e paper koran madura 06 desember 2013

16
TIDAK tahu memberi arti atas kehadiran pres- iden. Ketidakpahaman ini sama bermaknanya de- ngan ketidakmengertian warga atas kondisi bangsa yang rapuh pada presiden yang gagah. Kunjungan presiden menggembira- kan dan menyedihkan. Menyenangkan lantaran presiden masih sem- pat bertatap muka dengan masyarakat Madura. Ia hadir untuk memberikan semangat agar anak bangsa agar berkeringat pada kondisi bangsa yang sekarat karena negeri harus bangkit dari akut sekarat. Bahwa presiden hadir merampas seba- gian kebebasan warga yang tidak bisa berlalu lalang seperti tidak adanya kunjungan, ini juga harus dihormati. Sebab presiden harus mendapatkan kawalan dan pengamanan ekstra ketat. Petugas hanya berjaga dari adanya ke- mungkinan terburuk dan bukan tidak mungkin dari perspektif kea- manan ada sebagian warga yang hendak mencelakakan pres- iden justru karena sangat mencintain- ya. Tetapi di Madu- ra, agak sulit untuk melakukan tinda- kan destruktif ka- rena warga hormat pada bapa’, babu’, guru, rato. Bahkan, warga memberikan yang terbaik dan ini terbukti atas penyambu- tan yang amat antusias, terlepas ikhlas atau terpaksa (dipaksa) pimpinannya. Namun fak- tanya, warga antusias dan mengabaikan gerimis berkepanjangan. Hujan yang menyertai kedatangan presiden ini berkah untuk kehidupan alam sekitar. Ini menjadi tanda jika suatu saat Madura panas, pemerintah tinggal memprogramkan kehadiran presiden; siapa tahu hujan akan turun. Sebab 100 pawang yang berikhtiar hujan tak turun, akhirnya jebol dan jalanan basah. Ini bukan ketidaksanggupan tetapi kekuatan tuhan dan alam jauh lebih dahsyat dibanding pawang. Terlepas dari hujan dan ketergangguan, kehadiran presiden bermakna sangat dalam. Pertama, presiden menggugurkan kerinduan (ngidam) ke Madura, diundang atau sengaja datang. Kedua, presiden pasti tidak hanya sek- edar datang tetapi memberikan angin perbaikan segala bidang. Ketiga, presiden menghormati masyarakat agar bertatap dengan kepala ne- gara. Keempat, presiden memberikan kebaha- giaan dengan tersenyum dan lambaian tangan. Kelima, bisa jadi presiden mengembalikan citra partai yang terkikis. Dari perspektif makna, ke- mungkinan dimensi ruang bisa terjadi karena ini Indonesia; hal yang tak pantas berlalu di ne- gara lain justru terjadi di negeri ini. Ibarat cermin, presiden kaca pecah. Siapap- un yang berdiri di depan cermin retak, bayangan yang timbul berupa-rupa. Pemberian makna atas kunjungan presiden beragam tergantung siapa yang memberikan makna, dari perspektif apa, bagaimana, dan di mana ia berdiri untuk membuatnya berarti atau tidak sama sekali.= Makna 6 DESEMBER 2013 Koran Madura JUMAT Oleh : Abrari Alzael Wartawan senior di Madura Cak Munali g PAMANGGHI Siapapun yang berdiri di depan cermin retak, bayangan yang timbul berupa- rupa. Pameran Sebuah pameran dunia diselenggarakan di stadion Achmad Yani. Setiap negara menunjukkan hasil karyanya masing-masing. Lee Hun Wei dari China mengambil sepeda motor, lalu dibakar. Matrawi : Kok dibakar ? Lee Hun Wei : Wah, di negara saya sudah banyak. Tiba giliran Matrawi yang harus menunjukkan karya negaranya. Dengan sigap dia mengambil dan membuang Matrahem, temannya. Lee Hun Wei : Loh, kok temanmu yang dibuang? Matrawi : Wah, di negara saya juga banyak kok. Matrahem : Aduuuuuuuuuuuuuuh! Berita di hal 8 BILATERAL DENGAN AUSTRALIA. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kanan) dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (5/12). Kedua Menteri bersama masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk membahas berbagai masalah termasuk penanganan dan dampak aksi penyadapan oleh intelijen Australia terhadap Presiden Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara lainnya. Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (5/12), kotak tersebut berupa tempat penyimpanan kunci mobil berwarna abu-abu yang ditemukan tepatnya di ping- gir tembok di bawah jalan layang Kedubes AS. "Ada dua saksi yang menemukan kotak men- curigakan itu," kata Rik- wanto. Dia menyebutkan dua saksi itu, di antaranya Sauri, kelahiran Sampang, Madura, 2 Desem- ber 1993, beragama Islam dan berprofesi sebagai pedagang kopi keliling. Saksi kedua, yakni bernama Baini (25), tinggal di Kwitang, Senen, beragama Islam dan be- profesi yang sama, pedagang kopi keliling. Menurut saksi, kronologis kejadian tersebut, yaitu pada Kamis (5/12) sekitar pukul 15.00 WIB, saat berjualan kopi di tempat kejadian perkara (TKP) saksi melihat ada sebuah unit kendaraan bak terbuka pengangkut sampah berwarna hitam putih berhenti untuk memuat kardus bekas selama lima menit kemudian meninggalkan TKP. "Saksi mengaku tidak hafal nomor polisi kendaraan tersebut," katanya. Selanjutnya saksi melihat ada sebuah kotak penyimpanan kunci dan saksi Sahuri sempat membuka kotak tersebut. Di dalamnya terdapat benda dengan panjang 20 centimeter yang dilapis lakban kuning dan ada kabel warna kuning, biru dan merah. "Karena curiga, hal tersebut dilaporkan kepada Briptu Silaban, Kesatuan Sat Brimobda Polda Metro Jaya yang sedang menga- mankan di Kedubes AS," kata Rikwanto. Pada pukul 16.00 WIB, lanjut dia, Tim Gegana Polda Metro Jaya berjumlah 10 personel yang dipimpin Ipda Mujiadi riba di TKP untuk melakukan "riging" dengan tali guna memindahkan kotak tersebut. Rikwanto mengatakan kotak tersebut juga dideteksi melalui sinar x sebanyak satu kali. Pukul 16.45 WIB, lanjut dia, di- lakukan disposal atau diledakkan, kemudian dibiarkan selama 15 menit, dan pada pukul 17.05 WIB, benda mencurigakan tersebut disimpan dalam jaket bom untuk kemudian dibawa ke Mako Brimob Petamburan untuk diurai. "Situasi saat ini sudah kon- dusif," katanya. (ant/ jtr/war) KOTAK MENCURIGAKAN Ditemukan di Samping Kedubes AS JAKARTA - Benda men- curigakan berupa kotak penyimpanan kunci mobil, Kamis (5/12) ditemukan di samping Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Med- an Merdeka Selatan Nomor 4-5, Jakarta Pusat. Kombes Pol Rikwanto Kabid Humas Polda Metro Jaya “Siapapun nanti anggota DPR yang menerima dan nanti KPK bisa membuktikan, kemungkinan anggota DPR itu jadi tersangka,” tegas Ketua KPK, Abraham di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12). Pengakuan Rudi Rubiandini saat menjadi saksi dalam sidang Simon, Kamis pekan lalu menguatkan soal adanya aliran uang ke Komisi VII DPR. Bahkan, dalam BAP dan kesaksian terungkap. Rudi sempat menyerahkan duit senilai $US200 ribu untuk Komisi VII DPR. Duit itu dis- erahkan Rudi lewat politisi Partai Demokrat Tri Yulian- to. Dana itu diduga pemberian dari PT Kernel Oil Pte Ltd kepada Komisi VII DPR. Beredar informasi, nomor seri dollar Amerika yang diberikan Simon Gunawan Tanjaya kepada Rudi Rubiandini, dengan yang diberi- kan Rudi untuk anggota Komisi VII DPR yang diwakili Tri Yulianto adalah sama. Karena itu, sejumlah anggota Komisi VII DPR ter- masuk Tri Yulianto dan Sutan Sutan Bathoegana berpe- luang dijerat KPK sebagai tersangka. Hal tersebut akan terealisasi jika lembaga superbody itu telah menemukan dua alat bukti yang kuat. Adanya keterkaitan antara suap untuk Rudi Rubiandini dengan penerima tunjangan hari raya dari Komisi VII DPR pun tengah ditelisik lebih lanjut oleh penyidik KPK. “Kita kan masih mendalami, dari adanya kesamaan nomor seri,” ungkap Abraham. Soal uang THR itu sendiri sebelumnya mencuat dari berita acara pemeriksaan yang beredar di kalangan warta- wan. Dalam BAP tersebut, Rudi mengatakan bahwa Sutan sempat meminta tunjangan hari raya (THR) kepada di- rinya sekitar awal bulan puasa 2013 untuk anggota Komisi VII DPR. Tak hanya itu, di BAP menyebutkan bahwa Rudi men- gakui pernah mengadakan pertemuan dengan Sutan di sejumlah tempat makan di beberapa pusat perbelanjaan seperti di Plaza Senayan, Bellagio, Pacific Place, dan di Dharmawangsa. Pertemuan itu, menurut Rudi seperti yang dimuat dalam dokumen serupa BAP, turut dihadiri sejumlah pengusaha yang pernah mengikuti tender di SKK Migas. Sutan sendiri membantah soal aliran uang tersebut. Namun, dia tak menampik pernah melakukan pertemuan dengan Rudi. Akan tetapi pertemuan tersebut diklaim hanya sebatas hubungan kerja. Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelusuran sepu- tar aliran dana mencurigakan dalam kasus dugaan suap di SKK Migas kepada anggota DPR. Hasilnya, tidak ada aliran dana ke anggota Komisi VII DPR RI. Namun demikian, PPATK belum memastikan ada tidaknya aliran dana ke Komisi III DPR RI tersebut, sebab dana itu bisa di- lakukan secara langsung atau cash. (gam/abd) Ketua KPK: Nanti KPK Bisa Membuktikan 2 Politisi Demokrat Menunggu Waktu JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan terus menelusuri aliran uang hasil dugaan korupsi SKK Migas melalui Rudi Rubiandini ke anggota Komisi VII DPR. Bahkan, lembaga antirasuah ini memberi garansi bahwa pihaknya dapat membuktikannya. Kita kan masih mendalami, dari adanya kesamaan nomor seri,” Abraham Samad Ketua KPK Martinez BANGGA Moyes SEDIH

Upload: koran-madura

Post on 08-Mar-2016

279 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255| TAHUN II 1

Tidak tahu memberi arti atas kehadiran pres-iden. Ketidakpahaman ini sama bermaknanya de-ngan ketidakmengertian warga atas kondisi bangsa yang rapuh pada presiden yang gagah. Kunjungan presiden menggembira-kan dan menyedihkan.

Menyenangkan lantaran presiden masih sem-pat bertatap muka dengan masyarakat Madura. Ia hadir untuk memberikan semangat agar anak bangsa agar berkeringat pada kondisi bangsa yang sekarat karena negeri harus bangkit dari akut sekarat.

Bahwa presiden hadir merampas seba-gian kebebasan warga yang tidak bisa berlalu lalang seperti tidak adanya kunjungan, ini juga harus dihormati. Sebab presiden harus mendapatkan kawalan dan pengamanan ekstra ketat. Petugas hanya berjaga dari adanya ke-mungkinan terburuk dan bukan tidak mungkin dari perspektif kea-manan ada sebagian warga yang hendak mencelakakan pres-iden justru karena sangat mencintain-ya.

Tetapi di Madu-ra, agak sulit untuk melakukan tinda-kan destruktif ka-rena warga hormat pada bapa’, babu’, guru, rato. Bahkan, warga memberikan yang terbaik dan ini terbukti atas penyambu-tan yang amat antusias, terlepas ikhlas atau terpaksa (dipaksa) pimpinannya. Namun fak-tanya, warga antusias dan mengabaikan gerimis berkepanjangan.

Hujan yang menyertai kedatangan presiden ini berkah untuk kehidupan alam sekitar. Ini menjadi tanda jika suatu saat Madura panas, pemerintah tinggal memprogramkan kehadiran presiden; siapa tahu hujan akan turun. Sebab 100 pawang yang berikhtiar hujan tak turun, akhirnya jebol dan jalanan basah. Ini bukan ketidaksanggupan tetapi kekuatan tuhan dan alam jauh lebih dahsyat dibanding pawang.

Terlepas dari hujan dan ketergangguan, kehadiran presiden bermakna sangat dalam. Pertama, presiden menggugurkan kerinduan (ngidam) ke Madura, diundang atau sengaja datang. Kedua, presiden pasti tidak hanya sek-edar datang tetapi memberikan angin perbaikan segala bidang. Ketiga, presiden menghormati masyarakat agar bertatap dengan kepala ne-gara. Keempat, presiden memberikan kebaha-giaan dengan tersenyum dan lambaian tangan. Kelima, bisa jadi presiden mengembalikan citra partai yang terkikis. Dari perspektif makna, ke-mungkinan dimensi ruang bisa terjadi karena ini Indonesia; hal yang tak pantas berlalu di ne-gara lain justru terjadi di negeri ini.

Ibarat cermin, presiden kaca pecah. Siapap-un yang berdiri di depan cermin retak, bayangan yang timbul berupa-rupa. Pemberian makna atas kunjungan presiden beragam tergantung siapa yang memberikan makna, dari perspektif apa, bagaimana, dan di mana ia berdiri untuk membuatnya berarti atau tidak sama sekali.=

Makna

6 DESEMBER 2013

Koran Madura

JUMAT

Oleh : Abrari AlzaelWartawan senior di Madura

Cak Munali

g PAMANGGHI

Siapapun yang berdiri di depan cermin retak,

bayangan yang timbul berupa-

rupa.

Pameran

Sebuah pameran dunia diselenggarakan di stadion Achmad Yani. Setiap negara menunjukkan hasil karyanya masing-masing.

Lee Hun Wei dari China mengambil sepeda motor, lalu dibakar.Matrawi : Kok dibakar ?Lee Hun Wei : Wah, di negara saya sudah banyak.

Tiba giliran Matrawi yang harus menunjukkan karya negaranya. Dengan sigap dia mengambil dan membuang Matrahem, temannya.Lee Hun Wei : Loh, kok temanmu yang dibuang?Matrawi : Wah, di negara saya juga banyak kok.Matrahem : Aduuuuuuuuuuuuuuh!

Berita di hal 8

BILATERAL DENGAN AUSTRALIA. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kanan) dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (5/12). Kedua Menteri bersama masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk membahas berbagai masalah termasuk penanganan dan dampak aksi penyadapan oleh intelijen Australia terhadap Presiden Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara lainnya.

Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (5/12), kotak tersebut berupa

tempat penyimpanan kunci mobil berwarna abu-abu yang

ditemukan tepatnya di ping-gir tembok di bawah jalan layang Kedubes AS.

"Ada dua saksi yang menemukan kotak men-curigakan itu," kata Rik-

wanto.Dia menyebutkan dua saksi

itu, di antaranya Sauri, kelahiran Sampang, Madura, 2 Desem-ber 1993, beragama Islam dan berprofesi sebagai pedagang kopi keliling.

Saksi kedua, yakni bernama Baini (25), tinggal di Kwitang, Senen, beragama Islam dan be-profesi yang sama, pedagang kopi keliling.

Menurut saksi, kronologis kejadian tersebut, yaitu pada Kamis (5/12) sekitar pukul 15.00 WIB, saat berjualan kopi di tempat kejadian perkara (TKP) saksi melihat ada sebuah unit kendaraan bak terbuka pengangkut sampah berwarna hitam putih berhenti untuk memuat kardus bekas selama lima menit

kemudian meninggalkan TKP."Saksi mengaku tidak hafal

nomor polisi kendaraan tersebut," katanya.

Selanjutnya saksi melihat ada sebuah kotak penyimpanan kunci dan saksi Sahuri sempat membuka kotak tersebut.

Di dalamnya terdapat benda dengan panjang 20 centimeter yang dilapis lakban kuning dan ada kabel warna kuning, biru dan merah.

"Karena curiga, hal tersebut dilaporkan kepada Briptu Silaban, Kesatuan Sat Brimobda Polda Metro Jaya yang sedang menga-mankan di Kedubes AS," kata Rikwanto.

Pada pukul 16.00 WIB, lanjut

dia, Tim Gegana Polda Metro Jaya berjumlah 10 personel yang dipimpin Ipda Mujiadi riba di TKP untuk melakukan "riging" dengan tali guna memindahkan kotak tersebut.

Rikwanto mengatakan kotak tersebut juga dideteksi melalui sinar x sebanyak satu kali.

Pukul 16.45 WIB, lanjut dia, di-lakukan disposal atau diledakkan, kemudian dibiarkan selama 15 menit, dan pada pukul 17.05 WIB, benda mencurigakan tersebut disimpan dalam jaket bom untuk kemudian dibawa ke Mako Brimob Petamburan untuk diurai.

"Situasi saat ini sudah kon-dusif," katanya. (ant/ jtr/war)

KOTAK MENCURIGAKAN

Ditemukan di Samping Kedubes AS JAKARTA - Benda men-curigakan berupa kotak penyimpanan kunci mobil, Kamis (5/12) ditemukan di samping Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Med-an Merdeka Selatan Nomor 4-5, Jakarta Pusat.

Kombes Pol RikwantoKabid Humas Polda Metro Jaya

“Siapapun nanti anggota DPR yang menerima dan nanti KPK bisa membuktikan, kemungkinan anggota DPR itu jadi tersangka,” tegas Ketua KPK, Abraham di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12).

Pengakuan Rudi Rubiandini saat menjadi saksi dalam sidang Simon, Kamis pekan lalu menguatkan soal adanya aliran uang ke Komisi VII DPR. Bahkan, dalam BAP dan kesaksian terungkap. Rudi sempat menyerahkan duit senilai $US200 ribu untuk Komisi VII DPR. Duit itu dis-erahkan Rudi lewat politisi Partai Demokrat Tri Yulian-to. Dana itu diduga pemberian dari PT Kernel Oil Pte Ltd kepada Komisi VII DPR. Beredar informasi, nomor seri dollar Amerika yang diberikan Simon Gunawan Tanjaya kepada Rudi Rubiandini, dengan yang diberi-kan Rudi untuk anggota Komisi VII DPR yang diwakili Tri Yulianto adalah sama.

Karena itu, sejumlah anggota Komisi VII DPR ter-masuk Tri Yulianto dan Sutan Sutan Bathoegana berpe-luang dijerat KPK sebagai tersangka. Hal tersebut akan terealisasi jika lembaga superbody itu telah menemukan dua alat bukti yang kuat. Adanya keterkaitan antara suap untuk Rudi Rubiandini dengan penerima tunjangan hari raya dari Komisi VII DPR pun tengah ditelisik lebih lanjut oleh penyidik KPK.

“Kita kan masih mendalami, dari adanya kesamaan nomor seri,” ungkap Abraham.

Soal uang THR itu sendiri sebelumnya mencuat dari berita acara pemeriksaan yang beredar di kalangan warta-wan. Dalam BAP tersebut, Rudi mengatakan bahwa Sutan sempat meminta tunjangan hari raya (THR) kepada di-rinya sekitar awal bulan puasa 2013 untuk anggota Komisi VII DPR.

Tak hanya itu, di BAP menyebutkan bahwa Rudi men-gakui pernah mengadakan pertemuan dengan Sutan di sejumlah tempat makan di beberapa pusat perbelanjaan seperti di Plaza Senayan, Bellagio, Pacific Place, dan di Dharmawangsa. Pertemuan itu, menurut Rudi seperti yang dimuat dalam dokumen serupa BAP, turut dihadiri sejumlah pengusaha yang pernah mengikuti tender di SKK Migas.

Sutan sendiri membantah soal aliran uang tersebut. Namun, dia tak menampik pernah melakukan pertemuan dengan Rudi. Akan tetapi pertemuan tersebut diklaim hanya sebatas hubungan kerja.

Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelusuran sepu-tar aliran dana mencurigakan dalam kasus dugaan suap di SKK Migas kepada anggota DPR. Hasilnya, tidak ada aliran dana ke anggota Komisi VII DPR RI. Namun demikian, PPATK belum memastikan ada tidaknya aliran dana ke

Komisi III DPR RI tersebut, sebab dana itu bisa di-lakukan secara langsung atau cash. (gam/abd)

Ketua KPK: Nanti KPK Bisa Membuktikan

2 Politisi Demokrat Menunggu Waktu

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan terus menelusuri aliran uang hasil dugaan korupsi SKK Migas melalui Rudi Rubiandini ke anggota Komisi VII DPR. Bahkan, lembaga antirasuah ini memberi garansi bahwa pihaknya dapat membuktikannya.

Kita kan masih mendalami, dari adanya

kesamaan nomor seri,”

Abraham SamadKetua KPK

Martinez BANGGA

Moyes SEDIH

Page 2: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II2 NASIONAL

"Belum lagi DPR melay-angkan surat panggilan, tiba-tiba sudah ada kicauan untuk tidak memenuhi panggilan. Ini mencerminkan kepanikan yang tidak berdasar," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat, meny-atakan Boediono tak akan me-menuhi panggilan Tim Penga-was DPR untuk Kasus Bank Century. Alasannya, peman-ggilan itu akan mengganggu proses hukum dan penuntasan kasus tersebut yang kini se-dang dilakukan Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK).

Namun kata Indra, tak ada alasan bagi Boediono untuk tidak memenuhi undangan Timwas Century. Jika Boe-diono tetap bersikeras meno-lak hadir dari pemanggilan Timwas, maka kenegarawa-nan dan komitmen Boediono dalam menaati peraturan pe-rundang-udangan yang ber-laku dipertanyakan. Apalagi, ujar Indra, Timwas Century merupakan alat kelengkapan atau organ DPR sebagai man-dat dari rapat paripurna yang bertugas mengawasi pelak-sanaan rekomendasi dan pros-es penelusuran aliran dana serta pemulihan aset dengan kewenangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Dengan demikian, Timwas Century DPR RI berhak meng-gunakan hak pengawasan sep-erti yang diatur dalam Pasal 69 angka C UU No.27/2009 tentang MD3. Timwas Cen-tury juga berhak seperti yang diatur dalam Pasal 72 ayat (1) UU No.27/2009 ttg MD3: me-minta pejabat negara, pejabat

pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan ten-tang sesuatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan bangsa dan negara," jelasnya.

Pasal 72 ayat 2 UU No.27/2009 tentang MD3 dengan tegas menyatakan: Setiap pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat WAJIB memenuhi permintaan DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1). "Penolakan Boediono akan menjadi preseden bu-ruk," ucap Indra.

Sementara itu, Anggota Timwas Century, Bambang Soesatyo mengatakan DPR bisa memanggil paksa Boedi-ono jika sampai tiga kali tidak memenuhi panggilan DPR. “Kita lihat nanti. Dua kali pe-manggilan secara patut tidak hadir tanpa alasan yang dibe-narkan oleh hukum, panggilan

ketiganya dapat dihadirkan paksa. Kita pakai ketentuan UU saja,” ujar dia.

Undang-undang yang di-kasud oleh Bambang Soesatyo yaitu UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRDdalam Pasal 72ayat 1 dijelaskan, DPR dalam mel-aksanakan tugas dan we-wenangnya berhak mem-inta pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat un-tuk memberikan keterangan tentang suatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan bangsa dan negara.

“Seharusnya Boediono sebagai wapres menunjukan sikap negarawan yg mem-berikan contoh dan tauladan kepada rakyat soal kepatuhan pada hukum dan aturan keta-tanegaraan. Bukan mengajar-kan pembangkangan terhadap suatu proses yg sdh ditetap-kan dalam UU,” ucapnya.

Tidak PerluAnggota Komisi I DPR RI

Ramadhan Pohan menilai Timwas Centruy tidak perlu memanggil Wakil Presiden Boe-diono terkait kasus Bank Cen-tury. Pasalnya, kasus Century sudah masuk ranah hukum.

"Ini sudah masuk ranah hukum, jangan ditarik lagi ke ranah politik," ujarnya di Ge-dung Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12). Sebagai kader Partai Demokrat, Rama-dhan meminta kasus Century ini diselesaikan secara hukum.

Dia juga melihat Timwas Century seakan tidak percaya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lebih dulu memeriksa Boediono di Istana. "Kenapa sih gak percaya sama KPK?" ujarnya.

Seharusnya kata dia Tim-was Century meminta KPK memeriksa kembali Wapres jika keterangan yang diberi-kan dirasa kurang, bukan malah meminta Boediono menghadap Timwas. (gam/aji)

DPR: Boediono Panik

Tolak Panggilan Timwas CenturyJAKARTA - Tim Pengawas (Timwas) DPR menilai Wakil Presiden Boediono telah memperlihatkan kepanikan sehubungan dengan sikapnya yang tidak memenuhi panggilan Timwas Century. Apalagi, penolakan Boediono sudah disampaikan sebelum surat panggilan resmi DPR dilayangkan. Pendapat itu disampaikan anggota Timwas dari Partai Keadi-lan Sejahtera (PKS), Indra, di Jakarta, Kamis (5/12).

PERGELARAN AGUNG KERATON SEDUNIA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara Panembahan Agung Sinuhun Tejowulan (kiri) memukul gong saat pembukaan Pergelaran Agung Keraton Sedunia di Jakarta, Kamis (5/12). Pergelaran yang melibatkan 165 keraton nusantara dan 10 kerajaan mancanegara serta menampilkan 1000 atraksi seniman tersebut berlangsung hingga 8 Desember 2013.

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Bandung, Muradi meminta PDI Perjuangan agar bersikap berani mendeklarasikan Joko Widodo alias Jokowi sebagai capres secepatnya tanpa menyebut pendampingnya. Bila itu dilakukan maka par-tai moncong putih ini akan menang.

"Namun jika nama Jokowi disandingkan dengan cawapresnya, baik dari PDI Perjuangan sendiri maupun partai lain, maka suara PDI Perjuangan tidak akan mak-simal di Pileg 2014," kata Mu-radi di Jakarta, Kamis, (5/12).

Informasi yang berkem-bang saat ini menyebutkan, PDI Perjuangan akan men-duetkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi pada Pemilihan Presiden

2014 mendatang.Namun demikian, Mu-

radi meminta agar Megawa-ti bersikap harus hati-hati merespon wacana mendu-etkan dirinya dengan Jokowi. Karena isu itu sengaja dihem-buskan untuk menggembosi partai moncong putih ini dengan Megawati.

“Wacana duet Mega-Jokowi bisa jadi hanya jeba-kan yang pada akhirnya merugi-kan partai,” ujar dia.

Menurut Muradi, akan sangat bagus kalau Jokowi diusung sebagai capres. Hanya saja jika Mega tidak berpikir matang-matang mengenai pendeklarasian Jokowi, bisa menjadi jebakan

sehingga merugikan PDI Per-juangan di Pileg. “Kalaupun PDI Perjuangan berani, lebih baik mendeklarasikan Jokowi sebagai capres tanpa menye-

but pendamp-ingnya. Itu lebih menguntungkan PDI Perjuangan,” jelas Muradi.

Namun, jika bijaksana dan ingin PDI Per-juangan men-jadi pemenang Pemilu, Mega bisa mempertimbang-kan opsi lain.

"Semua partai akan memelas kepada Megawati mengenai siapa capres PDI Perjuangan," pungkasnya.

Sebelumnya, Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie memprediksi, Mega akan mengumumkan capres PDI

Perjuangan pada Januari 2014. Karena akan sangat terlambat jika PDI Perjuan-gan mengumumkan capres setelah Pemilu legislatif. Apalagi, figur capres juga akan mampu menambah suara pada Pileg.

"Untuk nama cawapres PDI Perjuangan dapat diumukan setelah pemilu legislatif, yaitu awal Mei 2014 sangat ideal, dan tidak harus memilih cawapres dari partai lain karena dugaan saya PDI Perjuangan berpotensi memperleh su-ara 40 persen pada Pemilu 2014," katanya.

Jeffrie meyakini Mega akan menunjuk Jokowi seba-gai Capres. Kepercayaan yang diberikan Megawati kepada Jokowi membacakan “Dedi-cation of Life“ Bung Karno pada acara Rapimnas lalu adalah sinyal politik. (gam)

CALON PRESIDEN

PDIP Secepatnya Mendeklarasikan Jokowi

“Kita lihat nanti. Dua kali pemanggilan secara patut tidak hadir tanpa alasan

yang dibenarkan oleh hukum, panggilan ketiganya dapat

dihadirkan paksa. Kita pakai ketentuan UU

saja,”

Bambang SoesatyoAnggota Timwas Century

Semua partai akan memelas

kepada Megawati

mengenai siapa capres PDI

Perjuangan,"

JAKARTA - Dewan Per-wakilan Daerah (DPD) di-minta membuat gebrakan-ge-brakan baru, terutama terkait peran yang mendasar dengan mengambil isu strategis. De-ngan langkah ini, maka DPD makin diperhitungkan dalam politik kebijakan nasional.

“DPD harus mampu membuat terobosan seperti mengangkat isu-isu lokal de-ngan maksud menjadikan ke-bijakan strategis di satu sisi dan di sisi lain mampu mem-bumikan isu-isu nasional,” kata Pengajar Fisipol UGM Yogyakarta Arie Sujito dalam diskusi ‘Memperkuat Peran Representasi DPD Menuju Demokrasi Berkualitas’ di Ja-karta, Kamis (5/12)

Langkah ini, kata Arie, untuk meningkatkan komu-nikasi yang strategis antara

DPD RI secara kelembagaan maupun anggota DPD RI de-ngan masyarakat. Karena, legitimasi DPD bukan ter-letak pada seberapa besar dukungan formal lembaga ini di hadapan konstituen dalam pemilu. “Namun yang terpenting pembuktian kerja strategis yang dirasakan kon-stituen,” paparnya.

Selain itu, menurut Arie Sujito, pertama, DPD harus memiliki peta sosial (struktur dan kultur masyarakat) lokal dengan segala orientasi dan kepentingan yang ada, dan itu dijadikan sebagai dasar meng-etahui kondisi masyarakat.

Di Yogyakarta misalnya, dengan segala ragam kelom-pok serta basisnya. “Kedua, DPD harus membangun jar-ingan dengan asosiasi-aso-siasi masyarakat sipil di ting-

kat bawah (grassroots) baik itu dalam kegiatan ekonomi, agama dan budaya, profesi dan sebagainya,” tegasnya

Dalam hal ini, lanjut Arie, DPD juga perlu memanfaat-kan kelompok-kelompok strat-egis mengambil kebijakan di aras lokal, agar DPD RI dapat langsung mempengaruhi kebi-jakan itu, dan membawanya ke tingkat nasional.

Yang juga harus dipertim-bangkan, dijelas Arie, DPD perlu menginisiasi forum atau arena-arena yang menginte-grasikan berbagai kelompok dalam menyampaikan aspi-rasinya (berkenaan dengan problem-problem daerah yang dirasakan bersama), de-ngan maksud mencegah gap, konflik di daerah akibat frag-mentasi masyarakat.

Dan DPD perlu membuat

road map perubahan, katan-ya, temasuk pembangunan representasi daerah yang dibawa ke nasional, yang ber-sifat jangka panjang. Baik itu dalam bentuk rencana strat-egis maupun egenda-agenda mendasar. Karena itu kata Arie Sutejo, DPD perlu men-empuh jalan strategis dan re-sponsif dibanding reaksioner.

Bagaimana pun menurut Arie, tantangan demokrasi Indonesia adalah perluanya membenahi lembaga repre-sentasi seperti DPD sebagai bagian cara meningkatkan kualitas demokrasi. “Terpent-ing kuncinya adalah DPD harus lebih proaktif dalam komunikasi dengan konstitu-en, baik dalam merekam aspi-rasi maupun mendiseminasi kebijakan yang strategis,” pungkasnya. (gam/abd)

DPD

Harus Berani Membuat Terobosan

TELEPOLLING PILKADA LANGSUNG. Direktur Charta Politika Indonesia Yunarto Widjaya (kanan) bersama Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan hasil telepolling pemilu kepala daerah (pemilukada) di Jakarta, Kamis (5/12). Hasil telepolling memberikan gambaran bahwa 74 % responden masih menginginkan pelaksanaan pemilu kepala daerah (pemilukada) secara langsung dan hanya 17 % menginginkan pemilukada melalui DPRD.

"Kami meminta ke-pada pihak kepolisian untuk segera membebaskan kader-kader PMII yang ditahan, baik itu yang ada di Jawa Timur, dan lebih lagi Jawa Barat serta daerah-daerah lain," kata Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (5/12).

Addin mengatakan saat ini ada tujuh kader PMII yang ditahan di Polda Jawa Barat terkait aksi unjuk rasa men-untut transparansi anggaran

perjalanan dinas bupati Tasikmalaya.

Menurut dia, sudah lebih dari seminggu mereka ditahan, namun belum ada kejelasan sampai kapan akan dilepaskan.

"Tuduhan yang dikenakan kepada kader-kader PMII adalah perusakan, padahal jumlah kerusakan tidak seberapa dan hanya menjadi akal-akalan semata," katanya.

Selain itu, kata Addin, ada dua kader PMII Cabang Indramayu kini meringkuk di Rumah Tahanan Kebon-

waru Bandung bersama tiga orang anggota Serikat Tani Indramayu (STI). Mereka di-tahan karena mengadvokasi petani yang lahannya akan dijadikan waduk oleh Pemda Indramayu tanpa diajak berembuk, apalagi bicara kompensasi atas lahan yang dipakai.

"Ditahannya kader-kader PMII Indramayu karena mengadvokasi petani yang tergabung dalam organisasi STI yang merupakan damp-ingan PMII Indaramayu. Sekarang kasusnya sudah P21 (berkas penyidik dinya-takan lengkap oleh jaksa)," kata Addin.

Di Jawa Timur, empat orang kader PMII Banyuwan-gi ditahan terkait aksi pe-

nolakan WTO, dan 10 orang kader PMII dari cabang-cabang di Madura ditahan karena menolak kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Menyatakan pendapat adalah hak setiap warga negara, apalagi isu-isu yang diusung PMII adalah problem bangsa ini," kata Addin.

Oleh karena itu, PB PMII meminta agar kader-kad-ernya yang saat ini ditahan karena terlibat aksi unjuk rasa segera dibebaskan.

"Jika tidak segera dibe-baskan, jangan salahkan kalau cabang-cabang PMII akan bergerak ke kantor Polres dan Polda masing-masing," kata Addin. (ant/sp/war)

AKTIVIS DITAHAN

PB PMII Minta Kadernya DibebaskanJAKARTA - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia meminta Polri membebaskan kad-ernya yang ditahan karena terlibat aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.

Page 3: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255| TAHUN II 3EKONOMI

Direktur Kepala Grup Pe-nelitian dan Pengaturan Bank Umum BI yakin pembatasan penyertaan modal bank ke pe-rusahaan keuangan tidak akan mengganggu dan mengurangi fungsi perbankan sebagai lem-baga intermediasi.

“Kegiatan usaha bank dalam melakukan penyer-taan modal tidak akan meng-hilangkan fungsi intermediasi. Karena, ada batasan-batasan dalam penyertaan modal bank," jelasnya di Jakarta, Kamis (5/12).

Pembatasan penyertaan modal bank ini tertuang dalam peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 15/11/PBI/2013

tentang prinsip kehati-hatian dalam penyertaan modal. Atu-ran tersebut mulai diberlaku-kan sejak 22 November 2013.

Menurut Trisnawati, Pera-turan BI (PBI) tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegia-tan Penyertaan Modal telah membatasi penyertaan modal berdasarkan pengelompokan Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU). Selain itu, jelas dia, penyertaan modal bisa dilaku-kan dengan mengambil dana dari modal bank.

Pada PBI lama, jelas dia, batas penyertaan modal oleh bank ke perusahaan keuangan sebesar 25 persen dan berlaku untuk semua bank. Sedang-

kan, kata Trisnawati, pada PBI baru, persentase penyertaan modal disesuaikan berdasar-kan BUKU. "Untuk bank pada BUKU I, tidak boleh menyerta-kan modal," imbuhnya.

Dia merincikan, pada bank di kelompok BUKU II bisa melakukan penyertaan modal sebesar 15 persen dari modal bank, untuk BUKU III men-capai 25 persen, sedangkan untuk bank-bank yang berada pada kategori BUKU IV peny-ertaan modalnya maksimal 35 persen dari modal bank.

"PBI yang baru ini bukan mengatur hal baru, tetapi me-nyempurnakan PBI sebelumn-ya. PBI lama dicabut, karena perubahan pasal yang cukup banyakn," ujar Trisnawati.

Lebih lanjut dia menerang-kan, kegiatan penyertaan modal memang merupakan salah satu kegiatan usaha bank, namun bukan merupakan kegiatan utama yang menunjang fungsi bank sebagai lembaga interme-

diasi. "Umumnya bank melaku-kan penyertaan modal untuk meningkatkan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan nasa-bah," katanya.

Gubernur BI Martowar-dojo mengungkapkan bahwa bank hanya dapat melaku-kan penyertaan modal pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan ber-domisili di dalam negeri. Apabila bank tetap ingin mel-akukan peningkatan modal ke perusahaan tersebut, harus berada pada BUKU IV.

Di samping itu, bank juga wajib memperoleh persetu-juan Bank Indonesia untuk setiap kali melakukan peny-ertaan modal tersebut. Peny-ertaan modal dapat dilakukan secara langsung atau mela-lui pasar modal dan termuat dalam rencana bisnis bank (RBB). "Kebijakan ini dikelu-arkan dalam rangka peningka-tan ketahanan, daya saing, dan efisiensi perbankan nasional.

Sehingga perlu dilakukan pe-nataan terhadap pengaturan penyediaan dana dalam ben-tuk penyertaan modal seba-gai salah satu kegiatan usaha bank," terang Agus.

Menurut Agus, bank-bank dapat melakukan penyertaan kepada perusahaan di sektor non keungan melalui anak usahanya. Akan tetapi, anak usaha tersebut juga harus me-miliki rasio permodalan yang cukup untuk melakukan aksi korporasi itu.

"Apabila penyertaan modal tersebut menggerus modal inti anak usahanya, maka bank induk harus menyuntikkan modal dulu ke anak usahanya atau menghentikan rencana penyertaan modal tersebut," tegas dia. "Ini dilakukan seir-ing dengan perkembangan kegiatan usaha bank dan dina-mika global, dibutuhkan kele-luasaan pada beberapa aspek dalam kegiatan penyertaan modal," tambah dia. (gam)

BI Membatasi Ekspansi Bank Tak Mengganggu Fungsi IntermediasiJAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk membatasi ruang gerak bank yang hendak ekspansi ke perusahaan non keuangan seperti asuransi, pegadaian dan lain sebagainya. Sebab, otoritas perbankan itu hanya mengizinkan bank untuk mel-akukan penyertaan modal pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan.

Kenyataan ini membuat para pelaku kepentingan dan institusi keuangan pemerintah di seluru dunia kerap membuat kebijakan yang hati-hati. Termasuk pula BI yang menerapkan kebijakan moneter ketat beberapa waktu terakhir.

“Ini tentu akan menyebabkan pelaku kepentingan dan institusi gampang mengambil kepu-tusan yang tidak nyaman,” kata Agus saat seminar dan lokakarya nasional de-ngan tema “Kerangka Pikir dan Penyusunan Regulasi Sistem Ekonomi Nasional,” di menara Radius Prawiro Gedung BI, Jakarta, Kamis, (5/12).

Meski demikian, gaga-lnya globalisasi mengha-pus kesenjangan, menurut Agus, sebetulnya cukup sulit dipahami karena ber-beda dari teori yang banyak dipahami ekonom. "Justru seharusnya dengan glo-balisasi, tembok-tembok penghalang menyebarnya kemakmuran semakin run-tuh," kata Agus.

Argumen bahwa globalisasi seharusnya mendorong pemerataan

kemakmuran, kata Agus, ditopang fakta bahwa saat ini suatu negara mudah saja mencontoh praktik-praktik ekonomi dan sosial yang diinginkannya dari negara yang dianggap berhasil. Be-lum lagi berbagai halangan perdagangan barang dan penanaman modal sudah tidak ada lagi.

"Kenyataannya ada per-bedaan yang tajam dalam pendapatan dan standar hidup tetap ada. Suatu teka-teki yang memang harus dicari jawabannya," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan variasi dalam pendapatan per kapita dan kesejahteraan antar negara berhubungan erat dengan perbedaan SDM atau human capital, modal fisik, serta teknologi.

Di mana perbedaan dalam kualitas pendidikan, ketersediaan infrastruktur dan permesinan, penggu-naan teknologi baru serta alokasi sumber daya antar aktivitas dengan produktifi-tas yang berbeda bermuara pada pendapatan yang berbeda antar negara.

Atas dasar itu pula, Agus memberi justifikasi mengapa kebijakan Bank Indonesia selama 5 bulan terakhir sangat konservatif. Bahkan, cenderung radikal pada pertumbuhan karena mengerek BI rate hingga 175 basis poin, menjadi 7,5 persen.

Dia menegaskan, dalam kondisi globalisasi seka-rang, akan lebih mengun-tungkan bila sebuah negara mengelola ekonominya dengan mementingkan stabilitas. Hal itu mampu tercipta, terutama ketika institusi pengelola ekono-mi berhasil dijalankan efisien. (gam/abd)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Globalisasi Memperlebar Gap Kaya-Miskin

JAKARTA-Perlindungan Hutan Berbasis Hak (PHBH) merupakan pendekatan yang paling efektif untuk menjaga hutan sekaligus menjadi cara terbaik untuk menghindari kebijakan dan praktik perlind-ungan hutan yang melanggar hak asasi manusia. Untuk mengurangi pengrusakan hutan yang terjadi, dibutuh-kan kemauan politik untuk membentuk dan mengimple-mentasikan kebijakan tata kelola hutan yang menga-dopsi pendekatan PHBH pada level nasional maupun lokal.

Masyarakat internasional, khususnya negara-negara kaya, berkewajiban untuk mendukung upaya ini karena mereka juga akan mendapat-kan manfaat dari terlindung-inya gudang keanekaragaman hayati terpenting di dunia dan pengontrol suhu global yang signifikan. Namun, berbagai upaya perlindungan hutan tidak akan terjamin keber-langsungannya jika hak-hak dan kepentingan komunitas yang hidup di dalam dan di sekitar hutan diabaikan.

Demikian disampaikan Kepala Divisi Asia-Oceania Rainforest Foundation Norway (RFN) Hege Karsti Ragnhildstveit, pada acara Launching dan Diskusi Panel

“Perlindungan Hutan Ber-basis Hak (PHBH) dan Politik Kehutanan Indonesia ke Depan” yang diselenggarakan oleh Rainforest Foundation Norway (RFN) dan Perkumpu-lan untuk Pembaharuan Hu-kum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMa) di Jakarta, Kamis (5/12).

Laporan ini mendo-kumentasikan kekayaan pendekatan dan pengalaman RFN selama lebih dari dua puluh tahun dalam kerja-kerja perbaikan tata kelola dan perlindungan hutan. RFN menemukan bahwa cara terbaik untuk melindungi dan mengelola hutan adalah dengan memastikan bahwa masyarakat yang hidupnya bergantung dari hutan memiliki kendali dalam pengambilan keputusan terkait wilayah hidupnya.

Perlindungan hutan berbasis hak katanya dimulai dari perlindungan, pemenu-han, dan penghormatan hak-hak masyarakat adat serta komunitas lokal atas wilayah hidup, sumber daya, dan budaya mereka. Secara normatif, pendekatan ini dilandaskan pada berbagai standar hak asasi manusia internasional dan secara operasional diarahkan untuk mempromosikan dan melind-ungi hak asasi manusia.

“Perlindungan hutan berbasis hak juga mengakui peran penting komunitas setempat dan masyarakat adat maupun komunitas lokal dalam tata kelola hutan,” jelasnya.

Pada tahun 2011, pemer-intah Indonesia mengelu-arkan kebijakan penundaan penerbitan izin baru yang menjadi pijakan awal dalam melakukan perbaikan tata kelola kehutanan secara masif, yang dilanjutkan de-ngan inisiatif penerbitan dan pembaharuan sistem periji-nan. (gam/abd)

KESELAMATAN HUTAN

Perlindungan Hutan Berbasis Hak

JAKARTA - PermataBank dan Asuransi Astra menandatangani kerja sama Bancassurance se-bagai sebuah inovasi baru hasil sinergi kedua perusahaan dalam penjualan asuransi mobil Gar-da Oto kepada para nasabah PermataBank melalui kantor cabang PermataBank dan Tele-marketing. Program terobosan bancassurance ini semakin me-mantapkan langkah kedua pe-rusahaan sebagai pemimpin di masing-masing industri dalam memasarkan penjualan asur-ansi mobil melalui saluran baru seperti bank. Dengan demikian nasabah PermataBank semakin mudah dalam mendapatkan asur-ansi mobil terbaik dari Garda Oto untuk melindungi aset mereka.

”Program ini menawarkan produk asuransi mobil unggulan dalam bentuk paket dan non pa-ket,” ujar Wakil Direktur Utama PermataBank, Herwidayatmo di Jakarta, Kamis (5/12).

Menurutnya, produk paket memberikan perlindungan com-prehensive dan tangggung jawab hukum pihak ke-3 sebesar 5% dari harga pertanggungan kendaraan dimana tipe kendaraan terbagi dalam dua jenis yaitu used car dan new car. Semua fitur tambahan pada produk comprehensive ini dapat diperoleh nasabah dengan rate yang lebih menarik.

Sedangkan untuk produk Non Paket, tersedia pilihan Comprehensive New Car dan Used Car serta Total Loss Only. Perbedaannya, jenis Compre-hensive New Car akan menda-patkan layanan pilihan bengkel kombinasi antara authorized dan rekanan Asuransi Astra, se-

mentara jenis Comprehensive Used Car akan mendapatkan layanan yang berkualitas dari bengkel-bengkel rekanan Asur-ansi Astra.

Melalui kerjasama ini setiap nasabah PermataBank akan mendapatkan berbagai nilai tambah istimewa dari Garda Oto seperti fasilitas derek dan lay-anan darurat di jalan raya Garda Siaga 24 jam secara cuma-cuma, Garda Akses CALL, CLIK, SMS 24 jam, jaminan suku cadang asli, garansi hasil kerja bengkel, dan No Claim Bonus.

Jaringan layanan cabang dan bengkel rekanan Garda Oto yang tersebar di seluruh Indonesia akan senantiasa memberi ke-mudahan dan value lebih bagi setiap nasabah PermataBank dalam mendapatkan layanan terbaik, sehingga bisa mera-sakan pengalaman berkendara tanpa rasa khawatir. Don’t worry be happy.

Untuk memenuhi kebutuhan asuransi kendaraan bagi nasa-bah dan keluarganya serta al-ternatif pembayaran yang lebih baik, PermataBank menawarkan pembayaran Asuransi Garda Oto dengan mencicil pemba-yaran premi asuransinya dengan menggunakan PermataKar-tuKredit berjangka waktu 3-6 bulan dengan bunga 0%.

Sementara itu Presiden Di-rektur Asuransi Astra, Hardi Montana, menjelaskan inovasi dalam memasarkan produk merupakan hal yang terus kami lakukan sebagai pemimpin pasar untuk mewujudkan visi kami we bring peace of mind to millions. (gam).

ASURANSI MOBIL

PermataBank dan Asuransi Astra Kerjasama Bancassurance

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebutkan praktik globalisasi mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat di dunia. Namun jurang kesenjangan negara kaya dan negara miskin dinilai semakin lebar.

MENJAGA KETAHANAN PANGAN. Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Anand Sharma (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Bali, Kamis (5/12). India menolak proposal KTM ke-9 WTO, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dari liberalisasi perdagangan.

PRESIDEN TANAM JAGUNG. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanam jagung di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jatim, Kamis (5/12). Pemerintah menggalakkan penanaman jagung bibit unggul guna menekan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Agus MartowardojoGubernur Bank Indonesia

Page 4: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO.0255 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Anggaran Ujian Sekolah DicabutDinas Pendidikan di Jatim Klimpungan

“Hal ini dipasti-kan akan m e m -b u a t k e l i m -p u n g a n kabupa-ten/kota yang se-

bagian be-sar sudah

menetapkan APBD 2014 tanpa memas-

ukkan anggaran ujian sekolah,” ujar Kepala Di-

nas Pendidikan Jatim Harun, Kamis (5/12).

Pencabutan anggaran pe-merintah pusat tersebut juga dibarengi dengan perubahan ujian nasional (unas) men-jadi ujian sekolah di ting-kat Sekolah Dasar (SD) yang sepenuhnya anggaran akan ditanggung pemerintah kabu-paten/kota.

Harun mengatakan, kepu-tusan tersebut cukup berat diterima kabupaten/kota. Ka-rena itu, seluruh dinas pen-didikan kabupaten/kota dan propinsi mengeluarkan dua rekomendasi.

Pertama, meminta agar antara mendikbud dengan menteri dalam negeri (mend-

agri) membuat Surat edaran bersama terkait dukungan anggaran ujian sekolah sece-patnya.

Rekomendasi kedua, bagi propinsi, kabupaten/kota yang telah menetapkan APBD 2014 agar menggganggar-kan anggaran ujian sekolah pada mendahului perubahan anggaran keuangan (MPAK) APBD 2014.

"SE bersama ini pent-ing agar ada legalitas ketika daerah menganggarkan di MPAK," terangnya.

Dalam waktu dekat Harun akan segera memanggil kepa-la dinas pendidikan/kota un-tuk berkoordinasi masalah ini. Dalam pertemuan terse-but akan dibuat perjanjian kerjasama (MoU) antara dindik jatim dengan dindik kabupaten/kota sehingga ada jaminan mereka bakal meny-ukseskan ujian sekolah.

Selain kebebanan angga-ran untuk penyelenggaraan ujian sekolah, kabupaten/kota

juga bertanggungjawab pe-nuh dalam proses pembuatan, penggandaan dan distribusi soal. Sementara, pemerintah provinsi hanya melakukan pendataan dan sosialisasi.

Harun menerangkan, dalam pembuatan naskah ini pemerintah pusat (Badan Standarisasi Nasional Pendidi-kan) hanya akan memberikan kisi-kisi 25 persen. Sementara 75 persen lainnya dibuat sendi-ri oleh kabupaten kota.

"Ini berbeda dengan sebe-lumnya dimana kisi-kisi 100 persen dari BSNP," terangnya.

Sedangkan untuk pem-buatan bank soal, kini men-jadi kewenangan sepenuhnya kabupaten/kota.Bahkan jika ada sekolah yang siap, bisa membuat soalnya sendiri. Hal tersebut juga berbeda dengan sebelumnya, dimana bank soal 75 persen dibuat provinsi dan 25 persen di buat BSNP. Hal itu dimungkinkan soal-soal tiap kabupaten/kota akan berbeda . Atau bahkan, jika diserahkan

sekolah, soal US di masing-masing sekolah akan berbeda.

Sementara itu, Kabid TK/SD dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Jatim Nu-ryanto menambahkan, jika kabupaten/kota tidak siap membuat kisi-kisinya, pihak-nya siap membantu.

Apalagi, untuk itu pihak-nya sudah mengalokasikan anggaran Rp 400 juta di item penyusunan master soal APBD Jatim 2014.

"Anggaran ini sengaja kami buat karena di unas sebelumnya penyusunan kisi-kisi dan bank soal men-jadi kewenangan kami. Kalau sekarang tidak dipakai ya akan dikembalikan ke PAK lagi,"ujarnya.

Ujian sekolah nantinya akan mengujikan tiga mata pelajaran yakni Bahasa In-donesia, Matematika dan IPA untuk SD. Sementara untuk SD Luar Biasa terdiri dari Ba-hasa Indonesia, Matematika, IPS dan PKN.(ara)

SURABAYA – Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Timur mengaku klimpungan atas keputusan Kementerian Pendidikan dan Ke-budayaan (kemendikbud) yang mencabut subsidi anggaran ujian sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD). Pasalnya, kabupaten/kota sebagai besar sudah menetapkan APBD 2014 tanpa memasukkan

anggaran ujian sekolah.

Harun Kepala Dinas Pendidikan Jatim

SAMBUT NATAL

Pohon Natal dari Layang-layang Sambut Natal SURABAYA – Banyak cara

dilakukan untuk memeri-ahkan natal, seperti di Uni-versitas Kristen (UK) Petra Surabaya misalnya, 300 buah Layang-layang dalam ber-bagai ukuran, disulap menjadi pohon Natal setinggi 6 meter diameter 1, 30 cm dan diletak-kan di perpustakaan.

“Lebih kurang seminggu kami merangkai Layang-layang ini untuk kemudian menjadi sebuah pohon Natal setinggi 6 meter, sebagai satu diantara kegiatan menyambut Natal dan Tahun Baru kali ini,” ujar penggagas sekaligus pem-buat pohon Natal dari Layang-layang, Ir Titien Wahono ke-pada wartawan, Kamis (5/12).

Setiap layang-layang yang dipasang pada pohon Natal tersebut, lanjut Titien dapat diterbangkan layaknya per-mainan layang-layang yang sering kita jumpai dalam per-mainan anak-anak.

“Karena kami membuat layang-layang itu juga dengan menggunakan ukuran terten-tu sehingga presisi dan dapat diterbangkan. Masing-masing layang-layang yang kita rang-kaikan menjadi pohon Natal itu semuanya bisa diterbang-kan,” tambah Titien.

Titien yang juga pengajar pada program studi Desain In-terior UK Petra Surabaya, me-ngatakan ada pesan yang ingin disampaikan melalui pohon natal unik tersebut. Kerangka layang-layang berbentuk si-

lang merupakan gambaran garis vertikal dan horisontal yang bertemu pada bagian ter-tentu dengan ukuran tertentu pula untuk kemudian ditem-peli kertas sehingga menjadi sebuah layang-layang.

“Filosofi layang-layang, garis vertikal dan horisontal itu ibaratnya manusia yang harus menjalin hubungan de-ngan manusia lainnya seka-ligus harus berhubungan de-ngan Tuhannya. Dan oleh karena itu saya memilih lay-ang-layang,” tukas Titien.

300 layang-layang yang disulap menjadi pohon Natal

itu dijadwalkan akan ditem-patkan di ruang perpustakaan lantai 6 UK Petra Surabaya hingga pertengahan Desem-ber 2013 mendatang

Secara nyata, di tangan dosen Program Studi Desain Interior UK Petra, pohon natal setinggi 6,5 meter, diameter 1,20 hingga 30 cm ini me-nyimpan pesan moral yang dahsyat. Yaitu bagaimana se-orang manusia tetap menjaga hubungan horisontal dan ver-tikalnya saat hidup di dunia. Dimana tersirat jelas lewat filosofi layang-layang.

"Layang-layang memberi-

kan gambaran tentang garis horisontal hubungan kita de-ngan sesama manusia, dan vertikal antara kita dan tuhan pencipta alam. Keduanya harus seimbang sehingga nantinya bisa diterbangkan," ungkapnya.

Menurut Titien, ini meru-pakan pohon natal ke-25 yang pernah ia buat. Rencananya , Titien akan membuat pohon natal yang lebih unik terbuat dari meja dan bangku siswa-siswi taman kanak-kanak. Meja dan bangku ini dihiasi gambar kepulauan nusantara Indonesia dan akan dipamerkan di salah satu mall di Surabaya.(ddy)

ddy/koran madura

POHON NATAL. Sejumlah Mahasiswi Petra melihat pohon Natal dari layang-layang di perpustakaan UK Petra, Kamis (5/12).

KRIMINAL

Polisi Menangkap Residivis JambretSURABAYA - Agus Richi-

anto (25), residivis kasus per-ampasan seolah tak pernah jera berurusan dengan ter-ali besi. Pria asal Karangan, Surabaya itu, kembali ditang-kap polisi dalam kasus yang sama. Kali ini, Agus ditang-kap bersama rekannya, Rizki Nur Rahman (22), warga Ka-rangrejo Sawah, Surabaya usai beraksi di Jalan Rungkut Industri.

"Kali ini korban peram-pasan pelaku adalah pasang-an suami-istri (Pasutri)," ujar Kapolsek Wonokromo, AKP Roman Smaradhana Elhaj ke-pada wartawan, Kamis (5/12).

Pasutri yang menjadi kor-ban adalah Yuni Astuti (27) dan Maryono (30), warga Gu-nung Anyar, Surabaya.

AKP Roman Smaradhana Elhaj menambahkan bahwa dalam catatan kepolisian, Agus sudah tiga kali tertang-kap dalam kasus yang sama.

Pelaku diduga kerap melaku-kan aksi kejahatannya di dae-rah Wonokromo dan Rungkut Industri.

"Agus sudah beraksi di lima lokasi berbeda. Dan korbanya selalu perempuan yang sedang mengendarai sepeda motor diwaktu malam hari. Terutama jika korban-nya sendirian," paparnya.

Dalam bulan Oktober lalu, Agus mengaku beraksi tiga kali. Pertama di Jalan Ciliwung mendapat handpone nokia dan uang Rp 150 ribu dari tas seorang perempuan. Kedua di Jalan Diponegoro dapat Tas berisi HP dan uang Rp 300 ribu. Ketiga, Agus beraksi di Jalan Darmo dengan menda-pat tas berisi uang Rp 750 ribu beserta handpone nokia.

"Sedangkan bulan Septem-ber, pelaku ini beraksi di Jalan Pulo Wonokromo, hasilnya Agus mendapat tas berisi uang Rp 200 ribu. Dan korbannya

perempuan juga," ungkap AKP Roman Smaradhana Elhaj.

Modus yang dilakoninya selalu sama. Agus bertin-dak sebagai eksekutor untuk merampas tas korban. Se-dangkan rekannya, bertugas menjadi joki. Termasuk di Ja-lan Rungkut Industri, pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Mio L 5648 HK warna putih. Pada aksi dinihari itu, Rizki mengendarai motor, dan Agus yang merampas tas korbannya.

Sementara itu, ter-sangka Agus Richianto me-ngaku terpaksa melakukan kejahatan yang sama, ka-rena dirinya tidak memiliki pekerjaan. “Saya tidak me-miliki pekerjaan. Melamar kemanapun ditolak karena mantan napi. Jadi terpaksa melakukan lagi (Aksi ke-jahatan) untuk memenuhi keutuhan hidup,” ujarnya kepada wartawan.(ddy)

ATRIBUT CALEG

Bawaslu Mulai Pantau Alat PeragaSURABAYA - Anggota

Badan Pengawas Pemilu (Ba-waslu) Jawa Timur, Sri Sug-eng Pudjiatmiko menyatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terkait dengan pemasangan berbagai alat peraga kampanye, karena sudah memasuki masa kam-panye, meskipun belum pada tahap rapat umum dan kam-panye di media.

Saat ini yang dapat dilak-sanakan masing-masing calon memang baru pada pertemuan terbatas, tatap muka serta pe-masangan alat peraga, serta penyebaran bahan kampanye di tempat umum, asalkan tidak melanggar ketentuan dan lar-angan kampanye.

Sri Sugeng menegaskan, untuk pemasangan alat per-aga kampanye, Bawaslu Jawa Timur mengacu pada PKPU nomor 15 tahun 2013 ten-tang pembatasan alat peraga kampanye, di antaranya ada-lah 1 unit baliho untuk satu

desa atau kelurahan.Dengan ketentuan baliho

memuat gambar partai dan foto pengurus yang bukan calon legislatif. "Kalau ada gambar Caleg dan Parpol itu termasuk spanduk. Berdasar-kan aturan PKPU nomor 15 tahun 2013, spanduk dipa-sang satu untuk tingkat RT, di luar itu termasuk pelang-

garan," tegas Sri Sugeng.Dari catatan Panwaslu

Jawa Timur, hingga saat ini ditingkat propinsi terdapat 4 partai politik yang belum menyerahkan daftar pelak-sanaan kampanye, yakni PDIP, PAN, PBB dan PKPI. Berdasarkan Undang-undang nomor 8 tahun 2012, peny-erahan daftar pelaksanaan kampanye itu wajib.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Kapolri nomor 6 tahun 2012 tentang segala kegiatan kampanye harus ada pemberitahuan tertulis ke ke-polisian. "Tujuannya untuk mengeluarkan STTPK," lanjut Sri Sugeng.

Sementara itu, untuk se-mua bentuk kampanye yang bertanggungjawab adalah pelaksana kampanye, yang jika tidak ada, maka kampanye Partai Politik (Parpol) maupun Calon Legislatif (Caleg) teran-cam tidak dapat dilaksanakan dan dapat dibubarkan. (han)

Sri Sugeng PudjiatmikoAnggota Bawaslu Jatim

TAK SESUAI PROSEDUR

Japung Pemprov Berbeda dengan Pemkot Surabaya

ddy/koran madura

TUNJUKKAN BARANG BUKTI. Kapolsek Wonokromo AKP Roman Smaradhana Elhaj menunjukkan kedua tersangka dan barang bukti kejahatan perampasan di Mapolsek Wonokromo.

SURABAYA – Jasa Pungut (Japung) di ruang lingkupnya Pemprov Jatim sudah sesuai aturan hukum. Prosedur penarikan japung mulai dari pengumpulannya hingga pembagiannya sudah diatur secara rinci dan tepat. Hal ini berbeda dengan apa yang di-lakukan Pemkot Surabaya se-masa Bambang DH menjabat Walikota. Hal ini dinyatakan Kepala Biro Hukum Pemprov Jatim, Suprianto.

“Pemberian ini diberi-kan tiap bulan, setelah retribusi pajak disetor terlebih dahulu ke kas da-erah (Kasda),”ujarnya pada sejumlah wartawan, di kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan Surabaya, Kamis (5/12).

Menurutnya, Japung yang diterapkan Pemprov sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat sesuai PP Nomor 65 tahun 2001 tentang pajak daerah. Dalam PP itu disebutkan dalam kegiatan pemungutan pajak daerah diberikan biaya pemungutan paling tinggi sebesar 5 persen.

Suprianto menjelaskan ala-san mengapa terlebih dahulu retribusi tersebut disetor ke Kasda, Pemprov menetapkan

aturan itu karena Japung telah dialokasikan secara resmi dalam APBD (Angaran Belanja Daerah) dan masuk dalam pos belanja pegawai yang meru-pakan bagian belanja tidak langsung dari belanja daerah.

“Aturannya tegas, perun-tukan Japung untuk para pe-mungut dan aparat penunjang yang terkait secara langsung guna mendukung kegiatan pemungutan dan peningkatan PAD,” sambung dia.

Meski dalam PP diperbo-lehkan Japung setingi-ting-ginya sebesar 5 persen dari retribusi, namun kebijakan Gubernur Jatim Soekarwo hanya mengambil 3,5 persen dari penerimaan yang masuk. “Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 tahun 2008 tentang petunjuk pelak-sanaan pemanfaatan biaya pemungutan pajak daerah Provinsi Jatim,” paparnya.

Kebijakan itu dijabarkan dalam ayat 2 yang berbunyi: bi-aya pemungutan pajak daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan sebesar 3,5 persen, untuk PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor)

P3ABT (Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah) dan P3AP (Pajak Pengam-bilan dan Pemanfaatan Air Permukaan), yang dihitung dari realisasi penerimaan hasil pemungutan pajak daerah yang disetor ke kasda.

Menurut Suprianto, proses diatas yang kemudian mem-bedakan antara soal mantan Walikota Surabaya Bambang DH dengan Japung yang dia-tur secara rigit oleh PP, Perda, hingga Pergub. “Jadi apa betul uang diberikan ke DPRD Kota Surabaya itu adalah uang Ja-pung, ataukah uang lain-lain

yang diatasnamakan Japung,” tanya dia.

Sebab lanjut Suprianto, aturan Japung yang ditera-pkan Pemprov ini, bisa jadi lain dengan Kabupaten/Kota dalam teknisnya. Ini karena daerah sudah menjadi otonom, sehingga kebijakan dalam memberikan jasa pun-gut juga bisa jadi lain. “Kalau di Provinsi Japung diberikan untuk Gubernur, Wagub, Sekda, serta petugas yang terkait langsung,” tandasnya.

Seperti diketahui, Mantan Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH akhirnya men-jadi tersangka dalam kasus suap jasa pungut (japung) dalam APBD 2007 sebesar Rp720 juta kepada anggota DPRD Kota Surabaya.

Usai pemeriksaan awal di Polda Jatim beberapa waktu lalu, Bambang DH menyatakan polisi tebang pilih dalam kasus Japung. “Saya merasa ke-beratan karena Japung itu tidak hanya di Surabaya saja yang ada tetapi di Pemprov Jatim pun ada. Lalu kenapa penyidik tidak memeriksa Gubernur (Soekarwo,red) juga karena di Pemprov ada Japung juga,” ujar Bambang DH waktu itu.(han)

Suprianto Kepala Biro Hukum Jatim

Page 5: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO.0255 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

ari armadianto/koran madura

KAPAL PESIAR. Skenario demonstrasi aksi pembajakan kapal pesiar yang ditumpangi oleh seorang pejabat tinggi negara yang kemudian dijadikan sandera oleh sekawanan teroris berjumlah 10 orang. Kapal pesiar disimulasikan oleh KRI dr. Soeharso-990 sedang berlayar di Alur Perairan Barat Surabaya (APBS) tiba-tiba dikejutkan dengan aksi pembajakan oleh sekelompok teroris dari laut.

“Kita tetap merencana-kan tiga Komando Armada di bawah Komando Perta-hanan Laut, tiap Armada membawahi Guspurla dan Guskamla. Sedangkan Lanta-mal yang akan dikembang-kan menjadi 14 di bawah kendali langsung Kohanla RI. Untuk proyeksi kekuatan ke darat, akan dikembangkan 3 Divisi Marinir, 3 Satlinlamil dan 3 Wing Udara,”ujar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, saat bertindak memimpin Upacara Parade dan Defile Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013 di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarma-tim), Ujung, Surabaya, Kamis (5/12).

Sedangkan untuk pembangunan alutsista, lanjut Kasal, dilaksanakan dengan pengadaan yang mengedepankan peman-faatan industri dalam negeri, agar dapat memberikan dampak positif untuk mewujudkan kemajuan dan kemandirian alutsista nasional. Sampai dengan tahun 2013, TNI AL sedang membangun alutsista dari luar negeri, yaitu 3 unit Kapal Selam Diesel Electric dimana Kapal Selam ke tiga akan dibangun di Galangan PT. PAL Indonesia.

Disamping Kapal Selam, tambah Kasal, juga 3 Kapal Multi Role Light Fregate (MRLF), 2 unit Kapal PKR, 2 unit Kapal Bantu Hidro Oceanografi (BHO), 1 unit Kapal Latih, 37 Unit Tank Amfibi BMP-3F dan 5 Unit BTR-4. Untuk pengadaan dari dalam negeri terdiri dari 3 Unit Kapal Patroli 43 meter, 3 Unit Kapal Cepat Rudal 60 meter, 2 Unit Kapal Bantu Cair Minyak, 1 Unit Trimaran, 3 Unit KCR 40 meter, 3 Unit Kapal Angkut Tank, 2 Unit Pesud CN-235 MPA, 11 Unit Heli AKS, 3 Unit Heli Angkut dan 4 Unit Pesawat Latih.

Tema Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013 kali ini adalah “Dengan Seman-gat TNI AL Kelas Dunia, Kita Tingkatkan Profesionalisme, Militansi, Soliditas, dan Ke-manunggalan TNI Bersama Rakyat dalam rangka Men-jaga Keutuhan dan Kedaula-tan NKRI”.

Upacara peringatan Hari Armada RI ini, dihadiri para mantan Kasal dan mantan Panglima Armada, para Perwira Tinggi Mabesal, para Pangkotama TNI AL, para Atase Pertahanan/Atase Laut dan perwakilan

militer negara sahabat, pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur, serta para pejabat sipil, TNI/Polri Jawa Timur lainnya.

Sebanyak 2.800 personel prajurit TNI AL terlibat dalam upacara tersebut, yang terdiri dari: satu unit Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), satu kompi Perwira, satu kompi prajurit Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), empat kompi pra-jurit Bintara dan Tamtama Koarmabar dan Koarma-tim, empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Puspenerbal serta Lanta-mal, tiga kompi prajurit Korps Marinir, satu kompi prajurit Pasukan Khusus, serta satu kompi Pegawai

Negeri Sipil (PNS) Angka-tan Laut. Bertindak sebagai komandan upacara Kolonel Laut (P) Deny Septiana S.IP yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).

Sebanyak dua belas kapal perang melatarbelakangi pelaksanaan upacara parade dan defile tersebut. Sedang-kan peralatan tempur Korps Marinir yang digelar terdiri dari empat unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F, empat Tank PT-76, empat Tank BTR-50, empat unit meriam Howitzer kaliber 122 mm, dan empat unit meriam Howitzer 105 mm.

Peringatan Hari Armada RI ini akan selalu mengin-gatkan bahwa Armada RI telah dibangun oleh para pendahulu dengan tulus dan kerja keras dari generasi ke generasi. Lebih dari itu peringatan ini juga tidak akan lepas dari sejarah pasang surutnya kebesaran

maritim bangsa Indone-sia. Kita ketahui bahwa leluhur bangsa Indonesia yakni Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit pernah memiliki kekuatan armada yang tang-guh dan disegani di Asia, yang mampu mengendalikan lautan secara penuh, serta berhasil menjalin hubungan yang baik dan bersahabat dengan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia.

Selain itu, penyeleng-garaan upacara ini juga pada hakekatnya merupakan perwujudan dari rasa syukur atas bertambahnya usia Armada RI, dan merupakan cerminan rasa bangga atas prestasi yang telah diukir oleh Armada RI dalam se-jarah pengabdiannya, serta sekaligus sebagai sarana un-tuk membangkitkan tekad, semangat, dan kerja keras guna mewujudkan Armada RI yang handal dan disegani. Selama pengabdiannya, Ar-mada RI telah menjadi salah satu kekuatan strategis yang diandalkan negara untuk tetap tegaknya Negara Ke-satuan Republik Indonesia, dan dalam rangka menegak-kan kewibawaan bangsa.

Berbagai kegiatan

diselenggarakan dalam memeriahkan Hari Armada RI Tahun 2013, diantaranya pertandingan dan lomba bagi prajurit di internal Koarmatim seperti: am-phibious cross country, lomba bola voli, sepak bola, bulu tangkis, futsal, naval fun game, lomba kebaha-rian. Selain itu, juga digelar kegiatan olahraga untuk masyarakat umum seperti lomba lari maraton “Armada 10 K” dan lomba dayung perahu naga.

Pada Peringatan Hari Armada Tahun 2013 kali ini juga dilaksanakan pemeca-haan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berupa “Goyang Caesar” yang diikuti oleh 6.429 per-sonel. Kemudian pada hari Minggu, 8 Desember 2013, digelar Naval Base Open Day (NBOD), di mana Koarmatim terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum yang ingin melihat/menyaksikan alutsista TNI AL. Bersamaan dengan kegiatan NBOD juga

dilaksanakan Fun Bike bagi masyarakat umum, dengan start dari Balai Kota Sura-baya dan finish di dermaga Koarmatim.

Sedangkan rangkaian kegiatan sosial dan edukasi yang dilaksanakan adalah : pengobatan/pelayanan kesehatan dan khitan bagi masyarakat umum, donor darah, pemberian tali asih kepada warakawuri, ziarah ke Taman Makam Pahla-wan, Joy Sailing, Sarasehan On Sailing, serta lomba Indonesian Naval Fleet English Debate bagi pelajar SMA.

Selain upacara parade dan devile, kali ini juga di-meriahkan dengan demon-strasi pertempuran laut. Demonstrasi ini melibatkan alutsista yang tergabung dalam Sistem Senjata Ar-mada Terpadu (SSAT) terdiri dari 18 KRI, pesawat udara patroli maritim dan he-likopter, serta tim gabungan pasukan khusus Angkatan Laut dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) dan Pasukan Intai Para Am-fibi (Taifib)

Skenario demonstrasi pertempuran khusus aspek laut (Naval Special Warfare)diawali dengan adanya aksi pembajakan kapal pesiar yang ditumpangi oleh se-orang pejabat tinggi negara yang kemudian dijadikan sandera oleh sekawanan teroris berjumlah 10 orang. Kapal pesiar disimulasikan oleh KRI dr. Soeharso-990 sedang berlayar di Alur Perairan Barat Surabaya (APBS) tiba-tiba dikejut-kan dengan aksi pemba-jakan oleh sekelompok teroris dari laut. Mendapat informasi tersebut, jajaran Koarmatim menerjunkan tim gabungan Kopaska dan Taifib menyerbu dari laut dan udara. Operasi pembe-basan tersebut (Maritime Interdiction Operation/MIO) merupakan salah satu fungsi dan tugas khusus TNI AL dalam rangka me-negakkan kedaulatan dan hukum di laut dari tindakan kejahatan berupa pembaja-kan dan terorisme di laut.

Selain demo tersebut, juga dilaksanakan sailing pass kapal perang di per-airan Selat Madura. Dalam atraksi ini, unsur-unsur kapal perang melaksanakan manuver di laut membentuk formasi tempur dan men-embakkan senjata artileri dan roket antikapal selam RBU (Roketnaya Bombetnya Utoeska) buatan Rusia, khususnya dari kapal-kapal jenis Parchim Klas, serta didukung dengan fly pass pesawat-pesawat udara dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspen-erbal) Juanda, Surabaya, yang mengerahkan empat pesawat udara jenis Tobago TB-10, empat Nomad N-22, dan empat Cassa CN-212. (ara)

VALIDASI ORGANISASI

TNI AL Penuhi Kekuatan Pokok Minimum AlutsistaSURABAYA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut dalam proses pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum atau MEF (Minimum Essential Force), dilaksanakan pengembangan organisasi dan pembangunan alutsista. Untuk pengembangan organisasi dilaksanakan validasi organisasi yang bertujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien yang saat ini sedang dalam proses menunggu Keputusan Presiden.

ari armadianto/koran madura

UPACARA. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, saat bertindak memimpin Upacara Parade dan Defile Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013 di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Kamis (5/12).

Bantuan UMKM Lampaui Target

“Jumlah itu hampir men-capai 20 persen ari total jum-lah pelaku usaha mikro dan kecil di Surabaya yang saat ini berjumlah sekitar 23.000 unit,” ujar Pemimpin Cabang Bank UMKM, Sigit Purwanto, Kamis (5/12).

Menurut Sigit, dari seki-tar empat ribu pelaku usaha tersebut, rata-rata bergerak di sektor perdagangan, toko kelontong, industri rumahan, serta jasa.

“Rata-rata mereka mengambil kredit antara 2,5 juta sampai 500 juta. Yang 2,5 juta itu biasanya buka toko kelontong,” ujar Sigit.

Sigit menjelaskan, pihak-nya semula mentargetkan pengucuran kredit untuk para pelaku usaha mikro dan ke-cil di Surabaya mencapai Rp 140 miliar. Karena sudah melampaui target, dia mem-perkirakan pada akhir tahun m e n d a t a n g nilai penyalu-ran kredit bisa mencapai seki-tar Rp 147 mil-iar.

Lebih lanjut, bank yang dulunya bernama Bank BPR Jatim ini menawarkan suku bunga sebesar 6 persen untuk kredit dari dana bergulir dan antara 9 hingga 12 persen untuk kredit modal kerja.

“Kami tidak menaikkan suku bunganya meskipun BI Rate beberapa kali naik. Ka-rena kalau untuk mengurusi usaha mikro dan kecil, tidak mungkin diberi bunga besar. Itu justru akan bikin mereka tidak berkembang. Beda lagi kalau usaha itu sudah masuk tahap bertumbuh,” tambahn-ya.

Untuk diketahui, setiap tahunnya, jumlah usaha mikro di Surabaya yang ber-hasil “naik kelas” menjadi usaha kecil rata-rata menca-pai 25 pelaku usaha . Meski dibilang masih relative kecil dibandingkan jumlah pelaku usaha mikro saat ini menca-pai 23.000 unit, setidaknya hal ini memperlihatkan bahwa program-program bantuan yang diberikan perbankan dan Pemerintah Kota Surabaya

masih membuahkan hasil. Untuk mendukung per-

modalan bagi para pelaku usaha mikro, Pemkot telah menggandeng tiga lembaga keuangan. Masing-masing adalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim, Bank UMKM Jatim,serta Bank Perkreditan Rakyat Surya Utama.

Sementara itu, Ketua Him-punan Pengusaha Muda (HIP-MI) Surabaya Abdul Ghofur mengatakan UMKM hampir selalu berkutat pada tiga per-masalahan, yakni permoda-lan, pengetahuan, dan pangsa pasar. Dukungan pemerintah amat dibutuhkan untuk men-dorong pertumbuhan UMKM yang sehat. Kemudahan pen-

gurusan merek dan pembinaan UMKM semakin ditingkatkan, baik dari Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan (Disperindag) maupun Di-nas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Dinkop) Surabaya. Salah satunya beru-pa pemberian Kredit Tanpa Agunan (KTA) sebesar Rp 2,5 juta untuk usaha mikro. Se-dangkan untuk usaha collat-eral sebesar tiga kali jumlah collateral.

Direktur Kepatuhan, Purnomo Hadi mengungka-pkan, sektor UMKM menjadi sendi perekonomian Jatim. “Kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai leb-ih dari 50 persen. Sedang-kan 30,46 persen penyaluran kredit perbankan Jatim dise-dot oleh UMKM,” jelasnya.

Para pelaku usaha yang masuk kategori start up (pe-mula) dibantu dengan plafon kredit mulai Rp 2,5 juta hing-

ga Rp 50 juta. “Kami (Bank UMKM Jawa Timur, Red) pu-nya beragam program dengan berbagai kemudahan. Bunga hanya 0,5% per bulan. Ini jelas akan sangat membantu mere-ka untuk bisa makin maju dan berkembang,” urainya.

Dia berharap perkem-bangan UMKM akan semakin maksimal dan berdampak pada pendapatan serta peny-erapan tenaga kerja. “Damp-ak positif lain, hal ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jatim akan semakin meningkat,” paparnya.

Sementara, Ghofur men-yatakan program-program tersebut cukup membantu para anggota HIPMI mengem-bangkan usahanya. Karena, 200 UMKM anggotanya yang aktif menggunakan 100 pers-en bahan baku lokal.

Sayangnya, beberapa fak-tor ekonomi makro sedikit banyak mengguncang jalan-nya usaha pelaku UMKM itu. Terpuruknya nilai tukar ru-piah terhadap dollar turut

mengurangi daya saing mereka.

“Yang paling merasakan damp-

ak melemahnya rupiah adalah pengusaha jasa kreatif, seper-tibranding dan

IT yang memiliki klien perusahaan

modal asing,” ujar Abdul.Sebagian besar dari

mereka menggunakan rate dolar. Sehingga, cost mem-bengkak seiring melorotnya nilai rupiah. Ditambah lagi faktor besaran pajak. Sejak diberlakukan Juli lalu, pengu-saha beromzet maksimal Rp 4,8 miliar akan dikenakan pa-jak sebesar 1 persen. Ketentu-an ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasi-lan (PPh) atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto ter-tentu.

Ghofur menilai, pajak tersebut memberatkan para pelaku UMKM yang rata-rata masih berada pada tahap sur-vive. “Kami merasa pajak satu persen itu terlalu memberat-kan. Seharusnya belum perlu diberlakukan,” tandasnya.

Kendati hanya 1 persen, dukungan berupa insentif lebih dibutuhkan agar UMKM semakin berkembang dan ma-pan. (ara)

SURABAYA – Bank UMKM Jawa Timur hingga Tri-wulan III Tahun 2013 telah menyalurkan bantuan permodalan sedikitnya Rp 145 miliar kepada sekitar empat ribu pelaku usaha mikro dan kecil di Sura-baya.

PESTA SABU

Polisi Membekuk Warga Korea SURABAYA – Tim Reskoba

Polrestabes Surabaya mem-bekuk seorang pria berke-bangsaan Korea Selatan dan empat orang lainnya saat pesta sabu-sabu di sebuah ho-tel di Jl Basuki Rahmad. Warga Korea tersebut bernama Kim (54) sedangkan 4 lainnya ada-lah Tri, warga Malang (diduga simpanan Kim), Hadi Jalan Ngegelrejo Surabaya dan se-orang wanita bernisial Rn ser-ta Kamto (35), warga Gresik,.

“Dua tesangka Ko dan TI diduga sebagai pengedar dan kurir. Sedangkan WNA me-rupakan pemakai,” ujar Kanit Idik III Satresnarkoba Pol-

restabes Surabaya, AKP Gatot Setia Budi, Kamis (05/12).

Penangkap ketiganya be-rawal dari laporan masyarakat yang mencurigai transaksi ilegal warga negara asing di sebuah hotel. “Ada warga yang melihat mereka transaksi, kemudian melapor ke Polisi. Setelah kami tindak lanjuti ternyata laporan tersebut be-nar,” terangnya.

Tersangka diduga bukan sekali ini melakukan pesta sabu di tempat yang sama, “Berdasarkan keterangan ter-sangka, mereka kerap pesta sabu bersama,” tambahnya.

Saat penggerebekan, poli-

si menemukan barang bukti sabu seberat 0,7 gram dan seperangkat alat hisap. Kini barang bukti dan kelima ter-sangka diamankan di Mapol-restabes Surabaya. Para ter-sangka dijerat Undang Undang penyalahgunaan psitropika dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

Pihak Polrestabes Sura-baya menyatakan akan te-rus mengembangkan kasus tersebut, guna mengungkap jaringan lebih besar, termasuk bandar gede yang diduga ker-ap memasok warga asing yang ingin pesta sabu di Surabaya.(ddy)

ddy/koran madura

DIAMANKAN. Sejumlah

barang bukti yang berhasil

diamankan oleh Reskoba

Polrestabes Surabaya saat menggerebek

pesta sabu warga Korea, Kamis

(5/12).

Page 6: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO.0255 | TAHUN II6 PROBOLINGGO

Banyak petani garam sekarang beralih profesi menjadi petani tambak ikan,”

Bambang TaufiqKetua Kelompok Tani

Tambak

fud/koran madura

DISAHKAN. Bupati dan Pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo melakukan tanda tangan RAPBD 2014

Akhirnya, RAPBD DisahkanAnggaran Pendidikan dan Kesehatan

Rapat Paripurna peneta-pan, dihadiri oleh pihak ek-sekutif dan legislatif DPRD Kabupaten Probolinggo. Na-mun dalam penetapannya, fraksi-faksi di lembaga legis-latif memberikan kritikan dan saran kepada eksekutif untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan lebih meingkatkan kuali-

tas pembangunan.Dalam sambutan per-

wakilan Fraksi Partai Gol-kar (FPG) menyarakan agar penanggulangan masyarakat miskin bisa dilakukan secara transparan dan pengawasan yang sistmatis, terutama pemberian bantuan sosial dan dana hibah.

Sedangkan Fraksi Partai

Demokrasi Indonesia Perju-angan (FPDIP), mengugng-kapkan penganggaran APBD 2014 terkait pendidikan dalam memberantas buta aksara, dinilai mengalami kemajuan, karena programnya diterus-kan sampai paket C.

Sementara dari Fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ulama(FPKNU) menyarankan agar Kepala Kemenag dan Pol-res Probolinggo Kota dimasuk-kan menjadi anggota Forum Koordinasi Pemerintah Daerah. Selanjutnya, Fraksi Hatinurani Rakyat (Hanura) menyarankan agar pengawasannya benar-be-nar menyeluruh terhadap Dinas

Pendidikan dan Kesehatan. Ka-rena dinilai anggaran terbesar terdapat pada dinas tersebut.

Melihat hall itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Probolinggo Hadi Prayitno menyebutkan jumlah besaran RAPBD 2014 sebesar Rp 1,4 triliun, Pen-dapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,27 miliar, dana perimbangan dari pemerintah pusat sebesar Rp 1,08 triliun, dan pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 250 Miliar.

Sedangkan belanja dae-rah sebesar Rp 1,5 triliun, yang meliputi belanja tidak langsung sebesar Rp 916 miliar, belanja langsung sebesar Rp 612 Miliar.

Sehingga RAPBD 2014 menga-lami defisit sekitar Rp 74 mil-yar yang akan ditutupi dengan pembiayaan daerah.

Secara terpisah, Bupati Probolinggo, Hj Puput Tantri-ana Sari menyampaikan ba-nyak terima kasih kepada se-luruh jajaran eksekutf, meski banyak saran dan kritikan yang dilontarkan. Karena hal itu wajar yang merupakan di-namika proses demokrasi.

“Mudah-mudahan dalam menjalankan tugas dan aman-ah yang akan datang, sekira-nya ada kerjasama yang baik yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan,” harapnya.(fud)

KEMENAG

Tak Ada Mogok Penghulu

PROBOLINGGO - Ke-menterian Agama (Keme-nag) Kabupaten Probolinggo membantah tak ada mogok penghulu untuk melayani masyarakat. Sikap bantahan itu terkait adanya aksi solidar-itas penghulu se-Jatim yang melakukan aksi mogoknya se-jak 1 Desember 2013 kemarin.

"Di wilayah Kabupaten Probolinggo tidak ada peng-hulu yang melakukan mogok pelayanannya terhadap masyarakat," ujar Kepala Ke-menag Kabupaten Proboling-go, H. Bustami kepada warta-wan, Kamis (5/12).

Bustomi menjelaskan, se-jak 1 Desember kemarin, petu-gas penghulu se-Jatim mela-kukan aksi mogoknya terkait kasus petugas penghulu KUA Kediri yang kasusnya kini se-dang disidang di Tipikor Sura-baya. "Katanya aksi itu bentuk solidaritas. Tapi di Proboling-go pelayanan itu tetap jalan. Tidak ada aksi solidaritas itu," katanya.

Bustami mengatakan, si-kap solidaritas itu memang diperbolehkan, namun kalau sudah menyangkut pelayan-an publik, pihaknya berharap agar para penghulu di Ka-

bupaten Probolinggo tidak ikut-ikutan.

"Kasihan masyarakat. Orang mengadakan akad nikah itu sudah direncana-kan jauh-jauh hari sebe-lumnya. Kalau petugas pen-ghulunya melakukan aksi mogok kan kasihan kepada masyarakatnya," terang dia.

Ia juga menambah-kan bahwa biaya akad ni-kah untuk wilayah Ka-bupaten Probolinggo itu hanya sebesar Rp.30 ribu. Jika masyarakat hendak memberi lebih sebagai uang "sangu" kepada petugas pen-ghulu, itu merupakan sebuah bentuk kewajaran. "Saya kira itu tidak masalah masyarakat memberikan hal yang lebih kepada petugas. Masak mau ditolak," katanya.

Nah, pemberian yang le-bih itulah kemudian diang-gap gratifikasi. Sehingga kemudian menimbulkan aksi solidaritas penghulu se-Jatim. Namun dengan adanya aksi tersebut, Busta-mi berharap agar para petu-gas penghulu di Kabupaten Probolinggo tetap menjalan-kan aktifitasnya sebagai pe-layan masyarakat.(ugi).

GENUS ALLIUM

Harga Bawang Diprediksi Naik

PROBOLINGGO- Meski resiko tinggi bagi petani bawang merah ketika tanam dimusim penghujan akan di-hadapinya. Namun mereka tetap tergiur untuk tetap malakukan penanaman, ka-rena diprediksi harga tana-man akan melambung tinggi.

Wiji Hartono (45) salah satu petani bawang asal Desa Sumberagung Ke-camatan Dringu Kabu-paten Probolinggo, me-ngatakan dirinya tetap menanam bawang meski hujan turun terus menerus. Karena dia memperkirakan harga bawang akan melam-bung tinggi ketika sudah panen.“Saya yakin harga bawang akan mahal, ketika bulan 1 dan bulan 2 tahun 2014 mendatang. Banyak petani sudah jarang tanam lagi,” katanya, Kamis,(5/12).

Ia mengaku tertarik tanam bawang merah, dika-renakan harga bibit bawang merah siap tanam. Saat ini harganya sudah mengalami penurunan sampai 50 persen dari harga semula. Kalau dua bulan kemarin, harga bibit bawang masih seharga Rp 60 ribu perkilogramnya. Seka-rang harga bawang menjadi Rp 30 ribu perkilogramnya.Menurutnya, harga bawang merah saat ini sudah mulai ada kenaikan, yakni bawang

merah super sekarang berkisar harga Rp 20 ribu perkilogramnya.“Dibanding kemarin, harga bawang su-dah mulai mahal lagi,” tan-das Wiji Hartono.

.Pemicu naiknya harga bawang merah, lanjut Wiji Hartono, disebabkan per-mintaan dari berbagai daerah sudah banyak kiriman bawang merah. Sedangkan stok bawang merah dipetani su-dah mulai berkurang.” Secara otomatis harga bawang akan terus naik,” terang pria yang mengaku lulusan sarjana ini.

Lain halnya, Lasmono (40) warga desa Pondok Wuluh Kecamatn Leces Ka-bupaten Probolinggo, diri-nya memberanikan tana-man bawang ketika musim penghujan untuk mengejar harga mahal ketika sudah panen.“Biasanya kalau tan-am musim hujan harganya mahal. Namun hasilnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tanam bawang di-musim kemarau,”ucapnya.

Sebenarnya resiko petani ketika musim hujan, kata dia, memang tinggi. Tetapi diri-nya memberanikan diri un-tuk mengadu nasib.“Ya kalau rejekinya besar, maka un-tungnya akan berlipat-lipat dibandingkan dengan musim kemarau,” pungkas Lasmono.(fud)

PROBOLINGGO - Rancangan Angaran Pendapatan Daerah (RAPBD) tahun 2014 Pemerintah Kabupa-ten Probolinggo, Kamis,(5/12), akhirnya disahkan. Meski sebelum pengesahan RAPBD tersebut men-dapat saran dan kritik dari kalangan fraksi-fraksi terlontarkan.

MUSIM HUJAN

Petani Garam Beralih ProfesiPROBOLINGGO - Musim

penghujan tahun ini, membuat petani garam di Kabupaten Probolinggo terpaksa harus beralih profesi. Pasalnya, di musim hujan mereka sudah tidak bisa memproduksi ga-ram lagi.

"Banyak petani garam sekarang beralih profesi men-jadi petani tambak ikan," ujar Ketua Kelompok Tani Tambak Sidoagung, Kraksaan, Kabu-paten Probolinggo, Bambang Taufiq kepada wartawan, Kamis (5/12).

Menurut dia, di musim penghujan ini banyak la-han milik petani yang tidak produksi. Daripada muspro, mereka terpaksa menjadikan lahan garamnya menjadi se-buah lahan tambak ikan.

Bambang Taufiq menjelas-kan, meski di musim penghu-jan ini petani tidak bisa mem-produksi garam lagi, bukan berarti Kabupaten Proboling-go kekurangan stok garam. Bahkan, stok garam milik

petani masih cukup hingga awal April 2014 mendatang. "Persediaan stok garam milik petani kurang lebih 200 ribu ton," tandasnya.

Tidak produksinya petani garam di Kabupaten Probolinggo, kata dia, mem-buat harga garam melesat tinggi di pasaran. Dari harga sebelumnya Rp.350 perki-lo menjadi Rp,550 perkilo. "Sekarang harga garam naik. Faktornya karena memang petani sekarang sudah tidak

produksi lagi," ujar Bambang Taufiq yang juga anggota Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Kabupaten Probolinggo itu.

Sebagai petani garam tu-len, Bambang mengaku tidak putus asa meski sekarang musim penghujan. Ia mencari terobosan baru bagaimana agar petani tetap memproduk-si garam pada musim penghu-jan. Yakni dengan membuat garam terpal. "Kalau garam kroso itu proses produksinya diatas tanah, sedangkan ga-ram terpal produksinya diatas terpal," katanya.

Dengan membuat garam terpal, proses produksi pem-buatan garam lebih efesien. Bahkan, kualitas dan mutu garamnya juga lebih bagus daripada garam kroso. Sedang-kan waktu proses pembuatan-nya hingga masa panen hanya membutuhkan selama 15 hari. Selain itu, harganya pun le-bih mahal hingga mencapai Rp.500-600 perkilo.(ugi).

NU SOROTI MUTASI PEJABAT

Ubah Kebijakan Perpanjangan Masa PensiunPROBOLINGGO - Pe-

mutasian pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkot Probolinggo yang digelar Rabu (4/12) kemarin, menda-pat sorotan dari kalangan NU. Sekretaris NU Kota Proboling-go, Achmad Hudri menilai, mutasi pejabat memang sesuatu yang lumrah.

Bahkan, mutasi tersebut sangat diperlukan di kalangan birokrasi. "Ada satu hal yang

menarik untuk kita kritisi dalam pemutasian itu," kata-nya kepada wartawan, Kamis (5/12).

Satu hal tersebut, kata dia, mutasi itu hanya terke-san muter-muter di tempat. Tidak ada kesan regenerasi. "Yang dimutasi itu kan hanya itu-itu saja. Dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya," tandasnya.

Padahal, imbuh Achmad

Hudri, sebuah regenerasi itu sangat penting. Sehingga perputaran jabatan itu tidak terkesan orang-orang lama saja yang muncul. "Saya kira itu bukan sebuah penyegaran. Karena yang muncul hanya orang-orang itu saja," timpal dia.

Hudri mengatakan, meski ia menilai sebuah pemutasian itu sesuatu yang lumrah dilaku-kan, namun dirinya meminta

kepada Pemkot agar mengubah kebijakan perpanjangan masa pensiun pejabat. "Di lingkung-an Pemkot itu banyak yang dilakukan perpanjangan masa pensiun," katanya.

Dengan mengubah perpanjangan masa pen-siun tersebut, pemerintah kota secara tidak langsung memberikan peluang bagi kaum muda untuk berpres-tasi. "Jika kebijakan itu tidak

diubah, maka peluang bagi yang muda sangat sempit. Karena posisi jabatan itu terus diisi oleh orang lama," tukas Hudri.

Achmad Hudri menam-bahkan, ia berharap mutasi yang dilakukan oleh pemkot tidak berdasarkan nuansa ke-pentingan. Namun disesuai-kan dengan kebutuhan sesuai dengan kemampuan ma-sing-masing.(ugi).

CEGAH PROSTITUSI

Gencarkan Operasi PekatPROBOLINGGO - Untuk

mengurangi peredaran prak-tek prostitusi di Kabupaten Probolinggo, pihak satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), gencar melakukan ope-rasi pekat dibeberapa daerah. Hasilnya meringkus 7 pekerja seks komersial dan 1 pria hi-dung belang.

Sasaran operasi Satpol PP melakukan razia, berada di tiga lokasi yakni di daerah Kelam-pokan Kecamatan Besuk, Kecamatan Krejengan dan Kecamatan gading. Operasi dimulai sejak pukul 09.00 WIB.

“Lokasi yang berhasil men-dapatkan PSK hanya di daerah Kelampokan besuk sebanyak 7 PSK dan satu pria hidung bel-ang. Sedangkan di daerah lain-nya nihil,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman, Kamis (5/12).

Ahmad Aruman mengata-kan, operasi dibagi menjadi tiga tim yang secara seren-tak bergerak kelokasi. Ope-

rasi pekat ini bertu-juan untuk mencegah p r o s t i -tusi di Ka-b u p a t e n Proboling-go. Karena ada larang-an yang sudah dia-tur dalam P e r a t u -ran Dae-rah Nomor 05 tahun 2005 tentang Pemberantasan Prostitusi.”Kami akan mem-pertahankan dan menegak-kan aturan tentang larangan prostitusi,” terangnya.

Menurutnya, ketujuh PSK yang berhasil dirazia lang-sung digelandang ke Dinas Sosial untuk dilakukan pem-binaan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo untuk memberi-kan pencerahan dan siraman

rohani.S e l a i n

itu, para PSK yang terjar-ing operasi akan dilaku-kan tes ke-sehatan yang akan dilaku-kan oleh Dinas Kese-hatan. “De-ngan upaya t e r s e b u t m , para PSK di-

berikan pemahaman tentang larangan profesi yang dige-lutinya. Bahkan, pekerjaan prostitusi itu bisa mengan-cam kesehatan jiwanya,” tan-das Ahmad Aruman.

Ketika ditanya tentang langkah selanjutnya, Ahmad Aruman, mengaku akan me-lakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial, apakah PSK tersebut dikembalikan ketempat asal atau akan dikirim ke panti rehabilitasi.

“Semua itu tergantung kebi-jakan dari pihak Dinsos, se-laku dinas yang membidangi hal tersebut,”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Mashuri Efendi memberikan pencerahaan kepada para PSK agar tidak melakukan kembali dan segera meninggalkan profesi tersebut.”Pekerjaan tersebut kurang baik dilakukan, apal-agi itu dilarag oleh agama. Bahkan, bisa mengamcam kepada pribadinya jika ter-jangkit penyakit HIV Aids,” himbaunya kepada para PSK saat diberikan pembinaan di kantor Dinas Sosial.

Secara terpisah, Di-nas Kesehatan Kabupaten Probolinggo melakukan pengambilan sample darah kepada Para PSK yang ter-jaring operasi. Jika dari PSK tersebut dinyatakan positif HIV Aids maka akan dilaku-kan pengobatan.(fud)

fud/koran madura

PEMBINAAN. Para PSK yang terjaring operasi di Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo untuk diberikan pencerahan.

Page 7: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II 7

Awal membaca buku karangan Rahmat Sahid, penulis agak terkejut karena yang menulis kata pengantar adalah seorang musisi Wali Band, yakni Apoy. Bahkan di paragraf kedua, Apoy merasa tidak terlalu mengenal secara dekat siapa Taufiq Kemas dan Megawati Soekarnoputri.

Pertanyaan penulis muncul, men-gapa bukan salah satu keluarga dari TK-Mega, atau politisi dari

PDI Perjuangan? Keterkejutan penulis akhirnya terjawab saat melanjutkan membaca karya tersebut dari halaman ke halaman.

Membaca buku ini, pembaca tidak perlu mengeluarkan energi besar un-tuk memahami apa makna sebenarnya yangingin disampaikan oleh Rahmat Sahid. Namun setidaknya kita tidak boleh lengah dan mengambil sisi hiburannya saja, melainkan juga me-maknai arti keluarga dan politik yang itu sangat cocok digambarkan oleh TK-Mega dalam buku ini.

Dua garis besar itu dijelaskan be-gitu menarik oleh Rahmad Sahid. Sua-tu keadaan yang berbeda antara TK-Mega ketika berada di rumah bersama keluarga dan keadaan ketika mereka sedang ngantor. Sebagai sosok ibu rumah tangga, Megawati menghor-mati suaminya atau kadang “ngomel-ngomel”, karena Pak Taufiq sangat susah dinasehati, terutama terkait makanan. Mengingat Pak Taufiq Ke-mas sakit keras dan tidak diijinkan untuk memakan makanan berkole-strol tinggi seperti udang dan kepit-ing. Romantisme keduanya meskipun menginjak usia setengah senja sangat

kuat. Terkadang Pak Taufiq Kemas men-gajaknya nonton di bioskop berduaan.

Bahkan saat berkumpul bersama keluarga, sangat jarang keduanya memperbincangkan politik. Meskipun keluarganya ham-pir semua politisi, Megawati sebagai mantan Presiden RI, Puan Maharani ketua Fraksi PDI Per-juangan di DPR. Dan Taufiq Kemas sendiri adalah ketua MPR RI. Dalam halaman 135 dijelaskan, meski be-gitu, di rumah, Tau-fiq dan keluarganya tidak melulu bicara soal politik. Selain bermain dengan cucu, Taufiq sering juga jalan atau non-ton film bersamaist-eri tercinta.

Namun berbeda ketika mereka be-rada di luar kegiatan rumah. Pak Tau-fik yang terkenal agresif dan Bu Mega yang terkenal “pendiam” semuanya memliki arti sendiri-sendiri. Banyak kalangan mengatakan bahwa Taufik Kemas adalah sosok agresif. Ketika dia masih muda, beliau sudah menunjuk-kan keagresifannya dengan sikap kri-tis di zaman Orde Baru melalui organ-isasi mahasiswa (GMNI).

Saat menjabat sebagai ketua MPR RI, Pak Taufik merupakan sosok yang disegani sebagai politisi senior yang pernah dimiliki Negeri ini. Ia sering-kali menjadi jalan tengah di tengah ke-

buntuan rapat. Dan yang paling brilian adalah tercetusnya sebuah gagasan Empat Pilar sebagai penerapan hidup dalam bernegara. Meskipun demikian Pak Taufik tidak per-nah memilah-milah siapa orang yang “datang” ke padan-ya. Baginya tidak ada sekat, meskipun berbeda partai atau bahkan ideologi asalkan tujuannya adalah mempersatu-kan Bangsa Indone-sia.

Berbeda de-ngan Bu Mega yang cenderung pendiam, mungkin juga akhir-akhir ini. Namun arti diam bagi Bu Mega bukan tanpa me-mikirkan sesuatu, melainkan sebalikn-ya. Inilah kemudian

mengapa Bu Mega seringkali disebut sebagai pemimpin yang mempunyai intuisi mendalam. Bu Mega sering menutup diri terhadap politisi-politisi lainnya. Dengan wartawanpun de-mikian, beliau menganggap bahwa percuma ngobrol banyak di depan wartawan, toh hasil di media akan se-lalu dijelek-jelekkan.

Tetapi ada yang perlu digaris bawahi, tidak selamanya Bu Mega menjadi pendiam. Terutama saat mengisi acara-acara atau pembu-kaan di Rapat PDI Perjuangan. Beliau sering mengingatkan bahwa jangan sampai masyarakat Indonesia terjajah

kembali oleh bangsa lain. Tambahnya, masyarakat hari ini sudah lebih gemar makan di Fried Cicken atau McDonald dari pada makan makanan tradisional seperti tiwul, ubi dan singkong.

Kini kaum muda kian terjerembab pada budaya individualisme. Mereka cenderung meninggalkan budaya ketimuran. Padahal, suasana kebati-nan masyarakat Indonesia adalah budaya ketimuran (hal, 78). Sebuah ungkapan mendalam dari seorang perempuan yang merasakan lama-kelamaan semakin merosotnya peng-hormatan masyarakat terhadap bu-dayanya sendiri. Namun bukan berati pula Megawanti anti Barat.

Dan seringkali Megawati sebagai pimpinan partai mengingatkan ke-pada kader-kadernya jangan sampai terjerembab dalam kasus korupsi. Bahkan, Megawati menjelaskan tidak segan-segan mengusirnya apabila ter-cium melakukan korupsi. Di sisi lain, Megawati juga mengingatkan agar kader PDI Perjuangan di eksekutif dan legislatif jangan sampai melupakan rakyat.

Sebagai perempuan, Bu Mega mengingatkan agar tidak merengek kepada suaminya, terutama isteri para pejabat. Karena bagi Bu Mega, kead-aan tersebut adalah awal dari terjadin-ya korupsi di Indonesia.

Buku ini layak dibaca bagi pem-benci atau penggemar Megawati dan Taufiq Kemas. Di dalamnya terdapat spirit keluarga, politik dan nasion-alisme yang dengan renyah dijelas-kan. Bahkan, buku ini layak di baca di manapun, meskipun anda berada di dalam kamar mandi sekalipun. Sela-mat membaca!

*) Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yokyakarta

BUDAYA

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Keluarga-Politik ala Pak Taufik dan Bu MegaOleh: Ahmad Riyadi*

Judul BukuPak Taufik & Bu Mega, Catatatan Ringan, Lucu

dan Unik dari Keluarga PolitikPenulis

Rahmat SahidPenerbit

Expose (PT Mizan Publika), Jakarta SelatanCetakan

Agustus 2013Tebal

xv+203 hlmISBN

978-602-7829-13-8

KAMIPUN ANAK NEGERIBAB XIVPasal 34Fakir miskin dan anak-anak terlantar Dipelihara oleh negara

Jejak kaki di sepanjang trotoar Adalah kenyataan yang dibutakanSuara tangisan menjelma syair yang syahduAir mata tersihir menjadi taman safari di jantung kotaPenderitaan menjadi tiater nomer satu di jalananTetapi mereka disana tetap saja diam Seakan tak pernah ada beban yang disandang

Mengapa........ mengapa mesti ada hukumBila semua hanya sebatas karyaMengapa mesti ada opini pemeliharanBila semua tak pernah dihiraukanMengapa mesti ada bahasa kepedulianBilasemua tetap ditelantarkan

Kamipun anak negeri yang bercita-cita tinggiMelebihi mereka yang terlelap diatas empuknya kasurBahkan ketingian langit adalah termumiter penguku-rnyaSebab saat mereka tertawa kami menangis dalam doaNamun, hanya kebisuan yang setia mendengarnya.

Kami adalah anak negeri yang tak pernah kebagian tawaDan indahnya kemiwahanKami tak ubahnya hamba yang dikutukMejalani hidup dengan kekeruhan dan cacian orang-orang.Kadang tertawa karna anak-anak batu menyapaDaun,daun kering berteriak dengan kebisinganBahkan anginpun telah enggan untuk jalan bersamaSebab dekil dan keringat yang anyir meracuninya

Kami anak negeri yang terbuang dari keramaianMenjalani hidup tak ubahnya kocoak liar Dan lusuh pakaian kami menjadi warna akan tidak adilan

Kami masih anak negeri Walau jiwa ini mempuisikan harapan yang tak mungkin tercapaiKami anak negeri yang setiap langkah terlontar doa-doaDengarlah rintihan kami.Setidaknya kami bisa tertawa seperti mereka yang hidup disana

Sumenep, 28/10/2013

SELAMAT SORE IBUNDASejak tadi pagi aku terkurung dalam kekalutan Bertanya-tanya tetang keberadaanmu disanaIbu........Sajak ini bukanlah penuntasan akan kerinduanku padamuMelainkan sebuah pelampiasan yang tak tercapai

Aku memperdebatkan tentang perantauan ini Sejak tiga tahun silam, sampai detik inipunTak jua aku temukan perankuIbu.....Bila kelak aku tetap seperti ini Janganlah kau acuhkan keberadaankuLebih baik kau angkat tangan kekuasaanmu Seperti dulu saat aku mangkal akan perintahmuBahkan aku merelakan nafas ini Asal terlelap dalam dekapanmuIbu.... Aku ingin berlari sejauh mungkin Namun, jawahmu terus terbingkai dalam kelopak ma-takuSemakin kencang aku berlari Maka semakin jelas lukisan wajamu ibu....

Sumenep, 31/10/2013

SUPANDI EL SAL SAL lahir di Desa Jaddung Kecama-tan Pragaan Kabupaten Sumenep. Menempuh studi di perguruan tinggi STKIP PGRI Sumenep. Aktif di berba-gai organisasi; Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia STKIP PGRI Sumenep, LPM RETORIKA STKIP PGRI Sumenep, Sanggar Bintang Sembilan dan Sanggar 45 Arrahmah Jaddung.

Setiap kenangan detik yang menyeret perih. Percakapan yang pucat karena malam padam. Menata rindu pada potongan peristiwa. Kemana dirimu? Kita mengambil cinta dan menyeduhnya pada se-cangkir luka.

Akhirnya sampai juga dirumah. Setelah aku balapan sepeda de-ngan Rudi yang mengayuh se-

pedanya dan melesat cepat di sebelah kananku. Maka dengan sigap aku ber-hasil menyalibnya kembali. Dengan nafas yang terengah-engah setelah mengendarai sepeda, aku letakkan sepedaku dekat sebuah mobil hitam di halaman rumah. Entah mobil siapa aku tak begitu peduli. Yang aku ingin-kan, segera buang air kecil ke kamar mandi. Aku sudah lama menahannya, sejak di ujung gang hingga ke taman lalu kembali ke ujung gang. Setelah itu, aku ingin minum dengan syrup merah dan duduk di depan televisi. Sudah jam 16.00, waktunya menonton film kartun faforitku.

Aku lewat pintu samping dan lang-sung menuju kamar mandi. Suara ibu yang lembut masih ku dengar meman-ggil-manggil namaku berulang kali.

“ Doni… Don…, sini nak, ada tante Ratna dan om Jonny”, suara ibu dian-tara deru langkahku.

“ Ya bu, sebentar lagi. Doni mau ke kamar mandi dulu”, jawabku sambil berlari.

Rasanya tak tahan lagi. Wuih… langkahku terhenti saat aku meli-hat dia, meski aku tak tau siapa dia. Wajahnya cukup cantik dan manis. Rasanya aku ingin mampir di wajahn-ya dan meminum segelas syrup di bi-birnya yang merah untuk melepaskan dahaga yang melanda tenggorokanku.

Tapi upsss… aku benar-benar tak tahan dan segera masuk ke kamar mandi. Ukh… leganya. Aku segera menemui ibu diruang tengah. Aku tak sadar langsung menanyakan siapa gerangan perempuan cantik berbibir mungil itu. Tawa ayah dan ibu benar-benar menyudutkanku. Apalagi tante Ratna dan om Jonny saling melirik dan meluncurkan tatapan yang aneh padaku, meski sesaat kemudian tawa mereka ledak melebihi tawa ayah dan ibu. Bodohnya aku, tentu saja itu

Rena. Ya, Rena ketika masih sekolah dasar dulu gemuk dan suka aku ker-jain. Meledakkan balon di dekat telin-ganya yang membuatnya kaget, marah dan sesekali menangis.

Sungguh perempuan itu Rena. Anak tante Ratna dan om Jonny yang bermetamorfosa. Bagaikan kepom-pong yang saat ini menjadi kupu can-tik. Kini tanpa sengaja dia meledak-kan balon di hatiku. Tubuhnya yang langsing benar-benar menyembunyi-kan lemak beberapa tahun lalu. Wa-jahnya yang putih serasa awan yang membuatku teduh. Apalagi setelah dia sholat dekat ruang tamu itu. Semakin berbinar. Perlahan dia melempar se-nyum padaku, lalu menghampiriku dan menjabat tanganku.

Sejenak aku melupakan mandi. Juga film kartunku. Tapi ibu buru-buru menyuruhku mandi karena aku sudah mandi keringat. Baiklah, aku mandi setelah itu aku akan menemuinya kembali. Pikiranku terus melayang, aku malu jika mau menatapnya di depan semuanya. Tapi bibirnya yang menanam anggur merah itu telah membuatku mabuk.

Alamak… betapa kagetnya aku, ketika dia sudah duduk di tempatku biasa nonton televisi. Tanpa pikir pan-jang aku langsung menghampirinya.

“ Hai…”, kataku.Dengan senyum aku menyapanya.

Namun dia tak bergeming, tak mer-espon keberadaanku. Maka sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

“ Hai………”, ucapku lagi, mem-

pertegas sapaanku yang tak digubris-nya. Dari saking tegasnya, dia kaget. Maka akupun tertawa. Seperti terlin-tas beberapa tahun lalu. Maka aku makin yakin, kalau dia benar-benar Rena. Meski dia tak menjawab sa-paanku, aku tahu dari matanya kalau dia kaget dan memintaku untuk tidak mengulanginya, apalagi pipinya yang masih menampakkan jelas urat-uratnya dari saking putihnya makin jelas saat dia melembungkan pipinya tanda tak suka.

“ Maaf ya”, ucapku lirih. Dia pun mengangguk. Lalu aku duduk di samp-ingnya sembari melihat televisi yang ditontonnya. Namanya perempuan ya tetap saja perempuan. Maka aku ubah channel televisi tersebut.

“ Mengapa diubah”, ucapnya lem-but. “ Aku kan sedang menikmati aca-ra televisinya”, tambahnya. Entahlah, mengapa tiba-tiba tanganku mengi-kuti saja permintaannya. Padahal, aku kurang begitu suka dengan acara-aca-ra seperti itu. Menguras emosi dan air mata. Hufffttt…

“ Aww……”, teriaknya di sebe-lahku mengagetkanku. Pisau di tan-gannya melukai jemarinya. Seperti melihat bendera Indonesia, tangan-nya yang putih berlumuran darah. Spontan aku mengecup jemarinya dan menikmati bulu matanya yang lentik, seakan-akan ombak dari matanya menggulung dadaku. Ha-haha… Tapi ups… Tante Ratna dan Ibu tiba-tiba sudah ada di samping kami. Spontan aku lepaskan tangan-

nya, dan Rena kembali mangaduh kesakitan. Lalu aku pergi mening-galkannya.

“Doni… bangun nak”, seperti ada ibu dalam mimpiku. Aih… bukan mimpi. Memang ibu, sembari mengge-dor pintu kamarku dan memanggilku berulang kali.

“ Bangun Doni… jangan tidur terus”,ucap ibu. Aku semakin meny-umbat telinga dengan bantal. Berisik.

“ Sekarang kan hari minggu Bu…”, ucapku.

“Doni, temani Rena lari pagi sang-gah Ibu”, segera… kata Ibu. Kesem-patan ini tak akan aku buang, segera aku sigap! Seperti pejuang yang akan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Kami lari pagi mengeliling taman, dari pada hanya terdiam lebih baik aku memulai pembicaran. Banyak hal yang aku tanyakan padanya. Aku se-lalu selingi percakapan dengan can-daan. Aku tak mau dia merasa bosan. Termasuk menanyakan mengapa be-berapa tahun lalu gemuk dan bisa…hmm… Hehe… Rasa-rasanya aku me-nyukai lari pagi, asal bersama dia. Ha-haha

Hari terakhir bersama dia. Aku tak ingin menyudahinya. Seminggu ini kami banyak menghabiskan waktu berdua. Dan jujur aku tak ingin meny-entuh bibirnya yang mungil itu seba-gai pertama dan terakhir.

Sumenep, Agustus 2013

*) Penulis tinggal di Sumenep

Bibir Mungil RenaBenazir Nafilah*

PUISI SUPANDI EL SAL SAL

Page 8: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II8

COSTA DO SAUIPE - Presiden Federasi Sepakbola Eropa atau UEFA Michel Platini “walk out” dari rapat para petinggi federasi sepakbola dunia Rabu (4/12) di Brasil ke-tika Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA menetapkan prosedur undian atau drawing yang memudahkan negaranya Prancis pada Piala Dunia 2014 mendatang. FIFA memu-tuskan Prancis tidak berada di pot dua, se-hingga tidak bisa masuk di grup maut pada putaran final Piala Dunia tahun depan.

Kepada wartawan dia menjelaskan bah-wa dia minta untuk meninggalkan ruangan karena mendengar usulan yang datang dari FIFA itu sendiri. “Saya bilang, saya keluar ruangan. Tetapi mereka katakan, tidak, ada satu proposal dan semua orang akan men-erimanya,” kata Platini.

Menurut aturan, satu tim dari Eropa diputuskan melalui undian untuk ditem-patkan di pot dua. Tim itu akan dengan sendirinya akan berada satu grup dengan salah satu tim unggulan dari Eropa atau Amerika Latin atau yang disebut tim maut. Dan, berdasarkan peringkat FIFA, dari sem-

bilan tim peserta Piala Dunia dari Eropa, Prancis menempati peringkat paling ren-dah, dan karena itu seharusnya masuk di pot dua.

Selasa (3/12) lalu, FIFA sudah mengu-mumkan bahwa sembilan tim non ung-gulan dari Eropa akan diundi secara ter-buka untuk memilih satu negara masuk ke pot dua sebelum diundi pada Jumat (6/12) besok. Kalau mengikuti ketentuan berdasarkan peringkat, maka undian ter-buka itu seharusnya tidak dilakukan ka-rena Prancis sebagai penguhuni peringkat terakhir dengan sendirinya masuk ke pot dua bersama Chile, Ekuador, Pantai Gad-ing, Ghana, Aljazair, Nigeria, dan Kamerun. Dengan demikian Prancis sebenarnya ber-peluang besar masuk dalam grup neraka. “Saya bukan satu-satunya orang Prancis di FIFA,” kata Platini yang juga menjabat se-bagai Wakil Presiden FIFA.

Keputusan FIFA yang mengubah “pa-kem” itu mengagetkan para pejabat sepa-kbola di Belanda yang seharusnya sudah pasti masuk pot 4 bersama tujuh tim Eropa non unggulan lainnya. Tim-tim di pot 4 ini

berpeluang berada satu grup dengan tim unggulan dan tim Amerika Latin. Federasi Sepakbola Belanda atau KNVB mengatakan bahwa pengacara mereka sudah memeriksa apa-kah keputusan FIFA itu bisa diterima atau tidak. Belanda

pun mempertanyakan keputusan FIFA tersebut.

“Berdasarkan aturan turnamen, dalam kasus ini, penyelenggara bisa saja mengam-bil keputusan seperti ini dan kita tidak bisa mengubahnya,” kata Direktur Sepakbola Profesional KNVB Bert van Oostveen.

Hanya saja, dia berharap supaya FIFA konsisten pada peringkat bulanan yang mereka buat sendiri. Sebab penentuan tim unggulan dan laga play off juga dilakukan berdasarkan peringkat FIFA pada Oktober 2013. Berdasarkan peringkat itu, Prancis tidak masuk dalam tim unggulan.

“Pertanyaan saya, lalu apa arti pering-kat yang ditetapkan FIFA dalam keputusan seperti ini? Logikanya, tim dengan pering-kat terbawah harus masuk pot dua, dan itu adalah Prancis,” kata Ooostveen.

Delapan tahun lalu, Serbia dan Monte-negro adalah peserta Piala Dunia dengan peringkat terendah dari Eropa dan dia ditempatkan di pot terpisah. Akibatnya dia berada di grup maut karena harus berhada-pan dengan Argentina, Belanda dan Pantai Gading. Serbia dan Montenegro pun kalah dalam semua laga. (aji)

JUMAT 6 DESEMBER 20138 OLAHRAGA

MANCHESTER - Pelatih Everton Roberto Martinez sangat puas dengan hasil yang diraih anak-anak asuhnya atas Manchester United (MU) pada laga lanjutan Liga Utama Inggris di Old Trafford pada Kamis (5/12) dini hari WIB. Pada laga tersebut, Everton menang tipis 1-0 atas tuan rumah MU. Gol kemenangan tim tamu dicetak oleh Bryan Oviedo pada menit ke-86. Sementara itu, pelatih MU David Moyes menyesal atas kekalahan anak-anak asuhnya.

“Kemenangan ini sungguh membanggakan. Sebab ini bukan melulu soal sebuah pertandingan sepakbola. Tetapi kami juga ber-hasil mengatasi tekanan mental. Selama bertahun-tahun kami tidak pernah berhasil saat datang ke tempat seperti ini (Old Trafford) dan tidak pernah mendapatkan tiga poin. Bisa bermain dengan arogansi yang kami tunjukkan sepanjang pertandin-gan, saya sungguh gembira dan bangga pada pemain dan penampilan mereka. Saya juga sangat puas dengan kerja keras mereka di lapangan,” kata man-tan pelatih Wigan Athletic itu.

Secara khusus Martinez memuji penampilan Oviedo, yang menusuk ke

kotak penalti lawan dengan memb-elah dua bek MU untuk menyam-but umpan menyusur tanah dari Romelu Lukaku dan melepas

tembakan kaki kiri hingga merobek gawang MU yang di-jaga David de Gea.

“Itu memperlihatkan bahwa Bryan adalah se-orang profesioonal. Dia mendapat salah satu pekerjaan terbesar agar menjadi salah satu bek kiri terbaik di dunia. Ke-tika mendapat peluang, Anda mendapat pembe-naran dari apa yang dia kerjakan di balik layar. Bryan adalah seorang

pemain profesional yang sulit dipercaya. Dia siap bermain

untuk tim ini,” ucapnya.Dia melanjutkan, “Dua pertand-

ingan sama sekali belum merefleksi-kan seluruh kemampuannya sebagai

seorang pemain dan sebagai pribadi, tetapi dia layak mendapatkan segala-galanya.

Sementara pelatih MU David Moyes mengaku cukup terpukul karena timnya kalah dari Everton, sebuah tim yang dilatihnya hingga musim lalu. Meski kalah, Moyes masih yakin, mereka bisa mempertahankan

gelar juara Liga Utama Inggris musim ini. Walaupun, de-ngan kekalahan ini jarak dengan Arsenal di puncak menjadi 12 poin.

Kekalahan ini sekaligus meny-empurnakan kegagalan Moyes yang tidak pernah menang di Old Trafford. Selama melatih Everton, Moyes selalu pulang dari Old Trafford dengan tan-gan hampa. Moyes sendiri mengakui, Everton yang ditinggalkannya musim panas 2013 lalu masih menjadi seba-gai sebuah tim yang bagus. “Mereka tim yang bagus. Mereka memiliki pe-main-pemain berkualitas,” ucapnya.

Pada laga ini, Moyes diolok-olok oleh pendukung Everton. Bahkan, setelah kalah, pendukung Ever-ton berteriak agar dia dipecat karena kekalahan tersebut. Tetapi dia tidak memper-soalkan itu. “Pendukung mereka mendukung timn-ya dengan bagus malam ini. Mereka datang ke sini untuk men-dukung timnya dan mereka sudah laku-kan itu,” papar pria Skotlandia itu.

Ini adalah kekala-han keempat MU musim ini dan menempatkan MU di peringkat kesembilan klasemen sementara. “Liga ini masih panjang dan kami masih akan memain-kan laga-laga penting dan harus memenangkan banyak pertandingan hingga akhir musim,” ujarnya lagi. (sky sports/espn/aji)

LONDON - Arsenal masih kokoh di puncak klasemen sementara Liga Utama Inggris setelah membungkam perlawa-nan Hull City dengan dua gol tanpa balas dalam pertandingan di Emirates, Kamis (5/12) dini hari WIB. “The Gunners” ditem-pel ketat oleh Chelsea yang pada pertand-ingan lain menang 4-3 atas tuan rumah Sunderland. Sedangkan tempat ketiga dan keempat dan dihuni oleh Manchester City dan Liverpool yang juga memetik keme-nangan pada laga dini hari kemarin.

Dua gol Arsenal ke gawang Hul City di-cetak oleh Nicklas Bendtner melalui sun-dulan kepala pada menit ke-2 menyambut umpan silang dari sisi kanan. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum. Me-masuki babak kedua, ketika pertandingan baru berjalan dua menit, Mesut Oezil yang dibeli dari Real Madrid pada musim panas lalu mencetak gol kedua memanfaatkan umpan menyusur tanah Aaron Ram-sey di dalam kotak penalti. Kedudu-kan 2-0 ini bertahan hingga akhir pertandingan.

Hull City sendiri bukan tidak memiliki peluang pada laga ini. Pada menit ke-31 Hull mendapat-kan kans setelah keluar dari tekanan. Adalah Danny Graham yang membuat gebrakan itu. Tapi usahanya mampu dimentahkan Wojciech Szczesny. De-mikian juga kans yang didapatkan Tom Huddlestone di menit akhir paruh per-tama. Usaha dia masih bisa diblok. Tetapi

mereka harus puas pulang dari London Utara dengan tangan hampa.

Sementara di Stadium Of Light, “The Blues” Chelsea mampu mengatasi perlawanan ketat tuan rumah Sunder-land. Anak-anak asuh Gustavo Poyet ini mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Kerja sama para pemain depan tim ini cukup menyulitkan Chelsea. Hasilnya, pada menit ke-14, tim berjulukkan “The Cats” itu mampu unggul terlebih dahulu berkat gol Jozy Altidore yang berhasil

mengoptimal bola liar hasil tendangan bebas di mulut gawang.

Tapi tiga menit berikutnya “The Blues” langsung responsif menyamakan kedudukan. Tandukan Lampard, me-neruskan bola umpan silang dari Eden Hazard merobek gawang tuan rumah. Andrea Dossena mencoba melakukan tendangan spekulatif pada menit ke-31

untuk kembali unggul, tapi bola tendangannya masih melayang tinggi di atas mistar Petr Cech.

Justru Chelsea yang sukses mem-balikkan keadaan saat laga memas-uki menit ke-36. Giringan bola dari Eden Hazard diakhiri sebuah tend-

angan terukur dan membawa timnya ung-gul 2-1. Sebelum turun minum, Lampard melayangkan umpan lambung kepada Tor-res yang bisa saja berbuah manis andai si striker berlari lebih cepat dari kiper Man-none, yang sukses menangkap bola.

Memasuki menit ke-50, Sunderland

berhasil menyeimbangkan kedudukan melalui tembakan John O’Shea, yang menyempurnakan sepak pojok. Di menit ke-57 Sunderland diteror serangan dari Hazard dan Torres. Bergantian, pertama sepakan Hazard dimentahkan Mannone, lalu bola liar yang dihujam Torres malah melambung tinggi.

Chelsea kembali terdepan saat men-jebol gawang tuan rumah di menit ke-62. Kerja sama antara Hazard dan Lampard diakhir dengan sentuhan manis Hazar yang sukses menempatkan bola masuk ke jala lawan. Upaya lain Demba Ba un-tuk menambah gol pada menit ke-71 be-lum membuahkan hasil karena sepakan-nya masih melebar.

Beruntung, pasukan Jose Mourinho bisa menjauh lagi di menit ke-85 akibat gol bunuh diri Phil Bardsley. Tusukan Ba di sektor kanan diakhiri dengan men-girim umpang silang ke mulut gawang. Salah mengantisipasi, bola yang hendak disapu Bardsley malah masuk ke gawang sendiri. Tapi Bardsley membayar kebo-dohannya tersebut dengan memperkecil kembali ketinggalan menjadi 4-3 setelah dia melanjutkan umpan dari tendangan penjuru. Peluit panjang ditiup, Chelsea mempertahankan keunggulan 4-3.

Sedangkan Liverpool menyikat ta-munya Norwich City dengan skor telak 5-1 di Anfield. Empat dari lima gol The Reds diciptakan pemain terbaik mereka Luis Suarez. Sedangkan satu gol lainnya dibuat Raheem Sterling juga memanfaat-kan umpan Suarez. Kesuksesan mencetak empat gol ini membuat dia dipuji seting-gi langit oleh pelatih Brendan Rodgers.

Di laga lain, Manchester City menang atas 3-2 atas tuan rumah West Bromwich Albion. Tiga gol City dicetak oleh Sergio Aguero dan dua gol dari Yaya Toure. Se-dangkan dua gol West Bromwich lahir dari kaki Costel Pantilimon (gol bunuh diri) dan Victor Anichebe. (espn/aji)

TURIN - Direktur Juventus Beppe Marotta yakin Paul Pogba akan memenangkan Ballon d’Or suatu hari nanti nanti. Pemain 20 tahun baru saja mendapat penghar-gaan Golden Boy 2013 dari Tuttosport, sebagai pemain muda paling menjanjikan. “Saya bangga Pogba bagian dari Juventus. Ini adalah pernikahan di mana kami saling memilih,” kata Marotta dalam presentasi.

Diamelanjutkan, “Sekarang kami tak hanya bisa mengatakan dia bintang menjanjikan, karena dia sudah menjadi juara. Keberanian salah satu karakter terbai-knya, meski usianya masih muda, saya juga ingin meng-garisbawahi kecerdasan dan kerja kerasnya.”

Pemain Tim Nasional Prancis itu sendiri mendesk-ripsikan 2013 sebagai tahun terbaiknya dan membidik sukses lebih besar di masa yang akan datang. Kerja kerasnya bersama I Bianconeri berbuah manis karena kini dia berhasil menembus tim senior Prancis dan jel-ang tutup tahun, mantan pemain Manchester United ki-las balik apa yang telah dicapai dalam 12 bulan terakhir.

“Saya memenangkan titel di musim pertama saya di sini dan melangkah ke perempat final Liga Champi-ons. Saya memenangkan trofi Piala Dunia U-20 bersama Prancis dan dipromosikan oleh pelatih Didier Drogba ke tim utama. Ini benar-benar tahun emas saya dan semoga 2014 akan sama,” ucapnya.

Dia meneruskan, “Saya ingin meme-nangkan semuanya dengan Juve, tapi Anda harus melihat lawan Anda, yang dapat lebih agresif dari sebel-umnya. Bemimpi tidak dilarang, tapi jika saya rendah hati saya ingin memenangkan Scudetto ketiga beruntun untuk Juventus dan kedua berturut-turut untuk saya - itu objektif utama,” lanjut pemain 20 tahun.”

Sedangkan Marot-ta menambahkan, “Di masa yang akan datang dia pasti mampu memenang- kan Ballon d’Or dan saya harap kami dapat mencapai hal besar bersama-sa- ma.” (Goal.com/aji)

Martinez Bangga, Moyes Sedih

Piala Dunia 2014

Platini Protes, FIFA Hindari Prancis dari Grup Maut

liGa PRiMER inGGRiS

Empat Tim Teratas Liga Inggris Jaga Jarak

Paul Pogba Akan Raih Ballon d’Or

Paul Pogba

Gol OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

Gol OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

01 12719817

12 12415 8 22

EVERTOn

Man. uniTED

52%

Penguasaan Bola

Penguasaan Bola

Umpan Sukses

82%

48%Umpan Sukses

79%

STaTiSTiK

Penampilan (subs)Jumlah GolJumlah AsisTembakan per LagaUmpan SuksesMenang bola atasMan of The Match

(Liga Primer Inggris)

84%100744212

BRYAN OVIEDO - EVERTON

Akurasi umpanMenang bola atasSentuhan Pelanggaran Tembakan Jumlah golDribelTekel

84%1007442125

23 8

BEK

Usia No.

Posisi

RAPOR BRYAN OVIEDO 2013

MAN OF THE MATCH

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEONTVJumat, 6 Desember 2013

PERSAHABATANPERSIB vS DC UnItED

18:30 WIB di SCTV

Sabtu, 7 Desember 2013LIGA PRIMER INGGRIS

StOKE CItY vs CHELSEA22:00 WIB di Bein Sport 1/ Indosiar

Jumat, 6 Desember 2013ARSEnAL vS EvERtOn

23:00 WIB di Bein Sport 3 / SCTV

Page 9: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO.0255 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang6 DESEMBER 2013 JUMAT 9

Hadirotul Qudsiyah Mahasiswi

Kutu BukuIya, kutu buku, istilah yang tak asing,

pasti yang ada di benak kita adalah seseorang berkacamata tebal, berpenampilan culun, atau hobi “bersemedi” di perpustakaan atau toko buku, serta hari-harinya berkutat de-ngan buku. Bahkan tak jarang, kutu buku sering dicap sebagai orang yang kurang pergaulan karena temannya hanyalah buku. Kutu buku sering dianggap tidak mampu bergaul dengan orang-orang di sekitarnya.

Iya, label kutu buku pantas kiranya ada dalam diri Hadirotul Qudsiyah, perempuan kelahiran Sumenep, 4 April 1994. Perempuan semester V di Instik Annuqayah tersebut benar-benar telah menjadi perempuan fantastis, sebab sejak dirinya baru masuk di ke Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk, ia tak punya kemampuan sedikitpun, bahkan hendak berbicara pun ia tak bisa, seolah kekurangan kosa kata.

Namun, teman-teman sepondok dan sekampusnya tak percaya dengan sosok Qud, panggilan akrabnya, perempuan bodoh yang tak bisa berbicara itu, kini benar-benar mampu membuat decak kagum orang-orang di sekelilingnya. Selain perempuan Asli Candi, Dungkek tersebut jago berwacana, ia juga jago dalam menulis dan berdebat. Tu-lisannya pernah dimuat diberbai media, baik buletin, majalah hingga tabloid. Termasuk juga pernah melanglang buana di beberapa even lomba menulis.

Tidak hanya itu, ia juga jago berdebat. Sejak masih duduk di bangku sekolah, ia jadi langganan lomba debat di Annuqayah, bahkan perempuan berkacamata minus itu pernah juara lomba debat se-Madura. Kini, aktifitas kesehariannya selalu diisi dengan membaca, ia selalu melakukan pengembaraan intelektual lewat buku, sebab bagi Qud, ia bisa berbicara sistematis karena membaca buku. “Sebab, orang cerdas itu bukan kun fayakun, tetapi me-lalui proses yang matang, saya hanya termoti-vasi oleh mendiang Gus Dur, sosok guru bangsa yang fantastis, ia cerdas dab berwawasan luas karena ia menjadi kutu buku. Saya ingin seperti dia,” ucapnya.

Di Pondok Annuqayah, dimana ia men-imba ilmu, sehari-harinya memang diisi dengan buku. Bahkan di perpustakaan di Pondoknya seolah sudah hampir selesai dilahap semuanya. Sungguh, benar-benar ada semangat Kartini dalam dirinya. (sym)

humas protok pemkab sumenep

LIHAT HASIL PRODUKSI GARAM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Desa Karang Anyar Kecamatan Kalianget untuk bertemu dengan petani garam dan melihat hasil produksi, Kamis (5/12).

Presiden Upayakan Harga Garam NaikBupati: Ini Atensi Langsung dari Presiden

Pantuan Koran Madura, pada hari kedua kunjungan kenegaraan Pres-iden SBY di Madura, menyambangi petani garam di Desa Karang An-yar, Kalianget. Ia bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan dan sejumlah menteri mendatangi petani garam. SBY sempat berdialog langsung de-ngan petani garam sekaligus melihat hasil produksi garam.

Dalam dialognya, warga menge-luhkan harga garam tahun ini yang anjlok, bahkan harganya di bawah HET. Padahal, menurut petani, produksi melimpah, namun garam rakyat banyak yang tidak terserap.

Menanggapi hal itu, Presiden berjanji akan mengupayakan har-ga garam ke depan sesuai dengan harapan rakyat. Pihaknya bersama menteri BUMN dan menteri kelau-tan akan mengoptimalkan persoa-lan garam tersebut guna menupang pendapatan petani garam. “Insya Allah, saya akan mengoptimalkan persoalan garam. Dan akan segera kami musyawarahkan dengan para menteri,” ucapnya.

Namun, harga garam tetap akan

mengikuti kondisi pasar. “Karena dalam hukum ekonomi barang ba-nyak otomatis harganyapun menu-run,” imbuhnya.

Sementara Bupati A. Busyro Karim menjelaskan, persoalan ga-ram memang menjadi atensi SBY. “Jadi, soal garam ini memang men-jadi atensi langsung dari Pak SBY,

sehingga selama dua hari kun-jungannya di Sumenep, pada hari Kamisnya suruh diantarkan untuk menemui para petani. Bahkan, ia sempat menyatakan bahwa soal garam memang perlu penanganan khusus,” ucap Bupati saat mem-berikan keterangan pers.

Lebih lanjut Busyro mengatakan, usai bertemu dan berdialog dengan para petani garam, SBY langsung memanggil Menteri BUMN dan Men-teri Perdagangan untuk dicarikan solusi. “Karena tadi Presiden bilang ketika produksinya melimpah, maka jelas akan mengurasi masalah harga, termasuk sempat ada masukan dari masyarakat ke SBY agar pemerintah mengurasi impor, dan suara mereka sudah didengar langsung oleh Pres-iden,” jelas Bupati.

Secara terpisah, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sumenep, Sukar-naidi, meminta harga garam benar-benar dioptimalisasi. Sebab, selama ini Komisi B seolah tidak didengar oleh PT Garam ketika mereka mem-beli garam rakyat di bawah HET.

“Jika memang benar Pak SBY hendak mengupayakan garam rakyat sesuai HET, maka kami harap itu be-nar-benar terealisasi, sebab itu akan menjadi kabar baik bagi para petani. Sebab, selama ini, petani garam su-dah cukup menderita akibat harga garamnya dibeli murah, ” ujarnya. (sym/mk)

SUMENEP - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan mengupayakan harga garam rakyat di Kabupaten Sume-nep sesuai dengan kebutuhan petani. Hal tersebut disampai-kan saat mengunjungi daerah penghasil garam di Desa Ka-rang Anyar Kecamatan Kalianget, Kamis (5/12).

Susilo Bambang YudhoyonoPresiden RI

OLAHRAGA

Jumlah Cabor Perlu Ditambah

SAMPANG - Komite Olahraga Na-sional Indonesia (KONI) Kabupaten Sam-pang berharap pemerintah bisa mem-buka cabang olahraga (cabor) penembak. Pasalnya, di Kota Bahari banyak anggota penembak. Sehingga apabila itu terben-tuk, jumlah cabor sebanyak 18 cabor.

Ketua KONI Kabupten Sampang Sari-fuddin mengatakan, jumlah penembak yang tidak terkoordinir sangat banyak. Dia mengaku bergreget untuk membu-ka cabor penembak tersebut. Sehingga, nantinya apabila terbentuk cabor maka olahraga tersebut akan masuk dalam keanggotaan KONI.

Namun, dia berharap dalam pembentu-kan kepengurusan tersebut tidak asal-asa-lan. Karena untuk membuka cabor tersebut tidak hanya namanya saja yang muncul. Dan ini perlu kepengurusan yang kompeten.

Apabila cabor ini terbentuk, maka jumlah cabor di Kabupaten Sampang akan berjumlah sebanyak 18 cabor, ka-rena tahun sebelumnya hanya berjumlah 17 cabor. Menurutnya, untuk membuka cabor itu sangat mudah dan bisa dilaku-kan dengan waktu cepat.

Akan tetapi, dari pembukaan cabor itu harus bisa menghasilkan atlet yang bet-ul-betul mampu dalam bidang menem-bak. Dalam waktu dekat, dia akan melirik olahraga mana yang layak untuk diben-tuk cabor, karena di Kabupaten Sampang yang masih belum terbentuk yaitu olah-raga menembak dan olahraga bersepeda.

“Di masing-masing cabor bukan berarti tidak mengalami kesulitan seperti cabor renang saja melihat pelatihnya gigih. Akan tetapi minat atlet renang itu kurang apalagi untuk pemuda, sehingga tidak semua da-pat dimunculkan dan ini perlu sama-sama mendukung antara pelatih dengan atlet itu sendiri” ujarnya kepada Koran Madura.

Cabor-cabor yang ada di Kabupaten Sampang, lanjutnya, sudah banyak mer-aih prestasi, sehingga sangat layak apa-bila Kabupaten Sampang terus mengem-bangkan bidang olahraga termasuk olahraga menembak dan olahraga berse-peda untuk membentuk cabor. (jun/lum)

BENDERA PARTAI SAMBUT PRESIDEN

Panwas Dinilai Menganakemaskan Partai DemokratBANGKALAN - Maraknya atribut

Partai Demokrat di sejumlah tempat di wilayah Bangkalan membuat sejumlah kalangan mempertanyakan ketegasan panitia pengawas pemilu (Panwaslu) setempat. Sebab beberapa waktu lalu sejumlah atribut ditertibkan akibat melanggar aturan. Namun, keberadaan atribut partai berlambang mercy terse-but terkesan dibiarkan saja. Sehingga sejumlah kalangan menilai Panwas tebang pilih dalam penertiban atribut partai.

"Ada apa dengan Panwaslu kok bendera yang bertebaran milik Partai Demokrat dibiarkan saja, padahal sesuai dengan aturan yang berlaku se-harusnya ditertibkan," kata Ketua DPC PDIP Bangkalan, H. Fatkhurrahaman.

Pria berkumis tebal ini sangat menyayangkan sikap dari Panwas setempat yang cenderung tebang pilih. Apalagi pemasangan atribut Partai Demokrat terlalu berlebihan dan meru-sak tatanan keindahan wilayah kota Bangkalan. Bahkan, juga ditempelkan pada tiang listrik. Dalam PKPU no 15 tahun 2013 hal itu jelas-jelas dilarang

dan wajib diturunkan."Mana ketegasan dari Panwas, se-

harusnya itu diturunkan seperti saat menertibakan sejumlah alat peraga maupun atribut yang dinilai melanggar ketentuan yang belaku," sesalnya.

Menurutnya, ketidaktegasan Pan-was dapat berdampak pada timbulnya kecemburuan sosial di kalangan partai-partai peserta pemilu 2014 mendatang.

Jangan hanya karena kedatangan ketua umum Partai Demokrat lantas meng-enyampingkan peraturan yang telah menjadi kesepakatan bersama. Sebagai lembaga pengawas, seharusnya tidak memandang karena partai penguasa.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPC Partai Hanura, H. Umar Farouq. Ia sangat menyesalkan adanya pem-biaran terhadap atribut-atribut partai

Demokrat. Terlebih, semua partai telah menyepakati untuk mematuhi PKPU Nomor 15 Tahun 2013.

Sementara itu, Ketua Panwas Bangkalan, Fajar Harianto menyatakan pihaknya sama sekali tidak tebang pilih dalam penertiban atribut partai yang melanggar aturan. Namun, hanya saja saat ini Partai Demokrat sedang memiliki acara penyambutan kedatan-gan presiden RI yang notabene sebagai ketua umum partai tersebut.

"Kami tidak tebang pilih. Kami ha-nya memaklumi karena memang ada acara. Jika sudah selesai, atribut itu harus diturunkan. Apabila tidak, maka kami akan bertindak tegas," ujarnya.

Fajar pun tidak menampik jika pemasangan atribut Partai Demokrat banyak dipasang di tempat-tempat terlarang. Akan tetapi, pihaknya masih mentoleransi hingga serangkaian acara usai digelar. Ia pun juga memberikan toleransi bagi partai-partai lain yang memang memiliki acara yang meng-haruskan untuk memasang atribut sebagai bentuk penghormatan bagi tokoh-tokoh partai.(dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

TIDAK DITERTIBKAN. Tampak atribut Partai Demokrat yang terpasang di sepanjang jalan protokol. Keberadaannya disayangkan sejumlah kalangan karena tidak ditertibkan.

PENYADAPAN

SBY Belum Surati Tony Abbott

PAMEKASAN - Juru Bicara Kepreside-nan RI, Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono belum berencana membalas surat Per-dana Menteri Australia, Tony Abbott soal pengakuan atas aksi penyadapan Austral-ia terhadap Indonesia.

Julian mengatakan saat ini Presiden SBY sedang mengkaji seluruh bentuk ker-jasama kedua negara dan belum berpikir untuk membalas surat Abott. "Saya belum melihat ada rencana untuk menjawab (surat tersebut)," kata Julian, di Pame-kasan, Kamis (5/12).

Saat ini, kata dia, pemerintah sedang mengevaluasi beberapa kerjasama de-ngan Australia, diantaranya kerjasama keamanan dan intelijen. Apabila ada perkembangan yang baik, maka kerjasa-ma itu akan dipulihkan.

Balasan surat SBY sebagai jawaban atas surat Abbott sangat ditunggu oleh pemerintah negeri Kanguru tersebut. Parlemen Australia merasa cemas, karena surat Perdana Menteri mereka belum juga dibalas. (mg/rah)

Page 10: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II10 SURAMADU

Gerakan Kampus Bebas Plastik

"Gugur gunung merupa-kan kegiatan bersih-bersih lingkungan yang wajib bagi mahasiswa baru. Biasanya ada gerakan tanam pohon, tapi tahun ini kami tambah dengan gerakan 10.000 tum-bler," kata Ketua Pelaksana G2.6 Detak Yan Pratama ST MSc di Surabaya, Kamis.

Didampingi Kepala Badan Koordinasi, Pengendalian dan Komunikasi Program ITS Dr.Eng Ir Ahmad Rus-diansyah M.Eng CSCP, ia menjelaskan gerakan 10.000 tumbler itu bertujuan untuk mengurangi penggunaan bo-tol air mineral di ITS.

"Dengan tumbler, maha-siswa tinggal mengisi airnya seperti air isi ulang. Nanti, kami akan menjalin kerja sama dengan industri untuk pengadaan dispenser guna isi ulang air di kantin atau be-berapa jurusan," katanya.

Dengan cara itu, katan-ya, akan mengurangi lim-bah botol plastik di kampus teknologi itu. "Cuma ket-erbatasan jumlah tumbler, maka 10.000 tumbler itu akan

kami prioritaskan mahasiswa yang ke kampus pakai sepeda motor atau mahasiswa yang memiliki kepedulian pada eco campus," katanya.

Detak yang juga dosen Jurusan Teknik Fisika ITS itu mengatakan gerakan "kam-pus bebas plastik" atau gera-kan 10.000 tumbler itu akan dicanangkan bersamaan kegiatan penanaman pohon dalam G2.6 pada 7 Desember.

"Insya-Allah, pencanan-gan dihadiri Mendikbud Mo-hammad Nuh, Menteri KLH Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaha-rini, dan 4.800 mahasiswa baru," katanya.

Untuk penanaman po-hon ada 1.100 bibit pohon, di antaranya pule, mahoni, sukun, jambu air, matoa, dan sebagainya yang merupakan sumbangan PT Pertamina, Semen Indonesia, Bank Man-diri, Bank BNI, dan IKA ITS.

Selain itu, GG2.6 juga dimeriahkan dengan lomba "creative urban farming" yang diikuti oleh semua Himpunan

Mahasiswa Jurusan di ITS."Urban farming adalah

suatu kegiatan pertanian di dalam perkotaan yang sela-ma ini juga telah dilaksana-kan ITS di bawah koordinasi Badan Koordinasi Pengenda-lian dan Komunikasi Program (BKPKP)," katanya.

Senada dengan itu, Kepala BKPKP ITS Dr.Eng Ir Ahmad Rusdiansyah M.Eng CSCP menjelaskan program ITS Urban Farming di dalam kampus ITS menanam berba-gai jenis sayur secara organik (tanpa melibatkan unsur ba-han kimia) di atas area kam-pus seluas 300 meter persegi.

"Hasil panen sayur-say-uran organik itu diberi nama SayOr ITS (Sayuran Organik ITS) dan didukung pemerin-tah Selandia Baru. SayOr yang telah dipanen antara lain bay-am merah, bayam hijau, kang-kung, baby timun, terong, pare, buncis, dan gambas," katanya.

Sayur-sayuran ini di-panen setelah ditanam se-lama 21-30 hari secara ber-gantian dalam empat "green house" seluas 7x14 meter di sebelah Jurusan Teknik Ma-terial dan Metalurgi. "Green house" didesain portable, se-hingga suatu saat akan bisa dipindahkan ke lahan lain jika nanti didirikan bangunan di lahan itu. (ant/mk)

SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopem-ber Surabaya menandai program "Gugur Gunung" ke-6 atau G2.6 dengan mencanangkan "Kampus Bebas Plastik" melalui gerakan 10.000 "tumbler" (wadah minuman pengganti plastik).

PAMERAN

75 Sketsa Jurnalistik YSH DipamerkanSURABAYA - Sebanyak 75

karya sketsa jurnalistik pili-han 1982-2013 dari pelukis sketsa yang juga wartawan budaya Yusuf Susilo Hartono (YSH) dipamerkan di Emmi-tan Gallery, Jalan Wali Kota Mustajab, Surabaya, 5-11 De-sember 2013.

"Ini cara saya bersyukur atas 2.000-an karya selama 31 tahun (1982-2013)," kata YSH di sela-sela pembukaan pameran tunggalnya berta-juk 'Menangkap Momen, Me-maknai Esensi' (Moment and Essence) di Surabaya, Kamis (5/12) malam.

Menurut pelukis sketsa kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, 18 Maret 1958 itu, kar-ya-karyanya sering diperbin-cangkan orang karena sketsa

yang dihasilkan selalu men-gandung unsur jurnalistik di dalamnya.

"Ada sketsa yang saya hasilkan dalam beberapa menit, tapi ada pula yang hanya dalam hitungan detik. Temanya sama yakni kehidu-pan, mulai dari kehidupan saya, kehidupan lingkungan sekitar, kehidupan bangsa ini, kehidupan di negeri ini, hing-ga di luar negeri," katanya.

Tema itu ditangkap dari apa yang disaksikan, lalu ditu-angkan dalam bentuk sketsa. "Misalnya, puluhan sketsa tentang Peristiwa Reformasi 1998 dan lengsernya Soeharto itu saya buat di atas Gedung DPR/MPR di Senayan. Saya menangkap apa yang ada, lalu memaknainya dalam sketsa,"

katanya.Dalam acara pembukaan

pameran itu dihadiri puluhan mahasiswa, seniman, kolek-tor seni, kritikus dan keluarga serta teman-teman YSH. YSH juga meluncurkan buku sete-bal 300 halaman yang berisi 200 lebih reproduksi karyanya, biografi, dan komentar seni-man dan kritikus.

Para penikmat karya seni sketsa pun bisa menikmati karya YSH yang ditata dalam beberapa ruang berdasarkan masa tertentu, yakni aku dan keluarga, kultur dan tokoh, reformasi, pertunjukan dari dalam dan luar negeri, serta kunjungan ke luar negeri.

Misalnya, sketsa tentang orang Papua kampanye PDIP, pemulung, Pasar Sukowati

Bali, pengungsi banjir, Mas-jid Banten, topeng Malangan, Abdi Keraton Yogyakarta, reformasi dalam aksi-aksi un-juk rasa di Gedung MPR/DPR dan beberapa titik, kafe Hara-juku Jepang, Tembok China, Jembatan Merah, Teater di Prancis, dan sebagainya.

Sketsa karyanya terlahir dari beragam eksplorasi teknik dan medium, mulai dari tinta China, pensil, krayon, konte, ballpoint, akrilik, hingga kopi. Kopi yang menjadi medium lukisannya ini bisa disaksikan pada karyanya berjudul "Gal-lery of Kisses". Meski berusia 11 tahun, warna kopi yang bertebaran di berbagai sudut lukisan berukuran 140x60 cm itu hingga kini masih lengket.(ant/mk)

ant/saiful bahri

PRESIDEN PANEN JAGUNG. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama warga memanen jagung di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jatim, Kamis (5/12). Pemerintah menggalakkan penanaman jagung bibit unggul guna menekan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

KUNJUNGAN PRESIDEN

SBY Berdialog dengan Petani Jagung

PAMEKASAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono berdialog dengan para petani jagung di Desa Montok, Kabupaten Pame-kasan, Madura, Jawa Timur, Kamis siang (5/12).

Presiden dialog dilaksana-kan seusai panen yang dilak-sanakan di tempat tersebut. Sejumlah menteri juga turut memanen jagung. Diantara-nya Menteri Pertanian Sus-wono, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kre-atif Mari Elka Pangestu, Men-teri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Dalam dialog tersebut, perwakilan petani jagung mengharapkan pembangunan infrastruktur terutama pen-gairan, pengurangan impor ja-gung dan stabilitas harga.

Presiden dalam kesempa-tan itu mengatakan, pemer-intah selalu berupaya untuk memperbaiki infrastruktur pengairan. Begitu pula guna membuat harga jagung dpat stabil dan mampu mening-katkan kesejahteraan para petani.

Presiden menambahkan, terkait impor jagung, hal ini karena mekanisme dalam perekonomian, bilamana kekurangan produksi maka untuk memnuhi kebutuhan rakyat diperlukan membeli impor. Namun sebaliknya, bila produksi berlebih, maka Indo-nesia dapat menjual barang ke luar negeri atau ekspor.

"Di negara mana pun, barang kita lebih kita jual, baranag kita kurang kita beli, itu lazim," katanaya.

Untuk itu, menurut Pres-iden, untuk mengurangi im-por diperlukan peningkatan produksi dalam negeri. "Oleh karena itu, kalau kita semua bertekad mengurangi impor atau menghentikan impor mari kita tingkatkan produksi dalam negeri, saya seratus persen setuju," kata Presiden.

Sementara itu, sebel-umnya Presiden juga sempat berdialog dengan para petani garam di Desa Karanganyar, Sumenep.

Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono juga sempat menanam pohon sawo kecik di halaman Kabupaten Sumenep. (ant/dar/dik)

ant/eric ureng

TERBANG FORMASI CASA 212. Empat pesawat udara CASA 212 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara-1 Puspenerbal, melakukan flypass (terbang formasi), saat peringatan HUT Armada 2013 di atas perairan Surabaya, Kamis (5/12). Peringatan HUT Armada 2013 yang dilaksanakan di Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim) Ujung Surabaya, dengan inspektur upacara KSAL, Laksamana TNI Marsetyo, tersebut, dimeriahkan berbagai atraksi yang melibatkan alutsista laut milik TNI AL.

HINDARI UNTUK KEPENTINGAN PILITIK

Anggota DPRD Kembalikan Mobil DinasSURABAYA - Anggota

Komisi A Dewam Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar Adies Kadir mengembalikan mobil dinas yang selama ini dipakai untuk operasinal kinerjanya kepada sekretariat dewan setempat, Kamis (5/12).

"Saya mengucapkan terima kasih atas peminjaman mobil dinas selama lebih dari tiga tahun menjadi anggota dewan dan mulai saat ini mobil dinas saya kembalikan dalam kondisi utuh dengan

pertimbangan merasa lebih nyaman dan aman memakai mobil pribadi," kata Adies usai menyerahkan mobil dinas di DPRD Surabaya.

Menurut dia, pihaknya menemui Kasubag Rumah Tangga Sekretariat DPRD Sura-baya Listjowati untuk menyer-ahkan secara resmi jatah mobil dinas pelat merah dengan nopol L-1790-NP yang dipakainya lebih dari tiga tahun sebagai anggota DPRD Surabaya.

Adies mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi calon

anggota legislator (caleg) DPR RI dapil 1 Surabaya-Sidoarjo yang tertib aturan sehingga tidak ingin terjebak oleh aturan pemakaian mobil dinas jelang kampanyenya.

Ia mengatakan jika sewak-tu-waktu harus menghadiri undangan untuk kepentingan kampanye pada saat di kantor dewan, maka ia bisa langsung berangkat memakai mobil pribadi. "Tetapi jika memakai mobil dinas saya akan terkena aturan soal pelarangannya," ujarnya. (ant/mk)

Saya mengucapkan terima kasih atas peminjaman mobil dinas selama lebih

dari tiga tahun menjadi anggota

dewan dan mulai saat ini mobil dinas saya kembalikan dalam

kondisi utuh...,”

Page 11: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO.0255 | TAHUN II 11BANGKALAN

Tagih Percepatan PembangunanAktivis SUN Akan Bakar Diri Bila Presiden Tak Memakmurkan Rakyat Madura

"Kami meminta audiensi dengan Presiden untuk mem-bicarakan hal ini," ujar Wardi, Ketua HMI Cabang Bangkalan (5/12).

Menurutnya, jembatan yang diresmikan oleh SBY pada tahun 2008 lalu masih sama dengan kondisi terkin-

inya dengan saat diresmikan pertama kali. Tidak ada ke-majuan signifikan di sekitar Suramadu. BPWS juga tidak berfungsi dengan baik seba-gai sebuah lembaga percepa-tan pembangunan di 600 Ha areal Suramadu. Belum lagi, Keppres yang dibuat dianggap

bertentangan dengan sema-ngat otonomi daerah yang ter-tuang dalam UU No. 32 tahun 2004.

"Saya pikir egosen-tris dan semangat primor-dialisme di pemerintahan kabupaten ini harus die-liminir demi semangat perce-patan pembangunan daerah itu sendiri," saran Wardi.

Berbeda dengan Wardi, ak-tivis LSM Satu Untuk Negeri (SUN) ini, Suryadi mengung-kapkan bahwa dirinya tidak akan segan-segan untuk mela-kukan aksi bakar diri. Tindakan nekadnya ini dilandasi oleh keinginan untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Ma-dura pada umumnya.

"Saya akan melakukan aksi bakar diri. Kalau tidak ekstrim dan nekad, maka selamanya tidak akan diperhatikan oleh Pemerintah Pusat," ketusnya.

Menurutnya, kalau hal ek-strim bisa membawa sebuah perubahan yang lebih baik, di-rinya mengaku tak akan ragu.

"Kalau memang harus mati, saya pun rela. Asal ke-matian saya bisa dikenang sebagai sebuah tonggak se-jarah perlawanan terhadap para pemimpin yang tidak memperhatikan nasib rakyat," ucapnya bersemangat.

Akan tetapi, seandain-ya audiensi bisa diterima, tak perlu melakukan tinda-kan nekat bakar diri. Sebab,

jika diberi pilihan lebih baik kita melakukan aksi elegan, bermartabat, dan efektif demi kemajuan bangsa.

Dirinya pun berharap agar seluruh elemen pembangunan di Madura bersatu padu demi kemajuan pembangunan Ma-dura. Selain itu, harapannya, pemberdayaan fungsi Badan Pembangunan Wilayah Suram-adu (BPWS) yang selama ini mandul agar segera difungsikan sebagaimana mestinya.

"Saya berharap Presiden SBY juga memperhatikan as-pirasi kami dan segera mewu-judkan rencana pembangunan Madura yang sudah dibuat dalam RTRW," pintanya. (ori/rah)

BANGKALAN - Kedatangan Presiden RI ke Bangka-lan hari ini (6/12) menjadi hal yang paling ditunggu sejumlah aktivis. Mereka menginginkan dialog dengan presiden guna menagih percepatan dan pembangunan Madura ke depan pasca berdirinya jembatan tol Suramadu. Hal ini penting mengingat kurang lebih 5 tahun pasca berdirinya jembatan Suramadu, tidak ada kemajuan berarti di Kabupaten Bangkalan dan Madura pada umumnya.

ant/iggoy el fitra

JEMBATAN SURAMADU. Jembatan Terpanjang di Indonesia dengan panjang 5,438 kilometer itu merupakan ikon Surabaya dan provinsi Jawa Timur yang terlihat menawan saat malam hari.

PENYEBERANGAN

Ujung-Kamal Ditutup Selama 8 Jam

BANGKALAN - Pelabu-han Kamal Bangkalan yang biasa melayani penyeberan-gan kapal fery menuju der-maga Ujung Tanjung Perak Surabaya ditutup selama 8 jam, kemarin (5/12). Penu-tupan dermaga itu dimu-lai pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, lantaran memperingati hari jadi Ar-mada Angkatan Laut (AL) di selat Madura tersebut.

Salah satu penumpang yang hendak menggunakan jasa penyeberangan tersebut merasa kecewa. Sebab, tak dapat menggunakan kapal fery untuk menyeberang ke pelabuhan Perak Surabaya.

"Tapi mau bagaimana lagi, saya juga maklum de-ngan kondisi itu," ujar Kamil.

Padahal, lanjut warga Socah ini, dirinya sudah ber-niat untuk menggunakan jasa tersebut, karena sudah terbiasa memakai jasa pe-nyeberangan Kamal. Sebab, kalau menggunakan penye-berangan Suramadu, harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Dengan adanya kegia-tan Angkatan Laut tersebut, otomatis dirinya harus rela

untuk menggunakan jasa penyeberangan jembatan Suramadu. Dia pun mengaku bersama penumpang lainnya terpaksa akan urunan Rp 20 ribu untuk mencarter MPU ke Surabaya melewati jem-batan Suramadu

"Untung juga masih ada penyeberangan alternatif. Sehingga bisa sampai ke Surabaya dengan cepat, tak harus menunggu kapal bero-perasi," ungkapnya.

Sementara itu, salah se-orang petugas karcis di der-maga Kamal, Hartono me-ngatakan dermaga Kamal memang sengaja ditutup, karena di selat Madura te-ngah dipakai untuk upacara Hari Armada AL.

Pihaknya pun mem-inta maaf kepada para pe-numpang yang tidak bisa menikmati jasa penyeberan-gan laut dalam beberapa jam. Sebab, hal itu sudah menjadi agenda tahunan AL.

"Kami juga menghormati kegiatan AL. Nanti siang, kami sudah kembali melay-ani masyarakat yang hendak menyeberang dengan meng-gunkan kapal Fery," kata Hartono. (ori/rah)

PEMERINTAHAN DESA

SE Kemendagri Perlambat Pilkades

BANGKALAN - Belum dilaksanakannya pemilihan kepala desa (pilkades) di beberapa desa di Bangkalan rupanya bisa menyebab-kan tertundanya pemilihan sampai tahun 2015. Ada surat edaran dari Kemendagri yang menyatakan agar semua pe-laksanaan pilkades ditunda. Hal itu disebabkan di tahun 2014 merupakan pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan presiden.

Salah satu anggota Komisi A Mujiburrah-man mendesak agar desa yang merasa sudah siap menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) agar segera melaksanakannya pada tahun ini. Jika tidak, desa-desa tersebut bisa menung-gu di tahun 2015 untuk bisa menggelar Pilkades.

Dia menilai ada penghalang yang membuat kemungkinan pilkades ini semakin molor, bahkan hingga setahun jika tidak segera digelar tahun ini.

Sebab, ada aturan yang melarang pilkades tersebut digelar di tahun 2014.

"Karena adanya edaran Kemenndagri. Saya lupa nomornya, yang melarang adanya pilkades pada tahun 2014. Alasannya, memang pada tahun itu merupakan momen pemilu," jelasnya.

Meskipun begitu, dirinya tetap berharap agar desa yang memang sudah siap terutama terkait kesiapan teknis Pilkades, agar segera melaksanakan pemilihan. Hal itu juga bisa ditindak-lanjuti oleh Bupati Bangka-lan. Selain itu, dirinya juga berharap kepada BPD dan panitia pilkades yang lain juga segera mempersiapkan segala persyaratannya yang dibutuhkan.

"Kalau ditunda dan tidak bisa direalisasikan pada ta-hun ini, otomatis pilkades itu akan terealisasi paling cepat di tahun 2015. Sebab, adanya surat edaran Kemendagri tersebut,"ujarnya. (ori/rah)

KECELAKAAN MAUT

4 Penumpang Avanza Tewas BANGKALAN - Kecelakaan

maut kembali terjadi di jalan akses Suramadu, Jalan Raya Desa Petapan Kecamatan La-bang, Bangkalan, Rabu (4/12). Sekitar pukul 20.00 WIB, se-buah mobil Avanza dengan nomor polisi B 1928 UZA menghantam sebuah kend-araan Mits Truck yang sedang berhenti karena mengalami gangguan mesin (mogok). Aki-bat kecelakaan tersebut, 4 pe-numpang mobil naas itu tewas mengenaskan.

musibah itu terjadi diduga karena cuaca mendung dan gelap serta tidak adanya lam-pu penerang jalan, sehingga membuat pandangan penge-mudi mobi tersebut menjadi terganggu. Akibatnya, ke-

celakaan yang cukup tragis tidak dapat dihindarkan yang menyebakwan empat nyawa melayang sia-sia.

Kronologisnya, kendaraan Mits Truck nomor polisi N 9986 CG yang dikemudikan oleh Khoirul Anam berjalan dari arah utara ke selatan. Ses-ampainya di tempat kejadian perkara (TKP) tiba-tiba meng-alami kerusakan mesin dan berhenti di tepi jalan raya sisi timur. Pada saat itu juga dari arah yang sama sebuah mo-bil Avansa warna putih yang dikemudikan oleh Mas'udi, tiba-tiba menghantam bagian belakang truck tersebut.

Benturan yang begitu keras membuat badan mo-bil yang berisi tujuh penum-

pang dan satu pengemudi itu mengalami rusak berat di ba-gian depan. Praktis membuat pengemudi dan penumpang yang berada di bagian depan terjepit dan tewas seketika. Tidak hanya itu saja, dua pe-numpang lainnya juga tewas dan empat orang yang ada didalamnya mengalami luka ringan serta luka berat.

Kasat Lantas Polres Bang-kalan, AKP Yusis Budi me-nyatakan kesimpulan se-mentara penyebab terjadinya kecelakaan tragis itu, karena kurang hati-hatinya penge-mudi kendaraan tersebut. Se-hingga kecelakaan lalu lintas tidak dapat dihindarkan dan menewaskan empat orang.

"Kesimpulan sementara

ini kelalaian dari pengemudi truck. Barang bukti sudah kami amankan untuk dilaku-kan proses penyidikan selan-jutnya," tandasnya.

Sementara itu, nama-na-ma korban yang tewas, yaitu Mas'udi (19), warga Sampang, Wahyu Ardiyansyah (19), dan Hidayat (20) serta Ainur Roh-mat (20), ketiganya warga Ka-limantan.

Sedangkan korban yang mengalami luka berat Hayat (20), Rosidi (20), warga Kali-matan. Untuk dua korban lain-nya Ahmad Abdus Syakur (22), Zainudin (21) warga Kaliman-tan mengalami luka ringan. (dn/rah)

SALURAN MAMPET

Sejumlah Ruas Jalan TerendamBANGKALAN - Hujan

deras mengguyur kawasan Kecamatan Kamal, Kamis (5/12) siang kemarin. Aki-bat guyuran hujan tersebut, sejumlah wilayah Kecama-tan setempat tergenang air setinggi lutut orang dewasa. Diduga genangan air terjadi disebabkan oleh mampetnya saluran air. Padahal wilayah Kamal tak jauh dari bibir pan-tai yang dapat menampung debet air.

Salah satu wilayah yang menjadi kawasan Genagan adalah Desa Sumber Sari Kamal. Di jalan yang men-jadi akses alternatif menuju Suramadu itu, ketinggian air mencapai setinggi lu-tut orang dewasa yang me-nyebabkan sejumlah kend-araan yang melintas menjadi mogok.

“Tiap tahun terjadi seper-ti ini Mas, tampaknya tidak ada perhatian serius dari pe-merintah dalam mengata-si masalah ini. Setiap hujan deras pasti menyebabkan genangan air,” terang Mus-tamin, salah seorang warga setempat.

Mustamin menerangkan genangan air terjadi aki-bat saluran air yang mampet walaupun setahun sebelum-nya warga sekitar telah me-lakukan pembersihan se-cara swadaya. Menurutnya, kondisi ini diperparah akibat kiriman air yang begitu de-ras layaknya sungai, dari Pe-rumnas Kamal yang berada di utara dan datarannya lebih tinggi dari desa Sumber sari.

Salah seorang warga lain-nya, Budiono menyayangkan kondisi tersebut. Padahal di

sekitar daerah tersebut, ter-dapat rumah dua pimpinan DPRD Bangkalan. Apalagi pimpinan dewan tersebut terkesan tidak peduli dengan adanya genangan air yang membuat warga setempat menjadi tidak nyaman.

“Di jalan ini lho Mas ada dua anggota dewan, Pak Rizki dan Pak Munawar, semuanya pimpinan di DPRD, kok ya kayak cuek dengan kondisi warganya, padahal dari tahun ke tahun ini yang terjadi,” ke-luhnya.

Baik Mustamin maupun Budiono berharap, agar pe-merintah bisa memberi per-hatian kepada wilayah hu-nian mereka. Agar perbaikan saluran air bisa dilakukan secara maksimal serta tidak hanya dilakukan warga secara swadaya saja. (dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

MENYERUDUK. Mobil Avansa yang terlibat kecelakaan di akses Suramadu menewaskan 4 orang penumpangnya.

doni heriyanto/koran madura

BANJIR. Saluran air yang kurang baik membuat ruas jalan tergenang air setiap hujan deras melanda.

Page 12: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO.0255 | TAHUN II12 SAMPANG

Memang ada barang yang hilang tapi

buktinya tidak ada dan petunjuk-petunjuk

yang lain seperti saksi itu tidak ada

dan kombinasi lemari sidik jarinya tidak

ditemukan, sehingga buktinya kurang akan tetapi nanti pasti akan

jelas,”

Fadhilah Budhiono

ryan hariyanto / koran madura

PEMBUNUHAN. Tersangka Marhasan (35) warga Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, ditangkap Satreskrim Polres Sampang setelah buron selama 11 tahun.

Ditangkap di Rumah Istri KetigaBuron Tersangka Pembunuhan Selama 11 Tahun

Penangkapan tersangka pembunuhan kepada Sajit (25), warga Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal itu, sem-pat menjadi buron usai me-lakukan pembunuhan pada 3 Januari 2002 silam.

Aksi pembunuhan terse-but diduga bermotif dendam asmara. Pasalnnya, korban diketahui berselingkuh de-ngan ipar tersangka. Sehing-ga, korban langsung dibunuh dengan sebuah senjata tajam

jenis pedang parang sepan-jang 70 cm.

Akibatnya, pergelangan leher kepala korban langsung putus hingga 1 meter dari tu-buh korban setelah mendapat sabetan senjata tajam milik tersanga ketika korban sedang duduk asik menonton acara di lapangan sepak bola.

Dihadapan polisi, tersang-ka Marhasan mengaku setelah melakukan pembunuhan dan langsung lari ke semak-semak

hutan selama dua hari. Disu-sul, dengan menghilangkan jejak kakinya selama berta-hun-tahun ke wilayah Kalim-antan.

"Saya melakukan pem-bunuhan ini dilatarbelakangi oleh korban ketahuan seling-kuh sama istri sepupu atau ipar. Memanfaatkan ipar saya yang sedang kerja di Irian Jaya," ujar tersangka dengan logat Madura.

Tersangka yang diketahui sudah mempunyai tiga istri dan tiga anak itu menuturkan masih sempat pulang ke tanah kelahirannya yakni di Madura selama 6 bulan. Namun, tak mau ditangkap polisi, ia pun kembali ke Kalimantaan be-

kerja sebagai buruh kayu."Sempat ke Madura, tapi

balik lagi ke Kalimantan ta-kut ditangkap polisi. Saya su-dah punya 3 istri. Sudah saya cerai duanya. Dan juga pu-nya 3 anak. Meski melakukan pembunuhan pertama kali, ini masih tidak menyesal," tu-turnya dengan menunduk.

Sementara Kapolres Sam-pang AKBP Imran Edwin Sire-gar memastikan tidak ada ter-sangka lain. Sebab, tersangka melakukan pembunuhan didasari atas motif dendam. Untuk mempertangung jawab perbuatan tersangka, akan di-jerat dengan Pasal 340 subsid-er 338 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

"Dari hasil penyelidikan lebih lanjut ini terdakawa hanya sendiri. Tidak ada orang lain setelah melakukan kasus pembunuhan, dan ber-hasil buron. Tersangka kini dijerat Pasal 340 KUHP," je-lasnya di dampingi Wakapol-res Kompol Faruk Alfero dan Kasatreskrim Polres AKP Jeni Al Jauza.

Tak hanya itu, dari ta-ngan tersangka pihaknya ber-hasil mengamankan barang bukti sebuah senjata tajam jenis pedang parang lengkap dengan sarung penutup sen-jata. "Barang buktinya sebuah senjata tajam pedang dengan panjang 70 cm dan lebarnya 2,3 cm," jelasnya. (ryn/lum)

SAMPANG - Marhasan (35), warga Desa Pandiyan-gan, Kecamatan Robatal, Kamis (28/11) ditangkap jajaran Satreskrim Polres setempat, di rumah istri ketiganya di Desa Bunten Barat, Kecamatan Keta-pang.

UANG PT SMP RAIB

DPRD Bakal Buat PansusSAMPANG - Ketua DPRD

Kabupaten Sampang Imam Ubaidillah menyatakan akan membentuk pansus (panitia khusus) untuk menelusuri raibnya uang yang berada di dalam brankas PT SMP (Sam-pang Man-diri Perkasa). N a m u n , p e m b e n t u -kan terse-but masih m e n u n g g u usulan dari fraksi-fraksi sesuai dengan penyampaian pemandangan umum fraksi t e r h a d a p RAPBD Kabu-paten Sam-pang Tahun 2014.

“ U n t u k pembentukan pansus, kami masih menunggu usulan dari fraksi-fraksi atau anggota DPRD sesuai dengan peny-ampaian pandangan umum. Dan apabila saya sudah me-nerima surat pengusulan tersebut dari beberapa fraksi, maka kami akan mengada-kan rapat dengan beberapa pimpinan dewan dan akan memasukkan ke Banmus (Badan Musyawarah) un-tuk segera membentuknya,” ungkapnya, Kamis (5/12).

Menurut Imam, pemben-tukan pansus tersebut sangat penting karena baru saja me-megang manejemen PT SMP sudah terjadi kehilangan.

Apalagi nanti dalam waktu tidak ditelusuri kemungkin-an akan kehilangan terus dan tidak diketahui jejaknya.

PT SMP dari awal sudah banyak masalah hingga yang

terbaru terjadi ke-hilangan uang dan sampai sekarang belum ada lapo-ran resmi kepada DPRD Sampang.

“Kami sangat menyesal dengan manejemen PT SMP karena de-ngan terjadi ke-hilangan sampai sekarang masih belum ada lapo-ran ke DPRD Sam-pang. Padahal, PT SMP tersebut bukan perusa-haan yang diban-gun sendiri. Akan tetapi perusahaan itu milik Peme-rintah Kabupaten

Sampang,” ujarnya.Wakil Bupati Sampang

Fadhilah Budhiono mengata-kan setuju apabila dibuatkan pansus sambil menunggu proses penyidikan dan pe-nyelidikan dari Polres Jakarta Selatan. Dari pansus ini dire-komendasikan ke Pemerin-tah Sampang.

“Memang ada barang yang hilang tapi buktinya tidak ada dan petunjuk-petunjuk yang lain seperti saksi itu tidak ada dan kombinasi lemari sidik jarinya tidak ditemukan, se-hingga buktinya kurang akan tetapi nanti pasti akan jelas,” ucapnya. (jun/lum)

PEMILU LEGISLATIF

Tujuh Caleg Masih Aktif di PNPM

Nama Caleg dari Partai Jabatan di PNPM

Sahid Partai Golkar Dapil II

Ketua UPK Kecama-tan Jrengik

Iwan Efendy PDIP Dapil I Ketua UPK Kecama-tan Sampang

Siti Sufiyati Partai Golkar Dapil IV

Bendahara UPK Ke-camatan Sampang

Andri Budiarso PBB Dapil II Sekretaris UPK Ke-camatan Kedungdung

Suhur Partai Golkar Dapil III

Sekretaris UPK Ke-camatan Banyuates

Moh Hasani Partai Demokrat Dapil III

Sekretaris UPK Ke-camatan Banyuates

Moh Hasani Partai Demokrat Dapil I

Ketua UPK Kecama-tan Pangarengan

SAMPANG – Tujuh calon anggota legislative masih ak-tif di PNPM Mandiri. Panitia Pengawas Pemilu (panwas-lu) Kabupaten Sampang me-ngaku sudah mengirimkan surat terhadap Badan Pem-berdayaan Masyarakat (Bap-emas) selaku leading sektor dengan tembusan KPU dan semua partai politik (parpol).

Ketua Panwaslu Kabupa-ten SAMPANG melalui Divisi Pengawasan Addy Imansyah menyatakan sudah mnyam-paikan surat ke Badan Pen-gawasan Masyarakat sebagai leading sektor pelaksanaan Program Nasional Pember-dayaan Masyarakat (PNPM), agar memproses atau mengambil langkah kong-kret serta perlu memberikan tindakan terhadap pelaksana PNPM yang tidak mundur dari daftar sebagai caleg.

"Instansi yang berwenang mempunyai hak untuk mem-berikan sanksi administrasi terhadap pelaksana PNPM yang tercantum dalam DCT, tetapi tidak mundur seba-

gai pelaksana PNPM setalah satu bulan dari penetapan CDT," ungkapnya kepada Kamis (5/12).

Pihaknya terus melaku-kan koordinasi dengan pihak kecamatan karena yang mengeluarhan SK (surat kerja) adalah pihak kecama-tan, dan sampai sekarang ini masih menerima laporan dengan penyampaian secara lisan saja kalau sudah mun-dur. Namun, karena sebatas lisan maka masih belum di-anggap sebagai fakta hukum karena perlu dilakukan klari-fikasi ke Bapemas.

"Sampai saat ini baru dua orang yang sudah me-nyatakan mundur dengan menyampaikan secara lisan, tapi kami masih mau meng-klarkasi dulu ke Bappemas dari 7 pelaksana PNPM yang tercantum sebagai DCT, dan harus dilampirkan dengan bukti-bukti kongkret seba-gai sebuah fakta hukum dan sampai tanggal 12 sudah clear tentang masalah ini" ucapnya. (jun/lum)

Caleg yang aktif di PNPM

HARI PASARAN SAPI

Pengendara Merasa Terganggu

SAMPANG - Pengguna jalan merasa terganggu ketika melewati jalan Samsul Arifin depan Pasar Margalela, Sam-pang, Kamis (05/12). Jalan tersebut dipadati ribuan ekor hewan sapi, sehingga sering terjadi kemacetan.

Ketika tiba hari Kamis siang, jalan di depan Pasar Margalela dipastikan terjadi kemacetan, karena banyaknya kendaraan angkutan barang terparkir di pinggir jalan, dan bercampur dengan sejumlah pedagang yang melakukan transaksi jual beli sapi.

Seringnya terjadi kema-cetan kendaraan membuat pengguna jalan menge-luh, karena merasa ter-ganggu dengan pasar sapi. Masyarakat berharap pasar sapi tersebut dipindah ke tempat lain sehingga ketika hari pasaran tidak meng-ganggu pengguna jalan,

selain juga menimbulkan bau tidak enak.

Syaiful (42), pengendara, merasa terganggu ke-tika melintasi jalan Samsul Arifin ketika hari Kamis. Apalagi pas berada di depan Pasar Margalela, karena tempat yang palin padat de-ngan kendaraan yang berada di pinggir jalan hewan dan pedagang yang melakukan transaksi jual beli.

“Ketika sudah memasu-ki hari ini jalan sudah pasti macet dan baunya juga tidak enak, karena banyak kotoran sapi dipinggir dan tengah jalan. Sehingga, kalau ada tempat yang lebih pantas dan jauh dari jalan raya lebih baik pasar tersebut segera dipindah saja agar pengendara juga mera-sa lancar,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (5/12). (jun/lum)

KUNJUNGAN PRESIDEN

SBY Gagal Petik Jambu Air

SAMPANG - Rencana kun-jungan kerja Presiden RI Susi-lo Bambang Yudhoyono (SBY) di kebun jambu air Desa Tad-den, Kecamatan Camplong, Jumat (6/12) untuk memetik Jambu Air dikabarkan gagal.

Pasalnya, buah jambu air yang rencananya akan di-panen oleh orang nomor satu di Indonesia ini telah dipanen. Sehingga, kunker Presiden RI harus langsung beralih ke Ka-bupaten Bangkalan.

Humas Pemkab Sam-pang Husen mengatakan, kebenaran adanya pemetikan buah di kebun jambu di Desa Taddan Kecamatan Cam-plong memang digagalkan. Alasanya, buah yang dimak-sud sudah habis. Sehingga, Presiden RI harus melanjut-kan kunjungannya ke Kabu-paten Bangkalan.

Sementara Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang Puthut Budi San-

toso juga membenarkan ka-bar kegagagalan tersebut. Namun, keputusan itu sudah diputuskan semenjak kedata-ngan Presiden RI ke Sampang pada Rabu (4/12).

"Gagal, Mas, alasannya ka-rena bayak habis, apalagi masa panennya juga sudah lewat. Itu pun sudah diputuskan saat kedatangan beliau (Presiden RI) ke Sampang, setelah itu besok ini (6/12) langsung ke Bangkalan. Jadi di Sampang hanya lewat saja," ungkapnya.

Hal senada juga diung-kapkan Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar. Dirinya menuturkan alasan digagalkannya agenda peme-tikan buah jambu air terse-but karena selain buah jambu habis yang basih ada sudah mulai membusuk. "Jambu airnya sudah habis sebagian juga banyak yang membusuk, jadi digagalkan," singkatnya. (ryn/lum)

KUNJUNGAN KENEGARAAN SBY

PKL Merasa DirugikanSAMPANG - Sejumlah ped-

agang kaki lima (PKL) di Jalan Wahid Hasim, Kelurahan Gu-nung Sekar, Kecamatan Kota Sampang, merasa dirugikan dengan kedatangannya Pres-iden RI Susilo Bambang Yud-hoyono (SBY) ke Kabupaten Sampang.

Mereka yang biasa berjua-lan di depan Pasar Srimangu-nan tidak diperkenankan ber-operasi oleh pihak Satpol PP setempat menjelang kedatan-gan rombongan kepresidenan. Akibatnya, penghasilan peda-gang lumpuh.

Sri Fatimah (36), salah satu

pedagang di Depan Pasar, me-ngatakan, selama datangnya Presiden untuk para pedagang tidak diperkenankan berjualan selama sehari. Sehingga, diri-nya mengalami kerugian. "Ya waktu kedatangan SBY kami semua PKL di depan pasar di-larang jualan. Rugi ditangung pedagang, Mas," ucapnya.

Biasa, dirinya mendapat-kan keuntungan rata-rata sebesar 120 ribu dalam sehari. "Ya kalau sehari jualan da-petnya rata-rata Rp 120.000 itu pun dipotong sama retri-busi jualan sama tanggungan kebutuhan lainya. Kalau gak

jualan dan gak dapat ganti rugi kan susah mau dapat dari mana uang,"ujarnya.

Hal sama juga disampai-kan oleh Sakur (32). Tukang jahit sepatu itu menuturkan, dirinya mengaku rugi saat Presiden berkunjung ke Sam-pang karena tidak diperkenan-kan jualan hingga tidak ada ganti, baik dari para penjahit maupun PKL lainnya. "Ya je-las tidak ada ganti rugi wong kita banyak mengeluh gak ada ganti ruginya. Cuma ada la-rangan jangan beroperasi dulu selama ada pak SBY,"jelasnya. (ryn/lum)

Ryn/koran madura

PKL. Sejumlah PKL di depan Pasar Srimangunan Jalan Wahid Hasim Kelurahan Gunung Sekar Kecamatan Kota Sampang. Mereka merasa rugi saat kedatangaan SBY.

Page 13: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II 13PAMEKASAN

Sejumlah Menteri Nyaris TerbakarHotel Penginapan Menteri Mengalami Gangguan Listrik

Informasi kebakaran ini diketahui setelah Mobil Pemadam Kebakaran (PMK), milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, meluncur ke tempat penginapan itu dengan mem-bunyikan sirine tanda darurat.

Setibanya di hotel itu, PMK langsung masuk ke bagian belakang

hotel untuk memposisikan PMK ke lokasi yang dilaporkan terbakar. Na-mun setelah dilakukan pengecekan, kebakaran bangunan belum terjadi, melainkan hanya kebakaran listrik pada sambungan rumah (SR).

Konsleting listrik itu, langsung ditangani petugas PLN, dengan

memutus jaringan pada konektor sambungan SR itu. SR itu diputus setelah memutus jaringan listrik pada sambungan itu.

Koordinator PMK Pamekasan Mulyadi mengatakan informasi kebakaran itu mengagetkan petugas PMK yang saat itu tidak ngepos di hotel penginapan menteri, protokol kepresidenan, dan rombongan lain-nya.

“Untungnya cuma kebakaran kabel dan tidak sampai membakar bangunan. Karena informasi yang dis-ampaikan ke kami hotel penginapan menteri terbakar,” katanya.

Meski dipastikan tidak membakar bangunan, petugas PMK itu masih menunggu di lokasi sampai perbaikan jaringan listrik itu selesai.

Pantauan di lokasi, kebakaran listrik pada jaringan SR itu tidak membuat panik para penghuni hotel. Bahkan, sejumlah menteri nampak melakukan olahraga ringan dengan lari-lari kecil di lingkungan hotel. Diantaranya, Marie Elka Pangestu (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia), Syarif Hasan (menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah), dan Gamawan Fauzi (Menteri Dalam Negeri). (uzi/rah)

PAMEKASAN - Hotel penginapan sejumlah menteri yang terle-tak di Jl Raya Proppo, Pamekasan, nyaris terbakar. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16. 00 WIB, saat rombongan menteri baru bertolak dari Pasar Batik, mendampingi Presiden RI, Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) ke Pasar Batik.

BENDERA PARPOL

FKH Hanya Bisa Memprotes

PAMEKASAN - Forum Komunitas Hijau (FKH) Rampak Naong, Pamekasan, memprotes pemasangan bendera salah satu partai politik yang dipaku di pohon.

Bendera berukuran 50 8 30 sentimeter itu terpasang di sepanjang jalan dari arah Kecamatan Kota Pamekasan hingga Kecamatan Larangan untuk menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pamekasan.

Wakil Ketua FKH Rampak Naong, Bachtiar Sudamar menga-takan pemasangan bendera dengan cara dipaku itu bisa meng-ganggu pertumbuhan pohon, apalagi bendera-bendera tersebut dipaku di pohon hasil program penghijauan yang masih muda.

“Meskipun hanya untuk sementara waktu, tapi pemasangan bendera dengan cara dipaku itu bisa mengganggu pertumbu-han. Bahkan, bisa jadi pohon itu akan mati,” katanya.

Seharusnya, kata dia, parpol pemilik bendera itu mema-sangnya tidak dengan cara dipaku, tapi tiangnya ditempel dan diikat ke batang pohon, sehingga apabila sudah tidak dibutuh-kan mudah untuk melepasnya.

Bachtiar mengaku tidak akan mengajukan nota protes ke partai tersebut, namun forumnya berencana melakukan sosial-isasi pentingnya menjaga kelangsungan hidup pohon dengan ikut merawat dan menghindari segala tindakan yang dapat mengganggu pertumbuhannya.

Sosialisasi itu, rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat dengan melibatkan beberapa unsur yang dimungkinkan mudah melakukan penempelan alat peraga dengan cara dipaku.

“Kami juga akan melibatkan masyarakat, terutama di ka-wasan yang berada di pinggir jalan strategis yang sering dijadi-kan lokasi pemasangan alat peraga kampanye,” kata Bachtiar.

Ia mengatakan pemilihan umum merupakan waktu yang rawan terjadinya aksi tersebut, termasuk Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Pada Pilkades serentak di Pamekasan, dan Pemilihan Gubernur Jawa Timur beberapa waktu lalu, FKH menemukan banyak kasus pemasangan alat peraga kampanye yang dipaku di pohon.

“Itu karena cara tersebut relatif murah dan tidak membu-tuhkan banyak kayu sebagai penyangga. Namun, kami mohon hal tersebut dihindari untuk kepentingan bersama dalam jangka waktu yang panjang,” jelasnya. (oni/awa/muj/rah)

PELAKU PNPM

PAW

Bapemas Pemdes Belum Menerima Permohonan PanwasluPAMEKASAN - Badan Pember-

dayaan Masyarakat dan Pemerin-tahan Desa (Bapemas Pemdes) Ka-bupaten Pamekasan menyatakan belum menerima permohonan data pelaku Program Nasional Pember-dayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang menjadi calon Ang-gota Legislatif (Caleg) dari Pengawas pemilu (Panwaslu) setempat.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) Pamekasan, Mu-hammad Zakir mengatakan pihaknya belum menerima surat permohonan data para pelaku PNPM mandiri di wilayah itu yang maju dalam pemili-han Caleg 2014 mendatang.

Sejumlah caleg yang terdaftar di daftar calon tetap (DCT) teran-cam mendapatkan sanksi. Sebab, in-formasinya mereka tercatat sebagai pelaku aktif program nasional pem-

berdayaan masyarakat (PNPM) man-diri pedesaan. Padahal, secara aturan perundang-undangan, caleg tidak boleh menjadi pelaku PNPM.

Pihaknya mengaku akan mem-berikan sanksi tegas bagi para pelaku PNPM mandiri pedesaan yang terbuk-ti terdaftar sebagai caleg. Pihaknya mengaku belum mengantongi data nama pelaku PNPM yang dikabarkan terdaftar sebagai caleg.

Zakir menjelaskan jika terbukti, yang bersangkutan harus memilih dan menanggalkan salah satunya. Tidak mungkin menjalani dua profesi tersebut, karena di larang oleh aturan. ”Gampang saja, mau jadi Caleg apa menjadi pelaku PNPM,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Devisi Hukum dan Tindak Lanjut Panwaslu Pame-kasan, Sapto Wahyono kepada sejum-lah wartawan membeberkan tentang pihaknya sudah mengantongi nama

sejumlah caleg yang terdaftar di DCT sebagai pelaku PNPM.

Sesuai dengan Surat Edaran Ba-waslu-RI No 807/11/13, pelaku PNPM dilarang ikut dalam kegiatan politik praktis sesuai dengan surat edaran dari Menkum HAM. Berdasarkan su-rat edaran tersebut, panwaslu kabu-paten berkewajiban untuk mengawasi pelaku PNPM yang terdaftar di DCT. Hasilnya ada sejumlah caleg yang ak-tif dalam kegiatan PNPM.

Oleh karena itu, pihaknya men-gaku sudah mengirim surat permo-honan pada Kepala Bapemas-Pemdes dan Konsultan PNPM, Pelaku di tingkat kecamatan. Perihal data nama-nama pelaku PNPM mandiri di wilayah itu.

Ada dua pilihan, yang tertulis dalam surat itu, pertama harus men-gundurkan diri dari pelaku PNPM atau mengundurkan diri dari caleg.

”Jika yang bersangkutan memilih

di PNPM, kita rekomendasikan kepa-da KPU agar nama DCT itu di coret,” terang sapto.

Didesak untuk membeberkan sejumlah nama caleg yang terlibat PNPM, Sapto enggan untuk menye-but. Hanya saja, menyebut ada di Kecamatan Batumarmar dan Kadur.

Pihaknya mengaku belum men-gantongi semua nama caleg yang juga tercatat sebagai pelaku PNPM. Karena pihaknya masih akan berkoordinasi de-ngan Bapemas-Pemdes dan Konsultan PNPM, Pelaku di tingkat kecamatan.

Kendati demikian, data awal sudah dikantongi. ”Jika data sudah leng-kap, baru kita kirim ke KPU menge-nai nama-nama caleg yang tercatat sebagai pelaku PNPM mandiri. Jika tetap tidak mau menanggalkan salah satunya, kita akan kirim rekomendasi ke KPU agar dicoret dari DCT,” ungka-pnya. (oni/muj/rah).

4 Anggota DPRD Akan Diganti Pekan Depan

PAMEKASAN - Pergan-tian Antar Waktu (PAW) em-pat anggota DPRD Kabupaten Pamekasan dari Fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ula-ma (PKNU) Pamekasan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Masing-masing Busiri (anggota Komisi A saat ini), Moh. Makmun (ketua Komisi D), R. Afifurrahman (ang-gota Komisi B), dan Baharu-din (anggota Komisi C DPRD Pamekasan).

Calon penggantinya, yaitu Fathorrahman, SE calon PAW Busiri daerah pemilihan satu (Dapil I), Moh. Rois calon PAW Moh. Makmun Dapil IV, Khairul Umam calon PAW R. Afifurrahman Dapil II, dan Badruttamam calon PAW H. Baharuddin Dapil V.

Kepastian pelantikan PAW ini disampaikan Halili, ketua DPRD Pamekasan. Dia men-jelaskan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Pamekasan su-dah membahas agenda pelan-tikan keempat anggota terse-but dan sudah menentukan agenda pelantikannya.

“Pelaksanaan PAW su-dah ditentukan, karena sudah tidak ada masalah. Kalau tidak ada perubahan pelaksanaan-nya nanti 11 Desember,” ka-tanya.

Kepastian pelaksanaan PAW sekaligus mengakhi-ri harapan Moh. Makmun dan Baharudin untuk tetap menjadi wakil rakyat. Se-belumnya, Makmun men-gatakan masih menunggu perkembangan mediasi un-tuk menentukan langkah berikutnya. Sebab, ia sudah mematuhi semua kebijakan

PKNU termasuk pencalonan-nya pada Pileg mendatang sudah sesuai dengan MoU DPP PKNU untuk mencalon-kan diri melalui Partai Gera-kan Indonesia Raya (Gerin-dra). Mengenai rencana PAW itu, pihaknya tidak pernah diajak duduk bersama, tahu-tahu sudah diajukan PAW.

“Pada intinya saya ta’dzim pada dewan tanfidz dan de-wan syuro. Cuma karena saya terdesak keadaan, maka saya bersama H. Bahar melakukan pembelaan. Barangkali masih ada solusi yang lebih baik, saya masih menunggu hasil mediasi. Kalaupun kami harus melakukan upaya hukum lan-jutan, saya akan pamit dulu, agar hubungan kami tidak re-tak,” katanya.

Halili menegaskan proses PAW keempat anggota DPRD dari fraksi PKNU itu sudah memenuhi mekanisme PAW, yaitu melalui pengajuan par-pol. Kalaupun nantinya ada upaya hukum dari anggota DPRD yang di-PAW, pihaknya tidak akan ikut campur, karena hal itu urusan internal partai. (uzi/rah)

M Fauzi/Koran MaduraLISTRIK: Petugas PLN Memperbaiki Sambungan Rumah yang Konslet di Hotel Madinah Pamekasan

PANEN JAGUNG: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama ibu negara Ani Yudhoyono memanen jagung di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jatim, Kamis (5/12). Pemerintah menggalakkan penanaman jagung bibit unggul guna menekan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Foto: Saiful Bahri/Antara

Pelaksanaan PAW sudah ditentukan,

karena sudah tidak ada masalah. Kalau tidak ada perubahan

pelaksanaannya nanti 11 Desember

Page 14: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II14 PAMEKASAN

SBY Minta BWS Membangun KomunikasiTahun Depan Pembangunan Madura Akan Dimulai dari Sumenep

Menurut SBY, pembebasan lahan di Bangkalan merupakan kunci sukses pembangunan di Madura secara kes-eluruhan dan tidak hanya di Kabupat-en Bangkalan. Sebab, kemacetan yang ditimbulkan di lintasan Madura tidak hanya dirasakan oleh masyarakat setempat, tetapi semua pengguna jalur itu.

Dia menjelaskan masyarakat

Bangkalan harus tahu mengenai rencana itu melalui duduk bersama dan komunikasi yang baik. Ia yakin masyarakat akan senang, karena Ma-dura akan lebih maju, dan kesejahter-aan rakyat juga meningkat.

“Kalau lahannya tidak bisa dibe-baskan, terus bagaimana. Rencana ini sangat bagus, untuk kebaikan masyarakat Madura, khususnya Bang-

kalan,” katanya.Sementara itu, Menteri Peker-

jaan Umum Joko Kirmanto men-gatakan pembebasan lahan di Bangkalan sangat susah, karena beberapa hal. Salah satunya karena ulah mafia tanah yang menghambat pembebasan lahan.

Dari permasalahan itu, pihaknya akan merubah rencana pembangunan pada tahun depan tidak lagi dimulai dari wilayah barat, yakni Kabupaten Bangkalan. Sebaliknya, pihaknya akan memulai pembangunan dari wilayah timur, yaitu Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Kabupaten Sampang, yang ralatif mudah dalam pembebasan lahannya.

“Intinya, kami akan memulai pembangunan dari daerah yang lebih siap. Baik itu Sumenep, Pamekasan,

dan Sampang, yang lebih mudah dalam pembebasan lahan,” katanya.

Joko Kirmanto menilai perkem-bangan pembangunan di Madura lima tahun setelah pembangunan Jembatan Suramadu cukup signifi-kan. Meski demikian, pembangunan itu belum sesuai yang diharapkan, sehingga perlu ditingkatkan. Secara fisik pembangunan insfrastruktur yang berhasil baru di bidang jalan, antisipasi banjir, ketersediaan, dan sanitasi.

Joko Kirmanto menyatakan sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 565 miliar lebih untuk pembangunan Madura tahun ini. 60 persen diantara-nya bersumber dari Kementerian PU. Sedangkan anggaran pembangunan Madura tahun depan sebesar Rp 1, 64 triliuan. (uzi/rah)

PAMEKASAN - Presiden Republik Indonesia, Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) meminta Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), agar menjalin komunikasi de-ngan masyarakat dan DPRD Bangkalan, untuk merealisasikan pembangunan Madura paska pembangunan Jembatan Suram-adu. Permintaan itu disampaikan SBY di sela-sela kunjungan ke wilayah Kecamatan Larangan, Pamekasan pada Kamis (5/12) kemarin.

KUNJUNGAN: SBY saat mengunjungi Pasar Batik di Pasar 17 Agustus PamekasanM Fauzi/Koran Madura

FENOMENA ALAM

Belasan Rumah Rusak Akibat Angin Kencang

PAMEKASAN - Belasan rumah milik warga Dusun Be-langgar, Desa/Kecamatan Pa-kong, Pamekasan, rusak akibat diterjang angin kencang. Peri-stiwa ini terjadi sekitar pukul 12. 00 WIB, Kamis (5/12). Tingkat kerusakan rumah berfariasi meliputi 5 rumah mengalami kerusakan sedang, sedangkan sisanya rata-rata rusak ringan.

Kerusakan rumah keban-yakan terjadi pada bagian atap, seperti genteng dan as-bes pada teras rumah. Berun-tung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Selain merusak rumah-rumah warga, angin kencang juga gudang penyimpanan tembakau milik salah satu pengusaha di daerah itu. An-

gin juga menumbang sejum-lah pohon, namun beruntung tidak mengenai rumah warga maupun ke jalan raya.

Hayat, salah satu warga setempat mengatakan angin kencang disertai hujan deras itu datang tiba-tiba. Meng-etahui itu, warga kaget dan sebagian langsung menga-mankan diri. “Untungnya an-gin bertiup ke barat dan warga mengamankan diri. Asbes-as-bes ini banyak yang terbang,” katanya.

Setelah kejadian, warga mulai membenahi sebagian genteng yang tersapu angin.

Sedangkan atap teras rumah yang terbuat dari asbes masih dibiarkan, karena rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Sebelumnya, angin juga merusak 16 rumah milik war-ga Dusun Sumber Batoh, Desa/Kecamatan Kadur Pamekasan. Kerusakan yang dialami warga setempat hampir sama dengan kejadian yang warga Pakong yaitu rusak ringan dan sedang.

Kejadian di Pakong ini su-dah mendapat perhatian dari Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) setempat. Sedangkan kejadian di Pa-kong, sampai kemarin belum dilaporkan ke BPBD.

Plt. Kepala BPBD Kabupat-en Pamekasan, Ismail menga-takan pihaknya sudah men-datangi lokasi kejadian untuk mengidentifikasi kerusakan bangunan yang ditimbulkan dari bencana itu. Identifikasi itu dilakukan setelah BPBD menerima laporan dari pemer-intah kecamatan setempat.

Dia menjelaskan keru-gian material yang ditimbul-kan dari kerusakan itu belum diketahui secara pasti, karena masih dihitung. “Kami sudah terjunkan tim untuk men-gidentifikasi sebagai bahan untuk mengajukan bantuan. Kerugiannya masih dihitung,” katanya.

Pengajuan pemberian yang akan diberikan kepada kor-ban, diperkirakan belum bisa menanggung semua kerugian material. Bantuan itu bersifat stimulan, untuk meringankan beban para korban.

Ia belum bisa memasti-kan bentuk bantuan yang akan diberikan, namun ban-tuan pada tahun sebelumnya berupa dana yang diberikan langsung kepada korban. (uzi/muj/rah)

DUGAAN KASUS GRATIFIKASI

Penghulu Tidak Ikut MogokPAMEKASAN - Ratusan

tenaga penghulu (Petugas Pencatat Akta Nikah) Kan-tor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Pamekasan tidak ikut terlibat aksi mogok sep-erti yang dilakukan 166 orang Kepala KUA di Jawa Timur. Layanan pencatatan pernika-han di wilayah itu tetap berja-lan normal.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Zayy-adus Zabidi mengatakan su-dah mengumpulkan Kepala KUA di wilayah itu dan mem-inta agar para penghulu tetap bekerja seperti biasa.

Menurutnya, dukungan yang selayaknya diberikan oleh para penghulu itu, jangan sampai mengganggu layanan terhadap masyarakat. Sebab sebagai pelayan masyarakat, semestinya para penghulu lebih mengedepankan pelay-anan.

Sebanyak 661 Penghulu se-Jawa Timur sepakat tidak menikahkan calon pengantin di luar KUA atau di luar Balai Nikah. Hal itu sebagai aksi sol-idaritas dan untuk menyikapi kasus dugaan gratifikasi yang menjerat Kepala KUA Kecama-tan Kota, Kota Kediri, Romli.

Kasus itu mulai terung-kap ke publik sejak dua bulan terakhir. Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri melakukan penyelidikan dan

menemukan fakta bahwa Romli diketahui memungut bi-aya nikah sebesar Rp 225.000 untuk pernikahan di luar balai nikah dan Rp 175.000 untuk pernikahan yang dilakukan di balai nikah.

Dari jumlah itu, Romli diduga mendapat jatah Rp 50.000 sebagai petugas pen-catat nikah dan Rp 10.000 sebagai insentif Kepala KUA. Padahal sesuai peraturan pemerintah, pungutan biaya nikah hanya Rp 30.000.

Zayadus menjelaskan bi-aya pernikahan yang sesung-guhnya hanya Rp 30.000. Dirinya sudah memastikan tidak ada biaya lain, selain bi-aya tersebut. Biaya tambahan yang diberikan oleh keluarga mempelai kepada penghulu, bukan atas permintaan dari KUA, melainkan murni inisi-atif mereka.

Ia mengakui sesuai atu-ran seorang Penghulu hanya diperbolehkan melayani pernikahan di Balai Nikah atau di Kantor Urusan Agama (KUA), pada hari Senin sam-pai Jum’at. “Memang secara aturan, harus didalam kan-tor, tidak diperkenankan di luar kantor. Namun, warga seringkali meminta agar pernikahan itu dilaksana-kan di rumah mereka atau di mesjid dengan alasan agar disaksikan oleh tetangga dan keluarga mereka,” katanya. (awa/muj/rah)

PMII

Polres Membubarkan Unjuk Rasa MahasiswaPAMEKASAN - Polres Pame-

kasan, Madura, Jawa Timur, mem-bubarkan unjuk rasa mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di jalur lalu lintas yang hendak dilalui kunjun-gan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis.

Pembubaran aksi mahasiswa itu dipimpin oleh Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman didamp-ingi wakilnya Kompol Ikhwanuddin.

“Aksi mahasiswa terpaksa kami bubarkan, karena kegiatan mereka jelas berpotensi mengganggu kun-jungan kerja Presiden ke Pamekasan,” kata Nanang Chadarusman.

Unjuk rasa aktivis PMII Pame-kasan ini digelar guna menyambut ke-datangan Presiden RI ke Pamekasan. Para aktivis organisasi ektra kampus

ini hendak menyampaikan sejumlah tuntutan.

Antara lain mendesak percepa-tan pembangunan di Pulau Garam, Madura, pasca operasional Jembatan Suramadu dan meminta agar Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) dibubarkan.

Mahasiswa menilai keberadaan badan khusus yang bertugas memper-cepat pembangunan di Pulau Madura itu tidak efektif, bahkan cenderung lambat dalam menjalankan tugas-tugasnya.

“Oleh karenanya, kami me-minta agar Presiden RI sebaikn-ya membubarkan saja BPWS dan pembangunan di Madura sebaiknya diserahkan saja kepada empat kabu-paten yang ada di Madura,” kata juru bicara aksi itu, Moh Elman.

Sementara, sebelum dibubarkan, para pengunjuk rasa dari organisasi PMII ini sempat terjadi ketegangan dengan petugas kepolisian Polres

Pamekasan.Namun, polisi dari jajaran Polres

Pamekasan akhirnya berhasil mem-buat mundur para pengunjuk rasa ini hingga akhirnya bubar.

Unjuk rasa aktivis mahasiswa saat kedatangan Presiden RI Susilo Bam-bang Yudhoyono selama melakukan kunjungan kerja di Pulau Garam Ma-dura ini merupakan kali kedua yang digelar aktivis PMII.

Sebelumnya, mereka juga berun-juk rasa di Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep, bahkan seban-yak 23 orang di antaranya sempat di-tangkap petugas.

“Di Pamekasan tidak ada aktivis yang kami tangkap. Kami hanya mem-bubarkan aksi mereka,” kata Kapolres AKBP Nanang Chadarusman menje-laskan. (ant/rah)

Oleh karenanya, kami meminta agar

Presiden RI sebaiknya membubarkan saja BPWS dan

pembangunan di Madura sebaiknya

diserahkan saja kepada empat kabupaten yang

ada di Madura

Untungnya angin bertiup ke barat dan warga mengamankan diri. Asbes-asbes ini banyak yang terbang

Page 15: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II 15SUMENEP

ePaper

Terbit Siang!Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Klik dan unduh di sini:http://www.koranmadura.com/category/epaper-koranmadura/

ANTISIPASI BANJIR DAN POLUSI

Presiden Tanam Pohon Sawo SUMENEP – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara, Ani

Bambang Yudhoyono, menanam pohon sawo kecik (manikara kauki), di halaman Pendopo Keraton Sumenep, Kamis (5/12).

Penanaman pohon tersebut dalam rangka mengantisipasi terjadi ban-jir dan polusi udara. Pohon sawo kecik itu merupakan salah satu tanaman di sejumlah tempat yang bisa mencegah terjadinya banjir dan polusi udara yang mulai mengancam kehidupan.

“Jadi, pohon sawo kecik merupakan tanaman langka dan awet, sehingga perlu dilestarikan, ditanam di tempat-tempat yang rawan terjadi bencana banjir abrasi,” ucap Susilo Bambang Yudhoyono.

Penanaman pohon sawo kecil tersebut disaksikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati A. Busyri Karim. (sym)

Kepala Dinas Pendapa-tan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (DPPKA) Sumenep, Carto, menyatakan, PKL yang berjualan di sekitar Taman Bunga memang ditarik iuran berupa retribusi. Namun hingga saat ini tidak jelas masuk kemana. Menurutnya, kas daerah belum menerima retribusi dari PKL.

Hingga saat ini, dana retribusi yang dipungut dari PKL di Taman Bunga itu tidak pernah terekap dalam laporan DPPKA. Kata Carto, retribusi yang ditarik dari berbagai usaha itu diharap-kan dapat memberikan kon-tribusi terhadap penigkatan

PAD. Namun karena tidak terekap dalam DPPKA, dana retribusi itu layak dipertan-yakan.

“Memang area Taman Bunga tidak dibenarkan peng-gunaannya untuk area bisnis dan dagangan. Mangkalnya kalangan PKL di area tersebut cukup ironis, pasalnya dana retribusi yang ditarik dari mereka ternyata tidak mem-berikan kontribusi apa pun terhadap PAD. Lantas kemana uang retribusi itu?” katanya dengan nada tanyanya.

Salah seorang PKL yang biasa mangkal di Taman Bun-ga menjelaskan, semua PKL di Taman Bunga dipungut biaya.

Ketika ditanya besaran dana iuran yang ditarik dari PKL, dia enggan memberitahukan-nya. “Hanya saja, semua PKL dipungut biaya,” tutur PKL yang enggan menyebutkan

namanya.Menurutnya, dana iuran

itu disetorkan kepada petu-gas yang sudah biasa dan dipercaya untuk menghim-pun dana iuran. “Saya gak

mau tahu dana itu digunakan untuk apa. Asal usaha saya berjualan sebagai PKL di Ta-man Bungan ini terbebas dari razia, itu saja, Mas,” ujarnya. (edo/mk)

SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum Sumenep sudah menerima dua lamaran organisasi untuk men-jadi tim pemantau pemilu. Namun salah satunya dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi pernyaratan yang telah ditetapkan KPU.

Dua organisasi yang melamar menjadi tim pemantau pemilu, yaitu PPBI (Penyelamatan Perjuan-gan Bangsa Indonesia) dan Libas (Lembaga investigasi dan Kebijakan pembanguanan). KPU menyatakan Libas tidak lolos administrasi untuk menjadi tim pemantau pemilu.

Komisioner KPU Sumenep Mohammad Ilyas menyatakan salah satu peserta tim pemantau yang sudah mendaftar ke KPU itu dinya-takan tidak lolos. Itu lantaran ada sejumlah persyaratan yang belum dipenuhi peserta tim pemantau itu. Untuk sementara, tim pemantau itu gagal sebagai peserta sebelum melengkapi persyarakat.

“Sebelum Libas melengkapi data yang kita minta berdasarkan peraturan KPU, maka Libas tidak bisa menjadi peserta tim pemantau pemilu. Sebab, dalam Per-KPU sudah jelas aturan terkait persyaratan yang harus dipenuhi sebagai peserta tim pemantau pemilu,” terang anggota Divisi Logistik dan Keuangan KPU Sumenep itu.

Di antara persyaratan menjadi tim pemantau pemilu sesuai Per-KPU itu, kata Ilyas, terkait lokasi

atau wilayah pemantau, petugasnya ada berapa dan siapa saja, serta harus dilengkapi dengan foto dan identitas pemantau. Jika persyaratan itu semua sudah dipenuhi, maka Libas bisa menjadi peserta tim pe-mantau pemilu 2014.

Hingga kini, kata Ilyas, Libas belum menyetorkan kembali berkas formulir persyaratan yang harus dilengkapi. “Libas kemarin hanya ikut mendaftar tapi karena persyara-ta masih kurang, kita meminta Libas untuk melengkapinya. Sehingga, jika persyaratan itu tak dipenuhi, dipastikan Libas gugur sebagai peserta tim pemantau,” katanya menerangkan.

Sementara Ketua Panwaslu Zam-rud Khan mengatakan, soal adanya indikasi keterlibatan LSM dalam tim pemantau pemilu, itu bukan persoalan. Selama LSM itu tidak ter-daftar sebagai pengurus parpol atau terlibat dalam kegiatan politik. “Asal tidak melanggar Per-KPU, mereka bisa saja sebagai peserta tim peman-tau, katanya.

Soal KPU merekrut adanya tim pemantau pemilu, Zamrud tidak terlalu ambil pusing dengan urusan itu. Pihaknya mengaku tidak merasa tersaingi meskipun tugasnya sama-sama mengawasi jalannya pesta demokrasi. “Tujuanya kan sama-sama pengawasan jika terjadi penyimpan-gan. Bedanya mereka NGO, kita dari pemerintah,” tandasnya. (edo/mk)

SUMENEP – Puluhan re-klame yang berada di sepan-jang jalan Trunojoyo Sumenep dinilai melangar Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Ter-buka Hijau Kawasan Perko-taan (RTHKP), dan sebagian masa kontraknya sudah habis. Namun, hingga saat ini belum ditertibkan.

Kepala BPPT (Badan Pen-gelolaan Perijinan Terpadau) Sumenep Herman Poernomo menjelaskan, untuk reklame yang sudah habis masa kon-traknya, pemkab telah sepakat tidak akan memperpanjnag kembali. ”Karena sudah mel-anggar Perda, maka kami telah sepakat tidak akan memper-panjang lagi pada tahun ini,” katanya

Izin yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Sumenep kepada reklame yang ada di jalan Trunojoyo sekitar lima tahun yang lalu sebelum ada perda tentang tata ruang. ”Kami sudah ban-yak memberikan konpensasi. Jadi, kami harap PT. Jarum bisa mengerti juga,” pintan-ya, Kamis (5/12)

Dirinya mengaku telah melayangkan surat pember-itahuan terhadap PT. Jarum, agar reklame itu segera ditu-runkan. Namun sampai saat

ini masih belum ada tang-gapan. ”Kami sudah dua kali melayangkan surat, namun itu masih belum ada kepas-tian,” terangnya

Oleh sebab itu, dirinya akan melayangkan surat pemberitahuan yang ketiga kalinya pada pertengahan bulan Desember ini. ”Su-ratnya sidah kami siapkan, tinggal kami kirim nanti. Dan jika surat ketiga belum juga ditanggapi, maka terpaksa kami akan menurunkan paksa,” tegasnya.

Secara terpisah, Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Praogi menyayang-kan, adanya reklame di area terlarang yang sampai saat ini masih belum juga diturunkan. ”Itu sudah jelas melanggar, tapi mengapa masih belum juga diturunkan kok sampai menunggu akhir masa kon-traknya,” katanya.

Menurutnya, pemkab harus tegas dalam menyi-kapi persolan itu, karena keberadaanya sudah nyata melanggar perda, selain mengganggu keindahan Kota Sumekar.

”Kami harap, akhir tahun ini (tahun 2013 red.) tidak ada lagi reklame yang dipa-sang di areal zona hijau,” tu-kasnya. (edy/mk)

Kemana Retribusi PKL?SUMENEP - Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Taman Adipura Sumenep rutin membayar retribusi. Namun, pungutan uang dari PKL tersebut tidak diketahui masuk ke-mana. Hingga saat ini, retribusi tersebut belum masuk ke kas daerah.

KADALUARSA Sebuah reklame perusahaan rokok berukuran besar yang sudah habis masa kontraknya membentang di Jalan Trojoyo Sumenep, Kamis (5/12).

junaedy/koran madura

TIM PEMANTAU PEMILU

Satu Peserta Tak Lolos Verifikasi

ZONA HIJAU

Reklame Bisa Diturunkan Paksa

IKLAN BARIS

TANAM POHON. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi oleh Ibu Hj. Ani Yudhoyono, Gubernur Jatim Soekarwo dan Bupati A. Busyro Karim menanam pohon Sawo kecik (manikara kauki) di halaman Pendopo Agung Sumenep, Kamis (5/12)

PENEGAK PERDA

Aparat penegak perda saat melakukan penertiban

Pedagang Kaki Lima (PKL) di

Taman Adipura Sumenep.

Mereka rutin membayar

retribusi, tapi tidak pernah dimasukkan

ke kas pemkab.

Page 16: e Paper Koran Madura 06 Desember 2013

JUMAT 6 DESEMBER 2013 NO. 0255 | TAHUN II16Satu Hat i untuk Bangsa

IKLAN DAN BERLANGGANANWILAYAH SUMENEP081939363544

SUMENEP – Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sumenep menegaskan akan menggen-

jot pendapatan asli daerah (PAD). Utamanya, dari sektor pajak, khu-susnya pajak hotel jenis rumah kos. Pada tahun 2014, pemkab berjanji akan memaksimalkan pe-narikan pajak dari puluhan kamar kos yang ada di kota Sumekar.

Sebenarnya, penarikan PAD di sektor pajak kamar kos sudah direalisasi-

kan tahun ini. Hanya saja, kesadaran wajib

pajak masih belum maksimal.

Data di Dinas P e n d a p a t a n ,

Pengelolaan, Keuan-gan dan Aset (DPP-

KA) Sumenep menye-butkan, jumlah kamar kos

di Kota Sumekar sebanyak 25. Na-mun, yang melakukan pembayaran pajak baru 5 rumah kamar kos saja.

Penarikan pajak terhadap kamar kos itu didasarkan kepada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1/2012 tentang Pajak Daerah. Dalam perda itu dijelaskan, ru-

mah kos dengan jumlah lebih dari 10 kamar berkewajiban

untuk membayar pajak. Pajak yang harus diba-

yarkan sebanyak 10 persen dari total pembayaran.

Kabid Pendapatan DP-PKA Imam Sukandi menje-laskan, pihaknya sudah gen-car menggelar sosialisasi kepada pemilik rumah kos di Sumenep. Hanya saja,

kesadaran untuk membayar pa-jak masih belum besar. ”Ini masih tahun awal untuk menarik pajak rumah kos itu. 2014 kami pasti-kan untuk menggenjot penarikan pajak itu,” katanya.

Menurut Imam, kamar kos di kabupaten ujung timur pulau Madura itu berkembang pesat. Banyak warga yang sudah mem-bangun rumah kos, itu karena

dianggap cukup profit. Untuk itu, rumah kos bisa dijadikan alat untuk men-ingkatkan PAD Sumenep. ”Makanya, sesuai dengan perda pengelola rumah kos yang kamarnya lebih dari 10 harus menyisikan 10

persen untuk pajak,” ungkapnya. Sementara senada juga di-

katakan Kasi PAD (Pendapatan Anggaran Daerah) Sudirman. Menurutnya, rumah kos di Sume-nep memang banyak. Namun, ada beberapa rumah kos yang belum layak untuk ditarik pajak. ”Ada sejumlah kamar kos yang tidak sampai 10, sehingga sesuai perda memang tidak wajib untuk melakukan pembayaran. Namun, yang di atas 10 kamar itu sudah wajib,” ungkapnya.

Menurutnya, pada tahun ini memang masih banyak rumah kos yang masih belum memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak. Namun, pihaknya optimis pada tahun 2014 semua rumah kos yang telah memenuhi standar akan membayarnya. ”Memang saat ini masih ada lima rumah kos yang selesai membayar, namun

tahun 214 akan dtang dipastikan 25 rumah kos akan membayar se-muanya,” ungkapnya

Lebih lanjut, pihaknya men-gatakan agar pengelola rumah kos semakin menyadari akan pengelolaan yang baik. Sehingga tidak mengundang prasngaka yang negatif bagi masyarakat.

”Rumah kos yang baik itu, ru-mah kos yang ada kamar tamunya, sehingga seluruh tamu itu tidak ditempatkan di dalam kamar. Se-lain itu, rumah kos laki-laki dan wanitanya itu dipisah, jangan sampai disatukan,” terangnya.

Selin itu, dia berharap, agar pemilik rumah kosa itu sadar akan kewajiban setiap tahunnya untuk

membayar pajak. ”Membayar pa-jak itu wajib, itu pun hanya satu tahun sekali. Makanya, jangan sampai telat membayarnya,” tu-kasnya. (adv/edy/yat)

Pemkab MaksimalkanPajak Rumah Kos

MEGAH. Salah satu rumah kos yang ada di Kota Sumenep

SUMENEP SUPER MANTAPSumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Bersih, Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional

Pembangunan infrastruk-tur Madura akan digenjot de-ngan disuplai dari APBN. Dari total anggaran infrastruktur total anggaran Rp 1, 432 trili-un, sebesar Rp 760,76 miliar diperuntukkan untuk Madura.

Salah satu tujuan kunjun-gan Presiden ke Madura, un-tuk meninjau infrastruktur, termasuk beberapa perbaikan dan pelebaran jalan. “Karena

Pak Presiden ingin semua jalan itu baik dan lancar, se-hingga dapat memperlancar pembangunan ekonomi Ma-dura,” katanya, Kamis (5/12).

Menanggapi hal itu, Bu-pati A. Busyro Karim, mem-inta agar peluang ini diman-faatkan dengan baik oleh empat bupati di Madura. Dan antara satu daerah de-ngan daerah lain harus saling

membantu demi kemajuan Madura ke depan.

“Sehingga agar Madura benar-benar maju, maka empat bupati di Madura juga harus menyatu, dan tidak hanya membangun ka-bupatennya masing-masing, tetapi memang membangun Madura. Sebab, dari empat kabupaten yang ada memi-liki beragam potensi mas-ing-masing. Jadi, ini yang sepertinya harus jadi perha-tian bersama untuk empat bupati yang ada di Madura ini,” jelasnya.

Busyro menjelaskan, di-rinya telah mengajukan sendiri proposal perbaikan infrastruktur kepada Presiden. Anggaran dan semacamnya

sudah diserahkan. “Waktu Pak Presiden

ada di (Gedung) Adipoday (Sumenep), ia bilang kepada saya bahwa soal infrastruk-tur Sumenep, silakan pro-posal langsung diserahkan ke beliau. Nanti, kata Pak SBY, tinggal didisposisi kemu-dian diserahkan ke menteri. Pak Presiden siap membantu Sumenep,” jelasnya.

Soal kepastian anggaran infrastruktur untuk Kabupaten Sumenep, bupati masih belum bisa menyebutkan. “Jadi, be-lum pasti berapa, tetapi yang jelas proposal pengajuan su-dah ada ditangan Pak SBY,” jelasnya. (sym/mk)

Rp 1, 432 T untuk MaduraBupati Sudah Menyerahkan Proposal Perbaikan InfrastrukturSUMENEP – Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, pembangunan infrastruktur di Madura sejalan dengan program pemerintah pusat, terutama pel-ebaran jalan.

SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum Sumenep mewanti-wanti partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) untuk melaporkan dana kampanye. Hal itu untuk menciptakan transparansi dana kampanye.

Komisioner KPU Sumenep Mohammad Ilyas mengatakan, hal itu untuk mengantisipasi para caleg nakal melakukan malaprak-tik berupa politik uang. Ilyas menegaskan, caleg yang nekat tidak menyetorkan dana kampanye akan didiskualifikasi. “KPU hanya menjalankan perintah sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (Per-KPU). Ini bukan tindakan refresif KPU, melainkan sebagai tanggung jawab KPU untuk melaksanakan peraturan,” tukas Ilyas.

Pihaknya mengaku sudah mengingatkan pimpinan parpol dan caleg untuk mematuhi Per-KPU. Jika ada caleg yang tidak menyetorkan dana kampanye, meskipun sudah dinyatakan me-nang dan terpilih sebagai anggota DPRD, tetap akan dicoret.

“Eman, kan, untuk menjadi anggota dewan harus mengelu-arkan biaya kampanye besar, sementara harus rela kehilangan

jabatannya hanya gara-gara eng-gan menyerahkan berkas dana kampanye. Jadi sebelum semua itu terjadi, kita berharap para caleg dan parpol menyerahkan laporan dana kampanye itu ke KPU,” pinta Ilyas.

Ia menjelaskan, tidak hanya dana kampanye caleg, Parpol juga harus melaporkan dana kampanye itu. pasalnya ini su-dah perintah yang diamanatkan dalam Per-KPU. Konsekuensinya, jika parpol tersebut tak meny-erahkan dana kampanye akan dicoret sebagai peserta pemilu.

“Kan dalam Per-KPU sudah dijelaskan penyumbang dana kampanye itu siapa, nyumbang

berapa, termasuk sumbangan berupa barang harus dinilai dengan uang. Itu nantinya akan diaudit oleh KAP (kantor Akuntan Publik), bukan diaudit oleh KPU,” paparnya.

Menanggapi ancamantersebut, Nanik Farida, caleg Partai Golkar, menilai sanksi berupa diskualifikasi adalah tindakan yang terlalu ekstrem. Menurut dia, KPU mestinya tidak terlalu menggembar-gemborkan soal sanksi dana kampanye.

Seharusnya KPU tidak terlalu sibuk ngurus masalah itu, meski pun itu terkait masalah transparansi anggaran kampanye caleg. Sebab, urusan pelaporan dana kampanye tidak substansial juga dalam implementasinya. “Coba siapa yang tahu jika salah satu caleg memobilisasi suara massa dengan uang. Penyerahan dana kampanye formulitas saja kok?” sindir Farida.

Yang paling penting KPU harus lakukan, kata Farida, KPU harus menggerakkan anggotanya sampai tingkat kecamatan dan desa untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat. Sehingga, bisa mengubah persepsi masyarakat un-tuk tidak terjebak dengan politik uang yang disuguhkan caleg.

“Jika masyarakat sudah cerdas, mau berapa besar dana kampa-nye, tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas caleg. Lagian kalau caleg nyetor data sumber dana, apa garansinya mereka bisa jujur? Mending KPU bentuk timsus saja, biar sekalian anggaran bengkak,” katanya. (edo/mk)

TAK LAPORKAN DANA KAMPANYE

Caleg Bisa Didiskualifikasi

Untuk menjadi anggota dewan harus mengeluarkan biaya

kampanye besar, sementara harus rela kehilangan

jabatannya hanya gara-gara enggan

menyerahkan berkas dana kampanye.

PAMOR KERIS SUMENEP.Bupati Sumenep A. Busyro Karim (pakai kopiah hitam) memperlihatkan keris kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berada di Pendopo Agung Sumenep.

Foto: Humas Protokol Kabu-paten Sumenep