korea indonesia

30
Sister City, Salah Satu Konsep Kerjasama Korea-Indonesia di Era Otonomi Sebagai salah satu negara yang menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru berpengaruh di Asia , Korea Selatan tentunya mengadakan hubungan antar negara baik diplomatik, ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi. Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi partner Korea Selatan baik dibidang diplomatik, Ekonomi dsb. Khusus untuk bidang ekonomi Indonesia mengirimkan barang-barang faktor produksi. Sedangkan Korea Selatan sendiri memasok berbagai peralatan khususnya barang elektronik. Merek-merek seperti LG, KIA Motors, Kanzen dan masih banyak lagi telah diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan adanya hubungan telah dibina mulai dari pemerintahan Ir. Soekarno, maka sudah tentu diperlukan beberapa terobosan untuk lebih mempererat hubungan. Apalagi mulai tahun 1999 Indonesia memulai babak baru dengan ditelurkannya UU No 29 Tahun 1999. UU ini mengatur adanya otonomi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Dengan adanya pelimpahan itu daerah memiliki wewenang untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal. Karena masih banyaknya sumber daya yang belum tergarap diakibatkan kekurangan dana, maka prospek yang dimiliki investor asing untuk bekerjasama dengan daerah khususnya setingkat kota/kabupaten akan semakin luas. Hubungan yang ada sekarang perlu diperbaharui dengan berbagai terobosan. Sister City merupakan salah satu konsep hubungan yang dapat dikembangkan di era otonomi. Karena dengan

Upload: sriutary618056378

Post on 26-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sister City, Konsep Kerjasama Korea-Indonesia di Era Otonomi

Sister City, Salah Satu Konsep Kerjasama Korea-Indonesia di Era Otonomi

Sebagai salah satu negara yang menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru berpengaruh di Asia , Korea Selatan tentunya mengadakan hubungan antar negara baik diplomatik, ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi. Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi partner Korea Selatan baik dibidang diplomatik, Ekonomi dsb. Khusus untuk bidang ekonomi Indonesia mengirimkan barang-barang faktor produksi. Sedangkan Korea Selatan sendiri memasok berbagai peralatan khususnya barang elektronik. Merek-merek seperti LG, KIA Motors, Kanzen dan masih banyak lagi telah diterima oleh masyarakat Indonesia.Dengan adanya hubungan telah dibina mulai dari pemerintahan Ir. Soekarno, maka sudah tentu diperlukan beberapa terobosan untuk lebih mempererat hubungan. Apalagi mulai tahun 1999 Indonesia memulai babak baru dengan ditelurkannya UU No 29 Tahun 1999. UU ini mengatur adanya otonomi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Dengan adanya pelimpahan itu daerah memiliki wewenang untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal. Karena masih banyaknya sumber daya yang belum tergarap diakibatkan kekurangan dana, maka prospek yang dimiliki investor asing untuk bekerjasama dengan daerah khususnya setingkat kota/kabupaten akan semakin luas.Hubungan yang ada sekarang perlu diperbaharui dengan berbagai terobosan. Sister City merupakan salah satu konsep hubungan yang dapat dikembangkan di era otonomi. Karena dengan konsep seperti ini hubungan antara Korea Selatan-Indonesia tidak hanya stagnan antar pemerintah pusat saja. Antar pemerintah daerah di kedua negara akan lebih terfokus kerjasamanya. Konsep sister city sendiri lebih menekankan kepada hubungan kerjasama di berbagai bidang di pemerintahan setingkat kota yang terjalin layaknya saudara. Kerjasama diberbagai bidangpun lebih mudah dikarenakan rantai birokrasi yang dilewati lebih sedikit. Daerah-daerah di Korea Selatan sendiri mempunyai kemampuan ekonomi yang berimbang dengan ibukota negaranya. Artinya konsep sister city ini akan lebih berkembang jika daerah yang menjalin hubungan dengan daerah di Indonesia adalah daerah selain kota Seoul (Ibukota Korea Selatan)Busan, adalah salah satu daerah yang layak untuk menjalin hubungan dengan konsep sister city dengan salah satu daerah di Indonesia. Daerah ini terlihat mengalami perkembangan di berbagai bidang secara pesat. Salah satu tolok ukurnya adalah kesuksesan daerah ini dalam menyelenggarakan Asian Games dan sebagai salah satu penyelenggara Piala Dunia pada tahun 2002. Seperti yang nampak pada saat kedua even tersebut digelar, infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah daerahnya tergolong lengkap. Dari segi pendidikan pun kota ini memiliki universitas yang tidak kalah bagus kualitasnya dengan universitas yang ada di Seoul.Pemerintah Daerah Busan bisa mengadakan kerjasama dengan daerah di Indonesia. Pemerintah Daerah Busan diharapkan bisa membagi pengalamannya dalam membangun daerah di berbagai bidang. Contoh daerah di Indonesia yang bisa dijadikan proyek sister city dengan Busan adalah kota Bandung. Kota yang terletak di sebelah selatan ibukota Republik Indonesia ini meruapakan salah satu daerah yang sedang mengembangkan diri.Dengan dibinanya hubungan antar Busan dan Bandung , maka antar pemerintah daerah tersebut memiliki keleluasaan dalam mengembangkan diri di berbagai bidang. Contoh bentuk hubungannya adalah Pemerintah Bandung bisa mengirimkan pegawainya untuk lebih memperdalam ilmu di bidang pemerintahan. Busan dapat memperoleh produk-produk unggulan yang dimiliki bandung dan daerah di sekitarnya dengan harga yang lebih rendah dari pasaran. Kemudian investor dari Busan bisa memperoleh keutamaan dalam tender-tender pembangunan di Bandung.Contoh penerapan sister city di kedua daerah tersebut masih merupakan bagian kecil dari keunggulan dari konsep ini. Karena sebenarnya masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki oleh konsep sister city. Jika konsep ini dijalankan secara benar maka hubungan yang dikembangkan akan lebih bersifat mutualisme. Sehingga kedua daerah yang bekerjasama akan mampu bertukar pengalaman dalam mengembangkan daerah masing-masing. Tetapi yang paling utama dari konsep ini adalah lebih mempererat hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan yang selama ini telah terjalin dengan baik.

Kerjasama Internasional Indonesia di Bidang Pendidikan

Sebagai negara berkembang, Indonesia banyak melakukankerjasama internasionaldalam berbagai bidang dengan banyak negara di dunia. Kerjasama internasional sebagai suatu bentuk hubungan diplomatis antara Indonesia dan negara-negara lain di berbagai bidang penting untuk menyokong kepentingan rakyat. Selain itu, kerjasama yang bersifat mutualisme ini dapat mempererat hubungan kedua negara.Sesungguhnya, Indonesia sudah memulai kerjasama internasionalnya dengan negara-negara lain sesaat setelah proklamasi kemerdekaan. Kerjasama internasional ini terutama dilakukan dengan negara-negara sahabat. Hingga saat ini, Indonesia telah membangun berbagai bentukkerjasama internasionaldengan 162 negara di lima benua; termasuk negara-negara maju.Salah satu bidang kerjasama internasional antara Indonesia dan negara-negara maju adalah bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih perlu banyak belajar dari sistem pendidikan di negara-negara maju. Kerjasama internasional di bidang pendidikan biasanya berupa pertukaran pelajar, beasiswa, pertukaran guru, hingga bantuan dana atau hibah. Berikut ini adalah kerjasama internasional Indonesia berbagai negara maju di bidang pendidikan.Kerjasama Internasional Indonesia Amerika SerikatSejak tahun 1952, kerjasama internasional antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang pendidikan telah dimulai. Bentuk dari kerjasama internasional ini adalah masuknya program beasiswa Fulbright yang memberi beasiswa pada insan-insan pendidikan Indonesia untuk mengecap pendidikan yang lebih tinggi di universitas-universitas di Amerika Serikat.Selain itu, program beasiswa Fulbright yang dilaksanakan oleh lembaga AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation) ini juga memiliki program khusus bagi tenaga pendidik dan calon tenaga pendidik Indonesia. Fulbright dan AMINEF bahkan memiliki program kerjasama internasional khusus untuk orang-orang Papua terkait dengan berdirinya Freeport di provinsi timur Indonesia tersebut.Selain program beasiswa Fulbright, kerjasama internasional dengan Amerika Serikat juga terbentuk melalui penandatanganan kesepakatan MOU USINDO di bidang sosial, kebudayaan, dan pendidikan pada 15 Mei 2006 lalu. Sejalan dengan MOU tersebut, USINDO kemudian memberi kesempatan bagi diplomat-diplomat Indonesia di Amerika Serikat untuk mengecap pendidikan di negara adidaya tersebut.Tidak hanya itu, USINDO juga secara sukarela menyediakan tenaga pendidik untuk mengembangkan program pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia.Menindaklanjuti kerjasama internasional tersebut, lahirlah MOU Peace Corps yang ditandatangani Indonesia dan Amerika Serikat pada 11 Desember 2009. Atas nama MOU tersebut, Amerika Serikat mengirimkan tenaga pengajar sukarela ke Jawa Timur untuk mengajarkan dan melakukan pelatihan pengajaran Bahasa Inggris bagi guru-guru mata pelajaran tersebut.Ternyata, kerjasama internasional kedua negara melalui MOU Peace Corps tersebut berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari para praktisi pendidikan Indonesia (khususnya di Jawa Timur). Kemudian Amerika Serikat menambah armada pendidiknya pada tahun 2011.Hingga tahun 2012 ini, jumlah tenaga pendidik sukarela dari Amerika Serikat semakin bertambah; dan sasarannya pun meluas, tidak hanya fokus pada institusi-institusi pendidikan di Provinsi Jawa Timur, tetapi mulai menyebar ke provinsi-provinsi lain.Kerjasama Internasional Indonesia JepangKerjasama internasional di bidang pendidikan juga dilakukan dengan negara macan Asia, Jepang. Jepang bisa dianggap sebagai salah satu negara penting yang berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, banyak mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Jepang. Sebagian besar mahasiswa ini menuntut ilmu secara cuma-cuma berkat kerjasama internasional Indonesia dan Jepang.Pemerintah Jepang menyelenggarakan program beasiswa yang disebut dengan Monbukagakusho bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang melalui program beasiswa ini tercatat sebanyak 469 orang, sekitar 47,23% dari total jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang. Selain itu, kerjasama internasional di bidang pendidikan dengan Jepang juga disokong dengan program beasiswa OECF atau STAID, yang dana pendidikannya dibiayai oleh pemerintah Indonesia sendiri.Sebanyak 4,43% mahasiswa Indonesia di Jepang menuntut ilmu melalui program beasiswa ini. Adapun sisanya yakni 48,34% mahasiswa Indonesia di Jepang menuntut ilmu dengan biaya dari perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja di Indonesia, biaya dari program-program beasiswa lembaga swasta Jepang, dan biaya pribadi.Para mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang, baik melalui program-programkerjasama internasionalmaupun dana pribadi, sebagian besar mengambil bidang studi teknik. Banyak dari mereka yang datang ke Jepang untuk memelajari ilmu pertanian, teknik mesin, bioteknologi, aeronautical, electronic engineering, computer and information science, dan geoteknologi. Selain bidang studi tersebut, bidang studi ilmu ekonomi, pendidikan, ilmu sosial, politik, serta bahasa dan sastra juga cukup banyak diminati.Tidak hanya program beasiswa, program kerjasama internasional Indonesia dan Jepang di bidang pendidikan juga berupa bantuan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Dana ini disalurkan melalui sebuah badan kerjasama internasional Jepang yang disebut JICA (Japan International Cooperation Agency).Kerjasama Internasional Indonesia MesirKerjasama internasional Indonesia dan Mesir di bidang pendidikan telah berlangsung sejak lama, tepatnya sejak masa pertengahan abad ke-19. Pasalnya, saat itu Islam sedang berkembang di Indonesia, dan banyak pemuka-pemuka agama Islam Indonesia menuntut ilmu seputar Islam di Universitas Al-Azhar di Kairo. Bahkan hingga kini, Universitas Al-Azhar masih menjadi tujuan utama para pelajar, mahasiswa, dan pemuka agama Islam di Indonesia untuk mempelajari Islam lebih dalam.Setelah masa kemerdekaan, kerjasama internasional ini semakin menguat dengan diciptakannya perjanjian-perjanjian dan program-program untuk mengembangan pendidikan di Indonesia dan Mesir. Beberapa di antaranya adalah sebuah perjanjian kerjasama internasional di bidang keilmuan dan pendidikan. Perjanjian ini disepakati oleh Departemen Agama Republik Indonesia dan Universitas Al-Azhar di tahun 19 Januari 1996 silam.Selain itu, dibentuk pula perjanjiaan pembangunan sekolah dasar dan sekolah menengah Al-Azhar di ibukota Jakarta pada tanggal 28 September 1999. Kerjasama internasional di bidang pendidikan antara kedua negara semakin erat seiring dengan banyaknya MOU yang disepakati oleh berbagai universitas di Indonesia dan Mesir.Kerjasama internasional melalui peningkatan hubungan universitas-universitas di Indonesia dan Mesir ini ditindaklanjuti dengan berbagai program beasiswa dari pemerintah Mesir. Universitas Al-Azhar sendiri menyediakan 115 beasiswa bagi pelajar Indonesia setiap tahunnya. 115 beasiswa itu dianggarkan sebagai berikut: 90 beasiswa untuk studi S1, 20 beasiswa untuk studi S2 atau program pascasarjana, dan 5 beasiswa untuk studi pra-perguruan tinggi.Selain itu, ada juga program beasiswa dari pemerintah Mesir untuk mereka yang ingin menempuh studi di universitas lain selain Al-Azhar. Pemerintah Mesir memberikan 5 beasiswa setiap tahunnya untuk bidang studi Hukum, Bahasa Arab, dan Ekonomi program S1.Adapun kerjasama internasional antar-kampus dibuktikan dengan adanya beasiswa dari Universitas Minia bagi 10 orang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berminat mengikuti program pendidikan Bahasa Arab selama setahun.Semakin eratnya hubungan kerjasama internasional Indonesia dan Mesir terlihat dari munculnya program beasiswa dari Majelis Tertinggi Urusan Agama Islam Kementerian Wakaf Mesir. Lembaga pemerintahan Mesir tersebut menyediakan program beasiswa bagi hingga 100 orang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.Universitas Al-Azhar bisa dibilang cukup berperan dalam kerjasama internasional Indonesia dan Mesir. Selain menjadi pilihan utama mahasiswa Indonesia untuk menuntut ilmu, universitas ini juga mengirimkan 50 orang tenaga pengajar sukarela untuk ditempatkan di madrasah-madrasah dan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.Selain program-program perjanjian dan MOU pendidikan, kerjasama internasional Indonesia dan Mesir di bidang pendidikan juga terlihat dari dibukanya lembaga kursus Bahasa Indonesia oleh Pusat Kebudayaan dan Informasi (PUSKIN) Indonesia di Kairo, Mesir. Kurus Bahasa Indonesia yang aktif sejak tanggal 3 Agustus 2008 mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Mesir, terlihat dari meningkatnya peminat kursus Bahasa Indonesia ini dari tahun ke tahun.Sementara itu,kerjasama internasionaldi bidang pendidikan dan keilmuan ini juga semakin ditingkatkan dengan dilaksanakannya program pertukaran pemuda yang disebut Indonesia Egypt Youth Exchange (IEYE) pada tahun 2007 silam. Sebagian besar peserta pertukaran pemuda ini adalah para mahasiswa dan mahasiswi.Presiden SBY: Penyadapan Australia Terhadap Indonesia Menyakitkanmaiwanews Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengecam keras tindakan penyadapan oleh pemerintah Australia terhadap dirinya dan isterinya Ani Yudhoyono beserta sejumlah pejabat Indonesia lainnya.Atas tindakan berlebihan yang itu, lewat akun Twitternya, presiden SBY menyatakan akan meninjau ulang semua bentuk kerjasama antara Indonesia dengan Australia.Menurut SBY, tindakan negara tetangga itu sungguh menyakitkan. Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia yang menyakitkan itu, kata Presiden ABY dalam akunnya @SBYudhoyono, Senin (18/11/2013) malam WIB.Presiden SBY juga telah merintahkan Menlu Marty Natalegawa untuk memanggil Duta Besar Indonesia kembali ke Jakarta sebagai salah satu bentuk protes.Masih melalui twitter Presiden SBY juga menyatakan, dirinya menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh isu penyadapan terhadap Indonesia itu dengan sikap yang terlihat tanpa rasa bersalah.Presiden SBY mengatakan, sebagai negara yang sama-sama demokratis yang sudah menjalin kemitraan sejak lama, tindakan penyadapan yang dilakukan oleh intelejen Australia mencederai hubungan antara kedua negara.Presiden SBY mendesak agar pemerintah Australia memberikan jawaban yang resmi dan bisa dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kemendag: Impor buah asal Israel tidak dilarang

Merdeka.com -Masuknya buah impor asal Israel seperti kurma dan jeruk Shantang disinyalir tidak dilarang oleh pemerintah meskipun kedua belah pihak tidak mempunyai hubungan dagang atau hubungan diplomatik.Ketika dikonfirmasi oleh merdeka.com pada Kementerian Perdagangan, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan pihaknya belum mengetahui informasi tersebut. "Saya belum dengar itu. Saya belum dapat informasi mengenai itu," kata Deddy usai peringatan upacara hari Kemerdekaan 17 Agustus di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (17/8).Menurutnya, meski Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel tetapi Indonesia tetap bisa mempunyai hubungan dagang, seperti halnya hubungan dagang antara Indonesia dengan Taiwan yang tidak ada hubungan diplomatik."Hubungan dagang kan tidak harus selalu bersamaan dengan hubungan diplomatik. Seperti dengan Taiwan kan kita tidak punya hubungan diplomatik tapi hubungan dagang ada. Jadi ya tidak dilaranglah. Tidak ada aturan yang melarang impor dari suatu negara. Dan produk kita juga ada ekspor ke sana," jelas Deddy.Seperti yang dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang terbaru menyebutkan pada Juni 2012 Indonesia mengimpor sebanyak 20,6 ton kurma atau senilai USD 191.300 dari Israel. Sedangkan Jeruk Shantang asal Israel masuk Indonesia pada April 2012 sebanyak 0,666 ton dengan nilai USD 709.Bagaimana hubungan dagang Indonesia-Israel terjalin?

Merdeka.com -Tajamnya sensitifitas antara Indonesia dan Israel tidak membuat hubungan dagang antar dua negara terganggu. Indonesia memang tidak menjalin hubungan bilateral dengan Israel, tapi tidak dengan hubungan dagang. Yang banyak diketahui masyarakat, Indonesia tidak secara langsung menjalin hubungan dagang dengan Israel, tapi melalui Singapura.Data dari kementerian Perdagangan juga menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Israel cukup positif. Tahun 2007, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 124.100 dan meningkat menjadi USD 116,4 juta pada tahun 2008. Tahun 2009, total perdagangan dua negara mencapai USD 91.613 juta dan kembali meningkat menjadi USD 117,5 juta pada tahun 2010. Data tahun 2011 menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 69,6 juta. Dan hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai USD 79 juta.Ada jembatan yang menghubungkan kerjasama perdagangan Indonesia-Israel. Salah satu perusahaan ekspor-impor yang menjalin hubungan dagang dengan Israel adalah Indolink yang bermarkas di Israel. Dalam profil perusahaan disebutkan bahwa visi dan misi perusahaan tersebut adalah membantu pengusaha antar dua negara menjalin kerjasama strategis dan saling menguntungkan. Indolink mengaku mengambil peran sebagai agen bisnis perusahaan Indonesia di Israel. Sebab, perusahaan berjanji memberi layanan menyeluruh bagi importir dan distributor Indonesia yang tertarik bekerjasama dengan suplaier dari Israel mulai dari penjajakan produk, negosiasi harga, perjanjian kerjasama hingga transaksi.Perusahaan melihat potensi dagang Indonesia-Israel sangat besar. Bahkan, Indolink menuturkan bahwa hubungan bisnis dan dagang antar dua negara telah dijalankan sejak dibukanya hubungan dagang secara resmi dan legal pada 2001 lalu. Namun, tajamnya perbedaan pandangan antara Indonesia dan Israel dinilai menjadi penghambat potensi bisnis dan peluang ekspansi dua negara.Indolink menyebutkan, fokus bisnisnya pada suplai barang berteknologi tinggi dari Israel ke Indonesia. "Produk Israel berkualitas tinggi sekaligus inovatif, suatu kombinasi yang memungkinkan Israel masuk ke pasar menengah ke atas dengan harga yang efektif dan kompetitif," demikian dikutip dari website Indolink. Lebih dari 50 persen ekspor Israel adalah ke pasar utama AS dan Eropa, diikuti ekspor ke negara Asia yang diklaim terus tumbuh.Indonesia pererat kerjasama dengan Korea Utara

Marty Natalegawa. 2012 Merdeka.comFigure terkait Susilo Bambang YudhoyonoBerita Susilo Bambang Yudhoyono Marty NatalegawaBerita Marty NatalegawaBerita Terkait BTN belum putuskan posisi Jacksen Tiago Universitas Malaysia gelari Kim Jong-un doktor honoris causa Laga Indonesia-China dipimpin wasit SingapuraMerdeka.com -Indonesia dan Korea Utara terus meningkatkan hubungan bilateral. Kerjasama ini makin ditingkatkan setelah Menteri Luar NegeriMarty Natalegawaberkunjung kerja ke Pyongyang, Korea Utara, sebagai utusan khusus PresidenSusilo Bambang Yudhoyono, 21-23 Oktober 2013 lalu.

"Pembahasan dengan Korea Utara menyangkut tiga masalah bilateral Indonesia dan Korea Utara meliputi masalah perdagangan, investasi dan kerjasama building dan lain-lain," kata Marty di gedung Kemenlu, Jakarta (29/10).

Marty mengatakan, kunjungannya ke Korea Utara adalah untuk meningkatkan rasa saling percaya dari kedua belah pihak, termasuk terkait masalah kemanusiaan seperti masalah tahanan.

"Pandangan Indonesia semua bisa berkontribusi menciptakan kondisi kondusif" ujar Marty.

Marty menjelaskan Korea Utara juga menghormati dan memahami adanya hubungan baik antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Hingga saat ini Marty masih belum memastikan kapan PresidenSusilo Bambang Yudhoyonoakan bertemu pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.[war]

Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea Melalui Program Beasiswa

Ilustrasi hubungan internasional indonesia dengan koreaSetiap negara tentu akan membutuhkan interaksi dengan negara lain, seperti halnya seseorang yang selalu berinteraksi dengan orang lain dalam menjalankan kehidupannya.Hubungan internasional Indonesia dengan Koreajuga merupakan salah satu hubungan antara negara.Pengertian Hubungan InternasionalHubungan internasional adalah hubungan antara individu atau antara negara dengan negara lain yang berbeda. Hubungan ini dapat terjadi apabila terdapat interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional.Hubungan internasional ini dilakukan oleh negara-negara yang memiliki atau tergabung dalam sebuah organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, atau bahkan individu-individu.Hubungan internasional ini mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Aspek-aspek tersebut adalah politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (hankam), kependudukan, dan pariwisata.Suatu negara melakukan hubungan internasional karena ada beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Setiap negara selalu melakukan hubungan internasional dengan negara lain untuk kesejahteraan negaranya. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat mendorong sebuah negara untuk melakukan hubungan internasional. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari orang lain yang membutuhkan interaksi dalam menjalani kehidupannya. Sebuah negara yang satu dengan negara lainnya memiliki wilayah yang saling berjauhan, sehingga menimbulkan hubungan internasional antara negara tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah bangsa dan negara juga dapat menimbulkan hubungan internasional antara negara. Kebutuhan nasional negara itu tidak semuanya dapat terpenuhi di dalam negaranya, sehingga menimbulkan hubungan internasional antara negara. Hubungan internasional dapat terjadi karena untuk menciptakan kehidupan dunia yang aman, damai, adil, dan merata.Dengan beberapa hal tersebut sebuah negara harus menjalin hubungan internasional dengan negara lain. Bentuk-bentuk hubungan internasional tersebut banyak macamnya, yaitu sebagai berikut. Hubungan individual adalah hubungan yang terjalin antarpribadi atau perorangan antara warga negara satu dengan warga negara yang lainnya. Hubungan tersebut terjadi karena adanya saling membutuhkan antara individu, sehingga terjadi saling interaksi antara keduanya. Misalnya, para turis atau pelajar. Hubungan antara kelompok adalah hubungan yang terjadi antara sebuah kelompok dari suatu negara dengan kelompok lain dari negara lain. Kelompok tersebut melakukan hubungan internasional secara insidental, periondik, ataupun permanen. Misalnya, kelompok swadaya masyarakat. Hubungan antarnegara adalah hubungan internasional antara negara satu dengan negara lainnya. Di dalam hubungan ini, negara bertindak sebagai sebuah intuisi.Indonesia adalah salah satu negara yang selalu melakukan hubungan internasional dengan negara lain karena faktor-faktor yang sudah dijelaskan tersebut di atas. Hampir di semua bidang, negara Indonesia melakukan hubungan internasional dengan negara lain.Hubungan Internasional Indonesia dengan KoreaHubungan internasional Indonesia dengan Koreaberjalan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, Indonesia dan Korea melakukan suatu kerjasama dalam bentuk beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Korea.Beberapa program beasiswa diturunkan dari beberapa lembaga dan universitas di Korea. Ada pula yang diturunkan oleh Kedutaan Besar Korea di Indonesia.Program beasiswa ini tentunya membantu para siswa dan mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Korea. Program yang ditawarkan biasanya beasiswa S1, S2, hingga S3. Namun, ada pula program beasiswa belajar bahasa Korea.Program ini memang tidak banyak karena biasanya belajar bahasa Korea akan didapatkan oleh siswa atau mahasiswa yang mendapat beasiswa S1, S2, dan S3.Jadi, siswa atau mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut akan belajar bahasa Korea terlebih dahulu selama satu tahun atau waktu yang ditentukan tergantung lembaga yang menurunkan beasiswa tersebut.Untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan studi di korea, seseorang harus selaluupdatedengan informasi terbaru. Dari Kedutaan Besar Korea biasanya mengeluarkan program beasiswa satu tahun sekali.Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencarinya melalui internet. Selain itu, banyaknya jumlah orang yang mencari beasiswa membuat seseorang harus tetap gigih mencoba kesempatan yang ada.Program beasiswa belajar bahasa Korea dikeluarkan oleh beberapa universitas di Korea. Ada program yang khusus ditujukan kepada orang-orang keturunan Korea yang belum pernah ke Korea dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan orang Korea, seperti suami-istri.Jadi, apabila Anda memiliki orangtua yang berasal dari Korea dan Anda belum pernah ke Korea, Anda bisa mengikuti program beasiswa tersebut. Apabila suami Anda atau istri Anda orang Korea, Anda dapat mengikuti program beasiswa tersebut. Program beasiswa ini dikeluarkan oleh universitas-universitas terkenal di Korea.Program beasiswa belajar bahasa Korea lainnya juga dikeluarkan oleh beberapa universitas lain. Salah satunya adalah Geumgang University. Universitasnya tidak terlalu jauh dari Seoul, kira-kira 2 jam perjalanan. Universitas ini menawarkan program beasiswa belajar bahasa Korea selama tiga bulan.Dalam waktu satu tahun, dibuka dua kelas pada musim semi dan musim gugur. Salah satu fasilitas yang ditawarkan berupa kamar asrama. Penerima beasiswa akan berbagi kamar dengan mahasiswa universitas tersebut. Untuk mengetahui informasi program tersebut lebih lanjut, Anda dapat mencarinya melalui internet.Banyaknya program beasiswa yang ditawarkan membuka peluang bagi orang Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk meneruskan studi mereka di Korea.Hal ini juga bermanfaat untuk menjalin hubungan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Korea. Selain pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berkesempatan belajar di Korea, mahasiswa Korea pun berkesempatan meneruskan studi mereka di Indonesia.Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada sudah menjadi universitas yang sering dikunjungi mahasiswa Korea. Selain pertukaran mahasiswa, mereka juga mengikuti program belajar bahasa Indonesia selama beberapa semester.Biasanya mahasiswa yang mengikuti program tersebut adalah mahasiswa yang memilih jurusan sastra Indonesia di kampusnya. Jurusan sastra Indonesia yang ada di beberapa universitas Korea menunjukkan pula bahwa masyarakat Korea, khususnya mahasiswa Korea, tertarik untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Indonesia.Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea di Bidang HiburanSelain hubungan internasional di bidang pendidikan, hubungan internasional Indonesia dengan Korea juga dapat terjalin di bidang hiburan. Hiburan di sini banyak bentuknya, mulai dari dunia perbukuan, perfilman, sampai industri musik,Di dunia perbukuan, hubungan internasional Indonesia dengan Korea cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya buku bacaan berupa novel atau cerita bergambar (komik) yang beredar di Indonesia.Beredarnya buku bacaan tersebut dikarenakan masyarakat Indonesia banyak yang menyukainya. Bacaan tersebut dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Semua ada jenisnya, terutama buku bergambar berupa komik yang selalu banyak pembacanya.Hubungan internasional Indonesia dengan Korea juga terjadi di dunia perfilman. Sekarang ini, film Asia yang tayang di Indonesia, terutama film dari Korea, menguasai dunia perfilman Indonesia.Film-film Korea banyak ditayangkan di televisi, bahkan film Korea yang berbentuk VCD atau DVD banyak beredar di pasaran karena memang banyak yang menyukainya.Selain dari dunia perbukuan dan perfilman, hubungan internasional Indonesia dan Korea juga terjadi di dunia musik. Kancah dunia hiburan Indonesia sempat teralihkan oleh adanya film-film Korea dan musik dari Korea.Masyarakat Indoesia banyak yang menyukai film dan musik dari negara Korea tersebut. Fenomena tersebut sempat membuat dunia hiburan di Indonesia penuh dengan hal-hal yang berbau Korea.Musik adalah salah satu yang membuat dunia hiburan di Indonesia semakin ramai. Dengan kehadiran musik Korea, yaitu boyband dan girlband, musik tanah air lebih berwarna.Masyarakat Indonesia menjadi terpengaruh dengan adanya fenomena tersebut. Banyak para pecinta musik Korea membentuk sebuah boyband atau girlband untuk meramaikan kancah musik di Indonesia.Begitu juga dengan dunia perfilman. Banyak sutradara Indonesia yang membuat film yang ceritanya sama dengan film Korea. Memang terlihat menjiplak dan terkesan tidak kreatif, tapi kenyataannya banyak masyarakat Indonesia yang menikmatinya.Hubungan internasional Indonesia dan Korea terjalin sampai sekarang ini. Seperti yang sudah dijelaskan di atas tersebut, mulai dari dunia pendidikan damapai dunia hiburan. Masyarakat Indonesia memang banyak yang tertarik dengan negara Korea.Satu hal yang penting dalam menerima hubungan internasional ini adalah jangan lupakan kebudayaan sendiri dan cobalah untuk memperkenalkan juga kebudayaan Indonesia di kancah internasional.Demikian penjelasan mengenai hubungan internasional Indonesia dengan Korea, terutama di bidang pendidikan dan hiburan. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

RI - Korea Utara Tingkatkan Kerjasama MiliterWakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (14/9), menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Letjen Kang Pyo Yong, di Kantor Kemhan, Jakarta.Wamenhan meminta maaf atas ketidakhadiran Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk menyambut kunjungan Wamenhan Korea Utara karena sedang menghadiri pembukaan Sail Morotai di Provinsi Maluku Utara.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Utara berjalan sangat baik sejak awal yaitu tahun 1961 pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Wamenhan melanjutkan, adalah kewajiban bersama untuk meningkatkan hubungan kerjasama di bidang pertahanan/militer untuk menambah kualitas hubungan baik kedua negara ini. Wamenhan setuju bahwa perlu dilakukan upaya bersama kedua Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan.

Kepada Wamenhan Korea Utara, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan beberapa prinsip dasar dalam pertahanan Indonesia saat ini yaitu sistem pertahanan semesta. Terdapat tiga komponen pertahanan yaitu TNI sebagai Komponen Utama, masyarakat yang sebelumnya telah dipersiapkan sebagai Komponen Cadangan, dan sarana prasarana dan industri sebagai Komponen Pendukung. Ketiga komponen tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan bangsa, menjaga keutuhan wilayah teritorial NKRI, dan untuk menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia.

Dalam hubungannya dengan kerjasama Internasional, Indonesia menerapkan prinsip mutual respect dan mutual benefit dalam membangun hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Dan prinsip Confident Building Measures dalam upaya pencegahan konflik dan sengketa diantara negara-negara sahabat dan yang berada di kawasan Asia Tenggara. Untuk mencegah terjadinya konflik di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menjalin memelihara hubungan dengan membangun kerjasama pertahanan bersama negara-negara sahabat, anggota ASEAN.

Sementara itu Wamenhan Korea Utara menyatakan kunjungannya ke Kementerian Pertahanan RI kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara terutama di bidang pertahanan. Wamenhan Kang Pyo Yong berharap dapat menjalin kerjasama di bidang saling kunjung perwira angkatan bersenjata kedua negara dan pendidikan bagi personel Angkatan Bersenjata.

Dijelaskan oleh Wamenhan Korea Utara bahwa hubungan baik kedua negara sudah berlangsung lama sejak kepemimpinan Presiden pertama Ir Soekarno. Rakyat Korea juga sangat menghargai ucapan bela sungkawa yang disampaikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat meninggalnya Presiden Korea Utara yang terdahulu Kim Jong Il pada Desember 2011 lalu. Wamenhan Korea Utara sangat menghargai Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berpengaruh di Asia dan tidak bersekutu dengan pihak manapun.Hubungan Indonesia-Korut

Hubungan Indonesia-KorutArfin Sudirman;Dosen Hubungan Internasional FISIP UnpadSUMBER :KOMPAS, 15 Mei 2012

Berita mengejutkan datang dari Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah: pejabat Korea Utara akan mengunjungi Indonesia pada 13-16 Mei 2012. Apa makna kunjungan ini bagi Indonesia?

Hubungan bilateral Korut dan Indonesia sebetulnya sudah terjalin sejak 1961. Namun, dinamika hubungan keduanya tampaknya jauh dari liputan media massa nasional dan pengamatan hubungan internasional. Bahkan, bukan tidak mungkin beberapa warga Indonesia baru tahu kita memiliki hubungan diplomatik dengan negara paling tertutup di dunia tersebut.

Padahal, di era Perang Dingin, Presiden Soekarno pernah membentuk poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang, yang membuat Indonesia masuk ke dalam Blok Timur. Setelah Perang Dingin berakhir, ternyata hubungan Indonesia-Korut masih terjalin hingga saat ini.

Meski berbagai kebijakan kontroversial Korea Utara telah memicu reaksi negatif dari Barat, hubungan Indonesia-Korut relatif stabil. Apa yang dilakukan Indonesia hendaknya tidak sekadar menunjukkan konsistensi dalam melaksanakan kebijakan luar negeri Zero enemy, million friends. Lebih dari itu, pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia dengan Korut juga seharusnya dilakukan dengan mendorong stabilitas di kawasan Semenanjung Korea.

Nuklir KorutSalah satu isu paling mengganjal dalam upaya stabilisasi kawasan Semenanjung Korea adalah nuklir Korut. Dari 1960 hingga saat ini Korut adalah salah satu negara yang cukup bandel dalam urusan nuklir. Mulai dari penolakannya menandatangani Non-Proliferasi Nuklir (NPT) pada 1980, meluncurkan rudal berjangkauan jelajah 1.700-2.200 kilometer sebagai uji coba pada 1998, pengunduran diri dari NPT pada 2004, meluncurkan rudal jarak jauh Daepodong-2 sebagai uji coba pada 2006, hingga kegagalan peluncuran roket Korut (2012). Tujuannya bervariasi, mulai dari sekadar unjuk kekuatan hingga tuntutan atas bantuan ekonomi dari negara barat.

Keseluruhan aksi Korut itu selalu dianggap serius oleh negara-negara Asia Timur dan AS. Jepang dan Korea Selatan bereaksi paling keras atas tindakan Korut. Begitu pula dengan AS yang bereaksi keras, tetapi lebih suka memberikan bantuan ekonomi dengan syarat Korut harus menghentikan proyek nuklirnya.

Kondisi seperti itu relatif tidak berubah sejak berakhirnya Perang Dingin. Korut satu-satunya negara yang tertinggal di era Perang Dingin karena faktor ideologinya.Dalam kasus nuklir Korut ini, AS sebetulnya memiliki kepentingan atas stabilitas Semenanjung Korea. Ada upaya agar kondisi status quo ini sengaja dipelihara karena AS tak punya pilihan lain.

AS tidak dapat melancarkan kebijakan seperti yang dilakukan ke Irak pada 2003, yaitu dengan serangan militer. Andai AS nekat melakukan serangan militer, sudah bisa dipastikan fungsi pencegahan yang dimiliki oleh senjata nuklir akan digunakan oleh Korut untuk kebutuhan perang terbuka.

Jika ini terjadi, tidak hanya AS dan negara-negara kawasan Semenanjung Korea yang akan dirugikan, tetapi juga seluruh dunia karena jalur ekspor-impor menjadi terganggu. Selain itu, pertimbangan degradasi lingkungan akibat senjata nuklir membuat upaya stabilisasi Semenanjung Korea selalu berakhir pada kebuntuan.

Peran Indonesia

Indonesia yang memiliki hubungan diplomatik dengan Korut seharusnya dapat memainkan peran aktif yang lebih mendorong pendekatanpositive sum gameuntuk mencapai stabilitas kawasan Semenanjung Korea. Perlu diketahui, kondisi buntu tersebut justru yang selalu diinginkan oleh Korut. Karena faktor nuklirnya, Korut memiliki posisi tawar yang kuat terhadap negara-negara Barat untuk membantu perekonomiannya.

Pendekatan yang dilakukan Indonesia, salah satunya, dapat dilakukan dengan cara yang lebih kurang sama dengan yang pernah dilakukan terhadap Myanmar. Dapat dikatakan, ketulusan junta militer Myanmar untuk menyerahkan kedaulatan kepada rakyat tidak lepas dari upaya gigih Indonesia mengawal proses demokratisasi negara tersebut sejak setahun terakhir.Positive sum gameyang dilakukan Indonesia (seperti publikasi positif mengenai perkembangan demokrasi di Myanmar) ternyata tidak hanya membuat Myanmar menjadi demokratis, tetapi juga diapresiasi oleh negara-negara yang selama ini menekan Myanmar.

Selain itu, forum-forum regional lainnya, seperti ASEAN+3 atau ASEAN Regional Forum (ARF), dapat digunakan Indonesia sebagai wadah perubahan kondisi buntu tersebut, tanpa terjebak pada skenario nuklir Korea Utara. Urgensi stabilitas Semenanjung Korea adalah penting karena tidak ada yang mampu memprediksi kapan kondisi buntu ini akan berujung pada perang nuklir.