dasar ekologi

33
PENGANTAR DASAR-DASAR EKOLOGI SEJARAH PERKEMBANGAN EKOLOGI Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah. Namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocrates, Aristoteles, dan filosof lainnya merupakan naskah2 kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, akan tetapi saat itu belum diberi nama ekologi. Dimulai pada abad ke-16 dan ke-17, dari natural history ke satu ilmu yang sistematik, analitik dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan. Istilah EKOLOGI baru dikemukan oleh seorang ahli Biologi Jerman : Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia menjadi sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia. Dewasa ini, ekologi menjadi ”bintang” diantara cabang ilmu (bukan hanya penunjang). Prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang layak. Apalagi sejak timbulnya gerakan kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1968, berupa a.l. : penghematan sumber daya, penghematan energi, masalah pencemaran udara, pencemaran air,

Upload: dhanie-pram

Post on 24-Jul-2015

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Ekologi

PENGANTAR DASAR-DASAR EKOLOGI

SEJARAH PERKEMBANGAN EKOLOGI

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah.

Namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocrates, Aristoteles,

dan filosof lainnya merupakan naskah2 kuno yang berisi rujukan tentang masalah-

masalah ekologi, akan tetapi saat itu belum diberi nama ekologi. Dimulai pada abad ke-

16 dan ke-17, dari natural history ke satu ilmu yang sistematik, analitik dan obyektif

mengenai hubungan organisme dan lingkungan.

Istilah EKOLOGI baru dikemukan oleh seorang ahli Biologi Jerman : Earns

Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu

dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia menjadi sangat peka dengan

masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia.

Dewasa ini, ekologi menjadi ”bintang” diantara cabang ilmu (bukan hanya penunjang).

Prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari

jalan untuk mencapai kehidupan yang layak. Apalagi sejak timbulnya gerakan

kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1968, berupa a.l. :

penghematan sumber daya,

penghematan energi,

masalah pencemaran udara,

pencemaran air,

pencemaran tanah,

degradasi/kerusakan hutan, dsb.

Adanya masalah globalisasi lingkungan mengakibatkan perhatian yang semakin

mendalam kepada EKOLOGI.

PENGERTIAN EKOLOGI

Ekologi merupakan salah satu cabang biologi. Yaitu ilmu pengetahuan tentang

hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh

faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi

Page 2: Dasar Ekologi

adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang

dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya

dan mengapa mereka ada disitu. Ekologi berasal dari bahasa Yunani “oikos” (rumah

atau tempat hidup) dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah

pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap

lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam

dengan tidak melakukan percobaan.

Menurut Odum dan Cox (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang

mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian

dari alam. Struktur di sini menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu

dan tempat tertentu termasuk kerapatan/kepadatan, biomasa, penyebaran potensi

unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan

keadaan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan hubungan sebab

akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian

bagaimana fungsi organisme di alam.

Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan

kehidupan (peradaban) manusia. Seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya

tentang berbagai hal sebagai berikut :

1. Bagaimana alam bekerja ?

2. Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya ?

3. Apa yang mereka perlukan dari habitatnya itu dapat dimanfaatkan guna

melangsungkan kehidupannya ?

4. Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara (materi) dan energi ?

5. Bagaiman mereka berinteraksi dengan spesies lainnya ?

6. Bagaimana individu-individu dalam spesies tersebut diatur dan berfungsi sebagai

populasi ?

Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam

rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik

antara mahluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan

demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia

Page 3: Dasar Ekologi

merupakan spesies lain (mahluk hidup) dalam kehidupan di Biosfer secara

keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara

maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak tahun 1972, dimana setiap orang

mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah -daerah alami, hutan, perkembangan

penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek

rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan

efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari biologi

yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang

menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.

KONSEP EKOLOGI

Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen

ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis)

Perubahan terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.

Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan

selalu berada dalam keseimbangan.

Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya

komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem

dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu

sistem pengendalian alamiah ini.

HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA

Ekologi adalah bagian dari biologi, namun ekologi tidak dapat dipisahkan dari

ilmu-ilmu lainnya.

1. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Alam Lainnya

a. Ilmu Fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik seperti: sinar matahari,

perubahan suhu, daya serap tanah, hujan dan lain-lain terlibat.

b. Ilmu Kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti sintesis dan

analisis kimiawi dalam tubuh dan di luar tubuh, makhluk hidup merupakan

bagian yang penting.

Page 4: Dasar Ekologi

c. Ilmu Bumi dan Antariksa juga berperan karena ekologi berkaitan dengan

berbagai proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa siang-malam, musim

kemarau dan musim hujan, musim panas-gugur-salju-dan semi, gravitasi,

endapan aluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, marin, dan lain-lain.

2. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Sosial

Ilmu sosial sangat penting bila komponen manusia dimasukkan dalam cakupan

ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem terhadap kehidupan

manusia.

PROSES EKOLOGI

Di alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan kita.

Rusaknya proses ekologi itu akan membahayakan kehidupan di bumi kita. Energi untuk

proses ekologi itu di dapatkan dari matahari. Beberapa proses ekologi terpenting

adalah: Fotosisntesis, penambatan nitrogen, pengendalian populasi, penyerbukan,

kemampuan memperbaharui diri, dan fungsi hidro-orologis.

STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN

1. INDIVIDU

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,

sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.

Dalam mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah

hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,

mempertahankan diri

terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi

masalah tersebut,

organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau

tanduk.

3.2. POPULASI

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu

disebut

Page 5: Dasar Ekologi

populasi Misalnya, populasi pohon kelapa di kelurahan Tegakan pada tahun

1989 berjumlah

2552 batang.

Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi

ini

disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan

rumus

perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam

populasi.

Ada beberapa faktor penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi. Dari

alam

mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit,

sedangkan dari

manusia misalnya tebang pilih. Populasi mempunyai karakteristik yang khas

untuk

kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya.

Karakteristik ini

antara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian

(mortalitas),

potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas dan

mortalitas

merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.

Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus

untuk

organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.

13

Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau

peristiwa

didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang

didatangi sudah

Page 6: Dasar Ekologi

terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.

Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih

organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan

natalitas akan

meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan

menurunkan jumlah

populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan

tidak selalu

menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada

gangguan drastis

dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah

hama.

3.3. KOMUNITAS (VEGETASI)

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu

dan

daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Komunitas

memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan

individu dan

populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari

komunitas dan antara

komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

3.4. EKOSISTEM

Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh A.G. Tansley seorang ahli

ekologi

berkebangsaan Inggris.

Ciri ekosistem adalah sebagai berikut,

· Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas

bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.

· Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi

Page 7: Dasar Ekologi

organik.

· Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan

lingkungannya.

· Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.

Contoh ekosistem diantaranya,

_ Ekosistem alami, hutan

_ Ekosistem binaan, agroekosistem

_ Ekosistem buatan, aquarium

14

3.4.1. Komponen Ekosistem

a. Komponen Biotik

Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara organisme

hidup dan organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya.

Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang

berinteraksi

dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan adalah

penyerbukan bunga

oleh angin. Komponen biotik apat dibagi berdasarkan fungsinya, adalah

· Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya

sendiri.

Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.

· Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen

sebagai sumber energinya.

Berdasarkan jenis makannya konsimen

dibagi menjadi:

_ Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan

Contohnya:sapi, kambing, dan kelinci.

_ Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain.

Contohnya: harimau, serigala, dan macan.

_ Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.

Page 8: Dasar Ekologi

Contohnya: manusia dan tikus.

· Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh

nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang

berasal dari makhluk hidup yang telah mati.

Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.

b. Komponen Abiotik

Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen

abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,

_ Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung

pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.

_ Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme.

Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan

jenis organisme yang hidup di padang pasir.

15

Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari,

oksisgen, suhu, dan tanah.

3.4.2. Hubungan Antarkomponen Ekosistem

a. Hubungan Makan

Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk setiap

makhluk hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri, pertumbuhan,

dan perkembangbiakan.

_ Nutrisi Autotrof, Makhluk hidup tertentu yang dapat mensintesis

makanannya sendiri.

_ Nutrisi Heterotrof, hubungan makan diantara makhluk hidup yang

bergantung pada makhluk hidup yang lain sebagai sumber energinya.

_ Saprofit, makhluk hidup yang menggunakan bahan organik dari

organisme yang telah mati sebagai sumber makanannya.

_ Herbivor, makhluk hidup pemakan tumbuhan

_ Karnivor, makhluk hidup pemakan hewan lain

_ Omnivor, makhluk hidup pemakan segala.

Page 9: Dasar Ekologi

b. Hubungan Simbiosis

Hubungan dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi

yang erat. Beberapa jenis simbiosis antara lain:

Simbiosis Organisme A Organisme B Contoh

Mutualisme + + Lumut kerak, antara ganggang dan jamur

Komensalisme + 0 Hiu dan ikan remora

Parasitisme + - Benalu dengan tumbuhan inang

c. Hubungan Kompetisi

Hubungan persaingan antar makhluk hidup untuk mempertahankan

hidupnya.

Dalam ekosistem dikenal istilah

_ Habitat, tempat suatu organisme dapat hidup dan menyediakan semua

hal yang dibutuhkan oleh organisme tersebut.

_ Relung (niche), cara hidup suatu organisme.

16

Kompetisi tidak terjadi jika organisme-organisme menempati relung yang

berbeda, walaupun

habitat dan jenis makannya sama.

3.4.3. Aliran Energi Yang Melintasi Ekosistem

1. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan

· Rantai makanan,merupakan proses makan dan dimakan di antara

organisme dengan urutan satu arah yang mengakibatkan terjadinya

perpindahan energi dari satu organisme ke organisme yang lainnya.

· Jaring-jaring Makanan, rantai-rantai makanan yang saling berhubungan

2. Piramida Biomassa dan Piramida Energi

_ Piramida biomassa, dapat dinyatakan sebagai diagram yang

mengambarkan perpaduan massa seluruh makhluk hidup di habitat tertentu

yang diukur dan dinyatakan dalam satuan gram.

Biomassa, ukuran berat materi hidup pada waktu tertentu.

_ Piramida Energi, memperlihatkan jumlah energi yang dipindahkan dari

Page 10: Dasar Ekologi

satu tingkat ke tingkat diatasnya dalam suatu jarring makanan.

3.4.4. Siklus Biokimia Dalam Ekosistem

Suatu siklus bahan kimia, dari bagian abiotik dalam ekosistem ke komponen

biotik, lalu diuraikan kembali menjadi mineral, demikian seterusnya.

1. Siklus Air

Dalam siklus air terjadi empat tahap sebagai berikut:

a. Evaporasi, Proses penguapan zat cair menjadi gas

b. Traspirasi, Pengeluaran air dari tumbuhan dalam bentuk uap

c. Kondensasi, Proses perubahan gas menjadi cair

d. Presipitasi, Proses jatuhnya kembali zat cair ke bumi melalui hujan.

2. Siklus Fosfor

3. Siklus Karbon

4. Siklus Nitrogen

3.4.4. Tipe-Tipe Ekosistem

A. Ekosistem Air

a. Ekosistem Air Tawar

1) Ekosistem Air Tenang Contoh: danau dan kolam

17

2) Ekosistem Air Mengalir Contoh: sungai

b. Air Laut

a) Estuari (muara sungai), mempunyai air yang dangkal sehingga dapat

tertembus cahaya matahari.

Contoh hewan: kepiting, remis, dan cacing

b) Zona Intertidal (zona pantai), zona perbatasan antara ekosistem darat

dan ekosistem laut.

Contoh hewan: ganggang, timun laut, dan bintang laut.

c) Zona Neritik, bagian tepi benua atau pulau memanjang sampai ke dalam laut

hingga jarak

tertentu.

Contoh: Terumbu karang

Page 11: Dasar Ekologi

d) Zona laut terbuka, penetrasi cahaya hanya beberapa ratus meter saja

Contoh hewan: Ikan tuna, lumba-lumba, paus dan fitoplankton

(sebagai sumber makannya)

B. Ekosistem Darat

a. Ekosistem hutan hujan tropis

· Suhu ± 250C sepanjang tahun

· Curah hujan tinggi

· Hewan dan tumbuhan sangat beragam

· Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)

b. Ekosistem hutan gugur

_ Mempunyai empat musim

_ Tumbuhannya, campuran pohon beech-maple dan oak-hickory.

_ Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam

c. Ekosistem tundra

· Terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah

· Tumbuhannya, lumut kerak dan lumut

· Hewannya, serigala, beruang kutub, dan rusa kutub.

d. Ekosistem taiga

_ Terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropic

_ Suhu pada musim dingin rendah

_ Hutan yang terdiri atas satu species, seperti conifer, pinus, dan cemara.

18

_ Hewannya merupakan pemakan biji-bijian pohon conifer, seperti tupai,

serangga, dan

burung finch.

C. Ekosistem padang rumput

· Terdapat pada iklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25 cm

sampai 75 cm per tahun

· Tumbuhan yang dominant rumput

· Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison amerika, dan singa.

Page 12: Dasar Ekologi

f. Ekosistem gurun

_ Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah

_ Suhu pada siang hari sangat dingin mancapai 450C, sedangkan malam

hari sangat dingin sampai 00C.

_ Tumbuhannya, kaktus

_ Hewannya, Unta.

19

4. ADAPTASI DAN PERILAKU TUMBUHAN DAN HEWAN

4.1. Adaptasi Morfologi

Gambar jenis-jenis paruh burung berdasarkan adaptasinya

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau

alat-alat tubuh

organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati

adaptasi

morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.

Contoh adaptasi

morfologi adalah sebagai berikut.

4.1.1. Adaptasi Morfologi pada Hewan

Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung

bermacam-macarn

disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan

biji-bijian.

Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung

pelikan, paruhnya

sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak

daging

mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon

dan menangkap

serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada

macammacam

Page 13: Dasar Ekologi

bentuk kakinya.

a. Adaptasi morfologi pada paruh burung

Apa jenis makanan berbagai macam burung (unggas) yang ada di sekitarmu?

Kalau

kita amati, ada burung yang memakan bijibijian, ada yang memakan serangga,

ada yang

memakan daging, dan ada yang mengisap madu. Untuk mengambil makanan

dari

lingkungannya, burung memerlukan paruh yang sesuai dengan makanannya.

Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang

berupa

biji-bijian. Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh

atas agak

membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging.

Bentuk paruh

20

burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan

dengan jenis

makanannya yang licin, misalnya ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali

sebagai

pengisap madu, yaitu kecil, runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh

burung sesuai

dengan jenis makanan itulah yang merupakan bentuk adaptasi marfologi.

b. Adaptasi morfologi pada kaki burung

Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi pada burung juga

dapat

dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung petengger, kaki burung pemanjat,

kaki burung

perenang, dan ada pula kaki burung pencengkeram. Dapatkah kamu

menyebutkan bentuk

Page 14: Dasar Ekologi

kaki burung lainnya?

Pada umumnya burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari

terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap

pada rantingranting

pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat

mempunyai dua

jari ke depan dan dua jari ke belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki

burung perenang,

terdapat selaput renang di antara jari-jarinya. Burung yang biasa berenang,

misalnya angsa,

itik, pinguin, dan pelikan. Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang

pendek dan

cakarnya sangat tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat

diputar ke

belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang,

rajawali, dan

burung hantu.

c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian

mulut

serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang

(mandibula),

satu hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium).

Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan

rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga tersebut

dinamakan tipe

mulut penggigit.

21

Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing,

sehingga

Page 15: Dasar Ekologi

memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe mulut

seperti itu

dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap.

Kupu-kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan

dapat

digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut

pengisap. Lebah

madu dan lalat mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe

mulut seperti

itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.

4.1.2. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.

1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang

kering,

contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun

berukuran kecil

atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi

lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.

2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,

contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis,

serta

mempunyai banyak stomata.

3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap,

contohnya tumbuhan paku dan lumut.

4.2. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan

dalam bentuk

tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh

adaptasi tingkah

laku adalah sebagai berikut.

Page 16: Dasar Ekologi

22

4.2.1. Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan

Beberapa contoh adaptasi tingkah laku sebagai berikut.

a. Mimikri

Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada

di

dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di

tanah, warna

kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit

sesuai warna

lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan

mimikri.

b. Autotomi

Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan

bahaya,

cecak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut

autotomi. Jika seekor

cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-

gerak sehingga

perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut.

Kesempatan itu

digunakan cecak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.

c. Hibernasi

Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang

tidak

dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan

melewatinya dengan tetap

giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan

terlelap dalam

Page 17: Dasar Ekologi

suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciriciri hewan yang melakukan

hibernasi, yaitu

suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat.

Tujuannya untuk

menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat

energi. Contoh

hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan

bengkarung yang tetap

tinggal di sarangnya selama musim dingin.

d. Estivasi

Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim

panas.

Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak

mencari tempat

perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal

dari kata latin

yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk

menghindari panas

yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai

adalah mamalia

yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.

23

e. Adaptasi tingkah laku pada rayap

Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa rayap dengan

mudah

dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena

mempunyai enzim yang

dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan

flagellata yang

Page 18: Dasar Ekologi

mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim

selulose.

Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit

mengelupas, usus

bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus.

Untuk

mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali

kelupasan

kulitnya (Gambar 4.10). Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru

menetas suka

menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.

f. Adaptasi tingkah laku pada mamalia air

Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air

tetap

bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya,

misalnya paus.

Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-

banyaknya

sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus

akan menyelam

kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan

selama kira-kira

setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil

oksidasi biologi

dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi

ini berupa

karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami

pengembunan

(kondensasi). .

4.2.2. Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan

Page 19: Dasar Ekologi

1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku

jahejahean

akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.

2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,

menggugurkan daunnya.

STUKTUR SEL

Bakteri memiliki bentuk yang sangat bervariasi Bentuk sel bakteri meliputi:

kokus (bulat)

basil (batang)

spirilum (spiral)

filamen

Bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri tersebut, tetapi dapat bervariasi

tergantung kondisi pertumbuhannya. Beberapa bakteri memiliki siklus hidup yang

kompleks.

Ukuran sel

Page 20: Dasar Ekologi

Ukuran bakteri sangat kecil berkisar antara 0,5-5μm. Bakteri terbesar yang pernah

ditemukan adalah Thiomargarita dengan lebar mencapai 750μm (0,75 mm) yang

membuatnya bisa terlihat dengan mata telanjang.

Dinding sel

Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan turgor yang

disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel

dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri berbeda dari

organisme lain. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar

membran sitoplasmik. Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan memberikan

bentuk sel. Ada dua tipe utama bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding

selnya yaitu Gram positif dan Gram negatif.

Dinding sel Gram positif

Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel.

Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel

Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes.

Dinding sel Gram negatif

Tidak seperti dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan

peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru/merah muda saat

disiram etanol. Owhowh

Struktur permukaan bakteri lainnya

Pili dan fimbria

Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari

Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan

sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun

tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri. Fimbria hanya ditemukan pada

bakteri gram negatif, dimana bakteri tersebut memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis

pada dinding selnya.

Kapsul dan lapisan lendir

kapsul adalah bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau

kondisi lingkungan yang ekstrim

Page 21: Dasar Ekologi

Flagela

A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik;

Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein

termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein

kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor

yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela

digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk yang umum dijumpai meliputi:

Monotrik - Flagela tunggal ditemukan di satu tempat di sekitar sel

Peritrik - Banyak flagela ditemukan di satu sisi

Amfitrik - Banyak flagela ditemukan pada kedua kutub sel

Lofotrik - Flagela ditemukan pada seluruh permukaan sel

Struktur sel bakteri bagian dalam

Dibandingkan dengan eukaryota, bagian dalam sel bakteri sangat sederhana.

Kromosom dan plasmid

Page 22: Dasar Ekologi

Struktur sel prokaryota

Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound nucleus

melainkan ada di dalam sitoplasma sel bakteri. Ini berarti translasi, transkripsi dan

replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang sama dan dapat berinteraksi dengan

struktur sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom.

Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh

bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat

diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.

Membran intraselular

Membran intraselular dapat ditemui pada bakteri fototrof, bakteri nitrifying dan

bakteri metana.

Ribosom

Semua prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan

eukaryota memiliki 80S ribosom pada sitosol mereka.

Vakuola gas

Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau

mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau

bawah dalam air.

Endospora

Endospora tahan terhadap berbagai jenis larutan kimia, dan keadaan lingkungan yang

tidak baik.

Page 23: Dasar Ekologi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Ekologi merupakan salah satu cabang biologi. Yaitu ilmu pengetahuan tentang

hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh

faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi

adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang

dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya

dan mengapa mereka ada disitu. Ekologi berasal dari bahasa Yunani “oikos” (rumah

atau tempat hidup) dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah

pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap

lingkungannya.

2. Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem

harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis) Perubahan

terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.Homeostatis

adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada

dalam keseimbangan.

3. Bakteri memiliki bentuk yang sangat bervariasi Bentuk sel bakteri meliputi:

· kokus (bulat)

· basil (batang)

· spirilum (spiral)

· filamen

Page 24: Dasar Ekologi

Daftar pustaka

Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm: 20-27.

ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia. Diakses pada 11 April 2010.

Ixedu.com 3D Animations, Virtual Microscope, Activities, a Game and more! All about

the cells.

The Inner Life of A Cell, a flash video showing what happens inside of a cell

The Virtual Cell

Cells Alive!

Journal of Cell Biology

A comparison of the generational and exponential growth of cell populations

High-resolution images of brain cells

The Biology Project > Cell Biology

The Image & Video Library of The American Society for Cell Biology, a collection of

peer-reviewed still images, video clips and digital books that illustrate the structure,

function and biology of the cell.

Centre of the Cell online

Biology sites

Molecular Biology of the Cell NCBI Books