seri reaksi bowen dan mineral silikat non silikat

Upload: heru-pujakesuma

Post on 09-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMineralogi adalah senyawa alami yang terbentuk melalui peoses geologi. Istilah meniralogi termasuk tidah hanya bahan komposisi alami tetapi juga stuktur mineral. Mineral juga dapat diartikan sebagai bahan padat organic yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsure-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana ataom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang di endapkan pada dasar sungai. Mineral, kecuali beberapa jenis. Memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya. Sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur dikenal sebagai kristal. Dengan demikian KristaL secara definisi sebagai bahan padat yang homogen yang memilki pola internal susunan tiga demensi yang teratur. Studi yang khusus dipelajari sifat-sifat, bentuk susunan, dan cara-cara terjadi bahan padat tersebut dinamakan kristalografi. Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk mempelajari bagian padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Untuk mempelajari stuktur batuan sebaiknya harus mengenal lebih dahulu Kristal dan mineral pembentukan batuan tersebut, oleh karena beberapa hal yang sangat penting di atas maka makalah ini ini di buat untuk mengenal lebih jauh atau memperdalam ilmu pengetahuan tentang mineral.B. Rumusan Masalah1. Menjelaskan pengertian mineral dan sifar-sifat dari mineral2. Menguraikan tentang proses pembentukan mineralC. Tujuan Penulisan Makalah1. Menjelaskan pengertian mineral dan sifar-sifat dari mineral2. Menguraikan tentang proses pembentukan mineral

BAB IIPENGENALAN MINERAL2.1 Pengertian MineralMineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam Sering diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik).Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya (Danisworo, 1994).2.1.1 Suhu KohesiSifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik-menarik antar atom pada sebuah mineral. Pada mineral, antar mineral-mineral yang sejenis, akan mempunyai daya tarik-menarik yang menyebabkan mineral-mineral tersebut cenderung akan terkumpul dalam suatu jumlah tertentu dalam suatu daerah. Hal ini disebabkan oleh susunan atom-atom atau komposisi kimia dalam mineral yang tetap.Daya tarik-menarik ini juga dapat dipengaruhi oleh suhu.Suhu yang mempengaruhi daya tarik-menarik atau kohesi ini disebut suhu kohesi.2.1.2 Reaksi Mineral Terhadap CahayaMineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang dating atau dikenai padanya. Reaksi ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita.Namun, sifat ini tidak dapat dijadikan penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan timbulnya reaksi yang sama pada mineral-minera bila terkena cahaya. Reaksi-reaksi yang terjadi pada mineral akan menimbulkan atau menampakkan sifat fisik mineral secara determinasi seperti warna, gores, kilap, transparansi dan perputaran warna.

2.1.3 Perawakan KristalPerawakan kristal pada mineral diartikan sebagai kenampakkan sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur mineral.2.1.4 Sifat kelistrikan Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya.Pada mineral hanya ada dua jenis sifat kelistrikan.Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik (konduktor) dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).2.1.5 Sifat Radioaktivitas Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada dalam mineral tersebut yang unsure-unsur tersebut dapat mengeluarkan sinar-sinar , , dan . Ada mineral-mineral unsure-unsur yang dapat bersifat radioaktiv seperti Uranium(U), Radium(Ra), Thorium(Th), Plumbum(Pb), Vanadium(V) dan Kalium(K). Biasanya, mineral_mineral yang bersifat radioaktiv dijumpai dalam mineral-mineral ikutan atau mineral-minera yang terbetas jumlahnya. Kegunaan dari mineral-mineral radioaktiv adalah dapat digunakan sebagai sumber energi dan dapat juga digunakan untuk mengukur waktu Geologi dengan cara menghitung waktu paruhnya (half time).2.1.6 Gejala emisi cahaya Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang dihasilkan dalam proses-proses tertentu.Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet. Mineral Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh emisi cahaya yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada mineral Radium(Ra). Cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang dikeluarkan oleh mineral, dimana panjang gelombang cahaya tersebut lebih panjang dari pada gelombang cahaya biasa.Hanya ada beberapa mineral yang dapat menimbulkan emisi cahaya seperti Phospor, Radium dan Flouride.2.1.7 Bau dan RasaBau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah: Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfur(S). Bau Bituminous adalah bau yang seperti Ter Bau Argillerous adalah bau seperti lempung(tanah).

Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik mineral diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-jenis rasa pada mineral : Rasa Saline atau rasa seperti garam(asin). Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda Rasa Witter atau rasa pahit.Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (misalnya kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.

KETERDAPATAN MINERAL DALAM BATUAN

3.1 Mineral PrimerYang dimaksud mineral primer adalah mineral asli yang terdapat dalam batuan.Pada umumnya mineral primer terdiri dari mineral silikat yaitu persenyawaan silikon dan oksigen (SiO2), kemudian variasinya terdiri dari mineral feldsfar yang mengandung pesenyawaan alumunium, kalsium, natrium, besi, dan magnesium.Perubahan susunan kimia selama pelapukan batuan dekat permukaan bumi mengubah mineral primer yang terurai dan kemudian bersenyawa lagi membentuk mineral sekunder.

3.1.1 Mineral FalsicKata "felsic" adalah istilah yang digunakan dalam geologi untuk merujuk pada mineral silikat, magma, dan batuan yang diperkaya dalam elemen-elemen ringan seperti silikon, oksigen, aluminium, natrium, dan kalium.Mereka biasanya ringan dalam warna dan memiliki gravitasi spesifik kurang dari 3. Batuan felsic paling umum adalah granit, tetapi yang lain termasuk kwarsa, muskovit,orthoclase, dannatrium kaya feldspar splagi oklas. Dalam hal kimia, batu felsic berada di sisi lain dari spektrum batu dari batuan mafik.Dalam penggunaan modern, istilah asam batuan, meskipun kadang-kadang digunakan sebagai sinonim, mengacu pada tinggikonten silika(lebih besar dari 63% beratSiO2) batuan vulkanik, seperti riolit.Istilah ini digunakan secara lebih luas dalam literatur geologi yang lebih tua. Hal ini dianggap kuno sekarang, sebagai istilah "asam" dan "batuan dasar" didasarkan pada ide yang salah, berasal dari abad ke-19, bahwa asam silikat adalah bentuk kepala silikon terjadi di batuan.Istilah "felsic" menggabungkan kata "felspar" dan "silika". Kesamaan dari felsic panjang untuk Fels kata Jerman,yang berarti"batu", dan felsig, yang berarti "batu", adalah murni kecelakaan, seperti feldspar adalah pinjaman dari Feldspat Jerman, yang berasal dari Jerman Feld, yang berarti "lapangan". * Klasifikasi batuan felsicSebuah fragmen vulkanik felsic lithic, seperti yang terlihat dalam mikroskop petrografi. Kotak skala dalam milimeter.Agar batu harus diklasifikasikan sebagai felsic, umumnya perlu mengandung mineral felsic> 75%, yaitu kwarsa, plagioklas orthoclase dan batuan dengan mineral felsic lebih besar dari 90% juga dapat disebut leucocratic, yang berarti 'cahaya berwarna'.Felsite adalah istilah bidang petrologic digunakan untuk merujuk sangat halus atau aphanitic, berwarna terang batuan vulkanik yang mungkin kemudian direklasifikasi setelah analisis mikroskopis atau kimia lebih rinci.Dalam beberapa kasus, batuan vulkanik felsic mungkin mengandung mineral mafik fenokris, biasanya hornblende, piroksen atau mineral felspar, dan mungkin perlu diberi nama setelah mineral phenocryst mereka, seperti 'hornblende-bantalan felsite'.Nama kimia dari batu felsic diberikan sesuai dengan klasifikasi dari Le Maitre TAS (1975). Namun, ini hanya berlaku untuk batuan vulkanik. Jika batu dianalisis dan ditemukan felsic tetapi metamorf dan tidak memiliki protolith vulkanik yang pasti, itu mungkin cukup untuk hanya menyebutnya sebagai 'sekis felsic'. Ada contoh yang sangat dikenal granit dicukur yang dapat keliru untuk riolit.Untuk batuan felsic phaneritic, diagram QAPF harus digunakan, dan nama yang diberikan sesuai dengan nomenklatur granit. Seringkali spesies mineral mafik termasuk dalam nama untuk granit misalnya, hornblende, piroksen tonalite atau augite monzonit megacrystic, karena "granit" istilah telah mengasumsikan puas dengan felspar dan kuarsa.Tekstur batuan sehingga menentukan nama dasar batu felsic.Close-up dari granit dari Yosemite National Park.Sebuah spesimen Rhyolite.

Tekstur batuan felsic Nama BatuPegmatitic Granit pegmatiteKasar (phaneritic) GranitKasar dan granit porfiritik porfiritikFine-grained (aphanitic) RhyoliteBerbutir halus dan porfiritik porfiritik riolitPiroklastik tuf Rhyolitic atau breksiVesikuler ApungAmygdaloidal Tidak adaVitreous (Gelas) Obsidian atau porcellanite

3.1.2. Mineral MaficMafik merupakankata sifat yang menggambarkan mineral silikat atau batu yang kaya akan magnesium dan zat besi;. Istilah adalah portmanteau dari "magnesium" kata-kata dan besi mineral mafik Kebanyakan berwarna gelap dan kepadatan relatif lebih besar dari 3.Umum batuan pembentuk mineral mafik termasuk olivin, piroksen, amphibole, dan biotit. Batuan mafik umum termasuk basal, gabro dolerite .Dalam hal kimia,batuan mafik yang di sisi lain dari spektrum batu dari batu felsic. Istilah ini secara kasar sesuai dengan kelas yang lebih tua batu dasar.Lava mafik, sebelum pendinginan, memiliki viskositas rendah, dibandingkan dengan lavafelsic, karena kandungan silika rendah dalam magmamafik.Air dan volatil lainnya dapa tlebih mudah dan secara bertahap melepaskan diri dari lava mafik, sehingga letusan gunung berapi yang terbuat dari mafik lava kurang eksplosif kekerasan dari felsic-lava letusan. Kebanyakan mafik-lava gunung berapi gunung -gunung berapi laut, seperti yang di Hawai.

3.2 Mineral Skunder Mineral Skunder (Secondary Minerals) merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan, reaksi hidrotermal maupun hasil metamorfosisme terhadap mineral utama.Contoh dari mineral sekunder antara lain; Serpentin, Kalsit, Serisit, Kalkopirit, Kaolin, Klorit, Pirit.

3.3 Mineral Tembahan Mineral Tembahan (Accessory Minerals) adalah mineral-mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang sedikit (kurang dari 5%). kehadirannya tidak menentukan nama batuan. Contoh dari mineral tambahan ini antara laian :Zirkon, Magnesit, Hematit, Pyrit, Rutil Apatit, Garnet,Sphen.

TATA CARA PENDESKRIPSIAN4.1 Warna (Colour)Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya.Merupakan warna yang terlihat dipermukaan yang bersih dan sinar yang vukup.Warna mineral memang bukan penciri utama untukdapat membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya, Namunpaling tidak ada warna-warna yang khas yang dapat digunakan untukmengenali adanya unsur tertentu didalamnya.Sebagai contoh warna gelap mengindikasikan terdapatnya unsur besi dan warna terang diindikasikan banyak mengandung aluminium.Bila suatu permukaan mineral dikenai suatu cahaya, maka cahaya yang mengenai permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap dan sebagian dipantulkan. Warna mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Idiokromatik; Yaitu warna mineral yang selalu tetap. Umumnya dijumpai pada mineral-mineral yang tidak tembus cahaya (opak), seperti galena, magnetit,pirit,dan lain sebagainya. Alokromatik; Yaitu warna mineral yang tidak tetap, tergantung dari materialpengotornya. Umumnya terdapat pada mineral-mineral yang tembus cahaya, seperti kuarsa, kalsit,dan lain sebagainya.Tapi ada pula warna yang ditentukan oleh kehadiran sekelompok ion asing yangdapat memberikan warna tertantu pada mineral, yang disebut dengan nama chomophores.. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi warna antara lain:a.Komposisi mineralb.Struktur kristal dan ikatan ionc.Pengotor dari mineral4.2 Kilap (Luster)Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilapdibedakan menjadi 2, yaitu kilap logam (metallic luster) dan kilap bukan logam (nonmetallic luster).Kilap logam memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya.Kilap ini biasanya dijumpai pada mineral-mineral bijih, seperti emas, galena, pirit, dan kalkopirit.Sedangkan kilap bukan logam tidak memberikan kesan logam jika terkena cahaya. Selain itu, ada pula kilap sub-metalik (sub-metallic luster), yang terdapat pada mineral-mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6-3. Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi:a.Kilap Kaca(Vitreous Luster); Memberikan kesan seperti kaca atau gelas bila terkena cahaya. Contohnya: kalsit, kuarsa, dan halit.b.Kilap Intan (Adamantine Luster); Memberikan kesan cemerlang seperti intan.c.Kilap Sutera (Silky Luster); Memberikan kesan seperti sutera. Umumnya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat. Seperti asbes, aktinolit,dan gipsum.d.Kilap Lilin (Waxy Luster); Merupakan kilap seperti lilin yang khas.e.Kilap Mutiara (Pearly Luster); Memberikan kesan seperti mutiara atau sepertibagian dalam dari kulit kerang. Kilap ini ditimbulkan oleh mineral transparan yang berbentuk lembaran. Contohnya talk, dolomit, muskovit, dan tremolit.f.Kilap Lemak (Greasy Luster); Menyerupai lemak atau sabun. Hal ini ditimbulkan oleh pengaruh tekanan udara dan alterasi. Contohnya talk dan serpentin.g.Kilap Tanah (Earthy Luster); Kenampakannya buram seperti tanah. Misalnya kaolin, limonit,dan bentonit.4.3 Cerat (Streak)Gores atau cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Cerat dapat sama atauberbeda dengan warna mineral. Umumnya warna cerat tetap. Gores ini dipertanggungjawabkan karena stabil dan penting untuk membedakan 2 mineral yang warnanya sama tetapi goresnya berbeda. Gores ini di peroleh dengan cara menggoreskan mineral pada permukaan keeping porselin, tetapi apabila mineral mempunyai kekerasan lebih dari 6, maka dapat di cari mineral yang berwarna terang biasanya mempunyai goresberwarna putih.Mineral bukan logam dan berwarna gelap akan memberikan gores yang lebih terang dari pada warna mineralnya sendiri. Mineral yang mempunyai kilap metallic kadang-kadang mempunyai warna gores yang lebih gelap dari warna mineralnya sendiri.Ada beberapa mineral warna dan gores sering menunjukan warna yang sama.4.4 Kekerasan (hardness)Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Penentuan kekerasan relatif mineral ialah dengan jalan menggoreskan permukaan mineral yang rata pada mineral standar dari skala Mohs yang sudah diketahui kekerasannya, yang dimulai dari skala 1 yang paling lunak hingga skala 10 untuk mineral yang paling keras.1.Talc Mg3Si4O10(OH)22.Gypsum CaSO42H2O3.Calcite CaCO34.Fluorite CaF25.Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)6.Orthoclase KAlSi3O87.Quartz SiO28.Topaz Al2SiO4(OH,F)29.Corundum Al2O310.Diamond C (pure carbon)Misalnya suatu mineral di gores dengan kalsite (H=3) ternyata mineral itu tidaktergores, tetapi dapat tergores oleh fluorite (H=4), maka mineral tesebut mempunyai kekerasan antara 3dan 4. Dapat pula penentuan kekerasan mineral dengan memepergunakan alat-alat yang sederhana misalnya:Kuku jari manusiaH = 2,5Kawat tembagaH = 3Pecahan kaca H = 5,5Pisau baja H = 5,5Kikir bajaH = 6,5Lempeng baja H = 7Bila mana suatu mineral tidak tergores oleh kuku manusia tetapi oleh kawat tembaga, maka mineral tersebut mempunyai kekerasan antara 2,5 dan 3.Merupakan sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (pengikisan) atau mudah tergores (scratching).Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.

Tabel 4.4: Skala Kekerasan Relatif Mineral (Mohs)KekarasanMineralKekerasanMineral

1Talc6Orthoclase

2Gypsum7Quartz

3Calcite8Tupaz

4Fluorite9Corundum

5Apatite10Diamond

4.5 Belahan (Cleavage)Belahan adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui bidang-bidang belahan yang rata dan licin.Bidang belahan umumnya sejajardengan bidang tertentu dari mineral tersebut.Belahan dapat di bedakan menjadi:a.Sempurna (perfect)Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakanbidang yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya.b.Baik (good)Yaitu apabila mineral muidah terbelah melalui bidang belahannya yang rata,tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya.c.Jelas (distinct)Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.d.Tidak jelas (indistinct)Yaitu apabila arah belahannya masih terlihat, tetapi kemungkinan untukmembentuk belahan dan pecahan sama besar.e.Tidak sempurna (imperfect)Yaitu apabila mineral sudah tidak terlihat arah belahannya, dan mineral akanpecah dengan permukaan yang tidak rata.Mineral mempunyai kecenderungan untukpecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atomnya.Dapat dikatakanbahwa bidang tersebut merupakan bidang lemah yang dimiliki oleh suatu mineral.4.6 Pecahan (frukture)Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan tidak teratur. Pecahan dapat dibedakan menjadi:a) Pecahan konkoidal (Choncoidal): Pecahan yang memperlihatkan gelombangyang melengkung di permukaan. Bentuknya menyerupai pecahan botol atau kulit bawang.b)Pecahan berserat/fibrus (Splintery): Pecahan mineral yang menunjukkankenampakan seperti serat, contohnya asbes, augit;c) Pecahan tidak rata (Uneven): Pecahan mineral yang memperlihatkanpermukaan bidang pecahnya tidak teratur dan kasar, misalnya pada garnet;d) Pecahan rata (Even): pecahan mineral yang permukaannya rata dan cukuphalus. Contohnya mineral lempung.e) Pecahan Runcing (Hacly): Pecahan mineral yang permukaannya tidakteratur, kasar, dan ujungnya runcing-runcing. Contohnya mineral kelompoklogam murni.f) Pecahan tanah (Earthy), bila kenampakannya seperti tanah, contohnyamineral lempung.4.7 Perawakan (Habit)Perawakan kristal adalah bentuk khas mineral di tentukan oleh bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relative bidang-bidang tersebut. Perawakan kristal pada mineral juga diartikan sebagai kenampakkan sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur mineral.Kita juga perlu mengenal perawakan-perawakan yang terdapat pada beberapa jenis mineral, walaupun perawakan kristal bukan merupakan ciri tetap mineral. Contoh: mika selalu menunjukan perawakan kristal yang mendaun, (foliated)amphibol, selalu menunjukan perawakan kristal meniang(columnar) perawakan kristal di bedakan menjadi 3 golongan (Richard peart, 1975)yaitu:a.Elongated habits(meniang/berserabut)b.Fattened habits(lembaran tipis)c.Rounded habits(membutir)

4.8 Sifat Dalam (Tenacity) Sifat dalam adalah suatu reksi atau daya tahan mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan, pemecahan, pembengkokan, pematahan, pemukulan,penghancuran, dan pemotongan. Sifat dalam dapat dibagi menjadi:a) Brittle (Rapuh); apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus.b)Sectile(Dapat Diiris); apabila mineral mudah dipotong dengan pisau dengan tidak berkurang menjadi tepung.c)Ductile (Dapat Dipintal); dapat ditarik dan diulur seperti kawat. Bila ditarikakan menjadi panjang, dan apabila dilepaskan akan kembali seperti semula.d)Malleable (Dapat Ditempa); apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi pipih.e)Elastis (Lentur); dapat merenggang bila ditarik, dan akan kembali seperti semula bila dilepaskan.f)Flexible apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana dengan mudah.

4.9 Berat Jenis (Specific Gravity)Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat suatu mineral dibandingkan dengan berat air pada volume yang sama. Dalam penentuan berat jenis dipergunakan alat-alat seperti: piknometer, timbangan analitik, dan gelas ukur.Berat jenis dapat dirumuskan sebagai berikut:

BJ=BERAT MINERALVOLUME MINERA

Besarnya ditentukan oleh unsur-unsurpembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalamsusunan kristalnya.4.10 KemagnetanKemagnetan kristal adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilakukan dengan cara mendekatkan mineral dengan magnet. Sifat yang terjadi berupa mineral tertarik oleh magnet atau mineral tidak tertarik oleh magnet.Kemagnetan terjadi ketika ada suatu ketidakseimbangan dalam struktur susunan ion-ion besi.Besi ditemukan dalam dua prinsip ionik yang dinamakan ion besi belerang (ferrous ions) dan ion asam besi (ferric ions). Ion besi belerang bermuatan +2 ; sedangkan ion asam besi bermuatan +3. Kedua ion mempunyai perbedaan atomic radii karena muatan yang lebih tinggi pada ion asam besi menarik elektron yang mengelilingi ion secara kuat. Hal ini dapat mendorong kearah ion yang berbeda yang sedang ditempatkan dalam posisi terpisah pada suatu struktur kristal. Elektron bergerak dari besi belerang ke ion asam besi yang bermuatan lebih positif menciptakan suatu medan magnet yang lemah.4.11 Daya lebur mineralDaya lebur mineral yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.

BAB IIISERI REAKSI BOWEN (BOWEN REACTION SERIES)Seri Reaksi Bowen (Bowen Reaction Series) menggambarkan proses pembentukan mineral pada saat pendinginan magma dimana ketika magma mendingin, magma tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan faktor utama dalam pembentukan mineral.Tahun 1929-1930, dalam penelitiannya Norman L. Bowen menemukan bahwa mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya (magma) dan mengkristal sebagai magma mendingin (kristalisasi fraksional). Suhu magma dan laju pendinginan menentukan ciri dan sifat mineral yang terbentuk (tekstur, dll). Dan laju pendinginan yang lambat memungkinkan mineral yang lebih besar dapat terbentuk.

Dalam skema tersebut reaksi digambarkan dengan Y, dimana lengan bagian atas mewakili dua jalur/deret pembentukan yang berbeda. Lengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous), sedangkan lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-putus/tak berkelanjutan (discontinuous).

1. Deret ContinuousDeret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (CaNa-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.2. Deret DiscontinuousPada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.3. Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium, kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent.Mineral-mineral yang terbentuk pada seri reaksi Bowen dapat dibagi menjadi duakelompok yaitu :

1). Mineral felsik : pada umumnya berwarna cerah/terang, mengandung Mg dan Fe yang rendah dan silika yang tinggi. mineral tersebut adalah: plagioklas, k-felspar, muskovit dan kuarsa.2). Mineral mafik : umumnya berwarna gelap, mengandung Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah, mineral tersebut adalah olivin, piroksen, hornblenda, dan biotit.

Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen.Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan pasangan Incongruent Melting; dimana setelah pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam temperatur yang rendah.Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisiPlagioklas ini merupakan deret : Solid Solution yang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga "Calcic Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na ( "Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas" ).Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

BAB IV MINERAL SILIKAT & NON SILIKATMINERALOGI3.1 Mineral

3.1.1 Definisi dan klasifikasi Mineral

Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai kristal. Dengan demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithos dari bahasa latin yang berarti batu, dan sphere yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu Karbon. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur Natrium dan Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu.Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut Mineralogi, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang Kristal, yang merupakan unsur utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau Geologi Fisik, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah mengenal dan memahami mineralogi, maka untuk selanjutnya akan diulas secara garis besar tentang mineral sebagai penyegaran saja.

3.1.2 Sifat Fisik Mineral

Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral adalah (1) bentuk kristalnya, (2) berat jenis, (3) bidang belah, (4) warna, (5) kekerasan, (6) goresan, dan (7) kilap. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa difraksi sinar X, cara ini pada umumnya sangat mahal dan memakan waktu yang lama.

Berikut ini adalah sifat-sifat fisik mineral yang dapat dipakai untuk mengenal mineral secara cepat, yaitu:1. Bentuk kristal (crystall form): Apabila suatu mineral mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan kristalnya didalam. Bentuk bentuk kristal antara lain adalah (gambar 3.1): Triklin, Monoklin, Tetragonal, Orthorombik, Hexagonal, Kubik, Trigonal dll.

Gambar 3.1 Berbagai bentuk bangun struktur kristal

Untuk dapat memberikan gambaran bagaimana suatu bahan padat yang terdiri dari mineral dengan bentuk kristalnya yang khas dapat terjadi, kita contohkan suatu cairan panas yang terdiri dari unsur-unsur Natrium dan Chlorit. Selama suhunya tetap dalam keadaan tinggi, maka ion-ion tetap akan bergerak bebas dan tidak terikat satu dengan lainnya. Namun begitu suhu cairan tersebut turun, maka kebebasan bergeraknya akan berkurang dan hilang, selanjutnya mereka mulai terikat dan berkelompok untuk membentuk persenyawaan Natrium Chlorida.

Dengan semakin menurunnya suhu serta cairan mulai mendingin, kelompok tersebut semakin tumbuh membesar dan membentuk mineral Halit yang padat. Mineral kuarsa, dapat kita jumpai hampir disemua batuan, namun umumnya pertumbuhannya terbatas. Meskipun demikian, bentuknya yang tidak teratur tersebut masih tetap dapat memperlihatkan susunan ion-ionnya yang ditentukan oleh struktur kristalnya yang khas, yaitu bentuknya yang berupa prisma bersisi enam. Tidak perduli apakah ukurannya sangat kecil atau besar karena pertumbuhannya yang sempurna, bagian dari prisma segi enam dan besarnya sudut antara bidang-bidangnya akan tetap dapat dikenali. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari bentuknya yang segi-delapan atau oktahedron dan mineral grafit dengan segi-enamnya yang pipih, meskipun keduanya mempunyai susunan kimiawi yang sama, yaiut keduanya terdiri dari unsur Karbon (C). Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom karbonnya yang berbeda.

2. Berat jenis (specific gravity): Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya. Umumnya mineral-mineral pembentuk batuan, mempunyai berat jenis sekitar 2.7, meskipun berat jenis rata-rata unsur metal didalamnya berkisar antara 5. Emas murni umpamanya, mempunyai berat jenis 19.3.

3. Bidang belah (fracture): Mineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atomnya. Dapat dikatakan bahwa bidang tersebut merupakan bidang lemah yang dimiliki oleh suatu mineral.

4. Warna (color): Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Namun paling tidak ada warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur tertentu didalamnya. Sebagai contoh warna gelap dipunyai mineral, mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium.

5. Kekarasan (hardness): Salah satu kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan mengetahui kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudah tergores (scratching). Kekerasan suatu mineral bersifat relatif, artinya apabila dua mineral saling digoreskan satu dengan lainnya, maka mineral yang tergores adalah mineral yang relatif lebih lunak dibandingkan dengan mineral lawannya. Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.

Tabel 3.1Skala Kekerasan Relatif Mineral (Mohs)

Kekerasan(Hardness)Mineral

Rumus Kimia

1TalcMg3Si4O10(OH)2

2GypsumCaSO42H2O

3CalciteCaCO3

4FluoriteCaF2

5ApatiteCa5(PO4)3(OH,Cl,F)

6OrthoclaseKAlSi3O8

7QuartzSiO2

8TopazAl2SiO4(OH,F)2

9CorundumAl2O3

10DiamondC

6. Goresan pada bidang (streak): Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral kuarsa dan pyrit, yang sangat jelas dan khas. 7. Kilap (luster): Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu Kilap Logam dan Kilap Non-Logam. Kilap Non-logam antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kelap resin, dan kilap tanah.

3.1.3 Sifat Kimiawi Mineral

Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat (lihat tabel 3.3). Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum dijumpai dalam batuan adalah seperti terlihat pada tabel 3.2. Di depan telah dikemukakan bahwa tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan. Mineral-mineral tersebut dinamakan Mineral pembentuk batuan, atau Rock-forming minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan Sulfat.

Wulfenite Mimetite

SperssatiteFlourite

Azurite Gypsum

Quarzts PyriteGambar 3.2 Berbagai jenis mineral yang memperlihatkan struktur kristal

Sifat Kimiawi MineralSifat Kimiawi MineralBerdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral silikat dan mineral Non-silikat.Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, danPhospat.Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum dijumpai dalam batuan.Seperti yang kita ketahui bahwa tidak kurang dari 2.000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan.Mineral-mineral tersebutdinamakan Mineral pembentukbatuan, atau Rock-forming minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi.Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi empat :

(1) Silikata. Ferromagnesiumb. Non - Ferromagnesium(2) Oksida(3) Sulfida dan(4) Karbonat dan sulfat.

MINERAL SILIKATMineral Silikat merupakan bagian terbesar dari mineral pembentuk batuan yaitu sekitar 90% dari kerak bumi.Mineral ini merupakan kombinasi unsur-unsur utama yang terdapat di bumi seperti: O,Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan SiMa. Dasarnya semua batuan beku, batuan sedimen semua kecuali satu batuan metamorf, dan banyak terdiri dari hanya mineral silikatMineral silikat adalah mineral yang memiliki unsur pembentuknya yang sebagian besar merupakan persenyawaan antara Silikon dan Oksigen atau (SiO2) dengan beberapa unsur metal dan hampir 90% dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, serta hampir 100 % dari mantel Bumi kira-kira kedalaman kurang lebih 2.900 Km dari kerak Bumi.Macam mineral silikat dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimianya. yaitu:a. Berdasarkan WarnaBerdasarkan warna terbagi menjadi:1. Mineral Ferromagnesium merupakan mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat feromegnesium dicirikan karena warnanya yang relatif gelap serta mempunyai berat jenis antara 3,2 sampai 3,6. Beberapa contoh dari Mineral Ferromagnesium adalah sebagai berikut: Olivine, Piroksin, Hornblende, Augitit, Biotite, Garnet dan Mineral Ortoklas,2. Mineral Non-Ferromagnesium, umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis yang kecil (berat jenis rata-ratanya sekitar 2,7). Jenis mineral ini tidak mengandung ion-ion besi danmagnesium. Contoh mineralnya, Muskovit,Feldspar, Ortoklas, dan kwarsa.( mineral silikat terang ).Berikut adalah Mineral Silikat:1. Kuarsa: ( SiO2 )2. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8 )3. Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSi3O8)4. Mika Muskovit: (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)25. Mika Biotit: K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)26. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)7. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O68. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4

Nomor 1 sampai 4 adalah mineral non-ferromagnesium dan 5 hingga 8 adalah mineral ferromagnesium.

Tabel 3.2 Kelompok Mineral SilikatMINERALRUMUS KIMIA

Olivine(Mg,Fe)2SiO4

Pyroxene(Mg,Fe)SiO3

Amphibole(Ca2Mg5)Si8O22(OH)2

MicaMuscoviteKAl3Si3O10(OH)2

BiotiteK(Mg,Fe)3Si3O10(OH)2

FeldsparOrthoclaseK Al Si3 O8

Plagioclase(Ca,Na)AlSi3O8

QuartzSiO2

b. Berdasarkan StrukturBerdasarkan struktur terbagi menjadi:1. Nesosilicates (tetrahedrons tunggal)2. Sorosilicates (tetrahedrons ganda)3. Inosilicates (rantai tunggal dan ganda)4. Cyclosilicates (cincin)5. Phyllosilicates (lembar)6. Tectosilicates (kerangka kerja)

Mineral ferromagnesium:Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.Olivine: dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara 3.27 3.37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.

Mineral OlivineNAME: OLIVINECOMPOSITION: Iron-Magnesium SilicateHARDNESS: 6.5 - 7LUSTER/COLOR: Vitreous/Olive GreenCLEAVAGE: noneSTREAK: noneREMARKS: this specimen is actually a rock called Dunite, composed mostly of olivine.

Chemical Group: silikatFormula Kimia: (Mg, Fe) 2SiO4Warna: zaitun hijau, putih, coklat, hitam Streak: putih atau abu-abuLuster: vitreous Transparansi: transparan tembusKekerasan: 6,5 Gravitasi spesifik: 3,22-4,39Pembelahan: satu langsung, tidak jelasBentuk kristal dan Kebiasaan: sistem ortorombik Olivin umumnya ditemukan di basal sebagai kristal terisolasi atau xenoliths granular.> Mengidentifikasi Karakteristik:

Penggunaan: Ketika transparan, hijau, dan tanpa patah tulang, olivin adalah peridot batu permata.

Kemunculan:Arizona lokasi Peridot-terkenal di San Carlos Reservasi Indian di Arizona selatan, sekitar 80 mil sebelah timur Phoenix. Olivin terjadi massa sebagai granular, dalam aliran basal mungkin 3 sampai 20 kaki tebal. Batu ini pernah ditemukan di :California: 2 km Utara Bukit Dish yang 15 km Timur dari Ludlow pada rute lama 666 antara Jarum dan Barstow).

New Mexico: Portillo Maar dan Lubang Kilbourne, dekat ke US / perbatasan Meksiko, sekitar 25 mil Barat laut dari El Paso

> Toksisitas: saat-menelan-rendah ketika dihirup tinggi> Informasi Tambahan: Olivine adalah serangkaian mineral yang berkisar dari magnesium- kaya (fayalit)dengan besi-kaya (forsterit).

Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk membedakannya dengan mineral hornblende.

Mineral ProxineNAME: AUGITECOMPOSITION: Calcium-Magnesium Aluminum SilicateHARDNESS: 5 - 6LUSTER/COLOR: Vitreous/BlackCLEAVAGE: 2 @ almost 90oSTREAK: noneREMARKS: Augite is the most common member of the pyroxenes.

Kimia: (Ca, Na) (Mg, Fe, Al) (Al, Si) 2 O6, Kalsium Natrium Silikat Aluminium Magnesium Besi. Kelas: silikat Subclass: Inosilicates Group: pyroxenes Menggunakan: hanya sebagai spesimen mineral.Augite adalah mineral pembentuk batuan yang penting dalam batuan beku, terutama dalam gabbros dan basal, dan juga ditemukan di beberapa hidrotermal batuan metamorf. Augite adalah bagian dari seri solusi penting yang solid dari kelompok piroksen. Seri ini termasuk hedenbergite mineral, CaFeSi2 O6, dan diopside, CaMgSi2 O6. Seri A terjadi ketika ion (dalam hal ini kasus besi dan magnesium) secara bebas dapat menggantikan antara satu sama lain. Augite adalah anggota dari seri menengah. Namun, augite bukan hanya perantara, tetapi unik karena mengandung persentase natrium dan aluminium yang sebagian besar kurang diopside dan hedenbergite. Isi magnesium juga lebih besar di augite daripada di salah satu dari dua mineral lainnya.Namanya berasal dari kata yunani augites yang berarti "kecerahan" dalam kiasan untuk kilau yang relatif tinggi yang terlihat pada beberapa spesimen luar biasa.KARAKTERISTIK FISIK: Warna hijau tua, coklat dan hitam Transparansi kristal yang transparan untuk sebagian besar tembus atau buram. Sistem Crystal monoklinik; 2 / m Kristal Kebiasaan termasuk singkat prismatik, kristal jarang tabular. Penampang persegi yang khas dalam kristal prismatik. Juga kompak, granular, kolumnar, pipih dan berserat (jarang). Pembelahan sempurna dalam dua memanjang arah mendekati sudut kanan. Fraktur tidak merata. Kekerasan adalah 5 6 Specific Gravity adalah sekitar 3,2-3,6 (sedikit di atas rata-rata) Kemunculan terkenal termasuk Grand Co, Colorado, St Lawrence Co, New York dan Tillamook, Oregon, AS; Eifel, Jerman; Mt. Vesuvius, Italia, Perancis dan daerah Bohemia Eropa.

Amphibole/HornblendeHornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat membantu dalam cara mengenalnya.Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.

Mineral Micas (Biotit)Biotite: adalah mineral mika bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 3.2.Partikel biotit kadang-kadang digunakan sebagai pengobatan permukaan dalam beton dekoratif, plester dan bahan konstruksi lainnya. Hal ini juga digunakan dalam metode kalium-argon dari kencan batuan beku.warna: hitam, hijau tua, coklat tuacoret: putih abu-abupembelahan: basal, sempurnakekerasan: 2,5 3berat jenis: 2,7-3,Sistem kristal: monoklinikKomposisi kimia: K (Mg, Fe) 3 (Si3Al) O10 (OH, F) 2

Mineral non-ferromagnesium.

Mineral Micas (Muscovite)

Muskovit: Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda, coklat , hijau atau merah. BD. berkisar antara 2.8 3.1.NAME: MUSCOVITECOMPOSITION: Potassium Aluminum Silicate HydroxideHARDNESS: 2 - 2.5LUSTER/COLOR: Vitreous/Colorless to YellowCLEAVAGE: 1STREAK: noneREMARKS: Muscovite is a type of mica, a family of sheet silicates.

Mika adalah sejenis mineral. Kata "mika" berasal dari kata bahasa Latin micare, "bergemerlapan", sebab mineral satu ini terlihat gemerlap (khususnya saat berskala Ini warna yang jelas keperakan adalah karakteristik dari lembaran tipis dari muskovit.Potongan besar dari muskovit memiliki warna keperakan, dengan daerah tembaga gelap menunjukkan sebuah buku tebal lembaran muskovit.

Sifat dan Kegunaan

Karena memiliki kuat dielektrik yang tinggi dan stabilitas kimiawi yang sempurna, mika sering dijadikan bahan pembuatan kondensator untuk penerapan frekwensi radio. Selain digunakan sebagai insulator dalam alat listrik tegangan tinggi, mika yang juga merupakan bias ganda biasanya digunakan untuk membuat lempeng gelombang paruh.Ilit atau mika lempung memiliki kapasitas tukar kation untuk lempung 2:1. Ion-ion K+ di antara lapisan-lapisan mika mencegah pembengkakan dengan menghalangi molekul air.Karena bisa ditekan menjadi film (saput) tipis, mika sering digunakan pada tabung Geiger-Muller untuk mendeteksi penetrasi rendahnya partikel Alfa.Aventurin merupakan salah satu variasi kuarsa dengan inklusi mika yang digunakan sebagai sebuah batu permata.Pelat mika hasil kempaan sering digunakan sebagai pengganti kaca dalam rumah kaca. Pelat mika digunakan pula untuk menyediakan struktur bagi kawat pemanas (seperti Kanthal, Nikrom, dll.) dalam unsur pemanasan dan bertahan sampai 900C (1,650F). Penyekat yang terbuat dari mika digunakan dalam elektronika untuk menyediakan penyekat elektrik di antara sebuah komponen penghasil panas dengan heat sink (sungap bahang) yang dipakai untuk mendinginkannya. Kata yang sama kadang-kadang digunakan oleh para teknisi sebagai istilah bagi karet atau getah sintetik (biasanya biru atau abu-abu) yang digunakan untuk tujuan yang sama, tapi tidak terdiri dari mineral silikat.

Felspar: Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak . Namanya juga mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap lapangan. Feld dalam bahasa Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir 54 %. Nama-nama yang diberikan kepada felspar adalah plagioklas dan orthoklas. Plagioklas kemudian juga dapat dibagi dua, albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium.

Mineral Feldspar (Plagioclase)NAME: "PLAGIOCLASE"COMPOSITION: Calcium-Sodium Aluminum SilicateHARDNESS: 6LUSTER/COLOR: Vitreous/Gray to WhiteCLEAVAGE: 2 @ 90oSTREAK: noneREMARKS: "Plagioclase" refers to a group of felspars containg calcium & sodium.

Sebuah mineral feldspar, biasanya berwarna putih hingga abu-abu, dengan dua arah belahan dada pada 90 derajat. Perpecahan yang dikembangkan dengan baik dan sering terlihat pada spesimen di batuan. Fraktur arah ketiga, bagaimanapun, dan memiliki penampilan, tidak teratur rusak. Permukaan fraktur adalah permukaan atas di foto ini, tetapi perhatikan wajah belahan dada di sisi kanan. Sebuah properti umum adalah striations permukaan ini biasanya transluscent, yaitu cahaya tampaknya untuk menembus di bawah permukaan sehingga Anda dapat melihat ke mineral (baik, sangat bahkan lekukan pada permukaan belahan dada, tidak hadir pada spesimen ini.).Struktur kristal feldspar sangat kompleks, tapi terdiri dari cincin dari empat tetrahedra (yang mengakibatkan pembelahan 4-sisi 90o), terangkai menjadi rantai melengkung, yang diselenggarakan bersama oleh kation logam secara ionik. Kation yang spesifik menentukan felspar tertentu yang diperoleh (lihat link).Dalam batuan beku felsic Na plagioklas adalah umum. Dalam plagioklas batuan beku intermediate kalsium menjadi lebih kaya tapi warna cenderung tetap abu-abu putih atau cahaya.

Mineral Feldspar (Potassium feldspar)NAME: POTASSIUM FELDSPARCOMPOSITION: Potassium Aluminum SilicateHARDNESS: 6LUSTER/COLOR: Vitreous/White to Pale Yellow to PinkCLEAVAGE: 2 @ 90oSTREAK: noneREMARKS: This is a crystal cluster of the feldspar, Microcline

Kalium adalah unsur kimia dengan simbol K (dari Neo-Latin kalium) dan nomor atom 19. Unsur kalium adalah logam perak-putih lembut alkali yang mengoksidasi dengan cepat di udara dan sangat reaktif dengan air, menghasilkan panas yang cukup untuk menyalakan dipancarkan hidrogen dalam reaksi. Kalium dan natrium secara kimiawi sangat mirip.Untuk alasan ini butuh waktu lama sebelum garamnya dibedakan. Keberadaan beberapa elemen dalam garam mereka dicurigai dari 1702, dan ini terbukti pada 1807 ketika kalium dan natrium secara individual terisolasi dari garam yang berbeda dengan elektrolisis. Kalium di alam hanya terjadi pada garam ionik. Dengan demikian, ditemukan terlarut dalam air laut (yang merupakan kalium 0,04% berat), dan sebagai bagian dari banyak mineral. Kebanyakan industri aplikasi kimia kalium mempekerjakan kelarutan yang relatif tinggi dalam air senyawa kalium, seperti sabun kalium. Kalium logam hanya memiliki beberapa aplikasi khusus, digantikan dalam reaksi kimia yang paling dengan logam natrium. Ion kalium diperlukan untuk fungsi dari semua sel hidup. Difusi ion kalium adalah mekanisme kunci dalam transmisi saraf, dan penipisan potasium pada hewan, termasuk manusia, hasil dalam berbagai disfungsi jantung. Potasium ditemukan dalam konsentrasi sangat tinggi dalam sel tanaman, dan dalam diet campuran, sebagian besar terkonsentrasi dalam buah-buahan. Konsentrasi tinggi kalium pada tanaman, berhubungan dengan jumlah relatif rendah natrium ada, sejarah menghasilkan kalium pertama terisolasi dari kalium, abu tanaman, memberi elemen namanya. Produksi tanaman berat dengan cepat menghabiskannya kalium tanah, dan pupuk pertanian mengkonsumsi 95% dari produksi kimia global potasium.

Mineral QuartzNAME: QUARTZ CRYSTALCOMPOSITION: Silicon DioxideHARDNESS: 7LUSTER/COLOR: Vitreous/White, Pink, Yellow, Green, Purple, BlackCLEAVAGE: noneSTREAK: noneREMARKS: Nice crystal, eh?

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar.Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan ditepi-tepi sungai,danau atau laut. Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 1000C. Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

MINERAL NON SILIKAT

Mineral Non Silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan dari Silica. Beberapa mineral sebagian besar tidak mengandung kombinasi Silicon dan Oksigen, seperti yang mineral silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral Non Silicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Secara garis besar hampir semua jenis mineral ini mempunyai komposisi kimia yang sederhana berupa unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element seperti tembaga, perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak jarang ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat (Vein) dengan cukup besar. Mineral Non Silikat dipisahkan ke dalam kelas berikut: Tabel 3.3 Kelompok Mineral Non-SilikatKELOMPOK

ANGGOTASENYAWA KIMIA

Oxides

HematiteMagnetiteCorrundumChromiteIlmeniteFe2O3Fe3O4Al2O3FeCr2O4FeTiO3

Sulfides

GalenaSphaleritePyriteChalcopyriteBorniteCannabarPbSZnSFeS2CuFeS2Cu5FeS4HgS

Sulfates

GypsumAnhydriteBariteCaSO4,2H2OCaSO4BaSO4

Native Elements

GoldCooperDiamondSulfurGraphiteSilverPlatinumAuCuCSCAgPt

Halides

HaliteFlouriteSylviteNaClCaF2KCl

Carbonates

CalciteDolomiteMalachiteAzuriteaCO3CaMg(CO3)2Cu2(OH)2CO3Cu3(OH)2(CO3)2

HydroxidesLimoniteBauxiteFeO(OH).nH2OAl(OH)3.nH2O

PhosphatesApatiteTurquoiseCa5(F,Cl,OH)PO4CuAl6(PO4)4(OH)8

1. Elemen asli - elemen pribumi, seperti Gold, Platinum, atau tembaga, tidak digabungkan dengan unsur-unsur lainnya. Digunakan dalam perhiasan, koin dan elektronik.

2. Karbonat - Elemen karbonat mengandung kombinasi Karbon dan Oksigen dan merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen. Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3). Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam golongan kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3).

Gambar Mineral Karbonat

3. Oksida dan Hidroksida Merupakan elemen yang terbentuk ketika ion oksigen bermuatan negatif menggabungkan dengan ion logam yang positif, seperti Besi. Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum ditemui adalah es (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Seperti halnya mineral Oksida, mineral Hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O). Beberapa contoh termasuk hematit, korundum, aluminium dan magnetit. Digunakan di bagian pesawat dan amplas.

Gambar mineral Oksida dan Hidroksida

4. Halida - Halida terbentuk ketika halogen seperti klorin, yodium Fluorin, atau menggabungkan Brom dengan unsur-unsur lain seperti Kalsium, Sodium, atau Kalium. Beberapa contoh adalah fluorit atau klorit. Digunakan untuk bahan kimia dan deterjen. 5. Sulfida - mineral sulfida atau yang biasa dikenal dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal dengan proses alterasi mineral dengan sifat pembentukannya sangat terkait dengan hidrotermal (air panas). Mineral jenis sulfida ini juga termasuk golongan mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi ini dikarenakan oleh unsure pembentuknya berupa logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pyrite (FeS3), Chalcocite (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan proustite (Ag3AsS3). Dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides dan juga sulfosalt.unsur sulfida, seperti kalkosit dan galena, Sulfur mengandung dikombinasikan dengan satu atau lebih unsur logam. Umumnya digunakan untuk membuat baterai dan elektronik.

Gambar Mineral Sulfida

6. Sulfat - Sulfat terbentuk ketika ion Sulfur gudang elektron dan obligasi dengan Oksigen, dan kemudian obligasi dengan satu atau lebih unsur logam. Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi. Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate. Contohnya adalah gipsum, digunakan untuk membuat sheetrock dan semen.

7. Mineral PhospatFosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit, dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F} dalam keadaan murni mengandung 42% P2O5 dan 3,8 % F2Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali, dan suasana tenang.Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan, dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah.Contoh Mineral Phospate: Apatite Ca5[FI(PO4)3] Monasit (Ce, La, Y, Th) PO4)Kegunaan: Apatit banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor. Monasit sangat berguna sebagai mineral bijih untuk unsur-unsur langka terutama unsur yang menghasilkan sinar radioaktif seperti theorium dan cerium.Genesa Mineral: Apatite terbentuk pada lingkungan batuan beku, batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat. Monasit terbentuk pada pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhi.Persebaran di Indonesia: Apatit : Propinsi Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan Irian Jaya. Monasit : Salapa, Tasikmalaya, Jawa Barat

Apatit

MonasitDeskrpsi Mineral:Physical Properties of Apatite

Chemical Classificationphosphate

Colorgreen, brown, blue, yellow, violet, colorless

Streakwhite

Lustervitreous to subresinous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagepoor

Mohs Hardness5

Specific Gravity3.1 to 3.2

Diagnostic Propertiescolor, crystal form, and hardness, can be scratched with a steel knife blade

Chemical Compositiona variety of calcium phosphates fluorapatite: Ca5(PO4)3F hydroxylapatite: Ca5(PO4)3(OH) chlorapatite: Ca5(PO4)3Cl carbonate-rich apatite/francolite:Ca5(PO4,CO3)3(F,O)

Crystal Systemhexagonal

Physical Properties of Monazite

Chemical Classificationphosphate

Coloryellowish to reddish brown

Streakwhite

Lusterresinous to waxy

Diaphaneitytranslucent

CleavagePoor

Mohs Hardness5 to 5.5

Specific Gravity5.0 to 5.3

Diagnostic Propertiesspecific gravity

Chemical Composition(Ce,La)PO4

Crystal Systemmonoclinic

KESIMPULAN DAN SARAN7.1 KesimpulanKesimpulan dari Praktikum cara mengidentifikasi mineral ini yaitu,secara kasat mata, masing-masing mineral memiliki penampakan fisikyang berbeda-beda, sehingga mengakibatkan mineral ini mudah untuk diidentifikasi. Selain itu di simpulkan bahwa pada melakukan prosespengidentifikasian secara kasat mata diperlukan ketelitian yang tinggidalam menentukan baik kilap yang dimiliki ataupun kekerasan yang dimiliki, karena sangatlah penting dalam menentukan jenis mineral tersebut.

7.2 SaranSebaiknya sampel mineral yang ada dapat di perbaharui, serta peralatan yang ada dapat di lengkapi sehingga dapat meningkatkan kemampuan parapraktikan dalam mengidentifikasi dengan menggunalan alat-alat yang mungkin belum pernah dijumpai sebalumnya.

45