diagnosa omk

5
1. Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran. Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang. Kriteria hasil : T Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai). T Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik. Intervensi Keperawatan : 1. Dapatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti : T Tulisan T Berbicara T Bahasa isyarat. 2. Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal. a. Jika ia dapat mendegar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan keras). T Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu. T Dekati klien dari sisi telinga yang baik. b. Jika klien dapat membaca ucapan : T Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas. T Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat membaca bibi anda. c. Perkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien. T Minimalkan percakapan jika klien kelelahan atau gunakan komunikasi tertulis. T Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya. d. Jika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah. Alamatkan semua komunikasi pada klien, tidak kepada penerjemah. Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsung berbicara kepada klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah. 3. Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman.

Upload: mahdaped

Post on 06-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

1. Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran.Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang.Kriteria hasil :T Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai).T Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.

Intervensi Keperawatan :1. Dapatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti :T TulisanT BerbicaraT Bahasa isyarat.2. Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.a. Jika ia dapat mendegar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan keras).T Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu.T Dekati klien dari sisi telinga yang baik.b. Jika klien dapat membaca ucapan :T Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas.T Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat membaca bibi anda.c. Perkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien.T Minimalkan percakapan jika klien kelelahan atau gunakan komunikasi tertulis.T Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.d. Jika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah. Alamatkan semua komunikasi pada klien, tidak kepada penerjemah. Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsung berbicara kepada klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah.3. Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman.T Bicara dengan jelas, menghadap individu.T Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.T Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.T Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban lebih dari ya dan tidak.

Rasional :1. Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien.2. Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh klien.3. Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan klien dapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesan perawat secara tepat.

2. Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dnegan obstruksi, infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.Tujuan : Persepsi / sensoris baik.Kriteria hasil.T Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaran samapi pada tingkat fungsional.

Intervensi Keperawatan :1. Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat.2. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh.3. Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.4. Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).

Rasional :1. Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan/ketulian, pemakaian serta perawatannya yang tepat.2. Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.3. Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak secara permanen.4. Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga infeksi akan berlanjut.Nyeri Kronik berhubungan dengan agen cedera (biologis)Defenisi:pengalaman emosional dan berhubungan dengan perasaan tak enak timbul dari kerusakan jaringan nyata atau potensial atau uraikan dalam kaitan dengan seperti kerusakanAnalisa data :DS : klien mengeluhkan nyeri pada telinga, yang telah dirasakan sejak SD dan hilang timbul.DO : klien terbatas aktifitasnya dan mringis nteri, S=380CTingkat KenyamananTujuan : Nyeri hilang atau berkurangKriteria hasil :- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang- Tanda vital dalam rentang normal Manajemen Nyeri :- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan- Kurangi faktor presipitasi nyeri- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi- Ajarkan tentang teknik non farmakologi- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri- Tingkatkan istirahat- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri