film dan identitas nasional korea selatan: studi komparasi

11
Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan Secretly Greatly Amirah Anis Thalib Magister Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga Abstrak Fabrikasi film tidak semata-mata ditujukan untuk menghibur penonton namun juga untuk mempengaruhi penonton melalui gagasan sang kreator yang salah satunya adalah gagasan mengenai identitas nsional. Penulis akan memaparkan bagaimana identitas nasional dihadirkan dalam dua film produksi Korea Selatan pada tahun 2013 yaitu A Wonderful Life dan Secretly Greatly. Melalui analisis yang dilakukan terhadap tiap karakter utama di kedua film, dapat disimpulkan bahwa terdapat kegalauan atas konsep identitas nasional Korea Selatan. Kata kunci: film, identitas nasional, Korea Selatan Abstract Fabrication of film is not solely intended to entertain the audience but also to influence them through the film maker’s ideas, one of them is national identity. The author will explain how national identity is presented in two South Korean films in 2013, they are A Wonderful Life and Secretly Greatly. Through analysis of each of the main characters in the two films, it can be concluded that there are confusions over the concept of South Korean’s national identity. Keywords: film, national identity, South Korea SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial http://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC Volume 2, Nomor 1, April 2018 PISSN 2580-8567 EISSN 2580-4431

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

36 Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan ...

Film dan Identitas Nasional Korea Selatan:Studi Komparasi pada Film My Little Hero

dan Secretly GreatlyAmirah Anis Thalib

Magister Kajian Sastra dan BudayaUniversitas Airlangga

Abstrak

Fabrikasi film tidak semata-mata ditujukan untuk menghibur penonton namun juga untukmempengaruhi penonton melalui gagasan sang kreator yang salah satunya adalah gagasanmengenai identitas nsional. Penulis akan memaparkan bagaimana identitas nasionaldihadirkan dalam dua film produksi Korea Selatan pada tahun 2013 yaitu A WonderfulLife dan Secretly Greatly. Melalui analisis yang dilakukan terhadap tiap karakter utamadi kedua film, dapat disimpulkan bahwa terdapat kegalauan atas konsep identitasnasional Korea Selatan.

Kata kunci: film, identitas nasional, Korea Selatan

Abstract

Fabrication of film is not solely intended to entertain the audience but also toinfluence them through the film maker’s ideas, one of them is national identity.The author will explain how national identity is presented in two South Koreanfilms in 2013, they are A Wonderful Life and Secretly Greatly. Through analysis ofeach of the main characters in the two films, it can be concluded that there areconfusions over the concept of South Korean’s national identity.

Keywords: film, national identity, South Korea

SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial http://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICCVolume 2, Nomor 1, April 2018PISSN 2580-8567 EISSN 2580-4431

Page 2: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

37SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

PENDAHULUAN

Praktik menonton film sejak awal kemuncu-lannya masih bertahan hingga sekarang. Caramenikmati film mengalami perkembangan, mulaidari pergerseran dari menikmati film di gedungbioskop beralih ke memutar rekaman video yangbisa dilakukan di rumah. Bahkan di era internetini menikmati film dapat dilakukan dimanapundengan menggunakan teknologi smart phone.Terlepas dari hal itu, sinema selalu dapat menjaditren budaya populer, sebagai contoh film 5 cm,film produksi Indonesia yang pada tahun 2012lalu memunculkan tren naik gunung terutamaGunung Semeru di kalangan anak muda. Tidakhanya sebagai hiburan, film juga dapat diman-faatkan sebagai alat untuk menghegemonipenonton. Layaknya yang dilakukan penguasaterhadap rakyatnya. Bukan hal baru bahwabanyak penguasa - negara - mengatur ketentuandan pengawasan dalam berbagai hal termasukfilm. Hal ini dilakukan tentu untuk kepentinganpolitik penguasa yang menjabat. Salah satunegara yang terlibat dalam industri film adalahKorea Selatan.

Korea Selatan berhasil menarik perhatianmelalui hallyu atau budaya nya yang disebarkanke seluruh dunia. Diantara berbagai budaya, k-pop atau budaya populer Korea Selatan meru-pakan yang paling banyak mendapat perhatianmelalui produk musik, drama, juga film. (Connor,2009). Dalam tulisan ini akan dibahas relasiantara film dan identitas nasional suatu negara.Film yang akan dianalis adalah dua film berjudulMy Little Hero dan Secretly Greatly kedua filmini mengangkat isu identitas di dalamnya. Analisisakan dilakukan dengan menggunakan metodekomparasi.

Film My Little Hero merupakan film bergenredrama musikal karya sutradara Kim Sung-Hoonyang rilis pada 10 Januari 2013. Film ini meraih

penghargaan di PaekSang Arts Award pada Mei2013 dengan kategori Best New Actor yang diraih oleh Ji Dae-Han sebagai pemeran Young-Kwang. Film ini berkisah tentang pengarah musikbernama Yoo Il-Han (diperankan oleh Kim Rae-Won) yang dulunya cukup diperhitungkan sampaiakhirnya mengalami kerugian finansial. Kini diahanya mengarahkan musik untuk anak-anak. Diamencoba peruntungan dengan bergabung dalamsebuah kompetisi musik di TV. Kompetisi denganpendanaan besar ini bertujuan menghasilkanseorang penyanyi yang akan menampilkanmusikalisasi Raja Jungjo dari dinasti Joseon dipanggung Broadway. Dalam kompetisi ini setiappengarah musik bertugas memilih satu anak untukdibimbing. Dia memilih anak laki-laki bernamaYoung-Kwan atau Glory yanng merupakanketurunan Korea-Filipina. Masalah mulai munculketika dia merasa anak yang dia pilih tidakmemiliki kemampuan untuk menampilkan apapun.

Film Secreatly Greatly disutradarai olehJang Cheol-Soo ini bergenre action, komedi, dandrama. Film yang rilis pada 5 Juni 2013 ini telahmeraih beberapa penghargaan di Daejong FilmAwards pada November 2013 dengan kategoriBest New Actor yang diraih Kim Soo-Hyun, sertadi PaekSang Arts Award pada Mei 2014 untukkategori Best New Actor dan Most Popular Actoryang diraih Kim Soo-Hyun. Secretly Greatlyberkisah tentang Won Ryu-Hwan (diperankanoleh Kim Soo-Hyun), yang ditugaskan menjadimata-mata di Korea Selatan dengan misi utamareunifikasi negara. Selama menjadi mata-matadi Korea Selatan, dia ditempatkan di sebuahdesa dan tidak mendapat insentif apapun darinegaranya. Dia juga diharuskan menyamarkanmenjadi seorang yang mengalami keterbela-kangan mental bernama Bang Dong-Gu. Setelahdua tahun penyamaran dan mengamati pendudukdesa di Korea Selatan, datang mata-mata lain

Page 3: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

38 Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan ...

dari Korea Utara, yaitu Rhee Hae-Rang yangmenyamar menjadi musisi bernama Kim Min-Su yang disusul oleh Rhee Hae-Jin yangmenyamar menjadi siswa sekolah menengah.Selama penyamaran, mereka menunggu misiyang akan ditugaskan hingga suatu ketika terjadiperubahan politik di Korea Utara yang disusuldengan perintah bagi seluruh mata-mata yangada di Korea Selatan untuk bunuh diri

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemu-kakan sebelumnya pada bagian latar belakang,maka rumusan masalah yang akan dikaji padabagian-bagian selanjutnya adalah,

“Bagaimana film A Wonderfu Life dan Se-cretly Greatly menghadirkan konsep identitasnasional?”

KAJIAN PUSTAKA

Sinema Nasional Korea Selatan

Fenomena bangkitnya industri film KoreaSelatan dijelaskan oleh Sung Kyung Kim dalamtulisannya ‘Renaissance of Korean NationalCinema” as a Terrain of Negotiation andContention between Global and the Local:Analysing two Korean Blockbusters, Shiri (1999)and JSA (2000). Menurutnya ada beberapa halyang memicu fenomena ini, pertama sentimenkebangsaan diantara warga negara setelah krisisfinansial pada 1997 yang menyebabkan bangkrutnyabeberapa konglomerat. Krisis finansial iniberpengaruh besar terhadap perubahan yangterjadi pada kehidupan warga Korea Selatanyang dalam prosesnya memunculkan gerakan-gerakan pemersatu Korea yang salah satunyaadalah gerakan pemboikotan film Hollywooddan kampanye menonton film Korea oleh parafilmmaker (Sung).

Kedua, industrialisasi dan penataan ulangterhadap industri film juga merupakan faktorpengantar femonena bangkitnya perfilman Korea

Selatan. Sebelumnya, perfilman Korea Selatandibatasi oleh beberapa sensor yang ditetapkanoleh rezim pemerintah otoriter, terutama rezimPark Jung-Hee (1963-1979) dan rezim ChunDo-Hwan (1980-1988). Pada kedua rezim ini,film Korea apapun yang mengangkat tema politikdan menunjukkan situasi sosial yang brutaldilarang untuk diproduksi dan diputar (Ibid).Setelah terpilihnya presiden Kim Young-Sam(1993-1997), terjadi banyak perubahan di negaraini baik itu sosial, politik, ekonomi, dan budaya.Sejak pergeseran ini industri film Korea Selatanterlahir kembali. Lepasnya sensor yang ketatterhadap film membuat para filmmaker lebihleluasa dalam menyuarakan isu-isu tertentu. Bahkanberedar anekdot bahwa Presiden Kim mening-katkan dukungannya pada industri media danbudaya karena terispirasi dari keuntungan filmJurassic Park yang menyamai ekspor 1.5 jutamobil Hyundai.(Vick, 2009:37).

Perubahan lain yang terjadi terkait dengandukungan terhadap perfilman Korea selatanmuncul dari berbagai kalangan seperti penanamanmodal dan usaha produksi film domestik padapertengahan 1990-an yang dilakukan olehkonglomerat-konglomerat finansial. Hal ini tentusaja mengindikasikan perubahan persepsi terhadapsinema dari yang semula hanya dianggap kesenianmarjinal menjadi industri yang menguntungkan.Selain pendanaan yang stabil dari investor, parapemuda Korea Selatan turut berperan dalampergerakan demokratis guna mengembangkanperfilman negara dengan membentuk ulangindustri melalui kebijakan film yang lebih progresifdan liberal serta pembentukan ‘Korean FilmCouncil’. Dukungan dari pemerintah juga terusmengalir. Pada rezim selanjutnya, Kim Dae-Jung(1998-2002), beberapa kebijakan terkait promosifilm diluncurkan seperti ‘Dana Promosi Film’,dan ‘Dana Promosi Kebudayaan’ dan mempro-

Page 4: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

39SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

mosikan investasi pribadi industri perfilmanmelalui sisten insentif pajak. (Kim)

Melalui perjuangan dan proses yang panjang,sinema Korea Selatan kini bisa dibilang menjadiraja di negaranya dan di Asia, menjadi rivalsinema Hollyywood yang sudah lama merajaiindustri film di dunia. Menariknya, sinema Ko-rea Selatan dikenal kental dengan unsur-unsurkhas seperti bintangnya yang merupakan keturunanasli Korea, penggunaan bahasa nasional Korea,serta pemunculan nilai-nilai serta warisan budayanasional yang biasa dipraktikkan oleh masyarakat.Dalam Kajian budaya, hal-hal tersebut merupa-kan penanda identitas.

Identitas merupakan suatu esensi yangdapat dimaknai melalui tanda-tanda selera,kepercayaan, sikap, dan gaya hidup.Identitas dianggap bersifat personal sekaligussosial dan menandai bahwa kita sama atauberbeda dengan orang lain. Identitas bukanlahsesuatu yang serta merta kita miliki, iamerupakan konstruksi diskursif yangberubah maknanya menurut ruang, waktu,dan pemakaian (Barker, 2000: 174-175).

Dalam hal ini, konteks identitas yangdikonstruksi melalui film sudah bukan lagibersifat personal atau sosial, tapi sudah bersifatnasional. Film yang merupakan produk yangbanyak dikonsumsi sebagai seni maupun hiburanoleh masyarakat menjadi sarana penyebar nilai-nilai ke-Korea Selatan-an.

Sinema dan Identitas Nasional

Dalam beberapa usaha untuk memahamihubungan antara film dan kebudayaan banyakditemukan asumsi bahwa terdapat relasi bersifatrefleksionis yang melihat film sebagai sebuahrefleksi dari kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai dominan dari suatu kebudayaan (Griffithdalam Turner, 1988: 152). Kemudian munculpandangan lain dalam peletakan hubungan antarafilm dan masyarakat dalam kategori yang lebihluas dari hubungan representasi dari apapun

(foto, lukisan, novel, film) terhadap kebudayaanmereka. Film tidak merefleksikan atau bahkanmerekam kenyataan, layaknya medium repre-sentasi lainnya ia mengkonstruksi dan merep-resentasi gambar-gambar dari kenyataan melaluikode-kode, ketentuan-ketentuan, mitos-mitos,dan ideologi-ideologi dari kebudayaan yangbersangkutan maupun dengan praktik-praktikpenandaan medium (Ibid).

Pelbagai kode, konvensi, mitos, serta ideologiyang ditampilkan dalam film dapat menunjukkanapapun yang diinginkan oleh filmmakers, ter-masuk menunjukkan identitas nasional. Identitasnasional merupakan sebentuk identifikasi yangdiekspresikan negara-bangsa melaui simbol-simbol dan diskursus-diskursus. Narasi kebangsaandapat dipahami sebagai komunitas politis yangdibayangkan sebagai sesuatu yang bersifat terbatassecara inheren sekaligus berkedaulatan (Anderson,2001: 8). Bangsa terbayang karena anggotanyatidak akan mengenal sebagian besar anggota lain,tapi dalam benak tiap anggota hidup bayangantentang kebersamaan mereka (Ibid).

Sebagai pihak yang berkuasa atas bangsa,tentunya negara memiliki kepentingan untukmengatur hajat hidup warganya, termasuk mena-namkan ideologi kebangsaan yang dapat dilaku-kan dengan berbagai hal, seperti mengkonstruksiidentitas nasional. Kuasa akan menjadi pangkaldari perintah apapun di masyarakat. Semakinabsolut asal-muasalnya, makan semakin lengkapkuasanya. (Laclau dan Zac, 1994:17) Jikaseorang individu atau sebuah kelompok mem-punyai kekuasaan absolut dalam masyarakat,maka kelompok lain tidak dapat memilikiidentitas lain sebagai pengaruh yang diperolehdari kuasa tersebut, akibatnya, mereka juga akanmenjadi bagian dari identitas kelompok dominan.Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa identitastermediasi melalui mekanisme identifikasi (Ibid).

Page 5: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

40 Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan ...

Menurut Barker (2004, 92), Identifikasi melibat-kan proses pendeskripsian, penamaan, danpengklasifikasian.

PEMBAHASAN

Identitas Nasional dalam Film My LittleHero dan Secretly Greatly

Dalam bagian ini, bentuk-bentuk identitasnasional yang ada dalam film My Little Hero danSecretly Greatly dijabarkan dengan meng-komparasi karakter Young-Kwan dalam film MyLittle Hero dan Won Ryu-Hwan dalam filmSecretly Greatly karena dalam kedua film itukedua karakter merupakan pemeran kunci danmengalami krisis yang berkaitan dengan identitas.Analisis yang sifatnya naratif diperlukan gunamengetahui komponen yang terkandung, nilai-nila-, cita-cita, serta ideologi dalam media dan

bentuk kultural apapun (Stokes, 2003: 72).Sumber data dari tulisan ini adalah film My LittleHero dan Secretly Greatly yang telah dilengkapiteks terjemahan berbahasan Indonesia.

3. 1. Penokohan Young-Kwan dalam FilmMy Little Hero

Penerimaan Masyarakat terhadapYoung-Kwan yang Berdarah Campuran

Umumnya, film-film Korea Selatan di-bintangi oleh aktor dan aktris keturunan Koreamurni. Namun di film My Little Hero, salah satutokoh kunci, yaitu Young-Kwan ditampilkansebagai sosok berdarah campuran Korea-Filipina.Ji Dae-Han, pemeran tokoh ini juga berdarahcampuran Korea- Sri Lanka. Ciri-ciri fisik yangada pada tokoh Young-Kwan cukup berbedadengan orang Korea pada umumnya. Young-Kwan bermata lebar dan berkulit kecoklatan.

Young-Kwan atau Glory

Kenyataan bahwa dia tidak murni Koreamendatangkan kesulitan pada hidupnya. Dalamfilm ini Young-Kwan atau Glory terpilih untuktampildalam acara audisi untuk drama musikalRaja Joseon. Namun muncul resistensi daribeberapa pihak atas terpilihya Young-Kwan

Bu, tidakkah seharusnya orang Koreayang memerankan raja kita?

(My Little Hero, 00:07:03)

Penggalan dialog diatas menegaskan ketidak-setujuan dari orang yang murni Korea terkait

dengan peran yang akan dilakoninya. NamunYoung-Kwan tidak terlalu memikirkan hal ini,dia membuktikannya dengan menyemangatiSung-Joon, teman satu sekolahnya yang jugaberdarah campuran.

Young-Kwan: Bagaimana dengan sepakbola?Bukankah kau mau jadi bintang?

Sung-Joon : Tidak di Korea, tidak untukbocah kulit hitam.Orang-orangmacam kita harus tahu diri dalambermimpi.

Page 6: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

41SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

Young-Kwan: Orang macam kita?

Sung-Joon : Lupakan.

(My Little Hero, 00:21:21)

Teks diatas menegaskan wacana bahwa tidakada ruang bagi etnis selain Korea murni meskipunkewarganegaraan mereka adalah Korea. Selan-jutnya pernyataan dalam film yang dilontarkanoleh penata musik yang akan membina Young-Kwan juga menegaskan hal ini.Yoo Il-Han : Ini tidak beres, siapa yang mau

memilihnya menjadi orang Korea?(My Little Hero, 00:27:26)Sung-Hee : Kalau warna kulit jadi masalah,

dia takkan berada di sini.Yoo Il-Han : Bagaimana mungkin orang-orang

memilih orang Malaysia untuk jadiraja Korea?

Sung-Hee : Dia dari Filipina, kan?

Yoo Il-Han : Sama saja.

(My Little Hero, 00:28:59)

Pernyataan-pernyataan diatas dilontarkanYoo Il-Han setelah bertemu Young-Kwan secarafisik. Padahal sebelumnya dia sendiri yang memilihYoung-Kwan karena kualitas suaranya. Namundi sisi lain, Yoo Il-Han dan beberapa orangbersikeras bahwa pemeran Raja Joseon haruslahorang Korea murni. Keteguhan pendapat YooIl-Han di sisi lain, dilandasi oleh kekuatirannyaatas perkembangan karir pribadinya karena kontesini merupakan jalan penting demi kemajuankarirnya. Dia takut Young-Kwan malah akanmenghambat jalannya.

Akan tetapi dalam film My Little Hero tidaksemua orang Korea asli mendiskriminasi Young-Kwan.

Soo-Hee :Ya, warna kulitnya memangberbeda tapi dia lahir danbesar di sini, dan dia adalah

warga negara Korea, jadisiapa bilang dia tak bolehmemerankan raja kita?Apakah aku salah?

(My Little Hero, 00:46:51)Soo - Hee : Mari kita perjuangkan ke

stasiun TV. Korea cukupliberal untuk menerimakeluarga multibudaya...

Ibu Young-Kwan : Kenapa kami butuh pene-rimaan?

Soo-Hee : Maaf?

Ibu Young-Kwan : Apakah kami sebegitumenyedihkan? Kau merasakasihan dengan kami? Or-ang-orang macam kalianadalah yang paling buruk,memberi kami harapanpalsu. Seperti ayahnyaGlory, dan sutradara Yu.

(My Little Hero, 01:36:18)

Penggalan dialog-dialog diatas tampaknyaingin menumbangkan wacana fanatisme akandarah murni yang tumbuh pada masyarakatKorea Selatan dengan memunculkan narasidalam film tentang ke liberal-an Korea Selatanyang menandai bahwa negara ini siap denganadanya multikulturalisme. Meskipun memangtidak dapat dipungkiri bahwa terjadi pro dankontra terhadap multikulturalisme dalam konteksmasyarakat Korea Selatan di luar film ini. Sepertiyang terjadi pada saat terpilihnya seorangkelahiran Filipina sebagai sebagai anggotalegislatif,

“...some South Koreans expressed discom-fort about Philippines-born Jasmine Leebeing elected the first non-ethnic Koreanassemblyman in the 2012 CongressionalElection.21 Although Lee is a naturalizedcitizen

Page 7: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

42 Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan ...

(citizenship granted by the government af-ter the person fufills specific immigrationrequirements) of South Korea, she is stillviewed as an outsider as she is not ethni-cally Korean.” (New York Times, dalamSeow: 2013)

Di sisi lain sebagian masyarakat Korea Selatan,menurut Kang Won-Taek yang telah melakukansurvey atas identitas nasional Korea Selatan danpemahaman kebangsaan Korea (dalam Lee,2009: 4-5) menunjukkan bahwa kefanatikanakan homogenitas etnis akan berubah,

“We have lived for a long time within themyth of the homogeneous race. Such a mythof racial homogeneity, of the Korean peopleas descendants of the same ancestor hascome under challenge as the ethnic compo-sition of Korean society has been trans-formed. As more and more foreign workerscome to reside in South Korea, and moreKorean citizens marry foreigners and have“mixed-blood” offspring, the identity of theSouth Korean people, will continue to un-dergo change.”

Ayah yang menjadikan Young-Kwanseorang Korea

Young-Kwan terlahir dari Ibu Filipina danayah yang murni Korea. Dalam film dikisahkanbahwa ayah Young-Kwan meninggalkannya danibunya. Bagi Young-Kwan, ayahnyalah yangmenjadikannya seorang Korea.

“Tapi kau orang Korea meski tak punya ayah.”“Tanpa ayahku, aku bukan orang Korea.”“Tentu tidak benar.”

“Apapun itu, kau adalah orang Korea. Takperlu pulang ke Filipina karena... ayahmu takkanmengizinkanmu. Benar, kan?”

(My Little Hero, 01:25:42)

Meski telah disemangati oleh banyak orangbaik itu keluarga, kawan, maupun tim produksidi stasiun TV, Young-Kwan tetap merasa inferioratas statusnya sebagai orang Korea. Dia dapatmembesarkan hati temannya yang juga berdarahcampuran, namun di sisi lain terdapat pergolakandalam dirinya untuk memiliki penanda bahwa diaadalah orang Korea melalui kehadiran sang ayah.

3. 2. Penokohan Won Ryu-Hwan dalam FilmSecretly Greatly

Penerimaan Masyarakat terhadap WonRyu-Hwan sebagai Etnis Korea Murni

Dalam film Secretly Greatly, Won Ryu-Handitampilkan sebagai seorang yang murni berdarahKorea. Dengan ciri-ciri fisik layaknya orangKorea kebanyakan, yaitu berambut hitam lurus,bermata sipit, dan berkulit putih kekuningan.Dalam film dia bertugas untuk menjalankan misisebagai pasukan elite rahasia 5446 untuk menjadimata-mata di Korea Selatan dengan misi utamareunifikasi dua negara. Pemunculan narasireunifikasi negara erat kaitannya dengan kontekssejarah konflik antara Korea Selatan dan KoreaUtara yang sampai sekarang masih berperang.

Page 8: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

43SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

Dua tahun setelah pengugasan itu, di Seoul,Korea Utara, Won Ryu-Hwan hidup sebagaipemuda yang mengalami keterbelakangan mentalbernama Bang Dong-Gu yang tinggal di sebuahdesa. Selama tinggal di desa, dia bekerja padaJeon Soon-Im, wanita berusia 58 tahun yangmemiliki usaha toko kelontong. Setiap haritugasnya menjaga toko, menyapu, dan meng-antarkan barang pada pembeli, sebagai upahnyaBang Dong-Gu atau Won Ryu-Hwan diijinkan

untuk menempati kamar di lantai dua, mendapatupah kerja setiap bulannya, serta makan darimajikannya. Dari toko kelontong itu dia bisamengamati tindakan setiap warga desa. SosokBang Dong-Gu yang dikenal dan disukai banyakwarga desa tidak hanya karena perbedaanperilakunya yang tidak sama dengan kebanyakanorang, tapi juga karena dia dikenal ramah, sukamenolong, dan akrab dengan warga desa.

Penampakan secara fisik Won Ryu-Hwan yang merupakan etnis Korea

Penyamaran sebagai Bang Dong-Gu

Diterimanya sosok Bang Dong-Gu dalamlingkungan sosial di desa tidak semata-mta karenakebaikan yang dia lakukan. Sosoknya yangmerupakan etnis Korea murni juga berperan

karena jika tidak demikian, penerimaan masya-rakat terhadapnya barangkali akan berbeda,seperti misalnya penerimaan masyarakat terhadapYoung-Kwan di film My Little Hero. Hal ini

Page 9: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

44 Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan ...

menunjukkan homogenitas etnis yang menjadidasar dalam memandang sesama manusia.

“South Korean national identity is basedon ethnic homogeneity. The population ofSouth Korea in 2011 was 49.78 million, 97.25per cent of them ethnic Koreans. This singleethnic society facilitated the smooth spreadof the nationalistic sentiment among thepeople. Their strong sense of unity and na-tional pride stem from an identity based ona common bloodline and a shared ancestry.”(Seow, 2013:4)

Peryataan diatas serta bukti-bukti dari filmturut menegaskan hal ini. Kemudahan dalamberbaur dengan penduduk Korea Selatan dapatdengan mudah dia dapatkan karena adanya rasapersatuan atas dasar kesamaan etnis yangmenumbuhkan perasaan kebangsaan.

Won Ryu-Han Sebagai Warga Negara KoreaUtara

Di negara asalnya, Korea Utara, dia adalahsalah satu pemimpin kelompok dalam satuanpasukan rahasia khusus 5446 dari partai “RedCliff Flower”. Dia telah melalui pelatihan militerselama 9 tahun.

Pasukan 5446 yang dibentuk Kim Jong-Il danLee Mu-Hyeok 16 tahun yang lalu. Pasukanini merupakan orang-orang pilihan yangtelah mengalahkan puluhan pasukan berbakat.Mereka dilatih secara brutal, hingga sepertisekumpulan hewan buas. Mereka yang tidakpatuh akan menjadi tawanan bodoh. (SecretlyGreatly, 00:29:34)

Penggalan teks diatas menunjukkan karaktersetiap anggota pasukan rahasia 5446 termasukWon Ryu-Hwan yang dalam film menarasikandirinya yang sebenarnya sebagai sosok yangberbeda dengan Bang Dong-Gu,

Won Ryu-Hwan: Aku terlahir seperti anjingliar. Dibesarkan sebagai monster

(Secretly Greatly, 00:01:19)

Di negaraku aku adalah pejuang revolusi.Di tempat ini aku adalah mata-mata.

(Secretly Greatly, 00:01:34).

Selain itu, selama dua tahun menyembunyi-kan identitas di Korea Selatan dan dianggap telahdiabaikan oleh partai juga negara, Won Ryu-Han tetap menjalankan penyamarannya hinggadatang perintah lain kepadanya. Namun disisilain dia telah membaur dengan warga desa laintempat dia menyamar di Korea Selatan.

Pada potongan gambar diatas (SecretlyGreatly, 00:57:23) terlihat bahwa Won Ryu-Hwanberkumpul bersama warga desa untuk menikmatihidangan dan bernyanyi bersama.

Ketika diturunkan misi kepada seluruhpasukan rahasia untuk bunuh diri atau menunggudibunuh oleh agen yang akan dikirim ke Korea

Selatan pun dia menyanggupi. Meskipun memangmasih ragu untuk segera melaksanakannyamengingat pengorbanannya atas republik dankebimbangannya atas keselamatan ibunya diKorea Utara. Akhirnya dia memutuskan untukkembali ke tanah airnya menemui ibunya terlebihdahulu. Namun pada saat yang bersamaan

Page 10: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

45SATWIKA: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

instruktur militer Korea Utara telah tiba di KoreaSelatan untuk mengeksekusi prajurit rahasia5446 yang tersisa. Mesipun demikian, Won Ryu-Hwan tetap melanjutkan niatnya dengan berusahameminimalisir kerusakan yang akan terjadi di desajika pihak Korea Utara benar-benar datang.

Won Ryu-Hwan: Dalam tubuh kita terdapatpelacak. Komrad instruktur militer selalumengikuti kita selama ini.Lee Hae-Rang: Baguslah, kita tidak perlurepot mencarinya.Won Ryu-Han: Jangan tunggu dia di desaini. Orang-orang di sini bisa berada dalambahaya(Secretly Greatly, 01:23:30)

Percakapan di atas mempertegas bahwadalam diri Won Ryu-Hwan dan Lee Hae-Rangyang juga pasukan rahasi 5446 telah tumbuhkepedulian atas kelangsungan hidup warga didesa tersebut. Ini terkait dengan nilai-nilaiKonfusianisme yang telah berpengaruh sejahmasa dinasti Choson (1392) di Korea Selatan.Nilai-nilai tersebut menekankan pada kemanusiaan,etika moralitas, spiritualitas, kebajikan, harmoni,kepercayaan, kesopanan, keadilan, dan kesetiaan(Baoyun dalam Yim, 2002: 38). Dapat dikatakanbahwa nilai-nilai Korea Selatan sedikit banyaktelah diterima oleh Won Ryu-Han.

4. KesimpulanMelaui media, filmmakers dan negara,

sebagai pihak yang berkuasa dapat meluncurkandiskursus tentang identitas nasional yang ter-konstruksi dalam media. Dalam film, tidak hanya

konsep identitas nasional yang dapat dibahas dalamkedua film ini, ideologi yang berusaha disebarkandibalik kedua film ini menarik untuk dianalisislebih lanjut. Berdasarkan analisis terhadap duakarakter tersebut diketahui bahwa identitasnasional yang ditampilkan dalam film kedua filmmerepresentasikan kegalauan atas konsepidentitas nasional Korea Selatan. Di film MyLittle Hero ditunjukkan bahwa identitas yangberdasarkan kemurnian darah atau homogenitasetnis sebagai pemersatu dan kebanggan mulaibergeser menjuju identitas bersifat multikulturyang lebih cair. Meskipun demikian, pergeseranitu masih disertai kegalauan akan cita-citakemurnian etnis yang semata-mata merupakannostalgia yang disisakan sejak jaman pendudukanJepang. Dalam film Secretly Greatly, identitasnasional Korea Selatan ditandai dengan kemurnianras serta pengaplikasian pengaruh nilai-nilaiKonfusionisme peninggalan dinasti Choson.Sehingga, seseorang dapat dengan mudahmenjadi dan diakui tanpa curiga sebagai seorangKorea Selatan asal berdarah murni, tanpa pedulibahwa orang tersebut berstatus warga negaraasing. Teks-teks lain di luar kedua film jugamenyatakan bahwa kegalauan ini juga terjadidalam konteks masyarakat etnis Korea Selatanyang pada kenyataannya sudah tidak homogenlagi. Bukankah globalisasi yang telah berlangsunglama semestinya menjadikan identitas nasionallebih cair?

Page 11: Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi

46 Film dan Identitas Nasional Korea Selatan: Studi Komparasi pada Film My Little Hero dan ...

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Benedict. 2001.Imagined Community:Komunitas-Kounitas Terbayang. Yogyakarta:Insist.

Barker, Chris. 2000. Cultural Studies: Teori &Praktik. Bantul: Kreasi Wacana.

Barker, Chris. 2004. The SAGE Dictionary ofCultural Studies. London, Thousand Oaks, &New Delhi: Sage Publications.

Connor, Mary E. (ed.). 2009. Asia in Focus:The Koreas. Santa Barbara, Denver, &Oxford: ABC-CLIO.

Laclau, Ernesto (ed.). 1994. The Making of Poli-tical Identities. London & New York: Verso.

Laclau, Ernesto (ed.). 1994. The Making ofPolitical Identities. London & New York:Verso.

Lee, Jee Sun E. 2009. Post-unification KoreanNational Identitity. USKI Working Re-search Paper Series. Vol. April. Hal. 3-17.

Seow, Jing Yin. 2013. Pride of the People: SouthKorea and Korean Nationalism. Isis Focus.No.8. Hal 4-8.

Stokes, Jane. 2003. How to do Media and Cul-tural Studies: Panduan untuk MelaksanakanPenelitian dala Kajian Media dan Budaya.Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Sung, Kyung-Kim. ‘Renaissance of KoreanNational Cinema” as a Terrain of Nego-tiation and Contention between Globaland the Local: Analysing two KoreanBlockbusters, Shiri (1999) and JSA (2000).Jurnal online diakses 18 Juni 2015, http://www.essex.ac.uk/sociology/documents/pdf/graduate_journal/kim.pdf

Turner, Grame. 1988. Film as Social Practice.London & New York: Routledge.

Vick, Tom. 2009. Cinema as a WIndow onContemporary Korea. Education AboutAsia. Vol 14 No. 3. Hal. 37-41.

Yim, Haksoon. 2002. Cultural Identity andCultural Policy in South Korea. The In-ternational Journal of Cultural Policy. Vol 8No 1. Hal. 37-48.