cedera syaraf

7
Kasus: Bayi baru lahir, BBLC, CB, SMK, SC a/i KPD >20jam, akan diberikan injeksi Penicilin prokain, 50.000 unit/kgbb/kali, secara intramuskular, dari kasus ini yang dipertanyakan adalah mengenai kemungkinan terjadinya cedera pada syaraf akibat tusukan jarum suntik, apakah akan menimbulkan cedera atau tidak, dan apabila terjadi cedera bagaimana proses penyembuhannya. Cedera Syaraf Ada kemungkinan tinggi syaraf teluka dan rusak karena memar atau luka yang dibuat oleh pisau bedah pada saat operasi. Peradangan jaringan disekitar saraf juga dapat menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada saraf di beberapa kasus, dapat diperbaiki. Namun, ada kemungkinan tinggi bahwa saraf rusak secara permanen; masalah kerusakan saraf pasca operasi adalah salah satu yang serius. Kondisi kerusakan saraf memiliki banyak penyebab selain dari kerusakan fisik (memar, luka) yang dihasilkan dari instrumen bedah. Anestesi adalah salah satu penyebab kerusakan saraf.Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kerusakan saraf bisabersifat sementara atau jangka panjang. Obat yang digunakandalam anestesi atau jarum suntik dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan saraf. Dalam kondisi yang disebut tulang belakangepidural (anestesi regional), kecelakaan yang disebabkan oleh injeksi dapat merusak sumsum tulang belakang Gejala kerusakan syaraf setelah operasi Beberapa gejala kerusakan syaraf yang dapat timbul setelah operasi antara lain: Rasa terbakar yang teramat sangat, juga dikenal sebagai nyeri neuropatik, kadang terjadi setelah operasi. Perubahan pada pola jalan atau kesulitan untuk berjalan dengan baik adalah juga salah satu gejala yang sering terjadi pada cedera syaraf setelah operasi Jika syaraf terluka saat operasi lutut, pasien dapat mengalami sensasi lemah pada kaki dan ankle.

Upload: arda-denta

Post on 24-Jul-2015

345 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cedera Syaraf

Kasus:

Bayi baru lahir, BBLC, CB, SMK, SC a/i KPD >20jam, akan diberikan injeksi Penicilin prokain, 50.000 unit/kgbb/kali, secara intramuskular, dari kasus ini yang dipertanyakan adalah mengenai kemungkinan terjadinya cedera pada syaraf akibat tusukan jarum suntik, apakah akan menimbulkan cedera atau tidak, dan apabila terjadi cedera bagaimana proses penyembuhannya.

Cedera Syaraf

Ada kemungkinan tinggi syaraf teluka dan rusak karena memar atau luka yang dibuat oleh pisau bedah pada saat operasi. Peradangan jaringan disekitar saraf juga dapat menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada saraf di beberapa kasus, dapat diperbaiki. Namun, ada kemungkinan tinggi bahwa saraf rusak secara permanen; masalah kerusakan saraf pasca operasi adalah salah satu yang serius.Kondisi kerusakan saraf memiliki banyak penyebab selain dari kerusakan fisik (memar, luka) yang dihasilkan dari instrumen bedah. Anestesi adalah salah satu penyebab kerusakan saraf.Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kerusakan saraf bisabersifat sementara atau jangka panjang. Obat yang digunakandalam anestesi atau jarum suntik dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan saraf. Dalam kondisi yang disebut tulang belakangepidural (anestesi regional), kecelakaan yang disebabkan oleh injeksi dapat merusak sumsum tulang belakang

Gejala kerusakan syaraf setelah operasiBeberapa gejala kerusakan syaraf yang dapat timbul setelah operasi antara lain:

Rasa terbakar yang teramat sangat, juga dikenal sebagai nyeri neuropatik, kadang terjadi setelah operasi.

Perubahan pada pola jalan atau kesulitan untuk berjalan dengan baik adalah juga salah satu gejala yang sering terjadi pada cedera syaraf setelah operasi

Jika syaraf terluka saat operasi lutut, pasien dapat mengalami sensasi lemah pada kaki dan ankle.

Foot drop adalah gejala lain dari cedera syaraf setelah operasi lutut. Dragging toe adalah salah satu gejala cedera syaraf yang timbul setelah operasi lutut. Seseorang yang telah menjalani operasi mungkin mengalami perasaan kebal dan geli

di area yang spesifik terdapat cedera syaraf. Sensansi seperti itu disebut juga 'pin and needles'. Gejala dari adanya syaraf yang rusak, tidak selalu berada pada tempat dimana syaraf tersebut rusak. Syaraf seperti kita tahu, membentuk jaringan yang kompleks di dalam tubuh. Karena itu rasa sakit dapat dirasakan di tempat yang jauh dari lokasi yang sebenarnya.

Kerusakan Syaraf dan Gejala Klinis

Secara fisiologis menurut Seddon dan Sunderland kerusakan syaraf dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

1. Neuropraksia

Page 2: Cedera Syaraf

Kerusakan syaraf tanpa kehilangan kontinuitas akson. Dalam hal ini terdapat gangguan penghantaran impuls yang bersifat sementara. Prognosianya baik karena perbaikan fungsi sensoris terjadi secara spontan, cepat dan sempurna. Perbaikan paling lambat berlangsung selama 4 minggu. Kerusakan syaraf ini terjadi akibat gangguan pada selubung myelin sedangkan akson tidak rusak. Penyebabnya dapat berupa tekanan tumpul, peradangan disekeliling syaraf atau jaringan granulasi.

2. AksonotmesisKerusakan syaraf yang cukup berat, dimana terjadi kehilangan kontinuitas akson tetapi selubung endonerium tetap utuh. Sehingga diperlukan regenerasi akson dalam proses perbaikannya. Proses perbaikan biasanya berlangsung cukup lama dapat terjadi 2 sampai 6 bulan, tetapi fungsi sensoris dapat kembali secara sempurna. Keadaan ini dapat disebabkan oleh kompresi yang panjang atau adanya iskemi lokal yang mengganggu myelin dan akson.

3. NeurotmesisKerusakan syaraf yang parah dimana semua susunan dan struktur syaraf terputus. Penyembuhan dapat berlangsung lama hingga 2 tahun, bahkan kehilangan sensasi biasanyabersifat menetap. Keadaan ini disebabkan oleh karena trauma benda tajam.Proses perbaikan pada pembuluh syaraf perifer mempunyai harapan besar untuk mengadakan regenerasi, bila kedua ujung syaraf yang terpotong berdekatan dan tidak ada penghalang serta tidak terjadi infeksi. Secara klinis dan elektromiografi regenerasi spontan akson dan myelin tidak mungkin terjadi pada kerusakan neurotmesis. Sehingga diperlukan intervensi bedah untuk menyembuhkannya.

Proses degenerasi dan regenerasi syaraf yang cedera merupakan aktifitas gabungan dari perineum, endoneurium, axon, myelin serta proliferasi sel-sel schan. Sel-sel schan mempunyai peranan penting dalam proses multiplikasi dan migrasi yang dibantu oleh sel-sel fibroblas dari endoneurium sehingga terbentuk serat yang kuat untuk membentuk jembatan sebagai penghubung antara kedua ujung syaraf yang terputus.

Mekanisme terjadinya parestesi sebagai respon terhadapat kerusakan syaraf perifer dapat dijelaskan melalui proses Wallerian degeneration bahwa kerusakan anatomi syaraf menyebabkan kelainan sensasi, sentuhan ringan saja dapat menimbulkan kelainan sensasi.

Pada sistem syaraf perifer, jika terjadi kerusakan maka ujung akson pada sisi distal akan mengalami degenerasi. Makrofag akan bermigrasi untuk melaksanakan fungsi fagositosis terhadap debris maupun benda-benda asing di daerah kerusakan. Sel-sel schawn tidak berdegenerasi teteapi berproliferasi dan berubah membentuk sel yang solid menyerupai bentuk sel asli seperti sel-sel schawn pada akson bagian proksimal. Kemudian

Page 3: Cedera Syaraf

akson distal sebagai akson baru yang dibungkus oleh sel-sel schawn, akan masuk dan bersatu dengan akson proksimal. Jika pembentkan berlangsung terus secara normal maka akan terbentuk akson baru yang akan menghubungkan dengan sinaps. Dengan terbentuknya kembali selubung akson maka peristiwa penghantaran impuls akan kembali normal. Selama fase regenerasi di daerah kerusakan maka peristiwa penghantaran impuls tidak sebaik sebagaimana mestinya.

Kelainan sensasi pada daerah penyembuhan jaringan yang teriritasi kronis oleh karena adanya kontk jaringan syaraf baru dengan jaringan syaraf semula disekitarnya dapat menyebabkan penghentian penghantaran impuls syaraf secara spontan selama fase regenerasi syaraf. Jembatan syaraf yang dihasilkan oleh fase regenerasi syaraf biasanya tidak sama dalam hal bentuk dan ukuran semula sehingga sifat dan kemampuan jaringan syaraf yang aru dalam penghantaran impuls jadi berubah. Disamping itu daya regenerasi dari pembuluh syaraf tergantung atas sifat gen dan umur individu. Pada individu yang sudah tua respon badan sel biasanya lebih lambat dari yang lebih muda.

Page 4: Cedera Syaraf
Page 5: Cedera Syaraf
Page 6: Cedera Syaraf

• Mekanisme fisiologis atau neruoregenerasi dapat meliputi remyelinisasi, generasi baru neuron, glia, akson, myelin atau sinap. Neuroregerasi berbeda diantara SSP dengan SSTepi dengan mekanisme fungsional dan khususnya, perluasan dan kecepatan.

• Pembedahan dapat dikerjakan pada kasus saraf tepi yang terpotong atau terbelah. Pemulihan saraf tepi sesudah pembedahan tergantung sepenuhnya pada usia penderita. Anak kecil dapat pulih mendekati normal fungsinya. Sebaliknya, penderita diatas 60 tahun dengan terpotong saraf tepinya di tangan hanya diharapkan pulih sensoriknya, kemampuan membedakan panas/dingin atau tajam/tumpul. Banyak faktor lain juga mengenai rekoveri saraf.

• Sebaliknya, perbaikan sesudah kerusakan SSP adalah terbatas.