dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca...
TRANSCRIPT
i
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP MEMBACA KAITANNYA
DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh : TITI WIDYAWATI
NIM : 204070002443
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ii
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP
MEMBACA KAITANNYA DENGAN MINAT
MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs
PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
TITI WIDYAWATI
NIM : 204070002443
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing 1 Pembimbing II
Dra Zahrotun Nihayah, M.Si Zulfa Indira Wahyuni M.Psi
NIP : 197706082005012003 NIP : 198105092009012012
iii
iv
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Titi Widyawati
NIM : 204070002443
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua
dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada
Siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ” adalah benar merupakan karya
saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi
tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah
saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-
Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan
dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 30 November 2011
Titi Widyawati NIM : 204070002443
Email : [email protected]
v
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) 2011 (C) Titi Widyawati
(D) Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca Pada Siswa/Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta
(E) xiv + 84 halaman + lampiran
(F) Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting,terlebih lagi pada usia remaja guna meningkatkan intelektualitas. Disinilahperlu ditumbuhkan minat membaca. Terdapat gambaran minat membaca yang rendah pada siswa/siswi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat membaca, diantaranya dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adakaitanyang signifikanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dukungan orang tua adalah merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai, disayangi, untuk memberikan bantuan kepada individu.Minat membaca adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku, didorong oleh rasa keinginan yang kuat sehingga mau membaca.
Penelitianinimenggunakanpendekatan kuantitatif.Penelitian dilaksanakandi MTs Pembangunan UIN Jakarta. Jumlahsampelsebanyak88siswa yang diambildengansimple random sampling. Tehnikpengolahandananalisa data yang diambildengananalisastatistikdenganmenggunakansoftwareSPSS 17danmenggunakanmultiple regressionuntukpengujianhipotesispenelitian. Alat ukur dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan “Social Prevision Scale” modifikasi dari Cutrona & Russell (1987), dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,972, alat ukur sikap terhadap membaca dalam penelitian ini menggunakan “Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Items” modifikasi dari Tulluck-Rhody & Alexander (1980), dengan nilai alpha cronbach 0,979 dan skala minat terhadap membaca mengggunakan skala yang disusun berdasarkan teori Crow & crow.
Jumlah item valid dalamskalaminatmembaca sebanyak 25item, sedangkan jumlah item valid dalam skala dukungan orang tua sebanyak 23item, skala sikap terhadap membaca 25 item.Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,777. Penelitian menunjukkan bahwa terdapatkaitanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membacadengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.Artinyasemakintinggitingkatdukungan orang tuadan sikap terhadap membaca maka semakin tinggi minat membaca pada siswa.Dukungan orang tua sendiri mempengaruhi sebesar 9,3%. Hasil F hitung dari 6 aspek
vi
dukungan orang tua adalah aspekrelliable alliance memberikan kontribusi sebesar 3,8%, aspek guidance memberikan kontribusi sebesar 0,7%, aspek reassuranceof worth tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek attachment tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek social integration memberikan kontribusi sebesar 2,4%, dan aspek opportunity to nurturance memberikan kontribusi sebesar 2,4%.sedangkan variabel sikap terhadap membaca mempengaruhi sebesar 68,4% terhadap minat membaca. Sedangkan hasil T-tes aspek demografi pada minat membaca yaitu jenis kelamin, menunjukkan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji variabel lain seperti intelegensi, kemampuan membaca ketersediaan bacaanstatus sosial ekonomi, latar belakang etnis, yang mungkin menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca.
(G) Bahan Bacaan :37; buku 24 + 13 laporan ilmiah
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbilalamin. Rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada Siswa/ Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta”. Salawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar, Ph.D. Berkat
bimbingan, arahan, nasihat dan cerita-cerita beliau mengenai hal-hal yang baru bagi penulis, membuat penulis termotivasi untuk terus belajar dan berjuang.
2. Pembimbing Skripsi Dra, Zahrotun Nihayah, MSi, serta Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi, atas segala bimbingan, saran, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Pembimbing Akademik Bambang Suryadi, Phd, atas bimbingannya selama penulis menjalani perkuliahan.
4. Pembimbing seminar proposal skripsi Yunita Faela Nisa, M.Psi , atas segala bimbingan, dan sarannya.
5. Para dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberikan ilmu kepada penulis.
6. Para staf akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kerelaan dan kesabaran mau berbagi informasi akademik.
7. Kepala Sekolah MTs Pembangunan UIN Jakarta, bapak Rusli Ishaq M.Pd yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta
8. Seluruh Siswa-siswi Kelas IX MTs Pembangunan UIN Jakarta, yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta.
9. Yang paling penulis hormati dan kasihi setelah Allah dan Rasul-Nya, Ayahku, Sairi (Almarhum), Ibuku tercinta Maryati, serta seluruh keluarga besarku yang tak pernah putus memberikan dorongan, doa, cinta dan kasih sayang yang tulus kepada penulis.
10. Ibu serta sahabatku Hj. Dwipa Oktafoma yang telah memberikan banyak motivasi, dukungan dan tempat curhat, semoga selalu istiqomah dalam ridhoNya.
viii
11. Sahabat-sahabat terbaikku dikosan Chophy House Ririn, Obi, dan Eva atas hari-hari yang telah kita lalui baik dalam keadaan senang maupun sedih serta kebersamaan kita yang tidak akan pernah penulis lupakan.
12. Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Reguler dan Non Reguler. Teman seperjuangan skripsiku, Mia, Ika, Obet, Ute, Dini, Vera, yang tak pernah bosan mengerjakan skripsi dalam Perpustakaan & terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya dalam proses pengerjaan skripsi penulis.
13. Via dan Adyo yang selalu siap dan tak bosan membantu dalam penyelesaian bab 3 dan 4.
14. Semua teman-teman yang tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
motivasi, dukungan, dan doanya.
Semoga Allah memberikan ridho yang tak henti-hentinya, sebagai balasan atas segala kebaikan dan bantuan yang di berikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberi manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pihak yang terkait.
Jakarta, 30 November 2011
Penulis
ix
MOTTO:
“ hidup akan terasa indah jika kita bisa saling memberi”
Fokuskan tercapianya cita- cita dan harapan hanya kepada Allah. (Ibnu Ahaillah)
Optimisme merupakan sikap cerdas secara
emosional. (Daniel Goleman)
Karya sederhana ini ku
persembanhkan untuk ayah
dan Ibuku tercinta, Keluargaku
Serta Sahabat-sahabatku.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
ABSTRAKSI ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................ 9
1.2.1 PembatasanMasalah .......................................................... 9
1.2.2 RumusanMasalah .............................................................. 10
1.3 TujuanPenelitian ......................................................................... 11
1.4 ManfaatPenelitian ........................................................................ 12
1.4.1ManfaatTeoritis................................................................... 12
1.4.2 ManfaatPraktis ............................................................... 12
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Minat membaca .......................................................................... 15
2.1.1 Pengertianminat .......................................................... 15
2.1.2 Pengertian membaca ....................................................... 20
2.1.3 Bahan bacaan .......................................................... 21
xi
2.1.4 Pengertian minat membaca .............................................. 22
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca .......... 23
2.2 Dukungan orang tua dalam membaca.......................................... 27
2.2.1 PengertianDukungan orang tua ........................................ 27
2.2.2 Jenis- jenis dukungan orang tua ....................................... 31
2.2.3 Dukungan orang tua pada Remaja ................................... 33
2.3 Sikap .......................................................................................... 36
2.3.1 Pengertian sikap .............................................................. 36
2.3.2 Komponen sikap............................................................. . 37
2.3.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap......................... 37
2.3.4 Sikap terhadap membaca............................................. ...... 40
2.4 Kerangka Berpikir................................................................. ......... 41
2.5 Hipotesis penelitian................................................................. ....... 45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan jenis penelitian .................................................. 47
3.2 Variabel penelitian ...................................................................... 48
3.2.1 Identifikasi variabel penelitian ........................................ 48
3.2.2 DefinisiKonseptualvariabel ............................................. 48
3.2.3 DefinisiOperasional variabel ........................................... 49
3.3 Populasi dan sampel ................................................................... 50
3.3.1 Populasi ............................................................................. 50
3.3.2 Sampel........................................................................ .......... 50
3.3.3.Teknik pengambilan sampel........................................... ..... 50
3.4Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 51
3.4.1 Metode Pengumpulan Data ................................................ 51
3.4.2Instrumen Penelitian ............................................................ 52
xii
3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian ..................................... ................ 54
3.5.1Uji Validitas ........................................................................ 54
3.5.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 55
3.5.3Uji Regresi .......................................................................... 55
3.6 Hasil Uji Instrumen Penelitian.............. .......................................... 55
3.6.1 Uji Validitas Instrumen .................................................... 56
3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 58
3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................ 58
3.7.1 Persiapapn Penelitian.......................................................... 58
3.7.2 Tahap Pengambilan Data ................................................... 58
3.7.3 Tahap Pengolahan Data ..................................................... 58
3.7.4 Tahapa Pembahasan .......................................................... 60
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 GambaranUmumResponden ....................................................... 61
4.1.1Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 61
4.2HasilujiHipotesis ............................................................................ 62
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang
Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca ....................... 62
4.2.2 Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua
Terhadap Minat membaca ............................................... 64
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat
Membaca................................................................................ 65
xiii
4.2.4 Pengujian Proporsi Varian Untuk
Masing-Masing Independen Variabel . ............................ 69
4.2.5 Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin. ................................. 71
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1Kesimpulan .................................................................................... 73
5.2 Diskusi ........................................................................................ 75
5.3 Saran ......................................................................................... 79
5.3.1 SaranTeoritis ..................................................................... 79
5.3.2 SaranPraktis ...................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Pernyataan ......................................................................... 61
Tabel 3.2 Blue Print Skala Minat Membaca……………………................. 62
Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Orang Tua .. ………………………. 62
Tabel 4.1 Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 68
Tabel 4.2 Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 69
Tabel 4.3 Tabel R square Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 70
Tabel 4.4 Tabel R square Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ............... 70
Tabel 4.5 Tabel Hasil Anova Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ………………………………………....................................... .... 71
Tabel 4.6 Tabel Rsquare Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca ........... 71
Tabel 4.7 Tabel Anova Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca ............. 72
Table 4.8 Tabel Sikap Terhadap Minat . .................................................... 72
Tabel 4.9 Tabel Koefisien Regresi . ............................................................ 73
Tabel 4.10 Perhitungan Proporsi Varians Minat Membaca . ......................... 76
Tabel 4.11 Distribusi Minat Membaca Berdasarkan Jenis Kelamin . ............. 78
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Try Out Dukungan Orang Tua dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 2 Field Test Dukungan Orang Tua Terhadap dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Reabilitas Dan Validitas
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang mengapa perlu dilakukan
penelitian minat membaca, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia
ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi
yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar
didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998).
Membaca berperan penting dalam kehidupan individu. Tarigan (2008)
menyatakan bahwa bacaan dapat memperkenalkan dan mengakrabkan kita pada
hal-hal baru. Bacaan lebih dapat memancing dan melatih kemampuan abstraksi
seseorang dibandingkan bentuk media interaksi lainnya, seperti menonton televisi,
berbincang-bincang, dan lain sebagainya. Membaca juga memenuhi kebutuhan
emosional dan spiritual (Harris & Sippay,1975).
Leonhard(1995)mengatakan bahwa apabila seorang anak gemar membaca,
maka akan mampu mengembangkan pola pikir kreatif dalam diri mereka, mereka
tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi juga belajar untuk mengikuti
argumen-argumen yang kaya dan mengingat alur pemikiran yang beragam.
Semakin pentingnya peranan membaca hingga Havighurst (dalam Hurlock, 2005)
2
memasukkan kemampuan membaca ke dalam salah satu tugas perkembangan
anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat memenuhi kebutuhan anak di masa
mendatang, sangat penting baginya untuk memiliki kemampuan membaca.
Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar,sosial, dan emosionalnya.
Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka
minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut
dalam konteks yang lebih kecil, yaitu pelajar, sebenarnya bagaimana gambaran
minat baca pada siswa/siswi?
Ismail (dalam Purnawan, 2001) menempatkan persoalan minat baca pada
tingkat pertama dari empat belas persoalan yang dihadapi dunia sastra Indonesia
dalam tiga sampai empat dekade terakhir ini. Hardjoprakoso (dalam Purnawan,
2001) mengatakan bahwa dewasa ini minat baca generasi muda/baru tidak lebih
baik daripada generasi sebelumnya bahkan cenderung menurun.
Padahal generasi muda sebagai generasi penerus diharapkan oleh
masyarakat agar menjadi semakin baik dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Orang yang disebut generasi muda pada sekarang ini adalah para
anak dan remaja serta orang dewasa yang memiliki potensi yang masih dapat
dikembangkan hingga batas maksimal.
Biro Pusat Statistik (dalam Fitria, 2006) mengadakan pendataan terhadap
aksesbilitas anak usia 10 tahun ke atas terhadap berbagai media Indonesia.Pada
tahun 2000, presentase anak yang membaca surat kabar dan majalah hanya
berjumlah 17,47%. Disisi lain, persentase anak yang menonton televisi dan yang
3
mendengarkan Radio masing- masing 87,97% dan 43,72%. Rendahnya tingkat
aktivitas anak dengan bahan bacaan ini mengindikasikan rendahnya minat
membaca anak Indonesia.
Salah satu bidang garapan pengajaran bahasa di sekolah dasar adalah
keterampilan membaca yang didasari oleh kemampuan membaca. Mampu
membaca tidak berarti secara otomatis terampil membaca. Akan tetapi terampil
membaca tidak mungkin tercapai tanpa memiliki kemampuan membaca dan minat
membaca yang tinggi. Tanpa memiliki kemampuan dan minat membaca yang
memadai sejak dini, siswa juga akan mengalami kesulitan belajar di kemudian
hari. Kemampuan dan minat membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi
pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi mata pelajaran lain. Membaca bagi
manusia sebenarnya merupakan kebutuhan mendasar seperti kebutuhan manusia
akan makan, pakaian, dan lain sebagainya.
Berdasarkan riset lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in
International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD),
menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel
penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait, Maroko, dan Afrika
Selatan PIRLS (2011).
Di Indonesia, tiap bulan September diperingati sebagai Bulan Gemar
Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Melalui peringatan itu diharapkan
masyarakat menjadi gemar membaca, sebab membaca adalah kunci untuk
keberhasilan belajar siswa di sekolah. Kemampuan membaca dan minat membaca
4
yang tinggi adalah modal dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata
pelajaran.
Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan dan
pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan
sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan
yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa
SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan
peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang
unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan
terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan
teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena
masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman
sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-
teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga.
Remaja yang masih duduk dibangku sekolah lanjutan bisa dikatakan
mereka berstatus sebagai seorang pelajar dimana mereka diharuskan untuk belajar
entah itu belajar formal disekolah ataupun non formal dan informal seperti
mengikuti kursus-kursus ataupun belajar dari pengalaman disekitar mereka.
Disekolah sebagai seorang siswa mereka dipersiapkan untuk menempuh jenjang
pendidikan berikutnya yang semakin tinggi.
5
Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena
mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran
mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk
meningkatkan intelektualitas. Bacaan saat ini juga sudah sangat beragam, dari
buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa
asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku
tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana
yang pantas dan cocok untuk anak sekolah.
Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan,
mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk
diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut
orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok
pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja
pada keluarga yang bersangkutan. Menurut Kasler (dalam Ali & Asroro 2009),
remaja sangat memerlukan keteladanan dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
Pentingnya faktor keteladanan dikuatkan oleh Fauzia Aswin dan Soetjipto (1991)
bahwa orangtua harus dapat menjadi panutan dan jangan menerapkan orientasi
(parent-oriented) orangtua serba benar, memiliki privilege, dan menekankan
otoritas. Berangkat dari sinilah maka diperlukan dukungan orang tua dalam hal
minat membaca agar dapat terarahkan dengan baik.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
perkembangan belajar dari anak.Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber
6
bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk
senang belajar (Sukmadinata,2003)
Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh
seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan
mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan.
Ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. No 21 tahun 1994
mengenai penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga salah
satunya mempunyai fungsi sosialisasi dan pendidikan yang memberikan peran
kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian
dengan alam kehidupan dimasa yang akan datang.
Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses
belajar membaca anak. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai
suatu hal yang sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca
merupakan pintu kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003).
Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca
apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan
yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku
sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan
7
sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya
untuk senang belajar (Sukmadinata,2003)
Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh
seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan
mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan.
Wiener (dalam Sutardi, 1997), mencatat pendapat yang dikemukakan oleh
Ravitch dalam Comission on Reading of the National Academy of Education
tahun 1985 yang mengutarakan bahwa orangtua seharusnya mendukung program
sekolah dengan membantu anaknya belajar di rumah. Belajar dengan orangtua ini
dapat membantu anaknya dalam meningkatkan minat membaca dan juga prestasi
belajar membaca disekolah. Orangtua dapat melakukannya dengan cara mengajak
anaknya berbicara, mendiskusikan pengalaman yang mereka alami sehari-hari,
agar anak memahami pentingnya kata-kata dalam mengutarakan maksud dan
membangun latar belakang pengetahuan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria (2006) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara kombinasi jenis kelamin dan sikap ibu terhadap
perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Namun, faktor jenis
kelamin sendiri tidak memiliki hubungan dengan minat membaca. Hampir tiap
tahun orang tua diingatkan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat
membaca anak melalui media massa, namun keluhan bahwa minat membaca anak
tetap rendah masih selalu terdengar. Nampaknya belum ditemukan cara yang
efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan minat
8
membaca. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan
bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan minat membaca
anak.Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang
tua dalam menumbuhkan minat membaca anak di keluarga masing-masing.
Selain dari sisi dukungan orang tua, terdapat juga sisi lain yang
berpengaruh terhadap minat membaca seperti dikatakan Bandura dalam
(PIRLS,2006), sebuah studi yang melakukan komparasi hampir di 50 negara,
menyatakan bahwa siswa yang memiliki sikap positif terhadap membaca, rata-rata
memiliki prestasi membaca yang bagus pula. Artinya ada hubungan yang positif
antara sikap terhadap membaca dengan prestasi membaca.
Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006)
melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar
menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk
terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca.
Ditambah lagi bahwa sikap terhadap membaca dan sikap terhadap konsep
membaca sehat merupakan tujuan dari kurikulum membaca di setiap negara.
Siswa yang senang membaca dan yang mempersepsikan diri mereka sebagai
pembaca yang baik, menambah frekuensi membaca mereka. Selanjutnya, akan
memperluas wawasan mereka serta memperbaiki pemahaman membaca mereka.
Umar (2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca tidak secara
langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap terhadap
membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan Self-
9
efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap
membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca. Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Wahid (2010), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan sikap terhadap membaca terhadap pemahaman membaca.Sikap
tidak selalu berpengaruh terhadap minat namun demikian, minat melibatkan sikap
yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975).
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan maka peneliti tertarik untuk
meneliti dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca kaitannya dengan
minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Agar penelitian tidak mengalami pelebaran dan perluasan masalah, maka penulis
membatasi penelitian ini pada permasalahan-permasalahan berikut:
1. Dukungan orang tua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan,
kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau
menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang
menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. Dalam penelitian ini
dukungan orang tua yang dimaksud adalah reliable alliance, reassurance of
worth, attachment, guidance, social integration dan opportunity for
nurturance( Cutrona& Russell, 1987).
10
2. Sikap terhadap membaca adalah kecenderungan individu untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif.(McKenna,
1994 dalam Baccuss,2004)
3. Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan,
merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka
mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. (Crow &
Crow, 2005)
4. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta kelas IX.
5. Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan
jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
1.2.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua terhadap
membaca dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Relliable Alliance
dari orang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Reassurance of
worthdariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan
UIN Jakarta ?
11
4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Attachment
dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
5. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Guidance dariorang
tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
6. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Social Integration
dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
7. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Opportunity
dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
8. Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca
dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
9. Apakah ada perbedaan yang signifikan minat membaca pada siswa laki-laki
dan perempuan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan
orangtua (reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social
integration, opportunity for nurturance), sikap terhadap membaca, dan jenis
kelamin dengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta.
12
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan
dalam bidang psikologi pendidikan, khususnya mengenai minat membaca anak
hubungannya dengan dukungan orangtua terhadap minat membaca dan sikap
terhadap membaca.
1.4.2 Manfaat secara praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk:
1. Para orangtua, penelitian ini dapat menambah wawasan baru bagaimana
hendaknya orangtua berperan dalam proses belajar anak khususnya dalam
belajar membaca.
2. Para guru, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana
karakteristik anak-anak dalam hal minat membaca serta dapat menjadi
referensi untuk memberikan arahan terhadap orangtua siswa mengenai
bagaimana hendaknya mendukung kegiatan belajar membaca, sehingga
terjalin hubungan yang baik antara guru dan orangtua dalam menciptakan
kesuksesan belajar anak.
3. Anak, penelitian ini dapat memacu anak-anak dalam pengambilan sikap
guna meningkatkan minat membacanya.
1.5 Sistematika Penulisan
13
Agar dalam penyusunan penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka penulis
membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pengertian
membaca, teori minat, teori membaca, teori minat membaca,
faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca, pengertian
dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang tua
pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor
sikap, fungsi sikap, dan sikap terhadap membaca.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai ; pendekatan
dan jenis penelitian, variabel penelitian(identifikasi variabel
penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasioanl
variabel), populasi dan sampel (sampel, populasi),teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan
data, instrumen pengumpulan data), teknik uji instrumen
penelitian (uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi)
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan hasil analisis data.
14
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, diskusi, dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
15
BAB 2
KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan tentang pengertian membaca, teori minat,
teori membaca, teori minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat
membaca, pengertian dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang
tua pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor sikap, fungsi
sikap, dan sikap terhadap membaca.
2.1 Minat Membaca
2.1.1 Pengertian Minat
Meichati (1972) dalam Sandjaja mengartikan minat adalah perhatian yang kuat,
intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu
aktivitas.
Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak
berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar
seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-
dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang
mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 1994).
Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting, yaitu (1) berhubungan
dengan perasaan mengenai objek yang berbeda; (2) Perasaan-perasaan tersebut
memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik
16
positif dan titik negatif; (3) Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda,
yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins,1994).
Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarahkan
kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi
kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi
sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan
tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat
terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan sangat menyenangkan (excitement).
Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang
dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan
dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi,
namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai pendorong yang kuat
(Hurlock, 1992). Aspek kognitif didasarkan atas konsep atau pengetahuan yang
dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.
Dari uraian tentang minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dari seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai
baginya.
Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang
berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan
tersebut antara individu yang satu dengan individu yang lain tidak sama
intensitasnya (Crow &Crow, 2005). Menurut Muhibbin (2004), minat (interest)
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
17
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian suatu hal dalam
bidang-bidang tertentu.
Minat mengarahkan pada satu tujuan dan merupakan dorongan bagi
perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif- motif) yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar (manipulate and
exploring motive) dalam diri manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif
menggunakan dan menyelidiki dunia luar itu, lama kelamaan timbulah minat
terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto, 1992).
Menurut Crow & Crow (2005) minat merupakan kekuatan pendorong
yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau
aktivitas tertentu. Menurut Sabri(2007)minat erat hubungannya dengan sikap dan
perasaan senang terhadap sesuatu, oleh karena itu minat diartikan sebagai sikap
senang kepada sesuatu atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus.
Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak
berperan juga dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang
mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan
kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 2001).
Dimensi afektif mencakup tiga hal penting, yaitu
1. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda.
2. Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke
dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.
18
3. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda yang dimulai dari kuat
ke sedang ke lemah (Stiggins, 2001)
Aiken (1997) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap
kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-
nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat juga
merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain.
Sama dengan perangkat mental lainnya minat dapat dilihat dari respon
yang dihasilkan (Aiken, 1997). Minat adalah suatu keadaan mental yang
menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang
menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini
menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan
seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber
untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat
menyenangkan (excitement).
Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang
dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan
dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi,
namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai hasil tindakan yang
memberi kepuasan (satisfiers), hal ini mengandung arti minat tidak hanya
memiliki dimensi aspek afektif saja, tetapi juga aspek kognitif(Stiggins, 2001).
19
Dalam kamus psikologi, Chaplin (2001) menyebutkan bahwa interest atau
minat dapat diartikan sebagai:
1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek
minatnya.
2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu
berharga atau berarti bagi individu.
3. Suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku
menuju satu arah tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil pengertian minat
adalah:
Perasaan sadar dan suka dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas karena
adanya anggapan bahwa objek atau aktivitas tersebut memuaskan dan bermanfaat
bagi dirinya sehinga individu tersebut terus memperhatiakan dan melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan objek atau aktivitas tersebut.
Crow & Crow (2005) menjelaskan, minat berhubungan dan dipengaruhi
oleh dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan reaksi emosional:
1. Dorongan dari dalam
Merupakan komponen yang mengandung unsur kognisi ( mengenal), dimana
minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang
dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa ingin tahu
seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih menantang atas
dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang. Minat (interes) berarti
20
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu yang didasari rasa keingintahuan. Minat merupakan
kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada
seseorang, sesuatu atau aktifitas.
2. Motif sosial
Merupakan komponen yang mengandung unsur konasi (kehendak,
kecenderungan untuk melakukan sesuatu) yang diwujudkan dalam bentuk
kemauan atau hasrat untuk melakukan suatu aktifitas dalam memenuhi
dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan untuk diakui atau mendapatkan
penghargaan dari lingkungannya.
3. Reaksi emosional
Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi (perasaan) karena
dalam partisipasi atau pengalaman minat itu disertai dengan perasaan puas
(biasanya perasaan senang). Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang
mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi
adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang sangat
menyenangkan.
2.1.2 Pengertian Membaca
Membaca merupakan proses kompleks yang memiliki banyak definisi. Harris
(1975) menyebutkan bahwa membaca merupakan persepsi visual dari bentuk kata
dan artinya menuju sebuah proses elaborasi arti atau pemikiran yang berkaitan
dengan simbol tertulis.
21
Sedangkan dalam kamus Longman (2001) membaca didefinisikan sebagai
sebuah kegiatan melihat atau memahami sesuatu yang tercetak atau tertulis.
Membaca menurut Tarigan (1986) merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
seorang untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata- kata atau bahasa tertulis. Esensi dari membaca adalah transaksi antara
kata dari penulis dan pikiran pembaca, ketika sebuah makna dibangun. Artinya,
tujuan dari pembelajaran membaca adalah pemahaman membaca.
Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi
beberapa huruf dan kata. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang
mampu membuat intisari dari bacaan.
Oleh karena itu, membaca dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang
melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang
bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan.
2.1.3 Bahan Bacaan
Dalam aktivitas membaca terdapat bahan bacaan yang menjadi objek bacaan.
Bahan bacaan yang dibaca pada aktivitas membaca untuk kesenangan adalah
bacaan-bacaan yang menghibur dan biasa dibaca pada waktu luang. Hurlock
(1978) menyebutkan bahwa terdapat tiga media bacaan yang populer di kalangan
anak-anak, yaitu buku, majalah, dan koran. Kesukaan anak untuk membaca koran
dan majalah dapat dikaitkan dengan pernyataan Bond dan wagner (1960) bahwa
anak-anak menyukai bahan-bahan bacaan yang faktual.
Menurut Sanderson (2001), waktu untuk membaca surat kabar (majalah dan
koran) telah menjadi waktu yang menyenangkan dan telah populer bagi banyak
22
sekali orang di dunia. Salah satu alasannya adalah di dalam surat kabar terdapat
berbagai materi yang beragam. Beragamnya materi yang terkandung dalam satu
eksemplar surat kabar, memungkinkan adanya hal yang bernilai atau menarik
perhatian seorang pembaca.Pada penelitian ini tidak dibatasi jenis bacaan yang
diminati siswa.
2.1.4 Pengertian Minat Membaca
Secara operasional Lilawati (1988) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca
anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca
dengan kemauannya sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan
membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah
buku bacaan yang pernah dibaca oleh anak.
Sinambela (1993) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca adalah
sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas
membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca meliputi
kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
Berdasar pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat
membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik
dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan
aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi
kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
23
2.1.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca
Ada dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca, yaitu faktor
personal dan faktor institusional (Purves dan Beach, dalam Harris dan Sipay,
1975). Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang, yaitu
meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan
kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor di luar
diri seseorang, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-
jenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian
pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya .
1. Faktor Personal
Faktor personal merupakan faktor – faktor dalam diri yang dapat mempengaruhi
minat membaca bervariasi antar individu.
a. Usia
Minat baca tidak tetap, melainkan berubah seiring dengan bertambahnya
usia (Harris, 1975).
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi minat baca seseorang (Harris & sippay,
1975).
c. Inteligensi
Harris & Sippay (1975) menyatakan bahwa sebenarnya belum ada
hubungan yang jelas antara inteligensidengan minat membaca.
Meskipun demikian, minat membaca berpengaruh dalam pemahaman
bacaan seseorang.
24
d. Kemampuan membaca
e. Sikap Terhadap Membaca
Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat, namun demkian minat
melibatkan sikap yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975).
Apabila membaca memenuhi suatu kebutuhan, biasanya sikap positif
terhadap membaca akan berkembang. Meskipun demikian, sikap positif
terhadap membaca tidak berarti membuat seseorang menjadi aktif
membaca.
f. Kebutuhan Psikologis
Minat membaca seseorang akan meningkat ketika kegiatan membaca
dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya. Menurut Dechand (1969),
ketika kegiatan membaca diasosiasikan dengan pemenuhan kebutuhan
seseorang, maka kegiatan membaca menjadi sesuatu yang bermakna.
Pengulangan aktivitas ini akan mendorong perkembangan minat
membaca yang akan bertahan lama. Pada tahap ini, membaca menjadi
motif kebiasaan dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas lain yang berhubungan dengan membaca.
2. Faktor Institusional
Faktor institusional merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat
membaca seseorang. Faktor- faktor institusional minat membaca antara lain:
a. Ketersediaan buku
Menurut Harris & Sippay (1975), akses dan ketersediaan buku memiliki
pengaruh besar dalam pilihan untuk membaca. Jumlah dan jenis bahan
25
bacaan di rumah seorang memiliki hubungan yang nyata dengan kebiasaan
seseorang dalam membaca. Seseorang akan membaca apapun yang tersedia.
b. Status ekonomi dan latar belakang etnis
Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa status ekonomi seseorang
tidak terpengaruh secara signifikan terhadap minat membaca (Harris &
Sippay, 1975). Meskipun demikian, Hurlock (2005) menyatakan bahwa
anak-anak berasal dari kelompok keluarga sosial ekonomi yang lebih baik
menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca. Hal ini karena anak-
anak ini memiliki lebih banyak bahan bacaan yang tersedia di rumah
mereka dan mereka juga menerima lebih banyak dorongan untuk membaca
untuk kesenangan.
Disisi lain, penelitian tentang pengaruh latar belakang etnis terhadap
minat membaca masih menunjukkan keberagaman penemuan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
minat membaca seseorang yang berasal dari etnis yang berbeda pada semua
tingkat usia (Harris & Sippay, 1975).
c. Pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru
Lingkungan anak meliputi orang tua, teman sebaya, dan guru mempengaruhi
minat membaca melalui rekomendasi yang diberikan. Pengaruh lain
diberikan pada saat pemberian tugas-tugas membaca untuk anak. Selain itu,
orang tua dan guru juga secara tidak langsung menjadi contoh bagi anak
dalam melakukan kegiatan membaca.Begitu pula dengan antusiasme guru
26
juga dapat memberikan pengaruh yang penting dalam pengembangan minat
membaca.
d. TV dan Film
Pengaruh media lain terhadap minat membaca sangat kompleks (Harris &
Sippay, 1975). TV sering kali diangap sebagai penyebab menurunnya
aktivitas membaca apabila anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu
untuk menonton program yang hanya menghibur, tidak mendidik (Sangkeo,
1999 dalam Sandjaja).Waktu luang anak diperebutkan oleh kegiatan
membaca dan bersaing dengan kegiatan rekreasional lainnya serta dengan
kegiatan belajar. Harris dan Sippay (1975) mengungkapkan bahwa anak-
anak yang tidak suka membaca akan menemukan hal lain untuk dilakukan
dalam waktu luangnya. Sebaliknya, anak yang memang suka membaca akan
menemukan waktu untuk membaca seberapa menarikpun saingan yang ada.
Apabila anak menemukan bahwa membaca adalah hal yang mudah,
menarik, dan dapat diakses, tidak perlu lagi menyalahkan media lain yang
dianggap mengalihkan perhatian anak untuk membaca.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi minat baca anak yang telah
disebutkan diatas, penelitian ini akan fokus pada dua faktor untuk dilihat
lebih jauh hubungannya terhadap minat membaca anak. Faktor-faktor yang
akan diteliti meliputi: pengaruh orangtua (dukungan orangtua), sikap
terhadap membaca, dan jenis kelamin.
Munandar (1986) menemukan ada perbedaan minat anak terhadap isi
cerita ditinjau dari perkembangan usia kronologis anak. Pada usia 3 s/d 8 tahun
27
anak menyukai buku cerita yang berisi mengenai binatang dan orang–orang di
sekitar anak. Pada masa ini anak bersikap egosentrik sehingga mereka menyukai
isi cerita yang berpusat pada kehidupan di seputar dirinya. Mereka juga menyukai
cerita khayal dan dongeng. Pada usia 8–12 tahun anak menyukai isi cerita yang
lebih realistik.
Munandar juga menemukan ada perbedaan umum antara minat membaca
anak laki-laki dan perempuan dalam sifat dan tema cerita, walaupun perbedaan ini
tidak bersifat pilah sama sekali; artinya anak-anak perempuan juga menikmati
bacaan anak-anak laki-laki dan sebaliknya. Pada umumnya anak-anak perempuan
menyukai buku cerita dengan tema kehidupan keluarga dan sekolah. Anak laki-
laki lebih menyukai buku cerita mengenai pertualangan, kisah perjalanan yang
seram dan penuh ketegangan, cerita kepahlawanan dan cerita humor.
2.2 Dukungan Orangtua Dalam Membaca
2.2.1 Pengertian Dukungan Orangtua
Keluarga sebagai tempat yang pertama kali dikenal oleh individu, keluarga
mempunyai peran yang cukup penting bagi individu dalam bersosialisasi di
masyarakat. Oleh karena itu, dukungan orangtua sangat penting bagi individu
dalam menjalani kehidupannya. Dukungan orangtua itu sendiri merupakan bagian
dari dukungan sosial. Seperti dikatakan Sarafino (1994) bahwa sumber dukungan
sosial meliputi: orang-orang disekitar individu (keluarga, teman dekat,atau rekan),
professional, dan kelompok dukungan sosial.
28
Adapun definisi dukungan sosial menurut Sarafino (1994) yaitu bentuk
penerimaan dari seseorang atau sekelompok rang terhadap individu yang
menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai
dan ditolong. Hal senada juga disampaikan oleh Taylor (2003), bahwa:
“Sosial support has been defined as information from others that one is loved and
cared for, asteemed and valued, and part of a network of communication and
mutual obligations from parens, a spouse or lover, other relatives, friends social
and comunity contacts (such as churches or clubs), or even a devoted pet”.
Dukungan sosial merupakan bentuk pemberian informasi serta merasa
dirinya dicintai dan diperhatikan, terhormat dan dihargai, serta merupakan bagian
dari jaringan komunikasi dan kewajiban timbal-balik dari orangtua, kekasih atau
kerabat, teman, jaringan lingkungan sosial serta dalam lingkungan masyarakat.
Sedangkan Gottlieb (1983) mendefinisikan dukungan sosial, sebagai berikut:
“Social Support consist of the verbal and or non-verbal information or advice,
tangible aid, or action that is proffered by social intimates or inferred by their
presence and has benefical emotional or behavioral effect on the recipient.”
Dukungan sosial terdiri dari informasi verbal atau non verbal atau nasehat,
bantuan yang nyata atau terlihat, atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-
orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya dan hal-hal yang
dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
peneriamaannya.Dalam hal ini, orang yang merasa memperoleh dukungan sosial
29
secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan
yang menyenangkan pada dirinya.
Sarason (2001) yang mengatakan bahwa dukungan sosial adalah
keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan,
menghargai dan menyayangi kita.
Brehm dan Kassin (1993) mengemukakan empat definisi dukungan sosial,
yaitu:
1. Berdasarkan kontak sosial
Dukungan sosial dilihat dari banyaknya kontak sosial yang dilakukan oleh
individu. Pengukuran kontak sosial dalam konteks ini dilihat dari status
perkawinan, hubungan saudara atau teman, keanggotaan dalam organisasi
informal.
2. Berdasarkan jumlah pemberian dukungan
Dukungan sosial diartikan sebagai jumlah individu yang memberikan bantuan
kepada seseorang yang membutuhkan. Semakin banyak individu memberikan
bantuan, semakin sehat kehidupan individu tersebut.
3. Berdasrkan kedekatan hubungan
Dukungan sosial disini didasarkan pada kualitas hubungan yang terjalin antara
pemberi dan penerima dukungan, bukan kuantitas pertemuan.
4. Berdasarkan tersedianya pemberi dukungan
Individu yang yakin bahwa akan ada orang yang akan membantunya bila ia
mengalami kesulitan, kecenderungan lebih percaya diri dan sehat daripada
30
individu yang tidak merasa yakin bilamana ada orang bersedia membantunya.
Hal ini senada dengan Sarason (2001) yang menyatakan dukungan sosial
merupakan tersedianya sumber yang dapat dipanggil seketika bila dibutuhkan
untuk memberi dukungan.
Weiss (dalam Cutrona, 1994) mengemukakan dukungan sosial sebagai
hubungan dari orang-orang yang dapat diandalkan, bimbingan serta kedekatan
emosional terhadap suatu individu membuat dirinya mendapatkan pengakuan.
Adapun komponen-komponen menurut Weiss dapat berdiri sendiri, namun satu
sama lain saling berhubungan, dan Weiss membaginya kedalam jenis-jenis
dukungan sosial yaitu reliable alliance, reassurance of worth, attachment,
guidance, socialintegration dan opportunity for nurturance.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat
diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu
kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau
peristiwa yang menekan, serta membuat kita lebih berarti.
Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan
sosial yang berasal dari keluarga khususnya orang tua, karena orang tua
merupakan orang terdekat yang berperan penting dalam proses membaca anak.
2.2.2 Jenis-jenis dukungan orang tua
Menurut Sarafino (1998) membagi dukungan sosial menjadi 5 bentuk, yaitu :
1. Dukungan emosional (emotional support)
31
Dukungan emosional adalah suatu bentuk dukungan yang diekpresikan
melalui empati, perhatian, kasih sayang dan kepedulian terhadap individu
lain. Bentuk dukungan ini dapat menimbulkan rasa nyaman, perasaan
dilibatkan dan dicintai pada individu yang bersangkutan. Dukungan ini juga
meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia
mendengarkan keluh kesah orang lain.
2. Dukungan penghargaan (esteem support)
Dukungan penghargaan adalah suatu bentuk dukungan yang terjadi melalui
ekspresi seseorang dengan menunjukkan suatu penghargaan positif terhadap
individu, dukungan atau persetujuan tentang ide-ide atau perasaan dari
individu tersebut dan perbandingan positif dari individu dengan oranglain
yang keadaannya lebih baik atau lebih buruk. Bentuk dukungan ini bertujuan
untuk membangkitkan perasaan berharga atas diri sendiri, kompeten dan
bermakna.
3. Dukungan instrumental (instrumental support)
Dukungan instrumental adalah bentuk dukungan langsung yang diwujudkan
dalam bentuk bantuan material atau jasa yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah secara praktis. Contoh dukungan ini seperti
pinjaman atau sumbangan uang dari orang lain, penyediaan layanan
penitipan anak, penjagaan dan pengawasan rumah yang merupakan bantuan
nyata berupa materi atau jasa.
32
4. Dukungan informasi ( information support)
Dukungan informasi adalah suatu dukungan yang diungkapkan dalam
bentuk pemberian nasehat atau saran, penghargaan, bimbingan atau
pemberian umpan balik, mengenai apa yang dilakukan individu, guna untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
5. Dukungan jaringan sosial (network support)
Dukungan yang berasal dari jaringan ini merupakan bentuk dukungan
dengan memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok serta berbagi dalam
hal minat dan aktifitas sosial.
Weiss dalam (Cutrona, 1994), membagi dukungan sosial kedalam 6 bagian
yang berasal dari hubungan dengan individu lain yaitu :
1. Reliable aliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Pengetahuan yang dimiliki individu bahwa individu dapat mengandalkan
bantuan yang nyata yang dibutuhkan, individu yang menerima bantuan ini
akan merasa tenang karena individu menyadari ada orang yang dapat
diandalkan untuk menolong bila individu menghadapi kesulitan
2. Guidance (bimbingan)
Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat
dipercaya.
3. Reassurance of Worth (adanya pengakuan)
Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap
kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat individu
33
merasa dihargai dan diterima, misalnya memberikan pujian kepada individu
karena telah melakukan sesuatu yang baik.
4. Attachment ( kedekatan emosional)
Dukungan ini berupa pengekpresian dari kasih sayang dan cinta yang
diterima individu, yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang
menerimanya,
5. Soscial integration (integrasi sosial)
Dikaitkan dengan dukungan yang dapt menimbulkan perasaan memiliki
pada individu karena menjadi anggota didalam kelompok dalam hal ini
dapat membagi minat, serta aktifitas sosialnya sehingga individu merasa
dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut.
6. Opportunity to nurturance ( kesempatan untuk mengasuh)
Dukungan ini berupa perasaan bahwa individu dibutuhkan oleh orang lain,
jadi dalam hal ini subjek merupakan sumber dukungan bagi orang yang
mendukungnya.
2.2.3 Dukungan Orang Tua pada Remaja
Dukungan sosial yang didapatkan individu dari orangtuanya dapat diandalkan
individu didalam kehidupan sehari-harinya, dimana individu dapat
mempersepsikan bentuk dukungan orangtua yang ia terima, yaitu dalam hal
kepedulian yang dialami, menyayangi, menghargai, memberikan berbagai
informasi, dan menumbuhkan kepercayaan diri pada individu tersebut.
Hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, khususnya orangtua,
dan perjuangan secara bertahap untuk membebaskan diri dari dominasi mereka
34
agar sampai pada tingkat orang dewasa, menjadi masalah yang paling serius
sepanjang kehidupan dan membuatnya sangat sulit beradaptasi. Keinginan untuk
bebas pada diri remaja ini tidak dibarengi oleh kemampuannya untuk
beradaptasi yang baik, sehingga orangtua seringkali mengintervensi dunianya,
padahal yang dibutuhkan oleh remaja adalah suasana rumah yang baik (dalam
Al-Mighwar, 2006).
Para ahli kesehatan mental berpendapat bahwa rumah yang baik adalah
rumah yang memperkenalkan segala kebutuhan remaja berikut tantangannya
agar bisa bebas, lalu membantu dan memotivasinya secara maksimal, dan
memberikan kesempatan serta nasehat yang mengarah pada kebebasan. Lebih
dari itu, remaja juga harus dimotivasi agar berani bertanggung jawab,
mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Semua itu harus
dilakukan keluarga melalui berbagai upaya positif dan konstruktif, secara
sengaja dan terencana, sehingga remaja berusaha sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin untuk memperkuat kematangan dirinya. Menghormati
kecenderunganya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian padanya
dianggap sebagai strategi paling bagus dan tepat, karena selain bisa
menimbulkan saling percaya antara orangtua dan anak, juga membukakan jalan
kearah adaptasi yang baik agar mampu mengurangi kecenderungan kenakalan
pada remaja (dalam Al-Migwar, 2006).
Hubungan yang dekat dengan orangtua juga penting dalam perkembangan
remaja karena hubungan ini berfungsi sebagai contoh atau cetakan yang akan
35
dibawa terus dari waktu ke waktu untuk mempengaruhi pembentukan hubungan
baru (Santrock, 2003).
Burns (1984) mengungkapkan tujuh hal yang dapat dilakukan orang tua
dalam rangka membantu kegiatan belajar membaca anak dirumah:
1. Menjaga hubungan dengan anak dalam program belajar membaca dengan
rajin menanyakan perkembangan belajar membacanya
2. Menjadi pendengar dan penanya yang baik
3. Mendukung anak untuk menyelesaikan tugas membaca buku
4. Membantu menyediakan ruangan, waktu dan peralatan yang dibutuhkan
untuk belajar
5. Mendukung anak untuk berpartisipasi dalam pameran buku atau kegiatan
membaca lainnya
6. Membantu anak saat dia menemui kesulitan dalam membaca
7. Memberikan penilaian yang baik terhadap pekerjaan rumah dan
mengekspresikan antusiasme ketika anak bertanya.
Dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua dalam membaca adalah
segala bentuk bantuan atau sokongan dari orangtua yang dapat diandalkan,
menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam
minat membaca sehingga membuat kita menjadi lebih berarti, berupa Reliable
alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance,Social integratin, dan
Opportunity for nurturance.
36
2.3 Sikap
2.3.1 Pengertian sikap
“Attitude toward reading. How an individual person feels about reading,
engaging in reading activities, and receiving materials for reading “
McKenna (dalam Baccuss, 2004)
Sikap terhadap membaca adalah bagaimana seseorang merasa tentang
membaca, terlibat dalam kegiatan membaca, dan menerima materi-materi dari
membaca McKenna (dalam Baccuss, 2004)
Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Sikap
mempengaruhi perilaku individu. Seorang individu yang mempunyai sikap yang
positif terhadap suatu objek akan mendorongnya kepada perilaku yang positif dan
mengarah untuk mendukung sikapnya itu. Demikian pula sebaliknya, seorang
yang mempunyai sikap negatif terhadap suatu objek akan menunjukkan perilaku
negatif terhadap objek itu. Sikap dapat bersumber dari orangtua, guru, dan
anggota kelompok. Pada waktu usia muda, individu memodelkan sikapnya
menurut orang yang dikagumi dan dihormati (significant others). Sikap penting
karena sikap itu mempengaruhi perilaku kerja seseorang.
Dari uraian diatas maka yang dimaksud dengan sikap terhadap membaca
berarti suatu keyakinan, pikiran, perasaan, keinginan, dan tanggung jawab seorang
terhadap membaca, diperlihatkan dalam rasa senang dan mencintai, selalu
bersikap positif.
37
2.3.2 Komponen Sikap
Ada tiga komponen dari suatu sikap yaitu: komponen kognitif, komponen afektif
dan komponen perilaku. Komponen perilaku dari suatu sikap rujukan ke suatu
maksud untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu. Namun istilah sikap (attitude) pada hakekatnya merujuk ke bagian afektif
dari tiga komponen itu (Robbins, 1996).
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk melalui suatu
proses tertentu. Melalui interaksi yang dilakukan individu dengan individu lainnya
atau individu dengan lingkungannya, dalam hubungan ini faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Faktor intern, yaitu faktor–faktor yang terdapat dalam diri individu
diantaranya:
1. Pengalaman pribadi
Apa yang sedang dan telah kita alami akan membentuk dan mempengaruhi
penghayatan kita terhadap stimulasi sosial. Apakah penghayatan itu
kemudian akan membentuk sikap membentuk sikap positif atau negatif
tergantung pada berbagai faktor lain.
2. Faktor emosi
Terkadang suatu bentuk sikap merupakan penataan yang tidak didasari oleh
emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustrasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego dan tidak selalu dibentuk oleh situasi lingkungan
38
atau pengalaman pribadi seseorang. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari
oleh faktor emosional adalah simpati. Simpati adalah penilaian terhadap
suatu hal berdasarkan perasaan atau ketertarikan kepada orang lain oleh
karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar
logis rasional melainkan atas dasar emosi dan atas itulah ia membentuk
sikapnya.
Faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu
tersebut, diantaranya:
1. Orang lain yang dianggap penting
2. Seseorang yang kita anggap penting yang kita harapkan persetujuannya
disetiap gerak langkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita
kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant others).
Akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu
diantaranya: orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman
sebaya, teman dekat, teman kerja, istri, suami dan lain-lain.
3. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Seorang ahli Psikologi Burrhuss Frederic
Skiner sangat menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan)
dalam membentuk kepribadian seseorang. Menurutnya, kepribadian tidak
lain adalah pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah
reinforment yang kita alami.
39
4. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa baik media massa
cetak maupun elektronik. Mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi
sebagai tugas pokoknya media massa membawa pula pesan-pesan yang
berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa
oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat memberi dasar afektif dalam
menilai sesuatu sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Pengaruh media
massa tidaklah sebesar pengaruh individual dalam proses pembentukan dan
perubahan sikap peranan media massa cukup besar.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu, karena konsep moral dan
ajaran agama sangat menentukan sistem maka tidaklah mengherankan kalau
konsep tersebut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu
hal (Azwar, 2003).
Mar’at (2006)menjelaskan ada tiga faktor yang sudah pasti berpengaruh
pada terbentuknya sikap, yaitu kebutuhan seseorang, informasi tentang objek atau
subjek yang dimiliki dan kelompok di mana ia bergabung. Ketiga faktor ini
memainkan peran yang penting pada perubahan sikap. Sikap terbentuk terutama
40
atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki dan informasi yang diterima
mengenai hal-hal tertentu. Satu per tiganya merupakan faktor terkait yang
berperan dalam pembentukan sikap adalah kelompok tempat orang tersebut
berada di dalamnya.
2.3.4 Sikap terhadapa Membaca
Sikap dalam Drever (1952) adalah kecenderungan pendapat, ketertarikan atau
tujuan yang melibatkan pengalaman- pengalaman tertentu serta kesiapan dengan
respon yang tepat.
Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006)
melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar
menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk
terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca.
Dalam PIRLS, selanjutnya disebutkan, seperti pada kasus tahun 2001,
siswa kelas lima pada tahun 2006 memiliki sikap positif terhadap membaca. Pada
nilai rata-rata dengan indeks 90 persen pada level lebih tinggi dan menengah.
Disamping itu, di setiap negara, siswa yang memiliki sikap positif terhadap
membaca memiliki prestasi membaca yang lebih tinggi dari mereka yang
memiliki sikap negatif terhadap membaca.
Akan tetapi, Umar(2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca
tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap
terhadap membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan
Self-efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap
membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca.
41
2.4 Kerangka berpikir
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia
ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi
yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar
didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998).
Leonhard(1995) mengatakan bahwa apabila seorang anak memiliki
frekuensi membaca yang tinggi maka kemampuannya dalam berkonsentrasi pada
informasi lisan akan berkembang.Semakin pentingnya peranan membaca hingga
Havighurst(dalam Hurlock, 2005) memasukkan kemampuan membaca ke dalam
salah satu tugas perkembangan anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat
memenuhi kebutuhan anak di masa mendatang, sangat penting baginya untuk
memiliki kemampuan membaca. Dengan membaca, siswa akan memperoleh
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya
nalar, sosial, dan emosionalnya.
Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka
minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut
dalam konteks yang lebih kecil, yaitu indonesia, sebenarnya bagaimana gambaran
minat baca di Indonesia?
Hardjoprakoso dalam Alexander (2001) mengatakan bahwa dewasa ini
minat baca generasi muda/baru tidak lebih baik daripada generasi sebelumnya
bahkan cenderung menurun.
Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan,
pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan
42
sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan
yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa
SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan
peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang
unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan
terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan
teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena
masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman
sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-
teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga
Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena
mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran
mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk
meningkatkan intelektualitas. Bacaan, saat ini juga sudah sangat beragam, dari
buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa
asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku
tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana
yang pantas dan cocok untuk anak sekolah.
Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan,
mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk
diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut
43
orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok
pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja
pada keluarga yang bersangkutan.
Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses
membaca. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai suatu hal yang
sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca merupakan pintu
kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003).
Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca
apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan
yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku
sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan
sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya
untuk senang belajar (Sukmadinata,2003).
Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh
seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan
mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
minat membaca siswa. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan
44
dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang
belajar (Sukmadinata,2003).
Bentuk dukungan dari orangtua bisa bermacam-macam bentuknya. Seperti
yang dikemukakan Sarafino (2002) meliputi: dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informative dan dukungan
jaringan.
Menurut Purves & Beach (dalam Harris & Sippay, 1975) faktor-faktor
yang mempengaruhi minat membaca meliputi faktor personal dan faktor
institusional. Faktor personal yaitu: usia, jenis kelamin, intelegansi, kemampuan
membaca, sikap & kebutuhan membaca. Faktor institusional yaitu: ketersediaan
jumlah buku bacaan & jenis bukunya, status sosial ekonomi keluarga & latar
belakang etnis, pengaruh orangtua, pengaruh guru dan teman sebaya.
Selain dukungan orangtua terdapat juga sikap terhadap membaca yang
diduga berhubungan dengan minat membaca meskipun tidak semua hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap minat
membaca.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dapat digambarkan dengan
skema seperti dibawah ini:
45
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
Hipotesis nihil
Hipotesis mayor
Tidak ada hubungan yang signifikan dukungan orang tua, sikap terhadap
membaca dan minat membaca siswa.
Hipotesis minor:
Ho1 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan orangtua dengan
minat membaca siswa.
Dukungan Orang Tua
Sikap terhadap membaca
Jenis kelamin
Reliable Alliance
Reassurance of worth
Attachment
Guidance
Social integration
Minat membaca
Oportunity for Nurturance
46
Ho2 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho3 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth
dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho4 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho5 : Tidakda hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho6 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho7 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity for
nurturance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho8 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca
dengan minat membaca siswa.
Ho9 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat
membaca siswa.
47
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian, variabel
penelitian (identifikasi variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi
operasioanl variabel), populasi dan sampel (sampel, populasi), teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan data, instrumen
pengumpulan data), teknik uji instrumen penelitian (uji validitas, uji reliabilitas,
uji regresi)
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dimana data yang dihasilkan dari penelitian adalah berbentuk bilangan. Penelitian
dengan kuantitatif yang datanya berwujud bilangan(skor atau nilai, peringkat atau
frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab
pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan
prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Sevilla
dkk, 2006).
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian korelasional. Karena
penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan variabel-variabel yang
berbeda dalam satu populasi (Sevilla,1993).
48
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi variabel penelitian
Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya
kita melekatkan bilangan atau nilai. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel
yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent
variabel).
1. Variabel Bebas 1 (Independent Variabel), yaitudukungan orangtua
2. Variabel Bebas 2 (Independent Variabel), yaitu sikap terhadap membaca
3. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaituminat membaca
3.2.2 Definisi Konseptual Variabel
1. Dukungan orangtua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan,
kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi
atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang
menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti.
2. Sikap terhadap membaca adalah kecenderungan individu untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif.
3. Minat membaca adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah
laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau
melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan membaca dan didorong
oleh tingkat kesenangan yang kuat
49
(excitment)didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri, kegiatan
ini dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan yang memberikan
nilai baginya.
4. Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan
jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
1. Dukungan orangtua pada minat membaca adalah skor yang diperoleh dari
pengukuran skala dukungan orang tua dengan aspek-aspek sebagai berikut:
Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Social
integration, dan Opportunity for nurturance.
2. Sikap terhadap membaca adalah skor yang didapat dari skala sikap
membaca yang diadopsi dari skala Rhody Secondary Reading Attitude
Assesment Item , meliputi evaluasi positif maupun negatif siswa terhadap
kegiatan membaca.
3. Minat membaca adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan
instrumen, mengunakan skala Likertpada aspek-aspek yang mempengaruhi
timbulnya minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu dorongan dari
dalam, motif sosial, dan reaksi emosional.
4. Jenis kelamin adalah data yang diperoleh dari kuesioner tentang jenis
kelamin.
50
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan
perhatian peneliti (Kountur, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa/siswi MTs Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, yang berjumlah 699
siswa.
3.3.2 Sampel
Menurut sevilla dkk (2006), sampel merupakan kelompok kecil yang diamati.
Selanjutnya, menurut kerlinger (2000), mendefinisikan sampel sebagai
mengambil sesuatu bagian populasi atau bagian wakil (representasi) populasi atau
semesta itu.Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) ukuran minimum sampel untuk
penelitian korelasional sebanyak 30 orang. Maka sampel dalam penelitian ini
berjumlah 88 siswa
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2008) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sample dari populasi dilakukan secara ack tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu. Maka semua individu akan mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sample dalam penelitian ini.
51
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Metode pengumpulan data
Dalam proses penelitian ini,peneliti menggunakan metode angket, yaitu teknik
pengumpullan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan
tertulis pada responden untuk dijawab.
Dalam hal ini angket yang dibentuk berupa skala model Likert , dengan variasi
jawaban sebanyak empat (4), alternatif jawaban, subyek memiliki salah satunya
dengan cara memberi tanda check list (√) pada kotak yang telah disediakan.
Alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak
Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang
bersifat favourable ada yang bersifat unfavourable. Untuk menunjukkan skor
tehadap skala, maka ditetapkan norma penilaian terhadap jawaban sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Skor Pernyataan
SKALA SKOR BUTIR FAVOURABLE
SKOR BUTIR UNFAVOURABLE
Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
52
3.4.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Minat membaca
Dalam penelitian ini skala minat membaca terdiri dari beberapa butir
pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow &
Crow. Pada skala ini terdiri dari item favourabel dan unfavourabel. Jumlah
item yang digunakan sebanyak 28 item.
Secara jelas mengenai distribusi item skala minat membaca, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.2Blue Print Skala Minat Terhdap Minat Membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total 1.
Dorongan dari dalam
Rasa ingin tahu Kegairahan yang tinggi Perhatian
1 4, 6 8, 10, 12
2, 3 5, 7 9,11
12
2. Motif sosial Kebutuhan diakui dan dihargai
13, 15, 17, 20 14, 16, 18, 19, 21 9
3. Reaksi emosi Rasa puas dan suka 22, 24, 26, 28 23, 25, 27 7
Total 14 14 28
2. Dukungan orangtua
Pada skala dukungan orang tua ini, peneliti mengadopsi pernyataan-
pernyataan dari Social Provision Scale teori Cutrona yang berkaitan dengan
enam aspek dukungan orang tua yaitu: Reliable alliance, Reassurance of
worth, Attachment, Guidance, Socialintegration, dan Opportunity for
nurturance. Dalam skala ini, pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya
53
terdiri dari 2 jenis pernyataan favourable dan unfavourable dan jumlah item
yang digunakan yaitu sebanyak 24 item. Blue print skala dukungan orang
tua dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Orangtua Terhdap Minat Membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total
1. Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan
1,3 2,4 4
2. Guidance (Bimbingan)
Memberi nasehat
5,7 6,8 4
3. Reassurance of Worth (Adanya pengakuan)
Individu merasa diakui
9,11 10,12 4
4. Attachment (Kedekatan emosional)
Adanya kasih sayang dan rasa dekat
13,15 14,16 4
5. Social Integration (Integrasi Sosial)
Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga
17,19 18,20 4
6. Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengasuh)
Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
21,23 22,24 4
Total 12 12 24
54
3. Skala sikap terhadap membaca
Sikap terhadap membaca diukur dengan menggunakan 25 item sikap
terhadap membaca yang diadaptasi dari skala Rhody Secondary Reading
Attitude Assesment Items yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
4. Jenis kelamin
Data untuk jenis kelamin diambil dari kuesioner tentang jenis kelamin.
3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, sebelum melakukan penelitian harus melakukan
penelitian uji coba (try out). Try out dilakukan untuk mendapatkan nilai validitas
dari setiap item dalam setiap skala yang dibuat. Dengan demikian peneliti dapat
memilih dan menyusun kembali skala berdasarkan item yang terpenuhi nilai
validitasnya. Teknik yang peneliti gunakan untuk menguji instrumen penelitian
pada try out adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 50 siswa-siswi SMP BUDI MULIA
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dan ketelitian atau
akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Menurut Sevilla, dkk
(2006) validitas merupakan derajat ketepatan suatu alat tentang pokok isi yang
sebenarnya yang diukur. Dimana validitas berkenaan dengan keterkaitan data
yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti. Analisa data-data yang
digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui hubungan
55
antara variabel independent 1 atau X1 yaitu dukungan orang tua dan variabel
independent 2 yaitu sikap terhadap membaca, variabel terikat atau variabel Y
yaitu minat membaca yang menggunakan SPSS 17.0.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan
oleh instrumen pengukuran (dalam Sevilla, 1993). Untuk mengetahui sejauh mana
reliabilitas dari skala yang telah dibuat, maka penulis menggunakan teknik Alpha
Cronbach. Adapun dalam penghitungannya menggunakan program SPSS 17.0.
3.5.3 Uji Regresi
Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regresi ini, lebih akurat dengan analisis
lainnya.
Hasil penghitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi
dengan program SPSS versi 17.0 yang akan diinterpretasikan apabila F hitung < F
tabel maka tidak terdapat korelasi antar kedua variabel maka Ho diterima dan H1
ditolak.
3.6 Hasil uji instrumen penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan jumlah
total keseluruhan item sebanyak 77 item dari tiga skala, yaitu skala dukungan
orang tua berjumlah 24 item, skala sikap terhadap membaca yang berjumlah 25
item, dan skala minat membaca yang berjumlah 28 item. Uji instrumen diberikan
pada 50 siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
56
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan pada tiga jenis skala yang digunakan dalam
penelitian,yaitu uji validitas skala dukungan orang tua, uji validitas skala sikap
terhadap membaca, dan uji skala minat membaca. Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan korelasi Pearson, dimana suatu item dikatakan valid apabila
korelasi Pearson yang didapatkan lebih dari sama dengan ( ≥ 0.3).
1. Skala Minat Membaca
Tabel 3.4 hasil try Out Skala Minat membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total 1.
Dorongan dari dalam
Rasa ingin tahu Kegairahan yang tinggi Perhatian
*1 4, *6 *8, *10, *12
2, 3 *5, *7 *9, *11
9
2. Motif sosial Kebutuhan diakui dan dihargai
*13,*15, *17, * 20
*14, *16, *18, *19, *21 9
3. Reaksi emosi Rasa puas dan suka *22, *24, *26, *28
*23, *25, *27 7
Total 13 12 25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 28 item skala minat membaca , ada 25
item yang valid yaitu item nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang
dijadikan alat ukur untuk penelitian.
2. Dukungan Orang Tua
57
Tabel 3.5 Hasil Try Out Skala Dukungan Orang Tua terhadap Minat
Membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total
1. Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan
1, *3 *2, *4 3
2. Guidance (Bimbingan)
Memberi nasehat
*5, *7 *6, *8 4
3. Reassurance of Worth (Adanya pengakuan)
Individu merasa diakui
*9, *11 *10, *12 4
4. Attachment (Kedekatan emosional)
Adanya kasih sayang dan rasa dekat
*13, *15 *14, *16 4
5. Social Integration (Integrasi Sosial)
Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga
*17, *19 *18, *20 4
6. Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengasuh)
Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
*21, *23 *22, *24 4
Total 12 12 23
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 24 item skala dukungan orang tua , ada
23 item yang valid yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
58
17,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang
dijadikan alat ukur untuk penelitian.
3. Sikap Terhadap Membaca
Tabel 3.6 Tabel Hasil Try Out Sakal Sikap Terhadap Membaca
No Aspek Vafourabel Unvafourabel Total 1. Reading in the library *20 *9 2 2. Reading in the home *4, *10 *12 3 3. Other recreasional
reading *5, *7, *17, *22, *24, *25
*11 7
4. General reading 1, *16, *23 *2, *3, *8, *13, *14, *15, *18, *19, *21
13
Total 13 12 25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 item skala sikap terhadap membaca ,
keseluruhan item valid ada 25 item yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, Item-item yang valid itulah
yang dijadikan alat ukur untuk penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17.00.
Pengujian instrumen dilakukan pada item-item yang valid dari setiap skala
penelitian. Pada skala dukungan sosial yang berjumlah 24 item didapat Alpha
Cronbach sebesar 0,972 dengan kruteria reliabel. Skala sikap terhadap membaca
dengan jumlah item 25 didapat Alpha Cronbach sebesar 0,979 dengan kriteria
59
relliabel, dan untuk skala minat dengan jumlah item 28, didapat Alpha Cronbach
sebesar 0,980 dengan kriteria relliabel.
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Persiapan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat tahapan yang digunakan dalam
prosedur penelitian, yakni sebagai berikut:
1. Dimulai dengan perumusan masalah.
2. Menentukan variabel yang akan diteliti.
3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori
yang tepat mengenai variabel penelitian.
4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian yaitu skaladukungan orang tua, skala sikap terhadap membaca,
skala minat membaca.
5. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan.
6. Melakukan uji coba alat ukur (try out)
3.7.2 Tahap Pengambilan Data
1. Menentukan sampel penelitian.
2. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan
subjek untuk mengisi skala penelitian.
3. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah
disiapkan kepada subjek penelitian.
60
3.7.3 Tahap Pengolahan Data
1. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden
2. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat
tabel data
3. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
3.7.4 Tahap Pembahasan
1. Mengintepretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori.
2. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dan dibahas
berdasrkan data dan teori yang ada.
61
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah
dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi: gambaran umum responden, uji
validitas alat ukur, dan terakhir pengujian hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011 di MTs Pembangunann
UIN Jakarta. Dengan jumlah 88 responden. Berikut ini diuraikan gambaran umum
subyek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin.
4.1.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin
Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai gambaran responden berdasarkan jenis
kelamin yang digunakan dalam penelitian yang terdapat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin N Persentase Laki – laki 45 51,1 % Perempuan 43 48,9 %
Total 88 100 %
62
Dari table diatas dapat dilihat bahwa laki-laki jauh lebih banyak daripada
perempuan. Jumlah laki-laki 45 dengan persentase 51,1%, sedangkan perempuan
berjumlah 43 dengan persentase 48,9%. Selanjutnya peneliti memaparkan
distribusi frekuensi dan uji beda t-test mean prestasi statistika berdasarkan jenis
kelamin.
4.2 Hasil Uji Hipotesis
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang Tua dan Sikap
Terhadap Minat Membaca
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi
berganda dengan bantuan software SPSS 17. Seperti yang sudah disebutkan pada
bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat yaitu, melihat apakah IV berpengaruh
signifikan terhadap DV, kedua melihat besaran R square untuk mengetahui berapa
persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kemudian terakhir melihat
signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.
Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent
variabel terhadap minat membaca. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel
berikut :
63
Tabel 4.2 Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat
Membaca
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel
terhadap minat membaca ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari
Reliable Alliance, Guidance, Reassurance of Worth, Attachment, Social
Integration, Opportunity to Nurturance dan sikapterhadap minat membaca. Untuk
tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.3 Tabel Rsquare Dukungan Orang Tua dan
Sikap Terhadap Minat Membaca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .881a .777 .757 4.92638
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.777
atau 77.7 %. Artinya proporsi varians dari minat yang dijelaskan oleh semua
independen variabel adalah sebesar 77,7 %, sedangkan 22,3 % sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6758.465 7 965.495 39.783 .000a
Residual 1941.535 80 24.269 Total 8700.000 87
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4 b. Dependent Variable: minat4
64
4.2.2Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Minat
Membaca
Tabel 4.4 Tabel Rsquaredukungan orang tua terhadap minat
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui nilai Rsquare dari variabel
dukungan orang tua terhadap minat membaca sebesaar 0.093. Hal ini berarti
bahwa dukungan orang tua memiliki kontribusi sebesar 9,3%.
Tabel 4.5 Tabel Hasil Anova dukungan orang tua dengan minat
ANOVAc
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5947.701 1 5947.701 185.845 .000a
Residual 2752.299 86 32.003 Total 8700.000 87
2 Regression 6758.465 7 965.495 39.783 .000b Residual 1941.535 80 24.269 Total 8700.000 87
a. Predictors: (Constant), sikap4 b. Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance c. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tebel diatas maka dapat dijelaskan variabel dukungan orang
tua berpengaruh signifikan terhadap minat membaca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 .827a .684 .680 5.65716 .684 185.845 1 86 .000
2 .881b .777 .757 4.92638 .093 5.568 6 80 .000
a. Predictors: (Constant), sikap4 b. Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance
65
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca
Tabel 4.6
Tabel R square variabel sikap terhadap minat membaca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .827a .684 .680 5.65716
Berdasarkan tabel diatas didapat nilai R square 0.684, artinya variabel
sikap mempunyai kontribusi terhadap minat membaca sebesar 68.4% .
Tabel 4.7
Tabel 4.8 Tabel sikap terhadap minat
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.659 3.092 2.800 .006
sikap4 .827 .061 .827 13.633 .000 a. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tabel anova dan koefisien diatas, maka didapatkan nilai
koefisien regresi sebesar 0.827 (0.000 < 0.05). Hal ini berarti bahwa variabel
dukungan orang tua signifikan dan mempengaruhi secara positif.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 5947.701 1 5947.701 185.845 .000a
Residual 2752.299 86 32.003 Total 8700.000 87
c. Predictors: (Constant), sikap4 d. Dependent Variable: minat4
66
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen
variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti
bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap minat membaca.
Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.632 4.649 .781 .437
sikap4 .793 .077 .793 10.322 .000
alliance .220 .068 .220 3.266 .002
guide -.008 .074 -.008 -.102 .919
worth .021 .078 .016 .267 .790
attachment -.124 .091 -.094 -1.371 .174
social .298 .091 .251 3.277 .002
nurturance -.274 .095 -.225 -2.884 .005
gender .076 1.060 .004 .072 .943 a. Dependent Variable: minat4
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya
koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang
paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan
signifikan pengaruhnya terhadap minat membaca dan sebaliknya. Dari hasil diatas
hanya koefisien regresi sikap, Reliable Alliance, Opportunity to Nurturance dan
Social Integration yang signifikan, sedangkan sisa lainnya tidak. Dengan
demikian dapat disusun persamaan regresi pada minat membaca, yaitu:
67
Persamaan 4.1 Regresi Minat Membaca
Minat Membaca = 3.632 + 0.793*Sikap + 0.220*Relliable Alliance - 0.008
Guidance + 0.021 Reassurance of Worth - 0.124
Attachment + 0.294*Social Integration –
0.274*Opportunity to Nurturance
Hal ini berarti bahwa dari 8 (delapan) hipotesis minor hanya empat yang
signifikan. Penjelasan dari nilai koefesien regresi yang diperoleh pada masing-
masing IV adalah sebagai berikut :
1. Aspek sikap : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,793 yang berarti
bahwa sikap secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,000
< 0,05. Semakin tinggi skor sikap maka semakin tinggi minat membaca.
2. Aspek Relliable Alliance : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,220
yang berarti bahwa dimensi Relliable Allliance secara positif mempengaruhi
minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Relliable
Alliance maka semakin tinggi minat membaca.
3. Aspek Guidance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,008 yang
berarti bahwa dimensi Guidance secara negatif mempengaruhi minat tetapi
tidak signifikan karena 0,919 > 0,05. Semakin tinggi skor guidance maka
semakin rendah minat membaca.
4. Aspek Reassurance of worth: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,021
yang berarti bahwa dimensi Reassurance of worth secara positif
mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,790 > 0,05. Semakin
tinggi skor Reassurance of worth maka semakin tinggi minat membaca.
68
5. Aspek Attachment diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,124 yang
berarti bahwa dimensi Attachment secara negatif mempengaruhi minat tetapi
tidak signifikan karena 0,174 > 0,05. Semakin tinggi skor Attachment maka
semakin rendah minat membaca.
6. Aspek Social integration diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,298
yang berarti bahwa dimensi Social integration secara positif mempengaruhi
minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Social
Integration maka semakin tinggi minat membaca.
7. Aspek Opportunity to Nurturance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar
-0,274 yang berarti bahwa dimensi Opportunity to nurturance secara negatif
mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,005 < 0,05. Semakin tinggi
skor opportunity to nurturance maka semakin rendah minat membaca.
8. Jenis kelamin : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,076 yang berarti
bahwa jenis kelamin memiliki kontribusi terhadap minat, tetapi tidak
signifikan karena 0,943 > 0, 05. Artinya tidak ada perbedaan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca.
Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi
varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke
dalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented)
proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis
lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
69
4.2.4 Pengujian Proporsi Varians untuk masing–masing Independent
Variabel
Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya
penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV tersebut
dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.17 kolom pertama adalah IV yang
dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians
DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan
nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom
keempat adalah harga f hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah
derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan
denumerator, kolom f tabel adalah kolom mengenai nilai/harga IV pada tabel f
dengan df dan taraf level of significance 5 % yang telah ditentukan sebelumnya,
harga pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom f
hitung. Apabila harga f hitung lebih besar daripada f tabel, maka kolom
selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan dan sebaliknya.
Yang artinya bahwa penambahan (incremented) proporsi varians dari IV yang
bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi varians pada minat
membaca dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Penghitungan Proporsi Varians Minat Membaca
IV R2 R2change Fhitung Df F tabel Signifikansi
X1 0.684 0.684 185.85 1,86 3,95 Signifikan
X12 0.721 0.038 11.53 1,85 3,95 Signifikan
X123 0.729 0.007 2.29 1,84 3,95 Tidak signifikan X1234 0.729 0 0.021 1,83 3,95 Tidak signifikan
X12345 0.729 0 0.13 1,82 3,95 Tidak signifikan
70
X123456 0.753 0.024 7.89 1,81 3,95 Signifikan
X1234567 0.777 0.024 8.43 1,80 3,95 Signifikan Total 0.777 Keterangan :
X1 = sikap terhadap membaca
X2 = Relliable Alliance
X3 = Guidance
X4 = Reassurance of Worth
X5 = Attachment
X6 = Social Integration
X7 = Opportunity to Nurturance
Dari tabel diatas dapat diringkas sebagai berikut :
1. Variabel sikap memberikan sumbangan sebesar 68,4 % dalam varians minat
membaca. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F hitung =
185,86 dan df = 1,86.
2. Variabel Relliable Alliance memberikan sumbangan sebesar 3,8 % dalam
varians minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung =
11,53 dan df 1, 85.
3. Variabel Guidance memberikan sumbangan varians sebesar 0,7 % pada
minat membaca. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F hitung =
2,29 dan df 1, 84.
4. Variabel Reassurance of Worth tidak memberikan sumbangan sama sekali,
sebesar 0%. Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,02 dan df
= 1, 83.
71
5. Variabel Attachment tidak memberikan sumbangan sama sekali, sebesar 0%.
Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,13 dan df = 1, 82.
6. Variabel Social Integration memberikan sumbangan varians sebesar 2,4 %
pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung =
7,89 dan df 1, 81.
7. Variabel Opportunity to Nurturance memberikan sumbangan varians
sebesar 2,4 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan
F hitung = 8,43 dan df 1, 80.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 4 IV yang signifikan
sumbangannya terhadap minat membaca, yaitu sikap, Relliable Alliance, Social
Integration, dan Opportunity to Nurturance. Sedangkan 3 IV lainnya tidak
memberikan sumbangan secara signifikan.
4.2.5 Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin
Hasil uji penelitian ini, selain aspek-aspek dari dukungan orang tua dan sikap,
minat membaca juga diukur berdasarkan jenis kelamin. Berikut adalah hasil
penelitian berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11 Distribusi minat membaca berdasarkan Jenis kelamin
Group Statistics
gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
minat4 perempuan 43 49.7597 10.04366 1.53164
laki 45 50.2296 10.06614 1.50057
72
Untuk perolehan minat membaca mean perempuan lebih kecil daripada
mean laki-laki. Lebih lanjut lagi peneliti menguji dengan independent sampel t-
test untuk mengetahui apakah mean kedua kelompok berbeda secara statistik. Dari
hasil yang didapat, pada minat membaca ada perbedaan yang tidak signifikan
antara mean perempuan dan laki- laki (P < 0.05). Hal ini bisa dilihat langsung
pada selisih mean minat membaca antara perempuan dan laki- laki.
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
minat4
Equal variances assumed
.010 .921 -.219 86 .827 -.46984 2.14432 -4.73261 3.79293
Equal variances not assumed
-.219 85.836 .827 -.46984 2.14421 -4.73251 3.79283
73
Bab 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil
penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan
saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih
berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
berdasarkan hasil yang diperoleh adalah :
1. Ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil
sig F Change 0,001< 0,05.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat
dari hasil sig F Change 0,134> 0,05.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari dukungan
orang tua dengan minat membaca siswa.Ini bisa dilihat dari hasil sig F
Change 0,886 >0,05.
74
4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel
dukungan orangtua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil
sig F Change 0,725> 0,05.
5. Ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil
sig F Change 0,006 < 0,05.
6. Ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity to nurturance dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat
dari hasil sig F Change 0,005 < 0,05.
7. Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca dengan
minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,000 < 0,05.
8. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat
membaca siswa.
9. Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa empat dari
delapan aspek dari dukungan orang tua, sikap terhadap membaca, dan jenis
kelamin memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu Relliable Alliance,
Integrasi Social, Opportunity to Nurturance, sikap terhadap membaca.
Koefisien regresi yang dihasilkan dari variabel sikap dan dukungan terhadap
minat membaca adalah 0,777. Sedangkan variabel sikap berpengaruh
terhadap minat dengan koefisien regresi sebesar 0,684. Variabel dukungan
orang tua berpengaruh terhadap minat dengan koefisien regresinya 0,093.
75
5.2 Diskusi
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dukungan orang tua terhadap minat membaca dengan minat membaca siswa siswi
MTs Pembangunan UIN Jakarta ini memperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan
yang signifikan. Hal ini berarti bahwa hubungan antara dukungan orang tua
terhadap minat membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs
Pembangunan UIN Jakarta adalah berkaitan.
Dari hasil uji regresi yang peneliti lakukan untuk mengetahui sejauh mana
keenam aspek dari dukungan berkontribusi terhadap minat membaca didapatkan
R square sebesar 0,093. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dukungan orang tua
memberikan kontribusi sebesar 9,3% bagi perubahan minat membaca. Dengan
demikian terdapat 90,7 % aspek lain selain keenam aspek dukungan orang tua
yang memberikan kontribusi untuk perubahan pada variabel minat membaca.
Secara teori, faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah
intelegensi, kemampuan membaca, sikap terhadap membaca, kebutuhan
psikologis, ketersediaan buku, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua,
pengaruh guru, TV dan film (Harris & Sippay, 1975). Meskipun dukungan orang
tua dapat dimasukkan sebagai salah satu bentuk dari pengaruh orang tua, namun
dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dukungan orang tua bukanlah faktor
yang sangat dominan dalam minat membaca seseorang. Hal ini berarti ada faktor
lain yang dominan dalam minat membaca yang mempunyai pengaruh besar.
Hasil penelitian ini juga senada dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Nenden (2010), dimana hasil yang diperoleh adalah bahwa dukungan orang
76
tua berpengaruh tidak terlalu tinggi terhadap kemampuan membaca pada siswa
kelas 2 SD Bakti Jaya Depok. Dituliskan juga bahwa ada faktor lain selain
dukungan orang tua yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca yang tidak
diteliti pada penelitian tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan orang tua terhadap
minat membaca berpengaruh secara signifikan dengan koefisien regresi sebesar
0.093, namun hanya tiga aspek dukungan orang tua yang memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat membaca, yaitu dukungan Relliable Alliance, Social
Integration, Opportunity to Nurturance.
Pada penelitian iniRelliable Alliance memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat membaca dan berpengaruh secara positif, jadi semakin tinggi
siswa merasa bahwa hubungan antara orang tuanya adalah tempat yang dapat
diandalkan dan membuat dia nyaman, maka semakin tinggi minat membacanya.
Penulis berasumsi bahwa Relliable Alliance berpengaruh besar terhadap
minat membaca karena siswa/siswi MTs yang masih banyak bergantung pada
orangtua secara nyata,dimana bentuk ketergantungan itu sering berupa materi
yang siswa sendiri belum bisa mendapatkan sendiri selain dari orang tuanya dan
dengan hubungan ini membuat siswa menjadi tenang karena kebutuhannya
terpenuhi. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam teori Weiss dalam
(Cutrona, 1994).
Selanjutnya, dukungan Social integration memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat membaca. Weiss dalam (Cutrona, 1994) disebutkan
bagian dukungan ini adalah bagian dukungan yang dapat menimbulkan perasaan
77
memiliki karena menjadi anggota dalam kelompoknya, saling membagi minat,
sehingga merasa diterima dikeluarganya. Meskipun pada masa remaja adalah
masa konformitas, namun dengan adanya rasa diterima dikeluarganya terutama
orang tua maka minat remaja terhadap membacapun menjadi baik. Terlebih lagi
jika diantara orang tua dan anak merasa ada dalam satu kelompok dan mereka
saling berbagi dalam hal minat, kesukaan, hobi maka ini akan dapat menimbulkan
minat membaca yang baik.
Aspek dukungan sosial yang terakhir yang memberikan pengaruh
signifikan terhadap minat membaca adalah Opportunity to Nurturance. Bagian
dukungan ini adalah bagian yang berasal dari hubungan antara orang tua dan anak
dimana saling memberikan tanggung jawab yang baik. Semakin tinggi
Opportunity to Nurturance maka semakin tinggi minat membaca. Dalam hal ini
orang tua memiliki tanggung jawab memberikan kesejahteraan kepada anaknya,
begitu pula sebaliknya dengan adanya hak yang telah diterima oleh anak dari
orang tuanya maka anak merasa tanggung jawab pula sehingga berusaha
memberikan yang terbaik untuk orang tuanya melalui kegiatan yang positif yaitu
minat membaca.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, selain ketiga aspek yang
disebutkan diatas, terdapat tiga aspek dukungan orang tua lagi yang belum
disebutkan, yaitu Guidance, Reassurance of worth, dan Attachment. Ketiga aspek
tersebut merupakan aspek yang tidak signifikan terhadap minat membaca dalam
penelitian ini. Hal tersebut tidak senada dengan apa yang disebutkan Weiss dalam
(Cutrona, 1994) yang menyebutka bahwa ada enam bentuk hubungan yang
78
merupakan bentuk dari dukungan sosial. Ketiga bagian tersebut bisa tidak
signifikan. Penulis berasumsi bahwa bisa jadi dikarenakan jumlah sample yang
kurang banyak, ada kemungkinan semakin banyak sample akan mampu merubah
hasil penelitian. Tidak signifikan ini bisa juga dikarenakan karena item-item itu
adalah hasil adopsi dari skala baku yang kemudian disesuaikan dengan minat
membaca.
Selain variabel dukungan orang tua, ada satu variabel lain yang diteliti
yaitu variabel sikap. Variabel ini signifikan dengan koefisien regresi 0.793 (0.000
< 0.05) berpengaruh besar secara positif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang ditemukan oleh Mattern and Schau (2002) dalam Liu dkk (2006) yang
menyebutkan bahwa sikap positif terhadap ilmu pengetahuan berkorelasi positif
dengan prestasi. Artinya semakin positif sikap seseorang, maka semakin tinggi
prestasinya. Serta sesuai dengan penelitian German (1988), dalam Liu dkk,
melaporkan bahwa sikap terhadap ilmu pengetahuan mempengaruhi hasil,
konsistensi, dan kualitas sebuah pekerjaan.
Selain itu, hasil ini pun sesuai dengan penelitian Lipson dan Wixson
(1992) dalam Lazzarus dan Calahan (2000) yang menyimpulkan bahwa sikap
terhadap membaca merupakan faktor sentral yang mempengaruhi prestasi
membaca.Lain lagi dengan penelitian yang dilakukan Umar (2009), bahwa sikap
tidak berpengaruh langsung terhadap prestasi membaca, akan tetapi sikap
mempengaruhi self-efficacy, dan self-efficacy berpengaruh secara langsung
terhadap prestasi membaca.
79
Setelah melakukan uji beda dengan menggunakan t-test, maka ditemukan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat membaca laki-laki dan
perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh amir (2010)
dimana ditemukan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pemahaman
membaca laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Fitria (2006) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin
dengan minat membaca anak.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil
analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang
dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis
membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis
diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis
lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para siswa yang ingin
meningkatkan minat membacanya. Juga orang tua yang ingin meningkatkan minat
membaca pada anaknya.
5.3.1 Saran Teoritis
Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan:
1. Meneliti atau mengukur variabel lain yang mempengaruhi minat membaca
seperti : intelegensi, kemampuan membaca, pengaruh teman sebaya, dan
kebutuhan psikologis, latar belakang orang tua.
2. Memperluas subjek penelitian di tempat lain sebagi perbandingan.
80
3. Menambah jumlah sample, sehingga diharapkan mampu menghasilkan hasil
yang signifikan dari tiap-tiap bagian dukungan.
4. Merubah metode yang telah digunakan, bisa saja menggunakan penelitian
kualitatif.
5.3.2 Saran praktis
1. Pada para siswa yang ingin meningkatkan minat membaca, diharapkan
merubah atau membuat pola-pikir yang lebih bagus terhadap membaca.
Membaca dijadikan kegiatan yang menyenangkan bukan dijadikan sebagai
bebab berat yang hanya akan dikerjakan ketika waktu tertentu saja, misalnya
hanya membaca materi pelajaran sekolah saja. Berdasarkan penelitian,
dengan memiliki sikap membaca yang tinggi maka akan meningkatkan
minat membaca.
2. Selain itu pada orang tua yang menginginkan anaknya memiliki minat
membaca tinggi, dapat memberikan dukungan atau menunjukkan
dukungannya sesuai dengan keenam bentuk dukungan yang telah penulis
teliti, karena orang tua merupakan lingkungan terdekat dari remaja itu
sendiri. Bentuk dukungan tersebut bisa berupa memberikan bantuan baik
materi ataupun non materi; pemberian saran, nasehat; memberikan pujian,
penghargaan saat anak berprestasi; memberikan ekspresi kasih sayang,
saling terbuka; saling bertanggung jawab terhadap kenyamanan keluarga,
sehingga anak merasa dihargai diterima dikeluarga dan berakhir dengan
anak merasa nyaman sehingga anak akan mengikuti apa yang orang tua
81
contohkan dan harapkan yakni memiliki minat membaca yang tinggi. Selain
itu orang tua juga diharapkan memberika fasilitas membaca yang sesuai.
3. Bagi pihak sekolah, hendaklah menyediakan buku- buku dengan jenis yang
lebih bervaritif, hal ini diharapkan mampu membuat anak menjadi tidak
bosan sehingga akan lebih senang membaca daripada melakukan kegiatan
yang lain.
4. Bagi para guru disarankan:
a. memberikan tugas kepada siswanya untuk menguasai materi yang akan
dipelajari. Jadi sebelum memulai pertemuan, masing-masing siswa
sudah menyiapkan dengan cara membacanya. Hal ini diharapkan akan
melatih minat membaca.
b. Selain itu, saran yang diberikan pada orang tua pada poin ke dua pun
bisa diterapkan pada guru, karena guru merupakan orang tua ke dua
setelah orang tua dirumah.
c. Untuk para guru yang relevan dengan dengan membaca, misalnya guru
bahasa, hendaknya memberikan tugas stimulasi story teeling tentang
buku yang sudah dibaca oleh siswa.
d. Bagi masyarakat hendaklah menyedikan sarana, media yang menunjang
minat membaca. Seperti perpustakaan keliling, rumah baca, rumah
pintar dan lain- lain.
82
DAFTAR PUSTAKA
Al- Mighwar. (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi guru dan Orang tua. Bandung: Pustaka Setia
Aiken, L.R. (1997). Psychological testing and assessment (edisi kesembilan). Boston: Allyn and Bacon
Baccus, A.A. (2004). Urban fourth and fifth grade teachers’ reading attitudes and efficacy beliefs: relationships to reading instruction and to students’ reading attitudes and efficacy beliefs.Disertation University of Maryland
Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : Grafindo Persada
Crow, L.D & Crow, A. (2005). Psikologi pendidikan. Yogyakarta.
Cutrona, C. E. and Russell, D. (1987). The provosions of scale relationship and adaptation of stress. In W. H. Jones and D. Perlman (Eds) Advance in Personal Relationships (vol. 1 PP. 37-67). Greenwich CT : JAI Press
Desmita.(2005). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Doman, G. (1998). Mengajar bayi anda membaca. Jakarta : Gaya Favorit Pres
Drever, J. (1952). A dictionary of Psychology. Penguin Books: Harmonds worth: Middlesex
Fitria. (2006). Hubungan jenis kelamin dan sikap ibu terhadap perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Skripsi UI
Gottlieb, B. H. (1983). Social support strategies. India : SAGE Publications
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi praktis anak, remaja dan keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia
Gutrie, E. (2003). Anak sempurna atau anak bahagia? Bandung: Qanita Mizan
Harris, A., and Sipay, E. (1980). How to increase reading ability.. New York : Longman, Inc.
Hurlock, E. B. (2005). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Surabaya : Erlangga.
Kartika, E. (2004). Memacu minat membaca siswa sekolah dasar. Jakarta : Jurnal Pendidikan Penabur No. 03/ Th. III/ Desember 2004 Hal. 113-128
Leonhardt, M. (2000). 99 cara menjadikan anak anda “keranjingan “ membaca. Bandung: Mizan
Longman Handy Learners’s Dictionary of American English (2001). Perpustakaaan Nasional Indonesia
83
Progres of International Reading Literacy Study (2006). Excecutive summary. IEA Publishing
Progres of International Reading Literacy Study (2011). Excecutive summary. IEA Publishing
Purnawan, A. S. (2001). Rancangan program peningkatan minat baca anak-anak kampung jembatan.Skripsi UI
Purwanto, M.N. (1992). Psikologi pendidikan (cetakan ketujuh). Bandung: Remaja Rosdakarya.
R, Adiyo. (2010). Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di bidang statistik 1 dan 2.Skripsi UIN Jakarta
Sabri, M. A. ( 1996). Psikologi pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Sandjaja, S. Pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca anak ditinjau dari pendekatan stres lingkungan. Jakarta : UNIKA Atmajaya
Sarafino, E.P. (2002). Health psychology. New York : John Wiley & Sons Inc.
Sarlito, S. (2008). Psikologi remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sevilla, C. G, dkk. (2003 ). Pengantar metode penelitian. Jakarta:UI Press
Stiggins, R.J. (1994). Student-involved classroom assessment (edisi ketiga). Ohio: Merill Prentice Hall
Sugiyono. (2008) Metode penelitian kuantitatif: Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sutardi, V.N. (1997). Hubungan antara kesiapan membaca anak prasekolah dengan lingkungan fisik rumah yang kondusif dan orang tua yang emultif mendukung kegiatan membaca. Depok: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Syah, M. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tarigan, H.G (2008). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa
Taylor, S.E. (1995). Health psychology. Singapore: Mc Graw Hill
Umar, J. (2009). Analysis of determinants of learning outcomes using data from progres in international reading literacy study (PIRLS) 2006. Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Wahid, A. M. (2010). Variabel-variabel prediksi pada pemahaman membaca. Skripsi UIN Jakarta
84
Wulansari, N. (2010). Hubungan antara dukungan orang tua dalam belajar membaca dengan kemampuan membaca siswa kelas 2 SDN Bakti Jaya Depok. Skripsi Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Rhody Secondary Reading Attitude Assessment Items
1. You feel you have better things to do than read. [G]
2. You seldom buy a book. [G]
3. You are willing to tell people that you do not like to read. [G]
4. You have a lot of books at home. [H]
5. You like to read a book whenever you have free time.[R]
6. You get really excited about books you have read. [G]
7. You love to read. [G]
8. You like to read books by well-known authors. [G]
9. You never check out a book from the library. [L]
10. You like to stay home and read. [H]
11. You seldom read except when you have to.
12. You think reading is a waste of time. [G]
13. You think reading is boring. [G]
14. You think people are strange when they read a lot. [G]
15. You like to read to escape from problems. [G]
16. You make fun of people who read a lot. [G]
17. You like to share books with your friends.[R]
18. You would rather someone just tell you information so that you won’t have to
read to get it.
19. You hate reading. [G]
20. You generally check out a book when you go to the library. [L]
21. It takes you a long time to read a book. [G]
22. You like to broaden your interests through reading. [R]
23. You read a lot. [G]
24. You like to improve your vocabulary so you can use more words.[R]
25. You like to get books for gifts. [R]
L = Reading in the Library Subscale H = Reading in the Home Subscale R = Other Recreational Reading Items Subscale G = General Reading Subscale Tullock-Rhody, R., & Alexander, J. E. (1980). A scale for
The Social Provisions Scale Instructions In answering the next set of questions I am going to ask you, I want you to think about your current relationship with friends, family members, coworkers, community members, and so on. Please tell me to what extent you agree that each statement describes your current relationships with other people. Use the following scale to give me your opinion. (Hand a response card.) So, for example, if you feel a statement is very true of your current relationships, you would tell me “strongly agree”. If you feel a statement clearly does not describe your relationships, you would respond “strongly disagree”. Do you have any questions? Strongly Disagree Disagree Agree Strongly Agree
1 2 3 4 1. There are people I can depend on to help me if I really need it. _____ 2. I feel that I do not have close personal relationships with other people. _____ 3. There is no one I can turn to for guidance in times of stress. _____ . 4. There are people who depend on me for help. _____ 5. There are people who enjoy the same social activities I do. _____ 6. Other people do not view me as competent. _____ 7. I feel personally responsible for the well-being of another person. _____ 8. I feel part of a group of people who share my attitudes and beliefs. _____ 9. I do not think other people respect my skills and abilities. _____ 10. If something went wrong, no one would come to my assistance. _____ 11. I have close relationships that provide me with a sense of emotional security and well-being. _____ 12. There is someone I could talk to about important decisions in my life. _____ 13. I have relationships where my competence and skills are recognized. _____ 14. There is no one who shares my interests and concerns. _____ 15. There is no one who really relies on me for their well-being. _____ 16. There is a trustworthy person I could turn to for advice if I were having problems. _____ 17. I feel a strong emotional bond with at least one other person. _____ 18. There is no one I can depend on for aid if I really need it. _____ 19. There is no one I feel comfortable talking about problems with. _____ 20. There are people who admire my talents and abilities. _____ 21. I lack a feeling of intimacy with another person. _____ 22. There is no one who likes to do the things I do. _____ 23. There are people I can count on in an emergency. _____ 24. No one needs me to care for them. _____
Angket Try Out
Assalamualaikum Wr Wb.
Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi. Dengan judul “Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat membaca pada Siswa MTs Madrasah Pembangunan Jakarta”
Skala ini merupakan instrumen yang digunakan untuk dapat mengungkapkan tema yang sesuai dengan judul penelitian tersebut. Oleh karenanya, saya sangat mengharapakan jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan yang anda alami dan anda rasakan.
Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh jawaban tersebut benar-benar mencerminkan pribadi anda. Skala ini hanya untuk tujuan ilmiah, setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya.
Baca dengan seksama petunjuk pengisian yang ada agar tidak terjadi kesalah pengisian. Setelah selesai, teliti sekali lagi jawaban anda agar tidak terdapat pernyataan yang terlewat/ tidak diisi.
Saya sangat mengharapkan kesungguhan anda dalam mengisi skala ini, karena data yang anda berikan sangat penting artinya bagi penelitian ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya dan waktu yang anda berikan untuk membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
Salam
Titi Widyawati
Nama : ............................................................ Jenis Kelamin : ............................................................ Usia : ............................................................ Kelas : ............................................................ Nama Sekolah : ............................................................ Etnis/Suku : ............................................................
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan dibawah ini. 2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom sebelah kanan pada setiap pernyataan yang
paling sesuai dengan pendapat anda.
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya suka membaca buku Novel √
Alternatif jawaban yang disediakan untuk bagian pertama adalah :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Jawaban yang anda pilih harus jujur, sesuai dengan diri anda sendiri dan tanpa penguruh dari orang lain.
4. Jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya. 5. Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.
Atas perhatian, kerjasama, serta bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
SELAMAT MENGERJAKAN
BAGIAN I
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya dapat meminta penjelasan orang tua saya ketika bacaan yang saya baca kurang dipahami
2 Jika saya ingin membeli buku, orang tua saya selalu melarangnya
3 Orang tua saya selalu membelikan buku yang saya butuhkan
4 Orang tua saya tidak mau menemani saya ke toko buku
5
Orang tua saya membantu saya memilihkan, ketika saya bingung untuk memilih buku mana yang harus saya beli
6 Orang tua saya tidak pernah memerintahkan saya untuk berpartisipasi ketika ada lomba membaca
7 Orang tua saya mengajari saya untuk bisa membeli buku setiap bulan
8 Orang tua saya kurang respon ketika saya ingin memiliki perpustakaan dirumah
9 Orang tua saya memuji ketika saya memenangkan lomba membaca
10 Terkadang orang tua saya menganggap bahwa saya kurang mampu dalam membaca
11
Orang tua saya mengagumi bakat dan kemampuan membaca saya, sehingga mereka sering membelikan buku-buku kesukaan saya
12
Saya berpikir orang tua saya tidak menghargai keterampilan dan kemampuan membaca yang saya miliki
13 Saya merasa nyaman ketika dibacakan buku oleh orang tua saya
14
Orang tua saya merasa biasa saja ketika saya menceritakan buku baru yang saya miliki, meskipun saya menceritakannya dengan senang hati
15 Orang tua saya merasa senang ketika bertukar informasi tentang buku baru yang dimiliki masing-masing
16 Orang tua saya merasa kurang nyaman ketika saya sering membaca
17 Orang tua dan saya sering pergi bersama untuk menghadiri acara bedah buku
18 Orang tua saya tidak bisa diajak bicara tentang kesukaan minat membaca saya
19 Orang tua saya sering menceritakan kegemaran membaca saya pada teman-temannya
20
Orang tua saya lebih suka menyisihkan uangnya untuk membeli elektronik daripada untuk membeli buku, meskipun saya sudah merengeknya
21
Orang tua saya selalu menunggu saya untuk meminta dijelaskan tentang buku- buku yang terbaru dan menarik
22 Orang tua saya tidak pernah meminta saya untuk menerangkan isi buku- buku yang menarik orang tua
23 Saya sering mengajak orang tua saya untuk berlomba menyelesaikan bacaan setiap bulannya
24
Orang tua saya tidak membutuhkan saya untuk menemani mencari buku- buku untuk koleksi perpustakaan dirumah
BAGIAN II
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa saya berpikir lebih baik melakukan sesuatu daripada membaca
2 Saya jarang membeli buku
3 Saya mau memberi tahu ke orang lain bahwa saya tidak suka membaca
4 Saya mempunyai banyak buku dirumah
5 Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang
6 Saya benar-benar tertarik tentang buku yang saya baca
7 Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang
8 Saya suka membaca buku yang penulisnya orang terkenal
9 Saya tidak pernah mengecek buku yang ada di perpustakaan
10 Dirumah saya suka membaca
11 Saya jarang membaca,kecuali ketika ada kesempatan
12 Saya berpikir membaca hanya membuang-buang waktu
13 Saya berpikir membaca membosankan
14 Saya berpikir orang itu aneh ketika banyak membaca
15 Saya membaca untuk melepaskan diri dari masalah
16 Saya menjadi suka pada orang-orang yang membaca buku
17 Saya suka membagi buku dengan teman
18
Saya lebih suka seseorang menjelaskan informasi kepada saya, sehingga saya tidak harus membaca untuk mendapatkan informasi
19 Saya benci membaca
20 Saya biasa mengecek buku ketika saya pergi ke perpustakaan
21 Saya memerlukan waktu yang lama untuk membaca buku
22 Saya suka mengembangkaan minat saya melalui membaca
23 Saya banyak membaca
24 Saya suka menambah kosakata saya, makanya saya dapat menggunakan kata- kata lebih
25 Saya suka menjadikan buku sebagai hadiah
BAGIAN III
No Pernyataan SS S TS STS
1 Jika bermain internet saya selalu mencari berita
2 Jika bermain internet saya lebih suka mencari permainan
3 Menurut saya membaca buku hanya membuang-buang waktu saja
4 Buku merupakan kebutuhan penting dalam hidup saya
5 Saya akan membaca ketika ada tugas
6 Saya termasuk siswa yang sering membaca
7 Saya lebih suka melihat sekeliling daripada membaca buku ketika saya menunggu sesuatu
8 Setiap hari saya selalu menyempatkan membaca walaupun hanya beberapa menit saja
9 Saya membaca buku hanya untuk bergaya didepan guru saja
10 Saya selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku, koran atau majalah
11 Buku yang saya miliki hanya buku- buku wajib disekolah
12 Setiap bulan pasti ada buku yang saya beli
13 Saya banyak membaca buku-buku pelajaran untuk menambah wawasan dan pengetahuan
14 Saya membaca hanya karena memenuhi perintah ibu
15 Saya suka membaca demi kesuksesan saya
16 Saya enggan membaca buku meskipun itu akan menambah pengetahuan
17 Saya banyak membaca materi-materi pelajaran untuk memperoleh nilai yang baik pada mata pelajaran disekolah
18 Saya membaca buku ketika akan ada ujian saja
19 Saya membaca buku untuk menjawab masalah saja
20 Setiap membaca buku saya menjadi percaya diri
21 Saya membaca buku ketika ada tugas disekolah saja
22 Saya mulai suka membaca sejak sebelum masuk SMP
23 Buku- buku yang ada disekolah kurang menarik perhatian saya
24 Saya memiliki kesenangan tersendiri saat membaca
25 Membaca itu sangat membosankan
26 Saya lebih suka membaca buku-buku pelajaran dari pada bermain ketika menganggur
27 Saya kurang tertarik membaca buku yang tebal
28
Setiap membaca suatu bacaan, saya melakukannya dengan senang hati tanpa ada keterpaksaan
Reabilitas Skala Dukungan Orang Tua
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 63.5098 1100.255 -.509 .626 .977
VAR00005 63.8039 1058.761 .385 .569 .974
VAR00006 64.0000 1047.200 .510 .686 .973
VAR00007 64.2157 1037.493 .566 .733 .973
VAR00008 63.9216 1030.714 .691 .686 .972
VAR00009 63.4510 1025.493 .756 .782 .972
VAR00010 63.7647 1014.504 .767 .889 .972
VAR00011 63.5882 1004.007 .865 .894 .971
VAR00012 63.7255 998.843 .884 .884 .971
VAR00013 63.8235 988.228 .883 .873 .970
VAR00014 64.0000 977.000 .903 .909 .970
VAR00015 63.2941 973.572 .933 .934 .970
VAR00016 63.5686 964.090 .917 .935 .970
VAR00017 63.9608 949.998 .926 .929 .969
VAR00018 63.6275 945.798 .942 .960 .969
VAR00019 63.5686 934.930 .939 .954 .969
VAR00020 63.8824 922.426 .942 .945 .969
VAR00021 63.6667 920.627 .955 .965 .969
VAR00022 63.6863 911.180 .961 .973 .969
VAR00023 63.9020 898.650 .961 .963 .970
VAR00024 63.8627 897.921 .925 .937 .970
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.972 .968 21
Reabilitas Skala Sikap Terhadap Membaca
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00005 65.4314 1273.930 .438 .737 .981
VAR00006 65.1961 1267.361 .550 .728 .980
VAR00007 65.3137 1255.460 .645 .770 .980
VAR00008 65.6667 1243.227 .641 .637 .980
VAR00009 65.7059 1231.012 .830 .867 .979
VAR00010 65.2941 1226.572 .810 .868 .979
VAR00011 65.6863 1211.900 .852 .904 .978
VAR00012 65.1569 1207.615 .866 .933 .978
VAR00013 65.3725 1194.958 .887 .942 .978
VAR00014 65.3137 1188.260 .902 .909 .978
VAR00015 65.4314 1179.050 .875 .895 .978
VAR00016 65.0588 1170.176 .953 .964 .977
VAR00017 65.2745 1159.243 .928 .936 .977
VAR00018 66.0000 1145.040 .919 .903 .977
VAR00019 64.7255 1149.763 .953 .979 .977
VAR00020 65.4706 1130.894 .957 .962 .977
VAR00021 65.6078 1124.843 .919 .959 .978
VAR00022 65.0588 1115.256 .964 .974 .977
VAR00023 65.1569 1101.375 .983 .984 .977
VAR00024 65.0392 1096.398 .962 .975 .977
VAR00025 65.1961 1086.401 .952 .961 .978
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.979 .982 21
Validitas dan Reabilitas Skala Minat Membaca
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 85.9608 2148.638 -.339 .666 .978
VAR00002 86.7843 2127.493 -.038 .662 .977
VAR00003 85.9020 2120.610 .062 .707 .977
VAR00004 85.6471 2113.713 .199 .521 .977
VAR00005 87.0588 2086.296 .486 .574 .976
VAR00006 85.8431 2084.975 .464 .767 .976
VAR00007 86.2157 2064.773 .616 .870 .975
VAR00008 85.9412 2058.096 .728 .810 .975
VAR00009 85.6863 2046.060 .695 .835 .975
VAR00010 85.9020 2031.210 .835 .932 .975
VAR00011 86.2745 2019.563 .815 .918 .975
VAR00012 86.1765 2001.588 .844 .916 .974
VAR00013 86.9608 1996.918 .779 .928 .974
VAR00014 86.0196 1976.900 .887 .920 .974
VAR00015 85.3725 1976.118 .947 .972 .974
VAR00016 85.7059 1961.532 .892 .934 .974
VAR00017 85.3333 1953.827 .947 .973 .973
VAR00018 86.2353 1924.344 .950 .978 .973
VAR00019 86.0392 1922.038 .945 .981 .973
VAR00020 85.4706 1912.614 .961 .977 .973
VAR00021 86.0980 1887.930 .955 .972 .973
VAR00022 85.5098 1887.935 .969 .975 .973
VAR00023 85.8824 1872.546 .945 .978 .973
VAR00024 85.2353 1867.224 .981 .986 .973
VAR00025 85.4314 1853.810 .973 .986 .973
VAR00026 85.4314 1839.850 .968 .984 .973
VAR00027 85.7647 1825.464 .963 .982 .974
VAR00028 85.2353 1819.344 .976 .986 .973
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.975 .970 28
i
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP MEMBACA KAITANNYA
DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh : TITI WIDYAWATI
NIM : 204070002443
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ii
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP
MEMBACA KAITANNYA DENGAN MINAT
MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs
PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
TITI WIDYAWATI
NIM : 204070002443
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing 1 Pembimbing II
Dra Zahrotun Nihayah, M.Si Zulfa Indira Wahyuni M.Psi
NIP : 197706082005012003 NIP : 198105092009012012
iii
iv
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Titi Widyawati
NIM : 204070002443
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua
dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada
Siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ” adalah benar merupakan karya
saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi
tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah
saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-
Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan
dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 30 November 2011
Titi Widyawati NIM : 204070002443
Email : [email protected]
v
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) 2011 (C) Titi Widyawati
(D) Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca Pada Siswa/Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta
(E) xiv + 84 halaman + lampiran
(F) Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting,terlebih lagi pada usia remaja guna meningkatkan intelektualitas. Disinilahperlu ditumbuhkan minat membaca. Terdapat gambaran minat membaca yang rendah pada siswa/siswi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat membaca, diantaranya dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adakaitanyang signifikanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dukungan orang tua adalah merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai, disayangi, untuk memberikan bantuan kepada individu.Minat membaca adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku, didorong oleh rasa keinginan yang kuat sehingga mau membaca.
Penelitianinimenggunakanpendekatan kuantitatif.Penelitian dilaksanakandi MTs Pembangunan UIN Jakarta. Jumlahsampelsebanyak88siswa yang diambildengansimple random sampling. Tehnikpengolahandananalisa data yang diambildengananalisastatistikdenganmenggunakansoftwareSPSS 17danmenggunakanmultiple regressionuntukpengujianhipotesispenelitian. Alat ukur dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan “Social Prevision Scale” modifikasi dari Cutrona & Russell (1987), dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,972, alat ukur sikap terhadap membaca dalam penelitian ini menggunakan “Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Items” modifikasi dari Tulluck-Rhody & Alexander (1980), dengan nilai alpha cronbach 0,979 dan skala minat terhadap membaca mengggunakan skala yang disusun berdasarkan teori Crow & crow.
Jumlah item valid dalamskalaminatmembaca sebanyak 25item, sedangkan jumlah item valid dalam skala dukungan orang tua sebanyak 23item, skala sikap terhadap membaca 25 item.Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,777. Penelitian menunjukkan bahwa terdapatkaitanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membacadengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.Artinyasemakintinggitingkatdukungan orang tuadan sikap terhadap membaca maka semakin tinggi minat membaca pada siswa.Dukungan orang tua sendiri mempengaruhi sebesar 9,3%. Hasil F hitung dari 6 aspek
vi
dukungan orang tua adalah aspekrelliable alliance memberikan kontribusi sebesar 3,8%, aspek guidance memberikan kontribusi sebesar 0,7%, aspek reassuranceof worth tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek attachment tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek social integration memberikan kontribusi sebesar 2,4%, dan aspek opportunity to nurturance memberikan kontribusi sebesar 2,4%.sedangkan variabel sikap terhadap membaca mempengaruhi sebesar 68,4% terhadap minat membaca. Sedangkan hasil T-tes aspek demografi pada minat membaca yaitu jenis kelamin, menunjukkan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji variabel lain seperti intelegensi, kemampuan membaca ketersediaan bacaanstatus sosial ekonomi, latar belakang etnis, yang mungkin menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca.
(G) Bahan Bacaan :37; buku 24 + 13 laporan ilmiah
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbilalamin. Rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada Siswa/ Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta”. Salawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar, Ph.D. Berkat
bimbingan, arahan, nasihat dan cerita-cerita beliau mengenai hal-hal yang baru bagi penulis, membuat penulis termotivasi untuk terus belajar dan berjuang.
2. Pembimbing Skripsi Dra, Zahrotun Nihayah, MSi, serta Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi, atas segala bimbingan, saran, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Pembimbing Akademik Bambang Suryadi, Phd, atas bimbingannya selama penulis menjalani perkuliahan.
4. Pembimbing seminar proposal skripsi Yunita Faela Nisa, M.Psi , atas segala bimbingan, dan sarannya.
5. Para dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberikan ilmu kepada penulis.
6. Para staf akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kerelaan dan kesabaran mau berbagi informasi akademik.
7. Kepala Sekolah MTs Pembangunan UIN Jakarta, bapak Rusli Ishaq M.Pd yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta
8. Seluruh Siswa-siswi Kelas IX MTs Pembangunan UIN Jakarta, yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta.
9. Yang paling penulis hormati dan kasihi setelah Allah dan Rasul-Nya, Ayahku, Sairi (Almarhum), Ibuku tercinta Maryati, serta seluruh keluarga besarku yang tak pernah putus memberikan dorongan, doa, cinta dan kasih sayang yang tulus kepada penulis.
10. Ibu serta sahabatku Hj. Dwipa Oktafoma yang telah memberikan banyak motivasi, dukungan dan tempat curhat, semoga selalu istiqomah dalam ridhoNya.
viii
11. Sahabat-sahabat terbaikku dikosan Chophy House Ririn, Obi, dan Eva atas hari-hari yang telah kita lalui baik dalam keadaan senang maupun sedih serta kebersamaan kita yang tidak akan pernah penulis lupakan.
12. Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Reguler dan Non Reguler. Teman seperjuangan skripsiku, Mia, Ika, Obet, Ute, Dini, Vera, yang tak pernah bosan mengerjakan skripsi dalam Perpustakaan & terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya dalam proses pengerjaan skripsi penulis.
13. Via dan Adyo yang selalu siap dan tak bosan membantu dalam penyelesaian bab 3 dan 4.
14. Semua teman-teman yang tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
motivasi, dukungan, dan doanya.
Semoga Allah memberikan ridho yang tak henti-hentinya, sebagai balasan atas segala kebaikan dan bantuan yang di berikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberi manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pihak yang terkait.
Jakarta, 30 November 2011
Penulis
ix
MOTTO:
“ hidup akan terasa indah jika kita bisa saling memberi”
Fokuskan tercapianya cita- cita dan harapan hanya kepada Allah. (Ibnu Ahaillah)
Optimisme merupakan sikap cerdas secara
emosional. (Daniel Goleman)
Karya sederhana ini ku
persembanhkan untuk ayah
dan Ibuku tercinta, Keluargaku
Serta Sahabat-sahabatku.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
ABSTRAKSI ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................ 9
1.2.1 PembatasanMasalah .......................................................... 9
1.2.2 RumusanMasalah .............................................................. 10
1.3 TujuanPenelitian ......................................................................... 11
1.4 ManfaatPenelitian ........................................................................ 12
1.4.1ManfaatTeoritis................................................................... 12
1.4.2 ManfaatPraktis ............................................................... 12
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Minat membaca .......................................................................... 15
2.1.1 Pengertianminat .......................................................... 15
2.1.2 Pengertian membaca ....................................................... 20
2.1.3 Bahan bacaan .......................................................... 21
xi
2.1.4 Pengertian minat membaca .............................................. 22
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca .......... 23
2.2 Dukungan orang tua dalam membaca.......................................... 27
2.2.1 PengertianDukungan orang tua ........................................ 27
2.2.2 Jenis- jenis dukungan orang tua ....................................... 31
2.2.3 Dukungan orang tua pada Remaja ................................... 33
2.3 Sikap .......................................................................................... 36
2.3.1 Pengertian sikap .............................................................. 36
2.3.2 Komponen sikap............................................................. . 37
2.3.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap......................... 37
2.3.4 Sikap terhadap membaca............................................. ...... 40
2.4 Kerangka Berpikir................................................................. ......... 41
2.5 Hipotesis penelitian................................................................. ....... 45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan jenis penelitian .................................................. 47
3.2 Variabel penelitian ...................................................................... 48
3.2.1 Identifikasi variabel penelitian ........................................ 48
3.2.2 DefinisiKonseptualvariabel ............................................. 48
3.2.3 DefinisiOperasional variabel ........................................... 49
3.3 Populasi dan sampel ................................................................... 50
3.3.1 Populasi ............................................................................. 50
3.3.2 Sampel........................................................................ .......... 50
3.3.3.Teknik pengambilan sampel........................................... ..... 50
3.4Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 51
3.4.1 Metode Pengumpulan Data ................................................ 51
3.4.2Instrumen Penelitian ............................................................ 52
xii
3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian ..................................... ................ 54
3.5.1Uji Validitas ........................................................................ 54
3.5.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 55
3.5.3Uji Regresi .......................................................................... 55
3.6 Hasil Uji Instrumen Penelitian.............. .......................................... 55
3.6.1 Uji Validitas Instrumen .................................................... 56
3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 58
3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................ 58
3.7.1 Persiapapn Penelitian.......................................................... 58
3.7.2 Tahap Pengambilan Data ................................................... 58
3.7.3 Tahap Pengolahan Data ..................................................... 58
3.7.4 Tahapa Pembahasan .......................................................... 60
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 GambaranUmumResponden ....................................................... 61
4.1.1Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 61
4.2HasilujiHipotesis ............................................................................ 62
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang
Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca ....................... 62
4.2.2 Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua
Terhadap Minat membaca ............................................... 64
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat
Membaca................................................................................ 65
xiii
4.2.4 Pengujian Proporsi Varian Untuk
Masing-Masing Independen Variabel . ............................ 69
4.2.5 Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin. ................................. 71
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1Kesimpulan .................................................................................... 73
5.2 Diskusi ........................................................................................ 75
5.3 Saran ......................................................................................... 79
5.3.1 SaranTeoritis ..................................................................... 79
5.3.2 SaranPraktis ...................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Pernyataan ......................................................................... 61
Tabel 3.2 Blue Print Skala Minat Membaca……………………................. 62
Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Orang Tua .. ………………………. 62
Tabel 4.1 Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 68
Tabel 4.2 Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 69
Tabel 4.3 Tabel R square Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 70
Tabel 4.4 Tabel R square Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ............... 70
Tabel 4.5 Tabel Hasil Anova Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ………………………………………....................................... .... 71
Tabel 4.6 Tabel Rsquare Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca ........... 71
Tabel 4.7 Tabel Anova Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca ............. 72
Table 4.8 Tabel Sikap Terhadap Minat . .................................................... 72
Tabel 4.9 Tabel Koefisien Regresi . ............................................................ 73
Tabel 4.10 Perhitungan Proporsi Varians Minat Membaca . ......................... 76
Tabel 4.11 Distribusi Minat Membaca Berdasarkan Jenis Kelamin . ............. 78
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Try Out Dukungan Orang Tua dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 2 Field Test Dukungan Orang Tua Terhadap dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Reabilitas Dan Validitas
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang mengapa perlu dilakukan
penelitian minat membaca, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia
ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi
yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar
didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998).
Membaca berperan penting dalam kehidupan individu. Tarigan (2008)
menyatakan bahwa bacaan dapat memperkenalkan dan mengakrabkan kita pada
hal-hal baru. Bacaan lebih dapat memancing dan melatih kemampuan abstraksi
seseorang dibandingkan bentuk media interaksi lainnya, seperti menonton televisi,
berbincang-bincang, dan lain sebagainya. Membaca juga memenuhi kebutuhan
emosional dan spiritual (Harris & Sippay,1975).
Leonhard(1995)mengatakan bahwa apabila seorang anak gemar membaca,
maka akan mampu mengembangkan pola pikir kreatif dalam diri mereka, mereka
tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi juga belajar untuk mengikuti
argumen-argumen yang kaya dan mengingat alur pemikiran yang beragam.
Semakin pentingnya peranan membaca hingga Havighurst (dalam Hurlock, 2005)
2
memasukkan kemampuan membaca ke dalam salah satu tugas perkembangan
anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat memenuhi kebutuhan anak di masa
mendatang, sangat penting baginya untuk memiliki kemampuan membaca.
Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar,sosial, dan emosionalnya.
Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka
minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut
dalam konteks yang lebih kecil, yaitu pelajar, sebenarnya bagaimana gambaran
minat baca pada siswa/siswi?
Ismail (dalam Purnawan, 2001) menempatkan persoalan minat baca pada
tingkat pertama dari empat belas persoalan yang dihadapi dunia sastra Indonesia
dalam tiga sampai empat dekade terakhir ini. Hardjoprakoso (dalam Purnawan,
2001) mengatakan bahwa dewasa ini minat baca generasi muda/baru tidak lebih
baik daripada generasi sebelumnya bahkan cenderung menurun.
Padahal generasi muda sebagai generasi penerus diharapkan oleh
masyarakat agar menjadi semakin baik dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Orang yang disebut generasi muda pada sekarang ini adalah para
anak dan remaja serta orang dewasa yang memiliki potensi yang masih dapat
dikembangkan hingga batas maksimal.
Biro Pusat Statistik (dalam Fitria, 2006) mengadakan pendataan terhadap
aksesbilitas anak usia 10 tahun ke atas terhadap berbagai media Indonesia.Pada
tahun 2000, presentase anak yang membaca surat kabar dan majalah hanya
berjumlah 17,47%. Disisi lain, persentase anak yang menonton televisi dan yang
3
mendengarkan Radio masing- masing 87,97% dan 43,72%. Rendahnya tingkat
aktivitas anak dengan bahan bacaan ini mengindikasikan rendahnya minat
membaca anak Indonesia.
Salah satu bidang garapan pengajaran bahasa di sekolah dasar adalah
keterampilan membaca yang didasari oleh kemampuan membaca. Mampu
membaca tidak berarti secara otomatis terampil membaca. Akan tetapi terampil
membaca tidak mungkin tercapai tanpa memiliki kemampuan membaca dan minat
membaca yang tinggi. Tanpa memiliki kemampuan dan minat membaca yang
memadai sejak dini, siswa juga akan mengalami kesulitan belajar di kemudian
hari. Kemampuan dan minat membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi
pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi mata pelajaran lain. Membaca bagi
manusia sebenarnya merupakan kebutuhan mendasar seperti kebutuhan manusia
akan makan, pakaian, dan lain sebagainya.
Berdasarkan riset lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in
International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD),
menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel
penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait, Maroko, dan Afrika
Selatan PIRLS (2011).
Di Indonesia, tiap bulan September diperingati sebagai Bulan Gemar
Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Melalui peringatan itu diharapkan
masyarakat menjadi gemar membaca, sebab membaca adalah kunci untuk
keberhasilan belajar siswa di sekolah. Kemampuan membaca dan minat membaca
4
yang tinggi adalah modal dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata
pelajaran.
Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan dan
pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan
sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan
yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa
SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan
peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang
unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan
terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan
teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena
masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman
sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-
teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga.
Remaja yang masih duduk dibangku sekolah lanjutan bisa dikatakan
mereka berstatus sebagai seorang pelajar dimana mereka diharuskan untuk belajar
entah itu belajar formal disekolah ataupun non formal dan informal seperti
mengikuti kursus-kursus ataupun belajar dari pengalaman disekitar mereka.
Disekolah sebagai seorang siswa mereka dipersiapkan untuk menempuh jenjang
pendidikan berikutnya yang semakin tinggi.
5
Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena
mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran
mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk
meningkatkan intelektualitas. Bacaan saat ini juga sudah sangat beragam, dari
buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa
asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku
tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana
yang pantas dan cocok untuk anak sekolah.
Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan,
mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk
diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut
orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok
pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja
pada keluarga yang bersangkutan. Menurut Kasler (dalam Ali & Asroro 2009),
remaja sangat memerlukan keteladanan dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
Pentingnya faktor keteladanan dikuatkan oleh Fauzia Aswin dan Soetjipto (1991)
bahwa orangtua harus dapat menjadi panutan dan jangan menerapkan orientasi
(parent-oriented) orangtua serba benar, memiliki privilege, dan menekankan
otoritas. Berangkat dari sinilah maka diperlukan dukungan orang tua dalam hal
minat membaca agar dapat terarahkan dengan baik.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
perkembangan belajar dari anak.Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber
6
bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk
senang belajar (Sukmadinata,2003)
Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh
seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan
mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan.
Ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. No 21 tahun 1994
mengenai penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga salah
satunya mempunyai fungsi sosialisasi dan pendidikan yang memberikan peran
kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian
dengan alam kehidupan dimasa yang akan datang.
Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses
belajar membaca anak. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai
suatu hal yang sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca
merupakan pintu kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003).
Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca
apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan
yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku
sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan
7
sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya
untuk senang belajar (Sukmadinata,2003)
Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh
seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan
mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan.
Wiener (dalam Sutardi, 1997), mencatat pendapat yang dikemukakan oleh
Ravitch dalam Comission on Reading of the National Academy of Education
tahun 1985 yang mengutarakan bahwa orangtua seharusnya mendukung program
sekolah dengan membantu anaknya belajar di rumah. Belajar dengan orangtua ini
dapat membantu anaknya dalam meningkatkan minat membaca dan juga prestasi
belajar membaca disekolah. Orangtua dapat melakukannya dengan cara mengajak
anaknya berbicara, mendiskusikan pengalaman yang mereka alami sehari-hari,
agar anak memahami pentingnya kata-kata dalam mengutarakan maksud dan
membangun latar belakang pengetahuan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria (2006) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara kombinasi jenis kelamin dan sikap ibu terhadap
perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Namun, faktor jenis
kelamin sendiri tidak memiliki hubungan dengan minat membaca. Hampir tiap
tahun orang tua diingatkan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat
membaca anak melalui media massa, namun keluhan bahwa minat membaca anak
tetap rendah masih selalu terdengar. Nampaknya belum ditemukan cara yang
efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan minat
8
membaca. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan
bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan minat membaca
anak.Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang
tua dalam menumbuhkan minat membaca anak di keluarga masing-masing.
Selain dari sisi dukungan orang tua, terdapat juga sisi lain yang
berpengaruh terhadap minat membaca seperti dikatakan Bandura dalam
(PIRLS,2006), sebuah studi yang melakukan komparasi hampir di 50 negara,
menyatakan bahwa siswa yang memiliki sikap positif terhadap membaca, rata-rata
memiliki prestasi membaca yang bagus pula. Artinya ada hubungan yang positif
antara sikap terhadap membaca dengan prestasi membaca.
Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006)
melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar
menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk
terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca.
Ditambah lagi bahwa sikap terhadap membaca dan sikap terhadap konsep
membaca sehat merupakan tujuan dari kurikulum membaca di setiap negara.
Siswa yang senang membaca dan yang mempersepsikan diri mereka sebagai
pembaca yang baik, menambah frekuensi membaca mereka. Selanjutnya, akan
memperluas wawasan mereka serta memperbaiki pemahaman membaca mereka.
Umar (2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca tidak secara
langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap terhadap
membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan Self-
9
efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap
membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca. Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Wahid (2010), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan sikap terhadap membaca terhadap pemahaman membaca.Sikap
tidak selalu berpengaruh terhadap minat namun demikian, minat melibatkan sikap
yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975).
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan maka peneliti tertarik untuk
meneliti dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca kaitannya dengan
minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Agar penelitian tidak mengalami pelebaran dan perluasan masalah, maka penulis
membatasi penelitian ini pada permasalahan-permasalahan berikut:
1. Dukungan orang tua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan,
kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau
menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang
menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. Dalam penelitian ini
dukungan orang tua yang dimaksud adalah reliable alliance, reassurance of
worth, attachment, guidance, social integration dan opportunity for
nurturance( Cutrona& Russell, 1987).
10
2. Sikap terhadap membaca adalah kecenderungan individu untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif.(McKenna,
1994 dalam Baccuss,2004)
3. Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan,
merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka
mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. (Crow &
Crow, 2005)
4. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta kelas IX.
5. Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan
jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
1.2.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua terhadap
membaca dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Relliable Alliance
dari orang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Reassurance of
worthdariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan
UIN Jakarta ?
11
4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Attachment
dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
5. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Guidance dariorang
tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
6. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Social Integration
dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
7. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Opportunity
dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta ?
8. Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca
dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
9. Apakah ada perbedaan yang signifikan minat membaca pada siswa laki-laki
dan perempuan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan
orangtua (reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social
integration, opportunity for nurturance), sikap terhadap membaca, dan jenis
kelamin dengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN
Jakarta.
12
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan
dalam bidang psikologi pendidikan, khususnya mengenai minat membaca anak
hubungannya dengan dukungan orangtua terhadap minat membaca dan sikap
terhadap membaca.
1.4.2 Manfaat secara praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk:
1. Para orangtua, penelitian ini dapat menambah wawasan baru bagaimana
hendaknya orangtua berperan dalam proses belajar anak khususnya dalam
belajar membaca.
2. Para guru, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana
karakteristik anak-anak dalam hal minat membaca serta dapat menjadi
referensi untuk memberikan arahan terhadap orangtua siswa mengenai
bagaimana hendaknya mendukung kegiatan belajar membaca, sehingga
terjalin hubungan yang baik antara guru dan orangtua dalam menciptakan
kesuksesan belajar anak.
3. Anak, penelitian ini dapat memacu anak-anak dalam pengambilan sikap
guna meningkatkan minat membacanya.
1.5 Sistematika Penulisan
13
Agar dalam penyusunan penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka penulis
membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pengertian
membaca, teori minat, teori membaca, teori minat membaca,
faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca, pengertian
dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang tua
pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor
sikap, fungsi sikap, dan sikap terhadap membaca.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai ; pendekatan
dan jenis penelitian, variabel penelitian(identifikasi variabel
penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasioanl
variabel), populasi dan sampel (sampel, populasi),teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan
data, instrumen pengumpulan data), teknik uji instrumen
penelitian (uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi)
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan hasil analisis data.
14
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, diskusi, dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
15
BAB 2
KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan tentang pengertian membaca, teori minat,
teori membaca, teori minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat
membaca, pengertian dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang
tua pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor sikap, fungsi
sikap, dan sikap terhadap membaca.
2.1 Minat Membaca
2.1.1 Pengertian Minat
Meichati (1972) dalam Sandjaja mengartikan minat adalah perhatian yang kuat,
intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu
aktivitas.
Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak
berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar
seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-
dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang
mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 1994).
Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting, yaitu (1) berhubungan
dengan perasaan mengenai objek yang berbeda; (2) Perasaan-perasaan tersebut
memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik
16
positif dan titik negatif; (3) Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda,
yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins,1994).
Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarahkan
kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi
kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi
sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan
tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat
terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan sangat menyenangkan (excitement).
Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang
dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan
dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi,
namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai pendorong yang kuat
(Hurlock, 1992). Aspek kognitif didasarkan atas konsep atau pengetahuan yang
dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.
Dari uraian tentang minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dari seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai
baginya.
Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang
berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan
tersebut antara individu yang satu dengan individu yang lain tidak sama
intensitasnya (Crow &Crow, 2005). Menurut Muhibbin (2004), minat (interest)
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
17
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian suatu hal dalam
bidang-bidang tertentu.
Minat mengarahkan pada satu tujuan dan merupakan dorongan bagi
perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif- motif) yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar (manipulate and
exploring motive) dalam diri manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif
menggunakan dan menyelidiki dunia luar itu, lama kelamaan timbulah minat
terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto, 1992).
Menurut Crow & Crow (2005) minat merupakan kekuatan pendorong
yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau
aktivitas tertentu. Menurut Sabri(2007)minat erat hubungannya dengan sikap dan
perasaan senang terhadap sesuatu, oleh karena itu minat diartikan sebagai sikap
senang kepada sesuatu atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus.
Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak
berperan juga dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang
mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan
kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 2001).
Dimensi afektif mencakup tiga hal penting, yaitu
1. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda.
2. Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke
dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.
18
3. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda yang dimulai dari kuat
ke sedang ke lemah (Stiggins, 2001)
Aiken (1997) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap
kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-
nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat juga
merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain.
Sama dengan perangkat mental lainnya minat dapat dilihat dari respon
yang dihasilkan (Aiken, 1997). Minat adalah suatu keadaan mental yang
menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang
menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini
menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan
seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber
untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat
menyenangkan (excitement).
Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang
dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan
dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi,
namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai hasil tindakan yang
memberi kepuasan (satisfiers), hal ini mengandung arti minat tidak hanya
memiliki dimensi aspek afektif saja, tetapi juga aspek kognitif(Stiggins, 2001).
19
Dalam kamus psikologi, Chaplin (2001) menyebutkan bahwa interest atau
minat dapat diartikan sebagai:
1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek
minatnya.
2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu
berharga atau berarti bagi individu.
3. Suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku
menuju satu arah tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil pengertian minat
adalah:
Perasaan sadar dan suka dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas karena
adanya anggapan bahwa objek atau aktivitas tersebut memuaskan dan bermanfaat
bagi dirinya sehinga individu tersebut terus memperhatiakan dan melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan objek atau aktivitas tersebut.
Crow & Crow (2005) menjelaskan, minat berhubungan dan dipengaruhi
oleh dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan reaksi emosional:
1. Dorongan dari dalam
Merupakan komponen yang mengandung unsur kognisi ( mengenal), dimana
minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang
dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa ingin tahu
seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih menantang atas
dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang. Minat (interes) berarti
20
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu yang didasari rasa keingintahuan. Minat merupakan
kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada
seseorang, sesuatu atau aktifitas.
2. Motif sosial
Merupakan komponen yang mengandung unsur konasi (kehendak,
kecenderungan untuk melakukan sesuatu) yang diwujudkan dalam bentuk
kemauan atau hasrat untuk melakukan suatu aktifitas dalam memenuhi
dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan untuk diakui atau mendapatkan
penghargaan dari lingkungannya.
3. Reaksi emosional
Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi (perasaan) karena
dalam partisipasi atau pengalaman minat itu disertai dengan perasaan puas
(biasanya perasaan senang). Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang
mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi
adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang sangat
menyenangkan.
2.1.2 Pengertian Membaca
Membaca merupakan proses kompleks yang memiliki banyak definisi. Harris
(1975) menyebutkan bahwa membaca merupakan persepsi visual dari bentuk kata
dan artinya menuju sebuah proses elaborasi arti atau pemikiran yang berkaitan
dengan simbol tertulis.
21
Sedangkan dalam kamus Longman (2001) membaca didefinisikan sebagai
sebuah kegiatan melihat atau memahami sesuatu yang tercetak atau tertulis.
Membaca menurut Tarigan (1986) merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
seorang untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata- kata atau bahasa tertulis. Esensi dari membaca adalah transaksi antara
kata dari penulis dan pikiran pembaca, ketika sebuah makna dibangun. Artinya,
tujuan dari pembelajaran membaca adalah pemahaman membaca.
Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi
beberapa huruf dan kata. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang
mampu membuat intisari dari bacaan.
Oleh karena itu, membaca dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang
melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang
bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan.
2.1.3 Bahan Bacaan
Dalam aktivitas membaca terdapat bahan bacaan yang menjadi objek bacaan.
Bahan bacaan yang dibaca pada aktivitas membaca untuk kesenangan adalah
bacaan-bacaan yang menghibur dan biasa dibaca pada waktu luang. Hurlock
(1978) menyebutkan bahwa terdapat tiga media bacaan yang populer di kalangan
anak-anak, yaitu buku, majalah, dan koran. Kesukaan anak untuk membaca koran
dan majalah dapat dikaitkan dengan pernyataan Bond dan wagner (1960) bahwa
anak-anak menyukai bahan-bahan bacaan yang faktual.
Menurut Sanderson (2001), waktu untuk membaca surat kabar (majalah dan
koran) telah menjadi waktu yang menyenangkan dan telah populer bagi banyak
22
sekali orang di dunia. Salah satu alasannya adalah di dalam surat kabar terdapat
berbagai materi yang beragam. Beragamnya materi yang terkandung dalam satu
eksemplar surat kabar, memungkinkan adanya hal yang bernilai atau menarik
perhatian seorang pembaca.Pada penelitian ini tidak dibatasi jenis bacaan yang
diminati siswa.
2.1.4 Pengertian Minat Membaca
Secara operasional Lilawati (1988) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca
anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca
dengan kemauannya sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan
membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah
buku bacaan yang pernah dibaca oleh anak.
Sinambela (1993) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca adalah
sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas
membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca meliputi
kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
Berdasar pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat
membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik
dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan
aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi
kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
23
2.1.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca
Ada dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca, yaitu faktor
personal dan faktor institusional (Purves dan Beach, dalam Harris dan Sipay,
1975). Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang, yaitu
meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan
kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor di luar
diri seseorang, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-
jenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian
pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya .
1. Faktor Personal
Faktor personal merupakan faktor – faktor dalam diri yang dapat mempengaruhi
minat membaca bervariasi antar individu.
a. Usia
Minat baca tidak tetap, melainkan berubah seiring dengan bertambahnya
usia (Harris, 1975).
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi minat baca seseorang (Harris & sippay,
1975).
c. Inteligensi
Harris & Sippay (1975) menyatakan bahwa sebenarnya belum ada
hubungan yang jelas antara inteligensidengan minat membaca.
Meskipun demikian, minat membaca berpengaruh dalam pemahaman
bacaan seseorang.
24
d. Kemampuan membaca
e. Sikap Terhadap Membaca
Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat, namun demkian minat
melibatkan sikap yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975).
Apabila membaca memenuhi suatu kebutuhan, biasanya sikap positif
terhadap membaca akan berkembang. Meskipun demikian, sikap positif
terhadap membaca tidak berarti membuat seseorang menjadi aktif
membaca.
f. Kebutuhan Psikologis
Minat membaca seseorang akan meningkat ketika kegiatan membaca
dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya. Menurut Dechand (1969),
ketika kegiatan membaca diasosiasikan dengan pemenuhan kebutuhan
seseorang, maka kegiatan membaca menjadi sesuatu yang bermakna.
Pengulangan aktivitas ini akan mendorong perkembangan minat
membaca yang akan bertahan lama. Pada tahap ini, membaca menjadi
motif kebiasaan dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas lain yang berhubungan dengan membaca.
2. Faktor Institusional
Faktor institusional merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat
membaca seseorang. Faktor- faktor institusional minat membaca antara lain:
a. Ketersediaan buku
Menurut Harris & Sippay (1975), akses dan ketersediaan buku memiliki
pengaruh besar dalam pilihan untuk membaca. Jumlah dan jenis bahan
25
bacaan di rumah seorang memiliki hubungan yang nyata dengan kebiasaan
seseorang dalam membaca. Seseorang akan membaca apapun yang tersedia.
b. Status ekonomi dan latar belakang etnis
Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa status ekonomi seseorang
tidak terpengaruh secara signifikan terhadap minat membaca (Harris &
Sippay, 1975). Meskipun demikian, Hurlock (2005) menyatakan bahwa
anak-anak berasal dari kelompok keluarga sosial ekonomi yang lebih baik
menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca. Hal ini karena anak-
anak ini memiliki lebih banyak bahan bacaan yang tersedia di rumah
mereka dan mereka juga menerima lebih banyak dorongan untuk membaca
untuk kesenangan.
Disisi lain, penelitian tentang pengaruh latar belakang etnis terhadap
minat membaca masih menunjukkan keberagaman penemuan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
minat membaca seseorang yang berasal dari etnis yang berbeda pada semua
tingkat usia (Harris & Sippay, 1975).
c. Pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru
Lingkungan anak meliputi orang tua, teman sebaya, dan guru mempengaruhi
minat membaca melalui rekomendasi yang diberikan. Pengaruh lain
diberikan pada saat pemberian tugas-tugas membaca untuk anak. Selain itu,
orang tua dan guru juga secara tidak langsung menjadi contoh bagi anak
dalam melakukan kegiatan membaca.Begitu pula dengan antusiasme guru
26
juga dapat memberikan pengaruh yang penting dalam pengembangan minat
membaca.
d. TV dan Film
Pengaruh media lain terhadap minat membaca sangat kompleks (Harris &
Sippay, 1975). TV sering kali diangap sebagai penyebab menurunnya
aktivitas membaca apabila anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu
untuk menonton program yang hanya menghibur, tidak mendidik (Sangkeo,
1999 dalam Sandjaja).Waktu luang anak diperebutkan oleh kegiatan
membaca dan bersaing dengan kegiatan rekreasional lainnya serta dengan
kegiatan belajar. Harris dan Sippay (1975) mengungkapkan bahwa anak-
anak yang tidak suka membaca akan menemukan hal lain untuk dilakukan
dalam waktu luangnya. Sebaliknya, anak yang memang suka membaca akan
menemukan waktu untuk membaca seberapa menarikpun saingan yang ada.
Apabila anak menemukan bahwa membaca adalah hal yang mudah,
menarik, dan dapat diakses, tidak perlu lagi menyalahkan media lain yang
dianggap mengalihkan perhatian anak untuk membaca.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi minat baca anak yang telah
disebutkan diatas, penelitian ini akan fokus pada dua faktor untuk dilihat
lebih jauh hubungannya terhadap minat membaca anak. Faktor-faktor yang
akan diteliti meliputi: pengaruh orangtua (dukungan orangtua), sikap
terhadap membaca, dan jenis kelamin.
Munandar (1986) menemukan ada perbedaan minat anak terhadap isi
cerita ditinjau dari perkembangan usia kronologis anak. Pada usia 3 s/d 8 tahun
27
anak menyukai buku cerita yang berisi mengenai binatang dan orang–orang di
sekitar anak. Pada masa ini anak bersikap egosentrik sehingga mereka menyukai
isi cerita yang berpusat pada kehidupan di seputar dirinya. Mereka juga menyukai
cerita khayal dan dongeng. Pada usia 8–12 tahun anak menyukai isi cerita yang
lebih realistik.
Munandar juga menemukan ada perbedaan umum antara minat membaca
anak laki-laki dan perempuan dalam sifat dan tema cerita, walaupun perbedaan ini
tidak bersifat pilah sama sekali; artinya anak-anak perempuan juga menikmati
bacaan anak-anak laki-laki dan sebaliknya. Pada umumnya anak-anak perempuan
menyukai buku cerita dengan tema kehidupan keluarga dan sekolah. Anak laki-
laki lebih menyukai buku cerita mengenai pertualangan, kisah perjalanan yang
seram dan penuh ketegangan, cerita kepahlawanan dan cerita humor.
2.2 Dukungan Orangtua Dalam Membaca
2.2.1 Pengertian Dukungan Orangtua
Keluarga sebagai tempat yang pertama kali dikenal oleh individu, keluarga
mempunyai peran yang cukup penting bagi individu dalam bersosialisasi di
masyarakat. Oleh karena itu, dukungan orangtua sangat penting bagi individu
dalam menjalani kehidupannya. Dukungan orangtua itu sendiri merupakan bagian
dari dukungan sosial. Seperti dikatakan Sarafino (1994) bahwa sumber dukungan
sosial meliputi: orang-orang disekitar individu (keluarga, teman dekat,atau rekan),
professional, dan kelompok dukungan sosial.
28
Adapun definisi dukungan sosial menurut Sarafino (1994) yaitu bentuk
penerimaan dari seseorang atau sekelompok rang terhadap individu yang
menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai
dan ditolong. Hal senada juga disampaikan oleh Taylor (2003), bahwa:
“Sosial support has been defined as information from others that one is loved and
cared for, asteemed and valued, and part of a network of communication and
mutual obligations from parens, a spouse or lover, other relatives, friends social
and comunity contacts (such as churches or clubs), or even a devoted pet”.
Dukungan sosial merupakan bentuk pemberian informasi serta merasa
dirinya dicintai dan diperhatikan, terhormat dan dihargai, serta merupakan bagian
dari jaringan komunikasi dan kewajiban timbal-balik dari orangtua, kekasih atau
kerabat, teman, jaringan lingkungan sosial serta dalam lingkungan masyarakat.
Sedangkan Gottlieb (1983) mendefinisikan dukungan sosial, sebagai berikut:
“Social Support consist of the verbal and or non-verbal information or advice,
tangible aid, or action that is proffered by social intimates or inferred by their
presence and has benefical emotional or behavioral effect on the recipient.”
Dukungan sosial terdiri dari informasi verbal atau non verbal atau nasehat,
bantuan yang nyata atau terlihat, atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-
orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya dan hal-hal yang
dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
peneriamaannya.Dalam hal ini, orang yang merasa memperoleh dukungan sosial
29
secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan
yang menyenangkan pada dirinya.
Sarason (2001) yang mengatakan bahwa dukungan sosial adalah
keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan,
menghargai dan menyayangi kita.
Brehm dan Kassin (1993) mengemukakan empat definisi dukungan sosial,
yaitu:
1. Berdasarkan kontak sosial
Dukungan sosial dilihat dari banyaknya kontak sosial yang dilakukan oleh
individu. Pengukuran kontak sosial dalam konteks ini dilihat dari status
perkawinan, hubungan saudara atau teman, keanggotaan dalam organisasi
informal.
2. Berdasarkan jumlah pemberian dukungan
Dukungan sosial diartikan sebagai jumlah individu yang memberikan bantuan
kepada seseorang yang membutuhkan. Semakin banyak individu memberikan
bantuan, semakin sehat kehidupan individu tersebut.
3. Berdasrkan kedekatan hubungan
Dukungan sosial disini didasarkan pada kualitas hubungan yang terjalin antara
pemberi dan penerima dukungan, bukan kuantitas pertemuan.
4. Berdasarkan tersedianya pemberi dukungan
Individu yang yakin bahwa akan ada orang yang akan membantunya bila ia
mengalami kesulitan, kecenderungan lebih percaya diri dan sehat daripada
30
individu yang tidak merasa yakin bilamana ada orang bersedia membantunya.
Hal ini senada dengan Sarason (2001) yang menyatakan dukungan sosial
merupakan tersedianya sumber yang dapat dipanggil seketika bila dibutuhkan
untuk memberi dukungan.
Weiss (dalam Cutrona, 1994) mengemukakan dukungan sosial sebagai
hubungan dari orang-orang yang dapat diandalkan, bimbingan serta kedekatan
emosional terhadap suatu individu membuat dirinya mendapatkan pengakuan.
Adapun komponen-komponen menurut Weiss dapat berdiri sendiri, namun satu
sama lain saling berhubungan, dan Weiss membaginya kedalam jenis-jenis
dukungan sosial yaitu reliable alliance, reassurance of worth, attachment,
guidance, socialintegration dan opportunity for nurturance.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat
diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu
kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau
peristiwa yang menekan, serta membuat kita lebih berarti.
Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan
sosial yang berasal dari keluarga khususnya orang tua, karena orang tua
merupakan orang terdekat yang berperan penting dalam proses membaca anak.
2.2.2 Jenis-jenis dukungan orang tua
Menurut Sarafino (1998) membagi dukungan sosial menjadi 5 bentuk, yaitu :
1. Dukungan emosional (emotional support)
31
Dukungan emosional adalah suatu bentuk dukungan yang diekpresikan
melalui empati, perhatian, kasih sayang dan kepedulian terhadap individu
lain. Bentuk dukungan ini dapat menimbulkan rasa nyaman, perasaan
dilibatkan dan dicintai pada individu yang bersangkutan. Dukungan ini juga
meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia
mendengarkan keluh kesah orang lain.
2. Dukungan penghargaan (esteem support)
Dukungan penghargaan adalah suatu bentuk dukungan yang terjadi melalui
ekspresi seseorang dengan menunjukkan suatu penghargaan positif terhadap
individu, dukungan atau persetujuan tentang ide-ide atau perasaan dari
individu tersebut dan perbandingan positif dari individu dengan oranglain
yang keadaannya lebih baik atau lebih buruk. Bentuk dukungan ini bertujuan
untuk membangkitkan perasaan berharga atas diri sendiri, kompeten dan
bermakna.
3. Dukungan instrumental (instrumental support)
Dukungan instrumental adalah bentuk dukungan langsung yang diwujudkan
dalam bentuk bantuan material atau jasa yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah secara praktis. Contoh dukungan ini seperti
pinjaman atau sumbangan uang dari orang lain, penyediaan layanan
penitipan anak, penjagaan dan pengawasan rumah yang merupakan bantuan
nyata berupa materi atau jasa.
32
4. Dukungan informasi ( information support)
Dukungan informasi adalah suatu dukungan yang diungkapkan dalam
bentuk pemberian nasehat atau saran, penghargaan, bimbingan atau
pemberian umpan balik, mengenai apa yang dilakukan individu, guna untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
5. Dukungan jaringan sosial (network support)
Dukungan yang berasal dari jaringan ini merupakan bentuk dukungan
dengan memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok serta berbagi dalam
hal minat dan aktifitas sosial.
Weiss dalam (Cutrona, 1994), membagi dukungan sosial kedalam 6 bagian
yang berasal dari hubungan dengan individu lain yaitu :
1. Reliable aliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Pengetahuan yang dimiliki individu bahwa individu dapat mengandalkan
bantuan yang nyata yang dibutuhkan, individu yang menerima bantuan ini
akan merasa tenang karena individu menyadari ada orang yang dapat
diandalkan untuk menolong bila individu menghadapi kesulitan
2. Guidance (bimbingan)
Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat
dipercaya.
3. Reassurance of Worth (adanya pengakuan)
Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap
kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat individu
33
merasa dihargai dan diterima, misalnya memberikan pujian kepada individu
karena telah melakukan sesuatu yang baik.
4. Attachment ( kedekatan emosional)
Dukungan ini berupa pengekpresian dari kasih sayang dan cinta yang
diterima individu, yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang
menerimanya,
5. Soscial integration (integrasi sosial)
Dikaitkan dengan dukungan yang dapt menimbulkan perasaan memiliki
pada individu karena menjadi anggota didalam kelompok dalam hal ini
dapat membagi minat, serta aktifitas sosialnya sehingga individu merasa
dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut.
6. Opportunity to nurturance ( kesempatan untuk mengasuh)
Dukungan ini berupa perasaan bahwa individu dibutuhkan oleh orang lain,
jadi dalam hal ini subjek merupakan sumber dukungan bagi orang yang
mendukungnya.
2.2.3 Dukungan Orang Tua pada Remaja
Dukungan sosial yang didapatkan individu dari orangtuanya dapat diandalkan
individu didalam kehidupan sehari-harinya, dimana individu dapat
mempersepsikan bentuk dukungan orangtua yang ia terima, yaitu dalam hal
kepedulian yang dialami, menyayangi, menghargai, memberikan berbagai
informasi, dan menumbuhkan kepercayaan diri pada individu tersebut.
Hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, khususnya orangtua,
dan perjuangan secara bertahap untuk membebaskan diri dari dominasi mereka
34
agar sampai pada tingkat orang dewasa, menjadi masalah yang paling serius
sepanjang kehidupan dan membuatnya sangat sulit beradaptasi. Keinginan untuk
bebas pada diri remaja ini tidak dibarengi oleh kemampuannya untuk
beradaptasi yang baik, sehingga orangtua seringkali mengintervensi dunianya,
padahal yang dibutuhkan oleh remaja adalah suasana rumah yang baik (dalam
Al-Mighwar, 2006).
Para ahli kesehatan mental berpendapat bahwa rumah yang baik adalah
rumah yang memperkenalkan segala kebutuhan remaja berikut tantangannya
agar bisa bebas, lalu membantu dan memotivasinya secara maksimal, dan
memberikan kesempatan serta nasehat yang mengarah pada kebebasan. Lebih
dari itu, remaja juga harus dimotivasi agar berani bertanggung jawab,
mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Semua itu harus
dilakukan keluarga melalui berbagai upaya positif dan konstruktif, secara
sengaja dan terencana, sehingga remaja berusaha sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin untuk memperkuat kematangan dirinya. Menghormati
kecenderunganya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian padanya
dianggap sebagai strategi paling bagus dan tepat, karena selain bisa
menimbulkan saling percaya antara orangtua dan anak, juga membukakan jalan
kearah adaptasi yang baik agar mampu mengurangi kecenderungan kenakalan
pada remaja (dalam Al-Migwar, 2006).
Hubungan yang dekat dengan orangtua juga penting dalam perkembangan
remaja karena hubungan ini berfungsi sebagai contoh atau cetakan yang akan
35
dibawa terus dari waktu ke waktu untuk mempengaruhi pembentukan hubungan
baru (Santrock, 2003).
Burns (1984) mengungkapkan tujuh hal yang dapat dilakukan orang tua
dalam rangka membantu kegiatan belajar membaca anak dirumah:
1. Menjaga hubungan dengan anak dalam program belajar membaca dengan
rajin menanyakan perkembangan belajar membacanya
2. Menjadi pendengar dan penanya yang baik
3. Mendukung anak untuk menyelesaikan tugas membaca buku
4. Membantu menyediakan ruangan, waktu dan peralatan yang dibutuhkan
untuk belajar
5. Mendukung anak untuk berpartisipasi dalam pameran buku atau kegiatan
membaca lainnya
6. Membantu anak saat dia menemui kesulitan dalam membaca
7. Memberikan penilaian yang baik terhadap pekerjaan rumah dan
mengekspresikan antusiasme ketika anak bertanya.
Dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua dalam membaca adalah
segala bentuk bantuan atau sokongan dari orangtua yang dapat diandalkan,
menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam
minat membaca sehingga membuat kita menjadi lebih berarti, berupa Reliable
alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance,Social integratin, dan
Opportunity for nurturance.
36
2.3 Sikap
2.3.1 Pengertian sikap
“Attitude toward reading. How an individual person feels about reading,
engaging in reading activities, and receiving materials for reading “
McKenna (dalam Baccuss, 2004)
Sikap terhadap membaca adalah bagaimana seseorang merasa tentang
membaca, terlibat dalam kegiatan membaca, dan menerima materi-materi dari
membaca McKenna (dalam Baccuss, 2004)
Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Sikap
mempengaruhi perilaku individu. Seorang individu yang mempunyai sikap yang
positif terhadap suatu objek akan mendorongnya kepada perilaku yang positif dan
mengarah untuk mendukung sikapnya itu. Demikian pula sebaliknya, seorang
yang mempunyai sikap negatif terhadap suatu objek akan menunjukkan perilaku
negatif terhadap objek itu. Sikap dapat bersumber dari orangtua, guru, dan
anggota kelompok. Pada waktu usia muda, individu memodelkan sikapnya
menurut orang yang dikagumi dan dihormati (significant others). Sikap penting
karena sikap itu mempengaruhi perilaku kerja seseorang.
Dari uraian diatas maka yang dimaksud dengan sikap terhadap membaca
berarti suatu keyakinan, pikiran, perasaan, keinginan, dan tanggung jawab seorang
terhadap membaca, diperlihatkan dalam rasa senang dan mencintai, selalu
bersikap positif.
37
2.3.2 Komponen Sikap
Ada tiga komponen dari suatu sikap yaitu: komponen kognitif, komponen afektif
dan komponen perilaku. Komponen perilaku dari suatu sikap rujukan ke suatu
maksud untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu. Namun istilah sikap (attitude) pada hakekatnya merujuk ke bagian afektif
dari tiga komponen itu (Robbins, 1996).
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk melalui suatu
proses tertentu. Melalui interaksi yang dilakukan individu dengan individu lainnya
atau individu dengan lingkungannya, dalam hubungan ini faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Faktor intern, yaitu faktor–faktor yang terdapat dalam diri individu
diantaranya:
1. Pengalaman pribadi
Apa yang sedang dan telah kita alami akan membentuk dan mempengaruhi
penghayatan kita terhadap stimulasi sosial. Apakah penghayatan itu
kemudian akan membentuk sikap membentuk sikap positif atau negatif
tergantung pada berbagai faktor lain.
2. Faktor emosi
Terkadang suatu bentuk sikap merupakan penataan yang tidak didasari oleh
emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustrasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego dan tidak selalu dibentuk oleh situasi lingkungan
38
atau pengalaman pribadi seseorang. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari
oleh faktor emosional adalah simpati. Simpati adalah penilaian terhadap
suatu hal berdasarkan perasaan atau ketertarikan kepada orang lain oleh
karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar
logis rasional melainkan atas dasar emosi dan atas itulah ia membentuk
sikapnya.
Faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu
tersebut, diantaranya:
1. Orang lain yang dianggap penting
2. Seseorang yang kita anggap penting yang kita harapkan persetujuannya
disetiap gerak langkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita
kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant others).
Akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu
diantaranya: orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman
sebaya, teman dekat, teman kerja, istri, suami dan lain-lain.
3. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Seorang ahli Psikologi Burrhuss Frederic
Skiner sangat menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan)
dalam membentuk kepribadian seseorang. Menurutnya, kepribadian tidak
lain adalah pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah
reinforment yang kita alami.
39
4. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa baik media massa
cetak maupun elektronik. Mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi
sebagai tugas pokoknya media massa membawa pula pesan-pesan yang
berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa
oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat memberi dasar afektif dalam
menilai sesuatu sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Pengaruh media
massa tidaklah sebesar pengaruh individual dalam proses pembentukan dan
perubahan sikap peranan media massa cukup besar.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu, karena konsep moral dan
ajaran agama sangat menentukan sistem maka tidaklah mengherankan kalau
konsep tersebut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu
hal (Azwar, 2003).
Mar’at (2006)menjelaskan ada tiga faktor yang sudah pasti berpengaruh
pada terbentuknya sikap, yaitu kebutuhan seseorang, informasi tentang objek atau
subjek yang dimiliki dan kelompok di mana ia bergabung. Ketiga faktor ini
memainkan peran yang penting pada perubahan sikap. Sikap terbentuk terutama
40
atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki dan informasi yang diterima
mengenai hal-hal tertentu. Satu per tiganya merupakan faktor terkait yang
berperan dalam pembentukan sikap adalah kelompok tempat orang tersebut
berada di dalamnya.
2.3.4 Sikap terhadapa Membaca
Sikap dalam Drever (1952) adalah kecenderungan pendapat, ketertarikan atau
tujuan yang melibatkan pengalaman- pengalaman tertentu serta kesiapan dengan
respon yang tepat.
Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006)
melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar
menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk
terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca.
Dalam PIRLS, selanjutnya disebutkan, seperti pada kasus tahun 2001,
siswa kelas lima pada tahun 2006 memiliki sikap positif terhadap membaca. Pada
nilai rata-rata dengan indeks 90 persen pada level lebih tinggi dan menengah.
Disamping itu, di setiap negara, siswa yang memiliki sikap positif terhadap
membaca memiliki prestasi membaca yang lebih tinggi dari mereka yang
memiliki sikap negatif terhadap membaca.
Akan tetapi, Umar(2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca
tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap
terhadap membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan
Self-efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap
membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca.
41
2.4 Kerangka berpikir
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia
ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi
yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar
didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998).
Leonhard(1995) mengatakan bahwa apabila seorang anak memiliki
frekuensi membaca yang tinggi maka kemampuannya dalam berkonsentrasi pada
informasi lisan akan berkembang.Semakin pentingnya peranan membaca hingga
Havighurst(dalam Hurlock, 2005) memasukkan kemampuan membaca ke dalam
salah satu tugas perkembangan anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat
memenuhi kebutuhan anak di masa mendatang, sangat penting baginya untuk
memiliki kemampuan membaca. Dengan membaca, siswa akan memperoleh
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya
nalar, sosial, dan emosionalnya.
Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka
minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut
dalam konteks yang lebih kecil, yaitu indonesia, sebenarnya bagaimana gambaran
minat baca di Indonesia?
Hardjoprakoso dalam Alexander (2001) mengatakan bahwa dewasa ini
minat baca generasi muda/baru tidak lebih baik daripada generasi sebelumnya
bahkan cenderung menurun.
Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan,
pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan
42
sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan
yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa
SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan
peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang
unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan
terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan
teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena
masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman
sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-
teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga
Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena
mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran
mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk
meningkatkan intelektualitas. Bacaan, saat ini juga sudah sangat beragam, dari
buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa
asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku
tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana
yang pantas dan cocok untuk anak sekolah.
Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan,
mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk
diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut
43
orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok
pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja
pada keluarga yang bersangkutan.
Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses
membaca. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai suatu hal yang
sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca merupakan pintu
kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003).
Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca
apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan
yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku
sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan
sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya
untuk senang belajar (Sukmadinata,2003).
Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh
seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi.
Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan
mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan.
Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya
gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap
minat membaca siswa. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan
44
dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang
belajar (Sukmadinata,2003).
Bentuk dukungan dari orangtua bisa bermacam-macam bentuknya. Seperti
yang dikemukakan Sarafino (2002) meliputi: dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informative dan dukungan
jaringan.
Menurut Purves & Beach (dalam Harris & Sippay, 1975) faktor-faktor
yang mempengaruhi minat membaca meliputi faktor personal dan faktor
institusional. Faktor personal yaitu: usia, jenis kelamin, intelegansi, kemampuan
membaca, sikap & kebutuhan membaca. Faktor institusional yaitu: ketersediaan
jumlah buku bacaan & jenis bukunya, status sosial ekonomi keluarga & latar
belakang etnis, pengaruh orangtua, pengaruh guru dan teman sebaya.
Selain dukungan orangtua terdapat juga sikap terhadap membaca yang
diduga berhubungan dengan minat membaca meskipun tidak semua hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap minat
membaca.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dapat digambarkan dengan
skema seperti dibawah ini:
45
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
Hipotesis nihil
Hipotesis mayor
Tidak ada hubungan yang signifikan dukungan orang tua, sikap terhadap
membaca dan minat membaca siswa.
Hipotesis minor:
Ho1 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan orangtua dengan
minat membaca siswa.
Dukungan Orang Tua
Sikap terhadap membaca
Jenis kelamin
Reliable Alliance
Reassurance of worth
Attachment
Guidance
Social integration
Minat membaca
Oportunity for Nurturance
46
Ho2 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho3 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth
dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho4 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho5 : Tidakda hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho6 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho7 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity for
nurturance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.
Ho8 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca
dengan minat membaca siswa.
Ho9 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat
membaca siswa.
47
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian, variabel
penelitian (identifikasi variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi
operasioanl variabel), populasi dan sampel (sampel, populasi), teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan data, instrumen
pengumpulan data), teknik uji instrumen penelitian (uji validitas, uji reliabilitas,
uji regresi)
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dimana data yang dihasilkan dari penelitian adalah berbentuk bilangan. Penelitian
dengan kuantitatif yang datanya berwujud bilangan(skor atau nilai, peringkat atau
frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab
pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan
prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Sevilla
dkk, 2006).
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian korelasional. Karena
penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan variabel-variabel yang
berbeda dalam satu populasi (Sevilla,1993).
48
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi variabel penelitian
Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya
kita melekatkan bilangan atau nilai. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel
yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent
variabel).
1. Variabel Bebas 1 (Independent Variabel), yaitudukungan orangtua
2. Variabel Bebas 2 (Independent Variabel), yaitu sikap terhadap membaca
3. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaituminat membaca
3.2.2 Definisi Konseptual Variabel
1. Dukungan orangtua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan,
kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi
atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang
menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti.
2. Sikap terhadap membaca adalah kecenderungan individu untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif.
3. Minat membaca adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah
laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau
melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan membaca dan didorong
oleh tingkat kesenangan yang kuat
49
(excitment)didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri, kegiatan
ini dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan yang memberikan
nilai baginya.
4. Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan
jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
1. Dukungan orangtua pada minat membaca adalah skor yang diperoleh dari
pengukuran skala dukungan orang tua dengan aspek-aspek sebagai berikut:
Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Social
integration, dan Opportunity for nurturance.
2. Sikap terhadap membaca adalah skor yang didapat dari skala sikap
membaca yang diadopsi dari skala Rhody Secondary Reading Attitude
Assesment Item , meliputi evaluasi positif maupun negatif siswa terhadap
kegiatan membaca.
3. Minat membaca adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan
instrumen, mengunakan skala Likertpada aspek-aspek yang mempengaruhi
timbulnya minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu dorongan dari
dalam, motif sosial, dan reaksi emosional.
4. Jenis kelamin adalah data yang diperoleh dari kuesioner tentang jenis
kelamin.
50
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan
perhatian peneliti (Kountur, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa/siswi MTs Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, yang berjumlah 699
siswa.
3.3.2 Sampel
Menurut sevilla dkk (2006), sampel merupakan kelompok kecil yang diamati.
Selanjutnya, menurut kerlinger (2000), mendefinisikan sampel sebagai
mengambil sesuatu bagian populasi atau bagian wakil (representasi) populasi atau
semesta itu.Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) ukuran minimum sampel untuk
penelitian korelasional sebanyak 30 orang. Maka sampel dalam penelitian ini
berjumlah 88 siswa
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2008) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sample dari populasi dilakukan secara ack tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu. Maka semua individu akan mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sample dalam penelitian ini.
51
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Metode pengumpulan data
Dalam proses penelitian ini,peneliti menggunakan metode angket, yaitu teknik
pengumpullan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan
tertulis pada responden untuk dijawab.
Dalam hal ini angket yang dibentuk berupa skala model Likert , dengan variasi
jawaban sebanyak empat (4), alternatif jawaban, subyek memiliki salah satunya
dengan cara memberi tanda check list (√) pada kotak yang telah disediakan.
Alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak
Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang
bersifat favourable ada yang bersifat unfavourable. Untuk menunjukkan skor
tehadap skala, maka ditetapkan norma penilaian terhadap jawaban sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Skor Pernyataan
SKALA SKOR BUTIR FAVOURABLE
SKOR BUTIR UNFAVOURABLE
Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
52
3.4.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Minat membaca
Dalam penelitian ini skala minat membaca terdiri dari beberapa butir
pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow &
Crow. Pada skala ini terdiri dari item favourabel dan unfavourabel. Jumlah
item yang digunakan sebanyak 28 item.
Secara jelas mengenai distribusi item skala minat membaca, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.2Blue Print Skala Minat Terhdap Minat Membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total 1.
Dorongan dari dalam
Rasa ingin tahu Kegairahan yang tinggi Perhatian
1 4, 6 8, 10, 12
2, 3 5, 7 9,11
12
2. Motif sosial Kebutuhan diakui dan dihargai
13, 15, 17, 20 14, 16, 18, 19, 21 9
3. Reaksi emosi Rasa puas dan suka 22, 24, 26, 28 23, 25, 27 7
Total 14 14 28
2. Dukungan orangtua
Pada skala dukungan orang tua ini, peneliti mengadopsi pernyataan-
pernyataan dari Social Provision Scale teori Cutrona yang berkaitan dengan
enam aspek dukungan orang tua yaitu: Reliable alliance, Reassurance of
worth, Attachment, Guidance, Socialintegration, dan Opportunity for
nurturance. Dalam skala ini, pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya
53
terdiri dari 2 jenis pernyataan favourable dan unfavourable dan jumlah item
yang digunakan yaitu sebanyak 24 item. Blue print skala dukungan orang
tua dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Orangtua Terhdap Minat Membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total
1. Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan
1,3 2,4 4
2. Guidance (Bimbingan)
Memberi nasehat
5,7 6,8 4
3. Reassurance of Worth (Adanya pengakuan)
Individu merasa diakui
9,11 10,12 4
4. Attachment (Kedekatan emosional)
Adanya kasih sayang dan rasa dekat
13,15 14,16 4
5. Social Integration (Integrasi Sosial)
Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga
17,19 18,20 4
6. Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengasuh)
Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
21,23 22,24 4
Total 12 12 24
54
3. Skala sikap terhadap membaca
Sikap terhadap membaca diukur dengan menggunakan 25 item sikap
terhadap membaca yang diadaptasi dari skala Rhody Secondary Reading
Attitude Assesment Items yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
4. Jenis kelamin
Data untuk jenis kelamin diambil dari kuesioner tentang jenis kelamin.
3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, sebelum melakukan penelitian harus melakukan
penelitian uji coba (try out). Try out dilakukan untuk mendapatkan nilai validitas
dari setiap item dalam setiap skala yang dibuat. Dengan demikian peneliti dapat
memilih dan menyusun kembali skala berdasarkan item yang terpenuhi nilai
validitasnya. Teknik yang peneliti gunakan untuk menguji instrumen penelitian
pada try out adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 50 siswa-siswi SMP BUDI MULIA
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dan ketelitian atau
akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Menurut Sevilla, dkk
(2006) validitas merupakan derajat ketepatan suatu alat tentang pokok isi yang
sebenarnya yang diukur. Dimana validitas berkenaan dengan keterkaitan data
yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti. Analisa data-data yang
digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui hubungan
55
antara variabel independent 1 atau X1 yaitu dukungan orang tua dan variabel
independent 2 yaitu sikap terhadap membaca, variabel terikat atau variabel Y
yaitu minat membaca yang menggunakan SPSS 17.0.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan
oleh instrumen pengukuran (dalam Sevilla, 1993). Untuk mengetahui sejauh mana
reliabilitas dari skala yang telah dibuat, maka penulis menggunakan teknik Alpha
Cronbach. Adapun dalam penghitungannya menggunakan program SPSS 17.0.
3.5.3 Uji Regresi
Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regresi ini, lebih akurat dengan analisis
lainnya.
Hasil penghitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi
dengan program SPSS versi 17.0 yang akan diinterpretasikan apabila F hitung < F
tabel maka tidak terdapat korelasi antar kedua variabel maka Ho diterima dan H1
ditolak.
3.6 Hasil uji instrumen penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan jumlah
total keseluruhan item sebanyak 77 item dari tiga skala, yaitu skala dukungan
orang tua berjumlah 24 item, skala sikap terhadap membaca yang berjumlah 25
item, dan skala minat membaca yang berjumlah 28 item. Uji instrumen diberikan
pada 50 siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
56
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan pada tiga jenis skala yang digunakan dalam
penelitian,yaitu uji validitas skala dukungan orang tua, uji validitas skala sikap
terhadap membaca, dan uji skala minat membaca. Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan korelasi Pearson, dimana suatu item dikatakan valid apabila
korelasi Pearson yang didapatkan lebih dari sama dengan ( ≥ 0.3).
1. Skala Minat Membaca
Tabel 3.4 hasil try Out Skala Minat membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total 1.
Dorongan dari dalam
Rasa ingin tahu Kegairahan yang tinggi Perhatian
*1 4, *6 *8, *10, *12
2, 3 *5, *7 *9, *11
9
2. Motif sosial Kebutuhan diakui dan dihargai
*13,*15, *17, * 20
*14, *16, *18, *19, *21 9
3. Reaksi emosi Rasa puas dan suka *22, *24, *26, *28
*23, *25, *27 7
Total 13 12 25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 28 item skala minat membaca , ada 25
item yang valid yaitu item nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang
dijadikan alat ukur untuk penelitian.
2. Dukungan Orang Tua
57
Tabel 3.5 Hasil Try Out Skala Dukungan Orang Tua terhadap Minat
Membaca
No Aspek Indikator Vafourabel Unvafourabel Total
1. Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan
1, *3 *2, *4 3
2. Guidance (Bimbingan)
Memberi nasehat
*5, *7 *6, *8 4
3. Reassurance of Worth (Adanya pengakuan)
Individu merasa diakui
*9, *11 *10, *12 4
4. Attachment (Kedekatan emosional)
Adanya kasih sayang dan rasa dekat
*13, *15 *14, *16 4
5. Social Integration (Integrasi Sosial)
Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga
*17, *19 *18, *20 4
6. Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengasuh)
Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
*21, *23 *22, *24 4
Total 12 12 23
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 24 item skala dukungan orang tua , ada
23 item yang valid yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
58
17,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang
dijadikan alat ukur untuk penelitian.
3. Sikap Terhadap Membaca
Tabel 3.6 Tabel Hasil Try Out Sakal Sikap Terhadap Membaca
No Aspek Vafourabel Unvafourabel Total 1. Reading in the library *20 *9 2 2. Reading in the home *4, *10 *12 3 3. Other recreasional
reading *5, *7, *17, *22, *24, *25
*11 7
4. General reading 1, *16, *23 *2, *3, *8, *13, *14, *15, *18, *19, *21
13
Total 13 12 25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 item skala sikap terhadap membaca ,
keseluruhan item valid ada 25 item yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, Item-item yang valid itulah
yang dijadikan alat ukur untuk penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17.00.
Pengujian instrumen dilakukan pada item-item yang valid dari setiap skala
penelitian. Pada skala dukungan sosial yang berjumlah 24 item didapat Alpha
Cronbach sebesar 0,972 dengan kruteria reliabel. Skala sikap terhadap membaca
dengan jumlah item 25 didapat Alpha Cronbach sebesar 0,979 dengan kriteria
59
relliabel, dan untuk skala minat dengan jumlah item 28, didapat Alpha Cronbach
sebesar 0,980 dengan kriteria relliabel.
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Persiapan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat tahapan yang digunakan dalam
prosedur penelitian, yakni sebagai berikut:
1. Dimulai dengan perumusan masalah.
2. Menentukan variabel yang akan diteliti.
3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori
yang tepat mengenai variabel penelitian.
4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian yaitu skaladukungan orang tua, skala sikap terhadap membaca,
skala minat membaca.
5. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan.
6. Melakukan uji coba alat ukur (try out)
3.7.2 Tahap Pengambilan Data
1. Menentukan sampel penelitian.
2. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan
subjek untuk mengisi skala penelitian.
3. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah
disiapkan kepada subjek penelitian.
60
3.7.3 Tahap Pengolahan Data
1. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden
2. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat
tabel data
3. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
3.7.4 Tahap Pembahasan
1. Mengintepretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori.
2. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dan dibahas
berdasrkan data dan teori yang ada.
61
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah
dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi: gambaran umum responden, uji
validitas alat ukur, dan terakhir pengujian hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011 di MTs Pembangunann
UIN Jakarta. Dengan jumlah 88 responden. Berikut ini diuraikan gambaran umum
subyek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin.
4.1.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin
Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai gambaran responden berdasarkan jenis
kelamin yang digunakan dalam penelitian yang terdapat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin N Persentase Laki – laki 45 51,1 % Perempuan 43 48,9 %
Total 88 100 %
62
Dari table diatas dapat dilihat bahwa laki-laki jauh lebih banyak daripada
perempuan. Jumlah laki-laki 45 dengan persentase 51,1%, sedangkan perempuan
berjumlah 43 dengan persentase 48,9%. Selanjutnya peneliti memaparkan
distribusi frekuensi dan uji beda t-test mean prestasi statistika berdasarkan jenis
kelamin.
4.2 Hasil Uji Hipotesis
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang Tua dan Sikap
Terhadap Minat Membaca
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi
berganda dengan bantuan software SPSS 17. Seperti yang sudah disebutkan pada
bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat yaitu, melihat apakah IV berpengaruh
signifikan terhadap DV, kedua melihat besaran R square untuk mengetahui berapa
persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kemudian terakhir melihat
signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.
Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent
variabel terhadap minat membaca. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel
berikut :
63
Tabel 4.2 Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat
Membaca
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel
terhadap minat membaca ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari
Reliable Alliance, Guidance, Reassurance of Worth, Attachment, Social
Integration, Opportunity to Nurturance dan sikapterhadap minat membaca. Untuk
tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.3 Tabel Rsquare Dukungan Orang Tua dan
Sikap Terhadap Minat Membaca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .881a .777 .757 4.92638
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.777
atau 77.7 %. Artinya proporsi varians dari minat yang dijelaskan oleh semua
independen variabel adalah sebesar 77,7 %, sedangkan 22,3 % sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6758.465 7 965.495 39.783 .000a
Residual 1941.535 80 24.269 Total 8700.000 87
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4 b. Dependent Variable: minat4
64
4.2.2Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Minat
Membaca
Tabel 4.4 Tabel Rsquaredukungan orang tua terhadap minat
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui nilai Rsquare dari variabel
dukungan orang tua terhadap minat membaca sebesaar 0.093. Hal ini berarti
bahwa dukungan orang tua memiliki kontribusi sebesar 9,3%.
Tabel 4.5 Tabel Hasil Anova dukungan orang tua dengan minat
ANOVAc
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5947.701 1 5947.701 185.845 .000a
Residual 2752.299 86 32.003 Total 8700.000 87
2 Regression 6758.465 7 965.495 39.783 .000b Residual 1941.535 80 24.269 Total 8700.000 87
a. Predictors: (Constant), sikap4 b. Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance c. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tebel diatas maka dapat dijelaskan variabel dukungan orang
tua berpengaruh signifikan terhadap minat membaca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 .827a .684 .680 5.65716 .684 185.845 1 86 .000
2 .881b .777 .757 4.92638 .093 5.568 6 80 .000
a. Predictors: (Constant), sikap4 b. Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance
65
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca
Tabel 4.6
Tabel R square variabel sikap terhadap minat membaca
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .827a .684 .680 5.65716
Berdasarkan tabel diatas didapat nilai R square 0.684, artinya variabel
sikap mempunyai kontribusi terhadap minat membaca sebesar 68.4% .
Tabel 4.7
Tabel 4.8 Tabel sikap terhadap minat
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.659 3.092 2.800 .006
sikap4 .827 .061 .827 13.633 .000 a. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tabel anova dan koefisien diatas, maka didapatkan nilai
koefisien regresi sebesar 0.827 (0.000 < 0.05). Hal ini berarti bahwa variabel
dukungan orang tua signifikan dan mempengaruhi secara positif.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 5947.701 1 5947.701 185.845 .000a
Residual 2752.299 86 32.003 Total 8700.000 87
c. Predictors: (Constant), sikap4 d. Dependent Variable: minat4
66
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen
variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti
bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap minat membaca.
Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.632 4.649 .781 .437
sikap4 .793 .077 .793 10.322 .000
alliance .220 .068 .220 3.266 .002
guide -.008 .074 -.008 -.102 .919
worth .021 .078 .016 .267 .790
attachment -.124 .091 -.094 -1.371 .174
social .298 .091 .251 3.277 .002
nurturance -.274 .095 -.225 -2.884 .005
gender .076 1.060 .004 .072 .943 a. Dependent Variable: minat4
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya
koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang
paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan
signifikan pengaruhnya terhadap minat membaca dan sebaliknya. Dari hasil diatas
hanya koefisien regresi sikap, Reliable Alliance, Opportunity to Nurturance dan
Social Integration yang signifikan, sedangkan sisa lainnya tidak. Dengan
demikian dapat disusun persamaan regresi pada minat membaca, yaitu:
67
Persamaan 4.1 Regresi Minat Membaca
Minat Membaca = 3.632 + 0.793*Sikap + 0.220*Relliable Alliance - 0.008
Guidance + 0.021 Reassurance of Worth - 0.124
Attachment + 0.294*Social Integration –
0.274*Opportunity to Nurturance
Hal ini berarti bahwa dari 8 (delapan) hipotesis minor hanya empat yang
signifikan. Penjelasan dari nilai koefesien regresi yang diperoleh pada masing-
masing IV adalah sebagai berikut :
1. Aspek sikap : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,793 yang berarti
bahwa sikap secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,000
< 0,05. Semakin tinggi skor sikap maka semakin tinggi minat membaca.
2. Aspek Relliable Alliance : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,220
yang berarti bahwa dimensi Relliable Allliance secara positif mempengaruhi
minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Relliable
Alliance maka semakin tinggi minat membaca.
3. Aspek Guidance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,008 yang
berarti bahwa dimensi Guidance secara negatif mempengaruhi minat tetapi
tidak signifikan karena 0,919 > 0,05. Semakin tinggi skor guidance maka
semakin rendah minat membaca.
4. Aspek Reassurance of worth: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,021
yang berarti bahwa dimensi Reassurance of worth secara positif
mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,790 > 0,05. Semakin
tinggi skor Reassurance of worth maka semakin tinggi minat membaca.
68
5. Aspek Attachment diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,124 yang
berarti bahwa dimensi Attachment secara negatif mempengaruhi minat tetapi
tidak signifikan karena 0,174 > 0,05. Semakin tinggi skor Attachment maka
semakin rendah minat membaca.
6. Aspek Social integration diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,298
yang berarti bahwa dimensi Social integration secara positif mempengaruhi
minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Social
Integration maka semakin tinggi minat membaca.
7. Aspek Opportunity to Nurturance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar
-0,274 yang berarti bahwa dimensi Opportunity to nurturance secara negatif
mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,005 < 0,05. Semakin tinggi
skor opportunity to nurturance maka semakin rendah minat membaca.
8. Jenis kelamin : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,076 yang berarti
bahwa jenis kelamin memiliki kontribusi terhadap minat, tetapi tidak
signifikan karena 0,943 > 0, 05. Artinya tidak ada perbedaan antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca.
Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi
varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke
dalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented)
proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis
lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
69
4.2.4 Pengujian Proporsi Varians untuk masing–masing Independent
Variabel
Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya
penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV tersebut
dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.17 kolom pertama adalah IV yang
dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians
DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan
nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom
keempat adalah harga f hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah
derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan
denumerator, kolom f tabel adalah kolom mengenai nilai/harga IV pada tabel f
dengan df dan taraf level of significance 5 % yang telah ditentukan sebelumnya,
harga pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom f
hitung. Apabila harga f hitung lebih besar daripada f tabel, maka kolom
selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan dan sebaliknya.
Yang artinya bahwa penambahan (incremented) proporsi varians dari IV yang
bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi varians pada minat
membaca dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Penghitungan Proporsi Varians Minat Membaca
IV R2 R2change Fhitung Df F tabel Signifikansi
X1 0.684 0.684 185.85 1,86 3,95 Signifikan
X12 0.721 0.038 11.53 1,85 3,95 Signifikan
X123 0.729 0.007 2.29 1,84 3,95 Tidak signifikan X1234 0.729 0 0.021 1,83 3,95 Tidak signifikan
X12345 0.729 0 0.13 1,82 3,95 Tidak signifikan
70
X123456 0.753 0.024 7.89 1,81 3,95 Signifikan
X1234567 0.777 0.024 8.43 1,80 3,95 Signifikan Total 0.777 Keterangan :
X1 = sikap terhadap membaca
X2 = Relliable Alliance
X3 = Guidance
X4 = Reassurance of Worth
X5 = Attachment
X6 = Social Integration
X7 = Opportunity to Nurturance
Dari tabel diatas dapat diringkas sebagai berikut :
1. Variabel sikap memberikan sumbangan sebesar 68,4 % dalam varians minat
membaca. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F hitung =
185,86 dan df = 1,86.
2. Variabel Relliable Alliance memberikan sumbangan sebesar 3,8 % dalam
varians minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung =
11,53 dan df 1, 85.
3. Variabel Guidance memberikan sumbangan varians sebesar 0,7 % pada
minat membaca. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F hitung =
2,29 dan df 1, 84.
4. Variabel Reassurance of Worth tidak memberikan sumbangan sama sekali,
sebesar 0%. Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,02 dan df
= 1, 83.
71
5. Variabel Attachment tidak memberikan sumbangan sama sekali, sebesar 0%.
Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,13 dan df = 1, 82.
6. Variabel Social Integration memberikan sumbangan varians sebesar 2,4 %
pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung =
7,89 dan df 1, 81.
7. Variabel Opportunity to Nurturance memberikan sumbangan varians
sebesar 2,4 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan
F hitung = 8,43 dan df 1, 80.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 4 IV yang signifikan
sumbangannya terhadap minat membaca, yaitu sikap, Relliable Alliance, Social
Integration, dan Opportunity to Nurturance. Sedangkan 3 IV lainnya tidak
memberikan sumbangan secara signifikan.
4.2.5 Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin
Hasil uji penelitian ini, selain aspek-aspek dari dukungan orang tua dan sikap,
minat membaca juga diukur berdasarkan jenis kelamin. Berikut adalah hasil
penelitian berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11 Distribusi minat membaca berdasarkan Jenis kelamin
Group Statistics
gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
minat4 perempuan 43 49.7597 10.04366 1.53164
laki 45 50.2296 10.06614 1.50057
72
Untuk perolehan minat membaca mean perempuan lebih kecil daripada
mean laki-laki. Lebih lanjut lagi peneliti menguji dengan independent sampel t-
test untuk mengetahui apakah mean kedua kelompok berbeda secara statistik. Dari
hasil yang didapat, pada minat membaca ada perbedaan yang tidak signifikan
antara mean perempuan dan laki- laki (P < 0.05). Hal ini bisa dilihat langsung
pada selisih mean minat membaca antara perempuan dan laki- laki.
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
minat4
Equal variances assumed
.010 .921 -.219 86 .827 -.46984 2.14432 -4.73261 3.79293
Equal variances not assumed
-.219 85.836 .827 -.46984 2.14421 -4.73251 3.79283
73
Bab 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil
penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan
saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih
berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
berdasarkan hasil yang diperoleh adalah :
1. Ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil
sig F Change 0,001< 0,05.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat
dari hasil sig F Change 0,134> 0,05.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari dukungan
orang tua dengan minat membaca siswa.Ini bisa dilihat dari hasil sig F
Change 0,886 >0,05.
74
4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel
dukungan orangtua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil
sig F Change 0,725> 0,05.
5. Ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil
sig F Change 0,006 < 0,05.
6. Ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity to nurturance dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat
dari hasil sig F Change 0,005 < 0,05.
7. Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca dengan
minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,000 < 0,05.
8. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat
membaca siswa.
9. Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa empat dari
delapan aspek dari dukungan orang tua, sikap terhadap membaca, dan jenis
kelamin memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu Relliable Alliance,
Integrasi Social, Opportunity to Nurturance, sikap terhadap membaca.
Koefisien regresi yang dihasilkan dari variabel sikap dan dukungan terhadap
minat membaca adalah 0,777. Sedangkan variabel sikap berpengaruh
terhadap minat dengan koefisien regresi sebesar 0,684. Variabel dukungan
orang tua berpengaruh terhadap minat dengan koefisien regresinya 0,093.
75
5.2 Diskusi
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dukungan orang tua terhadap minat membaca dengan minat membaca siswa siswi
MTs Pembangunan UIN Jakarta ini memperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan
yang signifikan. Hal ini berarti bahwa hubungan antara dukungan orang tua
terhadap minat membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs
Pembangunan UIN Jakarta adalah berkaitan.
Dari hasil uji regresi yang peneliti lakukan untuk mengetahui sejauh mana
keenam aspek dari dukungan berkontribusi terhadap minat membaca didapatkan
R square sebesar 0,093. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dukungan orang tua
memberikan kontribusi sebesar 9,3% bagi perubahan minat membaca. Dengan
demikian terdapat 90,7 % aspek lain selain keenam aspek dukungan orang tua
yang memberikan kontribusi untuk perubahan pada variabel minat membaca.
Secara teori, faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah
intelegensi, kemampuan membaca, sikap terhadap membaca, kebutuhan
psikologis, ketersediaan buku, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua,
pengaruh guru, TV dan film (Harris & Sippay, 1975). Meskipun dukungan orang
tua dapat dimasukkan sebagai salah satu bentuk dari pengaruh orang tua, namun
dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dukungan orang tua bukanlah faktor
yang sangat dominan dalam minat membaca seseorang. Hal ini berarti ada faktor
lain yang dominan dalam minat membaca yang mempunyai pengaruh besar.
Hasil penelitian ini juga senada dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Nenden (2010), dimana hasil yang diperoleh adalah bahwa dukungan orang
76
tua berpengaruh tidak terlalu tinggi terhadap kemampuan membaca pada siswa
kelas 2 SD Bakti Jaya Depok. Dituliskan juga bahwa ada faktor lain selain
dukungan orang tua yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca yang tidak
diteliti pada penelitian tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan orang tua terhadap
minat membaca berpengaruh secara signifikan dengan koefisien regresi sebesar
0.093, namun hanya tiga aspek dukungan orang tua yang memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat membaca, yaitu dukungan Relliable Alliance, Social
Integration, Opportunity to Nurturance.
Pada penelitian iniRelliable Alliance memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat membaca dan berpengaruh secara positif, jadi semakin tinggi
siswa merasa bahwa hubungan antara orang tuanya adalah tempat yang dapat
diandalkan dan membuat dia nyaman, maka semakin tinggi minat membacanya.
Penulis berasumsi bahwa Relliable Alliance berpengaruh besar terhadap
minat membaca karena siswa/siswi MTs yang masih banyak bergantung pada
orangtua secara nyata,dimana bentuk ketergantungan itu sering berupa materi
yang siswa sendiri belum bisa mendapatkan sendiri selain dari orang tuanya dan
dengan hubungan ini membuat siswa menjadi tenang karena kebutuhannya
terpenuhi. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam teori Weiss dalam
(Cutrona, 1994).
Selanjutnya, dukungan Social integration memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat membaca. Weiss dalam (Cutrona, 1994) disebutkan
bagian dukungan ini adalah bagian dukungan yang dapat menimbulkan perasaan
77
memiliki karena menjadi anggota dalam kelompoknya, saling membagi minat,
sehingga merasa diterima dikeluarganya. Meskipun pada masa remaja adalah
masa konformitas, namun dengan adanya rasa diterima dikeluarganya terutama
orang tua maka minat remaja terhadap membacapun menjadi baik. Terlebih lagi
jika diantara orang tua dan anak merasa ada dalam satu kelompok dan mereka
saling berbagi dalam hal minat, kesukaan, hobi maka ini akan dapat menimbulkan
minat membaca yang baik.
Aspek dukungan sosial yang terakhir yang memberikan pengaruh
signifikan terhadap minat membaca adalah Opportunity to Nurturance. Bagian
dukungan ini adalah bagian yang berasal dari hubungan antara orang tua dan anak
dimana saling memberikan tanggung jawab yang baik. Semakin tinggi
Opportunity to Nurturance maka semakin tinggi minat membaca. Dalam hal ini
orang tua memiliki tanggung jawab memberikan kesejahteraan kepada anaknya,
begitu pula sebaliknya dengan adanya hak yang telah diterima oleh anak dari
orang tuanya maka anak merasa tanggung jawab pula sehingga berusaha
memberikan yang terbaik untuk orang tuanya melalui kegiatan yang positif yaitu
minat membaca.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, selain ketiga aspek yang
disebutkan diatas, terdapat tiga aspek dukungan orang tua lagi yang belum
disebutkan, yaitu Guidance, Reassurance of worth, dan Attachment. Ketiga aspek
tersebut merupakan aspek yang tidak signifikan terhadap minat membaca dalam
penelitian ini. Hal tersebut tidak senada dengan apa yang disebutkan Weiss dalam
(Cutrona, 1994) yang menyebutka bahwa ada enam bentuk hubungan yang
78
merupakan bentuk dari dukungan sosial. Ketiga bagian tersebut bisa tidak
signifikan. Penulis berasumsi bahwa bisa jadi dikarenakan jumlah sample yang
kurang banyak, ada kemungkinan semakin banyak sample akan mampu merubah
hasil penelitian. Tidak signifikan ini bisa juga dikarenakan karena item-item itu
adalah hasil adopsi dari skala baku yang kemudian disesuaikan dengan minat
membaca.
Selain variabel dukungan orang tua, ada satu variabel lain yang diteliti
yaitu variabel sikap. Variabel ini signifikan dengan koefisien regresi 0.793 (0.000
< 0.05) berpengaruh besar secara positif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang ditemukan oleh Mattern and Schau (2002) dalam Liu dkk (2006) yang
menyebutkan bahwa sikap positif terhadap ilmu pengetahuan berkorelasi positif
dengan prestasi. Artinya semakin positif sikap seseorang, maka semakin tinggi
prestasinya. Serta sesuai dengan penelitian German (1988), dalam Liu dkk,
melaporkan bahwa sikap terhadap ilmu pengetahuan mempengaruhi hasil,
konsistensi, dan kualitas sebuah pekerjaan.
Selain itu, hasil ini pun sesuai dengan penelitian Lipson dan Wixson
(1992) dalam Lazzarus dan Calahan (2000) yang menyimpulkan bahwa sikap
terhadap membaca merupakan faktor sentral yang mempengaruhi prestasi
membaca.Lain lagi dengan penelitian yang dilakukan Umar (2009), bahwa sikap
tidak berpengaruh langsung terhadap prestasi membaca, akan tetapi sikap
mempengaruhi self-efficacy, dan self-efficacy berpengaruh secara langsung
terhadap prestasi membaca.
79
Setelah melakukan uji beda dengan menggunakan t-test, maka ditemukan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat membaca laki-laki dan
perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh amir (2010)
dimana ditemukan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pemahaman
membaca laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Fitria (2006) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin
dengan minat membaca anak.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil
analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang
dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis
membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis
diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis
lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para siswa yang ingin
meningkatkan minat membacanya. Juga orang tua yang ingin meningkatkan minat
membaca pada anaknya.
5.3.1 Saran Teoritis
Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan:
1. Meneliti atau mengukur variabel lain yang mempengaruhi minat membaca
seperti : intelegensi, kemampuan membaca, pengaruh teman sebaya, dan
kebutuhan psikologis, latar belakang orang tua.
2. Memperluas subjek penelitian di tempat lain sebagi perbandingan.
80
3. Menambah jumlah sample, sehingga diharapkan mampu menghasilkan hasil
yang signifikan dari tiap-tiap bagian dukungan.
4. Merubah metode yang telah digunakan, bisa saja menggunakan penelitian
kualitatif.
5.3.2 Saran praktis
1. Pada para siswa yang ingin meningkatkan minat membaca, diharapkan
merubah atau membuat pola-pikir yang lebih bagus terhadap membaca.
Membaca dijadikan kegiatan yang menyenangkan bukan dijadikan sebagai
bebab berat yang hanya akan dikerjakan ketika waktu tertentu saja, misalnya
hanya membaca materi pelajaran sekolah saja. Berdasarkan penelitian,
dengan memiliki sikap membaca yang tinggi maka akan meningkatkan
minat membaca.
2. Selain itu pada orang tua yang menginginkan anaknya memiliki minat
membaca tinggi, dapat memberikan dukungan atau menunjukkan
dukungannya sesuai dengan keenam bentuk dukungan yang telah penulis
teliti, karena orang tua merupakan lingkungan terdekat dari remaja itu
sendiri. Bentuk dukungan tersebut bisa berupa memberikan bantuan baik
materi ataupun non materi; pemberian saran, nasehat; memberikan pujian,
penghargaan saat anak berprestasi; memberikan ekspresi kasih sayang,
saling terbuka; saling bertanggung jawab terhadap kenyamanan keluarga,
sehingga anak merasa dihargai diterima dikeluarga dan berakhir dengan
anak merasa nyaman sehingga anak akan mengikuti apa yang orang tua
81
contohkan dan harapkan yakni memiliki minat membaca yang tinggi. Selain
itu orang tua juga diharapkan memberika fasilitas membaca yang sesuai.
3. Bagi pihak sekolah, hendaklah menyediakan buku- buku dengan jenis yang
lebih bervaritif, hal ini diharapkan mampu membuat anak menjadi tidak
bosan sehingga akan lebih senang membaca daripada melakukan kegiatan
yang lain.
4. Bagi para guru disarankan:
a. memberikan tugas kepada siswanya untuk menguasai materi yang akan
dipelajari. Jadi sebelum memulai pertemuan, masing-masing siswa
sudah menyiapkan dengan cara membacanya. Hal ini diharapkan akan
melatih minat membaca.
b. Selain itu, saran yang diberikan pada orang tua pada poin ke dua pun
bisa diterapkan pada guru, karena guru merupakan orang tua ke dua
setelah orang tua dirumah.
c. Untuk para guru yang relevan dengan dengan membaca, misalnya guru
bahasa, hendaknya memberikan tugas stimulasi story teeling tentang
buku yang sudah dibaca oleh siswa.
d. Bagi masyarakat hendaklah menyedikan sarana, media yang menunjang
minat membaca. Seperti perpustakaan keliling, rumah baca, rumah
pintar dan lain- lain.
82
DAFTAR PUSTAKA
Al- Mighwar. (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi guru dan Orang tua. Bandung: Pustaka Setia
Aiken, L.R. (1997). Psychological testing and assessment (edisi kesembilan). Boston: Allyn and Bacon
Baccus, A.A. (2004). Urban fourth and fifth grade teachers’ reading attitudes and efficacy beliefs: relationships to reading instruction and to students’ reading attitudes and efficacy beliefs.Disertation University of Maryland
Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : Grafindo Persada
Crow, L.D & Crow, A. (2005). Psikologi pendidikan. Yogyakarta.
Cutrona, C. E. and Russell, D. (1987). The provosions of scale relationship and adaptation of stress. In W. H. Jones and D. Perlman (Eds) Advance in Personal Relationships (vol. 1 PP. 37-67). Greenwich CT : JAI Press
Desmita.(2005). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Doman, G. (1998). Mengajar bayi anda membaca. Jakarta : Gaya Favorit Pres
Drever, J. (1952). A dictionary of Psychology. Penguin Books: Harmonds worth: Middlesex
Fitria. (2006). Hubungan jenis kelamin dan sikap ibu terhadap perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Skripsi UI
Gottlieb, B. H. (1983). Social support strategies. India : SAGE Publications
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi praktis anak, remaja dan keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia
Gutrie, E. (2003). Anak sempurna atau anak bahagia? Bandung: Qanita Mizan
Harris, A., and Sipay, E. (1980). How to increase reading ability.. New York : Longman, Inc.
Hurlock, E. B. (2005). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Surabaya : Erlangga.
Kartika, E. (2004). Memacu minat membaca siswa sekolah dasar. Jakarta : Jurnal Pendidikan Penabur No. 03/ Th. III/ Desember 2004 Hal. 113-128
Leonhardt, M. (2000). 99 cara menjadikan anak anda “keranjingan “ membaca. Bandung: Mizan
Longman Handy Learners’s Dictionary of American English (2001). Perpustakaaan Nasional Indonesia
83
Progres of International Reading Literacy Study (2006). Excecutive summary. IEA Publishing
Progres of International Reading Literacy Study (2011). Excecutive summary. IEA Publishing
Purnawan, A. S. (2001). Rancangan program peningkatan minat baca anak-anak kampung jembatan.Skripsi UI
Purwanto, M.N. (1992). Psikologi pendidikan (cetakan ketujuh). Bandung: Remaja Rosdakarya.
R, Adiyo. (2010). Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di bidang statistik 1 dan 2.Skripsi UIN Jakarta
Sabri, M. A. ( 1996). Psikologi pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Sandjaja, S. Pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca anak ditinjau dari pendekatan stres lingkungan. Jakarta : UNIKA Atmajaya
Sarafino, E.P. (2002). Health psychology. New York : John Wiley & Sons Inc.
Sarlito, S. (2008). Psikologi remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sevilla, C. G, dkk. (2003 ). Pengantar metode penelitian. Jakarta:UI Press
Stiggins, R.J. (1994). Student-involved classroom assessment (edisi ketiga). Ohio: Merill Prentice Hall
Sugiyono. (2008) Metode penelitian kuantitatif: Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sutardi, V.N. (1997). Hubungan antara kesiapan membaca anak prasekolah dengan lingkungan fisik rumah yang kondusif dan orang tua yang emultif mendukung kegiatan membaca. Depok: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Syah, M. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tarigan, H.G (2008). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa
Taylor, S.E. (1995). Health psychology. Singapore: Mc Graw Hill
Umar, J. (2009). Analysis of determinants of learning outcomes using data from progres in international reading literacy study (PIRLS) 2006. Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Wahid, A. M. (2010). Variabel-variabel prediksi pada pemahaman membaca. Skripsi UIN Jakarta
84
Wulansari, N. (2010). Hubungan antara dukungan orang tua dalam belajar membaca dengan kemampuan membaca siswa kelas 2 SDN Bakti Jaya Depok. Skripsi Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Rhody Secondary Reading Attitude Assessment Items
1. You feel you have better things to do than read. [G]
2. You seldom buy a book. [G]
3. You are willing to tell people that you do not like to read. [G]
4. You have a lot of books at home. [H]
5. You like to read a book whenever you have free time.[R]
6. You get really excited about books you have read. [G]
7. You love to read. [G]
8. You like to read books by well-known authors. [G]
9. You never check out a book from the library. [L]
10. You like to stay home and read. [H]
11. You seldom read except when you have to.
12. You think reading is a waste of time. [G]
13. You think reading is boring. [G]
14. You think people are strange when they read a lot. [G]
15. You like to read to escape from problems. [G]
16. You make fun of people who read a lot. [G]
17. You like to share books with your friends.[R]
18. You would rather someone just tell you information so that you won’t have to
read to get it.
19. You hate reading. [G]
20. You generally check out a book when you go to the library. [L]
21. It takes you a long time to read a book. [G]
22. You like to broaden your interests through reading. [R]
23. You read a lot. [G]
24. You like to improve your vocabulary so you can use more words.[R]
25. You like to get books for gifts. [R]
L = Reading in the Library Subscale H = Reading in the Home Subscale R = Other Recreational Reading Items Subscale G = General Reading Subscale Tullock-Rhody, R., & Alexander, J. E. (1980). A scale for
The Social Provisions Scale Instructions In answering the next set of questions I am going to ask you, I want you to think about your current relationship with friends, family members, coworkers, community members, and so on. Please tell me to what extent you agree that each statement describes your current relationships with other people. Use the following scale to give me your opinion. (Hand a response card.) So, for example, if you feel a statement is very true of your current relationships, you would tell me “strongly agree”. If you feel a statement clearly does not describe your relationships, you would respond “strongly disagree”. Do you have any questions? Strongly Disagree Disagree Agree Strongly Agree
1 2 3 4 1. There are people I can depend on to help me if I really need it. _____ 2. I feel that I do not have close personal relationships with other people. _____ 3. There is no one I can turn to for guidance in times of stress. _____ . 4. There are people who depend on me for help. _____ 5. There are people who enjoy the same social activities I do. _____ 6. Other people do not view me as competent. _____ 7. I feel personally responsible for the well-being of another person. _____ 8. I feel part of a group of people who share my attitudes and beliefs. _____ 9. I do not think other people respect my skills and abilities. _____ 10. If something went wrong, no one would come to my assistance. _____ 11. I have close relationships that provide me with a sense of emotional security and well-being. _____ 12. There is someone I could talk to about important decisions in my life. _____ 13. I have relationships where my competence and skills are recognized. _____ 14. There is no one who shares my interests and concerns. _____ 15. There is no one who really relies on me for their well-being. _____ 16. There is a trustworthy person I could turn to for advice if I were having problems. _____ 17. I feel a strong emotional bond with at least one other person. _____ 18. There is no one I can depend on for aid if I really need it. _____ 19. There is no one I feel comfortable talking about problems with. _____ 20. There are people who admire my talents and abilities. _____ 21. I lack a feeling of intimacy with another person. _____ 22. There is no one who likes to do the things I do. _____ 23. There are people I can count on in an emergency. _____ 24. No one needs me to care for them. _____
Angket Try Out
Assalamualaikum Wr Wb.
Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi. Dengan judul “Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat membaca pada Siswa MTs Madrasah Pembangunan Jakarta”
Skala ini merupakan instrumen yang digunakan untuk dapat mengungkapkan tema yang sesuai dengan judul penelitian tersebut. Oleh karenanya, saya sangat mengharapakan jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan yang anda alami dan anda rasakan.
Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh jawaban tersebut benar-benar mencerminkan pribadi anda. Skala ini hanya untuk tujuan ilmiah, setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya.
Baca dengan seksama petunjuk pengisian yang ada agar tidak terjadi kesalah pengisian. Setelah selesai, teliti sekali lagi jawaban anda agar tidak terdapat pernyataan yang terlewat/ tidak diisi.
Saya sangat mengharapkan kesungguhan anda dalam mengisi skala ini, karena data yang anda berikan sangat penting artinya bagi penelitian ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya dan waktu yang anda berikan untuk membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
Salam
Titi Widyawati
Nama : ............................................................ Jenis Kelamin : ............................................................ Usia : ............................................................ Kelas : ............................................................ Nama Sekolah : ............................................................ Etnis/Suku : ............................................................
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan dibawah ini. 2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom sebelah kanan pada setiap pernyataan yang
paling sesuai dengan pendapat anda.
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya suka membaca buku Novel √
Alternatif jawaban yang disediakan untuk bagian pertama adalah :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Jawaban yang anda pilih harus jujur, sesuai dengan diri anda sendiri dan tanpa penguruh dari orang lain.
4. Jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya. 5. Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.
Atas perhatian, kerjasama, serta bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
SELAMAT MENGERJAKAN
BAGIAN I
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya dapat meminta penjelasan orang tua saya ketika bacaan yang saya baca kurang dipahami
2 Jika saya ingin membeli buku, orang tua saya selalu melarangnya
3 Orang tua saya selalu membelikan buku yang saya butuhkan
4 Orang tua saya tidak mau menemani saya ke toko buku
5
Orang tua saya membantu saya memilihkan, ketika saya bingung untuk memilih buku mana yang harus saya beli
6 Orang tua saya tidak pernah memerintahkan saya untuk berpartisipasi ketika ada lomba membaca
7 Orang tua saya mengajari saya untuk bisa membeli buku setiap bulan
8 Orang tua saya kurang respon ketika saya ingin memiliki perpustakaan dirumah
9 Orang tua saya memuji ketika saya memenangkan lomba membaca
10 Terkadang orang tua saya menganggap bahwa saya kurang mampu dalam membaca
11
Orang tua saya mengagumi bakat dan kemampuan membaca saya, sehingga mereka sering membelikan buku-buku kesukaan saya
12
Saya berpikir orang tua saya tidak menghargai keterampilan dan kemampuan membaca yang saya miliki
13 Saya merasa nyaman ketika dibacakan buku oleh orang tua saya
14
Orang tua saya merasa biasa saja ketika saya menceritakan buku baru yang saya miliki, meskipun saya menceritakannya dengan senang hati
15 Orang tua saya merasa senang ketika bertukar informasi tentang buku baru yang dimiliki masing-masing
16 Orang tua saya merasa kurang nyaman ketika saya sering membaca
17 Orang tua dan saya sering pergi bersama untuk menghadiri acara bedah buku
18 Orang tua saya tidak bisa diajak bicara tentang kesukaan minat membaca saya
19 Orang tua saya sering menceritakan kegemaran membaca saya pada teman-temannya
20
Orang tua saya lebih suka menyisihkan uangnya untuk membeli elektronik daripada untuk membeli buku, meskipun saya sudah merengeknya
21
Orang tua saya selalu menunggu saya untuk meminta dijelaskan tentang buku- buku yang terbaru dan menarik
22 Orang tua saya tidak pernah meminta saya untuk menerangkan isi buku- buku yang menarik orang tua
23 Saya sering mengajak orang tua saya untuk berlomba menyelesaikan bacaan setiap bulannya
24
Orang tua saya tidak membutuhkan saya untuk menemani mencari buku- buku untuk koleksi perpustakaan dirumah
BAGIAN II
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa saya berpikir lebih baik melakukan sesuatu daripada membaca
2 Saya jarang membeli buku
3 Saya mau memberi tahu ke orang lain bahwa saya tidak suka membaca
4 Saya mempunyai banyak buku dirumah
5 Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang
6 Saya benar-benar tertarik tentang buku yang saya baca
7 Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang
8 Saya suka membaca buku yang penulisnya orang terkenal
9 Saya tidak pernah mengecek buku yang ada di perpustakaan
10 Dirumah saya suka membaca
11 Saya jarang membaca,kecuali ketika ada kesempatan
12 Saya berpikir membaca hanya membuang-buang waktu
13 Saya berpikir membaca membosankan
14 Saya berpikir orang itu aneh ketika banyak membaca
15 Saya membaca untuk melepaskan diri dari masalah
16 Saya menjadi suka pada orang-orang yang membaca buku
17 Saya suka membagi buku dengan teman
18
Saya lebih suka seseorang menjelaskan informasi kepada saya, sehingga saya tidak harus membaca untuk mendapatkan informasi
19 Saya benci membaca
20 Saya biasa mengecek buku ketika saya pergi ke perpustakaan
21 Saya memerlukan waktu yang lama untuk membaca buku
22 Saya suka mengembangkaan minat saya melalui membaca
23 Saya banyak membaca
24 Saya suka menambah kosakata saya, makanya saya dapat menggunakan kata- kata lebih
25 Saya suka menjadikan buku sebagai hadiah
BAGIAN III
No Pernyataan SS S TS STS
1 Jika bermain internet saya selalu mencari berita
2 Jika bermain internet saya lebih suka mencari permainan
3 Menurut saya membaca buku hanya membuang-buang waktu saja
4 Buku merupakan kebutuhan penting dalam hidup saya
5 Saya akan membaca ketika ada tugas
6 Saya termasuk siswa yang sering membaca
7 Saya lebih suka melihat sekeliling daripada membaca buku ketika saya menunggu sesuatu
8 Setiap hari saya selalu menyempatkan membaca walaupun hanya beberapa menit saja
9 Saya membaca buku hanya untuk bergaya didepan guru saja
10 Saya selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku, koran atau majalah
11 Buku yang saya miliki hanya buku- buku wajib disekolah
12 Setiap bulan pasti ada buku yang saya beli
13 Saya banyak membaca buku-buku pelajaran untuk menambah wawasan dan pengetahuan
14 Saya membaca hanya karena memenuhi perintah ibu
15 Saya suka membaca demi kesuksesan saya
16 Saya enggan membaca buku meskipun itu akan menambah pengetahuan
17 Saya banyak membaca materi-materi pelajaran untuk memperoleh nilai yang baik pada mata pelajaran disekolah
18 Saya membaca buku ketika akan ada ujian saja
19 Saya membaca buku untuk menjawab masalah saja
20 Setiap membaca buku saya menjadi percaya diri
21 Saya membaca buku ketika ada tugas disekolah saja
22 Saya mulai suka membaca sejak sebelum masuk SMP
23 Buku- buku yang ada disekolah kurang menarik perhatian saya
24 Saya memiliki kesenangan tersendiri saat membaca
25 Membaca itu sangat membosankan
26 Saya lebih suka membaca buku-buku pelajaran dari pada bermain ketika menganggur
27 Saya kurang tertarik membaca buku yang tebal
28
Setiap membaca suatu bacaan, saya melakukannya dengan senang hati tanpa ada keterpaksaan
Reabilitas Skala Dukungan Orang Tua
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 63.5098 1100.255 -.509 .626 .977
VAR00005 63.8039 1058.761 .385 .569 .974
VAR00006 64.0000 1047.200 .510 .686 .973
VAR00007 64.2157 1037.493 .566 .733 .973
VAR00008 63.9216 1030.714 .691 .686 .972
VAR00009 63.4510 1025.493 .756 .782 .972
VAR00010 63.7647 1014.504 .767 .889 .972
VAR00011 63.5882 1004.007 .865 .894 .971
VAR00012 63.7255 998.843 .884 .884 .971
VAR00013 63.8235 988.228 .883 .873 .970
VAR00014 64.0000 977.000 .903 .909 .970
VAR00015 63.2941 973.572 .933 .934 .970
VAR00016 63.5686 964.090 .917 .935 .970
VAR00017 63.9608 949.998 .926 .929 .969
VAR00018 63.6275 945.798 .942 .960 .969
VAR00019 63.5686 934.930 .939 .954 .969
VAR00020 63.8824 922.426 .942 .945 .969
VAR00021 63.6667 920.627 .955 .965 .969
VAR00022 63.6863 911.180 .961 .973 .969
VAR00023 63.9020 898.650 .961 .963 .970
VAR00024 63.8627 897.921 .925 .937 .970
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.972 .968 21
Reabilitas Skala Sikap Terhadap Membaca
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00005 65.4314 1273.930 .438 .737 .981
VAR00006 65.1961 1267.361 .550 .728 .980
VAR00007 65.3137 1255.460 .645 .770 .980
VAR00008 65.6667 1243.227 .641 .637 .980
VAR00009 65.7059 1231.012 .830 .867 .979
VAR00010 65.2941 1226.572 .810 .868 .979
VAR00011 65.6863 1211.900 .852 .904 .978
VAR00012 65.1569 1207.615 .866 .933 .978
VAR00013 65.3725 1194.958 .887 .942 .978
VAR00014 65.3137 1188.260 .902 .909 .978
VAR00015 65.4314 1179.050 .875 .895 .978
VAR00016 65.0588 1170.176 .953 .964 .977
VAR00017 65.2745 1159.243 .928 .936 .977
VAR00018 66.0000 1145.040 .919 .903 .977
VAR00019 64.7255 1149.763 .953 .979 .977
VAR00020 65.4706 1130.894 .957 .962 .977
VAR00021 65.6078 1124.843 .919 .959 .978
VAR00022 65.0588 1115.256 .964 .974 .977
VAR00023 65.1569 1101.375 .983 .984 .977
VAR00024 65.0392 1096.398 .962 .975 .977
VAR00025 65.1961 1086.401 .952 .961 .978
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.979 .982 21
Validitas dan Reabilitas Skala Minat Membaca
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 85.9608 2148.638 -.339 .666 .978
VAR00002 86.7843 2127.493 -.038 .662 .977
VAR00003 85.9020 2120.610 .062 .707 .977
VAR00004 85.6471 2113.713 .199 .521 .977
VAR00005 87.0588 2086.296 .486 .574 .976
VAR00006 85.8431 2084.975 .464 .767 .976
VAR00007 86.2157 2064.773 .616 .870 .975
VAR00008 85.9412 2058.096 .728 .810 .975
VAR00009 85.6863 2046.060 .695 .835 .975
VAR00010 85.9020 2031.210 .835 .932 .975
VAR00011 86.2745 2019.563 .815 .918 .975
VAR00012 86.1765 2001.588 .844 .916 .974
VAR00013 86.9608 1996.918 .779 .928 .974
VAR00014 86.0196 1976.900 .887 .920 .974
VAR00015 85.3725 1976.118 .947 .972 .974
VAR00016 85.7059 1961.532 .892 .934 .974
VAR00017 85.3333 1953.827 .947 .973 .973
VAR00018 86.2353 1924.344 .950 .978 .973
VAR00019 86.0392 1922.038 .945 .981 .973
VAR00020 85.4706 1912.614 .961 .977 .973
VAR00021 86.0980 1887.930 .955 .972 .973
VAR00022 85.5098 1887.935 .969 .975 .973
VAR00023 85.8824 1872.546 .945 .978 .973
VAR00024 85.2353 1867.224 .981 .986 .973
VAR00025 85.4314 1853.810 .973 .986 .973
VAR00026 85.4314 1839.850 .968 .984 .973
VAR00027 85.7647 1825.464 .963 .982 .974
VAR00028 85.2353 1819.344 .976 .986 .973
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.975 .970 28