ecase syaraf

Upload: anisyafitri

Post on 07-Oct-2015

225 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ecase syaraf

TRANSCRIPT

Kategori :Ilmu penyakit syarafJudul :Stroke non hemoragik dengan afasia motorikAbstrak :Istilah stroke atau penyakit serebrovaskular mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark serebrum. Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia tidak termasuk gangguan perkembangan bahasa (disfasia), gangguan bicara motorik murni, ataupun gangguan berbahasa sekunder akibat gangguan pikiran primer misalnya skizofrenia.Kata kunci : stroke, afasia, gangguan berbahasa

Isi :

pasien datang dengan keluhan kedua ekstremitas bagian kanan lemas. Sebelumnya 3 hari SMRS pasien sudah mengalami keluhan lemas dan dibawa ke RS di Karang Gede. Pasien mengaku tidak terdapat nyeri kepala, mual, dan muntah. Saat tiba di RSUD Salatiga pasien tidak dapat berbicara, untuk minum sulit, dan sering tersedak. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran. Tangan dan kaki kanan pasien terasa kaku. Pasien dapat memahami ucapan orang lain tetapi pasien tidak dapat mengungkapkan isi pikiran pasien secara lisan.Riwayat penyakit dahulu : pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pasien tidak pernah kejang maupun mengalami cedera kepala.

Pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 155/89 mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,5 C.Pemeriksaan fisik neurologis : GCS E4VafasiaM6Orientasi : Orang(baik),Waktu(baik),Tempat(baik),Situasi(baik).Daya Ingat: Baru (baik), Lama (baik).Kemampuan bicara: Tidak dapat dinilaiCara berjalan: Tidak dapat dinilai

Pemeriksaan nervus cranialis :N. Olfaktorius : +/+N. Optikus : daya penglihatan (N/N), warna (N/N), medan penglihatan (N/N)N. Okulomotorius : Ptosis -/- Gerakan bola mata ke : Superior : +/+Inferior : +/+ Medial : +/+ Ukuran pupil : 3mm/ 3mm Bentuk pupil : bulat / bulatReflek cahaya langsung : + / + N. Troklearis : Gerak bola mata ke lateral bawah + / + Diplopia +-/ -N. Trigeminus Menggigit + / + Membuka mulut + / +N. Abdusens : gerakan mata ke lateral + / +N. Fasialis : Kerutan kulit dahi + / + Kedipan mata + / + Mengerutkan dahi + / + Mengerutkan alis + / + Menutup mata + / + Menggembungkan pipi + / -N. Akustikus : mendengar suara + / + N. Glossofaringeus Sengau - / - Reflek muntah + / +N. Vagus : Bersuara : -/ - Menelan : + / +N. Assesorius : Memalingkan kepala : + / + Sikap bahu : N / N Mengangkat bahu : N / N Trofi otot bahu : eutrofi / eutrofiN. Hipoglossus : Sikap lidah : N / N Tremor lidah : - / - Menjulurkan lidah : N / N Trofi otot lidah : - / -

Pemeriksaan ekstremitas :Gerakan +/++/+Sensibilitas +/++/+Kekuatan 2/52/5Tonus N/NN/NTrofieutrofi eutrofiRefleks fisiologis Refleks PatologisBiseps : +/+Babinski -/-Triceps : +/+Chaddok -/-Patella : +/+Achilles : +/+

Pemeriksaan penunjang CT Scan Kepala tanpa kontras :Kesan : gambaran SNH di capsula eksterna sinistra

Diagnosis

Hemiparese dextra et causa SNH dengan afasia broca

Terapi

Infus Rl 20 TPMInjeksi piracetam 2 x 3 gramInjeksi citicolin 2 x 500Infus manitol 6 x 75 ccAmlodipine 5 mg 0 0 1Clopidogrel 1 0 0Neurodex 1 0 0

Diskusi

Istilah stroke atau penyakit serebrovaskular mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark serebrum.Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala atau tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, yang tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyakit vaskular. Definisi ini mencakup stroke akibat infark otak (stroke iskemik), perdarahan intra serebral (PIS) non traumatik, perdarahan intraventrikular dan beberapa kasus perdarahan subaracnoid (PSA).Stroke iskemik disebabkan karena berkurangnya asupan darah ke otak. Stroke iskemik memiliki presentasi 70% sebagai penyebab stroke. Stroke iskemik terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. Obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan (trombus) yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah otak atau organ distal. Pada trombus vaskular distal bekuan dapat terlepas, atau mungkin terbentuk di dalam suatu organ seperti jantung, dan kemudian dibawa melalui sistem arteri ke otak sebagai suatu embolus. Bila penurunan aliran darah ke otak sampai 18 ml/100 gram jaringan otak/ menit maka aktivitas listrik neuron akan terhenti tetapi struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel. Penurunan aliran darah ini jika semakin parah dapat menyebabkan jaringan otak mati yang sering disebut sebagai infark.Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik : Restorasi aliran darah otak dengan menghilangkan sumbatan/ clot dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik atau hipoksia. Therapeutic Window 12 24 jam, Golden Period 3 6 jam (kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan).Terapi Stroke Iskemik AkutMenghilangkan sumbatan alirah darah Trombolitik : tissue plasminogen activator (t-PA), AltheplaseMekanismenya yaitu dengan cara megaktifkan plasmin yang akan melisiskan tromboemboli. Penggunaannya sudah terbukti efektif jika digunakan dalam 3 jam setelah serangan akut. Efek samping dapat menimbulkan resiko perdarahan. Anti platelet : aspirin, clopidogrel, dipiridamol aspirin, tiklopidinMekanismenya dengan menghambat sintesis tromboksan (senyawa yang berperan dalam proses pembekuan darah). Antikoagulan : heparin, unfractionated heparin, low molecular weight heparins (LMWH), heparinoids warfarin. Pembedahan : carotic endarterectomi.

Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia tidak termasuk gangguan perkembangan bahasa (disfasia), gangguan bicara motorik murni, ataupun gangguan berbahasa sekunder akibat gangguan pikiran primer misalnya skizofrenia.Afasia mencakup gangguan berbahasa secara menyeluruh walaupun biasanya terdapat gangguan yang lebih menonjol daripada gangguan lainnya. Tercakup di dalam afasi adalah gangguan yang lebih selektif, misalnya gangguan membaca (alexia) atau gangguan menulis (agrafia). Gangguan yang berkaitan misalnya apraksia (gangguan belajar atau keterampilan), gangguan mengenal (agnosia), gangguan menghitung (akalkulias), serta defisit perilaku neurologis seperti demensia dan delirium. Ini semua bisa muncul bersama afasia atau muncul sendiri.Penatalaksanaan afasia terlebih dahulu didasarkan pada penyebabnya, misalnya stroke, perdarahan akut, tumor otak, dan sebagainya. Tidak ada penanganan atau terapi untuk afasia yang benar-benar efektif dan terbukti mengobati. Saat ini, penanganan yang paling efektif untuk mengobati afasia adalah dengan melakukan terapi wicara/bina wicara. Prinsip umum dari terapi wicara adalah: Terlepas dari jenis terapi afasia yang digunakan, hasilnya akan lebih baik jika intensitas terapi ditingkatkan. Dengan kata lain, hasil terapi akan lebih baik jika pasien melakukan beberapa sesi terapi selama beberapa hari dibandingkan dengan melakukan banyak sesi terapi dalam sehari dengan jumlah hari yang lebih banyak pula. Efektivitas terapi afasia akan meningkat jika terapis menggunakan berbagai bentuk stimulus sensori. Sebagai contoh, stimulus audio dalam bentuk musik, dan stimulus visual dalam bentuk gambar-gambar, serta lukisan. Jenis stimulus ini sebaiknya digunakan secara rutin selama mengikuti sesi terapi afasia. Peningkatan kesulitan dalam praktek latihan tes berbahasa selama mengikuti sesi terapi akan memberikan hasil yang lebih baik.

Kesimpulan

Istilah stroke atau penyakit serebrovaskular mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark serebrum. Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik : Restorasi aliran darah otak dengan menghilangkan sumbatan/ clot dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik atau hipoksia. Therapeutic Window 12 24 jam, Golden Period 3 6 jam (kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan).Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia tidak termasuk gangguan perkembangan bahasa (disfasia), gangguan bicara motorik murni, ataupun gangguan berbahasa sekunder akibat gangguan pikiran primer misalnya skizofrenia. Penatalaksanaan afasia terlebih dahulu didasarkan pada penyebabnya, misalnya stroke, perdarahan akut, tumor otak, dan sebagainya. Tidak ada penanganan atau terapi untuk afasia yang benar-benar efektif dan terbukti mengobati. Saat ini, penanganan yang paling efektif untuk mengobati afasia adalah dengan melakukan terapi wicara/bina wicara.

Referensi

1. About.com: Aphasia Treatment. 2010 Available at: http://stroke.about.com/od/caregiverresources/a/Aphasiarx.htm2. Guyton AC, Hall JE. Bab 57: Korteks Serebri; Fungsi Intelektual Otak; dan Proses Belajar dan Mengingat. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997. 3. Price SA, Wilson LM. Bagian IX: Penyakit Neurologi, Pemeriksaan Neurologis, Evaluasi Penderita Neurologis. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 1995.