fisiologi syaraf 1

24
Fisiologi Syaraf 1 NEURON Dendrit Badan sel Akson Neurit Mielin Sel Schwan berguna regenerasi sel saraf IMPULS SARAF Sel dalam keadaan istirahat diluar bermuatan (+) dan didalam (-) menimbulkan potensial membran Potensial membran ini akibat adanya “pompa Na-K” dimana mengeluarkan K, dan memasukan Na dari sel (3K, 2Na) K tinggi diluar, Na tinggi didalam Pada saat ada rangsangan saraf menyebabkan pompa Na-K berhenti Rangsangan menyebabkan permiabilitas Na meningkat 5000x sehingga ion dalam sel berubah jadi positif dan diluar negatif perubahan ini disebut depolarisasi Perbedaan polaritas ini menyebabkan aliran impuls yang disebut potensial aksi +++++-----++++ --------++++------ POTENSIAL AKSI Perubahan mendadak seperti denyutan dalam potensial membran yang berlangsung 1/10.000 s/d 1/1.000 detik, akibat adanya beda potensial

Upload: hanif-nur-riestyanto

Post on 14-Aug-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fisiologi Syaraf

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Syaraf 1

Fisiologi Syaraf 1

NEURON

Dendrit Badan sel Akson Neurit Mielin Sel Schwan berguna regenerasi sel saraf

IMPULS SARAF

Sel dalam keadaan istirahat diluar bermuatan (+) dan didalam (-) menimbulkan potensial membran

Potensial membran ini akibat adanya “pompa Na-K” dimana mengeluarkan K, dan memasukan Na dari sel (3K, 2Na)

K tinggi diluar, Na tinggi didalam Pada saat ada rangsangan saraf menyebabkan pompa Na-K berhenti Rangsangan menyebabkan permiabilitas Na meningkat 5000x sehingga ion dalam sel

berubah jadi positif dan diluar negatif  perubahan ini disebut depolarisasi Perbedaan polaritas ini menyebabkan aliran impuls yang disebut potensial aksi

                              +++++-----++++                              --------++++------

POTENSIAL AKSI

Perubahan mendadak seperti denyutan dalam potensial membran yang berlangsung 1/10.000 s/d 1/1.000 detik, akibat adanya beda potensial

Potensial aksi berpindah sepanjang jaringan saraf dan menimbulkan isyarat saraf Potensial aksi terdiri 2 stadium :

1. Depolarisasi membran2. Repolarisasi membrane

DEPOLARISASI

Depolarisasi adalah perubahan ion didalam sel dari negatif menjadi positif  

Page 2: Fisiologi Syaraf 1

Perubahan ion tsb akibat permiabilitas Na yang meningkat Permiabilitas Na yg meningkat akibat adanya rangsangan ke sel Rangsangan dapat disebabkan oleh: listrik, zat kimia, Potensial positive didalam sel disebut: Potensial Reversal

REPOLARISASI

Potensial Reversal (potensial positif) menyebabkan  permiabilitas Na tertutup, akibatnya hanya ion K saja yg keluar sel

Akibat keluarnya ion K dari dalam sel menyebabkan potensial didalam sel berubah lagi dari positif menjadi negatif

Perubahan potensial positif menjadi negatif didalam sel disebut: Repolarisasi

TRANSMISI IMPULS

Potensial aksi menyebabkan vesikel dalam bongkol sinap, mengeluarkan neurotransmiter Neurotransmiter adalah zat kimia yang meneruskan impuls dari neuron ke sel lainya Contoh neurotransmiter: asetilkolin, noradrenalin, dopamin, histamin

NEUROTRANSMITER

Ada yang bersifat mempercepat (eksitasi) atau memperlambat (inhibisi) Contoh neurotrnsmiter eksitasi: asetilkolin, asam glutamat, zat P, enkafalin, endorfin Contoh neurotransmiter inhibisi: nor epineprin, epineprin, dopamin, glisin, asam gama

aminobutirat, serotonin

SINAP

Sinap adalah hubungan satu neuron (akson) dengan neuron lain, otot atau kelenjar Pada sinap hubungan neurit (akson) dapat pada dendrit atau badan sel, tetapi tidak pada

sesama neurit (akson) lain

MACAM NEURON

Neuron sensori adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor ke SSP

Page 3: Fisiologi Syaraf 1

Neuron konektor adalah neouron yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motorik di medula spinalis dalam proses gerak reflek

Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari SSP ke efektor

SISTEMA LOKOMOTORIUS

Reseptor Saraf sensoris SSP Saraf motoris Efektor

CONTOH RESEPTOR

Oculi Auris Integenum Lingua Nasal Baroreseptor Glomus aorticus Glomus karoticus

MACAM RANGSANGAN

Listrik Kimia

o Asamo Basao Garam

Fisikao Suarao Sinaro Traumao Warna

FUNGSI HEMISFER

Page 4: Fisiologi Syaraf 1

Fungsi hemisfer kiri:

1. Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan2. Fungsi berbahasa3. Berpikir matematik atau logis

Fungsi hemisfer kanan:

1. Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri2. Mengendalikan ruang3. Pemikiran abstrak/imajiner/seni

JARAS SENSORIS

Jaras sensoris hádala jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebro, berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP

Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris akan menyebabkan anestesia

Ada dua jalur:

1. Jaras untuk sentuhan/posisi, mulai dari reseptor menuju ganglion radix posterior terus ke serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis dan menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri

2. Untuk jaras nyeri/suhu, muali dari reseptor lewat ganglion radix pos kemudian memotong medulla spinallis terus naik pada traktus antero lateral sisi yg berlawanan dan berakhir di cortex sensoris cerebri

JARAS MOTORIK

Jaras motoris adalah jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar)

Jaras menyilang di medulla oblongata Dibagi dua:

1.      UMN (upper motor neuron)2.      LMN (lower motor neuron)

Page 5: Fisiologi Syaraf 1

UPPER MOTOR NEURON

UMN adalah jaras saraf mulai cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis

Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik

LOWER MOTOR NEURON

LMN adalah jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)

GERAK OTOT

Bagian otot yang berperan untuk gerak adalah:o Aktino Miosin

Impuls dari SSP lewat saraf motorik sampai di motor end plate, bongkol sinaptiknya akan mengeluarkan acetil kolin, bila kontak dengan (aktin & miosin) akan menyebabkan kontraksi

GERAK REFLEK

Adalah gerak yang tidak disadari, hal tsb terjadi karena impuls dari saraf sensoris langsung dibelokan ke saraf motorik lewat saraf konektor yang berada di medulla spinalis, sehingga impuls tidak melalui otak (hal tsb yang menyebakan kita tidak menyadari adanya gerak reflek)

TONUS OTOT

Tonus otot adalah kontraksi otot dalam keadaan siaga untuk mempertahankan postur tubuh

Otot tidak pernah istirahat, selalu berkontraksi untuk mempertahankan tonus yang berguna untuk mempertahankan postur tubuh

Asal rangsangan tonus

1.      Spindel otot (sensoris)

Page 6: Fisiologi Syaraf 1

2.      Mata3.      Organ vestibuler

KOORDINASI GERAK OTOT

Pada gerak lengan bawah, makao Otot Penggerak Utama adalah m. bisep o Otot Antagonis adalah m. trisepo Otot Fiksasi adalah otot depan dan bawah bahu

Sehingga gerak lengan bawah dapat teratur, konstan, terkoordinasi

ORGANISASI SISTEM SARAF

Tugas pokok terpenting dari sistem saraf adalah mengatur kegiatan tubuh. Ini dapat dicapai dengan mengatur :

o Kontraksi otot rangka diseluruh tubuho Kontraksi otot polos didalam organ internalo Sekresi kelenjar ekskresi dan endokrin

PENGOLAHAN INFORMASI

Sebenarnya > 99 % dari semua informasi sensoris terus dibuang oleh otak karena tidak penting, misal :

o Orang sama sekali tidak menyadari bahwa kulitnya bersentuhan dengan pakaiano Orang tidak menyadari bahwa tekanan kursi pada tempat duduknya

Tempat pengaturan penghantaran impuls ada pada sinap Pengaturan sinap dapat berupa eksitasi maupun inhibisi Jadi sinap merupakan tempat melakukan tindakan selektif Hanya sebagian kecil informasi sensoris yang menyebabkan reaksi motorik segera,

sebagian besar sisanya untuk mengatur kegiatan motorik dimasa yang akan datang dan untuk digunakan dalam proses berpikir

Letak penyimpanan memori ada di korteks serebri, dan proses penyimpanan informasi disebut daya ingat

Setiap isyarat sensoris ke otak melalui serangkaian sinap, sinap tersebut lebih dapat menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan berikutya, proses ini disebut : fasilitasi

Page 7: Fisiologi Syaraf 1

TINGKAT SISTEM SARAF

1. Tingkat Medulla Spinalis2. Tingkat Otak lebih rendah3. Tingkat otak lebih tinggi / korteks

TINGKAT MEDULLA SPINALIS

Pada dasarnya semua reaksi motorik di medulla spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir segera sebagai reaksi terhadap isyarat sensoris yang disebut : Reflek

Contoh : Otot teregang tiba tiba diterima oleh muscle spindle (sensoris) diteruskan ke medulla spinalis langsung diteruskan ke motor neuron cornu anterior diteruskan ke Otot (efektor) maka terjadilah kontraksi

TINGKAT OTAK RENDAH

Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur didalam otak yang lebih rendah, seperti :

o Medulla Oblongatao Ponso Mesensefalono Hipotalamuso Talamuso Serebelumo Ganglia basalis

Tekanan darah arteria & pernafasan diatur oleh medulla oblongata & pons Keseimbangan diatur oleh serebelum, medulla oblongata, pons, mesensefalon Gerakan yang terkoordinasi antara kepala, seluruh tubuh, mata diatur oleh mesensefalon,

serebelum, gamglia basalis Reflek makanan seperti pengeluaran air liur diatur oleh medulla oblongata, pons,

mesensefalon, hipotalamus

TINGKAT OTAK TINGGI

Proses motorik yang disadari dan gerakan motor halus dan terkoordinasi, diatur oleh kortek serebri (area motorik serebri)

Page 8: Fisiologi Syaraf 1

Penerimaan impuls dilakukan oleh area sensoris cerebri Korteks serebri merupakan suatu daerah penyimpanan informasi yang luas sekali Cortex serebri juga berfungsi sebagai proses berpikir

REFERENSI

1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC

2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company

Gienview5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC,

Jakarta

Fisiologi Syaraf 2

Macam Saraf

1. Saraf sensoris adalah saraf yang membawa impuls dari reseptor ke SSP (Sistem Saraf Pusat)

2. Saraf konektor adalah saraf menghubungkan saraf sensoris dan saraf motoris di medula spinalis pada gerak reflek

3. Saraf motoris adalah saraf yang membawa impuls dari SSP ke efektor

Macam Saraf

Page 9: Fisiologi Syaraf 1

Sistem Lokomotorius

Gerak Reflek

Gerak reflek adalah gerak (respon terhadap impuls sensoris) yang tidak disadari Jarasnya: reseptor → saraf sensoris → saraf konektor (medulla spinalis) → saraf motorik

→ efektor

Reseptor Sensoris

Reseptor sensorik adalah organ/sel yang berfungsi menerima rangsang/stimulasi lingkungan menjadi impuls saraf

Reseptor dibagi berdasarkan: Sumber (lokasi) sensasi Jenis sensasi yang terdeteksi

Macam Reseptor

Eksteroseptor: reseptor yang menerima rangsang dari luar tubuh. (sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, penciuman, penglihatan, pendengaran)

Propioseptor: reseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. (otot, tendon, persendian, keseimbangan)

Interoseptor/viseroseptor: reseptor yang terletak di organ visera dan pembuluh darah yang diinervasi oleh SSO. (digesti, ekskresi dan sirkulasi)

Mekanoreseptor: reseptor untuk rangsangan mekanik. (vibrasi, tekanan, propriosepsi, pendengaran, keseimbangan, tekanan darah)

Termoreseptor: reseptor untuk suhu Reseptor nyeri/nosiseptor: reseptor untuk kerusakan jaringan Fotoreseptor: reseptor untuk cahaya

Page 10: Fisiologi Syaraf 1

Kemoreseptor: reseptor untuk zat kimia

Sistem Saraf

Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri dari cerebrum dan medulla spinalis Sistem Saraf Tepi (SST) adalah saraf yang keluar dari SSP yang terdiri dari nervi

cranialis dan nervi spinalis Sistem Saraf Otonom (SSO) adalah saraf SST yang sifatnya tidak sadar (involunter)

terdiri dari nervi simpatis dan nervi parasimpatis

Jaras Saraf Sensoris

Jaras mulai dari reseptor → cortex sensoris cerebri → membawa impuls dari reseptor ke SSP

Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia

Ada dua jalur:

1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri

2. Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian memotong medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri

Jaras Motoris

Jaras motoris adalah jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebri sampai ke efektor (otot, kelenjar)

Jaras menyilang di medulla oblongata Dibagi dua yaitu:

1. UMN2. LMN

Upper Motor Neuron (UMN)

Jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik

Page 11: Fisiologi Syaraf 1

Lower Motor Neuron (LMN)

Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai ke efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)

Fungsi Hemisfer:Fungsi hemisfer kiri:

Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan Fungsi berbahasa Berpikir matematik atau logis

Fungsi hemisfer kanan:

Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri Mengendalikan ruang Pemikiran abstrak/imajiner/seni

Sinap:

Sinap adalah hubungan satu neuron dengan neuron lain Pada motorneuron siap terjadi pada soma atau dendrit (ribuan) Diantara bongkol sinap (synaptic knob) ada yang bersifat eksitasi atau inhibisi Bongkol sinap disebut juga terminal knob atau terminal presinaptik

Antara terminal sinaptik dan soma neuron terdapat celah sinap Didalam bongkol sinap terdapat vesikel sinaptik dan mitokondria Vesikel sinaptik mengandung senyawa transmiter yang bila dilepaskan kedalam celah

sinap dapat merangsang atau menghambat neuron Mitokondria menyediakan ATP yang digunakan untuk mensintesis transmiter baru

Bila potensial aksi menyebar sampai bongkol sinaptik, depolarisasi membran menyebabkan pengosongan sejumlah kecil vesikel kedalam celah sinap

Neurotransmiter akhirnya menyebabkan eksitasi / inhibisi

Neurotransmiter:

Page 12: Fisiologi Syaraf 1

Suatu transmiter akan menyebabkan eksitasi atau inhibisi tak hanya ditentukan oleh sifat transmiter tetapi juga oleh sifat reseptor didalam membran presinaptik

Misal : Neuron yang sama akan terangsang oleh sinap yang melepaskan asetilkolin , tetapi

terinhibisi oleh sinap lain yang melepaskan glisin Jadi membran saraf mengandung reseptor eksitasi untuk asetilkolin dan reseptor inhibisi

untuk glisin Satu neuron hanya melepaskan satu jenis transmiter

Organisasi Sistem Saraf:

Tugas pokok terpenting dari sistem saraf adalah mengatur kegiatan tubuh, dengan cara: Kontraksi otot rangka → untuk gerak sadar (volunter) Kontraksi otot polos (didalam organ internal) →untuk gerak otonom Sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin

Pengolahan Informasi:

Sebenarnya > 99 % dari semua informasi sensoris terus dibuang oleh otak karena tidak penting, misal :

Orang sama sekali tidak menyadari bahwa pakaianya bersentuhan dengan kulit Orang tidak menyadari tekanan pada tempat duduknya Tempat pengaturan penghantaran impul saraf ada pada sinap

Ada sinap yang menghantarkan impuls dengan mudah ada juga yang sulit Juga impuls fasilitasi atau inhibisi dari daerah lain didalam sistem saraf dapat ikut

mengatur kegiatan sinaptik Ada neuron yang bereaksi dengan sejumlah impuls dan ada yang sedikit Jadi sinap merupakan tempat melakukan tindakan selektif impuls saraf

Hanya sebagian kecil informasi sensoris yang menyebabkan reaksi motorik segera Sebagian besar informasi sensoris digunakan untuk mengatur kegiatan motorik dimasa

yang akan datang dan untuk digunakan dalam proses berpikir

Letak penyimpanan memori ada di korteks serebri, dan proses penyimpanan informasi disebut daya ingat

Page 13: Fisiologi Syaraf 1

Pada isyarat sensoris tertentu yang melalui serangkaian sinap, sinap tersebut akan lebih cepat menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan berikutnya, proses ini disebut : fasilitasi

Tingkat Sistem Saraf1. Tingkat Medulla Spinalis 2. Tingkat Otak rendah (batang otak/ truncus encephali)3. Tingkat Otak tinggi / korteks cerebri

Tingkat Medulla Spinalis

Pada dasarnya semua reaksi motorik medulla spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir segera sebagai reaksi terhadap isyarat sensoris yang disebut : Reflek

Contoh : Otot teregang tiba tiba → muscle spindle (sensoris) →medulla spinalis → motor neuron cornu anterior → Otot (efektor) → kontraksi

Tingkat Otak Rendah

Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur didalam otak yang lebih rendah, seperti :

Medulla Oblongata, Pons, Mesensefalon, Hipotalamus, Talamus, Serebelum, Ganglia basalis

Tekanan darah arteria & pernafasan → pusatnya ada di medulla oblongata & pons Keseimbangan pusatnya ada di serebelum, medulla oblongata, pons, mesensefalon Gerakan yang terkoordinasi antara kepala, seluruh tubuh, mata pusatnya ada di

mesensefalon, serebelum, ganglia basalis Reflek makanan seperti pengeluaran air liur merupakan koordinasi antara medulla

oblongata, pons, mesensefalon, hipotalamus

Tingkat Otak Tinggi:

Korteks serebri merupakan suatu daerah penyimpanan informasi yang luas sekali Cortex serebri juga berfungsi sebagai proses berpikir Bagian otak yang berfungsi menerima impuls sensoris disebut: Area sensoris Bagian otak yang berfungsi mengatur impuls motoris disebut: Area motoris

Tugas Individu1. Mengapa pada penderita kusta, dapat terjadi mati rasa. Apa yang diserang? Bagaimana prosesnya?2. Pada penderita polio, kakinya lumpuh layuh dan menjadi kecil. Apa yang diserang? Bagaimana prosesnya?3. Penderita yang menjalani operasi lokal, dia sadar tetapi tidak merasa sakit. Mengapa itu bisa

Page 14: Fisiologi Syaraf 1

terjadi, jelaskan?

REFERENSI

1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC

2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company

Gienview5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC,

Jakarta

Fisiologi Gerak dan Refleks

SISTEMA LOKOMOTORIUS

Reseptor: penerima rangsang Saraf sensoris: saraf penghubung antara reseptor dengan SSP SSP (sistem saraf pusat< terdiri otak dan medulla spinalis) Saraf motoris: saraf penghubung antara SSP dengan efektor Efektor: terdiri otot dan kelenjar

RESEPTOR

Reseptor: ujung distal dendrit yang berfungsi menerima stimulus Berdasar sumber (lokasi) sensasi:

o Eksteroseptor: menerima stimulus dari luar tubuh (suhu, penciuman, penglihatan, pemndengaran)

o Propioseptor: reseptor pada otot, tendon dan persendian, keseimbangan reseptor postur tubuh

o Interoseptor (viseroseptor): menerima stimulus dari dalam tubuh (digesti, ekskresi, sirkulasi)

Page 15: Fisiologi Syaraf 1

Berdasar jenis stimulus:o Mekanoseptor: regangan, vibrasi, tekanan, propiosepsi, pendengaran, ekuilibrium

dan tekanan daraho Termoreseptor: suhuo Nosiseptor: nyeri (kerusakan jaringan)o Fotoreseptor: cahayao Kemoreseptor: perubahan konsentrasi, pH

CONTOH RESEPTOR

Oculi: reseptor visualis Auris: resptor auditorius Integenum: reseptor suhu, tekanan, sentuhan Lingua: reseptor gustatorius (pengecapan) Nasal: reseptor olfactorius (pembauan) Baroreseptor: reseptor tekanan darah Glomus aorticus: reseptor kadar oksigen dalam darah Glomus karoticus: reseptor kadar oksigen dalam darah

MACAM RANGSANGAN

Listrik Kimia

o Asamo Basao Garam

Fisikao Suarao Sinaro Traumao Warna

JARAS SENSORIK

Jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebri berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP

Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia

Page 16: Fisiologi Syaraf 1

Ada dua jalur:

1.      Jaras sentuhan/posisi, dari reseptor melalui ganglion radix pos, serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis, menyilang di medulla oblongata berakhir di cortex sensoris cerebri

2.      Jaras nyeri/suhu dari resetor melalui ganglion radix pos serabut memotong med spin kemudian naik pada traktus antero lateral sisi yg berlawanan berakhir pada cortex sensoris cerebri

JARAS MOTORIS

Jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar) Jaras menyilang di medulla oblongata Dibagi dua:

o UMN (upper motor neuron) jaras mulai cortex motorik cerebri sampai cornu anterior medulla spinalis

o LMN lower motor neuron) jaras mulai cornu anterior medulla spinalis sampai efektor

UPPER MOTOR NEURON

Jaras saraf mulai cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis Kerusakan pada jaras UMN menyebakan paralisa yang bersifat spastik

LOWER MOTOR NEURON

Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)

MOTOR END PLATE

Ujung akhir dari jaras saraf motorik, merupakan sinap antara neurit saraf motorik dan otot

GERAK OTOT

Bagian otot yang berperan untuk gerak

Page 17: Fisiologi Syaraf 1

o Aktino Miosin

Impul dari SSP  melalui saraf motrik sampai di  motor end plate, potensial aksi di bongkol sinaptik akan mengeluarkan acetil kolin yang menyebabkan (aktin & miosin) kontraksi

GERAK REFLEK

Gerak yang terjadi diluar kesadaran (diluar perintah otak), hal ini terjadi karena impuls dari saraf sensoris langsung menuju jaras motoris melalui neuron konektor yang ada di medulla spinalis, tanpa melalui otak.

TONUS OTOT

Tonus otot adalah kontraksi otot sebagian (siaga) untuk pertahankan postur tubuh Asal rangsangan tonus

o Spindel otot (sensoris)o Matao Organ vestibuler

KOORDINASI GERAK

Otot pengerak utama/agonis: otot yang melakukan sebagian besar gerakan Otot sinergis/fiksator: otot yang membantu penggerak utama sehingga gerakan lebih

stabil Otot antagonis: otot yang berlawanan gerak dengan otot penggerak utama Contoh:

o Otot Penggerak Utama, m. bisep o Otot Antagonis, m. trisepo Otot Fiksasi, otot depan dan bawah bahu

SUMBER ENERGI KONTRAKSI

Kreatin fosfat merupakan sumber energi otot untuk kontraksi KF + ADP menjadi ATP + Kreatin KF menyediakan 100 kontraksi Kontraksi tambahan diperoleh dari metabolisme glukose dan asam lemak melalui reaksi

aerob dan anaerob

Page 18: Fisiologi Syaraf 1

REAKSI ANAEROB (GLIKOLISIS)

Glikolisis adalah proses perubahan glukose jadi asam piruvat + 2ATP Tanpa oksigen asam piruvat akan dirubah jadi asam laktat Persediaan oksigen yang cukup akan menghalangi penumpukan asam laktat Asam laktat dibawa ke hati di metabolisme jadi glukosa

REAKSI AEROB

Asam piruvat masuk ke mitokondria melalui (proses siklus Krebs) dirubah jadi hidrogen Hidrogen direaksikan dengan oksigen menghasilkan energi yang besar untuk merubah

ADP menjadi ATP ATP yang terbentuk pada proses aerob sebanyak 36 ATP

OKSIGEN DEBT

Terjadi pada saat otot perlu gerak cepat dan singkat Terjadi penumpukan asam laktat merubah pH dan menyebabkan keletihan Oksigen ekstra harus dihirup segera setelah aktivitas yang disebut Oksigen debt Oksigen debt berakit sampai semua asam laktat dikeluarkan dengan cara: oksidasi ulang

jadi asam piruvat di otot atau disintesis ulang menjadi glukosa di hati

REFERENSI

1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC

2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company

Gienview5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC,

Jakarta