demografi korea selatan

6
Demografi Korea Selatan Negara: Republik Korea (Korea Selatan) Nama resmi: Daehanminguk Ibu kota: Seoul Kota-kota penting: Busan, Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon, Ulsan Luas: 99.313 km² Jumlah penduduk: 49,1 juta jiwa Pendapatan per kapita: 19.400 dolar AS Mata uang: Won Bahasa resmi: Bahasa Korea Wilayah benua/kontinen: Asia Tempat tertinggi: Halla-san (1.950 meter) Negara tetangga: Korea Utara Laut/Samudra: Laut Timur (Laut Jepang), Laut Kuning komposisi penduduk Korsel berjumlah 49,1 juta yang sekira 11,7 juta (24,6%) pemeluk agama Buddha, sekira 9,3juta (19,3 %) adalah pemeluk agama Kristen dan mayoritasnya pemeluk Konfusius. Penduduk Penduduk Korea adalah suatu masyarakat yang berasal dari satu etnik yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari etnik Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu. Statistik Penduduk Jumlah penduduk Korea Selatan adalah sekitar 48.289.037 orang (menurut statistik 2002) Di Korea Selatan setiap keluarga dihadkan untuk memiliki satu anak. Jumlah anak yang berlebihan di Korea Selatan akan dikenakan cukai yang sangat tinggi. Mata Pencarian Penduduk Mata Pencarian “Primer” sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencarian utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada saat ini merupakan mata pencarian yang paling tidak popular. Mata Pencarian “Sekunder” sepeti perkilangan pada awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat. Akan tetapi, pada tahun- tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun sedikit demi sedikit. Mata Pencarian “Tertiary” seperti perkhidmatan pada awalnya cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea . Hasil-Hasil Produksi Korea Dari bidang agrikultur :Beras, Gandum, Kacang Kedelai , Kentang Dari bidang peternakan: Lembu (untuk daging dan susu. Ayam ,Babi Hasil Perlombongann, antara lain batubara, bijih besi, timah, zink, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga. Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin , traktor dan sarana pertanian lain, semen, mineral, kimia, mesin diesel, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis.Eksport Utama, antara lain

Upload: rizky-surya

Post on 30-Jun-2015

294 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Demografi Korea Selatan

Demografi Korea SelatanNegara: Republik Korea (Korea Selatan)Nama resmi: DaehanmingukIbu kota: SeoulKota-kota penting: Busan, Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon, UlsanLuas: 99.313 km²Jumlah penduduk: 49,1 juta jiwaPendapatan per kapita: 19.400 dolar ASMata uang: WonBahasa resmi: Bahasa KoreaWilayah benua/kontinen: AsiaTempat tertinggi: Halla-san (1.950 meter)Negara tetangga: Korea UtaraLaut/Samudra: Laut Timur (Laut Jepang), Laut Kuningkomposisi penduduk Korsel berjumlah 49,1 juta yang sekira 11,7 juta (24,6%) pemeluk agama Buddha, sekira 9,3juta (19,3 %) adalah pemeluk agama Kristen dan mayoritasnya pemeluk Konfusius.PendudukPenduduk Korea adalah suatu masyarakat yang berasal dari satu etnik yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari etnik Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu.Statistik PendudukJumlah penduduk Korea Selatan adalah sekitar 48.289.037 orang (menurut statistik 2002) Di Korea Selatan setiap keluarga dihadkan untuk memiliki satu anak. Jumlah anak yang berlebihan di Korea Selatan akan dikenakan cukai yang sangat tinggi.

Mata Pencarian Penduduk

Mata Pencarian “Primer” sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencarian utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada saat ini merupakan mata pencarian yang paling tidak popular.Mata Pencarian “Sekunder” sepeti perkilangan pada awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat. Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun sedikit demi sedikit.Mata Pencarian “Tertiary” seperti perkhidmatan pada awalnya cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea .Hasil-Hasil Produksi KoreaDari bidang agrikultur :Beras, Gandum, Kacang Kedelai , KentangDari bidang peternakan: Lembu (untuk daging dan susu. Ayam ,BabiHasil Perlombongann, antara lain batubara, bijih besi, timah, zink, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga.Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin , traktor dan sarana pertanian lain, semen, mineral, kimia, mesin diesel, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis.Eksport Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Import Utama, antara lain bahan bakar.

Kebiasaan / TradisiAda sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengrealisasikan sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya.Tradisi sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fasa bulan. Oleh kerana itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fasa bulan yang dilihat.Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, iaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang), sancheonsin (dewa gunung dan sungai), yongwangsin (raja naga), seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah kerana dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang.

Page 2: Demografi Korea Selatan

Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan “complete food session”.Ada juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “nut cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama pertama tahun baru, “treading on the bridge” iaitu berjalan dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan “hanging a lucky rice scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang tahun.KesenianKesenian tradisional di Korea, dalam hal ini muzik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan “ lima dewa”.Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar).Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi). Tarian chunaengjeon ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa irwolseongsin dan dewa sancheonsin atas panen yang berhasil.BahasaBahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea . Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari.

:+: ~ Keadaan Penduduk ~ :+:          

Ras / Etnis

Penduduk Korea adalah suatu masyarakat yang berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu.

 

Statistika Penduduk

Jumlah penduduk Korea Selatan jauh lebih banyak dibandingkan Korea Utara karena perbedaan luas yang cukup besar. Jumlah penduduk Korea Selatan adalah sekitar 48.289.037 jiwa (menurut statistika 2002) sedangkan jumlah penduduk Korea Utara adalah 22.224.195 jiwa (menurut statistika 2002). Hal ini menyebabkan perbedaan kebijakan penduduk di negara tersebut. Di Korea Utara, setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki keluarga yang cukup besar (lebih kurang tiga orang anak tiap keluarga) sedangkan di Korea Selatan setiap keluarga diharus maksimal memiliki satu anak. Jumlah anak yang berlebihan di Korea Selatan akan dikenakan pajak yang sangat tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk Korea per tahun pada saat ini adalah 0,6% dan diperkirakan akan turun menjadi 0,06% pada tahun 2020.

 

Mata Pencaharian Penduduk

Page 3: Demografi Korea Selatan

Dari grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa:

Mata Pencaharian “Primer” (hijau) sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencaharian utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada saat ini merupakan mata pencaharian yang paling tidak popular.

Mata Pencaharian “Sekunder” (Merah) sepeti pertambangan dan manufaktur pada awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat. Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun sedikit demi sedikit.

Mata Pencaharian “Tersier” (Biru) seperti pelayanan dan jasa pada awalnya cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea .

 

Hasil-Hasil Produksi Korea

Dari bidang agrikultur (total produksi tahun 2001)1. Beras (5.515.000 ton)2. Gandum (272.000 ton)3. Kacang Kedelai (140.000 ton)4. Kentang (205.000 ton)

Dari bidang peternakan (total produksi tahun 2001)1. Sapi (untuk daging) (1.406.000 ekor)

Page 4: Demografi Korea Selatan

2. Sapi (untuk susu) (548.000 ekor)3. Ayam (102.393.000 ekor)4. Babi (8.720.000 ekor)

Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga, timbel, seng, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga.

Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain, semen, mesin pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis.

Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Impor Utama, antara lain bahan bakar.

Perlunya langkah-langkah mendesak untuk menanggulangi

tingkat angka kelahiran terendah dunia 

2009-11-19

Angka kelahiran yang rendah di Korea Selatan telah cukup serius sehingga memerlukan langkah-langkah yang mendesak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurut "Keadaan Populasi Dunia 2009," sebuah laporan statistik tahunan oleh Dana Kependudukan Persatuan bangsa-bangsa dan Federasi Penduduk Berencana Korea, total tingkat kesuburan negara Korea mencapai 1,22 yang merupakan angka terendah kedua di antara 185 negara yang disurvei. Tingkat kesuburan terendah sebesar 1,21 ada di Bosnia dan Herzegovina. Tingkat kesuburan rata-rata dunia adalah 2.54. Total tingkat kesuburan, atau TFR, mewakili rata-rata jumlah anak yang lahir dari seorang wanita selama masa suburnya.

TFR paling tidak harus mencapai 2,3 untuk mempertahankan populasi pada tingkat saat ini. Dengan kata lain, jika angkanya rendah dari 2.3, maka populasi suatu negara akan berkurang. Yang lebih buruk lagi adalah, ternyata jumlah perkawinan dan kelahiran di Korea Selatan menurun. Jika tren ini dibiarkan tak terkendali, maka TFR akan terus turun dan jumlah populasi Korea secara mutlak akan berkurang mulai dari tahun 2018.

Perubahan demografis yang drastis juga akan membawa masalah-masalah sosial yang serius, seperti kekurangan tenaga kerja, penyusutan pasar domestik, pengurangan pajak pendapatan, dan kondisi keuangan yang memburuk, yang pada gilirannya akan menyebabkan pendapatan rendah dan angka kelahiran yang rendah, dimana akan menciptakan lingkaran setan. Masalah populasi yang cepat menua juga mulai serius sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran, tetapi jumlah kaum muda yang harus mendukung orang tua berkurang, dikarenakan rendahnya angka kelahiran.

Dikhawatirkan bahwa penyusutan konsumsi dalam negeri dan kekurangan tenaga kerja akan menurunkan potensi pertumbuhan negara dari saat ini 4,6 persen menjadi 2,9 persen pada 2020. Pada tahun 2005 7,9 orang yang bekerja mendukung seorang lansia, tetapi pada tahun 2050 hanya 1,4 orang yang bekerja saja yang dapat mendukung orang-orang yang lebih tua. Potensi penurunan tingkat pertumbuhan populasi dan penuaan populasi akan mengakibatkan penyusutan dari keseluruhan kekuatan ekonomi dan menciptakan gesekan di antara kelompok usia, yang secara keselurhan akan mempengaruhi integritas sosial.

Pemerintah kini berniat untuk mendorong angka kelahiran, tetapi tingkat kelahiran yang rendah bukanlah masalah sederhana yang dapat diselesaikan dengan beberapa kebijakan.

Menurut laporan baru-baru ini oleh Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan tentang persepsi masyarakat mengenai angka kelahiran yang rendah, banyak orang yang menjawab bahwa alasan utama rendahnya angka kelahiran adalah beban keuangan. Dengan demikian, efek yang terlihat hanya dapat diharapkan jika persepsi masyarakat tentang melahirkan dan merawat anak meningkat dan infrastruktur ramah-keluarga dibangun, bersama dengan bantuan ekonomi.

Page 5: Demografi Korea Selatan

Jika angka kelahiran rendah yang ada terus berlanjut, maka kemungkinan Korea Selatan akan berhadapan dengan perekonomian yang tidak dapat dipulihkan kembali dan krisis sosial. Memang ada masalah keuangan dan yang lainnya, namun segenap uapaya harus dilakukan untuk menjalankan langkah-langkah yang lebih realistis yang dapat memiliki pengaruh langsung dan terlihat.