2.1 perkembangan budaya makanan korea selatan
TRANSCRIPT
31
BAB II
BUDAYA MAKANAN KOREA SELATAN
2.1 Perkembangan Budaya Makanan Korea Selatan
Pada bab 2 ini, penulis akan memfokuskan pembahasan pada budaya
makanan Korea Selatan. Pertama penulis akan memberikan definisi budaya
makanan secara umum, bagaimana makanan bisa disebut sebagai budaya dan
menjadi simbol dari sebuah negara. Selanjutnya penulis akan menjelaskan
sedikit mengenai sejarah atau asal-usul budaya makanan di Korea Selatan
yang sudah terbentuk sejak dari jaman kerajaan hingga saat ini serta unsur-
unsur penting dalam budaya makanan Korea Selatan. Kemudian penulis akan
menjelaskan karakteristik utama dan keunggulan dari budaya makanan Korea
Selatan dilanjutkan dengan menjabarkan makanan representatif Korea Selatan
yang muncul dalam Reality Show yang akan dibahas pada bab 3.
2.1.1 Definisi Budaya Makanan
Budaya Makanan merupakan kata majemuk yang berasal dari
‘budaya’ dan ‘makanan’. Untuk dapat memahami konsep dari budaya
makanan, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu ‘budaya’. Definisi budaya
sendiri cukup beragam, dalam ilmu sosial, budaya dipahami sebagai ‘gaya
hidup’, ‘nilai’, dan ‘pandangan dunia’. Sedangkan dalam studi sejarah,
budaya sendiri merujuk pada tradisi yang turun temurun. Budaya makanan
saat ini dengan cepat muncul sebagai salah satu budaya arus utama yang
32
menikmati dunia. Budaya makanan mengacu pada budaya yang
mengintegrasikan sistem untuk memasak dan mengolah makanan
khususnya bagaimana makanan diperoleh dan disimpan, bagaimana
makanan dimasak, bagaimana makanan diberikan kepada siapa dan
bagaimana makanan dikonsumsi. Dengan kata lain, budaya makanan harus
mendekati tindakan makan secara holistik dari aspek nutrisi, etnologi,
agama, psikologi, antropologi, geografi, ekonomi, dan estetika, termasuk
sejarah budaya.1 Seperti halnya yang dikatakan oleh Antropolog budaya
bernama Lévi-Strauss bahwa makanan mewakili struktur masyarakat dan
merupakan wajah atau mewakili sebuah wilayah karena budaya berfokus
pada keunikan dan identitas yang membedakannya dari kelompok etnis
lain. Karakteristik dalam budaya akan terbentuk dari aktivitas keseharian
masyarakat yang tumbuh bersama di wilayah tersebut dan melanjutkan
tradisinya sampai menciptakan beragam budaya sampai saat ini. Budaya
makanan didukung beberapa aspek seperti bahan makanan, resep,
peralatan makan, dan cara makan.2
Sesuai penjelasan di atas, maka makanan dan budaya makanan
adalah simbol sebuah negara dan budaya negara itu sendiri serta memiliki
makna warisan sejarah. Dengan kemajuan global yang semakin cepat,
budaya makanan sekarang menjadi aspek penting. Globalisasi dalam
bidang makanan memiliki efek positif pada citra global untuk seluruh
1 Jeon Yeon Kyeong, Pengembangan Tabel Klasifikasi Budaya Makanan Korea, Universitas
Yehwa, Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Hal. 506. 2 Lee Jong Soo, 2013, 서울 음식문화 정체성 스토리텔링(Cerita Identitas Budaya Makanan
Seoul), Universitas Joongang, Vol. 98, Hal. 148-152.
33
industri. Maka kepopuleran makanan selain dari rasa dan selera, juga
sangat dipengaruhi oleh sejarah dan budaya negara. Makanan dan budaya
tidak terpisahkan karena unsur-unsur yang membentuk mereka terkait erat
satu sama lain. Investasi dalam makanan dan budaya makanan
membutuhkan waktu yang lama, tetapi begitu berada di jalurnya, dapat
menciptakan nilai yang berkelanjutan dan sangat besar. Makanan dan
budaya makanan didorong oleh berbagai faktor lingkungan, sosial,
ekonomi dan teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, budaya makanan
dan makanan dari masing-masing negara menyebar dan berkonvergensi
dengan sangat kuat ke negara lain.3
2.1.2 Sejarah Budaya Makanan Korea Selatan
Jika menelisik kembali pada sejarah, budaya makanan Korea
Selatan terbentuk melalui proses sejarah yang panjang dan turun temurun,
yaitu sejak jaman kerajaan. Ketertarikan masyarakat pada makanan
tradisionalnya sudah ada sejak lama dan penelitian akan bahan-bahan
makanan Korea Selatan juga sudah sejak lama dilakukan. Profesor Jung
Hye Kyung dari Universitas Hoseo melakukan analisa bahwa budaya
makanan Korea Selatan pada awalnya berkembang pada masa Dinasti
Joseon dimana ditetapkannya 4 kelas makanan yaitu, makanan kerajaan,
makanan banga atau makanan daerah, makanan rakyat, dan makanan
Cina.4
3 Agenda Research Group, Globalisasi Makanan dan Budaya Makanan Korea Selatan, Report,
Hal. 1. 4 ‘‘아름다운 한국음식 100선’ 발표(Perilisan 100 Makanan Korea yang Indah), diakses dalam
http://www.foodbank.co.kr/news/articleView.html?idxno=10230 (04/07/2020, 04:26 WIB)
34
Penelitian tentang bahan-bahan makanan mulai berkembang
dengan munculnya Bang Shin Young yang diketahui sebagai seorang
peneliti kuliner Korea pertama dan buku ‘metode memasak’ yang ia
ciptakan diterbitkan pada tahun 1913. Setelah itu semakin banyak buku-
buku lain tentang makanan yang diterbitkan seperti ‘Resep Baru Joseon’
oleh Lee Yong Gi tahun 1924, buku ‘Metode Memasak Joseon Sederhana’
oleh Lee Seok Man tahun 1934, buku ‘Metode Memasak Joseon’ tahun
1939, buku ’Memasak Joseon’ oleh Son Gok Kyu tahun 1940. Pendidikan
tentang makanan di perguruan tinggi juga telah ada pada tahun 1930 di
Departemen Ekonomi Rumah Tangga Wanita Universitas Ehwa. Pada
tahun 1950, peneliti budaya makanan Korea Selatan semakin banyak
bermunculan.5
Pada tahun 1980-an komunitas peneliti budaya makanan korea
meningkat, tepatnya tahun 1986 saat Asian Games dan Olimpiade Seoul
minat budaya makanan dalam negeri meningkat. Pada tahun 1991
didirikan Museum Kimchi dan Pusat Penelitian Budaya Makanan Miwon
untuk mempermudah akses informasi masyarakat mengenai budaya
makanan korea. Sampai pada akhirnya tahun 2000-an dunia sudah
mengalami globalisasi yang pesat, masing-masing negara berlomba-lomba
untuk menyebarkan budayanya, Korea Selatan sedang mengalami Hallyu
Wave yang membuat banyak masyarakat global tertarik pada budaya
Korea Selatan. Tahun 2010, pemerintah Korea Selatan mulai gencar untuk
5 Zhao Meishu, 2015, 韓國에서 飮食文化 硏究(Budaya Makanan korea), Ewha Womans
University, Department of Nutrition Science & Food Management, Hal. 58.
35
melakukan program-program dalam mendukung globalisasi budaya
makanan Korea Selatan.6
2.2 Karakteristik dan Keunggulan Budaya Makanan Korea Selatan
Karakteristik merupakan hal yang penting untuk budaya makanan.
Karakteristik makanan dapat terbentuk karena adanya pengaruh kebiasaan
makan yang sudah lama ada di masyarakat dan menjadi kebiasaan karena
pengaruh sosial, budaya, dan psikologi. Kebiasaan makan sebagian besar
terbentuk melalui keluarga yang kemudian meluas ke masyarakat dan
menjadikannya berkarakter karena di wilayah lain bisa saja memiliki
kebiasaan makan yang berbeda, dan akan menghasilkan karakteristik yang
berbeda juga. Korea Selatan juga memiliki karakteristik dan keunggulan
makanannya sendiri yang cukup berbeda.7
Berdasarkan jurnal yang berjudul ‘Exploring Korean Typical Tastes,
Flavors and Foods Using Delphi Technique’ dapat diketahui beberapa hal
penting mengenai macam-macam makanan representasi Korea Selatan dan
cita rasa khasnya melalui survei yang melibatkan 23 ahli. Rasa utama yang
merepresentasikan Korea Selatan yaitu pedas, gurih, dan asin, sedangkan
bahan makanan utama yang merepresentasikan Korea Selatan yaitu kimchi,
kecap kedelai, dan bawang putih. Rasa dari makanan Korea Selatan yang
disukai oleh orang asing yaitu manis, asam, gurih, asin, dan ringan, sedangkan
untuk makanan yang banyak disukai orang asing adalah bulgogi, japchae,
6 Ibid, Hal. 60-62.
7 Lee Jong Soo, 2013, 서울 음식문화 정체성 스토리텔링(Cerita Identitas Budaya Makanan
Seoul), Universitas Joongang, Vol. 98, Hal. 154-155.
36
bibimbap, neobiani, galbijjim, galbigui, kimchi, bindaetteok. Kimchi dipilih
sebagai makanan utama yang paling mewakili Korea Selatan.8
Melalui portal berita Food Bank, Pusat Kebudayaan Tradisional Korea
dan Institut Penelitian Makanan dan Sastra Korea dan Cerita Rakyat Korea
mengadakan Simposium Humaniora Pangan Korea yang bertempat di
Perpustakaan Nasional dan Balai Konferensi Internasional. Simposium
tersebut bertujuan untuk memahami makanan dan budaya Korea dari
perspektif humaniora dan ilmu sosial serta mendiskusikan rencana untuk
pengembangan dan globalisasi makanan Korea di masa depan. Beberapa
profesor dari universitas dan food blogger turut dihadirkan dalam simposium
tersebut untuk memberikan pendapat dan pandangan.9
Seorang food kolumnis Inggris bernama Melina Spiral menjelaskan
adanya kemungkinan makanan Korea Selatan untuk diakui di Barat dan Eropa
karena makanan Korea Selatan yang terkenal sehat dan cocok untuk diet.
Makanan Korea Selatan untuk diet ada berbagai macam jenis rasa dan tesktur
yang tidak membosankan. Seorang penulis lepas dari Amerika bernama Ned
Pony menekankan bahwa bahan-bahan makanan Korea Selatan sangat
menarik bagi orang-orang barat apalagi yang berkaitan dengan kesehatan
karena banyak makanan Korea Selatan yang melalui proses fermentasi dan
juga setiap musim terdapat makanan khasnya sendiri-sendiri yang cukup
beragam. Selain itu, karena budaya Korea Selatan mendapat pengaruh dari
8 Cha Seung Mi, 2010, Exploring Korean Typical Tastes, Flavors, and Foods Using Delphi
Technique, Korean J. Food Cookery SCI, Vol. 26, No. 2, Hal. 158-163. 9 Lee Dong Eun, 한식의 문화적 가치 이해하고 세계로 전파해야(Memahami Nilai Budaya
Makanan Korea dan Menyebarkannya ke Dunia), diakses dalam
http://www.foodbank.co.kr/news/articleView.html?idxno=58394 (30/06/2020, 22:43 WIB)
37
ajaran konfusianisme, ada hubungan antara makanan kuil, makanan vegan dan
makanan tradisional Korea Selatan. Profesor Gong Man Sik dari Universitas
Dongguk menjelaskan hubungan ketiganya dimana biasanya makanan kuil
melarang untuk memakan daging-dagingan dan hanya menyediakan bahan
makanan selain daging-dagingan seperti sayuran dan buah-buahan, sama
halnya dengan konsep vegan yang hanya memakan selain daging-dagingan.10
Maka berdasarkan data-data di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa
karakteristik makanan Korea Selatan adalah, sbb:
a) Penggunaan biji-bijian : Pertanian di Semenanjung Korea telah dimulai
sejak tahun 2000 SM dengan menanam biji-bijian seperti beras dan
gandum. Pada saat itu makanan yang paling sering dibuat adalah bubur,
mie, dan kue beras, sedangkan beberapa minuman juga dikembangkan
seperti sirup beras, minuman keras dari beras. Sejak saat itu, biji-bijian
telah menjadi karakteristik dari budaya makanan Korea Selatan dan terus
berlanjut sampai saat ini. Nasi juga menjadi makanan pokok di Korea
Selatan.11
b) Fermentasi : Korea Selatan memiliki banyak makanan fermentasi, tetapi
beberapa yang utama adalah jangryu(bumbu masakan yang melalui proses
fermentasi), chimchaeryu(lauk korea seperti kol, lobal, mentimun yang
dibumbui dengan bubuk cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe,
dan ikan asin), jeosgallyu(ikan asin), kimchi. Masing-masing makanan
10
Ibid,. 11
Jeonbuk Food Culture Plaza, 한국 음식 특징(Karakteristik Makanan Korea), diakses dalam
http://jbfood.go.kr/juhtml/food/foodmu/main.html?depth02=000000020000&fpmode=view&plcod
e=000800020001 (10/07/2020, 17:15 WIB)
38
memiliki rasa dan tekstur yang unik dan termasuk makanan utama budaya
makanan Korea Selatan.
c) Banyak memakai sayur-sayuran : Sayuran yang biasanya digunakan untuk
memasak di Korea Selatan sebenarnya sangat banyak dan tidak terhitung
jumlahnya. Hampir di semua makanan terdapat sayuran sebagai bahan.
Sayuran sudah seperti bahan pokok yang harus ada karena kaya akan
vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
d) Adanya sup : Makanan Korea Selatan memiliki berbagai macam sup dan
hotpot, hampir di setiap hidangan akan ada sup yang mendampingi
walaupun hanya semangkok kecil.
e) Makanan sehat sebagai obat : Adanya kesadaran bahwa masyarakat tidak
akan sakit jika makanan yang dimakan merupakan makanan yang sehat,
oleh karena itu muncul resep-resep makanan sehat dan makanan diet oleh
Korea Selatan. Beberapa obat-obatan herbal seperti madu, kayu manis,
kacang pinus, ginseng, jahe, jujube, omija, dan goji berry, yang secara
farmakologis aktif dalam makanan, juga digunakan bersama-sama.
Dengan cara ini, kita dapat melihat bahwa masyarakat Korea Selatan
menyadari pentingnya kehidupan makanan sejak dini.
f) Mengandung 5 Warna atau Pentagon: Lima warna (putih, hitam, biru,
merah, kuning) gunakan - Gujeolpan, Shinseonro, Japchae, dan lain
sebagainya, termasuk bumbu dapur, sayuran mentah dalam tiga warna.12
g) Etika Makanan: Masyarakat Korea Selatan sangat memperhatikan etika
dan tata krama meja makan, etika makan mereka terkenal ketat. Beberapa
12 Ibid.,
39
etika yang paling umum adalah sbb; Mereka berpakaian dengan benar dan
harus memiliki postur yang baik saat makan. Mereka tidak mengangkat
sendok atau sumpit sampai orang tua mereka melakukannya. Saat makan,
mereka berusaha untuk tidak menunjukkan makanan di mulut mereka, dan
mencoba mengunyah makanan dengan tenang dan perlahan. Tidak
memegang sendok dan sumpit bersamaan atau mengangkat mangkuk nasi
dari meja. Yang umurnya lebih muda tidak bisa meninggalkan meja
makan sampai orang tua mereka melakukannya.13
Profesor Kim Taehee dari Universitas Kyung Hee mengatakan
bahwa makanan Korea Selatan merupakan elemen penting dalam
pariwisata Korea Selatan, untuk memberikan kesan menarik dan unik,
perlu adanya kreaktifitas lebih dalam menciptakan produk-produk
makanan. Profesor Kim Taehee mengharapkan bahwa Korea Selatan akan
menjadi tujuan wisata makanan global. Profesor Go Jung Min dari
Universitas Hongik memberikan penjelasan bahwa budaya makanan
Korea Selatan membutuhkan pemahaman dan pendekatan yang berbeda
dari metode komunikasi tradisional saat ini, melainkan membutuhkan
metode komunikasi yang lebih modern, seharusnya bisa mengembangkan
konten yang lebih kreatif untuk memperkenalkan budaya makanan ke
masyarakat luar Korea Selatan. Strategi mengglobalisasikan makanan
Korea Selatan melalui media Youtube, Facebook, Instagram, dan internet
merupakan strategi yang populer di kalangan generasi millenium. Generasi
13
Study in Korea, Food Culture, diakses dalam
https://www.studyinkorea.go.kr/en/sub/korea_info/culture_food.do (14/07/2020, 07:29 WIB)
40
millenium banyak yang menyukai K-POP, K-Drama, K-Reality Show, K-
Food, dan pariwisatanya.14
2.3 Budaya Makanan Representatif Korea Selatan
Menurut website resmi Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan
Pariwisata, makanan representatif Korea Selatan sebenarnya jumlahnya cukup
banyak, mencapai 300 lebih jenis makanan, tetapi satu kata kunci utama dari
makanan representatif Korea Selatan adalah makanan fermentasi. Makanan
fermentasi yang dimaksud adalah dwenjang(miso), ganjang(kecap),
gochujang(pasta cabai), jeotgal(fermentasi seafood), dan kimchi.15
Pada tahun 2007, Kementerian Pertanian dan Kehutanan serta
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata memilih ‘아름다운
한국음식 100선 ’ atau ‘100 makanan Korea yang indah’ dan mengumumkan
adanya standarisasi resep makanan. Standarisasi resep adalah salah satu
program dari globalisasi makanan Korea lalu dikembangkan untuk penamaan
bahasa asing makanan-makanan pada 2008 untuk 300 makanan representatif
Korea Selatan. Pemilihan ‘100 makanan Korea yang indah’ melalui proses
konsultasi dengan berbagai ahli sastra dan makanan serta masyarakat. 13
makanan paling populer dari daftar ‘100 makanan Korea yang indah’ pun
berhasil dipilih seperti, bibimbap, samgyetang, galbigui, kimbap, sundubu
14
Ibid. 15
Ministry of Culture, Sports, and Tourism, Food, diakses dalam
http://www.korea.net/AboutKorea/Korean-Life/Food (21/07/2020, 05:13 WIB)
41
jjigae, haemul pajeon, hobakjuk, japchae, kimchi, naengmyeon, bulgogi,
hobak tteok.16
Kemudian pada tahun 2015, melalui portal budaya Kementerian
Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata merilis ‘100 budaya Korea Selatan’
yang didalamnya terdapat 10 macam makanan yaitu gochujang, dwenjang,
cheongukjang, kimchi, bulgogi, naengmyeon, jajangmyeon, tteok, bibimbap,
samgyetang.17
Berdasarkan pemaparan data diatas, penulis pun memutuskan
untuk memasukkan total 18 jenis budaya makanan representatif yang akan
dijabarkan dalam point-point dibawah, sbb:
1. Makanan Fermentasi (Kimchi, ganjang, dwenjang, jeotgal,
cheonggukjang, gochujang)
Gambar 2.1 Kimchi18
16
Foodbank, ‘아름다운 한국음식 100선’ 발표(Perilisan 100 Makanan Korea yang Indah),
diakses dalam http://www.foodbank.co.kr/news/articleView.html?idxno=10230 (04/07/2020,
04:26 WIB) 17
Portal Budaya Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, diakses dalam
https://www.culture.go.kr/mov/culture100List.do (21/07/2020, 05:32 WIB) 18
Gambar diunduh melalui http://ko.wikipedia.org (07/07/2020, 07:31 WIB)
42
Gambar 2.2 Ganjang(Kecap)19
Gambar 2.3 Doenjang(miso)20
Gambar 2.4 Jeotgal21
19
Gambar diunduh melalui http://ko.wikipedia.org (07/07/2020, 07:34 WIB) 20
Gambar diunduh melalui htpp://ko.wikipedia.org (07/07/2020, 07:37 WIB) 21
Gambar diunduh melalui http://www.korea.net/AboutKorea/Korean-Life/Food (14/07/2020,
07:05 WIB)
43
Ketika membahas tentang karakteristik makanan Korea Selatan, yang
paling sering ditemukan adalah makanan fermentasi seperti kimchi, ganjang
(kecap), dan doenjang (miso), dan jeotgal(seafood fermentasi). Kimchi sendiri
telah menjadi salah satu makanan Korea Selatan yang banyak dikenal oleh
masyarakat global dan merupakan makanan nasional yang harus ada disaat
memakan makanan apapun itu. Kimchi memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan karena proses fermentasi yang melarutkan berbagai jenis makanan
laut dan acar serta sayuran. Pemerintah Korea Selatan juga dengan rutin
mengadakan festival kimchi. Manfaat kecap dan miso saat memasak makanan
sangat penting, kecap dan miso selalu menjadi bahan yang dimasukkan, bisa
dikatakan merupakan faktor paling penting dalam menentukan rasa
keseluruhan saat membuat makanan Korea Selatan. Makanan fermentasi yang
memerlukan waktu lama menunggu agar menghasilkan rasa yang memuaskan
sedang menjadi trend di dunia dan cukup menarik perhatian. Makanan-
makanan ini membutuhkan kurang lebih 5-6 bulan untuk membuatnya, bahkan
kecap terlama masa pembuatannya ada yang sampai 60 tahun, dwenjang
sendiri ada yang sampai direndam satu tahun.22
Kemudian Jeotgal merupakan salah satu bahan utama yang dibutuhkan
untuk membuat kimchi. Jeotgal berguna untuk meningkatkan cita rasa dari
makanan. Jeotgal biasanya mencampurkan banyak seafood di dalamnya
seperti ikan teri, udang, atau kerang dengan garam kemudian disimpan di
22
Jung Hye Kyeong, 2012, The Cultural Property and Aesthetics of Korean Food, Department of
Food and Nutrition, Hoseo Univ, Journal of Next-generation Convergence Information Services
Technology, Vol.1, No.2, Hal. 91-92.
44
tempat yang dingin. Semakin lama disimpan maka rasanya juga akan semakin
enak.23
Gambar 2.5 Cheonggukjang(pasta kedelai)24
Cheonggukjang merupakan hidangan tradisional yang dibuat dengan
merebus kacang kedelai dan memfermentasinya selama 2 hingga 3 hari..
Cheonggukjang adalah makanan kedelai fermentasi tercepat. Keuntungan dari
Cheonggukjang adalah makanan yang sehat yang dapat disimpan untuk waktu
yang lama dengan dikeringkan dan dijadikan bubuk. Bahan utama kedelai
mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang membantu
pencernaan. Selain itu, mikroorganisme yang dihasilkan selama fermentasi
memiliki khasiat untuk antikanker.25
23
About Korea, diakses dalam http://www.korea.net/AboutKorea/Korean-Life/Food (14/07/2020,
07:10 WIB) 24
Gambar diunduh melalui http://ko.wikipedia.org (21/07/2020, 10:06 WIB) 25
Encyclopedia of Korean Folk Culture, Cheonggukjang, diakses dalam
https://folkency.nfm.go.kr/kr/topic/detail/8082 (21/07/2020, 10:28 WIB)
45
Gambar 2.6 Gochujang(pasta cabai)26
Gochujang adalah salah satu bumbu yang tidak boleh tidak ada di
makanan-makanan Korea Selatan. Gochujang merupakan saus pedas yang
terbuat dari bubur beras ketan, tepung gandum, bubuk lada merah, dan garam.
Gochujang kaya akan asam amino. Gochujang pertama kali ditemukan pada
tahun 1700. Gochujang banyak digunakan untuk bumbu sayuran, daging,
bibimbap, dan lain sebagainya. Gochujang lebih banyak mengandung vitamin
c, kalsium, dan zat besi daripada bumbu ‘jang(fermentasi)’ lainnya.
Gochujang juga dikenal ampuh menghilangkan stress, mencegah kolestrol,
dan anti-kanker. Saat ini gochujang menjadi salah satu makanan yang populer
di dunia karena seringnya muncul dalam tayangan televisi.27
26
Gambar diunduh melalui http://ko.wikipedia.org (21/07/2020, 10:31 WIB) 27
Encyclopedia of Korean Folk Culture, Gochujang, diakses dalam
https://folkency.nfm.go.kr/kr/topic/detail/7365 (21/07/2020, 10:40 WIB)
46
2. Bulgogi
Gambar 2.7 Bulgogi28
Bulgogi merupakan makanan representatif Korea Selatan yang cukup
populer oleh masyarakat global karena banyak muncul di drama dan reality
show. Bulgogi adalah daging sapi yang diiris tipis dan diberi bumbu lalu
dipanggang, sering juga disebut BBQ Korea. Bulgogi dimasak dengan kecap
asin, madu, bawang hijau cincang, bawang putih cincang, dan lada, lalu
dipanggang, dan rasanya dominan manis. Asal-usul bulgogi dipercaya
bermula dari bangsa Manchuria yang merupakan masyarakat Gogoryeo dan
mereka memiliki keterampilan memasak hewan ternak. Bulgogi sempat
dilarang dan kepopulerannya mereda saat era 3 kerajaan korea karena ajaran
buddha yang melarang memakan daging. Bulgogi sendiri pertama kali muncul
dalam literatur pada tahun 1950-an dan semakin populer pada tahun 1970.
Saat ini bulgogi tidak hanya menggunakan daging sapi, kambing, bebek, ayam
juga bisa menjadi bahan.29
28
Gambar diunduh melalui http://folkency.nfm.go.kr (08/07/2020, 16:52 WIB) 29
Jung Hye Kyung, 한국의식주생활사전(Kamus Hidup Diet Korea; Bulgogi), diakses dalam
https://folkency.nfm.go.kr/kr/topic/detail/7698 (08/07/2020, 16:33 WIB)
47
3. Naengmyeon
Gambar 2.8 Naengmyeon30
Naengmyeon jika diartikan kedalam bahasa indonesia berarti ‘mie
dingin’. Naengmyeon merupakan hidangan yang terbuat dari mie dengan
campuran tepung soba dan tepung kanji yang kemudian dituangkan air kaldu
dengan topping mentimun, pir, tumis daging sapi, dan telur rebus. Setelah
adanya Perang Korea, penyebaran naengmyeon dipengaruhi oleh warga
vietnam yang kemudian semakin populer sampai saat ini. Cuka, mustard, dan
gula harus ditambahkan saat memakan naengmyeon. Naengmyeon pada
dasarnnya memiliki banyak jenis dan karakteristik tergantung dari daerah
dimana dibuatnya. Naengmyeon merupakan makanan untuk musim panas
karena penyajiannya yang dingin, tidak panas.31
30
Gambar diunduh melalui http://kocis.go.kr (09/07/2020, 20:40 WIB) 31
Encyclopedia of Korean Culture, 냉면(Naengmyeon), diakses dalam
http://encykorea.aks.ac.kr/Contents/Item/E0012595 (09/07/2020, 20:40 WIB)
48
4. Jajangmyeon
Gambar 2.9 Jjajangmyeon32
Jjajangmyeon merupakan makanan Korea Selatan yang mendapat
pengaruh dari Cina. Bahan utama jjajangmyeon adalah tepung terigu. Sejak 1950-
1970an Jjajangmyeon menjadi makanan nasional karena bahan-bahan yang murah
dan mudah didapat. Jjajangmyeon adalah salah satu menu makanan Korea selatan
terfavorit. Di Korea Selatan sendiri jjajangmyeon biasanya dapat ditemukan di
restoran Cina. Jjajangmyeon juga menjadi pelopor pengiriman makanan di Korea
Selatan semakin maju karena banyaknya orang yang memesan dari rumah mereka.
Berkat popularitas Jjajangmyeon, sejak akhir 1970-an, produsen makanan telah
merilis Jjajang Ramyun, yang membuatnya mudah direbus dan dimakan di rumah.
Saat ini, ramen Jjajang yang dirilis oleh berbagai perusahaan saling bersaing.
Pada tanggal 14 April, di Korea Selatan diperingati ‘Hari Hitam’ dan sebuah
budaya diciptakan di mana orang-orang yang tidak menerima hadiah pada Hari
32
Gambar diunduh melalui http://ko/wikipedia.org (21/07/2020, 09:48 WIB)
49
Valentine dan Hari Putih mengenakan pakaian hitam dan makan jjajangmyeon
hitam untuk menghibur dari kesedihan.33
5. Tteok
Gambar 2.10 Tteok34
Jika diartikan kedalam bahasa indonesia, tteok berarti kue beras. Tteok
sebenarnya berbahan dasar gandum yang digiling sampai halus kemudian di
rebus, tetapi pada Dinasti Goryeo, gandum merupakan bahan makanan yang
mahal dan berharga, masyarakat asli Goryeo tidak bisa dengan mudah
memakan gandum, gandum hanya dapat diimpor dari Cina. Maka masyarakat
menengah yang ingin menikmati tteok pun hanya bisa memakai beras sebagai
bahan utama. Kemudian inovasi lain berkembang, digunakan pula beras ketan
sebagai bahan sampai saat ini. Tteok menjadi hidangan yang penting pada saat
acara-acara besar seperti ulang tahun, pernikahan, ritual khusus, dan pesta
rakyat. Biasanya diatas tteok ditambahkan madu agar menambah cita rasa
33
Encyclopedia of Korean Folk Culture, Jjajangmyeon, diakses dalam
https://folkency.nfm.go.kr/kr/topic/detail/8058 (21/07/2020, 09:57 WIB) 34
Gambar diunduh melalui http://nongsaro.go.kr (21/07/2020, 10:03 WIB)
50
manis dan lezat. Terdapat pula beberapa filosofi yang menyebutkan bahwa
dengan memakan tteok seseorang akan memiliki keberuntungan.35
6. Bibimbab
Gambar 2.11 Bibimbap36
Budaya makanan representatif Korea Selatan yang satu ini cukup
populer dan digemari masyarakat global adalah bibimbap. Bibimbap awalnya
disebut Goldongban (dalam karakter Cina 骨 同 飯, atau 骨 薰 飯), yang
memiliki arti memusingkan dan bercampur. Berdasarkan sejarah yang ada,
bibimbap pertama kali ditemukan pada buku memasak akhir tahun 1800-an.
Bibimbap sendiri terdiri dari nasi, sayuran yang baik untuk tubuh, dan daging
sapi terkadang ayam, kemudian ditambahkan gochujang atau pasta cabai lalu
dicampurkan menjadi satu. Bibimbap juga merupakan makanan yang cocok
untuk diet karena banyaknya sayuran yang terkandung didalamnya. Asal-usul
bibimbap juga dikatakan berasal dari Heotjesabap, yaitu salah satu jenis
bibimbap, hampir sama namun berbeda. Heotjesabap tidak secantik bibimbap
dalam penampilannya, dan rasanya tidak terlalu kuat, makanan ini merupakan
35
Encyclopedia of Korean Folk Culture, Tteok, diakses dalam
https://folkency.nfm.go.kr/kr/topic/detail/110 (21/07/2020, 10:19 WIB) 36
Gambar diunduh melalui http://ko.wikipedia.org (07/07/2020, 07:18 WIB)
51
jenis baru. Hal yang menarik dari bibimbap adalah filosofinya tentang rasa
kebersamaan dan mencampur bahan-bahan sebagai nilai estetika.37
7. Samgyetang
Gambar 2.12 Samgyetang38
Samgyetang adalah sebuah hidangan yang dibuat dengan cara merebus
ayam dengan ginseng dan berbagai ramuan herbal. Ginseng sangat terkenal
sebagai bahan makanan yang mempunyai khasiat menambah daya tahan tubuh
dan kesehatan serta membuat tubuh lebih hangat. Sebenarnya, samgyetang
tidak dibahas atau ditemukan di literatur Dinasti Joseon, mulai populer ketika
tahun 1970-an. Samgyetang dulunya dimakan sebagai obat setelah sakit untuk
mengisi kembali energi, tetapi karena harga ginseng sangat mahal di Korea
Selatan, hanya orang-orang kelas ekonomi atas yang bisa memakannya. Saat
ini samgyetang bisa dinikmati siapapun dan dianggap sebagai salah satu
makanan representatif Korea Selatan yang penuh manfaat dan khasiat.39
37
Jung Hye Kyeong, 2012, The Cultural Property and Aesthetics of Korean Food, Department of
Food and Nutrition, Hoseo Univ, Journal of Next-generation Convergence Information Services
Technology, Vol.1, No. 2, Hal. 88-89. 38
Gambar diunduh melalui http://ko.wikipedia.org (07/07/2020, 08:10 WIB) 39
Yoon Dok No, 2015, 삼계탕은 싞비의 묘약이다(Samgyetang adalah Ramuan Misterius),
Korea Cultural Heritage Foundation, diakses melalui
52
8. Kimbab
Gambar 2.13 Kimbab40
Kimbab terdiri dari dua kata yaitu kim(rumput laut) dan bab(nasi),
merupakan sebuah hidangan yang sangat populer untuk masyarakat global
karena seringnya muncul di drama dan reality show. Cara membuat kimbab
yaitu menumpuk-numpuk rumput laut, nasi, ham, sosis, telur, lobak, wortel,
timun, dan sayuran-sayuran lain lalu digulung dan dipotong-potong kemudian
diatasnya diberi biji wijen. Untuk rumput laut sendiri sudah menjadi makanan
sejak era Dinasti Silla. Menurut buku ‘삼국유사’ atau ‘Sejarah 3 Kerajaan’,
orang yang pertama kali menanam dan memakan rumput laut pada saat itu
adalah Kim Yeok Ik dari Jollanamdo, namanya pun menjadi populer
dikalangan masyarakat, harga rumput laut pada saat itu cukup mahal. Rumput
laut digemari banyak orang karena kaya akan kalium, yodium, kalsium,
vitamin A yang membantu detoksifikasi hati dan membantu diet. Pada masa
https://www.chf.or.kr/c2/sub2_2.jsp?thisPage=1&searchField=&searchText=&brdType=R&bbIdx
=102696 (07/07/2020, 08:06 WIB)
40 Gambar diunduh melalui
http://www.cha.go.kr/cop/bbs/selectBoardArticle.do?nttId=62196&bbsId=BBSMSTR_1008&mn=
NS_01_09_01 (09/07/2020, 12:31 WIB)
53
perang dunia dua, hanya Jepang dan Korea yang mengkonsumsi rumput laut.
Asal-usul kimbab sendiri dipercayai berasal dari kebiasaan masyarakat Korea
Selatan yang suka melakukan budaya ‘bokssam’ yang berarti dibungkus dan
dimakan dengan berkah. Kimbab juga merupakan makanan spesial yang
dimakan selama piknik atau acara olahraga di tahun 1960-1970-an. Kimbab
menjadi begitu populer karena bahan-bahan, pembuatan, penyajian, dan
memakannya yang mudah. Makna dari kimbab adalah harapan untuk panen
yang baik dan kesejahteraan masyarakat desa.41
9. Japchae
Gambar 2.14 Japchae42
Salah satu makanan yang paling sering dijumpai ada di meja makan
masyarakat Korea Selatan adalah Japchae. Japchae merupakan mie bihun
yang dibuat dari ubi jalar dan ditambahkankan bahan-bahan lain seperti
bayam, wortel, bawang, daging sapi, dan kecap. Japchae sering dihidangkan
untuk acara pesta dan sewaktu liburan bersama keluarga maupun teman.
41 문화재청(Administrasi Warisan Budaya), 역사와 추억이 뒤섞인 한국인의 소울푸드 –
김밥(Makanan Sejarah dan Kenangan, Kimbab), diakses melalui
http://www.cha.go.kr/cop/bbs/selectBoardArticle.do?nttId=62196&bbsId=BBSMSTR_1008&mn=
NS_01_09_01 (09/07/2020, 13:06 WIB) 42
Gambar diunduh melalui http://www.kocis.go.kr/koreanet/view.do?seq=4778 (07/07/2020,
08:55 WIB)
54
Japchae juga mendapatkan perhatian dari masyarakat luar Korea Selatan
karena bahan-bahan dan cara membuatnya yang mudah. Dalam membuat
japchae juga bisa menyesuaikan rasa maupun bahan sesuai yang diinginkan.43
10. Galbigui
Gambar 2.15 Galbigui44
Galbigui atau iga sapi bakar merupakan hidangan yang mewah di
Korea Selatan. Sebelum menjadi resep galbigui, pada era dinasti Joseon
ditemukan resep galbibokkeum atau iga goreng yang dipercayai menjadi cikal
bakal galbigui saat ini. Cara memasaknya yaitu dipotong-potong mengikuti
garis tulang pada iga kemudian diberi bumbu seperti bawang hijau, bubuk
merica, garam, wijen, air kaldu kemudian digoreng. Untuk galbigui saat ini
resepnya sama hanya saja cara masaknya yang dibakar bukan digoreng.
Karena harga daging sapi mahal di Korea Selatan, akhirnya alternatifnya
43
Korean Culture and Information Service, Ministry of Culture, Sports, Tourism, 한국음식
요리법 시리즈3: 잡채(Resep Makanan Korea Seri 3: Japchae), diakses dalam
http://www.kocis.go.kr/koreanet/view.do?seq=4778 (07/07/2020, 08:56 WIB) 44
Gambar diunduh melalui
http://news.khan.co.kr/kh_news/khan_art_view.html?art_id=201105312115065 (09/07/2020,
12:17 WIB)
55
memakai daging babi karena lebih murah sehingga bisa dinikmati semua
orang.45
11. Sundubu Jjigae
Gambar 2.16 Sundubu Jjigae46
Dalam literatur sejarah Goryeo, produk olahan kedelai yaitu tahu
ditemukan oleh Raja Yuan dari Dinasti Han Cina. Setelah itu produk olahan
tahu telah berkembang menjadi makanan wajib di kuil Goryeo. Sundubu jjigae
merupakan sup tahu yang dimasak dengan kerang, minyak wijen, bawang
putih, bawang hijau, cabai merah, miso, kecap, tauge, dan kacang. Sundubu
jjigae diminati karena telah terbukti anti-kanker, anti-hemostatik, antioksidan,
mencegah osteoporosis, demensia, stroke, sembelit, obesitas dan penuaan.
Kedelai juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bisa sebagai
pengganti daging untuk yang tidak bisa memakan daging. Sundubu jjigae
45
지역N 문화(Budaya N Lokal), 소와 돼지로 만들게 된 갈비구이(Iga Bakar yang dibuat
Dari Daging Sapi dan Babi), diakses melalui https://ncms.nculture.org/legacy/story/2737
(09/07/2020, 12:18 WIB) 46
Gambar diunduh melalui http://encykorea.aks.ac.kr/Contents/GetImage?id=5786b128-de3e-
4dd8-b77f-37bbf076ecd1&w=260&h=260&fit=w&clip=1 (09/07/2020, 17:00 WIB)
56
mempunyai tekstur yang sangat lembut dan mudah dicerna sehingga anak-
anak dan lansia bisa memakannya dengan bebas.47
12. Haemul Pajeon
Gambar 2.17 Haemul Pajeon48
Jika diartikan ke dalam bahasa indonesia, haemul pajeon berarti
panekuk seafood. Seperti namanya, haemul pajeon adalah hidangan yang
dibuat dari campuran berbagai macam seafood dan adonan tepung beras lalu
diberi bawang hijau. Haemul Pajeon memiliki banyak nutrisi seperti
karbohidrat, protein, vitamin, dan lemak. Haemul Pajeon menjadi makanan
khas Dongnae di Busan. Dongnae Pajeon diakui karena rasanya sampai-
sampai disajikan kepada raja Dinasti Joseon.49
Dongnae Pajeon adalah salah satu makanan lokal yang dipilih untuk
mewakili kota Busan. Dongnae Pajeon termasuk makanan sehat yang baik
untuk mencegah anemia, kanker usus besar, dan penyakit kardiovaskular.
47
Jeonbuk Food Culture Plaza, 전북향토음식이야기: 순두부찌개(Cerita Makanan Lokal
Jeonbuk: Sundubu Jjigae), diakses dalam
http://jbfood.go.kr/juhtml/fstory/main.html?thid=29&fpmode=view&page=6&keyfield=&key=&p
lcode=000100050000 (09/07/2020, 17:01 WIB) 48
Gambar diunduh melalui http://www.kocis.go.kr/koreanet/view.do?seq=4874 (09/07/2020,
18:25 WIB) 49
Ministry of Culture, Sports, and Tourism, Korean Culture and Information Service, 한국음식
요리법 시리즈5: 해물파전(Resep Makanan Korea Seri 5: Haemul Pajeon), diakses dalam
http://www.kocis.go.kr/koreanet/view.do?seq=4874 (09/07/2020, 18:25 WIB)
57
Sejarah kemunculan hidangan ini sendiri masih belum jelas, menurut cerita
yang berkembang di masyarakat lokal, dongnae pajeon awalnya adalah
cemilan berkualitas tinggi yang disajikan kepada pejabat Dinasti Joseon yang
sering singgah di Dongnae, Busan untuk membahas permasalahan diplomatik.
Pada masa kolonial Jepang dampai saat ini dongnae pajeon semakin populer
karena cara membuatnya yang tidak sulit dan mengandung bahan-bahan yang
baik bagi kesehatan tubuh. Di Dongnae-gu, Busan, bahkan ada pusat
penelitian khusus bernama Dongnae Pajeon Research Society yang didirikan
pada 2004 untuk mempromosikan dongnae pajeon dengan rajin mengikuti
festival-festival pemerintah.50
13. Hobakjuk
Gambar 2.18 Hobakjuk51
Hobakjuk jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah bubur labu.
Labu tua dikukus dengan kastanye, jujube, kacang merah dan tepung beras
50
부산역사문화대전(Pameran Budaya Sejarah Busan), 동래 파전(Dongnae Pajeon), diakses
dalam
http://busan.grandculture.net/Contents?local=busan&dataType=01&contents_id=GC04210117
(09/07/2020, 18:30 WIB) 51
Gambar diunduh melalui http://m.ohfarm.co.kr (09/07/2020, 19:55 WIB)
58
ketan. Labu mungkin tidak banyak dikonsumsi di dunia tetapi sudah lama
dikonsumsi di Korea Selatan. Hobakjuk termasuk salah satu bubur tradisional
representatif Korea Selatan. Nutrisi dari hobakjuk sendiri tergantung pada
kematangan labu. Hobakjuk yang menggunakan labu tua sangat baik untuk
orang tua dengan perut yang lemah, pasien yang sedang pemulihan, dan bayi.
Hobakjuk juga sangat efektif untuk diet karena rendah kalori, memberikan
rasa kenyang lebih besar, melancarkan pencernaan dan menurunkan
kolesterol.52
Dengan penjabaran budaya makanan representatif Korea Selatan
di atas, penulis menggunakan penjabaran tersebut untuk kemudian melakukan
sampling data reality show apa saja yang menayangkan budaya makanan
representatif tersebut.
52
Encyclopedia of Korean Folk Culture, 한국의식주생활사전: 호박죽(Kamus Dietary Life
Korea: Hobakjuk), diakses melalui https://folkency.nfm.go.kr/kr/topic/detail/8174 (09/07/2020,
19:49 WIB)