deteksi dini gangguan tumbang pada masa emas kehidupan.ppt

23
DETEKSI DINI GANGGUAN TUMBANG PADA MASA EMAS KEHIDUPAN REFERAT Zuldi erdiansyah G1A212109

Upload: sarahmoo

Post on 28-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • DETEKSI DINI GANGGUAN TUMBANG PADA MASA EMAS KEHIDUPANREFERATZuldi erdiansyahG1A212109

  • LATAR BELAKANGAnak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia merupakan dambaan setiap orang tua. Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase Golden Age. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainanPrevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kesehatan Balita di Jawa Tengah (2007), didapatkan bahwa gangguan motorik halus atau kasar menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita (>35%),

  • TUJUANPenulisan referat ini bertujuan untuk mengetahui deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak pada masa emas kehidupan sehingga dapat dijadikan sebagai referensi tambahan ilmu kesehatan anak dan dapat diimplementasikan secara praktis.

  • TINJAUAN PUSTAKADefinisiPERTUMBUHANbertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur PERKEMBANGANbertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar

  • CONTDUsia 0-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak sehingga para ahli menyebutkan The golden age, karena perkembangan kecerdasannya mengalami peningkatan yang sangat signifikan Masa usia dini merupakan masa istimewa dalam kehidupan anak-anak

  • TUMBUH KEMBANGTUMBUH KEMBANG Tumbuh kembang fisik Tumbuh kembang emosi Tumbuh kembang kognitif Tumbuh kembang sosial

  • CONTDGangguan tumbuh kembangGangguan bicara dan bahasa.Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Celebral PalsyMerupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.Sindrom Down.Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas

    Perawakan Pendek.Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan Gangguan Autisme.Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Retardasi Mental.Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70).Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.

  • CONTDGangguan tumbuh kembang

    .

    Gangguan perkembangan dan pertumbuhna merupakan hal yang sering luput dari pengamatan orang tuaKeluhan utama dari orangtua kekhawatiran terhadap tumbuh kembang anak dapat mengarah kepada kecurigaan adanya gangguan tumbuh kembangANAMNESISMENCARI FAKTOR RESIKOPEMERIKSAAN FISIKSKRINING TEPAT

  • CONTDANAMNESIS

    anamnesis dapat diarahkan untuk mencari faktor-faktor risiko atau etiologi gangguan tumbuh kembang yang disebabkan oleh faktor intrinsik pada balita dan atau faktor lingkungan

  • CONTDFAKTOR RESIKO Faktor risiko pada balita (intrinsik, genetikheredokonstitusional) Faktor risiko di lingkungan mikro Faktor risiko di lingkungan mini Faktor risiko di lingkungan meso Faktor risiko di lingkungan makro

  • DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG USIA 0-5 TH

  • DETEKSI DINI TUMBUHPEMERIKSAAN LINGKAR KEPALA

    Pertumbuhan lingkar kepala merupakan indicator yang baik dalam menilai keadaan pertumbuhan anak, perkembangan kepala menunjukan perkembangan otak dan system saraf yang akan menjadi dasar dari kualitas hidup anak

    NORMAL = +2SD S/D -2SD

  • CONTDPEMERIKSAAN TB DAN BB

    Tinggi badan dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan, yaitu dengan mengukur panjang (tinggi) badan secara periodik, kemudiandihubungkan menjadi sebuah garis pada kurva pertumbuhan tertentuCURIGA GANGGUAN = BEBERAPA PERIODE DIBAWAH -2SD

  • CONTDBerat badan dapat membantu mendeteksi gangguan pertumbuhan, yaitu dengan menimbang berat badan secara periodic, Panduan untuk menilai berat badan pada masa emas kehidupan di Indonesia telah dikenal secara luas melalui KMS CURIGA GANGGUAN : BERAT BADAN DIBAWAH GARIS MERAH (-2SD)

  • DETEK GANGGUAN KEMBANGDENVER IIGerak kasarGerak halus (di dalamnya terdapat aspek koordinasi mata dan tangan,manipulasi benda-benda kecil, pemecahan masalah ), Berbahasa (di dalamnya terdapat juga aspek pendengaran, penglihatan dan pemahaman,komunikasi verbal), Personal sosial (di dalamnya terdapat juga aspek penglihatan, pendengaran, komunikasi, gerak halus dan kemandirian).

    120 stimulasi yang dinilai berdasar usia, pelaksanaanya harus dilakukan oleh petuga kesehatan ahli.

  • CONTDkuisioner pra skrining perkembangan Kuesioner

    Kuesioner ini untuk skrining pendahuluan bayi umur 3 bulan sampai anak umur 6 tahun yang dilakukan oleh orangtua.Setiap umur tertentu ada 10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan anak, yang harus diisi (atau dijawab) oleh orangtua dengan ya atau tidak, sehingga hanya membutuhkan waktu 10-15menitJika jawaban ya sebanyak 6 atau kurang maka anak dicurigai ada gangguan perkembangan dan perlu dirujuk, atau dilakukan skrining dengan Denver II

  • CONTDtes daya dengar (TDD) Tes daya dengar (TDD) dilakukan semenjak anak usia 3 bulan, metode tes daya dengar ini adalah dengan memberikan instruksi pada orang tua dan anak. Tes daya dengar dilakuakan setiap 3 bulan hingga usia 1 tahun dan dilakukan tiap 6 bulan hingga usia 5 tahun. Tes daya dengar menggunakan instrument pertanyaan yang berbeda setiap tes yang dilakukan. Pada usia kurang dari 24 bulan yang akan menjawab pertanyaan adalah orang tua, pertanyaan mengacu pada perilaku anak pabila dipanggil atau bereaksi pada suara-suara.Sementra pada usia lebih dari 24 bulan pertanyaan berupa perintah yang harus diberika orang tua pada si anakApabila ada satu dari berbabagi pertanyaan yang tidak mampu dilakukan atau mendapat jawaban tidak maka ada kemungkinan anak mengalami kelainan daya dengar

  • CONTDTES DAYA LIHAT (TDL)

    Tes daya lihat (TDL) dilakukan pada anak usia 3 tahun dan diulang setiap 6 bulan. Tes daya lihat ini dilakukan menggunakan beberapa instrument seperti poster E dan kartu E.Interpretasi : anak tidak mampu mengikuti instruksi sampai baris ketiga maka dicurigai adanya kelainan

  • DETEKSI DINI GANGGUAN PERILAKUsalah satu alat skrining untuk deteksi dini gangguan spectrum autistik (autistic spectrum disorder) anak umur 18 bulan sampai 3 tahun, yang diamati oleh orangtua.Interpretasi dari pertanyaan tersebut adalah : Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4 rujukRisiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4Kemungkinan ggn perkembangan lain : tidak 3 atau lebih A1-4, A6, A8-9,B1,B5Normal

  • CONTDKuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) untuk mengenali problem mental emosional anak umur 36 bulan sampai 72 bulanBila ada satu atau lebih jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental emosional

  • CONTD

    deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners Ratting Scale)GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaanInterpretasi:Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan bobot nilai berikut ini dan jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai totalNilai 0: jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.Nilai 1: jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak.Nilai 2: jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.Nilai 3: jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.

  • KESIMPULAN

  • DAFTAR PUSTAKA1.Needlman RD. Growth and development. Dalam:Behrman dkk, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics; edisi-16. Tokyo: Saunders, 2000. h. 23-65.2.Glascoe FP. Developmental screening. Dalam: Wolraich ML, penyunting. Disorders of development learning;edisi-2. St. Louis: Mosby, 1996. h. 89-128.3.Glascoe FP. Developmental screening. Dalam: Parker S,Zuckerman B, penyunting, Behavioral and developmental pediatrics. London: Litlle Brown, 1995. h. 25-94.Levy SE, Hyman SL. Pediatric assesment of the child with developmental delay. Dalam: Batshaw ML, penyunting. The Child with developmental disabilities.5.Sularyo TS. Periode kritis pada tumbuh kembang balita.Dalam: Sularyo TS dkk, penyunting. Deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang anak dalam upaya optimalisasi kualitas sumber daya manusia.Naskah lengkap PKB IKA FKUI; 21-23 November 1996. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 1996.6.Committee on Children with Disabilities AmericanAcademy of Pediatrics. Technical report: The Pediatricians role in the diagnosis and management of austistic spectrum disorder in children. Pediatrics 107; 5:1-18.7.IDAI. Buku Pelatihan Denver II. Unit Kelompok Kerja Tumbuh Kembang /Pediatri Sosial. Jakarta. 1-118.Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 18.9.Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Depkes RI. Jakarta. 2005. 1-14.10.Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 63.