deret reaksi bowen
DESCRIPTION
Bowen reaction seriesTRANSCRIPT
DERET REAKSI BOWEN DAN APLIKASINYA
Wahyu Firdaus Mauliddan
Mahasiswa Teknik Geologi Ugm
Jl. Grafika 2
Norman L. Bowen menemukan bahwa mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya (magma) dan mengkristal sebagai
magma mendingin (kristalisasi fraksional). Dari gambar , lengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous), sedangkan
lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-putus/tak berkelanjutan (discontinuous).Deret Bowen ini menggambarkan secara umum urutan
kristalisasi suatu mineral sesuai dengan penurunan suhu dan perbedaan kandungan magma, dengan asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari
magma induk yang bersifat basa.
Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; yaitu kontinyu dan diskontinyu.
1. Continuous branch (Deret kontinyu)
Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas.
Dalam deret kontinyu, mineral awal akan turut serta dalam
pembentukan mineral selanjutnya. Dari bagan, plagioklas kaya
kalsium akan terbentuk lebih dahulu, kemudian seiring penurunan
suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa larutan magma yang
pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium. Demikian
seterusnya reaksi ini berlangsung hingga semua kalsium dan sodium
habis dipergunakan. Karena mineral awal terus ikut bereaksi dan
bereaksi, maka sangat sulit sekali ditemukan plagioklas kaya kalsium
di alam bebas. Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk
zooning pada plagioklas (plagioklas kaya kalsium dikelilingi
plagioklas kaya sodium).
2. Discontinuous branch (Deret diskontinyu)
Deret ini dibangun dari mineral ferro-
magnesian sillicates. Dalam deret diskontinyu, satu
mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu
tertentu dengan melakukan melakukan reaksi terhadap
sisa larutan magma. Bowen menemukan bahwa pada suhu
tertentu, akan terbentuk olivin, yang jika diteruskan akan
bereaksi kemudian dengan sisa magma, membentuk
pyroxene. Jika pendinginan dlanjutkan, akan dikonversi
ke pyroxene,dan kemudian biotite [sesuai skema]. Deret
ini berakhir ketika biotite telah mengkristal, yang berarti
semua besi dan magnesium dalam larutan magma telah
habis dipergunakan untuk membentuk mineral. Bila
pendinginan terjadi terlalu cepat dan mineral yang telah
ada tidak sempat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma,
akan terbentuk rim [selubung] yang tersusun oleh mineral yang terbentuk setelahnya.
Aplikasi Deret Bowen
1. Dari diagram diatas anda dapat menginterpretasikan
kondisi fisik dan kimiawi di mana suatu mineral
mengkristal Sebagai contoh, olivin adalah suhu tinggi dan
mineral tekanan dengan zat besi yang tinggi dan
magnesium, dan silika rendah.
2. Diagram diatas menunjukkan kestabilan mineral dalam
lingkungan pelapukan, stabil setidaknya pada 1 bar dan
25o C (permukaan bumi). Mineral yang paling tidak stabil
berada di atas diagram dan yang paling stabil di bagian
bawah. Basal olivin dan berisi plagioklas kalsium. Jika
sedang lapuk, mineral ini sangat tidak stabil dan akan
segera memecah dengan melarutkan dan membentuk
tanah,. granit berisi kuarsa, feldspar kalium, dan
muskovit. Muskovit dan kalium mudah akan rusak, tapi
kuarsa cukup tahan. Karena kuarsa stabil pada 1 bar dan
25o C
3. Kita dapat mengetahui asam atau basa suatu batuan
melalui kandungan mineral yang terkandung di dalam
batuan.
Asam, jika didalam batuan beku terdapat mineral kuarsa,
muskovit, orthoklas, dan Na-plagioklas.
Intermediet, jika didalam batuan beku terdapat mineral
kuarsa, hornblende, orthoklas, piroksen, biotit, dan Na-
plagioklas.
Basa, jika didalam batuan beku terdapat mineral olivin,
hornblende, piroksen, dan Ca-Naplagioklas.
Ultrabasa, jika didalam batuan beku terdapat mineral
olivin, piroksen, dan Ca-plagioklas.
4. Jika basal memiliki kuarsa di dalamnya, yang kadang
terjadi, kuarsa datang bukan dari magma, tetapi dari batu
yang bergabung setelah batuan itu terbentuk.
5. Jika magma mendingin perlahan basal dan secara
perlahan mineral pertama yang terbentuk harus olivin dan
plagioklas kalsium. Olivin memiliki gravitasi yang lebih
tinggi yang spesifik
dari plagioklas. Oleh karena itu, jika intrusi, basal tebal
tenang terjadi harus memiliki lapisan olivin di bagian
bawah. Palisades Sill di tepi barat Sungai Hudson di New
York dan New
Jersey adalah seperti tubuh dan memiliki lapisan olivin
murni di pangkalan. Jika Anda mendapatkan kesempatan
pergi melihatnya.
Sejarah Deret Bowen
(Rocks and Rock Minerals P. 103)
Norman L Bowen dikenal sebagai seorang ahli petrologi
paling cemerlang di abad ke 20. Bowen lahir pada tanggal 21 Juni
1887 di Kingston Ontario Canada sebagai anak bungsu pasangan
William Alfred Bowen dan Eliza Mc Cormick Bowen.
Sewaktu masih kecil, Bowen sangat tertarik dengan bekas
penggalian batugamping dan batugranit di dekat tempatnya tinggal.
Bekas penggalian tersebut terkadang terisi air sehingga membentuk
sebuah kolam yang biasa digunakannya untuk berenang pada saat
musim panas ataupun bermain iceskating pada saat musim dingin.
Pengalaman masa kecilnya inilah yang membuatnya tertarik terhadap
dunia batuan sehingga kelak menghantarnya untuk menjadi salah
seorang ahli petrologi ternama.
Bowen memasuki Kingston Publik Schools dan the
Collegiate Institute hingga tahun 1900. Menyelesaikan junior
matrikulasi dalam 3 tahun, Bowen masuk Queen’s University pada
musim gugur tahun 1903. Menyelesaikan honour course dalam kimia
dan mineralogy pada tahun 1907, ia lulus dengan gelar M.A serta
menerima university medal untuk kedua subjek yang diambilnya.
Saat dia selesai menyelesaikan kuliahnya, dia pindah ke
Washington DC, tempat dimana dia bekerja pada laboratorium
Geofisika yang pada saat itu baru saja dibangun. Bowen
berekperimen untuk mencari sifat pelelehan dan pengkristalan dari
senyawa silikat dan mineral lain yang sejenis, hasil karyanya pertama
kali dipublikasikan pada tahun 1912. Pada karyanya The Evolution
of Igneous Rocks (1928), dia mendemonstarasikan prinsip-prinsip
tentang formasi dan tahap-tahap pengkristalan magma.
Sebagian magma mendingin dan mengeras di tempat dimana
dia dibentuk, namun sebagian besar bergerak, bergerak untuk
mempertahankan komposisi aslinya, turun dari lereng gunung untuk
mendingin dan mengeras di tempat tertentu, dimana yang lain telah
berubah karena telah bereaksi dengan bebatuan sekitar yang
dilewatinya, yang dinamakan “Country Rock”, bukti dari proses ini
dapat dilihat pada xenoliths (batuan yang diliputi oleh magma yang
bergerak), sebagai sebuah kesatuan, xenoliths mengalami berbagai
tahap reaksi dengan magma disekitarnya, beberapa tidak terpengaruh
sama sekali, namun yang lain sebaiannya atau malah seluruhnya
melebur bersama magma dan merubah magma tersebut, dan dan
akhirnya menghilang
.
(Rocks and Rock Minerals P. 103)
Magma, yang merupakan sebuah larutan, patuh pada hukum
fisika dan kimia, sebagai contoh, kelarutan bersama dengan titik
didih mendeterminasikan kondisi dan kosentrasi apa yang
memungkinkan mineral untuk mengkristal, secara keseluruhan,
seiring dengan turunnya temperature, satu persatu mineral akan
mengkristal dan terus berlanjut, dan pada sebagian kasus, mineral
akan selesai mengkristal padahal mineral lain baru akan mengkristal,
pada semua kasus, tepat seperti yang diduga, sebagian besar mineral
penyusun batuan beku ditemukan akan mengkristal kemudian
bereaksi atau tidak bereaksi menurut rangkaian yang telah diprediksi.
N. L Bowen telah menuju kepada hipotesis tentang rangkaian
reaksi yang dikerjakannya pada laboratorium bersama dengan
kolega-koleganya, mereka menemukan bahwa pada leburan silikat,
beberapa mineral setelah mengkristal, dapat bereaksi dengan leburan
yang tersisa. Hal ini membagi reaksi ini ter bagi 2 yaitu reaksi
berkelanjutan dimana mineral terus berubah komposisinya menjadi
larutan padat, tapi tetap mempertahankan bentuk dasar kristalnya,
dan reaksi tidak berkelanjutan, dimana mineral bereaksi untuk
membentuk mineral baru.
Bowen menyadari bahwa kedua reaksi tersebut dapat terjadi
satu per satu pada magma sama yang sedang mendingin, dan
menjelaskan banyak cirri-ciri yang ditemukan pada batuan beku. Dia
mendemonstrasikan hipotesisnya dengan menjelaskan rangkaian
kejadian dari magma yang mendingin dari komposisi batuan basa.
Mineral pertama yang mengkristal ialah olivine, dan plagioklas kaya
Ca, selama magma mendingin, olivine bereaksi dengan magma cair
untuk membentuk mineral lain yang lebih kaya akan silikat, yaitu
piriksen, lalu piroksen membentuk amfibol, ini ialah reaksi tidak
berkelanjutan, dan satu arah dimana jika telah berubah menjadi
amfibol, maka tidak akan ada sisa olivine yang akan ditemukan.
Pagioklas yang terbentuk pada awal juga bereaksi dengan
magma yang mendingin, tapi itu terjadi melalui pertukaran Ca + Al
atom di Kristal dengan Na + Si atom di magma, dengan begitu
membuat plagioklas tambah kaya akan Na, ini ialah bagian dari
reaksi berkelanjutannya.
Jika proses pendinginan dan pereaksian sampai pada titik
equilibirium, proses berhenti pada saat seluruh cairan telah bereaksi.
Untuk basal pada umumnya, hal ini akan terjadi pada saat piroksen
dan plagioclase ada sekitar 45-50. Tetapi, equibilirium tidak selalu
dapat dicapai, sebagai contoh, olivine yang baru saja dibentuk
mungkinssaja dikelilingi oleh piroksen, dan secara efektif
mencegahnya beraeaksi dengan leburan secara keseluruhan, jadi
mungkin pada plagioclase Na yang baru saja terbentuk akan
dikelilingi oleh plagioklas Ca, mencegahnya bereaksi dengan cairan.
Sebagai konsekuensinya, mungki akan kaya dengan SiO2. Dan bowen
menunjukan bahwa jika sebagian reaksi terjadi maka magma yang
berasal dari batuan basalt, akan mampu membuat sedikit cairan
residu yang kaya akan SiO2 kaya akan sodium, potassium dan volatie
elemen, volatile elemen ialah , dan hasilnya merupakan magma yang
bersifat granital.
Differensiasi magma, yaitu suatu proses yang menyebabkan
magma yang asalnya relatif homogen terpecah-pecah menjadi
beberapa bagian atau fraksi dengan komposisi yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan oleh migrasi ion atau molekul dalam larutan
magma karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Ketika
magma mengalami penurunan tekanan dan temperatur, maka mineral
yang memiliki titik lebur yang tinggi mulai mengkristal, sedangkan cairan yang belum membeku akan terus naik dan akhirnya
keseluruhan cairan magma itu membeku.
Daftar Pustaka
Skinner, Brian. 1979. Rocks and Rock Minerals. John Wiley and Sons inc, Canada.
http://mineral.galleries.com , Copyright ©1995-2008 by Amethyst Galleries, Inc.
Soetoto, Ir. 2001. Geologi Dasar. Yogyakarta: Unpublished.
http://en.wikipedia.org/wiki/Bowen's_reaction_series