efektivitas pemanfaatan al-qardhu al-hasan bagi...

123
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI PEDAGANG KECIL (STUDI PADA BMT HUSNAYAIN JAKARTA TIMUR) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) ] Oleh: Rini Yulianti NIM : 103046128280 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: buingoc

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN

BAGI PEDAGANG KECIL

(STUDI PADA BMT HUSNAYAIN JAKARTA TIMUR)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

]

Oleh:

Rini Yulianti

NIM : 103046128280

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN

BAGI PEDAGANG KECIL

(STUDI PADA BMT HUSNAYAIN JAKARTA TIMUR)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

Rini Yulianti

NIM : 103046128280

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Euis Nurlaelawati, MA Fahmi M. Ahmadi, S.Ag, M. Si

NIP. 150 282 396 NIP. 150 326 914

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN

BAGI PEDAGANG KECIL (STUDI PADA BMT HUSNAYAIN JAKARTA

TIMUR) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 22 Mei 2008

Mengesahkan

Dekan,

Prof.DR.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Euis Amalia, M.Ag. (...........................)

NIP. 150 289 264

Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. (...........................)

NIP. 150 318 308

Pembimbing I : Dr. Euis Nurlaelawati, MA. (...........................)

NIP. 150 282 396

Pembimbing II : Fahmi M. Ahmadi, S.Ag, M. Si (...........................)

NIP. 150 326 914

Penguji I : Prof. Dr. Hasanuddin AF, M.A (...........................)

NIP. 150 050 917

Penguji II : Kamarusdiana, S.Ag, M.Hum (...........................)

NIP. 150 285 972

Page 4: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Mei 2008

Rini Yulianti

Page 5: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

ABSTRAK

Dampak krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda negeri Indonesia

hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun besar kecilnya dampak

tersebut berlainan antar lapisan masyarakat. Namun bagi masyarakat di lapisan

bawah, dampak yang paling dirasakan adalah menurunnya daya beli karena harga-

harga kebutuhan pokok meningkat dari harga sebelum krisis terjadi. Bagi masyarakat

pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan

pokok (bisnis retail) krisis ekonomi tidaklah menghancurkan usaha mereka, namun

bagi pelaku yang bergerak dalam usaha di luar kebutuhan pokok, dampak krisis

ekonomi lebih terasa dengan menurunnya omzet mereka.

Di sisi lain, lembaga-lembaga keuangan yang bergerak dalam skala makro

(perbankan nasional), hampir berjatuhan satu persatu diterpa angin krisis tersebut.

Dalam skala yang lebih bawah dari itu, adalah mulai jatuhnya Bank-Bank Perkreditan

Rakyat Konvensional. Sementara Bank umum yang tidak menganut sistem bunga,

semacam Bank Muamalat Indonesia (BMI), masih bisa berdiri tegar ditengah-tengah

krisis tersebut. Dari segi ini, kita bisa mengajukan sebuah dugaan bahwa sistem

pengelolaan keuangan yang terkait dengan sistem global, apabila menerapkan sistem

syariah cenderung bisa bertahan ditengah-tengah krisis.

Menengok lembaga keuangan mikro, bahwa ia lebih bisa bertahan di tengah-

tengah krisis faktor utamanya bukan karena ia berdasarkan syariah atau tidak, tetapi

karena ia tidak berkaitan langsung dengan sistem global. Karena, LKM baik yang

Page 6: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

berlandaskan syariah, seperti BMT, ataupun konvensional (yang menerapkan sistem

bunga) ada yang tumbuh berkembang di tengah-tengah krisis ada pula yang gulung

tikar. Justru kunci ketangguhan LKM ditengah-tengah krisis adalah faktor manajemen

saja. Siapa yang menerapkan manajemen yang baik, dialah yang akan survive.

Dalam segi operasional BMT tidak lebih dari sebuah koperasi, karena ia

dimiliki oleh masyarakat yang menjadi anggotanya, menghimpun simpanan anggota

dan menyalurkannya kembali kepada anggota melalui produk pembiayaan/kredit.

Oleh karena itu, legalitas BMT pada saat ini yang paling cocok adalah berbadan

hukum koperasi.

BMT dengan Baitul Maal-nya, berupaya menghimpun dana dari anggota

masyarakat yang berupa zakat, infak, dan shadaqah (ZIS) dan disalurkan kembali

kepada yang berhak menerimanya, ataupun dipinjamkan kepda anggota yang benar-

benar membutuhkan melalui produk pembiayaan al-Qardhu al-Hasan (pinjaman

kebijakan/bunga nol persen).

Sementara Baitut Tamwil, berupaya menghimpun dana masyarakat yang

berupa : simpanan pokok, simpanan wajib, sukarela dan simpanan berjangka serta

penyertaan pihak lain, yang sifatnya merupakan kewajiban BMT untuk

mengembalikannya. Dana ini diputar secara produktif/bisnis kepada para anggota

dengan menggunakan pola syariah. Dalam pengembangan selanjutnya, BMT

mengembangkan “triangle” yaitu, Baitul Maal, Baitut Tamwil, dan sektor riil BMT.

Untuk yang ketiga ini, BMT mendirikan untuk mengoptimalkan dana masyarakat.

Page 7: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

ا����� ا��� � ا��� ���

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akademis di jurusan

Muamalat Perbankan Syariah dan Hukun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan suri

tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk

kepada umat manusia menuju kehidupan serta peradaban dan berkeadilan serta para

keluarga dan para sahabat yang dicintainya.

Skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU

AL-HASAN BAGI PEDAGANG KECIL: STUDI PADA BMT HUSNAYAIN

JAKARTA TIMUR” akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan penulis.

Kebahagiaan yang tidak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat

mempersembahkan yang terbaik bagi kedua orang tua, seluruh keluarga dan pihak-

pihak yang telah ikut andil yang mensukseskan harapan penulis.

Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, izinkanlah penulis

menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah mencurahkan buktinya kepada kami, selaku Mahasiswa Fakultas Syariah

dan Hukum.

Page 8: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

2. Euis Amalia, M. Ag, dan Ah, Azharuddin Lathif, M. Ag, selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah membantu penulis secara tidak

langsung dalam menyiapkan skripsi ini.

3. Dr. Euis Nurlaelawati, MA, dan Fahmi M. Ahmadi, S.Ag, M. Si, selaku

pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu di sela-sela

kesibukan dalam memberikan masukkan maupun nasihat dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama di bangku

kuliah.

5. Staf dan Karyawan BMT Husnayain, Pasar Rebo Jakarta Timur dan

Masyarakat sekitar yang telah banyak membantu dalam perolehan data dan

informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Rasa Ta’zim dan Terima Kasih yang mendalam kepada Ayahanda tercinta H.

Bachroini dan Ibunda Sofiyah atas dukungan moril dan materil, kesabaran,

keikhlasan, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis

bahkan senantiasa berdo’a dan bermunajat yang tiada henti-hentinya kepada

Allah SWT, juga paman serta bibi ku tercinta Pujianto dan Rowiyah terima

kasih atas doa-doa serta nasihatnya yang telah diberikan agar penulis

mendapatkan kesuksesan dalam belajar dan bekerja.

7. Yang tercinta dan tersayang Kakak-kakak ku ( k’ Nur Hayati terima kasih atas

dukungan dan supportnya, bang Achmad fauzi terima kasih atas komputer dan

Page 9: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

pinjaman bukunya), juga keponakanku yang lucu-lucu ( Rizky A. Farikhah

dan M. Hafizd ‘Alauddin ) yang selalu memberikan motivasi, keceriaan,

canda dan tawanya kalian yang selalu menghiasi hari-hari penulis lebih hidup.

8. Untuk sahabat, teman sekaligus orang yang terdekat: Mas Nuril Huda yang

selalu bisa meluangkan waktunya, yang mau direpotin, selalu siap membantu

(kapanpun, kemanapun, dan dimanapun) dan senantiasa berdoa. Teman-

temanku (Faria Izza Yanti, Siti Rachmawati, Siti Munane) yang senantiasa

memotivasi dan berdoa, dan juga untuk seluruh teman-teman Mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah angkatan 2003 terutama kelas B, Nur Faizah

terima kasih atas pinjaman buku dan bantuan spssnya. Lala Lathifah, Astri

Febiani, Mulyanti Khaerunnisa’, Herni Susilawati, Siti Kholilah, Wilda

Maulida dan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dan semoga

hubungan kita tidak akan pernah terputus sampai kapan pun.

Semoga amal dan jasa baik yang diberikan kepada penulis dapar diterima oleh

Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala kelemahan, kekurangan

dan kelebihan yang ada semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap

langkah kita. Amiiin.

Ciputat, 22 Mei 2008

16 Jumadil ‘Ula 1429 H

Penulis

Page 10: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR BAGAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

D. Kajian Kepustakaan 7

E. Variabel Penelitian 10

F. Indikator dan Operasional Variabel 10

G. Hipotesa 12

H. Metode Penelitian 13

I. Sistematika Penulisan 22

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas 25

2. Tolak Ukur Efektivitas 27

3. Mekanisme Efektivitas 29

B. Konsepsi Al-Qardhu al-Hasan

1. Pengertian Al-Qardhu al-Hasan 31

2. Landasan Syari’ah 34

3. Manfaat Al-Qardhu al-Hasan 36

4. Sumber Dana Al-Qardhu al-Hasan 37

5. Aplikasi dalam Perbankan Islam 39

Page 11: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

C. Pengertian Usaha Kecil

1. Definisi Usaha Kecil 40

2. Batasan Usaha Kecil 43

D. Konsep Baitul Maal Wat Tamwil

1. Pengertian BMT 44

2. Konsep Islam Tentang BMT 46

BAB III GAMBARAN UMUM BMT HUSNAYAIN

A. Sejarah Singkat Pendirian BMT Husnayain 49

B. Struktur Organisasi BMT Husnayain 50

C. Visi, Misi dan Motto BMT Husnayain 53

D. Produk-Produk BMT Husnayain 54

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Analisa Keefektivitasan Al-Qardhu al-Hasan

di BMT Husnayain 61

B. Analisa data

1. Gambaran Umum Responden 63

2. Pengukuran Indikator Efektivitas sebelum dan sesudah

Pinjaman al-Qardhu al-Hasan 67

C. Pengujian Hipotesa

1. Korelasi Rank Order dan Berganda 74

2. Pendapatan sebelum dan sesudah al-Qardhu al-Hasan 78

3. Efektivitas sebelum dan sesudah al-Qardhu al-Hasan 81

4. Uji Dua Sampel Berpasangan Wilcoxon 84

Page 12: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 90

B. Saran-Saran 91

DAFTAR PUSTAKA 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Kisi-kisi Instrumen Dimensi Efektivitas 19

TABEL 1.2 Kisi-kisi Instrumen Dimensi Modal 21

TABEL 1.3 Kisi-kisi Instrumen Dimensi Besarnya Pinjaman 22

TABEL 2 Daftar Nasabah Peminjam al-Qardhu al-Hasan Th.2007 73

TABEL 3 Uji perbandingan pendapatan sebelum dan sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan 79

TABEL 4 Uji perbandingan efektivitas sebelum dan sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan 82

TABEL 5 Uji Dua Sampel Berpasangan Wilcoxon

(pendapatan sebelum dan sesudah pinjaman

al-Qardhu al-Hasan) 84

TABEL 6 Uji Dua Sampel Berpasangan Wilcoxon

(efektivitas sebelum dan sesudah pinjaman

al-Qardhu al-Hasan) 87

Page 14: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

DAFTAR GAMBAR

BAGAN 1 Skema Perjanjian al-Qardhu al-Hasan 40

BAGAN 2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 63

BAGAN 3 Karakteristik tingkat pendidikan terakhir responden 64

BAGAN 4 Karakteristik modal awal usaha responden 64

BAGAN 5 Karakteristik besarnya pinjaman yang ingin

dipinjam responden 65

BAGAN 6 Karakteristik rata-rata pendapatan bulanan responden

sebelum mendapatkan pinjaman 66

BAGAN 7 Karakteristik rata-rata pendapatan bulanan responden

sesudah mendapatkan pinjaman 66

BAGAN 8 Grafik mengelola usaha dengan baik

sebelum mendapatkan pinjaman 68

BAGAN 9 Grafik mengelola usaha dengan baik

sesudah mendapatkan pinjaman 68

BAGAN 10 Grafik mengecek kelengkapan barang dagangan

sebelum mendapatkan pinjaman 69

BAGAN 11 Grafik mengecek kelengkapan barang dagangan

sesudah mendapatkan pinjaman 69

BAGAN 12 Grafik memperhatikan kualitas dan mutu barang

dagangan sebelum mendapatkan pinjaman 70

Page 15: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAGAN 13 Grafik memperhatikan kualitas dan mutu barang

dagangan sesudah mendapatkan pinjaman 70

BAGAN 14 Grafik membuat perencanaan yang matang untuk

kemajuan usaha sebelum mendapatkan pinjaman 71

BAGAN 15 Grafik membuat perencanaan yang matang untuk

kemajuan usaha sesudah mendapatkan pinjaman 71

BAGAN 16 Grafik mencatat laporan pendapatan usaha

sebelum mendapatkan pinjaman 72

BAGAN 17 Grafik mencatat laporan pendapatan usaha

sesudah mendapatkan pinjaman 72

Page 16: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Islam kedudukan ekonomi sangat penting, karena ekonomi

merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada kesejahteraan umat.

Ismail al-Faruqi berpendapat bahwa kegiatan ekonomi adalah pernyataan-

pernyataan dan semangat ajaran Islam, karena ekonomi umat dan

kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh umat Islam.1

Keberhasilan ekonomi dalam suatu masyarakat dapat dicapai antara lain

melalui perbankan, terutama dalam dunia modern. Sistem perbankan telah

menjadi bagian dari kegiatan kehidupan perekonomian masyarakat. Dewasa ini

sistem perbankan diharapkan untuk lebih berperan dalam usaha-usaha

pembangunan ekonomi, guna meningkatkan taraf hidup kehidupan manusia.2

Dampak krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 sampai

sekarang, sangat berpengaruh pada perekonomian umat manusia terutama pada

ekonomi masyarakat kecil. Namun, bagi masyarakat kecil dampak yang paling

dirasakan adalah menurunnya daya beli karena harga-harga kebutuhan pokok

meningkat dari harga sebelum krisis terjadi. Bagi masyarakat pelaku ekonomi

rakyat (pengusaha kecil/mikro) yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan

1 Ahmad Dimyati, Islam dan Koperasi, (Jakarta: KOFINFO, 1998), h. 48. 2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah “Deskripsi dan Ilustrasi”,

(Yogyakarta: EKONOSIA, 2003), edisi 2, h. 97.

Page 17: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

pokok (bisnis retail) krisis ekonomi tidaklah menghancurkan usaha mereka,

namun bagi pelaku yang bergerak dalam usaha di luar kebutuhan pokok, dampak

krisis ekonomi lebih terasa dengan merosotnya omzet mereka. Sehingga mereka

sulit untuk memenuhi kebutuhan permodalan. Walaupun bank-bank banyak

tersebar diseluruh Indonesia, namun sebagian besar belum mampu menyentuh

lapisan bawah. Apa terpikir oleh kita ada suatu bank yang mau memberikan

modal kepada pedagang yang tanpa proposal, tanpa jaminan, dan tanpa

rekomendasi. Sedangkan jumlah yang dibutuhkannya pun tidak banyak.

Sisi lain yang patut menjadi catatan, pengusaha kecil umumnya mereka

adalah pekerja keras, ulet dan mandiri. Kemampuan mereka untuk bertahan hidup

dengan kondisi yang ada menjadi catatan penting yang harus menjadi perhatian.

Keinginan besar mereka untuk mengoptimalkan jiwa kewirausahaan dengan

kondisi yang ada haruslah didukung oleh pihak lain, dalam hal ini lembaga

keuangan. Upaya membesarkan usaha tentu membutuhkan suntikan permodalan,

namun karena keterbatasan mereka, kondisinya tidak mengalami perubahan,

karena daya dukung yang terbatas dari sisi permodalan.

Keinginan mereka untuk menambah permodalan, tentu harus didukung,

namun infrastruktur yang ada tidak serta merta memudahkan urusan permodalan

ini, sehingga keterbatasan mereka dimanfaatkan oleh para rentenir yang berbunga

sangat besar walau dengan prosedur yang lebih sederhana.

Page 18: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Melihat permasalahan yang terjadi, maka dirasakan perlu adanya lembaga

keuangan non bank yang dapat menjangkau kebutuhan masyarakat pada skala

mikro yang tidak terjangkau lembaga perbankan. Dalam kondisi krisis sekarang

ini, suatu paradigma baru bagi pengembangan usaha kecil sangat diperlukan.

Pemberdayaan ekonomi rakyat perlu dilaksanakan lebih konsisten dan lebih

berpihak sehingga usaha-usaha kecil yang notabene merupakan sumber nafkah

terbesar bagi sebagian besar rakyat Indonesia dapat terselamatkan dari kondisi

krisis.

Pada kondisi demikianlah, BMT memosisikan diri, dengan tujuan untuk

membantu masyarakat ekonomi lemah dan pengusaha kecil dalam memberikan

modal atau pembiayaan agar usaha yang mereka tekuni dapat berkembang dan

produktif tanpa memberatkan masyarakat. Pada sisi birokrasi, BMT berupaya

menyederhanakan, demikian pula pada aspek jaminan. Jaminan bukanlah syarat

pokok seseorang memperoleh pembiayaan (pinjaman) akan tetapi kepercayaan

yang sudah dijalin, menjadi syarat pokok bekerjasama dengan BMT.

Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil yang disingkat BMT, dalam pedoman

bahasa Indonesianya adalah Balai Usaha Mandiri Terpadu, merupakan lembaga

keuangan syari’ah yang tumbuh seiring dengan perkembangan lembaga keuangan

maupun non keuangan syari’ah lainnya di Indonesia. BMT adalah salah satu

lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan landasan sistem

Page 19: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

syari’ah.3 BMT merupakan sebuah lembaga ekonomi yang menggalang kegiatan

menabung dan memberikan pembiayaan pada pengusaha kecil/mikro. Selain itu,

BMT juga dilengkapi dengan kegiatan Baitul Maal yang lebih bersifat sosial. Ini

berarti secara kelembagaan BMT merupakan lembaga sosial dan komersial.

Sebagai lembaga sosial BMT menghimpun dana dari zakat, infak, shadaqah

(ZIS), hibah dan sebagainya, yang kemudian disalurkan kepada mereka yang

berhak menerimanya (mustahik). Sedangkan sebagai lembaga komersial yang

dananya berasal dari simpanan atau tabungan, saham dan sebagainya, yang

kemudian disalurkan kepada pembiayaan-pembiayaan usaha yang produktif.

Lembaga keuangan semacam BMT, sesungguhnya sangat diperlukan

untuk menjangkau dan mendukung para pengusaha kecil/mikro di seluruh

pelosok Indonesia yang belum dilayani oleh perbankan yang ada saat ini. Sebagai

gambaran, usaha kecil mikro terdiri dari sektor formal dan informal, yang

menurut data Bappenas mencapai angka hampir 40 juta. Peluang pengembangan

BMT di Indonesia sesungguhnya sangat besar, mengingat usaha kecil mikro

dengan skala pinjaman dibawah Rp 1 juta adalah segmen pasar yang dapat

dilayani dengan efektif oleh lembaga ini. Sementara disisi lain, keberadaan

perbankan yang mampu melayani segmen ini sangat terbatas jumlahnya.4

Dengan adanya BMT tersebut diharapkan kebutuhan akan pembiayaan

kalangan bawah akan terpenuhi terutama bagi masyarakat ekonomi lemah yang

3 M. Dawam Raharjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, (Jakarta: LSAF, 1999), h.

430. 4 http://www.pikiran-rakyat.com /cetak/2005/1005/09/hikmah/manajemen.htm

Page 20: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

membutuhkan pembiayaan. Dalam rangka meningkatkan ekonomi umat sebagai

bagian dari program pembangunan ekonomi kerakyatan maka sudah seharusnya

memanfaatkan dan memberdayakan BMT sebagai lembaga yang menghimpun

masyarakat usaha kecil dan mikro dengan mengembangkan iklim usaha dalam

lingkungan sosial ekonomi yang sehat.5

Disinilah sebenarnya letak keunggulan dari BMT dalam hubungannya

dengan pemberian pinjaman kepada pihak yang tidak memiliki persyaratan atau

jaminan yang cukup. BMT memiliki konsep pinjaman kebajikan (al-Qardhu al-

Hasan) yang diambil dari dana ZIS atau dana sosial. Dengan adanya model

pinjaman ini, BMT tidak memiliki risiko kerugian dari kredit macet yang

mungkin saja terjadi. Jadi, sebenarnya BMT memiliki semacam jaminan atau

proteksi sosial melalui pengelolaan dana Baitul Maal berupa dana ZIS ataupun

berupa insentif sosial, yakni rasa kebersamaan melalui ikatan kelompok simpan-

pinjam ataupun kelompok yang berorientasi sosial. Proteksi sosial ini menjamin

distribusi rasa kesejahteraan dari masyarakat yang tidak punya kepada masyarakat

yang punya. Dengan demikian, terjadi komunikasi antara dua kelas yang berbeda

yang akan memberikan dampak positif kepada kehidupan sosial ekonomi

komunitas masyarakat sekitar. Sebagai sebuah konsep, BMT itu sendiri terus

berproses dan berupaya mencari trobosan baru untuk memajukan perekonomian

masyarakat, karena masalah mua’malat memang berkembang dari waktu ke

waktu.

5 ”Memberdayakan Koperasi dan BMT”, Harian Republika, 31 Maret 2003, h. 2.

Page 21: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih

dalam tentang aplikasi al-Qardhu al-Hasan dengan mengambil judul skripsi:

”EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI

PEDAGANG KECIL (STUDI PADA BMT HUSNAYAIN JAKARTA

TIMUR)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan membatasi ruang lingkup

pembahasan yaitu sejauh mana efektivitas pemanfaatan al-Qardhu al-Hasan bagi

pedagang kecil.

Dari pembahasan masalah diatas, maka secara spesifik perumusan

masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana efektifitas sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

yang diberikan kepada pedagang?

2. Bagaimana perubahan pendapatan sebelum dan sesudah mendapat al-Qardhu

al-Hasan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perubahan pendapatan sebelum dan sesudah mendapat al-

Qardhu al-Hasan.

Page 22: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

2. Untuk mengetahui perubahan efektivitas nasabah sebelum dan sesudah al-

Qardhu al-Hasan.

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademik : hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan

pelajar dan mahasiswa serta untuk menambah dan memperkaya bahan kajian

dan pustaka.

2. Secara praktis : hasil penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan

penerapan efektivitas pemanfaatan al-Qardhu al-Hasan pada BMT Husnayain,

bagi penulis sendiri dan masyarakat adalah sebagai pengetahuan tentang

sebuah BMT dan efektivitasnya.

D. Kajian Kepustakaan

Sebelumnya ada beberapa penelitian skripsi yang mengangkat tema

mengenai al-Qardhu al-Hasan. Merupakan salah satu di antaranya penelitian yang

dilakukan oleh Dwi Kurniawati.6 Didalam penelitiannya, Dwi Kurniawati

mengemukakan bahwa al-Qardhu al-Hasan (dana kebajikan) yang dimaksudkan

disini yaitu untuk membantu usaha para pengusaha kecil dan keperluan sosial

kerap kali dibeberapa literatur dihubungkan dengan ZIS (Zakat, Infaq dan

Shadaqah) memang diperuntukkan guna kegiatan sosial.

6 Dwi Kurniawati, ”Tinjauan Hukum Islam dalam al-Qardhu al-Hasan (Dana Kebajikan)

Dari Dana Zakat,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2003), h. 9-10.

Page 23: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Namun permasalahan timbul ketika kita menoleh kepada dasar hukum

antara zakat dan aplikasi al-Qardhu al-Hasan (dana kebajikan) yang merupakan

bentuk pinjaman lunak tanpa imbalan yang memiliki ketentuan untuk

dikembalikan lagi sejumlah pokok kepada bank syari’ah yang bersangkutan

dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

Dengan kata lain bagaimana pun lunaknya al-Qardhu al-Hasan (dana

kebajikan) tetap berbentuk pinjaman dengan syarat harus dikembalikan,

sementara disisi lain dasar hukum zakat merupakan kewajiban yang harus

diberikan (belum tentu boleh untuk dipinjamkan) kepada yang berhak untuk

syarat (termasuk syarat untuk dikembalikan lagi), sebagaimana yang telah

dikemukakan oleh Dr. Yusuf Qardhawi :

”...Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk

diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya disamping berarti

mengeluarkan sejumlah tertentu itu sendiri...” 7

Penelitian selanjutnya mengenai ini di lakukan oleh Lilis Syarifah.8 Hasil

dari penelitiannya mengatakan bahwa peranan al-Qardu al-Hasan sebagai

penyedia dana dari bank memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya

bagi pengusaha kecil. Hal ini disebabkan bahwa untuk memulai usaha pastilah

dibutuhkan modal, dan modal ini dapat diperoleh dari dana yang disalurkan oleh

Lembaga Keuangan Syari’ah, sehingga al-Qardhu al-Hasan sebagai produk

7 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 1991), cet. II, h. 34. 8 Lilis Syarifah, “Peran dan Aplikasi Qardhul Hasan sebagai Produk Penyalur Dana Bank

Syari’ah (Studi Kasus : Bank BNI Syari’ah),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 48-50.

Page 24: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

penyalur dana dapat memberikan alternatif bagi masyarakat maupun pengusaha

kecil yang membutuhkan pelayanan perbankan tanpa terlibat kepada pelanggaran

terhadap segala sesuatu yang dilarang oleh syari’at Islam yakni dengan pola

syari’ah. Walaupun kontribusi yang diberikan al-Qardhu al-Hasan disegi bisnis

tergolong kecil, namun jika dilihat dari segi sosial upaya-upaya yang dilakukan

orientasinya terfokus pada sektor ekonomi kecil. Dengan demikian, maka

dapatlah diakui bahwa peran al-Qardhu al-Hasan telah mampu mengakomodasi

kebutuhan hidup dan modal usaha. Aktivitas al-Qardhu al-Hasan ini pun dapat

dipandang sebagai wahana yang memainkan peran sangat signifikan bagi unit-

unit ekonomi kecil.

Dari penelitian-penelitian yang diangkat tersebut diatas sudah jelas ada

perbedaan yang akan penulis angkat, yakni mengenai efektivitas pemanfaatan al-

Qardhu al-Hasan bagi pedagang kecil. Disini penulis lebih menekankan pada

keefektivitasan pinjaman al-Qardhu al-Hasan yang diberikan BMT Husnayain

kepada peminjam/nasabah yang membutuhkan modal usaha untuk berkembang

lebih baik dari usaha sebelumnya, dan diharapkan terjadi perubahan yang

signifikan terhadap usaha setelah diberikan pinjaman. Responden yang penulis

teliti juga berbeda dan belum pernah ada penelitian serupa pada responden

tersebut.

Page 25: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

E. Variabel Penelitian

a)

X1

Y

X2

b) X Y

c) X Y

F. Indikator dan Operasional Variabel

Untuk lebih jelasnya dan fokus variabel penelitian ini maka

operasionalnya sebagai berikut :

X1 = Modal (dalam ribuan)

X2 = Besarnya pinjaman (dalam ribuan)

Y = Efektivitas

Modal

Efektivitas

Pendapatan

Sebelum

Al-Qardhu al-Hasan

Efektivitas Nasabah

sebelum

al-Qardhu al-Hasan

Besarnya

Pinjaman

Pendapatan

Sesudah

Al-Qardhu al-Hasan

Efektivitas Nasabah

sebelum

al-Qardhu al-Hasan

Page 26: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Adapun indikatornya adalah sebagai berikut :

Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan,

yaitu mencakup 9:

a. Kegunaan. Agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-

fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan,

dan sederhana.

b. Ketepatan dan obyektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk

mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan

kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang

tepat.

c. Ruang Lingkup. Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip

kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity), dan konsistensi.

d. Efektivitas Biaya. Efektivitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah

menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional. Salah satu pedoman penting

dalam perencanaan : Jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil

meningkatkan penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya

perencanaan dan implementasinya.

e. Akuntabilitas. Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan : 1) tanggung jawab

atas pelaksanaan perencanaan dan 2) tanggung jawab atas implementasi

rencana. Suatu rencana harus mencakup keduanya.

9 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), edisi Ke-2, h. 103.

Page 27: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

f. Ketepatan Waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencanaan.

Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan

rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

Cara mengukur efektivitas sebelum dan sesudah dengan memakai data

ordinal dengan Wilcoxon.10

G. Hipotesa

Hipotesa di penelitian ini adalah sebagai berikut :

X1 (Modal) Y1 (Efektivitas)

H0 : r = 0, tidak hubungan atau pengaruh antara modal dengan efektivitas.

H1 : r ≠ 0, ada hubungan atau pengaruh positif yang signifikan antara modal

terhadap efektivitas.

X2 (Besarnya Pinjaman) Y1 (Efektivitas)

H0 : r = 0, tidak hubungan atau pengaruh antara besarnya pinjaman dengan

efektivitas.

H1 : r ≠ 0, ada hubungan atau pengaruh positif yang signifikan antara besarnya

pinjaman terhadap efektivitas.

X (Pendapatan Sebelum) Y (Pendapatan Sesudah)

H0 : r = 0, pendapatan sebelum = pendapatan sesudah.

H1 : r ≠ 0, pendapatan sebelum ≠ pendapatan sesudah.

10 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik, (Jakarta: IKAPI, 2001), h.

143.

Page 28: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

X (Efektivitas Sebelum) Y (Efektivitas Sesudah)

H0 : r = 0, efektivitas sebelum = efektivitas sesudah.

H1 : r ≠ 0, efektivitas sebelum ≠ efektivitas sesudah.

H. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah :

a. Penelitian pustaka (library research), dalam hal ini penulis menelaah data

tertulis yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian baik

dalam bentuk buku, artikel makalah, majalah dan lain-lain, untuk

menemukan kajian teoritis.

b. Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data secara

langsung dari objek penelitian.

2. Populasi dan Sampel

Populasi atau universe adalah keseluruhan dari objek penelitian yang

ciri-cirinya akan diduga. Populasi adalah objek penelitian. Sampel adalah

bagian dari kumpulan objek penelitian (populasi) yang dipelajari dan

diamati.11

Populasi penelitian dalam skripsi ini adalah mustahik/pedagang

BMT Husnayain Jakarta Timur, yaitu mustahik yang meminjam pembiayaan

al-Qardhu al-Hasan sebanyak 15 orang.12

Karena terbatasnya jumlah populasi,

11 Sanapsiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Bandung: Rajawali Press, 1992), h.

86. 12 Data diperoleh dari BMT Husnayain Jakarta Timur yaitu Mustahik Pedagang yang

meminjam Pembiayaan al-Qardhu al-Hasan

Page 29: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

maka keseluruhan anggota populasi dijadikan sampel penelitian, sehingga

metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sensus atau

sampel jenuh.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris kuantitatif yaitu

pendekatan yang memungkinkan pencatatan hasil penelitian dalam bentuk

angka.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor BMT Husnayain Jl. Lapan No.25

Pekayon Pasar Rebo, Jakarta Timur, Telp: (021) 87720936.

5. Sumber Data Penelitian

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui

wawancara dan kuisioner dengan karyawan dan nasabah BMT Husnayain

Jakarta Timur.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan atau data-

data berupa data kualitatif yang dikeluarkan oleh BMT Husnayain Jakarta

Timur, yang akan diolah menjadi data kuantitatif.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan meliputi :

a. Teknik korelasi rank order dan regresi linier berganda.

1. Korelasi Rank Order

Page 30: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Rumus korelasi Rank Order yang dikembangkan oleh Charles

Spearman ini, dipergunakan untuk mencari koefisien korelasi antara

data data ordinal dan data ordinal lainnya. Namun Rank Order dapat

digunakan untuk data interval, tetapi sebelumnya telah diubah menjadi

data ordinal.

Rumus korelasi Rank Order.13

Rho = 1 – 6 ∑ d 2

N(N2 -1)

Keterangan :

Rho = koefisien korelasi Rank Order

1 = bilangan konstan

6 = bilangan konstan

d = perbedaan pasangan jenjang

∑ = sigma atau jumlah

N = jumlah individu dalam sampel

2. Analisa Korelasi Berganda

Korelasi antara modal (X1) dan besarnya pinjaman (X2) �

efektivitas sesudah pinjaman (Y) dengan memakai korelasi ganda (R)

dengan rumus sebagai berikut :

R = r²yX1 + r²yX2 – 2ryX1.ryX2.rX1X2

√ 1 – r²X1X2

Dimana :

13 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 197

Page 31: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

ryX1 = korelasi sederhana antara X1 dan y

ryX2 = korelasi sederhana antara X2 dan y

rX1X2 = korelasi sederhana antara X1 dan X2

untuk selanjutnya dicari persamaan regresi berganda dengan rumus

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Penjelasan :

Y = Variabel terikat (nilai duga Y)

X1X2 = Variabel bebas

ab1b2 = Koefisien regresi linier berganda

a = Nilai Y, apabila X1=X2=0

b1 = Besarnya kenaikan/penurunan Y dalam satuan, jika X1

naik/turun satu satuan dan X2 konstan.

b2 = Besarnya kenaikan/penurunan Y dalam satuan, jika X2

naik/turun satu satuan dan X1 konstan.

+ atau – = Tanda yang menunjukkan arah hubungan antara Y dan X1

atau X2

Nilai r adalah nilai korelasi sederhana, dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut :

∑ X1X2 – ∑ X1 ∑X2

r =

√ [n ∑ X1² – (∑ X1)²] [n ∑X2² – (∑X2)²]

Page 32: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

b. Perhitungan nilai koefisien determinasi.

Untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat

menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R²).

Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel terikat

yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R² berada pada interval 0<R²<1.

Secara logika, makin baik estimasi model dalam menggambarkan

data maka semakin dekat nilai R ke nilai 1 (satu). Nilai R² dapat diperoleh

dengan rumus :

R² = (r)² x 100 %

Dimana :

R² = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

7. Uji hipotesa dan uji signifikansi

Sesuai dengan hipotesa yang telah disebut dimuka, apakah hipotesa

nol (H0) diterima atau ditolak, maka harus diuji signifikansi. Tujuan dari uji

signifikansi adalah untuk menjeneralisasi populasi.

Uji hipotesa dengan F-test digunakan untuk menguji hubungan dua

variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat. Rumusnya

adalah sebagai berikut :

R² / K

F =

(1 – R²) / (n – k –1)

Dimana :

Page 33: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

R² = Koefisien determinasi

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

nilai F-hitung > F-tabel, berarti Ho ditolak, Ha diterima.

Uji hipotesa pada penelitian ini adalah menggunakan uji-t yakni

dengan menggunakan pengujian hipotesis untuk pengamatan berpasangan

(Paired Observation) pada pendapatan sebelum mendapatkan pinjaman

dengan pendapatan sesudah mendapatkan pinjaman dan efektivitas sebelum

mendapatkan pinjaman dengan efektivitas sesudah mendapatkan pinjaman,

yaitu :

n

dd

i∑=

Sd² = n ∑ d ² ( ∑ d )²

n (n – 1)

Sd = √ Sd²

nS

udt

d

D

/

=

Dimana :

d = Rata-rata selisih dari setiap pasangan pengamatan

dS = Standar deviasi

Page 34: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Sd² = variansi selisih Y - X14

Du = Selisih rata-rata sebelum dan sesudah pengamatan = 0

Juga memakai uji dua sampel berpasangan Wilcoxon dengan

menggunakan spss.

8. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

a. Efektivitas (Y)

Ada beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai bahwa suatu

tujuan tersebut berjalan secara efektif/efektivitas suatu rencana, mengapa

banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat

rencana bagi kelompok/satuan kerja mereka dan tidak dikatakan efektif,

maka paling tidak ada kriteria yang menjadi suatu pekerjaan/rencana yang

telah ditetapkan menjadi efektif adalah kegunaan, ketepatan dan

obyektivitas, ruang lingkup, biaya, akuntabilitas, dan ketepatan waktu.15

Tabel 1.1

Kisi-kisi Instrumen Dimensi Efektivitas

Subdimensi Indikator

1. Kegunaan a. Fleksibilitas

b. Stabilitas

c. Berkesinambungan

d. Kesederhanaan

2. Ketepatan dan

Obyektifitas

a. Melakukan evaluasi

b. Mendasari atas pemikiran yang realistik dengan

fakta yang sebenarnya

c. Mendasari pemikiran yang obyektif

14 Noediono dan Wawan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 459. 15 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), edisi Ke-2, h. 103.

Page 35: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

3. Ruang Lingkup a. Prinsip kelengkapan

b. Kepaduan

c. Konsistensi

4. Biaya a. Menyangkut waktu

b. Usaha

c. Aliran emosional

5. Akuntabilitas a. Tanggung jawab atas pelaksanaan

b. Tanggung jawab atas implementasi

6. Ketepatan waktu Membuat perencanaan disesuaikan dengan

perubahan-perubahan yang sedang terjadi

b. Modal (X1)

Umumnya dari segi modal omzet rata-rata usaha kecil mempunyai

modal yang tidak banyak, 1 juta dan omzet perbulannya kurang lebih Rp.

500.000 perbulan, bahkan ada juga Rp. 100.000 s.d Rp. 300.000 perbulan.

Adapun ciri-ciri pengusaha kecil, antara lain :

1. Manajemen pada pengusaha kecil yang sangat sederhana.

2. Pengusaha kecil yang mempunyai modal yang relative sangat

sederhana.

3. Pengusaha kecil cenderung menggunakan tekhnologi yang sangat

sederhana, atau tidak memakai tekhnologi sama sekali (khususnya

pemula).

4. Jaringan pemasaran produk dari pengusaha kecil masih kurang luas.

Page 36: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Tabel 1.2

Kisi-kisi Instrumen Dimensi Modal

Subdimensi Indikator

1. Manajemen a. Tercampurnya antara keuangan perusahaan

dengan keluarga.

b. Kurang mampu mengadakan perencanaan,

pencatatan dan pelaporan.

c. Kurang mampu merancang stategi bisnis.

2. Tekhnologi a. Kurangnya pelatihan untuk tekhnologi baru.

b. Kurang terampil dan rendahnya pendidikan

dalam menggunakan tekhnologi baru yang

sesuai kebutuhan.

c. Mahalnya pemeliharaan.

d. Harga yang mahal.

e. Mutu yang rendah.

3. Jaringan Pemasaran\ a. Terbatasnya tempat pemasaran.

b. Kuatnya persaingan pasar dan produk.

c. Kurangnya manajemen pemasaran.

c. Besarnya Pinjaman (X2)

Secara garis besar masalah yang dialami usaha kecil dalam

peminjaman meliputi :

a. Kurangnya akses ke bank, lembaga kredit atau sumber pembiayaan

lainnya.

b. Prosedur pemberian kredit yang berbelit-belit, lama dan suku bunga

yang tinggi.

c. Bank kurang memahami kriteria pengusaha kecil sehingga kredit yang

diberikan tidak sesuai kebutuhan.

d. Kurang mampunya komunitas UKM membuat standar proposal yang

baik dan benar.

Page 37: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

e. Kurangnya pembinaan tentang manajemen keuangan seperti

perencanaan, pencatatan dan pelaporan.

f. Kredit yang diperlukan UKM tidak jelas atau tidak diketahui oleh

pengusaha.

Tabel 1.3

Kisi-kisi Instrumen Dimensi Besarnya Pinjaman

Subdimensi Indikator

1. Sumber Daya a. Kurangnya akses jaringan sumber

pembiayaan.

b. Usaha yang dijalankan masih milik

individu/perseorangan.

2. Manajemen a. Prosedur yang cenderung rumit.

b. Masih kurangnya pembinaan tentang

manajemen keuangan.

9. Pedoman Penulisan Laporan

Adapun pedoman yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi)” yang disusun

oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diterbitkan oleh LOGOS Jakarta, 2007.

I. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam sistematika penulisan ini, penulis akan memberikan gambaran

berupa kerangka keseluruhan isi skripsi. Agar mempermudah dalam pembahasan

tersebut penulis menyajikan kerangka skripsi yang terdiri dari 5 bab, dimana

keseluruhan bab tersebut saling berkesinambungan.

Page 38: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

kepustakaan, variabel penelitian, indikator dan operasional variabel,

hipotesa, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang pengertian efektivitas,

tolak ukur efektivitas, mekanisme efektivitas, pengertian al-Qardhu al-

Hasan, landasan hukum, manfaat al-Qardhu al-Hasan, sumber dana al-

Qardhu al-Hasan, aplikasinya dalam perbankan islam, pengertian

usaha kecil, batasan usaha kecil, dan pengertian BMT, serta konsep

Islam tentang BMT.

BAB III GAMBARAN UMUM BMT HUSNAYAIN

Dalam bab ini penulis akan mencoba menguraikan tentang sejarah

singkat BMT Husnayain, struktur organisasi BMT Husnayain, visi,

misi dan motto BMT Husnayain serta produk-produk BMT

Husnayain.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis membahas mengenai hasil-hasil yang telah

diteliti, berisikan analisa keefektivitasan al-Qardhu al-Hasan di BMT

Husnayain, analisa data dan pengujian hipotesa.

Page 39: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup atas pembahasan masalah yang diuraikan

pada skripsi ini yang berisikan tentang kesimpulan apa yang penulis

sajikan, serta mencoba menemukakan saran-saran yang bermanfaat

bagi lembaga tersebut.

Page 40: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Salah satu konsep utama dalam mengukur prestasi kerja (performance)

adalah manajemen efisiensi dan efektivitas. Menurut ahli manajemen Peter

Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right

things), sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing

thing right). Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang

tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata efektivitas berasal dari

bahasa Inggris yaitu effective yang bermakna ”1) ada efeknya (akibatnya,

pengaruhnya, kesannya), 2) manjur atau mujarab, 3) dapat membawa hasil,

berhasil guna (tentang usaha dan tindakan), 4) mulai berlaku tentang undang-

undang atau peraturan”.17

Menurut Badudu efektif bermakna : ”1) mempunyai

efek, pengaruh atau akibat, 2) memberikan hasil yang memuaskan, 3)

memanfaatkan waktu cara dengan sebaik-baiknya, bekerja dengan cara

16 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 1998), edisi 2, h. 7. 17 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Jakarta, Balai Pustaka, 1997, Cetakan 9, h. 250.

Page 41: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

sebaik-baiknya, 4) mulai berlaku tentang undang-undang, 5) berhasil guna

atau mangkus.18

Sedangkan Hasan Sadili dalam Ensiklopedi Bahasa Indonesia,

menjelaskan bahwa kata :

”efektivitas bermakna menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan.

Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal

efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti.

Misalnya usaha X 60 % efektif dalam pencapaian tujuan Y”.19

Subandijah dalam bukunya Pengembangan dan Inovasi Kurikulum,

menjelaskan :

”bahwa efektivitas dalam kegiatan berkenaan dengan sejauhmana apa

yang direncanakan atau yang diinginkan dapat dilaksanakan atau dicapai

”.20

Menurut E. Mulyasa dalam bukunya Manajemen Berbasis Sekolah,

menjelaskan :

”efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang

melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju”.21

Selanjutnya dijelaskan

”efektivitas adalah berkaitan erat perbandingan antara tingkat pencapaian

tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, atau perbandingan

hasil nyata dengan hasil yang direncanakan”.22

18 Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), hal. 371. 19 Hasan Sadili, Ensiklopedi Bahasa Indonesia, (Jakarta, Ichtiar Baru – Van Hoeve), jilid 2, h.

833. 20 Subadijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Grafindo Persada, 1993), h.

51. 21 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi ,dan Implementasi, (Bandung,

PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 82. 22 Ibid

Page 42: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Jadi efektivitas secara sederhana dapat diartikan sebagai adanya suatu

usaha atau upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan agar tercapai hasil yang memuaskan.

2. Tolok Ukur Efektivitas

Dengan melihat pengertian efektivitas diatas, maka dalam mencapai

efektivitas kerja atau efisiensi haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran

sebagai berikut :

a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah

dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu

yang ditetapkan.

b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian

efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan waktu, ruangan dan

lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta

penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan

bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan

dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab

sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan

beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.

Page 43: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus

seimbang dengan tanggung jawab. Dan harus dihindari adanya dominasi

oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.

f. Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja

adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis,

pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan

kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat

dilaksanakan dengan lancar.23

Sedangkan tolok ukur menurut manajemen ajaran Islam bagi seorang

muslim dalam mengatur hidupnya agar efektif adalah sebagai berikut :

a. Prinsip keseimbangan, maksudnya dalam menjalankan suatu kegiatan

seorang muslim haruslah berbuat, bertindak yang harmonis pantas dan

wajar, tidak berlebih-lebihan, tetapi tidak juga kikir dan pelit.

b. Prinsip mencapai kemanfaatan, maksudnya seorang muslim dalam

menjalankan kegiatan usaha harus bermanfaat bagi dirinya, bagi orang

lain, bagi lingkungan dan bermanfaat bagi agamanya.

c. Prinsip tidak boros, yang dimaksud tidak boros adalah setiap muslim

dalam menjalankan aktivitasnya dalam menggunakan harta, waktu dan

tenaga tidak dipergunakan secara boros jika dilihat dari sudut ekonomi

23 Sujadi F.X, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, (Jakarta: CV. Masagung,

1990), Cet. Ke-3, h. 36-39.

Page 44: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

sifat boros termasuk biaya sehingga dalam penggunaan biaya menjadi

beban dalam manajemen.

d. Prinsip berlaku adil, yang dimaksud dengan berlaku adil adalah seseorang

yang ingin mencapai tindakan yang efisien adalah dia harus berlaku adil.

Ia harus berlaku adil terhadap dirinya, terhadap orang lain, serta adil

dalam menimbang, adil dalam mengambil keputusan dan adil dalam

semua perbuatannya.24

3. Mekanisme Efektivitas

Didalam mekanisme efektivitas terdapat beberapa komponen

pendukung suatu kerja, ada beberapa pendapat menurut para ahli, yaitu :25

Menurut Georgopoulos mekanisme efektivitas terdapat dalam

beberapa komponen yaitu :

a. Produktifitas adalah sama artinya dengan efisien.

b. Luwes artinya mematuhi norma-norma dan memuaskan anggota dan

konsep daya suai. Maksudnya adalah kemampuan organisasi dalam

menyesuaikan diri pada perubahan, baik perubahan didalam maupun

perubahan diluar organisasi.

c. Ketegangan adalah konflik dan pertentangan diantara anggota-anggota

organisasi, yang erat kaitanya dengan peningkatan (kalau terkendali) dan

penurunan (kalau dibiarkan berlarut-larut).26

Menurut Paul E. Mott mekanisme dalam pencapaian suatu kerja yang

efektif adalah merumuskan dan mengembangkan sarana mengukur efektivitas

organisasi yang mempengaruhi tingkat efektivitas itu berkaitan langsung

dengan :

24 Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta: PT.

Bharata Karya Aksara, 1986), h. 153-158. 25 Komariyah, ”Efektivitas Murabahah di BMT Al-Ikhwan,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 14-20. 26Basil S. Georgopoulos dan Arnold S. Tannembaun, A Study of Organization Effectiveness,

(America: Sociological Review, 1957), vol. 22, h. 534-540.

Page 45: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

a. Produktifitas dikaitkan dengan kuantitas, kualitas dan efisiensi.

b. Daya suai adalah kemampuan untuk menaksir masalah yang akan

dihadapi dan persiapan untuk mengatasi masalah yang bersangkutan.

Daya suai ini dikaitkan dengan tempo (cepat atau lambat) dan besaran

(derajat penyesuaian, apakah seluruhnya, sebagian mendasar ataukah

hanya ala kadarnya saja). Dalam faktor ini tercakup konsep kepaduan

yaitu kerelaan kerja, atau kegairahan kerja yang tinggi atau kepuasan

kerja, lebih mudah menerima perubahan (metode atau prosedur kerja

misalnya).

c. Keluwesan menyangkut kemampuan anggota organisasi menanggapi

keadaan darurat seperti beban lebih yang tidak terduga atau percepatan

jadwal kerja.27

Sedangkan menurut Friedlander dan Pickle menyatakan bahwa dalam

merumuskan mekanisme efektivitas harus memperhitungkan kepentingan

pemilik, pekerja dan masyarakat, diantaranya yaitu :

a. Kemampuan berlaba yang dilihat dari rata-rata laba tahunan selama 10

tahun berturut-turut, dalam kaitanya dengan jam kerja pemilik

perusahaan.

b. Kepuasan pekerja yang diukur dari tanggapan mereka atas kondisi kerja,

pembayaran upah, cara supervisi dan pengembangan.

c. Penghargaan masyarakat yang diukur dari data mengenai hubungan

masyarakat, hubungan organisasi dengan unsur-unsur pemerintah,

hubungan dengan pelanggan, dan hubungan dengan pensuplai serta

kreditor.28

Ketiga telaah yang dikemukakan diatas telah memaparkan masalah-

masalah pengenalan dan pengukuran kriteria yang tepat terhadap efektivitas

organisasi. Masing-masing telah menunjukkan rancangan yang berbeda

terhadap pengukuran efektivitas secara keseluruhan, tetapi kriteria-kriteria

27 Paul E. Mott, The Characteristics of Effective Organization (New York: Halper and Row,

1972), h. 20-24. 28 Frank Frienlander dan Hal Pickle, Components Of Effectiveness In Small Organization,

(Administrative Science Quarterly, 1968), Vol. 13, h. 289-304.

Page 46: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

tersebut mendapatkan tempatnya sendiri dalam rancangan sistem dan telaah

teoritis, tanpa harus bertentangan.29

Dalam usaha memahami efektivitas yang bersifat abstrak itu, beberapa

analisa organisasi berusaha mengidentifikasi segi-segi yang menonjol

kaitannya dengan konsep ini. Walaupun ada sederetan panjang kriteria kerja

yang dipakai, namun kriteria yang paling banyak dipakai meliputi hal-hal

berikut :

a. Kemampuan menyesuaikan diri, keluwesan

b. Produktivitas

c. Kepuasan kerja

d. Kemampuan berlaba

e. Pencarian sumber dana30

B. Konsepsi Al-Qardhu al-Hasan

1. Pengertian al-Qardhu al-Hasan

Al-Qardhu al-Hasan berarti pinjaman kebajikan dan lunak (Soft and

Benevolent Loan), dimana pinjaman tersebut tanpa adanya bunga pinjaman.

Al-Qardh (Soft and Benevolent Loan) adalah pemberian harta kepada orang

lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjam

tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqh klasik, al-Qardh

29 Bambang Kustiyanto, Ikhtisar Studi Organisasi dan Management, (Jakarta: Ghallia, 1991),

Cet. Ke-8, h.121. 30 Ibid, h. 24.

Page 47: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

dikategorikan dalam aqad tathawwu’i atau akad saling membantu dan bukan

transaksi komersial.31

Terdapat beberapa definisi tentang al-Qardh, tapi pada intinya semua

sama, yaitu :

a. Al-Qardhu al-Hasan adalah suatu perjanjian antara bank sebagai pemberi

pinjaman dengan nasabah sebagai penerima pinjaman, baik berupa uang

maupun barang tanpa persyaratan adanya tambahan biaya apapun.

Peminjaman atau nasabah berkewajiban mengembalikan uang atau barang

yang dipinjam pada waktu yang disepakati bersama dengan pokok

pinjaman.32

b. Al-Qardhu al-Hasan (Benevolent Loan) adalah suatu pinjaman lunak yang

diberikan atas dasar kewajiban sosial semata dimana si peminjam tidak

dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman.33

c. Al-Qardhu al-Hasan adalah perjanjian pinjaman baru kepada pihak kedua

dan pinjaman tersebut dikembalikan dengan jumlah yang sama (sebesar

yang dipinjam). Pengembalian ditentukan dalam jangka waktu tertentu

31 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: PT. Gema Insani, 2001),

h. 131. 32 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1997),

h. 97. 33 Karnaen Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam,

(Yogyakarta: PT. Dara Prima Yasa, 1992), h. 33.

Page 48: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

(sesuai kesepakatan bersama) dalam pembayaran dilakukan secara

angsuran maupun tunai.34

d. Al-Qardhu al-Hasan adalah suatu pinjaman yang harus dikembalikan pada

akhir suatu waktu yang telah disepakati tanpa keharusan membayar bunga

ataupun pembagian utang rugi dalam bisnis.35

e. Al-Qardhu al-Hasan adalah suatu pinjaman yang diberikan seseorang

kepada orang lain tanpa dituntut untuk mengembalikan apa-apa bagi

peminjam, kecuali pengembalian modal asal (pinjaman) tersebut.36

Para Imam Mazhab Sunni mengemukakan pendapat mereka tentang

arti al-Qardh. Berikut adalah pendapat 3 mazhab, yaitu :

a. Mazhab Maliki, menyatakan bahwa al-Qardh merupakan pinjaman atas

benda yang bermanfaat yang diberikan hanya karena belas kasihan dan

bukan merupakan bantuan (ariyah) atau pemberian (hibah), tetapi harus

dikembalikan seperti bentuk yang dipinjamkan.

b. Menurut Mazhab Syafi’i, al-Qardhu berarti pinjaman yang berarti baik,

yaitu rujukan kepada al-Qur’an barang siapa yang memberikan pinjaman

yang baik kepada Allah, maka Allah akan melipatgandakan kepadanya.

c. Menurut Mazhab Hambali, al-Qadhu adalah merupakan perpindahan harta

milik secara mutlak, sehingga penggantinya haruslah sama nilainya.37

34 M. Umer Chapra, Al-Qur’an Menurut Sistem Moneter Yang Adil, (Yogyakarta: PT. Dana

Bakti Prima Yasa, 1997), h. 40.

35 Ibid, h. 40. 36 Totoh Abdul Fatah, Bank Tidak Identik Dengan Riba, (Jawa Barat: MUI,t.t), h. 42. 37 M. Muslehuddin, Sistem Perbankan Dalam Islam, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), h. 8.

Page 49: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Secara keseluruhan, menurut pengertian diatas dapatlah disimpulkan

bahwa al-Qardhu al-Hasan merupakan suatu jenis pinjaman produk

pembiayaan dari Perbankan Syariah, yang pengembalian pinjaman uangnya

tidak ada bunganya, yang mungkin hanya pembayaran administrasi saja. Bank

tidak mendapatkan nilai yang berlebihan karena akan merupakan riba yang

dilarang keras.

Dalam penerapan al-Qardhu al-Hasan, ajaran Islam telah menerapkan

beberapa rukun-rukun yang harus dipenuhi di mana kalau salah satu rukun ini

hilang, maka akan menyebabkan akad ini menjadi tidak sah.

Rukun al-Qardhu adalah : Peminjam (al-Muqtaridh – ا�����ض),

Pemberi pinjaman (al-Muqridh - ا����ض), Dana (al-Qardh -ا���ض), dan Ijab

Qabul (al-Shîgat - � .(ا��

2. Landasan Syari’ah

Transaksi al-Qardh dikemukakan oleh para ulama berdasarkan al-

Qur’an dan hadits riwayat Ibnu Majjah, dan Ijma’ ulama. Allah SWT

mengajarkan kepada kita agar meminjamkan sesuatu bagi agama Allah.38

Landasan syari’ah dari pemberian pinjaman tunai kebajikan al-Qardhu al-

Hasan, yaitu :

a. Al-Qur’an

38 M. Syafi’i Antonio, Op.Cit., h.131

Page 50: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

��� � و� أ�� آ���� �!�� �: ا-,ی,(. �ی�م� ذا ا�)ي ی%�ض ا��� #�"

11(

”Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka

Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan

memperoleh pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadiid : 11)

Dalam ayat ini kita diserukan untuk meminjam kepada Allah, artinya

untuk membelanjakan harta di jalan Allah. Selaras dengan meminjam kepada

Allah, kita diseru untuk meminjam kepada manusia, sebagai bagian dari

kehidupan masyarakat (civil society).39

ا�6��ة وءا12ا ا�5آ�ة وأ#�"1ا ا��� ��#�ءوا م� 2���� م!� وأ#� 1ا�!�� �"�#.

)20 : ا 5م7(

”Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’an dan maka dirikanlah

shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah SWT berupa

al-Qardhu al-Hasan”. (QS. Al-Muzammil : 20)

b. Al-Hadits

�� وس�� #�ل م�م� م��� ی%� ���� �� م�1Bد أن ا!?< ص�> ا; إ � ض م��

�م�ةEF# ,6ن آ��م� �2� إGآ" �#).�Iم �إ� Jروا (

”Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata : Bukan seorang

muslim (mereka) yang meminjam muslim (lainnya) dua kali kecuali yang

satunya adalah (senilai) sedekah.” (HR. Ibnu Majjah N0. 2441 kitab al-

Ahkam, Ibnu Hibban dan Baihaqi)

39 M. Syafi’i Antonio, Op.Cit., h.132

Page 51: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

�ل رس1ل ا; ص�># L����� وس�� رأی P��O ا;�� أنM �� م �1� ا�QB� O# ,6 ?<أس�یFRم O!Iب ا�� <��� وا%�ض أ E�Tم

P�%� �Q� Oن�� T� ل�# O#,6ا �7 م��ل ا%�ض أ�� � ی� �?�ی7 م�ل و�!,J وا �F%�ضی�U� 7Vن ا� � G ی�F%�ض إG م� �

O�).�Iم �إ� Jروا(

”Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw berkata: Aku melihat

pada waktu malam di Isra’kan, pada pintu surga tertulis : sedekah dibalas

sepuluh kali lipat dan qardh 18 kali. Aku bertanya,”Wahai Jibril, mengapa

qardh lebih utama dari shadaqah? Ia menjawab, karena peminta-minta

sesuatu dan ia punya sedangkan yang meminjam tidak akan meminjam

kecuali karena keperluan.” (H.R. Ibnu Majah No. 2422, Kitab al-Ahkam dan

Baihaqi)

c. Ijma’

Para ulama telah menyepakati bahwa al-Qardhu al-Hasan boleh

dilakukan. Kesepakatan ulama didasari oleh tabiat manusia yang tidak bisa

hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorang pun yang

tidak membutuhkan. Oleh karena itu pinjam meminjam sudah menjadi satu

bagian kehidupan di dunia, Islam adalah agama yang sangat memperhatikan

segenap kebutuhan umatnya.40

3. Manfaat al-Qardhu al-Hasan

40 Ibid, h. 132-133.

Page 52: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Manfaat aqad al-Qardh sebagai sebuah sistem pinjaman yang

dianjurkan syari’at Islam, al-Qardh memiliki banyak manfaat. Manfaat-

manfaat tersebut adalah :

a. Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk

mendapatkan dana pinjaman jangka pendek/panjang (sesuai akad).

b. Al-Qardhu al-Hasan juga merupakan salah satu ciri pembeda Bank

Syari’ah dengan Bank Konvensional yang didalamnya terkandung misi

sosial, disamping misi komersial.

c. Adanya misi sosial kemasyarakatan ini akan meningkatkan loyalitas

masyarakat terhadap bank syariah dan syariah itu sendiri.

d. Santunan kebajikan diberikan untuk membantu meringankan beban

ekonomi para mustahiq.41

Disamping semua itu manfaat al-Qardh juga sebagai produk untuk

sosial seperti usaha kecil yang kekurangan dana tapi mempunyai prospek

bisnis yang sangat baik.

4. Sumber Dana al-Qardhu al-Hasan

Dalam bahasan sumber dana al-Qardhu al-Hasan (Dana Kebajikan)

terdapat perbedaan diantara para pakar, perbedaan pendapat tersebut sekitar

masalah dimasukkan tidaknya dana zakat sebagai salah satu sumber dana Al-

41 M. Syafi’i Antonio, Op.Cit., h. 134.

Page 53: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Qardhu al-Hasan (Dana Kebajikan). Untuk lebih lanjut akan penulis uraikan

sebagai berikut:

Pakar praktisi Perbankan Syari’ah M. Syafi’I Antonio didalam dua

buku yang berbeda yaitu, Bank Syari’ah Wacana dan Cendekiawan, dan Bank

Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, mengemukakan bahwa sumber dana Al-

Qardhu al-Hasan (Dana Kebajikan) adalah:

a. Modal Bank. Dalam aplikasinya dana ini dipergunakan untuk membantu

keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek sebagai dana

talangan.

b. Zakat.

c. Infaq.

d. Shadaqah.

Dari keterangan diatas tampak bahwa dimasukkannya zakat sebagai

salah satu sumber dana al-Qardhu al-Hasan berdasarkan pada persamaan akad

yang berdimensi sosial antara dana zakat dana al-Qardhu al-Hasan.

Sedangkan pendapat yang tidak memasukkan dana zakat sebagai

sumber dana al-Qardhu al-Hasan berdasarkan pernyataan dari Ikatan

Akuntansi Indonesia yang menyatakan bahwa sumber dana al-Qardhu al-

Hasan berasal dari 2 hal, yaitu :

a. Sumber Dana Eksternal, meliputi dana al-Qardhu al-Hasan yang diterima

bank syariah dari pihak lain, meliputi :

1) Sumbangan

Page 54: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

2) Infaq

3) Shadaqah

4) Dana yang disediakan oleh para pemilik DS

5) Hasil pendapatan non halal

b. Sumber Dana Internal, meliputi hasil tagihan pinjaman al-Qardhu al-

Hasan itu sendiri.42

Adapun menurut himpunan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)

untuk lembaga keuangan syari’ah yang diutarakan bahwa sumber dana al-

Qardhu al-Hasan berasal dari :

a. Bagian modal Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS).

b. Keuntungan Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) yang disisihkan.

c. Lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaknya

kepada LKS.43

5. Aplikasi Dalam Perbankan Islam

Peranan prinsip al-Qardh dalam perbankan syari’ah adalah untuk

pinjaman tanpa bunga. Al-Qardh juga diterapkan untuk pinjaman kepada

nasabah yang mengelola hasil usaha yang sangat kecil. Jika nasabah

42 Ikatan Akuntansi Indonesia, Loc. Cit, h. 59 43 Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan Bank Indonesia (BI),

Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk Lembaga Keuangan Syari’ah, (JKT: 2001),

Edisi Ke-1, h. 3.

Page 55: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

mengalami musibah dan tidak dapat mengembalikannya, maka bank dapat

membebaskannya. Hal ini sering disebut al-Qardhu al-Hasan.44

Al-Qardh terutama diberikan kepada nasabah yang memiliki

kebutuhan mendesak, seperti dana talangan (Over Draft) dengan kriteria

tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif.45

Pengembalian

pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan) dan

pembayarannya bisa dilakukan secara angsuran atau sekaligus.

Secara umum al-Qardhu al-Hasan dapat digambarkan dalam skema

sebagai berikut :

BAGAN 1

44 Warkum Sumitro, Op.Cit., h. 97. 45 Karnaen Perwaatmadja dan M. Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam,

(Yogyakarta: PT. Dara Prima Yasa, 1992), h. 35.

Perjanjian

al-Qardhu al-Hasan

Nasabah Bank

Tenaga

Kerja

Modal

100%

Proyek Usaha

Keuntungan

100% Kembali

Modal

Page 56: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

C. Pengertian Usaha Kecil

1. Definisi Usaha Kecil

Usaha kecil disebut juga dengan istilah pengusaha golongan ekonomi

lemah, sektor formal, asongan dan sebagainya, yakni mereka yang

mempunyai usaha yang tidak tetap dan tempat usaha yang berpindah-pindah,

namun mempunyai penghasilan yang cukup.46

Menurut Zainul Arifin usaha kecil umumnya memiliki tingkat

kelayakan yang masih rendah, akibatnya ada keterbatasan pada aspek

pemasaran, teknis, produksi, manajemen dan organisasi.47

Dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan usaha kecil adalah usaha

yang ekonominya tidak dipakai dengan baik, dari segi modal usaha kecil yang

relatif kecil dari segi omzet tidak terlalu banyak. Pemasaran tidak begitu luas,

dalam hal teknis mereka terbatas dan lain-lain.

Umumnya dari segi modal omzet rata-rata usaha kecil mempunyai

modal yang tidak begitu banyak, 1 juta dan omzet perbulannya kurang lebih

Rp. 500.000,- perbulan, bahkan ada juga Rp. 100.000,- s,d Rp. 300.000,-

perbulan.

Adapun ciri-ciri pengusaha kecil, antara lain :

46 Santoso, Pusat Perpajakan dan Keuangan 1992, (Jakarta: 1996), h. 25. 47 Zainul Arifin, Memahami Bank dan Syari’ah, Lengkap, Peluang, Tantangan dan Prospek,

(Jakarta: Al-Vabet, 1999), Cet. I, h. 110.

Page 57: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

a. Manajemen pada pengusaha kecil yang sangat sederhana.

b. Pengusaha kecil mempunyai modal yang relatif sangat sederhana.

c. Pengusaha kecil cenderung menggunakan tekhnologi yang sangat

sederhana, atau tidak memakai tekhnologi sama sekali (khususnya

pemula).

d. Jaringan pemasaran produk dari pengusaha kecil masih kurang luas.

Retail market lebih memfokuskan pada kebutuhan dari pengusaha

menengah di bawah dan perorangan. Pemberian dana al-Qardhu al-Hasan

oleh Bank kepada pengusaha ekonomi menengah di bawah tidak terlepas dari

pengertian pengusaha kecil sebagai penerima dana kebajikan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat kalangan pengusaha ekonomi lemah.

Dari pengertian usaha kecil dan sektor informal jelaslah pengusaha

ekonomi menengah di bawah masih banyak memerlukan bantuan demi

kelancaran usahanya, hal ini terlihat dari jenis usaha yang masih banyak

memerlukan bantuan dan bimbingan untuk meningkatkan penghasilan para

pengusaha ekonomi lemah (menengah ke bawah).

Dengan meningkatnya penghasilan dari para pengusaha ekonomi

lemah lebih memungkinkan mengurangi kemiskinan yang timbul. Dan dengan

menanggulangi masalah kemiskinan diharapkan akan mengurangi ekonomi

sebagai akibat dampak sosial tentang masalah kemiskinan.

Dalam pemberian dana al-Qardhu al-Hasan oleh Bank kepada

pengusaha ekonomi menengah kebawah juga tidak terlepas dari sektor

Page 58: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

informal. Usaha sektor informal sangat beraneka ragam seperti: pedagang

warungan, dan usaha-usaha rumah tangga seperti: pedagang sayuran, pembuat

tempe dan lain-lain.

Menyadari berbagai kelemahan yang dimiliki oleh pengusaha

golongan ekonomi lemah, yaitu dalam hal organisasi pengelolaan,

permodalan, persaingan, dan sebagainya, maka BMT Husnayain menyediakan

fasilitas Produk Pembiayaan al-Qardhu al-Hasan (pinjaman kebajikan)

melalui berbagai prosedur yang tidak berbelit-belit dan kesederhanaan serta

keringanan pada pengusaha kecil.

2. Batasan Usaha Kecil

Ada tiga golongan masyarakat yang dapat dikategorikan untuk

memperoleh pembiayaan usaha kecil, yaitu :

a. Para pengusaha kecil (sangat kecil) yang kekurangan dana untuk

mengembangkan usahanya tetapi mempunyai prospek bisnis yang sangat

baik. Adapun yang menjadi kriteria usaha kecil (sangat kecil), adalah :

1) Semua pengusaha kecil yang bergerak dalam bidang usaha sektor

informal, seperti pedagang kaki lima, warung makanan, pedagang

sayuran dan buah-buahan, penjahit dan lain-lain.

2) Omzet penjualan rata-rata perhari minimal Rp. 100.000

b. Mereka yang terkena musibah (bencana alam/mala petaka lainnya yang

berakibat rusak/musnahnya asset usaha dan turunnya kemampuan

Page 59: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

memperoleh laba). Keadaan berikut ini dapat dikategorikan sebagai

nasabah yang terkena musibah, yaitu :

1) Bencana alam yang mengakibatkan musnah, rusaknya asset usaha,

bencana alam yang dapat merusak asset usaha dapat berupa;

kebakaran, tanah longsor, banjir, badai/topan, letusan gunung merapi,

gempa bumi, kegagalan panen akibat musim.

2) Dalam kategori kehilangan pengurangan nilai/pengrusakan asset usaha

oleh pihak lain, musibah yang termasuk ini adalah sebagai berikut :

a. Pencurian/pengrusakan asset oleh orang lain.

b. Penggusuran tanah/bangunan tempat usaha oleh pemerintah, yang

atas penggusuran tersebut pemerintah tidak memberi ganti rugi.

3) Pengurangan nilai barang dagangan (komoditi) tertentu karena

merosotnya harga barang dagangan tersebut yang diakibatkan oleh

berbagai alasan/sebab yang sukar diantisipasi.

c. Mereka yang terkena keadaan darurat yang bersifat pribadi. Keadaan

darurat yang dimasukkan dalam kategori ini adalah sebagai berikut :

1) Adanya pengeluaran yang tidak terduga yang dapat berupa :

a. Biaya pengobatan keluarga.

b. Biaya pemakaman orang tua keluarga yang meninggal.

2) Biaya pendidikan anak.

Page 60: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

3) Hilang atau rusaknya asset RT (family asset) yang tidak ada hubungan

secara langsung dengan usaha nasabah (misal; rumah nasabah

terbakar).

D. Konsep Baitul Maal Wat Tamwil

1. Pengertian BMT

Istilah BMT (Balai Usaha Mandiri Terpadu) adalah penggabungan

dari dua kata, yaitu baitul maal dan baitut tamwil. Secara etimologis baitul

maal berasal dari kata bait dan al-maal. Bait artinya bangunan atau rumah,

sedangkan al-maal berarti harta benda atau kekayaan. Jadi secara harfiah,

baitul maal berarti rumah harta benda atau kekayaan. Namun demikian, kata

baitul maal diartikan sebagai pembendaharaan (umum atau negara).48

Abu A’la al-Maududi memandang bahwa baitul maal adalah lembaga

keuangan yang dibangun atas landasan syari’ah, oleh sebab itu

pengelolaannya harus dengan aturan syari’ah pula.49

Adapun yang dimaksud dengan baitul maal dalam istilah fiqh Islam

adalah suatu badan atau lembaga (instansi) yang bertugas mengurusi kekayaan

negara terutama keuangan, baik yang berkenaan dengan soal pemasukan dan

48 Harun Nasution, Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992), h. 161. 49 Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hove, 1997),

Cet. Ke-5, h. 186.

Page 61: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

pengelolaan, maupun yang berhubungan dengan masalah pengeluaran dan

lain-lain.50

Definisi lain yang menjelaskan baitul maal ialah merupakan lembaga

keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial).51

Sedangkan baitut tamwil secara etimologis berasal dari kata bait dan tamwil.

Yang berarti bait adalah rumah dan tamwil adalah pembiayaaan. Jadi baitut

tamwil adalah rumah pembiayaan. Dan baitut tamwil secara terminologis

dapat diartikan sebagai lembaga (instansi) keuangan yang usaha pokoknya

menghimpun dana dari pihak ketiga (deposan) dengan memberikan

pembiayaan-pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif dan

menguntungkan. Atau baitut tamwil didefinisikan sebagai lembaga keuangan

yang kegiatannya adalah menghimpun dana masyarakat dan bersifat profit

motive.52

Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

BMT adalah merupakan lembaga keuangan yang bertugas mengumpulkan dan

mengelola dana umat berdasarkan prinsip syari’ah Islam yang dipergunakan

untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian.

2. Konsep Islam Tentang BMT

50 Ibid 51 Hertanto Widodo, et.al, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999), h. 81. 52 Ibid

Page 62: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Mengapa harus BMT yang menggunakan prinsip syari’ah yang

dikembangkan? Dalam perbankan konvensional pengendalian dasarnya

adalah mengandalkan bunga bank, dimana bunga bank selalu dibebankan

seluruhnya kepada nasabah, pihak bank tinggal menghitung hari dan tanggal

untuk menunggu hasil pelunasan, dan mempersiapkan surat sitaan atau denda,

bagi mereka yang tidak tepat waktu, hal ini sangat memberatkan. Bahkan suku

bunga yang cukup tinggi bisa ”mencekik leher”. Sebagian orang mengatakan,

bunga boleh diambil karena beban uang yang diberikan tidak terlampau tinggi

dan tidak berlipat ganda. Tetapi siapa yang tahu suku bunga bank lebih rendah

atau lebih tinggi untuk masa yang akan datang.

Para ulama Islam dan ahli ekonomi muslim yang berpendapat satu

sama lain dengan argumentasinya masing-masing apakah bunga bank sama

dengan riba, pendapat mereka dapat dikelompokkan dalam empat kelompok

yaitu :

a. Bunga bank sama dengan riba, yang berarti haram hukumnya.

b. Bunga bank adalah mutasyabihat (belum jelas) sebab dalil yang

mengharamkan belum jelas atau tidak kuat dan dalil yang menghalalkan

tidak kuat.

c. Bunga bank diharamkan, tetapi boleh jika dalam keadaan darurat.

Page 63: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

d. Bunga bank halal, lebih banyak manfaatnya dari pada kerugiannya

(mudharat).53

Ayat al-Qur’an menerangkan tentang larangan riba. Diantaranya

tentang uang yang diberikan sebagai tambahan pada manusia, tetapi tidak

pernah bertambah pada sisi Allah SWT.

: ا�وم( .وم� ءاF�2� م� ر�� 1��� �< أم1ال ا!��س �W ی1�� �!, ا���

39(

”Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada

harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah”. (QS. Ar-

Ruum : 39)

Allah melarang bagi orang yang memakan riba akan berakibat fatal

yaitu mereka akan mendapat siksa yang pedih, karena termasuk memakan

harta orang lain, dengan cara yang bathil.

��\7 وأ�F,ن?�وأ_)ه� ا�[�� و#, ن1Eا �!� وأآE�� أم1ال ا!��س �

� �)ا�� أ� �E!م ��ی��R�. )ء� )161: ا!�

”Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah

dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan

jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di

antara mereka itu siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’ : 161)

53 Karnaen Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Depok: Usaha Kami,

1996), Cet. Ke-I, h. 156.

Page 64: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Atau gambaran orang yang memakan harta riba tidak dapat berdiri,

akan tetapi berdirinya seperti orang kemasukan (tekanan) penyakit gila,

sebagaimana Allah SWT jelaskan dalam QS Al-Baqarah (2): 275

�ن م� a��Qا �a�?bF)ي ی�ی%1م ا � � ی%1م1ن إ�� آ �ا�)ی� یcآ1�ن ا�[�

� ا?d� م7T ا�[�� وأ�7� ا��� ا?d� و���م �1ا إن�# �Eن�c� Lذ ]M ا

� )275: ا?%�اة(.ا�[�

”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah :

275)

Dari gambaran ayat inilah dasar ajaran Islam melarang praktek riba,

yang banyak digunakan bank konvensional. Dengan dasar ini pula

pengoperasian BMT menggunakan pada sistem syari’ah.

Page 65: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI BMT HUSNAYAIN

A. Sejarah singkat BMT Husnayain

Masalah yang dihadapi dalam masyarakat saat ini dalam mengembangkan

usahanya adalah persoalan modal/pinjaman, dimana pinjaman dana semakin

mengikat dan mencekik pengusaha lemah/ pedagang-pedagang kecil, seperti yang

dijalankan dalam praktik bank-bank keliling. Para pengusaha lemah/pedagang-

pedagang kecil terjebak dalam jeratan hutang rentenir, dan sudah menjadi berita

umum pedagang-pedagang yang membutuhkan modal usaha harus menanggung

beban renten dengan tingkat bunga 20 % sampai 30 % per bulan. Dan mereka

yang tidak dapat mengembalikan pinjaman dan bunganya akan menjadi sasaran

empuk para rentenir untuk menghisap harta bendanya sehingga menjadi bangkrut.

Untuk memperbaiki keadaan tersebut Pesantren Husnayain bersama

jama’ah masjid Abu Bakar Siddiq mengadakan pembicaraan untuk membentuk

satu lembaga yang berpihak kepada pengusaha kecil dengan prinsip keadilan

dengan mengusung syari’at Islam. Setelah beberapa kali pertemuan yang

Page 66: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

dipimpin langsung oleh Pimpinan Pesantren Husnayain KH. Kholil Ridwan, LC,

dan dihadiri oleh para pendiri pesantren lainnya,54

pada hari Jum’at, tanggal 10

Jumadil Tsani 1420 H / 21 September 1999 M diputuskan dan ditetapkan

berdirinya lembaga keuangan mikro syari’ah yang bernama Baitul Maal wat

Tamwil (BMT) Husnayain sebagai unit dari Kopontren Husnayain.

BMT ini berdiri di atas bangunan dengan luas 5 X 12 M² permanen,

dengan akta pendirian : No. 094/BH/kwk.9/III/1995, dan beralamat di Jalan

Lapan No. 25 Rt. 09/01 Pekayon Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dengan modal

keyakinan dan semangat mengembangkan ekonomi kerakyatan berdasarkan

syari’at Islam, pendiri memberikan amanah kepada pengelola BMT Husnayain

untuk menjalankan usaha ini dan memberikan modal awal sebagai modal

penggerak sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah). Pada awal oktober

1999 BMT Husnayain kemudian resmi beroperasi.

B. Struktur Organisasi

Secara garis besar organisasi adalah tempat atau wadah persekutuan antara

dua orang atau sekelompok orang yang bekerja sama yang diatur dengan tertib

untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama dalam aturan kerja sama

dan hubungan organisasi yang terlibat secara horizontal maupun vertikal. Struktur

organisasi merupakan sistem pembagian tugas dan tanggung jawab yang

54 Pendiri-pendiri lain tersebut adalah : KH. Maryadi M. Kewang, BA, H. Sobar Harahap,

SE.MM, Ir. H. Syamsudin Halik, Ir. H. M. Nasir, H. Musaddad, SH, H. Sjamsudin Harahap, H. M.

Zein Ridwan, Ir. H. Mulyadi, Sutrisna, BSc, Drs. Komarudin dan Ust. Saelani Hasan

Page 67: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

dimaksudkan agar badan usaha yang bersangkutan dapat mencapai tujuan yang di

inginkan melalui sebuah struktur organisasi yang akan ditunjukkan hubungan dari

masing-masing fungsi yang ada, demikian pula yang terjadi pada BMT

Husnayain. Di kantor ini para pengurus sudah mendapat tugas masing-masing

berdasarkan peraturan yang berlaku, sehingga mekanisme kerjanya dapat berjalan

dengan lancar. Dalam struktur organisasi BMT Husnayain terlihat sebuah garis

besar tugas dan tanggung jawab dari setiap personil yang terlibat dalam aktivitas

kerja secara struktur.

Struktur organisasi yang di gunakan BMT Husnayain adalah organisasi

strata yang dipimpin oleh pengawas yang bertugas mengawasi jalannya laju

organisasi yang di jalankan oleh bawahannya. Semua yang terlibat dalam aktivitas

kerja struktur organisasi ini diberikan kesempatan untuk menuangkan ide-ide

konstruktif mereka untuk pengembangan BMT mendatang. Adapun struktur

organisasinya seperti terlihat di bawah ini.

Page 68: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

STRUKTUR ORGANISASI

DEWAN SYARI’AH

Ketua : KH. Ah. Kholil Ridwan

Anggota : 1. KH. Maryadi M. Kewang, SpdI

2. H. Syamsul Ulum, SH

DEWAN PENGAWAS PEMBINA

Ketua : H. Sobar Harahap, SE. MM

Anggota : 1. Sutrisna, BSc. (Pengawas Operasional)

2. Syamsudin Harahap

DIREKTUR : Drs. Komarudin

MARKETING : Nurul anwarudin

AO : 1. Yayat Supriyadi

2. H. Saring

3. Dwi Cahyono

4. Dani Arsyah

5. Alfian

PEMBUKUAN : Sunarto

KASIR : Eka Wahyuningsih

Page 69: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

C.S : Marwiyah Kholifah

BAITUL MAAL : 1. Asmuni Taher

2. Agus Pijianto

C. Visi, Misi dan Motto

Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan

perdagangan, konsep BMT yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas

menerima dan menyalurkan dana/harta tetapi juga mengelolanya secara lebih

produktif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat.

Adapun Visi dari BMT Husnayain adalah :

“Menjadi BMT terbaik dan terdepan menuju kebangkitan ekonomi ummat

untuk menggapai keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.”

Dengan semangat yang luar biasa untuk berekonomi dengan prinsip

syari'ah sekaligus itu mengharapkan dukungan. BMT dalam

pengoperasionalannya diharapkan mampu menjalankan tugasnya sebagai lembaga

keuangan non perbankan dengan prinsip syari'ah dalam meningkatkan

perekonomian para rakyat kurang mampu yang sangat membutuhkan pinjaman,

baik untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif ataupun untuk mengembangkan

usaha. Hal ini yang dijadikan dasar misi dari BMT Husnayain yang berbunyi

seperti di bawah ini;

1) Membentuk Ummat agar tidak terjerumus kedalam ekonomi ribawi

2) Mengembangkan pengusaha kecil dan menengah agar tetap dapat bersaing

Page 70: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

3) Mempererat ukhuwah Islamiyah melalui pembinaan ekonomi Ummat

Aktivitas ekonomi di lembaga keuangan syari'ah seperti BMT bebas dari

bunga dan riba. Karena di dalam Al-Qur’an telah dinyatakan dengan tegas dan

jelas, yakni Islam mengharamkan riba. Seperti yang dikatakan dalam surat Ali-

Imran ayat 130 yang berbunyi :

�Egأی�� ءام!1hا ا�h)ی� یh آ1�اch2 �h�]�ا ���Bh"أ O����h1ا مh%�2وا �h��ا �hR��B 2��-1ن

�ان(� )130 : ال

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat

ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberuntungan." (QS. Ali-Imran : 130)

Dengan menjauhkan riba maka diharapkan masyarakat Muslim dalam

menjalankan usahanya dapat keberuntungan/keberkahan dalam kehidupan sehari-

hari. Hal ini sesuai dengan motto yang disandang oleh BMT Husnayain, yang

berbunyi:

“ MENEPIS RIBA, MENGGAPAI BERKAH “

D. Produk-produk BMT Husnayain

Secara fungsional, operasional BMT hampir sama dengan BPRS.

Perbedaannya hanyalah pada sisi lingkup dan struktur. Dilihat dari fungsi pokok

operasional BMT, ada dua fungsi pokok dalam kaitan perekonomian masyarakat

yaitu fungsi penghimpunan dana (funding) dan fungsi penyaluran dana.

Page 71: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Sesuai dengan fungsi yang dapat dikelola, BMT selanjutnya

mengeluarkan berbagai macam produk pengumpulan dana dan penyaluran dana

oleh BMT.

1. Produk Pengumpulan Dana

Pengumpulan dana BMT diperoleh melalui simpanan yaitu dana yang

dipercayakan oleh nasabah kepada BMT untuk disalurkan kembali ke sektor-

sektor usaha produktif dalam bentuk pembiayaan.

Simpanan nasabah di BMT yang berupa tabungan dimana dana terkumpul

akan dikelola oleh BMT secara professional. Hasil dari pengelolaan dana tersebut

akan dibagikan keseluruhan nasabah sesuai dengan nisbah (porsi) yang

ditentukan. Pada BMT Husnayain simpanan dibagi dalam tiga sub bagian yaitu :

1.1. Simpanan dengan sistem bagi hasil, dengan bentuk-bentuk sebagai berikut.

1.1.1. Simpanan Muamalah

Simpanan ini dibebankan pada semua kalangan yang setoran awalnya

sebesar Rp 10.000,- dan selanjutnya minimal Rp 5.000. Dan simpanan bentuk

ini dapat diambil setiap saat.

1.1.2. Simpanan Haji dan Umrah

Simpanan ini merupakan simpanan untuk masyarakat dalam

membantu dan mempermudah mewujudkan niat mereka untuk melaksanakan

ibadah haji dan umrah. Simpanan bentuk ini dapat diambil apabila sudah

mencukupi biaya untuk melaksanakan salah satu ibadah tersebut.

1.1.3. Simpanan Qurban dan Idul Fitri

Page 72: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Simpanan ini merupakan simpanan bagi masyarakat untuk

mempermudah melaksanakan ibadah qurban atau persediaan uang belanja hari

raya Idul Fitri tiba. Simpanan bentuk ini dapat diambil ketika menjelang

kedua hari raya tersebut tiba, khususnya simpanan Qurban bisa diambil

berupa uang atau berupa hewan qurban.

1.1.4. Simpanan Pendidikan

Simpanan ini merupakan simpanan yang dapat mempermudah orang

tua dalam masalah biaya pendidikan, juga untuk mendidik para siswa atau

anak-anak dalam hal menabung. Simpanan bentuk ini dapat diambil ketika

mereka membutuhkan biaya untuk sekolah.

1.1.5. Simpanan Aqiqah

Simpanan ini merupakan simpanan dalam rangka mensyi’arkan

sunnah nabi yang hampir dilupakan oleh masyarakat, yaitu ketika anak kita

akan lahir sudah dipersiapkan dana untuk membeli kambing sebagai aqiqah.

Simpanan ini dapat diambil bisa berbentuk uang atau berupa hewan kambing.

1.1.6. Simpanan Walimah

Tabungan walimah merupakan jenis tabungan yang diperuntukkan

untuk persiapan pernikahan. Penarikannya hanya dapat dilakukan sepekan

pada saat menjelang pernikahan.

1.2. Simpanan, berupa Wadiah ( Titipan )

1.2.1. Simpanan Amanah Debitur

Page 73: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Simpanan ini merupakan simpanan dari pembiayaan yang diberikan

kepada nasabah tanpa adanya bagi hasil, dalam hal ini pihak BMT hanya

membantu nasabah dalam jasa penitipan. Dan simpanan bentuk ini dapat

diambil setiap saat.

1.2.2. Simpanan Lebaran

Simpanan ini merupakan simpanan dari pembiayaan yang diberikan

kepada nasabah tanpa adanya bagi hasil. Dalam hal ini pihak BMT hanya

membantu nasabah dalam jasa penitipan. Dan simpanan bentuk ini dapat

diambil ketika menjelang hari raya Idul Fitri tiba.

1.3. Simpanan Investasi

Simpanan ini merupakan simpanan khusus atau simpanan berjangka

bagi anggota atau calon anggota (masyarakat) yang mempunyai uang mulai

dari Rp 5.000.000,- dengan syarat tidak dapat diambil minimal selama empat

bulan dan mendapat bagi hasil lebih besar dari tabungan di atas.

2. Produk Penyaluran Dana

BMT bukan sekedar lembaga keuangan yang hanya bersifat sosial. BMT

juga merupakan sebagai lembaga bisnis dalam rangka memperbaiki

perekonomian umat. Oleh karena itu, dana yang dikumpulkan anggota harus

disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada anggotanya.

Page 74: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Pinjaman dana kepada anggota BMT juga disebut pembiayaan.

Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan BMT kepada anggotanya untuk

menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh BMT dari anggotanya. Adapun

produk penyaluran dana atau produk pembiayaan yang terdapat pada BMT

Husnayaian seperti di bawah ini, antara lain :

2.1. Pembiayaan Mudharabah ( Investasi )

Pembiayaan penuh dari BMT adalah untuk modal usaha. Nasabah

bertanggung jawab melaksanakan kegiatan dan manajemen usaha. Jangka

waktu pembiayaan, cara pengembalian dana, dan bagi hasil usaha ditentukan

sesuai perjanjian atas kesepakatan bersama dimuka, misalnya 60% untuk

pedagang dan 40% untuk BMT. Landasan syari’ah produk pembiayaan

mudarabah terdapat dalam Al-Qur’an:

: ا 5م7( ... ا��� ��7 م� ی?1jFن اcرض �< ی�1��ن وءا_�ون…20(

"...Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia

Allah..." (QS. Al-Muzammil : 20)

2.2 Pembiayaan Murabahah ( Jual Beli)

Murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran

ditangguhkan. Murabahah merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

anggota (pengusaha) dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi. BMT

akan mendapat keuntungan dari tingkat harga yang disetujui bersama yakni

Page 75: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

harga beli ditambah mark-up (keuntungan), yang pembayarannya juga

dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Landasan syari’ah

produk pembiayaan murabahah terdapat dalam Al-Qur’an :

�Egأی��\R!�� 7� أم1اc2 �Rآ1�ا � ءام!1ا ا�)ی� ی?�� � 1R2ن أن إ��رةI2 �� )29: ا!��ء( ...م!R� 2�اض

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu...” (QS. An-Nisa’ : 29)

2.3 Pembiayaan Ar-Rahn ( Gadai )

Pembiayaan ar-Rahn adalah pembiayaan yang diberikan kepada

anggota untuk keperluan yang sifatnya darurat, dimana dengan menyerahkan

barang sebagai jaminan, maka nasabah akan mendapatkan pinjaman sesuai

dengan kesepakatan kedua belah pihak. Landasan syari’ah yang terdapat

dalam al-Qur’an pada Produk Pembiayaan ar-Rahn (Gadai) adalah :

� I2,وا و� س�� ��> آ!F� وإن?2�: ا?%�اة(...م%?O"1 ��ه�ن آ283(

”Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan

hutang maka hendaklah dengan tanggungan yang diterima ketika itu ...”

(QS. Al-Baqarah : 283)

3 Produk Baitul Maal

Selain daripada itu BMT Husnayain juga mengelola serta menghimpun

dana dari zakat, infaq dan shadaqah yang nantinya akan disalurkan langsung

Page 76: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

kepada nasabah dalam bentuk kegiatan sosial dan tidak mengharapkan

keuntungan. Hal ini telah tercantum dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 103

yang berbunyi :

� و52آ[�Ea2 �E[�ه� ص,#O أم1اE� م� _)E�…)O�1F103: ا(

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka … “ (QS. At-Taubah : 103)

Dana-dana ZIS tersebut akan disalurkan langsung bagi nasabah dan masyarakat

sekitar lingkungan BMT Husnayain yang benar-benar membutuhkannya, dalam

bentuk kegiatan seperti di bawah ini;

a) Beasiswa terhadap anak yatim dan kaum dhu’afa dari mulai SD s/d SMU.

b) Santunan bagi Fakir Miskin, terutama setiap bulan ramadhan dengan

melaksanakan buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar.

c) Pemberian pinjaman al-Qardhu al-Hasan (pinjaman kebajikan) bagi nasabah

khususnya yang membutuhkan tambahan modal untuk kelangsungan

berjalannya usaha mereka.

d) Bantuan bagi para korban bencana alam, seperti kebanjiran, kebakaran, dll.

e) Pembinaan keagamaan bagi masyarakat, khususnya anggota BMT Husnayain.

f) Pelaksanaan pemotongan Hewan Qurban dan menyalurkan kepada

masyarakat sekitar.

Page 77: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Analisa Keefektivitasan al-Qardhu al-Hasan di BMT Husnayain

Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) membawa angin segar bagi

pengusaha ekonomi kecil, terutama dibidang permodalan. BMT merupakan suatu

lembaga keuangan non perbankan dengan prinsip syari’ah diharapkan tidak saja

melayani golongan ekonomi menengah keatas, tetapi yang lebih utama

meningkatkan taraf hidup golongan ekonomi menengah kebawah. Selain itu BMT

juga harus mampu memainkan peran yang aktif dalam menggerakkan roda-roda

pembangunan dengan memberikan fasilitas pembiayaan alternatif untuk usaha-

usaha produktif dan investasi yang konstruktif.55

Dalam hal ini BMT Husnayain memberikan pembiayaan alternatif,

khususnya bagi pedagang kecil yang ingin memulai usaha dari awal atau yang

membutuhkan tambahan modal untuk kemajuan usaha.

Salah satu produk penyaluran dana yang diberikan oleh BMT Husnayain

adalah al-Qardhu al-Hasan yang merupakan pinjaman lunak bagi pengusaha kecil

yang benar-benar kekurangan modal. Dengan adanya produk pembiayaan dana al-

55 Karnaen Perwataatmadja dan Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta:

PT. Dara Prima Yasa, 1992), h. 83.

Page 78: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Qardhu al-Hasan ini maka ada yang menjembatani kesenjangan sosial ekonomi

yang terjadi karena dampak pembangunan, sehingga terbentuk dasar yang kokoh

bagi pembangunan ekonomi umat.

Dalam perjalanannya BMT Husnayain sejak awal berdiri sampai sekarang

telah menyadari bahwa amanah yang diembannya adalah dalam rangka membantu

menumbuh kembangkan ekonomi umat yang notabene untuk usaha kecil yang

berlandaskan kepada prinsip ekonomi kerakyatan.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perubahan yang signifikan

atas efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan dengan efektifitas sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan yang diberikan oleh BMT Husnayain khususnya

bagi pedagang kecil. Dengan adanya pinjaman al-Qardhu al-Hasan diharapkan

dapat memberi lapangan pekerjaan dan sekaligus mendidik kepada orang-orang

yang kurang mampu atau pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya,

sehingga mampu berwirausaha untuk memiliki prospek bisnis yang cerah.

Dengan semua itu nasabah atau si peminjam diharapkan akan dapat

membangkitkan usahanya. Penerima pinjaman yang berhasil akan ikut

meningkatkan pendapatan masyarakat pada umumnya.

B. Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan proses

Page 79: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

statistik untuk menyederhanakan data dalam penelitian yang amat besar

jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

1. Gambaran Umum Responden

Secara umum, gambaran responden dalam penelitian ini adalah

nasabah yang meminjam al-Qardhu al-Hasan di BMT Husnayain. Masyarakat

atau nasabah yang menjadi responden berasal dari lingkungan sekitar BMT

Husnayain ada juga yang berasal dari daerah diluar sekitar lingkungan BMT.

Yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 15 orang,

yang merupakan sampel jenuh.

Dibawah ini gambar yang menunjukkan beberapa karakteristik responden.

BAGAN 2

Dari bagan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diatas,

dapat terlihat dari 15 orang responden yang meminjam al-Qardhu al-Hasan

pada BMT Husnayain lebih dominan mengisi angket adalah laki-laki dengan

persentase sebesar 53 %, sedangkan perempuan sebesar 47 %.

Dapat dilihat pula dari karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan terakhir, dari 15 orang responden ada yang berasal dari SD/MI

JENIS KELAMIN RESPONDEN

53%

47%LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Page 80: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

sebesar 33 %, SMP/MTs sebesar 27 %, SLTA/M. Aliyah sebesar 20 %,

Diploma (D1/D2/D3) sebesar 7 % dan dari Sarjana (S1) sebesar 13 %.

Seperti terlihat pada bagan dibawah ini.

BAGAN 3

Bagan diatas menunjukan bahwa pendidikan terakhir SD/MI lebih

berdominan dibandingkan dengan pendidikan yang lainnya, hal ini

membuktikan bahwa dengan rendahnya pendidikan terakhir pada responden

di tingkat SD/MI sangat berpengaruh pada jenis pekerjaan nasabah yaitu

sebagai pedagang.

Untuk memulai suatu usaha diperlukan modal awal yang tidak sedikit,

hal ini yang membuat para pedagang kecil kesulitan untuk memulai usahanya.

Namun ada pula yang memulai usaha dengan modal seadanya saja. Seperti

yang terlihat seperti bagan di bawah ini.

BAGAN 4

TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR

RESPONDEN

33%

27%

20%

7%

13%0%

SD / MI

SMP / MTs

SMA / M. Aliyah

DIPLOMA

(D1/D2/D3)SARJANA (S1)

PASCA SARJANA

(S2)

MODAL AWAL USAHA RESPONDEN

47%

27%

13%

13%

Rp. 50.000 - Rp.

100.000

Rp. 100.001 - Rp.

250.000

Rp. 250.001 - Rp.

500.000

Rp. 500.001 - Rp.

1.000.000

Page 81: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Berdasarkan bagan modal awal usaha diatas, dari 15 orang responden

sebesar 47 % dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 50.000 – Rp.

100.000, 27% dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 100.001 – Rp.

250.000, masing-masing 13 % dengan modal awal usaha berkisar antara Rp.

250.001 – Rp. 500.000 dan Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000. Karena mayoritas

responden dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000

tentunya akan berpengaruh pada laju berjalannya perdagangan mereka.

Dengan bermodalkan usaha awal sebesar Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dirasa

belum cukup untuk mengembangkan usaha mereka agar bisa lebih maju, oleh

karena itu diperlukan tambahan modal untuk kemajuan usaha yang mereka

jalankan. Berikut bagan di bawah ini yang menunjukkan besarnya pinjaman

yang ingin mereka ajukan kepada pihak BMT Husnayain.

BAGAN 5

Berdasarkan bagan diatas dapat dilihat mayoritas responden sebesar 60

% mengajukan pinjaman kepada pihak BMT Husnayaian berkisar antara Rp.

250.001 – Rp. 500.000, sebesar 27 % meminjam berkisar antara Rp. 100.001

BESARNYA PINJAMAN YANG INGIN

DIPINJAM RESPONDEN KEPADA BMT

0%27%

60%

13%

Rp. 50.000 - Rp.

100.000

Rp. 100.001 - Rp.

250.000

Rp. 250.001 - Rp.

500.000

Rp. 500.001 - Rp.

1.000.000

Page 82: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

– Rp. 250.000 dan 13 % meminjam berkisar antara Rp. 500.001 – Rp.

1.000.000. Dari besarnya pinjaman yang dipinjam diharapkan usaha yang

mereka jalankan bisa mengembangkan usaha yang dijalankan. Jika usaha

yang dijalankan dapat berkembang, maka tentunya akan ada pendapatan dari

hasil penjualan.

Berikut bagan perbandingan daftar golongan rata-rata pendapatan

bulanan yang didapat responden setiap bulannya ketika sebelum mendapatkan

pinjaman dan sesudah mendapatkan pinjaman, seperti terlihat dibawah ini.

BAGAN 6 BAGAN 7

Berdasarkan bagan perbandingan rata-rata pendapatan bulanan di atas,

terlihat adanya perubahan dari gambar rata-rata pendapatan bulanan sebelum

mendapat pinjaman dari 15 orang diperoleh data mayoritas 80 % responden

mempunyai rata-rata pendapatan bulanan sebesar < Rp. 250.000 setiap

bulannya dan 20 % berkisar antara Rp. 250.001 – Rp.500.000. Sedangkan

pada gambar rata-rata pendapatan bulanan sesudah mendapatkan pinjaman

mayoritas 40 % responden mempunyai pendapatan bulanan sebesar Rp.

RATA-RATA PENDAPATAN BULANAN

RESPONDEN SEBELUM MENDAPATKAN

PINJAMAN

80%

20% 0%

< Rp. 250.000

Rp. 250.001 - Rp.

500.000Rp. 500.001 - Rp.

1.000.000Rp. 1.000.001 - Rp.

2.500.000Rp. 2.500.001 - Rp.

5.000.000> Rp. 5.000.000

RATA-RATA PENDAPATAN BULANAN

RESPONDEN SESUDAH MENDAPATKAN

PINJAMAN

40%

40%

7%13%

0%

0%

< Rp. 250.000

Rp. 250.001 - Rp.

500.000Rp. 500.001 - Rp.

1.000.000Rp. 1.000.001 - Rp.

2.500.000Rp. 2.500.001 - Rp.

5.000.000> Rp. 5.000.000

Page 83: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

250.001 – Rp.500.000. Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang

signifikan, bahwa dengan adanya pinjaman al-Qardhu al-Hasan dari BMT

Husnayain, para responden dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih

baik dari yang ada sebelumnya.

2. Pengukuran indikator efektivitas sebelum dan sesudah pinjaman al-

Qardhu al-Hasan

Pada dasarnya pinjaman al-Qardhu al-Hasan adalah pinjaman

kebajikan, yang mana diperuntukkan membantu usaha yang sangat kecil atau

sektor sosial. Pada penelitian ini pinjaman al-Qardhu al-Hasan dikhususkan

bagi para pedagang kecil yang membutuhkan modal cepat dan berjangka

waktu pendek, serta bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi pengusaha kecil.

Gambaran kuantitatif tentang perubahan usaha, terutama diperoleh dari data

BMT Husnayain dengan membandingkan kondisi usaha sebelum mengajukan

pinjaman dan sesudah mengajukan pinjaman al-Qardhu al-Hasan. Dalam hal

ini peneliti ingin mengetahui lebih jauh apakah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

efektif atau tidak efektif jika diberikan bagi pengusaha ekonomi kecil. Dengan

demikian, responden yang dapat dibandingkan kondisinya adalah responden

yang sudah mengajukan pinjaman al-Qardhu al-Hasan (dalam hal ini

responden tercatat sebagai nasabah).

Kondisi usaha nasabah pada saat awal mengajukan pinjaman ke BMT

dan saat pengajuan kuisioner dilakukan dengan menunjukkan peningkatan

Page 84: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

dari segi pendapatan sebelum mengajukan pinjaman dengan sesudah

mengajukan pinjaman. Dan hasil yang ditemukan, peningkatan ini terjadi

setelah nasabah mengajukan pinjaman al-Qardhu al-Hasan pada BMT

Husnayain. Hal ini dapat dilihat pada bagan grafik indikator efektivitas

sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan di bawah ini.

BAGAN 8 BAGAN 9

Perbandingan bagan diatas menunjukkan jawaban responden ketika

ditanyakan setujukah dengan pernyataan dalam usaha harus dikelola dengan

baik. Pada bagan mengelola usaha dengan baik sebelum mendapatkan

pinjaman terlihat dari 15 orang responden mayoritas 13 orang responden

menjawab setuju dan 2 orang menjawab sangat setuju. Pada bagan mengelola

usaha dengan baik sesudah mendapatkan pinjaman terjadi adanya perubahan

yang signifikan, yang menunjukkan dari 15 orang responden mayoritas 12

orang responden menjawab sangat setuju dan 3 orang menjawab setuju.

Setelah ditanyakan mengelola usaha dengan baik, dalam berdagang

tentunya ada barang yang dijual. Berikut bagan dibawah ini yang

0

2

4

6

8

10

12

14

SS S R TS STS

MENGELOLA USAHA DENGAN BAIK

SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN

0

2

4

6

8

10

12

SS S R TS STS

MENGELOLA USAHA DENGAN BAIK

SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN

Page 85: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

menunjukkan pernyataan apakah setuju apabila diadakan pengecekan

kelengkapan setiap barang dagangan.

BAGAN 10 BAGAN 11

Dari perbandingan bagan diatas terlihat pada grafik mengecek

kelengkapan barang dagangan sebelum mendapatkan pinjaman, dari 15 orang

responden mayoritas 8 orang responden menjawab setuju, 6 orang menjawab

tidak setuju dan 1 orang menjawab sangat setuju. Sedangkan pada grafik

mengecek kelengkapan barang dagangan sesudah mendapatkan pinjaman, dari

15 orang responden mayoritas 7 orang menjawab sangat setuju, 3 orang setuju

4 orang ragu-ragu dan 1 orang tidak setuju. Terjadi perubahan yang signifikan

antara mengecek kelengkapan barang dagangan sebelum dengan sesudah

mendapatkan pinjaman.

Selain mengecek kelengkapan barang dagangan, kualitas dan mutu

barang dagangan juga perlu diperhatikan agar minat pembeli bertambah

banyak. Seperti terlihat pada bagan grafik dibawah ini.

0

2

4

6

8

SS S R TS STS

MENGECEK KELENGKAPAN BARANG

DAGANGAN SEBELUM MENDAPATKAN

PINJAMAN

0

2

4

6

8

SS S R TS STS

MENGECEK KELENGKAPAN BARANG

DAGANGAN SESUDAH MENDAPATKAN

PINJAMAN

Page 86: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAGAN 12 BAGAN 13

Perbandingan bagan diatas menunjukkan adanya perubahan yang

signifikan antara memperhatikan kualitas dan mutu barang dagangan sebelum

dengan sesudah mendapatkan pinjaman. Hal ini ditunjukkan pada gambar

grafik memperhatikan kualitas dan mutu barang dagangan sebelum

mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 12 orang

menjawab setuju, 2 orang menjawab sangat setuju dan 1 orang menjawab

ragu-ragu. Sedangkan pada grafik memperhatikan kualitas dan mutu barang

dagangan sesudah mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas

9 orang menjawab sangat setuju, 5 orang menjawab setuju, dan 1 orang

setuju.

Dalam perdagangan diperlukan perencanaan yang matang, agar usaha

yang dijalankan dapat terus berkembang dengan baik. Bagan grafik dibawah

ini menggambarkan dalam usaha diperlukan perencanaan yang matang antara

sebelum mendapatkan pinjaman dengan sesudah mendapatkan pinjaman.

0

2

4

6

8

10

12

SS S R TS STS

MEMPERHATIKAN KUALITAS DAN MUTU

BARANG DAGANGAN SEBELUM

MENDAPATKAN PINJAMAN

0

2

4

6

8

10

SS S R TS STS

MEMPERHATIKAN KUALITAS DAN MUTU

BARANG DAGANGAN SESUDAH

MENDAPATKAN PINJAMAN

Page 87: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAGAN 14 BAGAN 15

Dari perbandingan bagan diatas terlihat pada grafik membuat

perencanaan yang matang untuk kemajuan usaha sebelum mendapatkan

pinjaman dari 15 orang responden mayoritas 10 orang menjawab setuju, 4

orang menjawab sangat setuju, dan 1 orang menjawab ragu-ragu. Sedangkan

pada grafik membuat perencanaan yang matang untuk kemajuan usaha

sesudah mendapatkan pinjaman dari 15 orang responden mayoritas 9 orang

menjawab sangat setuju dan 5 orang nenjawab setuju. Hal ini menunjukkan

adanya perubahan yang signifikan antara membuat perencanaan yang matang

untuk kemajuan usaha sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman.

Agar usaha yang dijalankan terus dapat berjalan dengan baik, dalam

ilmu manajemen harus ada laporan keuangan. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui perubahan pendapatan usaha, apakah mengalami kemajuan atau

terjadi penyusutan dalam pendapatan. Dibawah ini bagan grafik mencatat

laporan pendapatan usaha sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman.

0

2

4

6

8

10

SS S R TS STS

MEMBUAT PERENCANAAN YANG

MATANG UNTUK KEMAJUAN USAHA

SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN

0

2

4

6

8

10

SS S R TS STS

MEMBUAT PERENCANAAN YANG

MATANG UNTUK KEMAJUAN USAHA

SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN

Page 88: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAGAN 16 BAGAN 17

Perbandingan bagan diatas terlihat pada grafik mencatat laporan

pendapatan usaha sebelum mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden

mayoritas 7 orang menjawab ragu-ragu dengan pernyataan selalu mencatat

laporan pendapatan usaha dalam bentuk laporan keuangan, 6 orang menjawab

setuju, dan 2 orang menjawab tidak setuju. Sedangkan pada grafik mencatat

laporan pendapatan usaha sesudah mendapatkan pinjaman, dari 15 orang

responden mayoritas 10 orang menjawab setuju dan 5 orang menjawab sangat

setuju. Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan antara

mencatat laporan pendapatan usaha sebelum dengan sesudah mendapatkan

pinjaman.

Dari perbandingan bagan grafik indikator efektivitas di atas dapat

dilihat bahwa adanya perubahan yang signifikan(positif) yang terjadi pada

efektivitas sesudah mendapat pinjaman al-Qardhu al-Hasan, terlihat mayoritas

nasabah menunjukkan peningkatan pada pendapatan dari usaha yang

dijalankan bila dibandingkan dengan efektivitas sebelum mendapat pinjaman.

0

2

4

6

8

SS S R TS STS

MENCATAT LAPORAN PENDAPATAN

USAHA SEBELUM MENDAPATKAN

PINJAMAN

0

2

4

6

8

10

SS S R TS STS

MENCATAT LAPORAN PENDAPATAN

USAHA SESUDAH MENDAPATKAN

PINJAMAN

Page 89: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Hal ini berarti membuktikan bahwa pinjaman al-Qardhu al-Hasan yang

diberikan oleh BMT Husnayain sudah efektif dapat membantu pengusaha

ekonomi kecil dalam meningkatkan usaha dan pendapatan bagi responden

yang menjadi nasabah di BMT Husnayain. Namun hal lain yang ditemukan

dari penelitian ini, adalah ditemukan beberapa nasabah ada yang gagal dalam

memajukan usahanya dikarenakan terjadi hambatan dalam pelaksanaan usaha.

Karena usaha yang dijalankan gagal, otomatis modal yang dipinjam tidak

dapat dikembalikan. Dalam hal ini pihak BMT mengkategorikan nasabah

dengan kredit macet atau pinjaman tidak dapat dikembalikan, maka BMT

harus merelakan dengan catatan usaha yang dijalankan tidak menunjukkan

perkembangan yang baik dan memang betul-betul tidak dapat diteruskan lagi.

Seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

TABEL 2

DAFTAR NASABAH PEMINJAM AL-QARDHU AL-HASAN Th. 2007

No Nama Tanggal

Akad Jatuh

Tempo Besar

Pinjaman Sisa

Pinjaman Plafond Keterangan

1 Adang 05/03/2007 05/07/2007 Rp 600.000 Rp 65.000 Rp 150.000 Macet

2 Amrizal 25/10/2007 15/10/2007 Rp 700.000 Rp 400.000 Rp 750.000 Diragukan

3 Dahlia 06/06/2007 31/08/2008 Rp 300.000 Rp 262.500 Rp 300.000 Macet

4 Jamila 27/04/2007 27/04/2007 Rp 400.000 Rp 178.000 Rp 300.000 Diragukan

5 M. Salafudin 20/12/2006 28/02/2007 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Macet

6 Mahfudi 31/08/2007 15/10/2007 Rp 300.000 Rp 220.000 Rp 300.000 Lancar

7 Nurhayati 20/04/2007 18/08/2007 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 400.000 Diragukan

8 Z. Efendi 25/08/2007 31/12/2007 Rp 400.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Diragukan

9 Dahlia 05/04/2007 31/08/2007 Rp 200.000 Rp 45.000 Rp 200.000 Kurang Lancar

10 Nurhayati 03/05/2007 15/09/2007 Rp 400.000 Rp 160.000 Rp 300.000 Diragukan

11 Oman 16/03/2007 30/06/2007 Rp 200.000 Rp 84.050 Rp 250.000 Kurang Lancar

12 Temon Parti 19/01/2007 10/04/2007 Rp 500.000 - Rp 500.000 Pindah ke Murabahah

13 Sarman 22/08/2007 30/09/2007 Rp 200.000 - Rp 300.000 Pindah ke Murabahah

14 Trismiati 22/01/2007 22/11/2007 Rp 400.000 - Rp 400.000 Lunas

15 Warnesih 10/08/2007 31/10/2007 Rp 300.000 - Rp 400.000 Pindah ke Murabahah

Page 90: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

C. Pengujian Hipotesa

1. Korelasi Rank Order dan berganda

X1

Y

X2

• Y ���� X1

NO X Y X² Y² XY

1 3 70 9 4900 210

2 4 57 16 3249 228

3 1 61 1 3721 61

4 2 53 4 2809 106

5 2 62 4 3844 372

6 1 68 1 4624 68

7 1 52 1 2704 52

8 2 65 4 4226 130

9 1 58 1 3364 58

10 3 65 9 4225 195

11 1 55 1 3025 55

12 4 66 16 4356 264

13 1 67 1 4489 67

14 2 65 2 4225 130

15 1 67 1 4489 67

Jumlah 29 931 71 58250 2063

∑ X1X2 – ∑ X1 ∑X2

r =

√ [n ∑ X1² – (∑ X1)²] [n ∑X2² – (∑X2)²]

15 . 2063 – 29 . 931

r =

√ [ 15 . 71 – (29)² ] [ 15 . 58250 – (931)² ]

Modal

Efektivitas

Besarnya

Pinjaman

Page 91: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

30945 – 26999

r =

√ [ 1065 – 841 ] [ 873750 – 866761 ]

3946 3846 3846

r = = = = 3,07

√ [ 224 ] [ 6989 ] √ 1565536 1251,21

• Y ���� X2

NO X Y X² Y² XY

1 4 70 16 4900 280

2 4 57 16 3249 228

3 3 61 9 3721 183

4 3 53 9 2809 153

5 3 62 9 3844 186

6 3 68 9 4624 204

7 2 52 4 2704 104

8 3 65 9 4226 195

9 2 58 4 3364 116

10 3 65 9 4225 195

11 2 55 4 3025 110

12 3 66 9 4356 198

13 2 67 4 4489 137

14 3 65 9 4225 195

15 3 67 9 4489 141

Jumlah 43 931 129 58250 2625

∑ X1X2 – ∑ X1 ∑X2

r =

√ [n ∑ X1² – (∑ X1)²] [n ∑X2² – (∑X2)²]

15 . 2625 – 43 . 931

r =

√ [ 15 . 129 – (43)² ] [ 15 . 58250 – (931)² ]

39375 – 40033

r =

√ [ 1935 – 1849 ] [ 873750 – 866761 ]

Page 92: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

-658 -658 -658

r = = = = -0,84

√ [ 86 ] [ 6989 ] √ 601054 775,28

• X1 ���� X2

NO X Y X² Y² XY

1 4 3 16 9 12

2 4 4 16 16 16

3 3 1 9 1 3

4 3 2 9 4 6

5 3 2 9 4 6

6 3 1 9 1 3

7 2 1 4 1 2

8 3 2 9 4 6

9 2 1 4 1 2

10 3 3 9 9 9

11 2 1 4 1 2

12 3 4 9 4 12

13 2 1 4 1 2

14 3 2 9 4 6

15 3 1 9 1 3

Jumlah 43 29 129 73 90

∑ X1X2 – ∑ X1 ∑X2

r =

√ [n ∑ X1² – (∑ X1)²] [n ∑X2² – (∑X2)²]

15 . 90 – 43 . 29

r =

√ [ 15 . 129 – (43)² ] [ 15 . 73 – (29)² ]

1350 – 1247

r =

√ [ 1935 – 1849 ] [ 1095 – 841 ]

103 103 103

r = = = = 0,69

√ [ 86 ] [ 254 ] √ 21844 147,8

Page 93: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Korelasi antara modal (X1) dan besarnya pinjaman (X2) � efektivitas sesudah

pinjaman (Y) dengan memakai korelasi ganda (R) dengan rumus sebagai

berikut :

R = r²yX1 + r²yX2 – 2ryX1.ryX2.rX1X2

√ 1 – r²X1X2

R = (3,07)² + (-0,87)² – 2 (3,07) . (-0,87) . (0,69)

√ 1 – (0,69)²

R = [ 9,24 + 0,76 ] – [ 6,14 . -0.87 . 0,69 ]

√ 1 – 0,4761

R = [ 10,18 ] – [ -3,68 ] = 13,86 = √ 26,45 = 5,14

√ 1 – [ 0,4761 ] √ 0,5239

Nilai koefisien determinasi :

R² = (r)² x 100 %

R² = ( 0,69 )² x 100 % = 0,48 x 100 % = 48 %

Uji hipotesa dengan F-test :

R² / K

F =

(1 – R²) / (n – k –1)

(0,48)² / 2

F =

(1 – (0,48)²) / (15 – 2 –1)

Page 94: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

0,2304 / 2 0,1152 0,1152

F = = = = 1,79

( 1 – 0,2304 ) / (12) 0,7696 / 12 0,0641

Modal yang kecil akan mempengaruhi jumlah pinjaman yang akan dipinjam,

hal ini akan membuat efektivitas BMT menjadi naik atau akan terjadi

perubahan secara signifikan.

2. Pendapatan sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

• Formulasi hipotesanya.

H0 : r = 0 pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan = pendapatan

sesudah al-Qardhu al-Hasan.

H1 : r ≠ 0 pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan ≠ pendapatan

sesudah al-Qardhu al-Hasan.

• Taraf nyata ( α ) dengan t tabelnya :

α : 5 % : 0,05 ; uji dua arah

db : n–1 : 15-1 : 14

-1,79 -0,95 0,95 1,75

Menolak H0

(ada perbedaan +)

Menolak H0

(ada perbedaan -)

Menerima H0

(tidak ada perbedaan)

0

Page 95: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

t (0,01 ; 15) : 1,960 atau -1,960

• Kriteria pengujiannya.

H0 diterima apabila t0 < 1,960

H0 ditolak apabila t0 > 1,960

• Nilai uji statistik yang dipakai adalah :

nS

udt

d

D

/

=

TABEL 3

No

X Y Y – X

(d)

1 1 1 0 0

2 1 2 1 1

3 1 1 0 0

4 1 2 1 1

5 1 2 1 1

6 1 2 1 1

7 1 2 1 1

8 1 1 0 0

9 1 1 0 0

10 1 1 0 0

11 1 1 0 0

12 2 4 2 4

13 2 4 2 4

14 1 2 1 1

15 2 3 1 1

Jumlah 18 29 11 15

Dimana :

X = pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan

Y = pendapatan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

Page 96: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

• Penyelesaian :

Dari tabel diperoleh :

Nilai rata-rata : n

dd

i∑= = 11 = 0,73

15

Variasi = Sd² = n ∑ d ² ( ∑ d )²

n (n – 1)

= 15 (15) - (11)² = 225 - 121 = 104 = 0,49

15 (15 – 1) 15 (14) 210

Simpangan baku Sd = √ Sd² = √0,49 = 0,7

Maka nilai uji statistik uji t adalah :

nS

udt

d

D

/

=

= 0,73 – 0 = 0,73 = 0,73 = 4,05

0,7 / √ 15 0,7 / 3,87 0,18

Setelah dihitung dengan cara manual dengan alat ukur yang dipakai,

maka didapat hasil t = 4,05 > dari t (0,01 ; 15) : 1,960, dan itu terletak

didaerah H0 ditolak. Maka keputusan menolak H0 mengandung arti bahwa ada

-4,05 -1,960 1,960 4,05

Menolak H0

(ada perbedaan +)

Menolak H0

(ada perbedaan -)

Menerima H0

(tidak ada perbedaan)

0

Page 97: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

perubahan yang signifikan terhadap pendapatan sesudah pinjaman al-Qardhu

al-Hasan, berarti pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan tidak

sama dengan pendapatan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

3. Efektivitas sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

• Formulasi hipotesanya.

H0 : r = 0 efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan = efektivitas

sesudah al-Qardhu al-Hasan.

H1 : r = 0 efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan ≠ efektivitas

sesudah al-Qardhu al-Hasan.

• Taraf nyata ( α ) dengan t tabelnya :

α : 5 % : 0,05 ; uji dua arah

db : n–1 : 15-1 : 14

t (0,01 ; 15) : 1,960 atau -1,960

• Kriteria pengujiannya.

H0 diterima apabila t0 < 1,960

H0 ditolak apabila t0 > 1,960

• Nilai uji statistik yang dipakai adalah :

nS

udt

d

D

/

=

Page 98: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

TABEL 4

No

X Y Y – X

(d)

1 63 70 7 49

2 48 57 9 81

3 50 61 11 121

4 50 53 3 9

5 50 62 12 144

6 62 68 6 36

7 46 52 6 36

8 51 65 14 196

9 53 58 5 25

10 53 65 12 144

11 52 55 3 9

12 48 66 18 324

13 58 67 9 81

14 41 65 24 576

15 52 67 15 225

Jumlah 777 931 154 2056

Dimana :

X = efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan

Y = efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

• Penyelesaian :

Dari tabel diperoleh :

Nilai rata-rata : n

dd

i∑= = 154 = 10,26

15

Variasi = Sd² = n ∑ d ² ( ∑ d )²

n (n – 1)

= 15 (2056) (154)² = 30840 – 23716 = 7124 = 33,92

15 (15 – 1) 15 (4) 210

Simpangan baku Sd = √ Sd² = √33,92 = 5,82

Page 99: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Maka nilai uji statistik uji t adalah :

nS

udt

d

D

/

=

= 10,26 – 0 = 10,26 = 10,26 = 6,88

5,8 / √ 15 5,8 / 3,87 1,49

Setelah dihitung dengan cara manual dengan alat ukur yang dipakai,

maka didapat hasil t = 6,88 > dari t (0,01 ; 15) : 1,960, dan itu terletak

didaerah H0 ditolak. Maka keputusan menolak H0 mengandung arti bahwa ada

perubahan yang signifikan terhadap efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu

al-Hasan, berarti efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan tidak sama

dengan efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

-6,88 -1,960 1,960 6,88

Menolak H0

(ada perbedaan +)

Menolak H0

(ada perbedaan -)

Menerima H0

(tidak ada perbedaan)

0

Page 100: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

4. Uji Dua Sampel Berpasangan Wilcoxon

Uji ranking ini pada prinsipnya ingin menguji apakah dua sampel yang

berpasangan satu dengan yang lain berasal dari populasi yang sama.

Maksudnya adalah subyek yang diukur sama, namun diberi dua perlakuan.

1. Pendapatan sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

H1 : pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan = pendapatan sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

H0 : pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan ≠ pendapatan sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

TABEL 5

Ranks

0a

.00 .00

9b

5.00 45.00

6c

15

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

rata-rata pendapatan

bulanan sesudah

pinjaman al-Qardhu

al-Hasan - rata-rata

pendapatan bulanan

sebelum pinjaman

al-Qardhu al-Hasan

N Mean Rank Sum of Ranks

rata-rata pendapatan bulanan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan <

rata-rata pendapatan bulanan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan

a.

rata-rata pendapatan bulanan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan >

rata-rata pendapatan bulanan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan

b.

rata-rata pendapatan bulanan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan =

rata-rata pendapatan bulanan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan

c.

Page 101: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Test Statistics b

-2.810a

.005

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

rata-rata

pendapatan

bulanan

sesudah

pinjaman

al-Qardhu

al-Hasan -

rata-rata

pendapatan

bulanan

sebelum

pinjaman

al-Qardhu

al-Hasan

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Dari tabel diatas didapat negative ranks (nilai negatif pada ranking)

atau selisih antara “sebelum” dan sesudah yang bernilai nol. Kemudian Sum of

rank (jumlah/hasil ranking) sebesar nol, dan mean of rank (nilai rata-rata

ranking) sebesar nol. Hal ini dikarenakan tidak ada selisih angka negatif pada

nilai negative ranks (nilai negatif pada ranking). Nilai positif ranks (nilai

positif pada ranking) atau selisih antara “sesudah” dan “sebelum” yang

bernilai positif, yang mengandung arti bahwa nilai “sesudah” lebih besar dari

nilai “sebelum”. Dalam tabel diatas terdapat 9 angka positif, kemudian sum of

ranks (jumlah/hasil ranking) 45.00, angka ini didapat dari menjumlahkan

semua ranking yang bertanda positif. Sedangkan mean rank (nilai rata-rata

ranking) yang didapat sebesar 5.00, angka ini didapat dari angka sum of rank

(jumlah/hasil ranking) dibagi jumlah sampel yang bertanda positif (N).

Sedangkan Ties (nilai yang sama) merupakan data “sesudah” dan “sesudah”

Page 102: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

yang bernilai sama. Dalam tabel tersebut terdapat 6 yang bernilai sama antara

“sesudah” dan “sebelum” ini berarti bernilai selisih nol.

Dari tabel test statistik didapat nilai z sebesar -2.810, dengan memakai taraf

nyata 5 % maka nilai z tersebut terletak didaerah H0 ditolak dan dengan

demikian berarti pendapatan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

mengalami perubahan yang signifikan. Kolom EXACT SIGN (nilai asimetris

untuk ujian dua arah = sebelum dan sesudah) adalah sebesar 0.005, maka H0

ditolak dan hal ini mengandung arti bahwa adanya perubahan yang signifikan

terhadap pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan pada nasabah

BMT Husnayain dengan pendapatan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

Dengan berkembangnya usaha serta meningkatnya pendapatan, maka

pinjaman al-Qardhu al-Hasan tidak dapat diberikan lagi. Jika nasabah ingin

mengajukan pinjaman kembali maka aqad yang digunakan adalah aqad

murabahah atau mudharabah. Karena kesepakatan diawal BMT hanya

membantu nasabah untuk bisa mengembangkan usaha pada awal didirikan.

Jika usaha yang dijalankan sudah berkembang maka ada penghasilan lebih,

dalam hal ini BMT selain sebagai lembaga keuangan sosial sekaligus sebagai

lembaga keuangan komersil dituntut untuk mempertahankan liquiditasnya dan

secara periodik harus dapat meningkatkan laba semaksimal mungkin dengan

tidak melanggar batasan yang telah ditentukan berdasarkan hukum syari’at

Islam. Tujuannya untuk diputar kembali dana yang didapat dari bagi hasil

tersebut, agar aktivitas BMT dapat berjalan dengan lancar.

Page 103: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

2. Efektivitas sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan

H0 : Efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan = efektivitas sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

H0 : Efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan ≠ efektivitas sesudah

pinjaman sesudah al-Qardhu al-Hasan.

TABEL 6

Ranks

0a .00 .00

15b 8.00 120.00

0c

15

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

efektivitas sesudah

pinjaman al-Qardhu

al-Hasan - efektivitas

sebelum pinjaman

al-Qardhu al-Hasan

N Mean Rank Sum of Ranks

efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan < efektivitas sebelum

pinjaman al-Qardhu al-Hasan

a.

efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan > efektivitas sebelum

al-Qardhu al-Hasan

b.

efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan = efektivitas sebelum

pinjaman al-Qardhu al-Hasan

c.

Test Statisticsb

-3.411a

.001

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

efektivitas

sesudah

pinjaman

al-Qardhu

al-Hasan -

efektivitas

sebelum

pinjaman

al-Qardhu

al-Hasan

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 104: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Dari tabel diatas didapat negative ranks (nilai negatif pada ranking)

atau selisih antara “sebelum” dan sesudah yang bernilai nol. Kemudian Sum of

rank (jumlah/hasil ranking) sebesar nol, dan mean of rank (nilai rata-rata

ranking) sebesar nol. Hal ini dikarenakan tidak ada selisih angka negatif pada

nilai negative ranks (nilai negatif pada ranking). Nilai positif ranks (nilai

positif pada ranking) atau selisih antara “sesudah” dan “sebelum” yang

bernilai positif, yang mengandung arti bahwa nilai “sesudah” lebih besar dari

nilai “sebelum”. Dalam tabel diatas terdapat 15 angka positif, kemudian sum

of ranks (jumlah/hasil ranking) 120.00, angka ini didapat dari menjumlahkan

semua ranking yang bertanda positif. Sedangkan mean rank (nilai rata-rata

ranking) yang didapat sebesar 8.00, angka ini didapat dari angka sum of rank

(jumlah/hasil ranking) dibagi jumlah sampel yang bertanda positif (N).

Sedangkan Ties (nilai yang sama) merupakan data “sesudah” dan “sesudah”

yang benilai nol.

Dari tabel test statistik didapat nilai z sebesar -3.411, dengan memakai

taraf nyata 5 % maka nilai z tersebut terletak didaerah H0 ditolak dan dengan

demikian berarti efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan mengalami

perubahan yang signifikan. Kolom EXACT SIGN (nilai asimetris untuk ujian

dua arah = sebelum dan sesudah) adalah sebesar 0.001 yang jauh dibawah

0.05, maka H0 ditolak dan hal ini mengandung bahwa adanya perubahan yang

signifikan terhadap efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan pada

nasabah BMT Husnayain setelah adanya efektivitas sesudah pinjaman al-

Page 105: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Qardhu al-Hasan. Dalam hal ini pula, dinyatakan bahwa pinjaman al-Qardhu

al-Hasan yang diberikan BMT Husnayain kepada nasabahnya terbukti

dirasakan sudah efektif bagi pedagang kecil karena dapat membantu para

pedagang kecil dalam segi permodalan.

Page 106: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, serta

analisis yang dilakukan terhadap efektivitas pemanfaatan al-Qardhu al-Hasan bagi

pedagang kecil di BMT Husnayain, maka untuk mengakhiri penulisan skripsi ini

penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. BMT sebagai salah satu jenis lembaga keuangan mikro dengan prinsip

syari’ah membawa dampak yang positif serta dapat diterima dengan baik

kelompok masyarakat yang menjadi nasabahnya. Temuan-temuan dari

penelitian ini menunjukkan bahwa dari indikator-indikator efektivitas dapat

ditemui perubahan-perubahan yang baik di tingkat pedagang kecil. Selain itu

BMT juga memberikan sejumlah manfaat yang dirasakan oleh anggotanya

juga mempunyai peranan dalam pemberdayaan ekonomi ummat.

2. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat hasil t sebesar 4,05 terletak di

daerah H0 ditolak. Maka keputusan menolak H0 mengandung arti bahwa ada

hubungan atau pengaruh positif yang signifikan antara pendapatan sebelum al-

Qardhu al-Hasan terhadap pendapatan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

Tak jauh berbeda dengan hasil uji dua sampel berpasangan wilcoxon, dari

hasil uji tersebut didapat z sebesar -2,810, dengan tarif nyata 5 % maka nilai z

tersebut terletak didaerah H0 ditolak berarti pendapatan sesudah pinjaman al-

90

Page 107: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Qardhu al-Hasan ≠ pendapatan sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan.

Dengan demikian, karena ada perubahan yang signifikan dalam pendapatan

sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan, berarti pinjaman al-Qardhu al-Hasan

yang diberikan BMT Husnayain berpengaruh positif terhadap perubahan

perkembangan usaha.

3. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat hasil t sebesar 6,88 terletak di

daerah H0 ditolak. Maka keputusan menolak H0 mengandung arti bahwa ada

hubungan atau pengaruh positif yang signifikan antara efektivitas sebelum

pinjaman al-Qardhu al-Hasan terhadap efektivitas sesudah pinjaman al-

Qardhu al-Hasan. Tak jauh berbeda dengan hasil uji dua sampel berpasangan

wilcoxon, dari hasil uji tersebut didapat z sebesar -3,411, dengan tarif nyata 5

% maka nilai z tersebut terletak didaerah H0 ditolak berarti efektivitas sesudah

pinjaman al-Qardhu al-Hasan ≠ efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-

Hasan. Dengan demikian karena ada perubahan yang signifikan dalam

efektivitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan, berarti pinjaman al-Qardhu

al-Hasan yang diberikan BMT Husnayain sudah efektif karena membawa

dampak yang positif bagi perkembangan usaha nasabah.

B. Saran

1. BMT Husnayain sebagai mitra ummat, dengan pinjaman al-Qardhu al-Hasan

ini diharapkan pinjaman tersebut dapat terus diberikan bagi pedagang kecil

khususnya yang betul-betul membutuhkan modal awal. Karena bila dilihat

Page 108: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

pada kondisi sekarang ini mencari pekerjaan sangat sulit, ingin usaha pun

kendala pada modal. Walaupun sumber dana pinjaman al-Qardhu al-Hasan

berasal dari ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah), diharapkan tidak mengurangi

segi keefektivitasannya dalam aplikasinya.

2. BMT diharapkan dapat terus dikembangkan dalam bentuk pinjaman al-

Qardhu al-Hasan dan dipermudah proses peminjaman dalam rangka

membantu pedagang kecil.

3. Bagi penulis sendiri dan masyarakat adalah memberikan pengetahuan tentang

fungsi serta kegunaan BMT serta efektivitasnya.

4. Diharapkan kepada pemerintah untuk memajukan kebijakan BMT agar usaha

kecil menengah kebawah dapat terbantu khususnya dalam segi permodalan

usaha.

Page 109: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M. Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press,

cet. Ke-1, 2001.

---------, Bank Syari’ah: Suatu Pengenalan Umum, Jakarta: Tazkia Institute, cet. Ke-

2, 2000.

Arifin, Zainul, Memahami Bank Syari’ah, Lengkap, Peluang, Tantangan dan

Prospek, Jakarta: Al-Vabet, cet. Ke-1, 1999.

Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001.

Baihaqi, A. Madjid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, Jakarta:

Pinbuk, 2000.

Bungin, Burhan S.Sos, M.Si, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana,

cet. Ke-1, 2000.

Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedia Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru, 1993.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya

Dimyati, Ahmad, Islam dan Koperasi, Jakarta: KOFINFO, 1998.

Page 110: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Faisal, Sanapsiah, Format-Format Penelitian Sosial, Bandung: Rajawali Press, 1992.

Handoko, T. Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, Edisi Ke-2, 1984.

http://www.pikiran-rakyat.com /cetak/2005/1005/09/hikmah/manajemen.htm

Mannan, M. Abdul, MA., Ph.D, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Terjemahan Drs.

Nastangin, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1993.

Nasution, Harun, Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992.

Perwataatmadja, Karnaen, et. al., Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana

Bakti wakaf, 1992.

Qardhawi, Yusuf, Hukum Zakat, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, cet. Ke-2, 1991.

Raharjo, M. Dawam, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta: LASF, 1999.

Republika, Harian Umum, Memberdayakan Koperasi dan BMT, Jakarta: 31 Maret

2003.

Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil, Yogyakarta: UII Press,

2004.

Santoso, Singgih, Buku Latihan SPSS Non Parametrik, Jakarta: IKAPI, 2001.

Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Grafindo Persada, 1993.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,

Yogyakarta: EKONOSIA, 2003, cet. Ke-1.

Tim Penyusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997.

Widodo, Hertanto, AK. Et.al., Panduan Praktis Operasional BMT, Bandung: Mizan,

1999.

94

Page 111: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul

Hakim, 2004, cet. Ke-2

Page 112: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

KUISIONER

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN

BAGI PEDAGANG KECIL

(STUDI PADA BMT HUSNAYAIN JAKARTA TIMUR)

UNTUK

SKRIPSI

RINI YULIANTI

NIM. 1030 461 28 280

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 113: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Kepada Yth:

Nasabah BMT HUSNAYAIN

Di Tempat.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bersama ini saya :

Nama : Rini Yulianti

NIM : 103046128280

Jur/Prodi : Mu’amalat Perbankan Syari’ah

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

Sedang menyelesaikan program studi Strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan ingin melakukan penelitian di BMT HUSNAYAIN melalui

instrumen penelitian berupa kuisioner.

Bapak / Ibu telah terpilih sebagai responden dalam penelitian ini. Penelitian ini

semata-mata merupakan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah.

Untuk itu kami sangat menghargai atas kesediaan Bapak / Ibu untuk meluangkan

waktu mengisi Kuisioner ini.

“ Kerahasian setiap jawaban Bapak / Ibu akan kami jaga “

Terima kasih atas kesediaannya untuk membantu kami dalam melakukan penelitian

ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat Kami,

RINI YULIANTI

103046128280

Page 114: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

I. Identitas Responden

1. Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Usia Bapak / Ibu sekarang : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Jenis Kelamin :□ Laki - laki

:□ Perempuan

4. Tingkat Pendidikan Terakhir Bapak / Ibu sekarang :□ SD / MI

:□ SMP / MTS

:□ SLTA / MA

:□ Diploma ( D1/D2/D3 )

:□ Sarjana ( S1 )

:□ Pasca Sarjana ( S2 )

5. Modal awal usaha Bapak / Ibu :□ Rp 50.000 - Rp 100.000

:□ Rp 100.001 - Rp 250.000

:□ Rp 250.001 - Rp 500.000

:□ Rp 500.001 - Rp 1.000.000

6. Besarnya pinjaman yang dipinjam Bapak / Ibu :□ Rp 50.000 - Rp 100.000

:□ Rp 100.001 - Rp 250.000

:□ Rp 250.001 - Rp 500.000

:□ Rp 500.001 - Rp 1.000.000

7. Berapa rata-rata pendapatan bulanan Bapak / Ibu :□ < Rp 250.000

sebelum mendapatkan pinjaman :□ Rp 250.001 - Rp 500.000

:□ Rp 500.001 - Rp 1.000.000

:□ Rp 1.000.001 - Rp 2.500.000

:□ Rp 2.500.001 - Rp 5.000.000

:□ > Rp 5.000.000

8. Berapa rata-rata pendapatan bulanan Bapak / Ibu :□ < Rp 250.000

sesudah mendapatkan pinjaman :□ Rp 250.001 - Rp 500.000

:□ Rp 500.001 - Rp 1.000.000

:□ Rp 1.000.001 - Rp 2.500.000

:□ Rp 2.500.001 - Rp 5.000.000

:□ > Rp 5.000.000

Page 115: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

Pilihan Jawaban Keterangan

SS Sangat setuju dengan aspek

S Setuju dengan aspek

R Ragu-ragu dengan aspek

TS Tidak setuju dengan aspek

STS Sangat tidak setuju dengan aspek

II. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan memberi tanda (√) pada

kolom yang menggambarkan pendapat Anda.

A. Instrumen Pengukuran Efektivitas Sebelum Pinjaman al-Qardhu al-Hasan

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Merencanakan strategi usaha apa saja

untuk mendapatkan tambahan penghasilan

sebelum mendapatkan pinjaman.

2 Menjaga agar usaha tetap menguntungkan

sebelum mendapatkan pinjaman.

3 Kesinambungan/berkelanjutan dalam

melakukan usaha sebelum mendapatkan

pinjaman.

4 Perencanaan yang sederhana dalam usaha

sebelum mendapatkan pinjaman.

5 Mengevaluasi kegiatan usaha dalam hasil

penjualan sebelum mendapatkan pinjaman.

6 Berfikir secara riil/nyata dalam

memajukan usaha sebelum mendapatkan

pinjaman.

7 Mengelola usaha dengan baik sebelum

mendapatkan pinjaman.

8 Mengecek kelengkapan barang dagangan

yang di jual sebelum mendapatkan

pinjaman.

9 Memperhatikan kualitas dan mutu barang

dagangan yang di jual kepada konsumen

sebelum mendapatkan pinjaman.

10 Dalam penjualan barang dagangan

diperlukan waktu yang lama (dari pagi

sampai malam hari) sehingga cepat habis

terjual sebelum mendapatkan pinjaman.

Page 116: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

11 Dibutuhkan usaha yang maksimal agar

barang dagangan laku terjual sebelum

mendapatkan pinjaman.

12 Melakukan persaingan usaha yang sehat

sebelum mendapatkan pinjaman.

13 Mengadakan laporan pertanggung jawaban

atas pelaksanaan usaha yang sudah

berjalan sebelum mendapatkan pinjaman.

14 Bertanggung jawab atas dampak yang

diakibatkan dalam usaha sebelum

mendapatkan pinjaman.

15 Selalu membuat perencanaan yang matang

agar usaha dapat maju dengan pesat

sebelum mendapatkan pinjaman.

B. Instrumen Pengukuran Efektifitas Sesudah Pinjaman al-Qardhu al-Hasan

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Merencanakan strategi usaha apa saja

untuk mendapatkan tambahan penghasilan

sesudah mendapatkan pinjaman.

2 Menjaga agar usaha tetap menguntungkan

sesudah mendapatkan pinjaman.

3 Kesinambungan/berkelanjutan dalam

melakukan usaha sesudah mendapatkan

pinjaman.

4 Perencanaan yang sederhana dalam usaha

sesudah mendapatkan pinjaman.

5 Mengevaluasi kegiatan usaha dalam hasil

penjualan sesudah mendapatkan pinjaman.

6 Berfikir secara riil/nyata dalam

memajukan usaha sesudah mendapatkan

pinjaman.

7 Mengelola usaha dengan baik sesudah

mendapatkan pinjaman.

8 Mengecek kelengkapan barang dagangan

yang di jual sesudah mendapatkan

pinjaman.

9 Memperhatikan kualitas dan mutu barang

dagangan yang di jual kepada konsumen

sesudah mendapatkan pinjaman.

Page 117: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

10 Dalam penjualan barang dagangan

diperlukan waktu yang lama (dari pagi

sampai malam hari) sehingga cepat habis

terjual sesudah mendapatkan pinjaman.

11 Dibutuhkan usaha yang maksimal agar

barang dagangan laku terjual sesudah

mendapatkan pinjaman.

12 Melakukan persaingan usaha yang sehat

sesudah mendapatkan pinjaman.

13 Mengadakan laporan pertanggung jawaban

atas pelaksanaan usaha yang sudah

berjalan sesudah mendapatkan pinjaman.

14 Bertanggung jawab atas dampak yang

diakibatkan dalam usaha sesudah

mendapatkan pinjaman.

15 Selalu membuat perencanaan yang matang

agar usaha dapat maju dengan pesat

sesudah mendapatkan pinjaman.

Page 118: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana latar belakang pendirian BMT Husnayain ?

2. Apa visi dan misi BMT Husnayain ?

3. Apa tujuan didirikannya BMT Husnayain ?

4. Dari mana modal awal pendirian BMT Husnayain ?

5. Bagaimana bentuk struktur organisasi BMT Husnayain ?

6. Produk-produk apa saja yang ditawarkan BMT kepada para anggota/nasabah ?

7. Melalui cara apa produk tersebut ditawarkan ?

8. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pinjaman al-

Qardhu al-Hasan dari BMT ini ?

9. Anggota/nasabah yang bagaimana yang dapat mengajukan pinjaman al-

Qardhu al-Hasan dari BMT ?

10. Berapa jumlah anggota/nasabah yang mendapat pinjaman al-Qardhu al-Hasan

dari BMT sampai saat ini ?

11. Bagaimana perkembangan usaha anggota/nasabah yang mendapatkan

pinjaman al-Qardhu al-Hasan dari BMT ?

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh BMT, apabila ada penyimpangan yang

dilakukan oleh anggota atau nasabah ?

Page 119: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

HASIL WAWANCARA

Pertanyaan

13. Berapa jumlah anggota/nasabah yang mendapat pinjaman al-Qardhu al-Hasan

dari BMT sampai saat ini ?

Jawaban : Anggota/nasabah yang meminjam al-Qardhu al-Hasan kepada BMT

Husnayain pada tahun 2007 ada sekitar 15 orang.

14. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pinjaman al-Qardhu

al-Hasan dari BMT ini ?

Jawaban :

persyaratannya yaitu : - Menjadi anggota BMT Husnayain

- Fotocopy KTP Suami/Istri dan KK

- Fotocopy Surat Nikah

- Pas Foto Suami/Istri ukuran 4 x 6 = 1 lembar

- Tidak menjual barang haram

15. Anggota/nasabah yang bagaimana yang dapat mengajukan pinjaman al-Qardhu

al-Hasan dari BMT ?

Jawaban : Khususnya anggota/nasabah yang membutuhkan modal awal atau modal

tambahan bagi usaha yang akan dijalankan maupun usaha yang sudah berjalan. Selain

untuk modal usaha pinjaman al-Qardhu al-Hasan juga disalurkan untuk kegiatan-

kegiatan seperti; beasiswa untuk anak yatim dan kaum dhu’afa dari mulai tingkat SD

s/d SMU, santunan bagi fakir-miskin, membantu para korban bencana alam,

Page 120: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

mengadakan pembinaan keagamaan bagi masyarakat sekitar khususnya bagi

anggota/nasabah BMT Husnayain, serta pelaksanaan pemotongan hewan Qurban

pada hari Raya Idul Qurban dan disalurkan kepada masyarakat sekitar.

16. Bagaimana perkembangan usaha anggota/nasabah yang mendapatkan pinjaman

al-Qardhu al-Hasan dari BMT ?

Jawaban : Sejauh ini pinjaman al-Qardhu al-Hasan yang sudah diberikan dapat

membantu anggota/nasabah dalam mengembangkan usahanya. Perkembangan usaha

terlihat sudah cukup baik karena sebagian dari nasabah yang pada awalnya meminjam

al-Qardhu al-Hasan ada yang pindah menjadi nasabah pembiayaan murabahah atau

mudharabah dengan sistem bagi hasil.

17. Langkah apa saja yang dilakukan oleh BMT, apabila ada penyimpangan yang

dilakukan oleh anggota atau nasabah ?

Jawaban : Karena pinjaman al-Qardhu al-Hasan adalah pinjaman kebajikan, maka

langkah yang diambil apabila terdapat anggota/nasabah yang menyimpang seperti

contoh pokok pinjaman tidak dapat dikembalikan karena usaha yang dijalankan

merugi, untuk mendapatkan pendapatan yang berlebihan pun tidak mungkin karena

modal saja tidak kembali, jalan satu-satunya adalah dengan mengikhlaskan saja sebab

pinjaman al-Qardhu al-Hasan berasal dari dana ZIS (zakat, infaq dan shadaqah).

Jakarta, 4 Februari 2008

Interviewer Responden

( Rini Yulianti ) ( Asmuni Taher )

Page 121: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang penulis gunakan untuk memperoleh data yang valid mengenai

efektivitas pemanfaatan al-Qardhu al-Hasan bagi pedagang kecil adalah berbentuk

kuisioner. Kuisioner yang digunakan akan disebar kepada nasabah yang

menggunakan pinjaman al-Qardhu al-Hasan. Kuisioner merupakan salah satu jenis

instrumen pengumpul data yang disampaikan pada responden atau subyek penelitian

melalui sejumlah pertanyaan.

Kuisioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model Likert yang

berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap.

Penskoran atas kuisioner skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini

merujuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana yang terlihat di bawah ini :

- Sangat setuju (SS) = 5

- Setuju (S) = 4

- Ragu-ragu (R) = 3

- Tidak setuju (TS) = 2

- Sangat tidak setuju (STS) = 1

Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk memperoleh data-data penelitian,

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel.

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.56

Untuk menguji validitas kuisioner penulis

mengambil pola perhitungan statistik dalam jumlah persentase, artinya setiap data

56 Saifuddin Azwar, reliabilitas dan Validitas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 5.

Page 122: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam

dipersentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk

setiap alternatif jawaban. Adapun rumus yang digunakan adalah:

P = F x 100 %

n

Keterangan : P = Persentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi Jawaban

n = Jumlah responden

Uji reliabilitas dapat diukur melalui pendekatan reliabilitas konsistensi

internal yang dimiliki oleh suatu instrumen. Konsep reliabilitas menurut pendekatan

ini adalah konsistensi diantara butir-butir pernyataan dan pertanyaan dalam suatu

instrumen. Untuk mengukur konsistensi internal, peneliti hanya memerlukan sekali

pengujian dengan menggunakan teknik statistik tertentu terhadap skor jawaban

responden yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang bersangkutan. Formula

statistik yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Wilcoxon dengan

rumus sebagai berikut :57

Z =

Dimana : Z = koefisien wilcoxon

T = selisih terkecil

N = jumlah sampel

57 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik, (Jakarta: IKAPI, 2001), h.

148.

T – 1 / 4 N (N +1)

√ 1 / 24(N)(N + 1)(2N + 1)

Page 123: EFEKTIVITAS PEMANFAATAN AL-QARDHU AL-HASAN BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18177/1/RINI... · pelaku ekonomi rakyat/pengusaha mikro yang bergerak dalam