Diplopia merupakan penglihatan kedua mata serentak pada daerah retina tidak sekoresnponden. Diplopia atau penglihatan ganda terjadi akibat gangguan kedudukan kedua bola mata yang tidak sejajar.Keluhan utama pasien yang menderita kelumpuhan otot penggerak mata adalah melihat ganda sebuah benda atau apa yang disebut sebagai diplopia. Diplopia akan lebih nyata bila benda yang dilihat diletakkan lebih kearah otot yang lumpuh. Diplopia hanya terjadi bila fungsi penglihatan kedua baik.Biasanya bayangan yang dilihat oleh mata yang berdeviasi kurang jelas dibanding dilihat mata yang baik. Diplopia homonym, adalah suatu keadaan pada mata dengan juling le dalam atau esodeviasi, dimana bayangan terlihat oleh mata yang juling ke dalam terletak di bagian luar sisi yang sama benda aslinya (diplopia tidak bersilang). Diplopia heteronym, atau diplopia bersilang terjadi pad mata dengan juling ke luar atau eksodeviasi. Di mana benda yang terlihat oleh mata kanan terletak di sebelah kiri, sedang benda yang terlihat oleh mata kiri seolah-olah terletak sebelah kanan. Diplopia bersilang dapat dialami secara fisiologik bila kita mendekatkan, benda seperti pensil pada mata kita. Pada satu kedudukan tertentu, maka akan terlihat pensil menjadi ganda. Keadaan ini terjadi akibat mata tidak dapat lagi melihat benda tersebut serentak dan menjadikan bayangan benda pada satu mata akan terletak disebelah temporal macula lutea.

Pengujian DiplopiaPasien memakai kaca mata dengan filter merah pada mata kanan dan kaca filter hijau pada mata kiri. Pasien diminta melihat satu sumber cahaya dan akan menyatakan letak lampu merah dan hijau yang terlihat. Secara normal atau bila mata berkedudukan ortoforia dan bayangan difokuskan pada macula maka lampu akan terlihat satu. Diplopia bersilang bila letak bayangan lampu merah terletak disebelah kiri bayangan biru, ini terlihat pada mata eksotropia. Bila letak lampu merah disebelah kanan lampu hijau ini disebut diplopia homonym yang terjadi pada mata dengan esotropia.Diplopia atau melihat ganda merupakan akibat daripada melihat serentak (simultaneous perception) dua bayangan dari satu benda atau objek pada satu atau dua mata yang tidak berfusi.DIPLOPIA MONOKULARDiplopia monocular merupakan keluhan diplopia yang diberikan oleh penderita akibat adanya kelainan pada satu mata. Bila kedua mata dibuka maka akan terdapat keluhan triplopia yaitu satu objek memberikan kesan seakan-akan ada tiga. Keluhan ini diakibatkan kelainan refraksi penderita yang memberikan gangguan pembiasan sehingga berkas sinar tidak homogen sampai di macula. Aberasi optic ini dapat terjadi pada mata atau pada kaca mata yang dipakai.Keluhan mata yang memberikan keluhan monocular diplopia : Kornea yang ireguler,nebula,macula kornea,pemakai lensa kontak lama dan tekanan kalazion. Katarak dini,berkas sinar tidal, dibiaskan dalam satu kesatuan Iridektomi sektoral Korespondensi retina abnormal pasca bedah juling. Miopia tinggi Dislokasi lensa Benda asing transparan dalam bilik mata depan. Ablasi retina Spasme otot siliar ireguler Keratokonus,megalokornea Ireguler air mata Iridodialisis Makulopatia Bleb filtrasi pada kornea.Kelainan optic di luar bola mata: Melihat melalui tepi kacamata Koreksi astigmatisme tinggi yang tidak sempurna Prisma yang diletakkan didepan pupilKelainan bukan berhubungan dengan mata: Migraine Tumor intracranial HisteriaDIPLOPIA BINOKULARMelihat ganda dengan dua mata akan terjadi bila kedudukan mata tidak normal atau juling. Pada seseorang dengan juling ke dalam pada satu matanya atau esotropia maka pada mata yang menggulir kedalam bayangan benda pada retina terletak disebelah dalam atau nasal pada macula. Pada keadaan ini mata seakan-akan melihat benda terletak disebelah temporal atau luar. Pada esotropia atau strabismus konvergen ini ditemukan diplopia yang tidak bersilang(uncrossed) atau homonimos. Sebaliknya pada eksotropia atau strabismus divergen ditemukan diplopia bersilang(crossed) atau heteronimos.Penyebab diplopia binocular dapat oleh: Paresis atau paralisis otot penggerak mata ekstraokular.Syaraf ke IIISyaraf ke IVSyaraf ke VI Dekompensasi otot penggerak mata padaForia dan tropiaInsufisien konvergensi dan divergensiOkulo miopatiaLesi intraorbita Pasca bedahJuling dengan korespondensi retina abnormalSiklotropia pasca bedah oblikKoreksi berlebihan pada strabismusBedah retina yang mengganggu fungsi otot mataTarikan simblefaron Lain-lainOftalmik migraineMiestenia gravisAnisikoniaKacamata dengan prisma yang tidak sesuaiFisiologikHysteria dan malingeringKontusi serebriPascatrauma disertai perlengketan otot