dewan perwakilan rakyat - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1... ·...

35
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS RUU TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Dengan Hari I Tanggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota yang hadir Nama Anggota Pimpinan Pansus Pemilu: 2007-2008 I Rapat Kerja X (Sepuluh) Terbuka Menteri Dalam Negeri, Menteri Sekretaris Negara & Menteri Hukum dan HAM Selasa, 2 Oktober 2007 19.30 WIB- selesai Ruang Rapat Komisi II DPR Rl (KK.III/Gd. Nusantara) Drs. Ferry Mursyidan Baldan I Ketua Pans us Pemilu Suroso, SH/Kabagset Pansus Pemilu Pembahasan DIM RUU Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD 38 dari 50 orang anggota Pansus Pemilu 12 orang ljin 1. Drs. Ferry Mursyidan Baldan/F-PG/Ketua 2. DR. Yasona H. Laoly, SH, MS/F-PDIP/Waket 3. DR. H.B. Tamam Achda, M,Si /F-PPP/Waket 4. Ignatius Mulyono/F-PD/Waket 5. DR. lr. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc/F-PAN/Waket Fraksi Partai Golkar : Fraksi Kebangkitan Bangsa : 6. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa 31. Drs. H. Saifullah Ma'Shum, M.Si 7. Drs. H.A. Mudjib Rochmat 32. Hj. Badriyah Fayumi, Lc 8. Mustokoweni Murdi, SH 33. Prof. DR. Moh. Mahfud MD 9. Dr. Mariani Akib Baramuli, MM 10. Ora. Chairun Nisa, MA 11. Drs. TM. Nurlif 12. Drs. Simon Patrice Morin 13. H. Hardisoesilo 14. H. Muhammad Sofhian Mile, SH, MH 15. H. Asep Ruchimat Sudjana 16. Rambe Kamarul Zaman, M.Sc.

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS

RUU TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Dengan

Hari I Tanggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara

Anggota yang hadir

Nama Anggota

Pimpinan Pansus Pemilu:

2007-2008 I Rapat Kerja X (Sepuluh) Terbuka Menteri Dalam Negeri, Menteri Sekretaris Negara & Menteri Hukum dan HAM Selasa, 2 Oktober 2007 19.30 WIB- selesai Ruang Rapat Komisi II DPR Rl (KK.III/Gd. Nusantara) Drs. Ferry Mursyidan Baldan I Ketua Pans us Pemilu Suroso, SH/Kabagset Pansus Pemilu Pembahasan DIM RUU Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD 38 dari 50 orang anggota Pansus Pemilu 12 orang ljin

1. Drs. Ferry Mursyidan Baldan/F-PG/Ketua 2. DR. Yasona H. Laoly, SH, MS/F-PDIP/Waket 3. DR. H.B. Tamam Achda, M,Si /F-PPP/Waket 4. Ignatius Mulyono/F-PD/Waket 5. DR. lr. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc/F-PAN/Waket

Fraksi Partai Golkar : Fraksi Kebangkitan Bangsa : 6. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa 31. Drs. H. Saifullah Ma'Shum, M.Si 7. Drs. H.A. Mudjib Rochmat 32. Hj. Badriyah Fayumi, Lc 8. Mustokoweni Murdi, SH 33. Prof. DR. Moh. Mahfud MD 9. Dr. Mariani Akib Baramuli, MM 10. Ora. Chairun Nisa, MA 11. Drs. TM. Nurlif 12. Drs. Simon Patrice Morin 13. H. Hardisoesilo 14. H. Muhammad Sofhian Mile, SH, MH 15. H. Asep Ruchimat Sudjana 16. Rambe Kamarul Zaman, M.Sc.

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Fraksi PDI Perjuangan : 17. Alexander Litaay 18. Pataniari Siahaan 19. Nursuhud 20. Drs. Eka Santosa 21. Hj. Tumbu Saraswati, SH

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 22. Drs. H. Hasrul Azwar, MM 23. Ora. Hj. Lena Maryana Mukti 24. Lukman Hakim Saifuddin

Fraksi Partai Demokrat : 25. DR. Syarief Hasan, SE, ME, MBA 26. DR. Benny Kabur Harman, SH 27. lr. Agus Hermanto, MM

Fraksi Partai Amanat Nasional : 28. Patrialis Akbar, SH 29. H. Totok Daryanto, SE 30. lr. Tjatur Sapto Edy, MT

Anggota yang berhalangan hadir (ljin) : 1. Tjahjo Kumolo, SH 2. DR. Sutradara Gintings 3. Jacobus Mayong Padang 4. lrmadi Lubis 5. Drs. H. Akhmad Muqowam 6. Drh. Jhonny Allen 7. Abdillah Toha, SE

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 34. Agus Purnomo, S.IP 35. Drs. Almuzzammil Yusuf 35. Mustafa Kamal, SS

Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi :

Fraksi Partai Bintang Reformasi : 37. H. Bachrum R. Siregar, SE

Fraksi Partai Damai Sejahtera : 38. Pastor Saut M. Hasibuan

8. Drs. H. Ali Masykur Musa, M.Si 9. H.A. Effendy Choirie, M.Ag. MH 10. H. Jazuli Juwaini, MA 11. Prof. DR. M. Ryaas Rasyid, MA 12. Drs. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si

KETUA RAPAT (DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN): Assalamu'alaikum Warrahmatul/ahi Wabarakaatuh. Selamat malam.

Yang terhormat Menteri Dalam Negeri dan segenap jajarannya; Yang terhormat Bapakllbu Anggota Pansus Pemilu DPR, DPD dan DPRD.

Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan 2 orang ijin. Jadi, sudah hadir 9 dari 10 fraksi. Dengan demikian, forum sudah terpenuhi dan perkenankan saya membuka rapat pansus ini dan rapat terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 19.43 WIB)

Di hadapan kami ada surat dari Fraksi PAN yang ditandatangani oleh lbu DR. Hj. Andi Yuliani Paris berdasarkan restu Pak Totok Daryanto terhadap usulan-usulan perubahan khususnya ketentuan yang banyak kami baca adalah ketentuan pidana di DIM 1.300-an. Baik, kita terima dan ini kita jadikan bahan resmi.

lbu dan Bapak sekalian, Pada malam hari ini, kita akan memulai dengan membahas Dim 243 sampai dengan DIM

323. lni adalah DIM yang mengatur tentang penyusunan Daftar Pemilih. Sebagaimana dengan kehendak kita, saya kira mengapa ini juga menjadi sesuatu yang cukup penting karena kita tidak mau kemudian yang kita sebut sebagai latent problem dari seluruh kegiatan khususnya bernegara ini terus menerus berlangsung. Terakhir saya kira di DKI juga masih mencerminkan hal seperti tersebut.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Nah di dalam Undang-undang yang sldah ada (Undang-undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu), memang sudah ditegaskan adanya kewenangan-kewenangan kepada PPS yang saya kira data penduduk ity diberikan kepada Pemerintah dan disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk nanti bisa dlteruskan menjadi Daftar Pemilih Sementara pada level kelurahan atau desa. Disana, kemudian ~i Pasal 476 Undang-undang No. 22 Tahun 2007 ditegaskan beberapa kewenangan yang cukup detail berkaitan dengan daftar pemilih. Sebagai informasi saja bahwa di Undang-undang ini ad semangat bahwa dari DPS itu upaya yang kami coba sempurnakan lewat Undang-undang ini dalah bahwa dari DPS ketika diperbaiki tidak langsung menjadi OPT, tetapi ada masa konfirmasi apakah kemudian usul perbaikan, pengurangan, jadi kita namakan bukan Daftar emilih Tambahan ya Daftar Perbaikan. Nah itu yang ada masa konfirmasi 3 hari dan baru kemu ian diumumkan menjadi OPT.

Nah dari DIM-DIM ini saya kira meskipu~ pada umumnya karena memang ini menyangkut teknis tetap, tetapi ada beberapa prinsip yang disampaikan oleh masing-masing fraksi ya saya kira kita mencatat beberapa usulan diantaranya b~gaimana PAN menegaskan pada DIM 266-nya menjadi Pidana Pemilu kalau ingin dipermain-~ainkan. Kemudian juga saya kira lamanya data dengan hari H Pemilu, lamanya pengolahan tlata dari Daftar Kependudukan menjadi Daftar Pemilih. Nah pada pembahasan yang lalu, kital sudah pernah membahas meskipun belum kita selesaikan yakni tentang pengertian antara ~arga Negara, Penduduk dan Pemili dimana pesannya saya kira kita tidak bertentangan deng • n semangat konstitusi.

Oleh karena itu, saya kira pada malam hari ini kami persilahkan terlebih dahulu kepada Pemerintah untuk menggambarkan karena salah satu pesannya adalah bagaimana soal data kependudukan untuk bisa menjadi basis data unt~k menformat menjadi data pemilih. lni yang saya kira kita bisa tanggapi, karena ini menjadi bagi9n yang penting. Memang ini kelihatannya teknis, tetapi saya kira menjadi sesuatu yang sangat kru~ial dan penting.

Baik, saya persilahkan dari Pemerintah. I

PEMERINTAH: Terima kasih Pimpinan Sidang. Sebagaimana telah tercantum dalam Peraturan Perundangan bahwa data pemilih akan

menjadi tanggung jawab Pemerintah untuk bisai memberikan suatu data secara rinci yang nanti akan digunakan oleh KPU dalam rangka menyelenggarakan pelaksanaan pemilu. Sangat berbeda dengan beberapa kali penyelenggaraan data ini, lpendataan yang akan dilaksanakan adakah lebih berorientasi kepada pelaksanaan melalui jaring~n pemerintahan sampai tingkat desa dan rt. lni akan kami laksanakan dalam rangka menda~agunakan jaring-jaring Pemerintah ini sebagai penanggungjawab tentunya pelaksanaan pemerihtahan di daerah. ltulah sebabnya, kita mencoba dengan semaksimal mungkin dengan sisa wakty yang ada ini akan menempati waktu yang telah ditentukan, April 2008 datanya harus bisa diserahkan ke KPU karena ini menjadi tanggung jawab Pemerintah dan nanti akan menjadi masukan iserta telaah dari Pansus ini, maka dari Dirjen Administrasi Kependudukan akan memberikan suatu penjelasan bagaimana penyusunan daftar pemilih sesuai dengan rencana yang disusun dan dalam kesempatan ini, justru kalau ada kekurangannya nanti bisa kita sempurnakan.

Kami mohon ijin untuk Dirjen Administrasi Kependudukan untuk menjelaskan secara rinci. Saya persilahkan Pak. I

DIRJEN ADMINSTRASI KEPENDUDU4N: Atas ijin Menteri Dalam Negeri, kami mencoba untuk menjelaskan hal-hal yang

menyangkut penyiapan data kependudukan untukl persiapan Pemilu 2009.

Assa/amu'alaikum Warrahmatullahi WabJrakaatuh. Selamat malam dan sal am sejahtera unt~~-kita semua.

Yang saya hormati Bapak Ketua Pansuskakil Ketua Pansus; dan lbu dan Bapak-bapak yang terhormat. I

Pertama-tama, kami mohon maaf yang tadinya rencana mungkin 1 hari sebelumnya karena kami berhalangan tetap tidak bisa kami tunda orang tua kami dalam keadaan kritis dan saya mohon maaf pada malam hari ini baru saya dapat memenuhi dan atas ijin Menteri Dalam

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Negeri saya mencoba menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan penyiapan data kependudukan untuk Pemilu 2009.

Dalam pendahuluan yang kami coba, bahwa dalam PP No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah dan PP No. 17 Tahun 2005 tentang Perubahan PP No. 6 Tahun 2005 telah dinyatakan secara tegas bahwa kartu pemilih harus berisi nomor induk kepegawaian. Oleh karena itu, maka data penduduk potensial pemilih pemilu yang sering disingkat DP4 seharusnya berisikan NIK. lni regulasi yang ada. Bertolak dari data yang ada hingga sekarang ini, sudah 302 kabupaten/kota telah melaksanakan Pilkada dan jika menurut aturan sudah seharusnya mencantumkan Nomor lnduk Kependudukan dalam Kartu Pemilih walaupun secara faktual kondisi ini merupakan fenonema yang sebagaimana diucapkan oleh Bapak Ketua Pansus bahwa seringkali hal-hal yang merupakan calon untuk dijadikan kartu pemilih atau berkas untuk dijadikan kartu pemilih sukar sekali untuk secara tegas dipisahkan masa lalu dengan sekarang ini. Maksud kami adalah sebelum ada Undang-undang dan sebelum ada aturan regulasi ini, hampir pada umumnya orang memiliki KTP lebih dari 1 dan karena itu, masa berlaku KTP itu tidak secara simultan berhenti pada saat dia mendaftar sebagai calon pemilih. Saya mengambil ilustrasi, saya 2 kali dipanggil oleh Mahkamah Agung untuk kasus Depok dengan beberapa catatan pemilih yang diungkapkan. Saya mencoba mengungkapkan bahwa dipertanyakan bahwa mana yang sebenarnya sah kartu ini, saya mengatakan bahwa tidak ada yang sah sebenarnya sebab ada yang ditandatangani oleh Kepala Dinas, Camat, dan Lurah. Kecuali, keabasahan ini mendapatkan pengakuan yang jelas manakala semua KTP ini bisa dicek dan jangan sampai yang memilih di Depok ada KTP Bogar atau Tangerang. lni masalah besar sehingga pengakuan terhadap masa lalu untuk dijadikan norma yang berlaku saat ini, ini diperlukan batas waktu yang jelas sehingga tegas identitas seseorang manakala dia berdomisil sesuai dengan aturan bahwa dia berdomisili tetap sekurang-kurangnya 6 bulan secara pasti baru maju untuk calon pemilu.

Selanjutnya, berdasarkan Pasal 5, 6 dan 7 Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan bahwa Pemerintah secara berjenjang yakni Pemerintah dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, Pemerintah Provinsi dalam hal ini Bapak Gubernur dan Pemerintahan Kabupaten/Kota dalam hal ini Bupati/Walikota berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan administrasi kependudukan dengan kewenangan antara lain pengelolaan dan penyajian data kependudukan dengan skala berjenjang nasional provinsi, kabupten/kota. Amanat RUU tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD mensyaratkan bahwa data kependudukan diserahkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah kepada KPU dan KPUD paling lambat 12 bulan sebelum hari pemungutan suara, yakni jatuhnya pada Bulan April 2008. lnformasi ini baru diketahui secara pasti pada Bulan Juni 2007 saat pembahasan Draft RUU tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD dan karena itu pula maka data kependudukan yang diserahkan kepada KPU dan KPUD adalah berupa data agregad kependudukan per kecamatan yang disingkatnya AK2 dan Daftar Penduduk Peserta Pemilih yang disingkat dengan DP4.

Upaya-upaya yang Menteri Dalam Negeri tadi sudah menekankan secara jejaring, maka langkah-langkah yang mengawali pelaksanaan di daerah. Yang perlama, dalam rangka penyiapan data kependudukan untuk Pemilu 2009 dan pembangunan data base kependudukan, diperlukan pasukan data kependudukan. Data awal tersebut dapat diperoleh melalui 3 cara, yaitu:

a. Melalui pemutakhiran data di RTP4B yang telah dikonversi oleh Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan hasil dari pencacahan, pendaftaran serta pencatatan penduduk yang diserahkan oleh Ketua KPU kepada Menteri Dalam Negeri pada tanggal 8 Desember 2004 walaupun data ini sangat berisikan data yang dinamis dan karena itu, maka dilakukan upaya melalui pemutakhiran yang secara terus menerus oleh Dinas Kependudukan atau Kantor atau Badan yang mengelola dan menangani kependudukan data sipil ini.

b. Melalui pengisian biodata penduduk yang disebut formulir F1 01. lni ditekankan oleh Undang-undang tentang Administrasi Kependudukan bahwa pengisian biodata wajib untuk mendapatkan dokumen penduduk yang cukup akurat, baik dan terkini.

c. Melalui konversi dari sistem yang sudah ada selama ini dipergunakan oleh Kabupaten/Kota apa itu bahan guidens and conse/ing dari Perguruan Tinggi atau Konsultan-konsultan yang ikut membangun data base di kabupaten/kota, itu dikonversikan atau diimigrasikan ke dalam sistem informasi format sistem informasi adiminstrasi kependudukan.

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Nah diagram pemutakhiran data P48 dalam rangka pembangunan data base kependudukan dan penyiapan daftar pemilih, ada 2 carao

1 0 Diagram pemutakhiran data P4Bo 20 Diagram pemutakhiran F101 sesudah kita melihat diagram data P48o

Secara tegas, ada pemisahan yang tegas dan jelas dari beberapa kegiatan langka dalam rangka pemutakhiran ini.

10 Melalui Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan,diserahkan dari KPU ke Menteri Dalam Negeri pad a tanggal 8 Desember 20040

20 Melalui konversi di Direktorat Jenderal Kependudukan, data penduduk ini belum ada Nomor lnduk Kependudukano

30 Melalui pemutakhiran di RTP48 dalam CD, sudah ada diberikan Nomor lnduk Kependudukan 0

Walaupun kami mengakui bahwa ada sekitar 25% atau 30% atau bahkan lebih, data ini sangat kotor dan banyak sekali sumber pencacahan yang tidak akurat. Artinya, ada beberapa orang yang belum wajib memiliho Punya kartu pemilih pada saat itu, ada beberapa yang sudah meninggal dunia, keluar kartu pemilihnya dan mungkin soal pencacahan di awal karena memburu waktu dan sebagainya momentum itu bisa mungkin diperkirakan sehingga hal-hal yang tidak diperkirakan untuk muncul, nampaknya ada beberapa catatan yang perlu disempumakano

Kemudian, akhir finalisasi dalam CD ini diserahkan kepada seluruh Dinas Kabupaten/Kota yang menangani kependudukan dan catatan sipil. Nah porsi Pemerintah Daerah atau Dinas atau Kantor atau Badan yang mengelola atau menangani pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil ini dicetak diRT dalam wujud P48o Distribusi di RTP4B ke Kecamatan Desa ke Kelurahan, RT dan RWo Kemudian, dilakukan pencocokan dan penelitian di lapangan dan seterusnya diadakan re­entry serta hal-hal yang sifatnya membanguno

Satu, wujud atau pembangunan data base kependudukan melalui layanankependudukan dan catatan sipil, rencana-rencana pemutakhiran dan pembangunan lewat DAK2 dan DP4 dan Kebutuhan-kebutuhan sektor lain sebab ada beberapa kabupaten juga yang sudah mengembangkan dalam sistem informasi administrasi kependudukan ini. Misalnya, mau mengetahui angka kemiskinan, mau mengetahui angka keluarga berencana lewat konsultan­konsultan tertentu yang membantu atau mendampingi kabupaten/kota diberikan hal-hal itu dalam rangka penyempurnaan data base kependudukano ang terakhir, sebagai Tupoksi dari Pemerintahan Daerah dan Dinas atau Badan atau Kantor yang mengelola dan menangani Kependudukan dan Sipil ini, terwujud yang disebut data agregad kependudukan ini dan daftar potensi pemiluo Seterusnya, DKA2 dan DP4 inilah yang diserahkan ke KPU dan KPUD dan diproses lebih lanjut yang wujud DKA2 lewat Daerah Pemilihan dan DP4 yang disebut oleh Ketua Pansus yang terhormat bahwa DPS ke DPTo lni memerlukan suatu pemikiran dengan interval waktu yang sangat singkat. Kejadian selama ini, dari DPS ke DPT hanya 3 hari. Keluhan di kabupaten/kota bahwa dengan letak geogafis yang cukup ekstrim di berbagai pelosok penduduk di tanah air, ini sesungguhnya sangat sempit waktu untuk mengadakan klarifikasi khususnya tingkat akurasi, validasi dan verifikasi data yang diwujudkan dalam bentuk DPT sehingga dengan inetrval yang sangat sempit, maka tidak kecil kemungkinan atau terbuka peluang untuk adanya komplain dan hal lain yang sifatnya penetapan di DPT dari DPSo ltu hasil pengalaman yang kira-kira cukup menunjukan bahwa perlu dipikirkan interval waktu yang ada dari DPS menjadi DPTO

Yang kedua, pemutakhiran data penduduk melalui pengisian biodatao lni ditekankan dalam Undang-undang tentang Administrasi Kependudukan bahwa setiap orang yang akan mewujudkan suatu atau menarik suatu identitas jati diri, maka wajib mengisi formulir biodata yang terdiri dari 31 elemeno Hampir pada umumnya kita semua tidak pernah mengisi biodata yang benar untuk mengambil KTP dan karena itu pula, maka berdasarkan Undang-undang yang secara tegas di cantumkan dalam pasal-pasal tertentu itu harus atau wajib untuk mengisi biodata dalam rangka memperoleh ID Card atau hal-hal yang bersifat peristiwa pentingo Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan Departemen Dalam Negeri melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan fasilitasi. Sejumlah hal yang sudah dilakukan Departemen Dalam Negeri melalui wujud monitoring dan evaluasi ini serta fasilitasi yang sebentar lagi kami ungkapkan setelah penyajian ini.

Pemda dan Din as, hal yang sama dilakukan melalui penjegatan F1 01 dalam rangka pemutakhiran distribusi F101 ke Kecamatan, Desa/Kelurahan, Rt/Rw, pengisian F101 di lapangan,

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

entry data kembali ke data base kependudukan, melalui layanan kependudukan dan sipil, pendaftaran penduduk yang disebut layanan kependudukan (lahir, mati, pindah, datang). Yang masuk ke catatan sipil ini adalah kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak, pengakuan anak, perubahan kewarganegaraan, perubahan jenis kelamin dan seterusnya. lni yang secara keseluruhan dilakukan dalam rangka mengumpulkan hal-hal yang bersifat data agregad dan DP4 serta kebutuhan sektor lain, terwujudlah upaya yang disebut DAK2 dan DP4. Sesudah ini, diserahkan kepada KPU oleh Pemerintah dan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten/Kota menyerahkan kepada KPUD. Dua hal ini yang diproses lebih lanjut, DAK2 dalam konteks daerah pemilihan dan DP4 dalam konteks DPS dan DPT.

Organisasi penyiapan data kependudukan dapat tergambar bahwa: 1. Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan. 2. Pemerintah Provinsi. 3. Pemerintah Kabupaten/Kota. 4. Tim Pemberdaya Kecamatan.

Yang pertama, Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan bertugas pokok dan mempunyai fungsi mengkoordinir pembangunan data base kependudukan secara nasional. Yang kedua, Pemerintah Provinsi c.q Gubernur melalui Sekretaris Daerah bertanggung jawab terhadap penyiapan data kependudukan skala provinsi. Yang ketiga, Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal ini Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah bertanggung jawab terhadap penyiapan data kependudukan skala kabupaten/kota. Yang keempat. instansi pelaksana cq Kepala Dinas, Badan, Kantor yang mengelola atau menangani kependudukan dan catatan sipil ini bertanggung jawab secara teknis. Selanjutnya, Tim Kerja Kecamatan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengecekan di lapangan. Tim Kerja Kecamatan diketuai oleh Camat dengan Anggota-anggota Kepala Desa/Lurah dan Rt/Rw.

Fasilitasi Pemutakhiran Data Penduduk di Kabupaten/Kota yang selama ini yang dilakukan. Dalam rangka penyampaian sasaran, penyediaan data kependudukan agregad per kecamatan dan daftar penduduk potensial pemilih pemilu 2009 tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Yang kedua, DAK2 dan DP4 akan diserahkan kepada Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta Provinsi kepada KPU, KPUD pada Bulan April 2008. Amanat RUU Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD.

Langkah-langkah yang telah ditempuh; a. Surat Menteri Dalam Negeri kepada para Bupati dan Walikota seluruh Indonesia No.

470141/MD tanggal 9 Januari 2007 perihal Gerakan Nasional Pemutakhiran Data Kependudukan.

b. Surat Menteri Dalam Negeri kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota No. 470517/MD tanggal 12 Februari 2007 Perihal Pembangunan Data Base di Provinsi, Kabupaten/Kota.

c. Surat Menteri Dalam Negeri kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota No. 474.4/2246/MD tanggal 29 Mei 2007 Perihal Sosialisasi mengenai KTP berbasis NIK nasional.

d. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 470.1551/SG Tanggal 6 Juli 2007 kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota Perihal Petunjuk Penyiapan Data Kependudukan untuk Pemilu 2009.

e. Dilakukan pembinaan teknis pemutakhiran data kependudukan kepada aparat pelaksana daerah kabupaten/kota pada 32 provinsi pada Bulan Mei 2007.

f. Dilakukan kordinasi dengan semua Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Rapat Regional di Jakarta tanggal 30 Agustus sampai dengan 2 Juli 2007, telah dilakukan inventarisasi terhadap seluruh kabupaten/kota terkait dengan pelaksanaan pemutakhiran data kependudukan dan penerapan NIK di daerah. Diperoleh data bahwa terdapat 126 kabupaten/kota yang belum melakukan pemutakhiran data kependudukan dan belum tersedia anggaran APBD untuk kegiatan tersebut. Tentang hal ini, diperlukan dana sebesar Rp 64,41 Milyar dan ini sudah dicoba diadakan revisi optimalisasi DIP A dari Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan dan kami sudah dipanggil langsung oleh Komisi II DPR Rl, Komisi Anggaran melalui yang terhormat Pak Mulyono, itu sudah terpenuhi untuk realisasi di APBNP ini.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

g. Pemantapan dan konsulidasi penyiapan data kependudukan untuk Pemilu 2009, telah dilakukan Rapat Kordinasi Nasional Sekretaris Daerah, Kabupaten/Kota dan Provinsi seluruh Indonesia tanggal 9, 11 September dan 17, 19 September 2007. lni yang kedua sudah dibuka oleh Menteri Dalam Negeri.

h. Upaya pemutakhiran data kependudukan, upaya ini sudah dilewat yang kami sudah jelaskan tadi kepada Bapak/lbu yang terhormat bahwa bersumber dari revisi optimalisasi DIPA Ditjen Adminduk Tahun 2007 dan APBNP Tahun 2007 untuk simulan pemutakhiran data kependudukan kepada 126 kabupaten/kota dengan anggaran sebesar Rp 64 Milyar lebih melalui mekanisme dekonsentrasi yang langsung didistribusikan kepada Pemerintah Provinsi.

ltu gambaran umum yang dapat kami berikan sekilas. Mudah-mudahan ada pemahaman terhadap segala upaya yang sudah dilakukan dalam rangka baik menimba pengalaman masa lalu maupun hal-hal yang dapat dilaksanakan sesuai dengan estavita yang tertera dalam Undang­undang Administrasi Kependudukan No. 23 Tahun 2006.

Saya kira itu Pak Menteri yang saya hormati, lbu dan Bapak Pansus yang terhormat.

PEMERINTAH: Pimpinan Sidang yang terhormat. lnilah yang bisa diberikan penjelasan oleh Pemerintah dalam rangka mempersiapkan data

tentang Kependudukan. Sekilas memang masalahnya teknis, tetapi kami berangkat dengan pengalaman pada waktu Panitia Seleksi KPU kemarin. Tentunya kita juga harus ada komunikasi aktif antara Pemerintah dan Pansus ini sehingga Pansus pun bisa mengetahui dan mungkin melihat suatu kelemahan-kelemahan dari cara ini.

Di dalam perencanaan yang kami lakukan, kami juga mencoba untuk mencari formula yang paling tepat terutama posisi dari mereka yang betul-betul bertanggung jawab di lapangan. Sebetulnya yang bertanggungjawab di lapangan itu adalah unsur Pemerintahan terdepan adalah Tingkat Kepala RT, tetapi Kepala RT inikan tidak terasa bahwa dia mempunyai tanggung jawab yang besar sehingga di dalam formula nanti ke depan pada waktu pengumpulan data dan sebagainya, maka perencanaan anggaran itu juga akan menempatkan Kepala RT itu bisa diberikan tanggung jawab, bisa diberikan juga dukungan tugas sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Jadi, anggaran besar itu memang juga termasuk pelaksanaan di lapangannya. Selama ini di dalam pengumpulan data dan sebagainya kadang-kadang orang bekerja dalam kurun waktu yang terlalu luas. Padahal pelaksanaan RT mung kin hanya 10 hari dan sebagainya. Dukungan tugas semacam ini yang kami informasikan, kami laporkan bahwa juga akan kami sesuaikan dengan pelaksanaan tugas di lapangan.

lni sebagai tambahan dari penjelasan secara teknis yang tentunya sangat terkait dengan Pasal-pasal 40 sampai dengan 42 yang memerlukan suatu pendalaman lebih lanjut kalau kita sudah menyusun dalam RUU-nya.

Demikian penjelasan sementara kami. Mungkin ada hal yang perlu didiskusikan, saya serahkan kembali kepada Pimpinan Sidang.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih. Saya kira kita sudah mendengarkan penjelasan. Memang ada hal yang harus ditegaskan,

apakah pada April 2008 itu seluruh penduduk Indonesia sudah teradministrasikan dalam sebuah data kependudukan. Apakah kemudian data base yang dimasukan NIK itu sinkron dengan program ini atau ada hal yang harus dilakukan secara pilihan. Apakah NIK itu program yang saya kira membangun sistem? ltu memang tidak semata-mata. Nah ini yang saya kira kita ingin tahu, karena kira-kira kalau nanti pada April 2008 itu data dari Pemda (Kabupaten/Kota) sampai ke KPU Kabupaten/Kota itu sudah data, bisa mengejar ini dan saya kira pertanyaan kritis kita supaya aspek kesiapan apapun ini kerapian ini.

Baik, ada hal yang ingin didalami? lbu Andi dulu ya, lbu Andi ada yang mau disampaikan? lni bukan soal KTP ganda, memang curiga dengan Pria ber-KTP ganda.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

WAKIL KETUA (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC}: Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh. Selamat Malam Pak Menteri beserta jajarannya. Juga dari Mensegneg, Menhukum dan HAM.

Tadi yang disampaikan oleh Pak Dirjen Adminduk, itu konsep secara umum ya? Tetapi yang ingin kami dapat kepastian malam ini kapan penyediaan data kependudukan agregad per kecamatan bisa selesai? Kalau memang asumsinya bahwa April 2008 itu sudah harus diserahkan kepada KPU dan begitu juga dengan DP4-nya.

Yang kedua, juga mung kin Pak Menteri harus dilihat secara ini sistem condition-nya sudah berapa persen KTP berbasis NIK Nasional. Oleh sebab itu, kami juga mengusulkan di dalam menjelang persiapan Pilkada di beberapa provinsi dan kabupaten/kota untuk KTP berbasis NIK Nasional ini tentunya akan memudahkan ketika kita combain dengan DP4 ini nantinya. Nah ini bisa diuji coba dulu. Artinya, Ditjen Administrasi Kependudukan mencoba melakukan uji coba kepada daerah-daerah yang akan melakukan Pilkada sehingga kita tahu kelemahan-kelemahan kita.

Pertanyaan selanjutnya adalah persentase penyelesaian pada kondisi saat ini teritang KTP berbasis NIK Nasional, adakah daerah-daerah yang sudah diuji coba.

Yang terakhir, sebenarnya ini tidak terkait akan tetapi ini hanya catatan tidak perlu dijawab hanya perlu ditindak lanjuti RKAKL dari Direktorat Adminduk yang disampaikan ke Komisi II DPR­RI itu tidak mengarah kesini, jadi hanya potongan-potongan kecil yang sebenarnya ada pesan peting untuk menyelesaikan ini di 2008, apalagi jika perintah Undang-Undang itu harus selesai 2008, tentunya sebenarnya tidak besar dengan menanggung anggaran yang disediakan di Adminduk lebih dari Rp 200 milyar. Tentunya untuk Rp 64 milyar ini jika diatur dengan baik bisa menyelesaikan Iaten problem, jadi problem yang terus menerus yang kita lihat dari Pilkada ke Pilkada.

T erima kasih Pimpinan

DIRJEN ADMINDUKIDR. RASYID SALEH: Pesannya adalah jangan ragu-ragu jika angkanya besar. Silahkan Bapak Benny.

DR. BENNY K. HARMAN, SH/F-PD: Terima kasih Pimpinan lbu dan Bapak Wakil Pimpinan yang terhormat

Sudah kami mencoba menjelaskan memberikan gambaran tentang organisasi yang bertangungjawab terhadap hal itu. kami mencoba jika ingin memperjelas bahwa upaya ini kearah kapan penyediaan data maka didalam surat edaran Menteri Dalam Negeri tertanggal 6 Juli 2007 yang terakhir ada tercantum beberapa penekanan antara lain mekanisme dan jadwal penyerahan data kependudukan. Satu, paling lambat bulan Februari 2008 Pemerintah Kabupaten/Kota melalui dinas, badan, kantor yang menangani urusan administrasi kependudukan sudah menyiapkan DKA II dan DP 4 yang dikemas sebanyak 5 rangkap CD. Yang kedua, pada awal bulan Maret 2008 Pemerintah Kabupaten/Kota menyerahkan 4 rangkap CD tersebut kepada Pemerintah Provinsi. Yang ketiga, pada pertengahan bulan Maret Pemerintah Provinsi menyerahkan dua rangkap CD dari semua Kabupaten/Kota dilingkup Provinsinya kepada Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan. Yang keempat, pada April 2008 dalam waktu bersamaan pemerintah melalui Bapak Menteri Dalam Negeri menyerahkan CD berisikan OAK II dan DP 4 kepada KPU. Dan dalam hal serupa Bapak Gubernur menyerahkan CD yang berisikan OAK II dan DP 4 kepada KPU Provinsi dan Bapak Bupati Walikota menyerahkan CD kepada KPUD Kabupaten/Kota.

Ada beberapa hal yang jika dikaitkan dengan jumlah sedikit anggaran yang dilakukan dalam pemutakhiran sesunguhnya sudah dicoba karena berdasarkan urusan wajib bagi Kabupaten/Kota maka dianggarkan di APBD, oleh karena itu maka hampir pada umumnya yang diluar dari 126 Kabupaten/Kota menganggarkan sendiri dalam upaya pemutakhiran data di Kabupaten/Kota atau Provinsi masing-masing.

Untuk penyediaan data yang 200 milyar itu khusus diberikan langsung kepada Kabupaten/Kota dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana yang berjumlah 8 item mulai dari

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

server dan seterusnya. Dan karena itu, tidak mengalihkan lagi yang besar untuk hal-hal yang sifatnya adalah untuk peralatan yang sudah diberikan dalam rangka stimulan diseluruh Kabupaten/Kota untuk hal-hal yang benar-benar Kabupaten/Kota tidak tersedia infrastruktur itu dan banyak juga Kabupaten/Kota dan tidak masuk lingkup dari 200 milyar ini. Yang kedua, bahwa uji coba dalam rangka itu pada saatnya direncanakan untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh pada bulan awal November ini atau paling lambat diakhir November terhadap seluruh dinas Kabupaten/Kota yang mengijinkan untuk dilakukan secara marathon. Apabila hal ini berkesempatan maka hal-hal untuk yang dipilih Kabupaten/Kota yang mungkin kira-kira peluangnya untuk menyelesaikan itu bisa tidak terpecahkan dalam waktu yang relatif singkat, sebab hampir semua Kabupaten/Kota jika diambil rata-ratanya tidak semua sama ketersediaan infrastruktur, SDM, letak geografis dan seterusnya. Ada beberapa hal yang sangat menonjol misalnya bandingkan kota Makasar dengan Kabupaten Merouke itu sangat berbeda dalam hal kesiapan SDM untuk mengelola hal itu, yang kedua hal-hal yang sifatnya pengetahuan tentang perangkat komputer, hal-hal yang sifatnya kebutuhan untuk merekrut dari luar pegawai Pemerintah Daerah untuk membantu melakukan pendampingan terhadap hal yang sifatnya sangat teknis dan seterusnya itu bisa diiventarisir masih ada kurang lebih 6 varian di seluruh Indonesia, ada yang sama sekali sukar untuk melaksanakan, ada yang sama sekali tidak bisa memegang komputer, maka hal ini menyukarkan bagi kita untuk memasukkan hal itu, ini sama sekali tidak semudah mencari orang di kota Makasar atau Palembang, di Nunukan saja sukar sekali yang banyak disana adalah penjual rokok.

Oleh karena itu, varian-varian ini kami coba untuk melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap bimbingan teknis di Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan. Dalam jangka waktu satu tahun ini kurang lebih 5000-an pegawai yang kami coba untuk sharing dengan APBD artinya biaya transportasi dan seterusnya, biaya penginapannya dia sendiri yang tanggung kami hanya menanggung snack dengan tambahan-tambahan yang bisa memperlancar jalannya pembinaan teknis ini, sehingga hampir kurang lebih 280-an Kabupaten/kota yang sudah mengikut sertakan di pembinaan teknis ini. Secara simultan kami coba upayakan dalam waktu yang relatif singkat ini sebab kami juga ikut menumpang tugas pokok yang silansir oleh Undang-Undang tentang Administrasi Kependudukan ini dalam rangka penerapan didaerah. Dan karena itu, jika saya ingin mencoba menjawab secara tegas dari yang terhormat lbu Yuliani bahwa kapan penyediaan data ini, kita mencoba untuk berupaya secara pasti berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan, jika itu hal-hal yang sifatnya tetap secara kerja keras pada saatnya kami akan merencanakan rapat evaluasi untuk secara keseluruhan Dinas Kabupaten/Kota yang mengelola dan mengambil keputusan seperti ini, paling lama di bulan Desember 2008, mumpung masih ada waktu dua bulan setengah sampai dengan pada Apri, tetapi kepastian bahwa saya atau Bapak Menteri untuk memberikan jawaban bahwa bagaimana sebenarnya kepastian akan data itu, susah saya kira menjawabnya sekarang ini setelah kita evaluasi, karena apapun juga segi-segi operasional yang melaksanakan ini setelah di evaluasi dan monitoring terhadap semua dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan itu. Hampir pada semua RT/RW Kabupaten/Kota yang sekarang sedang melancarkan kerja keras dan dalam rangka pemukhtahiran data itu.

Oleh karena itu kami bisa memastikan jawaban ini pada Bulan November atau Desember, dipanggil semua bahwa dimana yang sama sekali sukar untuk melaksanakan itu kami akan segera turun tangan bersama Provinsi dalam rangka membantu semua hal yang sifatnya hambatan atau tantangan terhadap pemukhtahiran data yang sesungguhnya secara keseluruhan data itu sudah tersedia, baik dari hal penyebaran mengenai F101 maupun persandingan antara data yang sudah dikompesi melalui DP4 di mutakhirkan dalam rangka pemberian itu, jadi ada dua cara yang sekarang dilaksanakan secara kerja keras Kabupaten/Kota lewat pemuta khiran DP4 dan lewat pengisian biodata penduduk. Yang tidak kita inginkan sama sekali bahwa data yang ditargetkan itu adalah sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan karena itu maka semua hal yang upaya kearah akurasi, validasi dan tingkat klarifikasi yang jelas dengan raga itu bisa dipertanggungjawabkan dan yang cukup menghampiri data yang sifatnya dinamis.

lbu dan bapak yang terhormat, Saya mendapat hasil survei yang terakhir penduduk ini sangat dinamis karen a pada setiap

hari itu kurang lebih 80.000 orang yang lahir di Indonesia dan orang yang meninggal kurang lebih 20.000 dan karena itu maka hal-hal ysng sifatnya senantiasa dimutakhirkan di Kabupaten/Kota mungkin masih bisa dengan interval waktu sampai dengan 6 bulan sebelum hari H di Pemilu itu

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

mungkin masih bisa dipasok dengan upaya-upaya pemutakhiran yang lebih intensif. Saya kira itu Bapak Menteri yang bisa kami gambarkan.

KETUA RAPAT: Saya sebenarnya berharap kita pertama adalah prinsip-prinsipnya bahwa beberapa bulan

sebelum hari H Pemilu data itu sudah selesai. Dengan kondisi yang demikian setidaknya kita bisa mendorong bagaimana penjadwalan ulang terhadap hal-hal yang tadi saya kira kita memerlukan apa pengaturan waktu atau pengetatan waktu yang secara baik dalam rangka untuk mendorong data yang diharapkan. Saya kira tadi saya sudah bicarakan dengan Bapak Benny sebenarnya.

DIRJEN ADMINDUKIDR. RASYID SALEH: Jadi terima kasih Pimpinan Sebagai mewakili Presiden yang saya hormati

Saya semula mencermati penjelasan awal saya tidak begitu tertarik sedikitlah, tetapi begitu ada penjelasan tambahan saya bukan semangat akan tetapi kaget, mengapa kaget?bagaimana pemerintah yang punya tanggungjawab terhadap soal yang sangat penting ini bisa memberikan sesuatu yang tidak pasti. Saya tidak tahu lagi betapa amburadulnya Adminduk ini. lnstansi pemerintah yang punya tugas untuk itu tidk bisa memberikan satu kepastian kapan harus selesai.

Yang kedua, ada kesan masalah ini jadikan proyek, penekanannya selalu total. Mengapa misanya untuk mempercepat proses ini tidak total sifanya, tidak monolitik, dibuka partisipasi masyarakat misalnya. Jadi jika pemerintah mempunyai keinginan, punya kemauan, punya komitmen katakanlah 6 bulan sejak saat ini, itu bisa dilakukan misalnya melibatkan partisipasi publik untuk mempercepat proses ini. Mau tidak mau itu harus dilakukan, saya tidak bisa bayangkan betapa banyak penduduk di republik ini politiknya hilang akibat amburadulnya Adminduk ini. Oleh sebab itu pimpinan, saya mengusulkan dan saya minta jika bisa direkomendasikan ada time line yang jelas bagi pemerintah untuk dilakukan dan kapan ini selesai. Dalam kaitan dengan itu supaya semua punya hak dan haknya ini tidak diabaikan saya mengusulkan selain tadi ada intruksi yang lain-lain diumumkan secara terbuka kepada publik mengenai agenda pemerintah yang sangat penting ini, diumumkan melalui televisi, diumumkan melalui radio, diumumkan melalui surat kabar bahwa mulai besok pemerintah akan melaksanakan agenda ini dan setiap warga atau penduduk silahkan menggunakan haknya untuk melakukan registrasi. Saya yakin tidak ada 3 bulan akan selesai ini, tetapi jika ini dijadikan sebagai proyek, proyek yang harus dilakukan aparat pemerintah sampai kiamat tidak akan selesai. Saya rasa perlu direvisi atau direview Dirjen ini, karena saya sangat kecewa dengan jawaban ini dan saya minta pimpinan untuk tegas kapan harus selesai, kapan dilakukan dengan metode yang sifatnya partisipatif, buka seluas-luasnya kepada publik, lakukan pembaharuan data, sehingga tidak ada lagi kesan bahwa ada yang tidak masuk, tidak ada yang tidak terdaftar. Yang terjadi selama ini banyak sekali penduduk daerah pelosok yang belum ada KTP itu bayangkan saja, seperti tidak ada di republik ini, untung saya di Pansus ini.

Sekian Terima kasih.

KETUA RAPAT: T erima kasih Jadi saya kira begini kita tidak sedang berbicara soal mereview siapapun, akan tetapi saya

harus menjelaskan kepada Komisi II DPR-RI yang tahu, jadi program ini sebenarnya program unggulan dari Komisi II DPR-RI untuk mendorong pelayanan publik, tetapi waktu itu ada kesementaraan yang kemudian ketika itu Bapak Widodo tidak berani mengambil langkah-langkah untuk melounching program ini ke Presiden. Jadi saya kira jika Bapak Mardianto menangani ini langsng saya kira akan lain ceritanya.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Pimpinan yang terhormat Rekan-rekan sekalian yang saya hormati Bapak Menteri dan seluruh jajaran yang saya hormati

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Apa yang telah kami dengar dari penjelasan Bapak Dirjen sungguh suatu usaha yang tepat, karena sebelumnya memang usaha yang seperti itu belum dilakukan dan bersyukurlah karena undang-undangnya sudah ada maka ada perintah langsung dari undang-undang itu. Kesulitan yang terjadi seperti yang digambarkan sebagai akibat daripada lamanya urusan ini diurus dan sekarang telah ada perbaikan dan cara-cara yang telah ditemukan bahwa memang jika terus menerus secara sentralistik dilakukan pengurusan ini sangat lamban pekerjaan ini, tetapi saya dengar sudah ada dalam bab cart pembagian-pembagian tugas, maka kami yakin bahwa ini optimis terjadi dan dapat dilakukan dengan baik untuk mendukung usaha-usaha dalam Pemilu ini.

Jadi apa yang dikemukakan oleh Bapak Dirjen tidak usah terlalu pesimis memang kadang­kadang orang jujur selalu berbicara pesimis. Saya pikir Bapak Dirjen ini menceritakan jujurnya akan tetapi yang sudah tercapai belum diceritakan semuanya, tetapi itulah suatu ketika untuk berjuang.

Saran kami Bapak Dirjen dan Bapak Menteri seperti yang dikemukakan tadi memang perlu dipercepat dan perlu diturunkan anggarannya kan begitu Komisi II DPR-RI, jangan disuruh cepat akan tetapi tidak diberikan kemampuan. Saya kira anggarannya yang sedang dibicarakan Komisi II DPR-RI tercakup anggaran-anggaran yang dimaksud oleh Bapak Dirjen tadi, jika belum termasuk seluruhnya Komisi II DPR-RI berkewajiban untuk memperlengkapi keperluan supaya semua perintah undang-undang dapat dicapai untuk kemakmuran bangsa dan untuk menghindari hal-hal yang negatif tadi seperti yang digambarkan Saudara tadi. Saya kira dukungan saja yang disampaikan supaya dipanjakanlah hal-hal yang menyangkut kependudukan, karena sudah ada dasar-dasarnya dan jangan berlarut-larut kalau sudah memang disitu masalahnya, kita tetap masih bahas di Panja.

Sekian dan terima kasih. Kurang lebihnya mohon dimengerti. Terima kasih, selamat malam.

KETUA RAPAT: Terima kasih PDS. Tetapi saya kira walaupun akan kita bawa kemana, yang lain harus diberikan kesempatan

berbicara ya. Golkar silahkan.

H. MUHAMMAD SOFHIAN MILE, SH/F-PG: Saya akan mendahului Pak Rambe, nanti Pak Rambe yang akan menambahkan.

Pak Menteri dan jajaran Departemen Dalam Negeri yang saya hormati; Bapak Pimpinan.

Ya, saya tidak semarah Pak Benny tadi tetapi cukup mengagetkan memang pengakuan yang disampaikan oleh Saudara Dirjen. Saya tidak sampai menuding juga bahwa Saudara bahwa hanya berorientasi pada soal-soal yang berkaitan dengan proyek tetapi pengakuan saudara ten tang ketidaksiapan SDM di beberapa daerah/di beberapa wilayah. Sebetulnya itukan adalah bagian dari kebobrokan rekrutmen kepegawaian kita dan itu sudah berlangsung lama. Masalah yang kita anggap tidak terlalu ruwet, pendataan penduduk itu dari zaman kita masih kecil saya kira itu sudah dilakukan oleh negeri ini dan tidak muncul masalah-masalah seperti Saudara Dirjen yang gambarkan seperti ini. Justru ini mengagetkan sekali, cacah pendudukan kita barangkali ada yang belum lahir di ruangan ini sudah dilakukan beberapa Pemilu dan itu tidak masalah yang sebesar yang digambarkan oleh Saudara Dirjen tadi. Oleh karena itu, sampai kepada pengakuan itu saya menganggap ini hal yang serius meskipun saya tidak sampai menuding bahwa ini diproyekan. Saya tidak tahu apakah dengan dukungan dana secara politik kita memberikan political support kepada Saudara untuk melakukan ini, bisa selesai atau tidak? Tetapi pengakuan yang jujur tadi itu menggambarkan bahwa Saudara tidak siap untuk melaksanakan meskipun dengan dana yang besar yang akan kita luncurkan, tidak ada masalah soal dana. Berapa yang Saudara mau butuhkan untuk masalah itu, saya kira dengan kekuatan politik dari pengambilan keputusan yang akan kita ambil disini sebelum APBN 2008 kita sahkan kita bisa lakukan itu, itu tidak ada saya kira itu bukan problem akan tetapi masalahnya adalah kesiapan dari Departemen Dalam Negeri untuk bisa menyelesaikan sesuai dengan target waktu. Jika April 2008 sebagaimana ditanyakan oleh

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Pimpinan tadi saudara tidak bisa jamin dan tidak bisa jamin karen a masalah sumber daya man usia dibeberapa daerah yang saudara gambarkan demikian banyak, ini adalah masalah besar bukan masalah yang sepela. Mungkin apa yang saudara gambarkan itu belum seluruhnya, akan tetapi sepintas menggambarkan bahwa saudara memang tidak siap.

Oleh karena itu karena ini adalah Undang-undang Pemilu dan ditunggu banyak orang, ditunggu oleh bangsa ini saya kira ini adalah salah satu dasar pijakan yang hars kuat, setiap Pilkada kita mendengar keluhan-keluhan yang dilansir oleh beberapa mass media tentang ketidak cocokan data. Jika ini diulangi lagi dan pengakuan itu memang secara benar-benar secara formal sudah disampaikan oleh saudara dirjen kita menghadapi masalah yang besar lagi daripada yang sudah dikeluhkan diberbagai media massa tentang Pilkada yang sebelumnya. ltu yang saya kira perlu kita garis bawahi dan saya pikir kita jangan buru-buru membawa ini ke Panja sebelum masalahnya selesai disini.

RAMBE KAMARUL ZAMAN, M.SC/F-PG: Saudara Menteri saya kira salah satu keberhasilan Pemilu nanti kita lakukan dari sisi

kuantitasnya adalah termasuk adalah faktornya di induknya. Oleh karena itu tadi disampaikan memang ada beberapa hal yang dilakukan pemerintah itu tadi yang kurang yakin, bukan persoalannya didana akan tetapi upaya yang harus dilakukan tadi adalah, disampaikan saudara Dirjen tadi paling lambat 15 Maret, April 2008 dan dengan surat-surat yang dinyatakan itu inikan persoalannya sampai tadi dinyatakan bagaimana dengan besarnya penduduk kita yang mati dan yang lahir itupun setiap hari sangat berbeda, jangankan itu saudara menteri seluruh dunia juga persoalan ini ada, di koperasi di luarpun berapa lembu yang mati di potong, berapa lembu yang lahir mereka tahu, jadi disini apalagi man usia. ltu saya kira persoalan yang besar tinggal saja yang harus kita diskusikan sekarang yang pasti adalah upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah jika penjadwalan ini dilakukan, apakah cukup dengan surat perintah-perintah seperti tadi, menurut saya camat ini apa kerjanya, desa apa kerjanya, kelurahan apa kerjanya yang didatakan oleh saudara menteri tadi.

Saya kira inilah yang harus kita c/ealkan sehingga ada kerangka yang harus dilakukan oleh pemerintah yang kaitannya dengan undang-undang ini, jadi ada kepastian terhadap langkah­langkah yang harus diambil oleh pemerintah yang berkaitan dengan RUU yang akan kita bahas dan tetapkan.

Terima kasih saudara Ketua.

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN/F-PPP: Assalamu'Aiaikum Warahmatu/lahi Wabarakatuh Bapak Menteri yang saya hormati Bapak dan ibu sekalian yang terhormat

Meskipun saya bukan anggota Komisi II DPR-RI, persoalan Adminduk memang persoalan yang sebenarnya Iaten istilahnya yang dari masa ke masa tidak pernah tuntas diselesaikan. Saya sedikit banyaknya tahu di Komisi II DPR-RI ini juga merupakan sesuatu yang prioritas akan tetapi karena sifatnya Raker itu tidak punya kekuatan yang besar untuk bagaimana kita bisa bersikap maka saya ingin momentum Pansus ini bisa menjadikan bagaimana masing-masing kita memiliki komitmen yang sama dan sekaligus bisa diimplementasikan dalam membenahi Adminduk kita ini. Bukan karena Pemilu itu adalah persoalan menghitung orang sehingga data tentang orang, tentang warga negara yang mempunyai hak untuk memilih itu tidak bisa tidak merupakan sesuatu yang sangat mendasar tetapi justru Pemilu merupakan manivestasi wujud dari bagaimana rakyat yang hakekatnya berdaulat, jadi kedaulatan rakyat itu hanya bisa diwujudkan atau diimplementasikan bahkan hanya 5 tahun sekali melalui Pemilu, jadi jika Pemilu kita kemudian menghasilkan sebagian dari saudara-saudara kita yang pada dasarnya memiliki hak memilih lalu karen a keteledoran kita menyangkut Adminduk ini sehingga mereka tidak bisa memilih, ini artinya kita sudah merenggut hak mereka dan sesuatu yang berkaitan dengan kedaulatan rakyat itu juga menjadi mendasar derajatnya. Oleh karenanya kita perlu tegas melalui pansus ini, melalui Undang­undang yang akan kita ·lahirkan apakah menyangkut data pemilih ini langsung akan kita serahkan kepada pemerintah untuk menyelesaikan ini yang nanti ditindaklanjuti oleh KPU, tentunya melalui Pansus ini harus ada kepastian April atau saya pribadi mungkin Juni 2008 harus tuntas Adminduk ini. Terus terang saya kaget juga jika Komisi II DPR-RI tadi lbu Andi mengatakan di RKAKL saja

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

tidak muncul itu anggaran tentang pembenahan Adminduk lalu mau pakai dana apa itu. Jadi mudah-mudahan saya salah mendengarnya, jadi jika sampai Juni 2008 ternyata katakanlah pemerintah tidak bisa karena kita juga harus maklumi realitas kondisi kita tidak saja birokrasi akan tetapi juga masyarakat kita, maka kita serahkan kepada KPU saja, toh KPU sudah punya data pemilih setidak-tidaknya 2004 atau bahkan didaerah-daerah yang jumlahnya 200 kabupaten/kota sudah melakukan Pilkada, mereka sudah punya data-data pemilih itu pada dasarnya. Berangkat dari data itulah maka kita katakanlah itu menjadi data sementara, Pemilu sementara yang kemudian kita beri waktu 3 bulan atau 4-6 bulan secara proaktif warga negara yang punya hak pilih untuk mencocokan apakah dirinya dikelurahan masing-masing, didesanya masing-masing itu sudah terdaftar di KPU pada tingkatan yang paling rendah di PPS itu, jadi menurut saya melalui undang-undang ini kita harus bisa pastikan, jadi saya menganggap semua Fraksi yang ada kemudian bersama pemerintah agar ada kejelasan apakah pemerintah yang akan menangani Adminduk ini sampai selambat-lambatnya Juni 2008 syukur-syukur April bisa dilakukan, jika tidak diserahkan kepada KPU saja dengan asumsi KPU Provinsi Kabupaten/Kota sebenarnya sudah mempunyai data-data tentang pemilih 2004 atau Pilkada-Pilkada yang dilakukan di Kabupaten/Kota itu.

Demikian Ketua T erima kasih

KETUA RAPAT : Terima kasih, selanjutnya kepada Bapak Totok.

H. TOTOK DARYANTO, SE/F·PAN: Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh. Bapak Pimpinan yang saya hormati Bapak Menteri beserta jajarannya yang saya hormati

Jika saya lihat sebenarnya tadi ada problem komunikasi sebenarnya bahwa ... (rekaman terputus). Jadi, persoalannya sebetulnya disitu. Tetapi saya punya kenyakinan sebenarnya persoalan ini tidak terlalu sulit juga diatasi, karena semua data-data dasar sudah tersedia. Saya setuju dengan pendapat ternan saya bahwa KPUD sudah punya data-data dan yang paling dipentingkan sekarang adalah partisipasi dari masyarakat di dalam mereka menggunakan hak­haknya. ltu yang paling penting saya kira untuk segera disosialisasikan sehingga masyarakat itu jemput bola (tidak menunggu), tidak menjadi objek dari sebuah program nasional, tetapi mereka merasa sebagai subjek. Nah ini soal pendekatan yang saya kira harus clear itu untuk policy departemen sehingga masalahnya akan jadi tuntas. T oh sebenarnya inikan data awal yang masih disempurnakan, diverifikasi, ditambahkan sampai nanti data yang paling akhir (data pemilih). Nah memang yang jadi pertanyaan kita dan mestinya tugas Komisi II DPR Rl. Sebetulnya yang penting begini. Kalau Pak Menteri sekarang bisa mengatakan Pemerintah itu sanggupnya bulan ini, sebenarnya sudah selesai dan tidak usah kita diskusikan dan setelah itu serahkan kepada Komisi II DPR Rl mitranya bagaimana itu bisa selesai. Kan itu sudah angka misalnya sekarang ini da 25% kabupaten/kota yang mereka baik karena tidak ada anggaran maupun tidak ada resourcesnya. Nah itu bisa ditangani sampai bulan April 2008 atau Juni 2008 tergantung Pak Menterinya saja, Pak Menteri mengatakan sudahlah umpamanya Pemerintah siap sampai tanggal berapa 2008. Kalau itu, saya setuju dan kita akhiri diskusinya dan biar urusan Komisi II DPR Rl, tetapi tidak selesai ada resiko politik begitu. ltu Pak. Bukan untuk Saudara Pak Yulipar, Komisi II DPR Rl secara keseluruhan.

T erima kasih.

KETUA RAPAT: Terima kasih. Silahkan PDIP.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

DRS. EKA SANTOSA/F-PDIP: Terima kasih. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.

Selamat malam; dan Salam sejahtera bagi kita semua.

Saudara Pimpinan dan Anggota Pansus; Bapak Menteri beserta jajarannya.

Saya kira tadi yang disampaikan oleh Pimpinan di awal sudah memberikan arah kepada kita untuk kita mencermati dalam masalah kependudukan dalam kaitan dengan pelaksanaan pemilu. Saya berangkat dari apa yang dikatakan Pak Lukman bahwa harus selesai disini, saya kira ya tetapi saya perlu memberikan informasi saya kira itu agenda utama dan itu betul. Saya agak bela Pak Dirjen Rapat 2 malam sama dengan lbu Sekjen dan bahkan suara saya yang paling tegas menyatakan bahwa Dirjen ini harus dibantu tentang anggaran itu. Akhirnya, ini menjadi perhatian betul Pak Totok dan ini memang menjadi agenda Komisi II DPR Rl dan kita agar segera penyelesaian masalah, tetapi saya kira masalah yang menjadi krusial kita disitu saya ingin kasih gambaran dan ini para Pimpinan Fraksi ada disini. Bahwa sekarang sedang berlangsung fit and proper test Anggota KPU dan mungkin masuk ke angka 12 orang atau 10 orang. Saya perhatikan dan saya ikuti setiap yang mengikuti fit and proper test, tidak kurang dari 7 calon anggota KPU ketika ditanya apa yang menu rut saudara paling krusial dalam hal penyelenggaraan pemilu. ltu dari 10 7 orang menyatakan masalah pemilih. lni persoalan Pak. Jadi, saya kira Bapak bayangkan bagaimana kita disini dalam ruangan ini berbicara dan tadi ada pernyataan kecewa dan pernyataan seperti tidak puas dengan kondisi-kondisi itu. Saya informasi bahwa 7 dari 10 orang calon anggota KPU mengeluhkan dan ketika ditanya apa yang paling krusial adalah masalah pemilih. Tadi Ketua sudah menunjukan kepada kita bagaimana Undang-undang No. 22 menrekonstruksi tentang tanggung jawab KPU dalam hal pemilih. Mari kita lihat apa tanggung jawab bahwa apa tanggung jawab KPU sebetulnya. Toh disitu KPU adalah kewajibannya adalah memutakhirkan. Lalu ditunjukan oleh Pak Ferry, coba lihat di Pasal47. Persoalannya, bagaimana kita mencari solusi bahwa pemilih ini merupakan bagian yang tidak terlepas dari tanggung jawab penyelenggaraan pemilu bahwa penanggung jawab pemilu adalah KPU. Padahal yang membuat pendataan dan yang memastikan pemilih dan melakukan pendataan pemilih adalah pemerintah. lni persoalan konvensional dari sebelum orde baru, masuk orde baru sampai kasus depok terakhir dan ini menjadi persoalan. Nah sekarang apa format dalam klausul-klausul pasal ini yang dibuat sedemikian rupa? Sehingga bagaimana mensinergikan di 1 pihak bahwa tanggung jawab politisnya ada di KPU sebagai Penyelenggara Pemilu dan di lain pihak, Pemerintah sebagai institusi melakukan pendataan pemilih. Kita sering kali dihadapkan dengan persoalan-persoalan dan keanehan-anehan di lapangan. Kalau kita mau buka ya bukan hanya bernuansa money politik tetapi sistematis pun saya kira terjadi. lni yang kita ingin hindari. Oleh karena itu, saya kira mengusulkan beberapa pemikiran bahkan ada di pasal-pasal yang sudah ditawarkan oleh PKS misalnya disini ada berita acara dan sebagainya. Jadi, saya setuju dengan Pak Lukman ini harus diselesaikan. Kalau memang pada akhirnya Pemerintah juga tidak dimungkinkan untuk bisa memberikan suatu kepastian hukum tentang pemilih, klausul apa yang harus dibuat di Undang­undang Pemilu ini? Sebab jelas kalau diulang-ulang yang menyangkut penyelenggara pemilu bahwa tugas KPU hanya pemutakhiran. Tadi dari calon KPU dari Bali dia memberikan tawaran alternative bahwa dalam hal pendataan pemilih, KPU dilibatkan. Artinya, menunjukan bahwa dari pengalaman yang bersangkutan dia sangat tidak bisa memegang untuk bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan sebagai ukuran hal ini dikeluhkan juga oleh calon KPU yang berasal dari pengurus KPU DKI, DKI menganggap ini krusial dan apalagi yang di NTT. lnilah saya kira persoalan dan tidaklah harus marah-marah Pak Benny kepada Pak Dirjen tetapi ini harus selesaikan dan diangkat oleh kita bagaimana ada format pasal yang mengatur bahwa disitu memang KPU atau institusi, bagaimana memprupel daripada data yang diusulkan oleh pemerintah dan kita boleh mempunyai keraguan terhadap hal itu. Oleh karena itu, saya kira perlu ada solusi. Jadi, saya tidak tahu bagaimana format mengatur itu tetapi apakah ini perlu diberikan kepada Pemerintah atau kita cari solusi sehingga ada klausul-klausul yang mengatur bahwa disitu ada

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

keterlibatan KPU secara jelas dalam hal memfinalisasi dan menjadi data itu akurat dan bisa dipertanggungjawabkan oleh semua pihak.

Terima kasih.

NUR SUHUD/F-PDIP: Pimpinan, tambah sedikit. Saya tidak akan memarahi-marahi Pemerintah juga karena porsi sudah diambil oleh Pak

Benny bisa menyodorkan beberapa data yang teknis dan kira-kira bagaimana nanti Pemerintah mengatasi data teknis tersebut.

Pertama, apakah yang akan Pemerintah ambil dalam hal mengatasi problema pendataan penduduk dan kesemangatan dalam penataan KTP. Di DKI ini terutama data di kampong miskin kota, itu terjadi data Palsu itu sampai 20% sampai 25% di kampung-kampung miskin Kota, ini bagaimana Bapak mengatasi karena tidak musti kekeliruan data itu di pedalaman, karena sebenarnya di Kota itulah sebenarnya pendataan penduduk dan KTP itu terjadi kekeliruan dan ada satu rencana besar kelompok bisnis tertentu yang memanfaatkan data ini. contoh adalah ketika PJTKI melakukan manipulasi data umur penduduk, maka otomatis dia akan memindahkan KTP Penduduk tersebut dan jumlahnya luar biasa besar dan itu bagaimana Pemerintah mengatasi hal ini.

Kedua, bagaimana komentar Bapak terhadap data yang menurut KPU dari Saudara Khusnul Mariah bahwa KPU memiliki data yang valid sampai Pemilu 2004 dan Depdagri tidak perlu melakukan pendataan awal, tetapi cukup melengkapi dari data-data 2004 sampai 2007. KPU menyampaikan data bahwa datanya cukup valid baik data penduduk maupun data pemilih dan didalam pandangan KPU ini tidak perlu dilakukan pendataan ulang, karena datanya sudah cukup memadai.

Ketiga, tentang RT/RW apakah memang bisa kita andalkan nanti sebagai salah satu elemen penyelenggaraan Pemiludalam sisi pendataan pemilih dan sebagainya. Mengingat perlu kita evaluasi kembali posisi RT/RT antara Kota dan pedesaan itu berbeda, jadi RT/RW itu sudah merupakan struktur kekuasaan sendiri di kampung-kampung miskin kota dan dia tidak bisa dikendalikan oleh kelurahan maupun kecamatan, pemerintahan tersendiri dengan kepentingan tersendiri, dengan jaringan ekonomi tersendiri yang sering melaporkan data penduduk, otomatis nanti data pemilih dan yang terakhir apakah dengan data semacam ini apakah dengan pemahaman data semacam ini Bapak mendesain Dapilnya seperti itu. inilah model Dapil yang Bapak usulkan adalah berdasarkan kesemerawutan data penduduk atau bagaimana, sehingga nanti ketika kita mendesain suatu detail Dapil yang lebih ideal tidak diganggu lagi dengan data­data penduduk semacam ini. Oleh karena itu mohon nanti Bapak membuat Rencana yang lebih praktis bukan sekedar himbauan, tetapi berdasarkan sebaran problemnya seperti apa didalam pendataan penduduk ini, tambah lagi urbanisasi bagaimana PJTKI memainkan peran, bagaimana sindikat-sindikat lain didalam perdagangan pasti memainkan data penduduk. Menurut saya inilah yang musti dikerjakan dengan cepat oleh Depdagri dan apa solusinya, bukan dengan interuksi­interuksi semacam.

Saya pikir itu Pimpinan, T erima kasih.

H. BAHRUM R. SIREGAR/F-PBR: Terima kasih Pimpinan, Assa/amualaikum Warahmatulfahi Wabarakatuh.

Bapak dan lbu Anggota Pans us yang saya hormati, Bapak Mendagri beserta seluruh jajaran.

T erhadap pendataan atau sensus penduduk ini, memang apa yang disampaikan oleh Dirjen, saya menyikapinya bahwa itu adalah kondisi dilapangan, hanya kalau tadi Bapak Dirjen hanya enam varian yang Bapak sebutkan, menurut saya itu perlu dicermati, karena varian itu dari pelaksana, belum dari penduduk, ada varian-varian dari penduduk itu juga yang menghambat lancarnya pelaksanaan sensus, misalnya pada saat dilakukan sensus penduduk tersebut sedang bekerja atau bertani atau kehutan itu juga akan luput.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

Pendataan ini menu rut hemat saya ini merupakan domain Negara, untuk itu Pemerintahlah yang melaksanakan, karena Pemerintah yang punya jajaran sampai ke bawah, kalau KPU mau seperti dilibatkan terbatas dilibatkan, itu boleh-boleh saja, mohon maaf saya menyampaikan satu pengalaman saya dalam mensensus penduduk Aceh setelah terjadinya tsunami. Depsos datanya lain, Badan PBB UNHCR datanya lebih besar, ION datanya lebih besar lagi, Pemda tidak ada data, karena seluruh data habis tersapu oleh tsunami. Waktu itu saya ditugaskan oleh Pemerintah untuk memegang Satkorlap Aceh dan data itu sangat dibutuhkan, saya dibantu oleh IBM Peralatan 250 Laptop. Kemudian bersama-sama dengan TNI, Pangdam melibatkan seluruh Babinsa dan juga Polda melibatkan seluruh aparatnya dengan tenaga-tenaga mahasiswa di Universitas yang ada di Banda Aceh kami lakukan sensus pada hari yang sama di seluruh Aceh. Memang itu belum mencakup 100%, tetapi itu bisa mendekati 90% dan itu data digunakan bersama oleh Depsos, Pemda, URCR, UM. Jadi, dalam hal ini apabila kendala-kendala tadi yang disampaikan oleh Dirjen sebenarnya itu masih diatasi, saya tahu senior saya Mendagri masih dikenal di lingkup TNI dengan melibatkan Babinsa pada hari yang sama. Saya rasa kita bisa memperoleh data yang lebih akurat. Belum 100%, tetapi itu bisa dijadikan data awal untuk Sensus Penduduk di seluruh Indonesia. Jadi, per daerah nanti sensusnya kapan sehingga varian-varian dari pelaksana dengan melibatkan mahasiswa yang magang, GPDPE di setiap provinsi, Badan Pengelolaan Elektronik dan saya rasa data itu tidak sampai Bulan April sudah bisa disajikan walaupun tidak 100% dan saya pikir di atas 90%. Jadi, saran kami tadi kami mendukung bahwa Saudara Totok mengatakan kita tanyakan ke Pemerintah, Pemerintah sanggup atau tidak? Saya rasa sanggup, Pak Mardiyanto saya tahu betul kinerjanya karena dari dulu saya belajar dari Beliau. Beliau akan sanggup menggerakan institusi lain untuk bersama-sama karena ini masalah nasional dan bukan masalah pemilu saja. lni perlu kita selesaikan pada menjelang Pemilu 2009 ini bahwa kita bisa mendata penduduk yang lebih baik.

Saya rasa dari kami sekian, terima kasih.

KETUA RAPAT: Fraksi PKS .

..... /F-PKS: Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh. Terima kasih Ketua atas kesempatannya.

Yang kami hormati Menteri Dalam Negeri beserta jajarannya, Ketika kita menonton Supermen Return, itu ada kata-kata yang positif "Bersama dengan

Kekuatan Besar, Ada Tanggung Jawab Besar''. Jadi, ketika di Komisi II DPR Rl itu menyusun Undang-undang Adminduk memang ini Undang-undang untuk Dirjen Adminduk dan tanggung jawabnya besar. Kalau kemarin banyak KPU masuk penjara gara-gara pengadaan barang. Kita tidak ingin kalau misalnya di akhir nanti di Pasal Pidananya kita buat kalau ada pemalsuan itu masuk ke penjara. Jangan-jangan semua Dirjen Adminduk atau bukan semua Dirjen, Dirjen cuman 1, tetapi Kepala Dinas masuk ke penjara gara-gara karen a itu. Nah kita mencegah yang paling buruk terjadi.

Oleh karena itu, kemudian saya sangat menghargai Dirjen Adminduk sudah menyampaikan kebenaran yang luar biasa. Mungkin Beliau sedang mengamalkan apa yang dulu disampaikan oleh Abraham Lingken. Jadi, kata Abraham Lingken itu sampaikan kenyataan dan kebenaran kepada rakyat maka negara akan selamat. Jadi, kalau, tetapi ini kebenaran sudah disampaikan dan kita sangat menghargai walaupun pahit, tetapi kita mendukunglah. Di Komisi II DPR Rl, saya kira urusan anggaran-anggaran nanti ada Bu Andi, ada Jazuli Juwaeni itu kecil-kecil tetapi lincah ya? Kira-kira masalah ini bisa selesailah. Mungkin saya usul begini, apakah kita memang mau membuat pasal ini diubah sehingga kemudian KPU kita masukan di dalam pasal­pasal disini sebagaimana tadi masukan dari beberapa kawan-kawan dari KPU Daerah. Kalau kita misalnya menganggap ini adalah bagian dari tahapan Pemilu dan kemudian khusus untuk masalah supply data awal yaitu kewenangannya Adminduk atau Dinas Kependudukan atau Pemerintah. Kalau kita lihat situasinya, mungkin bisa buat pasal peralihan. Bagaimanapun kemarin ketika KPU dalam situasi terdesak itu kemudian bisa melakukan, kenapa kemudian sekarang kita tidak melakukan hal yang sama. Jadi, sistem anggarannya bisa dua sistem atau mungkin tidak dua

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

sistem tetapi aspek anggaran dari Adminduk dalam konteks untuk itu dan kemudian yang keduanya dari KPU-nya juga kita bantu. Nah kewenangannya mungkin ada simboisis pada setiap tahapan. Jadi, pada saat data kependudukan mungkin bukan hanya untuk sementara peralihannya, itu bukan hanya tanggung jawab Adminduk, karena yang kita kasih kewenangannya itu memang seluruh data dinamika kependudukan dalam bahasa saya. Tidak secara khusus untuk kemudian supply data tentang daftar potensial pemilih. Kalau tidak keliru, di Undang-undang Adminduk begitu. Kita bisa masuk karena ini menyangkut masalah data potensial, itu disimboisiskan antara 1 sisi Adminduk, 1 sisi kemudian KPU dikasih kewenangan. Jadi, itu supaya di dalam setiap tahapan itu KPU bisa masuk dan Panwas bisa masuk misalnya begitu sehingga kemudian ini bebannya tidak semata-mata tanggung jawab Dirjen Adminduk.

Jadi, supaya nanti ada tanggung jawab bersama. Ya ini, kita berpikir sebagai bangsa kita dan bukan hanya sekedar sebagai ini tanggung jawab Pemerintah. Kalau memang Pemerintah dalam beberapa hal penyesuaiannya membutuhkan waktu, kalau pakai Tl saya yakin ini butuh waktu maka kemudian kenapa kita tidak mensimboisiskan itu. Jadi, saya tidak berkehendak untuk memindahkan Rapat Kerja Komisi II DPR Rl ke Pansus Legislatif, tetapi ini mungkin bagus kalau di dalam drafting bahasanya kita buat rumusan seperti itu. Nah ini masukan dari kami dan terakhirnya mungkin ini dari KAI tidak usul Fikif begitu. Jadi, sesuatu tanpa itu tidak bisa tegas sebuah kewajiban maka itu menjadi wajib. ltu syariat Islam, tetapi ramah lingkungan.

Wassalamu'a/aikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT: ltu juga yang dipakai oleh PDS untuk kampanye. PKB silahkan.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F·KB: Pimpinan yang kami hormati; Pak Menteri beserta jajarannya; dan Anggota Pansus yang kami hormati.

Kami pernah dulu pada waktu 4 bulan yang bersama dengan Pak Andi memimpin sebuah Pansus RUU tentang Penyelenggara Pemilu. Kami pada waktu itu, dengan sangat appreciate dan sangat tegas memberikan kepercayaan betul kepada Adminduk sebagai salah satu basis pendataan pemilih bagi KPU. Jadi, tidak ada lagi sumber data yang bisa kita akses oleh KPU dan bukan lagi data BPS, tetapi satu-satunya adalah Adminduk dengan harapan dan keyakinan penuh pada waktu itu sudah ada Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Adminduk, dugaan kami pada waktu itu akan beres negeri ini tentang penataan kependudukan dan data pemilih untuk Pemilu baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Kepala Daerah. ltu harapan kami pada waktu itu sehingga kalau sekarang nyatanya demikian, Bu Andi saya kira rasa usul bisa kita revisi Undang­undang No. 22 itu khusus 1 pasal menyangkut akses data itu pada Adminduk. Saya kira kalau begini nyatanya ya kita perlu ulang lagi, kira-kira kepada siapa akses data itu? Apakah kepada Adminduk atau kepada data yang lain mungkin BPS punya atau siapa punya? Ada kesan antara Pemerintah dengan KPU, ada sedikit ketidaklegowoan untuk siapa yang menata dan menangani data pemilih terutama. KPU punya Sistem P4B (Pendataan Penduduk Pemilih Potensial Berkelanjutan), itu sejak Desember 2006 diserahkan penuh kepada Pemerintah sebagai salah satu bahan untuk dijadikan input data satu-satunya bagi pemutakhiran data kependudukan di pemerintah. Pemerintah menggunakan terminologi lain, yaitu dengan DP4 dan seterusnya dengan berbagai varian dan berbagai implikasi yang berbeda dengan data yang dari KPU.

Oleh karena itu, kalau ada masalah nanti untuk Pemilu 2009, saya setuju dengan pendapat kawan-kawan sepertinya masalah bisa kita buat ruwet, bisa kita buat sederhana. Kalau memang nyatanya Pemerintah belum cukup siap untuk itu walaupun kita kasih waktu per 1 tahun sebelum Hari H sudah ada data itu ya kita kembali ke data yang dimiliki oleh KPU yang ada dalam P4B dan itulah basis yang diaktualisasi di pemutakhiran oleh kawan-kawan di KPU melalui PPS­PPS yang sudah diamanatkan oleh Undang-undang No. 22, tetapi kenyataannya adalah KPU selama ini dalam konteks itu belum dikasih anggaran. Oleh karena itu, bisa saja Bu Andi kita ubah saja, kita alirkan dana yang Adminduk untuk pendataan penduduk, kita cabut, kita berikan kepada KPU untuk khusus pendataan pemilih untuk Tahun 2009. Bisa begitu caranya, tetapi memang dari fit and proper test ternan-ternan Calon Anggota KPU, jawabannya pasti mereka menyampaikan,

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

tadi Pak Eka Santoso cukup sekali menyampaikan mengkritik keras soal data pemilih dari pemerintah, mereka juga merekomendasikan, berikan itu kepada kami, kepada KPU dan itu jawaban mereka untuk solusi tentang pendataan pemilih yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan.

Kasus DKI misalnya, mereka sudah mulai mengadaptasi Undang-undang No. 22 yaitu data pemilih dari Pemerintah dan apa yang terjadi? DKI yang ada di depan kita ternyata datanya cukup amburadul, kita tahu pindah ke DKI juga punya maksud tentang data kependudukan dan data pemilu sendiri. Oleh karena itu, kita sungguh tidak habis pikir kenapa kok terjadi semacam itu? Sementara Undang-undang No. 23 sudah umurnya hampir 2 tahun dan nyatanya kita masih merencanakan sebuah program-program yang sifatnya membuay sistem organisasi belum sampai pada aktivitas yang melakukan pemutakhiran data penduduk di nusa ini.

Bapakllbu sekalian, Kami usul kalau boleh, ini segera kita putuskan secara politik. lni menyangkut politik

Undang-undang kita, apakah itu kita berikan kepada KPU atau kepada Pemerintah dengan catatan-catatan tertentu. Persoalannya kalau kepada KPU, prolblemnya cuman 1 yaitu Undang­undang No. 22 mengamatkan itu kepada Adminduk, tetapi saya tidak apa-apa selaku Mantan Pansus merelakan untuk direvisi. Jadi, Undang-undang No. 22 khusus Pasal tentang Basis Data Pemilih pada Adminduk bisa kita segera ganti untuk kepada KPU atau kepada siapa yang punya data cukup valid dan menyakinkan.

Demikian Pimpinan dari kami, terima kasih.

KETUA RAPAT: Ya, Pak Syarief Hasan Ketua Fraksi Partai Demokrat.

DR. SYARIEF HASAN, SE, ME, MBAIF·PD: Terima kasih Pimpinan.

Bapak Menteri Dalam Negeri beserta seluruh jajarannya; Pimpinan Yang terhormat; Kawan-kawan Anggota Pansus Pemilu yang kami banggakan.

Pak Menteri, Apa yang disampaikan Anggota kami, itu semata-mata karena kecintaan Beliau kepada

Departemen Dalam Negeri. Kedua, apa yang disampaikan oleh Pak Dirjen bagi kami merupakan bad news is good news. Jadi, kita memandang 1 persepektif yang berbeda sisi lain. Mengenai hemat kami, Pemilu yang akan datang adalah merupakan salah satu indikator keberhasilan Pemerintah sekarang. Mengapa Anggota Kami betul-betul sangat kritis? Karena Anggota Kami tidak menginginkan bahwa Pelaksanaan Pemilu tersebut kualitasnya akan menurun sehingga juga akan berakibat kepada kinerja pemerintah sekarang. Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan demokrasi di dunia ini sekarang Indonesia menduduki ranking I. Betul Amerika lebih besar, tetapi jumlah pemilih adalah Indonesia yang terbesar. Betul India lebih besar, tetapi dia bukan Presidensil. Dengan demikian, kita menginginkan bahwa Pemilu yang akan datang betul-betul terlaksana dengan baik dan itu tanggung jawab Menteri Dalam Negeri. Makanya kami pikir memang mengapa Menteri Dalam Negeri diganti dengan memakan waktu yang cukup lama, ya karena pertimbangannya adalah bahwa ingin mendudukan seseorang yang betul-betul capable untuk melaksanakan tugas-tugas yang sangat berat itu dan itu sudah ditangan Pak Mardiyanto dan saya yakin itu Bapak bisa melakukan itu. Untuk itu, saya tetap merasa yakin seperti saya katakan tadi bad news is good news dan saya appreciate dengan Pak Dirjen yang memaparkan apa adanya. ltu sesuatu yang menurut saya 1 sisi kita harus appreciate dengan memaparkan sesuatu yang ada makanya kita dapat melakukan suatu perbaikan bagaimana seharusnya kita lakukan, yang penting itu dan bukan melihat sisi lemahnya. Yang penting adalah how to improve for these baseball, itu yang perlu. Nah saya menginginkan Pak Menteri adalah melakukan shortcut birokrasi yang ada. Kalau dalam susunan organisasi yang disampaikan oleh Pak Dirjen, disebutkan disitu melalui Sekda dan tidak perlu melalui Sekda dan yang bertanggung jawab adalah Gubernur, tidak perlu melalui Sekda di Bupati dan yang bertanggung jawab adalah Bupati. Artinya, Bupati bertanggung jawab kepada Gubernur dan Gubernur kepada Menteri. Kalau menyangkut masalah

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

pendataan penduduk keliru atau salah, maka yang bertanggung jawab adalah Pak Menteri dan saya tahu Pak Menteri bisa melakukan ini.

Untuk itu, kita menginginkan suatu statement dari Pak Menteri Dalam Negeri bahwa ini bisa dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan ini dapat dilakukan, katakan Februari 2008, bagaimana teknisnya ya kita lihat dan nanti akan ditindaklanjuti di Komisi II DPR Rl. Statement Menteri sekarang ini pada Pembahasan Undang-undang Pemilu bahwa akan selesai 2008 Februari. Berdasarkan itu, kita susun Undang-undang Pemilu ini. Jadi, saya beranggapan Pimpinan tetap menginginkan bahwa data kependudukan ini tetap tanggung jawab Departemen Dalam Negeri sehingga betul-betul fokus sehingga KPU, saya juga nanti akan menyaksikan kapasitas daripada KPU nanti karena memerlukan adaptasi kembali kalau Departemen Dalam Negeri sudah tahu apa yang harus dilakukan, sudah tahu kelemahannya, bagaimana diharapkan, bagaimana mengatasi kelemahan-kelemahan yang akan terjadi. Jadi, saya tetap optimis Pimpinan tanggung jawab ini masih tetap di tangan Departemen Dalam Negeri dan saya yakin Pak Menteri kita sekarang ini sanggup untuk melakukan hal itu.

Demikian Pimpinan.

PEMERINTAH: Terima kasih Pimpinan Yang pertama dan utama tentu saya harus menyampaikan satu apresiasi penghargaan

kami yang tulus kepada masukan, saran pada malam hari ini, apapun yang bapak dan ibu sampaikan saya simak dengan baik dan saya catat serta saya tentu akan tindak lanjuti. Saya tidak pernah membedakan sumbang saran dan saran sumbang tidak ada masalah bagi saya. Satu hal yang saya tangkap bapak dan ibu sekalian, justru saya bersyukur karena sejak awal sudah saya sampaikan kepada pimpinan jika hal ini bersifat teknis saya lempar atau saya sampaikan dalam forum yang berbahagia ini tentu saya akan mendapatkan banyak sekali masukan yang saya perlukan untuk penyempurnaan kedepan. Saya selalu mengatakan bahwa kita belum sempurna tetapi saya ingin kesempurnaan.

Data administrasi kependudukan memang satu hal yang sangat mendasar sangat-sangat kami sadari tugas pemerintah sudah jelas pada Undang-undang Pemilu yang lalu, yang tadi katanya akan direvisi dan sebagainya, menurut saya jangan di revisi. Pasal47 Ayat Dmengatakan bahwa KPU bertugas mengumumkan daftar pemilih, jadi beliau-beliau tadi yang sekarang diproses dan mengumumkan saja apalagi saya baru 1 bulan 4 hari menjadi menteri, tetapi saya yakin saya akan bekerja dengan sebaik-baiknya.

Apa yang disampaikan oleh Dirjen saya bisa mencatat bahwasanya kita tidak sendiri. Pemerintah selama ini Dirjen Kesbangpol juga terus bekerja sama dengan KPU, selalu mendata dan sampai sekarang sudah ada 302 kabupaten/kota yang datanya juga sudah diupgrade sehingga tinggal sekitar 150 yang belum dan saat ini dalam pelaksanaan. Ada 2 cara:

1. Jalur KPU. 2. Jalur Pemerintahan kita sendiri. Bagi mereka yang sedang menjalankan karena mungkin tidak melakukan Pilkada, 150

dalam waktu dekat ini kita sudah memberikan suatu asistensi khusus kepada mereka dan kembali jajaran Pemerintah yang melakukan itu karena KPU juga dalam proses penyusunan kembali untuk organisasi itu. Dengan demikian, saya tetap menyampaikan bahwa Februari 2008 merupakan target kabupaten/kota untuk bisa melaporkan itu. Jadi, Februari 2008 itu Kabupaten/Kota melaporkan hasilnya, kemudian Maret itu provinsi melaporkan hasilnya dan pada waktu April, Pemerintah Pusat baru menyerahkan kepada KPU. Jadi, target ini tetap saya pegang Pak.

Beberapa hal yang saya laksanakan Pak, bahwasanya kami masuk dalam jajaran ini juga masih baru sehingga saya betul-betul harus mencari tahu bagaimana yang terbaik. Saya memang juga melihat dan kordinasi dengan KPU bahwa ada data Pemilih 2004. Data Pemilih Tahun 2004 ini tetap terpelihara, nanti akan sebagai suatu persandingan dengan data yang dibuat oleh kita sendiri. Data ini dapat dikatakan sebagai suatu data awal sehingga benar bahwa nanti ada kroscek dari dasar untuk persesuaian itu dan ini masih tetap bekerja sama dengan LIP I, ITB dan Perguruan Tinggi lain di Jawa Barat. Kami telah melakukan langkah diskusi secara dalam pada lbu Chusnul Mariyah mulai kemarin siang, tadi pagi masih lanjut. Saya titip karena saya katakan bahwa Pemerintah tetap akan bekerja sama dengan KPU. Jadi, data ini saya pelihara dan apalagi setelah saya tanyakan bagaimana proses datanya, bagaimana mengawalnya, bagaimana mengupdatenya dan memang dilakukan oleh para profesional. Tadi Pagi pun kami sempat diskusi Prof. Nazarudin

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

di Penjara, saya ingin bagaimana pengalaman Beliau melaksanakan ini. Beliau juga titip Pak Mendagri bahwa data itu dulu memang kita akui memang dibangun oleh KPU pada waktu Mendagri atau Depdagri memang belum punya prosi untuk membuat itu. Jadi, kita akui 2004 itu lebih banyak yang membuat itu KPU. Nah sekarang dengan perubahan Undang-undang ini, sudah dinyatakan Pemerintah yang harus melaksanakan pembuatan data itu. Dengan kata lain, kita harus lebih kerja keras tetapi saya tidak akan meninggalkan data awal. lni tadi komitmen saya dengan KPU. Saya minta diteruskan untuk dilakukan dengan baik.

Kemudian, siang tadi saya kroscek dengan Gubernur DKI terpilih Pak Fauzi Bowo. Saya mendengarkan di lapangan bahwa banyak pemilih yang tidak terdaftar sehingga pada saat ini walaupun banyak provinsi atau kabupaten yang telah melakukan pendataan ulang pada waktu Pilkada yang lalu, kita akan mulai dari bawah, kroscek ulang dengan mendayagunakan RT/Rw. Saya mohon jangan Rt/Rw ini merupakan 1 institusi yang liar. Liar kalau dia tidak terkendali dan kendalinya adalah tunjuk tanggung jawab, berikan dukungan tugas kalaupun dengan biaya tadi saya katakan serentak dilaksanakan, tetapi kemudian disosialisasikan dulu, maka mereka akan didampingi dengan volentir-volentir, pasti akan memberikan 1 kroscek yang benar. lni langkah yang kami lakukan dalam hal kroscek ini, karena bagaimana pun juga sejaring Pemerintahan sampai dengan tingkat Rt/Rw merupakan 1 disaring paling bisa kita pegang dan tinggal nanti dalam demokrasi seperti ini mereka tidak boleh bekerja sendiri. Jadi, mereka harus didampingi oleh Tim-tim lndependen dan sebagainya itu sebagaimana yang kita lakukan pada waktu Pemilu 2004 yang lalu kita lakukan dengan Pengawas-pengawas lndependen. ltu yang saya mohonkan pada waktu pelaksanaan di lapangan kroscek secara total masa, itu yang mungkin memerlukan suatu dukungan dana yang cukup. Apakah ini terpenuhi dalam 2008, tetapi kita sudah bicara di Komisi II DPR Rl, Komisi II DPR Rl sangat menyadari dan memahami dan kalau diperlukan juga akan dipercepat tanpa menunggu 2008, tetapi kita daya gunakan dulu apa yang ada 64 Milyar itu.

Saya sangat appreciate dengan apa yang disampaikan dengan langkah-langkah cepat terobosan. Tadi Pak Dirjen sudah menyampaikan paparan. Yang pertama, pada waktu kita mengumpulkan para penugas teknis, kepala dinas pencatatan penduduk kabupaten/kota sudah dipanggil. Kemudian yang kedua, yang bersifat tanggung jawab. Kami buka sendiri pada waktu awal saya menjadi Mendagri, malam saya kumpulkan, saya tekankan betul-betul supaya mereka melakukan dengan baik dan setelah lebaran ini saya akan mohon ijin kepada Presiden untuk Rapat Kerja Gubernur dan salah satu topiknya adalah intensifikasi penanganan administrasi kependudukan, karena saya yakin seberapa pun komitmen kita tinggi tetapi kalau di lapangannya tidak jalan, tidak mendapatkan hasil nyata. Makanya saya katakan nomor 1 paling mendasar adalah partisipasi masyarakat. Saya sependapat untuk ini. Dengan demikian, kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih konkrit lagi dan hanya memang tadi saya menyampaikan cara penyampaiannya mungkin dengan formulasi ini kurang jelas Pak Dirjen. Kalau nanti suatu saat dengan time frame yang jelas, minggu per minggu itu akan menjawab. Jadi, tepatnya pada Bulan Februari adalah kabupaten/kota sudah selesai, Maret tingkat Provinsi, kemudian setelah itu baru pada pemerintah melakukan kesana. Dengan demikian, saya mohon sekali ini bisa menghilangkan keraguan kita semuanya. Tadinya saya juga ragu, tetapi tidak boleh ragu daripada ragu-ragu. Kalau ragu-ragu, lebih baik kembali sekarang juga, tetapi justru dengan saran dan masukan Bapak/bapak saya rasa ini merupakan penguat bahwa kita memang konses membenahi ini tetapi dengan catatan updating data terus dilakukan. Dari Pak Dirjen saya tanya kok tadi rutenya untuk iklair rumas, kira-kira kurang yakin. Ya artinya belum bisa sekarang, karena sekarang sedang diproses, tetapi nanti November kita akan kroscek di lapangan. Memang time schedule kroscek harus kita jelaskan karena setiap saat kita cek juga tidak bisa baik, tetapi samplingnya akan kita lakukan dan saya memang akan mengetuk para gubernur terutama pada Rapat Kerja Gubernur yang akan datang setelah lebaran setelah saya melakukan dinas hampir Y2 bulan, saya bisa menginventarisasi masalah-masalah mendasar yang dihadapi oleh daerah dan itu dilaksanakan untuk kepentingan-kepentingan ke depan.

lnilah tanggapan kami atau jawaban kami Bapak/lbu sekalian. Saya menyadari masih ada kekurangannya, tetapi justru kelihatannya ada, ini tehnanang untuk main-main atau tidak? Saya berkata lebih baik main-main jadi sungguhan daripada sungguh-sungguh jadi mainan. Saya kira itu tekad kami Bapak/lbu sekalian. Saya mohon doa restunya mudah-mudahan dengan lugas dan baik.

Terima kasih.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

KETUA RAPAT: Ya, terima kasih. Sebelum saya mencatat beberapa pain untuk konklisi kita baik terhadap problem yang

disampaikan dalam membangun sistem dan yang terkait dengan DIM kita karena saya harus tegaskan bahwa ini bukan Rapat Kerja Komisi II DPR Rl supaya Pak Lukman tidak geleng-geleng. lbu Andi ingin menyampaikan dulu.

WAKIL KETUA (DR. JR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC): Mungkin yang perlu kita sampaikan bahwa Rapat tadi malam bahwa pemukhtahiran data

penduduk itu diperlukan, karena kita tidak bisa menghitung, berapa sebenarnya jumlah kursi untuk setiap Provinsi yang dialokasikan, karena itu basisnya adalah jumlah penduduk dari masing­masing Provinsi, begitu juga ketika menghitung jumlah kursi untuk DPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, jadi memang harus segera diselesaikan.

Kemudian kami minta juga, karena target dari Bapak Menteri sudah disebutkan, itu juga harus konsisten dengan semua usulan-usulan yang harus diprioritaskan oleh Direktorat Jenderal Adminduk, mungkin Bapak harus memihak kembali aturan program yang diusulkan dalam RKA-KL tahun 2008, walaupun ini bukan Rapat Komisi II, karena kalau itu tidak jelas, itu tidak akan selesai.

Mungkin ketiga SDM di Daerah mungkin perlu dipikirkan adanya out sourching tenaga­tenaga Profesional yang bisa membantu memfasilitasi kebawah dalam waktu yang cepat di Daerah Kabupaten/Kota. Jadi mungkin tidak perlu banyak pihak diluar Direktorat Jenderal Adminduk yang ikut-ikutan menitipkan program-program yang tidak penting di Direktorat Jenderal Adminduk, sehingga nantinya tidak konsisten pada pencapaian DRT dan P4D.

T erima kasih.

KETUA RAPAT: Saya kira kita sudah mendengarkan semua harapan dan dorongan saya kira, baik dalam

bentuk keras, lembut, agak-agak lembek, kenya! sedikit tetapi intinya semua adalah bahwa ini adalah semua hal yang ingin di komsumsikan bagian dari penyempurnaan pelaksanaan Pemilu yang dimulai dari adanya data Pemilih, kita paham ada Undang-undang No. 23 tentang Adminduk, saya kira program itu untuk lima tahun, adanya layak dan sebagainya, saya kira yang menarik adalah problem kita hari ini, KTP kita ada dua belas jenis KTP, ada KTP gambar bunga, ada KTP gambar gunung, ada macam-macam, itulah kenapa KTP kita tidak menjadi sesuatu, saya kira kita hormati dan kita apresiasi apa yang disampaikan oleh Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri, untuk April itu kita harapkan selesai, sehingga kalau ada sesuatu yang tidak tercapai dalam konteks administrasi kependudukan berkaitan dengan keperluan kita membangun data pemilih itu Mei dan Juli bisa kita jadikan bahan untuk melakukan proses langkah-langkah untuk menyusun langkah baru, untuk setidaknya nanti bulan Juli kita bisa mulai, sehingga Juli kesana masih ada sembilan bulan ke hari H Pemilu.

Saya kira pesan tadi supaya Bapak Menteri untuk mengawal langsung Dirjen Adminduk supaya tidak tercampur-campur, karena memang ini saya kira pesan kita di Komisi II, karena ini program-program triliunan, sehingga menggoda orang untuk ikut bercampur tangan, saya kira pesan kami adalah Bapak Menteri langsung mendengarkan Dirjen Adminduk untuk menyelesaikan semua masalah. karena sesungguhnya hari ini adalah, Undang-undang ini Bapak Menteri, harus muncul setelah proklamasi, setelah proklamasi ada Undang-undang ini, ada jelas suatu dasar Negara, ada jelas, kita belum pernah ada, jadi saya kira KPU kita visualisasi, karen a memang ada juga ketidakkonsistenan kita, ketika Undang-undang menegaskan bahwa data pemilih pada Pilkada adalah menggunakan data Pemilih pada Pemilu sebelumnya, tetapi kemudian dibuat sebuah pengaturan yang memunculkan data base Pemilih baru, itu yang terjadi kesimpangsiuran, memang kemudian menjadi sebuah sistem yang kuat yang berada dibawah Menteri Dalam Negeri yang menurut Bapak Syarief Hasan tadi katanya mengapa ada pertimbangan-pertimbangan yang agak lama, tetapi untuk kebaikan saya kira tidak ada hal yang perlu kita sesalkan, ini penjelasan langsung saya kutip dari Penjelasan Ketua Fraksi Partai Demokrat. Artinya ini catatan kita, jadi kita sesuaikan konstruksi kita dengan pendaftaran calon pendaftaran Pemilih, ketika nanti kita masukkan materi ini kedalam Panja, kita akan dengar laporan, saya kira nanti Bapak Dirjen kita akan lihat Bapak Menteri, dengan mengeksercise perkembangan progress, saya kira menarik, tadi apa yang disampaikan Bapak Menteri untuk progressnya juga di record untuk ke kita. Kita tidak dalam konteks program Pemerintah tetapi bagaimana kesiapan kita untuk mengatur norma kita

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

didalam Undang-undang ini, jadi dengan demikian DIM No. 243 sampai DIM No. 323 kita bawa ke Panja dengan beberapa catatan, yang saya kira tadi sudah kita lakukan, untuk setidaknya bulan April itu telah selesai data kependudukan sebagai basis data Pemilu. Kita jangan lagi in consistent karena kemarin itu Pilkada itu saya kira terjadi in consistensi kita.

Bapak dan lbu sekalian, Berikutnya, ini waktu masih ada, kita lanjutkan satu lagi pembicaraan, ini karena Bapak

Menteri ini sudah hadir beberapa unsur elemen wanita, pengawal DIM berkaitan dengan keterwakilan Perempuan, tadi juga ada pengerahan kecil-kecilan, semua elemen, makanya Pemerintah menawarkan mana yang akan kita bahas DIM No. 367, bagaimana kemudian perempuan dalam hal bakal calon ditempatkan, pada DIM No. 367, saya kira sudah hapal betul komitmennya.

Satu hal menurut catatan yang ingin saya sampaikan bahwa keterkaitan syarat Partai Politik untuk bisa ikut Pemilu, itu yang berkaitan kepengurusannya keterkaitan 30% Perempuan, itu kita singkronkan dengan RUU Parpol, itu yang saya kira jadi catatan penting informasi, jadi kita sekarang akan memberikan kesempatan putaran, pembicaraan khususnya pada DIM No. 367 ini berkaitan dengan daftar calon yang mengambarkan atau memperhatikan atau apapun namanya keterwakilan perempuan 30%.

Disini memang belum ada satu sangsi apapun berkaitan dengan ini, saya kira.

PEMERINTAH: Mohon maaf Ketua, ini ada lnterupsi sebentar, Saya mendapatkan titipan Surat dari Menteri Pemberdayaan Perempuan Rl, yang

ditujukan kepada langsung menyebut Bapak Ferry Murshydan Baldan, Ketua Pansus RUU Pemilu DPR Rl di Jakarta. Suratnya memang diakhirnya untuk menjadi bahan pertimbangan dan pembahasan RUU Pemilu, jadi ini kami serahkan supaya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pembicaraan yang akan diangkat pada malam ini.

KETUA RAPAT: Jadi inilah, kita harus mengenal karakter Perempuan, dia tidak mau langsung kepada

saya, melalui Menteri Dalam Negeri, sikap politik saya bersandar pada Menteri Dalam Negeri soal Perempuan, soal isi nanti mungkin saya akan sebarkan, tetapi sesuatu biarkan saya membaca lebih dulu untuk saya renungkan, besok pagi saya bagikan.

Baik, Terima kasih Bapak Menteri Dalam Negeri khususnya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

Saya akan memberikan kesempatan putaran, pembicaraan, tentang daftar calon yang memperhatikan keterwakilan perempuan.

Saya persilahkan dimulai dari Fraksi Partai Golkar.

DR. MARIANI AKIB BARAMULI, MM/F-PG: Bismi/ahirohmanirohim, Assalamualaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh. ,

Rekan-rekan sekalian, Ternan-ternan kami seperjuangan, walaupun tidak masuk Pansus. Jadi khusus untuk Fraksi Partai Golkar mengenai daftar-daftar calon sebagaimana

dimaksud pada Pasal61, harus memperhatikan keterwakilan calon perempuan paling sedikit 30%. Ada penambahan substansi dimana pada akhir kalimat kami ingin menambahkan pada akumulasi daftar calon disetiap Provinsi, seperti bahwa pengaturan tentang 30% keterwakilan perempuan untuk menunjukkan sistem berdengar dan sistem politik yang berkeadilan dalam prespektif gender, sebagai alternatif action, maka perlu disusun sebuah strategi dan tahapan pencapaiannya antara lain pengaturan tentang ini, bukanlah disebut sebagai diskriminatif tetapi semata sebagai perlakuan khusus agar peran politik meningkat yang pada akhirnya dapat melahirkan kebijakan­kebijakan politik yang lebih memperhatikan kepentingan perempuan saat ini yang pada akhirnya akan memperhatikan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.

Sehingga pada akhirnya kami merumuskan sebagai hasil rumusan bahwa daftar nama calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 55 harus memuat paling sedikit 30% keterwakilan

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

perempuan pada akumulasi daftar calon disetiap Provinsi. Kami menginginkan disini bahwa tidak ada kata memperhatikan, tetapi langsung kita meminta bahwa keterwakilan perempuan itu harus dimuat paling sedikit 30%, jadi kami ini bukan khawatir, tetapi memang sepertinya tidak menghendaki adanya memohon pengertian bersama bahwa dengan memperhatikan saja barangkali itu harus memperhatikan, tetapi kami ingin bahwa memang sudah 30%, tidak lagi memperhatikan harus sudah membuat paling sedikit 30%, dengan catatan bahwa insyaallah dengan keberadaan Perempuan ini pasti kebersamaan ini lebih baik, daripada keterwakilan perempuan tidak cukup seperti itu, karena dengan demikian bahwa bukan perjuangan perempuan tetapi perjuangan bangsa kedepan.

Demikian sedikit ulasan pertama dari Fraksi Partai Golkar. T erima kasih.

H. TOTOK DARYANTO, SE/F-PAN: Dalam hal kepengurusan F-PAN menghendaki 35% angkanya, juga untuk keterwakilan

demikian juga, lebih lanjut Mbak Yuli bisa menambahkan kalau diperlukan. Terima kasih.

DR. JR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC/F-PAN: F-PAN membuat rumusan baru, ada perubahan dari yang diusulkan Pemerintah,

rumusannya adalah daftar bakal calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 harus mengupayakan dengan sungguh-sungguh paling sedikit 35% ini Perempuan, karena ada kata harus, ini mungkin bisa dirumuskan bersama dengan Anggota Pansus atau nanti Panja kalau nanti langsung Panja, apakah memang harus diikuti dengan sangsi.

Terima kasih Pimpinan.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F·KB: Terima kasih Pimpinan, Dari PKB tadi sengaja saya minta lbu Badriyah untuk pulang karena memang tidak lucu

kalau perjuangan perempuan, perempuan juga yang menyampaikan, jadi tanpa menggunakan kata harus atau istilah dengan atau apapun istilahnya, tetapi kalau soal perempuan terus menjadi komitmen Partai Politik, saya kira tidak harus disampaikan oleh kawan-kawan perempuan, sehingga itu membuktikan ada ketidaksamaan visi dengan kaum perempuan dan kaum Bapak­bapak yang ada di DPR soal posisi kaum perempuan. Jadi kami ditugasi khusus untuk mengawal perempuan itu dalam Undang-undang ini.

Kami sekaligus juga ingin melarat dan memperbaiki naskah DIM dari PKB yang semula kita memperbaiki kata-kata harus diganti dengan. Dengan berbagai pertimbangan, apalagi tadi kawan-kawan dari PG sayang yang membacakan perempuan sebetulnya Bapak Rambe atau , tapi sudah pulang ya, sehingga lebih tegas lagi bahwa itu betul-betul sudah mejadi keseluruhan pemahaman di Partai Golkar atau siapapun yang mengusulkan itu, jadi kami akan mengikuti, mengubah kata dengan kembali kepada harus, jadi lebih tegas lagi, terus terang itu adalah perbaikan dan penyempurnaan sikap kami, sebetulnya dengan istilah denganpun bagi kami persepsi PKB maknanya bisa kita maknai harus, tetapi dengan kondisi, kalau situasi sunah ya sunah, kalau wajib ya wajib, itulah sifat kami saya kira.

Terima kasih Pimpinan.

NUR SUHUD/F-PDIP: PDIP mengusulkan konsep ini tetap jadi tidak perlu kata harus, karena policy di Partai

kami perkara calon atau kepengurusan itu sudah lama dipraktekkan tradisi di Partai kami, dan kami lebih menekankan kepada mencari perempuan yang perlu perempuan juga didalam menentukan yang berkonstruksi patria, sekali lagi kalau ... konstruksinya patria, tidak akan di rekrut didalam 30%calon.

Terima kasih .

...... /F·PPP: PPP ingin bertanya dari rumusan yang diusulkan Pemerintah, kami bacakan bahwa DIM

No. 367 ini berbunyi bahwa Daftar Bakal Calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 61 harus memperhatikan keterwakilan bakal calon perempuan, paling sedikit 30%, atau 30/100 jadi

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

sebenarnya ini mirip-mirip dengan Undang-undang No. 12 tahun 2003 rumusan ini, jadi kami ingin mengetahui pengertian harus memperhatikan keterwakilan calon bakal perempuan paling sedikit 30% itu apa maknanya, karena yang kemarin seingat saya seperti ini rumusannya, atau ada perbedaan yang mendasar, jadi kami ingin mengetahui itu penjelasan lebih jauh tentang rumusan itu.

Terima kasih.

IR. AGUS HERMANTO, MM/F·PD: T erima kasih Pimpinan, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. , Partai Demokrat memang disini DIM-nya adalah tetap, karena menurut hemat kami bahwa

apa yang ada adalah tergantung niat dan kemauan kita yang besar untuk memberikan suatu jumlah 30% kepada kita, mau disini katanya harus, mau katanya apa, menurut kami bagaimana perilaku atau tindakan kita untuk melaksanakan sesuai dengan yang diamanatkan didalam ketentuan yang disini. Jadi dengan adanya harus memperhatikan keterwakilan, menurut saya itu juga harus merupakan suatu hal yang mengharuskan keterwakilan perempuan 30% itu sedapat mungkin ataupun seharusnya dipenuhi.

Demikian yang kami sampaikan. T erima kasih.

MUSTAFA KAMAL, SS/F-PKS: Bismilahirohmanirohim, Kami didalam partai tidak punya persoalan dengan permasalahan ini, dalam Pemilu yang

lalu kita juga sudah mengupayakan dengan sungguh-sungguh, dan sekarang tinggal melanjutkan saja upaya yang lebih sungguh-sungguh lagi, jadi kami menganggap bahwa apa yang disusun oleh Pemerintah itu sudah sejalan dengan pemikiran kami untuk bersungguh-sungguh memberikan pemberdayaan kepada perempuan yang menjadi fungsionaris partai kami maupun masyarakat pada umumnya.

Jadi, kita tidak perlu membuat patok yang terlalu kaku, tetapi memberi kesempatan dan lebih mengutamakan bukti daripada kata-kata.

T erima kasih.

H. BAHRUM R. SIREGARIF·PBR: Terima kasih Pimpinan, Dari PBR disini dicatat tetap, karena memang masalah soal perempuan baik di Organisasi

kami saat ini, namun kami perlu mengingatkan, bahwa dengan adanya kata-kata harus pada DIM No. 367, itu mengandung konsekuensi bagaimana kalau itu tidak dilakukan, tentunya harus ada tindakan terhadap pelanggaran, memang harusnya sama dengan wajib ini, karena kalau tidak dilakukan, dibelakang saya belum tau, DIM-nya atau tidak, kalau tidak dilakukan ada atau tidak ini, makanya kata-kata harus ini cukup mengikat, ini harap dicatat, nanti dibelakang kita lihat, kalau memang kata-kata harus ini tetap dicantumkan dibelakang harus ada satu Pasal yang mengatur konsekuensi apabila ini tidak dipenuhi.

lni mungkin pendapat dari kami. T erima kasih

KETUA RAPAT: Selanjutnya PDS.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Terima kasih Pimpinan. Mengapa PDS mencantumkan alasan tetap. Artinya bahwa Pemerintah telah menetapkan

seperti itu karena ada kewajaran dan dianggap telah memadai. Tentu sesuatu yang wajar dan memadai. Menurut hemat kami, sudah benar karena memang Tuhan menciptakan perempuan diambil dari laki-laki dan karena dia tidak terlepas daripada laki-laki, maka dia sebetulnya disebut perempuan yang tujuannya adalah menjadi penolong yang sepadan dan sederajat dengan laki­laki. Jadi, memang sebagai penolong yang sepadan tidak ada unsur lain yang Tuhan ciptakan selain daripada perempuan harus menjadi penolong yang sepadan, maka 30% kenapa? Nah

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

l

karena ini bersifat dinamis, sementara waktu melihat pertumbuhan dan perkembangan yang pada waktunya nanti bukan hanya 50%, bisa saja melampaui. Nah kita harus mendorong para perempuan di tempat kita atau di sekeliling kita supaya mereka sungguh-sungguh menjadi penolong yang sepadan yang berimbang untuk serasi dan bermartabat. Saya kira hal yang wajar sementara ini sudah wajarlah itu dan suatu saat akan meningkat. lni harapan kami.

T erima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Ya, tidak pernah saya melihat Pak Pastor berbicara se-ekspresif ini khusus Pasal

Perempuan. Terima kasih Pak Pastor. Baik, saya persilahkan dari Pemerintah untuk merespon dari pandangan dan tanggapan fraksi-fraksi.

PEMERINTAH: Terima kasih Pimpinan. Rumusan dari Pemerintah mencantumkan kata-kata harus memperhatikan keterwakilan

baka/ eaton perempuan, paling sedikit 30% ini memang ada 1 pemikiran yang cukup rasional karena kita sebagai negara peserta konvensi perempuan-perempuan di dunia ini rupanya sudah terikat disitu. Sekali kita masuk konvensi itu memang selalu dilihat berapa jauh pelibatan perempuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara ini, kita bisa melihat selama ini rata-rata berkisar antara 11 sampai 12% kisaran itu. Pencantuman 30% memang eksplisit, tetapi saya juga tergelintik dengan kata-kata harus. Kalau harus, itu musti ada konsekuensi kalau tidak tercapai. Kami juga menyampaikan informasi pada waktu Pansus yang lain tentang masalah keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai politik, ini juga mendapatkan suatu tanggapan yang berbeda-beda. Pada waktu Rancangan Undang-undang ini diluncurkan ke daerah, di kota-kota besar dan waktu itu di Medan, Makasar dan Surabaya. Memang ada suatu keraguan dari Partai Politik itu kalau dalam kepengurusan itu bisa mendudukan 30% dari perwakilannya adalah perempuan kalau kepengurusan partai, karena banyak perempuan yang mungkin punya kemampuan, tetapi mungkin juga banyak yang tidak mau masuk dalam kepengurusan partai. Nah kok sekarang dalam keterwakilan ini diangkat dalam nanti kursi dan sebagainya harus 30%? Secara formal memang kita mengacu kepada keterkaitan kita kepada konvensi secara internasional. Yang kedua, tentu terpulang kepada partai politik sendiri kira-kira mampu atau tidak untuk menempati 30% ini. Dengan demikian, kami hanya memberikan suatu rambu-rambu disitu aturan yang sudah kita laksanakan dan kita ikuti bersama. Tinggal tentunya Pendalaman yang lebih intens ada pada partai politik sendiri. Saya tidak atau Pemerintah tidak akan mengurangi dari rambu-rambunya, tetapi perlu dipikirkan secara matang karena disini masih ada perbedaan pendapat yaitu ada yang 35%, 30% dan sebagainya dengan argumentasi yang masing-masing berbeda. Saya sangat menghormati perbedaan, tetapi kalau memang itu tidak bisa dirumuskan secara konkrit bagaimana bunyinya yang kata-kata harus, apakah tetap ada, apakah tetap 30% atau 35%? Menurut hemat Pemerintah, lebih terpulang kepada ternan-ternan di partai politik sendiri sehingga perlu pendalaman yang lebih dalam. lni yang merupakan suatu hal yang kami bisa sampaikan. Kewajiban kami telah merumuskan ini, tetapi menurut kami adalah dasar hukumnya adalah keterkaitan dengan konvensi perempuan secara internasional yang tadi suratnya dititipkan oleh Menteri Peranan Perempuan kepada Bapak Ketua Pansus. Jadi, itu maknanya dan penyampaian tepat sebelum pembahasan ini sebagai 1 bah an pemikiran kita bersama.

Demikian penjelasan dari Pemerintah, terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih. Kita sudah menanyakan dan memang terhadap pasal ini khususnya saya kira yang terkait

dengan beberapa formula yang menyusul tadi. Ada yang tetap dengan kata harus, ada yang merubah dengan format dan juga merubah tentang jumlah tadi.

Nah Pimpinan ingin menawarkan untuk DIM ini, saya kira kita cukupkan putarannya atau kita putar sekali lagi? Cukup dan berarti kita bawa ke Panja didalami dengan catatan, ya silahkan Pak Bahrun

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

H. BAHRUM R. SIREGARJF-PBR: Terima kasih Pimpinan. Sebelum masuk ke Panja, seperti yang kami sampaikan dengan adanya kata-kata harus

apakah di belakang ada sanksi atau tidak? Saya belum menyisir yang di belakang, karena begitu ada sanksi maka ini akan menjadi pertimbangan bagi kami, karena kata-kata harus ini mengikat. Makanya kalau ada sanksinya yang Pemerintah buat, apa kira-kira? lnikan harus dipertimbangkan secara bersama. Ya katakan kata sanksi berat sekali tidak boleh ikut, mungkin PBR susah sekali mencari 30% dan bisa saja terjadi.

ORA. HJ. LENA MARY ANA MUKTI/F-PPP: Pimpinan, 5 menit. Saya bicara paling 1 menit.

KETUA RAPAT: Ya, lbu Lena 1 menit. Saya kira 10 menit maksimal, karena harus diclosing juga rapatnya.

ORA. HJ. LENA MARY ANA MUKTI/F·PPP: Baik, terima kasih. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'a/aikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.

Tadi sudah jelas bahwa Menteri Dalam Negeri sudah mengutip Konvensi Shadow yang mengikat dan kita sudah meratifikasi dan kalau sudah meratifikasi, konsekuensinya kita harus melaksanakan dan tentu saja kalau kita tidak laksanakan maka pasti juga ada sanksi secara internasional dan tadi saya sepakat juga dengan Menteri Dalam Negeri bahwa kita mendalami ini, karena saya kira dari seluruh fraksi yang ada soal kuota 30% itu sudah finak. Jadi, sudah tidak ada masalah dan kita tidak bisa mundur lagi Pak Menteri ke belakang karena kita Tahun 2004 kita sudah berjuang secara keras untuk menambah 30% dan berdasarkan penelitian-penelitian yang ada kemudian experiences dan pengalaman-pengalaman di berbagai negara bahwa peningkatan keterwakilan perempuan 30% minimal dan penambahan jumlah perempuan di parlemen itu signifikansinya, pertanyaannya adalah apakah ada signifikansinya? ltu sangat ada signifikannya terkait dengan kualitas Perundang-undangan yang akan dihasilkan karena begitu banyak perundang-undangan yang terkait langsung dengan kehidupan yang ini atau berdampak langsung Pak Menteri. Mohon kalau bisa jangan diganggu Pak Menteri saya mohon staf bapak agar tidak mengganggu ketika kami menjelaskan ini, karena ini sangat penting bahwa penambahan jumlah perempuan di parlemen itu melalui berbagai penelitian dan pengalaman-pengalaman di berbagai negara itu sudah terbukti bahwa amat signifikan terhadap kualitas Perundang-undangan yang dihasilkan terkait dengan meningkatkan kualitas kehidupan, kecerdasan dan partisipasi perempuan di Republik ini. Jadi, tidak perlu diragukan dan saya sepakat bahwa ini diperpanjang dan kekhawatiran bahwa ketika membuat harus tentu saja yang namanya Undang-undang pasti ada konsekuensi logis, ada konsekuensi hukum yang tidak bisa kita hindari dan tentu saja sebagai Aktivis PPP atau Aktivis Partai dan juga menjadi wanita parlemen, kita tidak mau bahwa dengan Peraturan Perundang-undangan yang kita buat menjerat kita sendiri. Artinya, partai kita tidak bisa ikut Pemilu sehingga kita tidak mengirimkan wakil kita yang perempuan juga termasuk di dalam parlemen. ltu tentu saja kita tidak mau dan mungkin kita tidak harus berpikir sangsi, karena memang di soallarangan dan sanksi memang tidak dimuat itu. Mungkin kita bisa berpikir bahwa partai-partai yang sudah 30% kita berikan penghargaan reward apakah ada penambahan jumlah dana khusus dalam rangka meningkatkan atau pemberdayaan perempuan atau bagian yang lain dan saya kira Bapak-bapak kita tidak perlu khawatir dan juga tidak mengurangi hormat saya, tidak perlulah dikatakan, kami siap memberikan lebih dari 30%, 50%, 70% dan saya kira itu tidak perlu lagi diungkapkan pada setiap kita membahas mengenai tindakan khusus soal keterwakilan perempuan, karena ini sudah final dan Bapak bisa melihat sendiri bahwa perempuan-perempuan yang ada di parlemen sepanjang dia memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan itu semuanya bisa berbicara secara, ya samalah kualitasnya dengan anggota parlemen yang lain.

Saya kira itu saja. Mohon maaf kalau ternyata lebih dari 1 men it Pak Ketua. Wabillahi Taufiq Wal Hidayah Wassalamau' a/aikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

KETUA RAPAT: Masih ada yang ingin tambah?

DRS. SIMON PATRICE MORIN/F-PG: Pak Ketua, saya ingin menambah sedikit. Tadi ada rumusan dari Partai Golkar. Jadi, disini ada kata harus memperhatikan dan di

dalam rumusan Partai Golkar harus memuat dalam daftar. Jadi, ini saya kira ini 2 substansi yang perlu dipertimbangkan dan saya kira disini bukan soal akan diperhatikan, bahwa sudah waktunya kaum perempuan diberikan peranan yang sama. Toh kalau kita bicara tentang Perempuan, kita bukan berbicara makhluk di planet lain melainkan kita bicara tentang lbu kita, Saudara Perempuan kita, kita bicara soal istri kita dan tentang anak kita. Jadi, kenapa harus kita ragu-ragu dalam soal ini?

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Ada lagi yang mau die/ear soal keterwakilan perempuan. Pak Mustafa Kamal? Tidak. Oke,

baik. Sebelum saya persilahkan Pak Menteri, saya persilahkan lbu Yuliani.

WAKJL KETUA (DR. JR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC): T erima kasih Pimpinan. Saya mau menggambarkan dari Pemilu 2004 ternyata ada 3 partai yang lolos electoral

threshold, itu punya calon di atas 30%. Kemudian ada 12 partai-partai baru ikut Pemilu 2004, itu mempunyai Anggota Legislatif di atas 37% sampai 48% dan itu berada pada nomor urut 1 walaupun ternyata partai tersebut tidak mendapatkan perolehan suara yang signifikan sehingga tidak mendapatkan kursi. 3 partai yang lolos electoral threshold yang calonnya 30% ke atas, yaitu PKS, PAN dan PKB. Ya karena memang ada hal yang menarik disitu kalau alasannya selalu dikemukakan bahwa tidak banyak cukup perempuan untuk ikuti politik, buktinya 12 partai lebih partai-partai baru yang ikut Pemilu 2004 itu ternyata bisa mempunyai calon di atas 35%.

Kedua, membicarakan tentang perlunya keterwakilan perempuan. Usulan Golkar yang cukup baik dan kita dukung adalah dengan zig zag, tetap atau zipper, tetapi zippernya adalah memastikan perempuan sebanyak 30% berada di nomor urut 1. ltu dukungan terhadap Golkar yang cukup bagus. Kemudian, untuk kata harus. Saya pikir Pemerintah pasti punya reasons pada waktu menuliskan kata harus. Apakah belajar dari berbagai negara? Contohnya, di Perancis. Ketika partai tersebut tidak mempunyai Anggota Legislatif cukup 30%, negara tidak memberikan bantuan kepada partai tersebut atau kita mungkin carikan cara lain. Misalnya, untuk kursi ya diduduki oleh Perempuan, itu mempunyai dalam konteks 30%. Nilainya bantuan, sekarang inikan 21 juta per kursi DPR. Mungkin untuk kursi yang diduduki oleh Perempuan, itu bernilai 3 kali lipat nilainya. Jadi, partai mendapatkan insentif bonus yang lebih memaksa mendorong partai untuk mencalonkan perempuan, tetapi ini mungkin apakah ini reward atau sanksi? Mungkin kita coba ubah cara berpikir kita tidak semua kata harus itu dalam konteks memberikan sanksi, tetapi harus ada 1 alternatif approach dengan bentuk reward yang mungkin partai lebih senang. Kalau sanksi, saya yakin karena anggota pansusnya Pak disini adalah laki-laki dan apalagi kalau dimasukan ke Panja pasti perempuan-perempuan tidak banyak yang masuk di panja, maka pasti akan sangat sulit sekali menuliskan sanksi, tetapi kita perlu belajar dari beberapa negara termasuk di negara­negara skanidafia yang sekarang Anggota DPR-nya lebih dari 45% dan mereka adalah negara­negara yang tingkat korupsinya paling rendah dan angka kesejahteraannya paling baik di dunia. Nah kita harus belajar bagaimana mereka sampai angka itu dan tidak serta merta membalikkan telapak tangan, tetapi ada sejenis punishment yang diberikan oleh negara dan juga reward yang diberikan oleh negara kepada Parpol tersebut. lni mungkin perlu pendalaman dan Pemerintah harus siap, karena masukannya dari Pemerintah dan disini ada dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan memberikan kata harus itu harus juga ada filosofinya dan harus disiapkan juga apakah bentuk sanksi dari contoh-contoh sanksi alternatif atau reward-nya.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Kita sudah mendengarkan semua pandangan dan pendapat-pendapat dari Fraksi-fraksi.

Silahkan dari Pemerintah.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

PEMERINTAH: Dari Pemerintah menyampaikan pemikiran atau memperjelas pemikiran, tetapi yang

nomor 1 Pemerintah itu juga ada di pihak pempuan, karena kata-kata harus 30% disitu tercantum. Rumusan kita seperti itu, tetapi dasar pemikiran kita tadi adalah itu berada pada kewajiban kita sudah masuk dalam organisasi perempuan dunia (sang at mengikat itu).

Bahwa saja tadi menarik kalau kata harus ada konsekuensinya apa? Dalam Undang­undang No. 12 Tahun 2003 yang lalu akan berbeda dengan yang kita buat sekarang Pak. Sekarang, ada 1 mekanisme pembuatan daftar bakal calon yang itu juga tentu akan diumumkan pada masyarakat. Nah Sakal Calon ini yang diumumkan kepada masyarakat tidak didapati pada Undang-undang Pemilu yang lalu yang tadi saya mengingatkan saya cinta dengan rumusan ini, saya juga hormat dan salut kepada partai politik. Kalau andaikata ini tidak siap betul dari ternan­ternan Partai Politik, KPU kita ini kadang-kadang kacamata kuda Pak, tidak memenuhi syarat, balik dan ditolak. Nah ini yang saya lontarkan sebagai 1 pemikiran dan nanti kita harus hati-hati menempat kata harus dan bukan 1 konsekuensi sanksi semata-mata. Saya sempat kok reward tidak diberikan, tetapi begitu kata-kata harus ini orang kemudian melihat pada waktu pengumuman bakal calon diumumkan di luar, kemudian menghitung kok kurang 30%, inikan bisa terjadi KPU mengambil alih dan menolak dari ini. lni 1 pemikiran yang kami sampaikan. Jadi, Pemerintah ada 2 kepentingan.

3. Kita menghormati dan mencantumkan secara resmi. 4. Saya atau Pemerintah juga mengingatkan kepada Partai Politik sendiri.

Pada waktu pengurusan daftar bakal calon, pasti akan dikritisi oleh masyarakat luas. Nah konsekuensinya apa? Kita antisipasi yang paling jelek bagaimana kalau KPU mengembalikan. lni yang kami sampaikan pada kesempatan ini, maka walaupun nanti dalam Panja yang lebih kecil mungkin, apa perempuan diikutserta karena memang jumlahnya sedikit, kami mohon ini juga menjadi perhatian kita bersama. ltu tambahan penjelasan kami.

Dengan demikian, rasanya tuntas. Kalau sudah menyampaikan rumusannya, kita menghormati dan mengadopsi keterwakilan perempuan, tetapi kami juga menyampaikan suatu rambu-rambu yang perlu dipikirkan bersama pada forum panja yang akan datang.

Demikian Pak.

DR. SYARIEF HASAN, SE, ME, MBAIF·PD: Pimpinan, sebelah kiri. Apa yang disampaikan oleh kawan-kawan, itu 1 sisi adalah sangat bagus dan apa yang

disampaikan oleh Pemerintah juga di sisi lain juga perlu kita perhatikan bersama. Jadi, pada intinya saya juga melihat bahwa ini perlu pendalaman yang lebih baik sehingga apa yang menjadi perhatian pemerintah dan kepentingan kawan-kawan dari perempuan bisa terakomodir. Mungkin saya usulkan supaya didalami di Panja saja.

Demikian Pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT: Ya baik, terima kasih.

Menteri Dalam Negeri beserta jajarannya; Bapak/lbu Anggota Pans us yang saya hormati.

Saya kira terhadap DIM 367 ini, saya kira yang berkait dengan keterwakilan perempuan dalam daftar calon itu saya kira melihat dari pandangan dan pendapat saya kira tidak ada yang berkeberatan untuk mencantumkan adanya 30%. Kemudian, apakah harus dan sebagainya itu berkaitan dengan sanksi dan sebagainya. ltu nanti saya kira kita dalami. Ya, ada juga tawaran jangan berpikir sebagai sebuah sanksi karen a perempuan itu cinta kelembutan dan harusnya juga ajukan soal reward. Kalau punishment, itu tidak menarik. Nah ini yang saya kira menjadi bagian yang penting untuk kita lihat dan yang jangan lupa adalah bahwa ini ada 3 tahapan. Artinya, tahapan untuk pencalonan DPR, DPD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Nah apakah ini juga sekaligus pada semuanya setelah tadi juga kita perbincangkan termasuk tahapan-tahapannya. Nah ini yang saya kira menjadi ingatan kita semua tentang alternatif action. Jadi, dengan catatan

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

itu semua hal yang berkaitan dengan keterwakila perempuan di dalam daftar calon itu akan kita dalami dalam Panja. Ya, setuju?

Catatannya Pak Ketua, saya interupsi. Tolong tadi surat yang diberikan oleh, untuk itu menjadi catatan penting bagi kita semua

untuk dapat menjadi bahan masukan yang sangat penting.

KETUA RAPAT: lni bahan masukan yang tidak terpisah dan saya kira secara khusus Menteri Dalam Negeri

nanti di Panja itu coba juga ditempatkan secara khusus dari Kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan untuk ikut berdiskusi dengan kita. Saya kira itulah konggosi tentang perempuan.

Baik, saya kira kita akan akhiri dan besok kita akan lanjutkan dengan pembahasan yang berkaitan dengan Daerah Pemilihan, Jumlah Kursi di Daerah Pemilihan dan Kampanye. ltu 2 dan nanti malam Kamis berikutnya kita akan masuk kepada, oh mau dijadikan 1 paket? Tidak, yang ini saya kira besok kita putar dan kalau begitu Sistem Pemilu, Daerah Pemilihan dan termasuk Daftar Calon dan sebagainya sampai dengan Penentuan Calon Terpilih dalam putaran. Kemudian Putaran II, soal kampanye. Tidak, nanti kita bahas dulu.

Baik, kita bisa akhiri. Terima kasih kepada Menteri Dalam Negeri beserta jajarannya khususnya dari Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan laporkan kepada Menteri bahwa Pansus komit betul dan diterima sepenuhnya usulan yang tercantum dan kepada Pak Menteri, saya kira kita appreciate untuk kehendak kita menyusun sebuah pengadministrasian kependudukan yang saya kira itu bagian penting selain menjadi bagain sistem yang dibangun oleh negara dalam kaitan kependudukan dan juga saya kira ada hal yang lebih dulu kita bisa manfaatkan atau gunakan untuk keperluan perbaikan kualitas pemilu dengan rapinya daftar pemilih.

Dengan demikian, bisa kita akhiri. Terima kasih atas perhatiannya, mahan maaf apabila ada hal yang kurang berkenan.

Terima kasih. Wabil/ahi Taufiq Waf Hidayah Wassalamu'alaikum Warrahmatul/ahi Wabarakaatuh.

(RAP AT DITUTUP PUKUL 22.13 WIB)

Jakarta, 2 Oktober 2007 a.n. Ketua Rapat

Sekretaris,

S U ROSO, SH NJP.210000661

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

- 34-

Selesai.

KETUA RAPAT:

Baik, demikian Saudara-saudara sekalian para Anggota Dewan yang terhormat, tadi telah dibacakan lampiran Undang-Undang daerah pemilihan yang tadi telah disampaikan. Bagaimana, saya minta persetujuan Saudara-saudara apakah lampiran tersebut dapat disetujui?

(RAPAT:SETUJU)

Terima kasih. Selanjutnya saya persilahkan kembali ke agenda semula kita mendengarkan pendapat akhir dari Pemerintah mewakili Presiden.

Saya persilahkan kepada Bapak Menteri Dalam Negeri.

MENTER! DALAM NEGERI (MARDIYANTO):

Kami akan menyampaikan lanjutan dari pendapat Pemerintah yang kami bacakan pada kesempatan terdahlu.

Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan yang kami hormati,

Pemerintah menyadari bahwa cita-cita ideal Pemerintah menyadari bahwa cita-cita ideal penataan sistem kepemiluan sebagaimana diuraikan di atas tidak harus serta merta dapat diselesaikan dalam satu tahap penyempurnaan Undang-Undang tentang Pemilu. Beberapa hal yang menjadi faktor mengapa kita memerlukan waktu bagi pelembagaan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pertama, penyempurnaan Undang-Undang tentang Pemilu harus berangkat dari sistem yang sedang berlangsung sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Kedua, penyempurnaan kearah manapun senantiasa berimplikasi kepada kepentingan masing-masing pelaku politik termasuk partai-partai politik. Bahkan tidak sedikit yang mengantisipasi bahwa penataan pelembagaan demokrasi yang ideal menurut satu pihak dapat berimplikasi sangat serius bagi eksistensi lain pihak. ltulah sebabnya diperlukan waktu, kesabaran dan kebesaran hati kita semua untuk mencapai satu formula yang dapat diterima banyak pihak.

Menyadari bahwa diperlukan proses yang tidak sederhana atas upaya penyempurnaan Undang-Undang tentang Pemilu seperti ini, dalam kesempatan yang baik ini kami menyampaikan catatan Pemerintah berkenaan dengan proses finalisasi penyempurnaan Undang-Undang tentang Pemilu.

Pertama, sejak jauh hari kami mencatat antusiasme yang tinggi dari partai-partai politik, bahkan termasuk calon partai-partai politik yang sedang mendaftarkan diri sebagai badan hukum, untuk mencermati setiap topik yang terkandung dalam RUU. Kedua, antusiasme yang sama juga ditunjukkan oleh masyarakat, ormas dan LSM, termasuk media masa. Antusiasme ini tentulah dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelembagaan demokrasi berdasarkan UUD 1945 yang sedang kita bangun benar-benar diarahkan ke jalan yang ideal. Ketiga, dinamika yang sang at tinggi yang berlangsung pada setiap tingkat pembahasan termasuk pada saat rapat kerja Pansus, Panitia Kerja, Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi sesungguhnya mencerminkan tanggung jawab semua pihak dalam membangun pelembagaan demokrasi yang ideal. Keempat, keseriusan dan kebesaran jiwa semua pihak dalam mewujudkan titik temu melalui mekanisme lobby juga kami pandang sebagai bentuk tanggung jawab kita semua dalam membangun pelembagaan

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

- 35-

demokrasi yang ideal tersebut. Kelima, dari beberapa lobby yang dilakukan telah disepakati bersama diantaranya jumlah kursi anggota DPR Tahun 2009 sebanyak 560 dengan alokasi 3-10 kursi per daerah pemilihan (dapil). Hal ini merupakan perubahan dibanding pemilu Tahun 2004, dimana jumlah kursi anggota DPR sebanyak 550 dengan alokasi 3-12 kursi per daerah pemilihan. Dengan adanya perubahan alokasi tersebut mengakibatkan terjadinya reformulasi dapil terutama dapil yang pada pemilihan umum Tahun 2004 memiliki di atas 10 kursi. Keenam, Pemerintah menyadari bahwa hasillobby maupun pengambilan keputusan melalui voting atas pengelolaan penghitungan sisa suara tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun penghormatan dan kepatuhan kita terhadap hasil pengambilan keputusan baik melalui lobby maupun voting tersebut juga merupakan tanggung jawab dan komitmen kita untuk mewujudkan demokrasi yang ideal.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati,

Sekali lagi kami tegaskan bahwa upaya pelembagaan demokrasi yang akan kita bangun secara bertahap tersebut tetaplah harus kita arahkan untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat sebagaimana ditetapkan oleh UUD 1945, dan sekaligus untuk memantapkan 4 (empat) pilar kehidupan kebangsaan sebagaimana telah ditegaskan di atas.

Pimpinan dan anggota Dewan yang kami hormati,

Kami sampaikan bahwa tiga Menteri yang mewakili Pemerintah baru saja melakukan konsultasi dan pelaporan kepada Bapak Presiden dan dihadiri oleh Bapak Wakil Presiden yang memang telah memberikan mandat kepada kami bertiga. Dalam konsultasi tersebut dihadiri juga beberapa Menteri terkait. Konsultasi dilakukan karena menyangkut masalah-masalah yang dipandang oleh Pemerintah sesuatu yang cukup fundamental.

Sejak awal argumentasi Pemerintah tentang penghitungan sisa hasil suara sebagaimana dituangkan dalam RUU adalah habis dibagi di daerah pemilihan. Bersama dengan usulan Pemerintah untuk penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak, penghitungan sisa suara habis di daerah pemilihan mempunyai makna yang sangat fundamental antara lain: 1. Sebagai suatu upaya untuk mendekatkan parpol dengan konstituennya; dan 2. Sebagai suatu cermin keterwakilan kewilayahan di DPR Rl.

Walaupun argumentasi ini cukup fundamental tetapi Pemerintah tetap menghormati hasil pemungutan suara yang telah dilakukan dalam Sidang Paripurna yang mulia ini. Dalam kesempatan ini hasil pemungutan suara terbanyak yang telah dihasilkan dalam Sidang Paripurna bersama seluruh bagian lain dari RUU, Pemerintah menyatakan dapat menyetujui untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang.

Beberapa hal yang menjadi harapan Pemerintah adalah: 1. Agar supaya kita melaksanakan Undang-Undang ini dengan sebaik-baiknya. 2. Kita melakukan sosialisasi agar supaya masyarakat betul-betul siap menghadapi

perubahan-perubahan sistem yang dilakukan.

Akhirnya dengan telah disetujuinya Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD ini, KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu diharapkan segera mempersiapkan dan melaksanakan tahapan Pemilu 2009, agar penyelenggaraan Pemilu dapat dilaksanakan tepat waktu dan lebih berkualitas.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

- 36-

Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati,

Demikian pendapat akhir Pemerintah atas pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kearifan, kebijaksanaan, kebersamaan, dan keterpaduan bagi kita semua dalam memberikan hasil yang optimal bagi kepentingan bangsa dan negara yang kita cintai.

Pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dewan yang terhormat, yang telah menunjukkan sikap arif, bijaksana, saling memahami, dan penuh pengertian dalam suasana kekeluargaan, kerjasama, keterbukaan dan keterpaduan dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang ini menjadi Undang-Undang, dan akan tetap menjadi jiwa dan semangat kita bersama. Sekian dan terima kasih. Wasalamu'alaikum warahmatul/ahi wabarakatuh.

MENTER! DALAM NEGERI

H. MARDIYANTO

INTERUPSI F-KB (DRS. All MASYKUR MUSA, M.Si.):

lnterupsi Pimpinan. Ali Masykur, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Saya menyampaikan terima kasih dulu ya.

Terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat Menteri Dalam Negeri Bapak Mardiyanto yang mewakili Presiden dan telah menyampaikan pendapat akhirnya pada Sidang Paripurna ini.

Silahkan.

F-KB (DRS. All MASYKUR MUSA, M.Si.):

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Ketua DPR beserta Pimpinan yang lain yang saya hormati, Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Bapak Mendagri, Bapak Mensesneg, dan Bapak Menhukham, Hadirin sekalian sahabat-sahabat saya Anggota DPR yang saya hormati,

Pertama, saya mengapresiasi dan memberi penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah yang hari ini ternyata masih menghembuskan embun yang segar dalam pengembangan demokrasi di Indonesia. Karena itu atas sependapatan atau atas persetujuan yang diberikan Pemerintah kepada kita menunjukkan bahwa hubungan antara

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

- 37-

dua lembaga ini sangat bagus. Dengan demikian kami masih punya mimpi untuk mengembangkan demokrasi ke depan.

Kedua, dengan diputuskannya ini bukan berarti terjadi anomali sistem keterwakilan. Karena justru di sinilah asas proporsionalitas keadilan dan keterwakilan itu bersatu padu dalam sebuah sistem yang bagus. Untuk itu saya sekali lagi mengucapkan terima kasih, hidup Pemerintah, hidup bangsa serta demokrasi di Indonesia.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Saudara-saudara sekalian,

Setelah Pemerintah menyampaikan pendapat akhirnya tadi, sekarang saya akan menanyakan kepada Sidang yang terhormat apakah Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD dapat disetujui untuk disahkan menjadi Undang-Undang?

(RAPAT:SETUJU)

Terima kasih.

Sidang Dewan yang terhormat,

Melalui forum ini saya atas nama Dewan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Saudara Menteri Dalam Negeri Bapak Mardiyanto dan Bapak Menteri Hukum dan HAM Bapak Andi Mattalata, serta Saudara Hatta Radjasa Menteri Sekretaris Negara beserta seluruh jajarannya atas segala peran serta dan kerja sama yang telah diberikan selama pembahasan Rancangan Undang-Undang tersebut yang telah memakan waktu cukup lama.

Perkenankan pula saya atas nama Pimpinan Dewan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Pansus beserta Sekretariat Pansus yang bersama-sama telah mennyelesaikan Rancangan Undang-Undang tersebut dengan baik.

Sidang Dewan yang saya muliakan,

Dengan demikian maka selesailah acara Rapat Paripurna Dewan pada hari ini Senin, 3 Maret 2008. Selaku Pimpinan rapat saya menyampaikan terima kasih kepada segenap Anggota Dewan, para Menteri, dan hadirin sekalian yang telah mengikuti Rapat Paripurna ini. Dengan mengucapkan Alhamdulillah Sidang Paripurna ditutup.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14.55 WIB)

Jakarta, 3 Maret 2008 KETUA RAP AT,

H.R. AGUNG LAKSONO

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 0 3 /DPR Rl/111/2007 -2008

TENTANG

PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Menimbang

Mengingat

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa dengan Surat Presiden Republik Indonesia Nomor R-27/Pres/05/2007 tanggal 25 Mei 2007, Pemerintah telah menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk dibicarakan dalam Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia guna mendapatkan persetujuan bersama;

b. bahwa Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia pada tanggal 6 September 2007 telah menyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia masukan tentang pengaturan Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

c. bahwa Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibicarakan menurut tingkat-tingkat pembicaraan dalam Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan telah disetujui bersama antara · Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk disahkan menjadi undang-undang;

d. bahwa persetujuan terhadap Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada huruf c, perlu ditetapkan dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 dan Pasal 22D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Berdasarkan catatan sekretariat, daftar hadir sudah ditandatangani oleh 24 orang dengan

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 721 );

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4801} • ..

4. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik ·'Indonesia Nomor 08/DPR-RI/1/2005-2006 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

Memperhatikan Rapat Paripurna Terbuka Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke-24 tanggal 3 Maret 2008.

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

MEMUTUSKAN :

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA .TENTANG PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

Menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk disahkan menjadi undang­undang, setelah diadakan perubahan dan · penyempurnaan sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

Keputusan ini rnulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Maret 2008

KETUA,

LAKSONO