demographical environment
TRANSCRIPT
TUGAS GBE TEMATIK
DEMOGRAPHICAL ENVIRONMENT
Dosen Pengampu: Dewi Haryani Susilastuti, M.Sc., Ph.D.
Oleh
Aditya Achmad Narendra Whindracaya
13/ 358202/ PEK/ 18491
Master Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Di Yogyakarta dan seperti di daerah lainnya adalah adanya kecenderungan jumlah usia
produktif yang semakin bertambah. Data piramida penduduk dari total penduduk DI Yogyakarta
3.457.491 jiwa pada sensus kependudukan 2010. Lebih dari sepertiga penduiduk DI Yogyakarta
berada di usia produktif.
Gambar 1.1 Piramida Penduduk DI Yogyakarta Beradasarkan Umur
(http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=3400000000&wilayah=DI-Yogyakarta
Salah satu kekayaan dari Yogyakarta adalah sekolah. Sejak bedirinya UGM tahun 1949,
kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar. Termasuk UGM, masih ada 47 perguruan tinggi
lain, mulai dari tingkat akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, maupun universitas dengan
jumlah mahasiwa mencapai 86.000 orang. Subsektor pendidikan ini merupakan salah satu
penyumbang dari sektor jasa-jasa yang pada tahun 2010 lalu bernilai lebih dari Rp 800 milyar.
Keberadaan PT dan mahasiswa memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Hal ini
ditandai dengan munculnya berbagai usaha yang berkaitan dengan kehidupan mahasiswa, seperti
pemondokan, kedai makan, fotokopi, hingga usaha hiburan seperti rental VCD, games,
persewaan komik, boutique, sampai salon-salon kecantikan.
Namun disisi lain memasuki tahun 2011, berdasarkan data dari Depnakertrans,
pengangguran di DIY mencapai sekitar 582 ribu orang atau 34,21% dari jumlah penduduk.
Kelompok pengangguran tertsebut terdiri atas pengangguran terbuka sekitar 90 ribu orang, dan
setengah penganggur kurang lebih 492.000 orang. Sementara itu, penganggur yang mendaftarkan
diri sebagai pencari kerja kurang lebih mencapai 59.000 orang, dengan latar belakang pendidikan
SLTP sekitar 7,5%, SLTA 64,3%, Diploma 6,2%, dan Sarjana 22%.
Jika kita melihat jumlah wisatawan yang mengunjungi Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta selama 2012 meningkat 46,80 persen dibanding 2011. Pariwisata DIY masih
menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Hal ini terlihat
dari trend jumlah kunjungan ke DIY selama 2012. Total jumlah wisatawan mancanegara selama
2012 sebanyak 197.751 orang, dan wisatawan nusantara sebanyak 2.360.173 orang. Kondisi
sosial DIY yang relatif aman, nyaman, dan dukungan transportasi serta akomodasi yang
memadahi, menjadi faktor daerah ini masih menjadi destinasi menarik bagi wisatawan. Jumlah
wisatawan mancanegara selama 2012 dibanding 2011 ada peningkatan 16,62 persen. Pada 2011
jumlah wisman sebanyak 169.565 orang, dan pada 2012 mencapai 197.751 orang. Sedangkan
jumlah wisatawan nusantara selama 2011 sebanyak 1.607,694 orang, dan pada 2012 sebanyak
2.360.173 orang, atau meningkat 46,80 persen.
Objek wisata andalan di DIY antara lain Taman Pintar, Benteng Vredeburg, kawasan
Malioboro, desa wisata, pusat kerajinan batik, dan keindahan pantai selatan DIY, maupun wisata
alam Kaliurang, serta Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Pariwisata bagi Kota Yogyakarta
sudah merupakn sebuah industri. Sebagi sebuah industri, sektor ini banyak melibatkan sektor
ekonomi lainnya, seperti sector perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,
sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Kontribusi sektor-sektor itu
dalam PDRB mencapai 78,6% dari seluruh kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta.
Yogyakarta adalah merupakan kota yang unik.
BAB II
PEMBAHASAN
Bila dilihat secara keseluruhan dari berbagai data yang telah kami sampaikan diatas. Kita
bisa melihat bahwa ada potensi besar untuk Propinsi DIY, potensi pariwisata yang sangat tinggi
di Yogyakarta. Saat ini saja kita telah melihat transformasi struktural selalu menunjukkan
mekanisme dari agrikultur ke manufaktur, baru ke sektor jasa. Sedangkn yang terjadi di Kota
Yogyakarta adalah loncatan dari agrikultur ke jasa, dimana jasa menjadi leading sector yang
dominan pariwisata (hotel, bisnis rumah kos, restoran).
“Pariwisata” inilah jawaban yang saya rasa paling tepat atas segala permasalahan yang
dihadapi bangsa Indonesia dalam skala nasional maupun dunia dalam cakupan yang lebih luas.
Permasalahan ini mencakup permasalahan ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun
permasalahan pemanasan global yang selalu menjadi topik pembahasan bangsa-bangsa
didunia.Ekonomi, permasalahan ekonomi adalah permasalahan yang paling mendasar yang
dihadapi bangsa Indonesia. Dengan Pariwisata maka akan tersedia lapangan pekerjaan bagi
semua disiplin ilmu mulai dari pegawai kasar sampai pemikir handal.
Tabel 2.1 jumlah penduduk yang bekerja di jasa perhotelan berbintang
(sumber statistic pariwisata 2012)
Tabel 2.1 menununjukan ada peningkatan lebih dari 1000 penduduk yang bekerja pada
hotel berbintang. Data tersebut masih belum termasuk penduduk yang bekerja pada hotel melati.
Jika itu kemudian dikembangkan maka angka pengangguran akan sedikit demi sedikit berkurang.
Selain itu jumlah usia produktif yang banyak mampu dialokasikan untuk industri kreatif salah
satunya sector pariwisata.
Tabel 2.2 sumber pendapatan DI Yogyakarta berdasarkan tahun
Tabel 2.2 membuktikan bahwa sumber pemasukan DI Yogyakarta dari sector pariwisata
mengalami banyak sekali kemajuan. Dalam empat tahun pendapatan dari sector pariwisata
meningkat hampir dua kali lipat. Jika setiap kota dan kabupaten berkomitmen untuk
meningkatkan sector pariwisata maka tidak mungkin berbagai masalah perkotaan seperti
kemiskinan dan kumuh akan diatasi. Sebab beberapa kota didunia yang konsen terhadap
pariwisata, setiap warga akan selalu berusaha untuk menjaga kebersihan dan kerapian kota agar
tercipta suasana nyaman.
BAB III
KESIMPULAN
Jumlah jumlah penduduk usia produktif di DI Yogyakarta ataupun di Indonesia
mengalami petumbuhan yang signifikan. Hal tersebut dapat menjadi beban ataupun kekuatan.
Jika dilakukan pengelolaan dan pemberdayaan, jumlah penduduk usia produktif akan menjadi
kreatif. Sehingga mampu menjadi motor pengerak ekonomi Indonesia. Namun jika salah urus hal
ini dapat menjadi beban Negara. Kareana semakin tingginya usia produktif yang menganggur
mka akan meningkatkan angka kriminalitas.
Penciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh komponen masyarakat, baik masyarakat
local maupun nasional. Selain itu kelestarian sumber daya alam dan kebudayaan Indonesia akan
selalu terjaga dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, dangan Pariwisata kita bisa
memberikan pendidikan kepada para pemuda penerus masa depan bangsa, bagaimana
bertanggung-jawab kepada diri sendiri, lingkungan, bangsa dan negara, dalam kaitan ekonomi,
politik, sosial, budaya, maupun pencegahan dampak pemanasan global dengan mulai Mencintai
dan menjaga keseimbangan alam
DAFTAR PUSTAKA
Buku Statistik Kepariwisataan tahun 2013, http://www.kotajogja.com/images/bukuSTATISTIK
%20KEPARIWISATAAN_2013.pdf Diakses pada tanggal 10 April 2014, pukul
19:39WIB
RancanganRPJMD2012-2016, http://www.jogjakota.go.id/app/modules/upload/files/dok-
perencanaan/RancanganRPJMD2012-2016.pdf Diakses pada tanggal 10 April 2014,
pukul 19:49WIB
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/diy/yogyakarta.pdf Diakses pada tanggal 10 April
2014, pukul 19:57WIB
http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/378/215322/pariwisata-untuk-indonesia-
dan-dunia Diakses pada tanggal 10 April 2014, pukul 20:19WIB