perpustakaan.uns.ac.id...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK TERHADAP TINGKAT KESADARAN POLITIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : ESTI QOMARIYAH K 6406030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vandien

Post on 25-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK TERHADAP TINGKAT

KESADARAN POLITIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

ESTI QOMARIYAH

K 6406030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGAJUAN

PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK TERHADAP TINGKAT

KESADARAN POLITIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

ESTI QOMARIYAH

K 6406030

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Winarno, S.Pd, M.Si

NIP. 19710813 199702 1 001

Pembimbing II

Drs. Suyatno, M.Pd

NIP. 194703121980031001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan TIM Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan diterima untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Drs. Machmud Al Rasyid, S.H, M.Si

Sekretaris : Moh. Muhtarom, S.Ag, M.Si

Anggota I : Winarno, S.Pd, M.Si

Anggota II : Drs.Suyatno M.Pd

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Esti Qomariyah. PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK TERHADAP

TINGKAT KESADARAN POLITIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI

1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Januari 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : ada tidaknya pengaruh

yang positif dan signifikan antara Pemahaman politik terhadap tingkat kesadaran

politik siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Karanganyar Tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 9 kelas

sebanyak 304 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik

proporsional random sampling sejumlah 76 siswa. Teknik pengumpulan data

untuk variabel pemahaman politik (X) menggunakan tes dan data untuk variabel

kesadaran politik(Y) menggunakan metode angket yang bersifat tertutup. Teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis koefisien korelasi Product

Moment dari Pearson.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh harga r hitung 0,355 dan pada

taraf signifikansi 5% dengan db=n-2=74 diperoleh , r tabel 0,235, karena rhitung

> rtabel (0,355> 0,235), maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti terdapat

pengaruh yang positif, sedangkan harga thitung=3,269 dan pada taraf signifikansi

5% dengan db=n-2=74 diperoleh ttabel=1,993, karena thitung>ttabel maka Ha

diterima dan H0 ditolak berarti antara variabel X terhadap Y terdapat pengaruh

yang signifikan. Dari hasil analisis data di atas maka hipotesis yang berbunyi

tingkat kesadaran politik siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Karanganyar tahun

an sumbangan pengaruh

(KP) X terhadap Y sebesar 12,6%. Hal ini berarti 12,6% kesadaran politik siswa

pada kelas VII SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

dipengaruhi oleh pemahaman politik khususnya melalui mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan. Dan adapun persamaan regresi linear sederhana

diperoeh persamaan Y=72,9652+1,472 jadi dari persamaan regresi yang didapat

menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu unit atau adanya kenaikan satu angka

pada variabel X maka diikuti kenaikan Y sebesar kemiringan gradien garis regresi

sebesar 1,472.

keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara pemahaman politik terhadap tingkat kesadaran politik

siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Esti Qomariyah. THE EFFECT OF POLITICAL PERCEPTION ON THE

POLITICAL AWARENESS LEVEL IN THE XI GRADERS OF SMA NEGERI

1 KARANGANYAR IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011. Thesis,

Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas

Maret University. Januari. 2011.

The objective of research is to find out: whether or not there is a positive

and significant effect of political perception on the political awareness level in the

XI graders of SMA Negeri 1 Karanganyar in the School Year of 2010/2011.

This research employed a descriptive quantitative method. The population

of research was all XI graders of SMA Negeri 1 Karanganyar in the School Year

of 2010/2011 consisting of 9 class including 304 students. The sample of research

was 76 students taken using proportional random sampling technique. Technique

of collecting data used for political perception variable (X) was test and for

political awareness variable was closed-ended questionnaire method. Technique

o

analysis technique.

Considering the result of data analysis, it can be found that the r statistic

value is 0.355 and at significance level of 5% with db = n-2=74, r table is 0.235

because r statistic > r table (0.355 > 0.235), Ha is supported and H0 is not

supported meaning that there is a positive effect, meanwhile the t statistic value =

3.269 at significance level of 5% with db = n-2=74, t table = 1.993, because t

statistic > t table, Ha is supported and H0 is not supported meaning that there is

a significant effect of X on Y. From the result of data analysis above, the

political awareness level in the XI graders of SMA Negeri 1 Karanganyar in the

Negeri 1 Karanganyar in the School Year of 2010/2011 is affected by the political

perception particularly through the Civic Education subject. And the simple linear

regression equation obtained is Y = 72.9652 + 1.472X, so the regression equation

obtained indicates that each one unit increase in X variable will be followed by

1.472 increase in Y regression line gradient.

Based on the information above it can be concluded that there is a positive

and significant effect of political perception on the political awareness level in the

XI graders of SMA Negeri 1 Karanganyar in the School Year of 2010/2011.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup,

kita harus melakukannya.(Johann Wolfgang von Goethe)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan Kepada :

Bapak, Ibu tercinta yang telah memberikan

segalanya, semoga Allah SWT memberikan

kebaikan dan kemuliaan di dunia dan akhirat

Suami tercinta Andika Bayu Purnomo yang

telah memberikan semangat dan motivasi

selama ini, terima kasih buat segalanya.

Kakak, Adik dan Keponakan tersayang

Teman-Teman PKn angkatan 2006

Almamater

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai

pihak selama persiapan, pelaksanaan sampai akhir penyelesaian skripsi ini. Untuk

itu dalam kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan UNS.

2. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.

3. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FKIP UNS.

4. Dr. Sri Haryati, M.Pd. Ketua Program Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang telah berkenan memberi ijin dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Winarno S.Pd M.Si selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya

dan dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi

terselesaikannya skripsi ini.

6. Drs. Suyatno M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

dan dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi

terselesaikannya skripsi ini.

7. Drs. H. Sobirin M,M.Pd Kepala sekolah yang telah memberikan ijin try out

dan penelitian di SMA Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

8. Muh. Hendri Nuryadi, S.Pd, M.Sc, selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan serta pengarahan

9. Warsono S.Pd M.Pd selaku Guru PKn SMA Negeri 1 Karanganyar atas

segala bantuannya.

ix

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

11. Berbagai pihak atas segala bantuannya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan penulis. Dengan segala rendah hati penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan juga dunia pragmatika.

Surakarta , Januari 2011

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACK..................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. .. ........ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8

D. Perumusan Masalah ................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian....................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka tentang pemahaman politik............................. 10

1. Tinjauan tentang pemahaman .............................................. 10

2. Tinjauan tentang politik ........................................................ 14

3. Tinjauan tentang Kesadaran politik ...................................... 17

4. Tinjauan Pendidikan Politik .................................................. 21

5. Tinjauan tentang Pengaruh Pemahaman Politik terhadap

Kesadaran Politik .................................................................. 24

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Penelitian yang Relevan ....................................................... .......... 33

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 34

D. Perumusan Hipotesis ...................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 36

B. Metode Penelitian ....................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 39

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 58

1. Deskripsi Data Pemahaman Politik...................................... . 58

2. Deskripsi Data Kesadaran politik.......................................... 59

B. Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................... 60

1. Uji Normalitas ...................................................................... 61

2. Uji Linieritas ......................................................................... 61

C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 62

1. Pengujian Hasil Analis

2. Pe 64

3. Pembahasan Hasil Analisis data .......................................... 65

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 68

B. Implikasi ..................................................................................... 68

C. Saran ........................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

LAMPIRAN

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rencana waktu penelitian ................................................................. 37

Tabel 2. Jumlah sampel dari tiap kelas ........................................................... 41

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemahaman Politik ........................................... 58

Tabel 4. Distribusi frekuensi Kesadaran Politik .............................................. 59

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema kerangka berpikir ............................................................... 35

Gambar 2. Grafik Histogram Variabel Pemahaman Politik ............................ 59

Gambar 3. Grafik Histogram Variabel Kesadaran Politik ............................... 60

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar sampel ............................................................................... 75

Lampiran 2. Kisi-kisi uji coba tes pemahaman politik .................................... 76

Lampiran 3.Lembar uji coba tes pemahaman politik dan kunci jawaban ........ 77

Lampiran 4. Hasil validitas tes pemahaman politik ......................................... 84

Lampiran 5. Kisi-kisi tes pemahaman politik .................................................. 87

Lampiran 6. Lembar penelitian tes pemahaman politik dan kunci jawaban .... 88

Lampiran 7. Contoh perhitungan uji validitas tes pemahaman politik ............ 94

Lampiran 8. Contoh perhitungan uji reliabilitas tes ........................................ 95

Lampiran 9. Contoh perhitungan tingkat kesukaran ........................................ 98

Lampiran 10.Contoh perhitungan Daya Beda .................................................. 99

Lampiran 11. Daftar nama siswa sebagai responden try out ........................... 100

Lampiran 12. Kisi-kisi uji coba angket kesadaran politik................................ 101

Lampiran 13. Lembar uji coba angket kesadaran politik .. ............................. 102

Lampiran 14. Hasil uji validitas angket kesadaran politik... ............................ 106

Lampiran 15. Kisi-kisi penelitian angket kesadaran politik............................. 112

Lampiran 16. Lembar penelitian angket kesadaran politik .............................. 113

Lampiran 17. Contoh perhitungan uji validitas angket.... ................................ 116

Lampiran 18. Contoh perhitungan uji reliabilitas angket................................. 118

Lampiran 19. Deskriptif data pemahaman politik dan kesadaran politik . ..... 121

Lampiran 20. Tabel dan perhitungan uji normalitas variabel X ...................... 126

Lampiran 21. Tabel dan perhitungan uji normalitas variabel Y ...................... 130

Lampiran 22. Uji linieritas X terhadap Y dengan SPSS ................................. 133

Lampiran 23. Perhitungan Koefisien korelasi sederhana antara X dan

Perhitungan uji keberartian koefisien korelas dan koefisien determinasi ........ 139

Lampiran 24. Perhitungan Garis regresi Linear Sederhana ............................. 140

Lampiran 25. Daftar Tabel Harga Kritik dari r Product Moment .................... 144

Lampiran 26. 145

Lampiran 27. Permohonan ijin research / try out kepada rektor UNS di

Surakarta................ .......................................................................................... 146

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 28. Permohonan ijin menyusun skripsi kepada dekan c.q

pembantu dekan 1 FKIP-UNS di Surakarta .................................................... 147

Lampiran 29. Surat keputusan dekan FKIP tentang ijin penyusunan

skripsi/ makalah ............................................................................................... 148

Lampiran 30. Surat kepada kepala sekolah SMAN 1 KARANGANYAR

untuk mengadakan research ... 149

Lampiran 31. Surat Tidak Keberatan dari Badan Kesbang Pol & Linmas

150

Lampiran 32. Surat Rekomendasi Research/Survey dari BAPPEDA

......................................................................... 151

Lampiran 33. Surat Rekomendasi Research/Penelitian dari Disdikpora

Karang 152

Lampiran 34. Surat keterangan telah mengadakan research di SMAN 1

KARANGANYAR................................................................................. 153

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagian yang terpenting dalam kehidupan suatu bangsa adalah pendidikan,

yang pada dasarnya sudah ada dan dibutuhkan saat manusia mulai menghadapi

berbagai masalah kehidupan. Politik merupakan suatu permasalahan yang

berhubungan dengan pemerintahan dan kewarganegaraan di masyarakat.

Pendidikan dan politik merupakan dua elemen yang sangat penting dalam sistem

sosial politik di setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang.

Keduanya sering dilihat sebagai bagian yang terpisah dan tidak memiliki

hubungan apa-apa, tetapi keduanya saling menunjang dan saling mengisi.

Lembaga-lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam membentuk

perilaku politik masyarakat di negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, lembaga-

lembaga dan proses politik di suatu negara membawa dampak besar pada

karakteristik pendidikan di suatu negara tersebut.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

manusia secara integral. Di antara aspek kepribadian manusia itu adalah aspek

politik dan sosi Dari sisi lain, Pendidikan adalah

dan disertai dengan pemahaman yang baik, untuk menciptakan perubahan-

perubahan yang diharapkan pada perilaku individu, dan selanjutnya pada perilaku

komunitas dimana individu itu hidup , 2000:61).

Dalam artian umum, pendidikan politik adalah cara bagaimana suatu

bangsa mentransfer budaya politiknya dari generasi yang satu ke generasi

kemudian (Ramdlon Naning, 1982:1).

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Salah satu aspek yang menjadi tujuan pendidikan politik adalah aspek

kognitif yang arahnya adalah membangun pengetahuan politik warga negara

(civic knowledge). Pendidikan politik bagi warga negara adalah penyadaran warga

negara untuk sampai pada pemahaman politik atau aspek-aspek politik dari setiap

permasalahan sehingga dapat mempengaruhi dan ikut mengambil keputusan di

tengah medan politik dan pertarungan konflik-konflik. Pendidikan politik ini

diselenggarakan sebagai upaya edukatif yang sistematis dan intensif untuk

memantapkan kesadaran politik dan kesadaran bernegara (M.Khoiron, 1999:5).

Pelaksanaan pendidikan politik dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan adalah pelaksanaan yang wajib melalui pembelajaran dalam

kelas yang saat ini telah dilaksanakan dan dinilai oleh guru. Pada mata pelajaran

yang lain, pendidikan politik dapat diintegrasikan dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar dari mata pelajaran yang relevan. Pemilihan cara dan bentuk

pendidikan politik di sekolah dibebaskan kepada satuan pendidikan sesuai dengan

visi dan misi masing-masing satuan pendidikan.

Tujuan dari pendidikan politik salah satunya adalah membentuk kesadaran

politik, cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan kesadaran politik pada

generasi muda adalah salah satunya dengan melalui jalur sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal, salah satunya melalui mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) yaitu pada tingkat jenjang sekolah menengah ke atas

(SMA). PKn memiliki tujuan utama untuk membentuk siswa yang mampu

berpikir kritis, berpikir kreatif, bertindak demokratis dalam setiap aspek

kehidupannya, mempunyai rasa tanggung jawab dan juga dapat berperan serta

dalam proses pengambilan keputusan. Ruang lingkup materi PKn lebih banyak

menitikberatkan pada disiplin ilmu hukum, kewarganegaraan, dan politik.

Pendidikan tentang politik yang ada dalam PKn memiliki misi utama untuk

membina siswa agar melek politik. Misi dari mata pelajaran PKn itu sendiri yaitu

"membentuk warga negara yang baik yakni warga negara yang sanggup

melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bernegara, dilandasi oleh

kesadaran politik, kesadaran hukum, dan kesadaran moral". Untuk mewujudkan

misi di atas, jelas bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kewarganegaraan yang multidimensional agar dapat menjalankan hak dan

kewajibannya dalam berbagai aspek kehidupan (Muchson, 2000).

Dalam dunia pendidikan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu

pendidikan yang memiliki peran sangat penting. Hal ini terbukti dari

diwajibkannya pelajaran pendidikan kewarganegaraan mulai dari tingkat SD

sampai dengan Perguruan tinggi. Mengingat Pendidikan Kewarganegaraan

memiliki peran yang sangat penting untuk menjadikan dan menghasilkan

manusia-manusia yang mampu berwarga negara yang baik dan benar yang sadar

akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Karena pada hakikatnya

merupakan suatu pendidikan yang berupaya sadar dan terencana untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati

diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam

bela negara. Dan diharapkan siswa itu memiliki pemahaman yang baik mengenai

pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan

moral yang pada akhirnya nanti dapat dipraktekan dalam kehidupan baik dalam

masyarakat, bangsa maupun negara.

Dengan demikian materi tentang politik dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) diharapkan dapat mendorong siswa melakukan hal yang

positif dengan memiliki kesadaran akan politik sesuai dengan harapan semua

pihak, termasuk lingkungan. Namun kenyataannya hal itu bertolak belakang,

banyak siswa yang tidak paham dengan pemahaman konsep politik sebagai upaya

menumbuhkan kesadaran akan politik. Hal itu dapat dilihat dari masih adanya

tindakan yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah yang mencerminkan

rendahnya kesadaran siswa terhadap kesadaran akan hubungannya dengan politik

khusunya dalam bentuk kegiatan di sekolah.

Kesadaran politik itu menyangkut pengetahuan, minat dan perhatian

seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik. Tingkat kesadaran politik

diartikan sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap

masalah kenegaraan dan atau pembangunan (Budiarjo, 1982:22). Kesadaran

politik berbanding lurus dengan pendidikan politik di masyarakat itu sendiri.

Semakin kuat pendidikan politik dalam masyarakat maka kesadaran politiknya

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

juga semakin kuat (Theresia Audita Guretti, 2009). Dengan kesadaran politik

yang tinggi, diharapkan ada pemulihan sistem yang berpegang erat pada pancasila

dan mengusahakan kesejahteraan bersama. Dan ketika tingkat kesadaran

berpolitik masyarakat sudah tinggi, maka niscaya dengan sendirinya sistem

demokrasi akan berjalan, dengan tentunya didasari sikap patriotisme dan

nasionalisme yang ada. Pengetahuan dan pemahaman warga negara terhadap

konsep-konsep politik dasar tertentu menjadi sangat penting untuk di bangun,

karena tanpanya kesadaran politik yang kritis tidak mungkin ditumbuhkan

(M.Khoiron, 1999:51).

Berkenaan dengan pemahaman tentang politik ini, siswa sebagai bagian

masyarakat yang nantinya juga akan sebagai calon pemilih pemula, maka melalui

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan siswa mampu untuk

dapat memahami kehidupan bernegara dan lingkungan sosialnya. Dalam jalur

pendidikan formal di sekolah, sebagaimana kita ketahui bahwa penanaman

kesadaran politik yang dapat dilakukan melalui pembelajaran tentang politik

dalam mata pelajaran di sekolah serta melalui organisasi maupun kegiatan-

kegiatan intra maupun ekstra kurikuler yang ada di sekolah, sedangkan dalam

jalur non formal proses tersebut berjalan melalui komunikasi sosial secara timbal-

balik di lingkungan keluarga, mengemukakan pendapat di muka umum dalam

organisasi-organisasi kemasyarakatan serta forum-forum kemasyarakatan lainnya.

Keterlibatan generasi muda dalam bidang politik saat ini sangatlah

penting. Keberadaan generasi muda sendiri merupakan asset yang berharga demi

keberlangsungan suatu sistem politik. Partisipasi mereka dalam bidang politik

sangat diperlukan karena di masa mendatang mereka yang akan memegang

kendali terhadap jalannya sistem politik yang berlaku. Oleh karena itu, siswa

sebagai bagian dari generasi muda, hendaknya harus mulai ditanamkan

pentingnya kesadaran politik dalam diri mereka sedini mungkin. Kesadaran

politik pada diri siswa di sekolah, salah satunya dapat kita lihat dari bagaimana

daya kritis siswa dalam berdiskusi di kelas, juga pengalaman dalam belajar

konsep berpolitik seperti pada saat pemilihan ketua kelas ataupun ketua OSIS di

sekolah.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Namun demikian pada kenyataannya masih terjadi permasalahan yang

berkaitan dengan kesadaran politik ini. Hal ini dapat dilihat dari masih terdapat

siswa yang memiliki kesadaran politik di dalam lingkungan sekolah yaitu masih

terdapat siswa yang kurang memiliki daya kritis pada saat berdiskusi didalam

kelas, maupun di dalam pemilihan serta pada saat menganggapi suatu kebijakan

yang dibuat dalam OSIS. Sebagai contoh lain di masyarakat luar, dimana masih

adanya fenomena golput di masyarakat yang terjadi dalam pemilihan umum, salah

satunya yaitu dimana pihak remaja yang sebagai salah satu bagian dari pemilih

pemula, masih ada sebagian yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pilkada

dan sebagian dari remaja tersebut rata-rata masih duduk dibangku sekolah. Hal

tersebut disebabkan salah satunya karena masih kaburnya pandangan para remaja

dalam dalam memahami politik (Edy Rachmad, 2010). Selain itu didalam

masyarakat ini juga masih banyak terjadinya persoalan adanya fenomena politik

uang, Baik dalam pemilu legislatif maupun pilkada masih banyak terjadi praktek

money politik. Adapun masyarakat yang kesadaran politiknya rendah memang

cenderung mudah dipermainkan dengan politik uang, hal ini akan merugikan

pihak masyarakat yang memiliki kesadaran politik yang tinggi(Iriani Permatasari,

2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka pemahaman tentang konsep politik

sangat diperlukan untuk mendorong adanya keseimbangan antara pemahaman

tentang politik dengan kesadaran politik yang diwujudkan dengan sikap dan

perilaku positif terhadap kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai Warga

Negara dalam bentuk di lingkungan sekolah maupun sosial masyarakat. Karena

kurangnya pemahaman menunjukan siswa tidak tahu dan mengerti mengenai hal

yang telah diajarkan, dan ini akan berpengaruh pada tindakan yang dilakukannya.

Apabila mereka mengerti dan paham secara otomatis mereka akan tahu dan sadar.

Di sinilah kita melihat betapa perlunya memberikan pelajaran tentang politik dan

memberikan pemahaman yang cukup akan materi mengenai politik tersebut.

Melalui pemahaman materi khususnya politik yang cukup diharapkan akan dapat

mempengaruhi proses penanaman kesadaran politik pada diri siswa, yang akan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

berguna dalam kehidupan kemasyarakatan, dimana kehidupan politik merupakan

salah satu seginya.

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka penulis dalam hal

ini terdorong untuk mencoba meneliti apakah ada pengaruh antara pemahaman

politik terhadap tingkat kesadaran politik yang dimiliki siswa kelas XI di SMAN 1

Karanganyar.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan, yaitu :

1. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi hak asasi

manusia belum memberikan pemahaman politik yang berorientasi pada

kesadaran akan politik.

2. Semakin menurunnya kesadaran siswa akan politik di lingkungan sekolah.

3. Rendahnya pemahaman politik pada diri siswa memungkinkan siswa kurang

mengerti dalam sikap dan tindakannya.

4. Rendahnya kesadaran akan politik yang diasumsikan berkaitan dengan tinggi

rendahnya pemahaman politik yang di miliki siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis membatasi masalah

yang akan diteliti, agar penelitian jelas dan berjalan dengan baik, yakni pada

masalah rendahnya kesadaran akan politik yang diasumsikan berkaitan dengan

tinggi rendahnya pemahaman politik yang di miliki siswa

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah,

maka rumusan masalahnya adalah :

yang positif dan signifikan antara pemahaman politik

terhadap tingkat kesadaran politik siswa kelas XI di SMAN 1 Karanganyar

Tahun Pelajaran 2010/2011

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah yang telah dikemukakan serta sejalan dengan masalah yang

dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

pemahaman politik terhadap tingkat kesadaran politik siswa kelas XI di SMAN 1

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang politik dalam

meningkatkan kesadaran politik pada diri siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Memberikan masukan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahamannya tentang politik agar dapat membantu menumbuhkan serta

penanaman kesadaran berpolitik pada mereka.

b. Bagi Sekolah

Memberikan bahan masukan bagi pihak sekolah untuk selalu memberikan

dukungan yang baik kepada seluruh siswa-siswinya agar mereka tetap bersikap

baik serta sadar akan politik.

c. Bagi Guru

Memberi masukan bagi guru untuk berperan serta menumbuh kembangkan

kesadaran politik pada diri siswa melalui pengetahuan dan pemahaman politik

yang khususnya diberikan dalam mata pelajaran Pkn di sekolah.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Pemahaman Politik

a. Pengertian Pemahaman

suatu hal. Pemahaman (comprehention) diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap

objek dan materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dengan sebaik-baiknya terhadap objek yang dipelajari.

Menurut Cece Rakhmat dan Didi Suherdi (2001:51) mengatakan bahwa

pemahaman merupakan :

untuk memahami bahasa-bahasa atau bahan ajar yang dipelajari. Dengan

kemampuan ini siswa mampu menterjemahkan dan mengorganisasikan

bahan-bahan yang diterima kedalam bahasanya sendiri. Kata-kata kerja

yang digunakan untuk menyampaikan kemampuan ini antara lain

menjelaskan, merumuskan dengan kata-kata sendiri, menyimpulkan dan

member

Sedangkan pengertian pemahaman menurut Suharsimi Arikunto

memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasi, memberi contoh, menuliskan

seseorang dapat

membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta dan

konsep dari suatu bahan yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman adalah

merupakan suatu kemampuan berpikir seseorang untuk dapat menginterprestasi

materi yang diperoleh dengan menjelaskan, menyimpulkan, serta merumuskannya

dan memberikan contoh secara benar. Seseorang yang paham berarti mereka

mengerti secara benar apa yang diketahuinya.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dalam dunia pendidikan di lakukan penilaian untuk dapat mengukur hasil

belajar seorang siswa. Saat ini dikenal tiga ranah perilaku yang dapat dijadikan

acuan dalam mengembangkan instrumen penilaian. Benyamin S. Bloom dalam H.

Rosjidan dkk (2001:4) membagi tujuan pendidikan atas tiga ranah perilaku yaitu

Pembagian ini dalam dunia pendidikan di kenal dengan sebutan

Taksonomi Bloom. Penjelasan dari tiga ranah tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Perilaku Kognitif

Perilaku kognitif merupakan perilaku siswa dalam upaya mengenal

dan memahami bahan ajar yang dipelajari secara hierarki.

b. Perilaku Afektif

Perilaku afektif merupakan perilaku siswa dalam menerima dan

menginternalisasikan sesuatu yang dikomunikasikan kepadanya

sehingga menjadi bagian yang menyatu dengan dirinya. Jadi perilaku

ini merupakan penghayatan aspek perilaku ini mencakup tahap

penerimaan, respon, penghargaan, pengorganisasian, karakterisasi.

c. Perilaku Psikomotor

Perilaku psikomotori menunjukan pada segi ketrampilan/kemahiran

siswa untuk memperagakan suatu kegiatan/tindakan. Jadi keterampilan

ini lebih kearah fisik. Aspek-aspek perilaku ini mencakup menirukan,

memanipulasi, mengartikulasi, dan menaturalisasikan.

Dengan demikian berdasarkan uraian di atas maka dalam mengukur

pemahaman siswa ini termasuk dalam ranah kognitif.

b. Tingkatan Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu tingkatan dari aspek perilaku kognitif. Dalam

hubungannnya dengan satuan pelajaran, pemahaman sebagai salah satu aspek

yang penting.

Aspek kognitif ini dibedakan atas enam jenjang menurut taksonomi Bloom (1956)

dalam Daryanto (1997: 103) yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan penilaian. Masing-masing tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah aspek yang paling besar dalam taksonomi Bloom,

seseorang dituntut untuk mengenali dan mengetahui adanya konsep,

fakta atau istilah-istilah, dan lain sebagainya dan harus mengerti atau

dapat menggunakannya.

b. Pemahaman (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek dan

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebaik-baiknya terhadap objek yang dipelajari.

c. Penerapan (application)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari dari situasiatau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di

sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen- komponen, tetapi masih dalam struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analis ini dapat dilihat dari penggunaan kata- kata kerja

misalnya dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain itu suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi - formulasi yang ada.

Misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan,

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

f. Penilaian (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilain

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria- kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan tes atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkat

tingkat tersebut di atas.

Pemahaman seseorang terhadap suatu obyek atau peristiwa dimulai dari tahap

awal hingga tahap akhir yang menunjukkan seseorang tidak hanya mengetahui

suatu masalah tetapi juga mengerti serta memahami dengan apa yang telah ia

pelajari. Tingkatan pemahaman menurut Buxton dalam Wahyudi (2002:69) dibagi

dalam empat tingkatan yaitu sebagau berikut ;

1) Tingkatan pertama disebut tingkatan pemahaman meniru (rote learning).

Pada tingkatan ini siswa dapat mengerjakan suatu soal tetapi tidak tahu

mengapa.

2) Tingkatan kedua disebut tingkatan pemahaman observasi (observational

understanding). Pada tingkatan ini siswa menjadi lebih mengerti setelah

melihat adanya suatu pola (pattern) atau kecenderungan.

3) Tingkatan ketiga disebut tingkatan pemahaman pencerahan (insightful

understanding). Pada tingkatan ini, sebagai ilustrai, ada seorang siswa yang

mampu menjawab soal-soal dengan baik dan tepat, tetapi baru kemudian

menyadari mengapa dan bagaimana dia dapat menyelesaikannya setelah

melakukan diskusi ulang atau mempelajari ulang materinya. Kemudian dia

4) Tingkatan keempat disebut tingkatan pemahaman relasional. Pada tingkatan

ini, siswa tidak hanya tahu tentang penyelesaian suatu masalah tetapi dia

juga dapat menerapkannya pada situasi lain, baik yang relevan maupun

yang lebih kompleks.

Berdasarkan tingkatan pemahaman di atas, dapat dikatakan bahwa sangatlah

penting untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman yang diperoleh siswa

terhadap materi yang diajarkan. Kemampuan kognitif siswa akan

mempengaruhi keberhasilan dalam pemahaman materi selanjutnya. Siswa yang

mempunyai kemampuan kognitif tinggi biasanya lebih mudah memahami materi

selanjutnya dibanding siswa yang mempunyai kemampuan kognitif yang rendah.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkatan Pemahaman Siswa

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatan pemahaman siswa menurut Wahyudi

dalam jurnal pendidikan dan kebudayaan, No.036, Tahun ke-8, Mei 2002 adalah

sebagai berikut :

1) Faktor pertama adalah tingkat usia siswa (tingkat sekolah :SD, SLTP atau

SMU).

2) Faktor kedua adalah pendekatan yang digunakan guru dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM).

3) Faktor ketiga adalah motivasi siswa.

Demikian tingkat pemahaman pada siswa tersebut tergantung pada diri

siswa itu sendiri dalam mempelajari suatu materi yang diberikan. Semakin tinggi

tingkat usia siswa atau tingkat sekolah, motivasi siswa, dan pendekatan yang

digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar maka semakin tinggi pula

tingkatan pemahaman siswa terhadap suatu materi dan begitu pula sebaliknya.

d. Pengertian Politik

Politik Secara etimologis, berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota

atau negara kota.

Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warganegara,

politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang

berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan.

Rafael Raga Maran (2001:18) mengungkapkan tentang politik sebagai

berikut:

Dari berbagai upaya untuk menjelaskan esensi (pengertian) politik, tampak

bahwa perhatian dan sentral dari politik adalah penyelesaian konflik antar

manusia, proses pembuatan keputusan-keputusan ataupun pengembangan

kebijakan-kebijakan secara otoritas yang mengalokasikan sumber-sumber

dan nilai-nilai tertentu atau pelaksanaan kekuasaan dan pengaruhnya

didalam masyarakat.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Haryono (2006:116) Pengertian politik berdasarkan

penggunaannya meliputi dalam arti kepentingan umum dan politik dalam arti

kebijaksanaan (policy). Penjelasan selengkapnya mengenai dua hal tersebut

sebagai berikut :

1) Dalam arti kepentingan umum/segala usaha untuk kepentingan umum,

baik yang berlaku di bawah kekuasaan negara dipusat maupun

didaerah, lazim disebut politics (bahasa inggris berarti: suatu rangkaian

asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan tertentu/suatu keadaan yang kita kehendaki

disertai dengan jalan cara dan alat yang akjan kita gunakan untuk

mencapai keadaan yang kita inginkan.

2) Dalam arti kebijaksanaan (policy)

Politik dalam arti kebijaknsanaan (policy) adalah penggunaan

pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin

terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atas keadaan yang kita

kehendaki.

Menurut pendapat Mr. Van der goes van Natern dalam F. Isjwara

ntuk

politik aktual yang dihadapi sehari-hari, dan masalah-masalah aktual tentang

negara dan pemerintah.

Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang

dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

berkisar di lingkungan kekuasaan negara atau tindakan-tindakan yang

dilaksanakan oleh penguasa negara. Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia

sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun

dalam aspek kehidupan lainnya. Politik yakni kesadaran bermasyarakat, bukanlah

sesuatu hal yang harus dihindarkan. Tetapi politik harus diselenggarakan sesuai

kebutuhan, dan politik harus dapat menjawab tantangan hari depan. Dengan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

berpolitik sebenarnya disiapkan suasana di mana cita-cita dapat diselenggarakan

(Naning Ramdlon, 1982:89).

Dengan demikian dapat disimpulkan politik merupakan segala sesuatu yang

menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan

tujuan pribadi seseorang (private goals) dan berhubungan dengan

kewarganegaraan dalam bermasyarakat, politik ini menyangkut kegiatan berbagai

kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan - kegiatan perseorangan. Politik

merupakan kesadaran bermasyarakat dan politik yang dihadapi dalam

permasalahan sehari-hari dalam masyarakat serta tentang negara dan

pemerintahan.

Kehidupan politik sangat mempengaruhi pendidikan, sebaliknya pendidikan

adalah institusi yang penting perananya dalam hal pengembangan bidang politik.

Menurut Coleman dalam Arif Rohman (2009:55) menyebutkan bahwa peranan

sistem persekolahan dalam bidang politik, yaitu: (1) sosialisasi politik, yaitu

sistem persekolahan merupakan institusai untuk sosialisasi peserta didik terhadap

budaya politik nasional; (2) seleksi dan latihan bagi kaum elit dalam bidang

politik; (3) integrasi dan pembangunan kesadaran politik nasional. Sosialisasi

politik merupakan proses yang memberikan kemungkinana bagi seseorang untuk

mengalami internalisasi norma dan nilai suatu sistem politik. Sekolah merupakan

salah satu agen sosialisasi politik yang terpenting. Melalui sekolah, seleksi

dilakukan kepada calon elit politik melalui interaksi dan latihan berdemokrasi dan

kepemimpinan.

Berdasarkan uraian di atas maka pemahaman politik ini dapat dikatakan sebagai

suatu kondisi yang mengerti akan suatu permasalahan yang berhubungan dengan

pemerintahan maupun kewarganegaraan dalam bermasyarakat. Dalam hal ini

adalah pemahaman materi politik di sekolah, khususnya pada jenjang sekolah

menengah atas terdapat materi-materi yang dipelajari tentang politik.

e. Definisi Konseptual Pemahaman Tentang Politik

Pemahaman tentang politik adalah suatu kondisi dimana seseorang mengerti

secara benar dan tahu akan permasalahan yang berhubungan dengan pemerintahan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

maupun kewarganegaraan dalam bermasyarakat hubungannya dengan lingkungan

sosial masyarakatnya. Pemahaman politik secara konseptual diartikan sebagai

suatu kondisi seseorang dalam menangkap materi yang berhubungan tentang

politik.

Setelah diketahui definisi konseptual pemahaman politik selanjutnya dijelaskan

definisi operasional pemahaman politik.

f. Definisi Operasional Pemahaman Tentang Politik

Pemahaman dalam hal tentang materi politik disini khususnya dipilih yaitu secara

umum yang biasa dipelajari di dalam jenjang sekolah yang masuk dalam materi

pelajaran. Diantaranya yaitu yang akan dijabarkan kedalam beberapa indikator

dibawah ini :

1. Mendeskripsikan pengertian politik

2. Menjelaskan tentang macam-macam sistem politik yang berlaku di

Indonesia

3. Menganalisis tentang fungsi partai politik

4. Mendeskripsikan bentuk-bentuk partisipasi politik

2. Tinjauan Tentang Kesadaran Politik

a. Pengertian Kesadaran Politik

Kesadaran adalah suatu kondisi psikologis yang tanggap terhadap sesuatu

hal, sedangkan politik adalah segala hal ikhwal tentang negara. Jadi kesadaran

politik berarti suatu kondisi psikologis yang tanggap terhadap segala hal ikhwal

negara (Ramdlon Naning, 1982:64). Jika kesadaran politik itu berarti tanggap

terhadap segala hal ikhwal kenegaraan, maka apabila kesadaran politik itu harus

ditingkatkan berarti harus lebih tanggap terhadap hal ikhwal kenegaraan.

Definisi kesadaran politik menurut Petter dalam

Ruslan (2000:94) adalah:

-nilai yang membentuk

wawasan politik individu, ditinjau dari keterkaitannya dengan kekuasaan

Manusia yang sadar menurut S a yang memiliki

pandangan ideologi yang kritis, rasa keterikatan dengan masyarakat tertentu dan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mengenal kondisi komunitas tersebut. Manusia yang memiliki rasa

tanggungjawab individu dalam menghadapi problematikanya, di format

karakternya oleh perasaan kolektif dan paartisipasif dalam perjalanan dan

pekerjaan masyarakatnya. Dengan kesadaran itu ia benar-benar mengerti dan

mampu menangkap situasi dan kondisi zaman dan masyarakat setempat (Ustman

, 2000:95)

Dekat dengan definisi ini adalah analisis Paulo farayeri dalam Ustman

(2000:95) :

Kasadaran adalah pengetahuan yang kritis, pandangan yang benar

terhadap realitas dan pemahaman yang baik terhadap dunia dimana

manusia itu hidup, kemudian berusaha mengubahnya. Kesadaran adalah

instrumen kritis yang digunakan oleh orang-orang tertindas untuk

menyingkap hakekat diri dan mereka yang menindasnya. Ketika mereka

menyadari hakekat penindasan dan mengerti bahwa ia hanyalah sekedar

sandungan yang bisa dilewati, saat itulah awal usaha mereka menuju

pembebasan. Mengerti saja tidak cukup untuk merealisasikan kebebasan.

Karenanya, ia harus benar-benar menjadi kekuatan riil yang dapat

menggerakan aksi perjuangan.

Kesadaran politik, sesuai dengan definisi diatas mencakup :

a. pandangan yang komperehensi,

b. wawasan yang kritis,

c. rasa tanggung jawab dan

d. keinginan untuk mengubah, dalam rangka mewujudkan kebebasan atau

menghadapi berbagai problematika sosial.

Sedang dari konsepsi politik menurut

(2000:96), kesadaran politik adalah :

Pandangan universal yang mencakup wawasan politik, nilai-nilai dan

orientasi politik, yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi,

kondisi problematika masyarakatnya, memecahkannya, memberikan

keputusan dan menentukan pendirian terhadapnya, yang mendorongnya

untuk bergerak dalam rangka merubah atau mengembangkannya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran

politik merupakan suatu kondisi seseorang yang tanggap terhadap suatu

pandangan universal yang mencakup wawasan politik, nilai-nilai dan orientasi

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

politik, yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi

problematika masyarakat, dan dapat memecahkannya.

b. Unsur-unsur Kesadaran Politik

Di dalam kesadaran politik mencakup unsur-unsur yang meliputi

diantaranya yaitu :

1) Kesadaran islam yaitu tentang konsepsi secara benar dan menyeluruh yang

dengannya seorang individu mampu menyikapi realita yang terjadi dengan

segala aspek-aspeknya sesuai pandangan intelektual yang telah terbentuk

pada dirinya. Dalam hal ini kesadaran didasarkan pada pandangan hidup

seseorang dengan kata lain sesuai dengan keyakinan setiap orang. Jadi

pada dasarnya kesadaran islam dalam pengertian ini yaitu kesadaran dalam

konsep islam, namun demikian bukan berarti seseorang yang selain agama

islam tidak berarti tidak memiliki kesadaran politik, karena hal tersebut

didasarkan pada keyakinan/pandangan hidup masing-masing.

2) Kesadaran gerakan yaitu kesadaran untuk membentuk organisasi atau

gerakan yang bekerja guna mewujudkan cita-cita bersama, tergabung dan

terlibat disana dengan berupaya memberikan kontribusi maksimal bagi

perkembangan organisasi atau gerakan tersebut.

3) Kesadaran akan problematika politik yang terjadi dimasyarakatnya,

meliputi kesadaran akan masalah hukum islam, kebebasan dan

keterjajahan, kebebasan politik , masalah persatuan dan sebagainya.

4) Kesadaran akan hakikat sikap politik yaitu kesadaran akan substansi

sekitar sikap politik dimana individu menjadi sadar dan mampu

memahami peristiwa politik serta sadar akan peristiwa atau masalah politik

itu sendiri. Termasuk diantaranya adalah mempelajari masalah-masalah

politik umum, mempelajari arus politik dan peristiwa-peristiwa politik

yang terjadi dan menentukan sikap terhadapnya, dan memonitor peristiwa-

peristiwa politik yang sedang berkembang ( ,

2000: 417).

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Cara-cara untuk mencapai kesadaran politik

Ada beberapa cara dalam mencapai kesadaran politik yang melalui beberapa hal

yaitu :

1) Arahan politik secara langsung, baik melalui jalur formal maupun non

formal, melalui penjelasan-penjelasan politik, usaha-usaha bimbingan, dan

pengajaran pendidikan politik langsung, yang dilakukan oleh para pemikir

dan pemimpin politik.

2) Pengalaman politik yang didapatkan dari partisipasi politik.

3) Kesadaran yang muncul dari belajar secara mandiri. Misalnya membaca

koran dan buku-buku tentang politik, serta mengikuti berbagai peristiwa.

4) Kesadaran yang lahir melalui dialog-dialog kritis.

5) Ditambah dengan kesadaran politik yang merupakan hasil dari dua

metode, yaitu apprenticeship dan generalisasi. Maka seluruh metode ini

akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan kesadaran politik.

( n, 2000:96)

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik

Kesadaran politik dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, dalam Ustman

n (2000:97-98) faktor yang mempengaruhi kesadaran politik

yang terpenting diantaranya adalah :

1) Jenis kultur politik di mana individu itu tumbuh darinya atau dengan kata

lain, tabiat kepribadian politik yang terbentuk darinya.

2) Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi dimasyarakat.

3) Berbagai kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki individu, juga

tingkat pendidikannya.

4) Adanya pemimpin politik/sejumlah tokoh politik yang genius yang mampu

memberikan arahan politik kepada masyarakat luas.

e. Definisi Konseptual Kesadaran Politik

Kesadaran politik adalah suatu kondisi yang tanggap mengerti tentang hal

yang mencakup wawasan/pengetahuan politik, nilai-nilai dan orientasi politik,

yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi problematika

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

masyarakatnya, memecahkannya, memberikan keputusan dan menentukan

pendirian terhadapnya, yang mendorongnya untuk bergerak dalam rangka

merubah atau mengembangkannya.

f. Definisi Operasional Kesadaran Politik

Kesadaran politik pada siswa dapat dilihat melalui beberapa indikator yang

meliputi :

1. Kesadaran dalam menyikapi realita yang terjadi dengan sesuai pandangan

yang terbentuk pada dirinya.

2. Kesadaran untuk membentuk organisasi/gerakan dalam mewujudkan cita-cita

bersama.

3. Kesadaran untuk mengerti akan problematika politik yang terjadi di

masyarakatnya.

4. Kesadaran akan hakikat sikap politik dimana individu menjadi sadar dan

mampu memahami peristiwa politik serta sadar akan peristiwa atau masalah

politik.

3. Tinjauan Tentang Pendidikan Politik

Dalam membahas mengenai kesadaran politik kita juga harus tahu dan

mengerti tentang pendidikan politik, karena kesadaran politik merupakan salah

satu unsur yang terkandung di dalam pendidikan politik.

Sebagaimana yang telah dijelaskan menurut

(2000:87) bahwa di dalam membahas pengertian pendidikan politik, maka di sana

terkandung unsur-unsur diantaranya yaitu (1) kepribadian politik; (2) kultur

politik; (3) lembaga-lembaga pendidikan politik; (4) kesadaran politik; (5)

partisipasi politik; (6) manusia dan warga negara.

a. Pengertian Pendidikan Politik

Pada hakekatnya secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendidikan

politik adalah pendidikan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik

adalah aktivitas yang bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi-

orientasi politik pada individu. Ia meliputi keyakinan konsep yang memiliki

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

muatan politis, meliputi juga loyalitas dan perasaan politik serta pengetahuan dan

wawasan politik yang menyebabkan seseorang memiliki kesadaran terhadap

persoalan politik dan sikap politik (Anonim, 2010).

Pendidikan Politik di Indonesia merupakan rangkaian usaha untuk

memantapkan dan meningkatkan kesadaran politik dan kenegaraan guna

menunjang kelestarian Pancasila dan UUD 1945 sebagai budaya politik bangsa.

Pendidikan politik adalah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang

bertanggung jawab dalam politik (Kartini kartono, 1996:14).

b. Lembaga-Lembaga Pendidikan Politik

Lembaga-lembaga pendidikan politik terdiri dari lembaga formal dan

informal, yaitu :

(1) Keluarga

(2) Sekolah

(3) Kelompok penekan (pressure Group): seperti Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), organisasi profesi, organisasi masyarakat, asosiasi-

asosiasi dan sebagainya.

(4) Media massa.

(5) Partai Politik.

, 2000:106)

Sedangkan dalam (2000:76) yang berkaitan

dengan metodologi pendidikan politik adalah melalui dua cara :

1) Metode pengajaran tidak langsung, dimana proses untuk

mendapatkannya melalui berbagai persiapan dan orientasi secara

umum yang ia sendiri tidak harus bersifat politis akan tetapi

mempengaruhi perkembangan kepribadian individu. Misalnya melalui:

a. Apprenticeship (pemagangan atau pelatihan) dari bebagai aktivitas

organisasi individu yang non politis, misalnya kelembagaan atau

organisasi kemasyarakatan.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Generalization artinya memperluas cakupan nilai-nilai sosial di

berbagai bidang politik yang akhirnya membentuk orientasi

politiknya.

2) Metode pengajaran langsung yaitu proses kegiatan yang dengannya

terjadi transformasi muatan politik tertentu pada individu, dengan

tujuan membentuk orientasi-orientasi politik misalnya:

a) Political Learning (Pembelajaran Politik) yaitu berbagai proses

kegiatan yang dimaksudkan untuk menstransfer orientasi-orientasi

politik kepadsa orang lain, baik melalui jalur formal maupun non

formal.

b) Imitation (meniru) dimana meniru cara hidup pemimpin dan tokoh

merupakan sumber penting bagi nilai-nilai dan orientasi-orientasi

politik.

c) Pengalaman-pengalaman politik, yakni hal-hal yang diperoleh

seseorang melalui partisipasi politik.

pendidikan politik siswa harus diajarkan atau dibimbing untuk menilai hakikinya;

bermusyawarah, mengajukan argumen-argumen yang baik, dan yang terpenting

pendidikan politik terbentuk warga negara yang dapat menilai dirinya sendiri,

aktif dalam bermusyarawah, dapat mengajukan pendapat secara rasional,

semuanya sebagai wujud dari kecintaannya terhadap kebenaran.

Pendidikan politik sebagai bagian pendidikan, secara umum didasari oleh

asumsi bahwa pendidikan politik mencakup warga negara terhadap kultural serta

mempelajari sikap-sikap politik dan prilakunya terhadap politik.

that education

and political structure of society are closely linked has probably always been

recognized (ada keterkaitan yang erat antara pendidikan dan struktuir politik yang

Dalam hal ini dijelaskan bahwa setiap

pendidikan memiliki ciri politis tertentu yang dirancang untuk membimbing anak-

anak dalam mengerjakan segala kegiatannya.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pendidikan politik di sekolah dapat diajarkan melalui mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan. Salah satu tujuan dari pendidikan politik adalah

mendidik agar seseorang tersebut memiliki kesadaran dalam berpolitik dan melek

akan politik. Sehingga pada akhirnya melalui pendidikan politik tersebut akan

memungkinkan untuk mengubah manusia dari statusnya sebagai warga negara

karena terpaksa menjadi warga negara dengan kesadaran.

Menurut Rusadi

politik, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka

terwujudnya warganegara yang baik (good citizen) yaitu warganegara yang melek

politik, memiliki kesadaran politik, dan berpartisipasi dalam kehidupan politik

merupakan tujuan utama dari pendidikan politik.

3. Tinjauan Tentang Pengaruh Pemahaman Politik Melalui Pendidikan

Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Politik

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan didalam suatu konsep pendidikan sangatlah

perlu diberikan kepada seorang siswa yang menempuh suatu jenjang pendidikan

baik SD, SMP, maupun SMA serta perguruan tinggi karena Pendidikan

Kewarganegaraan dapat mencakup semua aspek pelajaran baik mata pelajaran

geografi, sosiologi, sejarah maupun dibidang Antropologi. Oleh karena

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peranan yang penting dalam pembentukan

moral dan budi pekerti seseorang dalam kehidupan bernegara seperti yang

adalah dimaksudkan agar warga negara memiliki wawasan kesadaran bernegara

untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan perilaku sebagai pola

tindak yang cinta tanah air berdasarkan pancasila. Semua itu diperlukan demi

Pendidikan Kewarganegaraan/civic education adalah program pendidikan/

pembelajaran yang secara programatik prosedural berupaya memanusiakan

(humanizing) dan membudayakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering)

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

manusia/anak didik (diri dan kehidupannya) menjadi Warga Negara yang baik

sebagaimana ditentukan keharusan/yuridis konstitusional Bangsa/Negara yang

bersangkutan(Anonim, 2010).

Dalam standar kompetensi kurikulum 2004, ditegaskan bahwa

"Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education)" adalah merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi

agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara

Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila

dan UUD 1945.

Menurut Soedijarto Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membentuk

peserta didik menjadi warga negara yang secara politik dewasa dan ikut serta

membangun sistem politik yang demokratis.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan

kewarganegaraan adalah suatu pendidikan yang menyangkut tentang warga

negara dan negara serta hak dan kewajiban warga negara. Pembelajaran di

dalamnya bertujuan untuk mendidik generasi muda agar menjadi warga negara

yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang berpartisipasi aktif dan

bertanggung jawab serta berkesadaran.

b. Ruang Lingkup dan Tujuan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah yaitu

mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA tercakup beberapa tujuan dan ruang

lingkup materi.

Tujuan dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk

memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam hal :

(1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

(2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

(4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi.

(Departemen Pendidikan Nasional, 2006)

Sedangkan Tujuan PKn menurut Eric (1996) yang dikutip dalam Journal

International of Definition Civic Education as Subject dari

http//www.Geogle.com. bahwa, The first objective of civic education is to teach

thoroughly the meaning of the most basic idea, so that students will know what a

constitutional democracy is and what it is not

Artinya bahwa tujuan pertama pendidikan kewarganegaraan adalah teliti di

dalam mengajar sehingga siswa akan mengetahui apa yang termasuk

konstitutional dan demokrasi ataupun dengan yang tidak konstitutional dan tidak

demokrasi sehingga siswa diharapkan dapat membedakan diantara keduanya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolahan

yang bertujuan dan berfungsi membentuk diri peserta didik cerdas, terampil dan

berkarakter, berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta bertindak sesuai

dengan amanat pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

meliputi beberapa aspek-aspek sebagai berikut :

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,

Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,

Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan

dan jaminan keadilan.

2) Norma, Hukum dan Peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,

Tata terrtib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-

peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan

internasional.

3) Hak Asasi Manusia, meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warga negara, meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warga negara.

5) Konstitusi negara, meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,

Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6) Kekuasaan dan politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan

sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, Sitem pemerintahan, Pers dalam masyrakat demokrasi.

7) Pancasila, meliputi: Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, Proses perumusan pancasila senagai dasar negara,

Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai

ideologi terbuka.

8) Globalisasi, meliputi: Globalisasi dilingkungannya, Politik luar negeri,

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional

dan organisasi internasional, dan Menguasai globalisasi.

(Departemen Pendidikan Nasional, 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di setiap

jenjang pendidikan formal di sekolah mempunyai beberapa aspek yang menjadi

ruang lingkupnya. Ruang lingkup dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan tersebut adalah meliputi persatuan dan kesatuan bangsa, norma

hukum dan peraturan, HAM, kebutuhan warga negara, konstitusi negara,

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi. Kemudian dari aspek-aspek

tersebut nantinya akan dijabarkan ke dalam standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Dalam hal ini pemahaman materi politik di sekolah, salah satu aspek materi

yang melingkupi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu tentang politik. .

c. Komponen dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam aspek pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terdapat tiga

komponen utama yang harus di miliki. Menurut Branson yang dikutip oleh Udin

S. Winataputra dan Dasim Budimansyah (2007: 186-191) berdasarkan kompetensi

yang perlu dikembangkan dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan

didalamnya mencakup tiga komponen utama yang perlu dipelajari yaitu

pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan/kecakapan

kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic

dispositions). Penjelasan dari tiga komponen diatas adalah sebagai berikut :

1) (Civic Knowledge) Pengetahuan kewarganegaraan

Pengetahuan kewarganegaraan ini berkaitan dengan kandungan atau apa yang

seharusnya diketahui oleh warga negara mengenai hak dan kewajiban warga

negara. Dari ranah pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) di atas dapat

diperinci lagi. Dalam Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah (2007:31-33)

menyatakan bahwa :

Knowledge: the content of Civic Education: a). why do we need a

goverment?, b). the purpose of goverment, c). constitutional princilples,

d). concepts, principles, and values underlying the political, system,

i.e.,authority, justice, diversity, rule of law, e). individual rights (personal,

political, economic), f). responsibilities of citizen, g). role of citizen in a

democracy, h). how the cirizen can participate in community decisions.

Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa isi pengetahuan

kewarganegaraan dalam Pendidikan Kewarganegaraan dapat diperinci menjadi

tentang a). mengapa pemerintahan dibutuhkan, b). tujuan dari pemerintahan, c).

prinsip-prinsip yang mendasari konstitusi, konsep, prinsip, dan nilai-nilai yang

menjadi dasar politik, d). sistem, kewenangan, keadilan, keaneka ragaman,

kepastian hukum, e). hak-hak individu (pribadi, politis, ekonomi), f). tanggung-

jawab warganegara, g). peran warga negara di dalam suatu demokrasi, h).

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bagaimana warga negara dapat mengambil bagian di dalam menentukan

keputusan.

2) (Civic skills) Keterampilan/kecakapan kewarganegaraan

Selain harus menguasai pengetahuan tentang lingkup kewarganegaraan

juga harus perlu memiliki kecakapan-kecakapan intelektual dan partisipatoris.

CCE dalam Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah (2007:33)

menyatakan bahwa :

Skills: what a citizen needs to be able to do participate effectively. a). Critical

thinking skills: gather and assess information, clarify an prioritize, identity and

assess consequences, evaluate, reflect. b). Participation skills: communicate,

negotiate, cooperate, manage conflicts peacefully and fairly, reach consensus.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa ketrampilan apa yang dibutuhkan

warganegara di dalam berpartisipasi secara efektif a). Pemikiran kritis, meliputi

keterampilan dalam mengumpulkan dan menilai informasi, menegaskan suatu

keutamaan, identitas dan memahami suatu akibat, mengevaluasi, mencerminkan.

b). Partisipasi, yang meliputi keterampilan: komunikasi, musyawarah, bekerja

sama, mengatur konflik dengan damai dan wajar, mencari kesepakatan.

3) (Civic dispositions) Watak atau karakter kewarganegaraan

Komponen dasar yang ketiga dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah

(Civic dispositions) watak atau karakter kewarganegaraan yang mengisyaratkan

pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan

pengembangan demokrasi konstitusional.

Menurut CCE dalam Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah (2007:33)

merinci civic despositions Civility, respect for the rights of other

individuals, respect for law, honesty, open mindedness, critical mindedness,

negotiation and compromise, persistence, compasion, patriotism, courage,

tolerance of ambiguity

diperinci menjadi kesopanan, menghargai hak/ kebenaran individu lain,

menghormati hukum, kejujuran, terbuka, kritis, bermusyawarah dan berunding,

ketekunan, compasion, patriotisme, keberanian, toleransi.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa seorang warga

negara harus memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, selanjutnya

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

memiliki keterampilan intelektual maupun partisipatif, dan pada akhirnya

pengetahuan serta keterampilan itu akan membentuk suatu karakter atau watak

yang baik, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan serta kesadaran akan perilaku

dan tindakannya dalam sehari-hari.

d. Pengaruh Pemahaman Politik Dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Terhadap Kesadaran Politik

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti proses

belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dapat dilihat dari hasil

belajar yang mereka dapatkan. Melalui mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di sekolah pada tingkat jenjang SMA, yang salah satunya

melingkupi materi yaitu mengenai politik ini sebagai salah satu pembelajaran

awal mengenal tentang politik. Pemahaman akan materi politik merupakan suatu

kondisi yang mengerti akan suatu permasalahan yang berhubungan dengan

pemerintahan maupun kewarganegaraan dalam bermasyarakat.

Siswa yang memiliki pemahaman materi tentang politik yang mencakup

kemampuan untuk mengerti makna dan arti dari bahan yang dipelajari diharapkan

akan mempunyai kesadaran akan berpolitik yang baik diterapkan di lingkungan

keluarga, sekolah, maupun masyarakat nantinya. Adanya pemahaman dalam diri

siswa tersebut berasal dari proses belajar dan pendidikan di sekolah, melalui

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, siswa akan memiliki pemahaman

yang baik paham akan pentingnya mempelajari politik. Dengan pemahaman yang

baik tersebut akan berpengaruh pada perilaku dan tindakannya, karena dengan

paham akan materi politik nantinya siswa akan sadar politik, seperti yang telah

tercantum dalam hakikat program Pendidikan Kewarganegaraan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran mengenai materi

politik yang salah satunya diberikan lewat mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ini akan mampu mempengaruhi proses penanaman kesadaran

politik dalam diri siswa. Dengan adanya pendidikan di sekolah khususnya

Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi tentang politik ini siswa akan

mempunyai pemahaman akan politik sehingga akan berpengaruh pada siswa

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

untuk mendapatkan pengetahuan dan kesadaran akan politik, serta hak dan

kewajibannya sebagai warga negara.

Dalam teori Piaget, perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh

manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

tindakan. Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang

memandang bahwa perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak

secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui

pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka ( Anwarcholil, 2008:1).

Dari teori ini dapat kita tangkap bahwa dalam membangun suatu

pemahaman dapat diperoleh dari sesuatu hal yang biasa dilakukan, juga dari

interaksi mereka sehari-hari. Dengan kata lain apabila mereka melakukan suatu

kebiasaan dengan kesadaran diri mereka, berarti mereka paham dan mengerti

benar apa yang dikerjakan. Dengan demikian bahwa pemahaman yang dimiliki

seseorang akan dapat berpengaruh terhadap kesadaran akan tindakan yang

dilakukannya.

Pemahaman merupakan salah satu tingkatan dari tujuan kognitif yang

berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang

dipelajarinya. Pemahaman juga memiliki arti yang sangat mendasar yang

meletakkan bagian-bagian belajar pada porsinya, tanpa pemahaman maka

n,

2008:23). Artinya, pemahaman yang dimiliki seseorang akan mendorong

kebermaknaan sikap seseorang terhadap suatu hal.

keseimbangan antara dimensi kognitif dan afektif dalam proses pendidika

Artinya untuk membentuk manusia seutuhnya tidak cukup hanya dengan

mengembangkan kecerdasan berpikir atau IQ anak melalui dengan segudang ilmu

pengetahuan, melainkan juga harus dibarengi dengan pengembangan perilaku dan

sikap.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman

politik yang dikaji secara kognitif juga menyangkut sikap seseorang dalam hal ini

bahwa pemahaman mendorong tindakan/sikap seseorang yang diwujudkan dalam

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

bentuk kesadaran akan politik dalam diri siswa, baik di lingkungan sekolah

maupun masyarakat. Dengan demikian, semakin peserta didik memiliki

pemahaman khususnya pemahaman tentang politik maka semakin tinggi tingkat

kesadaran politik yang dimilikinya.

e. Teori Gestalt Menurut Max Wertheimer

Adapun teori yang menghubungkan antara pemahaman dengan kesadaran

didasarkan pada teori gestalt. Teori Gestalt dalam pembelajaran oleh max

Wertheimer menekankan pada insight (pemahaman) untuk dapat mencapai tujuan

pembelajaran.

Menurut Kholivin, 2008 dalam http//teoripembelajaran.blogspot.com

dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pembelajaran, belajar yang penting

bukan mengulangi hal-halyang harus dipelajari,akan teapi mengerti atau

memperoleh insight atau bisa disebut dengan pemahaman. Demikian halnya

dengan pembelajaran tentsng materi politik yang diberikan pada peserta didik

melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya dalam proses

pembelajarannya lenbih menekankan pada pemahaman mengenai arti atau makna

dari politik dan bagian-bagiannya. Pembelajaran dari materi politik yang

menekannkan pemahaman dengan tidak sekedar melibatkan kebenaran logika

melainkan presepsi atau pemikiran-pemikiran yang dikembangkan maka dapat

mengarahkan pada tujuan pembelajaran politik yaitu membentuk kesadaran

politik pada peserta didik.

Hal ini sejalan dengan pandangan Max Wertheimer tentang teori Gestalt .

Pendekatan Wertheimer bersifat dinamis, berurusan dengan pola-pola utuh yang

ada dalam kesadaran. Dengan demikian pemahaman bukan hanya melibatkan

kebenaran logika melainkan juga persepsi mengenai persoalan sebagai

keseluruhan yang utuh, mengenai cara menggunakan sarana untuk mengarah ke

tujuan pembelajaran (Winfred F. Hill (2009: 136). Artinya, tujuan pembelajaran

dapat tercapai apabila dalam proses belajar mengajar ditekankan pada pemahaman

bukan hanya pada hafalan. Tujuan pembelajaran politik adalah membentuk

kesadaran pada peserta didik untuk dapat mengenal dan mengetahui tentang seluk

beluk kehidupan politik itu bagaimana untuk dapat ditrakan dalam kehidupan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

bermasyarakat mau bernegara di dalam lingkungannya. Tokoh yang medukung

teori ini adalah Kobler dan Koffka. Mereka berusaha menganalisis pikiran sadar

menjadi unit-unit yang fundamental. Mereka beranggapan bahwa perilaku-

perilaku itu sendiri dipandang sebagai pengalaman kesadaran. Teori Gestalt dalam

pembelajaran menekankan bahwa pelajar yang memiliki wawasan akan

memandang segenap situasinya dengan cara baru, dimana terkandung pemahaman

atas hubungan yang logisatau presepsi atas hubungan antara sarana dan tujuan.

Dari teori diatas maka antara pemahaman dan kesadaran saling berkaitan.

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa dari hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan dalam materi politik tersebut memberikan suatu pemahaman

tentang politik terhadap siswa yang kemudian pemahaman tersebut akan

direalisasikan dalam suatu sikap politik pada siswa yang dapat diterapkan baik di

lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Pada dasarnya suatu penelitian ini tidak beranjak dari nol murni, akan

tetapi pada umumnya telah ada penelitian yang sejenis. Oleh karena itu dirasa

perlu mengetahui penelitian yang terdahulu. Berdasarkan hal tersebut maka

penelitian yang relevan untuk penelitian ini adalah :

1. Dewi Fatimah. 2006. Pengaruh pembelajaran pendidikan politik dalam PKn

terhadap tingkat kesadaran politik siswa (Studi Deskriptif di Kelas XI SMA

Negeri 3 Bandung). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

diketahui bahwa pendidikan politik yang diberikan dalam mata pelajaran PKn

memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat kesadaran politik

siswa. Keseluruhan aspek pembelajaran seperti sumber ajar, metode ajar,

media ajar, dan pola evaluasi yang dijalankan mampu memberikan pengaruh

yang positif dalam proses penanaman kesadaran politik siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Suhartono dkk, yaitu Tingkat Kesadaran

Politik Pemilih Pemula dalam Pilkada; suatu Refleksi School-Based

Democracy Education (Studi Kasus Pilkada Provinsi Banten dan Jawa Barat).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan

bahwa tingkat kesadaran politik siswa sebagai pemilih pemula dalam pilkada

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menunjukkan perbedaan yang didasarkan pada pemahaman dan pengalaman

belajar konsep berpolitik di tingkat persekolahan.

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh para pakar dan

berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan, maka dapat peneliti simpulkan

bahwa pemahaman belajar dalam konsep berpolitik pada siswa itu dapat

berpengaruh pada penanaman kesadaran politik dalam diri siswa.

C. Kerangka Berpikir

Pemahaman politik dapat dikatakan sebagai suatu kondisi yang mengerti

akan suatu permasalahan yang berhubungan dengan pemerintahan maupun

kewarganegaraan dalam bermasyarakat. Dengan siswa memiliki pemahaman yang

baik mengenai politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan

moral pada akhirnya nanti akan dapat dipraktekan dalam kehidupan baik dalam

masyarakat, bangsa maupun negara.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang

wajib diajarkan di sekolah. Ruang lingkup materi PKn lebih banyak

menitikberatkan pada disiplin ilmu hukum, kewarganegaraan, dan politik.

Pendidikan tentang politik yang ada dalam PKn memiliki misi utama untuk

membina siswa agar melek politik. Karena pada hakikatnya merupakan suatu

pendidikan yang berupaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa

sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara.

Kesadaran politik adalah suatu kondisi yang tanggap mengerti tentang hal

yang mencakup wawasan/pengetahuan politik, nilai-nilai dan orientasi politik,

yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi problematika

masyarakatnya, memecahkannya, memberikan keputusan dan menentukan

pendirian terhadapnya, yang mendorongnya untuk bergerak dalam rangka

merubah atau mengembangkannya.

Kesadaran politik itu menyangkut pengetahuan, minat dan perhatian

seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik. Keberadaan generasi muda

merupakan asset yang berharga demi keberlangsungan suatu sistem politik.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Partisipasi mereka dalam bidang politik sangat diperlukan karena di masa

mendatang mereka yang akan memegang kendali terhadap jalannya sistem politik

yang berlaku. Oleh karena itu, siswa sebagai bagian dari generasi muda,

hendaknya harus mulai ditanamkan pentingnya kesadaran politik dalam diri

mereka sedini mungkin. Dengan pemahaman politik yang diberikan melalui mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, siswa akan memiliki kesadaran akan

politik dan mampu menanamkannya sedini mungkin dalam diri mereka untuk

mengenal dan sadar akan politik.

Secara sistematis hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 : Bagan Alur Pengaruh Pemahaman Politik Terhadap Tingkat

Kesadaran Politik Siswa.

D. Perumusan Hipotesis

hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu

dibuktikan kenyataannya. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2005:29)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih harus diuji secara empirik".

Atas dasar pengertian tersebut maka peneliti merumuskan hipotesis

sebaga dan signifikan antara

pemahaman politik terhadap tingkat kesadaran politik siswa di kelas XI di SMAN

.

Pemahaman Politik Melalui

Mata Pelajaran PKn

(X)

Kesadaran Politik

Siswa

(Y)

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodelogi berasal dari kata methode dan logos. Methode berarti cara

yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan logos

berarti ilmu. Metodologi penelitian adalah suatu pengetahuan tentang prosedur

atau cara yang mencakup teknik yang digunakan dalam penelitian.

Selanjutnya akan dikemukakan metodologi dalam penelitian ini meliputi

tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan

dari masalah yang akan diteliti. Sesuai dengan judul penelitian, penulis

melakukan penelitian yang berlokasi di SMA Negeri 1 Karanganyar. Penulis

memilih lokasi ini dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Penulis ingin mengetahui apakah pemahaman akan materi politik yang

diberikan melalui mata pelajaran Pkn memberikan pengaruh terhadap

kesadaran politik dalam diri siswa.

2. Tersedianya data yang berhubungan dengan obyek penelitian.

3. Lokasi tersebut mudah dijangkau dengan cepat serta transportasi mudah

sehingga lebih memperlancar jalannya penelitian terutama dalam

pengumpulan data yang diperlukan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian mencakup serangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang

dibutuhkan Peneliti dalam melakukan Penelitian. Waktu yang digunakan dalam

penelitian ini dimulai dari pengajuan judul sampai dengan penyusunan laporan

hasil penelitian. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan

laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut :

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 1 : Rencana waktu penelitian

No Kegiatan

Tahun 2010

Feb-

Maret April Mei Jun Juli Agust Sept

1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan Proposal

3. Ijin Penelitian

4. Pengumpulan Data

5. Analisis Data

6. Penyusunan Laporan

B. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian tentu memerlukan metode atau cara agar penelitian

dapat berhasil. Suatu penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang tepat

apabila menggunakan metode yang tepat dan benar. Prosedur tersebut dijalankan

dengan menggunakan suatu teknik atau metode tertentu, oleh karena itu dalam

setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu metode sebagai pegangan dan arahan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang peneliti harus mampu menentukan

metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji

serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-

Sedangkan pengertian penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan

cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk

mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

adalah suatu cara ilmiah dalam mencari, mencatat, merumuskan, dan

menganalisis data sampai menyusun laporan yang digunakan peneliti guna

mencapai tujuan tertentu.

Selanjutnya menurut Winarno Surakhmad (1994:131), menyatakan jenis-

jenis metode penelitian adalah:

1. Penelitian Historik

Penyelidikan yang menggunakan metode historik adalah penyelidikan yang

mengaplikasikan metode pemecahan yang ilmiah dari perspektif historik.

2. Metode Penyelidikan Deskriptif

Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang. Pada umumnya metode deskriptif ialah menuturkan dan

menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu

hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak atau tentang suatu

proses yang sedang berlangsung dan sebagainya. Pelaksanaan metode

deskriptif tidak hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi

meliputi analisa dan arti data itu. Alat untuk mengukur suatu dimensi tersebut

adalah dengan menggunakan angket, tes dan interview.

3. Metode Penyelidikan Eksperimental

Metode penelitian eksperimental merupakan penelitian yang ditujukan pada

segi-segi tertentu dari suatu peristiwa. Pada umumnya peristiwa yang terjadi

adalah peristiwa yang terjadi secara berpasangan.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kuantitatif. Menurut Moh. Nasir (1993:63) bahwa :

Metode diskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok kasus

manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

adalah membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

dengan metode diskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang berusaha

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

mendiskripsikan serta mengumpulkan informasi-informasi suatu gejala dan

peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang.

Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena penulis ingin

berusaha untuk memecahkan masalah yang ada pada saat sekarang berdasarkan

analisa dari data atau fakta. Dari metode deskriptif kuantitatif tersebut peneliti

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari pemahaman politik terhadap

kesadaran politik dalam diri siswa.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sample

Suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan populasi dan

sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian dan keduanya

merupakan sumber data penelitian.

1. Populasi Penelitian

terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang

Sedangkan menurut Suharsimi Ari

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek penelitian yang datanya akan

dianalisa kemudian ditarik suatu kesimpulan.

Sesuai dengan pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 yang terdiri dari 9 kelas yang berjumlah 304 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) sampel adalah sebagian atau

wakil dari populasi yang akan diteliti. Berdasarkan pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang menjadi

subjek penelitian.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, menurut

-ancer maka apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10-15% atau20-

Tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan data.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya

besar, tentu saja jika sample lebih besar hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti menentukan sampel sebesar

25% dari jumlah populasi yang ada, sehingga sampel penelitian ini berjumlah 76

siswa. Sampel penelitian ini diambil secara acak dari 9 kelas yang ada pada Kelas

XI yang berjumlah 304 siswa. Jadi jumlah keseluruhan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini sejumlah 76 siswa (Lampiran 1).

3. Teknik Pengambilan Sample (Sampling)

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh

sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat

menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau dengan kata lain, sampel harus

representatif. Riduwan (2003:11) mengatakan bahwa teknik pengambilan sampel

Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2004:110) ada dua

macam teknik sampling yaitu:

a) Teknik Random Sampling

(1) Cara undian

(2) Cara ordinal

(3) Cara randomisasi dari table bilangan random

b) Teknik Non Random Sampling

(1) Proposional sampling

(2) Stratified sampling

(3) Purposive sampling

(4) Quota sampling

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(5) Double sampling

(6) Area sampling

(7) Cluster sampling

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik

proporsional random sampling, dimana besar kecilnya sub populasi atau bagian

individu individu yang diambil tiap sub populasi diambil secara proporsional dan

random atau acak. Dengan teknik pengambilan sampel secara proporsional

random sampling maka setiap anggota populasi akan mempunyai kesempatan dan

peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel secara seimbang dari 9

kelas yang ada yaitu kelas XI IPA5 - XI IPS4.

Adapun Alasan penulis menggunakan teknik tersebut karena dalam teknik

proporsional random sampling bersifat secara objektif. Pelaksanaan pengambilan

sampel dilakukan dengan cara pengambilan dari tiap-tiap sub populasi dengan

memperhitungkan sub-sub populasi yaitu tiap-tiap kelas.

Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut:

Dalam pengambilan sampel secara random sebesar 25% dari jumlah siswa

tersebut menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah siswa setiap kelas x jumlah sampel

Jumlah populasi

Tabel 2. Jumlah sampel dari tiap kelas

NO. KELAS SAMPEL

1. XI IPA 1 36 ×76 = 8,99

304

2. XI IPA 2 34 ×76 = 8,5

304

3. XI IPA 3 34 ×76 = 8,5

304

4. XI IPA 4 34 ×76 = 8,5

304

5. XI IPA 5 35 ×76 = 8,74

304

6. XI IPS 1 34 ×76 = 8,5

304

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

7. XI IPS 2 31 ×76 = 7,75

304

8. XI IPS 3 34 ×76 = 8,5

304

9. XI IPS 4 32 ×76 = 7,99

304

TOTAL 75,96 dibulatkan menjadi 76

Dari perhitungan dalam pengambilan sampel di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa sampel yang dipakai dalam penelitian ini berjumlah 75,96 dan

dibulatkan menjadi 76.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes untuk memperoleh data pemahaman politik dan teknik angket untuk

memperoleh data kesadaran politik.

1. Metode Tes

a. Pengertian Tes

Tes adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data, berupa suatu daftar

pertanyaan atau butir-butir soal. Menurut Suharmini Arikunto (2006:150) metode

tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur ketrampilan, pengetahuan intelejensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

b. Bentuk Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:162) bentuk-bentuk tes ada dua yaitu tes

subjektif dan tes objektif.

Adapun penjelasan dari bentuk tes subjektif dan tes objektif adalah

sebagai berikut:

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a) Tes subjektif pada umumnya berbentuk essay atau uraian tes subjektif

untuk mengukur kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang

bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

b) Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukab

objektif. Tes objektif terdiri dari tes benar salah (true-false), tes pilihan

ganda (multiple choice test), tes menjodohkan (matching test) dan tes lisan

(completion test).

Berdasarkan bentuk-bentuk tes maka yang dapat digunakan untuk mengukur

pemahaman politik dalam penelitian adalah tes objektif. Tes yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data adalah tes obyektif yang disusun oleh peneliti

berdasarkan kisi-kisi tes.

2. Metode Angket

1). Pengertian Angket

Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151).

yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk dijawab dan dikembalikan

2). Macam-macam angket

Suharsimi Arikunto (2006:152) tentang macam kuisioner (angket), dapat

dipandang dari berbagai segi:

1) Dipandang dari Cara Menjawab

Kuesioner apabila dipandang dari cara menjawab dibedakan menjadi

dua macam, yaitu :

a) Kuesioner Terbuka yaitu kuesioner yang memberi kesempatan

kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner Tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari Jawaban yang Diberikan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kuesioner apabila dipandang dari jawaban yang diberikan dibedakan

menjadi dua macam yaitu :

a) Kuesioner Langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner Tidak Langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

3) Dipandang dari Bentuknya

Kuesioner apabila dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi

empat macam yaitu :

a) Kuesioner Pilihan Ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup.

b) Kuesioner Isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c) Checklist, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

d) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti

oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya

mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan

bentuk rating scale. Teknik angket tertutup yang digunakan untuk mengumpulkan

data variabel kesadaran politik disusun berdasarkan indikator yang telah

dirumuskan kemudian disusun ke dalam kisi-kisi angket. Selanjutnya dari kisi-kisi

angket tersebut kemudian dibuat instrumen. Instrumen yang berupa pertanyaan

atau pernyataan diberikan kepada siswa sekaligus dengan jawaban yang sudah

peneliti sediakan dalam bentuk skala bertingkat. Siswa memilih jawaban yang

sesuai dengan pilihannya dengan memberikan tanda pada jawaban yang dipilih.

Tanda yang dimaksud adalah tanda silang (X).

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a) Menentukan konsep variabel penelitian.

b) Menentukan aspek dan indikator yang akan disusun dari variabel

penelitian.

c) Menyusun kisi-kisi angket.

d) Menyusun butir-butir pertanyaan.

e) Menentukan kunci jawaban.

f) Melakukan uji coba angket.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Cara pemberian skor tiap item pernyataan sesuai dengan skala likert.

Adapun penilaian angket kesadaran politik siswa adalah sebagai berikut:

a) Pernyataan Positif

(1) Untuk jawaban A (Sangat Setuju) skor 5

(2) Untuk jawaban B (Setuju) skor 4

(3) Untuk jawaban C (Ragu-ragu) skor 3

(4) Untuk jawaban D (Tidak Setuju) skor 2

(5) Untuk jawaban E (Sangat Tidak Setuju) skor 1

b) Pernyataan Negatif

(1) Untuk jawaban A (Sangat Setuju)

skor 1

(2) Untuk jawaban B (Setuju) skor 2

(3) Untuk jawaban C (Ragu-ragu) skor 3

(4) Untuk jawaban D (Tidak Setuju) skor 4

(5) Untuk jawaban E (Sangat Tidak Setuju) skor 5

3. Instrumen Penelitian

Teknik penyusunan instrumen untuk memperoleh data dengan

menggunakan tes, angket.

dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes dan angket.

a. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:119):

Ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang

mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independen

variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas,

variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y).

Penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri atas satu variabel bebas

dan satu variabel terikat. Penjabaran dari variabel yang ada dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemahaman Politik (X).

Data tentang variabel X diperoleh dengan menggunakan tes setelah siswa

mendapatkan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada standar

kompetensi Menganalisis Budaya Politik di Indonesia.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kesadaran Politik (Y).

Data tentang variabel Y diperoleh dengan menggunakan angket. Pedoman

peneliti dalam membuat angket sebagai alat untuk mengumpulkan data

berasal dari definisi konsep, definisi operasional dari kesadaran politik

yang dijadikan indikator.

b. Penyusunan Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan angket yang digunakan

untuk mendapatkan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persayaratan

yaitu valid dan reliabel (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Sebelum data dianalisis

lebih lanjut, maka instrumen di evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui bahwa

tes dan angket yang akan digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel atau

tidak. Adapun persyaratan pengujian tes dan angket adalah sebagai berikut :

1) Validitasi tes

Validitasi tes digunakan validitas isi (content validity) yaitu dengan cara

menyusun tes berdasarkan kisi-kisi tes pemahaman politik (Lampiran 2).

Sedangkan soal tes sendiri terdiri dari 40 item pertanyaan (Lampiran 3).

2) Uji coba tes

Sebelum data dianalisis, instrumen dievaluasi terlebih dahulu untuk

mengetahui bahwa tes yang akan digunakan dalam penelitian ini valid dan

reliabel atau tidak. Adapun persyaratan pengujian tes adalah sebagai berikut:

(1) Uji validitas tes

Pengujian validitas menggunakan uji validitas item dengan teknik analisis

butir-butir soal langkah-langkahnya sebagai berikut:

Untuk mengetahui valid tidaknya butir soal maka diuji dengan

mengunakan rumus point-biserial sebagai berikut:

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pbi = qSt

tp

Keterangan:

pbi = koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi skor total

P = proposi siswa yang menjawab benar

q = proposi siswa yang menjawab salah

(Suharsimi Arikunto, 2009: 79)

Dari perhitungan kemudian dibandingkan dengan angka kritis dari tabel

korelasi nilai r dengan taraf signifikansi 5%, kriteria pengujian valid

apabila rhitung>rtabel dan tidak valid apabila rhitung<rtable.

Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus point-biserial

dapat diketahui bahwa dari 40 item soal, 10 dinyatakan tidak valid yaitu

butir soal nomor 7,9,16,19,23,25,29,33,35,39 karena rhitung<rtabel. Dan butir

soal yang lainnya dinyatakan valid karena rhitung>rtabel dengan taraf

signifikansi 5% dan N=35 dengan nilai kritis 0,334. Perhitungan validitas

tes pemahaman politik dapat dilihat pada lampiran 4. Selanjutnya dalam

penelitian untuk item yang tidak valid dibuang. Untuk kisi-kisi tes dapat di

lihat pada lampiran 5, sedangkan Item petanyaan valid dapat dilihat pada

lampiran 6. Sedangkan contoh perhitungan uji validitas tes salah satu item

disajikan dalam lampiran 7.

(2) Uji reliabilitas tes

Adapun cara menghitung reliabilitas tes sebagai berikut:

Dalam penelitian ini uji reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan

rumus Spearman Brown. Rumus Spearman Brown yang diungkapkan oleh

Suharsimi Arikunto (2009: 93) yaitu:

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2

1

2

1

2

1

2

1

11

1

2

r

r

r

Dengan keterangan :

11r : Koefisien reliabilitas instrumen

r 2121 : rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Adapun mengenai interprestasi besarnya koefisien korelasi dapat

menggunakan ketentuan sebagai berikut :

0.800 1.000 = reliabilitas sangat tinggi

0.600 0.800 = reliabilitas tinggi

0.400 0.600 = reliabilitas cukup

0.200 0.400 = reliabilitas rendah

0.000 0.200 = reliabilitas sangat rendah

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus r belah dua seperti di

atas, maka diperoleh harga hitung reliabilitas sebesar 0,785. Dari hasil

perhitungan dengan menggunakan rumus r belah dua seperti di atas, maka

diperoleh harga hitung reliabilitas sebesar 0.785. Dari hasil perhitungan

tersebut kemudian dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi maka

0.785 tergolong dalam kriteria reliabelitas tinggi. Perhitungan reliabelitas

tes pemahaman politik selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 8.

(3) Uji analisis item soal

Sedangkan untuk menganalisa butir soal diantaranya yaitu dengan

menggunakan analisa taraf kesukaran dan daya beda tes. Apabila langkah-

langkah tersebut terpenuhi berarti persyaratan tes sebagai alat ukur telah

dipenuhi. Rumus dalam menganalisa butir soal yaitu sebagai berikut:

a) Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran soal diuji dengan rumus P menurut Suharsimi Arikunto

(2009:208) :

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

JS

Dimana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria:

- Soal dengan P 1,00 0,30 = sukar

- Soal dengan P 0,30 0,70 = sedang

- Soal dengan P 0,70 - 1,00 = mudah

Dari hasil perhitungan diperoleh harga P =0,857. Maka soal

tersebut dapat dikatakan mempunyai indeks kesukaran mudah lihat

perhitungan contoh soal no.1 pada lampiran 9.

b). Daya Beda

Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal menurut

Suharsimi Arikunto (2009:213) sebagai berikut :

B

B

A

A

J

B

J

BD

Dimana :

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta bawah yang menjawab benar

Dengan Kriteria:

D: 0,00 0,20 = jelek

D: 0,20 0,40 = cukup

D: 0,40 0,70 = baik

D: 0,70 1,00 = baik sekali

D: negatif = tidak baik

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dari hasil perhitungan diperoleh harga D = 0.294 Maka soal

tersebut dapat dikatakan mempunyai indeks daya diskriminasi Cukup

(Lampiran 10 ).

3). Uji coba (Try out) angket ini meliputi analisis validitas dan realibilitas.

Angket yang telah disusun perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya istilah-istilah yang

tidak dimengerti oleh siswa dan juga untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas butir angket tersebut.

Try out dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2010 di SMAN 1

Karanganyar. Uji coba instrumen ini diberikan kepada siswa di luar populasi

yang telah ditentukan sebanyak 35 siswa dengan maksud untuk mengetahui

apakah angket tersebut memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sebagai

instrumen pengumpul data. Adapun daftar nama siswa-siswi yang menjadi

responden uji coba tes dan angket dapat dilihat pada lampiran 11.

Menurut Suharsimi Arikunto macam-macam validitas sebagai berikut:

a) Validitas isi (content validity) sebuah tes dikatakan memenuhi

validitas isi apabila menyangkut tujuan khusus tertentu yang

sejajar dengan materi pelajaran yang diartikan. Oleh karena itu

yang dianjurkan tertera dalam kurikulum maka, validitas isi ini

juga sering disebut validitas kurikuler.

b) Validitas kontruksi (contruct validity) sebuah tes dikatakan

memiliki validitas kontruksi apabila butir-butir soal yang

membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti

yang tersebut dalam TIK atau konsep.

c) concurrent validity) validitas ini lebih

umum dikenal dengan validitas empiris, sebuah tes dikatakan

memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan

pengalaman.

d) Validitas prediksi (predictive validity) memprediksi artinya

meramal selalu mengenai hal yang artinya akan datang, jadi

sekarang belum terjadi, sebuah tes dikatakan memiliki validitas

prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan

untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan

datang. (Suharsimi Arikunto, 2002: 67-69).

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas konstruksi

karena menggunakan angket yang terdiri dari beberapa indikator untuk

mengukur suatu kesadaran moral siswa kelas XI SMAN 1 Karanganyar.

Dari indikator tersebut kemudian disusun butir angket berdasarkan

kisi-kisi uji coba angket kesadaran politik (Lampiran12), sedangkan uji

coba angket sendiri terdiri dari 35 item pernyataan (Lampiran13).

(1) Uji Validitas Angket

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

validitasnya, dengan tujuan untuk mengetahui apakah butir-butir yang

diuji cobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya atau

tidak.

Adapun untuk mengetahui valid tidaknya butir angket maka diuji

dengan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson

dalam Suharsimi Arikunto (2006:170):

})(.}{)(.{

))((.

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

: Skor masing-masing item

: Skor total

: Jumlah penelitian X dan Y

2 : Jumlah kuadrat dari X

2 : Jumlah kuadrat dari Y

N : Jumlah subjek

Selanjutnya untuk mengukur taraf validitas tiap item dalam angket

tersebut maka hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan tabel r product

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

moment dalam taraf signifikansi 5%. Item dinyatakan dinyatakan valid

apabila rhitung>rtabel atau tidak valid apabila rhitung<rtabel.

Dari perhitungan yang telah dilakukan dan kemudian

dikonsultasikan dengan rtabel yang mempunyai taraf signifikansi 5% dan

N=35 maka jika r hitung > 0,344 berarti butir pernyataan tersebut valid. Dan

jika rhitung < 0,344 berarti butir pernyataan tersebut tidak valid.

Hasil uji coba dari item angket kesadaran politik siswa dapat di

lihat pada lampiran 14, diketahui bahwa dari 35 item angket tersebut ada

28 item yang valid, sedangkan 7 item lainnya dinyatakan tidak valid. Item

yang tidak valid adalah item nomor 1,7,9,12,20,21,22.. Selanjutnya dalam

penelitian untuk item yang tidak valid dibuang. Untuk Kisi-kisi penelitian

angket dapat di lihat pada lampiran 15, sedangkan Item pernyataan valid

dapat dilihat pada lampiran 16. Contoh perhitungan uji validitas angket

salah satu item disajikan dalam lampiran 17.

(2) Uji Reliabilitas Angket

Dalam penelitian ini uji reliabilitas angket dilakukan dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach yang diungkapkan oleh Suharsimi

Arikunto (2006: 180) yaitu:

2

2

11 11 t

b

k

kr

Dengan keterangan:

11r : Koefisien reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

2

b : Jumlah varians butir

2

t : Varians Total

Setelah diperoleh harga r11, kemudian dikonsultasikan dengan

pengkategorian harga r sebagai berikut :

(a). Antara 0.8 1.0, dikategorikan sangat tinggi

(b). Antara 0.6 0.8, dikategorikan tinggi

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(c). Antara 0.4 0.6, dikategorikan cukup

(d). Antara 0.2 0.4, dikategorikan rendah

Untuk mengetahui reliabel tidaknya alat ukur tersebut, maka hasil r11

dikonsultasikan dengan rtabel. Jika r11 > rtabel, hasil uji coba adalah reliabel.

Sebaliknya jika r11 < rtabel berarti hasil uji coba tidak reliabel.

Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas sebesar 0.906, maka

item pernyataan angket tersebut reliabel. Dari hasil perhitungan di atas

selanjutnya dikonsultasikan dengan koefisien tingkat kepercayaan dan

dapat dikatakan bahwa item angket tersebut tergolong dikategorikan

memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi karena 0.906 berada pada

rentangan koefisien 0.8-1.0. (lampiran 18).

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membuktikan kebenaran hipotesis

penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik korelasi. Sebelum analisis korelasi diimplementasikan maka perlu

mengadakan pengujian persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas

dan uji linieritas. Adapun langkah-langkah pengujian persyaratannya adalah

sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis

A. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel diambil dari

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors dengan

cara menggunakan penafsir rata-rata (X) dan simpangan baku. Adapun langkah-

langkah dalam uji Lilliefors adalah sebagai berikut:

1) S

XXizi

zi = Angka baku

X = Rata-rata

N

X i

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

S = Simpangan baku

1

22

NN

XiXN i

2) Tiap angka baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

hitung peluang: )()( zizPziF

3) N

ziyangzzBanyaknyazziS ni ,....,

)( 2

4) Hitung selisih ziSziF tentukan harga mutlaknya

5) Cari nilai yang terbesar dari selisih ziSziF jadikan Lhitung atau Lhit

6) Kesimpulannya:

a) Jika Lhit tabel atau Lkritis tolak hipotesis statistik, jadi tidak normal

b) Jika Lhit < Ltabel, terima hipotesis statistik, jadi normal.

(Hassan Suryono, 2005:79)

B. Uji Linieritas

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan

varibel terikat terdapat pengaruh yang linier atau tidak. Pengujian linieritas

menggunakan rumus dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Nilai X1 yang sama disusun beserta pasangannya

2) Menghitung :

a) JK (E) = N

Yi2

2

b) JKTC = Jkres Jk (E)

3) Menghitung :

a) dk = N k atau dFres dFTC

k = banyaknya kelompok X

b) dkTC = k 2

4) Menghitung :

a) RJK = )(

)(

TCdF

TCJK

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

b) FKJ(TC) = )(

)(

TCdF

TCJK

5) Fhitung = )(

)(

ERJK

TCRJK

6) Ttabel (1 ) (K 2, N K)

a) Jika Fhitung > Ftabel tolak Ho berarti tidak linier

b) Jika Fhitung < Ftabel tolak Ho berarti linier

(Hassan Suryono, 2005 : 86)

2. Uji Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis adalah korelasi

Product Moment untuk mengetahui ada hubungan yang positif atau tidak antara

variabel X terhadap Y dan uji t untuk mengetahui keberartian koefisien

korelasinya. Adapun rumus yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antara Variabel X terhadap

Variabel Y

})(.}{)(.{

))((.

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

= Skor masing-masing item

= Skor total

= Jumlah penelitian X dan Y

2 = Jumlah kuadrat dari X

2 = Jumlah kuadrat dari Y

N = Jumlah subjek

Apabila rhitung>rtabel maka terdapat hubungan antara variabel X terhadap

variabel Y (H0 ditolak dan Ha diterima), sebaliknya jika rhitung tabel maka tidak

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

terdapat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y (H0 diterima dan Ha

ditolak).

(Suharsimi Arikunto, 2006:274)

b. Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak.

21

2

r

nrt

Keterangan;

t = uji keberartian

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Menentukan pengambilan keputusan atau uji t :

Jika t hit < t tab maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi koefisien korelasi

tidak signifikan.

t hit > t tab maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi koefisien korelasi

signifikan/berarti.

(Sugiyono, 2010:257)

c. Menghitung Harga Dari Persamaan Regresi Linier

Model regresi yang dicari adalah:

Y = a + bX

Dimana;

a22

2

XXN

XYXXY

b22 )(

))(()(

XXN

YXXYN

Keterangan;

N = Jumlah sampel

= Skor masing-masing item

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

= Skor total

= Jumlah penelitian X dan Y

2 = Jumlah kuadrat dari X

(Husaini Usman dan Purnomo Setyadi Akbar, 2003: 216)

d. Menghitung Koefisien Determinasi 2R .

eterminasi adalah penyebab

perubahan pada variabel Y yang datang dari variabel X, sebesar kuadrat

nilai suatu variabel (variabel X) terhadap naik/ turunnya nilai variabel lainnya

(variabel Y). Koefisien penentu dirumuskan:

%10022 rRKP

(Iqbal Hasan, 2003:247)

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Pemahaman Politik

Data pemahaman politik diperoleh dari siswa melalui tes. Berdasarkan

hasil perhitungan data diketahui jumlah responden (N) = 76, diperoleh skor

tertinggi =27 dan skor terendah = 17. Mean ( X ) = 21,552, Modus =21,785

dengan Median = 21,61 dan didapat standar deviasi ( SD ) = 2,128 interval kelas

( R ) diperoleh dari perhitungan R = data max data min yaitu 27-17 = 10.

Menghitung banyaknya jumlah kelas diperoleh dengan rumus K=1+3,322Log N

(76) yaitu 7 kelas dan selanjutnya keputusan interval kelas diperoleh dengan

rumus I=R+1/K yaitu 2.(lampiran 19).

Tabel 3. Distribusi Pemahaman Politik

interval f fk x fx - -

16-17 1 1 16,5 16,5 25,522 25,522

18-19 12 13 18,5 222 9,314 111,768

20-21 24 37 20,5 492 1,106 26,544

22-23 27 64 22,5 607,5 0,898 24,246

24-25 9 73 24,5 220,5 8,690 78,21

26-27 3 76 26,5 79,5 24,482 73,446

28-29 0 76 28,5 0 48,274 0

jumlah 76

Dari tabel di atas diketahui frekuensi tertinggi adalah 27 pada kelas interval 22-23

dan diketahui frekuensi terendah 0 pada kelas interval 28-29. Tabel distribusi

frekuensi pemahaman politik dapat digambarkan dengan grafik histogram sebagai

berikut :

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 2. Histogram Variabel Pemahaman Politik

2. Deskripisi Data Kesadaran Politik

Data tentang kesadaran politik diperoleh dari siswa melalui angket.

Berdasarkan rekapitulasi data hasil penelitian diketahui jumlah responden (N) =

76 siswa, Dengan hasil skor tertinggi = 120 dan Skor terendah = 86. Mean ( X )

=105,236, Median=105,968, Modus= 106,571 dan Standar deviasi (SD) = 8,617.

Untuk mendapatkan kelas interval, terlebih dahulu dicari interval (R) di peroleh

dari perhitungan R = data max data min yaitu 120 86= 34. Dalam mengitung

banyaknya kelas dapat diperoleh dengan rumus K=1+3,322Log N (76) yaitu 7.

Keputusan interval kelas diperoleh yaitu 5( lampiran 19).

Tabel 4. distribusinya adalah sebagai berikut :

Interval f fk x fx - -

86-90 5 5 88 440 297,079 1485,395

91-94 6 11 93 558 149,719 898,314

96-100 10 21 98 980 52,359 523,59

101-105 16 37 103 1648 4,999 79,984

106-110 19 56 108 2052 7,639 145,141

111-115 8 64 113 904 60,279 482,232

116-120 12 76 118 1416 162,91 1954,92

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

jumlah 76 5569,576

Dari tabel di atas diketahui frekuensi tertinggi adalah 19 pada kelas interval 106-

110 serta diketahui frekuensi terendah 5 pada kelas interval 86-90. Tabel

distribusi frekuensi kesadaran politik dapat digambarkan dengan grafik histogram

sebagai berikut :

Gambar 3. Histogram Variabel Kesadaran Politik

B. Uji Persyaratan Analisis

Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis, selanjutnya dianalisis

untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Uji persyaratan yang harus

dipenuhi adalah sampel diambil secara random, hubungan variabel X dan Y

merupakan hubungan garis lurus/linier, dan bentuk distribusi variabel X dan Y

normal.

Hipotesis sebelum diuji, harus menguji dengan persyaratan analisis data

melalui uji normalitas dan uji linearitas. Hasil uji persyaratan data dapat diperinci

antara lain sebagai berikut :

]

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

dari distribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah menggunakan uji Lilliefors. Apabila Lhit < Ltabel maka sampel diambil

dari distribusi normal, sedangkan apabila Lhit > Ltabel maka sampel diambil dari

distribusi tidak normal.

a. Uji Normalitas Variabel Pemahaman Politik (X)

Pada uji normalitas variabel X (pemahaman politik), langkah pertama yang

dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel X. Tabel dan perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20.

Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan dari Lilliefors (nilai terbesar dari

F(zi)-S(zi) = 0,006 dan dikonsultasikan dengan tabel lilliefors dengan N=76

didapat Ltabel = 0,102. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa

Lhitung < Ltabel yaitu 0,006<0,102. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa sampel

variabel X yaitu pemahaman politik sampelnya berasal dari distribusi normal.

b. Uji Normalitas Variabel Kesadaran Politik (Y)

Membuat tabel rangkuman variabel Y. Tabel dan perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Pada uji normalitas variabel Y (kesadaran

politik),lampiran 21. Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan dari

lilliefors (nilai terbesar dari F(zi)-S(zi) = 0,042 dan dikonsultasikan dengan tabel

lilliefors dengan N=76 didapat Ltabel = 0,102. dapat diketahui bahwa Lhitung <

Ltabel yaitu 0,042<0,102 Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa sampel variabel

Y yaitu bahwa Kesadaran Politik sampelnya berasal dari distribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas diperlukan untuk mengetahui adanya hubungan linier antara variabel

X terhadap Y. Uji linieritas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

uji regresi linier. Jika Fhitung < Ftabel maka terima Ho berarti linier, namun apabila

Fhitung > Ftabel maka tolak Ho berarti tidak linier.

Langkah pertama yang dilakukan untuk menguji linieritas X terhadap Y

adalah membuat tabel kerja linieritas. Setelah itu dilakukan perhitungan sesuai

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dengan rumusnya. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai-

nilai sebagai berikut :

a) JK(E) = 4131,720

b) JK(TC) = 821,324

c) dfTC = 9

df = 65

d) RJK (TC) = 91,258

RJK = 63,565

e) Fhitung = 1,436

f) Ftabel = F 0,05.9,65 = 2,027

Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1,436 <

2,027 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X dengan variabel Y

terdapat hubungan yang linier dan H0 diterima. Perhitungan selengkapnya lihat

pada lampiran 22 beserta dengan perhitungan dengan bantuan data SPSS.

C. Pengujian Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah melakukan uji persyaratan analisis adalah

menganalisis data untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan

sebelumnya diterima atau ditolak. Teknik analisis data yang digunakan untuk uji

hipotesis adalah korelasi Product Moment untuk mengetahui ada hubungan yang

positif atau tidak antara variabel X terhadap Y dan uji t untuk mengetahui

keberartian koefisien korelasinya. Sedangkan untuk besarnya pengaruh digunakan

rumus Koefisien Determinan yaitu %10022 rRKP

1. Pengujian Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan uji nomalitas dan linieritas hasilnya menunjukkan

normal dan linier, kemudian langkah selanjutnya mengadakan uji hipotesis yaitu

dengan korelasi Product Moment untuk mengetahui ada hubungan yang positif

atau tidak antara variabel X terhadap Y dan uji t untuk mengetahui keberartian

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

koefisien korelasinya. Berdasarkan penghitungan uji hipotesis diperoleh

hasil sebagai berikut :

a. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antara X Terhadap Y

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Product

Moment diperoleh besarnya koefisiensi korelasi antara X dan Y dengan

nilai rxy = 0,355. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan

N=76 dan df=N-2= 74 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,235.

Karena rhitung > rtabel atau 0,355 >0,235 , maka Ho ditolak dengan kata lain

Ha diterima berarti antara Pemahaman politik (X) dengan Kesadaran

politik Siswa (Y) ada hubungan yang positif.

Selanjutnya menguji keberartian atau signifikansi terhadap

koefisiensi korelasi yang diperoleh dengan menggunakan rumus t, maka

diperoleh thitung = 3,269. Dari hasil tersebut kemudian dikonsultasikan

dengan nilai ttabel pada taraf signifikasi 5% dengan N=76 dan df=N-2= 74

sebesar 1,993. Karena thitung > ttabel atau 3,269 >1,993 maka koefisien

korelasinya antara X dan Y adalah berarti atau signifikan.(Perhitungan

dapat dilihat pada lampiran 23).

b.. Menghitung Harga Persamaan Regresi Linier

Persamaan Persamaan garis regresi linier sederhana diperoleh

persamaan Y=a+bX dari hasil perhitungan persamaan tersebut diperoleh

Y=72,9652+1,472 x (Penghitungan dapat dilihat pada lampiran 24).

. c. Menghitung Besaran Sumbangan Determinan

Selanjutnya dalam menentukan besarnya pengaruh nilai suatu

variabel (variabel X) terhadap naik turunnya nilai variabel lainnya

(variabel Y). yaitu dimana Koefisien Determinasi dengan = x100%,

yaitu = 0,126 x100% = 12,6 %.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel X memberikan

pengaruh terhadap variabel Y sebesar 12,6% artinya 12,6 kesadaran politik

pada siswa kelas XI SMAN 1 Karangnayar dipengaruhi oleh pemahaman

politik yang dimiliki siswa.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis data adalah melakukan

penafsiran pengujian hipotesis untuk semua variabel yang telah dianalisis yaitu

sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

diperoleh nilai r=0,355, dari df=n-2=74 dan pada taraf signifikansi 5% di peroleh

rtabel=0.235, Karena tabelhitung rr atau 0,355>0,235 maka dapat dikatakan antara

pemahaman politik dengan kesadaran politik terdapat hubungan positif. Untuk

mengetahui pengaruh yang signifikan dihitung dengan menggunakan uji t. Dari

hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,269 dan ttabel sebesar 1,993, karena

thitung>ttabel atau 3,269>1,993 maka variabel pemahaman politik terhadap variabel

kesadaran politik pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar mempunyai

pengaruh yang signifikan.

Adapun sumbangan pengaruh antara pemahaman poltik terhadap

kesadaran politik diperoleh prosentase sumbangan sebesar 12,6% yaitu x100%,

= 0,126 x100% = 12,6 % dengan persamaan garis regresi linier sederhana

diperoleh persamaan Y=72,9652+1,472 x. Dengan demikian artinya 12,6%

kesadaran politik pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar dipengaruhi

oleh pemahaman politik yang dimiliki oleh siswa,sedangkan sedangkan 87,4%nya

dipengaruhi oleh faktor lain.

Adapun dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa variabel pemahaman

politik mempunyai pengaruh terhadap variabel kesadaran politik pada siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Karanganyar dengan besaran pengaruh sebesar 12,6%. Dengan

yang positif dan signifikan

antara pemahaman poliitik terhadap kesadaran politik siswa kelas XI SMA Negeri

1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pemahaman politik terhadapkesadaran politik siswa kelas XI SMA Negeri

1 Karanganyar. Pengaruh positif didasarkan pada hasil perhitungan koefisien

korelasi antara variabel X dan variabel Y yang menunjukkan korelasi positif

ditunjukkan dengan besaran nilai rhitung>rtabel atau 0,355>0,235, sedangkan dengan

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

thitung>ttabel atau 3,269>1,993, maka dapat dikatakan korelasinya signifikan.

Signifikansi tersebut didasarkan pada perolehan perhitungan uji t atau uji

keberartian.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah melakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap hasil analisis data.

Pembahasan hasil analisis data selengkapnya sebagai berikut :

Bahwa pengaruh pemahaman belajar mengenai politik terhadap kesadaran

politik pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar tahun semester gasal

dan signifikan antara pemahaman materi politik terhadap kesadaran politik pada

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Dinyatakan diterima. Hal tersebut disebabkan karena rhitung>rtabel yaitu

0,355>0,235 dan thitung>ttabel yaitu 3,269>1,993.

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara variabel pemahaman politik(X) terhadap kesadaran

politik (Y). Adapun besaran sumbangan pengaruh variabel X terhadap Y yang

diperoleh dari KP = r2

x 100%, yaitu sebesar 12,6%, artinya bahwa 12.6%

kesadaran politik pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar semester gasal

tahun pelajaran 2010/2011 dipengaruhi oleh hasil pemahaman politik siswa pada

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dengan persamaan garis regresi

linear sederhana diperoleh persamaan Y=72,9652+1,472 x.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa 12,6%

kesadaran politik pada siswa SMA Negeri 1 Karanganyar semester gasal tahun

pelajaran 2010/2010 dipengaruhi oleh hasil pemahaman politik melalui mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sedangkan 87,4%nya lagi dipengaruhi

oleh faktor lain di luar penelitian ini. Adapun faktor yang mempengaruhi

Kesadaran politik yaitu diantaranya kultur politik, perubahan budaya,

kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki dari tingkat pendidikannya, dan

, 2000:97-98). Berdasarkan hal

tersebut, maka pemahaman politik merupakan salah satu faktor yang termasuk

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dapat mempengaruhi kesadaran politik pada siswa, karena pemahaman yang

dimiliki siswa sebagai kemampuan/kecakapan yang peroleh dari belajar di

sekolah. Kesadaran politik menurut (2000:96)

-nilai dan

orientasi politik, yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi

problematika masyarakatnya, memecahkannya, memberikan keputusan dan

menentukan pendirian terhadapnya, yang mendorongnya untuk bergerak dalam

rangka merubah atau mengembangkannya. Berarti disini kesadaran hubungannya

dengan sikap maupun tindakan yang akan dilakukannya.

tersebut dapat ditafsirkan bahwa lembaga pendidikan sebagai salah satu wahana

proses belajar mengajar dengan hasil akhir dari kegiatan tersebut yaitu suatu

pemahaman yang diperoleh dsri pembelajaran dengan hasil akhir nilai sebagai

tolok ukur untuk mengetahui kemampuan dari peserta didik. Karena dari

pemahaman yang diperoleh dari para siswa akan dapat memberikan bekal serta

pengetahuan di dalam menentukan sikap dan tindakannya dengan bentuk

kesadaran dalam diri mereka.

Pemahaman politik di sekolah sebagai salah satu yang diperlukan dalam

meningkatkan kesadaran politik bagi siswa. Kesadaran politik itu menyangkut

pengetahuan, minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan

politik. Tingkat kesadaran politik diartikan sebagai tanda bahwa warga

masyarakat menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan dan atau

pembangunan (Budiarjo, 1982:22). Kesadaran politik berbanding lurus dengan

pendidikan politik di masyarakat itu sendiri, dimana semakin kuat pendidikan

politik dalam masyarakat maka kesadaran politiknya juga semakin kuat (Theresia

Audita Guretti, 2009).

Dengan kesadaran politik yang tinggi, diharapkan ada pemulihan sistem

yang berpegang erat pada pancasila dan mengusahakan kesejahteraan bersama.

Dan ketika tingkat kesadaran berpolitik masyarakat sudah tinggi, maka niscaya

dengan sendirinya sistem demokrasi akan berjalan, dengan tentunya didasari sikap

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

patriotisme dan nasionalisme yang ada. Pengetahuan dan pemahaman warga

negara terhadap konsep-konsep politik dasar tertentu menjadi sangat penting

untuk dibangun, karena tanpanya kesadaran politik yang kritis tidak mungkin

ditumbuhkan (M.Khoiron, 1999:51).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang

peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Karanganyar membuktikan bahwa hasil

Pemahaman politik melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

berpengaruh terhadap kesadaran politik pada siswa.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi hasil penelitian serta

pembahasan di bab IV, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif

dan signifikan antara pemahaman politik terhadap kesadaran politik pada siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.

Pengaruh positif ini didasarkan pada hasil perhitungan koefisien korelasi variabel

pemahaman politik (X) terhadap variabel kesadaran politik pada siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Karanganyar semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 yang

ditunjukkan dengan nilai rhitung>rtabel atau 0,355>0,235 dengan df=n-2=74 dan

pada taraf signifikansi 5% artinya bahwa Ho ditolak sedangkan Ha diterima atau

pemahaman politik memiliki pengaruh yang positif terhadap kesadaran politik.

Untuk mengetahui signifikansinya didasarkan pada perhitungan uji t dengan

thitung>ttabel atau 3,269>1,993 dengan df=n-2=74 dan pada taraf signifikansi 5%,

sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak maka

dapat disimpulkan bahwa pemahaman politik memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesadaran politik. Adapun untuk besaran sumbangan pengaruh variabel

pemahaman politik terhadap kesadaran politik pada siswa kelas XI SMA Negeri 1

Karanganyar semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 dihitung dengan

menggunakan rumus KP = r2

x 100% . Dari hasil perhitungan diperoleh besaran

sumbangan sebesar 12,6% artinya 12,6% kesadaran politik pada siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Karanganyar semester gasal tahun pelajaran 2010/2011

dipengaruhi oleh hasil pemahaman belajar politik. Selanjutnya naik turunnya atau

besar kecilnya kesadaran politik siswa dapat diprediksi melalui persamaan regresi

dengan persamaan garis regresi linier sederhana diperoleh persamaan

Y=72,9652+1,472 X.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas maka menimbulkan beberapa

implikasi sebagai berikut:

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

pemahaman politik mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

tingkat kesadaran politik pada siswa. Maka implikasi teoritisnya adalah bahwa

semakin meningkatnya pemahaman mengenai politik secara maksimal maka akan

menambah wawasan siswa yang dapat djadikan sebagai pedoman dalam bersikap

dan bertindak dengan penuh kesadaran. Meningkatnya pemahaman siswa tentang

politik khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah

maka siswa akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang akan

menumbuhkan kesadaran diri siswa dalam politik.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa pemahaman politik

mempunyai peranan dalam menumbuhkan kesadaran politik siswa. Dari hasil

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi guru maupun orang tua di

dalam memotivasi dan mengarahkan siswa supaya lebih rajin dan bersungguh-

sungguh di dalam belajar khususnya mengenai pengetahuan politik di sekolah

melalui mata pelajaran yang diberikan yaitu salah satunya pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan agar siswa lebih paham tentang politik. Dengan

meningkatnya hasil pengetahuan dan pemahaman mengenai politik maka secara

maksimal akan menambah wawasan siswa tentang penanaman nilai yang bisa

dijadikan pedoman dalam tindakan serta sikap yang dilakukan. Maka diharapkan

guru, orang tua, dan lingkungan dapat berperan aktif sebagai unsur terkait untuk

dapat mendukung, menumbuhkan dalam penanaman kesadaran politik siswa.

C. Saran

Sesuai dengan hasil kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan diatas,

maka dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran penulis menyampaikan

saran sebagai berikut :

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.aceprints.uns.ac.id/6407/1/211971812201102271.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ESTI QOMARIYAH commit to user i PENGARUH PEMAHAMAN POLITIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya memiliki pemahaman politik yang baik karena dengan

adanya pemahaman tersebut diharapkan siswa dapat mempunyai kesadaran politik

yang yang baik pula.

2. Bagi Guru

Guru sebagai pendidik hendaknya memberi motivasi siswa dalam belajar untuk

dapat meningkatkan minat belajar siswa supaya pemahaman khususnya

pemahamaan akan politik siswa lebih meningkat sehingga mampu menciptakan

sumber daya manusia yang memiliki kesadaran politik yang lebih baik. Guru juga

hendaknya lebih memberikan semacam pengayaan maupun tugas-tugas yang

dapat mendukung dalam meningkatkan pemahaman politik bagi siswa.

3. Bagi Sekolah

Lingkungan sekolah memberikan nilai yang besar bagi siswa dalam memperoleh

suatu pemahaman dalam belajar. Oleh sebab itu disarankan kepada pihak sekolah

untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah dalam hubungannya

untuk meningkatkan pemahaman tentang politik misalnya adanya buletin, mading

tentang berita seputar politik maupun buku-buku yang disediakan di perpustakaan

sekolah. Serta yang paling terpenting adalah mnciptakan suasana belajar yang

kondusif, disiplin dan inovatif agar dapat memberikan dorongan atau semangat

kepada siswa dan mendukung guna mendapatkan pemahaman khususnya politik

dalam belajar di sekolah.