diare

12
DIARE PADA ANAK Definisi Diare merupakan BAB dengan konsistensi cair atau lembek yang berlangsung minimal 3 kali dalam sehari dengan atau tanpa disertai lendir atau darah (WHO) Klasifikasi 1. Berdasarkan Waktu - Akut (< 14 hari) - Kronik (>14 hari) : Penyakit seliak, Crohn, colitis ulseratif, fibris kistik - Persisten (>14 hari) : diare akut karena infeksi yang melanjut 2. Berdasarkan Patofisiologi - Osmotik Adanya nutrient yang tidak diserap karena hilangnya enzim disakaridase akibat kerusakan vili oleh sebab invasi virus atau bakteri terhadap vili tersebut, sehingga tekanan intraluminal meningkat menjadi hyperosmolar mengakibatkan peristaltic usus meningkat maka timbullah diare. Nutrient di intraluminal juga akan difermentasi oleh bakteri usus menjadi asam organic dan gas yang akan menyebabkan suasana feses menjadi asam dan menyemprot mengakibatkan adanya eritema natum. - Sekretorik

Upload: araaritonang

Post on 06-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

DIARE PADA ANAK DefinisiDiare merupakan BAB dengan konsistensi cair atau lembek yang berlangsung minimal 3 kali dalam sehari dengan atau tanpa disertai lendir atau darah (WHO)Klasifikasi 1. Berdasarkan Waktu - Akut (< 14 hari) - Kronik (>14 hari) : Penyakit seliak, Crohn, colitis ulseratif, fibris kistik - Persisten (>14 hari) : diare akut karena infeksi yang melanjut 2. Berdasarkan Patofisiologi - Osmotik Adanya nutrient yang tidak diserap karena hilangnya enzim disakaridase akibat kerusakan vili oleh sebab invasi virus atau bakteri terhadap vili tersebut, sehingga tekanan intraluminal meningkat menjadi hyperosmolar mengakibatkan peristaltic usus meningkat maka timbullah diare. Nutrient di intraluminal juga akan difermentasi oleh bakteri usus menjadi asam organic dan gas yang akan menyebabkan suasana feses menjadi asam dan menyemprot mengakibatkan adanya eritema natum. - SekretorikIni disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toksin, kemudian toksin ini akan menstimulasi siklik AMP dan siklik GMP yang mensekresikan secara aktif air dan elektrolit ke dalam lumen usus sehingga terjadi diare. Penyerapan air oleh usus halus ditentukan oleh perbedaan antara tekanan osmotic di lumen usus dan di dalam sel, terutama yang dipengaruhi oleh konsentrasi natrium. Penyerapan natrium salah satunya adalah dengan cara berpasangan dengan ion clorida. Dengan adanya peningkatan cAMP, menyebabkan peninggian permeabilitas sel sehingga Cl dengan mudah keluar lumen usus diikuti oleh natrium dan air.

3. Berdasarkan Etiologi - Enteral a. Infeksi Bakteri : Campylobacter, Salmonella, E. coli, Shigella, Yersinia, Vibrio cholera Virus : Rotavirus,calcivirus, adenovirus, astrovirus, enterovirus (coxsackie, polio) Parasit : cacing (ascaris), protozoa (entamoeba, g. lamblia), jamur (candida a.) b. Non infeksi Malabsorpsi, alergi dan keracunan makanan, antibiotic associated diarrhea - Parenteral OMA, tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis.

Mengapa pasien diare tidak diberikan teh manis?1. Teh manis mengandung osmolaritas yang tinggi sehingga akan menyebabkan naiknya tekanan osmosis pada intralumen. Hal ini mengakibatkan cairan dari ekstralumen masuk ke dalam intralumen melalui proses osmosis, sehingga akan memperburuk terjadinya diare2. Teh mengandung asam tanat yang mengganggu absorpsi Fe di usus.Tatalaksana Diare1. Rehidrasi Terapi A, B, C Rehidrasi dengan oralit : 10 cc/kgBB setiap kali BAB, diseduh dengan air biasa (air panas dapat menyebabkan zat elektrolit pada oralit menghilang) Jika tidak ada oralit : dapat digunakan cairan rumah tangga :a. Kuah sayur atau kuah sopb. Air tajin : 1. Air putih + 3 sendok gula, 1 sendok garam2. Air tajin + 3 sendok gula, 1 sendok garam3. Air kelapa + 3 sendok gula, 1 sendok garamKandungan oralit terkini (osmolaritas 245) :NaCl: 2,6NaCitrate: 2,9KCL: 1,5Glukosa: 13,5Na: 70 mEq/lK: 20 mEq/lCitrate: 10 mmol/lCl: 65 mEq/lGlukosa: 75 mEq/l

2. Lanjutkan pemberian nutrisi

3. Pemberian zincPemberian zinc pada diare dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit oleh usus halus, meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus, menigkatkan jumlah brush border apical, dan meningkatkan respon imun yang mempercepat pembersihan patogen dari usus. Pemberian zinc dapat menurunkan frekuensi dan volume buang air besar sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak.

Dosis zinc untuk anak: Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg ( tablet ) per hariAnak di atas umur 6 bulan : 20 mg ( 1 tablet ) per hari

Zinc diberikan selama 10 14 hari berturut turut meskipun anak telah sembuh dari diare. Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atau Oralit. Untuk anak anak yang lebih besar, zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit. Penyerapan zinc dibantu oleh vitamin C4. Pemberian antibiotik sesuai indikasiAntibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera. Pemberian antibiotic yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile yang tumbuh akan menyebabkan diare sulit disembuhkan Pada diare kronik : pemberian Ciprofloxacine 15 mg/kgBB/hari 1 x sehari, selama 5 hariPada kasus diare berdarah dapat diberikan : Cotrimoxazole : Trimeptropim Sulfametoxazole Ampisilin Ciprofloxacine

5. Edukasi1. Memberikan cairan lebih banyak dari biasanya (termasuk ASI, oralit, dll)2. Menjelaskan cara pemberian zincImunisasi RotavirusJenis imunisasi rotavirus terdiri dari :1. Rotarix: diberikan 2 kali, cara pemberian disemprot ke mulut2. Rotateq: diberikan 3 kali, cara pemberian IMPemberian dilakukan pada umur 2, 4, dan 6 bulan

Demam TifoidKriteria (TRIAS)1. Demam lebih dari7 hari2. Gangguan pencernaan : konstipasi (typhii), diare (paratyphii)3. Kesadaran berkabutManifestasi klinis yang khas :Anamnesis :1. Demam lebih dari 7 hari2. Demam terutama sore menjelang malam3. Gangguan BABPJ :1. Coated tounge, tepi hiperemis, tremor (+) (gangguan nervus XII)2. Bradikardia relative ( peningkatan suhu tidak diikuti oleh peningkatan nadi (normal 1C diikuti oleh 12 kali peningkatan nadi)3. Organomegali4. Nyeri tekan abdomen5. Bercak roseola (jarang pada orang Indonesia)6. Penurunan kesadaranPemeriksaan penunjang1. Widala. Titer antibodi O 1/320b. Peningkatan titer selama 4 kali dalam seminggu2. Tubex test

3. Gall culture (Gold Standard)Isolasi kuman S.typhii dalam biakan media empeduYang diperiksa :Minggu I : darahMinggu II : fesesMinggu III : urinMinggu IV : sumsum tulang

Tatalaksana Bed rest total Diet rendah serat Kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis), per oral atau IV selama 10-14 hari Alternatif : Amoxicillin (100 mg/kgBB/ hari) selama 10 hariKotriomoksazol (48 mg/kgBB/hari) dibagi 2 dosis, per oral selama 10 hariJika tidak ada perbaikan :Ceftriaxone (80 mg/kgBB/hari, IM atau IV selama 5-7 hari)

Patofisiologi

Indikasi rawat :1. Delirium2. Intake sulit3. Demam tidak turun dengan antipiretik4. Keadaan umum memburuk

Indikasi pulang :1. 5-7 hari bebas demam2. Keadaan umum membaik3. Komplikasi teratasiKarier tifoid :Pasien tifoid yang sudah tidak menimbulkan gejala, namun dapat menularkan kuman tifoid melalui fesesnya karena kuman tifoid masih ada dalam tubuh pasien (selama 3 bulan).

TBC

KEJANG DEMAMKejang demam sederhana : Berlangsung < 15 menit Kejang berbentuk umum Kejang hanya sekali/tidak berulang dalam 24 jam Merupakan 80% dari kejang demamKejang demam kompleks : Berlangsung > 15 menit Kejang berbentuk fokal atau parsial Kejang berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam Indikasi obat rumatan pada kasus kejang demam :1. Kejang lama lebih dari 15 menit2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum dan sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.3. Kejang fokal4. Pengobatan rumat dipertimbangkan bila : a. Kejang berulang 2x atau lebih dalam 24jamb. Kejang demam terjadi pada bayi