parasit, dan penyakit. Adapun pola

interaksi spesies antarpopulasi dapat berbentuk interaksi netral, interaksi negatif, maupun

interaksi positif. Berbagai bentuk interaksi tersebut masih belum semuanya ditemukan

oleh manusia, sedangkan gangguan yang terjadi terhadap interaksi tersebut akan

berpengaruh kepada ekosistem secara keseluruhannya.

- Spesies dan Spesiasi

Berbagai tempat di permukaan bumi memiliki kondisi lingkungan yang berbeda-beda,

yang membentuk habitat dan relung ekologis yang berbeda-beda pula. Spesies yang

terbentuk melalui proses spesiasi dapat menempati habitat dan relung ekologis yang

berbeda-beda tersebut karena kemampuan intrinsiknya, seperti batas toleransi,

kemampuan adaptasi terhadap berbagai faktor seleksi alam, dan dimungkinkan karena

adanya variasi genetis. Proses spesiasi yang umum terjadi adalah spesiasi allopatrik,

parapatrik, sympatrik, dan polyploidy. Sedangkan spesiasi akibat campur tangan manusia

dapat terjadi dalam proses domestikasi. Proses spesiasi juga tak terlepas dari evolusi dan

Page 5: ekologi

perkembangan faktor habitat dan relung ekologis melalui segregasi relung ekologis.

Kedudukan Manusia dalam Lingkungan Hidup dan Dinamika Populasi

Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan lingkungan abiotik dan

lingkungan biotik, selain kebutuhan pokok primer dan sekunder manusia yaitu makan,

minum dan tempat tinggal, manusia juga membutuhkan sosialisasi.

Manusia mempunyai kelebihan dari makhluk hidup yang lain yaitu dalam perkara

(noosfir/akal). Sehingga dalam pemanfaatan sumber alam, manusia dapat mengelolanya

secara lebih efisien dan efektif dibandingkan makhluk hidup yang lain.

Dengan adanya saling ketergantungan di antara manusia di dalam memanfaatkan

dan mengelola sumber alam, maka terjadi kehidupan berkelompok sesuai dengan

pembagian kerja dan aktivitas kerja sama kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan

hidup yang berkelompok menimbulkan keterikatan manusia pada norma-norma aturan-

aturan dan adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, sehingga membentuk masyarakat.

Populasi manusia merupakan salah satu komponen dari ekosistem. Dengan

adanya pertumbuhan penduduk akan terpengaruh daya dukung lingkungan. Cara

mengukur pertumbuhan penduduk dapat menggunakan rumus: Pt = Pd + B – D + D + I –

O. Pendekatan cara demografi dalam mempelajari penduduk perlu diketahui ciri-cirinya

antara lain: jumlah penduduk, umur dan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, distribusi

penduduk, dan status perkawinan.

Dengan adanya kecepatan pertumbuhan penduduk dapat terjadi perubahan jumlah

penduduk yang disebabkan adanya perubahan jumlah kelamin, kematian, dan imigrasi.

Daya dukung lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung

kehidupan yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan daya dukung lingkungan, maka

dunia tidak akan dapat menanggung jumlah manusia tanpa batas. Apabila daya dukung

lingkungan terlampaui maka kehidupan manusia dapat mengalami berbagai kesulitan.

Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, manusia merupakan makhluk

hidup dengan berstrategi “K”, yaitu strategi yang memperhatikan batas daya dukung

lingkungan. Kalau populasinya sudah mendekati batas daya dukung, maka akan terjadi

perubahan laju kehidupan karena pengaruh kehidupan lingkungan yang menahan laju

pertumbuhan sehingga pertumbuhan yang berhimpit dengan batas daya dukung (K).

- Lingkungan Hidup Buatan

Page 6: ekologi

a. Manusia pada kehidupannya memerlukan tempat untuk bernaung dan melindungi

diri, oleh sebab itu manusia dalam bermasyarakat membentuk permukiman-

permukiman.

b. Dalam pembangunan permukiman diperlukan keseimbangan dengan ekosistem,

sehingga tidak melebihi daya dukung lingkungan.

Untuk itu diperlukan strategi berdasarkan keberlanjutan. Dengan pendekatan

ekologi dapat diharapkan dapat:

memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih;

meminimumkan masalah pembuangan limbah;

mengurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi lahan

permukiman dan membantu mempertahankan produktivitas lahan;

mengembangkan pola konservasi energi untuk keperluan hidup dan produksi

barang;

memaksimumkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia;

memadukan pemeliharaan dan pelayanan permukiman dengan penyediaan

lapangan pekerjaan, pembangunan masyarakat, dan pendidikan.

Dalam pengelolaan lingkungan hidup diperlukan beberapa faktor yang perlu

diperhatikan untuk dapat menilai berfungsinya suatu lingkungan hidup yaitu mempunyai

keanekaragaman jenis yang tinggi, keterkaitan baik antarjenis kehidupan maupun dengan

lingkungan fisik, efisiensi dan efektivitas penggunaan energi yang tinggi.

Industri merupakan salah satu usaha dalam pengolahan sumber alam yang

diklasifikasikan menjadi industri primer, sekunder, dan tersier. Dalam pengelolaannya,

industri mempunyai ciri dan karakteristik yaitu industri hulu, industri hilir, dan industri

kecil.

Industri mengolah sumber alam dengan bantuan teknologi dan mengeluarkan sisa

pengolahannya yang disebut dengan limbah. Dengan kemajuan teknologi pengolahan

dalam industri menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan limbah

sehingga menyebabkan pencemaran atau sebagai sumber pencemaran.

Untuk menyerasikan pertumbuhan industri dengan menjaga kondisi lingkungan

fisik dan lingkungan sosial sekitarnya diperlukan beberapa cara yang dapat ditempuh

yaitu dengan menempatkan industri-industri itu dalam kawasan-kawasan khusus,

Page 7: ekologi

memberikan batas-batas maksimum bagi limbah industri yang akan dibuang ke

lingkungan alam, dan meningkatkan kemampuan lingkungan untuk menyerap limbah

industri, serta memilih teknologi bersih pencemaran bagi industri-industri yang akan

dibangun.

3. Menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu, revolusi pertanian dan

revolusi industry

4. Membedakan antara sumber daya alam yang terbaharui dan sumber daya alam tak

terbaharui

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati, yang

diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan

kesejahteraannya. Faktor penentu sumber daya alam adalah kebutuhan manusia yang dapat

berubah-ubah sepanjang waktu. Karena luasnya cakupan sumber daya alam, maka disusun

klasifikasi sumber daya alam, yang antara lain meliputi sumber daya alam terbarui dan tak

terbarui. Permasalahan sumber daya alam secara umum adalah ketersediaannya dan

penggunaannya yang tak merata. Sedangkan untuk memenuhi standar hidup yang diinginkan

manusia secara global, maka kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam tersebut

diperkirakan akan terus meningkat. Agar daya dukung tak terlewati, maka dibutuhkan

pengelolaan sumber daya alam. Untuk sumber daya alam yang bersifat terbarui, maka perlu

diperhatikan maximum sustainable yield sehingga manfaat dapat berkelanjutan. Untuk

sumber daya alam yang tak terbarui, maka pengelolaan berbentuk penghematan, peningkatan

efisiensi, daur ulang, dan pencarian alternatif pengganti, sehingga sumber daya alam tersebut

dapat dipertahankan selama mungkin.

Sumber Daya Alam Terbarui

Jenis sumber daya alam terbarui yang dibahas adalah sumber daya lahan dan

hutan. Sumber daya lahan di dunia terutama digunakan untuk lahan pertanian tanaman

pangan. Penurunan kualitas sumber daya lahan antara lain disebabkan oleh erosi,

penggurunan, dan perubahan peruntukan lahan yang tak terkelola dengan baik. Degradasi

Page 8: ekologi

lahan karena erosi dipercepat oleh perilaku manusia yang salah dalam membuka dan

mengelola lahan. Pengelolaan dan peruntukan lahan harus didasarkan pada karakter dan

kemampuan lahan. Pengelolaan lahan mencakup pendekatan teknologi, konservasi, dan

kearifan tradisional.

Sedangkan sumber daya hutan merupakan sumber daya alam terbarui yang banyak

dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kepentingan. Kerusakan sumber daya hutan

terutama hutan tropika mencapai kecepatan yang mengkhawatirkan. Dengan demikian

pengelolaan hutan terutama hutan alam di daerah tropika harus dilakukan secara lebih

berhati-hati dan bijaksana.

Sumber Daya Alam Tak Terbarui

Sumber daya alam tak terbarui adalah sumber daya yang keberadaannya di bumi

terbatas, dapat habis terpakai, dan oleh proses alami tak dapat diadakan kembali dalam

waktu yang relatif singkat, contohnya adalah sumber daya mineral dan bahan

tambang, serta energi fosil. Sumber daya mineral dan bahan tambang berasal dari

lapisan kerak bumi yang terbentuk dari berbagai proses geologis seperti proses magmatis,

hidrotermal, sedimentasi, dan proses pelapukan. Bahan tambang yang berupa logam dan

non-logam banyak dimanfaatkan manusia untuk kepentingan industri. Permasalahan

sumber daya tersebut yang berkaitan dengan lingkungan meliputi proses penambangan

dan pengolahan bahan tambang. Adapun strategi pengelolaannya adalah penggunaan

sehemat mungkin, daur ulang, dan pencarian bahan pengganti terutama dari sumber daya

jenis terbarui. Sumber daya energi fosil sebagaimana namanya, berasal dari proses

fosilisasi bahan organik selama jutaan tahun. Contohnya adalah batu bara yang

merupakan fosil tumbuhan, serta minyak bumi dan gas alam yang merupakan fosil

organisme perairan.

Penggunaan energi oleh manusia sampai saat ini masih didominasi oleh energi fosil

sehingga cadangannya diperkirakan akan habis tidak lama lagi. Selain itu, proses

penambangan, pengangkutan, pemrosesan, dan penggunaan energi fosil tersebut juga

menimbulkan dampak lingkungan yang tidak kecil, terutama pembakaran fosil yang

meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer yang pada akhirnya akan menimbulkan

bahaya pemanasan global. Energi fosil tidak dapat didaur ulang sehingga strategi

Page 9: ekologi

pengelolaannya meliputi penghematan dan pencarian energi alternatif yang lebih ramah

lingkungan seperti energi matahari, air, dan geotermal.

Aktivitas:

Tujuan 1:

1. Amati keadaan sungai yang ada di sekitar tempat tinggalmu!

2. Apakah ada kemungkinan sungai tersebut telah tercemar?

3. Jika Ya, apa alasanmu?

4. Jika Tidak, apa alasanmu?

Jawaban

1) Kami mengamati sungai yang ada di sekitar jembatan talumolo. Disini sungainya telah

tercemar namun dalam kategori yang boleh dikatakan belum terlalu parah. Di sekitaran

pinggiran sungai ini juga, telah di lakukan penambangan pasir dalam jumlah yang besar.

2) Ya! Sungai tersebut telah tercemar akibat adanya penambangan pasir dalam jumlah yang

besar di sekitar daerah pinggiran sungai tersebut.

3) Akibat adanya aktifitas penambangan pasir dalam jumlah yang besar ini sehingga

disekitar daerah pinggiran sungai terbentuk lubang-lubang cukup banyak dan semakin

dalam. Lubang-lubang tambang yang semakin banyak dan dalam ini menjadi pemicu

utama terjadinya erosi disekitar daerah talumolo. Lubang-lubang tambang ini menjadi

Page 10: ekologi

penghambat mengalirnya air sungai karena air harus terjebak didalam lubang-lubang

tersebut.

Tujuan 2:

Diskusikan pengamatan pada Tujuan 1.

1. Apakah anda dapat mengidentifikasi pencemaran air sungai apabila anda tidak

mengetahui tentang kimia air?

2. Apakah anda dapat mengetahhui keadaaan biota air pada sungai yang tercemar apabila

anda tidak mengetahui tentang biologi air?

Uraikan jawabanmu!

1. Kami tidak dapat mengidentifikasi pencemaran air sungai apabila tidak mengetahui

tentang kimia air. Hal ini disebapkan oleh kadar kimia air itu sendiri dapat menentukan

tercemar atau tidaknya air sungai. Air normal (tidak tercemar) yang memenuhi syarat

untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5 – 7,5. Bila terjadi

perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen pada air, maka akan menandakan air

tersebut telah tercemar. Pencemaran air itu sendiri ditandai dengan adanya perubahan

warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada umumnya tidak akan

berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak berlaku mutlak,

seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri yang tidak

mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air lingkungan secara

mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran. Apabila air

Page 11: ekologi

memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah

konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.

2. Kami tidak dapat mengetahui keadaaan biota air pada sungai yang tercemar apabila tidak

mengetahui tentang biologi air.

Pencemaran Air

Meningkatnya nutrisi (fosfat, nitrat) dalam air dapat menyebabkan eutrofikasi

Sampah organik seperti air got/parit sewage dan pertanian menyebabkan kebutuhan

oksigen yang tinggi _defisiensi oksigen _ mengganggu ekosistem

Air buangan wastewater industri mengandung berbagai jenis pollutan, diantaranya: logam

berat, racun organik, minyak, nutrisi dan padatan

Buangan dapat pula beruap efek panas, terutama dari pembangkit Tenaga listrik _ akan

mengurangi jumlah oksigen yang tersedia di air

Pembuangan SO2 (pembakaran bahan bakar fosil dengan kadar S tinggi) menyebabkan

HUJAN ASAM

Air dinyatakan tercemar apabila terdapat ganguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut

tidak dapat di gunakan untuk tujuan penggunaannya.Yang dimaksud dengan air tercemar air

adalah air yang telah di masuki makhluk hidup (mikro organisme), zat atau energi akibat

kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebababkan air

tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan peruntukannya, air (tidak termasuk

air laut) di bagi empat golongan, yaitu:

a) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa

ada pengolahan terlebih dahulu.

b) Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.

c) Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan pertenakan.

d) Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan,

industri, dan pembangkit tenaga listrik.

Page 12: ekologi

Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya

perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis

sehingga mengganggu kesehatan eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organisme

lainnya. Bahan penyebab pencemaran disebut bahan pencemar atau polutan.

Ciri-ciri Pencemaran

Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau mineral

terutama oleh zat-zat atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Adapun beberapa indikator

bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut:

a) mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.

b) Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen. Air normal yang memenuhi syarat

untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5 – 7,5.

c) Adanya perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada

umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak

berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri

yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air lingkungan

secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran. Apabila air

memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah

konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.

d) Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat,

sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga

menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari

sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.

e) Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan

buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan buangan yang harus

didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada

perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba

patogen ikut berkembangbiak pula.

f) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat

menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar,

baik efek langsung maupun efek tertunda.

Page 13: ekologi

ciri-ciri kimia air sebagai berikut ini penyebab timbulnya:

1. Timbulnya Gas

Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang ditandai terbentuknya gas pada suhu kamar.

Sebagai contoh, apabila kapur tulis dimasukkan ke dalam larutan asam klorida encer maka akan

timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari larutan. Gelembung-gelembung gas tersebut

merupakan zat baru (gas karbon dioksida) hasil reaksi antara larutan asam klorida dan kapur.

Contoh lain reaksi yang menghasilkan gas adalah reaksi antara logam seng dan larutan asam

sulfat.

Gelembung gas yang keluar dari reaksi tersebut merupakan gas hidrogen. Oleh karena pada

kedua peristiwa tersebut dihasilkan zat baru (yang keduanya berwujud gas pada suhu kamar)

maka kedua peristiwa tersebut merupakan contoh reaksi kimia. Dengan demikian, timbulnya gas

dapat menjadi petunjuk bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi (perhatikan Gambar 5.11).

2. Timbulnya Endapan

Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang tidak berwujud gas pada suhu kamar,

melainkan berupa endapan . Sebagai contoh, jika kita meniupkan napas ke dalam air kapur, air

kapur yang tadinya jernih akan  menjadi keruh. Kekeruhan ini terjadi karena terbentuknya zat

baru berupa endapan putih. Endapan putih ini merupakan hasil reaksi antara zat yang ada dalam

udara hasil pernapasan kita dan air kapur. Contoh lain adalah jika kita meneteskan larutan perak

nitrat ke dalam air ledeng, air ledeng akan tampak keruh. Kekeruhan ini terbentuk karena adanya

reaksi antara larutan perak nitrat dan partikel yang ada dalam air ledeng, kemudian membentuk

zat baru berbentuk endapan dalam air ledeng. Endapan yang ada dalam kedua contoh di atas

merupakan  zat baru yang terbentuk akibat pencampuran dua macam zat. Jadi, kedua peristiwa

tersebut termasuk reaksi kimia. Melalui dua contoh tersebut kita bisa mengatakan bahwa

timbulnya endapan dapat menjadi petunjuk telah terjadi reaksi kimia.

3. Timbulnya Warna

Banyak reaksi kimia yang terjadi tidak disertai oleh timbulnya endapan atau gas, tetapi ditandai

oleh timbulnya warna yang baru. Sebagai contoh, jika kita memanaskan padatan terusi (tembaga

sulfat berhidrat) yang berwarna biru dalam sebuah tabung reaksi, terusi akan berubah menjadi zat

lain yang berwarna putih dan dalam dinding tabung akan terbentuk tetesan cairan, seperti

ditunjukkan pada Gambar 5.13. Pada perubahan ini terbentuk dua macam zat baru. Contoh reaksi

Page 14: ekologi

lain yang ditandai oleh adanya perubahan warna adalah jika kita memanaskan lempeng tembaga

yang berwarna merah dengan serbuk belerang yang berwarna kuning. Setelah dipanaskan maka

akan terbentuk zat baru yang berwujud padatan berwarna hitam. Pada kedua contoh peristiwa ini

terjadi perubahan kimia karena terbentuk zat yang baru. Dengan demikian, adanya perubahan

warna dapat menjadi petunjuk telah terjadi perubahan kimia.

4. Timbulnya Perubahan Suhu

Timbulnya perubahan suhu dapat juga menjadi petunjuk terjadinya reaksi kimia (perhatikan

Gambar 5.14). Sebagi contoh, jika kita memasukkan sedikit kapur tohor ke dalam air yang

terdapat dalam tabung reaksi, kita akan merasakan suhu air yang terdapat dalam tabung tersebut

meningkat. Pada peristiwa ini telah terbentuk zat baru hasil reaksi antara air dan kapur tohor.

Contoh lain adalah reaksi antara butiran karbit dengan air yang terdapat dalam tabung reaksi.

Reaksi ini pun menyebabkan naiknya suhu air dalam tabung reaksi. Pada peristiwa ini terbentuk

zat baru yang larut dalam air dan zat baru yang berwujud gas pada suhu kamar. Jadi, selain

timbul panas, pada reaksi ini juga timbul gelembung gas. Melalui dua contoh tadi kita dapat

menyatakan bahwa timbulnya panas dapat menunjukkan telah terjadi perubahan kimia atau

reaksi kimia.

Seringkali reaksi kimia tidak hanya menimbulkan satu gejala, melainkan lebih. Dalam satu reaksi

kimia bisa saja dua atau lebih gejala dapat teramati, seperti halnya reaksi antara butiran karbit

dan air. Reaksi ini tidak hanya menimbulkan perubahan suhu, tetapi juga menimbulkan adanya

gas. Sebaliknya, kita harus berhati-hati terhadap timbulnya suatu gejala yang belum tentu

menunjukkan adanya reaksi kimia. Kita harus ingat bahwa suatu perubahan zat dapat dikatakan

sebagai perubahan kimia atau reaksi kimia jika terbentuk zat baru.

Sumber :

Karim, Saeful dkk, 2009, Belajar IPA I : Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII ,

Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 107 – 112.

Page 15: ekologi

Tujuan 3:

Buatlah tabel perbandingan untuk menjelaskan dampak lingkungan dari kegiatan berburu,

revolusi pertanian dan revolusi industri.

Kolom tabel diisi dengan perburuan, revolusi pertanian dan revolusi industri.

Kolam baris diisi dengan komponen lingkungan dan dampak lingkungan.

Uraikan secara detail dampak lingkungan dari kegiatan tersebut di atas berdasarkan

perkembangan sejarah dari masing-masing kegiatan tersebut.

Jawabaan

Komponen/dampak

lingkungan

perburuan revolusi pertanian revolusi industri.

Abiotik

biotik

culture

Page 16: ekologi

Tujuan 4:

1. Tabel untuk mengidentifikasi sumber daya alam terbarui dan tak terbarui seperti di bawah ini:

SDA TERBARUI SDA TAK TERBARUI

Tanah Bahan tambang

Air mineral

Tumbuhan energi

2. Amati obyek yang ada disekelilingmu, dan susun berdasarkan kategori sumber daya

alam terbarui dan tak terbarui.

Page 17: ekologi

Jawaban:

SDA TERBARUI SDA TAK TERBARUI

Tanah emas

Air mineral

Pohon energi

Pasir nikel

Batu

Hewan

3. Analisis:

- Bagaimana persentase sumberdaya alam yang terbarui dan tak terbarui dari obyek

yang diamati?

- Hipotesiskan asal usul dari dua sumber daya alam yang diamati!

- Lakukan kajian asal usul sumber daya alam yang pilih untuk menentukan jawaban

yang benar!

Tujuan 5:

1. Buatkan daftar permasalahan lingkungan dalam skala golabal!

Jawaban:

Terjadinya tsunmai

Terjadinya global worming

Bencana banjir

Tanah longsor

Berkurangnya kualitas mahluk hidup yang ada di sekitar lingkungan kita

pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat

2. Buatkan daftar permasalahan lingkungan dalam skala local!

Jawaban:

Pencemaran Udara

Page 18: ekologi

Pembuangan sampah sembarangan

Tercemarnya air sungai

3. Identifikasi satu dari permasalahan lokal yang merupakan bagian dari permasalahan

lingkungan global!

4. Uraikan gagasanmu tentang pemecahan masalah lingkungan lokal.

Page 19: ekologi

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi