lpj program rumah kreatif jagoi edit titi new

97
10 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata adalah mata kuliah yang umum dimiliki oleh satuan pendidikan setingkat perguruan tinggi sebagai perwujudan dari salah satu dari tiga isi Tridharma Pendidikan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Tiap-tiap perguruan tinggi tentunya memiliki ketentuan masing-masing dalam pelaksanaan mata kuliah ini bagi para mahasiswanya, tak terkecuali Universitas Indonesia. Sejak tahun 2009, Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia, atau yang lebih ringkas dikenal dengan akronim K2N UI, memfokuskan diri terhadap daerah perbatasan Indonesia. Dengan semangat sebagai universitas yang menyandang nama negara dan karena negara kita memiliki wilayah yang begitu luas, dari Sabang sampai Merauke secara horizontal dan dari Timor sampai ke Talaud secara vertikal, UI maju bersama para mahasiswanya untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah perbatasan yang seringkali luput dari perhatian akibat letaknya terpelosok dan sulit dijangkau. Oleh karena itu, melalui K2N ini, kami sebagai mahasiswa-mahasiswi UI mencoba untuk memberikan Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Upload: titi-lastiti

Post on 31-Jul-2015

94 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata adalah mata kuliah yang umum dimiliki oleh satuan

pendidikan setingkat perguruan tinggi sebagai perwujudan dari salah satu dari tiga

isi Tridharma Pendidikan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Tiap-tiap

perguruan tinggi tentunya memiliki ketentuan masing-masing dalam pelaksanaan

mata kuliah ini bagi para mahasiswanya, tak terkecuali Universitas Indonesia.

Sejak tahun 2009, Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia, atau yang lebih

ringkas dikenal dengan akronim K2N UI, memfokuskan diri terhadap daerah

perbatasan Indonesia. Dengan semangat sebagai universitas yang menyandang

nama negara dan karena negara kita memiliki wilayah yang begitu luas, dari

Sabang sampai Merauke secara horizontal dan dari Timor sampai ke Talaud

secara vertikal, UI maju bersama para mahasiswanya untuk menjangkau seluruh

wilayah Indonesia, khususnya daerah perbatasan yang seringkali luput dari

perhatian akibat letaknya terpelosok dan sulit dijangkau. Oleh karena itu, melalui

K2N ini, kami sebagai mahasiswa-mahasiswi UI mencoba untuk memberikan

kontribusi kepada bangsa dan negara dengan memberi apa yang kami bisa untuk

saudara kita di daerah perbatasan melalui program-program yang kami usung.

Program-program tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ekonomi Kreatif Berbasis SDA Lokal

2. Intervensi untuk Anak Berkebutuhan Khusus

3. Kampung Berseri

4. Kesehatan untuk Semua

5. Pencerahan Hukum

6. Posyandu Lansia

7. Rumah Kreatif

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 2: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Program-program ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di

lokasi berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh tim khusus sebelum

K2N UI ini dimulai.

Di tahun 2012 ini, K2N UI kembali mencoba untuk menjalankan misinya ke

delapan titik perbatasan Indonesia dengan tema ‘Menghalau Batas Negeri,

Menjangkau Keterasingan, Menuju Percepatan Pembangunan’. Salah satu dari

delapan titik tersebut adalah Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang,

Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Jagoi dan Desa Sekida, yang merupakan salah

satu titik perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Seperti yang telah kami jelaskan

di paragraf sebelumnya, program-program yang kami bawa telah disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat di lokasi ini. Dengan alasan tersebut, panitia

pelaksana K2N UI tahun ini memutuskan bahwa program yang akan dilaksanakan

adalah Rumah Kreatif, Posyandu Lansia, dan Ekonomi Kreatif Berbasis SDA

Lokal di Desa Jagoi, serta Kampung Berseri, Pencerahan Hukum, dan Kesehatan

untuk Semua di Desa Sekida. Kami merupakan kelompok yang ditugaskan untuk

menjalankan program Rumah Kreatif.

1.1.1 Program Rumah Kreatif

Sesuai dengan namannya, Rumah Kreatif merupakan sebuah tempat yang dapat

digunakan oleh masyarakat perbatasan untuk berkumpul dan bersilaturahmi.

Rumah Kreatif merupakan tempat yang netral, bebas dari intervensi pihak

manapun, dimiliki oleh seluruh warga tanpa batasan usia, dan diharapkan dapat

membuat kesatuan negara di daerah perbatasan semakin kokoh. Disebut sebagai

Rumah Kreatif, karena di rumah inilah warga bebas mengembangkan diri dan

berekspresi dengan berbagai pilihan kegiatan yang diselenggarakan dan dengan

cara yang menyenangkan. Melalui berbagai fasilitas yang tersedia, khususnya

melalui buku-buku, Rumah Kreatif dapat menjadi jendela dunia yang

menyediakan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat di luar pendidikan

formal.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 3: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Walaupun dalam Rumah Kreatif adalah sebuah tempat, bukan berarti seluruh

kegiatan terpusat di dalam ruangan. Rumah Kreatif dapat pula mengadakan

kegiatan di luar rumah, karena pada dasarnya Rumah Kreatif adalah markas yang

dapat menaungi berbagai kegiatan warga.

Dengan adanya berbagai kegiatan yang diadakan oleh Rumah Kreatif, diharapkan

masyarakat di daerah perbatasan dapat meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan mereka. Selain itu, mereka juga dapat menumbuhkan minat untuk

mengenal lingkungan sekitar maupun luar daerah mereka serta sebagai sarana

mengembangkan diri agar mampu menghadapi tantangan dari luar.

1.2 Tujuan Program

Program Rumah Kreatif memiliki tujuan sebagai sarana bagi para warga untuk

mengasah kreativitas warga di berbagai bidang, seperti seni, sains, hingga

olahraga. Rumah Kreatif juga dapat menjadi sarana penyedia informasi melalui

buku-buku yang sarat akan ilmu dan pengetahuan. Selanjutnya, peran Rumah

Kreatif sebagai wadah silaturahmi tentunya dapat meningkatkan kesatuan

antarwarga. Di samping itu, Rumah Kreatif juga menjadi sarana hiburan sekaligus

pembentukan calon-calon pemimpin daerah di masa depan.

1.3 Sasaran

Sesuai tujuan program, sasaran Rumah Kreatif sejatinya adalah seluruh

masyarakat dari berbagai tingkat usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Namun, fokus utama program ini tetap pada anak-anak usia sekolah sebagai

peserta program. Hasil survei yang menunujukkan bahwa di desa ini telah ada

sebuah TK menunjukkan bahwa di daerah ini terdapat anak-anak dengan jumlah

yang signifikan yang dapat menjadi sasaran jitu program ini. Sasaran selanjutnya

yang tak kalah penting adalah pemuda usia remaja sebagai kader potensial

penerus Rumah Kreatif agar program tetap berjalan selepas program K2N ini.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 4: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

1.4 Program Kerja Rumah Kreatif

Program kerja Rumah Kreatif dibagi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu pra

pelaksanaan, pelaksanaan, dan yang terakhir adalah tahap kaderisasi.

1. Pra Pelaksanaan

Pra pelaksanaan adalah tahap yang kami lakukan sebelum program Rumah Kreatif

dimulai. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut.

a. Observasi dan Sosialisasi

Observasi bertujuan untuk mencari tahu kebiasaan warga serta mencari lokasi

yang tepat untuk markas Rumah Kreatif. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

langkah yang kami ambil adalah dengan berbincang bersama warga sekitar pada

umumnya serta para petinggi desa pada khususnya untuk menggali informasi

sebanyak-banyaknya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 4 (empat) hari pertama

oleh seluruh anggota program Rumah Kreatif.

Sementara itu, sosialisasi bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada

warga dusun tentang kehadiran kami beserta program Rumah Kreatif yang kami

usung. Berawal dari berbagai langkah sosialisasi inilah masyarakat dapat

berpartisipasi dalam berbagai kegiatan-kegiatan Rumah Kreatif ke depannya.

b. Penataan dan Dekorasi

Penataan yang kami lakukan adalah katalogisasi buku-buku serta penataan

ruangan yang akan digunakan sebagai Rumah Kreatif. Selanjutnya, dekorasi yang

kami lakukan adalah pembuatan ornamen untuk menghias Rumah Kreatif

dilanjutkan dengan penempelan ornamen hiasan tersebut, serta poster-poster dan

peta yang telah kami bawa, di dinding Rumah Kreatif. Dua kegiatan ini bertujuan

untuk mempersiapkan fisik Rumah Kreatif semaksimal mungkin agar menarik

dan apik.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 5: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

c. Peresmian Rumah Kreatif

Peresmian dilakukan untuk menandai dimulainnya program Rumah Kreatif Jagoi

Babang. Pada peresmian ini, kami mengundang petinggi desa.

2. Pelaksanaan

Segera setelah Rumah Kreatif diresmikan, pelaksanaan kegiatan-kegiatan dimulai.

Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rumah Baca dan Gedung Bermain

Merupakan kegiatan dasar dari program Rumah Kreatif itu sendiri. Berbagai

logistik yang dibawa dari kampus khusus disediakan untuk kegiatan ini. Bertujuan

sebagai penggerak program Rumah Kreatif sebagai tempat berkumpul, bermain,

dan belajar bagi seluruh warga. Buku-buku yang disediakan terdiri dari bergam

kategori yang diperuntukkan bagi berbagai lapisan usia. Begitu pula permainan

yang ada, yang tidak hanya dapat dimainkan oleh anak-anak namun juga oleh

orang dewasa.

b. Corak Hasta

Kegiatan Corak Hasta meliputi menggambar, mewarnai, melipat kertas, dan

membuat mosaik. Sasaran kegiatan adalah anak-anak dan tujuannya adalah

mengasah kreativitas sekaligus menggali bakat seni mereka.

c. Belajar Bersama

Kegiatan Belajar Bersama meliputi membaca, menulis, wawasan Nusantara, serta

pengenalan Bahasa Inggris. Sasaran kegiatan adalah anak-anak dan pemuda.

Bertujuan memberi muatan akademis dalam wadah Rumah Kreatif dengan

suasana santai yang jauh dari kesan menggurui.

d. Dinding Apresiasi

Dinding Apresiasi adalah dinding-dinding sisi dalam Rumah Kreatif yang

dikhususkan untuk menempel karya para peserta Rumah Kreatif. Sasaran kegiatan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 6: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

adalah anak-anak dan remaja. Tujuannya adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap

karya mereka, serta sebagai bentuk motivasi agar mereka tidak berhenti berkarya.

e. Melodi Negeriku

Kegiatan Melodi Negeriku meliputi menyanyi dan melakukan permainan

tradisional, karena permainan tradisional biasanya juga memiliki nyanyiannya

sendiri. Sasaran kegiatan adalah anak-anak dan pemuda. Tujuannya adalah

mengenal dan melestarikan tradisi dan budaya lokal maupun nasional.

f. Kreasi Dongeng

Kegiatan Kreasi Dongeng meliputi dongeng konvensional menggunakan buku

maupun dongeng modern menggunakan media lain seperti film. Sasaran kegiatan

adalah anak-anak dan tujuannya adalah untuk menyisipkan nilai-nilai moral dan

motivasi kepada khalayak muda dengan cara yang menyenangkan.

g. Segar (Sehat dan Bugar)

Kegiatan ini adalah kegiatan olahraga bersama. Olahraga yang dapat dilakukan

adalah voli, bulu tangkis, sepak bola, dan berenang bersama. Kegiatan Segar

tentunya dilaksanakan di luar Rumah Kreatif dengan sasaran seluruh warga

sebagai cara untuk merekatkan diri dengan warga setempat, sekaligus upaya

Rumah Kreatif untuk menjangkau berbagai lapisan usia.

h. Hari Keakraban

Hari Keakraban merupakan ajang silaturahmi kami dengan warga. Sasaran

kegiatan adalah warga sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk merekatkan diri

dengan warga sekaligus merekatakan hubungan antarwarga sendiri.

i. Pentas Rakyat

Pentas Rakyat merupakan program terintegrasi, gabungan seluruh program K2N

UI 2012 yang ditugaskan di titik Jagoi Babang. Pada kegiatan ini, kami

menyatukan warga dari 6 (enam) dusun dan menampilkan beragam pertunjukan

sebagai hasil dari program masing-masing. Pentas rakyat ini kami beri judul

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 7: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

‘Jagoi Babang Merah Putih’ dengan jargon ‘Sejuta Cita dan Cinta dalam Satu

Nusantara.’ Kegiatan bertujuan sebagai acara puncak pelaksanaan K2N UI di

lokasi ini.

j. Dokumentasi Budaya

Kegiatan ini merupakan penelitian tentang budaya, khusunya bahasa sebagai salah

satu dari produk budaya. Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk apresiasi kami

terhadap warga Jagoi Babang yang masih mempertahankan sebagian dari

kebudayaan tradisional mereka. Kami melakukan penelitian bahasa melalui

metode wawancara kepada beberapa warga. Melalui kegiatan ini, diharapkan

dapat dihasilkan kamus mini Bahasa Indonesia-Bahasa Jagoi.

3. Kaderisasi dan Monitoring

Kaderisasi bertujuan untuk menjamin keberlangsungan program Rumah Kreatif

selepas K2N UI 2012. Sasarannya adalah pemuda yang berpengaruh di dusun.

Monitoring dilakukan untuk mengecek kader dalam melanjutkan program.

Monitoring dapat dilakukan via telepon mengingat Dusun Jagoi Babang sudah

terjangkau sinyal telepon genggam.

1.5 Indikator Keberhasilan Program

1. Rumah Kreatif memiliki sejumlah pengunjung tetap.

2. Memperoleh kader pemimpin yang dapat mengelola serta

mengembangkan keberlanjutan program.

3. Antusiasme warga terhadap keberadaan Rumah Kreatif besar, dilihat dari

partisipasi warga dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.

4. Adanya rasa memiliki dari warga terhadap Rumah Kreatif, ditunjukkan

dengan kesediaan untuk merawat Rumah Kreatif beserta fasilitas yang ada.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 8: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

1.6 Kelompok Rumah Kreatif Dusun Jagoi Babang

Kelompok Rumah Rumah Kreatif Dusun Jagoi Babang terdiri dari 4 (orang)

dengan data dan latar belakang sebagai berikut.

- Febri Hermawan dari Program Studi Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya (FIB), angkatan 2010 sebagai ketua kelompok.

- Anida Nurrahmi dari Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya (FIB), angkatan 2009.

- Syifa Annisa dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Penetahuan Alam (FMIPA), angkatan 2009.

- Lastiti dari Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK),

angkatan 2010.

Selama kegiatan K2N UI 2012 ini kelompok kami didampingi oleh seorang

pendamping lapangan, Irhamni Rahman, S. Hum yang merupakan lulusan

Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas

Indonesia.

1.7 Visi Kelompok

Keberadaan Rumah Kreatif dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan

diharapkan dapat membawa pengaruh positif kepada masyarakat di Desa Jagoi.

Tujuan Rumah Kreatif sebagai basis informasi dan silaturahmi warga akan dicapai

melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Dengan tercapainya tujuan awal

Rumah Kreatif, manfaat akan didapat pula oleh Indonesia se bagai sebuah negara,

karena satu lagi wilayah perbatasan tercerahkan oleh kehadiran K2N UI dengan

berlangsungnya program Rumah Kreatif di sana.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 9: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

BAB 2

RUMAH KREATIF DUSUN JAGOI BABANG BABANG

2.1 Lokasi Rumah Kreatif K2N UI 2012-09-22

2.1.1 Keadaan Perbatasan Indonesia

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu

unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman,

perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya,

serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung

di dalamnya. Sebagai pemilik wilayah negara, Indonesia berhak melakukan

pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam dan lingkungan laut di laut bebas

serta dasar laut internasional yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan hukum internasional. Dalam hal ini, NKRI memiliki

kedaulatan atas wilayah serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah

kedaulatannya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi

kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Subbagian

Publikasi dan Dokumentasi Arsip Nasional Republik Indonesia : 1).

Posisi Indonesia yang berada di jalur pelayaran internasional, membuat

Indonesia menjadi negara strategis sehingga membuat bangsa Eropa pada abad

ke-15 melirik dan ingin menguasai Indonesia (nusantara ). Secara geografis,

Indonesia memiliki batas wilayah darat, laut, udara dan batas wilayah negara

secara unilateral. Wilayah darat Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Papua

Nugini, dan Timor Leste. Wilayah laut Indonesia berbatasan dengan Malaysia,

Papua Nugini, Singapura, dan Timor Leste. Wilayah udara Indonesia batasnya

mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut dan batasnya dengan

angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.

Selanjutnya, dalam hal wilayah negara tidak berbatasan dengan negara lain,

Indonesia menetapkan batas wilayah negara secara unilateral berdasarkan

peraturan perundang-undangan dan hukum internasional (Subbagian Publikasi

dan Dokumentasi Arsip Nasional Republik Indonesia : 1).

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 10: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Melihat posisi Indonesia yang strategis ini, dapat dikatakan bahwa daerah

perbatasan memiliki peranan sangat penting bagi kedaulatan NKRI. Daerah

perbatasan menjadi pintu gerbang terdepan NKRI dalam segala aspek kehidupan.

Dapat dibilang wajah Indonesia tercermin dari wajah perbatasana ini. Untuk itu,

peningkatan infrastruktur, perekonomian, SDM, dan segala aspek kehidupan

sangat diperlukan di daerah perbatasan ini.

Peran serta masyarakat juga diperlukan dalam mengelola dan menjaga

kawasan perbatasan. Peran serta masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk

mengembangkan pembangunan kawasan perbatasan dan menjaga serta

mempertahankan kawasan perbatasan. Artinya, kawasan perbatasan seharusnya

tidak hanya memiliki “status” sebagai bagian dari wilayah sebuah negara.

Kawasan perbatasan juga harus dikelola dan dimanfaatkan sedemikian rupa oleh

pemerintah maupun masyarakat yang berada menempatinya.

2.1.2 Kalimantan Barat sebagai Provinsi Perbatasan Indonesia-Malaysia

Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau

di antara garis 2o08 LU serta 3005 LS serta di antara 108o0 BT dan 114o10 BT

pada peta bumi. Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini maka, daerah

Kalimantan Barat tepat dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0o) tepatnya

di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalbar adalah salah

satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang

tinggi.

 Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa wilayah Kalimantan Barat

termasuk salah satu propinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan

negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan

dengan posisi ini, maka daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya

propinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk

masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalbar dan

Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak - Entikong - Kuching

(Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam

sampai delapan jam perjalanan. Batas-batas wilayah selengkapnya bagi daerah

propinsi Kalbar adalah :

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 11: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Utara : Sarawak (Malaysia)

Selatan : Laut Jawa & Kalteng

Timur : Kalimantan Timur

Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata

Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan

berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas

Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari

Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke

Timur. Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat termasuk Provinsi

terbesar keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan

Timur (202.440 km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2006 diperkirakan

berjumlah sekitar 4,12 juta jiwa (angka proyeksi), dimana sekitar 2,11 juta jiwa

berjenis kelamin laki-laki dan 2,01 juta jiwa adalah perempuan. Luas wilayah

Provinsi Kalimantan Barat sebesar 146.807 Km2 atau lebih besar dari Pulau Jawa,

maka kepadatan penduduk Kalimantan Barat baru sekitar 28 Jiwa per kilometer

persegi. Kondisi ini tentunya kurang menguntungkan dalam rangka percepatan

pembangunan wilayah khususnya menyangkut pengelolaan Sumber Daya Alam

(SDA) dengan segala potensi dan keragamannya.

2.1.3 Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten Perbatasan Indonesia-

Malaysia

Kabupaten Bengkayang merupa-kan salah satu kabupaten yang terletak di

sebelah utara Propinsi Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten

Bengkayang terletak di 0033'00" Lintang Utara sampai 1030'00" Lintang Utara dan

108039'00" Bujur Timur sampai 110010'00" Bujur Timur. Secara administrasi

Kabupaten Bengkayang memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut :

Utara: Berbatasan dengan Kec. Selakau, Tebas, Sambas, Sejangkung dan

Sajingan Besar (Kabupaten Sambas).

Timur: Berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur (Negara Malaysia) dan

Kec. Sekayam (Kab. Sanggau).

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 12: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Selatan: Berbatasan dengan Kec. Sungai Kunyit, Toho (Kab. Pontianak), serta

Kec. Menjalin, Mempawah Hulu,  Manyuke dan Air Besar (Kab. Landak).

Barat: Berbatasan dengan Laut Natuna dan Pemerintahan Kota Singkawang.

sumber Foto : pnpm-kalbar.org

Situs resmi pemerintah Kabupaten Bengkayang menuliskan bahwa

Kabupaten Bengkayang merupakan Kabupaten yang baru terbentuk berdasarkan

Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1999, Tanggal 27 April 1999. Sebelumnya

merupakan pemekaran dari Kabupaten Sambas yang karena adanya Undang-

undang Otonomi Daerah dimekarkan menjadi 3 daerah otonom yang terpisah,

yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Saat ini

Kabupaten Bengkayang memiliki 17 kecamatan yaitu :

1. Bengkayang,

2. Capkala,

3. Jagoi Babang,

4. Ledo,

5. Lembah Bawang,

6. Lumar,

7. Monterado,

8. Samalantan,

9. Sanggau Ledo,

10. Seluas,

11. Siding,

12. Sungai Betung,

13. Sungai Raya,

14. Sungai Raya Kepulauan,

15. Suti Semarang,

16. Teriak,

17. Tujuh Belas.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 13: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar

5.396,30 Km² atau sekitar 3,68 persen dari total luas wilayah Propinsi Kalimantan

Barat. Dilihat dari luas masing-masing kecamatan, Jagoi Babang merupakan

kecamatan yang paling luas di Kabupaten Bengkayang dengan cakupan wilayah

sebesar  655 km2 atau sekitar 12,14 persen dari luas Kabupaten Bengkayang

keseluruhan dan kecamatan dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Capkala

dengan luas wilayah sebesar 46,35 km2 atau hanya sekitar 0,86 persen dari total

luas Kabupaten Bengkayang. Dilihat dari jarak tempuh terjauh dari ibukota

kecamatan ke ibukota kabupaten di Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Siding

adalah kecamatan dengan jarak tempuh terjauh, yaitu sekitar 103,68 km disusul

Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Sungai Raya.

2.1.4 Kecamatan Jagaoi Babang sebagai Kecamatan Perbatasan Indonesia-

Malaysia

Kecamatan Jagoi Babang merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Kacamatan ini dapat dikatakan

sebagai kecamatan paling tepi dari Kabupaten Bengkayang karena letaknya yang

berbatasan langsung dengan Malaysia di sebelah timurnya. Batas-batas kecamatan

Jagoi Babang menurut data dari Kantor Kecamatan Jagoi Babang tentang Profil

Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2012, adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kec. Sajingan

Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kec. Siding

Sebelah Barat berbatasan dengan : Kec. Seluas

Sebelah Timur berbatasan dengan : ( Sarawak ) Malaysia

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 14: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Gambar 1 Peta Kecamatan Jagoi Babang

(dok. Kecamatan Jagoi Babang)

Kecamatan yang memiliki luas wilayah 655 km2 ini, dihuni oleh 6.948

Jiwa. Jumlah penduduk tersebut terdiri dari 3.625 Jiwa penduduk laki-laki dan

3.323 Jiwa penduduk perempuan. Jumlah kepala keluarga yang ada di Kecamatan

Jagoi Babang ini adalah sejumlah 1.679 KK. Dilihat dari luas wilayah dan jumlah

penduduknya dapat dikatakan kepadatan penduduk di Kecamatan Jagoi Babang

adalah 12 Jiwa/Km. Secara administratif, Kecamatan Jagoi Babang terdiri atas 6

(enam) desa, yaitu Desa Jagoi Babang, Desa Sekida, Desa Gersik, Desa Kumba,

Desa Semunying Jaya, dan Desa Sinar Baru (Team Kecamatan Jagoi babang,

2012 : 3).

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 15: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan Jagoi Babang

(dok. Kecamatan Jagoi Babang)

Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Jagoi Babang tentang Profil

Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2012, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

masih rendah, begitu pula dengan tingkat sosial ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat. Selain itu masih Terbatasnya lapangan pekerjaan, serta Aktivitas

perekonomian masyarakat berorientasi pada negara tetangga Malaysia. Terkait

keadaan infrastruktur dasar masih terdapat keterbasan Infrastruktur dasar (Jalan,

Jembatan, listrik, air bersih, irigasi dan telekomunikasi) serta keterbatasan fasilitas

pendidikan dan kesehatan. Di kecamatan jagoi babang ini juga masih terdapat

lahan terlantar ± 40.000 / ha (Team Kecamatan Jagoi babang, 2012 : 3).

2.1.5 Desa dan Dusun Jagoi Babang sebagai Desa Perbatasan Indonesia-

Malaysia

Dusun Jagoi Babang terletak di Desa Jagoi, salah satu dari 6 (enam) desa di

Kecamatan Jagoi Babang. Desa Jagoi sendiri merupakan wilayah yang sudah

maju dibandingkan dengan lima desa lainnya. Terdiri dari 3 (tiga) dusun, yaitu

Jagoi Babang, Risau, dan Sei Take, desa yang merupakan tempat tinggal bagi

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 16: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

2494 jiwa1 warganya ini telah memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap dari

tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas, walaupun tersebar

di tiga dusun yang berbeda. Fasilitas kesehatan pun memadai ditandai dengan

berdirinya sebuah Puskesmas di salah satu dusun di sana. Kegiatan beragama

warga terjamin dengan adanya tempat beribadah untuk agama Islam, Kristen

Katholik, dan Kristen Protestan. Air dan listrik mengalir 24 jam sehari dan jalan

yang yang menghubungkan ketiga dusun di Desa Jagoi pun sudah diaspal.

Dari ketiga dusun di Desa Jagoi, Dusun Jagoi Babang merupakan dusun terluar

yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Fakta tersebut dapat

dilihat dari peta berikut.

2.1.5.1 Infrastruktur Dusun

Infrastruktur yang terdapat di Dusun Jagoi Babang adalah sebagai berikut :

- 1 unit Sekolah Dasar (SD), yaitu SD Negeri Nomor 01 Jagoi Babang.

- 1 unit Taman Kanak-Kanak (TK).

- 1 unit Gereja Katholik, yaitu Gereja Santo Mikhael.

- 1 unit Gereja Protestan, yaitu Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia

(GPIBI) Bukit Henderson.

- 1 unit Masjid, yaitu Masjid Shirotul Jannah.

- 1 unit Gedung Adat.

- 1 unit Kantor Desa (Desa Jagoi).

- 7 unit Jembatan, satu di antaranya adalah jembatan gantung dari kayu.

Selain itu, di Dusun Jagoi Babang terdapat dua buah menara BTS (Base

Transceiver System) dari dua perusahaan penyedia jasa telekomunikasi seluler

yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi bukan lagi merupakan

masalah bagi penduduk Dusun Jagoi Babang khususnya. Telepon seluler bukan

lagi barang mewah di sini dan bahkan tidak sedikit anak-anak memiliki telepon

seluler dengan fitur-fitur canggih.

2.1.5.2 Hubungan dengan Malaysia

1 Data resmi berdasarkan Profil Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2012

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 17: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Jarak dari Dusun Jagoi Babang ke pasar terdekat di Kecamatan Seluas mencapai

18 km. Namun, dengan keadaan jalan yang mulus dan kendaraan berupa sepeda

motor yang telah umum dimiliki warga, jarak tersebut bukanlah masalah yang

berarti. Selain itu, di dalam dusun terdapat banyak warung yang menjual

kebutuhan sehari-hari sehingga warga tidak perlu sering-sering ke Seluas untuk

berbelanja. Satu fakta yang tidak dapat dipungkiri adalah banyaknya produk

Malaysia yang digunakan oleh warga di sana.

Selain produk, hal yang berhubungan dengan Malaysia yang telah menjadi bagian

Dusun Jagoi Babang adalah waktu dan mata uang. Masyarakat di sini terbiasa

menggunakan dua patokan waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) karena

secara de jure mereka masih berada di wilayah Indonesia bagian Barat dan waktu

Malaysia yang 1 jam lebih cepat karena secara de facto wilayah mereka memang

sangat dekat ke Malaysia. Untuk mata uang, Ringgit (RM) juga masih diterima

dalam bertransaksi. 1 RM setara dengan Rp.3000,00.

Fenomena perpindahan status kewarganegaraan warga perbatasan

Kalbar menjadi warga negara Malaysia terjadi di Sanggau. Khusus perbatasan

di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, tidak terjadi hal seperti itu,

meskipun pembangunan infrastruktur masih jauh tertinggal.

Kepala Dusun Jagoi Babang mengungkapkan, semenjak Bengkayang

menjadi kabupaten, warganya baru merasakan enaknya hidup di alam

kemerdekaan. Bahkan sejak masih di bawah wilayah Kabupaten Sambas dan

baru pada akhirnya di tahun 1999 dimekarkan menjadi dua kabupaten.

Namun kini, semua telah berubah setelah Pemda Bengkayang membangun

SMP dan SMA di Jagoi Babang. Anak-anak dapat melanjutkan pendidikan hingga

ke jenjang yang lebih tinggi. Kehidupan sebagai warga perbatasan di antara dua

negara amat sulit dan selalu merasa dianaktirikan, karena kurang

perhatiannya Pemda dalam segala aspek kehidupan.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 18: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

2.1.5.3 Keadaan Masyarakat

Suku asli yang menetapi wilayah Jagoi Babang adalah suku Dayak Bedayuh.

Keunikan yang dimiliki oleh Dayak Bedayuh adalah hanya terdapat di Jagoi

Babang untuk di Indonesia dan sisanya terdapat di Malaysia. Hal ini membuat

kekerabatan Orang Jagoi dengan Malaysia begitu erat karena walaupun berbeda

bangsa, mereka masih memiliki hubungan kesukuan.

Dayak Bedayuh merupakan salah salah satu subsuku Dayak yang berdiam di

Provinsi Kalimantan Barat. menurut cerita lisan mereka berasal dari Tamong

(sebuah kampung di Gunung Niut) kemudian menyebar ke Sungkung, Kemudian

menyebar ke Bau (Malaysia) dan akhirnya ke Jagoi.

Walaupun data dari kecamatan mengatakan bahwa keadaan ekonomi dan

kesejahteraan warga di Kecamatan Jagoi Babang secara keseluruhan cenderung

rendah, kami menemukan bahwa keadaan di Dusun Jagoi Babang telah berada

pada taraf yang cukup baik dengan tingkat keamanan yang relatif tinggi. Tingkat

keamanan suatu daerah berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan warganya.

Keamanan daerah menunjukkan tidak adanya kesenjangan sosial yang berarti. Hal

inilah yang kami temukan di Dusun Jagoi Babang .

Di sektor pendidikanlah kami menemukan beberapa masalah yang memerlukan

perhatian khusus. Data pada Profil Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2012 dengan

tegas menyatakan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan hal ini

sedikit banyak tercermin dari keadaan pendidikan dasar di sana. Tinggal kelas

merupakan hal yang biasa terjadi begitu juga putus sekolah yang bukan karena

masalah ekonomi namun lebih karena masih kurangnya kesadaran akan

pentingnya pendidikan. Budaya merokok dan minuman keras yang masih kuat di

sini pun menjadikan sekolah sebagai wilayah yang tidak sehat karena masih dapat

dengan mudah terkontaminasi dua hal tersebut.

Selanjutnya, sebagai penerus Dusun Jagoi Babang ke depannya, pemberdayaan

pemuda menjadi penting. Telah terdapat dua kelompok besar pemuda di bawah

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 19: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

naungan gereja, yaitu Orang Muda Katholik (OMK) dan Muda-Mudi Protestan

(MMP). Peran dan integrasi dari kedua organisasi inilah yang perlu diperkuat.

Selama berada di Dusun Jagoi Babang Babang, kami tinggal di rumah warga.

Kami berempat ditempatkan di dua rumah yang berbeda, yaitu di rumah Keluarga

Edi dan rumah Keluarga Sudibyo.

2.2 Deskripsi Kegiatan

Kami berada di Dusun Jagoi Babang selama hampir empat minggu, tepatnya sejak

Minggu malam, 24 Juni 2012 hingga Jumat siang, 20 Juli 2012. Seminggu

pertama adalah tahap pra pelaksanaan, dua minggu berikutnya adalah tahap

pelaksanaan, dan 5 hari terakhir adalah tahap kaderisasi dan monitoring.

Tabel 1. Waktu dan kegiatan program kerja Rumah Kreatif :

Tanggal Kegiatan Inti/ Pokok

26/06/201

2Observasi dan Sosialisasi

27/06/201

2Katalogisasi Buku

28/06/201

2Sosialisasi di Kecamatan

29/06/201

2Sosialisasi ke Skertaris Desa, KOSTRAD, dan Kepala Dusun

30/06/201

2Fiksasi Program, Berbincang dengan Pengurus Gedung Adat

01/07/201

2Penataan dan Dekorasi

02/07/201

2

Grand Launching Rumah Kreatif, Berkenalan, Corak hasta

(Menggambar Cita-cita dan Origami), Rumah Baca

03/07/201

2

Rumah Baca, Belajar Bersama (Belajar menulis karangan dan

Belajar Bahasa Inggris)

04/07/201 Rumah Baca, Permainan Nusantara, Persiapan Pesta Rakyat

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 20: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

2

05/07/201

2Rumah Baca, Kreasi Dongeng dengan media Film dan Buku

06/07/201

2Rumah Baca, Latihan Pentas dalam Pesta rakyat

07/07/201

2Segar (Lomba Volly untuk umum)

08/07/201

2Kumpul Pemuda desa

09/07/201

2

Rumah Baca, Corak hasta (mozaik dan mewarnai), Final Lomba

Volly

10/07/201

2

Rumah Baca, Belajar Bersama (Belajar menulis dikte), Wawasan

Nusantara

11/07/201

2Rumah Baca, Mewarnai, Latihan untuk pentas rakyat.

12/07/201

2Rumah baca

13/07/201

2Rumah baca, Geladi Bersih Pentas rakyat

14/07/201

2Pentas rakyat (Jagoi babang Merah Putih)

15/07/201

2Perpisahan dengan anak-anak rumah kreatif

16/07/201

2Monitoring kader

17/07/201

2Monitoring kader

18/07/201

2Monitoring kader

2.2.1 Pra Pelaksanaan

2.2.1.1 Observasi dan Sosialisasi

Observasi dan sosialisasi dilakukan pada tanggal 26, 28, 29, dan 30 Juni 2012.

Informasi yang kami peroleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 21: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

a. Survei ke SD Negeri 01 Jagoi Babang pada 26 Juni 2012

Di sini kami menemui dewan guru di ruang guru sekaligus menemui anak-anak

yang dikumpulkan di lapangan untuk mendengarkan pengumuman tentang Rumah

Kreatif. Informasi penting yang kami peroleh di sini adalah sebagai berikut.

1. Sekolah yang terletak di Dusun Jagoi Babang adalah sebuah SD, yaitu SD

Negeri Nomor 01 Jagoi Babang, dan sebuah TK.

2. Jumlah murid SD Negeri 01 Jagoi Babang pada tahun ajaran 2011/2012

adalah 188 orang.

3. Tidak semua anak yang bersekolah di SD ini bertempat tinggal di Dusun

Jagoi Babang , bahkan ada anak yang tinggal di Serikin, Malaysia.

4. Sudah tidak terdapat tren menyekolahkan anak di Malaysia, karena

fasilitas yang tersedia di Indonesia, khususnya di titik perbatasan

Kecamatan Jagoi Babang, sudah cukup memadai.

5. Pada hari Rabu, 26 Juni 2012, diadakan lomba olahraga antar SD di SD

Negeri 08 Risau.

6. Pembagian rapor dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Juni 2012 dan siswa-

siswi libur sampai hari Senin, 16 Juli 2012.

b. Survei ke Gedung Adat Desa Jagoi Babang pada 26 Juni 2012

Di sini, kami menemui perwakilan dari mahasiswa Akademi Keperawatan

(Akper) Bethesda Serukam yang kebetulan juga tengah melakukan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) di titik K2N kami dan selama kegiatan tersebut menginap di

Gedung Adat ini. Gedung Adat telah diproyeksikan oleh pihak desa sebagai lokasi

Rumah Kreatif. PKL mahasiswa Akademi Keperawatan ini akan berakhir pada

hari Minggu, tanggal 1 Juli 2012.

Untuk ruangan, Gedung Adat sebenarnya hanya terdiri dari satu aula besar yang

biasa digunakan untuk pertemuan warga maupun upacara adat. Para mahasiswa

Akper memodifikasi ruangan ini dengan membangun bilik dari triplek dan kayu di

ujung kiri aula untuk kamar tidur mahasiswi. Belum jelas apakah bilik tersebut

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 22: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

akan dipermanenkan atau akan dibongkar setelah para mahasiswa Akper ini

meninggalkan Gedung Adat.

c. Survei ke Gereja Protestan Bukit Hendersen pada 26 Juni 2012

Di sini kami menemui pendeta gereja, Bapak Michael, untuk mensosialisasikan

program Rumah Kreatif kepada pihak gereja. Hal ini kami lakukan karena di sini

gereja adalah tempat berkumpul warga di mana pengumuman-pengumuman

penting biasa disampaikan. Bapak Michael sendiri sebenarnya bukan penduduk

asli Jagoi, melainkan berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Sudah hampir dua

tahun beliau ditugaskan untuk menjadi gembala bagi umat Kristen Protestan Jagoi

Babang. Fakta ini menunjukkan bahwa warga Jagoi terbuka terhadap pendatang.

d. Survei ke Komunitas Voli pada 26 Juni 2012

Komunitas Voli yang kami maksud di sini adalah sekumpulan warga yang

bermain voli di lapangan yang terletak di samping Gedung Adat. Kegiatan

olahraga voli biasa dilakukan warga pada sore hari. Di sana, warga berkumpul

untuk bermain bersama, tidak peduli gender maupun usia. Survei ini kami lakukan

terkait program Segar dan Lomba Voli.

e. Pertemuan dengan Bapak Camat pada 28 Juni 2012

Pertemuan ini dikoordinasikan oleh pembimbing lapangan kami, Irhamni

Rahman, S. Hum, untuk memperkenalkan K2N UI sekaligus mempresentasikan

program kerja yang telah kami susun. Dari pertemuan ini, kami mendapat

masukan dari Bapak Camat berupa alternatif lokasi Rumah Kreatif jika Gedung

Adat tidak bisa dipermanenkan, yaitu Balai Desa atau Mess milik Pemda.

f. Berbincang dengan Sekretaris Desa (Sekdes) pada 29 Juni 2012

Untuk pendekatan terhadap pihak desa, kami memilih untuk membuka jalur

melalui Sekdes. Alasan kami adalah karena Sekdes yang bernama Dedeng ini

seusia dengan kami, sehingga lebih mudah dan lebih santai dalam berkomunikasi.

Selain itu, beliau juga lebih mudah ditemui karena bertempat tinggal di Dusun

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 23: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Jagoi Babang Babang, dibandingkan dengan Kepala Desa yang bertempat tinggal

di Dusun Risau.

Dari perbincangan ini kami memperoleh informasi berikut ini.

1. Selain Sekdes, ternyata Dedeng juga ketua OMK (Orang Muda Katolik),

sehingga dalam pertemuan ini secara tidak langsung kami juga telah

mensosialisasikan kegiatan ke pihak gereja Katolik.

2. Mengenai kader yang juga telah kami singgung dalam pertemuan ini,

Dedeng mengatakan bahwa warga desa terkenal cuek dan pemuda di sini

tidak terbiasa untuk bekerja secara sukarela.

3. Dedeng mengatakan bahwa perpustakaan yang akan dibuka di Balai Desa

nanti akan diurus oleh beliau dan secara tersirat beliau menyatakan dapat

membantu keberlangsungan Rumah Kreatif nantinya.

g. Berbincang dengan Pengurus Gedung Adat pada 26 dan 30 Juni 2012

Meskipun pihak desa telah meyakinkan kami bahwa kami dapat menggunakan

Gedung Adat untuk program, kami merasa perlu untuk berbicara langsung dengan

Pengurus Gedung Adat langsung, yaitu Bapak Ahau. Di sini kami juga meminta

izin untuk mempermanenkan bilik di dalam Gedung Adat buatan mahasiswa

Akper sebagai markas Rumah Kreatif. Permintaan ini mendapat sambutan positif,

sehingga kami tidak perlu lagi khawatir mengenai lokasi dan perizinannya.

h. Berkunjung ke Pos KOSTRAD Lintas Batas RI-Malaysia pada 29 Juni

2012

Kunjungan ini merupakan berntuk observasi terkait masalah pemberdayaan

pemuda, karena di sini pihak KOSTRAD-lah yang berperan dalam kegiatan

kepemudaan, khususnya untuk kegiatan olahraga bersama. Informasi yang

berhasil kami kumpulkan dari kunjungan ini adalah sebagai berikut:

1. Warga di sini sudah seperti masyarakat perkotaan yang tingkat

individualitasnya cukup tinggi. Tidak mudah untuk mendekati mereka.

2. Olahraga adalah jalur yang dapat mengantarkan kami untuk mendekati

warga, khususnya pemuda desa.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 24: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

3. Perlombaan olahraga yang sesuai dan memungkinkan adalah voli. Sepak

bola dapat menjadi alternatif, tetapi voli tetap pilihan utama karena

digemari oleh seluruh warga.

4. Berkumpul di warung untuk merokok, minum-minum, bahkan

mengonsumsi narkoba sudah menjadi hal biasa bagi warga di sini dan

bukan merupakan sesuatu yang dapat kami intervensi.

i. Berkunjung ke Kediaman Kepala Dusun pada 29 Juni 2012

Kepala Dusun Jagoi Babang sangat sulit ditemui karena beliau bertempat tinggal

di perbatasan. Akhirnya, kami berkesempatan mengunjungi kediaman beliau pada

tanggal 29 Juni 2012 untuk memperkenalkan diri sekaligus program yang kami

usung. Ternyata walaupun kami belum pernah bertemu sebelumnya, Bapak

Kepala Dusun sudah memiliki daftar lengkap nama-nama kami serta telah

mengetahui secara singkat program Rumah Kreatif yang akan dilangsungkan di

Gedung Adat. Kunjungan pun berjalan singkat.

2.2.1.2 Penataan dan Dekorasi

Penataan dan dekorasi ruangan Rumah Kreatif baru dapat dilaksanakan setelah

teman-teman dari Akper selesai melaksakan PKL pada tanggal 1 Juli 2012.

Sebelumnya, pada 27 dan 28 Juni 2012, kami mempersiapkan diri dengan

membongkar dan mengatur logistik khususnya buku-buku bacaan serta membuat

sendiri hiasan untuk dekorasi Rumah Kreatif.

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat hiasan-hiasan tersebut adalah kertas

lipat, karton, pensil, tali raffia, gunting, dan cutter. Dari bahan-bahan tersebut

kami berhasil membuat orang-orangan dari karton, tulisan Rumah Kreatif, 26

model huruf kapital maupun huruf kecil, model angka dari 0-9, serta berbagai

bentuk lain untuk menghiasi interior Rumah Kreatif

Pada 1 Juli 2012, kami memulai memindahkan logistik ke lokasi pada siang hari.

Berkardus-kardus buku dan perlengkapan lainnya kami pindahkan dari kediaman

kami selama satu bulan kegiatan K2N UI 2012 ini, yaitu rumah Keluarga Edi dan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 25: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Keluarga Sudibyo, ke Gedung Adat. Kehadiran kami membawa berkardus-kardus

barang ke Gedung Adat cukup menarik perhatian warga.

Kami melakukan penghitungan dan katalogisasi buku-buku. Dari kegiatan ini

diketahui bahwa buku yang kami peroleh total berjumlah 400 buah. Katalogisasi

yang kami lakukan tidak mengikuti apa yang telah diajarkan oleh rekan kami dari

Program Studi Ilmu Perpustakaan, tetapi kami buat lebih sederhana karena

keterbatasan waktu dan tenaga.

2.2.1.3 Peresmian Rumah Kreatif

Rumah Kreatif diresmikan pada tanggal 2 Juli 2012 pukul 9.00 WIB oleh Dedeng,

Sekdes Jagoi Babang. Beliau memberikan sambutan dan sebagai simbolisasi

dibukanya Rumah Kreatif, dilaksanakan dengan pemotongan pita yang terbuat

dari tali dan kertas krep warna-warni. Acara peresmian juga dihadiri oleh Humas

Desa Jagoi Babang, Bapak Jimou, serta peserta yang terdiri dari anak-anak dan

remaja yang sudah tidak sabar untuk memulai kegiatan di Rumah Kreatif. Jumlah

peserta yang hadir menyentuh angka 70.

Gambar 2 Suasana Peresmian Rumah Kreatif

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 26: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

2.2.2 Pelaksanaan

Rumah Kreatif dibuka setiap hari Senin-Jumat pukul 9.00-11.30 WIB kemudian

dilanjutkan pukul 13.00-16.00 WIB. Untuk akhir pekan, Rumah Kreatif tutup

karena kegiatan difokuskan untuk kegiatan luar ruangan.

2.2.2.1 Rumah Baca dan Gedung Bermain

Rumah Baca dan Gedung Bermain adalah kegiatan yang menjadi fokus utama dari

program Rumah Kreatif. Sebagai Rumah Baca, terdapat koleksi buku sejumlah

400 eksemplar yang dapat dibaca di tempat oleh pengunjung. Sebagai Gedung

Bermain, Rumah Kreatif memiliki dua set congklak, dua papan catur, dan

sepasang raket bulu tangkis beserta koknya.

Temuan Lapangan

Kami menemukan bahwa fungsi Rumah Kreatif sebagai Gedung Bermain lebih

berkembang ketimbang sebagai Rumah Baca, dikarenakan minat baca pengunjung

masih kurang, sementara minat bermain mereka sangat tinggi. Oleh karena itu,

fungsi sebagai Rumah Baca kami coba optimalkan melalui kegiatan-kegiatan lain

yang akan kami paparkan selanjutnya.

Dari banyaknya judul dan jenis buku yang tersedia, tentunya ada buku-buku yang

menjadi favorit. Anak-anak menyenangi buku-buku dengan label majalah anak,

aktivitas, dan komik, sementara remaja lebih memilih novel dan kamus Bahasa

Inggris.

2.2.2.2 Corak Hasta

Corak Hasta merupakan payung besar dari sub-sub kegiatan berikut.

a. Menggambar Cita-cita

Merupakan kegiatan pertama di hari pertama diresmikannya Rumah Kreatif pada

tanggal 2 Juli 2012. Kegiatan dimulai dengan pendahuluan berupa perkenalan diri

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 27: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

tiap-tiap peserta yang hadir beserta cita-cita mereka. Kami mencoba untuk

menyemangati mereka dalam menggapai cita-cita dengan mengajari mereka

‘Tepuk Pandu Positif’ (terlampir). Selanjutnya, mereka kami organisasikan untuk

duduk rapi dan menyebar. Kami membagikan selembar kertas gambar ukuran A4

dan meminta mereka untuk menggambar sesuatu yang berhubungan dengan cita-

cita mereka di kertas tersebut.

Jumlah peserta yang mencapai 70 orang lebih membuat kami kesulitan untuk

menertibkan mereka. Cara yang kami gunakan untuk mengatasi hal ini adalah

dengan mengajari mereka ‘Tepuk Diam’ (terlampir). Namun, alat menggambar

yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah peserta yang hadir. Hanya tersedia 5

set krayon dan 1 set pensil warna isi 12. Banyak anak yang tidak mendapatkan

krayon dan pensil warna. Sebagai alternatif, kami memberikan pensil biasa.

Konsekuensinya, terdapat banyak gambar yang seadanya dan tidak diwarnai sama

sekali.

Temuan Lapangan

Fakta yang kami temukan dari kegiatan ini adalah tidak semua anak mampu

menggambar cita-cita mereka. Usia turut memengaruhi tingkat kemampuan anak

dalam menggambar. Namun, hal yang tidak bisa dipungkiri adalah bakat. Dari

kegiatan inilah mulai terlihat anak-anak yang memiliki bakat lebih dalam

menggambar.

Cita-cita mereka bervariasi namun cenderung berpola mengikuti teman-teman

mereka. Profesi yang menjadi cita-cita mereka adalah sebagai berikut.

- Dokter

- Guru

- Perawat

- Tentara

- Polisi

- Pemain bola

- Pilot

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 28: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Keterbatasan alat gambar, kesulitan untuk mengayomi seluruh anak, serta kurang

mampunya mayoritas anak untuk menggambar cita-cita mereka, memaksa kami

untuk membebaskan mereka menggambar apapun yang mereka inginkan.

Hasilnya, kebanyakan menggambar rumah dan pemandangan alam.

b. Melipat Kertas

Merupakan kegiatan kedua di hari pertama Rumah Kreatif tanggal 2 Juli 2012.

Menggunakan media berupa kertas lipat berwarna. Setiap anak mendapat

selembar kertas. Pada pelaksanaan kegiatan ini, pembagian kelompok kecil

berdasarkan kelas telah dijalankan. Materi melipat kertas yang diajarkan pun telah

disesuikan dari yang paling mudah hingga yang paling sulit.

- Untuk prasekolah-1 SD membuat rumah.

- Untuk kelas 2-3 SD membuat ikan paus.

- Untuk kelas 4 SD membuat dompet.

- Untuk kelas 5 SD membuat wadah 4 ruang.

- Untuk kelas 6 SD membuat burung bangau.

Temuan Lapangan

Ini merupakan pengalaman pertama mereka menggunakan kertas lipat berwarna.

Mereka bahkan meminta kerta lebih untuk belajar melipat kertas lagi di rumah.

Dari hasil perbincangan selama kegiatan berlangsung, kami mengetahui bahwa

pelajaran keterampilan seperti ini tidak diajarkan di sekolah.

c. Membuat Mosaik

Dilakukan pada pagi hari di tanggal 9 Juli 2012. Menggunakan media berupa

kertas lipat beraneka warna yang telah digunting kecil-kecil, pola pada selembar

kertas berupa nama mereka masing-masing, dan lem kertas.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 29: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Gambar 3 Hasil Mosaik

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Temuan Lapangan

Kegiatan yang semula diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama

ternyata selesai dalam waktu singkat karena anak-anak semangat dan tekun dalam

membuatnya. Kegiatan ini juga mampu meningkatkan jumlah pengunjung usia

SMP dan menyebabkan lem habis dalam waktu singkat.

Inovasi dan kreasi anak mulai terlihat dengan menciptakan pola lain untuk

dijadikan mosaik, selain pola utama berupa nama mereka.

Semua hasil mosaik yang ada kami tempel di dinding Rumah Kreatif sebagai

bentuk apresiasi terhadap hasil karya mereka. Ini adalah satu-satunya hasil

kegiatan Corak Hasta yang kami pajang tanpa melalui proses seleksi.

d. Mewarnai dan Menggambar Bebas

Mulai minggu kedua, kami mulai membebaskan peserta yang hadir ke Rumah

Kreatif untuk melakukan hal yang mereka inginkan dan ternyata banyak memilih

untuk menggambar dan mewarnai. Media yang digunakan adalah kertas HVS

untuk menggambar atau mewarnai pola yang kami buatkan untuk mereka serta

alat pewarna berupa krayon dan pensil warna.

Temuan Lapangan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 30: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Anak-anak yang suka menggambar dan mewarnai memanfaatkan kegiatan ini

untuk membuat karya sebanyak-banyaknya, karena gambar yang bagus akan

dipajang di dinding. Kegiatan mewarnai merupakan salah satu kegiatan yang

paling diminati oleh anak-anak, tetapi tetap dapat dibedakan mana yang suka

menggambar maupun mewarnai dan mana yang benar-benar memiliki bakat di

bidang ini. Gambar yang umum dibuat adalah gambar rumah, pemandangan,

bunga, dan gambar-gambar yang mereka contoh dari buku yang mereka baca.

Terdapat fakta unik ketika kegiatan tersebut dilaksanakan. Fakta tersebut adalah,

ketika ada seseorang yang menggambar atau mewarnai suatu pola tertentu,

misalnya ikan, maka anak-anak yang lain akan mengikutinya, menggambar dan

mewarnai gambar ikan juga.

e. Menggambar Wajah Teman

Kegiatan dilakukan pada siang hari di hari Selasa, 10 Juli 2012. Kegiatan ini kami

maksudkan untuk memberi variasi baru terhadap gambar-gambar yang dibuat oleh

anak-anak Rumah Kreatif. Sebelum kegiatan ini, belum ada peserta yang

menggambar orang.

Gambar 4 Lukisan Wajah

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Temuan Lapangan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 31: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Walaupun pada awalnya para peserta mengaku tidak mampu menggambar wajah,

namun hasil menunjukkan bahwa sebenarnya mereka mampu membuat gambar

tersebut, bahkan terdapat gambar yang relatif mirip dengan wajah aslinya.

2.2.2.3 Belajar Bersama

a. Menulis Surat tentang Cita-cita

Kegiatan ini dilakukan untuk peserta kelas 4-6 SD. Tujuan kegiatan ini adalah

untuk belajar mengekspresikan diri lewat media tulis. Kami memilih tema tentang

cita-cita dan karya-karya mereka kami proyeksikan untuk dipajang di Dinding

Apresiasi.

Temuan Lapangan

Berdasarkan obrolan dengan anak-anak, mereka tidak terbiasa untuk membuat

karangan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah sehingga mereka kesulitan

dalam menuangkan ide-ide lewat tulisan. Kami melihat fakta bahwa sebenarnya

mereka memiliki kemampuan untuk menulis. Ada segelintir anak yang menulis

dengan cukup baik, namun mereka kurang percaya diri dengan hasil karya mereka

sendiri. Tulisan yang sudah hampir jadi kemudian mereka hapus dan mereka ganti

dengan meniru tulisan kawan mereka yang mereka anggap lebih baik dari karya

mereka sendiri.

Kesalahan umum yang biasa mereka buat adalah:

1. Pengunaan tanda baca

2. Penggunaan huruf kapital dan huruf kecil

3. Membedakan ‘r’ dan ‘l’

4. Membedakan kata depan dan imbuhan ‘di’

5. Sinkronisasi tulisan dengan apa yang ingin disampaikan

b. Dikte

Kegiatan dilakukan untuk anak kelas 2-3 SD. Tujuan kegiatan ini adalah

mengetahui sejauh mana kemampuan menulis anak-anak. Kegiatan ini kami pilih

karena tema kegiatan di hari itu adalah menulis dan menurut hasil pengamatan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 32: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

kami mereka sudah mampu menulis namun belum mampu menggunakan media

tulis sebagai sarana penyampaian ide-ide mereka.

Temuan Lapangan

Mayoritas sudah mampu menulis, tetapi belum mampu mensinkronisasikan apa

yang mereka dengar ke dalam tulisan, sehingga dikte pun perlu dieja. Kesalahan

yang umum terjadi adalah penulisan huruf yang terbalik, seperti b dan d serta p

dan q. Beberapa anak cocok dengan metode dikte dan di kesempatan-kesempatan

berikutnya justru berinisiatif untuk meminta latihan menulis dengan metode ini.

c. Belajar Menulis Alfabet dan Nama Sendiri

Kegiatan tersebut ditujukan untuk yang pra-sekolah dan anak kelas 1 SD. Hal ini

kami lakukan karena masih banyak anak yang belum mampu menulis nama

sendiri di buku pengunjung.

Temuan Lapangan

Belum seluruh anak dapat menulis, maka alternatif kegiatan yang kami pilih

membuatkan pola berupa garis putus-putus serta mencari huruf tertentu yang

terdapat di majalah.

d. Belajar Bahasa Inggris

Kegiatan ini kami anggap perlu, mengingat lokasi desa di perbatasan dengan

negara lain, sehingga globalisasi pun tak terhindarkan lagi. Selain itu, bahasa

Inggris merupakan bahasa internasional yang menjadi salah satu kunci untuk

bersaing di masa yang akan datang. Nasionalisme pun bukan berarti menutup diri

dari pengaruh asing, melainkan mengambil aspek positif dari luar untuk

membangun apa yang ada di dalam.

Belajar bahasa Inggris dibagi berdasarkan sasarannya. Untuk usia SMP, kami

belajar kosakata dengan memberi mereka beberapa kata dalam bahasa Indonesia

dan meminta mereka mencari padanan katanya dalam bahasa Inggris karena kami

berhipotesis bahwa mereka sudah memiliki dasar kosakata yang memadai Namun,

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 33: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

ternyata dasar kosakata yang mereka miliki belum cukup luas. Metode pun diubah

menjadi dikte per kata bahkan per huruf.

Sementara untuk usia SD, metode yang kami gunakan adalah bernyanyi bersama

dan membuat lagu-lagu tersebut menjadi bilingual agar anak-anak tersebut juga

paham arti dari lagu yang mereka nyanyikan. Lagu-lagu tersebut adalah:

- ABC

- Twinkle Twinkle Little Star

- Family Song

Metode ini dipilih karena sebagian besar anak belum mendapat pelajaran bahasa

Inggris di sekolah.

Temuan Lapangan

Dari kegiatan ini kami melihat bahwa sebenarnya kemampuan berbahasa Inggris

mereka tidak merata, tetapi karena belajar dilakukan dengan bernyanyi dan gerak

tubuh, semua anak terlihat menikmati kegiatan ini. Anak-anak pun mulai berani

untuk maju ke depan, walaupun pada awalnya kami iming-imingi hadiah berupa

permen.

e. Wawasan Nusantara

Kegiatan ini berupa pengenalan Presiden, Wakil Presiden, Mata Uang, Ibu Kota

Negara, dan segala sesuatunya mengenai Indonesia serta belajar peta Indonesia.

Terdapat 3 metode yang kami gunakan, yaitu :

1. Tanya-jawab, dengan menggunakan media peta untuk pertanyaan yang

berkaitan dengan unsur geografis.

2. Dikte tentang wawasan Nusantara yang dilanjutkan dengan menggambar

pulau-pulau besar di Indonesia.

3. Menggambar peta Indonesia dilengkapi dengan keterangan nama pulau

besar dan tambahan berupa informasi lain yang telah diajarkan.

Temuan Lapangan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 34: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Fakta menunjukkan bahwa masih banyak anak yang salah menjawab pertanyaan

tentang wawasan Nusantara. Metode tanya-jawab yang diharapkan berlangsung

dua arah pun akhirnya menjadi penyampaian informasi searah.

2.2.2.4 Dinding Apresiasi

Sesuai dengan namanya, Dinding Apresiasi merupakan dinding sebagai bentuk

apresiasi kami terhadap peserta Rumah Kreatif yang telah menghasilkan banyak

karya melalui berbagai kegiatan Rumah Kreatif yang telah mereka ikuti. Dinding

Rumah Kreatif penuh dengan hasil gambar, mosaik, tulisan, maupun hasil

mewarnai mereka.

Temuan Lapangan

Dinding Apresiasi mampu mendorong semangat anak-anak untuk terus

menghasilkan karya baru setiap harinya. Jumlah karya yang dihasilkan meningkat

di minggu kedua.

2.2.2.5 Melodi Negeriku

a. Permainan Tradisional

Kegiatan kami lakukan pada hari Rabu, 4 Juli 2012. Permainan tradisional yang

kami lakukan adalah permainan anak-anak yang bersifat nasional, dalam artian

merupakan permainan anak-anak Indonesia pada umumnya dan bukan merupakan

permainan khas yang berasal dari Jagoi Babang. Berdasarkan pengamatan kami

ditambah dengan pengakuan dari anak-anak di sana, mereka tidak mengenal

permainan tradisional asli Jagoi Babang. Untuk menyiasati hal tersebut,

permainan kami modifikasi agar tetap memilik unsur khas masyarakat Jagoi.

Permainan pertama yang kami lakukan adalah Domikado. Dalam permainan ini,

anak-anak duduk membentuk lingkaran besar dan melakukan tepuk berantai

sambil menyanyikan lagu berikut:

“Do mika do mika do eska, eska do eska do bela beli

One, two, three, ..., ten!”

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 35: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Untuk menyelipkan nilai-nilai tradisional, kami mengubah lirik lagu dengan

mengganti hitungan satu sampai sepuluh yang biasanya menggunakan Bahasa

Inggris, menjadi hitungan dalam Bahasa Jagoi sehingga berbunyi:

“Ni, duo, talu, pat, limo, nuam, juh, moih, pi’ih, smong!”

Gambar 5 Suasana Permainan Domikado

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Permainan lain yang kami lakukan adalah bermain ayam-ayaman (permainan dua

tim yang berbaris memanjang ke belakang dan saling merebut anggota tim lawan),

bermain benteng (permainan dua tim yang harus menjaga benteng masing-masing

agar tidak direbut tim lawan), serta bermain Paman Abraham (seorang anak maju

dan melakukan gerakan yang harus diikuti oleh teman-temannya).

Temuan Lapangan

Permainan tradisional yang dapat dilakukan beramai-ramai memang membuat

gaduh, namun juga berhasil menarik perhatian beberapa anak yang biasa sibuk

dengan gadget-nya. Sebagai tambahan, terdapat sebuah tempat penyewaan Play

Station yang kemungkinan besar merupakan salah satu faktor lunturnya

permainan tradisional di Jagoi.

b. Menyanyikan Lagu Nasional

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 36: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Dari hari pertama dibukanya Rumah Kreatif, menyanyikan lagu nasional

merupakan program rutin yang selalu dilakukan. Lagu wajib di setiap awal hari

adalah lagu Indonesia Raya. Lagu lain dinyanyikan antara lain Dari Sabang

Sampai Merauke, Hari Merdeka, Garuda Pancasila, dan Satu Nusa Satu Bangsa.

Sejujurnya, tujuan utama kegiatan ini bukanlah untuk memupuk nasionalisme,

melainkan lebih untuk melatih keberanian mereka. Setiap akan mulai bernyanyi,

dibutuhkan seorang relawan yang berani memimpin sebagai dirigen. Selain itu,

lagu-lagu nasional inilah yang mereka nyanyikan di atas panggung pada Pentas

Rakyat ‘Jagoi Babang Merah Putih’.

Temuan Lapangan

Fakta yang kami peroleh adalah tidak terlalu banyak lagu nasional yang dihafal

oleh anak-anak Jagoi Babang. Juga, masih terdapat beberapa kesalahan lirik pada

lagu yang mereka hafal. Terdapat pula perbedaan versi nada di beberapa lagu.

Kesalahan lain adalah dirigen hanya paham birama 4/4 dan tidak paham ketukan.

2.2.2.6 Kreasi Dongeng

Kreasi Dongeng adalah kegiatan mendongeng yang kami modifikasi dengan

harapan nilai-nilai moral yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dicerna oleh

pendengarnya.

a. Menggunakan media buku

Dilakukan dalam kelompok kecil untuk memudahkan kami dan para peserta agar

kegiatan berjalan optimal. Buku yang dipilih adalah sebuah komik berjudul

Bintang Lapangan karena buku tersebut tersedia dalam jumlah banyak sehingga

setiap anak memegang bukunya masing-masing. Setiap peserta bergiliran

membacakan cerita per halaman untuk peserta lainnya.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 37: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Gambar 6 Dongeng lewat Media Buku

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Temuan Lapangan

Kemampuan membaca anak tidak merata. Pada kelompok kelas III, masih

terdapat anak yang harus mengeja kata.

b. Menggunakan media film

Kami memilih untuk memodifikasi program Kreasi Dongeng menggunakan media

film dengan asumsi bahwa film lebih menarik dan metode lisan dirasa kurang

efektif mengingat jumlah anak yang banyak dan sering membuat gaduh. Suara

kami seringkali tidak menjangkau seluruh penjuru ruangan.

Film yang kami putarkan adalah Laskar Pelangi dan How to Train Your Dragon.

Kedua film tersebut memiliki nilai moral yang ingin kami sampaikan kepada

audiens. Reaksi audiens terhadap kedua film pun berbeda-beda.

Temuan Lapangan

Film How to Train Your Dragon lebih menarik perhatian penonton dibandingkan

film Laskar Pelangi. Sebagian penonton mengaku sudah pernah menonton Laskar

Pelangi saat dutayangkan di televisi, sementara ini adalah kali pertama mereka

menonton How to Train Your Dragon, film animasi dengan visualiasasi yang

apik.

2.2.2.7 Segar (Sehat dan Bugar)

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 38: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Program Segar merupakan program yang dapat dikategorikan sebagai program

keakraban bersama warga dari berbagai lapisan usia. Hal tersebut dikarenakan

waktu berolahraga merupakan waktu berkumpul warga, mulai dari anak-anak

sampai orang tua. Kami lebih berperan sebagai fasilitator dalam bentuk

penyelenggara lomba atau teman bermain bersama, karena pada dasarnya kegiatan

olahraga memang telah menjadi kebiasaan masyarakat Jagoi. Olahraga yang kami

lakukan adalah sebagai berikut.

a. Voli

Voli merupakan olahraga terfavorit di Jagoi Babang. Biasa dimainkan sore hari di

lapangan di samping Gedung Adat oleh berbagai lapisan usia. Untuk olahraga ini,

kami mengadakan lomba antarwarga. Lomba voli kami adakan dalam dua tahap,

yaitu penyisihan dan final. Tahap penyisihan kami adakan pada hari Sabtu, 7 Juli

2012 dengan 4 tim peserta. Dua tim pemenang pada tahap penyisihan melaju ke

tahap final yang rencana awalnya akan diadakan keesokan harinya, tetapi

terkendala akibat turunnya hujan. Final pun kami laksanakan dua hari setelahnya,

yaitu pada Senin, 9 Juli 2012. Hasil pertandingan selengkapnya terlampir.

Lomba voli ini melibatkan warga dari berbagai lapisan usia dan tidak mengenal

gender. Pertandingan juga diramaikan dengan kehadiran KOSTRAD yang ikut

berbaur bersama warga lokal. 4 tim yang bertanding pun komposisinya kami atur

sedemikian rupa agar dalam satu tim terdapat warga anak-anak, pemuda, dewasa,

baik pria maupun wanita, serta perwakilan pihak KOSTRAD.

Gambar 7 Lomba Voli

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 39: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

b. Bulu tangkis

Olahraga bulu tangkis biasa dilaksanakan di dalam Gedung Adat di sela-sela

kegiatan inti Rumah Kreatif sehari-hari. Peralatan disediakan oleh Rumah Kreatif.

Sebelumnya, anak-anak biasa bermain menggunakan pemukul kayu.

c. Sepak bola

Sepak bola biasa dilaksanakan di lapangan bola depan SDN 01 Jagoi Babang,

sebagai alternatif dari voli. Jika voli tidak mengenal lapisan usia, untuk sepak bola

biasa dimainkan oleh anak-anak usia belasan dan pemuda dusun. Di sini kami

berperan sebagai teman bermain bersama.

Olahraga sepakbola yang dilaksanakan seringkali merupakan pertandingan antar

dusun. Dusun yang bertanding yaitu dusun Jagoi Babang dengan Sintabeng.

Selain itu, teman-teman dari KOSTRAD juga datang ikut bergabung.

d. Renang

Renang yang dilaksanakan bukanlah renang di kolam renang, melainkan di

bendungan. Tempat tersebut sebenarnya adalah pengairan untuk sawah. Anak-

anak sampai pemuda biasa mandi dan renang di bendungan, baik pagi, siang,

maupun sore hari. Kehadiran kami di sana adalah untuk mengakrabkan diri

dengan warga sekaligus menjaga anak-anak kecil yang belum mahir berenang.

2.2.2.8 Hari Keakraban

a. Kumpul Pemuda Desa

Kumpul dengan pemuda desa kami adakan dua kali. Pertama, kami menemui

OMK di Gereja Katolik pada Sabtu malam, 7 Juli 2012. Tujuannya adalah untuk

menyambung tali keakraban sekaligus mensosialisasikan acara Pentas Rakyat

‘Jagoi Babang Merah Putih’. Antusiasme mereka sangat bagus.

Kumpul kedua dilaksanakan keesokan harinya di Gedung Adat pukul 13.00 WIB.

Perkumpulan kedua tersebut dihadiri oleh pemuda-pemudi baik dari OMK

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 40: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

maupun MMP. Tujuan utamanya adalah untuk membicarakan keberlangsungan

dari keberadaan Rumah Kreatif di Jagoi Babang. Pertemuan tersebut

menghasilkan kader yang akan melanjutkan Rumah Kreatif selanjutnya.

Temuan Lapangan

Berbeda dengan anak-anak yang cenderung aktif dalam berbagai kegiatan Rumah

Kreatif, para pemuda justru terlihat malu-malu dan pendiam. Kami sudah

berusaha mengajak mereka untuk ikut bergabung dengan kami. Salah satu jalan

untuk mengajak mereka bergabung adalah dengan mengikutsertakan mereka

dalam acara pentas rakyat.

b. Kumpul Sore

Kumpul sore merupakan kegiatan yang dilakukan secara insidental. Kami

melakukan jalan santai dengan rute melewati hutan dengan ujungnya adalah air

terjun. Hal tersebut dikarenakan anak-anak di sini senang bermain ke air terjun.

Kami juga sering menerima kehadiran anak-anak dan remaja yang datang

berkunjung ke kediaman Keluarga Edi maupun Keluarga Sudibyo. Beberapa kali

pula kami menerima undangan ke rumah warga, seperti makan rujak di kediaman

Meissy serta membantu pelaksanaan pengajian mingguan di kediaman Keluarga

Sudibyo.

Temuan Lapangan

Dari kegiatan ini kami berhasil mendapatkan trivia-trivia yang berhubungan

dengan warga, seperti mitos-mitos yang masih mereka percaya serta kebiasaan-

kebiasaan mereka, yaitu :

1. Hujan tata’, yaitu hujan yang turun saat cuaca panas, dan dianggap sebagai

hujan pembawa penyakit. Saat hujan tata’ turun, anak-anak tidak berani

untukkeluar rumah.

2. Tidak boleh menunjuk pelangi. Seiring dengan seringnya hujan tata’,

fenomena alam yang satu ini juga sering muncul di langit. Namun,

menunjuk pelangi adalah tabu yang dipercaya dapat membuat sakit kulit.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 41: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

3. Ikan teri bukanlah lauk bagi masyarakat Jagoi, melainkan sudah seperti

bumbu masak. Hampir semua masakan menggunakan ikan teri, bahkan

untuk rujak buah sekalipun. Ikan teri juga dihaluskan dalam membuat

sambal.

4. Mentimun bukan dimakan sebagai lalapan, melainkan dimasak seperti

sayuran lainnya.

5. Warga Jagoi punya kebiasaan mandi 3 kali sehari. Hal tersebut dapat

dimaklumi, mengingat kondisi geografis Jagoi Babang yang dekat dengan

garis khatulistiwa. Menyebabkan suhu udara di Jagoi Babang menjadi

lebih tinggi dibanding di daerah lainnya.

2.2.2.9 Pentas Rakyat

Merupakan sebuah program integrasi antara 6 dusun. Acara ini kami beri judul

“Jagoi Babang Merah Putih” dan memiliki struktur kepanitian sendiri yang diisi

oleh kami ber-19. Acara diselenggarakan di Gedung Adat pada hari Sabtu, 14 Juli

2012. Pada acara ini kami mengundang berbagai pihak dan lembaga yang telah

membantu kami sepanjang K2N berlangsung, seperti pihak Kecamatan, Desa,

Dusun, KOSTRAD, serta para kader. Acara ini terbuka untuk umum dan semua

warga dapat menikmatinya.

Pentas Rakyat ini diisi oleh warga sendiri, tepatnya para peserta yang telah

membantu dan mengikuti rangkain program K2N UI 2012 di masing-masing

dusun. Masing-masing program menampilkan hasil kegiatan.

Kelompok Rumah Kreatif mengadakan lomba mewarnai dan menyanyi lagu

‘Hymne Guru’ yang diikuti oleh anak-anak dari keenam dusun tersebut. Anak-

anak Rumah Kreatif juga mengisi acara dengan menampilkan 4 kelompok

menyanyi serta fashion show kerajinan tangan khas Jagoi Babang sebagai bentuk

kegiatan terintegrasi dengan program Ekonomi Kreatif. Sebanyak 10 pasang anak

ditambah dengan sepasang peserta K2N UI dipilih untuk memamerkan 6 jenis

kerajinan yang berbeda, yaitu stupap (pemukul lalat), ragak, takin (tas kecil

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 42: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

berbentuk silinder), tapan (penampi beras), bubu (alat untukmenangkap ikan), dan

bidai (tikar dari anyaman bambu).

Gambar 8 Fashion Show Kerajinan Tangan

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Kelompok Ekonomi Kreatif dari Dusun Risau mengadakan pameran kerajinan

lokal khas Jagoi Babang yang terbuat dari rotan. Pameran dilakukan di beranda

Gedung Adat dengan mendirikan sebuah booth yang memajang kerajinan-

kerajinan tersebut. Sebagian merupakan barang pinjaman dan sebagian memang

untuk dijual. Selain itu, kelompok ini pula lah yang meyediakan kerajinan tangan

yang ditampilkan dalam fashion show yang dilakukan oleh anak-anak Rumah

Kreatif.

Kelompok Posyandu Lansia dari Dusun Sei Take membacakan hasil dari lomba

menulis surat untuk kakek dan nenek. Selanjutnya, Kelompok Pencerahan Hukum

menampilkan lagu daerah dusun mereka, yaitu Dusun Kindau. Selain itu, ada

kelompok Kampung Berseri yang melakukan pameran tong sampah hasil lomba

yang telah mereka lakukan sebelumnya. Terakhir, dari kelompok Kesehatan untuk

Semua meluncurkan permainan ular tangga unik yang mengajarkan kita perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pada acara ini pula dilakukan pelantikan kader dari masing-masing program.

Setiap kader maju ke atas panggung dan diberikan seritfikat agar warga tahu

bahwa selanjutnya di tangan para kader tersebutlah keberlangsungan berbagai

program kami ini bergantung.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 43: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Temuan Lapangan

Sambutan warga cukup meriah, terlihat dari penuhnya ruangan sehingga ada

warga yang harus berdiri di luar. Perlombaan yang diadakan berlangsung

kompetitif dan menghasilkan juara-juara yang berasal dari dusun yang berbeda.

Wajah anak-anak yang mendapat kesempatan tampil di panggung terlihat bahagia.

Acara ditutup dengan tangisan anak-anak yang bersedih karena kami akan segera

pergi meninggalkan dusun mereka.

2.2.2.10 Dokumentasi Budaya

Kegiatan ini dilakukan dengan pembuatan kamus mini bahasa Indonesia-bahasa

Jagoi melalui wawancara langsung dengan narasumber yang kami rasa tepat,

yakni Ibu Sudibyo yang merupakan warga natif dan menantunya, Saudari Salma

2.2.3 Kaderisasi

Kami bekerja sama dengan dua organisasi besar pemuda berbasis gereja di Desa

Jagoi, yaitu OMK (Orang Muda Katolik) dan Muda-Mudi Protestan. Kedua

organisasi ini bersedia untuk bersinergi melanjutkan Rumah Kreatif selepas

kepergian kami. Secara mufakat dipilih Dedeng, ketua OMK yang sekaligus

Sekretaris Desa Jagoi, sebagai ketua kepengurusan Rumah Kreatif dan Jepride,

ketua Muda-Mudi Protestan sebagai wakilnya. Kombinasi ini kami strategikan

untuk menyatukan dua kubu pemuda Jagoi yang kurang bersatu.

Data diri kader Rumah Kreatif Jagoi Babang adalah sebagai berikut.

1. Ketua

Nama Lengkap : Dedeng

Nama Panggilan : Dedeng

Tempat, tanggal lahir : Sebujit, 28 Desember 1988

Alamat : Dusun Jagoi Babang Babang

Jabatan : Sekretaris Desa Jagoi

Ketua Organisasi Orang Muda Katolik

Riwayat Pendidikan :

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 44: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

SD : SDN 01 Jagoi Babang

SMP : SMPN 01 Jagoi Babang

SMA : SMAN 01 Jagoi Babang

2. Wakil Ketua

Nama Lengkap : Jepride

Nama Panggilan : Dede

Tempat, tanggal lahir : Jagoi Babang, 21 Oktober 1991

Alamat : Dusun Jagoi Babang No. 18 RT 03 RW 01

Jabatan : Staf Pemasaran PT TOYOTA

Ketua Organisasi Muda-Mudi Protestan

Riwayat Pendidikan :

SD : SDN 01 Jagoi Babang

SMP : SMPN 01 Jagoi Babang

SMA : SMAN 01 Jagoi Babang

Gambar 9 Pelantikan Kader di Acara JBMP

(dok. Kelompok Rumah Kreatif Jagoi Babang)

Kegiatan monitoring kami lakukan untuk menjamin keberlangsungan Rumah

Kreatif selepas kami meninggalkan Dusun Jagoi Babang Babang. Kepengurusan

baru Rumah Kreatif sepakat untuk membuka Rumah Kreatif di akhir pekan, yaitu

hari Jumat dan Sabtu siang hingga sore. Sejauh ini, komunikasi dilakukan lewat

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 45: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

telepon dan SMS (Short Message Service) dengan kader dan cek silang dengan

anak-anak Jagoi Babang untuk memastikannya.

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Observasi dan Sosialisasi

Kegiatan ini dapat berlangsung dengan cepat dan mudah berkat tim survei yang

telah hadir di lokasi sebelum kami hadir. Kami tidak perlu lagi menjajaki

birokrasi yang rumit dengan berbagai pihak.

Walaupun demikian, kami merasa bahwa informasi tersebut masih kurang dan

tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas yang ada. Oleh karena itu, observasi

ulang sangat diperlukan, selain sebagai bentuk kroscek juga sebagai bentuk

perkenalan dengan warga sekaligus sosialisasi program. Sejalan dengan apa kata

pepatah, “Tak kenal maka tak sayang”, melalui kegiatan inilah kami mencoba

untuk mengenal masyarakat Jagoi Babang.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 46: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

3.2 Penataan dan Dekorasi

Kegiatan Penataan dan Dekorasi ini sedikit terhambat dikarenakan Gedung Adat

yang masih digunakan oleh teman-teman Akper yang mengakibatkan kegiatan-

kegiatan lain baru bisa dimulai tepat di minggu kedua kami di Dusun Jagoi

Babang . Walaupun waktu pelaksanaan program terpaksa sedikit mundur dari

jadwal yang kami rencanakan, kami mendapat sambutan positif dari warga.

Pemuda dan anak-anak sebagai sasaran utama program kami dengan senang hati

membantu kami menata dan mendekor Rumah Kreatif. Dengan demikian,

anggapan miring mengenai sikap warga yang cenderung cuek telah terpatahkan.

Penataan dan dekorasi merupakan hal yang sangat penting dalam program ini.

Penataan dan dekorasi yang bagus dan menarik dapat meningkatkan antusiasme

warga untuk menghadiri Rumah Kreatif. Tidak hanya ketertarikan /antusiasme,

pemberian kenyamanan dan kemudahan dalam pencarian buku bacaan merupakan

tujuan dilakukanya penataan dan dekorasi ini. Selain itu juga memberikan ciri

khas yang menandakan bahwa tempat tersebut merupakan Rumah Kreatif.

3.3 Rumah Baca

Saat Rumah Kreatif pertama kali dibuka, hal yang menjadi perhatian mereka

adalah buku. Namun, mereka cenderung lebih memilih buku-buku yang memiliki

banyak gambar. Hal tersebut menunjukkan bahwa membaca belum menjadi

budaya mereka. Padahal, ketertarikan mereka terhadap buku sudah ada, sehingga

yang dibutuhkan selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan minat mereka

untuk membaca. Hal ini senada dengan pendapat Riris K. Toha Sarumpaet

(Ratnawati: 2002, 37), seorang dosen dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

berikut.

“Minat baca pada anak-anak sebenarnya sudah ada. Itu bisa dilihat dari

dunia buku anak-anak yang secara fisik sudah semakin maju, meski di

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 47: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

sana-sini terasa kekurangannya. Demikian juga kalau dilihat banyak anak

duduk dan membaca di toko-toko buku. Itu berarti, anak-anak sebenarnya

sudah masuk ke dunia perbukuan. Tinggal bagaimana cara

mengembangkan mereka.”

Melalui Rumah Kreatif inilah kami mencoba untuk mendekatkan mereka dengan

buku. Program kerja kami lainnya pun kami upayakan untuk menggunakan media

buku, seperti Corak Hasta, Belajar Bersama, dan Kreasi Dongeng.

Buku-buku yang menjadi favorit anak adalah buku-buku cerita bergambar dengan

berbagai warna. Pemilihan buku tersebut dikarenakan warna membuat anak-anak

tertarik untuk membaca. Buku-buku yang mereka pilih adalah buku-buku yang

bertipe demikian. Warna dapat mengimplemetasikan berbagai ekspresi dari emosi

serta dapat membangkitkan perasaan. Bagi orang-orang tertentu, variasi warna

penting untuk menghilangkan kebosanan (Shihab 2003: 64). Sementara itu, bagi

pengunjung usia remaja, favorit mereka adalah novel dan kamus Bahasa Inggris,

karena buku-buku tersebutlah yang dekat dengan kehidupan dan kebutuhan

mereka.

3.4 Gedung Bermain

Sebagai Gedung Bermain, fungsi Rumah Kreatif sudah mencapai level maksimal.

Menurut Yanti Sugarda (Ratnawati: 2002, 83), bermain yang murni adalah

membiarkan anak bersenang-senang tanpa harus menjadi pintar, atau harus ada

pelajaran tertentu di dalam permainan itu. Di sana, kita juga melakukan hal yang

sama. Saat bermain, kami membebaskan mereka tanpa memberikan banyak

aturan. Pada permainan catur, mereka memiliki peraturan berbeda dari permainan

catur pada umumnya. Namun, kami tidak mengintervensinya dan membiarkan

mereka mengembangkan kreativitas dalam permainan tersebut.

Bermain bagi seorang anak merupakan suatu kebutuhan. Dengan bermain anak-

anak bisa mengembangkan semua potensi dalam dirinya, moral, sosial, emosi,

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 48: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

ekspresi, dan sebagainya. Melalui permainan, anak dapat menyalurkan energinya

serta mempunyai kesempatan untuk tertawa dan bebas bercanda (Ratnasari, 2002 :

83). Mengingat sebegitu pentingnya bermain bagi anak, Rumah Kreatif hadir

sebagai alternatif pilihan bermain anak. Selain itu, Rumah Kreatif sebagai Gedung

Bermain juga melatih anak untuk bertanggung jawab, karena sehabis bermain

semua peralatan harus dirapikan dan dikembalikan ke tempat semula.

3.5 Corak Hasta

Dari kegiatan Menggambar Cita-cita, kami mengetahui bahwa usia dan bakat

memengaruhi hasil karya seseorang, serta masih terdapatnya mainstream di

kalangan anak-anak Jagoi Babang mengenai cita-cita dan objek gambar.

Dari kegiatan Melipat Kertas, hasil yang kami peroleh adalah tingginya minat

anak-anak dalam kegiatan ini, namun terkendala oleh fasilitas.

Dari kegiatan Membuat Mosaik, hasil yang kami peroleh adalah bahwa untuk

menarik perhatian anak-anak dan pemuda, kita membutuhkan sesuatu yang baru.

Beberapa anak tidak hanya membuat mosaik dari pola yang sudah ada tetapi juga

menambah pola baru sesuai kreatifitas dan imajinasi mereka. Mosaik merupakan

satu-satunya kegiatan dari Corak Hasta yang diikuti dengan serius oleh seluruh

pengunjung.

Pada dasarnya, kegiatan Corak Hasta merupakan kegiatan yang paling digemari

oleh peserta, khususnya kegiatan menggambar bebas. Mereka antusias karena

merasa karyanya dihargai dengan dipajang di Dinding Apresasi. Masalah yang

kami hadapi adalah kurangnya inovasi dalam berkarya. Oleh karena itu, kami

menyiasatinya dengan memberikan mereka tema dalam menggambar, seperti

menggambar cita-cita dan wajah teman, sebagai jalan keluar untuk memancing

kreativitas mereka yang biasanya hanya menggambar rumah, pemandangan,

bunga, dan figur Angry Birds. Kegiatan Melipat Kertas dan Membuat Mosaik pun

merupakan cara kami untuk mengasah kreativitas mereka.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 49: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Anak-anak di sini memiliki semangat yang tinggi dalam mempelajari hal baru.

Namun, sekolah di sini kurang berinovasi dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Rumah Kreatif dapat hadir sebagai solusi akan hausnya rasa ingin tahu

anak terhadap hal-hal baru.

3.6 Belajar Bersama

3.6.1 Menulis

Hasil dari kegiatan Menulis baik surat maupun dikte adalah ditemukannya banyak

kesalahan ortografi. Uniknya, anak-anak usia prasekolah yang telah duduk di

bangku TK memiliki kemampuan ortografi yang lebih baik dibandingankan anak-

anak SD. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan solusi yang tepat untuk

mempersiapkan anak-anak sebelum memasuki pendidikan di tingkat Sekolah

Dasar. Pemerintah pun telah membuat peraturan tentang PAUD yang tercantum

dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dan secara

khusus pada pasal 28.

Dalam kegiatan menulis ini diketahui bahwa anak-anak Jagoi Babang sukar

membedakan huruf ‘l’ dan ‘r’. Seperti saat didikte menulis kata ‘belajar’ yang

mereka tulis adalah ‘berajal’ atau ‘belajal’. Kesulitan membedakan huruf ‘l’ dan

‘r’, setelah kami teliti lebih lanjut diakibatkan oleh bahasa daerah Jagoi Babang,

Bahasa Dayak bedayuh, yang tidak mengenal huruf ‘r’. Hal ini menunjukan

bahwa sosial-budaya disekitar anak mempengaruhi kemampuan menulis dan

berbahasa (keaksaraan) anak. Seperti teori dalam pembelajaran keaksaraan yang

dikemukakan oleh Vygoytsky (1978) berikut :

“Mengembangkan keaksaraan merupakan tantangan yang signifikan bagi

kebanyakan siswa karena bahasa yang digunakan sebagai alat untuk

mempresentasikan hasil pembelajaran yang bersifat akademik berbeda dengan

bahasa sosial yang digunakan anak dalam kehidupan sehari-hari.”

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 50: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Yang mendasari teori Vygotsky adalah pengamatan yang menunjukan bahwa

perkembangan dan pembelajaran terjadi dalam suatu konteks sosial, yaitu dalam

lingkungan yang terdiri dari banyak orang lain tempat terjadinya interaksi antara

mereka dengan anak sejak seorang anak lahir sampai dengan seterusnya (Diem,

2011 : 25). Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa sesuatu yang wajar terjadi

kesalahan seperti itu pada anak-anak Dusun Jagoi Babang karena bahasa yang

biasa mereka dengar seperti itu. Pemberian pelajaran dan pelatihan menulis sesuai

EYD yang rutin kami lakukan sedikit demi sedikit mengurangi masalah ini.

Selain kesalahan ortografi, hasil lain dari kegiatan menulis ini adalah kurangnya

budaya menulis karangan pada anak di Dusun Jagoi Babang. Dari hasil obrolan

dengan beberapa anak, mereka menyatakan bahwa mereka tidak terbiasa untuk

membuat karangan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah sehingga mereka

kesulitan dalam menuangkan ide-ide lewat tulisan. Kurangnya budaya menulis

karang pada anak ini menyebabkan anak hanya meniru apa yang sudah

dicontohkan oleh kami atau meniru rekan lain yang dianggap lebih baik. Hal ini

tentu saja mengurangi kreatifitas. Kurangnya budaya menulis karangan ini dapat

dikatakan sebagai faktor penghambat dalam kegiatan menulis ini.

Dilihat dari hal tersebut, sangatlah diperlukan adanya peningkatan budaya menulis

karangan dikalangan anak-anak dusun Jagoi Babang. Dengan meningkatkan

kebiasaan menulis karangan maka secara langsung kemampuan anak untuk

menulis meningkat dan begitupula kreatifitas mereka dalam menuangkan ide-ide

melalui tulisan. Hal ini senada dengan Jhon Dawey (1902) yang menyatakan

bahwa seseorang dapat menguasai sesuatu dengan melakukanya (Diem, 2011 :

27).

Namun demikian, terdapat faktor pendukung dalam kegiatan menulis karangan

bertema Cita-cita. Faktor pendukung tersebutt berupa telah dikenalnya berbagai

profesi yang memang ada disekitar tempat tinggal mereka seperti dokter, guru,

perawat, tentara, polisi. Profesi-profesi tersebut memang ada di Jagoi Babang dan

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 51: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

hal ini menjadi faktor pendukung karena memudahkan anak untuk

mendeskripsikan profesi yang menjadi cita-citanya tersebut.

3.6.2 Belajar Bahasa Inggris

Hasil dari kegiatan ini kami mengetahui kemampuan berbahasa Inggris hingga

usia SMP masih tergolong rendah, namun cara yang menarik lewat lagu membuat

mereka semangat. Yang terpenting belajar sejak dini dan membiasakan mereka

dengan bahasa tersebut.

Kembali beracuan pada “teori sosio-budaya-bahasa” Vygotsky kemampuan

bahasa Inggris yang rendah ini dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang

digunakan. Selain itu teori Jhon Dewey yang menyatakan seseorang dapat

menguasai sesuatu dengan melakukanya juga mendukung hal tersebut.

Berdasarkan perbincangan dengan beberapa anak ditemukan fakta bahwa

sebagian besar dari mereka belum memperoleh pelajaran bahasa inggris di

Sekolah Dasar. Mengingat arus globalisasi yang semakin tinggi terlebih Dusun

Jagoi Babang merupakan sebuah perbatasan, penambahan mata pelajaran Bahasa

Inggris di SD N 1 Jagoi Babang perlu dilakukan. Terlebih pemerintah telah

mengeluarkan kebijakan tentang dimungkinkannya pembelajaran bahasa Inggris

di sekolah dasar. Kebijakan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri

Depdikbud RI No. 0487/4/1992, Bab VIII menyatakan bahwa sekolah dasar dapat

menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak

bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional (Diem, 2011 : 29).

3.6.3 Wawasan Nusantara

Wawasan berasal dari kata kerja bahasa Jawa “wawas” yang berarti melihat,

memandang, seperti terdapat dalam istilah “mawas-muwus” yang berarti melihat

diri pribadi. Nusantara berasal dari dua kata, yaitu Nusa yang berarti pulau dan

antar. Wawasan Nusantara (Lemhanas: 1997, 3) adalah cara pandang bangsa

Indonesia tentang diri yang serba Nusantara dan lingkungan dunia yang serba

berubah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhatikan sejarah

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 52: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

dan budaya, serta dengan memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografinya,

dalam upaya mewujudkan aspirasi bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita

nasional.

Hasil dari kegiatan ini adalah kami mengetahui bahwa pengetahuan mengenai

wawasan kebangsaan tidak sampai ke perbatasan. Hal ini cukup memprihatinkan

mengingat mereka yang tinggal di perbatasan adalah garda terdepan NKRI.

Mengingat begitu pentingnya wawasan nusantara bagi setiap bangsa Indonesia,

program Rumah Kreatif Dusun Jagoi Babang berusaha mengajarkan hal-hal kecil

kepada anak-anak agar mereka paham tentang Indonesia, seperti dengan belajar

geografis Indonesia dan membuat peta Indonesia.

Sebenarnya, antusiasme anak-anak tentang wawasan nusantara cukuplah tinggi.

Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan

mengenai wilayah Indonesia yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Kami

menceritakan tentang luasnya laut Indonesia beserta isinya. Selain itu, kami juga

memotivasi mereka agar suatu saat nanti mereka dapat mengelilingi seluruh

wilayah kepulauan Indonesia.

3.7 Dinding Apresiasi

Rumah Kreatif adalah wadah untuk berkarya, namun karya butuh diapresiasi.

Dinding Apresiasi merupakan bukti dari hasil berbagai kegiatan lain seperti

menggambar, mewarnai, membuat mosaik, menulis surat, dan wawasan

Nusantara.

Dinding Apresiasi merupakan sarana kami untuk memberikan apresiasi kepada

mereka-mereka yang memiliki karya bagus di setiap kegiatan seperti menulis,

menggambar, dan mozaik. Apresiasi ini sangat penting karena dengan apresiasi

seorang anak akan merasa percaya diri kerena dia merasa dihargai. Dengan

apresiasi seorang anak lebih bersemangat lagi mengerjakan sebuah karya dan

prestasi (Hayati, 2012). Hal tersebut terbukti setelah diadakan Dinding Apresiasi

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 53: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

jumlah karya yang dihasilkan meningkat di minggu kedua, yang berarti hal ini

mampu ini mendorong semangat anak-anak untuk terus menghasilkan karya baru

setiap harinya.

Menurut Istadi (2003: 52), memajang hasil karya anak atau kesuksesannya

bermanfaat untuk menggairahkan anak belajar sekaligus meingkatkan

kepercayaan diri si anak. Jika indra penglihatan anak sering merekam gambar-

gambar penghargaan tersebut, maka otak akan menanamkan citra diri anak seperti

itu pula, yaitu citra seorang juara. Mereka yakin akan kemampuan dan potensi

dirinya serta memahami letak kelebihannya.

Faktor pendukung dalam mengadakan Dinding Apresiasi di Rumah Kreatif Dusun

Jagoi babang adalah adanya tempat khusus ruang baca yang merupakan ruang

tersendiri di dalam Gedung Adat. Adanya ruang tersendiri yang berdinding kayu

ini memungkinkan kita untuk menempel semua karya anak-anak yang bagus tanpa

harus takut merusak dinding. Selain itu adanya ruangan ini juga memungkinkan

karya-karya tersebut tetap tertempel tanpa harus khawatir mengganggu aktifitas

warga yang menggunakan balai adat.

3.8 Melodi Negeriku

3.8.1 Permainan Tradisional

Kemudian, mengenai permainan tradisional asli daerah Jagoi Babang memang

tidak kami temukan selama kami berada di sana. Hal tersebut dimungkinkan

anak-anak di sana cenderung lebih senang bermain di alam terbuka yang

tanpa menggunakan peraturan-peraturan khusus, seperti berenang di sungai

atau bendungan, mencari ikan dengan tembakan buatan sendiri di sungai,

maupun bersepeda mengitari dusun. Apalagi, kecanduan terhadap teknologi

modern di sana sudah meraja lela. Beberapa anak sudah mempunyai telepon

genggam dengan berbagai aplikasi yang dapat memanjakan mereka dengan

permainan yang ada. Selain itu, karena di sana terdapat rental PS juga

menyebabkan banyak anak-anak yang melakukan permainan modern di sana.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 54: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Perkembangan teknologi memiliki dampak positif mempermudah hidup manusia.

Segala yang rumit dapat menjadi praktis berkat kehadiran teknologi. Namun,

segala kemudahan yang ada membuat manusia sedikit demi sedikit meninggalkan

tradisi yang mereka miliki. Teknologi dianalogikan sebagai suatu kemajuan dan

tradisi dianggap sesuatau yang sudah tidak sejalan dengan perkembangan zaman.

Tidak adanya permainan tradisional asli Jagoi Babang yang masih eksis sedikit

banyak dipengaruhi oleh masuknya berbagai teknologi canggih yang perlahan tapi

pasti mulai menyisihkan permainan tradisional. Oleh karena itu, anak-anak perlu

dibiasakan kembali untuk memainkan permainan rakyat, walaupun permainan

tersebut bukan permainan asli Jagoi Babang. Permainan rakyat yang dimainkan

secara masssal terbukti ampuh melepaskan anak-anak dari pengaruh gadget yang

cenderung membuat anak pasif dan individualis.

3.8.2 Menyanyikan Lagu Nasional

Terkait  lagu nasional, secara umum anak-anak di sana sudah hafal beberapa lagu

nasional yang umum dan sering diperdengarkan di masyarakat. Guru-guru SD-lah

yang pada mulanya mengajarkan mereka beragam lagu-lagu nasional. Namun

demikian, perlu adanya bimbingan yang ‘lebih’ selain hanya mengajarkan mereka

bernyanyi. Selama ini, mereka menyanyi hanya sekedar menyanyi, artinya asal

suaranya keras, sehingga kurang menghayati.

Namun, ternyata terdapat beberapa jenis lagu nasional yang mereka rubah

liriknya. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh pengaruh arus globalisasi.

Ketika mengetahui kejadian tersebut, kami mengarahkan mereka agar lagu

nasional dinyanyikan apa adanya, tidak diganti-ganti liriknya.

Kebiasaan mereka untuk bernyanyi bersama di bawah pimpinan seorang dirigen

merupakan peluang bagi kami untuk melatih keberanian dan jiwa kepemimpinan

mereka. Hal tersebut juga menunjukan bahwa mereka membutuhkan sosok

pemimpin untuk mengarahkan mereka.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 55: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

3.9 Kreasi Dongeng

3.9.1 Menggunakan Media Buku

Penentuan buku-buku yang baik untuk anak-anak tidaklah mudah. Buku anak

yang baik harus memberikan nilai edukatif, menghormati hak anak-anak,

menghormati agama, dan memiliki kualitas sastra. Dongeng dalam buku bukan

sekadar dongeng, tetapi di dalamnya ada unsur pendidikan untuk anak (Ratnawati

2002: 61). Buku yang kami gunakan untuk mendongeng, selain bergambar dan

berwarna juga mengandung unsur yang telah disebutkan sebelumnya. Salah satu

buku yang kami gunakan adalah Bintang Lapangan. Buku tersebut bercerita

tentang seorang anak yang gemar akan olah raga sepak bola, yang terus berlatih

dan berusaha untuk menjadi juara.

Mendongeng merupakan kegiatan belajar yang mengarahkan anak-anak untuk

berimajinasi. Ketika kami menceritakan tentang kisah si Bintang Lapangan,

mereka begitu antusias khususnya bagi anak-anak usia prasekolah.  Menurut

hemat kami, kegiatan mendongeng yang kami lakukan meskipun tanpa

menggunakan dongeng tradisional atau dongeng rakyat semakin

meningkatkan minat baca anak-anak. Terbukti dengan ketertarikan mereka

meminjam buku dan membaca buku lain yang mereka rasa menarik.

3.9.2 Menggunakan Media Film

Tujuan penggunaan media film adalah untuk efektifitas dan efisiensi. Namun,

kami mendapat keuntungan lain, yaitu perasaan senang yang dirasakan oleh anak-

anak ketika menonton (Ratnawati, 2002: 124). Selain itu, kami mengetahui bahwa

selain kekuatan cerita, dibutuhkan hal lain untuk menarik penonton.

Film yang dipilih adalah film dengan tema yang mendukung pengembangan

kepribadian anak. Melalui pemilihan tema tersebut, pengembangan kepribadian

anak bisa berdampak positif. Selain itu, tema juga berpengaruh bergantung pada

usia dan tahap perkembangan anak. Sebagai contoh, pada usia balita, anak

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 56: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

biasanya melakukan proses imitasi. Sedangkan pada usia 6-9 tahun, dimulailah

proses identifikasi (Ratnawati 2002: 128). Dengan pertimbangan tersebut, maka

film yang kami pilih adaalah How to Train Your Dragon dan Laskar Pelangi.

Kedua film tersebut memiliki nilai-nilai kehidupan dan edukatif yang dapat

diterima oleh anak-anak.

Masalah bahasa pengantar juga harus diperhatikan (Ratnawati 2002 :126). Film

How to Train Your Dragon menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris.

Namun, terdapat terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Ketika menonton, kami

juga menjelaskan secara lisan kepada anak-anak, sehingga mereka dapat mengerti

dan memahami alur cerita.

How to Train Your Dragon lebih menarik bagi audiens muda karena

menampilkan visualisasi yang apik dan efek suara yang menambah sensasi dalam

menonton film. Mungkin perbedaan bahasa agak menjadi kendala, namun kembali

lagi ke esensi film menurut Boggs, bahwa esensi dari film adalah gambar yang

bergerak sehingga aspek lainnya dapat dikatakan dinomorduakan. Di sinilah

alasan mengapa film ini lebih diminati oleh anak-anak dibanding film Laskar

Pelangi yang hanya, dalam tanda kutip, menampilkan apa yang biasa mereka lihat

sehari-hari

.

3.10 Segar (Sehat dan Bugar)

Kegiatan berolahraga yang kami beri nama dengan Segar (Sehat dan Bugar)

diikuti oleh anak-anak, pemuda, dan orang tua. Olahraga yang dimainkan antara

lain: permainan bola voli, bulu tangkis, sepak bola, dan renang. Fakta lapangan

yang ditemukan di Desa Jagoi Babang yaitu anak-anak dan orang tua di sana

sangat antusias dengan segala jenis kegiatan olahraga. Hal ini terlihat dari

banyaknya anak dan warga yang ikut serta dalam olahraga yang diselenggarakan.

Tidak hanya saat kami datang, kegiatan olahraga memang sudah aktif berjalan di

Desa Jagoi Babang dengan bimbingan KOSTRAD yang bertugas disana.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 57: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Dari antusiasme terhadap olahraga yang tinggi ini tampaklah fisik dan kesehatan

warga dan anak di Desa Jagoi Babang relatif baik. Umumnya anak-anak yang

mengikuti latihan dengan takaran yang cukup, pertumbuhan badannya cenderung

lebih baik. Mereka tumbuh tinggi, badannya lebih berat, lingkar dadanya lebih

luas, dan persendian lututnya lebih besar. (dr. Sadoso (Ratnawati: 2002, 91))

Aktifitas sangat diperlukan untuk melatih keterampilan fisik. Kegiatan fisik juga

dibutuhkan untuk menyeimbangkan diri dari kebiasaan buruk yang biasa

dilakukan warga seperti merokok dan minum-minuman keras.

3.11 Hari Keakraban

Hari keakraban merupakan program kerja yang dimaksudkan untuk meningkatkan

keakraban antara peserta K2N UI denga warga masyarakat. Kegiatan yang

dilakukan dalam hari keakraban antara lain kumpul pemuda desa dan jalan-jalan

sore. Kegiatan ini bukanlah kami mengumpulkan dalam satu moment, namun

kami berusaha untuk ikut serta dalam acara perkumpulan yang ada di warga

masyarakat.

3.11.1 Kumpul Pemuda Desa

Pemuda desa di Dusun Jagoi babang dibagi menjadi dua kelopmok berdasarkan

agama, yaitu Muda-mudi protresta (MMK) dan Orang Muda Katolik (OMK).

ketua dari OMK yaitu Dedeng, sedangkan ketua dari MMK adalah Jepri. masing-

masing dari kelompok tersebut biasa melaksanakam ibadah di waktu ynng

bersamaan, sehingga bias dibilamg mereka agak kurang saling menyatu.

Pengelompokan tersebut dapat dikatakan sebagai bentuk struktur social

masyarakatnya, yaitu gambaran heterogenitas sosial masyarakat. terdapat 14

variabel yang menjadi penyebab heterogenitas, yaitu kekerabatan (hubungan

darah), perkawinan, kesamaan agama (kepercayaan), kesamaan dalam bahasa

(serta adat setempat), kepemilikan (penggunaan tanah bersama), proksimitas

(kedekatan tanah bersama), tanggung jawab bersama, kebersamaan dalam

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 58: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

kepentingan okupasi, kebersamaan dalam kepentingan ekonomi, sama-sama

menjadi bawahan dari seorang tuan, kesamaan dalam akses dalam suatu lembaga,

pertahanan (keamanan bersama), saling tolong-menolong, dan hidup (pengalaman

bersama) (Rahardjo 2010: 121 &123).

Hambatan yang kami temui dalam berinteraksi dengan pemuda desa adalah

sulitnya mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

indoor Rumah Kreatif, padahal merekalah yang kami bidik untuk menjadi kader

penerus Rumah Kreatif. Untuk itu, kami menyiasatinya dengan mengumpulkan

mereka di waktu yang berbeda dengan kegiatan untuk anak-anak. Ternyata cukup

banyak pemuda yang hadir dan kami pun memulai penjajakan kader.

Dalam pertemuan tersebut pun dirasa bahwa terdapat perbedaan karakter antara

anak-anak dengan pemuda-pemuda ini. Jika anak-anak selalu tampak aktif dan

antusias, para pemuda cenderung pasif dan pendiam. Hal inilah yang patut

menjadi perhatian bersama agar api semangat yang dimiliki oleh generasi muda di

sana tidak padam seiring berjalannya waktu.

3.11.2 Kumpul Sore

Kegiatan Kumpul Sore yang paling efektif adalah kegiatan jalan sore yang

laksanakan kami setiap hari. Jalan sore ini tidaklah memiliki tujuan arah yang

pasti, dalam artian kami tidak diwajibkan untuk pergi ke tempat A (tempat

tertentu). tujuan kami adalah agar kami dapat berbaur dengan warga dusun Jagoi

Babang.

Jalan sore yang kami lakukan dilakukan sambil melakukan kegiatan tertentu,

seperti, kami berjalan menyusuri warung-warung dan tempat berkumpul warga

untuk memberikan flyer dan sosialisasii program Rumah Kreatif. Kami

berbincang-bincang dan saling bercerita dengan warga sekitar. jalan sore lain yang

kami lakukan adalah perjalanan menuju air terjun dan bendungan bersama-sama

anak-anak Jagoi Babang

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 59: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

3.12 Pentas Rakyat

Acara puncak Kriya Nusantara terbukti paling meriah dan paling menarik

perhatian penonton. Hal yang perlu diperhatikan adalah, sebenarnya antusisme

mereka terhadap lomba cukup tinggi. Namun, karena tingkat lombanya adalah

tingkat desa, dan mengingat jumlah anak SD cukup banyak akhirnya kami

memutuskan jumlah anak yang ikut lomba tiap sekolah adalah terbatas.

Permasalahan dalam pentas rakyat adalah kurangnya koordinasi antar panitia di

awal pagi hari. Permasalahan yang kurang dikoordinasikan adalah masalah

sertifikat serta surat-surat. Belum lagi kurangnya ketas cooncord dan tutupnya

tempat mengeprint. Setelah dianalisis lebih jauh, dapat dikatakan bahwa masalah

utamanya adalah kurananya orang. Jumlah panitia dengan peserta dan warga di

desa Jagoi tidaklah sebanding.

Namun, kami cukup puas, dikarenakan ajang pentas yang kami buat ini dapat

meningkatkan motivasi dan antusiasme mereka. Selain itu, dapat menambah relasi

dan kawan antar dusun. Dan juga merupakan wadah untuk menyalurkan bakat dan

energi positif mereka.

3.13 Dokumentasi Budaya

Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama

lain, sedangkan kebudayaan adalah sistem norma dan nilai yang terorganisasi

menjadi pegangan masyarakat tersebut. Ralph Linton, seorang ahli antropologi

yang terkemuka mengemukakan bahwa kebudayaan secara umum diartikan

sebagai way of life suatu masyarakat (Linton, 1936). Way of life dalam pengertian

ini tidak sekadar berkaitan dengan bagaimana cara orang untuk bias hidup secara

biologis, melainkan lebih jauh dari itu. dijabarkan lebih rinci, way of life

mencakup way of thinking (cara berfikir, bercipta), way of feeling (cara berasa,

mengekspresikan rasa), dan way of doing (cara berbuat, berkarya) (Rahardjo

2010: 64).

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 60: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, yaitu golongan dari way of

feeling, cara mengungkapkan persaan. Masyarakat dusun Jagoi Babang

menggunakan bahasa pengantar yang mereka sebut dengan bahasa Jagoi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penduduk asli dusun Jagoi

Babang, bahasa Jagoi hanya tersebar di dua tempat, yaitu di Dusun Jagoi Babang

itu sendiri dan sebagian wilayah Malaysia yang terletak di perbatasan.

Bahasa Jagoi dapat dikatakan bahasa tradisional yang cukup langka mengingat

daerah persebarannya sangat terbatas. maka, kami berinisiatif untuk

mendokumentasikan kebudayaan ini, yaitu dengan membuat sebuah kamus mini

Bahasa Jagoi. Kamus tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok agar lebih

mudah dipahami. Kami berharap, kamus tersebut dapat membantu orang-orang

yang tidak mengerti bahasa Jagoi namun ingin pergi ke dusun tersebut dapat lebih

mudah berkomunikasi.

Selain hal tersebut, kamus mini ini juga dapat menjadi alat bukti adanya suatu

bahasa, adanya suatu kebudayaan. Kebudayaan tradisional suatu masyarakat,

dapat mengalami kepunahan karena berbagai faktor, seperti pengaruh modernisasi

dan globalisasi. Dengan adanya kamus mini Bahasa Jagoi, dapat menjadi suatu

bukti valid akan keberadaan bahasa Jagoi.

3.14 Kaderisasi dan Monitoring

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kader adalah orang yang diharapkan atau

dipersiapkan untuk dapat memegang jabatan atau pekerjaan penting dalam bidang

tertentu. Dengan demikian, kaderisasi adalah proses pencarian kader atau

persiapan kader. Dalam hal ini adalah kaderisasi pengurus Rumah Kreatif yang

akan menjalankan Rumah Kreatif untuk selanjutnya, setelah kepergian kami dari

dusun Jagoi Babang.

Kriteria kader yang kami pilih adalah pemuda yang supel, dapat dipercaya serta

memiliki pengaruh terhadap masyarakat dusun Jagoi Babang. Kami memilih

pemuda dikarenakan kami ingin memberdayakan pemuda di dusun tersebut.

Selain itu, sosok pemuda diharapkan memiliki fisik yang prima serta masih

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 61: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

memiliki idealisme untuk membuat suatu perubahan, masih bersemangat dalam

bermimpi dan merajut cita-cita. Kriteria lainnya adalah supel dan memiliki

pengaruh terhadap masyarakat sekitar. Bertujuan agar si kader dapat mengajak

warga dari berbagai usia dan latar belakang untul dapat berpartisipasi berkumpul

di rumah kreatif. Agar sesuai dengan visi misi rumah kreatif, yaitu sebagai tempat

berkumpul dan berbincang.

Akhirnya, kami pun berhasil memeroleh dua orang kader. kader pertama bernama

Dedeng. Beliau adalah sosok pemuda yang cukup disegani, cukup supel dan dapat

merangkul warga. Selain itu, Dedeng juga sekertaris desa. Dengan demikian,

dapat dibilang wawasan dan tingkat intelektual dedeng di atas rata-rata warga

jagoi lainnya. Akan tetapi, mengingat profesi dedeng yang cukup sibuk, maka

kader selanjutnya, diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut, beliau adalah

Jepri. Jepri merupakan ketua Muda-mudi Protestan. Kami berharap kedua kader

tersebut dapat melanjutkan semangat Rumah Kreatif lebih membara.

Kegiatan selanjutnya setelah kaserisasi adalah monitoring. Monitoring di sini

artinya adalah memonitor kinerja dan keberlanjutan kegiatan dan aktivitas di

rumah kraetif. Kami mengawasi bagaimana hubungan dia dengan warga sekitar.

dedeng dan jepri diharapakan dapt merangkuk semua masyarakat.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 62: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

BAB 4

PENUTUP

4.1 Simpulan

Daerah perbatasan belum tentu merupakan daerah tertinggal. Dengan berbagai

infrastruktur yang telah tersedia di Dusun Jagoi Babang ini, tidak salah jika kami

menyebut dusun kami sebagai daerah yang sudah cukup maju.

Namun demikian, daerah perbatasan tetap memiliki dinamika tersendiri yang

membedakannya dengan daerah-daerah lain dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia ini, khususnya masalah pemberdayaan SDM-nya. Dapat diilihat,

semangat dan potensi yang dimiliki seorang anak tampak menyusut saat mereka

dewasa. Di sinilah Rumah Kreatif diharapkan dapt tumbuh bersama masyarakat

dan turut mencerdaskan masyarakat dan kehidupan di Jagoi Babang.

Untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatannya, program Rumah Kreatif K2N di Dusun

Jagoi Babang ini sungguh penuh kejutan dan berjalan di luar prediksi.

Antusiasme warga, khususnya anak-anak, dalam mengikuti kegiatan yang kami

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 63: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

selenggarakan cukup tinggi. Indikator keberhasilan yang kami tetapkan di

proposal pun berhasil kami raih. Mayoritas program berjalan maksimal dan

melebihi ekspektasi kami. Beberapa program kerja kami modifikasi dan kami

sesuaikan dengan fakta lapangan yang ada.

4.2 Saran

Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas Rumah Kreatif Jagoi Babang ke

depannya, kami menyarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Dilengkapinya peralatan dan perlengkapan pendukung Rumah Kreatif, seperti

rak, alat mewarnai, pengeras suara, lem, alat tulis, dan permainan asah otak.

2. Kesibukkan kader sebaiknya tidak menjadi halangan untuk tetap membuka

Rumah Kreatif sekalipun hanya sebentar saja.

3. Rumah baca tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, tetapi untuk semua

kalangan, sehingga harus ada upaya lebih menggalang massa.

4. Rumah Kreatif tetap permanen di Gedung Adat dan tidak digabung dengan

Perpustakaan Daerah yang akan dibangun di Balai Desa.

5. Komunikasi antara kader, peserta, dan kami sebagai founding fathers Rumah

Kreatif harus tetap terjaga dengan baik.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 64: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Profil Kecamatan Jagoi Babang 2012. --.

Diem, C. 2011. Perpustakaan, Kepustakaan, dan Keaksaraan Model

Pembelajaran EYL. Palembang : Universitas Sriwijaya.

Hayati, Nina. 2012. Pentingnya Apresiasi untuk Anak.

http://shiwpembelajar.blogspot.com/2012/02/pentingnya-apresiasi-untuk-

anak-oleh.html. Diakses pada 2-11-12, 23.35 WIB.

http://sejarah.kompasiana.com/2010/06/22/dayak-bidayuh-jagoi-ii/. Diakses pada

2-11-12, 22.15

http://www.equator-news.com/utama/pindah-warga-negara-tak-terjadi-di-jagoi-

babang. Diakses pada 2-11-12, 22.04 WIB

Istadi, I. 2003. Aku Senang Belajar. Pustaka Inti, Jakarta: xii + 104 hlm.

Lemhanas. 1997. Wawasan Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahardjo. 2010. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. UGM Press,

Yogyakarta: viii + 238 hlm.

Ratnawati, Sinta. 2002. ’Sekolah’ Alternatif untuk Anak. Jakarta: Buku Kompas.

Reid, Jerry C. 2006. Mengajari Anak Berpikir. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012

Page 65: LPJ Program Rumah Kreatif Jagoi Edit Titi New

10

Laporan Pertanggungjawaban Rumah Kreatif Jagoi Babang Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia Tahun 2012