mineral non silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan dari silica

Upload: saprianto24

Post on 06-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Mineral Non Silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan dari Silica. Beberapa mineral sebagian besar tidak mengandung kombinasi Silicon dan Oksigen, seperti yang mineral silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral Non Silicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Secara garis besar hampir semua jenis mineral ini mempunyai komposisi kimia yang sederhana berupa unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element seperti tembaga, perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak jarang ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat (Vein) dengan cukup besar. Mineral Non Silikat dipisahkan ke dalam kelas berikut: 1. Elemen asli - elemen pribumi, seperti Gold, Platinum, atau tembaga, tidak digabungkan dengan unsur-unsur lainnya. Digunakan dalam perhiasan, koin dan elektronik. 2. Karbonat - Elemen karbonat mengandung kombinasi Karbon dan Oksigen dan merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen. Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3). Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam golongan kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3).

Gambar Mineral Karbonat

3. Oksida dan Hidroksida Merupakan elemen yang terbentuk ketika ion oksigen bermuatan negatif menggabungkan dengan ion logam yang positif, seperti Besi. Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum ditemui adalah es (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Seperti halnya mineral Oksida, mineral Hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O). Beberapa contoh termasuk hematit, korundum, aluminium dan magnetit. Digunakan di bagian pesawat dan amplas.

Gambar mineral Oksida dan Hidroksida

4. Halida - Halida terbentuk ketika halogen seperti klorin, yodium Fluorin, atau menggabungkan Brom dengan unsur-unsur lain seperti Kalsium, Sodium, atau Kalium. Beberapa contoh adalah fluorit atau klorit. Digunakan untuk bahan kimia dan deterjen. 5. Sulfida - mineral sulfida atau yang biasa dikenal dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal dengan proses alterasi mineral dengan sifat pembentukannya sangat terkait dengan hidrotermal (air panas). Mineral jenis sulfida ini juga termasuk golongan mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi ini dikarenakan oleh unsure pembentuknya berupa logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pyrite (FeS3), Chalcocite (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan proustite (Ag3AsS3). Dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides dan juga sulfosalt.unsur sulfida, seperti kalkosit dan galena, Sulfur mengandung dikombinasikan dengan satu atau lebih unsur logam. Umumnya digunakan untuk membuat baterai dan elektronik.

Gambar Mineral Sulfida

6. Sulfat - Sulfat terbentuk ketika ion Sulfur gudang elektron dan obligasi dengan Oksigen, dan kemudian obligasi dengan satu atau lebih unsur logam. Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi. Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate. Contohnya adalah gipsum, digunakan untuk membuat sheetrock dan semen.

Minearal Sulfat

Mineral Nonsilicate tidak hampir sama umum sebagai mineral silikat, namun mereka adalah bagian besar dari kehidupan kita sehari-hari. Karena mineral ini sangat penting untuk manusia, kita perlu menggunakannya dengan hati-hati. Banyak dari mineral dapat digunakan kembali atau didaur ulang menjadi produk baru daripada harus diekstraksi dari tanah. http://mineralkoe.blogspot.com/2013/07/mineral-non-silikat.html

MINERAL SILIKA DAN NON SILIKA

1 Pengertian MineralDalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan kepastian untuk menerangkan pengertian dari mineral tersebut. Karena memang belum didapatkan kesamaan pendapat oleh para ahli tentang hal ini. Namun pada umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasik yang disimpulkan sebelum tahun 1977 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977.Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu zat yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen, memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentuk geometris tertentu.Hal yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik, yang termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat saja. Dan pada defenisi kompilasi, mineral mempunyai ruang limgkup yang lebih luas karena mencakup semua zat yang ada dialam yang memenuhi syarat-syarat dalam pengertian tersebut. Hal ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yang terbentuk karena penguraian atau perubahan sia-sisa tumbuhan dan hewan secara alamiah juga digolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan tanah diatome. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam-garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral. Mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat-sifat mineral, pendeskripsian mineral dan semua hal yang berkaitan dengan mineral.Untuk mempelajari tentang mineral, tentu harus terlebih dahulu mengetahui sifat-sifat yang ada pada mineral tersebut. Adabeberapa sifat mineral, yaitu sifat fisik secara teoritis dan sifat fisik secara determinasi (laboratorium). Sifat fisik secara teori hanya bisa menggambarkan sebagian dari sifat-sifat mineral dan tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan atau membedakan mineral-mineral yang ada, karena hanya terdapat pada sebagian mineral saja. Adapaun sifat-sifat mineral secara teori tersebut adalah :Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini, dan usaha-usaha untuk mendapatkan mineral-mineral baru jenis terus dilakukan. Dari jumlah tersebut hanya beberapa yang umum atau sering dijumpai. Mineral-mineral yang dominan sebagai pembentuk batuan penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan (Rock Forming Minerals). Selain itu hanya sekitar 8 unsur yang dominan menyusun mineral-mineral tersebut. Dua unsur yang paling dominan adalah pksigen dan silikon yang bergabung untuk menyusun kelompok mineral yang sangat umum yaitu mineral silikat. Setiap mineral silikat disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali kuarsa. Dalam pengklasifikasian umum, mineral dibagi atas dua pembagian umum, yaitu mineral silikat, dan mineral non silikat.A. Mineral Silikat

Mineral silikat adalah mineral yang memiliki unsure pembentuknya yaitu silica ( SiO2 ), yang merupakan hasil pembekuan magma. Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Macam mineral silikat dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimianya.Mineral silikat ferromagnesianadalah mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium disebutmineral non feromagnesian. Mineral-mineral silikat feromegnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis antara 3,2 sampai 3,6. Sebaliknya mineral-mineral silikat non feromagnesian pada umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7. perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh ada tidaknya unsur besi didalam mineral tersebut.Olivinadalah mineral silikat feromagnesian yang tersebentuk pada temperatur tinggi, berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilat gelas dan pecahan konkoidal. Mineral olvin pada umumnya menunjukan kenapakan butiran bentuk relatif kecil dan bundar. Olivin disusun oleh tetra hidra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium yang merangkai atom oksigen bersama-sama. Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan strktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang yang lemah.Piroksin,berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah membentuk sudut 900. Strktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedra yang diikat bersama-sama dengan ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur silikat, maka firoksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang merupakan batuan yang umumpada kerak samudera.Hornblendemerupakan mineral yang umum dikelompok amfibol.

Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahan dua arah membentuk sudut 600dan 1200. didalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah yang umumnya membedakan dengan firoksin yang umumnya berbentuk prismatuik pendek. Hornblende umunya dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua.

Biotitmerupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lebaran yang memberikan belahan satu arah. Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti hornblende, biotit banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk batuan beku granit.Moskovitadalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah. Didalam batuan muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.Feldpartmerupakan huruf mineral yang sangat umum, dapat terbentuk pada rentang temperatur dan tekanan yang besar. Group mineral feldspart mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 900, relatif keras dan kilap bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Didalam batuan mineral ini dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan permukaan yang licin. Struktur mineral feldspard adalah rangkaian tiga dimensi dari atom oksigen bergabung dengan atom silikon. Seperempat dari ataom silikon tergantikan oleh atom aluminium. Perbendaan valinesi antara aliminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi 1 atau lebih ion-ion seperti potasium (-1), sodium (-1) dan kalsium (+2). Karena adanya perbedaan inklusi didalam strukturnya, mineral feldspard dapat dibedakan menjadi dua macam.Mineral ortoklasmerupakan mineral feldspar dengan ion potasium didalam struktur kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium didalam struktur kristalnya. mineral ortoklasberwarna krem terang sampai merah jambu, sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempuntai warna yang berbeda tetapi warna tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakannya adalah adanya striasi yang sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.Kuarsamerupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. karena struktur kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral. Struktur kristak kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat keras dan resistan terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal eksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna menyebabkan adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu) kuarsa rose (ping), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).B. Mineral Non silikatMineral silikat adalah kelompok mineral yang unsure pembentuknya bukan dari silica. Secara garis besar hampir semua mempunyai komposisi kimia yang sederhana ; berupa unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element seperti tembaga, perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak jarang ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat (Vein) dengan cukup besar. Berikut ini adalah mineral mineral yang yang non silikat :a. Mineral Sulfida

Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pyrite (FeS3), Chalcocite (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan proustite (Ag3AsS3). Dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides dan juga sulfosalt.

b. Mineral oksida dan hidroksida

Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah es (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O).c. Mineral Carbonat

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen. Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3).Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral nitrat dan borat adalahniter (NaNO3) dan borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O).d. Mineral Sulfat

Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi. Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate

http://jojogeos.blogspot.com/2012/12/mineral-silika-dan-non-silika.html

MINERAL NON SILIKATBeberapa mineral tidak mengandung kombinasi Silicon dan Oksigen, sebagai mineral silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral Nonsilicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Mineral Nonsilicate dipisahkan ke dalam kelas berikut: Elemen asli - elemen pribumi, seperti Gold, Platinum, atau tembaga, tidak digabungkan dengan unsur-unsur lainnya. Digunakan dalam perhiasan, koin dan elektronik. Karbonat - Elemen karbonat mengandung kombinasi Karbon dan Oksigen. Beberapa contoh adalah kalsit dalam batu gamping, atau bila dikombinasikan dengan magnesium, dolomit. Digunakan untuk memproduksi semen. Oksida - Oksida yang terbentuk ketika ion oksigen bermuatan negatif menggabungkan dengan ion logam yang positif, seperti Besi. Beberapa contoh termasuk hematit, korundum, aluminium dan magnetit. Digunakan di bagian pesawat dan amplas. Halida - Halida terbentuk ketika halogen seperti klorin, yodium Fluorin, atau menggabungkan Brom dengan unsur-unsur lain seperti Kalsium, Sodium, atau Kalium. Beberapa contoh adalah fluorit atau klorit. Digunakan untuk bahan kimia dan deterjen. Sulfida - unsur sulfida The, seperti kalkosit dan galena, Sulfur mengandung dikombinasikan dengan satu atau lebih unsur logam. Umumnya digunakan untuk membuat baterai dan elektronik. Sulfat - Sulfat terbentuk ketika ion Sulfur gudang elektron dan obligasi dengan Oksigen, dan kemudian obligasi dengan satu atau lebih unsur logam. Contohnya adalah gipsum, digunakan untuk membuat sheetrock dan semen. Mineral Nonsilicate tidak hampir sama umum sebagai mineral silikat, namun mereka adalah bagian besar dari kehidupan kita sehari-hari. Karena mineral ini sangat penting untuk manusia, kita perlu menggunakannya dengan hati-hati. Banyak dari mineral dapat digunakan kembali atau didaur ulang menjadi produk baru daripada harus diekstraksi dari tanah.

http://linaparanitageo2012.blogspot.com/2012/12/mineral-silikat-dan-non-silikat.html

B. Mineral Non SilikatKelompok Native Element (Unsur Murni)Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan denganhanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidakmengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifatdalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akanmenjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akankembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native element ini terdiridari tiga bagian yaitu:

1.metal dan element intermetallic (logam) Contohnya: Emas (Au), Perak (Ag),Platina (Pt) dan Tembaga (Cu). Sistem kristalnya adalah isometrik.2.2.semimetal (semi logam)Contohnya: Bismuth (Bi), Arsenic (As), yangkeduanya memiliki sistem kristalnya adalah hexagonal.3.3.non metal (bukan logam)Contohnya Intan, Graphite dan Sulfur. Sistemkristalnya dapat berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombic,intan sistem kristalnya isometric, dan graphite sistem kristalnya adalahhexagonal. Pada umumnya, berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi,kisarannya sekitar 6.a.

Logam1.Aurum (Au) Emas telah banyak digunakan di dunia sebagai kendaraan untuk monetertukar, baik dengan penerbitan dan pengakuan koin emas atau jumlah besikosong, atau melalui konversi kertas instrumen-gold dengan mendirikanstandar emas di mana nilai total uang yang dikeluarkan diwakili di tokocadangan emas. Selain itu, emas juga berfungsi sebagai alat investasi, industri,komersial kimia dan yang paling umum digunakan sebagai perhiasan.

2)Cuprum (Cu)

TUGAS IMINERAL NON SILIKA

I. Pengertian MineralMineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk dialam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa mineral memiliki senyawa yang berciri:1. Terbentuk secara alami2. Anorganik3. Padat4. Struktur dalam keteraturan5. Memiliki komposisi kimia tertentu6. Memiliki sifat fisik yang samaII.Pengelompokan Mineral Berdasarkan Senyawa Kimia Penyusunnya.Berdasarkan beberapa sifat tertentu yang dimiliki oleh mineral, maka mineral-mineral yang ada di alam ini sesungguhnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok mineral. Bedasarkan hal tersebut, James D. Dana, mengelompokkan mineral dalam beberapa kelompok berdasarkan kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal menjadi 8 kelompok, yaitu :1.Native Element2. Sulfida 3. Oksida dan Hidroksida4.Halida5. Karbonat (Karbonat, Nitrat dan Borat) 6. Sulfat7. Phospat8. SilikatIII.Pengelompokan Mineral Non-Silika1. Kelompok Native ElementMineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal (native element). Unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub kelompok,antara lain logam, semilogam, dan nonlogam. Kelompok native element umumnya very malleable and ductile, serta memiliki specific gravity range yang besar (6-22).a. Logam, contohnya :Emas (Au), sistem kristal isometrikPerak (Ag), sistem kristal isometrik, sistem kristal isometrikPlatina (Pt), sistem kristal isometrikb. Semilogam, contohnya :Arsenik (As), sistem kristal HeksagonalBismuth (Bi), sistem kristal Heksagonalc. Nonlogam,contohnya :Belerang (S), sistem kristal orthorombicIntan (C), sistem kristal isometrikGrafit (C), sistem kristal heksagonalBeberapa Manfaat dari Native Elementsa. Logam1. Emas (Au) : Emas dapat dimanfaatkan sebagai perhiasan, Peralatan-peralatan Elektronik, Investasi, Peralatan kedokteran, Alat tukar, Fotografi, Gold-plating and lettering2.Perak (Ag) :Perak dapat dimanfaatkan sebagai Pembuatan uang logam, Perhiasan, Ornamen-ornamen, Peralatan bedah dan laboratorium3. Tembaga (Cu) : Tembaga dapat dimanfaatkan sebagai Kabel tembaga, Peralatan presisi, Amunisi, Peralatan elektronik, Uang logam,

4.Platina (Pt) : Secara extensive sebagai catalytic agent dalam bidang sulfuric, acetic, nitric acid dan dalam bidang fisika,kima, peralatan elektronik, perhiasan, pyrography, dentistry, nonmagnetic watches, dan peralatan bedahb. Semilogam1. Arsenic (As) : dapat dimanfaatkan sebagai Bahan racun, sebagian kecil digunakan dalam bidang industry dan komersial2. Bismuth (Bi) : dapat digunakan dalam pembuatan easily fussible alloy seperti alat pemadam api, alat penyiram, safety plug ada ketel pembakaran, dan juga peluru senapan dan thermopiles. Garam Bismuth digunakan pada peralatan farmasi, calico printing, dan dalam pembuatan highly refractive glass.c. Nonlogam1. Intan (C) : Digunakan pada alat pemotong kaca, batu, beton, pembuatan wire drawing dies, sebagai bahan campuran mata bor dalam pemboran minyak dan bidang lainnya, perhiasan, dandalam bidang industry dan komersial lainnya.

Gambar Intan2. Grafit (C) : Digunakan dalam pembuatan wadah peleburan logam, pelapis alat pelebur logam, cat, elektroda,campuran pelumas, peralatan kantor seperti pensil, dan dalam bidang industry lainnya3. Sulfur (S) : Digunakan dalam pembuatan asam sulfat, korek api, bubuk mesiu, pupuk, karet, fungisida, obat-obatan, semen, thermal adn electrical insulation, campuran proses pembuatan kertas, dan lain-lain

Gambar Sulfur2.Kelompok SulfidaKelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida merupakan kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S). Biasanya terbentuk pada urat batuan atau dari larutan hidrotermal.Beberapa contoh mineral sulfida : Argentite (Ag2S), Kalkosit (Cu2S), Bornite (Cu3FeS4), Galena (PbS), Alabandite (MnS), Sphalerite (ZnS), Cinnabar (HgS), Pyrite (FeS2), Marcasite (FeS2), Arsenopyrite (FeAsS), Molybdenite (MoS), Niccolite (NiAs), Realgar (AsS), Stibnite (Sb2S3)Beberapa manfaat dari mineral kelompok sulfida :a. Galena (PbS) : digunakan dalam industry cat, penyimpanan baterai, easily fussible alloy, perkakas. Merupakan sumber utama metallic lead dan juga bijih perak

Gambar Galenab. Argentite (Ag2S), merupakan bijh perak yang penting c. Kalkosit (Cu2S), merupakan bijih tembaga yang pentingd.Alabandite (MnS), sebagai produk pembakarane. Sphalerite (ZnS): sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi besi dan dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan dalam industry kima dan medisf. Cinnabar (HgS), sumber utama mercury yang digunakan dalam berbagai industrig. Stibnite (Sb2S3), digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy, cat, dan dalam peralatan medish. Pyrite (FeS2), sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan asam sulfat dan copperas

Gambar Pyritei.Molybdenite (MoS), digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan dalam peralatan perkakas kecepatan tinggi.

Gambar Mineral Sulfida3. Kelompok Oksida dan HidroksidaKelompok ini merupakan kombinasi antara oksigen dengan satu macam logam atau lebih, dicirikan dengan adanya anion O2-. Bedasarkan perbandingan antara logam dengan oksigen (X dan O), maka kelompok oksida dapat dibedakan menjadi oksida sederhana dan oksida kompleks, contoh :a. Tipe X2O : Cuprite (Cu2O)b. Tipe XO : Periclase group : Periclase (MgO) Zincite group : Zincite (ZnO)c. Tipe XY2O4 : Spinel Group : Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4), Franklinite(Zn,Mn,Fe)(Fe,Mn)2O4, Chromite (Mg,Fe)Cr2O4 Hausmanite (MnMn2O4) Chrysoberyl (BeAl2O4)

Gambar Magnetited. Tipe X2O3 :Hematite Group : Corundum (Al2O3), Hematite (Fe2O3), Ilmenite (FeTiO3), Braunite (Mn,Si)2O3, Pyrochlore-Microlite series, Psilomelane (Ba,H2O)Mn5O10

Gambar Corundume. Tipe XO2 :Rutile Group : Rutile (TiO2), Cassiterite (SnO2), Pyrolusit (MnO2), Plattnerite (PbO2), Anatase (TiO2), Brookite (TiO2), Columbite-Tantalite, Uraninite Group :Uraninite (UO2), Thorianite (ThO2)Golongan mineral-mineral Hidroksida, dicirikan dengan adanya gugus hidroksil(OH-) atau molekul H2O yang membuat daya ikatannya secara struktur lebih lemah dari oksida.Contoh mineral-mineral Hidroksida dan manfaatnya :a. Manganite (MnO(OH)) :bersama dengan pyrolusite digunakan dalam preparasioksigen dan klorin, merupakan bijih mangan yang berguna dalam bidang industri b. Geothite-Limonite (Fe2O3.H2O) : merupakan salah satu sumber dari bijih tembaga yang penting dan akhirnya banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari peralatan-peralatan presisi, rumah tangga serta industri dan medis.c. Bauksit (Al(OH).NH2O), merupakan bijih alumunium. Banyak digunakan dalam semen, baja, ferroalloy, industri penyulingan minyak, bauxite bricks, dan peralatan-peralatan industri lain.d. Opal (SiO2.nH2O), dapat digunakan sebagai ornamen-ornamen, sebagai filter pada pupuk dan cat, digunakan dalam proses penyaringan dan penyulingan gula, nonkonduktor panas, permata, sabun gosok, dll

Gambar Mineral Oksida4. Kelompok HalidaKelompok ini ditandai dengan adanya dominasi anion-anion dari unsur-unsur Halida (F-, Cl-, Br-, I-) dan pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah (