perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id studi komparasi .../studi...perpustakaan.uns.ac.id...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIRS SHARE (TPS) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI IPS SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : ERLYNE DEWI DRIARASTUTI K7408085 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012

Upload: lebao

Post on 07-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIRS SHARE (TPS)

DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI IPS

SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

ERLYNE DEWI DRIARASTUTI

K7408085

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIRS SHARE (TPS)

DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI IPS

SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

ERLYNE DEWI DRIARASTUTI

K7408085

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Mei 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

ABSTRAK

Erlyne Dewi Driarastuti. K7408085. STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPE-RATIF THINK PAIRS SHARE (TPS) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI IPS SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar akuntansi antara model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) di kelas XI IPS semester 2 SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Two Groups Randomized Subjects Posttest-Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri empat kelas yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4 yang berjumlah 146 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara sampling berkelompok (cluster sampling) yang termasuk dalam random sampling dan diperoleh hasil 3 kelas yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen 1 (TPS), kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen 2 (NHT), dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu metode dokumentasi dan metode tes. Dalam teknik analisis data, dilakukan uji prasyarat terdiri dari 2 cara yaitu uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji analisis variansi satu jalan (One-Way Anova) dilanjutkan uji Scheffe.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh rata-rata kelas dari kelas eksperimen 1 (TPS), kelas eksperimen 2 (NHT) dan kelas kontrol masing-masing adalah 78,947; 86,17 dan 68,457, serta dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada pembelajaran akuntansi terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas dengan pendekatan pembelajaran kooperatif TPS, NHT dan kelas kontrol, dengan hasil perhitungan anava Fobs 47,04 > F(0,05;2,105) 3,09 dengan p-value sebesar 0,000 kurang dari 0,05 sehingga hipotesis pertama diterima. (2) Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model TPS mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi daripada pembelajaran pada kelas kontrol, dengan hasil perhitungan uji Scheffe Fobs 33,9459 > F(2)(3,09) 6,18. (3) Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model NHT mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi daripada pembelajaran pada kelas kontrol, dengan hasil perhitungan uji Scheffe Fobs 92,9767>F(2)(3,09) 6,18. (4) Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model NHT mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi daripada pembelajaran dengan model TPS, dengan hasil perhitungan uji Scheffe Fobs 16,09831> F(2)(3,09) 6,18.

Kata kunci : prestasi belajar, pembelajaran kooperatif, Think Pair Share (TPS),

Numbered Head Together (NHT)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

ABSTRACST

Erlyne Dewi Driarastuti. K7408085. A COMPARATIVE STUDY ABOUT ACHIEVEMENT OF ACCOUNTING USE COOPERATIVE LEARNING THINK PAIRS SHARE (TPS) WHIT NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) IN STUDENTS XI IPS SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGAN YAR IN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. Mei 2012.

The purpose of this reaserch is to know differences accounting learning achievement between the models of Think Pair Share (TPS) with Numbered Head Together (NHT) in class XI IPS semester 2 SMA Negeri 2 Karanganyar academic year 2011/2012.

The research was conducted using experimental methods to the design of Two Groups Subjects Randomized posttest-only design. The population in this reaserch are all students in grade XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar academic year 2011/2012, which consists of four classes, namely XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 and XI IPS 4, amounting to 146 students. The sample in this reaserch were taken by sampling group (cluster sampling) are included in the random sampling and the obtained the results of three classes, namely class XI IPS 2 as a class experiment 1 (TPS), a class XI IPS as a class experiment 2 (NHT), and class XI IPS 3 as the control class. Data collection techniques using two methods, namely methods of documentation and test methods. In the data analysis techniques, performed the prerequisite test consists of 2 ways Liliefors normality test method and test of homogeneity using the Bartlett test. Testing the hypothesis in this research using one way analysis of variance test (One-Way ANOVA) followed Scheffe test.

Based on the results of research and analysis of data obtained from the average grade experimental class 1 (TPS), a class of experiment 2 (NHT) and the control of each class is 78.947; 86.17 and 68.457, and it can be concluded that: (1) In the learning accounting there is a difference between classroom learning achievement in cooperative learning approach to TPS, NHT and control classes, with the calculation results ANAVA Fobs 47,04 > F(0,05;2,105) 3,09 with a p-value of 0.000 is less than 0.05 so the first hypothesis is accepted. (2) Learning with the implementation of cooperative learning approaches had TPS model of higher learning achievement than classroom learning in control, with the Scheffe test calculations Fobs 33,9459 > F(2)(3,09) 6,18. (3) Learning with the implementation of cooperative learning approaches NHT models have higher learning achievement than classroom learning in control, with the Scheffe test calculations Fobs 92,9767>F(2)(3,09) 6,18. (4) Learning with the implementation of cooperative learning approaches NHT models have higher learning achievement than learning with a model of TPS, with the Scheffe test calculations Fobs 16,09831>F(2)(3,09) 6,18.

Key words: learning achievement, Cooperative Learning, Think Pair Share (TPS),

Numbered Head Together (NHT)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap”

(Qs. Insyirah : 6-8)

“Semangat adalah sebuah gunung api yang puncaknya tidak ditumbuhi

rumput kebimbangan”

(Kahlil Gibran)

“Sekeras apapun batu karang kan terkikis oleh hantaman ombak, sesulit

apapun yang dihadapi dengan usaha dan doa pasti kan ada jalan tuk

menyelesaikannya”

(Penulis)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PERSEMBAHAN

Sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih peneliti dan

terima kasih, kupersembahkan ini kepada :

� “Ibu dan Bapak tercinta” yang senantiasa

memberikan kasih sayang, dukungan,

pengorbanan dan doa yang slalu mengiringi

setiap langkahku dan menjadi sumber

semangatku.

� “Adikku tersayang, Irfandha Rachma Driar

Samputra“ yang memberikan warna-warni

hari-hariku.

� “Agus Riyanto” yang selalu mendampingi,

memberi semangat, nasehat, kasih sayang serta

doa untuk selalu bersabar dan berusaha.

� “Intan Tri Ariantina, Dian Anindia, Catur

Supriyanti, Dwi Astarani A. teman-temanku

tersayang”

� “Almamater UNS

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

peneliti dapat menyelesaikan skipsi dengan judul “STUDI KOMPARASI

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF THINK PAIRS SHARE (TPS) DENGAN NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI IPS SEMESTER 2 SMA

NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012” yang disusun

guna memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini memerlukan

bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan.

4. Elvia Ivada, S.E, M.Si., Ak selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan, semangat dan doa.

5. Drs. Sukirman, M.M selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali ilmu, motivasi, bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini.

6. Muhtar, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan banyak

sekali ilmu, motivasi, bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini.

7. Dosen Prodi Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah memberi

bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi

ini.

8. Drs. Bambang Sugeng Maladi, M.M., selaku kepala sekolah SMA Negeri

2 Karanganyar yang telah memberi kesempatan dan tempat dalam

pelaksanaan penelitian.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

9. Dra. Sugiyatmi, selaku guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 2

Karanganyar yang telah banyak membantu peneliti dan meluangkan waktu

serta tenaga sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik.

10. Ibu dan Bapak, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun

sprituil, kasih sayang, nasehat serta doa setulus hati hingga

terselesaikannya skripsi ini.

11. Agus Riyanto, yang selalu memberi semangat dan doa hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi 2008

kususnya (Intan, Dian, Catur, Rani, Febtiana), terima kasih untuk

semangat, bantuan dan kebersamaan selama ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, Mei 2012

Penulis

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................

HALAMAN PENGAJUAN.......................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

HALAMAN REVISI .................................................................................

HALAMAN ABSTRAK ...........................................................................

ABSTRACT ..............................................................................................

HALAMAN MOTTO ...............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

B. Identifikasi Masalah ......................................................................

C. Pembatasan Masalah .....................................................................

D. Perumusan Masalah ......................................................................

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

F. Manfaat Penelitian ........................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ...........................................................................

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran...........................................

a. Pengertian Belajar .............................................................

b. Pengertian Pembelajaran ...................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xi

xiii

xvi

xvii

xviii

1

4

5

5

6

6

8

8

8

9

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

2. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi .........................................

a. Pengertian Prestasi Belajar ................................................

b. Pengertian Akuntansi ........................................................

c. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi ..............................

3. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif ....................................

a. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pairs

Share (TPS) .......................................................................

b. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) .......................................................

B. Penelitian yang Relevan .................................................................

C. Kerangka Berpikir ..........................................................................

D. Hipotesis ........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................

B. Rancangan Penelitian .....................................................................

C. Populasi dan Sampel ......................................................................

D. Teknik Pengambilan Sampel .........................................................

E. Pengumpulan Data..........................................................................

1. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

a. Metode Dokumentasi .........................................................

b. Metode Tes ........................................................................

2. Instrumen Penelitian ...............................................................

a. Validitas .............................................................................

b. Reliabilitas .........................................................................

c. Taraf Kesukaran .................................................................

d. Daya Pembeda Soal ...........................................................

F. Teknik Analisis Data......................................................................

1. Menguji Persyaratan Hipotesis ...............................................

a. Uji Normalitas ....................................................................

b. Uji Homogenitas ................................................................

10

10

12

12

13

16

17

18

19

21

22

23

24

25

25

25

25

25

26

26

27

28

29

30

30

30

31

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

2. Uji Hipotesis ...........................................................................

a. Uji Analisis Variansi ..........................................................

b. Uji Scheffe ..........................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ...............................................................................

B. Pengujian Prasyarat Analisis .........................................................

1. Uji Normalitas ........................................................................

2. Uji Homogenitas ....................................................................

C. Pengujian Hipotesis .......................................................................

1. Uji Analisis Varian Satu Jalan (One-Way Anova) ..................

2. Uji Scheffe .............................................................................

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ...................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................

B. Implikasi ........................................................................................

C. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

LAMPIRAN ...............................................................................................

32

32

33

35

47

47

48

48

48

49

51

56

56

58

60

61

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Desain Penelitian “Two Groups Randomized Subject Posttest-

Only Desingn ................................................................... ........ 23

Tabel 3. 2 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ....................... 27

Tabel 3. 3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ................... 28

Tabel 3. 4 Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Instrumen Tes .. 29

Tabel 3. 5 Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Instrumen Tes ........... 30

Tabel 3. 6 Ringkasan Analisis Varians ............ ......................................... 33

Tabel 3. 7 Tabel Uji Scheffe ................................................................... 34

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Kelas Eksperimen 1 (TPS) 36

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Kelas Eksperimen 2 (NHT) 37

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Kelas Kontrol ................ 39

Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 1

(TPS)......................................................................................... 41

Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 2

(NHT) ....................................................................................... 43

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Prestasi Kelas Kontrol ............ 45

Tabel 4. 7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Nilai Awal dan Prestasi .....

Belajar Akuntansi .................................................................... 47

Tabel 4. 8 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Nilai awal dan Prestasi ...

Belajar Akuntansi .................................................................... 48

Tabel 4. 9 Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan (One-Way Anova) .. 49

Tabel 4.10 Rangkuman Perhitungan Uji Scheffe ...................................... 49

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ............. . 21

Gambar 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................... . 22

Gambar 4.1 Histogram Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen 1 (TPS) ... . 36

Gambar 4.2 Histogram Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen 2 (NHT) .. 38

Gambar 4.3 Histogram Nilai Keadaan Awal Kelas Kontrol ....................... 40

Gambar 4.4 Histogram Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 1 (TPS) ........ 42

Gambar 4.5 Histogram Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 2 (NHT) ....... 44

Gambar 4.6 Histogram Nilai Tes Prestasi Kelas Kontrol ........................... 46

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Daftar Nama Peserta Tryout, Kelas Eksperimen 1, Kelas Eks-

perimen 2, Kelas Kontol............... ............................................ 61

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TPS ................................ 65

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NHT ............................... 72

Lampiran 4 Materi Ajar .............................................................................. 79

Lampiran 5 Soal Tryout .............................................................................. 90

Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Tryout ..................................................... 98

Lampiran 7 Lembar Jawab Tryout ............................................................... 99

Lampiran 8 Soal Tes Evaluasi .................................................................... 100

Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Evaluasi ................................................... 107

Lampiran 10 Lembar Jawab Tes Evaluasi ..................................................... 108

Lampiran 11 Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Beda Soal 109

Lampiran 12 Perhitungan Manual Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukar-

an Daya Beda Soal ................................................................... 112

Lampiran 13 Data Hasil Penelitian ............................................................... 116

Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Awal .................................. 119

Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas Tes Prestasi .............. ................... 122

Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas Nilai Awal .............................. 125

Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Tes Prestasi ............................. 127

Lampiran 18 Uji Analisis Variansi Satu Jalan (One-Way Anova) minitab ... 129

Lampiran 19 Uji Scheffe ............................................................................... 130

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 133

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi yang tak ternilai bagi kemajuan bangsa, sehingga

setiap bangsa berlomba-lomba menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas

untuk menghadapi kemajuan ilmu pendidikan, teknologi, dan komunikasi yang

semakin maju. Untuk itu pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk manusia dengan

kecakapan teoritis dan praktis. Selain itu juga dapat menciptakan tenaga terdidik

yang profesional, mempunyai keahlian khusus dan penuh kreatifitas yang bermanfaat

bagi kepentingan diri, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu,

pemerintah senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui

berbagai upaya perbaikan-perbaikan sistem seperti kurikulum, maupun sarana dan

prasarana pendidikan seperti kualitas tenaga pendidik, teknologi pembelajaran, dan

sebagainya, sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan dapat

terwujudnya tujuan pendidikan.

Seperti yang dikemukakan oleh Soedomo Hadi (2003:126) dalam bukunya

yang berjudul Pendidikan (Suatu Pengantar) yaitu:

Dalam era perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin canggih dan arus komunikasi yang semakin deras serta globalisasi yang ma-kin nyata dalam kehidupan masyarakat yang semakin maju dan heterogen seperti sekarang ini sangat diperlukan usaha-usaha pendidikan yang adaptif. Pendidikan yang adaptif adalah suatu strategi pendidikan yang mampu melayani masyarakat atau peserta didiknya secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing, tanpa mengurangi makna dan nilai hakiki dari fungsi, misi dan tujuan pendidikan.

Kondisi tersebut hendaknya menjadi acuan bagi pemerintah untuk dapat menciptakan

iklim pendidikan yang lebih baik dan semakin mantap, dan sebagai suatu sistem yang

memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi, saling tergantung dalam

kesatuan fungsional. Komponen-komponen itu antara lain: pendidik, anak didik,

materi pendidikan, metode-metode pendidikan, lingkungan pendidikan, alat pen-

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

didikan, tujuan pendidikan, dan sebagainya (Soedomo Hadi, 2003: 38). Komponen-

komponen tersebut sudah tercakup dalam kurikulum.

Langkah-langkah konkrit yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki

kualitas pendidikan di Indonesia antara lain penerapkan kurikulum yang tepat,

peningkatan kualitas kinerja guru, perbaikan fasilitas pembelajaran, dll. Kurikulum

yang diterapkan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai

pengganti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)dengan batas ketuntasan belajar

yang disebut dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai pengukur prestasi

belajar siswa. KTSP memberikan otoritas bagi para guru dan sekolah untuk

membentuk kurikulum sendiri dengan kreativitas dan profesionalitas guru dalam

konsep pendidikan yang efektif, karena itu peran guru tidak lagi menjadi satu-

satunya sumber belajar melainkan hanya sebagai fasilisator dan siswa yang dituntut

untuk aktif dalam pembelajaran. Dengan menerapkan KTSP diharapkan proses

pembelajaran di sekolah dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,

memiliki kecakapan, kreativitas, kepribadian dan keterampilan, bermanfaat serta

mampu bekerjasama dalam masyarakat.

Terlaksananya KTSP dengan baik tidak lepas dari kinerja guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran, seperti cara mengajar di kelas, penyampaian mate-

ri pelajaran, penggunaan metode, pendekatan, atau model pembelajaran yang tepat,

pe-ciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan

keaktifan, semangat belajar siswa, dan sebagainya. Namun di dalam kegiatan sehari-

hari guru masih menggunakan metode lama, kegiatan belajar mengajar menjadi ku-

rang efektif dan terkesan membosankan, serta kurang variatifnya model atau metode

pembelajaran yang digunakan guru yang disebabkan kurangnya pengetahuan guru

akan model pembelajaran yang inovatif atau kurang tepatnya penggunaan model

pembelajaran. Akibatnya siswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran, siswa

menjadi pasif, dan tidak tersampaikannya tujuan pembelajaran dengan baik. Oleh

karena itu salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengenalkan model pem-

belajaran yang bervariasi yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar

salah satunya yaitu pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang banyak

dianjurkan dan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada

siswa, untuk dapat mengatasi siswa yang pasif menjadi aktif serta dapat bekerja sama

dengan siswa lain. Slavin (dalam Isjoni, 2003:76) menyebutkan bahwa cooperative

learning sekaligus dapat melatih sikap dan keterampilan sosial sebagai bekal dalam

kehidupan bermasyarakat kelak. Dalam cooperative learning, siswa terlibat aktif

pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas

interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk me-

ningkatkan prestasi belajarnya (Isjoni, 2003:13). Lebih lanjut Isjoni (2003:14) meng-

ungkapkan bahwa pada cooperative learning, siswa bekerja sama dengan baik dalam

kelompok untuk menyelesaikan masalah atau tugas yang diberikan oleh guru hingga

mencapai ketuntasan.

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai model pembelajaran, di-

antaranya yaitu Think Pairs Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). Me-

nurut Lie (dalam Isjoni, 2003:78) teknik TPS ini dikembangkan oleh Frank Lyman

(Think-Pair-Share) dan Spencer Kagan (Think-Pair-Square). Pada TPS siswa be-

kerja secara berpasangan, awalnya harus mengerjakan segala sesuatunya secara indi-

vidu kemudian didiskusikan dengan pasangan. Keunggulan dari teknik ini adalah

optimalisasi partisipasi siswa.

Selain model pembelajaran TPS terdapat juga model pembelajaran NHT.

Dalam jurnal penelitian pendidikan Djoko Dwi Kusumojanto berpendapat bahwa

pembelajaran kooperatif model NHT adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

lebih memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh untuk

memahami materi pelajaran baik secara kelompok atau individu. Model pembelajar-

an ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993), pada NHT setelah dibagi dalam

kelompok, siswa langsung bekerja sama dalam kelompoknya masing-masing.Secara

tidak langsung dengan model pembelajaran NHT ini siswa dilatih untuk saling ber-

bagi pengetahuan, mengemukakan pendapat, sehingga siswa menjadi lebih aktif

dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran TPS dan NHT dalam kegiatan

belajar mengajar diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya

pada mata pelajaran akuntansi.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah satu satuan pendidikan di

Kabupaten Karanganyar, dalam pembelajaran akuntansi, guru di SMA Negeri 2

Karanganyar ini sudah menggunakan metode yang bervariasi diantaranya mengguna-

kan metode diskusi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif. Walaupun begitu

masih banyak siswa yang diam dan kurang aktif (sebanyak 23 siswa) dalam proses

pembelajaran di kelas, sehingga guru terkesan masih mendominasi kelas karena

masih sedikitnya siswa yang aktif sebanyak 15 siswa.

Beberapa kemungkinan yang menyebabkan kurangnya partisipasi siswa

diantaranya: (1) siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi tidak

mempunyai keberanian bertanya kepada guru, (2) kurangnya rasa peduli dan rasa

ingin tahu siswa terhadap pelajaran, (3) siswa menganggap mata pelajaran akuntansi

sulit sehingga mengurangi semangat belajar. Selain dari faktor siswa, metode,

pendekatan ataupun model yang diterapkan oleh guru kurang sesuai dengan kondisi

siswa. Batas tuntas belajar yang harus dicapai siswa untuk mata pelajaran akuntansi

yaitu nilai 75, yang dirasa terlalu tinggi sedangkan kemampuan sebagian siswa masih

kurang untuk mencapai nilai tersebut. Keadaan demikian mengakibatkan prestasi

belajar siswa kurang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIRS SHARE

(TPS) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA

KELAS XI IPS SEMESTER 2 SMA NEGERI 2KARANGANYAR TAHUN

PELAJARAN 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas,

terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa.

Berikut identifikasi masalah pada penelitian yang penulis lakukan:

1. Proses pembelajaran akuntansi yang diterapkan oleh guru sudah menggunakan

metode pembelajaran yang bervariasi tetapi masih terlihat berpusat pada guru.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Kurangnya kesadaran siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan mencari

tahu informasi yang dapat menunjang pembelajaran.

3. Prestasi belajar yang diperoleh siswa kurang optimal dan belum sepenuhnya

memenuhi KKM.

C. Pembatasan Masalah

Penulis memberikan batasan masalah yang akan penulis teliti berdasar

identifikasi masalah diatas sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang diterapkan dibatasi oleh pendekatan kooperatif

struktural teknik TPS pada kelompok eksperimen 1 dan teknik NHT pada

kelompok eksperimen 2, yang di dalam penerapannya guru sebagai fasilitator dan

pembelajaran berpusat pada siswa.

2. Prestasi belajar siswa dibatasi pada segi kognitif dari nilai ulangan harian siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah tersebut di atas, masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar akuntansi antara siswa yang menggunakan

tipe pembelajaran TPS, NHT dengan kelas kontrol pada siswa kelas XI IPS

semester 2 SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012?

2. Diantara tipe pembelajaran TPS dengan kelas kontrol, manakah yang dapat

memberikan prestasi belajar lebih baik pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012?

3. Diantara tipe pembelajaran NHT dengan kelas kontrol, manakah yang dapat

memberikan prestasi belajar lebih baik pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012?

4. Diantara tipe pembelajaran TPS dengan NHT, manakah yang dapat memberikan

prestasi belajar lebih baik pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar

tahun pelajaran 2011/2012?

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan prestasi belajar akuntansi antara model pembelajaran Think Pairs Share

(TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI IPS semester 2 SMA

Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dalam

bidang pendidikan dalam hal menentukan model pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pendukung bagi penelitian yang

berkaitan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif teknik Think Pairs

Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Memupuk rasa kebersamaan dan kerja sama siswa dan guru.

2) Memudahkan dan memotivasi siswa dalam belajar akuntansi.

3) Meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan

serta mengoptimalkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

b. Bagi Guru

Memudahkan guru memilih model pembelajaran yang efektif dalam pem-

belajaran akuntansi serta relevan dengan kondisi siswa.

c. Bagi Sekolah

Memberi sumbangan yang baik dapat digunakan sebagai acuan perbaikan

proses pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

d. Bagi Penulis

Sebagai calon guru, penelitidapat memperoleh pengalaman langsung dalam

memilih model pembelajaran yang tepat dan mampu digunakan sebagai

sarana pembelajaran yang baik sebelum menekuni profesi sebagai seorang

tenaga pendidik.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Menurut Howard Kingsley, belajar diartikan sebagai proses tingkah

laku dalam arti luas yang diubah melalui praktik atau latihan, “Learning is a

process which behavior (in the broader sense) is originated or changed

through practise or training” (Gino Dkk, 1996: 6). Berbeda dengan Wingkel

dalam bukunya Psikologi Pengajaran yang dikutip oleh Gino dkk, me-

nyatakan bahwa: belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung

dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan

pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

konstan dan berbekas.

Anthony Robbins mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan

hubungan antara sesuatu (pengetahuan yang sudah dipahami) dan sesuatu

(pengetahuan) yang baru (Trianto, 2009: 15). Definisi belajar juga dikemuka-

kan oleh Jerome Brunner (dalam Trianto, 2009: 15), bahwa belajar adalah

suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan

baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa

belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, untuk mendapatkan

pengetahuan yang baru melalui berbagai pengalaman, proses melihat, meng-

amati, memahami sesuatu yang dipelajari. Terdapat unsur-unsur dinamis

yang terkait dalam belajar yaitu:

1. Motivasi dan upaya memotivasi siswa yang belajar.

2. Bahan belajar dan upaya penyediaannya.

3. Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya.

4. Suasana belajar dan upaya pengembangannya.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5. Kondisi subyek yang belajar dan upaya penyiapan serta peneguhannya.

(Gino Dkk, 1996:21)

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses utama di sekolah yang menjadi

penentu keberhasilan dan tercapainya tujuan pendidikan, sehingga sangat

bergantung pada keefektivan proses pembelajaran yang diciptakan oleh guru.

Oleh karenanya supaya keefektivan dapat tercapai maka pemahaman guru

akan pengertian pembelajaran itu penting karena akan berpengaruh pada cara

mengajar guru itu sendiri.

Berikut ini terdapat beberapa pengertian pembelajaran, antara lain

menurut Purwadarminta (dalam Gino Dkk, 1996:30) istilah “pembelajaran”

sama dengan “instruction” atau “pengajaran” yang berarti cara (perbuatan)

mengajar atau mengajarkan. Pembelajaran atau instruksional/pengajaran

mempunyai pengertian sebagai usaha sadar dan aktif dari guru terhadap

siswa, agar siswa berkeinginan untuk belajar, yaitu terjadinya perubahan

tingkah laku sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa. Menurut Trianto

(2009:17), pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber

belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Zainal Arifin (2011: 10) mengungkapkan “Pembelajaran adalah suatu

proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan

komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan

lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya

tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri

guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah

ditentukan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

proses interaksi antara guru dengan siswa yang ditujukan untuk melakukan

perubahan sikap dan pola pikir siswa kearah yang lebih baik untuk mencapai

hasil belajar yang optimal. Proses belajar mengajar tidak dapat berjalan

dengan sendirinya melainkan ada komponen-komponen yang terkait didalam-

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

nya yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, komponen-komponen

tersebut antara lain: (1) siswa, (2) guru, (3) tujuan, (4) isi pelajaran, (5)

metode, (6) media, dan (6) evaluasi

2. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Prestasi Belajar

Suatu pendidikan terkait dengan masalah pencapaian keberhasilan

dalam proses pembelajaran dan hasil akhir yang ingin dicapai dari suatu

proses pemebelajaran adalah prestasi belajar yang dapat diketahui setelah

diadakannya evaluasi. Baik buruknya prestasi merupakan cermin berhasil

atau tidaknya proses pembelajaran yang diciptakan oleh guru di dalam kelas

yang mengacu pada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

Berikut initerdapat pengertian prestasi menurut beberapa ahli yang

dikutip dari Drs. Hamdani, M.A. dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar,

prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan

baik secara individual ataupun kelompok,sehingga prestasi tidak akan pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan.Menurut pendapat

W.J.S. Purwadarminta (dalam Hamdani, 2011:137), prestasi adalah hasil

yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Pengertian yang

hampir sama juga dikemukakan oleh Qomar dalam Jamarah, prestasi sebagai

hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenagkan hati

yang diperoleh dengan jalan keuletan (Hamdani, 2011:137).Dari berbagai

pengertian prestasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah

hasil yang dicapai seseorang setelah berhasil melakukan kegiatan atau

pekerjaan yang dilakukan dengan usaha yang sungguh-sungguh.

Setelah diketahui definisi dari prestasi, lebih lanjut lagi diketahui

definisi dari prestasi belajar itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh Winkel

(1996: 226) juga mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang (Hamdani, 2011:138). Ke-

mudian disebutkan juga, Arif Gunarso (1993: 77) mengemukakan bahwa

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar.

Zainal Arifin (2011:12) berpendapat bahwa “Prestasi belajar merupa-

kan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia,

karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi

menurut bidang dan kemampuan masing-masing”. Sebagaimana yang dike-

mukakan Cronbach (dalam Zainal Arifin, 2011:13) “bahwa kegunaan prestasi

banyak ragamnya, antara lain sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar,

untuk keperluan diagnostik, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan,

untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau penjurusan, untuk

menentukan isi kurikulum, dan menentukan kebijakan sekolah”.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dari dalam

(intern) dan faktor dari luar (ekstern).

1. Faktor Internal (faktor yang berasal dari siswa)

a) Kecerdasan (intelegensi)

b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

c) Sikap

d) Minat

e) Bakat

f) Motivasi

2. Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa)

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah,

staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa,

alat-alat belajar, dan lain-lain.

b) Lingkungan nonsosial

Yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah keadaan keluarga,

keadaan sekolah, lingkungan masyarakat.

(Hamdani, 2011: 139-146)

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Pengertian Akuntansi

Definisi menurut Komite Terminologi dari American Institute of

Certified Public Accountants adalah sebagai berikut:

akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan peng-ikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, tran-saksi-transaksi dan kejadian-kejadianyang paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya menginter-pretasikan hasilnya (Ahmed Riahi-Belkaoui, 2004: 50).

Ahmed Riahi-Belkaoui (2004:50) mengemukakan lebih lanjut definisi

akuntansi dilihat dari perspektif yang lebih luas lagi, adalah proses peng-

identifikasian, pengukuran dan pengomunikasian informasi ekonomi sehingga

memungkinkan adanya pertimbangan dan pengambilan keputusan berdasar-

kan informasi oleh para pengguna informasi tersebut.

American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai

“... proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekono-

mi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan

tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut” (Waluyo, 2009:

20).

Selain pernyataan di atas, akuntansi didefinisikan dengan referensi

pada suatu konsep informasi (Ahmed Riahi-Belkaoui, 2004: 50), akuntansi

merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuanti-

tatif, terutama yang bersifat keuangan, mengena entitas ekonomi yang di-

maksudkan untuk dapat memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan,

dan dalam membuat pilihan logis di antara serangkaian tindakan.

c. Pengertian prestasi belajar akuntansi

Prestasi belajar akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu prestasi, belajar,

dan akuntansi yang masing-masing kata mempunyai pengertian masing-

masing dan telah diuraikan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai seseorang

setelah melalui proses perubahan perilaku secara aktif, berbuat melalui ber-

bagai pengalaman, melihat, mengamati, serta memahami pelajaran akuntansi.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif

Pendekatan pembelajarandapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginspirasi, menguatkan, dan melatar belakangi metode pembelajaran dengan

cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua

jenis pendekatan, yaitu: (a) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat

pada siswa (student centered approach) dan (b) pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Salah satu

pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran

kooperatif.

Pembelajaran kooperatif identik dengan belajar secara berkelompok atau

bekerja bersama dalam suatu kelompok. Seperti yang dikemukakan Slavin (1995),

“In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the tacher”. Dari uraian tersebut cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. (Isjoni, 2009: 15)

Cooperaive learning atau gotong royong (Anita Lie, 2000 dalam Isjoni) yaitu

sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas terstruktur. Susanto (dalam jurnal

Djoko Dwi Kusumojanto) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

strategi pembelajaran kelompok kecil yang digunakan untuk: meningkatkan

kemampuan akademik melalui kolaborasi kelompok, memperbaiki hubungan antar

siswa yang berbeda latar belakang dan kemampuannya, mengembangkan

keterampilan untuk memecahkan masalah melalui kelompok dan mendorong proses

demokrasi di kelas.

Tujuan pembelajaran kooperatif tercakup dalam tiga konsep sentral menurut

Slavin (1995) yang dikutip dalam Isjoni (2009: 22-23) yaitu:

a. Penghargaan kelompok

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Di dalam kelompok, anggota saling bekerja sama, membantu, member dukungan

dan bersama-sama berusaha mencapai tujuan dan untuk mendapat penghargaan.

b. Pertanggungjawaban individu

Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua

anggota kelompok. Walaupun bekerja secara kelompok, masing-masing anggota

harus menguasai materi secara individu, tidak hanya mengandalkan anggota lain.

c. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan

Cooperative learning menggunakan metode skoring yang mencakup nilai

perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa, sehingga

tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh akan sama-sama mendapat kesempatan

untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.

Menurut Johnson & Johnson (1994) dan Sutton (1992) yang dikutip dalam

Trianto (2009: 60-61) terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:

a. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa.

Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama

untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Siswa akan merasa bahwa

dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap

suksesnya kelompok.

b. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat.

Belajar kooperatif dapat meningkatkan interaksi siswa yang terlihat dalam hal

seorang siswa akan membantu siswa lainnya untuk sukses sebagai anggota

kelompok. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal

tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama.

c. Tanggung jawab individual.

Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung

jawab siswa dalm hal: (1) membantu siswa yang membutuhkan bantuan, dan (2)

siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman dalam

kelompoknya.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.

Dalam belajar kooperatif siswa dituntut untuk mempelajari materi yang diberi-

kan dan belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya.

e. Proses kelompok.

Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana

mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang

baik.

Setiap model pembelajaran pasti terdapat kekurangan dan kelebihan, begitu

juga dengan pendekatan pembelajaran kooperatif ini seperti yang dikemukakan oleh

Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2009: 24) kelebihan dari pembelajaran kooperatif

adalah:

a. Saling ketergantungan yang positif,

b. Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu,

c. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas,

d. Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan,

e. Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru,

f. Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang

menyenangkan.

Sedangkan kelemahan dari pendekatan pembelajaran kooperatif yaitu:

a. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu juga

memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.

b. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan

fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

c. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik

permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa

yang lain menjadi pasif. (Isjoni, 2009:25)

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe pembelajaran, antara lain:

a. STAD (Student Team Achivement Division)

b. Jigsaw

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. TGT (Teams Games Turnaments)

d. TAI (Team Assistant Individualization)

e. GI (Group Investigation)

f. Pendekatan Struktural (TPS dan NHT), dll.

a. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

Jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

pola interaksi siswa salah satunya adalah Think Pair Share (TPS) yang

dikembangkan pertama kali oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas

Marylandyang dikutip Arends (dalam Trianto, 2009: 81) menyatakan bahwa

think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi

suasana pola diskusi kelas. Seperti yang diungkapkan Lie (dalam Isjoni,

2009: 78) teknik berpasangan ini memiliki keunggulan yaitu optimalisasi

partisipasi siswa, dengan setiap siswa memperoleh kesempatan yang sama

untuk menuangkan ide dan kemampuannya dalam berkelompok.

Pada teknik ini setiap siswa diberi kesempatan untuk berfikir sendiri

untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dan kemudian hasil pemikiran

tersebut didiskusikan dengan pasangan kelompoknya, sehingga siswa dapat

memperoleh wawasan yang lebih dan dapat mengetahui kekurangan dan letak

kesalahannya, dengan begitu siswa termotivasi untuk aktif saat mengikuti

pelajaran. Pembelajaran dengan teknik TPS juga dapat mempermudah pe-

mahaman materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, karena bagi siswa

yang kurang paham akan materi dan malu atau takut bertanya kepada guru

maka siswa tersebut dapat bertanya kepada rekannya dalam kelompok, dan

akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Ada tiga langkah penerapan teknik Think Pair Share dalam proses

pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:

1) Langkah 1: Berpikir (Thinking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan

pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk

berpikir sendiri jawaban atau masalah.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Langkah 2: Berpasangan (Pairing)

Pada tahap ini guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan

masalah apa yang telah mereka peroleh.

3) Langkah 3: Berbagi (Sharing)

Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi

dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif

untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan

sampai sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.

(Arends, 1997, disadur Tjokrodiharjo, 2003, dalam Trianto, 2009: 81-82)

b. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu

meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar adalah Numbered

Head Together (NHT). Pembelajaran kooperatif model Numbered Head To-

gether (NHT) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih memungkin-

kan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh untuk memahami

materi pelajaran baik secara berkelompok maupun individual (Djoko Dwi

Kusumojanto, Jurnal Penelitian Kependidikan).

Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh

Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah

materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman

mereka terhadapa isi pelajaran tersebut (Trianto, 2009: 82). Model pem-

belajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi

informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh

perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.

Model pembelajaran NHT terdiri dari empat langkah yang dikutip dari

Trianto (2009: 82-83), yaitu:

1) Penomoran (Numbering)

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang

beranggotakan 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi

nomor antara 1 sampai 5.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2) Mengajukan pertanyaan (Questioning)

Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa, dan pertanyaan dapat

bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.

3) Mengajukan pertanyaan (Questioning)

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan

meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

4) Pemberian jawaban (Answering)

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya

sesuai mengangkat tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan

untuk seluruh kelas.

Kelebihan Pembelajaran metode Numbered Head Together (NHT) ini di

antaranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mengembangkan rasa ingin

tahu, meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan rasa saling memiliki dan

mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

B. Penelitian Yang Relevan

Sebelum penelitian ini, sudah ada penelitian-penelitian terdahulu yang sudah

teruji kebenarannya sehingga dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan referensi

dan acuan dalam proses penelitian. Penelitian relevan yang digunakan oleh peneliti

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Siti Pujyanah (K3302025) pada tahun 2007 dari

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Uni-

versitas Sebelas Maret yang dituangkan dalam skripsinya dengan judul “Studi

Komparasi Pembelajaran Cooperatif Learning dengan Teknik Think Pair Share

(TPS) dan Numbered Head Together (NHT) pada Materi Pokok Larutan Penyangga

Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester 1 SMAN Tayu T. A.

2006/2007”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui hasilnya bahwa penerapan

teknik pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa dari pada menggunakan teknik Numbered Head Together(NHT).

Selain itu penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Santi Nurul Khusnaini

(4101407112) pada tahun 2011 dari Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Malang (UNES), yang

dituangkan dalam skripsinya dengan judul “Keefektifan Pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap

Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik pada Materi Pokok Segiempat”

dan hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu penerapan teknik NHT lebih

dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik peserta didik dibandingkan

dengan penerapan teknik TPS pada materi pokok segiempat.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang banyak

dianjurkan dan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada

siswa, untuk dapat mengatasi siswa yang pasif menjadi aktif serta dapat bekerja sama

dengan siswa lain. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif

yaitu tipe Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT).

Pembelajaran tipe TPS ini memiliki keunggulan optimalisasi partisipasi

siswa. Pada tipe ini setiap siswa diberi kesempatan untuk berfikir sendiri untuk

menyelesaikan sebuah permasalahan dan kemudian hasil pemikiran tersebut di-

diskusikan dengan pasangan kelompoknya, sehingga siswa memperoleh wawasan

yang lebih dan dapat mengetahui kekurangan dan letak kesalahannya, dengan begitu

siswa termotivasi untuk aktif saat mengikuti pelajaran. Setelah diterapkannya

pembelajaran dengan tipe TPS ini dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi

siswa.

Tipe pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yang mempunyai ke-

unggulan diantaranya dapat mengembangkan rasa ingin tahu, meningkatkan rasa

percaya diri, mengembangkan rasa saling memiliki, meningkatkan prestasi belajar

siswa dan mengembangkan keterampilan untuk masa depan. Model pembelajaran

NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi,

mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga

siswa lebih produktif dalam pembelajaran.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Prestasi belajar merupakan salah satu indikator tercapainya tujuan pem-

belajaran bahwa tinggi rendahnya prestasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah

satunya adalah model pembelajaran yang diterapkan guru dalam proses pembelajar-

an. Pada kondisi awal seperti yang tercakup dalam latar belakang masalah penelitian,

pembelajaran akuntansi yang diterapkan oleh guru di SMA Negeri 2 Karanganyar ini

sudah menggunakan metode yang bervariasi diantaranya menggunakan metode

diskusi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif. Walaupun begitu masih banyak

siswa yang diam dan kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga guru

terkesan masih mendominasi kelas karena masih sedikitnya siswa yang aktif, hal ini

menyebabkan siswa tidak dapat memahami pelajaran dengan baik dan berakibat

kurang optimalnya prestasi belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka guru harus dapat memilih

model pembelajaran yang tepat, dapat meningkatkan motivasi dan mempermudah

siswa dalam pembelajaran akuntansi, serta sebagai alternatif guru dapat meng-

gunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan

Numbered Head Together (NHT). Setelah diterapkan kedua tipe pembelajaran, TPS

pada kelas eksperimen 1 dan NHT pada kelas eksperimen 2, dapat diketahui kedua-

nya dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi dan menghasilkan prestasi belajar

yang berbeda, serta berdasarkan landasan teori, pembelajaran dengan tipe TPS meng-

hasilkan prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan tipe NHT. Berdasarkan

penjelasan tersebut dapat dibuat kerangka berfikir yang terlihat pada skema di bawah

ini:

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

≠ ≠

Gambar 2.1 Skema kerangka berfikir

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan yaitu :

1. Ada perbedaan prestasi belajar akuntansi antara siswa yang menggunakan tipe

pembelajaran TPS, NHT dengan kelas kontrol pada siswa kelas XI IPS semester

2 SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

2. Tipe pembelajaran TPS memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada kelas

kontrol pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012.

3. Tipe pembelajaran NHT memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada kelas

kontrol pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012.

4. Tipe pembelajaran TPS memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada NHT

pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

Konvensional

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2

NHT

Populasi SMA N 2 Karanganyar

Sampel Kelas XI IPS

Prestasi Belajar Prestasi Belajar

TPS

Kelas Kontrol

Prestasi Belajar

TPS > NHT > Konvensional

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS semester II SMA Negeri 2

Karanganyar tahun pelajaran 2011-2012, yang beralamatkan di Jalan Ronggo-

warsito, Bejen, Karanganyar, yang berjalan dibawah pimpinan Drs. Wagiman,

M.Pd. sebagai kepala sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 - Mei 2012, dengan

rincian sebagai berikut:

a. Persiapan melalui observasi

b. Penelitian dan pengambilan

data

c. Pengolahan data dan

penyusunan pelaporan

d. Pelaporan

: Desember 2011 - Februari 2012

: Februari 2012

: April 2012

: Maret – Mei 2012

No Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei

1. Tahap Persiapan

a. Pengajuan judul skripsi

b. Penyusunan proposal

c. Perijinan penelitian

d. Konsultasi instrumen penelitian

2 Tahap Penelitian

a. Uji instrumen penelitian

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b.Pengambilan data

3 Tahap Penyelesaian

a. Pengolahan data

b. Penyusunan laporan

Gambar 3.1. Jadwal Penelitian

B. Rancangan Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan pem-

belajaran kooperatif metode struktural teknik Think Pairs Share (TPS) dan

Numbered Head Together (NHT).

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pencapaian prestasi belajar

akuntansi siswa dalam aspek kognitif.

2. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan teknik eksperimen dengan bentuk

perluasan dari Two Groups Randomized Subjects Posttest-Only Design, dan

rancangan penelitian seperti pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Desain penelitian “Two Groups Randomized Subjects Posttest-Only

Design”

Kelompok Perlakuan Postest

E1 X1 Y2

E2 X2 Y2

K - Y2

Keterangan:

E1 : Kelompok eksperimen dengan teknik pembelajaran TPS

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

E2 : Kelompok eksperimen dengan teknik pembelajaran NHT

K : Kelas kontrol

X1 : Penggunaan teknik pembelajaran Think Pair Share (TPS)

X2 : Penggunaan teknik pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Y2 : Hasil setelah perlakuan

Adapun langkah-langkah dalam perancangan ini adalah:

1. Memberikan perlakuan X1 pada kelompok eksperimen I berupa penggunaan

teknik pembelajaran Think Pair Share (TPS).

2. Memberikan perlakuan X2 pada kelompok eksperimen II berupa penggunaan

teknik pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

3. Memberikan postest pada ketiga kelompok untuk mengukur rata-rata ke-

mampuan kognitif setelah diberi perlakuan X1 dan X2 pada kelas eksperimen I

dan II dan mengahasilkan Y2.

4. Membandingkan hasil Y2 dari ketiga kelompok dengan uji statistik.

5. Menetapkan uji statistik yang sesuai untuk menentukan apakah perbedaan

tersebut signifikan, yaitu uji Analisis Variansi (ANAVA) dan uji Scheff

sebagai uji lanjutan.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Menurut Mendenhall “A population is the set representing all observations

of interest to the sampel collector” yang berarti populasi adalah kumpulan semua

anggota dari obyek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012, yang

terdiri 4 kelas yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4 yang berjumlah

146 siswa.

2. Sampel

Menurut Mendenhall “A sampel is a subset of measurement selected from

the population of interest” yang berarti sampel adalah kumpulan sebagian

anggota dari obyek yang diteliti. Pemilihan sampel dilakukan karena jumlah

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

populasi yang banyak, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi. Sampel yang diambil adalah 108 siswa yang akan dibagi dalam

kelompok eksperimen dengan teknik pembelajaran TPS, kelompok eksperimen

teknik pembelajaran NHT, dan kelas kontrol.

D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara sampling berkelompok

(cluster sampling) yang termasuk dalam random sampling yaitu memilih sampel

dengan membuat populasi menjadi beberapa kelompok kemudian memilih beberapa

anggota dari setiap kelompok secara acak untuk dijadikan sebagai anggota sampel

(Algifari, 2003: 21). Pengambilan sampel ini bertujuan untuk menentukan kelas

eksperimen 1 yang dikenai pembelajaran Think Pair Share (TPS), kelas eksperimen

2 yang dikenai pembelajaran Numbered Head Together (NHT), dan satu kelas

kontrol.

E. PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengambilan data

adalah sebagai berikut:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk

memperoleh data awal tentang diri siswa yakni berupa daftar nama dan nilai

ujian kompetensi akuntansi pada KD sebelumnya. Serta berbagai informasi lain

yang diperlukan seperti data kegiatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Metode Tes

Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang

harus dijawab atau diselesaikan siswa untuk tujuan mengukur kemajuan siswa.

(Slameto, 1995: 30). Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai prestasi belajar akuntansi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

serta dalam penelitan ini disusun instrumen tes untuk memperoleh data tentang

prestasi belajar akuntansi.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah soal tes berupa soal objektif berjumlah 20 butir soal dengan 5 alternatif

jawaban. Soal tes tersebut dibuat sama untuk kelas kontrol maupun kelas eks-

perimen. Sebelum soal diterapkan pada proses pretest dan postest maka akan di-

adakan tryout soal pada sekolah yang berbeda untuk mengetahui tingkat validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya beda soal.

a. Validitas

Validitas atau validity berarti keabsahan, yang sering dikaitkan

dengan instrumen atau alat ukur, sedangkan hasil penelitian dikatakan valid

bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Validitas mencerminkan

tingkat kevalidan instrumen. Instrumen yang valid memiliki validitas yang

tinggi (Sigit Santoso, 2011: 69).

Adapun teknik yang digunakan adalah dengan teknik korelasi product

moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi

product moment :

r xy =

Setelah diperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan harga

kritik r produk momen. Apabila harga rxy > harga rkritik, maka item soal

tersebut dikatakan valid. Klasifikasi soal adalah sebagai berikut:

0,91 - 1,00 : sangat tinggi

0,71 - 0,90 : tinggi

0,41 - 0,70 : cukup

0,21 - 040 : rendah

Negatif - 0,20 : sangat rendah

(Masidjo, 1995: 243-246)

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Hasil uji validitas instrument tes yang diperoleh dari tryout yang telah dilaku-

kan terangkum dalam tabel 3.2 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

7.

Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Valid Tidak Valid

Obyektif 30 25 5

(Sumber. Data primer yang diolah. 2012)

Dari 30 soal yang telah digunakan untuk tryout, soal yang digunakan untuk tes

evaluasi prestasi belajar akuntansi sejumlah 25 soal, karena lima soal lainnya

tidak valid sehingga tidak digunakan.

b. Reliabilitas

Reliabilitas atau reliability berarti kemantapan suatu alat ukur,

sehingga jika alat ukur tersebut digunakan secara berulang maka hasilnya

sama.Untuk mengetahui reliabilitas soal digunakan rumus K-20 sebagai

berikut:

rtt:

Keterangan:

Rtt : koefisien reliabilitas suatu soal

n : jumlah item

p : indeks kesukaran

S : deviasi standart

q : 1-p

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,91 - 1,00 : sangat tinggi

0,71 - 0,90 : tinggi

0,41 - 0,71 : cukup

0,21 - 0,41 : rendah

Negatif - 0,20 : sangat rendah

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

(Masidjo, 1995: 233)

Hasil uji coba reliabilitas instrument tes berdasarkan tryout yang telah

dilakukan terangkum dalam table 3.3

Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Obyektif 30 0,829 Tinggi

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Hasil uji coba reliabilitas instrument tes lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 7.

c. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran

soal yaitu menunjukkan sukar mudahnya suatu soal yang harganya dapat

dicari dengan rumus sebagai berikut:

IK =

Keterangan:

IK = indeks kesukaran

B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu

item

Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut suatu jawaban benar dari

suatu item

N x skor maksimal = jumlah benar seharusnya diperoleh siswa dari suatu

item

Adapun kriterianya sebagai berikut:

0,81 – 1,00 = mudah sekali (MS)

0,61 – 0,80 = mudah (Md)

0,41 – 0,60 = sedang/cukup (Sd)

0,21 – 0,40 = sukar (Sk)

0,00 – 0,20 = sukar sekali (SS)

(Masidjo, 1995: 189)

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Hasil uji taraf kesukaran soal instrument tes berdasarkan tryout yang

telah dilakukan terangkum dalam table 3.4. Hasil uji taraf kesukaran soal instru-

ment tes yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Soal Instrumen Tes

Jenis

Soal

Jumlah

Soal

Taraf Kesukaran Soal

MS Md Sd Sk SS

Obyektif 30 6 10 12 2 -

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Dari perhitungan uji taraf kesukaran soal yang telah dilakukan diperoleh hasil soal yang

digunakan untuk tes prestasi yaitu 25 soal dengan rincian 3 soal berkriteria mudah sekali

(MS), 10 soal berkriteria mudah (Md), 10 soal berkriteria sedang (Sd) dan 2 soal

berkriteria sukar (Sk), sedangkan 5 soal yang tidak digunakan 3 soal berkriteria mudah

sekalo (MD) dan 2 soal berkriteria sedang (Sd).

d. Daya Pembeda Soal

Rumus untuk menentukan daya pembeda soal sebagai berikut:

ID =

Keterangan:

ID = indeks deskriminasi

KA = jumlah jawaban benar yang diperoleh

dan siswa yang tergolong kelompok atas

KB = jumlah jawaban benar yang diperoleh

dan siswa yang tergolong kelompok

bawah

NKA atau NKB = jumlah siswa yang tergolong kelompok

atas atau kelompok bawah

NKA atau NKBx skor maksimal = perbedaan jawaban benar dari siswa-

siswi yang terolong kelompok atas dab

bawah yang seharusnya diperoleh

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00 = sangat membedakan

0,60 - 0,79 = lebih membedakan

0,40 - 0,59 = cukup membedakan

0,20 - 0,39 = kurang membedakan

Negatif – 0,19 = sangat kurang membedakan (Masidjo, 1995 : 198-201)

Hasil uji beda soal instrument tes berdasarkan tryout yang telah dilaku-

kan terangkum dalam table 3.5. Untuk yang lebih rinci dapat dilihat pada

Lampiran 7.

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Instrumen Tes

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

SM LM CM KM SKM

Obyektif 30 - - 13 14 3

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Dari perhitungan uji daya beda soal yang telah dilakukan diperoleh hasil soal yang

digunakan untuk tes prestasi yaitu 25 soal dengan rincian 12 soal berkriteria kurang

membedakan (KM) dan 13 soal berkriteria cukup membedakan (CM), sedangkan 5 soal

yang tidak digunakan 3 soal berkriteria sangat kurang membedakan (SKM) dan 2 soal

berkriteria kurang membedakan (KM).

F. Teknik Analisis Data

1. Menguji Persyaratan Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk membuktikan bahwa sampel berasal

dari populasi yang terdistribusi normal. Dalam penelitian ini digunakan uji

statistik Liliefors. Statistik uji untuk metode ini adalah:

Lo = Maks

Dengan: F(zi) = P (Z ≤ Zi )

S(zi) = proporsi cacah Zn lebih kecil atau sama dengan Zi

Lo = koefisien Liliefors pengamatan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Hipotesis:

= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

1. Menghitung rata-rata dan simpangan bakunya:

X =

S2 =

2. Menghitung nilai Zi

3. Mencari nilai Zi pada daftar F

4. Menghitung S(Zi), yaitu

5. Menghitung selisih F(Zi) – F(Zi)

6. Mencari nilai kritis yang dapat diperoleh pada kolom harga mutlak,

kemudian dibandingkan dengan tabel.

7. Kriteria pengujian adalah: tolak Ho jika Lo maks ≤ L tabel berarti sampel

berasal dari populasi yang berditribusi normal.

(Sudjana, 1996: 466 - 469)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan variasi sampel

dalam penelitian ini untuk mengetahui homogenitas sampel digunakan “Uji

Bartlett”dengan rumus sebagai berikut:

Dengan:

k = banyaknya populasi = banyaknya sampel

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

= banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

= -1 = derajat kebebasan untuk ; j = 1,2, …, k;

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

= derajat kebebasan untuk RKG

;

RKG = rerata kuadrat galat = ;

Hipotesis:

: = =

H1 : tidak semua variansi sama.

Kriteria uji adalah = menerima jika <

(Budiyono, 2009: 176-177)

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Variansi

Analisis Variansi (ANAVA) merupakan teknik analisis statistik yang

bertugas untuk menentukan apakah perbedaan skor variable terikat disebabkan

oleh perbedaaan atau variasi skor pada variable bebas (Siswandari, 2009: 99).

Untuk pengujian hipotesis digunakan uji statistik, yaitu dengan melakukan uji

Anava Satu Jalan (One-Way Anova) dengan ketentuan sebagai berikut:

: tidak semua mean sama

Keterangan:

= rata-rata nilai tes siswa yang dikenai teknik pembelajaran TPS

= rata-rata nilai tes siswa yang dikenai teknik pembelajaran NHT

= rata-rata nilai tes siswa pada kelas kontrol

Dalam perhitungan Anava Satu Jalur dengan sel tak sama (dengan n untuk

masing-masing sampel tidak harus sama) menggunakan tabel analisis varians

seperti pada tabel dibawah ini: (Budiyono, 2009: 195-198)

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Variansi

Sumber JK Dk RK P

Perlakuan

Galat

JKA

JKG

k-1

N-k

RKA

RKG

-

p< atau p>

-

Total JKT N-1 - - - -

(Sumber: Budiyono, 2009: 198)

Keterangan:

dkA = k-1

dkG = N-k

dkT = N-1

Statistik uji untuk analisis variansi ni adalah :

Yang merupakan nilai dari variable random yang berdistribusi F dengan derajat

kebebasan k-1 dan N-k

Daerah kritis untuk uji ini adalah:

DK =

Jika harga > , dengan = dengan = 5%, maka

ditolak. Jika ditolak, diteruskan dengan uji lanjut ANAVA yaitu dengan Uji

Scheffe.

b. Uji Scheffe

Uji Scheffe digunakan untuk mengkomparasikan mean dari kelompok-

kelompok perlakuan dengan n yang tidak sama. Menurut Budiyono (2009: 201-

205) prosedur pelaksanaan uji scheffe sebagai berikut:

1) Identifikasikan semua pasangan komparasi rerata yang ada. Jika terdapat k

perlakuan, maka ada pasangan rerata.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Rumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

Tabel 3.7 Tabel Uji Scheffe

Komparasi

(Sumber: Budiyono, 2009: 205)

3) Tentukan nilai signifikansi (pada umumnya yang dipilih sama dengan

pada uji analisis variansinya)

4) Carilah nilai statistik uji F dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan:

= nilai pada perbandingan perlakuan ke-I dan perlakuan ke-j

= rerata pada sampel ke-i

= rerata pada sampel ke-j

RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis varians

= ukuran sampel ke-i

= ukuran sampel ke-j

5) Tentukan daerah kritis dengan rumus berikut:

6) Tentukan uji untuk masing-masing komparasi ganda.

7) Tentukan kesimpulan dari uji yang ada.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini data diperoleh dari siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 3 kelas dengan rincian

satu kelas yaitu kelas XI IPS 2 digunakan sebagai kelas eksperimen 1 dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS), satu kelas yaitu kelas XI

IPS 1 digunakan sebagai kelas eksperimen 2 dengan penerapan model pembelajar-

an Numbered Head Together (NHT), dan satu kelas lagi yaitu kelas XI IPS 3

digunakan sebagai kelas kontrol. Berikut ini disajikan data penelitian yang

meliputi data keadaan awal siswa dan data prestasi belajar akuntansi siswa dari

ketiga kelas.

1. Data Keadaan Awal Siswa

Data keadaan awal siswa pada mata pelajaran akuntansi diambil dari

nilai ujian kompetensi akuntansi pada KD sebelumnya yang dapat dilihat pada

lampiran 1 halaman 57.

a. Kelas Eksperimen 1 (TPS)

Data keadaan awal siswa mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI

IPS 2, SMA Negeri 2 Karanganyar dengan sampel sebanyak 38 siswa

sebelum diterapkannya model pembelajaran TPS mempunyai rata-rata

( X ) 62,21 dan varians (σ2) 85,36.

Data keadaan awal siswa mata pelajaran akuntansi pada kelas

eksperimen 1 dipaparkan dalam distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada

Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 berikut.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Kelas Eksperimen 1 (TPS)

No Interval Nilai Tengah Frek. Mutlak Frek. Relatif

1 41 – 50 45.5 4 11%

2 51 – 60 55.5 14 37%

3 61 – 70 65.5 11 28%

4 71 – 80 75.5 9 24%

Jumlah 38 100%

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, menunjukkan persentase siswa kelas

XI IPS 2 sebelum diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS),

dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM

sejumlah 29 siswa dengan frekuensi relatif 76% dari keseluruhan siswa,

dan nilai yang paling banyak diperoleh pada nilai tengah 55,5 sebanyak 14

siswa dengan frekuensi relatif 37%. Sedangkan siswa yang mendapatkan

nilai sudah mencapai KKM sejumlah 9 siswa dengan frekuensi relatif 24%

dari keseluruhan siswa.

Pengamatan histogram pada Gambar 4.1 di bawah ini menunjuk-

kan tingkat frekuensi nilai siswa dalam menempuh mata pelajaran akun-

tansi.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 4.1 Histogram Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen 1 (TPS)

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa nilai awal kelas

eksperimen 1 sebelum diterapkannya model pembelajaran TPS, siswa

yang memperoleh nilai rata-rata dibawah nilai KKM sebanyak 29 siswa,

sedangkan siswa yang memperoleh nilai sudah mencapai nilai KKM se-

banyak 9 siswa.

Dilihat dari tabel distribusi frekuensi dan histogram rata-rata kelas

tersebut, menunjukkan sebagian besar siswa belum dapat mencapai nilai

KKM yaitu 75. Prestasi belajar tersebut belum dapat optimal dan mencapai

nilai KKM dikarenakan belum tepatnya model pembelajaran yang diterap-

kan oleh guru, selain itu juga disebabkan karena siswa kurang termotivasi

untuk belajar dan memahami pelajaran.

b. Kelas Eksperimen 2 (NHT)

Data keadaan awal siswa mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI

IPS 1, SMA Negeri 2 Karanganyar dengan sampel sebanyak 35 siswa

sebelum diterapkannya model pembelajaran NHT mempunyai rata-rata

( X ) 64,57 dan varians (σ2) 63,193.

Data keadaan awal siswa mata pelajaran akuntansi pada kelas

eksperimen 2 dipaparkan dalam distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada

Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Kelas Eksperimen 2 (NHT)

No Interval Nilai Tengah Frek. Mutlak Frek. Relatif

1 41 – 50 45.5 1 3%

2 51 – 60 55.5 12 34%

3 61 – 70 65.5 12 34%

4 71 – 80 75.5 10 29%

Jumlah 35 100%

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, menunjukkan persentase siswa kelas

XI IPS 1 sebelum diterapkan model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT), dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai

dibawah nilai KKM sejumlah 25 siswa dengan frekuensi relatif 71% dari

keseluruhan siswa, dan nilai terbanyak diperoleh pada nilai tengah 55,5

sebanyak 12 siswa dan 66,5 sebanyak 12 siswa dengan frekuensi relatif

masing-masing 34%. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai sudah

mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan frekuensi relatif 29% dari

keseluruhan siswa.

Pengamatan histogram pada Gambar 4.2 di bawah ini menunjuk-

kan tingkat frekuensi nilai siswa dalam menempuh mata pelajaran

akuntansi.

Gambar 4.2 Histogram Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen 2 (NHT)

Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa nilai awal kelas

eksperimen 2 sebelum diterapkannya model pembelajaran NHT, siswa

yang memperoleh nilai rata-rata dibawah nilai KKM sebanyak 25 siswa,

sedangkan siswa yang memperoleh nilai sudah mencapai nilai KKM

sebanyak 10 siswa.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dilihat dari tabel distribusi frekuensi dan histogram rata-rata kelas

tersebut, menunjukkan sebagian besar siswa belum dapat mencapai nilai

KKM yaitu 75. Prestasi belajar tersebut disebabkan karena siswa masih

kurang dapat memahami pelajaran dengan baik, disamping guru telah

menggunakan metode pembelajaran yang berfariasi seperti diskusi. Selain

itu kurangnya kesadaran siswa untuk mencari tahu dan belajar memahami

pelajaran.

c. Kelas Kontrol

Data keadaan awal siswa mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI

IPS 3, SMA Negeri 2 Karanganyar dengan sampel sebanyak 35 siswa yang

digunakan sebagai kelas kontrol mempunyai rata-rata ( X ) 61,03 dan

varians (σ2) 93,499.

Data keadaan awal siswa mata pelajaran akuntansi pada kelas

kontrol dipaparkan dalam distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada Tabel

4.3 dan Gambar 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Kelas Kontrol

No Interval Nilai Tengah Frek. Mutlak Frek. Relatif

1 41 – 50 45.5 5 14%

2 51 – 60 55.5 13 37%

3 61 – 70 65.5 9 26%

4 71 – 80 75.5 8 23%

Jumlah 35 100%

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, menunjukkan persentase siswa kelas

XI IPS 3 sebagai kelas kontrol, dapat diketahui bahwa siswa yang

mendapatkan nilai dibawah nilai KKM sebanyak 27 siswa dengan

frekuensi relatif 77% dari keseluruhan siswa, dan nilai terbanyak diperoleh

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pada nilai tengah 55,5 sebanyak 13 siswa dengan frekuensi relatif 37%.

Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai sudah mencapai KKM sebanyak

8 siswa dengan frekuensi relatif 23% dari keseluruhan siswa.

Pengamatan histogram pada Gambar 4.3 di bawah ini menunjuk-

kan tingkat frekuensi nilai siswa dalam menempuh mata pelajaran

akuntansi.

G ambar 4.3. Histogram Nilai Keadaan Awal Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa nilai awal mata

pelajaran akuntansi pada kelas kontrol, siswa yang memperoleh nilai rata-

rata dibawah nilai KKM sebanyak 27 siswa, sedangkan siswa yang

memperoleh nilai sudah mencapai nilai KKM sebanyak 8 siswa.

Dilihat dari tabel distribusi frekuensi dan histogram rata-rata kelas

tersebut, menunjukkan sebagian besar siswa belum dapat mencapai nilai

KKM yaitu 75. Prestasi belajar tersebut disebabkan karena siswa masih

kurang dapat memahami pelajaran dengan baik, disamping guru telah

menggunakan metode pembelajaran yang berfariasi seperti diskusi. Selain

itu kurangnya kesadaran siswa untuk mencari tahu dan belajar memahami

pelajaran.

Perbandingan nilai awal antara kelas eksperimen 1 (TPS), kelas

eksperimen 2 (NHT) dan kelas kontrol dapat diketahui prestasi siswa pada

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

mata pelajaran akuntansi sebelum diterapkannya masing-masing model

pem-belajaran terdapat sedikit perbedaaan serta masih banyak yang masih

belum mencapai nilai KKM dengan rata-rata kelas TPS adalah 62,21, rata-

rata kelas NHT adalah 64,57, dan kelas kontrol adalah 61,028. Dari

penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan prestasi belajar akuntansi

siswa belum dapat mencapai KKM dikarenakan penggunaan pendekatan

dan model pembelajaran yang belum tepat sehingga siswa kurang dapat

memahami materi, dan kurangnya kesadaran siswa untuk mencari tahu dan

belajar memahami pelajaran.

.

2. Data Prestasi Belajar Akuntansi

Data prestasi belajar akuntansi siswa setelah penerapan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada kelas eksperimen 1, Numbered

Head Together (NHT) pada kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol dapat

dilihat pada lampiran 1 halaman 57, dengan penjelasan berikut ini.

a. Kelas Eksperimen 1 (TPS)

Data prestasi belajar akuntansi siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran TPS mempunyai rata-rata (X ) 78,947 dan varians (σ2)

67,186. Data prestasi belajar akuntansi siswa pada kelas eksperimen 1

dipaparkan dalam distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada Tabel 4.4

dan Gambar 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen (TPS)

No Interval Nilai Tengah Frek. Mutlak Frek. Relatif

1 51 – 60 55.5 0 0%

2 61 – 70 65.5 5 13%

3 71 – 80 75.5 19 50%

4 81 – 90 85.5 10 26%

5 91 – 100 95.5 4 11%

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Jumlah 38 100%

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, menunjukkan persentase siswa kelas

XI IPS 2 setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS),

dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar akuntansi

dengan siswa yang mendapatkan nilai dibawah nilai KKM yaitu pada nilai

tengan 65,5 sebanyak 5 siswa dengan frekuensi relatif 13% dari keseluruh-

an siswa, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai sudah mencapai KKM

meningkat menjadi 32 siswa dengan frekuensi relatif 87% dari keseluruh-

an siswa.

Pengamatan histogram pada Gambar 4.4 di bawah ini menunjukkan

tingkat frekuensi nilai siswa dalam menempuh mata pelajaran akuntansi.

Gambar 4.4 Histogram Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 1 (TPS)

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa prestasi belajar

akuntansi kelas eksperimen 1 setelah diterapkannya model pembelajaran

TPS menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar. Siswa yang

memperoleh nilai rata-rata dibawah nilai KKM menurun dari yang semula

29 siswa menjadi 5 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sudah

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mencapai nilai KKM meningkat dari yang semula 9 siswa menjadi 33

siswa.

Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa tersebut diperoleh

setelah adanya penerapan model pembelajaran TPS sehingga dapat di-

simpulkan bahwa penerapan model pembelajaran yang tepat dapat me-

ningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Selain itu, masih ada siswa

dengan nilai yang belum mencapai KKM dikarenakan kurangnya kesadar-

an diri untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

b. Kelas Eksperimen 2 (NHT)

Data prestasi belajar akuntansi siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran NHT mempunyai rata-rata (X ) 86,17 dan varians (σ2)

34,205. Data prestasi belajar akuntansi siswa kelas eksperimen 2 dipapar-

kan dalam distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada Tabel 4.5 dan Gam-

bar 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 2

(NHT)

No Interval Nilai Tengah Frek. Mutlak Frek. Relatif

1 51 - 60 55.5 0 0%

2 61 - 70 65.5 0 0%

3 71 - 80 75.5 9 26%

4 81 - 90 85.5 15 43%

5 91 - 100 95.5 11 31%

Jumlah 35 100%

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan persentase siswa kelas

XI IPS 1 setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT), dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dibawah nilai KKM menurun menjadi 0% siswa, sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai sudah mencapai KKM meningkat menjadi 35 siswa

dengan frekuensi relatif 100% dari keseluruhan siswa.

Pengamatan histogram pada Gambar 4.5 di bawah ini menunjuk-

kan tingkat frekuensi nilai siswa dalam menempuh mata pelajaran

akuntansi.

Gambar 4.5 Histogram Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen 2 (NHT)

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa terdapat pe-

ningkatan prestasi belajar akuntansi siswa kelas eksperimen 2 setelah

diterapkannya model pembelajaran NHT. Tidak ada siswa yang mendapat-

kan nilai rata-rata dibawah nilai KKM dari yang semula sebanyak 25

siswa, sedangkan semua siswa mendapatkan nilai sudah mencapai nilai

KKM yaitu sebanyak 35 siswa meningkat dari semula hanya 10 siswa.

Peningkatan prestasi belajar akuntansi pada kelas XI IPS 1 me-

nunjukkan adanya pengaruh penerapan model pembelajaran NHT. Pe-

nerapan model pembelajaran ini dapat memengaruhi minat dan me-

motivasi siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam mengikuti proses

pelajaran dan memahami pelajaran.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c. Kelas Kontrol

Data prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3, sebagai kelas

kontrol mempunyai rata-rata (X ) 68,457 dan varians (σ2) 75,079. Data

prestasi belajar akuntansi siswa pada kelas kontrol dipaparkan dalam

distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.6

berikut.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Prestasi Kelas Kontrol

No Interval Nilai Tengah Frek. Mutlak Frek. Relatif

1 51 – 60 55.5 10 28%

2 61 – 70 65.5 9 26%

3 71 – 80 75.5 14 40%

4 81 – 90 85.5 2 6%

5 91 – 100 95.5 0 0%

Jumlah 35 100%

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, menunjukkan persentase siswa kelas

XI IPS 3 sebagai kelas kontrol, dapat diketahui bahwa siswa yang men-

dapatkan nilai dibawah nilai KKM menurun menjadi 19 siswa dengan

frekuensi relatif 54% dari keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai sudah mencapai KKM meningkat menjadi 16 siswa

dengan frekuensi relatif 46% dari keseluruhan siswa.

Pengamatan histogram pada Gambar 4.6 di bawah ini menunjuk-

kan tingkat frekuensi nilai siswa dalam menempuh mata pelajaran

akuntansi.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 4.6 Histogram Nilai Tes Prestasi Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.6 dapat diketahui bahwa terdapat pe-

ningkatan prestasi belajar akuntansi siswa pada kelas kontrol, siswa yang

memperoleh nilai rata-rata dibawah nilai KKM menurun dari yang semula

27 siswa menjadi 19 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sudah

mencapai nilai KKM meningkat dari yang semula 8 siswa menjadi 16

siswa. Dilihat dari tabel distribusi frekuensi dan histogram rata-rata kelas

tersebut, menunjukkan peningkatan prestasi yang tidak terlalu tinggi,

belum seluruh siswa dapat mencapai nilai KKM. Hal itu disebabkan

karena pembelajaran dalam kelas kontrol yang kurang bervariasi sehingga

menyebabkan siswa jenuh dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajar-

an. Selain itu, dapat dilihat dari faktor siswa yang kurang aktif untuk men-

cari informasi selain pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Setelah adanya pernerapan model-model pembelajaran pada masing-

masing kelas terdapat peningkatan prestasi. Perbandingan prestasi belajar

akuntansi siswa antara kelas eksperimen 1 (TPS), kelas eksperimen 2 (NHT)

dan kelas kontrol yaitu 78,947, 86,17 dan 68,457. Dari rata-rata tersebut dapat

diketahui bahwa peningkatan prestasi belajar akuntansi yang signifikan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

terdapat pada kelas eksperimen 2 (NHT) dibandingkan kelas eksperimen 1

(TPS) dan kelas kontrol.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum melaksanakan uji Analisis Variansi (ANAVA) untuk menguji

hipotesis penelitian perlu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Perhitungan uji normalitas nilai awal, dan tes prestasi belajar

akuntansi menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikansi 5%. Rangkuman

hasil uji normalitas nilai awal dan tes prestasi belajar akuntansi dapat dilihat

pada Tabel 4.7 dan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14

halaman 68-73.

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Nilai Awal dan Prestasi Belajar

Akuntansi

Kelas Kategori Lmaks Ltabel Kesimpulan

Eksperimen1 (TPS)

Nilai Awal 0.102 0.144 Normal

Tes Prestasi Belajar Akuntansi 0.140 0.144 Normal

Eksperimen2 (NHT)

Nilai Awal 0.129 0.149 Normal

Tes Prestasi Belajar Akuntansi 0.111 0.149 Normal

Kontrol Nilai Awal 0.127 0.149 Normal

Tes Prestasi Belajar Akuntansi 0.125 0.149 Normal

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa untuk setiap kelas

siswa diperoleh harga Lmaks < Ltabel pada taraf signifikansi 5%. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Uji Homogenitas

Setelah diketahui tingkat kenormalan data, maka selanjutnya dilaku-

kan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas nilai awal, dan tes prestasi belajar

akuntansi menggunakan statistik uji Bartlett (χ2) pada taraf signifikansi 5%

dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan data selengkapnya dapat dilihat lampiran 15

dan 16 halaman 74-77.

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Nilai Awal dan Tes Prestasi

Belajar Akuntansi.

Kategori χ2

hitung χ2

tabel Kesimpulan

Nilai Awal 1,3490 5,991 Homogen

Tes Prestasi Belajar Akuntansi 5,5689 5,991 Homogen

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap variabel diperoleh harga

statistik uji yang tidak melebihi harga kritik (χ2hitung < χ2

tabel), sehingga dapat

disimpulkan bahwa sampel pada penelitian berasal dari populasi yang

homogen.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi (Anava)

Setelah dilakukan uji prasayarat analisis, kemudian diteruskan dengan

pengujian hipotesis penelitian dengan melakukan uji analisis varians satu jalan

(One-Way Anova). Perhitungan lengkap berbantuan minitab versi 14 dapat

dilihat pada lampiran 17 halaman 78 dan rangkuman hasil pengolahan data

dapat dilihat Tabel 4.9

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi (Anava) Satu Jalan

Sumber JK Dk RK Fobs Fα P

Kelompok 5557.1 2 2778.6 47.04 3.09 < 0.05

Galat 6201.6 105 59.1

Total 11758.7 107

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan derajat kebebasan untuk

perlakuan sebesar 2 dan derajat kebebasan galat sebesar 105 didapatkan harga

Fα = F(0,05;2,105) = 3,09. Berdasarkan harga Fobs sebesar 47,04 lebih besar

daripada F(0,05;2,105) sebesar 3,09. Semakin kecil p-value maka akan semakin

cenderung menolak H0 dengan hasil perhitungan p-value sebesar 0,000

kurang dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama H0 ditolak berarti H1 terbukti yaitu ada perbedaan prestasi belajar

akuntansi antara siswa yang menggunakan tipe pembelajaran TPS, NHT

dengan kelas kontrol pada siswa kelas XI IPS semester 2 SMA Negeri 2

Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Karena H0 ditolak, maka diteruskan

dengan uji lanjut ANAVA yaitu dengan Uji Scheffe untuk menjawab

hipotesis selanjutnya.

2. Uji Scheffe

Uji scheffe digunakan untuk mengkomparasikan rerata (mean) dari

kelompok-kelompok perlakuan dengan n yang sama tetapi juga dapat dengan

n yang berbeda. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 18 halaman

79-80 dan rangkuman hasil pengolahan data pada Tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10 Rangkuman Perhitungan Uji Scheffe

Komparasi Fobs F(2)(3,09)

µ1 vs µ2 33.9459 6,18

µ1 vs µ3 92.97673

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

µ2 vs µ3 16.09831

(Sumber: data primer yang diolah. 2012)

Keterangan:

µ1 = rata-rata nilai tes siswa pada kelas kontrol

µ2 = rata-rata nilai tes siswa dengan teknik pembelajaran TPS

µ3 = rata-rata nilai tes siswa dengan teknik pembelajaran NHT

Perhitungan dengan menggunakan uji scheffe dilakukan dengan mem-

bandingkan Fobs dengan DK = {F | F > (2)(3,09)} = ; {F | F > 6,18}. Dari hasil

perbadingan dapat diketahui µ1 vs µ2 dengan Fobs sebesar 33,9459 > F(2)(3,09)

sebesar 6,18. Hal ini berarti rata-rata nilai tes siswa pada kelas kontrol dengan

rata-rata nilai tes siswa dengan pembelajaran tipe TPS berbeda secara signi-

fikan, yaitu prestasi belajar siswa dengan pembelajaran tipe TPS lebih baik

daripada prestasi belajar siswa pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan

hipotesis kedua yang berbunyi “Tipe pembelajaran TPS memberikan prestasi

belajar lebih baik daripada kelas kontrol pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri

2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012”.

Selanjutnya µ1 vs µ3 dengan Fobs seharga 92,9767 > F(2)(3,09) seharga

6,18. Hal ini berarti rata-rata nilai tes siswa pada kelas kontrol dengan rata-rata

nilai tes siswa dengan pembelajaran tipe NHT berbeda secara signifikan,

sehingga prestasi belajar siswa dengan pembelajaran tipe NHT lebih baik

daripada prestasi belajar siswa pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan

hipotesis ketiga yang berbunyi “Tipe pembelajaran NHT memberikan prestasi

belajar lebih baik daripada kelas kontrol pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri

2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012”.

Terakhir µ2 vs µ3 dengan Fobs seharga 16,09831 < F(2)(3,09) seharga 6,18.

Hal ini berarti rata-rata nilai tes siswa dengan pembelajaran tipe TPS dengan

rata-rata nilai tes siswa dengan pembelajaran tipe NHT hampir sama atau

terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Dengan kata lain prestasi

belajar siswa dengan pembelajaran tipe TPS berbeda dengan prestasi belajar

siswa dengan pembelajaran tipe NHT, dan lebih lanjut dilihat dari nilai prestasi

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

rata-rata kelas, kelas NHT lebih baik dari pada kelas TPS. Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis keempat tidak terbukti karena tipe pembelajaran NHT

memberikan prestasi belajar lebih baik daripada TPS pada siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi

belajar akuntansi antara tipe pembelajaran Think Pairs Share (TPS) dengan

Numbered Head Together (NHT) di kelas XI semester 2 SMA Negeri 2

Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan

ingin mengetahui prestasi belajar siswa yang lebih baik antara penerapan tipe

pembelajaran TPS dengan kelas kontrol, antara tipe pembelajaran NHT dengan

kelas kontrol, dan antara penerapan tipe pembelajaran TPS dengan NHT.

Sampel penelitian diambil dengan teknik sampel acak klaster (cluster

random sampling) untuk menentukan kelas eksperimen 1 (TPS) yaitu kelas XI

IPS 2, kelas eksperimen 2 (NHT) yaitu kelas XI IPS 1, dan kelas kontrol yaitu

kelas XI IPS 3.

Sebagai data awal, peneliti menggunakan nilai ujian kompetensi akuntansi

pada KD sebelumnya untuk mengetahui kemampuan awal, normalitas dan

homogenitas dari masing–masing kelompok. Hasil analisis uji normalitas dari

ketiga kelas berdistribusi normal dan populasi dengan varians yang homogen.

Hasil uji normalitas nilai awal dari ketiga kelas dapat diketahui bahwa kelas XI

IPS 2 sebagai kelas eksperimen 1 (TPS) memiliki Lhitung 0,102 < dari Ltabel 0,144,

kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen 2 (NHT) memiliki L hitung 0,129 lebih

kecil dari Ltabel 0,149 maka dapat disimpulkan berdistribusi normal, dan kelas XI

IPS 3 sebagai kelas kontrol memiliki Lhitung 0,127 lebih kecil dari Ltabel 0,149,

maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga kelas berdistribusi

normal. Hasil uji homogenitas nilai awal dari ketiga kelas dapat ketahui bahwa

ketiga kelas memiliki χ2obs 1,3490 < χ2

tabel 5,991 dengan taraf signifikansi 5%

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

maka ketiga kelas merupakan sampel yang homogen yang berarti sampel berasal

dari kondisi yang sama dengan pengetahuan yang sama .

Setelah diketahui normalitas dan homogenitas dari nilai awal ketiga

kelas, peneliti menerapkan tipe pembelajaran TPS, NHT dan kelas kontrol pada

masing-masing kelas yang sudah ditentukan. Tipe pembelajaran TPS atau dapat

disebut tipe berpasangan ini memiliki keunggulan yaitu optimalisasi partisipasi

siswa, dengan setiap siswa memperoleh kesempatan yang sama untuk menuang-

kan ide dan kemampuannya dalam berkelompok. Proses pembelajaran teknik ini

terdiri dari tiga tahap yaitu berpikir (thinking), berpasangan (pairing) dan berbagi

(sharing). Pada tahap berpikir, guru memberi sebuah permasalahan kepada

masing-masing siswa untuk diselesaikan. Kemudian pada tahap selanjutnya, guru

membentuk kelas menjadi kelompok kecil yang terdiri 2 siswa setiap kelompok.

Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk mendiskusikan permasalahan ter-

sebut dengan bekal pengetahuan yang dimiliki. Pada tahap ini siswa dapat saling

bertukar pendapat dengan pasangannya dan dari masing-masing siswa lebih dapat

memahami materi serta dapat mengetahui letak kesalahan dari pengerjaan-nya

pada tahap berpikir. Pada tahap akhir setelah waktu diskusi selesai, guru me-

manggil secara acak pasangan untuk memaparkan hasil diskusi kelompok dengan

bimbingan guru sehingga semua siswa mengetahui jawaban yang benar dari

pemecahan permasalahan tersebut.

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah

suatu model pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan

bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran baik secara ber-

kelompok maupun individual yang secara tidak langsung melatih siswa untuk

saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan

penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Dalam

penerapan teknik ini terdapat empat tahap yaitu penomoran (numbering), meng-

ajukan pertanyaan (questioning), berfikir bersama (head together) dan pemberian

jawaban (answering).

Pada tahap penomoran ini, guru membentuk kelas menjadi 8 kelompok

yang terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompok. Kemudian dari setiap kelompok,

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

masing-masing anggota kelompok diberi nomor 1 sampai dengan 5. Pada tahap

selanjutnya guru memberi pertanyaan yang harus diselesaikan siswa secara

berkelompok dengan waktu yang ditentukan. Siswa berdiskusi kelompok, di

dalam proses diskusi tersebut siswa dapat mengemukakan pendapat dan berbagi

pengetahuan, sehingga anggota kelompok yang lebih tahu dapat membantu yang

kurang tahu dan sebaliknya anggota yang kurang tahu menjadi tahu dan lebih

memahami materi. Selain dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, juga dapat

mengembangkan rasa ingin tahu, meningkatkan rasa percaya diri, dan me-

ngembangkan kerjasama kelompok. Setelah diskusi kelompok, guru memanggil

suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengangkat tangan-

nya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Dengan begitu

masing-masing kelompok dapat memeriksa jawaban dan mengemukakan pen-

dapat apabila terdapat perbedaan untuk berfikir bersama dalam diskusi kelas

dengan bimbingan guru. Dari proses pembelajaran tersebut dapat dilihat peran

aktif siswa yang lebih mendominasi pembelajaran.

Setelah diberi perlakuan, sebagai evaluasi diberikan tes prestasi belajar

untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu menguasai materi laporan

keuangan yang telah dipelajarinya. Tes prestasi belajar yang diperoleh ketiga

kelompok dapat diketahui bahwa rata-rata tes prestasi belajar kelas eksperimen 1

(TPS), kelas eksperimen 2 (NHT) dan kelas kelas kontrol masing-masing adalah

78,947; 86,17 dan 68,457. Dari tes prestasi belajar setelah diberi perlakuan juga

dapat diketahui uji normalitas dan homogenitasnya dengan hasil uji normalitas tes

prestasi belajar dari ketiga kelas masing-masing memiliki L hitung < Ltabel 0,148

sehingga dapat disimpulkan berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas tes

prestasi belajar dari ketiga kelas dapat diketahui bahwa ketiga kelas memiliki χ2obs

5,6899 < χ2tabel 5,991 dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan

ketiga kelas merupakan sampel yang homogen. Hal ini menunjukkan ketiga kelas

sampel dengan kemampuan awal yang setara ternyata setelah diberikan perlakuan

yang berbeda maka diperoleh hasil yang berbeda dengan tetap berdistribusi

normal dan populasi yang homogen.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Setelah itu dilakukan uji hipotesis dengan uji ANAVA dan uji Scheffe

sebagai uji lanjut untuk mengetahui perbedaan antara prestasi belajar siswa dalam

kelas TPS, NHT dengan kelas kontrol, serta menjawab hipotesis. Berdasarkan

perhitungan anava didapatkan Fobs 47,04 > F(0,05;2,105) 3,09 dengan hasil per-

hitungan p-value sebesar 0,000 kurang dari 0,05 dengan kesimpulan H0 ditolak

berarti tidak semua rata-rata nilai prestasi belajar siswa sama atau terdapat

perbedaan antara penerapan tipe pembelajaran TPS, NHT dan kelas kontrol.

Perbedaan prestasi belajar dari ketiga kelas yang dihasilkan dikarenakan

penerapan teknik pembelajaran yang berbeda yang dapat lebih memotivasi siswa

untuk lebih aktif dalam pelajaran dan dengan suanana pembelajaran yang berbeda

pula dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Hasil perhitungan dari uji scheffe pada rata-rata yang dihasilkan antara

kelas kontrol dengan TPS dapat diketahui Fobs 33,9459 > F(2)(3,09) 6,18 yang berarti

rata-rata nilai tes siswa pada kelas kontrol dengan rata-rata nilai tes siswa dengan

tipe pembelajaran TPS berbeda secara signifikan, yaitu prestasi belajar siswa

dengan tipe pembelajaran TPS lebih baik daripada prestasi belajar siswa pada

kelas kontrol, dengan rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas TPS dan kelas

kontrol masing-masing yaitu 78,947 dan 68,457. Hal ini dapat disebabkan karena

pada kelas TPS siswa dapat termotivasi dan terlibat secara langsung dalam

pembelajaran, dengan bantuan pasangan dalam kelompok lebih mudah memahami

materi. Sedangkan pada kelas kontrol kegiatan bersifat monoton dan siswa merasa

jenuh kurang bersemangat sehingga kurang dapat memahami materi.

Selanjutnya perhitungan uji scheffe antara rata-rata nilai prestasi belajar

kelas kontrol dengan NHT diperoleh Fobs 92,9767 > F(2)(3,09) 6,18 yang berarti rata-

rata nilai tes siswa pada kelas kontrol dengan rata-rata nilai tes siswa dengan tipe

pembelajaran NHT berbeda secara signifikan, sehingga prestasi belajar siswa

dengan tipe pembelajaran NHT lebih baik daripada prestasi belajar siswa pada

kelas kontrol dengan rata-rata nilai prestasi belajar siswa NHT dan kelas kontrol

yaitu 86,17 dan 68,457. Hal ini dapat disebabkan pada pembelajaran NHT lebih

memotivasi siswa, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga akan

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

lebih mudah memahami materi yang dibantu dengan adanya kerjasama kelompok

yang didalamnya saling berbagi pengetahuan.

Yang terakhir uji scheffe rata-rata nilai prestasi belajar siswa antara kelas

TPS dengan NHT diperoleh Fobs 16,09831> F(2)(3,09) 6,18 yang berarti rata-rata

nilai prestasi belajar siswa dengan teknik pembelajaran TPS prestasi belajar

hampir sama atau terdapat perbedaan yang tidak signifikan dengan prestasi belajar

kelas NHT, dan lebih lanjut dilihat dari nilai prestasi rata-rata kelas, kelas NHT

lebih baik dari pada kelas TPS yaitu 86,17 dan 78,947. Hal ini dapat disebabkan

disebabkan karena pada teknik pembelajaran NHT teknik pembelajaran yang lebih

memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh dalam

memahami materi pelajaran baik secara kelompok maupun individual. Teknik

pembelajaran ini juga melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang

tercakup dalam suatu pelajaran serta memeriksa pemahaman mereka mengenai isi

pelajaran tersebut. Sehingga tipe pembelajaran ini menuntut siswa, baik secara

individu maupun kelompok untuk menguasai materi tersebut.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

56

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta

mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan dimuka, dapat disimpul-

kan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran akuntansi pada pokok bahasan laporan keuangan terdapat

perbedaan prestasi belajar antara kelas dengan pendekatan pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share (TPS), Numbered Head Together (NHT)

dan kelas kontrol.

2. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model

Think Pair Share (TPS) mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi daripada

pembelajaran pada kelas kontrol. Pembelajaran dengan model TPS lebih dapat

meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

3. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model

Numbered Head Together (NHT) mempunyai prestasi belajar yang lebih

tinggi daripada pembelajaran pada kelas kontrol. Pembelajaran dengan model

NHT lebih dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

4. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model

Numbered Head Together (NHT) mempunyai prestasi belajar yang lebih

tinggi dari pada pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS). Pem-

belajaran NHT lebih dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dikaji

implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut.

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Numbered

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa

dibandingkan dengan kelas kontrol, tetapi dari ketiga pembelajaran tersebut,

model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar yang paling unggul

dibandingkan dengan model pembelajaran TPS dan kelas kontrol. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Santi Nurul

Khusnaini (4101407112) pada tahun 2011 dari Jurusan Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Malang

(UNES), dengan hasil penerapan model NHT lebih dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi matematika peserta didik dibandingkan dengan pe-

nerapan model TPS pada materi pokok segiempat.

Penerapan model pembelajaran NHT lebih unggul karena model

pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan lebih

banyak siswa, lebih memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung

jawab penuh untuk memahami materi pelajaran baik secara berkelompok

maupun individual, dan secara tidak langsung melatih siswa untuk saling

berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh

perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Dengan

demikian siswa akan berusaha untuk lebih dapat memahami pelajaran dengan

berdiskusi dalam kelompoknya, karena merasa bertanggung jawab terhadap

keberhasilan diri sendiri dan kelompok.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi siswa,

guru, sekolah dan peneliti lain, khususnya untuk guru supaya dapat me-

ningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan prestasi belajar siswa

sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah. Untuk mencapai pembelajaran

yang baik dan hasil yang optimal, guru harus memperhatikan faktor-faktor

seperti mengetahui kelebihan dan kekurangan model-model pembelajaran

yang akan diterapkan, khususnya pada mata pelajaran akuntansi, sehingga

dengan penerapan model pembelajaran yang tepat tersebut siswa dapat

mengikuti pelajaran dengan baik, dapat lebih memahami pelajaran, serta dapat

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, guru juga harus dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik minat siswa sehingga dapat

memicu keaktifan siswa dalam pelajaran. Maka dari itu, pemilihan dan

penerapan model pembelajaran yang tepat harus diperhatikan oleh guru.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka

peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses belajar mengajar, tidak

hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru, tetapi harus benar-benar

memperhatikan sehingga materi pelajaran dapat dipahami dengan baik. Selain

itu diharapkan siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani bertanya

kepada guru ketika menjumpai materi yang belum dimengerti. Selain dapat

memahami materi secara individu, hendaknya siswa juga dapat memecahkan

persoalan secara kelompok. Siswa hendaknya mencari sumber pengetahuan

yang lain selain yang disampaikan guru untuk menambah wawasan, serta

memperbanyak latihan soal-soal untuk mengasah kemampuan.

2. Bagi Guru

Dalam penyampaian materi pelajaran akuntansi, guru bidang studi

akuntansi perlu memperhatikan adanya pemilihan model pembelajaran yang

tepat dan sesuai dengan materi pada pokok bahasan yang dipelajari seperti

menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Numbered

Head Together (NHT), yang dapat menghilangkan kejenuhan siswa karena

siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran dan dapat mengeksplor

pengetahuan dan kemampuannya untuk individu dan kelompok, keaktifan

siswa dapat meningkat serta pembelajaran dapat berpusat pada siswa se-

hingga prestasi belajar siswa juga ikut meningkat.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mendorong para guru untuk menerapkan model-

model pembelajaran inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Sekolah

hendaknya dapat memberikan penyuluhan atau diklat untuk lebih meningkat-

kan pengetahuan dan kemampuan guru mengelola kelas dalam kegiatan

belajar mengajar. Selain itu sekolah juga harus dapat menyediakan fasilitas,

sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran penerapan model pem-

belajaran. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dan mencapai hasil yang optimal.

4. Bagi Peneliti Lain

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain pada khususnya, serta dapat dikembangkan lebih

lanjut dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkap dan disajikan

agar dapat lebih bermanfaat bagi dunia pendidikan.