batu buli-buli post op (askep)

25
KONSEP DASAR BATU BULI – BULI A. ANATOMI DAN FISIOLOGI Kandung kencing bekerja sebagai penampung urine, organ ini berbentuk buah pir ( kendi ). Letaknya didalam panggul besar, didepan isi lainnya dan dibelakang simfisis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Bagian atas ( fundus ) naik kalau kandung kencing memekar karena urine. Puncak ( apex ) mengarah kedepan bawah dan ada dibelakang simfisis fubis. Dinding kandung kencing terdiri atas sebuah lapisan terus kesebelah luar, lapisan berotot, lapisan sub mukosa dan mukosa dari epithelium transsisional ( peralihan ). Tiga saluran bersambung dengan kandung kencing. Dua ureter bermuara secara oblik disebelah basis, letak oblik ini menghindari urine mengalir kembali kedalam ureter, uretra keluar dari kandung kencing disebelah depan, daerah segitiga diantara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kencing ( trigonum Vesika Urinarius ). Kandung kencing dikendalikan oleh syaraf pelvis dan serabut simpatis dari plexus hipogastrik. B. BATASAN Obstruksi saluran perkemihan dapat terjadi karena adanya batu pada saluran perkemihan. Bisa mengenai sistem uregenital bagian atas atau bawah. Batu pada daerah buli-buli ( vesikolitiasis ) terjadi pada traktus urinarius bagian bawah. C. ETIOLOGI - pH urine - Konsentrasi zat terlarut urine - Diet tinggi kalsium dan oxalat - Statis urine - Infeksi saluran kencing - Batu yang turun dari ginjal D. PATOFISIOLOGI Proses terbentuknya batu saluran kemih masih belum jelas, pembentukan batu bisa sekunder terhadap suatu kelainan metabolik primer atau karena obstruksi yang menyebabkan statis dan infeksi urinarius atau dapat idiopatik. E. TANDA DAN GEJALA - Disuria - Hematuria - Nyeri pinggang - Nyeri tekan supra simfisis atau teraba adanya urine yang banyak ( retensi ) - Pada batu yang besar dapat diraba dengan bimanual - Pada > 50 tahun dapat ditemukan adanya pembesaran prostat - Tidak semua penderita memberikan keluhan yang sama F. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Urine : - Sel darah merah meningkat ( 90 % ) ditemukan pada penderita dengan batu - Bila terjadi infeksi sel darah putih meningkat - Ekskresi kalsium, asam urat dalam urine 24 jam untuk melihat apakah terjadi hipereksresi b. Darah - Hb, terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis - Lekositosis terjadi karena infeksi - Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal - Ca, phosfor dan asam urat c. Rontgen

Upload: destiana-rahmi

Post on 25-Jul-2015

2.368 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

KONSEP DASARBATU BULI – BULI

A. ANATOMI DAN FISIOLOGIKandung kencing bekerja sebagai penampung urine, organ ini berbentuk buah pir ( kendi ). Letaknya didalam panggul

besar, didepan isi lainnya dan dibelakang simfisis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Bagian atas ( fundus ) naik kalau kandung kencing memekar karena urine. Puncak ( apex ) mengarah kedepan bawah dan ada dibelakang simfisis fubis. Dinding kandung kencing terdiri atas sebuah lapisan terus kesebelah luar, lapisan berotot, lapisan sub mukosa dan mukosa dari epithelium transsisional ( peralihan ).

Tiga saluran bersambung dengan kandung kencing. Dua ureter bermuara secara oblik disebelah basis, letak oblik ini menghindari urine mengalir kembali kedalam ureter, uretra keluar dari kandung kencing disebelah depan, daerah segitiga diantara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kencing ( trigonum Vesika Urinarius ). Kandung kencing dikendalikan oleh syaraf pelvis dan serabut simpatis dari plexus hipogastrik.

B. BATASANObstruksi saluran perkemihan dapat terjadi karena adanya batu pada saluran perkemihan. Bisa mengenai sistem uregenital bagian atas atau bawah. Batu pada daerah buli-buli ( vesikolitiasis ) terjadi pada traktus urinarius bagian bawah.

C. ETIOLOGI- pH urine- Konsentrasi zat terlarut urine- Diet tinggi kalsium dan oxalat- Statis urine- Infeksi saluran kencing- Batu yang turun dari ginjal

D. PATOFISIOLOGIProses terbentuknya batu saluran kemih masih belum jelas, pembentukan batu bisa sekunder terhadap suatu kelainan metabolik primer atau karena obstruksi yang menyebabkan statis dan infeksi urinarius atau dapat idiopatik.

E. TANDA DAN GEJALA- Disuria- Hematuria- Nyeri pinggang- Nyeri tekan supra simfisis atau teraba adanya urine yang banyak ( retensi )- Pada batu yang besar dapat diraba dengan bimanual- Pada > 50 tahun dapat ditemukan adanya pembesaran prostat- Tidak semua penderita memberikan keluhan yang sama

F. PEMERIKSAAN PENUNJANGa. Urine :

- Sel darah merah meningkat ( 90 % ) ditemukan pada penderita dengan batu- Bila terjadi infeksi sel darah putih meningkat- Ekskresi kalsium, asam urat dalam urine 24 jam untuk melihat apakah terjadi hipereksresi

b. Darah - Hb, terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis- Lekositosis terjadi karena infeksi- Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal- Ca, phosfor dan asam urat

c. Rontgen- BNO / IVP untuk melihat lokasi batu apakah terjadi bendungan atau tidak

d. USGMerupakan pemeriksaan yang non invansif yang sangat membantu

G. PENGOBATAN / PENATALAKSANAANTujuan pengobatan batu buli-buli :a. Menghilangkan sumbatanb. Mengobati infeksic. Menghilangkan rasa nyerid. Mencegah terjadinya gangguan dan mengurangi gejalanya.Pengobatan dilakukan dengan :a. Operasi terbuka ( open surgery )

Pengangkatan batu melalui pembedahan ( sistolitotomi ), diangkat dari kandung kemih.b. Operasi endoskopik dengan melakukan ( litotripsi mekanik, elektronik, hidro elektrik, ultrasonic, laser ).c. ESWL ( Extra Corporeal Shock Wafe / gelombang kejut ) ini merupakan litotripsi non invasif.

H. KONSEP DASAR ASUHAN1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan BAK tiba-tiba berhenti atau tidak lancar, sakit pada daerah uretra, bila sudah berlanjut bisa terjadi hematuria.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu- Perlu ditanyakan apakah adanya batu pada sistem perkemihan bagian atas.- Apakah ada kebiasaan makan sehari lebih banyak berupa daging, susu, telur, keju atau ikan laut.- Apakah sering menahan BAK.

Page 2: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

- Bagaimana kebiasaan minum, berapa banyak.- Apakah pernah istirahat tirah baring yang lama.- Bagaimana aktivitas sehari-hari.- Apakah ada riwayat keluarga yang mengalami batu pada sistem perkemihan.

3. Pemeriksaan Fisika. Keadaan umum klien

- Klien kelihatan sakit sekali- Tanda-tanda vital perlu diperiksa / dikaji

b. Pemeriksaan pada sistem perkemihanPalpasi pada supra pubik simfisis akan teraba adanya benda asing dan klien merasa kesakitan sewaktu ditekan.

c. Test diagnostikPemeriksaan seperti darah, urine dan rontgen.

d. Diagnosa keperawatan Pre operasi

1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) sehubungan dengan adanya renal colic.2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sehubungan dengan terganggunya fungsi gunjal.3. Gangguan sistem vaskulanisasi sehubungan dengan terganggunya tubulus ginjal.

Post operasi1. Potensial terjadinya infeksi sekuder.2. Potensial terjadinya gangguan pernafasan akibat pembiusan.3. Potensial infeksi nasokonial sehubungan dengan pemasangan kateter dan luka operasi.4. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) akibat luka operasi.5. Potensial pembentukan batu lagi setelah operasi akibat ketidaktahuan tentang penyakit tersebut.

I. PERENCANAANa. Tindakan Medik

Tergantung dari tingkatan penyakitnya ( oleh tim medik ).b. Tindakan Perawatan

Tujuan : Mengurangi nyeri akibat renal colic.Tindakan : - Teknik distraksi

- Kompres hangat - Memberi analgetik sesuai program therapy - Mengatur posisi tidur, berbaring dengan posisi kaki ditekuk

Tujuan : Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.Tindakan : - Observasi tanda vital

- Pengaturan diet rendah garam - Memberi tindakan sesuai progran therapy

Tujuan : Mengatasi gangguan sistemik vaskularisasi.Tindakan : - Observasi tanda vital

- Pengaturan diet rendah garam - Mengurangi sress - Melaksanakan tindakan sesuai program therapy

Tujuan : Mencegah infeksi sekunder.Tindakan : - Ganti balutan sesuai teknik septik dan aseptik

- Monitor tanda-tanda infeksi - Memberikan antibiotika sesuai program therapy

Tujuan : Mencegah terjadinya gangguan pernafasan akibat pembiusan.Tindakan : - Atur posisi, ekstensikan kepala

- Observasi tanda vital Tujuan : Menghindari infeksi nasokomial.

Tindakan : Tindakan sesuai teknik septik dan aseptik. Tujuan : Memberikan rasa nyaman ( atasi nyeri ).

Tindakan : - Observasi tanda vital - Kaji tingkat nyeri / skala nyeri - Teknik distraksi - Istirahatkan pasien - Memberi obat analgetik sesuai program - Meningkatkan personal hygiene

Tujuan : Menghindari pembentukan batu kembali.Tindakan : - Memberikan pendidikan kesehatan tentang jenis makanan yang dapat menimbulkan batu.

- Menganjurkan untuk banyak minum kurang lebih 1500 cc/hari - Menganjurkan mobilisasi secara bertahap

J. EVALUASI1. Ditanya apakah ada perubahan kenyamanan setelah diberi tindakan dan apakah ada penurunan tingkat nyeri.2. Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar serta pemeriksaan laboratorium ( urea kreatinin ) untuk memantau

sampai dimana gangguan fungsi ginjal.3. Observasi perkembangan dan fungsi dari alat pernafasan setelah pasien sadar dari pengaruh bius.4. Pantau apakah tanda-tanda infeksi setelah kateter dilepas dan luka operasi sembuh dan pasien dibolehkan pulang.5. Ditanyakan apakah pasien sudah paham / mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan.

DAFTAR PUSTAKAEvelyn .C. Pearce. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia

Page 3: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

Jakarta. 1993Dardjat. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Khusus. Aksara Medisana

Jakarta. 1987M, Albar, Ghani. Laporan Kasus Baru Buli – Buli Di RSU Ulin

Banjarmasin. FK Unlam RSU Ulin. Banjarmasin. 1999Marylin, E, Doenges. Nursing Care Plan. F.A, Davis Company.

Philadelpia. 1993Pusdiknas, RI. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan

Sistem Urogenital Jilid I. Jakarta. 1990Robert, Priharjo. Pengkajian Fisik Keperawatan PAM Keperawatan

Depkes RI. Yogyakarta. 1992

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN POST OPERASI BATU BULI-BULI

PADA RUANG BEDAH RSU ULIN BANJARMASIN

Page 4: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

PENGKAJIAN

I. BIODATA

A. Identitas Klien

Nama : Tn. M

Umur : 27 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Tukang

Agama : Islam

Suku : Banjar

Status Perkawinan : Kawin

Alamat : Jl. Tatah Belayung no. 22 Banjarmasin

No. RMK : 47 34 80

Tanggal MRS : 25 Nopember 2002

Tanggal Pengkajian : 2 Desember 2002

Diagnosa Medik : Post Op Batu Buli-buli

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. H

Umur : 25 Th

Hubungan Dgn Klien : Isteri

Klien menggunakan Kartu Sehat.

II. RIWAYAT KESEHATANA. Keluhan Utama

Klien susah BAK dan terasa nyeri.

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien masuk rumah sakit tanggal 25 -11-2002 jam 19.00 wita ,sejak 2 bulan

yang lalu klien mengeluh nyeri pada saat kencing , kurang lebih 1 minggu

sebelum masuk rumah sakit BAK nyeri sekali dibawa berobat kemantri ada

Page 5: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

berkurang, kemudian tanggal 25-11-2002 pagi klien mengeluh sakit

BAK,warna BAK kemerahan ,Oleh keluarga dibawa kerumah sakit ulin.

C. Riwayat Penyakit DahuluKurang lebih 1 ½ tahun yang lalu klien pernah sakit Bak dan mengeluarkan

batu. Tetapi tidak dioperasi.

D. Riwayat Penyakit KeluargaDiantara keluarga klien tidak ada yang pernah menderita penyakit seperti

klien dan tidak ada yang menderita penyakit menular dan penyakit keturunan.

III. PENGKAJIAN FISIK

A. Keadaan Umum

Kesadaran : Compos mentis, GCS : 4, 5, 6

Keadaan umum : Masih tampak lemah

Tanda vital : TD : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36 0C RR : 22 x/menit

B. Kulit

Kulit agak kering dan tampak kotor, tidak ada lesi dan peradangan, tekstur

baik, turgor baik, tidak anemis, ikterik tidak ada, sianosis tidak ada, tampak

adanya bekas luka operasi kurang lebih 15 cm diarah simfisis, sudah merapat

dan kering dan terdapat benang jahitan yang belum dilepas.

C. Kepala dan Leher

Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi atau peradangan, warna rambut hitam,

tebal dan merata namun tampak kusam, pada leher tidak terdapat pembesaran

kelenjar limfa, tyroid dan vena jugularis, pergerakan leher baik.

D. Penglihatan dan Mata

Pupil isokor, tidak ada peradangan, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak

anemis, fungsi penglihatan baik dapat membaca koran dalam jarak kurang

lebih 30 cm.

Page 6: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

E. Penciuman dan Hidung

Kedua lubang hidung simetris, tidak ada kelainan seperti polip, fungsi

penciuman baik, dapat membedakan bau alkohol dan bau minyak angin.

F. Pendengaran dan Telinga

Bentuk simetris, terdapat sedikit sserumen, tidak ditemukan adanya

peradangan atau sekret yang keluar, fungsi pendengaran baik dapat

mendengar suara gesekan rambut.

G. Gigi dan Mulut

Jumlah gigi masih lengkap, tidak ada peradangan seperti stomatitis, nyeri

menelan tidak ada, fungsi pengecapan baik dapat memebdakan rasa manis dan

asin, gigi tampak kotor.

H. Dada / Pernafasan / Sirkulasi

Ekspnasi dada simetris, wheezing tidak ada, ronchi tidak ada, sesak (-),

pernafasan 22 x/menit, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, nadi 80 x/menit,

sianosis (-).

I. Abdomen

Nyeri tekan epigastrik (-), acites (-), perkusi terdengar bunyi tympani,

peristaltik usus 6 x/menit, tampak ada bekas luka operasi dan jahitan. Masih

ada terasa nyeri pad abekas luka operasi ( skala nyeri 2 ). Nyeri tekan daerah

operasi. Nyeri ketuk daerah operasi (skala 2).Peristaltik usus 6 x/menit. Klien

tampak sakit dan masih lemah, terlihat adanya luka operasi yang mulai kering

( tidak ada tanda-tanda infeksi ).

J. Genetalia dan Reproduksi

Klien berjenis kelamin laki-laki, bentuk normal, tanda infeksi (-), terpasang

kateter ( hari 4 ).

Page 7: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

K. Ekstremitas Atas dan Bawah

Ekstremitas atas dan bawah bisa diegrakan secara aktif, tidak ada odema atau

peradangan.

IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL

A. Aktivitas dan Istirahat

Di rumah : Bekerja dari jam 08.00 wita – 16.00 wita, tidur malam 6 – 8 jam,

hari libur tetap bekerja.

Di RS : Klien lebih banyak ebrbaring dan kurang bergerak.

B. Personal Hygiene

Di rumah : Mandi 2 x/hari, sikat gigi 2 x/hari, keramas 2 – 3 kali

seminggu, ganti pakaian 2 x/hari.

Di RS : Sejak operasi klien tidak pernah mandi, sikat gigi dan

keramas. Klien terlihat kotor dan rambut kusam.

C. Nutrisi

Di rumah : Makan nasi 3 x/hari dengan lauk pauk, sayur-sayuran, klien

sangat suka makan jeroan dan hati.

Di RS : Makan nasi 3 x/hari, porsi yang ada selalu dihabiskan.

Minum 7 – 8 gelas/hari.

D. Eliminasi

Di rumah : BAB 1 kali perhari, BAK 5 – 6 x/hari, tidak lancar dan kadang

disertai rasa nyeri.

Di RS : BAB tidak ada sejak operasi.

BAK lewat kateter ( DC ). DC terpasang hari 4 ( terpasang

dengan baik ).

E. Seksulitas

Jenis kelamin laki-laki dan sudah berkeluarga sejak 5 tahun.

Page 8: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

F. Psikososial

Sosialisasi : Hubungan dengan keluarga dan pasien lain cukup

baik, klien tampak kooperatif.

Mekanisme adaptasi : Klien melibatkan keluarga dalam mengatasi

masalahnya.

G. Spiritual

Sebelum operasi klien masih bisa sholat, walaupun kadang ada ketinggalan.

Sesudah operasi klien tidak pernah sholat, berhubung klien merasa kotor dan

tidak berani terlalu banyak bergerak, namun klien selalu berdoa agar

penyakitnya cepat sembuh.

V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN

A. Laboratorium

Taggal 27 November 2002 :

Jenis Pemeriksaan Hasil Normal

- Hb 13,5 gr % 13,5-17,5 gr %

- Leukosit 5,0 juta/mm3 4,6-6,6 juta/mm3

- Waktu perdarahan 1,30 menit 1-3 menit

- Waktu pembekuan 4,30 menit 4-9 menit

- Urea 36 mg/dl 20-40 mg/dl

- Kreatinin 0,7 mg/dl 0,7-1,2 mg/dl

- Asam urat 5,4 mg/dl 2,5-7,0 mg/dl

B. Pemeriksaan Lainnya

BNO / IVP : Batu bili-buli (+), bercak opague diluar perjalanan ureter bawah.

C. Therapy Medis

- Obat oral : Ciprofloxazyn 3 x 500 mg

Mefinal 3 x 500 mg

Vitamin C 3 x 1 tablet

B Complek 3 x 1 tablet

Antrain 3 x 1 ampul IV

Page 9: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

- Infus : RL 20 tetes/menit.

ANALISA DATA

No Tanggal Data Subyektif dan Obyektif Etiologi Masalah

1. 2-12-2002 DS : -

DO: DC terpasang hari 6.

Tindakan invasif

(pemasangan

DC)

Potensial

infeksi

nasokomial

2. 2-12-2002 DS : Klien mengatakan sejak

operasi tidak pernah BAB

dan kalau mau BAB terasa

susah.

DO: - Makanan yang dimakan

klien kurang mengandung

serat.

- Klien kurang

bergerak.

konstipasi Gangguan

pemenuhan

eliminasi

BAB

3. 2-12-2002 DS : Klien mengatakan sejak

operasi tidak pernah mandi

karena takut lukanya basah

dan terjadi infeksi.

DO: Klien kelihatan kotor dan

kusam.

Kurangnya

pengetahuan dan

infomasi

Gangguan

personal

hygiene

4. 2-12-2002 DS : Klien mengatakan luka

operasi masih terasa agak

nyeri.

DO: - Ekspresi wajah klien agak

meringis bila daerah

operasi ditekan.

- Skala nyeri 2.

Adanya luka

operasi (bekas

insisi

pembedahan)

Gangguan

rasa nyaman

(nyeri)

5. 2-12-2002 DS : Klien sering bertanya

tentang keadaan penyakitnya

apakah bisa betul-betul

Kurang

informasi

tentang

Cemas dan

ketidaktahu an

Page 10: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

sembuh dan tidak akan

terjadi pembentukan batu

lagi setelah dioperasi dan

klien bertanya kapan boleh

pulang.

DO: Klien bertanya dengan

ekspresi wajah tampak

cemas.

penyakitnya

6. 2-12-2002 DS : Klien mengatakan dirinya

merasa kotor untuk

beribadah dan tidak berani

terlalu banyak bergerak.

DO: Klien lebih banyak berbaring

di tempat tidur dan tidak

dapat melaksanakan sholat

pada waktunya.

Kurangnya

motivasi dan

informasi

tentang

pelaksanaan

ibadah diwaktu

sakit

Gangguan

pola beribadah

(spiritual)

DAFTAR MASALAH

No Diagnosa Keperawatan Tgl Muncul Tgl Teratasi

1. Potensial terjadinya infeksi nasokomial 2 – 12 – 2002 -

Page 11: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

sehubungan dengan tindakan invasif

(pemasangan DC) ditandai dengan :

DC terpasang hari 6.

2. Gangguan pemenuhan eliminasi BAB

sehubungan dengan konstipasi ditandai

dengan :

Klien mengatakan sejak operasi tidak

pernah BAB dan kalau mau BAB terasa

susah.

Makanan yang dimakan klien kurang

mengandung serat.

Klien kurang bergerak.

2 – 12 – 2002 -

3. Gangguan potensial hygiene sehubungan

dengan kurangnya pengetahuan dan

infomasi ditandai dengan :

Klien mengatakan sejak operasi tidak

pernah mandi karena takut lukanya basah

dan terjadi infeksi.

Klien kelihatan kotor dan kusam.

15 – 10 – 2002 -

4. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan

dengan adanya luka insisi pembedahan

ditandai dengan :

Klien mengatakan luka operasi masih

terasa agak nyeri.

Ekspresi wajah klien agak meringis bila

daerah operasi ditekan.

Skala nyeri 2.

2 – 12 – 2002 -

5. Cemas dan ketidaktahuan sehubungan

dengan kurangnya informasi tentang

2 – 12 – 2002 -

Page 12: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

penyakitnya ditandai dengan :

Klien sering bertanya tentang keadaan

penyakitnya apakah bisa betul-betul

sembuh dan tidak akan terjadi

pembentukan batu lagi setelah dioperasi

dan klien bertanya kapan boleh pulang.

Klien bertanya dengan ekspresi wajah

tampak cemas.

6. Gangguan poal ibadah (spiritual)

sehubungan dengan kurangnya motivasi

dan informasi tentang pelaksanaan ibadah

diwaktu sakit ditandai dengan :

Klien mengatakan dirinya merasa kotor

untuk beribadah dan tidak berani terlalu

banyak bergerak.

Klien lebih banyak berbaring di tempat

tidur dan tidak dapat melaksanakan sholat

pada waktunya.

2 – 12 – 2002 -

Page 13: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

ASUHAN PERAWATAN

Hari/Tgl Dx. kep Tujuan Intervensi Rasional Implementasi

Senin2-12-02

I Infeksi nasokomial tidak terjadi dengan kriteria :Tanda-tanda infeksi pada tempat pemasangan D. Cateter tidak terjadi sampai DC dilepas dan klien diperbolehkan pulang.

1. Pantau tanda-tanda infeksi 2 x/hari pagi dan sore.

2. Rawat tempat pemasangan D.Cateter 2 x/hari pagi dan sore.

3. Teruskan pemberian obat antibiotik sesuai jadwal.

Ciprofloxacyn 3x500 mg tab (oral).

1. Agar tadna-tanda infeksi bisa diketahui dan diatasi sedini mungkin.

2. Mengurangi resiko terjadinya infeksi.

3. Mencegah dan mengatasi infeksi.

Jam 10.00 wita1. Memantau tanda-tanda infeksi

daerah pemasangan DC.2. Merawat tempat pemasangan DC

dan membersihkannya dengan larutan betadine.

3. Memberikan obat antibiotika ciprofloxacyn 500 mg tablet (oral) jam 12.00 wita.

Senin2-12-02

II Kebutuhan eliminasi BAB teratasi dengan kriteria :Klien mengatakan BAB lancar.Makanan yang dimakan cukup mengandung serat.Mobilisasi (+).

1. Anjurkan klien untuk lebih banyak makan sayur dan buah-buahan .

2. Anjurkan klien untuk latihan (mobilisasi) seperti jalan-jalan sekitar tempat tidur.

3. Anjurkan klien untuk banyak minum air putih 2000-2500 cc/hari.

4. Kolaborasi untuk pemberian obat laxative seperti dulcolax supositoria atau tablet.

1. Sayuran dan makanan berserat baik untuk pencernaan dan mengatasi konstipasi.

2. Mobilisasi dapat meningkatkan metabolisme dan kerja alat pencernaan.

3. Untuk mempermudah pencernaan.

4. Untuk melembekkan faeces dan melancarkan BAB.

Jam 10.15 wita1. Menganjurkan klien untuk lebih

banyak makan sayur dan buah-buahan (pisang, pepaya).

2. Menganjurkan klien untuk latihan (mobilisasi) seperti jalan-jalan sekitar tempat tidur.

3. Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih 2000-2500 cc/hari.

4. Memberian obat laxative seperti dulcolax 1 tablet (oral) jam 12.00 wita.

Senin 2-12-02

III Personal hygiene klien terpenuhi dengan kriteria :Klien terlihat bersih dan dapat melaksanakan kebersihan diri secara mandiri..

1. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene seperti mandi atau menyeka klien dan mengganti pakaian.

2. Anjurkan keluarga klien agar membantu klien didalam memenuhi kebersihan diri.

1. Memberi rasa nyaman dan kebersihan diri terjaga dan mengurangi resiko infeksi pada luka operasi.

2. Meringankan beban klien dalam hal pemenuhan kebersihan diri.

Jam 13.15 wita1. Membantu klien untuk memenuhi

kebersihan diri (mandi atau menyeka klien dan mengganti pakaian).

2. Menanjurkan dan melibatkan keluarga keluarga klien agar membantu klien didalam memenuhi kebersihan diri.

Page 14: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

Senin2-12-02

IV Rasa nyeri hilang/teratasi dengan kriteria :Klien mengatakan nyeri hilang.Ekspresi wajah klien tidak meringis dan kesakitan.

1. Kaji status nyeri, intensitas dan karakteristik nyeri tiap ada keluhan dari klien.

2. Atur posisi klien senyaman mungkin tiap 2 jam sekali atau sesuai kebutuhan klien.

3. Observasi tanda-tanda vital setiap 6 jam sekali.

4. Kolaborasi pemberian analgetik seperti mefinal 3x500 mg tablet.

1. Untuk mengetahui tingkat nyeri dan mempermudah dalam hal tindakan selanjutnya untuk mengatasi nyeri.

2. Posisi yang nyaman dapat mengurangi rasa nyeri.

3. Rasa nyeri dapat mengakibatkan perubahan tanda vital.

4. Obat analgetik dapat mengurangi/mengatasi rasa nyeri.

Jam 11.30 wita1. Mengkaji status nyeri yang dialami

klien.

Jam 11.50 wita2. Mengatur posisi klien tiap 2 jam

sekali atau sesuai kebutuhan. jam 12.00 wita3. Mengobservasi tanda-tanda vital

(tensi, nadi, suhu, respirasi).4. Memberikan obat analgetik mefinal

500 mg 1 tablet (oral).

Senin2-12-02

V Cemas dan ketidaktahuan hilang dengan kriteria :Klien mengatakan sudah paham/mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan dengan ekspresi wajah tenang.

1. Berikan pendidikan kesehatan baik tentang keadaan luka operasi, proses atau penyebab terjadinya batu kembali, makanan yang dimakan, cairan yang harus diminum, cara perawatan luka operasi.

2. Bila perlu tanyakan kembali pada klien apakah sudah paham tentang penjelasan yang diberikan dan minta klien untuk mengulang kembali apa-apa yang sudah dijelaskan.

1. Agar klien paham betul tentang penyakitnya dan klien tidak cemas dan takut.

2. Agar klien tidak cepat lupa dengan penjelasan yang sudah diberikan.

Jam 12.50 wita1. Memberikan pendidikan kesehatan

kepada klein dan keluarganya tentang keadaan luka operasi, proses atau penyebab terjadinya batu kembali, makanan yang dimakan, cairan yang harus diminum, cara perawatan luka operasi.

2. Meminta klien untuk mengulang kembali penjelasan yang sudah diberikan.

Senin2-12-02

VI Ibadah klien bisa terpenuhi dengan kriteria :Klien mengatakan sudah bisa sholat dengan lancar dan sesuai waktunya.

1. Motivasi klien untuk mau sholat dan berikan penjelasan tentang cara menjalankan sholat sewaktu sakit.

2. Ajak keluarga untuk turut memotivasi agar klien mau sholat.

1. Agar klien tahu cara menjalankan shoalt di waktu sakit dan mau melaksanakannya.

2. Untuk lebih meningkatkan motivasi dan semangat klien untuk beribadah.

Jam 13.00 wita1. Memberikan motivasi dan

penjelasan kepada klien.

Jam 13.15 wita2. Mengajak keluarga untuk turut

memotivasi agar klien mau sholat.

Page 15: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal / Tgl Dx.Kep Catatan Perkembangan

1 Selasa

3-12-2002

I S : -

O: Dawer kateter hari ke 7 belum ada tanda-tanda infeksi

A: Masalah tidak terjadi

P : Teruskan Intervensi

I :

Jam 08.30 melanjutkan Intervensi:

- Memantau tanda-tanda infeksi

- Merawat tempat pemasangan DC

- Memberikan obat oral ( ceprofloxadyn 500 mg 1

tablet ) jam 12.00 wita

E : Infeksi daerah pemasangan DC dan luka operasi tidak

terjadi.

2 3-12-2002 II S : Klien mengatakan masih belum ada Bab

O:

klien belum ada Bab

klien hanya makan sayur sedikit sekali, tapi sudah

mulai banyak makan buah dan makanan yang

berserat.

A: Masalah belum teratasi

P : Teruskan Intervensi.

I :

Jam 09.00 wita melanjutkan Intevensi

- memberikan penkes kepada klien dan keluarga

- menganjurkan klien banyak makan sayur dan

makanan berserat

- menganjurkan klien agar banyak bergerak dan

banyak minum sedikitnya 6-8 gelas sehari.

- Memberaikan obat laxatik ( Dulcolac tablet ) jam

13.00 wita

E : Klien masih belum bisa Bab dengan lancar.

3 3-12-2002 III S : Klien menagatakan sudah paham tentang pentingnya

Page 16: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

menjaga personal hygiene dan sudah tahu cara

membersiuhkan diiri tanpa kasusu mandi.

O: Klien sudah tidak kelihatan kotor dan kusam lagi.

A: Masalah teratasi.

4 3-12-2002 IV S : Klien mengatakan rasa nyerinya hanya sedikit dan

sudah berkurang

O: Klien tidak nampak meringis bila daerah luka operasi

ditekan ( skala nyeri 1 ). Tanda vital ( jam 12.00 wita )

T/d 120/70 mmhg, suhu 36 C, Nadi 80 x/menit R/R 20

x/menit.

A: Masalah mulai teratasi

P : Teruskan Intervensi

I : Jam 08.15 melanjutkan Intervensi.

- Mengkaji status nyeri

- Mengatur posisi tidur dan duduk klien

- Mengukur tanda vital klien

- Memberikan obat anlgetika ( mefinal 500 mh 1

tablet ) peroral.

E : Nyeri sudah berkurang ( skala nyeri 1 ).

5 3-12-2002 V S : Klien mengatakan sudah paham tentang keadaan luka

operasi,pengobatan dan perawatan ,kondidi serta

pencegahan penyakitnya.

O: Ekspresi wajah klien tampak tenang dan klien dapat

mengulang kembali apa yang dijelaskan.

A: Masalah sementara teratasi

P : Kapan perlu dilakukan kembalai intervensi bila klien

mau pulang.

I : jam 10.15 wita

- memberikan penjelasan kembali bila perlu

- menanyakan pada klien apa yang perlu dibantu

Page 17: Batu Buli-Buli Post Op (Askep)

tentang keadaannya.

E : Klien mengerti tentang keadaan penyakitnya.

6 3-12-2002 VI S : Klien mengatakan sudah mulai bisa sholat walaupun

hanya dari tempat tidur.

O: Klien sudah banyak bergerak dan bisa melaksankaan

sholat pada waktunya

A: Masalah teratasi

P : Teruskan Intervensi

I : Jam 12.00 wita melanjutkan Intervensi

- memberikan motivasi terus pada klien

- melibatkan keluarga agar memberi motivasi pada

klien secara terus menerus.

E : Masalah ibadah sementara dapat teratasi.