diet ckd

5
A. Gambaran Umum Penyakit Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih. Penurunan fungsi ginjal terjadi secara berangsur-angsur dan irreversible yang akan berkembang terus menjadi gagal ginjal terminal. Adanya kerusakan ginjal tersebut dapat dilihat dari kelainan yang terdapat dalam darah, urin, pencitraan, atau biopsy ginjal. Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk- produk sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormone-hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit. Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialysis atau dialysis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialysis. Pada proses hemodialysis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membrane semipermeable dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk-produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialysis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeable dari peritoneum. CAPD adalah metoda pencucian darah dengan menggunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut dan pembungkus organ perut). Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah. Zat-zat dari darah dapat dengan mudah

Upload: neni-suryani

Post on 18-Jul-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tatalaksana diet untuk penderita gagal ginjal kronis

TRANSCRIPT

A. Gambaran Umum PenyakitChronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih. Penurunan fungsi ginjal terjadi secara berangsur-angsur dan irreversible yang akan berkembang terus menjadi gagal ginjal terminal. Adanya kerusakan ginjal tersebut dapat dilihat dari kelainan yang terdapat dalam darah, urin, pencitraan, atau biopsy ginjal.

Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormone-hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.

Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialysis atau dialysis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialysis. Pada proses hemodialysis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membrane semipermeable dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk-produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialysis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeable dari peritoneum.

CAPD adalah metoda pencucian darah dengan menggunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut dan pembungkus organ perut). Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah. Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring dari peritoneum ke dalam rongga perut. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding perut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan dikeluarkan, dibuang, dan diagnti dengan cairn yang baru.

B. Jenis Diet dan Indikasi pemberian

Diet pada dialysis bergantung pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialysis biasanya harus direncanakan perorangan.

Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis Diet Dialisis :1. Diet Dialisis I, 60 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 50 kg2. Diet Dialisis II, 65 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 60 kg3. Diet Dialisis III, 70 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 65 kg.

C. Tujuan DietTujuan Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah untuk :1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi, agar pasien

dapat melakukan aktivitas normal2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan

D. Syarat DietSyarat – syarat Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah :1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien Hemodialisis (HD) maupun

Continuos Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah energy yang berasal dari cairan dialysis. Bila diperlukan penurunan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250-500 g/minggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Less Body Mass)

2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1-1.2 g/kg BB ideal/hari pada HD dan 1.3 kg BB ideal/hari pada CAPD. 50% protein hendaknya bernilai biologi tinggi.

3. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75% dari kebutuhan energy total4. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energy total5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam yaitu :

1 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (HD) 1-4 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin

(CAPD)6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24 jam, yaitu:

2 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin (HD) 3 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin (CAPD)

7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium8. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-750 ml10. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam folat, dan

vitamin C11. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energy dan protein

tinggi.

E. Pengaturan Makanan

1. Bahan Makanan yang Dianjurkan Sumber kalori : nasi/tim beras, tepung, bihun, mi, macaroni, gula, sirup, madu dan

permen Sumber protein hewani : daing tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan segar/ikan laut,

telur, susu Sumber protein nabati : tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan kering (kacang

kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dll) dalam jumlah yang ditentukan Sumber lemak : minyak jagung, minyak kelapa sawit, minyak wijen

2. Bahan Makanan yang Dibatasi Bahan makanan tinggi kalium seperti alpukat, pisang, tomat, umbi-umbian, sayuran

(daun singkong, daun pepaya, bayam, kapri, kembang kol, buncis), kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai

Bahan makanan tinggi Phospor seperti ragi/tape, udang, kerang, kepiting, cumi, teri, keju.

Semua macam kacang-kacangan kering seperti kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang polong maximum 25 gr/hr, dan tempe, tahu oncom maximum 50 gr/hr (2 ptg)

Bahan makanan tinggi kolesterol = lemak jenuh seperti jerohan (usus, paru, limpa, hati, babat) kulit ayam, lemak hewan, minyak kelapa, santan kental

Bahan makanan Natrium seperti garam dapur, vetsin, soda kue, pengawet makanan Bahan makanan mengandung gas seperti sawi, kobis, lobak, nangka, durian Konsumsi cairan dari makanan dan minuman sesuai jumlah cairan yang keluar

dalam satu hari (urine 24 jam ±500 cc) Minuman yang mengandung soda dan alcohol Bumbu-bumbu yang merangsang seperti merica, cabe, jahe, cuka

F. Cara mengatur diet Makanlah secara teratur sesuai dengan jumlah dan pembagian makanan yang telah

ditentukan oleh ahli gizi Gunakanlah daftar bahan penukar bahan makanan sehingga anda dapat memilih bahan

makanan yng disukai dan sesuai dengan menu keluarga Semua bahan makanan ditimbang dalam keadaan mentah dan bersih, kecuali nasi.

G. Hal-hal yang perlu diperhatikanAnjuran diet didasarkan pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh. Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet yang ditetapkan.

H. Contoh Menu Sehari

PAGI SIANG MALAMNasi/tim Nasi/tim Nasi/timTelur ceplok Semur daging Pepes ikanCah Wortel + buncis Perkedel tahu Tumis kacang panjang

Sup sayur PepayaMelon

JAM 10.00 JAM 16.00Teh manis/permen Teh manis/permen

Kue lapis Kue putu