diare

4
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dan frekuensi lebih banyak dibandingkan dengan biasanya. Frekuensi buang air besar saat diare dapat mencapai tiga kali atau lebih selama satu hari. Diare dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab diare yang sering ditemukan dalam masyarakat adalah infeksi mikroorganisme. Mikroorganisme penyebab diare meliputi bakteri, virus, parasit, atau jamur (Depkes RI, 2011). Sebagian orang menganggap diare sebagai penyakit yang biasa dan ringan, namun fakta menunjukkan bahwa diare memiliki angka kematian yang tinggi. Berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare menyandang peringkat ke-13. Di samping itu, diare merupakan peringkat ke-3 setelah TB dan Pneumonia pada kematian akibat penyakit menular (Riskesdas dalam Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan SKDI (dalam Kemenkes RI, 2011), diare merupakan penyebab kematian terbanyak pada balita. Prevalensi diare tertinggi adalah pada anak umur 12-23 bulan, diikuti umur 6-11 bulan, dan umur 23-45 bulan. Kejadian diare meningkat pada usia balita karena anak

Upload: fridayanti-dewi

Post on 15-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

diare

TRANSCRIPT

2

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dan frekuensi lebih banyak dibandingkan dengan biasanya. Frekuensi buang air besar saat diare dapat mencapai tiga kali atau lebih selama satu hari. Diare dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab diare yang sering ditemukan dalam masyarakat adalah infeksi mikroorganisme. Mikroorganisme penyebab diare meliputi bakteri, virus, parasit, atau jamur (Depkes RI, 2011).

Sebagian orang menganggap diare sebagai penyakit yang biasa dan ringan, namun fakta menunjukkan bahwa diare memiliki angka kematian yang tinggi. Berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare menyandang peringkat ke-13. Di samping itu, diare merupakan peringkat ke-3 setelah TB dan Pneumonia pada kematian akibat penyakit menular (Riskesdas dalam Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan SKDI (dalam Kemenkes RI, 2011), diare merupakan penyebab kematian terbanyak pada balita. Prevalensi diare tertinggi adalah pada anak umur 12-23 bulan, diikuti umur 6-11 bulan, dan umur 23-45 bulan. Kejadian diare meningkat pada usia balita karena anak mulai aktif bermain. Hal ini menyebabkan anak lebih berisiko terhadap penyakit diare.

Tata laksana diare di Puskesmas yang sesuai dengan standar masih tergolong dalam katagori rendah. Oralit belum seluruhnya diberikan pada penderita diare. Penggunaan antibiotik masih berlebihan. Antidiare yang tidak disarankan dalam mengatasi diare pada balita masih sering digunakan. Edukasi tentang pencegahan diare di rumah tangga juga belum efektif dilakukan. Hal ini dapat dibuktikan dari para ibu yang kurang mengerti cara mencegah dan menangani diare. Mereka menganggap diare adalah penyakit ringan, padahal diare dapat menimbulkan dampak serius pada balita bahkan menyebabkan kematian. Penyebab utama dari hal ini adalah kurangnya sosialisasi diare sejak dini.

Posyandu merupakan pelaksana berbagai kegiatan yang memiliki andil besar dalam meningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Kegiatan tersebut terdiri atas penimbangan berat badan, pemberian makanan tambahan, program KB, program imunisasi, dan program pengontrolan diare. Oleh sebab itu, Posyandu memiliki potensi besar untuk meningkatkan keberhasilan promosi kesehatan terutama pencegahan diare. Akan tetapi, Posyandu selama ini kurang dimanfaatkan oleh warga dengan berbagai alasan sehingga perlu dilakukan revitalisasi Posyandu.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini adalah Bagaimana revitalisasi Posyandu dapat dijadikan sebagai langkah untuk menurunkan insiden diare pada balita?

1.3 Tujuan Karya tulis ilmiah ini bertujuan mendeskripsikan revitalisasi Posyandu sebagai langkah untuk menurunkan insiden diare pada balita.1.4 Manfaat

Manfaat dari karya tulis ilmiah ini ialah sebagai berikut.

1. Karya tulis ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah kematian balita akibat diare. 2. Karya tulis ini dapat dijadikan acuan dalam promosi kesehatan khususnya pada pencegahan diare.