perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf ·...

161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MANAJEMEN CSR MELALUI PROGRAM KEMITRAAN OLEH COMMUNITY DEVELOPMENT SUB AREA PT.TELKOM,Tbk SOLO Oleh EVI YULIANTI D0107009 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 28-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MANAJEMEN CSR MELALUI PROGRAM KEMITRAAN OLEH COMMUNITY DEVELOPMENT SUB AREA PT.TELKOM,Tbk SOLO

Oleh

EVI YULIANTI

D0107009

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dosen Pembimbing

Dra. Sri Yuliani, M.Si NIP. 19601009 198601 1

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si ( ) NIP. 195310091980032003

2. Drs. Ali, M.Si ( ) NIP.195408301985031002

3. Dra. Sri Yuliani, M.Si ( ) NIP. 19601009 198601 1

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Drs. Pawito, Ph.D NIP. 195408051985031002

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Allah SWT, Sang Maha Penghendak atas segala

sesuatu, serta pemilik segala rahasia.

Mama tercinta, Kakak ku tercinta Mas Iwan, Andri,

Ipin, Mbak Atik, Desy, Adaw dan Istiqomah atas

segala dukungan, semangat serta kasih sayang, dan doa

yang tak pernah terputus yang senantiasa diberikannya.

Alm. Ayahanda, karenamu aku bisa mengerti dan kuat

menjalani kehidupan ini.

Keponakan ku Azhar .

Muhammad Taufik, yang menyemangati dan menasehati

tiada henti.

Sahabat ku Ratna, Atik, Fitri.

5 Sekawan dan seperjuangan Chintya, Tika, Dian, Tyas.

Teman-temanku sepermainan Santi, Novita,dan seluruh

teman-teman AN 2007 Kelas A.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari satu urusan maka kerjakan urusan selanjutnya dengan sungguh‐

sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S.Al Insyirah: 6‐8)

“Man Jadda Wa Jada”

(barangsiapa bersungguh‐sungguh pasti dapat)

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi

pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus

belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

(Mario Teguh)

We Life, We Learn, We Try Hard, We Pray, We Success.

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat

menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika

kesempatan bertemu dengan kesiapan.

(Thomas A Edison)

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’aalamin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Manajemen CSR melalui Program

Kemitraan Oleh CDSA Telkom Solo”. Penulisan skripsi ini merupakan upaya

penulis untuk memenuhi salah satu syarat ujian akhir untuk memperoleh gelar

Sarjana Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal hingga selesainya penulisan skripsi

ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada:

1. Ibu Dra. Sri Yuliani, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dengan sabar, memotivasi, serta memberi banyak masukan

selama ini sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Bpk. Drs. Sudarto, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan nasehat serta bimbingan selama penulis menempuh kuliah.

3. Bpk. Prof. Drs. Pawito, Ph.d, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNS, yang telah

mencurahkan ilmunya

5. Bapak Agus Suhartanto, selaku Manager CD Area IV Jateng & DIY yang

telah memberikan kesempatan dan kemudahan di dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Bapak Agus M.Munajat selaku OFFICER 1- PKBL CDSA Telkom Solo yang

telah memberikan kesempatan dan kemudahan di dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Bapak Irsan Gunardi selaku OFFICER-2 PKBL CDSA Telkom Solo yang

telah memberikan kesempatan dan kemudahan di dalam penyusunan skripsi

ini.

8. Ibu Rahma sovia selaku Administrasi CDSA Telkom Solo yang telah

memberikan kesempatan dan kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Mintorogo,SE, Bapak Budi Santoso, Bapak Basuki, Bapak Sumartoyo,

Bapak M.Nur Wathoni, Bapak Suwarno, Ibu Indarwati, Ibu Agnes Sri

Widyaningsih selaku mitra binaan program kemitraan CDSA Telkom Solo

atas kesediaan pemberiaan informasi yang penulis butuhkan dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh teman-teman Administrasi Negara angkatan 2007.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang menuju ke arah perbaikan

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

skripsi ini akan penulis perhatikan. Meskipun demikan, penulis berharap agar

penelitian ini dapat dijadikan bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam

dan dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, 27 Juli

2011

Evi Yulianti

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR...................................................................................... vi

DAFTAR ISI..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

ABSTRAK ........................................................................................................ xii

ABSTRACT...................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 13

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 13

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 15

A. Manajemen ........................................................................................ 15

1. Perencanaan......................................................................................... 16 2. Pengorganisasian ................................................................................. 17 3. Penggerakkan/Pelaksanaan.................................................................. 19 4. Pengendalian/ Evaluasi........................................................................ 22

B. Konsep Corporate Social Responsibility......................................... 24

C. Program Kemitraan.......................................................................... 29

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan CSR Program

Kemitraan .......................................................................................... 33

E. Manajemen CSR melalui Program Kemitraan.............................. 39

F. Kerangka Berfikir............................................................................. 43

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 46

A. Jenis Penilitian .................................................................................. 46

B. Lokasi Penelitian .............................................................................. 47

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 47

D. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 49

E. Analisis Data. .................................................................................... 50

F. Validitas Data ................................................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 55

I. Deskripsi CDSA Telkom Solo................................................................ 55

A. Sejarah Telkom ................................................................................. 55

B. Visi dan Misi PT.Telkom.................................................................. 57

C. Logo PT.Telkom................................................................................ 58

D. Profile PT.Telkom............................................................................. 60

E. Tujuan Perusahaan........................................................................... 61

F. Lokasi Community Development Sub Area PT.Telkom............... 62

G. Visi, Misi dan Strategi CDC PT.Telkom......................................... 62

H. Kebijakan Tanggung Jawab Sosial PT.Telkom ............................. 62

I. Tujuh pilar Tanggung Jawab Sosial PT.Telkom ........................... 63

J. Penghargaan Tanggung Jawab Sosial PT.Telkom ........................ 66

II. Pembahasan............................................................................................. 67

A. Perencanaan Program Kemitraan CDSA Telkom Solo ...................... 67

B. Pengorganisasian Program Kemitraan CDSA Telkom Solo............... 74

C. Pelaksanaan Kegiatan Program Kemitraan CDSA Telkom Solo ....... 84

D. Pengawasan / Evaluasi Kegiatan Program Kemitraan CDSA Telkom

Solo ..................................................................................................... 121

III. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proram kemitraan di

CDSA Telkom Solo .................................................................................. 129

BAB V PENUTUP......................................................................................... 136

Kesimpulan .................................................................................................... 136

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Saran .............................................................................................................. 142

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Penyaluran Dana Kemitraaan triwulan I- IV /2009 CDSA PT.TELKOM,tbk Solo............................................................ 6

TABEL 4.1 Laporan PKBL(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Community Development Sub Area Telkom Solo Tahun 2010 ………………………………………………………………..... 65

TABEL 4.2 Rencana Kegiatan Program Kemitraan Community Development Sub Area Telkom Solo Tahun 2010-2011.……………………. 72

TABEL 4.3 Penyaluran Dana Program Kemitraan CDSA Telkom Solo Tahun 2004 - Triwulan I/Maret 2011.............................................. 90

TABEL 4.4 Data Proposal Pengajuan Program Kemitraan CD Sub Area Telkom Solo Triwulan I/ 2011………………………………… 92

TABEL 4.5 Daftar Usulan Penetapan Calon Mitra Binan CD Sub Area Solo Bulan Maret Triwulan I/ 2011…………………………………. 95

TABEL 4.6 Penyaluran Dana Program Kemitraan CD Sub Area Solo Bulan Maret / Triwulan I/ 2011……...……………………………….. 97

TABEL 4.7 Tunggakan angsuran pinjaman Program Kemitraan CDSA Telkom Solo. Per Triwulan I/ Maret 2011……………………………...108

TABEL 4.8 Kegiatan Pembekalan CD Sub Area Solo Tahun 2010- Triwulan I/ 2011……………………………………………………………. 110

TABEL 4.9 Kegiatan Pelatihan CD Sub Area Telkom Solo Pada Tahun 2010- Triwulan-I 2011……………………………………………….. 113

TABEL 4.10 Kegiatan Pameran CD Sub Area Telkom Solo Pada Tahun 2010- Triwulan-I……………………………………………….…...... 116

TABEL 4.11 Laporan Perolehan Kinerja NPL & Collection CD Sub Area Telkom Solo Periode Januari- Desember 2010……….…................................................................... 124

TABEL 4.12 Laporan Tahunan Kegiatan Program Kemitraan CD Sub Area Telkom Solo Triwulan I-IV Tahun 2010………………..…… 124

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar2.1 Kerangka Berfikir…………................................................... 44

Gambar 3.1 Model Analisa Interaktif………..………………………........... 53

Gambar 4.1 Logo PT.Telekomunikasi Indonesia……………..…………….. 58

Bagan 4.1 Struktur Organisasi CDC PT.Telekomunikasi Indonesia.…... 75

Bagan 4.2 Struktur Organisasi CDSA Telkom Solo………………..…….. 80

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK Evi Yulianti, D0107009, Manajemen CSR melalui program kemitraan oleh Community Development Sub Area PT.Telkom,tbk Solo, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.

CSR Program Kemitraan PT. Telkom, Tbk. bertujuan untuk mengembangkan potensi usaha kecil dan koperasi agar menjadi tangguh dan mandiri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen CSR/PKBL melalui program kemitraan oleh CDSA Telkom Solo serta faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program kemitraan.

Penelitian ini adalah jenis penelitian studi deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk meggambarkan dan menganalisa data secara mendalam. Lokasi penelitian berlokasi di CDSA Telkom Solo.Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan study dokumentasi (telaah dokumen). Validitas data menggunakan teknik pengujian triangulasi data, yaitu triangulasi sumber. Analisa data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen CSR/PKBL melalui program kemitraan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan secara umum telah dilaksanakan. Perencanaan program kemitraan dilaksanakan oleh CDC pusat Telkom Bandung dan CD Area menggunakan pendekatan Bottom up yang melibatkan stakeholders internal, yaitu karyawan, direksi,serta stakeholders eksternal yaitu pemegang saham, masyarakat, dan pemerintah. Kegiatan perencanaan meliputi penyusunan rencana kegiatan dan kerja anatara lain: kegiatan penyaluran, pembinaan dan pelatihan serta menentukan sasaran dan tujuan. Setelah rencana ditetapkan tahap selanjutnya adalah sosialisasi kegiatan melalui media internet. Pengorganisasian, stuktur organisasi garis komando dilakukan oleh SGM CDC Pusat kepada Manager Area yang dilanjutkan kepada Officer CDSA sebagai pelaksana. Dalam pelaksanaan penggerakkan terdapat beberapa kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program kemitraan adalah pemberian bantuan pinjaman dan bantuan dana hibah/ khusus pada mitra binaan berupa pembinaan sebagai pendampingan. Pengawasan program kemitraan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung oleh CDSA Telkom Solo kepada mitra binaan dengan melakukan tinjauan langsung, kegiatan sarasehan, dan pengumpulan laporan keuangan usaha setiap triwulan. Dalam pelaksanaan program kemitraan di CDSA Telkom Solo terdapat beberapa faktor yang menghambat antara lain: kapasitas masyarakat, yaitu kurangnya inovasi dan kreatifitas mitra binaan dalam mengembangkan usaha, kurangnya kesadaran mitra

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

binaan yang macet untuk menyelesaikan kewajiban membayar pinjaman kepada perusahaan, terbatasnya jumlah dana target penyaluran yang tersedia yang menyebabkan tidak semua calon mitra binaan yang mengajukan pinjaman dapat terpenuhi, teknologi system komputerisasi yang sering eror sehingga menghambat pekerjaan petugas dalam mengolah data, sertabencana alam yang dapat menyebabkan kebangkrutan usaha mitra binaan.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRACT

Evi Yulianti, D0107009. CSR management through partnership program by Community Development of Sub Area PT. Telkom Tbk Solo. Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, 2011.

CSR of Partnership Program of PT. Telkom Tbk aims to develop the potential of small-scale business and cooperative into the firm and independent ones. This research aims to find out the management of CSR/PKBL through the partnership program by CDSA of Telkom Solo as well as the factors inhibiting the implementation of partnership program.

This research belongs to a descriptive qualitative study taken place in CDSA Telkom Solo. The data collection was done using observation, interview and document study technique. Data validation was done using data and source triangulations technique. The data analysis was done through three stages: data reduction, data display and conclusion drawing or verification.

The result of research shows that the CSR/PKBL management through the partnership program including planning, organizing, implementing, and overseeing has been generally implemented. The partnership program planning is done by central CDC of Telkom Bandung and CD area using Bottom-up approach involving internal stakeholders such as employees, director board, as well as external stakeholder such as shareholders, society, and government. The planning activity includes arranging the activity and work plan encompassing: distribution, counseling and training activity as well as target and objective determination. After the plan is determined, the next stage is socialization of activity through internet media. Organizing, the command line organizational structure is done by SGM of Central CDC to the Area Manager forwarded to the Officer of CDSA as the executor. In implementing the mobilization, there are several activities. The activity carried out in partnership program includes the loan and special grant giving to built partner in the form of counseling. The partnership program overseeing is done both directly and indirectly by CDSA of Telkom Solo to the built partner by direct observation, gathering, and by compiling the financial quarterly statement compilation. In implementing the partnership program in CDSA of Telkom Solo, there are several factors affecting: society capacity including the lack of innovation and creativity among the built partner in developing business, the lack of built partners who do not fulfill their obligation of repaying their loan to the company, the limited amount of available distribution target leading to not all prospective built partners applying credit can be fulfilled, the frequently troubled computerization system technology so that it inhibits the officer’s work in processing data, as well as natural disaster that can result in built partner’s business bankruptcy.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Eksistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat

sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan resipirokal (timbal balik)

antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat adalah

pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa.

Dua aspek penting harus diperhatikan agar tercipta kondisi sinergis antara

keduanya sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah

perbaikan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

Dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi untuk mendapatkan

keuntungan (profit) dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan

kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Perusahaan tidak hanya dihadapkan

pada tanggung jawab yang berpijak pada perolehan keuntungan/ laba

perusahaan semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan

lingkungannya. Jika masyarakat (terutama masyarakat sekitar) menganggap

perusahaan tidak memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya serta tidak

merasakan kontribusi secara langsung bahkan merasakan dampak negatif dari

beroperasinya sebuah perusahaan maka kondisi itu akan menimbulkan resistensi

masyarakat atau gejolak sosial. (Jurnal Implementasi CSR untuk mendukung

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pembangunan berkelanjutan, Vol 4 No.2 hal 123-130.2008). Komitmen

perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan

memperhatikan aspek financial atau ekonomi, sosial, dan lingkungan itulah

yang menjadi isu utama dari konsep Corporate Social Responsibility (CSR)

demi tercapainya sebuah keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan

masyarakat sekitar, yang menuntut para pelaku bisnis dan perusahaan untuk

menjalankan usahanya dengan semakin bertanggung jawab.

Perubahan lingkungan yang sangat dinamis, baik yang dipicu oleh

kekuatan lingkungan eksternal maupun internal telah memaksa para pelaku

bisnis untuk tidak saja harus selalu meningkatkan laba dan kinerja, tetapi juga

harus peduli terhadap problem sosial. Semakin besarnya kekuasaan para pelaku

bisnis membawa dampak yang sangat signifikan terhadap kualitas kehidupan

manusia, baik individu, masyarakat, maupun seluruh kehidupan ini. Fenomena

inilah yang menjadi isu tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR) sebagai sebuah gagasan menjadikan perusahaan tidak lagi

dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu

nilai perusahaan (corporate value) yang menekankan bahwa tanggung jawab

bukan lagi sekedar aktivitas ekonomi atau kondisi keuangannya (financial) saja

untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnis. Tetapi tanggung jawab

perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, yaitu juga memperhatikan

masalah sosial dan lingkungan. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin

nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable), tetapi juga

memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kesadaran tentang pentingnya memperhatikan Corporate Social

Responsibility (CSR) ini menjadi tren global seiring dengan semakin

maraknya kepedulian masyarakat global terhadap perusahaan yang

memperhatikan kaidah-kaidah sosial, lingkungan hidup dan prinsip-prinsip

HAM.

Corporate Social Responsibility (CSR) kini dianggap penting untuk

menjembatani dan memperkecil jurang antara lapisan masyarakat kaya dan

miskin di berbagai pelosok dunia. Teorinya sederhana, bahwa tidak ada

perusahaan yang dapat maju apabila berada di tengah masyarakat miskin atau

di lingkungan yang tidak menunjang eksistensinya. “Forum Ekonomi Dunia

melalui Global Govermance Initiative menggelar World Business Council For

Sustainablle Development di New York pada tahun 2005, salah satu deklarasi

penting disepakati bahwa CSR jadi wujud komitmen dunia usaha untuk

membantu PBB dalam merealisasikan Millennium Development Goalds

(MDGs). Adapun tujuan utama MDGs adalah mengurangi separuh kemiskinan

dan kelaparan ditahun 2015. Pantas untuk dicatat tujuan ini jelas sangat berat,

mengingat pertumbuhan dunia bisnis terus meningkat, tetapi kemiskinan justru

bertambah. Human Depelopment Report tahun 2005 (HDR) melaporkan, 40%

penduduk dunia atau 2,5 milyar jiwa hidup dengan upah dibawah US$

2/hari/kapita. Total upah ini nilainya setara dengan 5% pendapatan dunia,

setiap hari 1200 anak-anak mati karena kelaparan. HDR mensinyalir 10%

orang terkaya di dunia menguasai 54% total pendapatan dunia yang 500 orang

dari 10% terkaya itu, hartanya lebih besar ketimbang kekayaan 416 juta

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

penduduk termiskin (Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007.

Chairil N. Siregar). Untuk mengatasi kemiskinan ini pihak perusahaan perlu

menyisihkan uang dari keuntungan yang diperoleh tetapi bukan dimasukan

kedalam biaya investasi yang harus ditanggung pemerintah.Penerapan CSR

sebagai sebuah sebuah standar beroperasinya perusahaan dapat menjadi salah

satu jalan atau upaya untuk tutur mengurangi dari dampak masalah tersebut.

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan

perwujudan komitmen yang dibangun oleh perusahaan untuk memberikan

kontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan.

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia bukan lagi

merupakan discretionary businesss practice, melainkan pelaksanaannya sudah

diatur oleh undang-undang (bersifat mandatory). Corporate Social

Responsibility sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 ayat 1-4

dijelaskan sebagai berikut:

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan.

2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan

diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya

dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaiamana

dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan

lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Bagi pemerintah Indonesia, istilah CSR lebih dikenal dengan istilah

kemitraan dan bina lingkungan. Hal yang terkait dengan pengembangan usaha

kecil terdapat pada bidang kemitraan sedangkan mengenai lingkungan

masyarakat (seperti: bantuan bencana alam, bantuan kesehatan, bantuan sarana

umum dsb) terdapat pada bidang bina lingkungan. Dalam PER-05/MBU/2007

pasal 2 dinyatakan bahwa ; (1) Perum dan persero wajib melaksanakan

program kemitraan dan program bina lingkungan dengan memenuhi

ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan ini, (2) Persero Terbuka

dapat melaksanakan program kemitraan dan program bina lingkungan dengan

berpedoman pada peraturan ini yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS).

CSR yang ditekankan dalam peraturan diatas merupakan pelaksanaan

bidang kemitraan dan bina lingkungan yang memiliki tujuan yang berbeda.

Bina lingkungan lebih kepada permasalahan lingkungan hidup yang bersifat

filantropis, sedangkan bidang kemitraan lebih kepada pemberdayaan ekonomi

lokal yang bersifat peningkatan kapasitas. Yang menjadi fokus dalam

penelitian ini adalah pelaksanaan pada bidang kemitraan yang memiliki tujuan

pemberdayaan ekonomi lokal. Pemberdayaan ekonomi lokal berarti

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

memampukan masyarakat sekitar agar dapat mandiri secara ekonomi atau

setidak-tidaknya memberikan pemacu agar terjadi perkembangan ekonomi di

daerah tersebut.

Pemberdayaan ekonomi lokal ini menjadi sangat penting karena sektor

usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor yang memiliki peranan

penting di dalam perekonomian Indonesia. Kemampuannya untuk tetap

bertahan di masa krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UKM ini

merupakan bagian dari sektor usaha yang cukup tangguh. Setidaknya terdapat

tiga alasan yang mendasari Negara berkembang belakangan ini memandang

penting keberadaan UKM (Berry,dkk,2001). Alasan pertama adalah karena

kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang

produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, UKM sering mencapai

peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi.

Ketiga adalah karena sering diyakini bahwa UKM memiliki keunggulan dalam

hal fleksibilitas ketimbang usaha besar.

Kuncoro (2002: 183) menyebutkan bahwa usaha kecil dan usaha

rumah tangga di Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyerap

tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan mendukung pendapatan

rumah tangga. Sebagai gambaran, walaupun secara rata-rata selama periode

1997-2005 sektor UKM memberikan kontribusi terhadap output nasional

hanya sebesar 56,4% tetapi kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja

mencapai hingga 98%. Menurut Hoselitz (1959), Sektor UKM di negara

berkembang merupakan sektor yang labor intensive sehingga sektor ini

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran di Negara berkembang.

Selain labor intensive, UKM sering dikenal sebagai mesin pertumbuhan

ekonomi, banyak sisi kebaikan yang dapat diambil dari UKM khususnya

dalam mendorong pembangunan di negara-negara berkembang.

Dengan banyaknya keuntungan inilah, maka CSR bidang kemitraan

haruslah sangat diperhatikan pelaksanaannya baik oleh pemerintah maupun

oleh perusahaan-perusahaan besar. Tetapi selain kebaikan-kebaikan yang

dimiliki oleh usaha kecil dan menengah, usaha kecil juga dihadapi berbagai

persoalan-persoalan. Persoalan utama yang dihadapi usaha kecil di Indonesia

yaitu (Hasfah,2004:116):

1) Faktor Internal

1. Kurangnya permodalan;

2. Sumber daya manusia terbatas kemampuannya dalam manajemen

karena pendidikan yang rendah;

3. Lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar, karena

produk yang dihasilkan umumnya jumlahnya sangat terbatas dan

mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.

2) Faktor Eksternal

1. Iklim usaha yang belum kondusif karena masih terlihat adanya

persaingan kurang sehat antara pengusaha kecil dan pengusaha

besar.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Terbatasnya sarana dan prasarana usaha karena kurangnya akses

terhadap informasi dan perkembangan teknologi.

3. Implikasi perdagangan bebas dengan adanya AFTA tahun 2003

dan AOEC tahun 2020 serta standar kualitas produk harus

memenuhi ISO 9000 maupun isu lingkungan (IS0 14000), maka

usaha kecil dan menengah makin sulit bersaing di pasar global,

karena peraturan-peraturan tersebut sering digunakan oleh Negara

maju secara tidak fair dalam bentuk non tariff barier to trade.

4. Sifat produk dengan lifetime pendek.

5. Terbatasnya akses pasar.

Kelemahan-kelemahan ini haruslah diperhatikan oleh perusahan besar

agar dapat diatasi sehingga dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Untuk itu salah satu perusahaan yang menerapkan CSR adalah

PT.TELKOM,tbk sebagai suatu perusahaan BUMN di Indonesia. TELKOM

telah memiliki klasifikasi program TELKOM CSR dalam 7 (tujuh pilar

program yaitu: pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan,

layanan umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam.

Diantara ketujuh pilar program CSR tersebut, peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut tentang manajemen pelaksanaan CSR dalam program

kemitraan, khususnya yang dilaksanakan oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo.

Ketertarikan ini didasari karena program kemitraan merupakan kegiatan

pemberdayaan usaha kecil dan menengah agar menjadi tangguh dan mandiri,

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sehingga dirasa relevan dengan banyaknya industri dan usaha-usaha kreatif

yang semakin berkembang di kota Solo.

Melihat perkembangan Usaha kecil dan menengah (UKM) di Solo

tumbuh hingga 200% pada awal tahun 2011. Pesatnya pertumbuhan ini dipacu

kondisi ekonomi yang membaik dan iklim usaha yang semakin kondusif. Hal

ini tidak terlepas dari kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahan-perusahan.

Seperti yang disampaikan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

(HIPMI) Solo, Farid Sunarto, di sela Kongres Nasional dan launching

ASPAPI:

“Jika melihat iklim usaha yang kian kondusif. Tingkat pertumbuhan UKM sangat signifikan sampai hingga dua ratus persen. Berarti iklim usaha di Solo sangat baik. Dilihat dari interaksi sektor-sektor tertentu yang bergerak dinamis,” (http//: www.Seputar Solo.com, 29 Maret 2011).

Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak Jokowi sebagai walikota, dalam

acara Seminar Academic Corner di FISIP UNS pada tanggal 28 Juni 2011

berikut penuturannya:

“Perkembangan UKM di Kota Solo merupakan salah satu penyumbang APBD terbesar dibandingkan sektor lain, untuk tahun 2010 UKM, memberikan 19,2 Milyar, sehingga kota Solo diharapkan dapat menjadi kota UKM.”(Seminar Academic Corner FISIP UNS, 28 Juni 2011).

Dengan melihat pertumbuhan UKM yang pesat di Kota Solo, model

CSR/PKBL bidang program kemitraaan sangat tepat diterapkan untuk lebih

memacu pertumbuhan UKM di Kota Solo. Bukti nyata Tanggung Jawab

Sosial PT.Telkom,tbk Solo yang relatif penting yaitu kepada masyarakat

melalui CSR program kemitraan.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Program kemitraan TELKOM bertujuan untuk mendorong kegiatan

atau pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui

perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta peningkatan taraf

hidup masyarakat, baik antara perusahaan dan mitra binaan maupun antar

mitra binaan sehingga membawa manfaat bagi kelangsungan usaha. Oleh

karena itu, perlu dikembangkan potensi usaha kecil dan koperasi agar menjadi

tangguh dan mandiri, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara usaha besar (BUMN) dengan

usaha kecil dan koperasi,.

Selain itu, TELKOM juga memberikan bantuan dana bergulir terhadap

pengusaha kecil. Dana yang diberikan oleh TELKOM ini diharapkan dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan modal dan investasi. Disamping mengejar

pemasukan uang (revenue), PT.TELKOM,tbk menyisihkan sebagian labanya

guna membantu pemberdayaan komunitas masyarakat (community) dalam

program kemitraan dengan usaha kecil (mikro). Dalam triwulan I-IV/2009

PT.TELKOM,tbk Solo telah menggulirkan dana bergulir untuk dialokasikan

kepada 1064 orang mitra binaan CDSA TELKOM Solo yang lolos seleksi.

Total dana yang disalurkan dalam triwulan I-IV/2009 sebesar

RpRp.19.913.400.000,- dengan perincian pada tabel berikut:

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Tabel 1.1

Penyaluran Dana Kemitraaan triwulan I- IV /2009 CDSA PT.TELKOM,tbk Solo.

No Segmen Jumlah mitra binaan

Jumlah dana

1 Industri 117 Rp.2.521.500.000 2 Perdagangan 500 Rp.8.966.500.000 3 Jasa 395 Rp.7.386.100.000 4 Pertanian 6 Rp.60.000.000 5 Peternakan 38 Rp.658.800.000 6 Perikanan 2 Rp.70.500.000 7 Lainnya 6 Rp.250.000.000 Jumlah 1064 Rp.19.913.400.000

(Sumber: SIMPK CDSA Telkom Solo)

Dengan adanya bantuan pinjaman program kemitran yang telah

digulirkan oleh CDSA Telkom Solo diharapkan dapat membantu untuk

memberdayakan dan membantu UKM di sekitar wilayah operasional

PT.Telkom Solo . Sehingga untuk menjamin eksekusi dan keberhasilan program

kemitraan maka dibutuhkan sebuah manajemen yang baik dalam pengelolaan.

Dengan melihat latar belakang yang ada, penelitian ini akan melihat

bagaimana manajemen CSR melalui program kemitraan oleh CDSA

PT.TELKOM,tbk Solo serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah agar menjadi tangguh dan

mandiri yang berada di sekitar wilayah operasi CDSA PT.TELKOM,tbk Solo.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. Rumusan Masalah.

Berdasarakan latar belakang yang dipaparkan penulis, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen CSR program kemitraan yang dilaksanakan

oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo ?

2. Hambatan apa sajakah yang yang mempengaruhi pelaksanaan dari

CSR program kemitraan di CDSA PT.TELKOM,tbk Solo?

C. Tujuan Penelitian.

1. Mengetahui manajemen pelaksanaan CSR, melalui program kemitraan

oleh Community Development Sub Area Telkom Solo.

2. Menguraikan dan menjelaskan faktor-faktor yang menghambat

pelaksanaan CSR melalui program kemitraan oleh Community

Development Sub Area Telkom Solo.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi

baik secara akademis maupun praktis yaitu :

1. Penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan tambahan

informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam studi

Administrasi Negara, khususnya studi mengenai tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) serta peranannya dalam peningkatan dan

kemakmuran rakyat melalui program kemitraan di CDSA

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

PT.TELKOM,tbk Solo khususnya dan perusahaan - perusahaan

lainnya yang memiliki tanggung jawab sosial (CSR) terhadap

pengembangan masyarakat.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan

pemahaman penulis mengenai tanggung jawab sosial perusahaan

(CSR) di CDSA PT.TELKOM, Solo khususnya dan perusahaan –

perusahaan lainnya pada umumnya.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan khususnya

PT.TELKOM,tbk Solo, Pemerintah dan masyarakat mengenai

tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diperlukan guna

menunjang proses pengembangan masyarakat melalui kegiatan

program kemitraan di wilayah kerja khususnya CDSA

PT.TELKOM,tbk Solo secara khusus dan masyarakat Indonesia secara

keseluruhan.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen

Manajemen pada dasarnya adalah merupakan proses kegiatan yang

harus dilakukan dengan menguraikan cara-cara pemikiran yang ilmiah

maupun praktis untuk mencapai tujuan yang akan ditetapkan dengan melalui

kerjasama orang-orang lain dengan menggunakan sumber-sumber yang

tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya. Manajemen pada hakekatnya

adalah “achieving goals through others”, pencapaian tujuan dengan melalui

kegiatan orang lain. Sedangkan George R. Terry mendefinisikan manajemen

adalah pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan

menggunakan bantuan orang lain (Nawawi 2000:36).

Demikian pula Drucker telah merumuskan pengertian bahwa:”

Manajemen adalah kegiatan spesifik dalam menggerakkan sejumlah orang

agar berlangsung efektif dalam mencapai tujuan organisasi dan organisasi

menjadi produktif” (Nawawi 2000:36).

Pengertian tentang manajemen begitu luas, sehingga dalam

kenyataanya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua

orang. Antara ahli yang satu dengan ahli yang lain mempunyai batasan yang

beragam dan sudut pandang yang berbeda. Menurut Luke C. Ng dalam

Journal of Management Development, Volume: 30, Issue: 1(2011)

menyatakan bahwa “Management means “getting things done effectively

through people”. This implies the importance of leadership and people skills

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

in management practice to achieve optimal results”. (Manajemen berarti

“melaksanakan berbagai hal secara efektif melalui orang lain”. Ini

menyiratkan pentingnya kepemimpinan dan ketrampilan orang-orang didalam

praktek manajemen untuk mencapai hasil yang optimal”.)

Dari definisi-definisi tersebut tampak ada beberapa kesamaan dasar

yang dapat disimpulkan, yaitu manajemen merupakan kemampuan membuat

orang lain melakukan kegiatan tertentu atau bekerja sesuai tujuan organisasi,

dengan mengajak dan menggerakkannya agar bekerja sama secara efektif dan

efisien.

Menurut George R.Terry (1986:37), fungsi-fungsi manajemen terdiri

dari empat macam yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), menggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling).

Dalam proses manajemen secara keseluruhan mencakup beberapa jenis

aktivitas penting yang berorientasi pada tindakan untuk pelaksanaan/

implementasi program.

1. Perencanaan.

Perencanaan adalah pemilihan sejumlah kegiatan untuk ditetapkan

sebagai keputusan tentang apa yang harus dilakukan dan apa bagaimana

melaksanakannya, serta siapa pelaksananya. Sondang P.Siagian

mendifinisikan perancanaa merupakan usaha sadar dan pengambilan

keputusan yang telah diperhitungkan secara sadar matang tentang hal-hal

yang dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (2004:36).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Hasibuan (1987) mendefinisikan rencana itu sendiri adalah sejumlah

keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Fungsi perencanaan dalam manajemen merupakan merumuskan sasaran,

menetapkan suatu strategi untuk mencapai sasaran ini, dan menyusun

rencana guna mengintegrasikan dan mengkoordinasikan .

Di dalam sebuah pelaksanaan dibutuhkan sebuah koordinasi yang

baik, antar pelaksana. Sehingga dibutuhkan sebuah pengorganisasian

(organizing) dan actuating yang mengintegrasikan dan mengkoordinasikan

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

2. Pengorganisasian / Organizing.

Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan

orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan

sebagai suatu yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya (Siagian,2005:60). Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Edisi Ketiga, (2005:593). Coordinating: Suatu proses

pengintegrasiaan kegiatan-kegiatan dan target/tujuan dari berbagai unit

kerja dari suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan secara efisien.

(Keban,T,Yeremias,(2004:87). Tanpa koordinasi, individu-individu dan

bagian-bagian yang ada akan bekerja menurut arah yang berlainan dengan

irama/kecepatan yang berbeda-beda, masing-masing bekerja sesuai dengan

kepentingannya yang pada akhirnya dapat mengorbankan kepentingan

organisasi secara keseluruhan.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

George R.Terry (1986:233) juga mendefenisikan pengorganisasian

sebagai tindakan-tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan

yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama

secara efisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal

melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna

mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Kemudian George R.Terry (1986:233) juga menambahkan bahwa

salah satu tugas penting pengorganisasian adalah mengharmoniskan suatu

kelompok orang-orang berbeda, mempertemukan macam-macam

kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemapuan kesemuanya

kesuatu arah tertentu. Harapannya adalah tercapainya sinergisme

(synergism) yang berarti tindakan-tindakan simultan unit individual atau

yang terpisah yang bersama-sama menghasilkan suatu efek total yang

lebih besar dibandingkan dengan jumlah komponen-komponen individual.

George R.Terry (1986:233) mengungkapkan bahwa

pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi yang

dapat dianggap sebuah kerangka yang merupakan titik pusat sekitar apa

manusia dapat menggabungkan usaha-usaha mereka dengan baik.

Dengan adanya struktur organisasi maka akan dapat diterapkan

siapa yang melaksanakan, bagaimana tugas akan dibagi, dan mekanisme

koordinasi dan formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Dalam

pembagian kerja tersebut akan tampak dengan jelas pengelompokkan

tugas berdasarkan spesialisasi dan departemenisasi, hubungan dengan

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

tugas-tugas, susunan hierarkis dan jangkauan wewenang, arus delegasi

wewenang dan tanggung jawab serta memberikan stabilitas dan

kontinuitas yang memungkinkan organisai mempertahankan keluar dan

masuk orang-orang atau tenaga kerja serta mengkoordinasi hubungannya

dengan lingkungannya.

3. Menggerakkan/pelaksanaan (actuating)

Usaha pengorganisasian tidak akan ada output konkrit sampai kita

mengimplementasikan aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang

diorganisasi berupa menggerakkan (actuating). Untuk itulah, diperlukan

tindakan actuating atau usaha untuk menimbulkan action. Menggerakkan

berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya

merupakan pusat sekitar apa aktivitas-aktivitas manajemen berputar.

Actuating merupakan usaha untuk menggerakkan anggota-anggota

kelompok demikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk

mencapai sasaran-sasaran perusahaan yang bersangkutan dengan sasaran-

sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh para anggota itu ingin

mencapai sasaran-sasaran tersebut (G.R.Terry,1986:313).

Menurut Hadari Nawawi (2000:95), kegiatan

pelaksanaan/actuating yaitu melakukan pengarahan (commanding),

bimbingan (directing), dan komunikasi (commuinication) termasuk

koordinasi.

Pengarahan dan bimbingan adalah kegiatan menciptakan,

memelihara, menjaga/mempertahankan dan memajukan organisasi melalui

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah

operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi (Hadari

Nawawi, 2000:95). Dari pengertian tersebut terlihat bahwa di dalam setiap

organisasi setiap personil melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan

posisi/ jabatan sebagai unit satuan kerja, yang disebut jabatan struktural.

Bilamana organisasi telah berfungsi, maka setiap personil telah siap

melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing sehingga pelaksanaannya berlangsung secara

efektif, efisien, dan terarah pada pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan pengarahan dan bimbingan sebagai perwujudan fungsi

pelaksanaan actuating dalam manajemen fungsional memerlukan

penciptaan dan pengembangan komunikasi secara efektif dan efisien. Oleh

karena itu komunikasi ditempatkan sebagai bagian dari fungsi actuating

ini. Sehubungan dengan itu, komunikasi diartikan sebagai proses

penyampaian dan penerimaan informasi yang menjadi salah satu sumber

daya untuk menjaga, memelihara, memajukan dan pengembangan

organisasi secara dinamis sesuai dengan tujuannya. Disamping itu

komunikasi dapat juga diartikan sebagai proses penyampaian informasi

berupa gagasan, pendapat, penjelasan, saran-saran dan lain-lain dari

sumbernya kepada dan untuk memperoleh, mempengaruhi merubah

respon penerima informasi sesuai dengan yang diinginkan sumber

informasi (Hadari Nawawi, 2000:99).

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Salah satu respon yang penting dalam menyampaikan informasi

adalah kesediaan bekerjasama atau pemberian dukungan dari penerima

informasi sesuai harapan sumber informasi dalam melaksanakan suatu

pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah dilingkungan suatu

organisasi. Hal itu juga menunjukkan bahwa komunikasi sangat penting

artinya dalam menciptakan dan mengembangkan jaringan kerja (network)

internal dan eksternal, yang berpengaruh pada kinerja organisasi dalam

mewujudkan eksistensinya melalui pencapaian tujuannya.

Di dalam komunikasi, termasuk juga di dalamnya koordinasi.

Koordinasi diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan

menyelaraskan pikiran, pendapat, dan perilaku dalam mewujudkan

wewenang dan tanggungjawab sesuai tugas pokok masing-masing, agar

secara serentak terarah pada tujuan yang sama. Disamping itu koordinasi

dapat diartikan juga sebagai upaya mewujudkan jaringan kerja (network)

internal antar personil dan atau unit/satuan kerja di dalam suatu organisasi,

dan dengan organisasi lain sebagai jaringan kerja (network) eksternal

(Hadari Nawawi, 2000:87).

Pelaksanaan program CSR bidang kemitraan melibatkan beberapa

pihak, yaitu Perusahaan dan masyarakat calon penerima manfaat program

CSR bidang kemitraan. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program CSR

bidang kemitraan diperlukan beberapa kondisi yang akan menjamin

terlaksananya pelaksanaan program CSR bidang kemitraan dengan baik.

Kondisi pertama, pelaksanaan CSR bidang kemitraan memperoleh

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

persetujuan dan dukungan dari para pihak yang terlibat. Kondisi kedua

yang harus diciptakan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan program

CSR adalah ditetapkannya pola hubungan (relationship) di antara pihak-

pihak yang terlibat secara jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas

koordinasi pelaksanaan program CSR. Kondisi ketiga adalah adanya

pengelolaan program yang baik. Pengelolaan program yang baik hanya

dapat terwujud bila terdapat kejelasan tujuan program, terdapat

kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan program dari pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR bidang

kemitraan.

4. Pengawasan/ Evaluasi (Monitoring).

Pengawasan/ Evaluasi (Monitoring) adalah aktifitas manajemen

yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terkendali pelaksanaannya

sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau

hasil yang dikehendaki. Dalam pengendalian/ pengawasan berusaha untuk

mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan

dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan

organisasi dan manajemen tercapai. Hadari Nawawi (2005:115)

mengemukakan pengawasan/control diartikan sebagai proses mengukur

(measurement) dan menilai (evaluation) tingkat efektivitas kerja personil

dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan

kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.G.R.Terry (1986:387)

memberi batasan tentang pengawasan atau controlling sebagai proses

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

penentuan apa yang harus dicapai, yaitu standart: apa yang sedang dicapai,

yaitu pelaksanaan: evaluasi terhadap pelaksanaan dan kalau perlu

menerapkan ukuran-ukuran untuk koreksi sehingga pelaksanaan menjadi

sesuai dengan rencana, yaitu persesuaiannya dengan standart.

Robert J.Molker (1972:2) dalam pengantar manajemen Siswanto

(2006:139) memberikan batasan pengendalian yang menekankan elemen

esensial proses pengendalian dalam beberapa langkah. Batasan yang

diajukan meliputi hal berikut:

“Management control is a systematic effort to set performance standards with planning objectives, to design information feedback systems, to compare actual performance with these predetermined standards, to determine whether there are any deviations and to measure their significance, and to take any action required to assure that all corporate resources are being used in the most effective and efficient way possible in achieving corporate objectives.”Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistemayik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain system umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan. Dari penjelasan beberapa ahli tersebut, maka pengertian dari

pengawasan yaitu usaha sadar dan sistematik untuk lebih menjamin bahwa

semua tindakan operasional yang diambil dalam organisasi benar-benar

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. Konsep Corporate Social Responsibility

Konsep CSR sebagai salah satu tonggak penting dalam perjalanan

manajemen korporat akan diuraikan mulai sejak lahir sampai dengan konteks

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kekinian. Tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) pertama kali muncul

dalam diskursus resmi akademik sejak ditemukan tulisan Howard R.Bowen

pada tahun 1953 (Carrol, 1999:270) (Kartini 2009:5) dalam karyanya Social

Responbilities of the businessman.Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip

Tanggung jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang dikemukakan Bowen,

membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai “ The Father’s of

Corporate Social Responbility” yang merumuskan konsep tanggung jawab

sosial sebagai : “The Obligations of businessman to pursue those policies, to

make those decisions, or to follow those line of action which are disrable in

term of the objectivies and values of our society.”

Steiner and Steiner (1994:105-110) dalam (Kartini 2009:5)

memandang rumusan Bowen mengenai tanggung jawab sosial yang dilakukan

oleh pelaku bisnis sebagai kelanjutan dari pelaksanaan berbagai kegiatan

derma (charity) sebagai wujud kecintaan manusia terhadap sesama manusia

(philantropi) yang banyak dilakukan oleh para pengusaha. Tanggung jawab

sosial perusahaan (CSR) mengacu pada kewajiban pelaku bisnis untuk

membuat dan melaksanakan kebijakan, keputusan, dan konsep tanggung

jawab sosial perusahaan (CSR) mengandung makna, perusahaan atau pelaku

bisnis umumnya memiliki tanggung jawab yang meliputi tanggung jawab

legal, ekonomi, etis dan lingkungan. Lebih khusus lagi, tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) menekankan aspek etis dan sosial dari perilaku korporasi,

seperti etika bisnis, kepatuhan pada hukum, pencegahan penyalahgunaan

kekuasaan dan pencaplokan hak milik masyarakat, praktik tenaga kerja yang

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

manusiawi, hak asasi manusia, keamanan dan kesehatan, perlindungan

konsumen, sumbangan sosial, standar-standar pelimpahan kerja dan barang,

serta operasi antar negara. (Eddie Riyadi, Kompas22/3/2007).

Menurut Rumusan CSR dari The World Business Council For

Sustainable Development (WBCSD) in Fox, et al (2002), dalam (Wahyudi,

2008:29) definisi CSR adalah:

“corporate social responsibility is the continuing commitment by business to be have ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the locall community and society at large.”, yaitu komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota masyarakat untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memeliharanya.

Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS)

menyatakan bahwa corporate social responsibility diartikan sebagai komitmen

usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi

untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara luas (Sankat,Clement

K,2002 dalam Budimanta 2007:76).

Berdasarkan CSR Eropa, Komisi Eropa meluncurkan yang dikenal

dengan Green Paper Mempromosikan Kerangka Eropa Corporate Social

Responsibility Tanggung Jawab Sosial dan mendefinisikan CSR sebagai :

‘‘a concept whereby companies integrate social and environmental concerns in their business operations and in their interaction with

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

their stakeholders on a voluntary basis’’ (European Commission, 2001, p. 8).(Journal International , Corporate Social Responsibility as Subsidiary Co Responsibility: A Macroeconomic Perspective, Michael S. Aßländer, Journal of Business Ethics (2011) 99:115–128 )

The Green Paper membagi CSR yang dilakukan perusahaan ke dalam

dua kategori, yaitu: (1) Internal dimension of CSR (mencakup human

resources management, kesehatan dan keselamatan kerja, adaptasi terhadap

perubahan dan pengelolaan dampak lingkungan serta sumber daya alam. (2)

External dimension of CSR (mencakup pemberdayaan komunitas lokal,

partner usaha yang mencakup para pemasok dan konsumen, hak azasi

manusia, dan permasalahan lingkungan (global). Organisasi ini mengajukan

pendekatan secara holistic terhadap CSR, yang di dalamnya mencakup :social

responsibility integrated management, social responsibility reporting and

auditing, quality in work, social and ecolabel, social responsible

investment.(Kartini,2009:3).

CSR dapat diartikan sebagai komitmen industri untuk

mempertanggung jawabkan dampak operasi dalam sosial, ekonomi, dan

lingkungan serta menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada

masyarakat dan lingkungannya. Melaksanakan secara konsisten dalam jangka

panjang akan menumbuhkan rasa berterimaan masyarakat terhadap kehadiran

perusahaan. CSR sebenarnya lebih berorientasi pada masyarakat dan bisnis.

Apakah itu sektor bisnis swasta yang didasarkan pada kepemilikan pribadi

yang melulu mengejar profit atau dapat juga diberi tanggung jawab pada atas

hak masyarakat umum, mengingat pengaruh bisnis begitu besar. Bisnis sendiri

selalu ber-platform pada tujuan menumpuk keuntungan dan kekayaan.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tanggung jawab dibebankan pada sektor bisnis akan mengurangi pencapaian

tujuan penumpukan profit.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan mengenai

definisi CSR yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu CSR

merupakan suatu pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk

menunjukkan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat sekitar

perusahaan sehingga dapat mengembangkan masyarakat, bentuk tanggung

jawab tersebut diselenggarakan dari aspek ekonomi, budaya, sosial,

lingkungan hidup sehingga dapat membantu pengembangan generasi

selanjutnya agar hidup lebih baik lagi. Komitmen perusahaan tersebut

diharapkan tidak hanya melalui bentuk bantuan melainkan lebih pada

pembangunan berkelanjutan.

Secara teoritis tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)

mengasumsikan korporasi sebagai agen pembangunan yang penting,

khususnya dalam hubungan dengan pihak pemerintah dan kelompok

masyarakat sipil. Dengan menggunakan alur pemikiran motivasi dasar,

berbagai stakeholder kunci dapat memantau, bahwa menciptakan tekanan

eksternal yang bisa “memaksa” korporasi mewujudkan konsep dan penjabaran

CSR yang lebih sesuai dengan kondisi Indonesia. Dari perspektif masyarakat

sipil, pola kemitraan sangat menguntungkan karena kegiatan bisnis memilki

berbagai sumber daya penting dan kapabilitas yang dapat digabungkan untuk

tujuan-tujuan pembangunan.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Peran PT (Persero) TELKOM,tbk Solo sebagai suatu badan hukum

yang berada di tengah-tengah masyarakat yang memilik kemampuan dalam

pemberdayaan masyarakat tidak terelakkan untuk melaksanakan program

CSR. Pertama, keberhasilan program kemitraan akan memberi dampak positif

pada perusahaan karena kesejahteraan rakyat yang meningkat dalam

perspektif pengusaha berarti peningkatan daya beli masyarakat, dan

peningkatan seperti ini pada gilirannya akan mempengaruhi profit perusahaan

yang produk-produknya akan lebih terserap oleh pasar. Kedua, perusahaan

yang baik (good corporate) adalah perusahaan yang memiliki tanggung jawab.

PT.TELKOM telah mengklasifikasikan program CSR dalam 7 pilar program

yaitu: pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan, layanan

umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus yaitu ruang lingkup CSR

pada bidang ekonomi. Berdasarkan peraturan pemerintah pengembangan

ekonomi tersebut disebut program kemitraan. Kemitraaan dapat dimaknai

sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang

membentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan dan rasa saling

membutuhkan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di suatu

bidang usaha tertentu, atau tujuan tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil

yang lebih baik. Kemitraan dapat dilakukan oleh pihak-pihak baik

perseorangan maupun badan hukum, atau kelompok-kelompok. Adapun

pihak-pihak yang bermitra tersebut dapat memiliki status yang setara atau

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

subordinate, memiliki misi atau misi berbeda tetapi saling mengisi/

melengkapi secara fungsional. (Sulistiyani,2004: 130).

C. Program Kemitraan.

Kemitraan berdasarkan UU Nomor 44 tahun 1997 merupakan

kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau usaha besar

disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha besar dengan

memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling

menguntungkan.

Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008,

kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun

tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai

memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil

dan menengah dengan usaha besar.

Program kemitraan pola CSR pun diartikan oleh pemerintah yaitu

berdasarkan peraturan menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007

menyatakan bahwa program kemitraan BUMN dengan usaha kecil yang

selanjutnya disebut program kemitraan adalah program untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil yang selanjutnya disebut program kemitraan adalah

program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh

dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Dengan demikian kemitraan dalam pola CSR, merupakan kerjasama

yang dijalankan oleh dua belah pihak atau lebih dalam hal penelitian ini yaitu

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

antara BUMN dengan usaha kecil yang berada disekitar BUMN disertai

dengan pembinaan dan pengembangan usaha (pinjaman modal dan pinjaman

khusus) melalui pemanfaatan dana dari laba BUMN sehingga usaha kecil

dapat menjadi tangguh dan mandiri melalui pola kerjasama partnership.

• Model CSR dan Bentuk Program Kemitraan

Dalam pelaksanaan CSR, setiap perusahaan memiliki model

tersendiri untuk menjalankan fungsi tanggung jawabnya tersebut. Saidi

dan Abidin,(2004: 64) dalam Budimanta (2008:22) mengemukakan model

pelaksanaan CSR yang umumnya dilakukan di Indonesia dan dibagi

menjadi empat model yaitu:

1. Keterlibatan langsung: Perusahaan menjalankan CSR secara

langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegitan sosial atau

menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk

menjelaskan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan

salah satu pejabtanya atau departemennya seperti Community

Development Center.

2. Melalui yayasan organisasi sosial perusahaan. Perusahaan

mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau grupnya.

Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di

perusahaan-perusahaan di Negara maju. Biasanya, perusahaan

menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat

digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR

melalui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasi non-

pemerintah , instansi pemerintah, universitas atau media massa,

baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan

CSR nya.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorium. Perusahaan

turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga

sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan

dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian

hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak

konsorium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh

perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif

mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan

kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.

Pada awal perkembangannya, bentuk CSR yang paling umum

adalah pemberian bantuan terhadap organisasi-organisasi lokal dan

masyarakat miskin di Negara-negara berkembang. Pendekatan CSR yang

berdasarkan motivasi kariatif dan kemanusiaan pada umumnya dilakukan

secara ad-hoc, parsial dan tidak melembaga. CSR pada tataran ini hanya

sekedar do good dan to look good, berbuat baik agar telihat baik.

Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang kurang menyukai

pendekatan kariatif semacam itu, karena tidak mampu meningkatkan

keberdayaan atau kapasitas masyarakat lokal. Pendekatan Community

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Development kemudian semakin banyak diterapkan karena lebih

mendekatkan konsep empowerment. (Jurnal Spirit Publik, Susiloadi:

Implementasi CSR untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan

Vol4, No2 Hal 123-130,2008).

Kegiatan CSR yang dilakukan saat ini sudah mulai beragam, salah

satunya adalah PKBL (Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil

dan Program Bina Lingkungan) pada dasarnya terdiri dari dua jenis

program, yaitu program perkuatan usaha kecil melalui pemberian

pinjaman dana bergulir dan pendampingan (disebut Program Kemitraan)

serta program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (disebut

Program Bina Lingkungan).

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya

disebut Program Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui

pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Dari berbagai diskusi dan teori diatas maka pelaksanaan /

implementasi program CSR bidang kemitraan yaitu proses atau langkah-

langkah yang dilakukan oleh para pelaksana program dalam menciptakan

pola kerjasama antara perusahaan dengan usaha kecil dalam rangka

memberdayakan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.

D. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan CSR program kemitraan.

Menurut Princes Of Wales Foundation ada lima hal penting yang

dapat mempengaruhi implementasi CSR, pertama, menyangkut human capital

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

atau pemberdayaan manusia. Kedua, environments yang berbicara tentang

lingkungan.Ketiga adalah Good Corporate Governance. Keempat, social

cohesion. Artinya dalam melaksanakan CSR jangan sampai menimbulkan

kecemburuan sosial. Kelima adalah economic strength atau memberdayakan

lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi (Untung,2008:11-12).

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi implementasi tanggung

jawab sosial perusahaan (CSR) adalah: a. Komitmen pimpinan perusahaan; b.

ukuran dan kematangan perusahaan; c. regulasi dan system perpajakan yang

diatur pemerintah. (Franciscus Welirang,Implementasi CSR, Investor 2007

dalam Untung 2008:12). Selain itu juga terdapat tiga pilar penting untuk

merangsang pertumbuhan tanggung jawab sosial perusahan (CSR) yang

mampu mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu : a. mencari

bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapakan dengan

memperhatikan unsur lokalitas; b. mengkalkulasi kapasitas sumber daya

manusia dan institusi untuk merangsang pelaksanaan CSR; dan c. peraturan

serta kode etik dalam dunia usaha. (Dyah Pitaloka,Memperkuat CSR

Memberantas Kemiskinan, Suara Merdeka, 2 Agustus 2007 dalam Untung

2008:36).

Jadi berdasarkan definisi faktor yang ada tersebut, maka faktor-faktor

yang bisa berpengaruh terhadap kemitraan melalui tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) program kemitraan di CDSA PT.TELKOM,tbk Solo

meliputi: 1. Partisipasi yaitu pelibatan secara penuh pada suatu tekad yang

telah disepakati untuk mencapai tujuan. Partisipasi masing-masing stakeholder

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sangat berperan dalam berjalannya pelaksaan program dalah hal ini adalah :

CD Sub Area Telkom Solo, sebagai pelaksana kegiatan dan masyarakat mitra

binaan sebagai sasaran program. 2. Resources (sumber daya alam dan sumber

daya manusia, finansial), yaitu mengkalkulasi kapasitas sumber daya

manusia,manusia menjadi penggerak dari sebuah aktivitas. Di dalam

pelaksanaan tiap jenis program sumber finansial merupakan aspek penting

untuk membiayai seluruh pelaksanaan program. dan 3. Kapasitas masyarakat

yaitu untuk melihat keadaan dan kemampuan masyarakat yang akan

diberdayakan agar pelaksanaan program kemitraan dapat berjalan secara

efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan unsur

lokalitas.

Adapun ketiga faktor yang dapat mempengaruhi dalam pelaksanaan

kemitraan melalui tanggungjawab sosial perusahaan oleh CDSA

PT.TELKOM,tbk Solo dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Partisipasi.

Partisipasi bisa dilihat adanya kesepakatan yang dijadikan sebagai

pedoman dalam rangka memahami dan mewujudkan tindakan, adanya

tindakan yang didasari oleh kesepakatan, dan adanya pembagian kerja

dan tanggung jawab dalam kedudukan dan peranan masing-masing untuk

bekerjasama dalam mewujudkan tujuan. Dalam hal ini harus ada

partisipasi dari masyarakat sebagai sasaran program kemitraan.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Resources (Sumber daya alam, Sumber daya manusia, material dan

Financial)

Resources yang diperlukan dalam kegiatan pengembangan

masyarakat melalui tanggung jawab sosial PT.TELKOM,tbk Solo adalah

berupa alat pendukung seperti teknologi, sarana dan prasarana dan

sumberdaya pendukung, baik sumberdaya alam, sumber daya manusia

maupun materil guna memberdayakan masyarakat setempat agar dapat

mandiri dan lebih berkembang lagi sesuai dengan dimensi pengembangan

masyarakat melalui program kemitraan. Sumber daya digunakan untuk

menunjang kegiatan kemitraan melalui tanggung jawab sosial perusahaan

(CSR) guna pengembangan masyarakat setempat.

PT.TELKOM,tbk Solo sebagai suatu entity (badan hukum) yang

memiliki tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam pemberdayaan

masyarakat guna pengembangan masyarakat setempat adalah merupakan

salah satu sumber dari sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut. Adapun sarana dan prasarana

yang dibutuhkan adalah berupa peralatan (sarana) transportasi, teknologi,

dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan, sedangkan prasarana yang

dibutuhkan berupa tenaga ahli (professional) dalam bidangnya guna

pembimbingan dan pendampingan bagi masyarakat yang akan

diberdayakan dan mitra binaan. Sumber finansial juga merupakan aspek

yang dibutuhkan untuk membiayai pelaksanaan program agar dapat

terealisasi dengan nyata.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Kapasitas Masyarakat

Proritas utama dalam kemitraan adalah upaya untuk membangun

aspek masyarakat yang juga berarti membangun aspek manusianya agar

lebih mandiri. Salah satu indikasi bahwa sudah ada pembangunan pada

aspek masyarakat dan juga aspek manusianya tersebut adalah adanya

peningkatan kapasitas, termasuk kapasitas untuk membangun dirinya

sendiri. Kapasitas adalah ruang yang tersedia, daya tampung, daya serap,

keluaran maksimum, kemampuan berproduksi.

Konsep kapasitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk

melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki baik untuk

kepentingan dirinya maupun kepentingan pihak lain. (Dikutip dalam

http://www.dictionary.com/egi-bin/dietplterm-Suharjito).

Kemampuan itu merupakan perpaduan dari pengetahuan

(knowledge), keahlian (skill), pengalaman (experiences), daya cipta

(innovativeness), dan hasrat/ cita-cita (desire). Kemampuan

dioperasionalkan dalam bentuk tindakan untuk mewujudkan kepentingan

pihak lain, bahkan mengabaikan kepentingan dirinya, lazimnya disebut

tindakan altruistic. Tindakan-tindakan dilakukan secara spesifik menurut

tempat (place) dan waktu (time) dan merupakan proses terus menerus

dalam kehidupan sehari-hari sehingga menunjukkan apa yang disebut oleh

Antropolog Richard (1989,1993) sebagai performance.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Kapasitas ada pada individu-individu dan pada masyarakat sebagai

kolektivitas. Pada tingkat masyarakat terjadi proses-proses belajar antar

individu, bekerjasama, saling menolong, gotong royong, pengaturan,

pengorganisasiaan dan proses sosial lain. Kapasitas individu

dipertukarkan, diperkaya, diregenerasi, terjadi “proliferation”. Masyarakat

mempunyai kapasitas sendiri lebih dari kapasitas individu-individu

anggotanya. Dalam masyarakat terdapat norma, nilai aturan-aturan yang

menjadi pedoman, bahkan memaksa, bagi anggotanya dalam melakukan

atau tidak melakukan suatu tindakan. Modal sosial (social capital)

merupakan suatu konsep yang menggambarkan kapasitas masyarakat hal

ini dapat dibandingkan dengan definisi community capacity dari Chaksin

et.al.(2001) sebagai interaksi antara modal sumberdaya manusia,

sumberdaya organisasi, dan modal sosial yang ada di dalam suatu

komunitas yang dapat diangkat atau ditingkatkan untuk memecahkan

masalah-masalah bersama dan memperbaiki atau mempertahankan kondisi

baik yang telah ada. Modal sosial memfasilitasi hubungan-hubungan sosial

antar individu (atau kelompok dan organisasi) mealalui penyiaran

informasi, penegakkan norma, pemeliharaan saling percaya

(trustworthiness), jaringan sosial (social network). (Coleman,1988).

Kendala yang paling besar yang harus dihadapi dalam kemitraan

adalah rendahnya mutu sumber daya manusia. Pada umumnya

keberhasilan program ditentukan oleh kapasitas kemampuan sumber daya

manusia, dimana tantangan yang paling besar adalah bagaimana

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

memberdayakan manusia dan kelembagaan sumberdaya ekonomi di dalam

memanfaatkan sumberdaya alam untuk menciptakan kesempatan kerja dan

kesejahteraan.

Kapasitas masyarakat adalah kemampuan individu atau

sekelompok orang/masyarakat dalam suatu wilayah tertentu yang berupa

perpaduan dari pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), pengalaman

(experiences), daya cipta (innovativeness), dan hasrat/ cita-cita

(desire)yang dioperasionalkan dalam bentuk tindakan untuk mewujudkan

tujuan bersama yang ingin dicapai baik untuk kepentingan individu atau

sekelompok orang/masyarakat itu sendiri maupun kepentingan masyarakat

lain. Tindakan-tindakan untuk mewujudkan tujuan bersama dilakukan

secara spesifik menurut tempat (place) dan waktu (time) dan merupakan

proses terus menerus dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi

mandiri dalam mengelola sumberdaya alam untuk menciptakan

kesempatan kerja dan kesejahteraan tanpa mengabaikan kelestarian

lingkungan.

E. Manajemen CSR melalui Program Kemitraan.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini yang

dimaksud manajemen adalah serangkaian kegiatan pengelolaan dan

pelaksanaan CSR/PKBL melalui Program Kemitraan dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Kegitan pengelolaan tersebut berupa

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), dan pengawasan/evaluasi (monitoring).

Program Kemitraan adalah Program Kemitraan Telkom dengan usaha

kecil untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan

mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Telkom.

Jadi manajemen CSR melalui Program Kemitraan adalah kegiatan

pengelolaan program Kemitraan yang terdiri dari proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam rangka mewujudkan

Usaha Kecil dan Menengah dan Kopearsi yang tangguh dan mandiri.

Dalam penelitian manajemen CSR melalui Program Kemitraan ini

dimaksudkan sebagai upaya mendeskripsikan pelaksanaan program mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan serta faktor-

faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan program kemitraan.

a) Perencanaan

Perencanaan merupakan pemilihan dan penentuan langkah-langkah

kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk mencapai tujuan

program. Dalam program kemitraan kegiatan perencanaan antara lain:

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1. Proses perumusan kegiatan program kemitraan, dalam

perencanaan siapa saja stakeholders yang terlibat pada siklus

perencanaan untuk merumuskan kegiatan dan anggaran

program kemitraan.

2. Kegiatan apa saja yang terdapat dalam perencanaan terkait

dengan program kemitraan yang menjadi acuan pelaksanaan

program kemitraan.

3. Sosialisasi program bagi calon mitra binaan dan melalui

media.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang

berhubungan dengan cara bagaimana mengatur dan mengalokasikan

kegiatan serta sumber daya kepada sasaran/ peserta

kelompokprogram. Hal ini terkait pengaturan peranan masing-masing

anggota. Peranan ini kemudian dijabarkan menjadi pembagian tugas,

tanggung jawab, dan otoritas.

Pengoorganisasian dalam penyelenggaraan Program Kemitraan terdiri

dari CDC (Communty Development Center) Telkom Pusat sebagai

unit bisnis pendukung yang bertanggung jawab atas pengelolaan

program kemitraan di seluruh wilayah operasi Telkom, CD Area 4

Jateng & DIY sebagi unit pelaksana operasional yang berlokasi di

area/ regional yang membawahi CDSA, CD Sub Area Telkom Solo

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

sebagai pelaksana program kemitraan yang akan bertanggung jawab

kepada CDArea.

c) Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tindakan merealisasikan apa yang telah

ditetapkan dalam rencana yang dibuat oleh CDC Pusat dan CD Area.

Dalam hal ini yaitu kesatuan tindakan pihak CDSA Telkom Solo untuk

melaksanakan program kemitraan yaitu kegiatan apa saja yang dilakukan

harus dilaksanakan oleh CDSA Telkom solo dalam mewujudkan

rencana:

1. Kegiatan penyaluran pinjaman program kemitraan.

2. Kegiatan pembinaan program kemitraan.

d) Pengawasan dan Evaluasi

Monitoring dalam CSR melalui Program Kemitraan dilakukan agar

pelaksanaan program berjalan secara efektif , efisien, dan transparan.

Kegiatan monitoring dilakukan secara langsung maupun tidak langsung

yang berkala bulanan, triwulan maupun tahunan melalui:

1. Kunjungan secara langsung kepada mitra binaan.

2. Pertemuan dan Sarasehan.

3. Opini masyarakat terhadap pelaksanaan program kemitraan.

4. Evaluasi kegiatan program kemitraan.

5. Terdapat laporan Tahunan (annual report).

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Petugas CDSA Telkom Solo melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap seluruh mitra binaan yang menjadi partner perusahaan,

termasuk penyelenggaraan seluruh kegiatan dan memastikan berjalannya

laporan pertanggungjawaban.

e) Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program kemitraan.

Partisipasi yaitu pelibatan secara penuh pada suatu tekad yang telah

disepakati untuk mencapai tujuan. Partisipasi masing-masing stakeholder

sangat berperan dalam berjalannya pelaksanan program dalam hal ini

adalah CD Sub Area Telkom Solo, sebagai pelaksana kegiatan dan

masyarakat mitra binaan sebagai sasaran program. 2. Resources (sumber

daya alam dan sumber daya manusia,finansial), yaitu mengkalkulasi

kapasitas sumber daya manusia, manusia menjadi penggerak dari sebuah

aktivitas. Di dalam pelaksanaan tiap jenis program sumber finansial

merupakan aspek penting untuk membiayai seluruh pelaksanaan

program. dan 3. Kapasitas masyarakat yaitu untuk melihat keadaan dan

kemampuan masyarakat yang akan diberdayakan agar pelaksanaan

program kemitraan dapat berjalan secara efektif untuk mencapai tujuan

yang diharapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

F. Kerangka Berfikir.

Pelaksanaan CSR menjadi sesuatu yang sangat penting di Indonesia

karena pelaksanaan tersebut merupakan salah satu kunci untuk

mengembangkan kualitas masyarakat maka pemerintah mengatur pelaksanaan

CSR tersebut dalam peraturan menteri Negara BUMN nomor PER-

05/MBU/2007.Dalam peraturan tersebut, persero dan perum diwajibkan untuk

melaksanakan CSR dan pelaksanaannya pun harus mengikuti yang telah

ditetapkan dalam peraturan tersebut

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka maka secara skematis kerangka

manajemen CSR melalui program kemitraan oleh PT.TELKOM,tbk Solo.

Peneliti akan melihat pelaksanaan CSR melalui program kemitraan dari

fungsi-fungsi manajemen yaitu : perencanaan, pengorganisasian (organizing),

menggerakkan (actuating), dan pengawasan atau pengendalian. Dalam

penelitian ini peneliti juga melihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksnaan CSR melalui program kemitraan di PT.TELKOM, tbk Solo. Dapat

digambarkan seperti pada gambar berikut:

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar 2.I Kerangka Berfikir.

Kewajiban Sosial Perusahaan.

CSR TELKOM,tbk dalam 7 pilar program: pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan, layanan umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam.

Program Kemitraan

Manajemen pelaksanaan program kemitraan melalui fungsi-fungsi manajemen (George R.Terry):

1. Perencanaan CSR program kemitraan.

2. Pengorganisasian CSR program kemitraan.

3. Penggerakkan /pelaksanaan CSR program kemitraan.

4. Pengawasan/pengendalian CSR program

Faktor-faktor yang mempengaruhi:

1. Partisipasi

2. Resources

3. Kapasitas

Tercapai tujuan: Peningkatan kemampuan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri.

Rendahnya kesejahteraan masyarakat

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini ingin

melihat manajemen CSR Program Kemitraan. Hal ini dilatarbelakangi karena

rendahnya kesejahteraan masyrakat, yang tidak hanya menjadi sebuah mandat

dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh instansi /atau lembaga Negara tetapi

juga merupakan kewajiban sosial lembaga non privat/ perusahaan untuk

memperhatikan kepentingan publik. Sehingga dalam sebuah perusahaan sesuai

dengan pearturan perundang-undangan No.40 tahun 2007 dituntut untuk

melaksanakan CSR/PKBL. Bentuk pelaksanaan CSR pun beraneka ragam,

dapat berupa mengenai lingkungan masyarakat atau pemberdayaan ekonomi

masyarakat. PT.Telkom sendiri sebagai salah satu BUMN yang ada di

Indonesia yang melaksanakan CSR, membagi kegiatan program CSR menjadi

7 (tujuh) pilar program yaitu: pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan

keadaban, kemitraan, layanan umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan

dan bencana alam.

Diantara ketujuh pilar program CSR tersebut, peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut tentang manajemen pelaksanaan CSR dalam program

kemitraan, khususnya yang dilaksanakan oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo.

Ketertarikan ini didasari karena program kemitraan merupakan kegiatan

pemberdayaan usaha kecil dan menengah agar menjadi tangguh dan mandiri,

sehingga dirasa relevan dengan banyaknya industri dan usaha-usaha kreatif

yang semakin berkembang di kota Solo. Karena dalam sebuah daerah yang

kuat dibutuhkan pertumbuhan UKM yang pesat yang merupakan alat atau/

mesin pertumbuhan ekonomi.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

CSR yang dilaksanakan oleh PT.TELKOM,tbk Solo melalui Program

Kemitraan merupakan komitmen perusahaan yang kuat dari perusahaan untuk

mengembangkan usaha kecil masyarakat setempat.

.Mengacu pada pentingnya manajemen dalam pelaksanaan suatu

program, maka dalam pelaksanaan Program Kemitraan pun tidak lepas dari

penerapantindakan-tindakan manajemen yang dijadikan acuan dalam

melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan. Tindakan-tindakan utama

dalam manajementersebut dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, sampaidengan pengawasan. Dalam upaya pencapaian tujuan,

tidak lepas darihambatan-hambatan yang harus dialalui demi terlaksananya

suatu program.Hal inilah yang menjadi kerangka pemikiran penulis dalam

pelaksanaanpenelitian mengenai Program Kemitraan.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode

deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku dari orang-orang yang diamati.

Penelitian deskriptif merupakan usaha untuk mengungkapkan suatu masalah,

keadaan, atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga hanya bersifat sekedar

mengungkap fakta (fact finding). Hasil penelitian ini ditekankan untuk

memberikan gambaran obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang

diteliti.( Lexi.J. moleong 1988:3)

Peneliti mengembangkan konsep dan penghimpunan fakta, tetapi tidak

melakukan hipotesa. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan

metode penelitian kualitatif yang mendeskripsikan atau menggambarkan suatu

fenomena atau kejadian berdasarkan fakta atau data, yang dalam hal ini adalah

untuk melihat bagaimana manajemen pelaksanaan CSR bidang kemitraan

yang dilaksanakan oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo.

B. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di PT Telkom,tbk Solo pada Community

Development Sub Area Solo yang menjalankan wewenang dan tanggung

jawab dalam pelaksanaan program-program CSR melalui bidang kemitraan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dan bina lingkungan di wilayah operasional CDSA PT.Telkom,tbk Solo.

Penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai manajemen pelaksanaan CSR

bidang kemitraan yang dilaksanakan oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo.

Alasan pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan:

1) CDSA PT.TELKOM,tbk Solo mendapatkan penghargaan Best

CSR BUMN & Komitmen Peduli UKM 2010 oleh Pemerintah

Daerah Kota Solo.

2) Karena keberadaan CDSA PT.TELKOM,tbk Solo berada di

wilayah yang sangat strategis untuk pelaksanaan program

kemitraan, dinilai tepat dengan kondisi kota Solo sebagai kota yang

pro UKM dengan perkembangan ukm yang sangat signifikan tiap

tahunnya.

C. Jenis dan Sumber Data.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data untuk

mendapatkan fakta dan informasi yang penulis butuhkan. Sumber data

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Data Primer

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

secara langsung dari informan atau narasumber melalui wawancara

dengan:

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Manager Community Development Area 4 Jawa Tengah

&DIY.

2. Divisi CDSA (Community Development Sub Area)

PT.TELKOM,tbk Solo, yaitu: OFF-1 PKBL, OFF-2 PKBL,

dan Staff Administrasi CDSA Telkom Solo.

3. Masyarakat mitra binaan program kemitraan CDSA

PT.TELKOM,tbk Solo.

2) Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

dengan mengutip serta mengumpulkan keterangan-keterangan dari

sumber lain seperti artikel, Koran, bulletin, jurnal, internet, data-

data dari hasil kegiatan dan dokumentasi yang terdapat di lokasi

penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka pengumpulan data

dilaksanakan melalui:

1) Observasi Lapangan

Pengumpulan data menggunakan observasi, penulis melakukan

pengamatan secara langsung mengenai kondisi dan situasi yang ada di

lokasi penelitian terhadap objek dan sasaran yang akan diteliti dalam

hal ini adalah bentuk/ jenis kegiatan dan hasil kegiatan/laporan

program kemitraan di wilayah CDSA PT.Telkom,tbk Solo.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Wawancara

Untuk mengumpulkan data menggunakan metode wawancara, penulis

melakukan tanya jawab langsung kepada para narasumber/informan

yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat memberikan

penjelasan secara memadai yang diharapkan dapat mewakili apa yang

diinginkan dalam penelitian ini . Dalam hal ini narasumber/informan

merupakan Manager CDA 4 Jawa Tengah dan DIY, OFF-1 PKBL,

OFF-2 PKBL dan Staff Administrasi CDSA PT.Telkom,tbk Solo dan

masyarakat yang menjadi sasaran program dan mitra binaan. Teknik

wawancara ini penulis lakukan secara formal maupun informal, tanpa

struktur yang ketat dan sifatnya open ended question, dimana

pertanyaan diberikan tanpa pilihan jawaban dan responden yang telah

ditentukan dapat memberikan jawaban sesuai dengan bahasan dan

pengetahuan informan. Hal ini penulis lakukan supaya informasi yang

dikumpulkan lebih mendalam. Dan untuk mempermudah perolehan

informasi, peneliti membuat panduan wawancara yang memuat garis-

garis besar pokok pertanyaan (interview guide).

3) Penelitian Kepustakaan dan Dokumentasi

Dalam kepustakaan dan dokumentasi ini penulis mengumpulkan data-

data yang penulis dapatkan melalui kegiatan pemberian atau

pengumpulan, pengkajian, penelaahan bukti dan keterangan berupa

buku-buku, artikel/internet (website), data-data koran, dokumentasi

pelaksanaan hasil kegiatan dan laporan, dan berbagai literature yang

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ada yang dipublikasikan atau tidak oleh CDSA PT.TELKOM, tbk Solo

yang berkaitan dengan obyek penelitian, dalam pelaksanaan CSR

melalui program kemitraan di CDSA PT.Telkom,tbk Solo yang dapat

dijadikan data pendukung (data sekunder) bagi peneliti.

E. Analisis Data

Analisa merupakan proses pencarian dan perencanaan secara

sistematik semua data dan bahan yang telah terkumpul agar peneliti mengerti

benar makna yang telah dikemukakannya, dan dapat menyajikan kepada orang

lain secara jelas. (H.B Sutopo,2002:37)

Dalam penelitian kualitatif, proses analisis tidak dilakukan setelah

data terkumpul seluruhnya, tetapi dilakukan pada waktu bersamaan dengan

proses pengumpulan data. Hal ini dilakukan karena analisis ini dimaksudkan

untuk memperoleh gambaran khusus yang bersifat menyeluruh tentang apa

yang tercakup dalam permasalahan yang sedang diteliti.

Namun demikian , supaya penerapannya lebih jelas teknik analisa data

yang digunakan dalam penelitian ini akan mengacu pada model analisa

interaktif (interactive model of analysis) oleh Miles dan Huberman dalam

H.B.Sutopo (2002:94-96), yang terdiri dari tiga komponen analisis data, yang

diuraikan sebagai berikut:

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1) Reduksi data

Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses

seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data kasar yang

dilaksanakan selama berlangsungnya proses penelitian. Dalam

melakukan proses ini, penulis mengumpulkan semua data yang penulis

dapatkan selama melakukan penelitian setelah itu membuat fokus dan

seleksi data mana yang tepat untuk disajikan berdasarkan fakta yang

penulis temukan di lapangan.

2) Penyajian Data

Kegiatan kedua dalam kegiatan analisis data adalah penyajian data.

Merupakan rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan

penelitian dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data. Dalam

hal ini peneliti akan dapat mengerti tentang apa yang sedang terjadi

serta memungkinkan untuk mengerjakan suatu analisis atau tindakan

lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam menyusun penyajian data,

maka penulis mengemukakan semua fakta yang penulis temukan

selama melakukan penelitian serta menyajikan data-data baik dari data

observasi, wawancara maupun dokumentasi.Untuk itu dalam penyajian

data, data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis,

atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau

menjawab masalah yang diteliti.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.

Berdasarkan data yang telah tersusun, langkah selanjutnya adalah

penulis melakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini

dilakukan untuk menjawab semua permasalahan dari penelitian yang

penulis lakukan.

Aktivitas dari ketiga komponen di atas, berbentuk interaksi dengan

proses pengumpulan data yang menggunakan proses siklus. Peneliti

bergerak diantara ketiga komponen tersebut yang berwujud interaksi

dengan proses pengumpulan data sebagai pegangan utama proses

siklus. H.B.Sutopo (2002:93) menjelaskan bahwa simpulan perlu

diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dapat dipertanggung

jawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk

tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat.

H.B.Sutopo kemudian menegaskan bahwa pada dasarnya makna data

harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih

kokoh dan lebih bisa dipercaya (2002:93). Apabila dalam penelitian

data yang telah terkumpul dirasa belum mencukupi untuk menguatkan

atau mendukung proses analisis, maka peneliti dapat menyusun

pertanyaan baru untuk mengumpulkan data kembali. Dengan langkah

demikian, diharapkan analisis yang dilakukan cukup mantap.

Kemudian melakukan penarikan kesimpulan yang terakhir. Berikut

adalah bagan pemikiran yang dapat memperjelas proses analisis data

model interaktif ini.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 3.1

Model Analisa Interaktif (H.B.Sutopo,2002:96)

F. Validitas Data

Untuk menguji keabsahan data yang terkumpul, peneliti menggunakan

teknik triangulasi sumber (data), dimana peneliti menggunakan beberapa

sumber data untuk mengumpulkan data yang sama sehingga akan saling

mengontrol diri data dengan sumber daya yang berbeda

(H.B.Sutopo,2002:79). Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap

kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Dengan

demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji

kebenarannya demikian apa yang diperoleh dari sumber yang lain yang

bilamana dibandingkan dengan data sejenis maupun yang berbeda sejenisnya.

Triangulasi data merupakan tehnik pemeriksaan keabsahan data dengan

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan

atau sebagai pembanding terhadap data itu.Triangulasi data, sumber dalam

penelitian ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

(Lexy Moleong,1988:178).

Dalam hal ini, maka data-data yang penulis dapatkan selama penelitian

di PT.TELKOM,tbk Solo akan penulis pilih dengan fakta-fakta yang telah

penulis temukan di lapangan. Sehingga data tersebut dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi LokasiCDSA (Community Development Sub Area)

PT.Telekomunikasi Indonesia, tbk Solo.

1. Sejarah Telkom.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan

perusahaan penyelenggaraan bisnis T.I.M.E (Telecomunication, Information,

Media and Edutainment) di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada

23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya telekomunikasi pertama dalam

bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buttenzorg (Bogor).

Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi.

Transformasi tersebut antara lain pada tahun 1856 PT.TELKOM diberi

nama “ Post En Telegraafidiens “ yang menyediakan layanan pos dan telegraf,

pada 1961 PT.Telkom berubah nama menjadi PN.Pos dan Telekomunikasi

yang menyediakan layanan pos, telegraf dan giro. Selanjutnya pada tahun

1974 PN.Pos dan Telekomunikasi berubah nama menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi yang menatap sebagai pengelolaan telekomunikasi untuk

umum dalam negeri dan luar negeri.

Pada tahun 1989 berdasarkan UU No 3 Tahun 1989 tentang

Telekomunikasi, yang mengatur tentang peran serta swasta dalam

penyelenggaraan telekomunikasi, maka pada 1991 Perumtel berubah bentuk

menjadi perseroan Telekomunikasi Indonesia. Sejak 1995 Telkom

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

meresmikan era Divisi bisnis bidang utama yang dikelola oleh tujuh Divisi

Regional dan satu Divisi Network.

Divisi regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah

masing-masing sedangkan, divisi network menyelenggarakan jasa

telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan

transmisi jalur utama nasional. Divisi Regional Telkom mencakup wilayah

sebagai berikut:

1) Divisi Regional I, Sumatera

2) Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi

3) Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten

4) Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

5) Divisi Regional V, Jawa Timur

6) Divisi Regional VI, Kalimantan

7) Divisi Regional VII, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua

Transformasi terakhir sekaligus yang disebut NEW TELKOM

Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur,

transformasi system dan model operasi dan transformasi sumber daya

manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal

bersama dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal 23 Oktober

2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM juga memilki

Tagline baru, The World In Your Hand.

Sejalan dengan lahirnya New Telkom Indonesia, berbekal semangat

positioning baru life confident management dan seluruh karyawan TELKOM

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

berupaya mempersembahkan professional kerja, serta produk dan layanan

terbaik baik bagi pelanggan dan stakeholders.

2. Visi dan Misi PT.Telkom Komunikasi Indonesia

1) Visi

To Become a Dominant Info Com Player in the Region maksud dari

visi ini adalah Telkom akan selalu berupaya untuk menempatkan diri

sebagai perusahaan infocom yang mempunyai pengaruh dalam

kawasan Asia, dan terlebih lagi di kawasan Asia-Pasifik.

2) Misi

One Stop Infocom Service With Excellent Quality and Competitive

Price and To be the Role model as the Best Managed Indonesian

Corporation. Maksudnya pelanggan akan mendapatkan layanan

terbaik, berupa kemudahan produk dan jaringan berkualitas, dengan

harga competitive.

3. Logo PT.Telekomunikasi Indonesia.

Dalam rangka transformasi PT.Telekomunikasi Indonesia pada tanggal

23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun Telkom yang ke 153. Logo Telkom

mencerminkan brand positioning “Life Confident” dimana keahlian dan

dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan

mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

“service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressive and

heart.

Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple, simplifikasi

logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning.

Logo ini mencerminkan dari “ brand value” baru yang selanjutnya disebut

dengan “ Life in touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “

Commited 2U” yakni “the world is in your hand”. Berikut gambar Logo:

Gambar IV.1 Logo PT.Telekomunikasi Indonesia

Logo PT.Telekomunikasi Indonesia.

Untuk lebih mengenal logo, ada baiknya kita memaknai arti dari

simbol-simbol tersebut.

1) Expertise : makna dari lingkaran sebagai symbol dari kelengkapan

produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru Telkom yaitu

TIME (Telecomunication, Information, Media & Edutainment).

2) Empowering: makna dari tangan yang meraih keluar. Simbol ini

mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

3) Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah

kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4) Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari

matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang

baru.

5) Heart: symbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan

untuk menggapai masa depan dan dengan hati melayani kebutuhan

pelanggan dalam semua yang kita lakukan.

Selain symbol, warna-warna yang digunakan adalah:

1) Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan

pengalaman yang tinggi.

2) Vital Yellow pada telepak tangan mencerminkan suatu yang

atraktif, hangat, dan dinamis.

3) Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah

mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa

depan.

4. Profile PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut

TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi

(InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap

(full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM

menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap

nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data &

internet serta jasa multimedia lainnya, dan network & interkoneksi, baik

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. PT Telekomunikasi

Indonesia,Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai

komitmen untuk senantiasa menjamin hubungan yang harmonis dengan

lingkungan di wilayah usahanya berupa kegiatan sosial kemasyarakatan dan

merupakan tanggung jawab sosial (Good Corporate Citizenship).

Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pembina

seluruh BUMN, juga merespon adanya peningkatan partisipasi BUMN

terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan kondisi sosial

masyarakat serta lingkungan sekitar wilayah usaha BUMN lebih kondusif

dengan mengeluarkan Keputusan Menteri BUMN nomor: PER-05/MBU/2007

tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Program Bina

Lingkungan ( PKBL). Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan

selanjutnya dikelola oleh unit yang disebut Community Development Center

(CDC).

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah salah satu

Badan Usaha Milik Negara yang memiliki komitmen untuk menjalankan

peran Good Corporate Citizenship melalui penyelenggaraan Program

Kemitraan dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Program

Kemitraan dengan usaha kecil bertujuan untuk mendorong kegiatan dan

pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja serta kesempatan berusaha

untuk masyarakat. Sedangkan Program Bina Lingkungan mempunyai tujuan

untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi sosial masyarakat dan

lingkungan di sekitar wilayah usaha Perusahaan.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dapat memberikan

kontribusi terhadap peningkatan citra Perusahaan di masyarakat dan

lingkungan sekitar Perusahaan sehingga keberadaan Perusahaan dapat

diterima dengan baik serta dapat memberikan kontribusi positif bagi

perkembangan bisnis TELKOM.

5. Tujuan Perusahaan

Membangun, mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi

untuk umum dalam negeri dalam arti seluas-luasnya guna mempertinggi

kelancaran hubungan masyarakat untuk menunjang terlaksananya

pembangunan sosial.

6. Lokasi Community Development Sub Area PT.TELKOM, Tbk Solo. CD Sub Area Solo untuk wilayah karesidenan Surakarta beralamatkan

di Jalan Mayor Kustanto No.1 Solo. Berada di tengah-tengah kota Solo dan

memiliki tempat yang strategis , sehingga memudahkan masyarakat / calon

mitra binaan dan mitra binaan untuk menjangkaunya dari berbagai tempat atau

wilayah.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

7. Visi , Misi dan Strategi CDC Telkom

1) Visi Menjadi ROLE Model Pengelolaan PKBL di lingkungan BUMN.

2) Misi

Peduli dan Komit Kepada Pemberdayaan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan.

3) Strategi

Kemitraan dan aliansi strategi.

8. Kebijakan Tanggung Jawab Sosial (CSR) PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Untuk mewujudkan komitmen dalam tanggung jawab sosial,

PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk terintegrasi dalam keputusan Direksi No:

KD 21/ PR000/COP-B0030000/2010 Tanggal 19 April 2010 mengenai

Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

9. Tujuh Pilar Tanggung Jawab Sosial (CSR)/PKBL PT.Telekomunikasi

Indonesia, Tbk.

PT.Telkom berupaya menjaga keberlanjutan jangka panjang bisnis

Perseroan melalui kegiatan CSR/PKBL dalam ruang lingkup ekonomi, sosial

dan lingkungan dengan tetap memperhatikan kepentingan PT.Telkom dan

masyarakat tanpa mengurangi kepentingan pemegang saham. Ruang lingkup

kegitan tersebut terbagi menjadi beberapa pilar. Telkom telah

mengklasifikasikan program Telkom CSR dalam 7(tujuh) pilar program, yaitu:

1) Pendidikan (Education), adalah kegitan yang bertujuan meningkatkan

kualitas pendidikan baik skill, knowledge, dan attitude bagi anggota

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

masyarakat maupun keluarga besar Telkom Group. Kegiatan bidang

pendidikan ini juga dapat membantu sekolah-sekolah untuk pelatihan

dan pemberdayaan bagi guru dan anak-anak dalam program jejaring

pendidikan nasional, program smart campus, smart school dan Internet

Go To School (IG2S) dan pemberian Bea Siswa.

2) Kesehatan (Health) adalah kegiatan yang bertujuan untuk

meningkatkan standar kehidupan masyarakat untuk menciptakan

lingkungan dan kehidupan yang sehat dan bersih melalui kegiatan

kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan peduli kesehatan masyarakat

yang dilakukan oleh PT.Telekom antara lain donor darah, khitanan

masal, pengobatan gratis, program penyuluhan bahaya Narkoba, dan

program pencegahan Hiv Aids.

3) Kebudayaan dan Keadaban (Culture of Civility) adalah kegiatan

kepedulian untuk melestarikan dan membina budaya, seni, olahraga,

agama dan kegiatan kemasyarakatan lainnya dalam upaya mendukung

perusahaan mengimplementasikan nilai-nilai Good Corporate

Citizenship.

4) Program Kemitraan (Partnership), adalah kegiatan yang mempererat

jalinan kemitraan dengan pihak ketiga baik di bidang produk maupun

lainnya related maupun non related dengan core bisnis Telkom dan

bertujuan untuk memberikan manfaat bagi semua pihak.

5) Layanan Umum (Public Service Obligation), adalah kegiatan untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang sarana dan

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

prasarana telekomunikasi. Kegiatan layanan umum berupa penyedian

hot spot area di ruang publik dan posko telkom peduli saat musim

mudik lebaran, natal dan tahun baru yang diselenggarakan setiap

tahun.

6) Bina Lingkungan (Environment), adalah kepedulian untuk

meningkatkan kualitas lingkungan internal maupun eksternal

perusahaan agar terjadi hubungan yang harmonis antara perusahaan

dengan lingkungannya.

7) Bantuan Kemanusian dan Bencana Alam (Disaster and Rescue),

adalah kegiatan untuk memberikan bantuan di dalam penanggulangan

bencana alam dan bencana kemanusiaan.

Berikut Laporan jumlah realisasi dana PKBL (Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh CDSA Telkom Solo pada

tahun 2010:

Tabel 4.1

Laporan PKBL(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan )

Community Development Sub Area Telkom Solo Tahun 2010.

No Pilar Realisasi Dana 1 Pendidikan Rp. 132.000.000 2 Kesehatan Rp. 117.350.000 3 Kebudayaan dan Keadaban Rp. 112.000.000 4 Layanan Umum Rp. 105.400.000 5 Kemitraan Rp.7.936.058.809 6 Bina Lingkungan Rp. 86.000.000 7 Bantuan Kemanusiaan

dan Bencana Alam. Rp. 173.000.000

Jumlah Realisasi Dana Rp.8.661.808.809 Sumber: SIMPK CDSA Telkom Solo.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

10. Penghargaan Tanggung Jawab Sosial PT.Telekomunikasi Indonesia,

Tbk.

Dalam melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial

PT.Telekomunikasi Indonesia mendapatkan beberapa penghargaan baik secara

lokal maupun nasional, penghargaan tersebut antara lain:

1. Untuk CDSA Telkom Solo sebagai pelaksana program kemitraan di

area se-eks Karesidenan Kota Surakarta telah mendapat penghargaan

yaitu: Best CSR BUMN & Komitmen Peduli UKM dari walikota

Surakarta 2010, Komitmen telah menjalin kerjasama dan Kemitraan

dari Kabupaten Sragen pada tahun 2010.

2. Pada tahun 2010, CSR Bidang Pendidikan dan CSR Bidang Ekonomi

Kerakyatan oleh CSR For Indonesia Award 2010.

3. Pada Tahun 2007, The Most Coverage and Target in Corporate Social

Responsibility dari Departemen Komunikasi dan Informatika

bekerjasama dengan masyarakat Telekomunikasi Indonesia dan

majalah Seluler, Best CSR For Indonesia,

4. Pada Tahun 2008, Indonesian CSR Award 2008 oleh Corporate Forum

For Communty Development dan Menteri Sosial.

5. Pada Tahun 2009, Best of Indonesia Sustainbility Reporting Award

(ISRA) 2009 Kelompok Industri Jasa Keuangan, Infrastruktur, Utilitas

dan Transportasi serta Perdagangan, Jasa dan Investasi.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan mengenai

manajemen CSR /PKBL melalui program kemitraan oleh CDSA PT.Telkom

Solo, dalam upaya meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi

tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Selain itu, dijelaskan juga mengenai faktor yang menghambat dalam

pelaksanaan program kemitraan yang dilaksanakan oleh CDSA PT.Telkom

Solo.

Manajemen CSR melalui program kemitraan oleh CDSAPT.Telkom

Solo, yang akan dibahas adalah merupakan fungsi-fungsi manajemen yang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan /pelaksanaan, dan

pengawasan/ evaluasi (monitoring).

1. Perencanaan Program Kemitraan.

Program kemitraan oleh CDSA PT.Telkom Solo dilaksanakan

melalui berbagai tahapan yang diawali dengan tahap perencanaan.

Perencanaan merupakan suatu usaha, dalam mengambil keputusan yang

telah diperhitungkan secara matang dengan membuat langkah-langkah yang

perlu dikerjakan sebelum pekerjaan dilakukan dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan dibuat untuk 1

periode tahun anggaran. Perencanaan digunakan CDSA untuk setiap

program atau kegiatan kemitraan yang dilakukan. Perencanaan ini berfungsi

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

sebagai acuan dasar dalam melaksanakan program. Perencanaan dibuat oleh

CDC Pusat dan CDA Area. CDC adalah unit bisnis pendukung yang

bertanggung jawab atas pengelolaan program kemitraan, dan CD Area

adalah unit organisasi pelaksana operasional CDC yang berlokasi di area/

lokasi unit-unit bisnis per regional. Dalam penyusunan program-program

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) termasuk kemitraan di

dalamnya CDC Pusat dan CDC Area yang membuat perencanaanya.

Kemudian hasil perencanaan yang telah ditetapkan akan diberikan kepada

tiap-tiap CD Area, yang kemudian didelegasikan lagi kepada tiap-tiap CD

Sub Area sebagai pelaksana program kemitraan di lapangan, seperti yang

dikatakan oleh Bapak Agus Munajat, selaku Off-1 PKBL CDSA Telkom

Solo di bawah ini:

”Perencaaan yang terkait dengan program kemitraan, Sub Area tidak menyusun rencana, CDSA tidak dilibatkan, CDSA hanya terima jadi program, perencanaan dilakukan oleh CD Area IV Semarang yang menerima usulan dari sub Area, yang kemudian disampaikan dan disusun bersama oleh CDC PT.Telkom pusat di bandung”.(Wawancara, 8 April 2011).

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Irsan Gunardi, selaku Off 2

PKBL CDSA Solo sebagai berikut:

”Kalau CDSA hanya terima jadi program kemitraan yang telah ditetapkan oleh CD Area yang ada di Semarang. CDSA Solo hanya memiliki kewenangan untuk menentukan mitra binaan dari hasil survey, dan proposal yang masuk yang disesuaikan dengan jumlah anggaran program kemitraan yang tersedia, yang digulirkan tiap triwulan”.(Wawancara,8 April 2011). Hal ini ditambahkan juga oleh Ibu Rahma selaku Staff admin CDSA

Solo, sebagai berikut:

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

”Ya kan kita mendapat nota dinas yang memuat pelaksanaan program kemitraan dari CDC Pusat yang kemudian disampaikan kepada CD Area dan dilanjutkan kepada CDSA, tiap-tiap CDSA sudah memiliki target salur per triwulan dari program yang ada, terima jadi aja mbak, kita tidak terlibat perencanaan secara langsung, hanya sebagai pelaksana.” (Wawancara, 15 April 2011).

Hal ini dibenarkan dan diperkuat oleh Bapak Agus Hartanto selaku

Manager CD Area 4 Jawa Tengah dan DIY:

”Memang benar dalam perencanaan PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) tiap-tiap CDSA tidak memiliki kewenangan untuk membuat rencana masing-masing, CDSA berperan sebagai implementor (eksekutor dari rencana), tapi pada dasarnya seluruh mitra binaan yang menjadi pilihan tiap-tiap CDSA adalah pilihan dari CDSA yang berpedoman pada proposal yang diajukan dan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas CDSA Off PKBL, yang kemudian diajukan kepada CDA 4 Jawa Tengah& DIY untuk di acc. Kalau Perencanaan yang bersifatnya Nasional itu kami lakukan dengan adanya pertemuan seluruh CD Area seluruh Indonesia bersama CDC Pusat Bandung dengan masyarakat dan pemerintah dalam program kemitraan yang mengacu pada peraturan Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 ayat 1-4 tentang PKBL dengan memperhatikan prinsip Engagement (terjalinnya komunikasi dan relasi yang baik mengenai rencana) dan Assesment (mendengarkan aspirasi masyrakat yang menjadi pedoman dan identifikasi kebutuhan masyarakat).” Dalam perencanaan stakeholder yang terlibat dalam perencanaan PKBL (Program Kemitraan) terdiri dari: stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal disini adalah Karyawan, Direksi. Stakeholder eksternal yaitu pemegang saham, pelanggan (masyarakat), regulator (pemerintah). Ini betuknya segitiga seperti ini:

Dalam hal ini regulator (Pemerintah) berperan untuk mendukung operasional program. Pemerintah membuat regulasi (undang-undang) dan mengawasai program yang dijalankan oleh BUMN. BUMN sendiri menjalankan program CSR/PKBL secara transparan, realibel, tangibel dari hasil laba BUMN. Masyarakat mengawasi dan

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

mengkritik yang membangun untuk operasional pelaksanaan program, dan disini masyarkat (pelanggan) sebagai subyek dari pelaksanaan program. Dalam perencanaan, Telkom mempunyai Blue Print perencanaan dalam jangka panjang selama 5 tahun dan jangka pendek selama 1 tahun. Kalau dalam jangka pendek bertujuan memajukan dan mensejahterakan masyarakat komunitas. (Wawancara, 27 April 2011). Jadi dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

perencanaan CSR program kemitraan tidak dilaksanakan pada CDSA

Telkom Solo, karena peran CDSA hanya sebagai implementor dari program

kemitraan yang perencanaannya dilakukan oleh CDC pusat dan CD Area

yang kemudian hasil perencanaan didelegasikan kepada CDSA sebagai

pelaksana program kemitraan. PT.Telekomunikasi Indonesia dalam

perencanaan program PKBL melibatkan karyawan dan direksi sebagai

stakeholder internal, serta pemerintah dan masayarakat (pelanggan) sebagai

stakeholder eksternal agar program dapat berjalan beriringan sesuai rencana

dan tidak timpang. Dalam perencanaan ketiga unsur stakeholders tersebut

membentuk kolaborasi yang terbuka dan saling memberikan nilai tambah,

sehingga ketika strategi kolaborasi kemitraan ini dibawa ke tataran teknis,

maka akan menghasilkan kreasi PKBL program kemitraan yang

komprehensif serta berfungsi dan bermanfaat untuk semua kalangan.

Partnership dalam perencanaan akan berdaya guna dalam mengeksekusi

CSR/PKBL program kemitraan agar berjalan dengan efektif dan jitu.

Kebijakan perencanaan dalam melaksanakan program tahunan CDC

bertanggung jawab terhadap:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

a) Penyusunan Rencana Kerja Manajerial tahunan CDC dengan

memperhatikan visi dan misi CDC dan calender of event yang

berkaitan dengan program kemitraan.

b) Penyusunan Daftar Rencana Kerja dan Anggaran Program

kemitraan yang mencerminkan pertumbuhan dan peningkatan

indikator kinerja CDC yang dapat memberikan dan meningkatkan

nilai perusahaan.

c) Daftar Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan disusun

secara Bottom up dari CD Area ke CDC.

d) CDC melakukan paketisasi program Kemitraan secara Nasional

berdasarkan rencana kerja dan anggaran tahunan.

Dalam perencanaan program kemitraan terdapat beberapa program

antara lain program kemitraan dana pinjaman, bagi UKM. Selain program

bantuan finansial PT.Telkom juga merencanakan program untuk melakukan

berbagai pembinaan bagi mitra binaanya berupa pelatihan sebagai bentuk

pengembangan softskill, keterampilan serta wawasan mitra binaan dan

promosi (pameran) sebagai wadah pengembangan jaringan pemasaran usaha

bagi mitra binaan. Berikut Rencana Program Kemitraan untuk CDSA

Telkom Solo.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.2.

Rencana Kegiatan Program Kemitraan

Community Development Sub Area Telkom Solo Tahun 2010-2011.

Sumber: Dokumen CDSA Telkom Solo

Setelah rencana ditetapkan, tahap berikutnya dalam perencanaan

program kemitraan adalah sosialisasi, upaya mensosialisasikan program

Sasaran dan Tujuan Indikator Keberhasilan Pelaksana

Sasaran:

Terwujudnya kemampuan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) & Koperasi yang tangguh dan mandiri.

• UKM tumbuh dan berkembang.

• Terciptanya lapangan kerja,

kesempatan untuk berusaha.

• Mampu mengembangkan roda

perekonomian di masyarakat.

Community Development

Sub Area.

Tujuan Kegiatan Pokok Asumsi

Tujuan 1: Membantu permodalan bagi UKM dan Koperasi.

1) Penyaluran Bantuan pinjaman usaha dan bantuan hibah.

• Tersedianyamodal usaha bagi usaha kecil dan koperasi.

Tujuan 2 : Pengembangan Jaringan Pemasaran

1) Pembinaan Pameran / Promosi (Scope Lokal dan Nasional)

• Memperluas jaringan pemasaran hasil usaha UKM.

• Peningkatan kemampuan marketing.

Tujuan 3: Peningkatan Keterampilan Teknis dan wawasan mitra binaan.

1) Pelatihan Kewirausahaan bagi mitra binaan.

2) Pelatihan Manajemen bagi Mitra binaan.

3) Pemagangan dan Pendampingan

• Peningkatan kemampuan wirausaha mitra binaan.

• Peningkatan kemampuan manajemen usaha mitra binaan.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

kemitraan CDSA Telkom Solo dilakukan melalui media Internet dalam

portal website Telkom. Informasi yang diperoleh calon mitra binaan melalui

media internet atau mendengar dari teman, saudara atau orang lain yang

telah menjadi mitra binaan telkom, yang kemudian mereka mempunyai

insiatif untuk menanyakan langsung kepada pihak CDSA Telkom Solo.

Seperti yang dilakukan oleh Bapak Basuki salah satu mitra binaan berikut

ini:

“ Informasi tentang program kemitraan Telkom, saya ketahui dari teman saya yang sudah menjadi mitra binaan terlebih dulu di Telkom. Setelah itu saya tanyakan langsung kepada CDSA Telkom Solo. Saya merasa informasi ini terlambat, kalu saja saya tau dari dulu mungkin saja, saya sudah ikut dari dulu-dulu.” (Wawncara, 6 Mei 2011)

Hal ini juga dibenarkan oleh Bapak Agus Munajat selaku Off 1

PKBL CDSA Telkom Solo, berikut penuturannya:

“Informasi program kemitraan Telkom dapat diketahui melalui media Internet dan dari mulut-ke mulut. Informasi dari mulut ke mulut ini biasanya disebarkan oleh mitra binaan yang sudah menjadi bagian dari program kemitraan kepada teman-temannya sesama ukm atau kerabatnya.” (Wawancara, 15 April 2011) Ada juga mitra binaan yang lain, yang memperoleh infomasi adanya

bantuan pinjaman program kemitraan diperoleh dari salah satu anggota

keluarganya yang bekerja di PT.Telkom, hal ini diungkapkan oleh Ibu

Agnes sebagai mitra binaan yang memiliki usaha warung makan sebagai

berikut:

“ Saya mengetahui informasi program kemitraan dari suami saya. Suami saya kan bekerja di koperasi Telkom. Kemudian saya diberikan informasi untuk mencoba mengikuti program kemitraan yang ada di CDSA Telkom Solo” (Wawancara, 28 Mei 2011).

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi

adanya bantuan pinjaman program kemitraan oleh CDSA PT.Telkom Solo

menjadi terbatas. Pemberitahuan dengan cara ini kurang dapat menjangkau

seluruh UKM dan Koperasi yang memerlukan bantuan pinjaman. Sehingga

masih banyak usaha kecil dan koperasi yang belum mengetahui tentang

adanya bantuan pinjaman program kemitraan yang dilakukan oleh CDSA

PT.Telkom Solo.

2. Pengorganisasian/ OrganizingProgram Kemitraan.

Untuk mendukung terlaksananya suatu program dibutuhkan

pengorganisasian yang baik yang akan menunjang pelaksanaan tugas dari

masing-masing bagian atau unit kerja. Pengorganisasian dimaksudkan

sebagai keseluruhan proses pembagian tugas, alat-alat, wewenang serta

tanggung jawab masing-masing pegawai/bagian sehingga dapat tercapai

suatu organisasi dalam pelaksanaan program kemitraan, yang dapat

digerakkan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian diperlukan untuk mempermudah dalam

pelaksanaan program yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam

pelaksanaan program kemitraan yang dilaksanakan, PT.Telkom telah

membentuk Divisi tersendiri yang disebut CDC (Community Development

Center). CDC berpusat pada kantor Telkom pusat Bandung, yang kemudian

didelegasikan ke berbagai provinsi, sesuai dengan divisi regional (Divre)

yang ditangani oleh CDA (Community Development Area), dan kemudian

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

diteruskan ke kandatel di berbagai daerah, yang akan ditangani oleh divisi

CDSA (Community Development Sub Area). Untuk mengetahui struktur

pelaksana program kemitraan lebih lanjut, dapat diketahui melalui bagan

berikut ini:

Bagan 4.1.

Struktur Organisasi CDC PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk.

Sumber: SIM PK CDC

Dari bagan di atas dapat diketahui tanggung jawab dan pembagian

tugas untuk melaksanakan program kemitraan sesuai dengan kedudukan

masing-masing.

CEO memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan

nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan, kepengurusan,

pelaksanaan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka Pendek dan

Anggaran program kemitraan sesuai ketentuan Anggran Dasar serta

ketentuan peraturan yang berlaku. Direktur HCGA merupakan Direktur

Sumber Daya Manusia & Human Capital Perusahaan Perseroan PT.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sedangkan SGM CDC melaksanakan

koordinasi program, tema dan mekanisme pelaporannya bersama dengan

seluruh unit bisnis. CDC merupakan unit bisnis perusahaan yang secara

struktural berada di Direktorat Human Capital & General Affair (HCGA).

Dalam garis komando terdapat perbedaan jenjang atau kedudukan

dalam suatu struktur organisasi, sehingga atasan dapat memberi perintah

kepada bawahannya. Pelaksanaan garis komando dilakukan Oleh SGM CDC

Pusat kepada Manager CD Area yang dilanjutkan kepada CDSA.

Dalam penyelenggaraan perannya, CDC mengelola program-

programnya dengan mekanisme sebagai berikut:

a) Program Kemitraan diarahkan oleh Direktur Utama.

b) Laporan Pelaksanaan dan Pertanggung jawaban program kemitraan

dilaporkan kepada Direktur Utama melalui Direktur HCGA.

CDC memberikan layanan program kemitraan di seluruh wilayah

operasional TELKOM. Berikut penjelasan mengenai tugas CDC dalam

pengelolaan program Kemitraan:

• Tugas CDC pusat adalah:

1) Menyusun kebijakan pengelolaan Program Kemitraan;

2) Menyusun Standart Operating Procedure (SOP) pengelolaan

Program Kemitraan;

3) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Program

Kemitraan untuk disahkan oleh RUPS atau Dewan Komisaris;

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4) Menyetujui dan menetapkan Program Kemitraan yang

direkomendasikan oleh CD Area;

5) Menyalurkan dana pinjaman kepada Mitra Binaan melalui CD

Area;

6) Dapat melakukan monitoring dan evaluasi penetapan besaran

penyaluran pinjaman melalui Forum Group Discussion (FGD)

di CD Area;

7) Melakukan pengelolaan pinjaman bermasalah;

8) Menyampaikan laporan pelaksanaan program Kemitraan secara

berkala kepada Direksi Utama, selanjutnya Direksi Utama

menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris dan Menteri;

9) Melakukan pembinaan kepada CD Area secara

berkesinambungan/ berkelanjutan.

• Tugas CD Area adalah:

1) Menerima, mengadministrasikan dan mengevaluasi administrasi

serta melakukan survey lapangan terhadap proposal obyek

Calon mitra binaan program Kemitraan;

2) Mengelola dan menyalurkan dana program kemitraan yang

sudah disetujui dan ditetapkan oleh SGM CDC kepada Mitra

Binaan dan penerima bantuan.

3) Membuat Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dengan Pihak

Ketiga dalam pelaksanaan pembinaan Mitra Binaan;

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

4) Melakukan aktivitas pengembalian pinjaman (collection) atas

pinjaman program kemitraan yang dikelola dan mengevaluasi

kelancaran pembayaran angsuran pinjaman;

5) Melakukan usaha-usaha pemulihan terhadap pinjaman

bermasalah (kurang lancar, diragukan, macet) dengan cara

rescheduling dan reconditioning;

6) Mengusulkan penghapusbukuan pinjaman bermasalah setelah

melalui tahapan pemulihan, ke CDC.

7) Memonitor, mengadministrasikan dan melaporkan hasil

pelaksanaan program kemitraan.

8) Melakukan pembukuan atas pelaksanaan program kemitraan.

9) Memfasilitasi pembentukan FORKOM dan mengkoordinir

aktivitas FORKOM Mitra Binaan dalam setiap periode

penyaluran dana Program Kemitraan.

10) Menyusun Daftar Rencana Kegiatan (DRK) tahunan Program

Kemitraan.

11) Mengajukan Daftar Rencana Kegiatan tahunan Program

Kemitraan ke CDC.

12) Membuat rekomendasi kepada SGM CDC untuk menyetujui

dan menetapkan Calon Mitra Binaan.

13) Mengajukan dropping dana kepada SGM CDC untuk

penyaluran pinjaman,beban pembinaan, bantuan dan biaya

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

operasional sesuai kebutuhan dan masih dalam alokasi

anggaran;

Dalam pelaksanaanya, CD Area memiliki beberapa sub area yang

terbagi di beberapa kandatel dalam melaksanakan program kemitraan yang

disebut CDSA. Untuk wilayah CDArea 4 Jawa Tengah dan DIY terdiri dari:

CDSA Pekalongan, CDSA Semarang, CDSA Purwokerto, CDSA DI

Yogyakarta, dan CDSA Solo. CDSA Solo sendiri memiliki struktur

organisasi sebagai jalur koordinasi dan pembagian tugas serta tanggung

jawab masing-masing pada setiap bagian. Seperti yang diungkapkan oleh

Bapak Irsan Gunardi Selaku Off 2 PKBL CDSA Solo sebagai berikut:

” Di CDSA Solo terdapat Off 1 PKBL dan OFF 2 PKBL, serta 1 Staff Admin yang menangani pekerjaan di CDSA Solo untuk melaksanakan program kemitraan, setiap jabatan yang diemban masing-masing telah memiliki Job-Description untuk pembagian tugasnya yang akan bertanggung jawab langsung kepada Manager CD Area”.(Wawancara, 7 April 2011).

Untuk mengetahui struktur organisasi di CDSA Telkom Solo

berikut gambar struktur organisasinya.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Bagan 4.2.

Struktur Organisasi CDSA Telkom Solo

Sumber: Diolah dari CDSA Telkom Solo

Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing

bidang yang melaksanakan program kemitraan oleh CDSA PT.Telkom

Solo:

a) Uraian Pekerjaan OFF 1 PKBL CDSA Telkom Solo.

1) Memastikan tersedianya data dan informasi yang berhubungan

dengan program kemitraan dan bina lingkungan untuk

pelaksanaan program kerja.

2) Memastikan tersedianya hasil survey dan hasil evaluasi

kelayakan penentuan mitra binaan dan calon obyek bantuan.

3) Memastikan tersedianya draft perjanjian pinjaman antara mitra

binaan dengan TELKOM.

4) Memastikan data perjanjian pinjaman di-entry ke dalam

Aplikasi SIM PK.

Manager CD Area 4 Jateng & DIY

OFF-1 PKBL CDSA Solo

OFF -2 PKBL CDSA Solo

Staff Administrasi CDSA Solo

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

5) Memastikan data hasil pembinaan di-entry ke dalam Aplikasi

SIM PK.

6) Memastikan tersedianya hasil pengukuran pelaksanaan kegiatan

PKBL.

7) Memastikan tersedianya eviden (bukti domumen) hasil

pelaksanaan kegiatan PKBL.

8) Memastikan tersedianya rekomendasi perbaikan pelaksanaan

pekerjaan PKBL.

b) Uraian Pekerjaan Off 2 PKBL CDSA Telkom Solo.

1) Memastikan tersedianya data dan informasi yang berhubungan

dengan program kemitraan dan bina lingkungan untuk

pelaksanaan program kerja.

2) Memastikan tersedianya hasil survey dan hasil evaluasi

kelayakan penentuan mitra binaan dan calon obyek bantuan.

3) Memastikan tersedianya draft perjanjian pinjaman antara mitra

binaan dengan TELKOM.

4) Memastikan data perjanjian pinjaman di-entry ke dalam

Aplikasi SIM PK.

5) Memastikan data hasil pembinaan di-entry ke dalam Aplikasi

SIM PK.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

6) Memastikan tersedianya hasil pengukuran pelaksanaan kegiatan

PKBL.

7) Memastikan tersedianya eviden (bukti domumen) hasil

pelaksanaan kegiatan PKBL.

8) Memastikan tersedianya rekomendasi perbaikan pelaksanaan

pekerjaan PKBL.

c. Uraian Pekerjaan Staff Administrasi CDSA Telkom Solo.

1) Membantu dan menjelaskan persyaratan Proposal yang berlaku

tentang Program Kemitraaan kepada Calon Mitra Binaan.

2) Melakukan pendataan Proposal yang masuk terhadap CMB

(Calon Mitra Binaan)

3) Membantu survey terhadap Calon Mitra Binaan bersama dengan

Pegawai CD Sub Area setempat.

4) Melakukan Input SIM Pra-PKS dan SP-3K

5) Mengantisipasi angsuran pertama nol (0)

6) Melaksanakan Remainding Call Mitra Binaan.

7) Melaksanakan setor Penerimaan angsuran Mitra Binaan

8) Melaksanakan pengadministrasian hasil setor ke Bank Mandiri

(RC) dan menyerahkannya bukti setor kepada Mitra Binaan.

9) Membantu membuat Laporan Keuangan

10) Membantu pegawai (Officer-I dan Officer-II) dalam pelaksanaan

tertib administrasi keuangan,

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

11) Membantu pencatatan transaksi Keuangan pada Awal bulan (cut

off mutasi kug) setiap tanggal 3 bulan berikutnya (kecuali hari

libur) pada lokasi kerja setempat.

Dalam pelaksanaan program kemitraan CDSA Telkom Solo tugas

antara Off-1 dan Off-2 hampir memiliki kesamaan dalam pembagian tugas,

untuk CDSA Telkom Solo dalam menjalankan tugasnya berada dibawah

pengwasan CDArea 4 Jawa Tengah dan DIY, Officer 1 PKBL dan Officer 2

PKBL CDSA Telkom Solo dalam melaksanakan pekerjaanya akan

menerima perintah dari Manager CD Area 4 Jawa Tengah &DIY dan

bertanggung jawab langsung kepada Manager CD Area 4 Jawa Tengah&

DIY, sedangkan Staff administrasi berada di bawah pengawasan Officer 1

PKBL.

Dilihat dari jumlah SDM yang ada, masih terdapat kekurangan

jumlah SDM yang tersedia di CDSA Solo, karena seharusnya setiap CDSA

memiliki 3 Officer, yaitu Off 1, Off2, dan Off 3 PKBL dalam pelaksanaan

program kemitraan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Irsan

Gunardi selaku OFF 2 PKBL CDSA Solo:

”Seharusnya tiap CDSA memiliki 3 Off, yaitu Off 1, Off 2, Off3 PKBL, namun di CDSA Solo hanya terdapat 2 Off saja, yaitu pak Agus sebagai Off 1, dan saya Off2, serta dibantu oleh 1 tenaga administrasi outsourching, sehingga terkadang apa yang dikerjakan Off 1 bisa dikerjakan Off 2, begitu juga sebaliknya, seperti Survey, Collection kita bekerja bersama-sama dalam pelaksanaannya. (Wawancara 6 April 2011).

Namun kekurangan jumlah sdm pada CDSA Telkom Solo, tidak

menjadi kendala yang berarti bagi pelaksanaan program kemitraan. Pihak

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

CDSA Telkom Solo sendiri, tidak dapat menambah jumlah karyawan karena

prosedur penambahan karyawan harus menunggu surat keputusan dan

pengangkatan karyawan dari CDC Pusat Telkom Bandung.

3. Menggerakkan/ Pelaksanaan (Actuating)Program Kemitraan.

Setelah melakukan pengorganisasian terhadap pihak-pihak yang

terlibat di dalamnya maka yang dilakukan selanjutnya adalah penggerakkan.

Actuating merupakan pencapaian semua tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya sehingga tidak hanya rencana yang terbentuk dan tidak

terealisasikan. Fungsi penggerakkan dilakukan agar para pelaku Program

Kemitraan merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi dan mau

melaksanakan tugas pokoknya dengan dukungan dan partisipasi dari

masyarakat sehingga pelaksanaan Program Kemitraan dapat berjalan dengan

lancar.

Dalam penggerakkan dilakukan berbagai kegiatan seperti pemberian

motivasi, menetapkan strategi pelaksanaan, dan koordinasi untuk mencapai

hasil yang telah direncanakan.

a. Pemberian Motivasi.

Dalam tahap ini dilakukan dengan memberikan dukungan/ motivasi

serta pendampingan kepada petugas CDSA Telkom Solo,

masyarakat (mitra binaan), selain itu juga penyediaan dana untuk

membiayai pelaksanaan Program Kemitraan. Bantuan pendampingan

dilakukan oleh petugas CDSA Telkom untuk mendampingi mitra

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

binaan dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan pengembangan

usaha mitra binaan. Kegiatan pendampingan untuk mitra binaan oleh

petugas CDSA Telkom Solo terdiri dari serangkain kegiatan:

pembekalan, pelatihan, dan promosi/ pameran untuk memotivasi

perkembangan usaha mitra binaan. Pada pelaksanaannya perusahaan

juga harus memiliki.tingkat profitabilitas yang memadai untuk

penyediaan dana, sebab laba merupakan fondasi bagi perusahaan

untuk dapat berkembang dan mempertahankan pelaksanaan Program

Kemitraan serta eksistensi perusahaan.

b. Penetapan strategi pelaksanaan.

Untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan maka dapat digunakan

strategi pelaksanaan sebagai berikut:

1. Menggunakan pengembangan masyarakat, sebagai jalur masuk

untuk mengembangkan para mitra binaan UKM menjadi mandiri,

sehingga menghasilkan masyarakat yang secara ekonomi

produktif. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

a. Pemberian pinjaman dana bergulir dan bantuan khusus

kepada masyarakat UKM untuk mengembangkan usahanya.

b. Melakukan kegiatan pemberdayaan melalui pelatihan guna

meningkatkan keterampilan dan manajemen pengelolaan

usaha mitra binaan agar mampu secara mandiri memenuhi

kebutuhannya dan mengelola usahanya.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2. Memotivasi mitra binaan untuk berpartisipasi aktif terhadap

berjalannya Program Kemitraan.

3. Menumbuhkan kreativitas dan inovasi mitra binaan untuk

berencana mengembangkan dan membangun usaha nya agar

mampu bersaing di pasar.

4. Menggalang berbagai sumber daya baik internal maupun eksternal

untuk mendukung pelaksanaan program kemitraan.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus Munajat

selaku OFF-1 PKBL CDSA Telkom Solo,bahwa:

“ Sesuai dengan petunjuk dari Area dan pedoman pelaksanaan untuk menjalankan Program Kemitraan, di CDSA Telkom Solo juga memiliki strategi pelaksanaan untuk mendukung berjalannya kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Strategi itu antara lain bertujuan untuk menyediakan fasilitas, dana pinjaman dan pendampingan bagi mitra binaan.” (Wawancara, 17 Mei 2011).

c. Koordinasi

Selain motivasi dan pelaksanaan strategi agar pelaksanaan program

berjalan dengan baik perlu adanya pengembangan komunikasi secara

efektif dan efisien. Komunikasi ini penting dalam pengembangan

jaringan kerja baik ke dalam maupun ke luar sehingga berpengaruh

pada kinerja organisasi. Komunikasi pada CDSA Telkom Solo

dilakukan antara petugas CDSA Telkom Solo dilakukan antar

petugas CDSA Telkom Solo pada saat rapat kerja bulanan, serta

komunikasi antar petugas CDSA Telkom Solo dengan CD Area 4

Jateng & DIY pada saat rapat kerja dan koordinasi yang dilakukan

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

setiap triwulan oleh CD Area sebelum dilaksanakannya kegiatan

penyaluran dana pinjaman, Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

Bapak Agus M.Munajat selaku Off 1 PKBL CDSA Telkom Solo

berikut ini:

“ Dalam menjalin komunikasi biasanya setiap bulan kami melakukan rapat koordinasi secara internal bersama OFF-2 PKBL dan Staff Adm untuk mengevaluasi kinerja petugas dalam menjalankan pekerjaanya dalam melaksanakan Program Kemitraan. Sedangkan yang terkait laporan dan koordinasi ke atasan yaitu kepada manager CD Area biasanya dilaksanakan setiap rapat kerja triwulan. Tetapi koordinasi kepada CD Area pun terkadang pun kami lakukan, mungkin hamper setiap hari kami menjalin hubungan komunikasi melalui media telephone untuk menanyakan dan membicarakan program kemitraan. “ (Wawancara, 17 Mei 2011)

Jadi dapat disimpulkan tindakan penggerakkan dalam

Program Kemitraan dilakukan melalui tiga cara yaitu: motivasi,

penetapan strategi pelaksanaan dan koordinasi. Dalam rangka

pemberian motivasi dilakukan dengan pemberian pendampingan

dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan penyedian guna

mendukung operasional kegiatan Program Kemitraan. Penetapan

strategi pelaksanaan dilaksanakan dengan berbagai jenis kegiatan

antara lain, menjadikan Program Kemitraan sebagai langkah awal

membangun masyarakat UKM menjadi mandiri baik secara sosial

maupun ekonomi, melakukan kegiatan pemberdayaan melalui

pelatihan, memotivasi mitra binaan untuk berpartisipasi aktif

terhadap berjalannya Program Kemitraan, menumbuhkan kreativitas

dan inovasi para mitra binaan untuk mengembangkan usahanya dan

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

menggalang sumber daya untuk mendukung berjalannya Program

Kemitraan. Untuk koordinasi dan komunikasi dilakukan oleh

petugas CDSA Telkom Solo dalam bentuk vertikal dan horizontal.

Koordinasi vertikal yang dilakukan antar petugas CDSA Telkom

Solo yang melaksanakan secara langsung Program Kemitraan.

Sedangkan untuk koordinasi horizontal dilakukan oleh CDSA

Telkom Solo kepada Manager CDSA Telkom Solo kepada Manager

CD Area yang dilakukan melalui rapat kerja koordinasi tiap

triwulan.

Adapun motivasi pelaksanaan CSR/PKBL merupakan suatu bentuk

komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik

bersama stakeholder terkait, terutama adalah masyarakat disekeliling dimana

perusahaan tersebut berada. Peran CSR/PKBL semakin penting dalam

mendorong semakin luasnya tanggung jawab sosial korporat bagi

terciptanya keseimbangan sosial korporat baik pembangunan ekonomi,

sosial, maupun lingkungan. Untuk itu yang menjadi motivasi yang

melandasi sebuah perusahaan untuk melaksanakan CSR/PKBL adalah untuk

menjalankan kewajiban perusahaan hingga demi membantu sesama.

Hal ini juga berangkat dari kenyataan bahwa selain sebagai institusi

ekonomi, perusahaan juga merupakan institusi sosial, sehingga diharapkan

dapat berkembang secara harmonis bersama masyarakat sekitar. Oleh karena

itu, keduanya bukanlah dua entitas yang harus saling menegaskan atau dua

entitas yang saling mengeksploitasi. Di tengah situasi masyarakat yang pada

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

umumnya masih jauh dari sejahtera, perusahaan memiliki tanggung jawab

untuk membantu kesejahteraan secara sustainability. Perusahaan tidak boleh

hanya memikirkan keuntungan finansial mereka semata, lebih dari itu

perusahaan dituntut untuk memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap

kesejahteraan publik.

Pada pelaksanaannya perusahaan harus memiliki tingkat

profitabilitas yang memadai, sebab laba merupakan fondasi bagi perusahaan

untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya.

Pada tataran praktis CSR/PKBL biasanya berupa program yang

memiliki tujuan pemberdayaan. Proses pemberdayaan dapat melalui

pengembangan dan pembangunan masyarakat, perusahaan melibatkan

masyarakat untuk turut serta berpartisipasi, bukan hanya sekedar mendapat

bantuan atau hanya konsep Community Development semata. Sehingga

setelah adanya bentuk kegiatan pengembangan masyarakat ini, mereka dapat

lebih mandiri dan berdaya dari sebelumnya.

Kegiatan program CSR/PKBL pun beragam, salah satunya adalah di

bidang ekonomi, melalui program kemitraan. Model kegiatan program

kemitraan dilakukan dalam rangka membangun hubungan antara perusahaan

dan masyarakat sekitar yang lebih berkualitas melalui pengembangan usaha

mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Peran perusahaan dalam

pengembangan UMKM dapat dilakukan dengan memberikan bantuan

kepada UMKM sehingga UMKM tersebut dapat membentuk capacity,

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

financial support, dan jalur pemasaran yang kuat, sehingga mampu

memperkuat daya saing UMKM di masyarakat.

Dalam kaitan ini, kepedulian perusahaan akan memberi manfaat

kepada kedua belah pihak, khususnya dalam rangka pengurangan dampak

gejolak sosial sebagai akibat kecemburuan sosial. Secara spesifik disebutkan

bahwa CSR/PKBL dapat diarahkan melalui bantuan permodalan atau dalam

bentuk peningkatan kapasitas seperti inovasi packaging, inovasi branding,

inovasi produk serta penampilan produk.

Keberadaan sebuah perusahaan yang memiliki komitmen terhadap

pemberdayaan masyarakat melalui program CSR/PKBL, memiliki nilai

positif yang mampu merancang dan mensukseskan sebuah kemandirian

masyarakat yang dapat dijadikan sandaran dan harapan semua lapisan

masyarakat. Sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat, PT.Telkom

sendiri memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung dan melaksanakan

program CSR/PKLB. Komitmen ini terutama dilatarbelakangi oleh:

1. Tuntutan lingkungan global dalam penerapan CSR/PKBL.

2. Perubahan persepsi manajemen untuk secara bersamaan

mengembangkan bisnis PT.Telkom dan memberdayakan

masyarakat.

3. CSR/PKBL merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola

perusahaan yang baik (GCG).

4. Meningkatnya ekspektasi investor global terhadap implementasi

CSR/PKBL.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Karenanya, PT.Telkom menempatkan CSR/PKBL sebagai bagian

dari strategi bisnis yang pelaksanaannya dipayungi oleh keputusan Direksi.

Filosofi kegitan CSR/PKBL di lingkungan PT.Telkom adalah integrated dan

strategic CSR/PKBL yang tidak saja memperhatikan aspek generic social

impact untuk sekedar memitigasi dampak negatif dari operasional dan

keberadaan perusahaan dalam bentuk donasi sosial, tetapi juga melibatkan

aspek value chain social impacts and social dimensions of competitivenes.

Konsep dasar dari dilaksanakannya CSR/PKBL program kemitraan

dilatarbelakangi tanggung jawab sosial perusahaan, komitmen, dan

kepedulian PT.TELKOM terhadap pemberdayaan masyarakat melalui

program Pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Koperasi guna

mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan

kerja, serta kesempatan berusaha bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan

oleh Bapak Agus Munajat selaku Off 1 PKBL CDSA Solo sebagai berikut:

“Program PKBL sendiri sebenarnya sudah lama dilaksanakan oleh PT.TELKOM, namun dulu namanya PUKK pada tahun 1995-2000, dan pengelolaan program tersebut dialihkan ke pos, namun tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian ditangani sendiri oleh PT.TELKOM pada tahun 2001, diserahkan ke kandatel masing-masing. Sekarang sesuai undang-undang dari pemerintah dinamakan PKBL, yaitu program kemitraan dan bina lingkungan, untuk program kemitraan sendiri adalah program pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK) & Koperasi guna mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja, serta kesempatan usaha bagi masyarakat. ” (Wawancara, 15 April 2011)

• Model Pelaksanaan.

Bila dilihat sesuai dengan model-model CSR yang dikemukakan oleh

Saidi dan Abidin (2004) dalam CSR Alternatif Bagi Pembangunan

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Indonesia (2008:22), PT.Telkom menggunakan model melalui keterlibatan

langsung dalam pelaksanaan program CSR/PKBL. Program CSR/PKBL

dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri berbagai

kegiatan CSR/PKBL kepada masyarakat dengan membentuk divisi

tersendiri dalam pengelolaan kegiatan CSR/PKBL yang disebut CDC

(Community Development Center). Model pelaksanaan CSR/PKBL yang

dilaksanakan PT. Telkom adalah sebagai berikut:

1) Program yang dikelola secara mandiri oleh PT.Telkom.

2) Program yang dikelola melalui sinergis antara manajemen

PT.Telkom dan manjemen CDC yang menangani PKBL.

3) Program yang melibatkan partisipasi dari seluruh karyawan,

direksi, pemerintah dan masyarakat.

• Bentuk Bantuan

Bantuan pinjaman adalah pembiayaan yang diberikan kepada mitra

binaan untuk membiayai (kebutuhan) modal kerja dan/ atau pembelian

aktiva tetap yang harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu sesuai

dengan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian. Berdasarkan

ketentuan dalam PKBL bentuk program kemitraan di Telkom berupa

bantuan pinjaman dana yang berupa modal kerja, pembelian barang-barang

modal, atau pinjaman khusus untuk jangka pendek dengan bunga yang

lunak. Selain itu, Telkom juga memberikan berbagai macam bentuk

pembinaan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan serta

memberikan akses yang luas bagi pemasaran mitra binaan. Sektor usaha

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

yang dapat diberikan bantuan pinjaman adalah industri, jasa, perdagangan,

peternakan, perikanan, pertanian, dan lainnya.

TELKOM dalam hal ini Community Development Sub Area Solo

(CDSA Solo) sebagai unit yang bertanggung jawab dalam implementasi

PERMEN BUMN No. 5/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang memiliki

area pelayanan Se-eks Karesidenan Surakarta meliputi Surakarta, Sukoharjo,

Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Salatiga.

Selama kurun waktu tahun 2004 sampai dengan tahun Triwulan

I/Maret 2011 program kemitraan telah ikut menunjang program

Pembangunan Nasional berupa pemberian pinjaman dana bergulir kepada

2036 UKM dana yang telah disalurka CDSA Telkom Solo sebesar 40,8 M

yang terbagi dalam beberapa segmen yaitu : industri, perdagangan, jasa,

peternakan, pertanian, perikanan dan jasa lainnya. Berikut Rinciannya:

Tabel 4. 3.

Penyaluran Dana Program Kemitraan CDSA Telkom Solo

Tahun 2004- Triwulan I/Maret 2011.

Sumber: SIMPK CDSA Telkom Solo

No Segmentsai Jumlah Mitra Dana 1 Industri 231 MB Rp. 5.173.100.000 2 Perdagangan 920 MB Rp. 18.727.500.000 3 Jasa 797 MB Rp. 14.817.600.000 4 Pertanian 17 MB Rp. 264.000.000 5 Peternakan 71 MB Rp. 1.352.300.000 6 Perikanan 3 MB Rp. 100.500.000 7 Lainnya 10 MB Rp. 420.000.000

Jumlah 2036 MB Rp. 40,855,000,00

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Ketentuan Usaha kecil yang dapat mengikuti program kemitraan

Telkom adalah:

1) Memiliki kriteria sebagai usaha mikro & kecil yaitu memiliki

kekayaan bersih (aset) maksimal Rp.200 juta (tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan (omset)

tahunan paling banyak Rp. 1 Milyar.

2) Milik Warga Negara Indonesia.

3) Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun.

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi dengan usaha

menengah atau usaha besar.

5) Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum atau yang berbadan hukum termasuk koperasi.

6) Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.

7) Tidak sedang menjadi Mitra Binaan BUMN dan institusi sejenis

yang lain.

8) Bersedia menyerahkan anggunan /jaminan minimal sebesar 1,5 kali

pinjaman.

• Tahap Pelaksanaan Program Kemitraan

Tahapan yang dilaksanakan oleh CDSA PT.Telkom Solo dalam

program kemitraan adalah sebagai berikut:

1. Proposal

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Langkah pertama dalam penyaluran program kemitraan adalah

penyerahan proposal oleh masyarakat yang ingin mengajukan

pinjaman dana program kemitraan ke CDSA PT.Telkom Solo, untuk

kemudian dihimpun dan dilakukan pengecekan kelengkapan

persyaratan administrasinya. Proposal yang diserahkan harus sesuai

dengan format proposal yang telah ditentukan oleh CDSA. Berikut

penjelasan mbak Rahma selaku staff administrasi CDSA Telkom Solo:

“Proposal yang masuk harus dicek terlebih dahulu kelengkapannya, isi dari proposal antara lain data pribadi, data perusahaan, rencana pengembangan usaha, jumlah tenaga kerja, inventaris usaha, laporan keuangan, jumlah pinjaman yang dibutuhkan, denah lokasi usaha, fc ktp suami-istri, fc KK, fc surat nikah, pas photo 3x4, ijin usaha (jika ada),fc rekening bank mandiri, surat pernyataan suami istri, surat pernyataan tidak sedang dalam pembinaan BUMN lain, dan surat agunan berupa sertifikat atau BPKB, hal ini harus dipastikan kelengkapannya sebelum dilakukan survey dan diinput sim.Biasanya kalau mendekati bulan-bulan penyaluran, banyak yang mengajukan proposal, terkadang proposal yang masuk lebih banyak dari jumlah target salurnya sehingga melebihi kuota, jadi kadang-kadang mitra yang belum sempat ikut triwulan ini diikutkan triwulan selanjutnya”. (Wawancara 13 April 2011) Pada Triwulan I/ Maret 2011 jumlah proposal yang masuk di

Kantor CDSA Telkom Solo sebanyak 106 berikut rincian datanya:

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 4. 4.

Data Proposal Pengajuan Program Kemitraan

CD Sub Area Telkom Solo Triwulan I/ 2011.

Sumber: CDSA Telkom Solo Dari data di atas dapat diketahui bahwa proposal yang masuk

lebih dominan pada usaha perdagangan dibandingkan jenis usaha

lainnya. Hal ini disebabkan banyaknya perkembangan UKM di bidang

perdagangan di wilayah eks karisidenan Surakarta.

2. Survey kelayakan calon mitra binaan.

Survey calon mitra binaan adalah kegitan penelitian terhadap

calon penerima bantuan guna mendapatkan informasi kelayakan

pemberian bantuan program kemitraan. Survey dilakukan setelah

semua proposal yang diajukan sesuai dengan persyaratan untuk

mengecek kebenaran isi proposal tentang usaha calon mitra binaan dan

untuk mengetahui kemampuan membayar calon mitra binaan. Survey

dilaksanakanOfficer 1, Officer 2, dan staff administrasi untuk

mengetahui apakah usaha tersebut benar-benar ada, bagaimana

kelancaran usaha, apakah usaha tersebut merupakan milik calon mitra

No Jenis Usaha Jumlah Mitra

1 Industri 11 2 Jasa 16 3 Perdagangan 66 4 Peternakan 10 5 Pertanian 3

Total 106

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

binaan sendiri, mengetahui kebutuhan mitra, dan untuk mengetahui

kemampuan mitra. Banyaknya jumlah mitra binaan yang akan disurvey

disesuaikan dengan jumlah banyaknya jumlah proposal yang

mengajukan. Berikut penjelasan Bapak Irsan Gunardi, selaku OFF-2

PKBL CDSA Telkom Solo:

“Setelah proposal sudah lengkap sesuai persyaratan administrasi dan sudah di input ke dalam SIM CDC. Kurang 1,5 bulan dari waktu penyaluran, petugas CDSA akan mensurvey lokasi usaha untuk melihat kebenaran, kelayakan dan kelancaran usaha. Hal ini sebagai patokan untuk diberikan pinjaman atau tidak diberikan pinjaman dan berapa besar bantuan yang layak diberikan kepada calon mitra binaan sesuai dengan kebutuhan usahanya.”( Wawancara,19 April 2011) Dengan adanya survey, Telkom sebagai pihak yang akan

memberikan pinjaman dapat memahami apa yang dibutuhkan dan

besarnya pinjaman yang sesuai dengan usaha calon mitra binaan,

sehingga terjadi kesepahaman dan kepercayan kepada calon mitra

binaan dan pihak Telkom.

3. Mengirimkan Proposal kepada CDA 4 Jawa Tengah dan CDC

Pusat.

Proposal yang dinyatakan lolos dan usaha yang dinyatakan

layak untuk menerima bantuan, proposalnya akan dikirimkan ke CDA

4 Jawa Tengah& DIY dan diteruskan ke CDC Pusat untuk diberikan

persetujuan. Selama ini, sebagian besar proposal yang sudah di survey

kelayakan usahanya dan memiliki nilai survey yang bagus sesuai

standart peraturan dan kriteria, maka pengajuan calon mitra binaan

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

akan disetujui. Berikut keterangan Bapak Irsan Gunardi selaku OFF-2

PKBL CDSA Telkom Solo sebagai berikut:

“Setelah semua proposal selesai di survey dan dianggap layak, maka dari CDSA akan mengirim proposal pengajuannya ke CDA 4 Jawa Tengah & DIY di Semarang, yang dilanjutkan ke CDC Pusat Bandung. (Wawancara, 22 April 2011)

Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Basuki sebagai mitra binaan:

“Jika proposal yang sudah disurvey dan benar adanya usaha sesuai isi proposal yang dilakukan dan diajukan, maka besar kemungkinan permohanan pinjaman kita akan disetujui.”(Wawancara, 6 Mei 2011)

Pada Triwulan I/Maret 2011 jumlah proposal yang

dikirimkan ke CD Area 4 Jateng & DIY sebanyak 59 proposal, yang

disesuaikan dengan hasil survey kelayakan usaha calon mitra binaan

dan jumlah anggaran yang tersedia untuk CDSA Telkom Solo.

Tabel 4.5.

Daftar Usulan Penetapan Calon Mitra BinanCD Sub Area Solo

Bulan Maret Triwulan I/ 2011.

No Jenis Usaha Jumlah Mitra

1 Industri 6 2 Jasa 9 3 Perdagangan 36 4 Peternakan 7 5 Pertanian 1

Total 59 Sumber: CDSA Telkom Solo

Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa jumlah usulan mitra

binaan yang diajukan kepada CD Area yang telah disurvey oleh

petugas CDSA Telkom solo yang memiliki penilaian dan rekomendasi

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

layak untuk diberikan pinjaman, maka sebagian besar akan disetujui

oleh CD Area 4 Jateng & DIY untuk diberikan pinjaman.

4. Penyaluran pinjaman program kemitraan

Proposal yang telah mendapat persetujuan dari CDC Pusat,

akan diberikan kepada CDA 4 Jawa Tengah& DIY yang kemudian

diteruskan kepada CDSA Solo untuk pemberian dana pinjamannya.

Bantuan ini berlaku selama 2 tahun setiap periode penyalurannya.

Mitra binaan yang sudah melunasi pinjamannya dapat diberikan

pinjaman baru maksimal sampai dengan 3 kali periode pinjaman.

Besarnya bunga pinjaman adalah 6% setiap tahun.

Penyaluran dana program kemitraan dilaksanakan dalam setiap

Triwulan, sehingga untuk penyaluran dana program kemitraan dan

mitra binaan baru dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Setiap mitra

binaan yang lancar dapat diberikan kesempatan untuk mengajukan

pinjaman hingga tiga periode. Hal ini diungkapkan oleh ibu Rahma,

Staff Administrasi CDSA Telkom Solo:

” Program kemitraan ini dilaksanakan tiap triwulan, setahun ada 4 kali penyaluran dananya, biasanya tiap bulan Maret, Juni, September dan Desember. Mitra binaan yang sudah mendapatkan pinjaman, memiliki kewajiban membayar angsuran setelah 2 bulan penerimaan pinjaman, dengan bunga 6% per tahun untuk biaya administrasi. Setiap mitra yang lancar akan diberikan kesempatan hingga 3 periode pengajuan, hal ini didasarkan pada pertimbangan mungkin pinjaman pertama untuk membeli bahan baku, mesin dan menambah modal. Pinjaman kedua dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya, pinjaman ketiga lebih memajukan lagi dan memperluas usahanya.” (Wawancara, 25 April 2011).

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Pada acara pembekalan dan penyaluran dana, mitra binaan

diberikan perjanjian dan persetujuan penandatanganan kontrak

kerjasama mengenai program kemitraan. Menurut data program

Kemitraan CDSA Telkom solo pada triwulan pertama bulan maret/

2011, CDSA Telkom solo telah menyalurkan dana program kemitraan

sebesar Rp.1.593.000.000 kepada 59 mitra binaan. Berikut rinciannya:

Tabel 4. 6.

Penyaluran Dana Program Kemitraan CD Sub Area Solo

Bulan Maret / Triwulan I/ 2011

REKAPITULASI SEGMEN USAHA : No

Segmen Usaha Dana Jumlah

Mitra 1 Industri Rp. 172.500.000 6 MB 2 Jasa Rp. 282.000.000 9 MB 3 Perdagangan Rp. 975.000.000 36 MB 4 Peternakan Rp. 148.500.000 7 MB 5 Pertanian Rp. 15.000.000 1 MB

Jumlah Total Rp.1.593.000.000 59 MB

Sumber : SIMPK CDSA Telkom Solo.

Hal ini juga diutarakan oleh Bapak Agus Suhartanto selaku

manager CD Area 4 Jateng & DIY, pada saat penyaluran dana program

kemitraan yang dikutip dalam surat kabar berikut ini:

“Pada triwulan pertama tahun 2011, dana Rp 1,5 miliar telah disalurkan. Sementara sisanya akan disampaikan secara berkala setiap triwulan. CDC Manager Area Jateng-DI Yogyakarta Telkom, Agus Suhartanto mengatakan dana bergulir Rp 6 milyar itu diharapkan mampu mendukung pengembangan usaha UMKM penerima. Saat ini terdapat ribuan UMKM di Soloraya yang telah mendapatkan pinjaman. Jumlah tersebut diakui belum mencukupi kebutuhan pinjaman dana bagi UMKM mengingat setiap bulan terdapat sedikitnya 100

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

UMKM yang masuk daftar tunggu penerima. (Solo pos, Selasa 29 Maret 2011). Mengenai pencairan dana bantuan pinjaman program kemitraan

ini, umumnya dana yang cair pada mitra binaan lebih kecil dari jumlah

pijaman yang dilakukan. Besarnya pinjaman yang diterima tergantung

dari hasil survey kelayakan usaha yang dilakukan dan ini sangat

dipengaruhi oleh kondisi usaha mitra binaan dan kemampuannya

dalam mengembalikan atau mengangsur pinjaman. Mengenai

kecenderungan jumlah pinjaman yang didapat lebih kecil dari jumlah

yang diajukan mitra binaan menyatakan bisa menerimanya seperti

penuturan Bapak Basuki sebagai mitra binaan yang memiliki usaha

fiber, dalam wawancara berikut ini:

“waktu di proposal saya mengajukan 50 juta namun disetujui 30 juta, namun syukur Alhamdulilah saya dapat pinjaman program kemitraan karena dapat membantu usaha fiber saya sekarang.” (Wawancara, 6 Mei 2011) Hal ini pula yang dikatakan oleh Ibu Indarwati yang merasa

beruntung dan bersyukur dapat diberikan pinjaman, meskipun

jumlahnya tidak sesuai dengan yang diajukannya seperti penuturan

berikut ini:

“ Pinjaman yang disetujui pada waktu saya mengajukan tidak sepenuhnya secara 100% nominalnya sesuai proposal, pemberian dana pinjaman yang disetujui hanya 80% dari jumlah yang diajukan. Tapi sanagat lumayan sekali untuk menambah modal usaha saya.“(Wawancara, 24 Mei 2011).

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Dari pihak CDSA Telkom Solo juga membenarkan adanya

ketidaksesuaian jumlah pinjaman yang dicairkan dengan jumlah

pengajuan pinjaman dalam proposal. Berikut penuturan Bapak Irsan

Gunardi selaku Off-2 PKBL CDSA Telkom Solo:

“ Jumlah pinjaman yang diajukan di proposal dengan jumlah pinjaman yang disetujui tidak sepenuhnya sesuai. Hal ini dilihat dari kelayakan usaha dan kemampuan mitra binaan. Terbatasnya dana yang tersedia dari CD Area juga menjadi salah satu faktor, karena jumlah dana yang terbatas harus dibagi-bagi oleh sejumlah mitra binaan yang mengajukan pinjaman agar merata” (Wawancara, 22 April 2011). Berdasarkan keterangan di atas dijelaskan bahwa jumlah

pinjaman yang diterima oleh mitra binaan lebih kecil dari jumlah yang

diajukan dikarenakan jumlah dana yang diterima dari CD Area 4

Jateng & DIY terbatas jumlahnya. Kemudian dana yang diterima oleh

CDSA Telkom Solo tersebut dibagi oleh sejumlah mitra binaan yang

ada.

Sebagai Agunan, mitra binaan yang mendapatkan pinjaman

diwajibkan untuk menyertakan jaminan. Hal ini untuk mengantisipasi

agar mitra binaan tidak lari dari tanggung jawab dan memenuhi

kewajibannya membayar angsuran. Jaminan dapat berupa sertifikat

tanah atau BPKB Kendaran yang nilai jualnya minimal 1,5 kali nilai

pinjaman yang diajukan. Berikut penuturan Bapak Basuki sebagai

Mitra Binaan:

”Jika mengajukan pinjaman maka kami diwajibkan menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah, atau BPKB kendaraan yang nilainya 1,5 kali lipat dari nilai pinjaman. Seperti saya kan dapat pinjamanm 30 juta, nilai agunan

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

minimal sekitar 50 jutaan, berupa sertifikat tanah”. (Wawancara, 6 Mei 2011).

Mitra Binaan yang telah mendapatkan pinjaman, mempunyai

kewajiban sebagai berikut:

1. Melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan rencana yang

telah disetujui oleh BUMN Pembina;

2. Menyelenggarakan pencatatan/ pembukuan dengan tertib;

3. Membayar kembali pinjaman secara tepat waktu sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati;

4. Menyampaikan laporan perkembangan usaha setiap

triwulan kepada BUMN Pembina.

Jangka Waktu pinjaman dana Program Kemitraan yang

diberikan kepada Mitra Binaan, termasuk Grace Period:

1. Pinjaman yang diterima oleh mitra binaan itu dimanfaatkan

secara beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan usahanya.

Pada usaha industri pinjaman yang Pinjaman modal kerja

dan/atau investasi diberikan untuk masa 2(dua) tahun.

2. Pinjaman khusus diberikan maksimum dalam masa 1(satu)

tahun.

Bantuan pinjaman dana program kemitraan yang diterima bagi

mitra binaan usaha di bidang industri digunakan untuk menambah alat-

alat yang dapat memperlancar produksi dan pembelian bahan baku.

Seperti yang dilakukan dan diutarakan oleh Bapak Basuki mitra binaan

yang memiliki usaha fiber, berikut ini:

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

“Uang pinjaman dari program kemitraan saya gunakan untuk membeli alat poles, las listrik, kompresor yang besar untuk membantu pekerjaan usaha fiber. Selebihnya saya gunakan untuk membeli bahan baku fiber sebanyak 5 drum. Dengan adanya penambahan ini saya bisa melayani pesanan pelanggan saya dengan baik. (Wawancara, 6 Mei 2011) Pada usaha dagang, pinjaman yang diterima digunakan untuk

menambah barang dagangannya yang dapat memperlancar usaha

penjualannya. Seperti yang diutarakan oleh Tri Sulastin mitra binaan

yang memiliki usaha warung sembako dan plastik berikut ini:

“Uang pinjaman dari Telkom saya gunakan untuk menambah belanjaan barang dagangan. Dengan adanya tambahan modal, barang dagangan saya jadi lebih bervariasi dan dapat mengembangkan usaha dagang saya.” (Wawancara 7 Mei 2010). Dari keterangan mitra binaan di atas menunjukkan bahwa

pinjaman yang diterima memang digunakan untuk keperluan usahanya.

Tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga mitra binaan yang

menyalahgunakan bantuan pinjaman tersebut.

Dalam pelaksanaan Program Kemitraan berazaskan pada Good

Corporate Citizenship yaitu kepedulian TELKOM dalam memberikan

kontribusi nyata terhadap terbentuknya masyarakat yang hidup

sejahtera dan mampu melakukan kegiatan ekonomi yang lebih

produktif. Prinsip program kemitraan yang dilaksanakan oleh

PT.TELKOM dituturkan oleh Manager CDA 4 Jawa Tengah & DIY

Bapak Agus Suhartanto sebagai berikut:

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

“Dalam pelaksaannya program kemitraan memiliki asas pengelolaanya yaitu: Accountability, Independency, Fairness, Transparancy, Responbility baik pertanggung jawaban internal maupun eksternal (Wawancara, 27 April 2011). Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan

program kemitraan memiliki asas sebagai berikut:

a) Accountability yaitu pencapaian sasaran baik kejelasan fungsi,

pelaksanaan dan pertanggungjawaban di dalam pengelolaan

dana maupun manfaat dari program kemitraan sehingga

pengelolaannya dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

b) Independency yaitu pengelolaan dana program kemitraan yang

dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

pengaruh serta tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

c) Fairness yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada

masyarakat dalam pembinaan lingkungan dan tidak mengarah

untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara

dan alasan apapun.

d) Transparancy adalah semua proses pengambilan keputusan

dalam mengemukakan ketentuan dan informasi, baik tata cara,

evaluasi dan penetapan secara terbuka bagi masyarakat yang

berminat terhadap program kemitraan.

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

e) Responsibility yaitu kesesuaian dalam tanggung jawab

pengelolaan program kemitraan terhadap peraturan yang

berlaku.

• Pengangsuran pinjaman dan Pengelolaan pinjaman.

1) Pengangsuran pinjaman

Pengangsuran bantuan pinjaman program kemitraan dilakukan

tiap bulan dan dalam jangka waktu 2 tahun. Sistem pembayaran

angsuran pinjaman menggunakan autodebet, sehingga setiap bulan

angsuran dari mitra binaan secara otomatis akan dipotong dari

rekening tabungan mitra binaan ke rekening Telkom. Berikut

penuturan Ibu Indarwati salah satu mitra binaan yang memiliki usaha

kerajinan/ handycraft di bawah ini:

“Sistem pembayaran angsuran pinjaman di Telkom itu autodebet, saya hanya mengisi saldo pada tabungan mandiri saya. Maka setiap bulan akan dipotong sendiri oleh Bank Mandiri sesuai jumlah cicilan yang akan di transfer pada rekening Telkom. Sistem nya sangat praktis sekali, kita tidak perlu repot, datang ke Telkom untuk mengangsur secara tunai.” (Wawancara, 24 Mei 2011)

Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Rahma Selaku Staff

administrasi CDSA Telkom Solo, dalam wawancara berikut ini:

“ Memang sistem angsurannya menggunkan autodebet, jadi mitra binaan hanya mengisi saldo tabungan saja, maka nanti setiap tanggal 10 /per bulannya bank mandiri akan memotong secara otomatis, kami hanya terima rekening koran laporan dari bank mandiri dari jumlah angsuran yang masuk ke rekening Telkom, namun apabila ada mitra binaan yang telat mengangsur atau saldo rekening pada tabungan tidak mencukupi, sehingga tidak dipotong oleh bank mandiri, mereka

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

bisa menyetor ke CDSA Telkom Solo secara tunai, yang selanjutnya akan kami setorkan juga ke Bank Mandiri untuk dibukukan pada rekening Telkom.”(Wawancara, 20 April 2011) Bagi mitra binaan yang baru, akan diberikan grass periode

selama 2 bulan untuk menunda angsurannya, sehingga diberikannya

grass periode ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada mitra

binaan agar dana yang diberikan benar-benar dimanfaatkan untuk

usahanya. Sehingga dalam jangka waktu tersebut dapat diperoleh

keuntungan. Karena bisa saja dalam jangka waktu tersebut pinjaman

belum digunakan.

Untuk pengelolaan angsuran pinjaman, sesuai dengan dokumen

pengelolaan program kemitraan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Keputusan Direksi Perusahaan Nomor: KD21/PR0000/COP-

B0030000/2010 tanggal 19 April 2010, system pengelolaan angsuran

pinjaman program kemitraan PT. Telkom adalah sebagai berikut:

• Angsuran Pinjaman

1. Angsuran Pinjaman Program Kemitraan oleh Mitra

Binaan terdiri dari pokok pinjaman dan jasa administrasi

pinjaman;

2. Angsuran Pinjaman Program Kemitraan oleh mitra binaan

harus tepat jumlah dan tepat waktu, sesuai yang

disepakati dalam Surat Perjanjian Pinjaman (SPP);

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

3. Pembayaran angsuran pinjaman dilakukan langsung ke

rekening dan pada Bank yang ditetapkan;

4. Pembayaran angsuran pinjaman yang kurang dari

kewajiban mitra binaan maka pembayaran tersebut

terlebih dahulu diperhitungkan untuk pembayaran jasa

administrasi pinjaman dan sisanya bila ada untuk

pembayaran pokok pinjaman;

5. Pembayaran angsuran pinjaman yang melebihi kewajiban

mitra binaan, kelebihannya akan diperlukan sebagai

titipan di modul Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Program Kemitraan.

Kualitas pinjaman dana Program Kemitraan dinilai berdasarkan

pada ketepatan waktu pembayaran kembali pokok pinjaman dan jasa

administrasi pinjaman. Kualitas Pinjaman digolongkan menjadi:

1. Lancar adalah pembayaran anggaran pokok dan jasa

administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan

pembayaran angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi

pinjaman selambat-lambatnya 30 hari dari tanggal jatuh tempo

pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah

disetujui bersama;

2. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran

angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang

telah melampaui 30 hari dan belum melampaui 180 hari dari

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan

perjanjian yang telah disetujui bersama.

3. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran

angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman yang

telah melampaui 180 hari dan belum melampaui 270 hari dari

tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan

perjanjian yang telah disetujui bersama;

4. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran

pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah

melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran

angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui

bersama.

Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, diragukan dan

macet dapat dilakukan usaha pemulihan pinjaman dengan cara

penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan

(reconditioning) apabila memenuhi sebagai berikut:

a) Mitra binaan beritikad baik atau kooperatif terhadap upaya

penyelamatan yang akan dilakukan.

b) Usaha mitra binaan masih berjalan dan mempunyai prospek

usaha.

c) Mitra binaan masih mempunyai kemampuan untuk

membayar angsuran.

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Untuk CDSA Telkom Solo sendiri memiliki jumlah dana

pinjaman yang macet atau tunggakan angsuran pinjaman yang belum

terbayarkan oleh mitra binaan dari berbagai segmen usaha. Jumlah

dana yang macet hingga per triwulan I/ Maret 2011 untuk CDSA

Telkom solo berkisar hingga 139 juta, berikut rincian datanya:

Tabel.4.7.

Tunggakan angsuran pinjaman Program Kemitraan CDSA Telkom Solo.

Per Triwulan I/ Maret 2011.

No Sektor Tunggakan pokok Tunggakan bunga Total Tunggakan 1 Industri Rp.9.000.000 Rp. 1.027.500 Rp. 10.027.500 2 Perdagangan Rp. 67.854.167 Rp. 4.455.000 Rp. 72.309.167 3 Pertanian Rp. 750.000 Rp. 90.000 Rp. 840.000 4 Peternakan Rp. 1.750.000 Rp. 210.000 Rp. 1.960.000 5 Perkebunan 0 0 0 6 Perikanan 0 0 0 7 Jasa Rp. 49.437.500 Rp. 3.345.000 Rp. 52.782.500 8 Lainnya Rp. 2.062.500 0 Rp. 2.062.500 Jumlah Rp.130.854.167 Rp. 9.127.500 Rp.139.981.167

Sumber: CDSA Telkom Solo.

2) Pengelolaan pinjaman

Dalam anggaran program kemitraan berasal dari penyisihan

laba bersih perusahaan Telkom setelah pajak (consolidated), dengan

besaran maksimum penyisihan laba disesuaikan dengan peraturan yang

berlaku dan hasil jasa administrasi pinjaman serta angusaran pokok

pinjaman yang berasal dari mitra binaan. Penetapan besarnya dana

program Kemitraan ditetapkan oleh RUPS.

Penggunaan dana program kemitraan digunakan untuk

pinjaman modal kerja dan /atau investasi yang merupakan pemberian

pinjaman kepada Usaha Kecil untuk membiayai modal kerja dan/atau

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan

penjualan. Sedangkan untuk pinjaman khusus diberikan untuk

membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiataan usaha Mitra Binaan

yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari

rekanan Usaha Mitra Binaan. Selain digunakan untuk pemberian

pinjaman dana program kemitraan juga digunakan untuk membiayai

operasional kegiatan pembinaan yaitu pembekalan, pendidikan dan

pelatihan, promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan

produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian. Beban

pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% dari dana

program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Dalam

pelaksanaan kegiatan pembinaan mitra binaan Telkom dapat

bekerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai kompeten dalam

bidangnya.

• Pembinaan Program Kemitraan.

Program kemitraan tidak hanya berwujud bantuan pinjaman modal,

tetapi juga berupa pembinaan bagi mitra binaan. Berikut penjelasan

mengenai kegiatan pembinaan program kemitraan CDSA Telkom Solo:

1. Pembekalan

Pembekalan merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada saat

kegiatan penyaluran dana kemitran. Dalam kegiatan ini menerangkan

mengenai SP3K (Surat Perjanjian Pinjaman Program Kemitraan), hak dan

kewajiban mitra binaan, tata cara mengangsur dan membuat laporan

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

keuangan usaha. Dalam kesempatan tersebut diberikan pula pembekalan

spiritual, siraman rohani dan tausiah kepada mitra binaan yang baru, agar

mereka dapat tergugah mengenai tanggung jawab dan kewajiban untuk

melunasi hutangnya kelak. Selain itu di dalam kegiatan pembekalan juga

diperkenalkan produk Telkom, hal ini untuk mempromosikan usaha dan

bisnis Telkom kepada Mitra Binaan. Pembekalan biasanya diadakan di

Aula Kandatel Solo. Berikut penuturan Ibu Indarwati sebagai salah satu

mitra binaan yang telah mengikuti acara pembekalan:

“ Awalnya sebelum saya menerima pinjaman dan mendatangani perjanjian, semua mitra binnaan yang mendapat pinjaman di undang dalam acara pembekalan untuk mengetahui perjanjian, tata cara mengangsur dengan autodebet di rekening bank mandiri, dan kewajiban yang harus dipatuhi ketika menjadi mitra binaan”. (Wawancara, 24 Mei 2011). Hal ini ditambahkan oleh Bapak Irsan Gunardi selaku OFF-2

PKBL CDSA TELKOM Solo di bawah ini:

“Sebelum mitra binaan mendapatkan pinjaman, mereka kita undang dan kumpulkan dalam acara pembekalan unutuk mendapatkan penjelasan tata cara, kewajiban dan siraman rohani. Hal ini dilakukan untuk pengarahan bagi mitra binaan yang baru maupun yang sudah kedua kali ataupun ketiga kalinya”.(Wawancara, 25 mei 2011).

Dalam kegiatan pembekalan CDSA Telkom Solo pada tahun 2010-

2011 telah melakukan pembekalan sebanyak 321 mitra binaan, berikut

datanya:

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Tabel 4.8. Kegiatan Pembekalan CD Sub Area Solo

Tahun 2010- Triwulan I/ 2011. No

Bulan Jumlah mitra

Binaan Biaya 1 Maret/I/2010 59 Rp.8,850,000 2 Juni/II/2010 74 Rp.11,100,000 3 September /III/2010 70 Rp.10,500,000 4 Desember/IV/2010 59 Rp.8,850,000 5 Maret/I/2011 59 Rp.8,850,000

JUMLAH 321 RP.48.150,000

Sumber: SIMPK CDSA Telkom Solo

Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap mitra binaan yang mendapat

pinjaman program kemitran di CDSA Telkom Solo wajib mengikuti

pembekalan pada saat penyaluran dana. Hal ini bertujuan untuk

membekali pengetahuan dan menjelaskan tentang tata cara dan kewajiban

yang harus dilakukan oleh mitra binaan.

2. Pelatihan

Kegiatan pelatihan merupakan kegitan pembinaan yang diberikan

kepada mitra binaan yang bertujuan untuk menambah wawasan,

pengetahuan dan soft skill mitra binaan. Kegiatan ini dilakukan agar mitra

binaan dapat mengelola usaha lebih baik, kreatif dan inovatif. Pelatihan

juga bermanfaat bagi mitra binaan untuk membuat manajemen usaha lebih

baik dan mengerti pembukuan dalam mengelola keuangan usaha.

Belum lama ini, pada tanggal 28 maret 2011 CDSA Telkom solo

telah melakukan Pelatihan E-Commercce atau yang bisa dikenal sebagai

perdagangan elektronik atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas

jaringan internet, yang saat ini menjadi alternatif yang cukup menjanjikan,

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

terutama untuk memperluas pemasaran produk dan mengembangkan

jaringan pasar bagi Usaha Kecil Menengah (UKM). Peluang itulah yang

ditangkap PT.Telekomunikasi Indonesia, dalam mengembangkan mitra

binaan. Kriteria mitra binaan yang mengikuti pelatihan E-Commerce yaitu

mitra binaan unggulan, khususnya di bidang handycraft, batik, dan

makanan kemasan. Hal ini diungkapkan Pak Agus Suhartanto, selaku

Manager CDA 4 Jateng& DIY :

“Kegiatan ini tak lain untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk mitra binaan Telkom secara online. Sehingga hasil usaha mitra binaan dapat diketahui secara luas baik di Kota Solo maupun di luar negeri. Paling tidak UKM mitra binaan bisa go International.” (Radar Solo, 29 Maret 2011). Bagi segi mitra binaan yang mengikuti pelatihan kegiatan ini

sangat bermanfaat bagi usahanya. Berikut penuturan Bapak Mintorogo, SE

salah satu mitra binaan yang mengikuti pelatihan:

“Pelatihan yang diberikan oleh Telkom sangat membantu manajeman usaha saya, karena saya jadi mendapat pengetahuan yang luas dari para praktisi yang diundang oleh Telkom. Kegiatan ini sangat positif bagi para wirausaha yang dibina oleh Telkom. Saya sudah mengikuti pelatihan manajemen, kewirausahaan, dan E-Commerce. Dengan mengikuti pelatihan E-Commerce saya sekarang jadi mengerti perkembangan teknologi untuk mengembangkan pemasaran usaha kerajinan dalam situs internet. Semuanya sangat berkesan dan dapat digunakan ilmunya untuk mengelola usaha” (Wawancara, 24 Mei 2011).

Dalam kegiatan pelatihan CDSA Telkom Solo pada tahun 2010- Triwulan

I/ 2011 telah melakukan beberapa kegiatan pelatihan kepada mitra

binaan. Berikut data beberapa kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan

Telkom dalam mengembangkan dan menambah wawasan mitra binaan:

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Tabel 4.9.

KegiatanPelatihan CD Sub Area Telkom Solo

PadaTahun 2010- Triwulan-I 2011

No NamaKegiatanPembinaan Scope Tgl Pembinaan

Jumlah MB

Biaya Lokasi

1 Pelatihan Pemberdayaan UMKM dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang.

Regional 29-05-2010 5 @Rp.465421*5= Rp.2.327.105

TELKOM Learning Center Jl.Tegalsari Barat Raya No.9-11 Semarang

2 Pelatihan Tata Boga Regional 26-06-2010 3 @Rp.788750*3= Rp 2.366.250

Taman Roti, JL. AryaMukti II No. 895 Blok Flamboyan Semarang

3 Pelatihan Manajemen dan Keterampilan Batik.

Regional 14-07-2010 10 @Rp.1087500*10= Rp.10.870.500

Batik Adi( AbdulGhoniYunus ) PerumBinaGriya, JL. Asri No. 9 RT 29/RW 04 Pekalongan.

4 Pelatihan Otomotif Regional 20-07-2010 9 @Rp.1075000*9= Rp.9.675.000

Bp. DikjurJawa Tengah JL.

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Brotojoyo No. 1 Semarang.

5 Pelatihan Kewirausahaan Reginal 28/30/31-08-2011

27 @Rp.568750*27= Rp.15.356.250

TELKOM Learning Center Jl.Tegalsari Barat Raya No.9-11 Semarang

6 Pelatihan Kewirausahaan Lokal 24-09-2010 8 @Rp.689000*8= Rp.5.512.000

TELKOM Learning Center Jl.Tegalsari Barat Raya No.9-11 Semarang

7 Pelatihan Kewirausahaan lanjutan, Intermediate Accounting & Marketing Effective

Regional 26-11-2010 8 @Rp.609500*8= Rp.4.876.000

TELKOM Learning Center Jl.Tegalsari Barat Raya No.9-11 Semarang

8 Pelatihan Intermediate Accounting & Marketing Effective

Regional 30-11-2010 16 @Rp.609500*16= Rp.9.752.000

TELKOM Learning Center Jl.Tegalsari Barat Raya No.9-11 Semarang

9 Pelatihan Kewirausahaan Regional 26-03-2011 10 @398366*10= Rp.3.983.660

TELKOM Learning Center Jl.Tegalsari Barat Raya No.9-11 Semarang

10 Pelatihan E-Commerce Lokal 28/29-03- 38 @Rp.684848*38= Aula Datel

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

2011 Rp.26.024.224 CDSA Telkom Solo

Jumlah 134 Rp.88.376.739; Sumber: SIM PK CDSA Telkom Solo

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Dari data kegiatan pelatihan pada tabel, dapat diketahui bahwa

masih sedikit mitra binaan yang dapat menikmati kegiatan pelatihan yang

diadakan oleh CDSA Telkom Solo, hal ini dikarenakan terbatasnya kuota

dan dana yang diberikan dari CD Area 4 Jateng dan DIY kepada mitra

binaan CDSA Telkom Solo.

Namun dapat disimpulkan bahwa pelatihan manajemen,

kewirausahaan, E-commerce dan lainnya yang dilaksanakan PT.Telkom

yang diberikan kepada mitra binaan diharapkan dapat membantu para

UKM untuk pengembangan usaha ke depannya. Dengan pelatihan ini

mitra binaan akan memperoleh berbagai pengetahuan berkenaan dengan

aspek pemasaran dan produksi, keuangan/ pembukuan dan perkembangan

teknologi dari para praktisi yang ahli di bidangnya.

3. Pameran/Promosi

Untuk membantu mengembangkan usaha mitra binaan dalam

bidang handycraft, batik, makanan dan lainnya Telkom juga memberikan

kesempatan kepada mitra binaan yang produktif dan lancar dalam

angsuran untuk mengikuti kegiatan pameran sebagai promosi hasil usaha

/ industri mitra binaan.

Pameran bukan hanya bermanfaat untuk penjualan produk, tapi

akan jauh lebih bermanfaat secara jangka panjang jika dimaksimalkan

sebagai sarana bagi para mitra binaan untuk memperluas daerah

pemasarannya hasil usaha/ UKM yang digeluti.

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Tahun 2010-2011 Telkom CDSA Solo telah mengirimkan mitra

binaanya sebanyak 36 untuk mengikuti pameran dalam lingkup lokal

maupun nasional. Berikut data mitra binaan yang mengikuti kegitan

pameran yang diberikan oleh CDSA Telkom Solo:

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Tabel 4.10.

KegiatanPameranCD Sub Area Telkom Solo

PadaTahun 2010- Triwulan-I 2011.

No NamaPameran Jumlah MB

Scope Pameran

Tanggal Pameran

Lokasi Pameran

Penyelenggara

Dana

1 GelarKarya PKBL BUMN 2010 3 Nasional 24/28-03-2010

Jakarta Convention Center Hall A & B Jakarta

TCDC ( PT MediatamaBinakreasi

@Rp.2.056.429

2 The 2 ndSuperfood Expo 2010 1 Regional 7/11-04-2010 Jogja Expo Center

PT.Telkom @ Rp.7.249.000

3 Pameran Indonesia Art, Craft Tourism (ACT) .

4 Lokal 13/16-05-2010

Diamond Convention Center Solo

Divre Area 4 Jateng&

DIY.

@ Rp.5.781.250

4 Pameran Purwodadi EXPO 2010 5 Lokal 16/14-07-2010

Alun-alun Kota Purwodadi

PT.Telkom 0

5 PameranPurwodadi EXPO 2010 5 Lokal 25 Juli-1 Agustus

2010

Alun-alun Kota Purwodadi

PT.Telkom 0

6 Pameran IBBEX 2010 (Indonesia Business BUMN Exhibitioon)

3 Nasional 23/26-09-2010

JCC (Jakarta Convention Center JL. GatsuSenayan

PT.Telkom @Rp.2.320.000

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Jakarta 7 Pameran Gelar Karya Pemberdayaan

Masyarakat (GKPM) Expo & Award 2010.

2 Nasional 21/24-10-2010

Jakarta Convention center (JCC)

TCDC @Rp.3.050.000

8 Pameran Micro Financing PKBL BUMN 2010 .

1 Nasional 4/7-11-2010 Gedung SMESCO UKM, JL. GatotSubroto Jakarta

TCDC @Rp.2.801.667

9 Pameran Sempurna Expo 2010 1 Nasional 4/7-11-2010 Kartika Expo Center , BalaiKartini Jakarta

TCDC @Rp.2.618.750

10 Pameran Pesona Pangan Nusantara 2010 1 Regional 4/8-12-2010 Jogja Expo Center

PT.Telkom 0

11 Central Java Waralaba Fair 2011 (CJ-WA FAIR 2011) Tgl 4-6 PEBRUARI 2011

5 Lokal 4/6-02-2011 Graha Solo Raya , JL. SlametRiyadi 1 Surakarta

CD Area 4 Jateng&

DIY

@8.990.000

12 Pameran Produk PKBL 2011(23-27 MARET 2011)

3 Nasional 23/27-03-2011

Jakarta Convention Center (JCC)

TCDC @Rp.2.755.835

13 Pameran Inacraft2011 . 1 Nasional 20/24-04-2011

Jakarta Convention

TCDC @Rp.4.455.000

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Center (JCC) 14 Pameran Climate Exchange 1 Nasional 25/28-05-

2011 Jakarta Convention Center (JCC)

PT.Telkom

Jumlah 36 Sumber: SIM PK CDSA Telkom Solo

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Off 2 PKBL CDSA Solo juga menjelaskan bahwa pameran sebagai

wujud pembinaan bagi mitra binaan Telkom biasanya diberikan pada

UKM unggulan dan Mitra binaan yang lancar dalam membayar angsuran

pinjaman. Berikut hasil wawancaranya dengan Bapak Irsan Gunardi selaku

OFF-2 PKBL CDSA Telkom Solo:

“Biasanya Pameran diberikan pada mitra binaan yang dibidang handycraft, batik, dan ukm uggulan, dan bagi mitra yang lancar dalam angsuran.” (Wawancara, 24 Mei 2011).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh beberapa mitra binaan yang telah

mengikuti pameran, seperti yang diungkapkan Bapak Budi Santoso mitra

binaan yang memiliki usaha konveksi Cartenz dalam wawancara berikut:

“ Alhamdulilah mbak saya dapet kesempatan Pameran Inacraft 20-24 April 2011 di JCC Jakarta, semua biaya akomodasi, transportasi, penginapan gratis. Dengan adanya kesempatan pameran ini, saya dapat lebih luas mengembangkan jaringan usaha dan pasar usaha lebih luas” dari hasil konveksi yang saya produksi.” (Wawancara, 15 April 2011) Ibu Indarwati juga menambahkan sebagi mitra binaan yang

memiliki usaha handycraft, yang mendapat kesempatan pameran, berikut

penuturannya:

“Saya sangat beruntung menjadi mitra binaan Telkom, selain dapat pinjaman saya juga diberikan kesempatan untuk mempromosikan usaha saya di bidang kerajinan di pameran, ya gak tanggung-tanngung mbak tingkat Nasional, besok tanggal 25-29 mei 2011 saya diberi stand di Pameran “Climate Change Indonesia”. Kesempatan pameran ini saya sudah dapat dua kali, pertama saya dapat pameran Pameran Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo & Award 2010 21 - 24 Oktober 2010. Semua biaya akomodasi, transportasi, penginapan ditanggung dari PT.Telkom. Saya tinggal datang dan menempati stand yang disediakan. Sangat membantu sekali pemasaran usaha kerajinan saya.” (Wawancara, 24 mei 2011)

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Diperkuat lagi pernyataan Bapak Mitorogo, sebagai mitra binan

yang memiliki usaha kerajinan kaca lukis sebagai berikut:

“Saya merasa bersyukur dan beruntung bahwa dengan menjadi mitra binaan Telkom, disamping mendapatkan bantuan finacial untuk permodalan yang bunganya lunak. Selain itu juga mendapatkan ilmu, dari segi ini kami diberi pelatihan, dan dari segi wawasan kami diberikan kesempatan mengikuti pameran secara gratis baik dalam skala lokal maupun nasional. Dengan adanya kesempatan Pameran , usaha kami jadi memiliki Branding yang baik dan terkenal, sehingga produk dan usaha kami memiliki nilai lebih. Jika dari sisi Retail kami jadi mempunyai pendapatan yang bagus setiap mengikuti pameran. Untuk jangka panjang kami jadi memiliki banyak order/ pesanan dari pembeli/ pengunjung yang mengetahui dan membeli produk kami saat pameran, karena mereka ingin memesan atau membeli lagi produk kami. Sangat membantu promosi dan publikasi. Kami juga bangga karena dalam website Telkom, kami menjadi salah satu mitra binaan dengan produk unggulan yang dijadikan layoutnya , sehingga setiap pengunjung yang mengunjungi website Telkom jadi mengetahui produk kami.”(Wawancara, 26 Mei 2011).

Dari beberapa keterangan diatas dapat diketahui bahwa adanya

pameran ini sangat menguntungkan mitra binaan. Karena buyer dan

branding yang baik, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam

jangka waktu yang panjang. Karena pada saat pameran tersebut

pengunjung yang datang bisa mengetahui produk mitra, dan bisa diberi

kartu nama apabila pengunjung suatu saat nanti membutuhkan produk

mitra bisa menghubungi atau menelpon untuk memesan kembali. Ini

sangat membantu para mitra binaan UKM untuk mempromosikan

produknya kepada banyak orang. Dari semula orang yang tidak tahu akan

adanya usaha/ industry tersebut, karena pameran mereka jadi tahu.

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

4. Pengawasan / Evaluasi (Monitoring)Program Kemitraan.

Kegiatan monitoring dilakukan untuk mengetahui bagaimana

capaian kegiatan yang dilakukan dan bagaimana kinerja CDSA Telkom

Solo dalam pelaksanaan kegiatan program kemitraan. Monitoring yang

dilakukan oleh CDSA Telkom Solo ada dua macam yaitu evaluasi

langsung adalah evaluasi saat melakukan pemantauan langsung di

lapangan dengan mngunjungi mitra binaan untuk melihat perkembangan

usahanya oleh petugas CDSA Telkom Solo. Kemudian yang kedua adalah

evaluasi tidak langsung, yaitu pengawasan preventif yang dilaksanakan

setiap triwulan berupa pengumpulan laporan keuangan mitra binaan yang

dapat digunakan untuk melihat perkembangan usaha mitra binaan dari

omset yang didapat setelah mendapat bantuan pinjaman program

kemitraan. Pengawasan preventif ini merupakan upaya yang dilakukan

agar tidak terjadi penyalahgunaan uang pinjaman program kemitraan oleh

mitra binaaa. Hal ini seperti yang diungkapkan Ibu Rahma Selaku Staff

Adm CDSA Tekom Solo beikut ini:

“Setiap Triwulan Mitra binaan harus membuat laporan keuangan perkembangan usahanya yang dikumpulkan ke CDSA Telkom Solo. Hal ini digunakan untuk memonitoring perkembangan usaha mitra binaan setelah mendapatkan bantuan.” (Wawancara, 14 April 2011)

Hal ini juga diperkuat oleh penuturan Bapak Budi Santoso salah

satu mitra binaan di bidang usaha konveksi berikut ini:

“Memang kami diwajibkan membuat laporan keuangan usaha setiap triwulan, yang harus diberikan kepada CDSA Telkom Solo. Dengan adanya pembuatan laporan keuangan, kami dilatih untuk

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

tertib pembukuan keuangan dan manajeman.(Wawancara,15 April 2011) Monitoring juga dilakukan dengan melakukan sarasehan secara

langsung kepada mitra binaan, untuk menampung semua aspirasi dan

keluhan para mitra yang sedang mengalami kendala, sehingga dapat

membantu memecahkan masalah.

Sarasehan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan CDSA

Telkom untuk menjalin komunikasi secara langsung kepada mitra Binaan.

Tujuan yang dicapai dalam melaksanakan sarasehan adalah collection,

kegiatan ini diperioritaskan untuk mitra binaan yang bermasalah, agar

dapat diberikan solusi yang terbaik dan diberikan rescheduling dan

reconditioning kembali angsuran yang macet. Hal ini senada dengan

pernyataan Bapak Irsan Gunardi Off-2 PKBL CDSA Solo sebagai berikut:

“Pada intinya kegiatan Sarasehan berfungsi untuk melakukan Collection (penagihan) kepada mitra binaan yang macet dalam angsurannnya, sehingga kami dapat me Rescheduling dan Reconditioning pinjamannya.” (Wawancara, 24 Mei 2011) Monitoring yang dilaksanakan CDSA Telkom juga dilakukan

dengan melaksanakan kunjungan secara langsung terhadap mitra binaan,

hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan yang erat, komunikasi dan

mengetahui perkembangan usaha mitra binaan setelah mendapatkan

pinjaman program kemitraan. Monitoring juga diutamakan bagi mitra

binaan yang macet dalam mengangsur pinjaman, hal ini dikarenakan untuk

mengetahui kendala apa yang dialami mitra binaan dalam usahanya

sehingga menghambat angsuran, hal ini dilakukan untuk mencari solusi

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

bagi mitra binaan yang mengalami masalah, agar dapat terselesaikan

secara baik dan menghasilkan kebijakan dan tindakan yang tepat untuk

memberikan dispensasi bagi mitra yang macet.

Setiap triwulan dan tahunan, dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan.

Kegiatan monitoring juga melibatkan masyarakat sebagai bentuk

pengawasan ekstern, untuk melihat opini masyarakat, khususnya mitra

binaan dalam pelaksanan program kemitraan yang telah dilaksanaan

CDSA Telkom Solo. Hal ini untuk melihat respon masyarakat (mitra

binaan) terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh CDSA Telkom Solo.

Pengukuran kinerja pengelolaan program kemitraan meliputi indikator

sebagai berikut:

1. Perspektif keuangan (penyaluran dana), pengembalian

pinjaman (collector) dan (cost efficency);

2. Perspektif customer (survey opini dan survey impact);

3. Internal bisnis proses.

Menurut Off-1 PKBL CDSA Telkom Solo, perolehan penilaian

kinerja NPL CDSA Solo pada tahun 2010 sudah sangat baik dan mencapai

target, berikut hasil wawancaranya:

“CDSA Telkom Solo kini memperoleh penilaian kinerja NPL nya sudah mencapai 3,19% yang berarti sangat baik dan mencapai target, karena jumlah mitra binaan yang macet hanya sedikit, dan Collection sudah mencapai rata-rata 95,22 % / tahun yang hampir sempurna dalam pencapaian target pelaksanaan. Sedangkan menurut hasil survey opini yang dilakukan pada tahun 2010 kepada mitra binaan, mereka memiliki tanggapan positif terhadap kinerja

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

pelaksanaan program kemitraan CDSA Solo”. (Wawancara 15 April 2011).

Untuk mengetahui opini dari mitra binaan secara langsung, peneliti

juga mewawancarai mitra binaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

pendapat mitra binaan tentang program kemitraan yang dilaksanakan

CDSA Telkom Solo, Seperti penuturan Bapak Mintorogo,SE salah satu

mitra binaan di bawah ini:

“Saya pikir apa yang dilakukan Telkom dalam program Kemitraan cukup baik. Setahu saya BUMN yang cukup nyaman dan bijak daripada BUMN yang lain, kenapa saya bisa bilang gini, dulu saya pernah menjadi mitra binaan BUMN lain, mereka sangat saklek kebijakannya, jika angsuran pinjaman telat, akan diberikan denda berbeda dengan Telkom yang tidak diberikan denda sama sekali, kebijakannya sangat bijak, fleksibel dan mampu memahami keadaan mitra. Terkadang kan kita pernah mengalami kesulitan keuangan, sehingga ada keterlambatan angsuran, mereka tidak memberikan sanksi yang penting mitra ada itikad baik untuk menyelesaikan, itu tidak jadi soal bagi mereka. Petugas CDSA Telkom juga sangat bijak, waktu itu saya terlambat, kami hanya diberi pengertian dan diingatkan oleh Pak Irsan melalui telpon selaku petugas CDSA Telkom dengan cara yang bijak.”(Wawancara , 26 Mei 2011) Hal ini diperkuat dengan laporan perolehan kinerja NPL dan

Collection CDSA Telkom Solo periode Januari-Desember 2010 pada tabel

berikut ini:

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Tabel 4. 11

Laporan Perolehan Kinerja NPL & Collection

CD Sub Area Telkom Solo Periode Januari- Desember 2010.

Kinerja Jan Fbr Maret April Mei Juni Juli NPL 1,43% 1,77% 2,12% 2,39% 2,74% 3,11% 3,28% Agst Sep Okt Nop Des Averege 3,54% 3,89% 4,17% 4,00% 2,65% 3,19% Collection Jan Fbr Maret April Mei Juni Juli 78,39% 84,28% 81,64% 85,39% 87,27% 82,12% 91,76% Agst Sep Okt Nop Des Averege 89,59% 83,79% 87,41% 92,37% 103,46% 95,22%

Sumber: CDSA Telkom Solo

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tingkat rata-rata kemacetan

angsuran mitra binaan di CDSA Telkom Solo sangat rendah, pencapaian

target pelaksanaan program kemitraan sudah baik.

Pelaksanaan CSR melalui program kemitraan juga membutuhkan

laporan yang berguna dalam menginformasikan serta mengkomunikasikan

bentuk pertanggung jawaban kepada stakeholders, untuk menghasilkan

sustainbility report yang baik maka bentuk laporan program kemitraan

yang diterapkan oleh PT.Telkom adalah sebagai berikut:

1. Laporan Pelaksanaan Program kemitraan terdapat dari laporan

Triwulan dan Laporan Tahunan.

2. Laporan Tahunan termasuk laporan keuangan (audited)

Program Kemitraan paling lambat 6 bulan setelah berakhirnya

tahun anggran yang bersangkutan harus disahkan oleh RUPS.

3. Laporan keuangan pelaksanaan Program Kemitraan wajib

diaudit oleh Auditor yang ditetapkan oleh RUPS.

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

4. Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan sekaligus

memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab

(acquite at de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris

atas pengurusan dan pengawasan program kemitraan sejauh

tindakan tersebut nyata dalam laporan Tahunan Program

Kemitraan yang telah diaudit oleh auditor.

Dalam pelaksanaan kegiatan program kemitraan setiap triwulan

dan tahunan CDSA Telkom Solo membuat laporan kegiatan untuk

dipertanggung jawabkan kepada CD Area IV Jateng & DIY. Hal ini

digunakan untuk menjadi evaluasi kegiatan perencanaan dan pencapaian

kegitan yang sudah dilaksanakan. Dalam pencapaian kegitan penyaluran

dana pinjaman program kemitraan pada tahun 2010 CDSA Telkom Solo

telah berhasil membantu 263 mitra binaan dengan menggulirkan dana

pinjaman sebesar 7,7 Milyar untuk permodalan bagi ukm dan koperasi

yang terdiri dari segmen industry, jasa, perdagangan, peternakan, pertanian

dan lainnya. Dengan adanya pinjaman program kemitraan yang dilakukan

CDSA Telkom Solo, dampaknya sangat mampu memicu tumbuh dan

berkembangnya UKM di daerah Surakarta dan sekitarnya.

Selain pemberian pinjaman, kegiatan program kemitraan juga

melakukan pembinaan bagi mitra binaan berupa pelatihan dan pameran/

promosi. Adapun Kegiatan pelatihan ini dampaknya cukup efektif untuk

membantu mitra binaan yang memiliki usaha pada segmen industri, jasa,

dan perdagangan dalam mengelola manajemen keuangan dan memotivasi

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

kepada mitra binaan untuk dapat mengembangkan usahanya agar lebih

maju. Namun dalam pelaksanaannya belum seluruhnya mitra binaan dapat

mersakan kegiatan pelatihan, jumlah mitra binaan yang mendapatkan

pelatihan berjumlah 134 mitra binaan, kesempatan itu hanya diberikan

kepada mitra binaan yang lancar dan yang memiliki usaha perdagangan,

jasa dan industry. Hal ini karena belum adanya pelatihan yang diberikan

untuk pembudidayaan pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan

yang masih kurang menjadi prioritas.

Untuk kegiatan pameran/ promosi manfaatnya sangat membantu

mitra binaan untuk memperluas daerah pemasarannya/ promosi hasil usaha

ukm yang memiliki segmen usaha handycraft. Dalam pelaksanaannya

kegiatan pameran jumlah mitra binaan yang mengikuti pameran masih

sedikit yang mendapatkan kesempatan, hal ini disebabkan jumlah

angggran yang tersedia sangat terbatas.Pada tahun 2010 hanya 36 mitra

binaan CDSA Telkom Solo yang mendapatkan kesempatan kegiatan

pameran. Berikut laporan tahunan kegiatan:

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Tabel 4. 12.

Laporan Tahunan Kegiatan Program Kemitraan

CD Sub Area Telkom Solo Triwulan I-IV Tahun 2010

Bantuan pinjaman:

REKAPITULASI SEGMEN USAHA :

Segmen Usaha Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah Industri 456.000.000 103.500.000 490.500.000 103.500.000 1.153.500.000 Jasa 775.500.000 430.500.000 267.000.000 430.500.000 1.903.500.000

Perdagangan 1.098.000.000 883.000.000

1.413.000,000 883.000.000 4.277.000.000

Peternakan 15.000.000 148.500.000 25.500.000 148.500.000 337.500.000 Pertanian 55.500.000 0 54.000.000 0 109.500.000

Jumlah Total 2.400.000.000

1.565.500.000

2.250.000.000 1.565.500.000 7.781.000.000

Bantuan Hibah/Pembinaan: Pembekalan dan

Penyaluran Dana Dana

Pelatihan Dana

Pameran Triwulan I 8.850.000 60.735.105 55.023.704 Triwulan II 11.100.000 Triwulan III 10.500.000 Triwulan IV 8.850.000 Jumlah Total 39.300.000 60.735.105 55.023.704 155.058.809

Sumber: Diolah dari SIM PK CDSA Telkom Solo B. Faktor hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan CSR melalui

program kemitraan di CDSA Telkom Solo.

Dari sekian banyak manfaat dari pelaksanaan program kemitraan yang

telah diberikan kepada masyarakat, masih terdapat beberapa celah dan

hambatan. Pelaksanaan CSR/ PKBL program kemitraan CDSA Telkom Solo

juga masih memiliki hambatan baik dari segi pelaksana maupun masyarakat

sasaran program kemitraan.

Dari segi mitra binaan, dapat dilihat dari Pinjaman dana yang diberikan

perusahaan terkadang diartikan oleh mitra binaan sebagai bantuan sehingga

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

ada mitra binaan yang melampaui batas waktu pengembalian uang pinjaman

tersebut, terlebih perusahaan pun tidak berhak melakukan eksekusi. Bahkan

dana pinjaman untuk mengembangkan usaha kecil tersebut digunakan oleh

masyarakat untuk kepentingan pribadi yang tidak ada kaitannya bagi

pengembangan usaha. Untk lebih mengetahui hambatan pelaksanaan program

kemitraan, berikut penjelasannya:

1. Kapasitas Masyarakat.

Kapasitas masyarakat merupakan kemampuan individu atau

sekelompok orang/ masyarakat dalam suatu wilayah tertentu yang berupa

perpaduan pengetahuan, keahlian, pengalaman, daya cipta dan cita-cita

yang dioperasionalkan dalam bentuk tindakan untuk mewujudkan tujuan

bersama yang ingin dicapai baik kepentingan individu atau sekelompok

masyarakat itu sendiri maupun kepentingan kelompok lain. Persaingan

bisnis dan pasar yang semakin berkembang dan kompetitif menuntut para

mitra binaan yang sebagian besar adalah wirausaha untuk memiliki daya

cipta (inovasi) dan kreatifitas yang tinggi. Namun hal ini masih menjadi

kendala bagi program kemitraan yang mempunyai misi untuk

mengembangkan UKM. Karena masih banyaknya mitra binaan yang

belum memiliki inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan usahanya.

Apabila mitra binaan tidak memiliki kemampuan itu bukan tidak mungkin

usahanya akan stagnan atau bahkan mengalami kebangkrutan. Hal ini

diungkapkan oleh Bapak Irsan Gunardi sebagai OFF-2 PKBL CDSA

Telkom Solo sebagai berikut:

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

“Mitra binaan yang tidak kreatif dan inovatif, juga menjadi kendala dalam mewujudkan misi kami untuk mengembangkan UKM. Sehingga berapapun pinjaman yang diberikan kepada mitra, belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan usahanya. Jadi usaha nya tetap stagnan dan tidak ada perubahan yang berarti tidak dapat bersaing dengan pasar.” (Wawancara, 6 Mei 2011). Begitu juga yang diutarakan Bapak M. Nur Wathoni salah satu

mitra binaan yang memiliki usaha warnet yang mengalami kebangkrutan,

berikut penuturannya:

” Dengan ada persaingan usaha yang begitu ketat, membuat usaha saya mengalami kebangkrutan hal ini dikarenakan kurangnya perkembangan dalam mngelola usaha dan buruknya manajemen yang dilakukan. Sehingga usaha saya kalah bersaing dengan warnet-warnet yang ada di sini” ( Wawancara, 28 Mei 2011). Hal ini juga peneliti temukan ketika melakukan pengamatan

dilapangan dengan menemui salah satu mitra binaan yang bermasalah ke

tempat usahanya. Peneliti menemui ibu Agnes salah satu mitra binaan

yang mendapat pinjaman pada triwulan III/September 2010, sebesar

Rp.20.000.000;00 yang memiliki usaha warung makan. Namun ketika

peneliti mengunjungi secara langsung, peneliti tidak menemukan

perkembangan yang berarti, dengan adanya penambahan modal pinjaman

sebesar itu, hanya menyediakan 5 menu masakan yang sangat minim

penyajiannya, hal ini dikarenakan uangnya digunakan untuk kepentingan

lain. Berikut penuturan Ibu Agnes:

”Sebagian uang memang digunakan untuk membeli peralatan masak, dan belanja, namun karena keadaan yang mendesak sebagian besar uang itu saya gunakan juga untuk kepentingan yang lain yaitu menggantikan uang kantor yang dihilangkan suami saya, jadi saya sekarang juga bingung untuk membayar angsurannya karena uang yang digunakan untuk menggantikan uang kantor

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

suami saya lebih besar daripada untuk modal usaha.”(Wawancara 28 Mei 2011).

Selain tuntutan daya inovasi dan kreatifitas masyarakat yang tinggi,

karakter masyarakat yang tidak jujur juga mempengaruhi pelaksanaan

program kemitraan. Hal ini peneliti buktikan dengan mengunjungi mitra

binaan yang bermasalah/ macet kepada mitra binaan lainnya. Peniliti

mengunjungi salah satu mitra binaan yang macet yaitu Bapak Indar

Istiono. Awalnya dalam proposal pengajuan pinjaman uang tersebut akan

digunakan untuk membuka warnet, namun hingga saat ini warnet itu

belum juga ada. Pinjaman Telkom yang sudah diterima sejak kurang lebih

3 tahun yang lalu belum juga digunakan sebagaimana mestinya, bahkan

petugas CDSA Telkom juga sudah pernah mendatangi secara langsung ke

mitra untuk menagih utang pinjamannya.

Hal ini juga dibenarkan oleh Bapak Suwarno salah satu pegawai

yang bekerja di kantor bapak Indar, berikut wawancaranya:

”Memang pada awalnya uang itu rencananya digunakan untuk membuka usaha warnet dan mengembangkan wartel, namun karena di depan adik bapak Indar sudah membuka usaha warnet, jadi hal itu urung untuk dikerjakan. Sampai saat ini rencana untuk membuka warnet pun tidak jadi dilakukan. Kini wartel pun hanya tinggal beberapa KBU saja, karena sudah jarang diminati konsumen, ibaratnya hidup segan, mati pun enggan. Jadi sampai saat ini saya sendiri juga belum tau uang itu digunakan untuk apa”.( Wawancara, 9 Mei 2011) Karakter masyarakat yang berbeda-beda, karena sifat manusia ada

yang jujur dan ada pula yang tidak jujur juga dapat mempengaruhi

pelaksanaan program kemitraan. Karena terdapat juga mitra binaan yang

tidak menggunakan uang pinjaman sebagaimana mestinya sesuai

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

perencanaan pengembangan usaha yang diajukan dalam proposal.

Sehingga pinjaman yang diberikan hanya menjadi sebuah hutang, yang

tidak digunkan untuk usaha. Sehingga tidak sesuai dengan tujuan dari

Program Kemitraan.

2. Partisipasi

Partisipasi mitra binaan sangat berperan dalam berjalannya usaha

pelaksanaan program kemitraan yang saling memberikan manfaat/

keuntungan bagi mitra binaan dan perusahaan. Partisipasi ini menyangkut

kesamaan dan kesepakatan program dalam perjanjian yang sudah

disepakati yang sudah terpadu dan terncana dalam program kemitraan

yang dibangun secara bersama.

Namun, dalam partisipasi masih saja terdapat berbagai hambatan.

Mitra binaan yang bermasalah atau macet sering tidak kooperatif terhadap

petugas CDSA Telkom. Hal ini akan menimbulkan masalah ketika

dilakukan penagihan/ collection bagi mitra binaan yang macet. Sering kali

petugas mengalami kesulitan menghubungi mitra yang bermasalah

dikarenakan nomor telpon yang dihubungi tidak diangkat atau tidak dapat

dihubungi, bahkan ketika dilakukan penagihan ke rumah mitra binaan

sering kali sulit untuk ditemui. Dengan adanya kendala ini dapat

mempersulit petugas dalam upaya penyelamatan dana program kemitraan,

yang harusnya dapat digulirkan pada mitra binaan yang lain pada triwulan

selanjutnya, harus mandek pada mitra binaan yang bermasalah saja.

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Hal ini seperti yang diungkapkan Ibu Rahma, selaku Staff Admin

CDSA Telkom Solo:

”Biasanya kalau mitra binaan yang bermasalah/ macet dalam angsurannya akan sulit dihubungi. Seringkali nomor handphonenya tidak diangkat, tidak diaktifkan, bahkan ada yang sudah tidak nyambung. Ketika kami melakukan collection ke rumahnya seringkali mereka sulit ditemui.” (Wawancara, 10 Mei 2011)

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bapak M.Anton Fathoni sebagai

mitra binaan yang mengalami kemacetan dalam angsuran pinjaman yang

tidak kooperatif, pada wawancara berikut ini:

“Memang mbak, saya sering dihubungi setiap bulannya oleh pihak Telkom, bahkan pernah dikunjungi ke rumah untuk menanyakan angsuran saya yang macet, namun saya tidak menjawabnya, karena saya sendiri belum memiliki kesanggupan untuk mengangsur pinjamannya, dengan keadaan usaha saya yang bangkrut, jadi saya tidak angkat teleponnya.(Wawancara, 28 Mei 2011)

3. Sumber daya finansial, Sumber daya teknologi dan kondisi alam.

Sumber daya Finansial sangat penting dalam operasi kegiatan

program kemitraan, tetapi sering kali finansial juga dapat menjadi

hambatan karena sangat terbatasnya jumlah dana target penyaluran yang

diberikan CD Area 4 Jawa Tengah kepada CDSA Telkom Solo. Hal ini

menjadi faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program kemitraan.

Jumlah permintaan mitra binaan yang mengajukan proposal program

kemitraan lebih tinggi daripada jumlah dana yang tersedia, sehingga

seringkali banyak mitra binaan yang menjadi daftar tunggu untuk

mendapat pinjaman program kemitraan pada triwulan selanjutnya, karena

Telkom tidak dapat memenuhi permintaan pinjaman secara bersamaan.

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Hal ini diungkapkan oleh Bapak Irsan Gunardi selaku OFF-2 PKBL

CDSA Telkom berikut ini:

“Jumlah dana target salur yang terbatas dari CD Area 4 Jateng & DIY, terkadang membuat kami kuwalahan dalam membagi dana yang tersedia untuk para calon mitra binaan yang mengajukan pinjaman hal ini dikarenakan banyaknya calon mitra binaan yang mengajukan proposal dibandingkan jumlah dana yang tersedia. Sehingga seringkali mitra binaan yang tidak kebagian harus sabar menunggu untuk diikut sertakan pada tahap penyaluran triwulan berikutnya”. (Wawancara, 10 Mei 2011). Selain finansial, teknologi juga dapat menjadi faktor pengaruh

dalam operasional program kemitraan. Perubahan di bidang sistem dan

teknologi mengakibatkan sukar memprediksi apa yang akan terjadi di

masa mendatang. Sistem dan Teknologi dimaksudkan untuk membantu

dan mempermudah manusia untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien.

Teknologi juga dapat menjadi faktor penghambat pekerjaan manusia jika

sistem yang dioperasionalkan eror. Hal ini juga dialami oleh CDSA

Telkom Solo dalam sistem SIM CDC untuk mengelola program

kemitraan. Berikut wawancara oleh Ibu Rahma Selaku Staff Admin CDSA

Telkom Solo:

”Terkadang Akses SIM nya lambat sehingga menghambat pekerjaan. Bila akses sistem eror, karena dalam perbaikan / maintance maka proses penginputan ke dalam sistem terhambat. Karena pekerjaannya lebih sering menggunakan sistem komputerisasi, walaupun ada yang manual, hanya bisa digunakan untuk kartu kendali. Tetapi untuk input data propsal, data survey, angsuran, Remainding Call, Remainding Letter dan sebagainya menggunakan sistem CDC, data-data nya terintegrasi di dalamnya. Namun hal ini jarang sekali terjadi, mungkin hanya beberapa waktu saja.” (Wawancara 20 April, 2011 Rahma)

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Kondisi lingkungan alam juga dapat menjadi faktor penghambat

dalam pelaksanaan program kemitraan. Hal ini seperti yang diutarakan

oleh Bapak Irsan Gunardi selaku OFF-2 PKBL CDSA Solo:

”Faktor alam terkadang juga menjadi pengaruh kelancaran program kemitraan, misalnya belakangan ini dengan keadaan dan cuaca alam yang tidak menentu dan sering ada bencana alam. Ketika Bencana Banjir yang terjadi di bantaran sungai Bengawan Solo dan letusan Gunung Merapi yang terjadi di Boyolali pada tahun 2010. Ketika Banjir terjadi di daerah solo sekitarnya dan letusan gunung merapi di wilayah Boyolali, ada beberapa mitra binaan yang tinggal atau usahanya di sekitar lokasi bencana alam, maka usahanya kan akan terhambat mengalami penurunan atau bahkan ikut terbawa arus banjir atau terkena dampak letusan merapi sehingga mereka mengalami kerugian besar dan kebangkrutan, maka dengan keadaan seperti itu Telkom juga akan memberikan dispensasi untuk menunda angsuran pinjamannya hingga 6 bulan untuk pemulihan. (Wawancara, 24 Mei 2011).

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melihat dari rumusan masalah dan dari serangkaina data yang

diperoleh di lapangan dalam penelitian, baik itu melalui wawancara dengan

narasumber maupun dari hasil pengamatan, maka di sini peneliti dapat

menarik sebuah kesimpulan mengenai manajemen CSR melalui program

Kemitraan oleh CDSA PT.Telkom,Tbk Solo sebagai berikut:

1. Manajemen

a. Perencanaan.

Untuk merumuskan CSR melalui Program Kemitraaan oleh CDSA

Telkom Solo, dalam perencanaan pihak CDSA Telkom Solo tidak

dilaksanakan pada CDSA Telkom Solo, karena peran CDSA hanya

sebagai implementor program kemitraan. Perencanaan dilakukan oleh

CDC Pusat Telkom Bandung dan CD Area unit bisnis per regional yang

melibatkan stakeholders internal yaitu karyawan dan direksi serta

stakholders eksternal yaitu pemerintah dan masyarakat. Dalam

perencanaan program kemitraan menghasilkan beberapa kegiatan antara

lain peminjaman modal bagi UKM dan Koperasi serta kegiatan pembinaan

sebagai pendampingan.

Setelah rencana kegiatan ditetapkan maka tahap berikutnya diawali

dengan kegiatan sosialisasi kegiatan program kemitraan oleh CDC Telkom

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

melalui media Internet, namun karena minimnya akses dan pemahaman

internet yang dimiliki masyarakat menyebabkan informasi belum dapat

diserap secara luas oleh ukm dan koperasi yang menjadi sasaran program

kemitraan. Pemberitahuan dengan cara ini kurang dapat menjangkau

seluruh UKM dan Koperasi yang memerlukan bantuan pinjaman.

Sehingga masih banyak usaha kecil dan koperasi yang belum mengetahui

tentang adanya bantuan pinjaman program kemitraan yang dilakukan oleh

CDSA PT.Telkom Solo.

b. Pengorganisasian

Dalam pengorganisasian pihak yang bertanggung jawab dalam

pelaksanaan program kemitraan adalah divisi CDC Pusat yang

memberikan layanan program kemitraan di seluruh wilayah operasional

Telkom. Untuk pelaksananya CDC membawahi CD Area untuk

pelaksanaan di wilayah Divisi Regional. Dalam pelaksanaannya di

lapangan tugas CD Area yang terdiri dari beberapa Sub Area akan dibantu

oleh CDSA sebagai implementor program kemitraan yang bertugas di

lapangan secara langsung untuk kegiatan operasional program kemitraaan.

c. Pelaksanaan/Menggerakkan (actuating).

Dalam pelaksanaan program kemitraan yang dilaksankan oleh

CDSA Telkom Solo menggunakan model langsung yang semua

kegiatannya dikelola oleh divisi CDSA (Community Development Sub

Area). Dilihat dari sasaran penerima manfaat CSR bidang program

kemitraan yang dilakukan oleh Telkom ditujukkan bagi ukm & koperasi di

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

berbagai sektor perdagangan, jasa, industry, pertanian, peternakan,

perikanan dan lainnya. Kegiatan program kemitraan sudah berdasarkan

rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pelaksanaan penggerakkan

terdapat beberapa kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam

program kemitraan adalah pemberian bantuan pinjaman dan bantuan dana

hibah/ khusus pada mitra binaan. Sementara itu kegiatan pembinaan yang

dilaksanakan dalam program kemitraan oleh CDSA Telkom Solo antara

lain: pembekalan, pelatihan, dan promosi/ pameran.

Tujuan pelaksanaan CSR Program kemitraan oleh CDSA Telkom

Solo ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar

menjadi tangguh dan mandiri bagi masyarakat.

d. Pengawasan / Evaluasi (Controlling).

Evaluasi program kemitraan dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung secara teratur dan berkala bulanan, triwulan serta tahunan.

Evaluasi program kemitraan yang dilakukan secara langsung dengan

melakukan kunjungan secara langsung kepada mitra binaan untuk melihat

perkembangan usahanya. Monitoring juga dilakukan dengan mewajibkan

mitra binaan untuk membuat laporan keuangan usaha setiap triwulan yang

dikumpulkan kepada CDSA Telkom Solo. Hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi penyalahgunaan dalam pemanfaatan dana pinjaman oleh

mitra binaan yang diberikan CDSA Telkom Solo.

Dalam pencapaian kegiatan penyaluran dana pinjaman program

kemitraan pada tahun 2010 CDSA Telkom solo telah berhasil memenuhi

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

target salur sesuai dengan anggaran yang disediakan oleh CD Area 4

Jateng. Selain kegiatan pemberian pinjaman, kegiatan pembinaan untuk

mitra binaan berupa pembekalan, pelatihan dan promosi juga telah

dilaksanakan dengan baik, sebagai upaya pengembangan dan

pemberdayaan mitra binaan. Manfaat kegiatan pembinaan yang telah

dilaksanakan CDSA Telkom Solo, memberikan dampak positif bagi

pengelolaan manajemen dan kemajuan usaha mitra binaan sesuai dengan

tujuan yang dirumuskan dalam rencana program kegiatan. Seluruh

kegiatan program kemitraan yang dilaksanakan oleh CDSA Telkom Solo

akan dilaporkan dan dipertanggung jawabkan langsung kepada CD Area 4

Jateng & DIY.

2. Faktor-foktor yang menghambat pelaksanaan CSR program kemitraan

di CDSA Telkom Solo.

1) Kapasitas masyarakat dan kejujuran, Masih banyaknya mitra binaan yang

belum memiliki inovasi dan kreatifitas yang menjadi kendala bagi program

kemitraan yang mempunyai misi untuk mengembangkan UKM, Program

kemitraan akan menjadi sia-sia tanpa ada dukungan sebuah daya inovasi

dan kreatifitas yang tinggi dari mitra binaan, karena berapapun pinjaman

yang akan diberikan kepada mitra, belum dapat dimanfaatkan secara

optimal untuk mengembangkan usahanya sehingga tidak ada

perkembangan yang berarti yang dirasakan oleh perusahaan maupun mitra

binaan.

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Ketidak jujuran mitra binaan juga menjadi kendala bagi program

kemitraan, karena pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan tidak

digunakan sebagaimana untuk mengembangkan usahanya melainkan

untuk kepentingan pribadi. Sehingga pinjaman itu tidak berkembang

menjadi modal usaha yang produktif, hanya menjadi beban hutang dan

menyebakan kemacetan dalam angsuran pinjaman.

2) Partisipasi, belum ada usaha bersama dan masih kurangnya kesadaran

mitra binaan yang bermasalah yang tergabung dalam program kemitraan

untuk bekerjasama dan kooperatif kepada petugas CDSA Telkom Solo

dalam upaya penyelamatan dana program kemitraan. Hal ini menimbulkan

masalah ketika dilakukan penagihan terhadap mitra binaan yang macet,

yang menyebabkan kesulitan petugas CDSA Telkom Solo untuk

menghubungi mitra binaan yang bermasalah.

3) Sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan kondisi alam.

Sumber daya finansial, menjadi faktor yang mempengaruhi pelaksanan

program kemitraan, terbatasnya jumlah dana target penyaluran yang

tersedia yang diberikan CD Area 4 Jateng & DIY kepada CDSA Telkom

Solo menyebabkan banyaknya calon mitra binaan yang menjadi daftar

tunggu untuk mendapat pinjaman program kemitraan. Karena jumlah

permintaan mitra binaan yang mengajukan proposal program kemitraan

lebih tinggi daripada jumlah dana yang tersedia.

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Teknologi Informasi, hambatan dari faktor fisik ialah system

komputerisasi di CDSA Telkom Solo yang eror yang dapat menghambat

pekerjaan petugas dalam memasukan data, meskipun hal ini jarang terjadi.

Kondisi alam, terjadinya bencana alam dapat menghambat

pelaksanaan program kemitraan, karena apabila ada mitra binaan yang

memiliki usaha di wilayah lokasi bencana alam, yang menyebabkan

kerugian dan kebangkrutan usaha mitra binaan, hal ini akan menghambat

angsuran pinjaman.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilaksanakan oleh

penulis, maka penulis ingin memberikan beberapa saran pada CDSA Telkom

Solo yaitu:

1. Perusahan sebaiknya menginformasikan program kemitraan tidak

hanya melalui media internet. Petugas CDSA Telkom solo seharusnya

dapat melakukan sosialisasi secara langsung kepada para calon mitra

binaan dengan mendatangi tempat usaha-usaha ukm dengan

menggandeng paguyuban-paguyuban UKM, agar informasi program

kemitraan dapat diketahui oleh semua ukm dan menjangkau lebih luas

lagi.

2. Dalam melakukan kegiatan survey untuk menetukan calon mitra

binaan, petugas harus lebih selektif dan membuat investigasi lebih

mendalam, dengan menanyakan karakter / informasi calon mitra

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/10212/1/215691611201111261.pdf · 2013-08-21 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v MOTTO Sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

binaan kepada masyarakat lingkungan sekitar tempat usaha mitra

binaan, untuk mendapatkan karakter calon mitra binaan yang jujur.

3. Kesempatan pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat diberikan lebih

banyak lagi kepada mitra binaan agar mereka termotivasi untuk lebih

kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha. Kegiatan pelatihan

tidak hanya ditujukan untuk mitra binaan di bidang sektor industri,

perdagangan dan jasa. Perusahaan juga memberikan peluang dan

kesempatan bagi mitra binaan di bidang pertanian, peternakan dan

perikanan dengan memberkan pembinaan agrocultural,

pembudidayaan tanaman dan pengembangbiakan peternakan serta

perikanan untuk kemajuan para petani dan peternak, yang dapat

bekerjasama kepada pihak yang berkompeten atau universitas untuk

mendapatkan tenaga ahli nya untuk memberikan pembinaan dan

penyuluhan pada bidang tersebut bagi mitra binaan.

4. Perusahaan bisa memberikan punishment atau denda kepada mitra

binaan berupa pengembalian secara langsung uang pinjaman yang

diterima apabila terjadi penyalahgunaan uang pinjaman yang dilakukan

mitra binaan yang tidak sesuai dengan komitmen awal sesuai dalam

proposal. Sehingga dapat membuat mitra binaan jera, apabila ia

menggunakan uang pinjaman tidak untuk mengembangkan usaha.