ekologi foraminifera

6
HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN KEHIDUPAN FORAMINIFERA Secara terminologi, foraminifera dapat didefenisikan sebagai organisme bersel tunggal yang hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut, mungkin seluruhnya), mempunyai satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang ditembusi oleh banyak lubang halus (foramen). Adapun ciri-ciri umum daripada foraminifera plankton adalah sebagai berikut, yaitu: Test : Bulat Susunan kamar : Umumnya trochospiral Komposisi test : Gamping Hyalin Hidup : Dengan cara mengambangkan diri pada permukaan laut Foraminifera plankton sangat kecil bila dibandingkan dengan spesies dari golongan Benthos. Meskipun jumlah spesiesnya sangat sedikit golongan ini mempunyai arti QuickTime™ and a decompressor are needed to see this picture.

Upload: muhammad-lukman-baihaqi

Post on 02-Jan-2016

170 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

abaout foram

TRANSCRIPT

Page 1: ekologi foraminifera

HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN KEHIDUPAN FORAMINIFERA

Secara terminologi, foraminifera dapat didefenisikan sebagai organisme bersel

tunggal yang hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut, mungkin seluruhnya),

mempunyai satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang

ditembusi oleh banyak lubang halus (foramen).

Adapun ciri-ciri umum daripada foraminifera plankton adalah sebagai berikut, yaitu:

Test : Bulat

Susunan kamar : Umumnya trochospiral

Komposisi test : Gamping Hyalin

Hidup : Dengan cara mengambangkan diri pada permukaan

laut

Foraminifera plankton sangat kecil bila dibandingkan dengan spesies dari golongan

Benthos. Meskipun jumlah spesiesnya sangat sedikit golongan ini mempunyai arti

penting terutama digunakan sebagai fosil penunjuk jarak jauh dari korelasi regional.

Golongan ini tidak terlalu peka terhadap perubahan-perubahan facies dari yang lain

dan pada umumnya golongan ini kurang tahan terhadap pengurangan salinitas,

meskipun ada beberapa species yang dapat tahan dalam kenaikan kadaa garam.

Contoh: Laut mati (salinitas 4,0-4, %) masih dijumpai Globigerina bulloides,

Globorotalia sacculifera dan Urbulina Universa.

Beberapa juga yang tidak tahan terhadap perubahan temperatur yang relatif besar

dimana dapat hidup di daerah kutub maupun tropis.

Contoh: Globigerina bulloides.

QuickTime™ and a decompressor

are needed to see this picture.

Page 2: ekologi foraminifera

Ada juga spesies yag menghuni daerah suhu tertentu. Contoh:

• Air dingin (zona kutub) : Globigerina pacyderma, Globorotaloid dutertei

• Zona temperate : Globigerina bulloides, Globorotalia inflata, Globorotalia,

Globorotalia camaraniensis.

• Zona trois-sub tropis : Globigerinodes rubber, Globigerinodes sacculiter,

Globigerinoides songlobat.

• Warm water (zona tropis); Orbulina universa, Globigerina eggeri.

Foraminifera sesuai tempat hidupnya

Foraminifera dari suatu daerah mencerminkan hubungan antar spesies yang

dipengaruhi oleh faktor ekologi dan kemampuan beradaptasi organisme tersebut

terhadap lingkungannya (Suhartati, 1988). Hubungan ini telah banyak diteliti oleh

para ahli di berbagai tempat di dunia. Pada awal abad ke-19, Walton (1952) dalam

Imbrie (1960) telah membahas tentang ekologi dan paleoekologi foraminifera resen di

Teluk Mexico. Kemudian, Bradshaw (1955) dalam Haq and Boersma (1984) berhasil

menentukan hubungan antara foraminifera dengan parameter lingkungan.

Perkembangan selanjutnya, para peneliti seperti Cushman dan lain-lain

Page 3: ekologi foraminifera

memperkenalkan klasifikasi foraminifera.

Ekologi Umum foraminifera Plankton

Mikro organisme sangat terpengaruh hidupnya oleh lingkungan tempat

tinggalnya. Dalam perjuangan untuk hidupnya, kebanyakan menjadi sangat

terkhususkan dengan cara atau kondisi tertentu. Ilmu yang mempelajari kondisi

tersebut adalah Ekologi.

Selain itu, ada lagi ilmu yang Paleoekologi, yaitu ekologi yang ditafsirkan

berdasarkan aneka fosil yang dijumpai. Dari mikrofosil yang dijumpai dalam suatu

sedimen, kita dapat menafsirkan kondisi tempatnya hidup, serta kapan dan bagaimana

cara hidupnya.

Tetapi, untuk melakukan penafsiran tersebut diperlukan pembelajaran tentang

berbagai kondisi kehidupan mikroorganisme yang hidup sekarang. Untuk itu, di

dalam mikropaleontologi kita mengenal juga istilah “ The present is the key to the

past ”. Meskipun jumlah dari spesies plankton ini sedikit, tetapi golongan ini memiliki

arti penting dalam penunjukkan jarak jauh untuk korelasi regional. Pada umumnya

golongan ini kurang tahan terhadap kenaikan sedikit kadar garam.

Beberapa kesimpulan yang diambil dari Bandy (1960), yaitu:

a. Di daerah perairan tropis golongan plankton banyak dan jenisnya sangat berfariasi

atau berbeda.

b. Di daerah perairan beriklim sedang populasi dari plankton jarang tetapi jenisnya

berbeda.

c. Di perairan sub-kutub spesiesnya sangat sedikit tapi jumlahnya banyak.

d. Globorotalia yang besar-besar dengan keel, sangat khas bag tempat yang

bertemperatur 170C, sebaliknya bila keel tidak ditemukan maka pada temperatur 90C.

Fungsi Formainifera mengacu pada Ekologi :

Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skala

Geologi). Karena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan di lingkungan yang

berbeda pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil foraminifera untuk

menentukan lingkungan masa lampau tempat foraminifera tersebut hidup. Data

foraminifera telah dimanfaatkan untuk memetakan posisi daerah tropik di masa

Page 4: ekologi foraminifera

lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan perubahan perubahan suhu

global yang terjadi selama jaman es.

Sebuah kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih

hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut

dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau - di tempat kumpulan fosil

foraminifera diperoleh - ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. Jika sebuah

perconto mengandung kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian

besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk

menduga lingkungan masa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies,

jumlah relatif dari spesies plangtonik dan bentonik (prosentase foraminifera

plangtonik dari total kumpulan foraminifera plangtonik dan bentonik), rasio dari tipe-

tipe cangkang (rasio Rotaliidae, Miliolidae, dan Textulariidae), dan aspek kimia

material penyusun cangkang.

Aspek kimia cangkang fosil foraminifera sangat bermanfaat karena

mencerminkan sifat kimia perairan tempat foraminifera ketika tumbuh. Sebagai

contoh, perban-dingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air

bersuhu lebih tinggi cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih

ringan. Pengukuran isotop oksigen stabil pada cangkang foraminifera plangtonik dan

bentonik yang berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah

dimanfaatkan untuk meme-takan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau.

Data tersebut sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah

di masa lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan

datang (keakurasiannya belum teruji).