deskripsi patofisiologi ca buli-buli

3
1. Deskripsi Patofisiologi Buli – buli (vesika urinaria) Tumor Buli - Buli Ulserasi Metastase Oklusi ureter/pelvic renal immobilisasi Karena penyakit Invasi pada bladder Refluks kelemahan fisik Sirkulasi darah Retensio urine: sulit kencing Hidronefrosis : menurun 1.Nyeri suprapubik Hipoksia 2.Nyeri pinggang jaringan p er if er - Faktor gen - Pekerjaan - Usia - ISK - Kopi, pemanis buatan - Konsumsi obat Infeksi sekunder : -Panas saat -kencing Merasa panas dan tubuh lemas -Hematuria

Upload: slamet-katib

Post on 27-Sep-2015

74 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

CA buli

TRANSCRIPT

1. Deskripsi PatofisiologiFaktor genPekerjaanUsiaISKKopi, pemanis buatanKonsumsi obat sering dan konsistenBuli buli (vesika urinaria)

Tumor Buli - Buli

UlserasiMetastaseOklusi ureter/pelvic renal immobilisasi Karena penyakit

Infeksi sekunder :Panas saat kencingMerasa panas dan tubuh lemasHematuria Invasi pada bladder Refluks kelemahan fisik

Sirkulasi darah Retensio urine: sulit kencingHidronefrosis : menurun 1.Nyeri suprapubik Hipoksia 2.Nyeri pinggang jaringan perifer

Nyeri AKutGinjal membesar resiko

Nyeri Akut perubahan Penatalaksanaan struktur Kulit akibat penekanan Daerah menonjol Penatalaksanaan Lesi kulit dan Diversi urin dengan Perubahan status kesehatan Kemoterapi perubahanTeknik vesicostomiKurang paparan informasi akurat Efek kemoterapi pigmentasi kulitSeputar prosedur pembedahanIritasi GI

AnsietasLuka insisiulkus dekubitusTakut, gelisah Rangsang vomiting center

Kerusakan Integritas KulitTerputusnya kontinuitas jaringan Rangsang ujung syaraf Bebas di hipotalamus Nausea,Port the entry mo Vomitus Pengeluaran zat = zat vasoaktifAkumulasi mikroorganisme (prostaglandin, serotonin) Anoreksia di area luka Rangsang cortex serebri untuk persepsikan nyeri asupan makanan tidak adekuat

Nyeri AkutPerawatan area insisi yang kurang sterilBB menurun

Ketidakseimbangan nutrisis: kurang dari kebutuhan tubuh Resti Infeksi

Luka akibat pembedahan dan adanya vesicostomyHiperalbumin akibat Kehilangan cairan tubuh melalui luka, lumen buatan, kerusakan filtrasi glomerulus ataupun selang drainagerenal Asupan nutrisi dan cairan tidak adekuat tekanan koloid osmotik terganggu Malnutrisi dehidrasi gangguan shift cairan (CES dan CIS)Perpindahan shift cairan intravaskuler Respon tubuh berupa konjungtiva anemis, pucat ke interstitialVolume cairan menurunAkumulasi cairan Edema

Kelebihan Volume Cairan Resiko Ketidakseimbangan Volume Cairan